Makalah gizi masyarakat
-
Upload
aldiani-setyawaty -
Category
Education
-
view
1.802 -
download
0
Transcript of Makalah gizi masyarakat
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh …
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami, sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas kami sebagai
Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo dalam mata kuliah Gizi Kesehatan
Masyarakat yang berjudul “Gizi dan Pertanian”.
Penyusunan makalah ini tidak bermaksut untuk mengubah materi yang
sudah di sampaikan. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Gorontalo, September 2015
Kelompok II
Gizi Kesehatan masyarakat i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................11.1 Latar belakang................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..........................................................................................21.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................32.1 Sumber-Sumber Makanan Bergizi.................................................................32.2 Revolusi Hijau Dan Dampaknya Terhadap Status Gizi.................................52.3 Pertanian,Pangan Dan Gizi.............................................................................82.4 Sistem Pangan Dan Gizi ..............................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................133.1 Kesimpulan...................................................................................................133.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
Gizi Kesehatan masyarakat ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ekologi pangan adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek
lingkungan yang terkait dengan pangan dan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Tujuan dari ekologi pangan dan gizi adalah agar dapat mengetahui berbagai
hubungan dan masalah antar variabel yang berkaitan dengan penyediaan
pangan, sosio ekonomi dan budaya pangan, konsumsi gizi, penggunaan zat
gizi dalam tubuh, status gizi dan status kesehatan masyarakat, serta upaya
peningkatan gizi masyarakat.
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat
konsumsi, sedangkan tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta
kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi
yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan perbandingannya
antara satu zat terhadap zat yang lain, sedangkan kuantitas merupakan
kuantum masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Kecukupan
kualitas dan kuantitas zat gizi di dalam suatu hidangan akan menjadikan tubuh
sehat atau disebut sehat gizi. Bila kualitas dan jumlahnya melebihi kebutuhan
tubuh dinamakan konsumsi berlebih, sebaliknya bila kualitas dan kuantitas zat
gizi dalam hidangan kurang baik maka dinamakan kurang gizi atau defisiensi.
Indonesia secara alamiah adalah negara pertanian dengan budaya
pertanian yang kuat. Bertani, beternak, berburu ikan dilaut adalah keahlian
turun-menurun yang sudah mendarah daging. Teknologi dasar ini sudah
dikuasai sejak jaman nenek moyang. Karena budaya pertanian telah mendarah
daging maka sebagai akibatnya, bahwa dengan usaha yang cukup minimal,
sektor pertanian kita sebenarnya dapat dipacu untuk berproduksi sebesar-
besarnya.
Salah satu masalah produksi tersebut di Indonesia adalah ketidak
mampuan kita menyediakan “teknologi pasca panen”, yang mengakibatkan :
Gizi Kesehatan masyarakat 1
1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga
mudah jatuh di musim panen, sehingga pengembangan nya secara
intensif besar-besaran tidak dimungkinkan.
2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak,
sehingga kehidupan, kesejahteraan dan “daya beli pada teknologi”
akan selalu tetap lemah
3. Kemampuan pengawetan, pengepakan, sehingga bisa menjadikan
“produk kualitas ekspor” andalan masih sangat tergantung pada
teknologi luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap produk,
uluran tangan dan teknologi akan terjadi selamanya
4. Bila Indonesia menguasai, dan mampu mengembangkan teknologi
“setara dengan teknologi dunia”, tidak mustahil produk pertanian
bisa di maksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia,
sehingga kemajuan teknologi bisa lainnya bisa berlangsung dan
maju pesat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam sumber makanan bergizi ?
2. Apa yang dimaksud dengan revolusi hijau dan apa dampaknya terhadap
status gizi ?
3. Apa hubungan pertanian, pangan dan gizi ?
4. Bagaimana sistem pangan dan gizi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber-sumber makanan bergizi.
2. Untuk mengetahui revolusi hijau dan dampaknya terhadap status gizi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pertanian, pangan dan gizi.
4. Untuk mengetahui sistem pangan dan gizi.
Gizi Kesehatan masyarakat 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber-Sumber Makanan Bergizi
Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kwalitas dan
kawantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi.
Zat-zat gizi tersebut dibutuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu,
zat gizi digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel
tubuh serta memelihara kesehatan. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di
antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Untuk lebih
jelasnya, akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan tubuh sebagai sumber tenaga dalam
melakukan kegiatan. Sumber makanan yang mengandung
karbohidrat, di antaranya nasi, jagung, kue, roti, ubi, dan kentang.
b. Protein
Protein merupakan zat makanan yang berfungsi untuk membangun
tubuh dan memperbaiki jaringan dan sel yang rusak. Sebagai contoh,
tubuhmu bertambah tinggi dan besar. Hal itu terjadi karena kamu
mengonsumsi zat makanan yang mengandung protein. Jika tubuhmu
kekurangan protein akan menderita penyakit kwashiorkor. Penderita
kwashiorkor akan terhambat pertumbuhannya, kulit bersisik, kurus,
dan rambutnya kusam.
c. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga atau energi dan sebagai
cadangan makanan. Lemak ada 2 macam, yaitu lemak hewani dan
lemak nabati. Lemak hewani adalah lemak yang dihasilkan hewan.
Contoh lemak hewani adalah daging, keju, minyak ikan, telur, dan
mentega. Adapun lemak nabati adalah lemak yang bearasal dari
Gizi Kesehatan masyarakat 3
tumbuh-tumbuhan. Contoh lemak nabati adalah kelapa, kacang
tanah, dan margarin.
d. Vitamin
Vitamin merupakan zat makanan yang berguna untuk melancarkan
semua proses yang terjadi di dalam tubuh. Kebanyakan vitamin tidak
dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit. Vitamin ini bermacam-macam, yaitu vitamin A, B, C, D, E,
dan K. Vitamin B dan C larut di dalam air, sedangkan vitamin A, D,
E, dan K larut dalam lemak. Penyakit yang disebabkan kekurangan
vitamin disebut avitaminosis.
e. Mineral
Mineral diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Fungsi mineral
bagi tubuh adalah untuk melancarkan semua proses yang terjadi di
dalam tubuh. Beberapa macam mineral yang diperlukan oleh tubuh,
di antaranya kalsium, besi, fosfor, dan iodin.
Gizi Kesehatan masyarakat 4
a) Kalsium berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
Selain itu, kalsium membantu dalam pembekuan darah jika
tubuh mengalami luka. Bahan makanan yang banyak
mengandung kalsium adalah susu, ikan, dan roti.
b) Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah.
Jika kekurangan zat besi, tubuh kita akan mengalami
anemia (kekurangan darah). Bahan makanan yang banyak
mengandung zat besi adalah daging, roti, kuning telur, dan
kacang-kacangan.
c) Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan
gusi. Jika kekurangan fosfor dapat menyebabkan radang
gusi dan kerusakan gigi. Fosfor terdapat dalam susu dan
kuning telur.
d) Iodin berfungsi mencegah penyakit gondok. Kekurangan
iodin dapat pula menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
dan cacat mental. Iodin terdapat dalam garam dapur
beriodin, air minum, dan ikan laut.
f. Air
Air merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Air berfungsi
memperlancar metabolisme, seperti proses pencernaan dan peredaran
darah. (http://risnanadi.blogspot.co.id)
2.2 Revolusi Hijau Dan Dampaknya Terhadap Status Gizi
Revolusi Hijau adalah suatu istilah untuk menggambarkan sebuah
transformasi agrikultural yang membawa peningkatan produksi secara
signifikan di banyak negara berkembang sekitar tahun 1940-1960. Revolusi
Hijau didasarkan pada aplikasi teknologi ilmiah yang digunakan.
Dampak Revolusi Hijau terhadap ketahanan pangan global sebenarnya
sulit dipahami karena sistem makanan sesungguhnya amat kompleks. Di satu
sisi Revolusi Hijau dianggap berjasa karena mampu meningkatkan produksi
pangan dan mencegah terjadinya bahaya kelaparan.
Gizi Kesehatan masyarakat 5
Karakteristik ketahanan, sistem dan arah kebijakan pangan sudah
berubah seiring perubahan zaman. Konsep yang multidimensi ini meliputi
mata rantai sistem pangan dan gizi, mulai dari produksi, distribusi, konsumsi,
dan status gizi. Kerawanan pangan tidak semata-mata karena kekurangan
pangan tapi juga berupa kebijakan pemerintah dalam pertanian dan
pembangunan secara keseluruhan, mekanisme distribusi, ketiadaan akses
terhadap pangan dan ketiadaan kemampuan daya beli masyarakat.
Awalnya praktek revolusi hijau ini menunjukkan hasil yang
menakjubkan. Tetapi lambat laun kian menurun. Alam mempunyai batas
maksimal untuk berproduksi. Jika batas tersebut terlampaui, produktifitas
lahan akan menurun sebagai akibat dari penggunaan asupan eksternal sintetis
yang berlebihan. Selain mengganggu kesehatan dan menyebabkan kerusakan
lingkungan, penggunaan asupan eksternal tersebut secara tidak langsung
merebut kedaulatan petani dalam berproduksi, menciptakan ketergantungan
petani terhadap asupan luar. Untuk berproduksi, petani menggunakan pupuk
dan pestisida sintetis yang faktanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
besar. Petani harus menukarkan hasil produksinya hanya untuk mendapatkan
asupan tersebut. Semakin lama penggunaan pupuk dan pestisida
menyebabkan ketergantungan lahan atau tanaman terhadap asupan tersebut.
Mesin-mesin dan bahan bakar merupakan input yang datang bukan hanya dari
luar daerah usaha tani, namun seringkali datang dari luar negeri. Ini berarti
bahwa input itu harus diimpor dan dibayar dengan hasil pertanian.
Kondisi tersebut menyebabkan, khususnya di negara-negara
berkembang, kedaulatan petani atas produksi dan kehidupannya menjadi
terpinggirkan. Artinya di sepanjang rantai produksi, petanilah mendapatkan
yang nilai tambah paling kecil. Seperti kata pepatah lama, mereka tak lebih
sekadar menjadi “kuda pelajang bukit”–tenaganya dikuras dan tak dihargai
sama sekali. Meskipun begitu, untunglah para petani masih setia dengan
lahannya dan tidak sampai mengundurkan diri alias meninggalkan pertanian
mereka. Sebab kalau itu terjadi, kelaparan global akan menggeliat di depan
mata. Dan itu jelas sebuah tragedi (Atep Afia Hidayat : 2011)
Gizi Kesehatan masyarakat 6
Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan
negatif, begitu juga dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak
positif dan negatif dari revolusi hijau.
a. Dampak positif revolusi hijau
Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan
(karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa
indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras
menjadi mampu swasembad beras.
b. Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :
a) Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan
serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi
pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan
diubah menjadi sawah.
b) Penurunan keanekaragaman hayati.
c) Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan
tanaman pada pupuk.
d) Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain
baru yang resisten.
Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang
mempunyai kesadaran akan kelestarian lingkungan karena telah
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh mereka yang
mendukung revolusi industri, mereka menyebutkan bahwa kerusakan tersebut
bukan karena revolusi industri tapi karena akses dalam penggunaan teknologi
yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan.
Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran
akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena
Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak
memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Selain kritik tersebut di
atas masih ada kritik lain lagi yaitu Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau
Gizi Kesehatan masyarakat 7
seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di
wilayah Afrika (http://kambing.ui.ac.id )
2.3 Pertanian,Pangan Dan Gizi
Produksi pangan di Indonesia tiap tahun selalu mengalami peningkatan.
Walaupun demikian, masih sangat banyak masyarakat indonesia yang belum
memperoleh pangan yang cukup untuk kehidupannya. Padahal makanan
adalah kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Tanpa makanan manusia tidak
mempunyai cukup energi untuk sistem metabolisme dalam hidupnya. Jika
sistem metabolisme terhambat lama kelamaan manusia akan mati.
Kekurangan pangan memang bukanlah masalah baru. Masalah baru
yang muncul adalah ketika lahan pertanian yang digunakan untuk menanam
tanaman pangan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat jumlahnya semakin
menurun. Tidak hanya itu saja jumlah petani akhir akhir ini juga semakin
sedikit. Sedangkan jumlah penduduk meningkat begitu cepat. Ditambah lagi
pertambahan penduduk yang sangat besar itu tidak disertai dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, karena indonesia
adalah negara kepulauan pendistribusian pangan yang baik sangat
dibutuhkan, namun seringkali terjadi pendistribusian pangan yang tidak
merata sehingga jumlah angka kelaparan dan kurang gizi di Indonesia semakin
meningkat (Yuniastuti : 2008)
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia
untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi
menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan
sepanjang siklus kehidupan. Faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan
didunia adalah :
a) Beralihnya petani yang menanam tanaman pangan ke tanaman
perdagangan
b) Laju pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan laju
peningkatan produksi pangan
c) Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi tempat pemukiman
Gizi Kesehatan masyarakat 8
d) Faktor alam, seperti bencana dan serangan organisme pengganggu
tanaman
Persoalan baru tengan kekurangan pangan adalah berupa
kecenderungan petani di Negara-negara bukan industri beralih ke tanaman
perdagangan padahal penduduk terus bertambah. Petani yang khusus
memproduksi bahan pangan spt beras, ubi jalar lebih banyak dijual daripada
dikonsumsi untuk keluarga sendiri. Banyak petani yang tidak memiliki cukup
lahan untuk mengusahakan pangan dalam jumlah yang cukup untuk
kebutuhan konsumsi rumah tangga. Selain itu juga tidak punya banyak uang
untuk membeli bahan makanan.
Pertambahan penduduk tidak sebanding dengan pertambahan produksi
bahan pangan. Manajemen stok beras yang buruk. Pemerintah tidak memiliki
grand strategi.
Pertambahan penduduk akan berakibat pada ketersediaan sumber daya
dan kelestarian lingkungan, ketersediaan pangan, kesehatan masyarakat,
kesempatan memeperoleh pendidikan dan kesempatan mendapat kerja.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi meningkatkan kompetisi pemanfaatan
lahan pertanian yang subur
Perkembangan perkotaan yang demikian pesat menyebabkan lahan-
lahan pertanian yang ada disekitarnya digunakan untuk pembangunan pusat-
pusat perkantoran, pemukiman dan pusat pembelanjaan. Akibatnya lahan
pertanian akan semakin sempit sedangkan pembukaan lahan pertanian yang
baru banyak mendapat kendala.
Pertanian berpengaruh terutama terhadap gizi melalui produksi pangan
untuk keperluan rumah tangga. Kinerja produksi pangan akan mempengaruhi
pangan yang tersedia di masyarakat. Jika pangan diproduksi dalam jumlah
dan ragam yang cukup kemudian bahan pangan tadi tersedia ditingkat
masyarakat dan kalau keluarga memiliki cukup uang untuk membeli
keperluan pangan yang tidak ditanam ditempatnya, maka masyarakat tidak
akan banyak terjadi kurang gizi. Bila pangan cukup tersedia maka orang akan
Gizi Kesehatan masyarakat 9
cenderung mengkonsumsi makanan yang sehat
(https://aceh1234567890.wordpress.com/about/ )
2.4 Sistem Pangan Dan Gizi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani
(sustema) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan alira informasi, materi, atau
energy untuk mencapai suatu tujuan (http://id.wikipedia.org). Sementara
menurut Ida Farida, 2010 sistem merupakan rangkain komponen atau unsur
yang saling terkait menuju suatu tujuan yang sama.
Sistem pangan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang
saling terkait yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan status
gizi masyarakat dalam keadaan optimal. Adanya sistem pangan dan gizi ini
dapat membantu kepala daerah, dan pengelola program untuk mengetahui
lokasi mana yang rawan pangan dan gizi, memantau keadaan pangan dan gizi
secara berkesinambungan, dan merumuskan usulan tindakan jangka pendek
dan panjang.
Menurut Departemen Pertanian, kepentingan dan manfaat dari sistem
pangan dan gizi yaitu:
1. Kepala Daerah
Sebagai dasar menetapkan kebijakan penanggulangan masalah
pangan dan gizi dalam:
a. Menentukan daerah prioritas
b. Merumuskan tindakan pencegahan terhadap ancaman krisis
pangan dan gizi
c. Mengalokasikan sumberdaya secara lebih efektif da efisien
d. Mengkoordinasikan program lintas sector
2. Pengelola Program :
a. Penetapan lokasi dan sasaran
b. Menyusun kegiatan terpadu sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi sectok
Gizi Kesehatan masyarakat 10
c. Proses pemantauan pelaksanaan
d. Melaksanakan kerjasama lintas sector
e. Mengevaluasi pelaksanaan program
3. Masyarakat :
a. Kemungkinan kejadian krisis pangan di masyarakat dapat
dicegah
b. Ketahanan pangan ditingkat rumah tangga menigkat
c. Melindungi golongan rawan dari keadaan yang dapat
memperburuk status gizi
Ada 4 komponen Subsistem dalam Sistem Pangan, Gizi, dan
Kesehatan, yaitu:
A. Penyediaan pangan
a. Produksi bahan pangan
Adalah penyediaan pangan pertama kearah konsumsi pangan.
Seperti pemakaian bibit unggul, penggunaan pupuk, pemakaian
irigasi teknis, penggunaa alat dan obat pembasmi hama,
penerapan teknologi.
b. Pasca panen
Dilihat dari cara pengeringannya dengan tujuan tidak
mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan
dalam kondisi baik.
c. Perdagangan bahan pangan
Bahan pangan yang tidak cukup diproduksi di suatu Negara atau
wilayah harus dimasukkan atau diimpor, sedangkan bahan
pangan yang diproduksi berlebih harus diekspor, agar tidak
merugikan para produsen.
d. Teknologi pangan
Di abad teknologi sekarag ini, teknologi pangan juga sangat
penting bagi pengadaan pangan yang mencukupi dan merata
sepanjang tahun, serta bias diperoleh di seluruh daerah / negeri,
tidak saja di daerha produksi.
Gizi Kesehatan masyarakat 11
B. Distribusi Pangan
Kelancaran distribusi sangat tergantung pada kondisi sarana
transport bahan makanan seperti dalam dus; kaleng; karung;
dsb.pengolahannya,penyimpanan dan pengemasannya harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, terutama bagi bahan makanan
yang mudah rusak. Serta pemasaran pangan tersebut.
C. Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan teridiri dari komoditas pangan dalam
perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak, kita susun
sehingga menjadi suatu hidangan dan kebiasaan makan perorangan.
D. Utilisasi Makanan
Bahan makanan yang sudah dikonsumsi, akan di cerna yang dimulai
dari mulut s/d usus, terjadi penyerapan yaitu proses zat gizi masuk
ke dalam darah dan diangkut ke sel-sel, dan akan terjadi
metabolisme yaitu pemecahan dan sintesis zat gizi di dalam sel
penggunaan zat gizi penyimpanan kelebihan zat gizi sebagai
cadangan pembuangan bahan-bahan yang tidak diperlukan.
Keempat subsistem ini dapat menggambarkan status gizi seseorang,
apakah kurang baik, atau berlebihan ( Ida, 2010).
Gizi Kesehatan masyarakat 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kwalitas dan
kawantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi.
Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air.
Revolusi Hijau adalah suatu istilah untuk menggambarkan sebuah
transformasi agrikultural yang membawa peningkatan produksi secara
signifikan di banyak negara berkembang sekitar tahun 1940-1960. Hasil dari
suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga
dengan Revolusi hijau. Revolusi hijau mempunya dua dampak yaitu dampak
positif dan negatif dari revolusi hijau.
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia
untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi
menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan
kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani
(sustema) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan alira informasi, materi, atau
energy untuk mencapai suatu tujuan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak luput dari ketidaksempurnaan,
untuk itu saran dan kritik dari teman – teman sangat di butuhkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah kami.
Gizi Kesehatan masyarakat 13
DAFTAR PUSTAKA
Atep Afia Hidayat Modul 7 Ilmu Lingkungan Teknik Industri UMB_Pertanian Industrial
Farida, Ida. (2010). Sistem Pangan dan Gizi. Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama: Kudus
https://aceh1234567890.wordpress.com/about/ (diakses pada tanggal 28 September 2015)
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0146%20Bio%203-6a.htm , id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 28 September 2015)
http://risnanadi.blogspot.co.id/2012/07/sumber-makanan-sesuai-dengan-kandungan.html (diakses pada tanggal 28 September 2015)
Wikipedia. Sistem [Internet]. 2013. Available from: http://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 28 September 2015)
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan kesehatan. Graha Ilmu
Gizi Kesehatan masyarakat 14