makalah biokimia
description
Transcript of makalah biokimia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang
diekstraksi dari makhuk hidup dengan menggunakan pelarut non polar. Lipid
merupakan salah satu zat makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam tubuh,
lemak berfungsi sebagai penyusun membran sel, pelarut beberapa macam vitamin,
pengisi jaringan adiposa, bahan baku dalam pembuatan hormon, serta
penyumbang energi terbesar, yaitu 9,3kkal setiap gramnya. Lemak yang
dikonsumsi manusia, berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi lemak hewani
dan lemak nabati. Pada umumnya lemak hewani terdiri dari asam lemak jenuh
sedangkan lemak nabati terdiri dari asam lemak tak jenuh. Wa;laupun Asam
lemak tak jenuh lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan asam lemak
jenuh, namun asam lemak tak jenuh lebih menyehatkan untuk tubuh dikarenakan
disimpan dalam beentuk kolesterol baik(LDL). Sedangkan asam lemak jenuh akan
disimpan dalam bentuk HDL (kolesterol jahat) yang bila terdapat berlebihan
dalam darah dapat menyebabkan hipertensi, aterosklerosis, arteriosklerosis
maupun serangan jantung (Santoz, 2012).
Makanan yang mengandung lemak akan dicerna oleh tubuh dan dirombak
menjadi asam leamk dan gliserol. Selanjutnya, kelebihan asam lemak yang tidak
digunakan oleh tubuh akan disintesis kembali menjadi lemak dan dijadikan
sebagai cadangan energi. Namun, sintesis lemak dapat pula dibentuk dari glukosa
maupun asam amino.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dalam makalah ini, penulis mencoba
memberi penjelasan kepada pembaca tentang bagaimana sintesis lemak pada
tumbuhan baik yang berasal dari asam lemak, glukosa maupun asam amino.
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan lipid dan jenis – jenisnya ?2) Bagaiamana proses metabolisme lipid ?3) Bagaimana proses biosintesis asam lemak ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian lipid dan jenis-jenisnya2) Untuk mengetahui proses metabolisme lipid.3) Untuk mengetahui proses biosintesis asam lemak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lipid
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi
sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Suatu lipid
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon
atau dietil eter. Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter,
chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton
panas (Iskandar, 1974 dalam Syafar, 2013)
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi
endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam
lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua
jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus
isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam
delapan kategori:asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid,
sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta
lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak.
Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang
mengandung sterol, seperti kolesterol Meskipun manusia dan mamalia memiliki
metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat
dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan (Anonim, 2013).
3
Menurut Dhiyah (2011), Jenis – jenis lemak adalah sebagai berikut:
a. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun
rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak ini tidak memiliki
ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), asam lemak ini memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap
b. Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang
tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan
cadangan energi penting dari sumber lipid.
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum
dari keduanya adalah:
1. Lemak
Umumnya diperoleh dari hewan
Berwujud padat pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
4
c. Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagai agen emulsi
d. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
e. Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
2.2. Metabolisme Lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada
juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk
sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga
dapat melalui jalur ini. Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena
tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut
emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena
kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
5
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita
membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka
asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol
menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu
tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan
selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam
lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi
butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis
metabolik. Ikhtisar metabolisme lipid.
2.3. Biosintesis Asam Lemak
Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk
metabolisme ) dari molekul yang sederhana sehingga menjadi molekul yang lebih
kompleks yang terjadi pada organisme hidup. Pada tumbuhan hijau, asam lemak
diproduksi di kloroplas. Biosintesis asam lemak pada tumbuhan merupakan
6
cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan asetil-KoA. Kompleks-
enzim asilsintase III (KAS-III) memadukan malonil-ACP (3C) dan asetil-KoA
(2C) menjadi butiril-ACP (4C) melalui empat tahap (kondensasi, reduksi,
dehidrasi, reduksi) yang masing-masing memiliki enzim tersendiri. Pemanjangan
selanjutnya dilakukan secara bertahap, 2C setiap tahapnya, menggunakan malonil-
KoA, oleh KAS-I atau KAS-IV. KAS-I melakukan pemanjangan hingga 16C,
sementara KAS-IV hanya mencapai 10C. Mulai dari 8C, di setiap tahap
pemanjangan gugus ACP dapat dilepas oleh enzim tioesterase untuk
menghasilkan asam lemak jenuh bebas dan ACP. Asam lemak bebas ini kemudian
dikeluarkan dari kloroplas untuk diproses lebih lanjut di sitoplasma, yang dapat
berupa pembentukan ikatan ganda atau esterifikasi dengan gliserol menjadi
trigliserida (minyak atau lemak). Pemanjangan lebih lanjut hanya terjadi bila
terdapat KAS-II di kloroplas, yang memanjangkan palmitil-ACP (16C) menjadi
stearil-ACP (18C). Enzim Δ9-desaturase kemudian membentuk ikatan ganda,
menghasilkan oleil-ACP. Enzim tioesterase lalu melepas gugus ACP dari oleat.
Selanjutnya, oleat keluar dari kloroplas untuk mengalami perpanjangan lebih
lanjut.
Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada
sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies
tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon) yang
ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain. Beberapa tanaman penghasil
lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa,
kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Proses biokimia sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif
sama. Namun bedanya, tumbuhan mampu membuat sendiri kebutuhan asam
lemaknya, sedangkan hewan kadang kala tidak mampu memproduksi atau
mencukupi kebutuhan asam lemak tertentu, sehingga harus dipoasok dari luar.
Asam lemak yang harus dipasok dari luar ini dikenal sebagai asam lemak esensial
karena hewan tidak memiliki enzim untuk menghasilkannya (Anonim, 2010).
7
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
2. Hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid.
3. Biosintesis asam lemak pada tumbuhan merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan asetil-KoA
3.2. Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana lipid dan lemak
9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. “Asam Lemak” http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak. Diakses pada Ahad, 6 April 2014. Makassar.
Anonim, 2013. “Makalah Lipida dan Biosintesis Lemak”. http://dekmustanyoee.blogspot.com/. Diakses pada Ahad, 6 April 2014. Makassar.
Dhiyah, 2011. “Biokimia Lipid” http://dhiyahblogger.blogspot.com/2011/08/biokimia-lipid.html. Diakses pada Ahad, 6 April 2014. Makassar.
Santoz, 2012. “Biosintesis Lipid”. Diakses dari halaman website: http://149-santoz.blogspot.com/2012/02/biosintesis-lipid.html. Ahad, 6 April 2014. Makassar.
Syafar Asfar, 2013. “Makalah Lemak dan Lipid, Ilmu Nutrisi”.: http://www.academia.edu/5471304/Makalah_LEMAK_dan_LIPID_-_Ilmu_Nutrisi. Diakses pada Ahad, 6 April 2014. Makassar.
10