Makalah Boron
-
Upload
raen-wulan -
Category
Documents
-
view
398 -
download
36
description
Transcript of Makalah Boron
MAKALAH
KIMIA ANORGANIK “BORON”
Disusun Oleh :
Kelompok 06
Nama Anggota :
Siti Nurjanah (A1C113020)
Anggi Pratiwi (A1C113021)
Ardian Anugrah Ramadhan (A1C113031)
RA.Eflin Nawang Wulan (A1C113035)
Dosen Pengampu :
Drs.Abu Bakar,M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia Anorganik tentang “BORON” dengan sebaik-
baiknya dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
syarat untuk menyelesaikan tugas Kimia Anorganik agar dapat mengikuti matakuliah
selanjutnya yang ada di pendidikan kimia Universitas Jambi. Selain itu pembuatan makalah
ini adalah sebagai bukti hasil dari metode belajar selama kuliah. Penulisan makalah ini
didasarkan pada hasil literatur-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya.
Dengan ini, mahasiswa juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
2. Dosen yang mengajar mata kuliah Kimia Anorganik, Drs. Abu Bakar ,M.Pd.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam pengerjaan makalah dan dalam
penulisan makalah ini.
Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan hasil yang telah di cari. Tentu
ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan makalah ini. Maka
saran-saran dari pembaca dibutuhkan dalam tujuan menemukan refleksi untuk peningkatan
mutu dari makalah serupa di masa mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terima
kasih.
Jambi, Desember 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................6
1.3 Tujuan……..........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Boron (B)................................................................................................7
2.2 Struktur Boron (B)...............................................................................................8
2.3 Keberadaan Boron (B) di Alam...........................................................................11
2.4 Pembuatan/Sintesis dari Boron dan Reaksinya....................................................12
2.4.1 Pembuatan/Sintesis daro Boron (B)...........................................................12
2.4.2 Reaksi-Reaksi dari Boron(B).....................................................................14
2.5 Sifat Fisika dan Kimia Boron (B)........................................................................16
2.5.1 Sifat Boron Secara Umum.........................................................................16
2.4.2 Sifat Boron Secara Fisik............................................................................17
2.4.3 Sifat Boron Secara Kimia..........................................................................17
2.4.4 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku.............................................................17
2.4.5 Sifat Fisis dan Kimia Produk.....................................................................18
2.6 Senyawa-Senyawa yang Berikatan dengan Boron (B) .......................................19
2.7 Kegunaan Boron (B) ...........................................................................................23
2.7.1 Kegunaan Boron Secara Umum ................................................................23
3
2.7.2 Kegunaan Boron Secara Industri...............................................................25
2.7.3 Kegunaan Boron Dalam Tanaman.............................................................26
2.7.4 Manfaat Kesehatan Boron dan Makanan Sumber Boron...........................28
2.8 Efek Kesehatan Boron (B)...................................................................................30
2.9 Dampak Lingkungan Boron (B)...........................................................................30
2.10 Penanganan Boron (B).......................................................................................31
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................32
3.2 Saran.....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium. Yang
mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatu unsur
dalam sistem periodik maka, nomor atom dan jari-jari atomnya makin besar sedangkan
keelektronegatifan dan energi ionisasinya makin kecil dan begitu pula sebaliknya.
Dalam golongan ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya
non-logam dalam golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan
sifat dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini adalah
dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam hal
pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai sebagai
senyawa kationik karena tingginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen
dengan pembentukan orbital hidrida sp2 untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan nomor atom
lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan
nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor
logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya.
Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada
dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna
hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam
suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu
piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering
berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron
untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan boron?
2. Bagaimana struktur boron?
3. Bagaimana keberadaan boron dan senyawanya dialam?
4. Bagaimana pembuatan/sintesis dari boron dan reaksinya?
5. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia dari boron?
6. Bagaimana senyawa-senyawa yang berikatan dengan boron?
7. Bagaimana kegunaan boron ?
8. Bagaimana efek kesehatan dari boron?
9. Bagaimana dampak lingkungan dari boron?
10. Bagaimana penanganan boron?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah penemuan dari boron.
2. Mengetahui struktur boron.
3. Mengetahui keberadaan boron dan senyawanya dialam.
4. Mengetahui pembuatan/sintesis dari boron dan reaksinya.
5. Mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari boron.
6. Mengetahui senyawa-senyawa yang berikatan dengan boron.
7. Mengetahui kegunaan dari boron.
8. Mengetahui efek kesehatan dari boron.
9. Mengetahui dampak lingkungan dari boron.
10. Mengetahui penanganan boron.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Boron
Boron yang memiliki simbol B adalah unsur kimia yang berasal dari kata bahasa Arab
‘Buraq’ yang berarti ‘putih’ dan bahasa Persia yaitu “Burah” dan akhirnya disebut dengan
Borat.
Boron didefinisikan sebagai, “Sebuah unsur non-logam kristalin atau amorf berwarna
coklat dan lunak, diekstraksi terutama dari kernite dan boraks dan digunakan dalam kembang
api, campuran propelan, elemen kendali reaktor nuklir, dan paduan logam keras.”
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-
Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy
pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3)
(http://ikayunianything.com/2013/04/review-boron.html).
http://periodictable.com/Samples/005.6/s9s.JPG
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan kemurnian
99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan
Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru boron, tetapi tidak yakin dengan
strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan
bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut
dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.
Boron merupakan unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur
boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron
lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron
berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan
banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk
7
coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh)
dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Boron dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral
lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik. Dalam silikat, boron memasuki struktur
inti melalui subsitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+. Mula-mula boron dalam bentuk
ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga
tinggi .
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borax (H2BO3) dan kadarnya berkisar
antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang
tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah. Boron
ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan sifusi,
selain itu boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terserap
dalam kisi mineral lempung melalui proses subtitusi isomorfik dengan AL3+ dan Si4+.
Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin
(H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)20 yang mengandung 3% - 4% boron. Mineral tersebut terbentuk
dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metamorphosis. Mineral lain yang
mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2), kolamit mineral tanah, terutama
seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Natirium tetraborat merupakan sumber pupuk boron utama. Tingkat hidrasi diantara
bahan-bahan yang tersedia menhasilkan konsentrasi B yang berkisar dari 11 sampai 20%.
Bentuk yang paling pekat terutama dirancang untuk semprotan daun. Boron dapat diberikan
pada daun untuk mengoreksi kekahatan. Beberapa aplikasi daun dengan takaran rendah lebih
efektif daripada suatu aplikasi tunggal dengan takaran yang lebih tinggi. Hal ini telah
ditunjukkan dengan tanaman-tanaman lainnya dan tampaknya disebabkan oleh
ketidakmobilan boron dalam jaringan daun (http://thophick.blogspot.com/2013/02/unsur-
hara-boron.html).
2.2 Stuktur Boron
Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan
kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral
B12 terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-
2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron (Gambar 4.1). Boron bersifat sangat keras dan
menunjukkan sifat semikonduktor.
8
Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan
pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik,
hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak
sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia.
Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan
hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown
untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.
Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, dan
juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan
metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum. Dengan menggunakan
teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14 dengan
reaksi magnesium borida, MgB2, dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya.
Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda
sintesis yang awalnya digunakan Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi hanya
digunakan untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium tetrahidroborat, LiBH4,
dan natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dan diboran, B2H6, yang
dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4 + 4 BF3.OEt2 → 2 B2H6 + 3 LiBF4 + 4 Et2O, juga mudah
didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.
Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6. Walaupun
struktur yang hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan
9
tahun 1912, banyak kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil
analoginya dengan hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep ikatan
tuna elektron 3-pusat 2-elektron 3-center 2-bond (ikatan 3c-2e bond) dan bahwa strukturnya
memang benar seperti dibuktikan dengan difraksi elektron tahun 1951 (Gambar 4.2).
Struktur ini juga telah dielusidasi dengan difraksi elektron, analisis struktur kristal
tunggal sinar-X, spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti mengandung
ikatan 3c-2e B-H-B dan B-B-B berikut:
Selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat
ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan
menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron.
Selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani
dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan
menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron.
10
Tidak hanya diboran, boran yang lebih tinggi juga merupakan senyawa yang tuna
elektron yang sukar dijelaskan dengan struktur Lewis yang berbasiskan ikatan kovalen 2c -
2e.
K. Wade merangkumkan hubungan jumlah elektron yang digunakan untuk ikatan
kerangka dan struktur boran dan mengusulkan aturan empiris yang disebut aturan Wade.
Menurut aturan ini, bila jumlah atom boron n, jumlah elektron valensi kerangkanya 2(n+1)
didapatkan jenis closo, 2(n+2) untuk jenis nido, dan 2(n+3) untuk jenis arachno. Hubungan
antara struktur kerangka dan jumlah elektron valensi adalah masalah penting dalam senyawa
kluster logam transisi, dan aturan Wade telah memainkan peranan yang signifikan dalam
memajukan pengetahuan di bidang struktur senyawa kluster ini.
2.3 Keberadaan Boron di Alam
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam
boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
11
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax).
Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron
dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap boron
triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik.
Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat
dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil.
Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih
tinggi.
Boron merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi tetapi banyak
dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu boraks-atau sodium
tetraborat- Na2B4O7. 10 H2O, kernit- Na2B4O7. 4 H2O dan kolemanit- Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih
yang utama adalah borat, Borax- NA2B4O7 . 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di
gurun pasir Mojave, California dan merupakan sumber utama Boron.
Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan
nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua
alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam.
Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu
ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
2.4 Pembuatan/ Sintesis dari Boron dan Reaksinya.
2.4.1 Pembuatan/ Sintesis dari Boron
a. Reduksi B2O3 dengan magnesium.
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite
(Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat
terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui
pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
12
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak
menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron
yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
Boron (B) tdk terlalu banyak diproduksi dlm laboratorium karena telah dpt
diperoleh secara komersial. Secara umum,Boron (B) berasal dari tourmaline, borax
[Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini susah
diperoleh dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi (2250 ˚C) dan sifat
korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98% sebagai bubuk amorf
dengan reduksi B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan
larutan NaOH, HCl, dan HF (http://saifias.com/2012/11/05/golongan-iii-a-dan-iv-
a/).
b. Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn (~900 °C) atau hydrogen
Asam boraks (H3BO3) dapat dibuat dengan merekasikan boraks dengan asam-
asam kuat. Cara lain adalah dengan hidrolisis halide boraks. Asam boraks yang
diperoleh berbentu kristal-jarum putih. Satuan antara satu molekul lainnya terkait
secara bersama-sama oleh adanya ikatan hydrogen yang membentuk lapisan-
lapisan tak terhingga sehingga kristalnya sangat rapuh dan mudah pecah. Asam
boraks cukup larut dalam air dan merupakan asam lemah dalam artikonsep asam
basa Lewis.
Pada dasarnya ada dua proses untuk memproduksi asam borat secara industri,
yaitu:
1) Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular borak
dengan larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian granular borak
(Na2B4O7 .10 H2O), 1 bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12 bagian air (H2O). Untuk
lebih jelasnya, proses pembuatannya akan diuraikan di bawah ini :
Pertama-tama memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam reaktor
dan ditambahkan 1 bagian asam sulfat (H2SO4). Dengan perbandingan 3 bagian
granular borak (Na2B4O7 .10 H2O) dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang
digunakan adalah 800C dengan tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam.
Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator untuk
13
mengurangi kandungan air, sehingga didapatkan sebuah larutan jenuh. Setelah itu
dimasukkan ke dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam borat kemudian
disaring untuk memisahkan kristal asam borat dengan larutan sodium sulfat di
dalam sentrifuge. Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer untuk
mengalami proses pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat. Adapun
reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut :
Na2B4O7 .10 H2O + H2SO4 → 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O
2) Proses Ekstraksi Liquid-liquid
Pada proses ini digunakan bahan baku berupa brine yang mengandung sodium
dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam borat digunakan proses ekstraksi
liquid-liquid dengan menggunakan pelarut kerosene yang merupakan ekstraktant
organic pada ekstraksi fase ringan yang kaya akan garam-garam alkali dari
komplek anionic diol borak. Sedangkan fase berat banyak mengandung sludge
yang merupakan limbah. Kemudian fase ringan tersebut dimasukkan ke dalam
striper dan dikontakkan dengan steam untuk merecovery,6 pelarut, dalam striper
juga ditambahkan larutan asam sulfat.
Hasil atas pada striper adalah pelarut kerosene sedangkan pada bagian bawah
adalah asam borat yang masih mengandung sodium dan potassium sulfat. Sodium
dan potassium sulfat yang masih terlarut dihilangkan dari larutan dengan cara
melewatkan kedalam kolom karbon aktif untuk mendapatkan larutan asam borat,
setelah itu larutan asam borat dimasukkan ke dalam evaporator dan dilanjutkan
kristaliser untuk mendapatkan kristal asam borat.
2.4.2 Reaksi – Reaksi dari Boron
a. Reaksi Boron dengan Udara
Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel
tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan
udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron
(III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2 (g) → 2 B 2O3
14
b. Reaksi dengan O2
4B + 3O2(g) → 2B2O3(S)
c.Reaksi dengan Halogen
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan
halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan
oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa
boron lainnya.
Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida,
boron (III) bromida, boron (III) klorida.
2B(s) + 3F2 (g) → 2BF3(g)
2B(s) + 3Cl2 (g) → 2BCl3(g)
2B(s) + 3Br2(g) → 2BBr3(l)
d. Reaksi Boron dengan Asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau
pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi
dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
e. Reaksi boron Membentuk Asam Oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam
pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini
bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l)
f. Reaksi boron bersifat basa
Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan
dalam air, di mana ion. BO32- bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton
dari air.
BO3 2 ¯(aq) + H2O(l) HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
g. Reaksi Boron Membentuk Molekul-Molekul Ion Raksa
15
Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen
menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.
|
– B – O – B – O – B – O
| |
h. Reaksi Boron dengan Air
Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal
Persiapan diboron dan borones yang lebih tinggi.
1) Dengan mereaksikan iodine dengan sodium borohidrida
2) Mereduksi BCl3 dengan LiAlH4.
3) Dengan pembebasan muatan.
2.5 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Boron
2.5.1 Sifat Boron Secara Umum
a.Boron termasuk unsur semi logam.
b.Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
c.Bisa membentuk ikatan kovalen.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron
berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid
dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam
skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas
dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu
piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering
16
berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron
untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
2.5.2 Sifat Boron Secara Fisik
Simbol : B
Phasa : Padat
BeratJenis : 2,34 g/cm3
Volume atom : 4.6 cm3/mol
TitikLeleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
TitikDidih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
KalorPeleburan : 50,2 kJ/mol
KalorPenguapan : 480 kJ/mol
KapasitasPanas : (25°C) 11.087 J/(mol-K)
StrukturKristal :Rombohedral
2.5.3 Sifat Kimia dari Boron
Elektronegativitas : 2,04 (skalapauling)
Radius Kovalen : 82 pm
Avinitaselektron : 26.7 kJ mol-1
Struktur rhombohedral :B12 icosahedral.
2.5.4 Sifat Fisis dan Kimia Bahan baku
a. Granular Boraks ( Na2B4O7 . 10 H2O )
1) Sifat-sifat fisis
Berat molekul : 381,372 g/gmol
Bentuk : granular
Spesific gravity (sg) : 1,71
Titik leleh : 75 °C
Titik didih : 200 °C
2) Sifat-sifat kimia
Granular boraks ketika dipanaskan maka akan kehilangan air dan
menjadi bentuk Na2B4O7.
3) Reaksi :
17
Na2B4O7 . 10 H2O ¾ ¾ Na2B4O7 + 10 H2O
b. Asam Sulfat (H2SO4 )
1) Sifat-sifat fisis
Berat molekul : 98,079 gr/gmol
Spesific gravity (sg) : 1,8357
Titik didih : 274 °C
Titik Leleh : 10, 49 °C
2) Sifat-sifat kimia
Merupakan asam yang kuat.
Bahan pengoksidasi dan pendehidrasi terhadap senyawa organik.
Dapat menguraikan garam dari sebagian besar asam-asam lain.
2.5.5 Sifat Fisis dan Kimia Produk
a. Asam Borat ( H3BO3 )
1) Sifat-sifat fisis
Berat molekul : 61,833 g/gmol
Spesifik gravity (sg) : 1,5172
Titik leleh : 170,9 °C
Titik didih : 300 °C
Bentuk : kristal berwarna putih
2) Sifat-sifat Kimia
Stabil di bawah kondisi-kondisi lingkungan higroskopik.
Asam borak jika dipanaskan diatas 170oC akan terdehidrasi
H3BO3 ¾ ¾ HBO2 + H2O
3) Sifat thermodinamika
Tabel 3. Sifat termodinamika Asam Borat
No Suhu (K) Cp (J/kg K) Ho (J/mol)
1 0 0 -13.393
2 100 35,92 -16.636
3 200 58,74 -6.866
4 298 81,34 0
5 400 100,21 9.284
18
4) Kelarutan asam borat dalam air
Tabel 4. Kelarutan asam borat dalam air
No Suhu (oC) % Berat H3BO3
1 0 2,52
2 20 4,72
3 40 8,08
4 60 12,97
5 80 19,10
6 100 27,53
5) Kelarutan asam borat dalam pelarut lainya
Tabel 5. Kelarutan asam borat dalam pelarut lainnya
No Pelarut Suhu (oC) % Berat Asam Borat
1 Glycerol (98,5 %) 20 19,9
2 Glycerol (86,5 %) 20 12,1
3 Ethylene glycol 25 18,5
4 Diethylene glycol 25 13,6
5 Ethylacetate 25 1,5
6 Acetone 25 0,6
7 Glacial acetic acid 30 6,3
8 Ethanol 25 94,4
9 Methanol 25 179,3
10 n-Propanol 25 59,4
11 Isobutyl alcohol 25 42,8
12 Isoamyl alcohol 25 35,3
2.6 Senyawa- Senyawa yang Berikatan dengan Boron
a. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut
persamaan reaksi :
BX3 (s) + 3 H2O (l) → H3BO3 (s) + 3 HX (aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
b. Asam tetrafluoroborat, HBF4
19
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam
larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh
sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat
dengan kadar sekitar 40%.
c. Boron trihalida
Boron mempunyai tiga elektron valensi, oleh karena itu setiap senyawa kovalen
sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang elektron ikatan di seputar atom pusat boron
sehingga dapat dikatakan sebagai senyawa ”kekurangan elektron” relatif terhadap kaidah
oktet (empat pasang).
d. Halida dari boron
Diboran (6) : B2H6
Decaboran (14): B10H14Hexaboran(6): B6H10
Pentaboran (5): B5H9
Pentaboran (5): B5H11
Tetraboran (4): B4H10
e. Florida
-Boron trifluorida : BF3
Sifat Fisika :
-Bentuk : gas
-Titik Leleh : -127°C
20
-Titik Didih : -101°C
-Berat Jenis : 3,0 Kg
-Diboron tetrafluorida: B2F4
f.Klorida
-Boron trichlorida : BCl3
Sifat Fisika:
-Bentuk : Gas
-Titik leleh : -107°C
-Titik Didih : 13°C
-Berat Jenis : 5.1 kg m-3(gas)
- Diboron tetrachloride : B2Cl4
g. Bromida
-Boron tribromida : BBr3
Sifat Fisika :
-Bentuk : Cair
-Titik Leleh : -46°C
-Titik Didih : 91°C
21
-Berat Jenis : 2600 kg m-3
h. Iodida
-Boron triiodida : BI3
i. Oksida
- Diboron trioxide : B2O3
Sifat Fisika :
-Warna : putih
-Bentuk : Kristal Padat
-Titik leleh : 450o c
-Titik Didih : 2065
-Berat jenis : 2550 kg m-3
22
j. Sulfida
- Diboron trisulphida : B2S3
Sifat Fisika :
-Warna : Putih atau Kuning
-Bentuk : Padat
-Berat Jenis : 1700 kg m-3
k.Nitrida
Boron nitrida: BN. Boron nitrida memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas
seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi sepertigrafit.
Sifat fisika :
- Warna : Putih
- Bentuk : Kristal Padat
- Titikleleh : 3000°C
- TitikDidih : < 3000
- BeratJenis : 2200 kg m-3
2.7 Kegunaan Boron
2.7.1 Kegunaan Boron Secara Umum
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
5. Sebagai bahan pengisi kayu, pemadam api, dan sebagai fluks dalam proses
pemarian (solder).
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri
non pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Ia
tidak berwarna dan gampang larut dalam air. Gelas pyrex yang terkenal kuat
bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks.
23
Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam
borat.
8. Asam boraks (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan
sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4)
atau asam khlorida (HCl) pada boraks.
9. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
10. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.
Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata
dan dikenal sebagai boorwater.
11. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep
luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada
luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh.
12. Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.
13. Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini
digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang
dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium
perborate bleach).
14. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam
produk tekstil.
15. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng
pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat
menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi
seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan
banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Penawaran
terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan
digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
16. Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam
menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
17. Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan
textil kaca gentian dan paparan panel rata.
24
18. Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan
nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
19. Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya
menentang semut atau lipas.
20. Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam
pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
21. Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir,
sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
22. Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca
borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
23. Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yangbiasanya
digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan
komposit.
24. Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular
digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
2.7.2 Kegunaan Boron Secara Industri
a. Industri Keramik.
Asam borat digunakan dalam pelapisan barang-barang tembikar, barang pecah
belah, ubin, porcelen dan peralatan dapur.
b. Industri Kimia
Dalam industri kimia asam borat berfungsi sebagai condensing agent, dan
juga berguna dalam berbagai analisa kimia. Asam borat sangat penting dalam
industri sodium perborat yang digunakan sebagai bahan pemutih dalam industri
pulp dan kertas.
c. Industri Elektronik
Asam borat digunakan untuk pembuatan kapasitor (kondensor elektronik)
yang digunakan dalam sistem mesin automobil, pendingin elektrik, radio, TV dan
barang-barang elektronik lainnya.
d. Industri Obat dan Farmasi
Asam borat digunakan dalam pembuatan obat yang berfungsi sebagai anti
septik, desinfektant, penyegar dan deterjen. Asam borat juga bersifat
25
bakteriostatis dan fungistatis, yaitu dapat menahan pertumbuhan bakteri dan
jamur.
e. Fotografi
Asam Borat dalam bidang fotografi digunakan sebagai reagent dalam proses
pencetakan film.
f. Bahan Pengawet.
Asam Borat dalam industri pengawetan makanan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Industri yang menggunakan asam
borat untuk pengawetan hasil produksinya diantaranya adalah industri kulit, kayu
dan tali.
g. Industri Kulit
Dalam industri kulit penggunaan asam borat berfungsi untuk meningkatkan
kekuatan serat kulit dan daya tahan terhadap warna produk.
h. Reaktor Nuklir
Asam Borat ditambahkan dalam air pendingin dalam suatu sistem tertutup
yang bertekanan dalam suatu reaktor nuklir untuk mengontrol level tenaga.
Selain untuk keperluan di atas, asam borat juga digunakan dalam pembuatan
lilin (wax), selain itu juga digunakan pula untuk campuran pada tinta cetak. Asam
borat digunakan juga dalam pembuatan barang-barang tahan api misalnya kertas
tahan api, ubin tahan api, tekstil dan kayu tahan api.
2.7.3 Kegunaan Boron dalam Tanaman
Fungsi boron dalam tanaman antara lain, berperan dalam metabolisme asam
nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin. Disamping itu boron juga berperan
dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan
perkecambahan serbuk sari, Selain itu unsur boron mempunyai dua fungsi fisiologis
utama adalah:
1. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula
terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat
pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan
aroma yang khas.
26
2. Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan memudahkan pengikatan molekul
glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga
tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka tanaman akan
mengalami:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan
penebalan suberin atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan
pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini
menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam
ruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi
sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan
pembesaran sel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk
dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi
tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk
Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4) .
4. Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die
back), mobilitas rendah, dan biasanya akan sangat mudah terserang penyakit
(http://thophick . com/2013/02/unsur-hara-boron.html ).
27
2.7.4 Manfaat Kesehatan Boron & Makanan Sumber Boron
Umumnya kita hanya mengenal kalsium, magnesium, zat besi, dan seng sebagai
mineral yang bermanfaat untuk kesehatan. Sangat sedikit yang tahu bahwa boron juga
memiliki berbagai manfaat kesehatan. Tidak seperti mineral lainnya yang diperlukan
dalam konsentrasi tinggi, boron hanya diperlukan dalam jumlah sedikit oleh tubuh. Oleh
karena itu, boron dianggap sebagai ‘trace mineral’ yang hanya dibutuhkan dalam jumlah
kecil oleh tubuh. Penelitian menegaskan bahwa kekurangan boron memiliki dampak
negatif pada kesehatan tulang dan sendi. Secara lebih lengkap, berikut adalah manfaat
boron.
a. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Terdapat kesalahpahaman bahwa asupan kalsium cukup untuk menjaga
kesehatan tulang. Tidak peduli berapa banyak kalsium yang diambil, jika tidak
optimal diserap oleh tubuh tetap akan membuat tulang cenderung rapuh. Agar
kalsium dapat diserap dengan baik, tubuh memerlukan pasokan boron. Berbagai
penelitian pada hewan juga membuktikan bahwa perkembangan tulang akan
terganggu ketika terjadi kekuangan asupan boron.
b. Meredakan Radang Sendi (Arthritis)
Mengambil suplemen boron adalah cara alami untuk meringankan gejala
arthritis. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar pasien arthritis terbantu
dengan suplemen boron. Boron membantu mengatur metabolisme kalsium yang
memungkinkan tubuh mempertahankan kalsium dalam kisaran normal. Hal ini
sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi sendi. Tak heran, kekurangan boron
telah dikaitkan dengan peningkatan kejadian arthritis. Penelitian menunjukkan
bahwa suplemen boron membantu mengurangi kekakuan dan peradangan yang
berhubungan dengan arthritis. Orang yang menderita osteoporosis, osteoarthritis,
dan rematik juga dapat mengambil manfaat dari terapi boron.
c. Mengurangi Gejala MenopauseMasa menopause biasanya ditandai dengan berhentinya menstruasi dan
ketidakseimbangan hormonal karena penurunan produksi estrogen.
28
Mengkonsumsi makanan tinggi boron atau penggunaan suplemen boron diketahui
mampu meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Peningkatan produksi
estrogen efektif mengelola gejala menopause seperti hot flashes dan gangguan
tidur.
d. Meringankan Masalah Kardiovaskular
Merawat penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif dapat dilakukan
lebih mudah dengan asupan boron yang memadai. Asupan boron melalui diet atau
dalam bentuk suplemen memainkan peran penting untuk meningkatkan kondisi
pasien kardiovaskular.
e. Menurunkan Kolesterol
Boron memiliki sifat menurunkan kolesterol. Dalam sebuah studi, ayam yang
diberi boron memiliki kadar kolesterol darah yang tetap terjaga. Apakah pada
manusia akan menghasilkan hasil yang sama belum bisa disimpulkan. Namun, hal
ini telah menjadi perhatian dari banyak ahli.
f. Mendukung Fungsi Otak
Cukupnya asupan boron akan meningkatkan memori, mempertinggi
konsentrasi, dan menjaga kewaspadaan mental. Diketahui bahwa orang yang
kekuarangan asupan boron akan cenderung lebih sulit berkonsentrasi.
g. Meningkatkan Massa Otot
Boron dikenal mampu meningkatkan produksi testosteron. Testosteron
dikategorikan sebagai hormon steroid yang berguna meningkatkan massa otot.
h. Memerangi Infeksi Jamur
Infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida albicans (ragi) akan cepat
membaik saat mendapatkan terapi boron. Ketika diambil dalam bentuk suplemen,
boron membantu mencegah berulangnya infeksi.
Boron terutama ditemukan di sayuran dan buah-buahan, sedangkan produk daging mengandung boron dalam jumlah amat sedikit.
29
Berikut adalah makanan yang kaya akan boron:
a. Sayuran seperti tomat dan kacang panjang
b. Buah-buahan seperti anggur, apel, pir, kismis dan kiwi
c. Kacang-kacangan seperti almond dan kacang tanah
2.8 Efek Kesehatan Borona. Manusia dapat terpapar boron melalui buah dan sayuran, air, udara, dan
produk konsumen lain.Ketika manusia mengkonsumsi sejumlah besar boron
yang terkandung dalam makanan, konsentrasi boron dalam tubuh akan naik
sehingga memicu masalah kesehatan.
b. Boron dapat menginfeksi lambung, hati, ginjal, dan otak, serta dalam kasus
parah akhirnya menyebabkan kematian.
c. Ketika tubuh terpapar sejumlah kecil boron, iritasi hidung, tenggorokan, atau
mata mungkin terjadi.
d. Dibutuhkan 5 gram asam borat untuk membuat seseorang sakit dan 20 gram
atau lebih untuk membahayakan jiwa.
e. Makan ikan atau daging tidak akan meningkatkan konsentrasi boron dalam
tubuh karena boron tidak menumpuk di dalam jaringan hewan
f. Boron dengan konsentrasi tinggi dalam air sangat berbahaya bagi komunitas
ikan.
g. Dosis mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat badan melalui
oral, 8600 mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui
injeksi.
2.9 Dampak Lingkungan Boron
a. Boron terlepas ke lingkungan terutama akibat pelapukan senyawa boron.
b. Manusia menambahkan jumlah boron ke lingkungan melalui pabrik
pembuatan kaca, pembakaran batubara, peleburan tembaga, dan melalui pupuk
pertanian.
c. Eksposur boron melalui udara dan air minum memiliki kemungkinan sangat
kecil, tetapi resiko paparan debu borat dari tempat kerja amat dimungkinkan.
d. Tanaman menyerap boron dari tanah. Hewan yang memakan tanaman tersebut
juga akan mengasup boron.
30
e. Untungnya, jaringan hewan diketahui tidak mengakumulasi boron karena
langsung dikeluarkan oleh sistem tubuh.
f. Namun, ketika hewan menyerap sejumlah besar boron dalam periode panjang,
organ reproduksi jantan mungkin akan terpengaruh.
g. Hewan betina yang sedang hamil mungkin juga akan melahirkan anak cacat
atau tidak berkembang sempurna saat terpapar boron dalam jumlah besar dan
waktu lama (http://www.amazine.co/25961/boron-b-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/)
2.10 Penanganan
Unsur boron dan borat tidak dianggap berbahaya, dan perlu penanganan spesial. Walau
begitu, beberapa senyawa boron hidrogen sangat beracun dan memerlukan penanganan ekstra
hati-hati. Efek biologis dari Boron .Boron dengan konsentrasi tinggi dalam air sangat
berbahaya bagi komunitas ikan. Dosis mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat
badan melalui oral, 8600 mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui
injeksi
31
BAB III
PENUTUP
3.I Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tentang
unsur boron maka, dapat disimpulkan bahwa :
1. Boron termasuk kedalam unsur semi logam.
2. Boron merupakan unsur yang berwarnahitam.
3. Boron bersifat semikonduktor
4. Dapat mengetahui sifat- sifat, persenyawaan, pembuatan, kegunaan dan efek biologis dari
boron.
3.2. Saran
Dari penjelasandiatasdiharapkanuntuk :
1. Lebih memahami tentang unsur-unsur yang ada dalam sistem periodik dan tidak hanya
terbatas pada satu unsur saja.
2. mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.
32
DAFTAR PUSTAKA
Amazine. Manfaat Kesehatan Boron & Makanan Sumber Boron. (online) Terdapat di
http://www.amazine.co/25961/boron-b-fakta-sifat-kegu.naan-efek
kesehatannya/ (diakses pada 22 Desember 2014)
Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S. 1989.Kimia Anorganik
Dasar.Jakarta : UI Press
33
Desiper.2012.Kimia Anorganik “Boron”.(online) Terdapat di
http://desiper07.com/2012/11/kimia-anorganik-voron.html (diakses pada 13
Desember 2014).
Fazilha,Siesca Ariella.2012.Boron.(online). Terdapat di
http://kimiasikasyik.blogspot.com/2012/12/boron.html (diakses pada 13
Desember 2014).
Hidayat, Taufik.2013.Unsur Hara Boron. (online) Terdapat di
http://thophick.blogspot.com/2013/02/unsur-hara-boron.html (diakses pada 12
Desember 2014).
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Mohsin, Yulianto.2006.Boron.(online). Terdapat di
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/boron/ (diakses pada 13 Desember
2014).
Pesparani, Ika Yuni. 2013. Boron. (online) Terdapat di
http://ikayunianything.blogspot.com/2013/04/review-boron.html (diakses pada
20 Desember 2014).
Pratiwi, Maya Fitri.2008. Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam
Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas 31.500 Ton Per Tahun.
Surakarta:Universitas Muhamadiyah Surakarta
Saifias.2012. Golongan III A dan IV A. (online) Terdapat di
http://saifias.wordpress.com/2012/11/05/golongan-iii-a-dan-iv-a/ (Diakses
pada 12 Desember 2014).
Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Vogel.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka
34