Makalah Ekonomi Internasional_.doc

15
Makalah Ekonomi Internasional Perdagangan Internasional dan Kebijakan Indonesia dalam Menghadapi Era Ekonomi Global Disusun oleh: Allisa Rizki Mayra C1J013021 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Kelas Internasional

Transcript of Makalah Ekonomi Internasional_.doc

Page 1: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

Makalah Ekonomi Internasional

Perdagangan Internasional dan

Kebijakan Indonesia dalam Menghadapi Era

Ekonomi Global

Disusun oleh:

Allisa Rizki Mayra

C1J013021

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Kelas Internasional

2013

Page 2: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah

mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai

pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,

pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting

dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari

pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut. Pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu indikator penting kemajuan pembangunan.

Salah satu penggerak bagi pertumbuhan ekonomi adalah perdagangan internasional.

Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari

komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan.

Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan

yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor

sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Perdagangan Internasional?

b. Apa saja manfaat perdagangan ternasional?

c. Apa kebijakan-kebijakan dalam perdagangan internasional?

d. Bagaimana kebijakan perdagangan indonesia dalam menghadapi era perdagangan

internasional?

3. Tujuan Makalah

a. Untuk mengetahui tentang perdagangan inetrnasional

b. Untuk mengetahui usaha Indonesia dalam menghadapi perekonomian Global

c. Penulis dapat memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional

Page 3: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu

negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang

dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu

dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara

lain. 

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan

negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional

tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang.

2. Manfaat Perdagan Internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

Ø  Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.

Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan

lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi

kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

Ø  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan

yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang

yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik

apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

Ø  Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Page 4: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan

maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan

turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat

menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar

negeri.

Ø  Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi

yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

3. Kebijakan Perdaganan Internasional

a. Kebijakan proteksi

Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri

yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-

perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-

persaingan barang-barang impor.

Kebijakan proteksi meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Tarif.

Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi

daerah pabean ( cutom area ). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah

negara dikenakan bea masuk.  Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan

harga barang.  Dengan pengenaan bea masuk yang besar, mempunyai maksud

memproteksi industri dalam negri sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga

membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong

konsumen menggunakan produk domestik.

2) Kuota.

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang

diperdagangkan.  Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan

kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang

diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi,

dan kuota ekspo

Page 5: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

3) Dumping

Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga

yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.  Kebijakan

dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor,

terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai

industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah

negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih

tinggi), atau sering disebut counterveiling duties.  Hal ini dilakukan untuk menetralisir

dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.  Predatory dumping dilakukan

dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri.  Setelah persaingan di luar negeri

mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan

predatory dumping.

4) Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi

barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat

bersaing dengan barang impor.  Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah

ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah.  Namun tindakan ini

dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi

5)  Larangan Impor.

Larangan impor adalah kebijakan pemerintah dimaksudkan untuk melarang masuknya

produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Dengan tujuan untuk melindungi produksi

dalam negri.

b. Kebijakan Perdagangan Bebas.

Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan pemerintah yang menghendaki

perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun.  Pihak-pihak yang

mendukung kebijakan ini beralasan bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan setiap

negara berspesialisasi memproduksi barang dan menjadikannya keungglan komparatif.

Page 6: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

c. Kebijakan Autarki.

Kebijakan autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri

dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer,

sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang

menganjurkan adanya perdagangan bebas.

4. Indonesia Dalam Menghadapi Era Perdagangan Internasional

Globalisasi telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam dua decade terakhir,

umumnya secara antusias dan bersemangat, namun kadang dibayangi oleh kekhawatiran dan

kekecewaan. Globalisasi, yang tidak lain berarti integrasi ekonomi secara menyeluruh, akan

segera ,menampakkan bentuknya di mata negara-negara ASEAN dalam bentuk Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA). Hal yang mendasari dari pembentukan MEA 2015 ini adalah

adanya sebuah keinginan dari para pemimpin ASEAN untuk mewujudkan pusat perdagangan

kawasan terintegrasi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan dan meningkatkan

pembangunan komunitas ASEAN dalam menghadapi tantangan global.

Dilansir oleh AntaraNews.com Kementerian Perdagangan tengah mempersiapkan

produksi, daya saing dan ekonomi yang merata di seluruh kawasan menyongsong Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta itu

Gita Wirjawan mengatakan kebijakan yang dipersiapkan seperti pasar tunggal dan basis

produksi terutama untuk produksi kategori ekspor. Selain itu, sektor nasional harus siap untuk

menghadapi persaingan yang semakin tinggi di lingkungan pasar domestik. Populasi ASEAN

pada 2012 mencapai 617,68 juta jiwa dengan pendapatan domestik bruto 2,1 triliun dolar AS.

Jumlah itu menunjukkan potensi besar ASEAN untuk digarap oleh investor.

Hal yang dapat menjadi strategi Indonesia dalam menhadapi MEA 2015 antara lain:

1. Perbaikan Iklim Investasi dan Penguatan Institusi

Terciptanya suatu lingkungan ekonomi makro yang mendukung investasi, kompetisi

dan pembangunan sektor swasta merupakan factor krusial dalam persiapan integrasi

ekonomi. Termasuk di dalamnya adalah perbaikan dalam hal yang terkait dengan

institusi seperti birokrasi yang kompeten dan efisien, sistem hukum yang maju, dan

pengakuan terhadap hak cipta. Aturan yang tepat juga harus dibuat untuk menjamin

Page 7: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

agar dana-dana yang terlibat disalurkan ke sektor-sektor produktif dan untuk

menurunkan kemungkinan terjadinya krisis keuangan regional kembali. yang juga

sangat penting adalah institusi yang terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya

manusia (human capital). Gambaran kondisi SDM Indonesia yang tidak terlalu

menggembirakan menyebabkan pemerintah harus berpacu dengan waktu untuk

mengejar ketertinggalan dalam kualitas SDM. Alokasi anggaran pemerintah untuk

dana pendidikan serta pendirian balai peningkatan latihan dan keterampilan harus

menjadi prioritas.  Yang juga sangat penting adalah institusi yang terkait dengan

peningkatan kualitas sumber daya manusia (human capital). Gambaran kondisi SDM

Indonesia yang tidak terlalu menggembirakan menyebabkan pemerintah harus

berpacu dengan waktu untuk mengejar ketertinggalan dalam kualitas SDM. Alokasi

anggaran pemerintah untuk dana pendidikan serta pendirian balai peningkatan latihan

dan keterampilan harus menjadi prioritas. 

2. Persiapan di Tingkat Sektoral

Telah ditetapkannya 12 (dua belas) sector sebagai sektor yang akan diliberalisasi

menyebabkan Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain mempersiapan sektor-

sektor tersebut. Efek negatif yang mungkin dalam jangka pendek dari liberalisasi

harus secara jelas dikomunikasikan pada sektor-sektor yang terpengaruh untuk

membantu persiapan mereka melalui pelatihan ulang, peningkatan keterampilan, atau

peralihan perlahan-lahan ke pekerjaan lain. Pihak pemerintah juga harus menunjukkan

pada sektor-sektor yang terkena dampaknya tersebut, efek positif dari liberalisasi

yang lebih dalam sehingga mereka dapat memberi apresiasi terhadap kebijakan

tersebut. Adanya konsultasi yang intensif dengan kelompok yang terpengaruh dapat

menghindari reaksi yang tidak diinginkan.

3.  Pengamanan Pasar Produk Dalam Negeri

langkah-langkah yang telah di lakukan pemerintah dalam pengamanan pasar produk

dalam negeri seperti:

Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang (SKA) dari

negara mitra FTA.

 Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI, kampanye “Nation

Branding”, dan pengembangan ekonomi kreatif  (Inpres No. 6/2009: Program

Ekonomi Kreatif yang harus dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA).

Page 8: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif: reformasi

kebijakan pendukung investasi, pengemb kawasan perdagangan bebas dan

kawasan ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan perdagangan bagi

dunia usaha (Unit Pelayanan Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online)

Tindakan pengamanan produk dalam negeri  dan pengawasan terhadap barang

beredar dan jasa

 Menerapkan Early Warning System terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan

impor.

4. Penguatan Daya Saing Global

Untuk memperkuat Daya saing global yang telah dilakukan pemerintah adalah :

Menetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK)

Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan lembaga-lembaga sertifikasi,

Reformasi Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan

Regulasi

Menyusun peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas strategis dan

unggulan ekspor

5. Penguatan Ekspor

Penguatan ekspor dilakukan dengan cara:

Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi

Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar melalui penciptaan brand,

identifikasi potensi ekspor, dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan

Kuantitas Pelaku Ekonomi

 Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi Produk Ekspor Nasional (misi

dagang, penetrasi pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World Expo

 Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan Internasional ditingkat

Multilateral, Regional dan Bilateral serta Penguatan peran perwakilan Luar

Negeri: ATDAG, ITPC di negara-negara potensi pasar Indonesia

BAB III

PENUTUP

Page 9: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

1. Kesimpulan

Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di atas dapat di simpulkan bahwa

perdaganagan internasional adalah perdangan yang dilakukan lintas negara. Keuntungan

dalam perdagangan yaitu menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah

saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya

perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling

bersentuhan serta di setiapnegara-negara merasakan kesejahteraan.

Pada tahun 2015, ASEAN merencanakan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA), untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya

saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi,

mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan standar hidup masyarakat. Dengan adanya MEA

tersebut, maka akan tercipta suatu pasar besar kawasan ASEAN yang akan berdampak besar

terhadap perekonomian negara anggotanya. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyetaraan

ekonomi seluruh anggota ASEAN agar tidak terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan

ekonomi. Untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN

dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 tentu persiapan yang

dilakukan Indonesia harus sangat matang apabila tidak ingin malah tergilas oleh negara

negara ASEAN yang lain dalam berkontribusi di MEA 2015 ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Makalah Ekonomi Internasional_.doc

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional

http://azthreenancy.blogspot.co.id/2010/01/efek-perdagangan-internasional-terhadap.html

http://www.kemendag.go.id/id/photo/2014/01/13/seminar-nasional-strategi-penguatan-

ekonomi-indonesia-dalam-menghadapi-mea-2015

http://www.antaranews.com/berita/387201/kemendag-siapkan-kebijakan-hadapi-mea-2015

http://hidupberawaldari.blogspot.co.id/2013/05/strategi-indonesia-dalam-menghadapi-

mea.html