Makalah Chop Kdk
-
Upload
asti-pramita-sari -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of Makalah Chop Kdk
![Page 1: Makalah Chop Kdk](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082411/55cf9bc1550346d033a745e5/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan sebagaimana yang tercantum didalam Sistem Ketahanan
Nasional (SKN) adalah untuk tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia sehingga
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk itu, perlu ditingkatkan upaya
memperluas pelayanan kesehatan pada masyarakat secara menyeluruh, terpadu, merata, dengan
mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam meningkatkan mutu daya saing generasi yang mempunyai Sumber Daya Manusia
(Depkes RI, 1999).
Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Untuk
mengetahui tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari pola konsumsi sehari-hari, karena
dari pola konsumsi dapat diketahui kecukupan gizi seseorang. Kebutuhan gizi setiap orang tidak
dapat disamaratakan, bergantung jenis kelamin, usia, pekerjaan sehari-hari, dan kondisi
kesehatan. Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh
orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota
masyarakat. Sistem pelayanan kedokteran terpadu perlu diterapkan di semua provinsi di Tanah
Air.
Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima
tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih
cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang
baik atau bahkan buruk. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54 persen
kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Sementara masalah gizi di Indonesia
mengakibatkan lebih dari 80 persen kematian anak (WHO, 2011). Gizi adalah elemen yang
terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh
tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang
balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.
![Page 2: Makalah Chop Kdk](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082411/55cf9bc1550346d033a745e5/html5/thumbnails/2.jpg)
Menurut data Dinas Kesehatan RI tercatat sekitar 4 persen atau 900 ribu balita yang
tersebar di seluruh Indonesia menyandang status gizi buruk. Berdasarkan WHO, Indonesia tahun
2004 tergolong negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi karena 5.119.935 (atau
28,47%) dari 17.983.244 balita di Indonesia termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk.
Angka ini cenderung meningkat pada tahun 2005-2006 (Nurasiyah, 2007). Masalah kesehatan
gizi buruk di provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 mencapai 4,8% (Riskesdas, 2010) dan
Kabupaten Sampang menempati posisi tertinggi pada tahun 2007 untuk kasus balita gizi buruk
(Riskesdas, 2007).
Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di sebelah utara bagian timur
dari pulau Jawa. Kabupaten Sampang terletak ± 100 Km dari Surabaya, dapat dengan melalui
Jembatan Suramadu kira-kira 1,5 jam atau dengan perjalanan laut kurang lebih 45 menit
dilanjutkan dengan perjalanan darat ± 2 jam. Secara keseluruhan Kabupaten Sampang
mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km2. Jumlah penduduk berdasarkan BPS
Kabupaten Sampang pada tahun 2010 sejumlah 876.950 jiwa. Batas Daerah, di sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan. Di
sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Bangkalan.
Kabupaten Sampang ditetapkan sebagai daerah tertinggal dan menjadi prioritas
pembangunan daerah tertinggal pada kepulauan Madura. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri
dari 6 kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan Banyuates dengan luas 141,03 Km2 atau 11,44 %
yang merupakan Kecamatan terluas, sedangkan Kecamatan terkecil adalah Pangarengan dengan
luas hanya 42,7 Km2 (3,46 %). Banyuates adalah kecamatan yang berkabupaten sampang yang
terletak di sebelah barat Kabupaten Sampang.
Sasaran utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan keluarga. Sedangkan
sasaran utama palayanan kesehatan masyarakat adalah kelompok dan masyarakat. Pelayanan
kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan dokter
keluarga (family practice). Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang
menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakan pencegahan,
koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi keterampilan
dan keilmuan yang mapan, Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK)
sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder,
![Page 3: Makalah Chop Kdk](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082411/55cf9bc1550346d033a745e5/html5/thumbnails/3.jpg)
rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yan gkesemuanya bekerja sama dibawah naungan
peraturan dan perundangan. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis
kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family clinic). Pada
bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang
didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (family clinic/center).
Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-
standing family clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar
komplek rumah sakit (satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini
mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan juga
penghasilan rumah sakit.
Oleh karena itu perlu didirikannya sebuah klinik dokter keluarga di Kecamatan
Banyuates untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) agar terwujud masyarakat yang sehat dan sejahtera.