Makalah Energi Kelompok 4
-
Upload
anis-ulfa-widya -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
description
Transcript of Makalah Energi Kelompok 4
TUGAS MAKALAH ENERGI TERBARUKAN DAN EFISIENSI ENERGI
Studi Perbandingan Upaya Efisiensi Energi antara Motor Listrik dan Bahan
Bakar Minyak
Oleh :
Kelompok 4
Anis Ulfa Widya A 21080112130047
Kapri Batara 21080112120008
Rina Nur Aulia Ilmi 21080112130062
Auliya Fairus Ramadhan 21080112140116
Fathan Abdallah 21080112130040
Chyntya Syafril 21080113140063
Windi Nofita R 21080113120032
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Energi
Terbarukan dan Efisiensi Energi yang berjudul “Studi Perbandingan Upaya Efisiensi
antara Motor Listrik dan Bahan Bakar Minyak” ini dengan baik.
Isu keterbatasan sumber energi konvensional telah menjadi perhatian di
berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Sumber energi konvensional, terutama
minyak bumi yang semakin menipis, serta dampak pemakaiannya terhadap
lingkungan mendorong perkembangan teknologi motor listrik. Motor listrik dianggap
sebagai salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi energi konvensional sekaligus
mengurangi pencemaran lingkungan akibat emisi yang dihasilkannya.
Makalah ini disusun untuk memberikan pemaparan mengenai efisiensi energi
antara motor listrik dengan motor berbahan bakar minyak dari berbagai literatur.
Harapannya, hasil makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa
Teknik Lingkungan mengenai efisiensi energi pada motor.
Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak dan tak ada satupun di dunia
ini yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat.
Semarang, Juni 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isu menipisnya cadangan sumber energi fosil, terutama minyak bumi, telah
menjadi perhatian di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Selain itu,
penggunaan minyak bumi pada motor dan peralatan lainnya menghasilkan emisi
gas buang yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan (Hannan et al,
2014). Sejalan dengan isu tersebut, tuntutan agar motor lebih ramah lingkungan
dan memiliki efisiensi energi yang baik menjadi semakin tinggi. (Kumara, dkk,
2009).
Motor listrik merupakan salah satu teknologi energi yang kini semakin
banyak dikembangkan di dunia karena memiliki efisiensi energi lebih tinggi
dibandingkan motor berbahan bakar minyak. Selain itu, motor listrik yang sumber
tenaganya berasal dari energi terbarukan dapat menjadi solusi tepat karena hanya
menghasilkan emisi yang bersifat alami sehingga dapat membantu memperbaiki
kualitas udara perkotaan dan tidak membahayakan makhluk hidup (Mierlo et al,
2006).
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan perbandingan
efisiensi energi antara motor listrik dan motor berbahan bakar minyak.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Memaparkan gambaran umum mengenai motor bertenaga listrik dan motor
bahan bakar minyak.
2. Memaparkan perbandingan efisiensi energi antara motor bertenaga listrik dan
motor bahan bakar minyak.
1.3 Manfaat
Manfaat yang hendak diperoleh dari penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui gambaran umum mengenai motor bertenaga listrik dan motor
bahan bakar minyak.
2. Mengetahui perbandingan efisiensi energi antara motor bertenaga listrik dan
motor bahan bakar minyak.
1.4 Metodologi Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka, baik dari
buku, jurnal penelitian, artikel ilmiah, maupun diktat perkuliahan yang berkaitan
dengan efisiensi energi pada motor listrik dan bahan bakar minyak.
BAB II
ISI
2.1 Gambaran Umum Mengenai Motor Bertenaga Listrik dan Motor Bahan
Bakar Minyak
A. Motor Bertenaga Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, kipas angin) dan di industri.
Motor listrik kadang disebut ‘kuda kerja’ industri, karena diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri (UNEP, 2004).
Mekanisme kerja motor listrik:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar
kumparan
4. Motor-motor yang memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan
medan.
Menurut Kumara (2009), motor listrik memiliki beberapa
kelebihan, antara lain:
1. Tidak bergetar.
2. Tidak menimbulkan suara yang bising.
3. Proses menghidupkan lebih mudah.
4. Efisiensi konversi energi yang tinggi.
5. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung
mengurangi emisi ke udara.
6. Emisi yang dihasilkan berupa natural-byproduct dalam jumlah yang
kecil dan dapat diolah secara terpusat sehingga ramah lingkungan.
Perkembangan motor listrik yang pesat didorong oleh isu
ketersediaan sumber energi fosil serta dampak pemakaiannya terhadap
lingkungan. Selain itu, adanya komitmen internasional seperti Protokol
Kyoto dan berbagai program lain yang secara spesifik bertujuan untuk
mengurangi emisi gas buang ke udara. Kemajuan teknologi pendukung
seperti fabrikasi bahan, mesin listrik, elektronika daya dan
mikroelektronika juga berperan penting dalam pengembangan motor listrik
di dunia (Kumara 2009)..
Energi listrik pada motor listrik dapat bersumber dari baterai, fuel
cells (FC), super capacitors (SC) maupun sel fotovoltaik, yang merupakan
jenis energi terbarukan (renewable energy) (Kumara 2009).
B. Motor Bahan Bakar Minyak
Motor bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang
mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.
Jenis motor meliputi 2 jenis yatu motor pembakaran dalam (Internal
combustion engine) dan motor pembakaran luar (External combustion
engine). Mesin bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus
August Otto dari Jerman tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam, motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin
itu sendiri dan hasil pembakaran diubah menjadi tenaga mekanik, yang
mana menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensin)
Motor bensin bekerja dengan gerakan bolak balik (bergerak naik
turun). Menurut prinsipnya, motor bensin dibedakan menjadi 2 :
- Motor 4 tak
Meliputi 4 tahapan yaitu
a) langkah isap (langkah isap pada waktu piston bergerak menjauh
ruang bakar. Campuran bahan bakar udara masuk ruang bakar).
Torak bergerak ke bawah, katup masuk membuka, katup buang
menutup sehingga terjadi kevakuman pada waktu torak bergerak
ke bawah. Campuran udara dan bahan bakar mengalir ke dalam
silinder melalui lubang katup masuk. Campuran bahan bakar dan
udara terhisap menuju karburtor, masuk ke ruang bakar dan
silinder.
b) langkah kompresi (mengkompresi campuran bahan bakar udara
selama piston bergerak menuju ruang bakar.). Torak bergerak dari
TMA ke TMB dimana kedua katup tertutup. Campuran bahan
bakar dan udara yang ada di dalam silinder dikompresikan
sehingga tekanannya meningkat.
c) langkah usaha (penyalaan dan pembakaran selama menuju titik
mati kemudian terjadi ekspansi, piston bergerak menjauh dari
ruang bakar). Bilamana torak sudah mencapai TMA campuran
bahan bakar dan udara yang dikompresikan dibakar dengan
menggunakan bunga api dari busi sehingga mengakibatkan tekanan
naik hingga mencapai 30-40 kg/cm2 dan torak terdorong ke bawah.
d) langkah buang (pembuangan pada waktu piston menuju ruang
bakar). Gas bekas hasil sisa pembakaran dikeluarkan dengan
silinder, pembuangan gas berlangsung selama langkah buang tidak
bergerak ke atas dan katup buang terbuka.
Gambar 2.1 Tahapan Motor Bensin Jenis 4 Tak
- Motor 2 tak
Meliputi 3 tahapan yaitu
a) langkah kompresi
Torak bergerak ke atas, campuran bahan bakar dan udara
dikompresikan dan dibakar oleh loncatan bunga api bila torak
mencapai TMA. Bersamaan langkah tersebut campuran bahan
bakar dan udara masuk ke ruang bilas
b) langkah usaha
Torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran, campuran
bahan bakar dan udara di dalam lemari engkol dikompresikan bila
torak menutup lubang masuk.
c) langkah bilas
Pembilasan berlangsung bila torak melewati TMB adalah
campuran bahan bakar dan udara mengalir dari lemari engkol
melalui saluran bilas ke dalam silinder dan gas bekas buang.
Gambar 2.2 Tahapan Motor Bensin Jenis 2 Tak
Kelebihan motor bensin :
- Suara mesin halus
- Getaran kecil
- Ukuran mesin lebih kecil namun kecepatan atau performa yang
dihasilkan lumayan besar
Kekurangan motor bensin :
- Kandungan gas beracun
- Tenaga / torsi tenaga kurang besar
- Tidak tahan air karena banyak komponen elektronik
2.2 Perbandingan Efisiensi Energi pada Motor Bertenaga Listrik dan
Motor Bahan Bakar Minyak
A. Motor Bertenaga Listrik
Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk
melayani beban tertentu. Kehilangan energi dalam proses ini ditunjukkan
oleh gambar berikut.
Gambar 2.3 Proses Kehilangan Energi pada Motor Listrik
Sumber: UNEP, 2004
Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar yang dapat
dikurangi hanya oleh perubahan pada rancangan motor dan kondisi
operasional. Kehilangan dapat bervariasi antara 2-20%. Efsisiensi motor
dapat didefinisikan sebagai perbandingan keluaran daya motor yang
digunakan terhadap keluaran daya totalnya (UNEP, 2004). Adapun faktor
yang mempengaruhi efisiensi motor listrik yaitu:
1. Usia. Motor yang masih baru akan lebih tinggi efisiensinya.
2. Kapasitas. Efisiensi motor listrik akan semakin tinggi sebanding
dengan kapasitasnya.
3. Kecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih
efisien.
4. Jenis. Beberapa jenis motor listrik yang berbeda mempunyai efisiensi
yang berbeda pula.
5. Suhu. Motor yang didinginkan oleh kipas dan tertutup total (TEFC)
lebih efisien daripada motor screen protected drip-proof (SPDP).
6. Beban kerja. Misalnya, suatu motor listrik dirancang oleh pabrik untuk
beroperasi pada beban 50-100%. Motor tersebut akan bekerja dengan
efisien pada beban 75 %.
Peluang efisiensi energi pada motor listrik:
1. Mengganti motor standar dengan motor yang energinya lebih efisien.
Motor yang efisiensinya tinggi dirancang khusus untuk meningkatkan
efisiensi energi dibandingkan dengan motor standar. Perbaikan desain
difokuskan pada penurunan kehilangan yang rendah, inti yang lebih
panjang (untuk meningkatkan bahan aktif), kawat yang lebih tebal
(untuk menurunkan tahanan), laminasi yang lebih tipis, celah udara
antara stator dan rotor yang lebih tipis, batang baja pada rotor sebagai
pengganti aluminium, bearing lebih bagus, dan fan lebih kecil.
Motor dengan energi yang efisien mencakup kisaran kecepatan dan
beban penuh yang luas. Efisiensinya 3-7% lebih tinggi dibandingkan
dengan motor standar.
Gambar 2.4 Perbandingan antara Motor Berefisiensi Tinggi
dengan Motor Standar
Sumber: UNEP, 2004
2. Menurunkan pembebanan yang kurang dan menghindari motor yang
ukurannya berlebih/terlalu besar.
Beban yang kurang akan meningkatkan kehilangan motor dan
menurunkan efisiensi motor dan faktor daya. Ukuran motor harus
dipilih berdasarkan pada evaluasi beban dengan hati-hati. Motor yang
besar memiliki efisiensi lebih tinggi daripada motor kecil. Dapat
dikatakan bahwa tidak ada peraturan tertentu yang mengatur pemilihan
motor, melainkan harus dievaluasi per kasus.
3. Ukuran motor untuk beban yang bervariasi.
Motor industri seringkali beroperasi pada kondisi beban yang
bervariasi karena permintaan proses, sehingga pemilihan motor
didasarkan pada beban antisipasi tertinggi. Hal ini menyebabkan motor
menjadi lebih mahal, padahal hanya digunakan pada kapasitas penuh
untuk jangka waktu pendek dan beresiko bekerja pada beban rendah.
4. Memperbaiki kualitas daya.
Kinerja motor dipengaruhi oleh kualitas daya yang masuk, yang
ditentukan oleh tegangan dan frekuensi aktual dibandingkan dengan
nilai dasar. Tegangan yang fluktuatif dan frekuensi yang lebih besar
daripada nilai dasar akan memberikan dampak yang merugikan bagi
kinerja motor.
5. Meningkatkan perawatan.
Perawatan yang buruk menyebabkan efisiensi motor listrik menurun,
disamping karena usia dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh,
pelumasan yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan
meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan,
sehingga kinerja motor menurun dan penggunaan energi semakin tidak
efisien.
B. Motor Bahan Bakar Minyak
Motor bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang
mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.
Jenis motor meliputi 2 jenis yatu motor pembakaran dalam (Internal
combustion engine) dan motor pembakaran luar (External combustion
engine). Motor bensin adalah salah satu jenis motor bakar dengan
pembakaran internal.
Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik
di antara kedua elektroda busi sehingga motor bensin sering disebut juga
Spark Ignition Engines. Sebelum bahan bakar terbakar di dalam silinder
dahulu dijadikan gas (campuran udara dan bensin) yang kemudian
dikompresikan di ruang bakar. Umumnya perbandingan udara dan bensin
adalah 15:1. Dengan adanya campuran bensin dan udara yang
dikompresikan ke dalam silinder maka terjadilah ledakan yang akan
mendorong torak ke bawah dengan tenaga besar. Bahan bakar dan udara
masuk ke dalam silinder dan dikompreaikan oleh torak sebagai tekanan
mencapai 8-15 kg/cm2, campuran bahan bakar dan udara dibakar oleh
loncatan bunga api dari busi di dalam silinder.
Gambar 2.5 Mekanisme Kerja Motor Bensin
Efisiensi mesin mengacu pada kemampuan mesin untuk mengubah
energi yang tersedia dari bahan bakar menjadi tenaga gerak yang berguna.
Mesin bensin modern beroperasi pada rata-rata sekitar 20 sampai 30
persen efisiensi. Sisa 70 sampai 80 persen energi dari bensin dikeluarkan
dari mesin baik sebagai panas, energi suara mekanik, atau gesekan. Pada
saat tidak sedang berjalan, efisiensi mesin adalah nol karena mesin tidak
menggerakkan kendaraan dan hanya mengoperasikan aksesoris, seperti
pompa air dan generator. Jenis bahan bakar juga turut mempengaruhi
efisiensi. Bensin dengan oktan lebih tinggi akan memungkinkan mesin
untuk beroperasi dengan rasio kompresi yang lebih tinggi yang berarti
meningkatkan efisiensi.
Teknologi pada motor bakar bensin, antara lain:
1. Teknologi EFI (Electric Fuel Injection)
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem
manajemen engine(SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin,
terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah
bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk
menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju. SME
muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak
sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan
kinerja yang dihasilkannya.
Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan
kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan
kondisi operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar
yang optimal pada setiap kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan
menghasilkan emisi gas buang lebih baik.
Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition
coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini
terdapat mekanisme untuk memajukan atau memundurkan waktu
pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan
gabungan dari vacuum advancer dancentrifugal advancer. Namun,
sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya
keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas
sesuai dengan karakteristik engine.
2. Teknologi VVT-i (variable valve timing – intelligent)
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada
setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang menghasilkan
konsumsi BBMyang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang sangat
rendah. Teknologi VVT-i merupakan teknologi yang mengatur sistem
kerja katup pemasukan bahan bakar (intake) secara elektronik baik
dalam hal waktu maupun tutup katup sesuai dengan besar putaran
mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar
dan ramah lingkungan.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup
menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin
kecil
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka
tutup katup(valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit)
menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,
posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve
timing selalu
tercapai, sensor posisichamshaft atau crankshaft memberikan sinyal seb
agai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve
timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan
dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi
menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi
BBM. Bentuk penggunaan VVT-i pada mesin toyota dapat dilihat pada
gambar 2.40 beriku ini.
3. Teknologi V-Tech
Untuk mengenal system i-VTEC,harus memahami cara kerja
VTEC. Dan cara kerja VTEC ini Sudah di bahas di topik terdahulu.
Teknologi yang dilahirkan Honda untuk memperoleh mesin yang
mampu bekerja pada putaran bawah dan pada putaran atas.
Honda menyempurnakan VTEC dengan menggabungkanVTC
(variable timing control) atas penggabungan teknologi tersebut jadilah
i-VTEC (intelligent-variable valve timing & lift electronic control).
Teknologi i-VTEC digunakan untuk meningkatkan daya pada
kecepatan rendah, menengah dan tinggi sekaligus meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
i-VTEC hanya bekerja pada katup masuk.Cara
kerjanya: Pasokan bensin ke ruang bakar dilakukan lewat katup masuk
yang dikontrol camshaft. Ketika camshaft berputar pada porosnya,
tonjolan ini ikut berputar dan memukul rocker arm yang mendorong
batang katup, sehingga katup terbuka. Ketika tonjolan sudah lewat,
katup tertutup lagi. Ada dua tonjolan cam pada tiap silinder. Tonjolan
pertama disebut cam primer dan yang lebih kecil disebut cam sekunder.
Pada putaran rendah atau idle, kedua katup bergerak sendiri-sendiri.
Karena cam sekunder lebih kecil maka bukaan katupnya juga kecil.
Maka pasokan bahan bakarnya pun sedikit, sesuai kebutuhan saat itu.
Hasil atau produk yang didapat dari reaksi pembakaran dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis pembakarannya,
yaitu:
1. Pembakaran sempurna (ideal) Setiap pembakaran sempurna pasti
akan menghasilkan karbondioksida dan air. Reaksi pembakaran
sempurna ini hanya dapat berlangsung jika campuran udara-bahan
bakar sesuai dengan kebutuhan atau campuran stoikiometris dan
cukup waktu untuk pembakaran campuran udara-bahan bakar.
2. Pembakaran tak sempurna Proses pembakaran tak sempurna terjadi
bila kebutuhan oksigen untuk pembakaran tidak cukup terpenuhi.
Produk yang dihasilkan dari proses pembakaran tak sempurna adalah
hidrokarbon tak terbakar (HC), dan bila hanya sebagian dari
hidrokarbon yang terbakar, maka aldehide, ketone, asam karbosiklis,
dan karbon monoksida akan menjadi polutan dalam gas buang.
3. Pembakaran dengan udara berlebih Pada kondisi temperatur yang
tinggi, nitrogen dan oksigen yang terdapat dalam udara pembakaran
akan bereaksi dan akan membentuk oksida nitrogen (NO dan NO2).
Disamping itu produk yang dihasilkan dari proses pembakaran dapat
berupa oksida timah, oksida halogenida, oksida sulfur, serta emisi
evaporatif seperti hidrokarbon ringan yang teremisi dari sistem
bahanbakar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini antara lain:
1. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Sumber energi motor listrik dapat
berasal dari baterai, fuel cells (FC), super capacitors (SC) maupun sel
fotovoltaik.
Adapun motor bahan bakar minyak, dalam hal ini yaitu mesin
bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto dari Jerman
tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam, motor yang proses
pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri dan hasil
pembakaran diubah menjadi tenaga mekanik, yang mana menggunakan nyala
busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar
bensin atau yang sejenis. Sumber energi pada motor ini misalnya bensin dan
solar.
2. Motor listrik memiliki kelebihan diantaranya tidak bergetar, tidak
mengeluarkan suara bising seperti motor bahan bakar minyak, efisiensi
konversi energi yang tinggi, proses menghidupkan motor listrik lebih mudah,
serta emisi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibanding motor bahan bakar
minyak, sehingga efisiensi energinya pun menjadi lebih tinggi.
3. Motor berbahan bakar minyak (bensin) memiliki kelebihan yaitu suara mesin
halus, getaran kecil, dan ukuran mesin lebih kecil namun kecepatan atau
performa yang dihasilkan lumayan besar. Seiring dengan perkembangan, untuk
meningkatkan efisiensi pada motor berbahan bakar minyak (bensin) maka
dilakukan modifikasi mesin dengan menggunkan teknologi EFI (Electric Fuel
Injection), teknologi VVT-i (variable valve timing – intelligent) dan
teknologi V-Tech.
3.2 Saran
Perlu kajian yang lebih lengkap dan mendalam mengenai penggunaan
energi pada motor listrik dan motor bahan bakar minyak, sehingga dapat dipahami
dengan jelas perbandingan efisiensi energi diantara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Hannan, M. A, F. A. Azidin, A. Mohamed. 2014. Hybrid Electric Vehicles and
Their Challenges: A Review. Journal. ScienceDirect
Mierlo J.V, Maggeto G, Lataire P. 2006. Which Energy Source for Road
Transport in The Future? A Comparison of Battery, Hybrid, and Fuel Cell
Vehicles Energy Conversion and Management. 47(17):2748-60.
ScienceDirect
Kumara, Nyoman S, dan I Wayan Sukerayasa. 2009. Tinjauan Perkembangan
Kendaraan Listrik di Dunia Hingga Sekarang. Artikel Ilmiah Teknologi
Elektro Vol 8 No 1 Januari. Departemen Teknik Elektro Universitas
Udayana. Bali
Marliana R, dkk. 2014. Motor Bensin. Politeknik Negeri Balikpapan. Program
Studi Teknik Mesin Alat Berat.
UNEP. 2004. Pedoman Efisiensi Energi untuk di Asia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensin