makalah etbis baru.doc
Transcript of makalah etbis baru.doc
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi.Karena dalam setiap bisnis
dituntut untuk selalu bersikap professional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang
dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma-norma dan etika yang harus dipenuhi
supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun semakin banyaknya bisnis
yang dijalankan, akan semakin menambah resiko kerusakan lingkungan jika bisnis
tersebut dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah
bisnis.Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan
dan menjaga kelancaran dan keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan
sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan manusia
akan berhasil baik jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan-
aturan moral yang berlaku. Dalam bisnis diatur beberapa kode etik yang harus diterapkan
seperti kode etik sumber daya manusia, kode etik pemasaran, kode etik keuangan, dan
sebagainya, yang harus dipenuhi oleh semua pebisnis demi kesuksesan bisnis tersebut.
1.2. Rumusan Masalah .
Apa yang dimaksud dengan profesi ?
Bagaimana bisnis sebagai profesi ?
Bagaimana prinsip dan kode etik dalam bisnis ?
Bagaimana kode etik ditempat kerja ?
1.3. Tujuan .
Untuk mengetahui dan memberikan wawasan secara utuh mengenai profesi dalam
dunia bisnis dan kode etik dalam menjalankan suatu profesi.
Etika Profesi Administrasi Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PROFESI.
1. Menurut kamus besar Bahsa INsdonesia menjelaskan sebagai berikut :
Profesi adalah bidang pekerjaaan yan gdilandasai pendidikan keahlian (keterampilan,
kejujuran, dan sebagainya).
Sedangkan Profesional adalah besangkutan dengan profesi dan memerlukan kepandaian
khusu untuk menjalankannya, menharuskan adanya pembayaran unutk melakukannya.
Profesionalisme merupakan cirri suatu profesi atau orang yang professional.
2. Menurut HIdayat Nur Wahid dalam Economics, Business, Accounting Review,
edisi,11/april 2006: “profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang,
sebuah ‘pkerjaan’ yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu
ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang berprofesi dibidang tersebut.
Sedangkan profesionalisme yang memayungi profesi tersebut adalah semangat,
paradigm, spirit, tingkah laku, ideollogi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara
dewasa (nature), secara intelek meningkat kualitas profesi mereka” .
3. Menurut Kanter (2001)
“profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas orang-orang yang memiliki keahlian
khusus yang diperloehnya melalui training atau pengalaman lain, atau diperolaeh melalui
keduanya sehingga penyandang profesi dapat membimbing atau member nasehat/ saran
juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri”.
4. Menurut Sonny Keraf (1998)
“Profesi adalah pekerjaan yang dilakukansebagai nafkah hidup dengan mengandaklkan
keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral)
yang mendalam. Dengan demikian, orang yang professional adalah orang yang menekuni
pekerjaannya dengan purna-waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
keahlian dan keterampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas
pekerjaan itu”.
5. Menurut Brooks (2004)
Etika Profesi Administrasi Page 2
“. . . it is a combination of features, duites, and right all framed within a set of common
professional values-values that determine how decisions are made and actions are taken”.
Artinya Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak yang semuanya
dibingkai dalam seperangkat nilai-nilai professional yang umum nilai-nilai yang
menentukan bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan dilaksanakan. . ..”
6. Menurut Prof.Dr.Widjojo Nitisastro
Seorang professional akan selalu mempersoalkan (concern) apakah karyanya sesuai
dengan kaidah yang berlaku”. Daridefinisi yang diberikan oleh Widjojo Nitisastro, dapat
dipetik intisarinya sebagai berikut :
Karyanya berarti hasil karya (hasil pekerjaan0 dari seorang professional.
Kaidah berarti pedoman, aturan, noema, asas. Dalam kaitannya dengan profesi,
diperlukan minimal tiga unsur kaidah, yaitu: kaidah pengetahuan (keilmuan),
kaidah keterampilan (teknis), dan kaidah tingkah laku (kode etik)
Definisi Profesi dapat diartikan secara luas sampai ke definisi yang khusus dan terbatas :
1. Arti profesi dalam arti Luas Menurut Hidayat Nur Wahid adalah pekerjaan
2. Arti Profesi dalam arti Sempit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pekerjaan yang ditandai oleh pendidikan dan keterampilan khusus
3. Arti Profesi dalam arti khusus adalah di tandai dengan tiga unsure penting yaitu
pekerjaan, pendidikan atau keterampilan khusus, dan adanya komitmen moral/etis
diberikan oleh Widjojo Nitisastro, Sonny Keraf dan Brooks.
Pengertian profesi ditandai oleh cirri-ciri sebagai berikut Menurut Widjojo, Sonny Keraf, dan
Brooks :
1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia
2. Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan
tinggi.
3. Pengetahuan, keahlian, dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan dan praktik/pengalaman langsung.
4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat
5. Profesi ini dampaknya luas bagi kepentingan masyarakat umum
Etika Profesi Administrasi Page 3
6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan atau nafkah bagi penyandang profesi
untuk hidup layak.
7. Ada organisasi profesi sebgai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan
program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan,
menegakkan, dan mengawasi pelaksanaan kode etik di antara anggota profesi
tersebut.
8. Ada izin dar pemerintah unutk menekuni profesi ini.
2.2. BISNIS SEBAGAI PROFESI
Pengertian Profesi dalam arti yang lebih khusus atau terbatas maka akan muncul
perdebatan apakah bisnis dapat dianggap sebagai profesi atau tidak. Dalam konteks ini
diperlukan tiga hal yaitu pengetahuan, keterampilan, dan komitmen moral (etika).
Ada pandangan yang mengatakan bahwa bisnis itu adalah amoral.
Pandangan bisnis amoral berarti bahwa bisnis tidak ada hubungannya dengan masalah
moral atau etika. Bisnis adalah bisnis dan dalam bisnis jangan di gambungkan dengan masalah
etika . dalam dunia bisnis penuh dengan persaingan, karena siapa yang lemah akan terkalahkan
dan siapa yang kuat maka akan unggul dan melaju pesat. Dalam konteks ini persaingan adalah
musuh yang mengancam keberadaan perusahaan.
Banyak meyakini bahwa pandangan bisnis amoral akan ditinggalkan karena para
pelaku bisnis saat ini dan masa akan datang makin menyadari bahwa dalam berbisnis pun
diperlukan komitmen moral yang tinggi. Fakta-fakta yang makin banyak terungkap,
membuktikan bahwa suatu lembaga bisnis yang mengabaikan moralitas atau etika, serakah,
merusak lingkungan alam dan merugikan masyarakat umum secara luas pasti akan mengalami
gulung tikar atau mendapatkan penolakan dan perlawanan keras dari kalangan masyarakat.
Aktivitas bisnis disamping memberikan dampak positif bagi masyarakat berupa
penciptaan lapangan kerja dan sumber penghasilan bagi banyak orang. Tetapi disamping itu
aktivitas bisnis mampu memberikan dampak negative bagi kalangan masyarakat luas contohnya
seperti meluasnya pencemaran lingkungan, korupsi, meningkatnya penyalahgunaan wewenang,
korupsi dan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh para eksekutif yang dapat membawa
kebangkrutan bagi perusahaan.
Etika Profesi Administrasi Page 4
Sebagaimana kita ketahui ternyata sudah banyak oang yang berpendapat bahwa
bisnis adalah suatu profesi dan hampir semua jabatan/fungsi/pekerjaan yang ada di dalam
organisasi bisnis sebenarnya merupakan profesi dantidak lagi dipandng hanya sebatas
“pekerjaan”. Karena hampir semua jabatan sekarang ini adalah profesi sehingga jabatan-jabatan
tersebut harus diisi oleh orang-oorang profesional. yang membedakan pekerjaan biasa dengan
profesi adalah pada dampak dari pekerjaan biasadan profesi tersebut pada masyarakat.
Pekerjaan biasa mempunyai dampak terbatas pada masyarakat, maka orang yang menggeluti
profesi tersebut dituntut untuk mempunyai kualifikasi ilmu dan keteramlpilan yang tinggi serta
komitmen moral yang sangat ketat. Sementara itu, orang yang hanya menjalankan pekerjaan
biasa tidak dituntut untuk memiliki ilmu dan keterampilan yang tinggi serta tidak memerlukan
komitmen moral
Peran bisnis saat ini dan di masa akan datang akan makin penting karena aktivitas
bisnis memengaruhi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian suatu Negara secara langsung.
Aktivitas bisnis sangat menentukan pertumbuhan investasi dan produksi yang pada gilirannya
akan menciptakan dan memperluas lapangan kerja, pendapatan masyarakat, dll. Namun bisnis
juga terjadi bila bisnis dikelola oleh para pelaku bisnis yang tidak professional, bisa
menyebabkan suatu krisis yang ditandai oleh serangkaian kasus manipulasi dan kebangkruta
bagi banyak perusahaan. Oleh karena itu, bisnis adalah suatu profesi dan para pelaku bisnis
dituntut untuk bekerja secara profesional.
Berikut adalah ciri-ciri bahwa Bisnis dapat dikatakan sebagai profesi, yaitu :
1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaaan
2. Sebagian besar jenis pekerjaan tersebut memerlukan pengetahuan dan keterampilan
yang tinggi baik melalui pendidikan yajng formal maupun melalui berbagai jenis
pelatihan dan pengalaman.
3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat. Saat ini pelaku
bisnis dituntut mempunyai tingkat kesadaran/kaidah moral yang tinggi.
4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena
pengalaman membuktikan bahwa perilaku para bisnis menentukan kinerja
perusahaan yang akan berpengaruh bagi kehidupan ekonomi masyarakat dan Negara
secara positif.
Etika Profesi Administrasi Page 5
2.3. PRINSIP DAN KODE ETIK DALAM BISNIS.
Prinsip dalam hal ini dapat diartikan sebagai asas atau dasar untuk berpikir dan
bertindak.dibawah ini beberapa contoh prinsip etika dari berbagai sumber .
1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (Alois A. Nugroho.2001). bahwa
prinsip-prinsip etika bisnis merupakan suatu kombinasi yang dilandasi secara bersama
oleh konsep etika yang sifatnya lebih menekankan kebersamaan dan konsep etika barat
lebih menekankan pada penghormatan terhadap martabat atau nilai individu (human
dignity). Prinsip-prinsip etika menurut Caux Table adalah :
Tanggung jawab bisnis : maksudnya perlunya ada perubahan tentang tujuan
perusahaan dan fungsi perusahan dilihat dari keagenan. Tujuan perudahaan yaitu
menghasilkan barang dan jasa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dan
bukan hanya untuk kepentingan orang yang memiliki jabatan atau yang
memegang saham (pemilik perusahaan)
Dampak ekonomi dan social sari bisnis : menuju Inovasi, keadilan, dan komunitas
Dunia. Bahwa prinsip bisnis bukan hanya sekedar mengejar keuntungan saja
tetapi mempunyai dimensi social dan perlunya menegakkan keadilan dalam setiap
kegaitan bisnis.
Perilaku bisnis : menekankan pentingnya membangun sikap kebersamaan dan
sikap saling percaya. Maka dari itu perlaku bisnis diperluka memiliki sikap
integritas dan kepedulian sosial yang tinggi.
Sikap menghormati aturan : mengharuskan agar setiap pelaku bisnis untuk tunduk
dan menhormati hokum atau aturan multilateral tersebut.
Dukungan bagi perdagangan multilateral: mendukung perdagangan global dalam
mewujudkan satu kesatuan ekonomi dunia.
Sikap hormat bagi lingkungan alam : setiap pelaku bisnis harus memiliki
kesadaran akan pentingnya bersama-sama menjaga lingkungan alam dari berbagai
tindakan yang dapat menerobos sumber daya alam atau mencemarkan dan
merusak lingkungan hidup.
Etika Profesi Administrasi Page 6
Menghindari operasi-operasi yang tidak etis : mewajibkan semua pelaku bisnis
untuk mencegah tindakan-tindakan tidak etis
Prinsip etika bisnis menurut Sonnya Keraf (1998) :
Berikut ini prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam
menjalankan praktik bisnis, yaitu :
Prinsip Otonomin: yaitu sikap kemandirian, kebebasan dan tanggung jawab dalam
mengambil keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan
sesuai dengan apa yang diyakininya. Namun, harus didasari bahwa kebebasan
dalam hal ini harus disertai kesadaran akan pentingnya memupuk rasa tanggung
jawab.
Prinsip kejujuran : bagi pelaku bisnis kejujuran harus menjadi modal utama unutk
membangun dan menciptakan jaringan bisnis dan kerja tim yang didasari dengan
rasa pecaya satu sama lain .
Prinsip saling menguntungkan : dalam proses bisnis harus ditanamkan prinsip win-
win solution, artinya agar dalam setiap kegiatan bisnis semua pihak yang terlibat
dan mengmbil bagian harus merasa diuntungkan.
Prinsip integritas moral : prinsip ini mengatakan bahwa setiap pelaku bisnis ini
tidak merugikan orang lain dalam setiap kegiatan bisnis ataupun dalam
mengambil suatu keputusan.
2.4. KODE ETIK DI TEMPAT KERJA
Dalam setiap oraganisasi dimanapun pasti memerlukan suatu kerjasama untuk
mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Maka sebagai pelaku bisnis sangat diperlukan suatu
kerjasama yang terjalin dengan baik agar pelaku bisnis mampu mewujudkan dan mencapai
tujuan yang diharapkan oleh suatu organisasi.
Dalam suatu organisasi ataum perusahaan setiap pelaku bisnis untuk mencapai
suatu tujuan organisasi dan melakukan kerjasama, pasti ada perbedaan pelaku bisnis yang satu
dengan pelaku bisnis yang lainnya mengenai tanggung jawab, bekerjaan, tugas,keterampilan,
persyaratan dan pengetahuan. Agar terciptanya kerjasama yang baik dari setiap pelaku bisnis
Etika Profesi Administrasi Page 7
yang memiliki jabatan berbeda, maka diperlukannya kode etik yang berlaku bagi setiap jabatan.
Berikut akan dibahas beberpa kode etika yang ada pada suatu jabatan dari pelaku bisnis .
1. Kode Etik Sumber Daya Manusia (Human Resource).
Dalam sebuah perusahaan karyawan adalah salah satu hal yang peran penting dalam
terjalinnya di perusahaan. Karena tidak mungkin perusahaan dapat mewujudkan
tujuannya bila tidak ada karyawan atau pelaku bisnis yang berperan didalamnya. Dalam
perusahaan departemen yang bertanggung jawab atas karyawan (SDM) adalah
departemen Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dilihat dari perkembangannya, menurut
A.M.Lilik Agung (2007) ada emapat peran dari departemen Sumber Daya Alam :
Peran Administratif : tugas awal suatu departemen SDM adalah perekrutan
karyawan, data karyawan, catatan gaji,dan upah karyawan
Peran Kontribusi : berperan dalam meningkatkan loyalitas, lingkuan kerja
karyawan dan meningkatkan produktivitas.
Peran Agen Perubahan : dimana SDM berperan memberikan materi pelatihan.
Seperti membangun integritas, kemampuan dalam menghadapi suatu perubahan
dilingkungan persahaan dan keuletan.
Peran Mitra Strategis : berperan dalam merumuskan berbagai kebijakkan bisnis
yang bersifat strategis .
Karyawan yang berkualitas adalah karyawan yang profesional yang berarti
memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang meliputi kemampuan
(skills), sikap (attitude) yang baik, dan pengetahuan (knowledge).
Perilaku yang tidak etis dari karyawan dalam perusahaan bisa merugikan karyawan di
perusahaan, bahkan bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Dalam pembuatan kode etik unutk karyawan hendaknya jangan berisi larangan, perintah
atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Tetapi juga harus
memperhatikan hak-hak karyawan yang harus kita hargai. Sehingga tidak ada kode etik
yang pelanggar hak asasi manusia. Hak-hak karyawan menurut Sonny Keraf (1998) yang
harus diperhatikan antara lain :
Hak atas pekerjaan yang layak
Etika Profesi Administrasi Page 8
Hak atas kebebasan suara hati
Hak atas rahasia pribadi
Hak untuk berserikat dan berkumpul
Hak untuk diproses hokum secara sama
Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan
Banyak perusahaan yang menggunakan kode etik untuk dijadikan aturan yang
dalam berperilaku bagi setiap karyawan. Maka dari itu, perusahaan harus mengusahakan
agar kode etik yang berlaku diperusahaan tersebut dapat disadari, dipahami dan
dijalankan sebaik mungkin oleh setiap karyawan. Berikut ini terdapat enam dimensi
program etik agar kode etik dapat dipatuhi dan diikuti oleh setiap karyawan, yaitu :
Kode etik formal : yaitu kode etik yang di buat dan disahkan secara resmi oleh
suatu organisasi, profesi, asosiasi dan oleh lembaga tertentu
Kode etika : yaitu mengevaluasi tindakan, menghakimi pelanggaran-pelanggaran
dan menginvestasi.
Kode komunikasi etika : yaitu suatu cara untuk mensosialisasikan kode etik dan
perubahannya.
Pejabat etika : yaitu piha yang menyelidiki tuduhan pelanggaran etika dan
memberikan pendidikan
Program pelatihan etika : program yang menunjukan untuk meningkatkan
kesadaran dan membantu karyawan dalam merespon masalah-masalah etika
Proses penetapan disiplin : hal ini terjadi jika adanya perilaku tidak etis.
2. Kode Etika Pemasaran.
Peran pemasaran dalam peusahaan adalah memegang peran penting dalam
bersentuhan langsung dengan pelanggan di luar perusahaan, melaksanakan transaksi
penjualan produk perusahaan secara langsung kepada para pelanggan, merancang,
merumuskan sistem dan saluran distribusi yang dianggap strategis, menilai lokasi
penjualan yang dianggap tetap (places) dan saluran distribusi yang dianggap tepat
(distribution).
Etika Profesi Administrasi Page 9
Pekerja di bidang pemasaran dan penjualan saat ini juga sudah dianggap sebagai
suatu profesi karena umtuk mendapatkan pekerjaan tersebut diperlukan pengetahuan
tentang produk dan bisnis (knowledge), sikap dan perilaku (attitude) dalam
berhubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan dalam rangka memperoleh
kepercayaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan keterampilan menjual (skill).
3. Kode Etik Akuntansi
Peran bagian akuntansi dalam perusahaan yaitu merancang dan memelihara sistem
informasi akuntasi dan mampu menghasilkan laporan manajemen untuk kepentingan
manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan proses keputusan manajemen. Tugas selanjutnya dari seorang
akuntan yaitu membuat laporan keuangan (financial statements) sebagai alat
pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak diluar manajemen. Laporan
yang dibuat adalah andalan dalam perusahaan jika dibuat secara cermat (akurat),
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum, serta mengambarkan apa
adanya (netral, kebebasan dari konflik kepentingan dan objektif).
Laporan yang dibuat oleh seorang akuntan harus dapat memenuhi karakteristik
kualitatif. Maka akuntan perlu menguasai ilmu akuntansi dan disiplin yang relevan.
Dengan demikian, pekerjaan di bidang akuntansi disebut sebagai profesi, karena
dalam bidang pekerjaan akuntansi diperlukan pengetahuan akuntansi dari pendidikan
formal (knowledge), harus mempunyai sikap dan perilaku etis (attitude), dan
memerlukan keterampilan dalam mengelola data dan menyajikan laporan.
4. Kode Etik Keuangan .
Fungsi keuangan dalam suatu perusahaan mengelola kas, termasuk menetapkan
struktur permodalan dan mencari sumber-sumber dan jenis pembiayaan baik unutk
membiayai kegiatan operasi maupun untuk rencana investasi.
Pekerjaan dibidang keuangan dapat disebut profesi, karena pekerjaan tersebut memenuhi
persyaratan sebagai profesi yaitu : pengetahuan tentang manajemen keuangan, kredit, dan
Etika Profesi Administrasi Page 10
perbankan, mempunyai sikap dan perilaku etis yang kuat dan keterampilan yang tinggi
(skill) dalam bernegosiasi dengan pejabat lembaga keuangan.
5. Kode Etik Teknologi Informasi.
Seiring pekembangan jaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
serta komunikasi telah mendongkrak kegiatan bisnis yang terkait dengan sistem
informasi dan komunikasi untuk tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat.
Perkembangan dan kemajuan pesat teknologi telah memungkinkan ukuran fisik
makin kecil, kemampuan proses data makin cepat, dan kemampuan penyimpanan
data makin besar.
Penemuan dan perkembangan jaringan internet serta teknologi makin
mendukungnya pekembangan dan pertumbuhan bisnis, tetapi semakin
berkembangnya teknologi dan komunikasi sering terjadi isu etika yang makin serius ,
terutama dikalangan mereka yang berpotensi di bidang teknologi informasi dan
komunikasi tersebut.
Berikut ini ada beberapa konsep yang biasa muncul dalam pedoman kode etis suatu
profesi :
Integritas : menurut Cloud integritas adalah bukan hanya sekedar berarti
jujur tetapi jugamenyiratkan adanya sifat utuh, tidak berbagi, menyatu,
kokoh derta konsisten. Menyatu dan utuh adalah bahwa seseorang
profeional memerlukan kesatuan dan keseimbangan antara pengetahuan,
perilaku etis dan keterampilan. Utuh disini diperlukannya keseimbangan
kecerdasan fisik, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual serta
kecerdasan spiritual. Menyatu adalah secara serius bahwa seorang yang
professional dalam puna-waktu menekuni pekerjaannya atau menekuni
profesinya. Kokoh dan konsisten adalah pribadi yang tidak mudah
berpengaruh, percaya diri, tidak mudah goyah, dan berprinsip. Dengan
demikian integritas jika sudah melekat dalam diri seseorang yang
berprofesi maka dapat dikatakan memiliki kaarakter yang baik .
Etika Profesi Administrasi Page 11
Whistleblowing : dalam konteks etika whistleblowing adalah tindakan
yang dilakukan oleh seseorang untuk membocorkan kecurangan yang
dilakukan oleh perusahan kepada pihak lainnya. Hal ini bisa dilaporkan
kepada atasanyang lebih tinggi ataupun masyarakat luas. Bila laporan ini
masih ditunjukan kepada pejabat diperusahan, maka tindakan ini disebut
sebagai internal whistleblowing. Namun jika tindakan pembocoran
dilakukan kepada masyarakat diluar perusahaan, maka tindakan ini disebut
eksternal whisleblowing.
Kompetensi : yaitu keterampilan dan kemampuan dalam menjalankan
pekerjaan atau profesinya. Maka diperlukan penguasaan ilmu
pengetahuan, sikap dan perilaku yang sesuai untuk melaksanakan
pekerjaan, dan keterampilan yang mencukupi.
Objektivitas dan Independensi : objektitif berarti sesuai sasaran, tujuan,
selalu didasarkan atas fakta atau bukti yang mendukung dan tidak berat
sebelah yang menyiratkan bahwa segala sesuatu harus diungkapkan apa
adanya dan tidak menyembunyikan apa pun, berkata jujur dan wajar.
Independensi mencerminkan sikap tidak memihak sera tidak dibawah
pengaruh atau tekanan oihak tertentu dalam mengambil tindakan dan
keputusan. Independesi dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu
independent in fact yang artinya secaramental bersifat independen. Dan
Etika Profesi Administrasi Page 12
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa semua
kegiatan bisnis yang dilakukan merupakan sebuah profesi yang menuntut profesionalisme
dan ketaatan terhadap kode etik yang berlaku. Jika suatu bisnis dilakukan terlalu
berlebihan dan sering menyimpang dari kode etik maka akan menimbulkan beberapa
kerusakan
3.2. SARAN
Hendaknya setiap pelaku bisnis menjalankan bisnisnya sesuai degan kode etik dan
prinsip etika yang berlaku. Semua hal yang dilakukan dengan benar, maka akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak. Kode etik dan
prinsip etika ini bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan di lingkungan sekitar.
Etika Profesi Administrasi Page 13
LAMPIRAN :
Keterangan : Menggunakan Akun Rima untuk loginnya
Etika Profesi Administrasi Page 14