Makalah Dvi Fase 1 & 2
-
Upload
sergius-stanley -
Category
Documents
-
view
424 -
download
17
description
Transcript of Makalah Dvi Fase 1 & 2
DVI-FASE 1
DVI Fase - 1 OLAH TKP DVI 2 DVI Indonesia
Fase I DVI: TKP
- TKP harus dijaga dengan sangat ketat
- Menempatkan personil yang terlatih dalam olah TKP
- Menunjuk Kanit keamanan
- Tetap berada di zona aman
- Tempatkan properti di zona dingin
- Memonitoring supaya tidak terkontaminasi
- Menghindari terjadinya kontaminasi di TKP
- Memindahkan dan mencatat properti yang terkontaminasi
- Memakai dua karung untuk tubuh properti yang terkontaminasi
- Karung properti dan mayat harus dibuat segel
- Pindahkan property yang diTKP dengan memberikan catatan
- Pindahkan mayat ke kamarjenazah dekat dengan lokasi
- Lakukan rotasi personil tiap 30 menit dalam olah TKP
Prosedur Post mortem
- Tugaskan personil dan tim kamar mayat yang terlatih
- Perhatikan prosedur keselamatan kerja
- Lakukan rotasi pergantian tim pemeriksa setiap 30 menitAnngota tim DVI harus memakai alat perlindungan lakukan
prosedur Sedapat mungkin Post Mortem DVI.
- Pertimbangkan untuk membuat kamar mayat sementara
dan dekat dengan lokasi bencana
- tubuh
- Terapkan prosedur dekontaminasi di ruang mayat mayat.
- Tingkatkan prosedur dekontaminasi pada saat
- penyimpanan dan penguburan korban
- Sedapat mungkin TIDAK melakukan otopsi
Proses sterilisasi
Sterilasi terhadap petugas dan peralatan adalah penting sekali untuk mencegah
perpindahan sumber penyakit dan kerawanan biologis lainnya.
Sterilisasi dilakukan terhadap:
1. Personil
2. Potongan tubu
3. TKP
4. Peralatan
TKP
- DVI investigasi.
- TKP = TKP = Kriminal
- BB DVI BB Biologis (Jenasah/Potongan)
tubuh/Bercak biologis) dan Property
•‘Dinamis’, Lokasi bisa lebih dari satu
PEJABAT yg terlibat ; Orang, Media, Keluarga
- Manager TKP
PENILAIAN AWAL
- JENIS BENCANA
- BAHAYA POTENSIAL
- SAFETY
- LINGKUNGAN SEKITAR
- JUMLAH KORBAN MATI
- KONSENTRASI TEMPAT PENEMUAN KORBAN
- KONDISI KORBAN
- PERSONEL
- PERALATAN
- AKSES KE TKP UTAMA
- AKSES KE POSKO ALAT
- ORANG LUAR YG MELIHAT
- TKP AMAN – GARIS POLISI
- KOMUNIKASI
PROSEDURAL
•Searching – Pencarian BB
•Griding – Pembatasan
•Recording – Pencatatan, Sketsa,Foto
•Numbering- Pelabelan
•Recognition of human remains for collection-Pengenalan Jenasah/Potongan tubuh/Lain-lain
•Removal of deceased/Evakuasi korban mati
•Logs/Pencatatan dan BA
•Scene and body property/Barang kepemilikan di TKP dan tubuh jenasah
PERSONEL DI TKP
1.DVI SCENE COORDINATOR – Kanit TKP DVI
- Koordinasi dg DVI Commander
- Wasdalkat Tim
2. SEARCHER – Pencari
- Dapat banyak, tgt situasi dan kondisi
- Keahlian, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
- Tim ahli sbg pengontrol
3. BODY RECOVERY TEAMS
- Dapat anggota tim pencari
- Pakaian pelindung diri
- Sehat jasmani dan mentalnya.
4.Temporary Body Holding Area Team-Tempat penampungan sementara di TKP
- Menerima BB DVI
- Dokumen BB DVI di TKP
- Mengkoordinasikan evakuasi BB DVI ke mortuary
- Koordinasi ke Koordinator Kamar Jenasah
5.Property Recovery Team – Tim Property
- Bertanggungjawab thd penemuan semua Property di TKP
DVI SEARCH TEAM (Tim Pencari) Minimal 3 anggota:
- Searcher/Examiner
- Pemeriksaan awal BB yang ditemukan
- Dapat membantu evakuasi BB
- Photographer
- Foto TKP dan BB
- Recorder
- Catat di Formulir DVI PM
Tehnis Prosedural
1.Grid the scene-Pembatasan TKP pencarian
- Pertimbangkan BB yg terbanyak
- Pertimbangkan pembatas2 yg ada
- Pertimbangkan secara praktis
2.Searching- CARI BB = Jenasah/BP dan P
- Tehnik pencarian sesuaikan
- BB yang ditemukan: di berikan bendera / ditandai (Biologis= Orange ; Property=Hijau)
3.Examine and record human remains and property – Pemeriksaan awal dan Pencatatan barang bukti
- Tentukan penemuan lokasi di griding mana
- Periksa awal jenasah (Form Pink-B)
- Label BB : T/G/B
- Label Property
- Foto di TKP : jauh/sedang/dekat
- Informasi lainnya yg diperlukan
Tehnis Prosedural: Pastikan !
•PASTIKAN !:
- Property di tubuh jeasah jangan diganggu, jika propeerty berharga diamankan ditubuh jenasah hingga pasti sampai
kamar jenasah !
- Semua BB DI FOTO !
- BB di foto dengan nomer DVI !
- Nomer label DVI harus sama dengan di FORM DVI Pink- Halaman B Form DVI
Pink harus dilengkapi
- Evakuasi kantong jenasah, label jenasah dikantong jenasah, jika rusak
HARUS CATAT
- Label di kantong jenasah DI BAGIAN KEPALA’
- Masukkan FORM DVI pink ke dalam kantong jenasah, jika tidak memungkinkan/ dirasa kurang aman, maka berikan ke
timDVI penampunga BB sementara berikut dengan fotonya.
- Semua BB di bawa ke kamar jenasah.
- Jangan pernah bicara dengan media atau/ orang/ pejabat yang kita tidak kenal
- Pemeriksaan detail dikamar jenasah bukan di TKP, identifikasi bukan di TKP
- Jika ditemuka properti berharga foto di tubuh jenasah dan amankan
-Property aman diberi nomordan masukan dalam kantong
Prinsip-prinsip management
Manajemen
• Aktifitas – Mendefinisikan Manajemen
• Secara berpasangan:
– Buat 5 daftar kegiatan yang menurut Anda memperlihatkan kegiatan manajer – Buat definisi manajemen Anda sendiri
“Manajemen yang efektif adalah tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan cara merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, dan mengelola sumberdaya organisasi.”
Empat Unsur Pokok Manajemen
Merencanakan
Mengorganisasi
Mengarahkan
Mengolah
Merencanakan
• menetapkan tujuan bagi kinerja organisasi di masa depan dan menentukan tugas dan penggunaan sumberdaya yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut
Perencanaan mencakup:
- Menetapkan tujuan
- Menyusun strategi
- Mengembangkan rencana untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan
Mengorganisasi
- berkaitan dengan pemberian tugas, pengelompokan tugas
- tugas dalam departemen, serta pengalokasian sumberdaya Mengorganisir meliputi :
- Menentukan tugas
- Mengidentifikasi bagaimana pelaksanaannya
- Siapa yang akan melaksanakan tugas
- Menentukan mekanisme pelaporan
- Kapan keputusan harus dibuat
• Melibatkan penggunaan pengaruh untuk memotivasi
pekerja untuk mencapai tujuan organisasi
Mengarahkan
• Mengarahkan meliputi:
– Memotivasi
– Membimbing orang lain
– Memilih saluran informasi yang paling efektif
– Menyelesaikan konflik Mengarahkan Berkaitan dengan memonitor kegiatan pekerja,menjaga organisasi tetap pada
jalur yang mengarah pada tujuan, serta membuat koreksi bila diperlukan
• Mengelola meliputi:
– Memonitor kegiatan untuk memastikan agar kegiatan tersebut diselesaikan
sesuai rencana
– Mengoreksi penyimpangan yang terjadi Mengelola
Manajemen
• Apa saja yang dikerjakan oleh manajer?
– Merencanakan
– Mengorganisir
– Memimpin
– Mengkoordinasikan kegiatan
– Menentukan visi dan tujuan
– Mengkomunikasikan visi dan tujuan
– Membimbing orang lain untuk mencapai visi dan tujuan
– Kepemimpinannya bersifat memfasilitasi, berpartisipasi dan memberdayakan
Ketrampilan Utama dari Manajer dan Pengawas
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan
-Mendefinisikan masalah (apa, di mana, bagaimana, kapan, siapa dan mengapa) -Mencari penyebab potensial masalah
tersebut (mengumpulkan dan mencatat informasi dari berbagai sumber)
-Mengidentifikasi pendekatan-pendekatan alternatif untuk menyelesaikan masalah
-Memilih suatu pendekatan untuk menyelesaikan masalah (jangka panjang, realistis, terjangkau, tingkat resiko)
- Melaksanakan resolusi dan peninjauan ulang
Pendelegasian yang efektif
• Delegasikan keseluruhan tugas pada satu orang
• Pilih orang yang tepat
• Menjelaskan secara spesifik hasil yang Anda inginkan
• Delegasikan tanggung jawab dan kewenangan
(berikan tugas, bukan metode untuk mencapainya)
• Mintalah delegasi tersebut untuk merangkum dan
menyampaikan kepada Anda pemahaman mereka
terhadap proyek dan hasil yang ingin dicapai
Mengelola diri Anda sendiri
• Monitor jam kerja Anda
• Kenali tanda-tanda stress pada diri Anda sendiri
• Belajarlah untuk mendelegasikan tugas
• Berkomunikasilah sesering mungkin
• Kenali apa yang penting dari hal yang mendesak – perbaiki sistemnya, bukan masalahnya
• Kenali dan hargai prestasi
Menanggapi permasalahan pelaksanaan tugas
• Permasalahan pelaksanaan tugas harus selalu didasarkan kepada pengamatan tingkah laku, bukan pada karakteristik
seseorang
• Sampaikan masalah pelaksanaan tugas pada para anggota
ketika masalah tersebut muncul
• Jelaskan apa saja yang telah Anda amati dan apa yang Anda harapkan di masa mendatang
• Perhatikan keadaan-keadaan tertentu
• Jika diperlukan perpindahan anggota – dokumentasikan dengan lengkap
DVI phase II : The Mortuary
Phase II: ‘Kamar Jenazah’
• Phase II di kamar jenazah melibatkan semua pihak yang terlibat, jadi dibutuhkan adanya perencanaan, koordinasi dan
kerjasama antar pihak yang menangani kamar jenazah
• Semua tugas operasi di kamar jenazah selama kegiatan DVI dapat ditentukan oleh wilayah pembagian tugas
Phase II - Manajemen
• Kamar jenazah dikelola oleh koordinator yang
telah ditunjuk dan mempunyai Kanit;
– Kanit Pathology
– Kanit Odontology
– Kanit Laboratorium
– Kanit Kamar Mayat dari Polisi
Koordinator Kamar Mayat DVI
• Orang yang terlatih dengan prosedur DVI
• Orang yang berpengalaman di kamar jenazah
• Berkoordinasi dengan Koordinator lainnya
untuk melaksanakan rencana pemeriksaan pada
phase operasi tahap ke II
Unit Perpindahan Mayat
• Bertanggungjawab untuk menerima, menyimpan dan memindahkan tubuh atau sisa tubuh di kamar mayat.
• Pengawas penempatan tubuh DVI harus mempunyai mengatur tubuh dan kemampuan dibidang komputer.
• Prosedur pemindahan tubuh harus sesuai dengan fasilitas yang telah disediakan.
• Penempatan tubuh sementara perlu dibuat apabila kapasitas kamar mayat sudah penuh
Unit Pemeriksaan Mayat
Melibatkan tim spesialis DVI , seperti:
Tim Kamar Mayat DVI
Tim Sidik Jari
Tim Radiology
Tim Pathology
Tim Dokter Gigi
Tim Properti
Tim Fotografer
Tim Anthropology
Tim DNA
Tim Pengawetan Jenazah
Pemeriksaaan Post Mortem
- Normalnya dilakukan oleh DOKTER FORENSIK bekerjasama dengan Tim Kamar Mayat
- Meyakinkan nomor DVI telah dimasukkan ke dalam kantong jenazah disertai dengan formulir DVI warna pink
- Melakukan pengecekan kembali bahwa nomor yang di dalam kantong jenazah sama dengan nomor pada formulir DVI
warna pink
- Mayat diperiksa oleh Dokter Forensik, Dokter
Gigi Forensik dan ahli sidik jari.
- Setelah konsultasi dengan dokter gigi dan ahli sidik jari maka SpF melakukan pemeriksaan mayat dan otopsi
- Tubuh dikembalikan lagi ke kamar mayat, menunggu dilakukannya pemeriksaan oleh tim PM lainnyaDVI Indonesia
Tim Ahli Sidik Jari
• Mengumpulkan sidik jari dari sisa tubuh
• Tergantung kondisi mayat
Tim Properti
• Dilakukan oleh staff ahli tentang properti
• Mengumpulkan, mencatat dan mengamankan semua properti yang
ditemukan
• Menjaga supaya tetap steril dan tidak terkontaminas
Deskripsi Fisik dan Properti
• Kanit melakukan pengecekan bahwa mereka mempunyai
alat yang dibutuhkan, seperti film, kantong, pulpen dsb
dan setiap anggota tim harus mengetahui tugasnya
masing-masing
• Jika mungkin dideskripsi terlebih dahulu,kemudian diikuti
dengan sidik jari
• Deskripsi dilakukan sesuai dengan prosedur di Kamar Mayat dan properti
dilakukan pemeriksaan oleh tim Properti dibantu oleh SpF.
Pemeriksaan:
• Mengecek bahwa nomor DVI telah dimasukkan ke dalam kantong disertai formulir pink DVI
• Semua foto harus berwarna. Jika menggunakan digital kamera, maka harus didownload dulu untuk memastikan hasil
gambar bagus.
Deskripsi Fisik dan Properti
- Buatkan kartu foto yang disertakan penomoran DVI serta skala besarnya.
- Setiap foto harus jelas menunjukkan nomor DVI yang dicatat di kartu foto.
- Setelah dikeluarkan dari kantong mayat, maka mayat dengan memakai baju diambil fotonya, baik foto muka maupun
seluruhnya harus disertai penomoran DVI yang ada disetiap foto. Barang perhiasan diambil fotonya di TKP.
- Pakaian harus diperiksa. Setiap benda perhiasan, properti dan pakaian yang dipisahkan dari tubuh harus dicatat dengan
jelas dalam formulir DVI.
- Semua benda yang ditemukan harus diambil fotonya secara terpisah.
- Kemudian benda-benda tersebut dimasukkan kedalam kantong dan dilabeli dengan penomoran DVI. Jenis kantongnya
juga harus diperhatikan, seperti kantong bekas, atau kantong rusak.
- Tubuh yang telah dibuka pakaiannya kemudian dibersihkan dan difoto seluruh tubuhnya dan wajahnya.
- Deskripsi fisik mayat harus ditandai, termasuk tanda khas, bekas luka (luka codet) dan tato harus dicatat secara akurat
di bagian D formulir pink DVI.
- Tanda khas, bekas luka, dan tato masing-masing diambil fotonya, termasuk membuat penomoran DVI
- . Apabila pemeriksaan telah dicatat, maka Kanit akan melakukan pengecekan kembali bahwa formulir pink DVI telah
diisi dengan lengkap.
- Benda-benda yang ditemukan harus dicatat dan penanganannya diatur dan dilakukan pembersihan, foto ulang serta
penyimpanan.
- Mencatat nomor DVI pada film serta menyimpannya, disertai dengan formulir pink DVI yang telah diisi lengkap.
Pastikan bahwa pengambilan foto digital telah dicek dan di download
Tim Fotografer
- Dilakukan oleh fotografer yang terlatih
- Jika foto digital digunakan oleh tim Kamar Mayat DVI, maka harus didownload dulu untuk memastikan bahwa hasil
foto sesuai dengan yang diharapkan. DVI
Kegiatan Kamar jenazah
Mempunyai peranan penting dalam proses fase II DVI
- Sumber data Post Mortem
- Tempat pemeriksaan dan identifikasi
- Tempat pelaksanaan Rekonsiliasi
- Tempat pelaksanaan serah terima dan pemulasaraan jenazah
MANAJER KAMAR JENAZAH
•Dokterahliforensik
•Dokterumumygsudahberpengalamandalamkasus–kasusKedokteranForensik
•Ahli lain berdasarkan kepangkatannya menjabat sebagai kepala instalasi yang berpengalaman dalam kasus–kasus
Kedokteran Forensik dan terlatih DVI
Dalam DVI :
Berperan sebagai ketua/ manajer Fase II
TIM
KEDOKTERAN FORENSIK
TERDIRI DARI :
–Ahli Patologi Forensik
–Ahli Odontologi Forensik
–Ahli Antropologi Forensik
–Ahli Biologi molekuler( DNA )
–Ahli Radiologi Forensik
–dan atau Ahli lainnya dalam bidang medis
Kegiatan Tim pemeriksa jenazah dan potong tubuh
•Periksa label nomorDVI pada kantong jenazah dengan nomor DVI yang ada
pada formulirDVI warna merah muda
Jenazah atau potongan tubuh diperiksa oleh Tim Kedokteran Forensik, Tim
fotografi dan Tim sidik jari
•Dalamsetiap pemotretan diberi nomorlabel DVI darijenazah/ potongan tubuh
dan diberi skala/ penggaris.
•Setelah keluar dari kantong jenazah, segera ambil foto seluruh tubuh,
fotowajah, foto perhiasan serta properti bila ada. Setiap harus tampak label
nomor DVI dan skala/ penggarisfoto Ciri–ciri khusus seperti tahi lalat, rajah
(tatto), jaringan parut dll dicatat dalam Part D dari lembar merah muda(pink)
formulir DVI
•Setiap ciri–ciri khusus diambil gambar disertakan pula label nomor DVI
danskala/ penggaris
Setelah berkonsultasi dg dokter gigi forensik dan tim sidik jari,
ahlipatologiforensikmenyatakanpemeriksaan selesai dan meminta untu k
melakukan pemeriksaan jenazah/ potongan tubuh selanjutnya
•Jenazah/ potongantubuh yang telah diperiksa, diserahkan kembali kepada
seksi kamar jenazah untuk disimpan kembali, hasil pemeriksaan diserahkan ke
pada ketuaTim Post mortem