Makalah Indonesia
Transcript of Makalah Indonesia
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Sang Pencipta yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Polusi Udara Kendaran Bermotor Terhadap Kesehatan”
Dalam proses pendalaman materi dan segala informasinya, tentunya saya
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kami sampaikan :
1. Ibu Dra. Tuti Sulastri, M.M. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Teman-teman kelas yang telah banyak membantu dan memberi masukan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa pengetahuan kepada pembaca.
Daftar Isi
2
Kata Pengantar.................................................................................................................1
Daftar Isi............................................................................................................................2
Bab I
Pendahuluan......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Batasan Masalah.................................................................................................4
D. Tujuan Penulisan................................................................................................4
Bab II
Pembahasan.......................................................................................................................5
A. Dampak Emisis Kendaraan Bermotor................................................................5
B. Cara Penanggulangan lingkungan Akibat Gas buang Kendaraan Bermotor.....11
Bab III
Penutup..............................................................................................................................17
A. Simpulan............................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
Daftar Pustaka..................................................................................................................18
Bab I Pendahuluan
3
A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran udara
juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kondisi udara tidak sepenuhnya bersih, karena
gas buang hasil dari pembakaran kendaraan mengandung racun yang berbahaya bagi
lingkungan, terutama karbon monoksida (CO) dan juga hidrokarbon (HC) yang sangat
berbahaya bagi lingkungan.
Tingginya angka pencemaran udara di berbagai kota besar di Indonesia saat ini
semakin memprihatinkan. Fakta menunjukkan bahwa di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan
Medan bahan-bahan pencemar udara seperti PM (Particulate Matter), CO (Carbon
Monoxyde), HC (Hidrocarbon), dan O3 (Ozon) kini telah melampaui ambang batas baku
mutu udara ambient. Jenis-jenis polutan di atas selain mengurangi kenyamanan secara umum
juga berpengaruh buruk pada kesehatan. Peningkatan polutan ditaksir telah meningkatkan
biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat hingga mencapai 1.7 trilyun rupiah per
tahun. Itu hanya dampak akibat pencemar PM, belum lagi bila menghitung jumlah kerugian
yang dikeluarkan akibat macet, stress, penurunan IQ anak-anak dan lain sebagainya.
Negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5
unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2, O2 dan
senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak terlalu ketat,
hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2 dan O2.
Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup, negara-negara di dunia mulai
menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber
pencemaran udara terbesar. Oleh karena itu, gas buang kendaraan harus dibuat “sebersih”
mungkin agar tidak mencemari udara.
B. Rumusan Masalah
Dampak polusi udara terutama oleh kendaraan bermotor di Indonesia sudah sangat
menghawatirkan sehingga perlu usaha untuk menggurangi pencemaran udara tersebut.
4
Pertanyaan-pertanyaan seputar dampak polusi udara akibat kendaraan bermotor dapat
diuraikan seperti dalam beberapa point tersebut:
Mengapa asap dari kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi udara?
Penyakit apa saja yang ditimbulkan akibat gas buang kendaraan bermotor?
Gas buang apa saja yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor?
Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan?
C. Batasan Masalah
Pembahasan makalah ini tertuju pada pencemaran udara yang disebabkan oleh gas
buang kendaraan bermotor.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menanggulangi
pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buangan kendaraan bermotor.
Menjelaskan seberapa besar dampak asap kendaraan bermotor terhadap Kesehatan.
Menghimbau masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor.
Bab II Pembahasan
A. Dampak Emisi Kendaraan Bermotor
5
kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat pencemar udara yang memberikan dampak
negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta lingkungan hidup. Sumber
pencemar ini juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan atmosfer yang lebih besar
seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon stratosfer, dan perubahan iklim global. Zat-zat
yang diemisikan dari knalpot kendaraan bermotor adalah CO2, CO, NOx, HC, SOx, PM10,
dan Pb (dari bahan bakar yang mengandung timah hitam/timbal). Dampak kesehatan yang
ditimbulkan oleh sektor transportasi berdasarkan zat pencemar antara lain:
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses bahan bakar yang
tidak sempurna. Karbon monoksida ini bersifat tak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak
mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun, dan berbahaya.
Keracunan gas monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa
pusing, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih berat berupa menurunnya
kemampuan gerak tubuh, gangguan pada sistem kardiovaskuler, serangan jantung
hingga kematian. Adapun hubungan antara konsentrasi CO, lama terpapar, dan efek
yang timbul adalah sebagai berikut:
(Menurut Wardhana yang di kutip oleh Rahaka Katresna, M.(2013: 3))
Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk
berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200
kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif
lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal,
karena dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme otot dan fungsi enzim
intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan CO yang stabil tersebut.
Namun, dampak dari CO juga bervasiasi tergantung dari status kesehatan seseorang
pada saat terpajan. Pada beberapa orang yang berbadan gemuk dapat mentolerir
pajanan CO sampai kadar HbCO dalam darahnya mencapai 40% dalam waktu singkat.
6
Tetapi seseorang yang menderita sakit jantung atau paru-paru akan menjadi lebih parah
apabila kadar HbCO dalam darahnya sebesar 5–10%.
CO juga bisa mempengaruhi perkembangan janin pada ibu hamil. Pengaruh terhadap
janin pada prinsipnya adalah karena pajanan CO pada kadar tinggi dapat menyebabkan
kurangnya pasokan oksigen yang konsekuensinya akan menurunkan tekanan oksigen di
dalam plasenta dan juga pada janin dan darah. Hal tersebut dapat menyebabkan kelahiran
prematur.
2. Nitrogen Oksida
Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam , yakni gas nitrogen monoksida (NO) dan
gas nitrogen dioksida (NO2). Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang berbeda dan
keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual
sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila
mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat
kemerahan. Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak
berbahaya, kecuali jika gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO yang
tinggi dapat menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang.
Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan
menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2.
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi
manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx
pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi
yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan
daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai temapat
terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat
berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat
menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil
Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxi Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada
mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa
kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo
Chemistry Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Paparan NO2 pada konsentrasi tinggi, mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat
dan cepat. Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh
7
lebih rendah seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang didapatkan
menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh kronik dan akut,
khususnya pada sub-grup populasi orang yang terkena asma.
NO2 terutama berkelakuan sebagai agen pengoksidasi yang kemungkinan merusak
membran sel dan protein. Pada konsentrasi tinggi, saluran udara akan menyebabkan
peradangan yang akut. Ditambah lagi penyebaran dalam waktu singkat berpengaruh terhadap
peningkatan resiko infeksi saluran pernapasan. Meskipun banyak pengontrolan penyebaran
yang dilakukan, fakta secara jelas mendefinisikan hubungan antara konsentrasi atau dosis dan
umpan baliknya tidaklah cukup.
3. Belerang Oksida
Gas SO2 yang ada di udara dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan
kenaikan sekresi mukosa. Dengan konsentrasi 500 ppm SO2 dapat menyebabkan
kematian pada manusia. Pencemaran SO2 yang cukup tinggi telah menimbulkan
malapetaka yang cukup serius seperti yang terjadi di lembah sungai Nerse Belgia pada
tahun 1930. Pada saat itu, kandungan SO2 di udara mencapai 38 ppm dan
menyebabkan toksisitas akut. Adapun tabel Kadar SO2 yang berpengaruh terhadap
gangguan kesehatan adalah sebagai berikut:
(Menurut Depkes yang di kutip oleh Rahaka Katresna, M.(2013: 5))
SO2 selain berpengaruh terhadap kesehatan manusia, juga berpengaruh terhadap
tanaman dan hewan.
4. Hidrokarbon (HC)
8
Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di
daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan
luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Adapun tabel pengaruh hidrokarbon
aromatik pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
(Menurut Ebenezer yang di kutip oleh Rahaka Katresna, M.(2013: 9))
5. Partikel
Pengaruh partikel debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara sangat
tergantung kepada ukurannya. Ukuran partikel debu yang membahayakan kesehatan
umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Pada umumnya
ukuran partikel debu sekitar 5 mikron merupakan partikel udara yang dapat langsung masuk
ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Namun, bukan berarti bahwa ukuran
partikel yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya karena partikel yang lebih besar
dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Keadaan ini
akan lebih bertambah parah apabila terjadi reaksi sinergistik dengan gas SO2 yang
terdapat di udara juga.
Partikel udara dalam wujud padat yang berdiameter kurang dari 10 µm yang
biasanya disebut dengan PM10 (particulate matter) diyakini oleh para pakar lingkungan
dan kesehatan masyarakat sebagai pemicu timbulnya infeksi saluran pernafasan, karena
partikel padat PM10 dapat mengendap pada saluran pernafasan daerah bronki dan alveoli.
6. Oksidan
9
Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat mengganggu
proses pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata.
Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon,
sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai
terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm
selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan
kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm
selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Oksidan Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan
Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkan iritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi
kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.
Oksidan juga dapat membuat makanan teroksidasi dan menjadi radikal bebas, terjadi
saat saat suatu zat berikatan dengan udara, dalam hal ini adalah oksigen dan menjadi
“berkarat”. Kita mungkin bertanya-tanya bagaimana mungkin makanan, yang bukan logam,
dapat “berkarat” seperti halnya pipa besi? Ternyata, faktanya sangat mengejutkan karena
setiap hari sebenarnya kita sudah sering melihat bahkan mengkonsumsi makanan yang sudah
“berkarat”.Contohnya, saat kita menggoreng sesuatu, minyak sayur yang digunakan
kehilangan warna kuning emas alaminya dan menjadi hitam. Juga, apel dan kentang berubah
warna menjadi cokelat tidak lama setelah dikupas. Semua ini terjadi akibat oksidasi, akibat
efek oksigen yang terdapat di udara, dan pada akhirnya radikal bebas terbentuk saat makanan
teroksidasi ini memasuki tubuh.
7. Klorin
Gas Klorin Selain menyebabkan bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan
iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru
dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat
korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Di udara ambien, gas khlorin dapat
mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti terlihat dalam reaksi dibawah
ini :
CL2 + H2O ---------‡ HCL + HOCL
8 HOCl ---------‡ 6 HCl + 2HclO3 + O3
Munculnya sinar matahari atau sinar terang maka HOCl yang terbentuk akan
terdekomposisi menjadi asam khlorida dan oksigen. Selain itu gas khlorin juga dapat
mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0 – 6,0 ppm gas khlorin terasa pedas dan
10
memerahkan mata. Dan bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0 ppm selama 30 –60
menit dapat menyebabkan penyakit paru-paru ( pulmonari oedema ) dan bisa menyebabkan
emphysema dan radang paru-paru.
8. Timah Hitam
Pemajanan Pb dari industri telah banyak tercatat tetapi kemaknaan pemajanan di
masyarakatvluas masih kontroversi, kadar Pb di alam sangat bervariasi tetapi kandungan
dalam tubuh manusia berkisar antara 100–400 mg.
Sumber masukan Pb adalah makanan terutama bagi mereka yang tidak bekerja atau
kontak dengan Pb. Diperkirakan rata-rata masukkan Pb melalui makanan adalah 300 ug per
hari dengan kisaran antara 100–500 mg perhari. Rata-rata masukkan melalui air minum
adalah 20 mg dengan kisaran antara 10–100 mg. Hanya sebagian asupan (intake) yang
diabsorpsi melalui pencernaan. Pada manusia dewasa absorpsi untuk jangka panjang berkisar
antara 5–10% bila asupan tidak berlebihan kandungan Pb dalam tinja dapat untuk
memperkirakan asupan harian karena 90% Pb dikeluarkan dengan cara ini.
Kontribusi Pb di udara terhadap absorpsi oleh tubuh lebih sulit diperkirakan.
Distribusi ukuran partikel dan kelarutan pb dalam partikel juga harus dipertimbangkan
biasanya kadar pb di udara sekitar 2 mg/m3 dan dengan asumsi 30% mengendap disaluran
pernapasan dan absorpsi sekitar 14 mg/per hari. Mungkin perhitungan ini bisa dianggap
terlalu besar dan partikel Pb yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor ternyata bergabung
dengan filamen karbon dan lebih kecil dari yang diperkirakan walaupun agregat ini sangat
kecil (0,1 mm) jumlah yang tertahan di alveoli mungkin kurang dari 10%. Uji kelarutan
menunjukkan bahwa Pb berada dalam bentuk yang sukar larut.
Organ tubuh manusia rata-rata mengandung Pb dan kira-kira 90% dijumpai di tulang,
kandungan dalam darah kurang dari 1% kandungan dalam darah dipengaruhi oleh asupan
yang baru (dalam 24 Jam terakhir) dan oleh pelepan dari sistem rangka. Manusia dengan
pemajanan rendah mengandung 10–30 mg Pb/100 g darah. Manusia yang mendapat
pemajanan kadar tinggi mengandung lebih dari 100 mg/100 g darah kandungan dalam darah
sekitar 40 mg Pb/100g dianggap terpajan berat atau mengabsorpsi Pb cukup tinggi walau
tidak terdeteksi tanda-tanda keluhan keracunan.
Terdapat perbedaan tingkat kadar Pb di perkantoran dan pedesaan wanita cenderung
mengandung Pb lebih rendah dibanding pria, dan pada perokok lebih tinggi dibandingkan
bukan perokok.
11
Gejala klinis keracunan timah hitam pada individu dewasa tidak akan timbul pada
kadar Pb yang terkandung dalam darah dibawah 80 mg Pb/100 g darah namun hambatan
aktivitas enzim untuk sintesa haemoglobin sudah terjadi pada kandungan Pb normal (30–40
mg).
Timah Hitam berakumulasi di rambut sehingga dapat dipakai sebagai indikator untuk
memperkirakan tingkat pemajanan atau kandungan Pb dalam tubuh Anak-anak merupakan
kelompok risiko tinggi. Menelan langsung bekas cat yang mengandung Pb merupakan
sumber pemajanan, selain emisi industri dan debu jalan yang berasal dari lalu lintas yang
padat. Mungkin keracunan Pb ada juga hubungannya dengan keterbelakangan mental tetapi
belum ada bukti yang jelas.
Senyawa Pb organik bersifat neurotoksik dan tidak menyebabkan anemia. Hampir
semua Pb–tetraetil diubah menjadi Pb organik dalam proses pembakaran bahan bakar
bermotor dan dilepaskan ke udara.
Pb dalam tubuh belum diketahui benar akibatnya tetapi perlu di waspada terhadap
pemajanan jangka panjang. Timah Hitam dalam tulang memang tidak beracun tetapi pada
kondisi tertentu bisa dilepaskan karena infeksi atau proses biokimia dan memberikan gejala
keluhan garam Pb tidak bersifat karsiogenik terhadap manusia.
Gangguan kesehatan terjadi akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari
protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin.
Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan
sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu
makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan
gangguan penglihatan.
B. Cara Penanggulangan Lingkungan Akibat Gas buang Kendaraan Bermotor
Penggunaan produk minyak bumi seperti avtur, bensin, solar, dan lain-lain
menimbulkan dampak tersendiri, yaitu pencemaran di berbagai sektor. Salah satunya yaitu
adalah pencemaran udara. Berikut akan di jelaskan bagaimana caranya.
A. Mengembangkan Mobil Listrik dan Surya
Mobil listrik adalah mobil yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Di
Indonesia sendiri, mobil listrik ini dikembangkan oleh LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia ), dan mobil ini bermerek Marlip ( Marmut Listrik LIPI ). Marlip secara mekanis
degerakkan oleh listrik. Mobil ini hanya dapat bergerak apabila rangkaian mekanis mobil
12
tersebut dialiri oleh arus listrik AC maupun DC, tergantung dari jenis mobilnya. Dalam setiap
mobil listrik ini juga terdapat komponen penyimpanan energi menyerupai baterai atau aki.
Komponen-komponen tersebut sangat diperlukan bagi mobil listrik ini agar mobil ini dapat
dijalankan hingga jarak tertentu dari sumber listriknya. Sumber tenaga aki yang digunakan
oleh sebuah mobil listrik ini 200Ah/12V sebanyak 3 buah. Jadi, untuk perjalanan selama 8
jam secara non-stop, maka harus melalukan pengisian ulang baterainya atau akinya selama 8
jam pula. Mobil ini hanya dapat menempuh kecepatan rata-rata 40 km/jam. Mobil Marlip ini
biasa digunakan untuk mobil patroli polisi, mobil golf, mobil perumahan berkapasitas 2
orang, dan lain-lain.
Mobil tenaga surya adalah mobil yang menggunakan tenaga surya (sinar matahari)
sebagai sumber tenaga utamanya. Di Indonesia sendiri memang belum terlihat
pengembangan mobil ini. Namun di beberapa negara seperti Jepang, sudah sangat
mengembangkan mobil jenis ini. Selain karena ramah lingkungan dan tidak menimbulkan
polusi, mobil semacam ini juga sangat praktis dan hemat biaya. Di atas mobil ini terdapat
papan hitam yang berfungsi sebagai penangkap cahaya yang disebut panel surya. Pada panel
surya ini, mereka mengumpulkan cahaya matahari dan diteruskan ke dalam mesin yang
berada di mobi hingga akhirnya mobil tersebut dapat berjalan.
Baru-baru ini telah ditemukan mobil tenaga air. Mobil ini hanya memerlukan air
sebagai bahan bakarnya untuk menggerakkan mobil ini. Hampir semua air dapat digunakan
sebagai bahan bakar mobil ini.
Mobil tenaga surya, listrik, dan air sangat ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan gas-gas berbahaya seperti CO2, oksida nitrogen, oksida sulfur, dan lain-lain,
yang dapat mencemari udara. Sehingga mobil-mobil semacam ini sangat cocok dijadikan
sebagai alternatif demi menanggulangi dampak buruk pencemaran udara yang sering
ditimbulkan oleh penggunaan minyak bumi.
B. Memproduksi Biodiesel sebagai Pengganti Penggunaan Solar
Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar yang berasal dari tumbuhan atau dari
hewan yang direaksikan dengan metanol sehingga diperoleh minyak metil ester ( ME ) yang
sering disebut oleh masyarakat sebagai bioodiesel. Indonesia, memiliki banyak sekali sumber
daya alam. Sehingga sekarang telah ditemukan lebih dari 40 jenis minyak nabati yang
potensial sebagai bahan baku biodesel di Indonesia, di antaranya adalah minyak jarak pagar,
minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak kapuk.
13
Biodiesel dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa perlu
memodifikasi mesinnya. Biodiesel juga dapat dicampurkan dengan solar untuk menghasilkan
biodiesel yeng ber-setana labih tinggi. Solar yang telah dicampurkan ke dalam biodiesel akan
memberikan angka setana yang lebih tinggi hingga mencapai angka 64. Sebagai
perbandingannya, solar biasa memberikan angka setana 48, sedangkan pertamina DEX (
diesel environment extra ) 53. Semakin tinggi angka setana nya, semakin aman pula emisi gas
buangnya. Selain itu, biodiesel juga berfungsi sebagai pelumas sekaligus membersihkan
injector, serta dapat menanggulangi pencemaran udara karena biodiesel dapat mengurangi
emisi karbon dioksida, partikulat berbahaya, dan sulfur oksida. Sehingga biodiesel ini
terbukti ramah ligkungan karena sama sekali tidak mengandung sulfur sehingga pencemaran
dapat dihindari.
C. Membangun Jalur Hijau
Jalur hijau merupakan sebuah jalur yang sering dilewati oleh banyak kendaraan
bermotor yang biasanya ditanami berbagai macam jenis tanaman atau pepohonan di
sepanjang jalan. Pepohonan yang ditanam di sepanjang jalur hijau ini akan menghisap semua
gas CO2 yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor berbahan bakar bensin ini. Gas CO2
sangat dibutuhkan oleh pohon hijau tersebut karena dalam proses fotosintesis, dibutuhkan gas
CO2. Proses fotosintesis itulah yang bisa sangat bermanfaat bagi manusia. Selain dapat
mengurangi dampak dari pencemaran udara akibat penggunaan bahan bakar minyak bumi,
hasil dari proses fotosintesis tersebut adalah gas O2(oksigen), yaitu gas yang kita hirup
sehari-hari. Oleh karena itu, membangun jalur hijau merupakan salah satu cara yang cukup
efektif untuk mengurangi pencemaran udara.
D. Memproduksi Bensin Bebas Timbel
TEL ( Tetra Ethyl Lead ) yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Thomas
Midgley ini semula berguna untuk mengurangi ketukan pada mesin dan TEL ini ditambahkan
ke dalam bensin untuk meningkatkatkan kualitasnya. Namun setelah dilakukan penelitian
secara mendalam, ternyata TEL ini memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan, dan
hal itu membuat penggunaan timbel pada bensin dipertanyakan. Para ilmuwan pun mulai
mencari cara untuk mengganti timbel tersebut dan akhirnya menemukan MTBE ( methyl-
tertiary-butylether ). Namun setelah diteliti lagi ternyata MTBE merupakan zat
nondegradable ( sukar terurai dalam tanah ). Selain itu, MTBE juga mempunyai yang mirip
dengan minyak, yaitu tidak larut dalam air, saling tolak menolak dengan air. Dapat
14
dibayangkan apa yang akan terjadi jika tempat penyimpanan MTBE bocor dan cairannya
merembes ke dalam tanah atau masuk ke perairan. Jika hal itu terjadi, akan terjadi berbagai
macam bencana dan dapat menimbulkan kematian pada binatang yang tempat hidupnya
tercemar oleh cairan MTBE tersebut. Diperkiran pencemaran air, tanah dan udara tidak dapat
terelakkan. Dan ada satu hal lagi yang paling dikhawatirkan oleh dunia, yaitu hasil penelitian
para ilmuwan menunjukkan bahwa MTBE diduga bersifat karsinogenik, yaitu bersifat
merusak, keras.
Karena timbel dan MTBE sangat berbahaya, akhirnya pemerintah Republik Indonesia
telah mencanangkan program Indonesia Bebas Timbel. Untuk menyukseskan program
tersebut, Pertamina akhirnya memodifikasi kilang minyaknya sehingga dapat menghasilkan
bensin bebas timbel. Kilang minyak tersebut mempunya alat reformer yang dapat
menghasilkan HOMC ( High Octane Motorgas Component ). Dengan demikian HOMC
tersebut tidak dapat mencemari udara.
E. Memproduksi Bioetanol sabagai Pengganti Bensin
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan, misalnya air tebu yang
biasanya dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku pembuatan gula. Bioetanol tersebut
ternyata dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor menggantikan bensin,
baik yang murni maupun yang dicampur dengan bensin. Bensin yang dicampur dengan
alkohol biasa dikenal sebagai gasohol. Campuran yang digunakan dalam gasohol misalnya
E85 ( 85% bensin, dan 15% alkohol ) dan E80 ( 80% bensin, dan 20% alkohol ).
Hasil dari pembakaran kendaraan bermotor yang menggunakan bioetanol sebagai
bahan bakarnya akan menciptakan CO2 bersih ke lingkungan. Bioetanol ini juga sangat
bermanfaat bagi makhluk hidup. Selain tidak menimbulkan gas yang berbahaya, CO2 bersih
yang merupakan hasil dari pembakaran bioetanol ini juga bermanfaat bagi tumbuhan di
sekitarnya sebagai bahan utama proses fotosintesis yang akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan sebagai bahan baku bioetanol.
F. Memberlakukan Car Free Day ( Hari Bebas Kendaraan Bermotor )
Car Free Day atau yang lebih kita kenal sebagai hari bebas kendaraan bermotor
adalah salah satu program dari pemerinyah RI untuk menanggulangi pencemaran udara
akibat penggunaan kendaraan bermotor. Program tersebut sudah lama diberlakukan di
Indonesia, khususnya di Jakarta setiap hari Minggu. Jakarta dipilih sebagai kota tempat
15
dibelakukannya program tesebut karena menurut riset yang dilakukan, Jakarta merupakan
kota penghasil polusi udara terbesar di Indonesia. Karena di kota padat penduduk tersebut
setiap harinya ada ribuan kendaraan bermotor yang sangat banyak sehingga menghasilkan
begitu banyak gas-gas CO2, gas monoksida, dan lain- lain yang sangat berakibat fatal bagi
manusia dan dapat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Oleh
karena itu, car free day ini sangat berguna sekali demi mengurangi jumlah polusi udara yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor tersebut.
G. Mengembangkan Mobil Hibrida
Mobil hibrida merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia otomotif. Energi
yang digunakan oleh mobil hibrida ini berasal dari gabungan mesin pembakar internal
(sumber energi BBM) dan listrik (sumber energi baterai). Dengan penggunaan energi
gabungan tersebut, penggunaan bahan bakar minyak menjadi lebih hemat dan irit. Baterai
dalam mobil ini dapat diisi ulang (recharge) pada saat kendaraan sedang berhenti. Kelebihan
lainnya yaitu emisi keluaran mesin pembakaran internal digunakan untuk menggerakkan
generator menghasilkan listrik yang kemudian di simpan dalan baterai. Jadi, selain mobil ini
lebih hemat dalam menggunakan bahan bakar minyak, mobil hibrida ini ternyata juga lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil konvensional yang biasa kita gunakan sehari-
hari.
H. Menggunakan Sepeda
Sepeda merupakan alat transportasi darat yang dalam penggunaanya sama sekali tidak
memerlukan bahan bakar minyak. Sepeda dapat digerakkan hanya dengan mengayuhnya saja.
Memang memerlukan tenaga dalam menggunakannya, namun akan ada begitu banyak
manfaat apabila kita menggunakan sepeda.
Berikut ini manfaat dari menggunakan sepeda, pertama, jika kita menggunakan
sepeda, kita tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk membeli sumber energi untuk
sepeda, karena sepeda tidak perlu menggunakan sumber energi apapun. Kedua, lebih ramah
lingkungan, karena sepeda tidak menggunakan energi apapun untuk menggerakkannya,
sehingga sepeda tidak akan menghasilkan emisi gas buang apapun sehingga tidak akan
mencemari udara. Ketiga, akan membuat pemakai sepeda ini menjadi lebih sehat, karena
diperlukan tenaga untuk mengayuh sepeda.
16
Timbulnya berbagai komunitas sepeda yang disebut komunitas ‘Bike To Work’,
komunitas ini menggunakan sepeda sebagai transportasi mereka saat berangkat ke kantor. Hal
ini sekaligus membuat pencemaran udara menjadi berkurang dan udara menjadi bersih.
Bab III Penutup
A. Simpulan
Gas buang kendaraan bermotor mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat
merusak kesehatan dan kesejahtraan masysaraka seperti gas karbon monokisda dapat
meneybabakan menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan pada sistem
kardiovaskuler, dan serangan jantung. sumber pencemaran ini juga menyebabakan dampak
terhadap lingkungan atmosfer yang lebih besar seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon
stratosfer, dan perubahan iklim global. Oleh karna itu perlu dikembangkanya berbagai cara
penanggulangan agar gas buang yang dikeluarkan kendaraan bermotor menjadi lebih ramah
lingkungan serta efisien.
B. Saran
Sebaiknya untuk mengurangi polusi udara kita sebagai masyarakat mulai lah untuk
menggurangi penggunaan kendaraan bermotor dan mulai lah menggunakan sepeda untuk
berpergian yang dekat. selain ramah lingkungan sepeda juga dapat melatih badan kita agar
tetapa sehat. Sedangkan bila kita ingin pepergian jauh lebih baik menggunakan angkutan
umum agar dapat menggurangi polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.
17
Daftar Pustaka
Achmad, A. 2010. Bahayanya asap kendaraan bermotor. Jakarta : Mulangtinande.net1
Bawafi, Iqbal.2013.Karya Ilmiah Sederhana Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan. Dalam
http://iqbalbawafi.wordpress.com/2013/02/17/karya-ilmiah-sederhana-dampak-polusi-
udara-bagi-kesehatan/.Diunduh tangga 16 Mei 2013, 22.09
Decca, Dinny.2013.Energi Alternatif Pengganti Minyak Bumi. Dalam
http://deccabesabaak.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.htm.
Diunduh tanggal 16 Mei 2013, 22.09
Inurfitriana, I. 2010. Dampak polusi udara bagi kesehatan. Pontianak : WordPress
Katresna, M. Rahaka.2013.Dampak Emisi Kendaraan Bermotor. Dalam
http://takbagi.blogspot.com/2013/02/dampak-emisi-kendaraan-bermotor-dan.html.
Diunduh tanggal 16 Mei 2013, 22.09
Marayoga, T. 2010. Polusi udara di Jakarta. Jakarta : Kabari Indonesia
18