MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
Transcript of MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Dosen Pengasuh : Addijar , SE
Disusun oleh : IRFAN
120201179
IIIC1
UNIVERSITAS GAJAH PUTIH
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa telah
memberikan rahmat serta taufik dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami
dapat menyajikan suatu karya berupa makalah Yang Diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah EKONOMI MANAJERIAL yang selesai tepat pada waktunya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi bahan acuan kami untuk meningkatkan
Prestasi serta meningkatkan belajar dengan tekun dan giat.
Kami pun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekeliruannya. Oleh karena itu, apabila ada kesalahan kami mohon saran dan
kritiknya baik dari mahasiswa maupun dosen supaya kami dapat menyempurnakan
makalah kami dengan lebih maksimal.
Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan
yang sedang berjalan di tanah air kami ini.
I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
1. Definisi Ekonomi Manajerial.
a. Ekonomi Manajerial mengacu kepada aplikasi dari teori ekonomi
dan alat analisis dari pengambilan keputusan, untuk mengetahui
bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya dengan
efisien.
b. Masalah keputusan dalam manajemen selalu dihadapi oleh sebuah
organisasi balik organisasi yang berorientasi profit maupun non
profit, dalam upayanya mencapai tujuan dengan kendala tertentu.
c. Termasuk dalam organisasi non profit adalah rumah sakit, badan
pemerintah dan perguruan tinggi. Setiap organisasi dapat berbeda
tujuan dan kendala vang dihadapi, tetapi proses pengambdan
keputusan secara mendasar adalah sama.
d. Hubungan dengan teori ekonomi melalui mikro ekonomi dan makro
ekonomi, huhungan dengan pengetahuan keputusan melalui
matematika ekonomi, linear programming dan ekonometrik.
Penggunaan ekonomi manajerial :
a. menyarankan peraturan-peraturan untuk memperbaiki keputusan
manajerial
b. memberitahukan pata manajer hal-hal yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien
c. membantu para manajer untuk mengenali bagiamana kekuatan-kekuatan
ekonomi mempengaruhi organisasi dan menjelaskan konsekuensi
ekonomi dari perilaku manajerial
d. Mengidentifikasikan cara-cara untuk secara efisien mencapai sasaran
perusahaan
2.Masalah keputusan Manajemen
Masalah keputusan manajemen timbul dalam organisasi apa saja, dalam
perusahaan, organisasi nirlaba ( seperti rumah sakit, universitas ) atau badan
pemerintah, pada saat organisasi tersebut berusaha untuk mencapai
tujuannya dengan menghadapi beberapa kendala. Sebagai contoh,sebuah
perusahaan mungkin berusaha untuk memaksimumkan laba disertai adanya
keterbatasan ketersediaan input penting dan kendala-kendala hukum. Kasus
ini, organisasi menghadapi masalah keputusan manajemen karena berusaha
mencapai tujuan atau maksud tersebut dengan menghadapi beberapa
kendalanya.
3.Teori Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang
dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan
serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan
jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai
keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaanatas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala
makro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam
memproduksi hasil yang efisien, serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis
yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan
mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar
dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta
berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian
ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Teori Ekonomi Makro
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi,stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.
Ilmu Keputusan
Matematika Ekonomi
Digunakan untuk merumuskan atau memformulasikan (menggambarkan
bentuk persamaan). Percobaan eonomi yang didalikan dalam teori ekonomi.
Ekonometrik
Menerapkan peralatan statistika untuk estimasi parameter ekonomi.
Contoh Ekonometrik:
1. Teori ekonomi menggambarkan jumlah permintaan sebagai (Q) dari
sebuah komoditi adalah fungsi atau tergantung harga komoditi (P),
pendapatan konsumen (Y) dan harga yang berhubungan dengan (pelengkap
dan pengganti) komoditi (Pc dan Ps,secara perwakilan). Q=f(P,Y,Pc,Ps).
2. Mengumpulkan data pada Q,P,Y,Pc dan Ps untuk komoditi tertentu
sehingga kita dapat memperkirakan hubungan empiris (ekonometrik).
3. Perkiraan dari fungsi permintaan yang menggunakan tekhnik
ekonometrik harus mengikuti langkah-langkah berikut :
· Mengidentifikasi variabel.
· Pengumpulan data.
· Merumuskan model permintaan.
· Memperkirakan parameter percobaan
· Perkembangan prakiraan yang berdasarkan percobaan.
Keterkaitan dengan Teori Ekonomi
Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemennya
dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan. Teori
Ekonomi merujuk kepada ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Teori Ekonomi berusaha memprediksi dana menerangkan tingkah laku
ekonomi. Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model. Model merupakan
abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dna berusaha untuk
mengidentifikasi bebrapa dari banyak faktor penentu yang penting dari suatu
kejadian.
Sebagai contoh, teori perusahaan mengasumsikan bahwa perusahaan
berusaha memaksimumkan laba, dan dengan dasar tersebut memprediksi
beberapa bentuk struktur pasar atau organisasi yang berbeda.
Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan
Ekonomi manajerial juga berhubungan erat dengan ilmu keputusan. Ilmu ini
mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan ekoniometrika untuk
membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk
memnentukan perilaku optimal perusahaan (yaitu, bagaimana perusahaan
dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien). Secara
spesfik,matematika ekonomi dipergunakan untuk memformailkan (yaitu,
menggambarkan dalam bentuk persamaan) moel ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometrikakemudian menerapkan
peralatan statistik (terutama analisis regresi) pada data dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk
peramalan.
II. Tujuan dan Nilai Perusahaan-Teori Perusahaan
Sebuah perusahaan adalah suatu oganisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan sumber daya (Constrained Optimization) yang di
tunjukan untuk memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual.
Perusahaan eksis disebabkan terjadinya ketidak efisien para
wirausahawan untuk melakukan kontrak dengan pekerja dan pemilik
modal dan sumber daya lainnya dalam setiap langkah dari proses
produksi dan distribusi. Dengan kata lain, perusahaan eksis dalam upaya
untuk menghemat setiap biaya-biaya transaksi.
Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber daya atau input
dan mentransformasikannya menjadi barang dan jasa untuk dijual.
Tujuan dari perusahaan adalah memaksimasi nilai (Value) perusahaan
yaitu present value seluruh profit masa depan yang diharapkan (Expected
Future Profit) : PV ∑t−1
n π t
(1+r )t
1. Teori dan Fungsi Profit
Dalam pengertian bisnis, profit atau "Business Profit" adalah penerimaan
perusahaan dikurangi "Explicit Cost" ("Accounting Cost"). Explicit Cost
adalah pengeluaran aktual perusahaan untuk membeli input yang
diperlukan dalam produksi, misalnya upah, suku bunga modal pinjaman,
sewa gedung dan pengeluaran bahan baku.
Dalam pengertian ekonomi, profit atau "Economic Profit" adalah
penerimaan perusahaan dikurangi "Explicit Cost" dan "Implicit Cost".
Implicit Cost adalah nilai input milik perusahaan yang digunakan
perusahaan dalam proses produksi. Dalam "Implicit Cost" juga termasuk
hasil vang diperoleh oleh input yang sama yang digunakan dengan
alternatif terbaik di luar perusahaan, disebut juga "Opportunity Cost".
Teori Profit
a. Risk - Bearing Theories of Profit.
Above normal profit (Economic Profit) diperlukan oleh perusahaan
untuk memasuki dan mempertahankan operasinya seperti explorasi
minyak yang memiliki risiko diatas rata-rata. Besarnya risiko
proporsional dengan "Expected Return".
b. Frictional Theory of Profit
Dalam jangka panjang keseimbangan persaingan sempurna,
perusahaan cenderung hanya memperoleh "Normal Return" atau profit
nol dalam kegiatan investasinya. Pada setiap waktu perusahaan tidak
dalam kondisi keseimbangan jangka panjang sehingga memungkinkan
memperoleh profit atau loss. Sebagai contoh dalam masa krisis enerji
tahun 1970-an, perusahaan, perusahaan yang memprodulsi produk
yang terisolir menikmati peningkatan permintaan yang tinggi sehingga
memperoleh profit yang besar. Tetapi pada saat harga minyak
menurun tajam dalam tahun 1980-an, banyak perusahaan-perusahaan
tersebut mengalami kerugian. Bila terjadi kerugian, sebagian
perusahaan meninggalkan industri yang mengakibatkan harga
meningkat dan meniadakan kerugian.
c. Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monapoli dapat membatasi
outputnya dengan menentukan harga yang tinggi. Perusahaan seperti
itu akan menikmati profit dalam jangka panjang karena tidak ada atau
sulit perusahaan baru masuk ke dalam industri tersebut.
d. Innovation Theory of Profit
Melalui inovasi peningkatan profit akan dinikmati oleh perusahaan
yang memperkenalkan inovasi baru. Contohnya perusahaan komputer,
banyak inovasi baru.
e. Managerial Efficiency Theory of Profit
Perusahaan yang lebih efisien dibandingkan efisiensi rata-rata
perusahaan akan menikmati profit yang lebih besar.
f. Function of Profit
Profit memiliki fungsi yang krusial dalam perekonomian bebas. Profit
yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan Iebih
banyak output dari industri. Profit yang tinggi memberikan insentif
terhadap perusahaan untuk mengembangkan produksinya dan banyak
perusahaan yang masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.
Perusahaan yang memiliki efisiensi di atas efisiensi rata-rata
perusahaan lain, profit akan dinikmati oleh perusahaan dengan
efisiensi yang lebih besar. Sebaliknya, bila profit rendah, merupakan
tanda bahwa metode produksi perusahaan belum efisien. Profit akan
mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensinya, karena yang
efisiensinya rendah akan terdorong keluar dari industri.
Profit merupakan tanda krusial untuk merealokasi sumber daya
masyarakat yang mencerminkan perubahan selera konsumen dan
permintaan.
2. Kerangka Internasional dari Ekonomi Manajerial
Banyak produk yang dikonsumsi berasal dari impor. Dalam era globalisasi
terjadi globalisasi produksi, konsumsi dan kompetisi. Karena itu penting
memahami dimensi global dalam mempelajari ekonomi manajerial yang
merefleksikan kenyataan ini.
Banyak produk yang dikonsumsi di tiap negara berasal dari produk impor
atau sebagian dari faktor produksinya adalah komponen impor bila
produk-produk tersebut diproduksi di dalam negeri. Contoh IBM - PC,
sebagian besar komponen produknya di produksi di luar Amerika Serikat
sehingga sekitar dua pertiga dari penerimaan dan profitnya diperoleh dari
hasil memproduksi komponen-komponen tersebut di luar negeri.
Kegiatan ekonomi global memerlukan pemahaman ekonomi manajerial
dalam konteks internasional.
Contoh : Kompetisi General Motor VS Toyota, Nissan VS Mersedez. →
diperlukan "global executive". Muncul "Global Corporation", atau
"Stateless Corporation".
Contoh : UNILEVER (1997) → UK/Belanda :
Foreign sales : 96.6 %
Foreign assets : 83.1 %
Foreign employment: 97.6 %
Contoh lain: Pemberian lisensi
III. Kendala Perusahaan dalam Pencapaian Tujuan
Beberapa Kendala dalam Teori Perusahaan :1. Kendala Sumberdaya2. Kendala Kuantitas / Kualitas3. Kendala Hukum
IV. Sifat dan Fungsi Laba
Dalam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksuddengan laba Bisnis dan Laba Ekonomis.Laba Bisnis (profit) adalah seluruhpenerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biayabiaya eksplisit. Biaya Eksplisit adalah biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa, etc. Sedangkan yang dimaksud Laba Ekonomis adalah Total Revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biayabiaya eksplisit dan implisit. Biaya Implisit adalah Opportunity Cost Contoh : Gaji Pemilik
JENIS JENIS LABA1. Risk Bearing Theory of ProfitPerusahaan harus mendapatkan keuntungan di atas normal ( i.e. laba ekonomis ) apabila jenis usahanya mempunyai resiko yang sangat tinggi. Contoh : Pengeboran minyak lepas pantai.
2. Frictional Theory of ProfitAsumsinya : Pasar sering berada dalam posisi disequilibrium. Akibatnyaperusahaan tidak pernah mendapat laba di atas normal melainkan laba normalsaja. Contoh munculnya kendaraan bermotor mengakibatkan permintaan bajamelonjak dan perusahaan baja menikmati laba di atas normal, kemudian adapenemuan bahwa baja bisa diganti plastik sehingga permintaan akan bajamenurun sedangkan permintaan plastik naik.
3. Monopoly Theory of ProfitPerusahaan dapat mempertahankan laba di atas normal dalam jangka panjangapabila perusahaan tersebut dapat memperoleh fasilitas dari pemerintah, hakpaten, dapat mencapai skala ekonomis, dll.
4. Inovation Theory of ProfitPerusahaan dapat memperoleh laba di atas normal apabila ia dapat mencapaipenemuanpenemuan
baru. Contoh : IBM, Xerox.
5. Managerial Efficiency Theory of Profit / Compensatory TopSuatu perusahaan dapat mencapai laba di atas normal apabila ia berhasilmelakukan efisiensi di berbagai bidang serta dapat memenuhi keinginankonsumennya.
V.Hubungan Biaya Total Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal
Biaya Total, Rata-Rata dan Marjinal
Biaya Total (Total Cost, TC) : seluruh biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
dalam memproduksi sejumlah output.
Biaya total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan terdiri dari : Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost, TFC) dan Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost, TVC).
TC = TFC + TVC
TFC : Biaya produksi yang jumlah tetap (tidak berubah) berapapun jumlah output yang
diproduksi.
TVC : Biaya produksi yang jumlahnya berubah-ubah sesuai / mengikuti perubahan jumlah
output.
Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata (Average Cost) : adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan 1 (satu) unit output (Q).
Average Cost (AC) =
TCQ
, sebagaimana biaya total, maka biaya rata-rata juga dapat
dibedakan menjadi biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost), dan biaya variabel
rata-rata (Average Variabel Cost).
Average Fixed Cost (AFC) : adalah biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
setiap unit output yang diproduksinya.
AFC=TFCQ
Average Variable Cost (AVC) : adalah biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk setiap unit output yang diproduksinya.
AVC=TVCQ
Karena TC = TFC + TVC, maka :
AC = AFC + AVC
Biaya Marginal (Marginal Cost)
Marginal Cost (MC) : adalah tambahan biaya dikeluarkan oleh perusahaan, akibat adanya
tambahan output yang diproduksi sebanyak 1 (satu) unit.
MC= ΔTCΔQ
Tabel Biaya Total, Rata-Rata, Marjinal suatu Perusahaan
Kuantitas (Q) Biaya Total (TC) Biaya Rata-Rata (AC) Biaya Marjinal (MC)
0
1
2
3
4
$ 20
140
160
180
240
-
$ 140
80
60
60
-
$ 120
20
20
60
5 480 96 240
OPTIMASI EKONOMI
Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan solusi terbaik dari berbagai alternative solusi terhadap suatu masalah tertentu. Manajer menggunakan alat ekonomi manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang terbaik.
Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil yang paling konsisten dengan tujuan pengambil keputusan.
MAKSIMISASI NILAI PERUSAHAAN.
Dalam ekonomi manajerial, tujuan utama manajemen dianggap untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan ini diekspresikan dalam suatu persamaan sebagai berikut:
VALUE =
¿ ¿¿¿n¿ =
¿ ¿¿¿n¿
Dimana:
TRt = Total Revenue (total pendapatan) pada periode t
TCt = Total Cost (total biaya) pada periode t
TR = P x Q.
Faktor-faktor berpengaruh terhadap pendapatan (P*Q) adalah Demand dan Supply:
Disain produk Strategi periklanan kebijakan harga jual produk Kondisi ekonomi secara umum; dan Tingkat persaingan yang terjadi.
Proses keputusan memerlukan 2 langkah:
Hub ekonomi harus diekspresikan dlm bentuk yang tepat agar dapat dianalisis. Apl berbagai teknik eval berbagai alt untuk memperoleh solusi optimal
METODE EKSPRESI HUBUNGAN EKONOMI .
1. Hubungan Fungsi: Persamaan.
Hubungan antara kuantitas (Q) dan total pendapatan (TR) dapat diekspresikan sebagai berikut:
TR = f (Q)
TR = P x Q
Misalnya harga produk yang bersifat konstan adalah Rp 1.000,00 per unit, maka hubungan antara kuantitas yang terjual dengan total pendapatan secara tepat dapat dinyatakan dalam suatu fungsi sebagai berikut:
TR = 1.000 Q
2. Hubungan Fungsi: Tabel dan Grafik.
Berikut ini disajikan data yang menggambarkan hubungan fungsi dan digambarkan dalam suatu grafik.
Tabel 2.1 Hubungan antara Total Pendapatan dan Kuantitas
Kuantitas Produk Total Pendapatan (TR) = 1.000 Q
10 Rp 10.000
20 20.000
30 30.000
40 40.000
50 50.000
60 60.000
70 70.000
80 80.000
90 90.000
100 100.000
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tak
sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan
terhadap daya analisis model persaingan pasar sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi
dilihat dari strukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna
(dicirikan dengan banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk
industri yang serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan
produk yang berbeda karakteristik.
Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang
menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut
juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan
deferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan
karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa
mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi
atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya
perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun
kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun
kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan
dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan
sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan
adalah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persainagn sempurna.
1. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan
terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh
laba diatas normal pada jangka pendek.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka panjang
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan
dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan
yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan
semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih
kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab
ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:
a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)
b. Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar.
Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang
dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya
perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan
normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga
tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang
perusahaan persaingan monopolistik.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar persaingan monopolistik :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.
Kekurangan pasar monopolistik :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
Pasar persaingan monopolistik & Oligopoli
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang didalamnya terdapat banyak penjual (produsen) yang menghasilkan produk yang coraknya berbeda satu sama lain. Model pasar persaingan monopolistic diperkenalkan pertama kali pada tahun 1933 oleh Chamberlin dan Joan Robinson. Pada dasarnya bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang berada di antara dua bentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Hal inilah yang menyebabkan ciri- ciri pasar persaingan monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Kemiripan dengan pasar persaingan sempurna antara lain terletak pada banyaknya jumlah penjual (produsen), sedangkan perbedaannya terletak pada karakteristik produknya yang berbeda antara satu produsen dengan produsen yang lain (diferensiasi produk). Kemiripan dengan pasar monopoli terletak pada kemampuan
perusahaan dalam mempengaruhi harga, sedangkan perbedaannya antara lain terletak pada banyaknya jumlah penjual (produsen).
Ciri- ciri pasar persaingan monopolistik adalah seperti di uraian berikut:• Terdapat banyak penjual (produsen)Seperti halnya pada pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistic terdapat banyak produsen. Pada umumnya produsen dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama. Kondisi ini menyebabkan produksi dari setiap produsen jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan jumlah produksi dalam keseluruhan pasar (industri).
• Karakteristik barangnya berbedaMeskipun jumlah produsennya banyak, seperti dalam pasar persaingan sempurna, tetapi dalam hal produk yang dihasilkan tidak homogen (berbeda). Dalam pasar persaingan monopolistik, setiap produsen menghasilkan produk yang berbeda (differentiated product) atau terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk tersebut dapat berupa diferensiasi fisik, misalnya kemasan, bentuk, dan desain maupun diferensiasi kualitas. Adanya diferensiasi produk ini menyebabkan produk yang dihasilkan akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memilih suatu produk tertentu. Dalam hal ini produk yang dihasilkan bukan merupakan produk yang bersifat substitusi sempurna (perfect substitute) tetapi substitusi dekat (close substitute).
• Penjual mempunyai sedikit kemampuan mempengaruhi hargaProdusen dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga, meskipun tidak sebesar pada pasar monopoli. Kemampuan ini sebagai akibat adanya diferensiasi produk yang menyebabkan konsumen lebih memilih pada suatu produk tertentu, meskipun harganya sudah mengalami kenaikan. Sebaliknya produsen yang menurunkan harga tidak dapat dengan mudah menaikkan penjualan produknya.
• Penjual relatif mudah untuk masuk kedalam pasar dan keluar dari pasarLaba yang dinikmati oleh produsen dalam pasar persaingan monopolistik menarik perhatian produsen lain untuk memasuki pasar. Namun demikian, jika produsen tidak mampu bertahan dalam menghadapi persaingan maka akibatnya harus keluar untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
• Persaingan dalam promosi penjualan sangat aktif
Produsen dalam pasar persaingan monopolistik harus aktif melakukan promosi. Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen sebagai akibat adanya diferensiasi produk yang dihasilkan masing- masing produsen. Tujuan promosi yang dilakukan produsen adalah untuk memberikan informasi agar konsumen lebih mengenal produk yang ditawarkan sehingga akan mempengaruhi citarasa terhadap produk tersebut, menekankan kualitas suatu produk agar konsumen mengetahui bahwa produk tersebut berkualitas sangat baik dan memelihara hubungan baik dengan konsumen.
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa penjual (produsen) untuk satu jenis barang tertentu. Jika terdiri dari 2 produsen disebut duopoli.1. Jenis- jenis oligopoli- Oligopoli dengan diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output yang
berbeda.- Oligopoli tanpa diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output yang sama.
2. Penentuan harga dan output- Tinggi rendahnya tingkat diferensiasi produk akan mempengaruhi perilaku produsen dalam menentukan output atau harganya.- Semakin tinggi tingkat diferensiasinya berarti semakin rendah tingkat ketergantungannya (interdependensi) terhadap perusahaan lain. Ini berarti kurva permintaannya tidak tergantung perusahaan lain.- Semakin rendah tingkat diferensiasinya berarti semakin tinggi tingkat ketergantungannya (interdependensi) terhadap perusahaan lain. Ini berarti kurva permintaannya tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.
3. Keseimbangan pada pasar oligopoli akan dipengaruhi oleh 2 kemungkinan perilaku penjual.- Setiap penjual tidak akan mengikuti tindakan penjual lainnya, dalam hal menentukan harga.- Setiap penjual akan mengikuti tindakan penjual lainnya, khususnya dalam hal menurunkan harga.
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah
penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Elastisitas permintaanElastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
ESTIMASI PERMINTAAN DENGAN ANALISIS REGRESI
Metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi berbagai hubungan ekonomi
manajerial.
Mengestimasi Parameter RegresiY = a + bX
Metode kuadrat terkecil (Ols) diterapkan untuk memilih nilai a dan b.
Dalam pers diatas setiap titik dapat dispesifikasi dengan hubungan :
Yt = â + b¿̂
¿ xt + et Yt = Y t
¿̂
¿ + ct
Dimana c adalah nilai residual yang mencakup pengaruh semua faktor penentu
penjualan lainnya yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.
Et = Yt – Ŷt
= Yt – â - b¿̂
¿xt
Jadi, ekspresi untuk perjualan bagian-bagian kesalahan yang dikuadratkan adalah :
et2 = Yt - Ŷt)2
= (Yt – â - b¿̂
¿xt)2
b¿̂
¿ =
∑ ( X t - X−
)(Y t - Y−
)
∑ ( X t−X−
)2
=∑ X t Y t
∑ Xt2
â = Y−
- b¿̂
¿X−