Makalah Chop Kdk

4
BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Kesehatan sebagaimana yang tercantum didalam Sistem Ketahanan Nasional (SKN) adalah untuk tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia sehingga mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk itu, perlu ditingkatkan upaya memperluas pelayanan kesehatan pada masyarakat secara menyeluruh, terpadu, merata, dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu daya saing generasi yang mempunyai Sumber Daya Manusia (Depkes RI, 1999). Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Untuk mengetahui tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari pola konsumsi sehari-hari, karena dari pola konsumsi dapat diketahui kecukupan gizi seseorang. Kebutuhan gizi setiap orang tidak dapat disamaratakan, bergantung jenis kelamin, usia, pekerjaan sehari-hari, dan kondisi kesehatan. Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Sistem pelayanan kedokteran terpadu perlu diterapkan di semua provinsi di Tanah Air. Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya

description

makalah

Transcript of Makalah Chop Kdk

Page 1: Makalah Chop Kdk

BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan Pembangunan Kesehatan sebagaimana yang tercantum didalam Sistem Ketahanan

Nasional (SKN) adalah untuk tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia sehingga

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk itu, perlu ditingkatkan upaya

memperluas pelayanan kesehatan pada masyarakat secara menyeluruh, terpadu, merata, dengan

mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan

penting dalam meningkatkan mutu daya saing generasi yang mempunyai Sumber Daya Manusia

(Depkes RI, 1999).

Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Untuk

mengetahui tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari pola konsumsi sehari-hari, karena

dari pola konsumsi dapat diketahui kecukupan gizi seseorang. Kebutuhan gizi setiap orang tidak

dapat disamaratakan, bergantung jenis kelamin, usia, pekerjaan sehari-hari, dan kondisi

kesehatan. Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh

orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota

masyarakat. Sistem pelayanan kedokteran terpadu perlu diterapkan di semua provinsi di Tanah

Air.

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima

tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih

cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang

baik atau bahkan buruk. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54 persen

kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Sementara masalah gizi di Indonesia

mengakibatkan lebih dari 80 persen kematian anak (WHO, 2011). Gizi adalah elemen yang

terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh

tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang

balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang

tepat dan seimbang.

Page 2: Makalah Chop Kdk

Menurut data Dinas Kesehatan RI tercatat sekitar 4 persen atau 900 ribu balita yang

tersebar di seluruh Indonesia menyandang status gizi buruk. Berdasarkan WHO, Indonesia tahun

2004 tergolong negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi karena 5.119.935 (atau

28,47%) dari 17.983.244 balita di Indonesia termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk.

Angka ini cenderung meningkat pada tahun 2005-2006 (Nurasiyah, 2007). Masalah kesehatan

gizi buruk di provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 mencapai 4,8% (Riskesdas, 2010) dan

Kabupaten Sampang menempati posisi tertinggi pada tahun 2007 untuk kasus balita gizi buruk

(Riskesdas, 2007).

Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di sebelah utara bagian timur

dari pulau Jawa. Kabupaten Sampang terletak ± 100 Km dari Surabaya, dapat dengan melalui

Jembatan Suramadu kira-kira 1,5 jam atau dengan perjalanan laut kurang lebih 45 menit

dilanjutkan dengan perjalanan darat ± 2 jam. Secara keseluruhan Kabupaten Sampang

mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km2. Jumlah penduduk berdasarkan BPS

Kabupaten Sampang pada tahun 2010 sejumlah 876.950 jiwa. Batas Daerah, di sebelah utara

berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan. Di

sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Bangkalan.

Kabupaten Sampang ditetapkan sebagai daerah tertinggal dan menjadi prioritas

pembangunan daerah tertinggal pada kepulauan Madura. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri

dari 6 kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan Banyuates dengan luas 141,03 Km2 atau 11,44 %

yang merupakan Kecamatan terluas, sedangkan Kecamatan terkecil adalah Pangarengan dengan

luas hanya 42,7 Km2 (3,46 %). Banyuates adalah kecamatan yang berkabupaten sampang yang

terletak di sebelah barat Kabupaten Sampang.

Sasaran utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan keluarga. Sedangkan

sasaran utama palayanan kesehatan masyarakat adalah kelompok dan masyarakat. Pelayanan

kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan dokter

keluarga (family practice). Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang

menyelenggarakan pelayanan primer yang  komprehensif, kontinyu, mengutamakan pencegahan,

koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi keterampilan

dan keilmuan yang mapan, Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK)

sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder,

Page 3: Makalah Chop Kdk

rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yan gkesemuanya bekerja sama dibawah naungan

peraturan dan perundangan. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis

kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya.

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family clinic). Pada

bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang

didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (family clinic/center).

Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-

standing family clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar

komplek rumah sakit (satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini

mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan juga

penghasilan rumah sakit.

Oleh karena itu perlu didirikannya sebuah klinik dokter keluarga di Kecamatan

Banyuates untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat (promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif) agar terwujud masyarakat yang sehat dan sejahtera.