Makalah Itik Petelur RR.docx

download Makalah Itik Petelur RR.docx

of 9

Transcript of Makalah Itik Petelur RR.docx

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI ITIK PETELUR DAN RANSUM LOKAL BERDASARKAN KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK ITIK

RARY ARDIYANTI RAUFI 111 13 512

MATA KULIAH RANSUM UNGGAS/NON RUMINANSIAFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangDi Indonesia, ternak itik penghasil telur cukup potensial disamping ayam. Kelebihannya lebih tahan penyakit dibandingkan ayam ras. Umumnya, itik masih dipelihara secara tradisional, penggembalaan berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang lain. Semakin sempitnya areal penggembalaan, banyaknya kasus kematian ternak akibat keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini makin terancam kelestariannya. Salah satu usaha yang mampu mengatasi adalah mengalihkan sistem pemeliharaannya ke sistem intensif dengan cara dikandangkan. Pakan dan minum disediakan dalam kandang. Air untuk berenang-renang tidak disediakan sehingga energinya untuk produksi telur (BPT, 1990).Keuntungan pemeliharaan itik secara intensif adalah produktivitas telur lebih tinggi, kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin serta biaya pemeliharaan lebih efisien. Produksi telur itik yang dipelihara dengan cara digembalakan rata-rata 124 butir per ekor per tahun, sedangkan dengan sistem pemeliharaan intensif telurnya dapat mencapai lebih dari 200 butir per ekor per tahun produksi lebih banyak, lebih stabil dan lebih baik mutunya daripada yang digembalakan (BPT, 1990).Pertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat tenaga. Seorang peternak dalam sistem penggembalaan hanya mampu merawat paling banyak 100 ekor itik, sedangkan dengan cara dikandangkan mampu merawat 600-1.000 ekor itik sekaligus, dengan demikian biaya tenaga kerja lebih sedikit dan usaha ini cocok dijadikan usaha keluarga. Semakin meningkatnya pemeliharaan itik secara intensif (dikandangkan), maka pengetahuan dan keterampilan tentang penyusunan ransum dan pemberian pakan sangat diperlukan. Hal inilah yang melatarbelakangi kebutuhan nutrisi ternak itik.

I.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang menyangkat dengan latar belakang diatas, antara lain:1. Bagaimanakah kebutuhan nutrisi pada Itik Petelur?2. Bagaimanakah susunan ransum ternak itik menurut SNI?I.3 Tujuan dan KegunaanAdapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada Itik Petelur serta susunan ransum ternak itik menurut SNI.Adapun kegunaan dibuatnya makalah ini, yaitu agar mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pada Itik Petelur serta susunan ransum ternak itik menurut SNI.

BAB IIPEMBAHASANII.1 Kebutuhan Nutrisi Itik PetelurPenyediaan pakan untuk itik yang dipelihara secara intensif sering menjadi kendala dalam peralihan cara pemeliharaan dari tradisional ke intensif, karena itik yang dipelihara secara intensif biasanya diberi pakan produksi pabrik atau pakan komersial yang menghabiskan 60-70% biaya produksi. Hal ini merupakan beban yang cukup berat apabila itik yang dipelihara hanya berproduksi rata-rata kurang dari 60%. Keadaaan ini memacu peternak untuk menyusun ransum itik sendiri. Penggunaan pakan komersial hanya terbatas untuk itik periode awal (umur 0-28 hari), hal ini berkaitan dengan alasan yang sifatnya ekonomis, disamping karena bahan baku pakan itik tidak mudah diperoleh. Pada pemeliharaan itik intensif semua kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan atau bertelur harus diberikan oleh peternak sehingga biaya yang dibutuhkan untuk pembelian pakan cukup tinggi. Oleh karena itu pemberian pakan yang murah dan memenuhi kebutuhan zat gizi sangat perlu untuk menunjang keberhasilan usaha peternakan itik. Zat gizi yang dibutuhkan oleh itik untuk dapat hidup, bertumbuh dan bertelur adalah: air, protein, sumber energi (lemak dan karbohidrat), vitamin dan mineral (Rasyaf, 1984). a. AirAir merupakan zat gizi yang penting terutama untuk proses metabolisme (pemecahan atau pembentukan zat gizi dalam tubuh), pengangkutan zat gizi dan zat khusus didalam darah serta untuk pengeluaran panas tubuh. Penyediaan air secara terus menerus sangat diperlukan karma ternak itik tidak dapat minum air dalam jumlah banyak pada suatu saat. Kekurangan air akan menyebabkan ternak kerdil bahkan mati. Berbeda dengan ayam, selain sebagai zat gizi (diminum), air juga dibutuhkan itik untuk membasahi kepalanya. Oleh karma itu ke dalaman air pada tempat minum harus dapat membasahi kepala itik.b. Protein dan EnergiProtein adalah zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, menggantikan jaringan tubuh yang sudah tua dan untuk pembentukan antibodi yang berguna untuk melawan penyakit di dalam tubuh. Penentuan kebutuhan protein selalu dihubungkan dengan tingkat energi dalam pakan karma protein dapat dijadikan sebagai sumber energi dan dibutuhkan dalam pembentukan protein. Untuk itik periode bertelur, pemberian pakan dengan kadar protein tinggi (18%) dapat memproduksi telur lebih baik dibandingkan pakan dengan kadar protein lebih rendah (16%), sedangkan energi metabolisme untuk itik yang sedang bertelur adalah 2.700 Kkal/kg. Pemberian kadar protein yang lebih rendah menyebabkan telur yang dihasilkan lebih kecil, sedangkan bila kadar energi pakan yang lebih rendah akan menyebabkan penurunan produksi telur, tetapi tidak mempengaruhi berat telur.c. Vitamin dan MineralVitamin adalah zat gizi yang dibutuhkan sebagai pernbantu (katalis) dalam proses pembentukan atau pemecahan zat gizi lain di dalam tubuh, jadi hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral dibutuhkan untuk membentuk kerangka (tulang) tubuh, membantu pencernaan dan metabolisme dalam sel serta untuk pembentukan kerabang (kulit) telur. Zat kapur atau (Calcium = Ca) dan fosfor (P) adalah zat mineral yang paling banyak dibutuhkan. Kedua zat ini mempunyai hubungan yang saling terkait. Untuk itik yang sedang bertelur dibutuhkan zat kapur dan fosfor yang cukup tinggi dalam pakannya berkisar 3,0% Ca dan 0,60% P. Penurunan zat kapur hingga 1,25% dalam pakan menyebabkan penurunan produksi telur dan kerabang telur yang lebih tipis. Kekurangan zat fosfor akan menurunkan nafsu makan dan menyebabkan pertumbuhan yang terlambat, serta penurunan produksi dan berat telur. Penambahan garam dapur 0,2% hingga 0,5% sudah dapat menunjang pertumbuhan dan produksi telur yang baik. Kebutuhan akan mineral lain (Mg, K, Zn, Fe, I, Mn, Mo, Se, Co, Cl) dan vitamin adalah dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam praktek sehari-hari digunakan campuran mineral dan vitamin (premix) yang telah banyak diperdagangkan dengan komposisi yang telah disesuaikan, sehingga hanya perlu diberikan sebanyak 0,25 - 0,5 Kg premix untuk tiap 100 Kg pakan. Secara ringkas kebutuhan nutrisi utama untuk itik yang disarankan disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Untuk Itik PetelurAnak itik (0-8)minggu

Itik dara (9-20)minggu

Itik petelur (>20)minggu

Energi metabolis (KkaI/Kg)310027002700

Protein kasar (%)17 - 2015 - 1817 19

Ca (%)0,6-1,00,6-1,02,9-3,25

P (%)0,60,60,6

Sumber: NRC (1984).II.2 Susunan Ransum Lokal Ternak Itik Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi Menurut SNI

Berikut adalah tabel kebutuhan Itik Petelur yang sesuai dengan SNI Nomor 01-3909-2006. Dari SNI tersebut kandungan gizi pakannya dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 2. Kandungan Gizi Pakan Ternak Itik PetelurNoKandunganPakan Petelur

Meri/Anak (1-8 mg) %Dara (8-24 mg) %

1Kadar Air (max)14,014,0

2Protein Kasar (min)18,014,0

3Lemak Kasar (min)7,07,0

4Serat Kasar (max)7,08,0

5Abu (max)8,08,0

6Kalsium/Ca(min)0,6-1,20,9-1,2

7Fosfor Total0,6-1,00,6-1,0

8Fosfor Tersedia0,40,4

9Energi Metabolisme(min)/Kkal2.7002.600

10Aflatonin(max)/ppb2020

11Asam AminoLisin(min)Methionin(min)Methionin+sistin(min)0,900,400,60,650,300,50

Sumber: SNI (2006)Sumber pakan yang berasal dari karbohidrat, yaitu dedak, bekatul, sagu, nasi kering, ampas ketela, ampas tahu, jagung, remahan roti, sorghum, gandum, aneka jenis lemak. Dedak/bekatul yang diberikan dalam ransum berguna untuk menambah nafsu makan itik (BPTP, 2011).Protein (konsetrat) yang terkandung pada pakan ternak itik meliputi jenis ikan-ikanan, atau jenis olahan (tepung ikan), keong mas, kerang, kepala udang, remis, kupang, kepiting, ikan rucah, bungkil biji-bijian: kedelai, kacang, bunga matahari, dan kapas, bungkil kelapa, tepung hasil ikutan unggas: tepung bulu unggas, tepung daging atau tulang, ataupun jenis pakan konsetrat dari pabrik (BPTP, 2011).Berikut adalah tabel penggunaan maksimum bahan pakan local untuk itik.Tabel 3. Penggunaan Maksimum Bahan Pakan Lokal untuk Itik.Jenis Pakan Lokal(%)

Dedak Padi60

Jagung60

Tepung Singkong30

Ikan Rucah-rucah Segar15

Tepung Bekicot25

Keong Mas, Bekicot Segar5

Tepung Kapur/cangkang bekicot0,4

Daun-daunan3-5

Sumber: BTPT (2011)Jumlah atau konsumsi pakan untuk berbagai periode pada anak itik rata-rata 58,3 gram per hari dan dewasa rata-rata 180 gram per hari. Pakan diberikan dua(2) kali dalam sehari, dalam bentuk pasta, yang dibuat dengan mencampurkan air panas dengan ransum, diaduk, didinginkan sebelum diberikan. Beberapa contoh komposisi pakan (BPTP, 2011): Itik berumur 1-21 hari diberikan pakan starter, kadar protein sebesar 30%. Itik berumur diatas 22 hari diberikan protein sebesar 20% dapat berupa bekatul dan konsentrat dengan perbandingan 10:1. Penelitian Iskandar, S, dkk (Balai Penelitian Ternak, Ciawi) dalam penggemukan itik Mojosari jantan terdiri dari 80% dedak padi, dan 20% ikan rucah-rucah (total protein 23,10%) serta tambahan mineral dan vitamin pada umur 10 minggu itik dapat mencapai bobot badan 1,3 kg.

BAB IIIPENUTUPIII.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa air, protein, sumber energi (lemak dan karbohidrat), vitamin dan mineral merupakan kebutuhan nutrisi utama yang diperlukan untuk pertumbuhan ternak Itik. Selain itu, pakan ternak itik yang sering dikonsumsi meliputi dedak/bekatul yang diberikan dalam ransum berguna untuk menambah nafsu makan itik.Jumlah atau konsumsi pakan untuk berbagai periode pada anak itik rata-rata 58,3 gram per hari dan dewasa rata-rata 180 gram per hari. Pakan diberikan dua(2) kali dalam sehari, dalam bentuk pasta, yang dibuat dengan mencampurkan air panas dengan ransum, diaduk, didinginkan sebelum diberikan. Beberapa contoh komposisi pakan.

DAFTAR PUSTAKABPT, 1990 Potensi Pengembangan Itik dengan Pemeliharaan Terkurung. Balai Penelitian Ternak Ciawi.

BPTP, 2011. Penggemukan Itik. Balai Penelitian Ternak. Jawa Barat.

NRC. 1984. Tabel kandungan dan kebutuhan nutrient Unggas.

Rasyaf, M.1984. Beternak Itik Petelur. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.