Makalah Existing Distribution Point
-
Upload
reza-tianto -
Category
Documents
-
view
23 -
download
7
description
Transcript of Makalah Existing Distribution Point
BAB IPENDAHULUAN
1.1 PendahuluanPenulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan Depot Sales Point (DSP)
PT.Pertamina Lubricants di kota Kupang. Pada November 2013, PT. Pertamina (Persero) secara resmi mendirikan anak perusahaan yang bergerak secara mandiri yakni PT. Pertamina Lubricantss, dimana merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang mendominasi pangsa Lubricantss (pelumas/oli). Bisnis Lubricantss sudah ada sekitar 25 tahun yang lalu, namun masih di bawah kendali Pertamina pusat, PT Pertamina (Persero).Kemunculan produk-produk PT Pertamina (Lubricants) didasari beberapa faktor yakni, potensi berkembangnya sektor industri di Indonesia, seperti pertambangan, teknologi, marine, otomotif, dan lain sebagainya. Selain itu juga didasari oleh bertambahnya potensi market otomotif (mobil dan motor) dimana permintaan masyarakat akan perawatan kendaraan bermotor juga semakin meningkat. PT. Pertamina Lubricantss memiliki tujuh Marketing Operation Region (MOR). PT. Pertamina Lubricantss MOR V, dipimpin oleh Region Manager Sales V dimana membawahi enam Sales Executive diantaranya Sr. Sales Executive Retail I Surabaya, Jr. Sales Executive Retail II Surabaya, Sr. Sales Executive Industry Surabaya, Sales Executive General Malang, dan Jr. Sales Executive General Balinus. Untuk memenuhi demand distributor didaerah Nusa Tenggara maka didirikanlah DSP di kota kupang yang melayani dua distributor. Dalam hal akademik manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) DSP disebut sebagai Distribution Center. Fungsi DSP adalah sebagai tempat penampungan sementara produk PT. Pertamina Lubricants. Tujuan suatu perusahaan yang berorientasi laba (profit seeking organization) selain untuk mendapatkan image, sangatlah pasti bertujuan untuk mendapatkan laba semaksimum mungkin. Laba merupakan salah satu tolak ukur kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Seperti yang kita ketahui bahwa laba merupakan selisih dari pendapatan atas semua biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi. Demi tercapainya tujuan manajemen keuangan perusahaan, maka diperlukan aplikasi keempat fungsi manajemen. Seorang manajer keuangan melakukan keempat fungsi manajemen melalui kegiatan menyusun perencanaan berupa strategi, kebijakan, serta anggaran. Manajer keuangan pun merealisasikan serta mengarahkan segala sumber daya untuk melaksanakan strategi, kebijakan, serta anggaran tersebut. Selain itu, manajer keuangan melakukan pengawasan untuk memastikan segala aktivitas dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Artinya semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya penyimpangan antara kenyataan dan harapan. Dalam fungsi ini, diadakan komparasi antara hasil aktual yang dicapai dengan apa yang telah direncanakan. Hasil dari evaluasi tersebut akan membuahkan proses pengambilan keputusan yng berkaitan dengan efisiensi perusahaan.
1
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cost-Volume-ProfitAnalisis cost-volume-profit adalah analisis yang mengukur keterkaitan antarapendapatan
(penjualan = revenue), pengeluaran (biaya = cost), dankeuntungan (profit). Analisis ini merupakan alat bantu untuk keputusan yangberkaitan dengan pengurangan atau penambahan harga jual, biaya, dan laba (Hariadi, 2002). Salah satu aspek penting dalam analisis cost-volume-profit ini bahwa adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi analisis, dapat diadakan penilaain atau evaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen dalam proses penyusunan atau perencanaan anggarn, karena hal ini memungkinkan diadakan testing untuk menentukan akibat adanya perubahan faktor atau mempertimbangkan berbagai alternatif. Metode yang digunakan adalah biaya komparatif.
Tabel 2.1 Tabel Komparatif BiayaSaat Ini Perubahan
Biaya Variable Rp xxxxxxx Rp xxxxxxxMarjin Kontribusi Rp xxxxxxx Rp xxxxxxxBiaya Tetap Rp xxxxxxx Rp xxxxxxxLaba Rp xxxxxxx Rp xxxxxxxPersen Perubahan xx% xx%
Tabel Komparasi biaya menyajikan perhitungan biaya sebelum melakukan perubahan kebijakan manajemen keuangan dan setelah adanya perubahan manajemen keuangan dan di ukur dalam bentuk persentase (Garrison, et al., 2005).
2.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (S.W.O.T)Analisis S.W.O.T merupakan bantuan yang berguna untuk perumusan strategi tetapi
tetap beberapa kelemahan. S.W.O.T adalah evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman keseluruhan suatu perusahaan. Valentin (2001) mengatakan bahwa analisis S.W.O.T adalah pendekatan konvensional mencari wawasan dan cara mewujudkan keselarasan diinginkan. Analisis S.W.O.T dipercaya sebagai alat yang berharga di bidang strategi bisnis karena mengajak para pengambil keputusan untuk mempertimbangkan aspek-aspek penting dari lingkungan organisasi mereka dan membantu mereka mengatur pikiran mereka. Namun, Panagiotou (2003) berpendapat bahwa sifat terbuka dan metode tidak terstruktur dari S.W.O.T menawarkan sedikit bantuan kepada pengguna dan perencana dibiarkan tanpa indikasi ke mana untuk mencari variabel tersebut, atau apa yang harus dilakukan setelah menemukan mereka dalam hal bagaimana cara terbaik untuk menggabungkan mereka dalam perumusan strategi. Dalam teori S.W.O.T, analisa lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu:
Lingkungan Internal (didalam perusahaan).Lingkungan internal merupakan lingkungan yang ada di dalam organisasi dan
2
berpengaruh pada kegiatan organisasi. Lingkungan ini dapat berupa sumber daya organisasi baik berupa manusia, modal, peralatan yang dimiliki, teknologi, pelayanan, keberlanjutan organisasi, manajemen, kepemimpinan dan sebagainya. Lingkungan internal dibagi dua yaitu strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan)
Lingkungan Eksternal (di luar dalam perusahaan)Di sisi lain lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi yang memberikan pengaruh pada organisasi dan tidak dapat dikendalikan oleh organisasi (uncontrollable). Lingkungan ini dapat berupa permintaan konsumen, pesaing, peraturan-peraturan yang dibuat oleh organisasi lain, kondisi perekonomian, politik, keamanan, dan sebagainya. Kondisi lingkungan eksternal ini dapat akan mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu, Opportunity (Peluang), Threat (Tantangan).
2.3 Satistika DeskriptifMenurut(Harini & Kusumawati, 2007) di Metode Statistika, Statistika adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsi atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuata kesimpulan yang berlaku dan menggeneralisasi. Suprayogi dalam “Statistika Deskriptif” mengatakan bahwa Statistika Deskriptif adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerapan metode statistik untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Dalam Statistika Deskriptif ada beberapa metode untuk mendeskripsikan data yaitu :
HistogramHistogram merupakan bentuk diagram batang yang digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Diagram LingkaranDiagram Lingkaran merupakan bentuk lingkaran yang digunakan untuk menggambarkan persentase antar variabel dalam data
Rata-Rata (Mean)Perhitungan Mean dalam penelitian adalah dihitung dalam data populasi. Rumus Mean dalam populasi tertulis dalam persamaan 1.
μ=∑i=1
N
x i
N (1)
μ = Rata-rata (Mean) dalam populasi. N = Ukuran populasi.x i = Data ke-i ; i = 1,2,3, ... , N
3
Standar Deviasi Varian dan standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi) data statistik yang paling sering digunakan
s=√∑i=1
n
( X−X )2
n−1 (2)s = Standar Deviasi
X = Jumlah PopulasiX = Rata – rata Populasin = Ukuran Data
2.4 Biaya TetapBiaya Tetap merupakan biaya yang selama kurun waktu operasi selalu tetapjumlahnya
atau tidak berubah walaupun volume kegiatan atau penjualan berubah. Pada PT. Pertamina Lubricants biaya tetap untuk DSP Kota Kupang yaitu :
1. Biaya Administrasi dan Tata Usaha.a) Biaya gaji pegawai penunjangb) Biaya Foto Copy + Pengiriman Dokumenc) Biaya Telepon/Listrik
2. Biaya Overheada) Sewa gudang per tahun/ bila dibangun tanki timbun BBMb) Biaya angkut dari supply point ke DSP Kupangc) Biaya angkut dari DSP Kupang ke Gudang Agend) Biaya angkut dari supply point langsung ke agene) Biaya handling di DSP Kupang
2.5 Biaya VariabelBiaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyaksedikitnya
volume kegiatan. Pada PT. Pertamina Lubricants biaya tetap untuk DSP Kota Kupang yaitu a) Biaya pembelian BBM solar dan biaya operational b) Biaya Perawatan Forkliftc) Biaya Pembelian Pallet/Balok
2.6 Safety StockSafety Stock adalah jumlah persediaan barang untuk mengatisipasi kemungkinan Out of
Stock yang berdampak ke Market Lost(Pujawan & ER, 2010). Perhitungan Safety stock dirumuskan sebagai berikut
SS=ZSL×√ L×s(3)
SS = Safety Stock
Zsl = nilai dari tabel distribusi normal berdasarkan tingkat Service Level (SL)
4
S = Standar Deviasi atau simpangan baku dari data.
5
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
3.1Sumber DataPenelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data realisasi pengiriman produk PT
dan data produk PT.Pertamina Lubricants berdasarkan ukuran Kemasan untuk ke Kupang dari Pantos Logistics yang berada Pabrik PT. Pertamina Lubricants Gresik periode tahun 2015 dan data fixed cost yang dikeluarkan PT. Pertamina Lubricants untuk operasional area kota Kupang.
3.2Metode Analisis Data1) Mendeskripsikan Data realisasi pengiriman produk Pertamina Lubricantss ke Kota
Kupang dengan Metode Statistika Deskriptif.2) Menghitung biaya jika menggunakan DSP dan jika tidak menggunakan DSP.3) Menghitung biaya dan membandingkan berdasarkan reveneu 2015.4) Menghitung safety stock setiap produk dalam setahun.5) Menganalisis Penutupan DSP Kupang dengan analisis SWOT6) Membandingkan biaya pengiriman dari berbagai perusahaan Shiiping.
3.3Batasan Masalah1) Batasan dari penelitian ini adalah tidak menyebut ukuran dan nama jenis produk
pelumas yang diproduksi oleh PT. Pertamina Lubricantss dan hanya membandingkan harga shipping dua perusahaan Shipping yaitu Dakota Cargo & PT. Bandar Kusumajaya.
2) Data yang diolah peneliti adalah data “given” berdasarkan data realisasi tahun 20153) Data produk pelumas tidak berdasarkan jenis pelumas tetapi berdasarkan kemasan
pelumas. Bentuk kemasan pelumas PT. Pertamina Lubricants dan tidak mengetahui harga tiap masing-masing produk. Kemasan Pelumas PT. Pertamina Lubricants antara lain adalah :
a) 20x1Lb) 24x0,8Lc) 2x10Ld) 4x5Le) 6x0,8L
f) 6x1Lg) 6x4Lh) DR (drum)i) PUJ (pail)
6
BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1Deskripsi Data RealisasiPada Tahun 2015 terdapat fluktuasi permintaan yang sulit diprediksikan akan kebutuhan
pelumas di daerah Nusa Tenggara maka perlu alat pendeskripsi kebutuhan pelumas di daerah Nusa Tenggara. Alat Pendeskripsi untuk Kebutuhan Pelumas Pertamina dilakukan dengan menggunakan metode Statistika Deskriptif. Untuk Pendistribusian produk PT. Pertamina Lubricantss selama tahun 2015 disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1
Berdasarkan Gambar 1 penjualan tertinggi pada tahun 2015 terjadi pada bulan Oktober minggu pertama tahun 2015 yaitu 2626 kiloliter. Pola konsumsi konsumen di daaerah Nusa Tenggara yaitu 3 bulan sekali untuk mengganti minyak pelumas kendaraan mereka.
Gambar 2Pola konsumen ini digambarkan pada Gambar 2. Pada Gambar 2 menjelaskan bahwa setiap
3 bulan sekali yaitu Januari, April, Juli, dan Oktober permintaan akan pelumas Pertamina sangat tinggi daripada dua bulan sebelumnya
7
Gambar 3
Berdasarkan Gambar 3, 91% produk dikirim ke Kota kupang adalah dalam bentuk Box dan 9% berbentuk Drum. Dapat disimpulkan bahwa demand yang diminati di Kota kupang adalah dalam bentuk kemasan Box.
Gambar 4Kemudian jika berdasarkan Gambar 4, permintaan pelumas PT. Pertamina Lubricants
terletak di Quarter 4 yaitu sebesar 431,66 Kilo liter karena di Quarter 4 terdapat banyak sekali hari libur dan hari raya ditahun 2015.
Tabel 2Box Drum
n 33.826 3.312mean 2.819 276max 7.925 570min 475 40
Berdasarkan Tabel 2, Pengiriman terbesar dalam kemasan Box adalah sebesar 7925 kiloliter dan 570 kiloliter untuk kemasan Drum selama bulan oktober 2015 dan pengiriman terendah adalah (Pujawan & ER, 2010)475 kiloliter untuk kemasan Box dan 40 kiloliter untuk kemasan drum. Total pengiriman kemasan box adalah 33826 kiloliter, dan 3312 kiloliter untuk. Setelah mendiskripsikan Data Realisasi Pengiriman Produk PT. Pertamina Lubricants ke Kota Kupang, Analisis berikutnya adalah perhitungan menggunakan data Pantos Logistics tahun 2015 disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut
8
Tabel 5Ukura
n BoxBox 31.374
Drum 3143PL 1
Terdapat perbedaan selisih 2.452 unit untuk ukuran box dan 169 drum, selisih ini adalah safety stock yang ada untuk DSP Kupang selama tahun 2015. Jika menurut (Pujawan & ER,2010) perhitungan safety stock tahun 2015 untuk kota Kupang disajikan dalam Tabel 6. Langkah pertama adalah menghitung safety stock setiap jenis kemasan yang harus ada selama tahun 2015
Tabel 6
Ukuran Bulanjan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des Total
20x1L 1181 70 683 605 640 380 1098 817 1757 1165 285 8681 868124x0,8L 465 50 19 38 50 33 157 50 50 912 912
2x10L 896 352 718 417 175 1068 300 1175 1105 135 6341 63414x5L 656 30 177 619 219 731 274 1025 190 380 4301 43016x0,8L 202 63 115 200 540 315 85 1520 15206x1L 447 100 365 180 116 191 661 10 2070 20706x4L 400 275 601 879 279 320 1071 408 1773 1034 236 7276 7276DR 300 40 320 280 170 80 447 313 570 383 240 3143 3143PUJ 42 80 152 274 274
Total 4387 415 2283 3687 2006 1005 4679 2583 7658 4404 1411 34518 4387
langkah selanjutnya adalah menganalisis biaya yang diperlukan untuk mendistribusikan Produk Pelumas Pertamina ke daerah Nusa Tenggara terutama ke DSP Kupang.Setelah disajikan dalam Tabel 3 maka dilakukan perhitungan Safety Stock selama tahun 2015 dengan Service Level 91% untuk masing-masing produk dan disajikan dalam Tabel 7 sebagai berikut
Tabel 7
Ukuran Deviasilead time 2 minggu (14
hari)ZSL = 91% SS
20x1L 483,102436 2 1,341 916
24x0,8L 142,0176045 2 1,341 269
2x10L 405,0279689 2 1,341 768
4x5L 313,473178 2 1,341 594
6x0,8L 166,3284187 2 1,341 315
6x1L 216,0619951 2 1,341 410
6x4L 481,544466 2 1,341 913
DR 153,8265848 2 1,341 292
PUJ 55,86889415 2 1,341 106
Pada tabel 7 Safety Stock yang terbesar adalah Produk dengan kemasan 20x1L sebesar
9
916 unit, dan Safety Stock terendah adalah kemasan PUJ yaitu sebesar 106 unit.
4.2Analisis BiayaKebijakan Manajemen saat ini adalah meningkatkan efisiensi perusahaan, salah satu
keputusan yang akan diambil adalah menutup DSP Kota kupang. Sebelum memutuskan untuk menutup DSP Kupang maka dilakukan penelitian seberapa besar biaya yang dibutuhkan jika menggunakan DSP dan tanpa DSP.
Tabel 3NO. URAIAN BUKA/ EXISTING DITUTUP
I BIAYA OVERHEAD a. Sewa gudang per tahun/ bila dibangun tanki timbun BBM Rp. Nil
b. Biaya angkut dari supply point ke DSP Kupang Rp. 904.379.263 Nil
c. Biaya angkut dari DSP Kupang ke Gudang Agen Nil Nil
d. Biaya angkut dari supply point langsung ke agen**) Nil Rp. 904.379.263
e. Biaya handling di DSP Kupang Rp. 10.000.000 Nil
II BIAYA VARIABEL
f. Biaya pembelian BBM solar dan biaya operational Rp. 21.600.000
g. Biaya Perawatan Forklift Rp. 25.000.000 Nil
h. Biaya Pembelian Pallet/Balok Rp. 87.000.000 Nil
III. BIAYA ADMINISTRASI DAN PENUNJANG
i. Biaya Foto Copy + Pengiriman Dokumen Rp. 3.000.000 Nil j. Biaya gaji pegawai penunjang Rp. 91.032.576 Nil
k. Biaya Telepone/Listrik Nil Nil
Total Rp. 1.142.011.839 Rp. 904.379.263
Selisih 237.632.576 Dalam persen 20,81%* Data realisasi tahun 2015 terlampir di halaman 18 dan 19.
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa dalam tahun 2015, PT. Pertamina Lubricantss mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.142.011.839untuk operasional DSP Kupang. Biaya terbesar terletak pada Biaya angkut dari Supply Point ke DSP Kupang dan penyewaan gudang sebagai DSP. Jika DSP Kupang ditutup maka akan terjadi efisiensi biaya sebesar 20,81%. Perhitungan pada Tabel 3 tidak memperhitungkan biaya sewa gudang karena pembayaran sewa gudang dibayar didepan dari PT. Pertamina Lubricants kepada PT. Pertamina Persero untuk penyewaan DSP diseluruh Indonesia jika diperhitungkan tingkat efisiensi lebih besar dari 20,81%. Apabila DSP Kupang ditutup efisiensi yang dihasilkan sebesar Rp 237.632.576.Analisis selanjutnya adalah mengkaji Penutupan DSP kupang akan dianalisis dengan Analisis S.W.O.T.
4.3Ananlisis S.W.O.T Penutupan DSP KupangTujuan analisi S.W.O.Tadalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Pada Penelitian ini analisis S.W.O.T bertujuan untuk menganalisis dampak jika DSP Kupang ditutup. Keempat faktor yang membentuk akronim S.W.O.T (strengths, weaknesses, opportunities,
10
danthreats) yang terjadi setelah DSP Kupang ditutup disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 6Strengths Weaknesses
1. Pemesanan sesuai kebutuhan pasar2. Ready to Sale3. Proses administrasi cukup sekali proses
(simple)4. Biaya operasional rendah
1. Tidak mengetahui buffer, dan safety stock agen.2. Agen setempat harus menebus minimal dalam
jumlah 1 container3. Penebusan Agen terkait dengan kemampuan
cash flow, sehingga distributor membayar setelah barang sampai di pelabuhan tujuan pengiriman
Opportunities Threats1. Effisiensi perusahaan meningkat.2. Direct selling3. Penjualan bisa dilakukan seperti tokopedia,
lazada, dengan sistem online.
1. Pemutusan hubungan kerja kepada tenaga outsourching
2. Merancang proses distribusi yang baru.3. Pemindahan Karyawan yang berada di DSP
kupang4. Menyangga Kesiapan Cash flow Agen kepasar
Berdasarkan Tabel 4 pada kolom Strength menjelaskan bahwa efisisensi biaya akan terjadi, disisi lain kemampuan cashflow agen belum siap untuk menebus minimal satu Kontainer. Opportunites yang ditawarkan adalah PT. Pertamina Lubricantss bisa Direct Selling yang pasti akan terserap pasar. Jika DSP Kupang ditutup maka akan ada perubahan alur distribusi dan proses administrasi pengiriman. Untuk itu perlu dikajai ulang mulai dari transparansi data penjualan tiap agen, buffer stock dan safety stock tiap agen agar dapat membuat model pendistribusian Produk PT. Pertamina Lubricantss ke Kota Kupang dengan Mudah. Pada kolom Threats terdapat beban biaya pengiriman untuk itu kita perlu membandingkan biaya pengiriman perusahan pengiriman.
4.4Perbandingan Harga PengirimanPada makalah ini batasannya adala dua perusahaan pengiriman. Perusahaan pengiriman
pertama adalah PT. Bandar Kusumajaya, dan yang kedua adalah PT. Dakota Cargo. Perhitungan biaya dihitung berdasarkan metric ton dengan rumus sebagai berikut.
1 Liter=0 , 001 m3
Ongkos kirim=V barang×TarifV barang=volume×0 , 001Maka didapatkan total biaya pengiriman selama setahun disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 7
CurrentPT. Bandar Kusumajaya
Dakota Cargo
Rp 904.379.263 Rp 816.590.710 Rp 879.405.380*Perhitungan berada dalam lampiran
Diketahui bahwa pengiriman dengan menggunakan kapal PT. Bandar Kusumajaya lebih
11
murah daripada dengan pengiriman sebelumnya dan dengan Dakota Cargo.BAB V
KESIMPULAN/RINGKASAN DAN SARAN
Berdasarkan Analisis dan Pembahasan pada Bab 4 maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
5.1Kesimpulan1) Pola konsumsi Pelumas Pertamina di daerah Nusa Tenggara adalah setiap 3 bulan
sekali, dan ditunjukan pada gambar 1b bahwa jumlah produk PT. Pertamina Lubricantss pada bulan Januari, april, Juli, Oktober selalu tinggi dsari pada dua bulan sebelumnya.
2) Jika kebijakan manajemen memutuskan untuk effisiensi biaya, disarankan untuk menutup DSP Kupang. Effisiensi yang dihasilkan sebesar 20,81%. Jika dalam bentuk Rupiah maka PT. Pertamina Lubricantss dapat menghemat biaya sebesar Rp 237.632.576.
3) Berdasarkan analisis S.W.O.T ancaman yanga akan terjadi adalah merancang pola atau model pendistribusian ke Kota Kupang yang baru. Kelemahan tanpa menggunakan DSP adalah terletak pada agen, yaitu kekuatan Cash Flow agen rendah, minimal agen ahrus memesan satu kontainer produk pelumas Pertamina dan pihak PT. Pertamina Lubricantss tidak dapat mengetahui Buffer Stock dan Safety Stock para agen yang berada di daerah Nusa Tenggara, sehingga sulit untuk menjadwalkan kegiatan produksi dan pengiriman. Tanpa adanya DSP Kupang memberikan keuntungan dalam hal efsiensi perusahaan dan sistem administrasi lebih singkat karena hanya satu kali proses.
4) Pengiriman dengan Kapal PT. Bandar Kusumajaya lebih murah daripada biaya pengiriman yang ada saat ini.
5) Perlu ada pembanding lebih banyak untuk perusahaan pengiriman.
5.2Saran1) Sharing informasi harus transparan terutama pada data penjualan dan stock antara PT.
Pertamina Lubricantss dengan para Agen di Nusa Tenggara.2) Untuk penelitian selanjutnya, peneliti harus merancang sistem pendistribusian yang
baru sehingga menjaga profitabilitas perusahaan.3) DSP Kupang layak ditutup karena menghasilkan efisiensi yang signifikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. G., N. & B., 2005. AKUNTANSI MANAJERIAL BUKU 2. 14 ED. JAKARTA: SALAEMBA 4.2. Hariadi, B., 2002. Akuntansi Manajemen. Pertama ed. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA.3. Harini, S. & Kusumawati, R., 2007. Metode Statistika. Malang: Prestasi Pustaka.4. Pujawan, I. N. & ER, M., 2010. Supply Chain Management. Surabaya: Penerbit Guna
widya.
13
LAMPIRAN
Perhitungan PT. Bandar Kusumajaya
januari
20x1L 23620 23,62 15353000
24x0,8L 8928 8,928 5803200
2x10L 17920 17,92 11648000
4x5L 13120 13,12 8528000
6x1L 2682 2,682 1743300
6x4L 9600 9,6 6240000
DR 62700 62,7 40755000
PUJ 168 0,168 109200
90.179.7
00
februari
20x1L 2 70 1400 1,4 910.000
4x5L 2 30 600 0,6 390.000
6x4L 2 275 6600 6,6 4.290.000
DR 2 40 8360 8,36 5.434.000
11.024.000
Maret
20x1L 3 683 13660 13,66 8.879.000 24x0,8
L 3 50 960 0,96 624.000
2x10L 3 352 7040 7,04 4.576.000
4x5L 3 177 3540 3,54 2.301.000
6x1L 3 100 600 0,6 390.000
6x4L 3 601 1442414,42
4 9.375.600
DR 3 320 66880 66,88 43.472.000
69.617.600
April
20x1L 4 605 12100 12,1 7.865.000
24x0,8L 4 19 364,8 0,3648 237.120
2x10L 4 718 14360 14,36 9.334.000
4x5L 4 619 12380 12,38 8.047.000
6x0,8L 4 202 969,6 0,9696 630.240
6x1L 4 365 2190 2,19 1.423.500
6x4L 4 879 21096 21,096 13.712.400
DR 4 280 58520 58,52 38.038.000
79.287.260
14
Mei
20x1L 5 640 12800 12,8 8.320.000
24x0,8L 5 38 729,6 0,7296 474.240
2x10L 5 417 8340 8,34 5.421.000
4x5L 5 219 4380 4,38 2.847.000
6x0,8L 5 63 302,4 0,3024 196.560
6x1L 5 180 1080 1,08 702.000
6x4L 5 279 6696 6,696 4.352.400
DR 5 170 35530 35,53 23.094.500
45.407.700
juni
20x1L 6 380 7600 7,6 4.940.000 24x0,8L 6 50 960 0,96 624.000
2x10L 6 175 3500 3,5 2.275.000
6x4L 6 320 7680 7,68 4.992.000
DR 6 801672
0 16,72 10.868.000
23.699.000
Juli
20x1L 7 1098 21960 21,96 14.274.000 24x0,8L 7 33 633,6 0,6336 411.840
2x10L 7 1068 21360 21,36 13.884.000
4x5L 7 731 14620 14,62 9.503.000
6x0,8L 7 115 552 0,552 358.800
6x1L 7 116 696 0,696 452.400
6x4L 7 1071 25704 25,704 16.707.600
DR 7 447 93423 93,423 60.724.950
116.316.590
September
20x1L 9 817 16340 16,34 10.621.000
2x10L 9 300 6000 6 3.900.000
4x5L 9 274 5480 5,48 3.562.000
6x0,8L 9 200 960 0,96 624.000
6x1L 9 191 1146 1,146 744.900
6x4L 9 408 9792 9,792 6.364.800
DR 9 313 65417 65,417 42.521.050
PUJ 9 80 320 0,32 208.000
68.545.750
15
Oktober
20x1L10
1757 35140 35,14 22.841.000
24x0,8L
10 157 3014,4 3,0144 1.959.360
2x10L10
1175 23500 23,5 15.275.000
4x5L10
1025 20500 20,5 13.325.000
6x0,8L10 540 2592 2,592 1.684.800
6x1L10 661 3966 3,966 2.577.900
6x4L10
1773 42552 42,552 27.658.800
DR10 570 119130 119,13 77.434.500
162.756.360
November
20x1L11
1165 23300 23,3 15.145.000
24x0,8L
11 50 960 0,96 624.000
2x10L11
1105 22100 22,1 14.365.000
4x5L11 190 3800 3,8 2.470.000
6x0,8L11 315 1512 1,512 982.800
6x1L11 10 60 0,06 39.000
6x4L11
1034 24816 24,816 16.130.400
DR11 383 80047 80,047 52.030.550
PUJ11 152 608 0,608 395.200
102.181.950
Desember
20x1L 12 285 5700 5,7 3.705.000
24x0,8L 12 50 960 0,96 624.000
2x10L 12 135 2700 2,7 1.755.000
4x5L 12 380 7600 7,6 4.940.000
6x0,8L 12 85 408 0,408 265.200
6x4L 12 236 5664 5,664 3.681.600
DR 12 240 50160 50,16 32.604.000
47.574.800
16
Perhitungan Dakota Cargojanuari
20x1L2362
023,6
2 1653400024x0,8L 8928
8,928 6249600
2x10L1792
017,9
2 12544000
4x5L1312
013,1
2 9184000
6x1L 26822,68
2 1877400
6x4L 9600 9,6 6720000
DR6270
0 62,7 43890000
PUJ 1680,16
8 117600
97.116.600
februari
20x1L 2 70 1400 1,4 980.000
4x5L 2 30 600 0,6 420.000
6x4L 2275 6600 6,6 4.620.000
DR 2 40 8360 8,36 5.852.000
11.872.000
Maret
20x1L 3683
13660 13,66 9.562.000
24x0,8L 3 50 960 0,96 672.000
2x10L 3352 7040 7,04 4.928.000
4x5L 3177 3540 3,54 2.478.000
6x1L 3100 600 0,6 420.000
6x4L 3601
14424 14,424 10.096.800
DR 3320
66880 66,88 46.816.000
74.972.800
April
20x1L 4605
12100 12,1 8.470.000
24x0,8L 4 19 364,8 0,3648 255.360
2x10L 4718
14360 14,36 10.052.000
4x5L 4619
12380 12,38 8.666.000
6x0,8L 4202 969,6 0,9696 678.720
6x1L 4 36 2190 2,19 1.533.000
17
5
6x4L 4879
21096 21,096 14.767.200
DR 4280
58520 58,52 40.964.000
85.386.280
Mei
20x1L 5 640 12800 12,8 8.960.000
24x0,8L 5 38 729,6 0,7296 510.720
2x10L 5 417 8340 8,34 5.838.000
4x5L 5 219 4380 4,38 3.066.000
6x0,8L 5 63 302,4 0,3024 211.680
6x1L 5 180 1080 1,08 756.000
6x4L 5 279 6696 6,696 4.687.200
DR 5 170 35530 35,53 24.871.000
48.900.600
juni
20x1L 6 380 7600 7,6 5.320.000
24x0,8L 6 50 960 0,96 672.000
2x10L 6 175 3500 3,5 2.450.000
6x4L 6 320 7680 7,68 5.376.000
DR 6 80 16720 16,72 11.704.000
25.522.000
Juli
20x1L 7 1098 21960 21,96 15.372.000
24x0,8L 7 33 633,6 0,6336 443.520
2x10L 7 1068 21360 21,36 14.952.000
4x5L 7 731 14620 14,62 10.234.000
6x0,8L 7 115 552 0,552 386.400
6x1L 7 116 696 0,696 487.200
6x4L 7 1071 25704 25,704 17.992.800
DR 7 447 93423 93,423 65.396.100
125.264.020
September
18
20x1L 9 817 16340 16,34 11.438.000
2x10L 9 300 6000 6 4.200.000
4x5L 9 274 5480 5,48 3.836.000
6x0,8L 9 200 960 0,96 672.000
6x1L 9 191 1146 1,146 802.200
6x4L 9 408 9792 9,792 6.854.400
DR 9 313 65417 65,417 45.791.900
PUJ 9 80 320 0,32 224.000
73.818.500
Oktober
20x1L 10 1757 35140 35,14 24.598.000
24x0,8L 10 157 3014,4 3,0144 2.110.080
2x10L 10 1175 23500 23,5 16.450.000
4x5L 10 1025 20500 20,5 14.350.000
6x0,8L 10 540 2592 2,592 1.814.400
6x1L 10 661 3966 3,966 2.776.200
6x4L 10 1773 42552 42,552 29.786.400
DR 10 570 119130 119,13 83.391.000
175.276.080
November
20x1L 11 1165 23300 23,3 16.310.000
24x0,8L 11 50 960 0,96 672.000
2x10L 11 1105 22100 22,1 15.470.000
4x5L 11 190 3800 3,8 2.660.000
6x0,8L 11 315 1512 1,512 1.058.400
6x1L 11 10 60 0,06 42.000
6x4L 11 1034 24816 24,816 17.371.200
DR 11 383 80047 80,047 56.032.900
PUJ 11 152 608 0,608 425.600
110.042.100
Desember
20x1L 12 285 5700 5,7 3.705.000
24x0,8L 12 50 960 0,96 624.000
2x10L 12 135 2700 2,7 1.755.000
4x5L 12 380 7600 7,6 4.940.000
6x0,8L 12 85 408 0,408 265.200
6x4L 12 236 5664 5,664 3.681.600
DR 12 240 50160 50,16 32.604.000
47.574.800
19
Data Realisasi Pengiriman ke Kota Kupang Tahun 2015
pembayaran kemasan kl
box drum pail a
25.221.706 949 88 1 36,532
23.509.324 735 92 34,206
12.692.945 644 40 17,562
23.127.781 1.258 40 32,044
12.261.832 500 40 18,360
12.161.034 475 40 16,960
23.497.180 468 120 34,514
24.838.165 545 120 36,195
25.096.315 1.175 89 36,060
20.952.306 716 80 30,680
38.689.616 1.621 120 55,384
37.335.302 1.222 160 55,476
13.254.875 568 50 19,010
22.868.289 1.276 40 31,279
25.660.619 927 80 36,460
25.393.289 900 80 36,248
24.833.796 643 116 36,940
36.262.282 1.227 131 51,983
37.164.926 1.547 120 53,778
23.083.247 775 80 32,947
10.740.664 100 80 16,720
50.251.212 2.270 153 71,925
21.481.328 - 160 33,440
73.522.099 2.626 280 107,667
26.124.022 2.570 0 32,358
37.622.992 811 200 56,852
37.983.738 1.918 90 53,300
25.572.594 1.056 63 34,513
12.105.214 100 80 18,288
24.639.560 1.063 80
20
35,430
25.008.264 1.120 80 36,097
34.703.064 1.035 160 51,008
36.719.683 986 160 54,104
904.379.263 33.826
3.312
1.304,320
Biaya Karyawan di DSP Kupang.
Kriteria orang Biaya Total Biaya
admin support kupang 1 2.752.5
52 2.752.5
52
production operator 1 2.416.7
48 2.416.7
48
forklif operator 1 2.416.7
48 2.416.7
48
Total 7.586.0
48
Biaya dalam seatahun= Total x 12 91.032.5
76
21