makalah ikm1
-
Upload
ilham-kusuma-wibawa -
Category
Documents
-
view
32 -
download
1
Transcript of makalah ikm1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Posyandu dan Polindes?
2. Apa Tujuan dari Posyandu dan Polindes?
3. Apa saja Kegiatan dari Posyandu dan Polindes ?
4. Siapa sasaran Posyandu dan Polindes?
5. Bagaimana syarat terbentuknya Posyandu dan Polindes?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat dari makalah ini adalah untuk mengetahui :
6. Pengertian Posyandu dan Polindes
7. Tujuan Posyandu dan Polindes.
8. Kegiatan dari Posyandu dan Polindes.
9. Sasaran dari Posyandu dan Polindes.
10. Syarat Terbentuknya Posyandu dan Polindes.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 POSYANDU
A. Pengertian Posyandu
Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
(Ambarwati Retna, 2009)
Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis
seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu
tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat
yang sama (Depkes RI, 1990).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di
masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi
posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu
dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri,
1999).
Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu
dengan perhatian utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendah stratanya
(pratama dan madya) sesuai kebutuhan, posyandu yang berada di daerah yang
sebagian besar penduduknya tergolong miskin, serta adanya dukungan materi dan non
materi dari tokoh masyarakat setempat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan
posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan
mereka sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu
(Depkes RI, 1999).
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat
besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan.
Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu.
Oleh karena itu keberadaan posyandu harus terus ditingkatkan sehingga diklasifikasikan
menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama, madya, purnama, dan mandiri
B. Tujuan Posyandu
1. Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan penduduk dan geografis
6. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi
untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
C. Kegiatan Posyandu
Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida
Posyandu), antara lain:
1) Kesehatan Ibu dan Anak
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah
Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan
vitamin dan mineral
Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasiny
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
2) Keluarga Berencana
Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3) Immunisasi
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan
campak 1x pada bayi.
4) Peningkatan gizi
Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup
kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui
Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun
5) Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu
(Sapta Krida Posyandu), yaitu:
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Keluarga Berencana
3) Immunisasi
4) Peningkatan gizi
5) Penanggulangan Diare
6) Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah
yang benar, pengolahan makanan dan minuman
7) Penyediaan Obat essensial.
D. Sasaran Posyandu
Bayi berusia kurang dari 1 tahun
Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
Ibu hamil
Ibu menyusui
Ibu nifas
Wanita usia subur.
E. Syarat terbentuknya Posyandu
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
1) Pos penimbangan balita
2) Pos immunisasi
3) Pos keluarga berencana desa
4) Pos kesehatan
5) Pos lainnya yang dibentuk baru.
Alasan Pendirian Posyandu
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan
penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan
rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana
(Effendi, 1998).
Penyelenggara Posyandu
1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan
setempat dibawah bimbingan Puskesmas
2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari
keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah
tersebut (Effendi, 1998).
2.2 POLINDES
A. Pengertian Polindes
Merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang
didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari
pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan
kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati retna,2009).
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah sebagai
kelengkapan dari pembangunan kesmas untuk memberikan pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dikelola oleh bidan desa (bides)
bekerjasama dengan dukun bayi dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran
serta masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)
Kajian makna polindes
a. Polindes merupakan salah satu bentuk PSM dalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan KIA, termasuk KB di desa.
b. Polindes dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut.
c. PSM dalam pengembangan polindes dapat berupa penyediaan tempat untuk
pelayanan KIA (khususnya pertolongan persalinan), pengelolaan polindes,
penggerakan sasaran dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas bidan di desa.
d. Peran bidan desa yang sudah dilengkapi oleh pemerintah dengan alat-alat yang
diperlukan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat di desa
tersebut.
e. Polindes sebagai bentuk PSM secara organisatoris berada di bawah seksi 7 LKMD,
namun secara teknis berada di bawah pembinaan dan pengawasan puskesmas.
f. Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes dapat berupa ruang/kamar
untuk pelayanan KIA, termasuk tempat pertolongan persalinan yang dilengkapi
dengan sarana air bersih.
g. Tanggung jawab penyediaan dan pengelolaan tempat serta dukungan opersional
berasal dari masyarakat, maka perlu diadakan kesepakatan antara wakil
masyarakat melalui wadah LKMD dengan bidan desa tentang pengaturan biaya
operasional dan tarif pertolongan persalinan di polindes.
h. Dukun bayi dan kader posyandu adalah kader masyarakat yang paling terkait.
Fungsi polindes
a. Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
b. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling
KIA.
c. Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
B. Tujuan Polindes
a. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan KIA-KB termasuk pertolongan dan
penanganan pada kasus gagal.
b. Meningkatnya pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan.
c. Meningkatnya kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan
bagi ibu dan keluarganya.
d. Meningkatnya pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.
C. Kegiatan Polindes
a. Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada bumil dan
mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
b. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
c. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak pra sekolah,
serta imunisasi dasar pada bayi.
e. Memberikan pelayanan KB.
f. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan
yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
g. Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, dasa wisma).
h. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
i. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, dasa wisma).
j. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta
peningkatan penggunaan ASI dan KB.
k. Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas
setempat.
D. Sasaran Polindes
Bayi berusia kurang dari 1 tahun
Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
Ibu hamil
Ibu menyusui
Ibu nifas
Wanita usia subur.
Kader
Masyarakat setempat.
E. Syarat Terbentuknya Polindes
a. Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh untuk mengelola polindes.
b. Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidan, antara lain
bidan kit, IUD kit, sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil, timbangan,
pengukur Tinggi Badan, Infus set dan cairan D 5 %, NaCl 0,9 %, obat - obatan
sederhana dan uterotonika, buku-buku pedoman KIA, KB dan pedoman kesehatan
lainnya, inkubator sederhana.
c. Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain penyediaan air bersih, ventilasi
cukup, penerangan cukup, tersedianya sarana pembuangan air limbah, lingkungan
pekarangan bersih, ukuran minimal 3 x 4 m2.
d. Lokasi mudah dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan mudah
dijangkau oleh kendaraan roda 4.
e. Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan postpartum
minimal 1 tempat tidur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Posyandu Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini.(Ambarwati Retna, 2009)
Tujuan Posyandu yaitu Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran, Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, Mempercepat penerimaan
norma keluarga kecil sehat dan sejahtera, Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan, Pendekatan dan pemerataan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat .
Kegiatan Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencana,Immunisasi,
Peningkatan gizi,Penanggulangan Diare,Sanitasi dasar, dan Penyediaan Obat
essensial.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran
serta masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)
Tujuan Posyandu Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran, Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, Mempercepat penerimaan
norma keluarga kecil sehat dan sejahtera, Meningkatkan kemampuan masyarakat
mengembangkan kegiatan kesehatan, Pendekatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan, Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat.
Sasaran Polindes Bayi berusia kurang dari 1 tahun, Anak balita usia 1 sampai
dengan 5 tahun, Ibu hamil, Ibu menyusui, Ibu nifas, Wanita usia
subur,Kader,Masyarakat setempat.
3.2 Saran
Sebaiknya UKBM ini harus di gerakkan dengan sebaik-baiknya agar mendapat hasil
semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan kesehatan di desa setempat. Harapan kami,
semoga makalah ini bermanfaat dan kami juga berharap semoga angka kesakitan dan
kematian di Indonesia dapat menurun dan diturunkan.
Daftar Pustaka
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika
DinkesBonbol.2008.http://dinkesbonebolango.org/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=193 diunduh pada 02 Mei 2011
Yuliarati 2010.http://yuliarati.blogspot.com/2011/04/polindes.html diunduh pada 02 Mei
2011
Shakira2010. http://syakira-blog.blogspot.com/2009/01/tentang-posyandu.html diunduh pada 02 Mei 2011