makalah bentonit

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada dasarnya pengolahan bahan galian merupakan proses mengolah kembali material yang baru yang didapat dari kegiatan penambangan. Bahan galian menurut UU No 11/1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan diartiakan sebagai unsur-unsur kimia mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan yang termasuk batu mulia yang merupakan endapan- endapan alam. Sedangkan pada kamus pertambangan dinyatakan bahwa, bahan galian adalah sinonim dari mineral, yang di mana mineral merupakan sebagai suatu ikatan kimia padat yang terbentuk secara alamiah dan termasuk di dalamnya materi geologi padat yang menjadi penyusun terkecil dari batuan (Klein & Hurlbut 1993). Ada lagi dalam pertambangan istilah bahan galian industry yaitu bahan galian tambang bukan bijih yang pada umumnya digunakan sebagai bahan baku industri yang penggunaannya dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain sebagainya Natrium bentonit dan kalsium bentonit adalah bahan galian yang sangat dibutuhkan terutama dalam sector industri,Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai 1

description

bentonit

Transcript of makalah bentonit

Page 1: makalah bentonit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada dasarnya pengolahan bahan galian merupakan proses mengolah

kembali material yang baru yang didapat dari kegiatan penambangan. Bahan galian

menurut UU No 11/1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan

diartiakan sebagai unsur-unsur kimia mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam

batuan yang termasuk batu mulia yang merupakan endapan-endapan alam.

Sedangkan pada kamus pertambangan dinyatakan bahwa, bahan galian adalah

sinonim dari mineral, yang di mana mineral merupakan sebagai suatu ikatan kimia

padat yang terbentuk secara alamiah dan termasuk di dalamnya materi geologi

padat yang menjadi penyusun terkecil dari batuan (Klein & Hurlbut 1993). Ada lagi

dalam pertambangan istilah bahan galian industry yaitu bahan galian tambang

bukan bijih yang pada umumnya digunakan sebagai bahan baku industri yang

penggunaannya dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna,

ukuran partikel kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain sebagainya

Natrium bentonit dan kalsium bentonit adalah bahan galian yang sangat

dibutuhkan terutama dalam sector industri,Indonesia merupakan salah satu Negara

yang mempunyai cadangan bentonit yang cukup besar akan tetapi pemanfaatannya

masih belum optimal dan Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar dan

sangat membutuhkan bentonit untuk mendapatkan produk minyak goreng yang

sangat berkualitas.

Bentonit merupakan. sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Terdiri

dari dua tipe yaitu Na bentonit dan Ca bentonit. Sebagai negeri yang kaya akan

tambang dan mineral merupakan potensi bagi kita untuk  menggalinya.

Permasalahannya adalah bahwa potensi ini belum dikelola secara maksimal

sehingga kebutuhan bentonit nasional hingga saat ini masih defisit ± 20 %. 

Kajian ini tentang aplikasi bentonit yang saat ini banyak dilakukan oleh institusi

1

Page 2: makalah bentonit

2

penelitian internasional dan nasional yang berbagai pemanfaatannya pada industri

baik sebagai filler yang berukuran nano maupun sebagai penjernih (bleaching agent)

pada industri minyak dan pada industri yang lain. Pada penelitian yang telah

dilakukan, bentonit maupun modifikasi bentonit telah banyak digunakan pada

industri-industri, tapi kualitas bahan bentonit yang digunakan belum dianalisa bila

dibandingkan dengan bentonit import. Maka perlu diupayakan dalam setiap

penelitian penggunaan bahan lokal dan import untuk mengetahui mutu produknya.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah agar mengetahui tentang

bentonit, mulai dari ganesa keterbentukan bentonit tersebut hingga sampai

pemanfaatan yang dapat dilakukan dari bentonit itu sendiri.

1.2.2 Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui genesa dari bentonit

Agar mahasiswa mengetahui pengolahan dari bentonit

Agar mahasiswa mengetahui manfaat yang dapat diambil dari bentonit atau

biasa disebut pemanfaatan bentonitnya

Page 3: makalah bentonit

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bentonit

Bentonit adalah clay yang sebagian besar terdiri dari montmorillonit dengan

mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral lainnya.

Montmorillonitmerupakan bagian dari kelompok smectit dengan komposisi kimia

secara umum(Mg,Ca)O.Al2O3.5SiO2.nH2O. Nama monmorilonit itu sendiri berasal

dari Perancispada tahun 1847 untuk penamaan sejenis lempung yang terdapat di

MonmorilonPrancis yang dipublikasikan pada tahun 1853 – 1856

(www.dim.esdm.go.id). Bentonit berbeda dari clay lainnya karena hampir seluruhnya

(75%)merupakan mineral monmorillonit. Mineral monmorillonit terdiri dari partikel

yangsangat kecil sehingga hanya dapat diketahui melalui studi mengunakan XRD

(X-RayDifraction). Berdasarkan kandungan alumino silikat hidrat yang terdapat

dalambentonit, maka bentonit tersebut dapat dibagi menjadi dua golongan :

Activated clay, merupakan lempung yang mempunyai daya pemucatan yang

rendah

.b. Fuller’s earth, merupakan lempung yang secara alami mempunyai sifat

dayaserap terhadap zat warna pada minyak, lemak, dan pelumas.

Gambar 2.1Bentonit

3

Page 4: makalah bentonit

4

2.2 Genesa

Bentonit terbentuk dari abu vulkanik, yang sifat materialnya tidak

menyerap terhadap air. Secara umum terjadinya endapan bentonit dialam

terbagi menjadi empat yaitu :

Terjadi karena pelapukan batuan

Faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan adalah komposisi kimiawi

mineral batuan induk, dan kelarutannya dalam air. Mineral-mineral utama

dalam pembentukan bentonit adalah plagioklas, kalium-feldspar, biotit,

muskovit, serta sedikit kandungan senyawa alumina dan ferromagnesia.

Secara umum, faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan ini adalah iklim,

jenis batuan, relief, dan tumbuh-tumbuhan yang berada di atas bantuan

tersebut. Pembentukan bentonit sebagai hasil pelapukan batuan dapat juga

disebabkan oleh adanya reaksi antara ion-ion hidrogen yang terdapat di

dalam air, dan di dalam tanah dengan persenyawaan silikat yang terdapat di

dalam air dan batuan

Terjadi karena proses Hidrotermal

Proses batuan mempengaruhi alternasi yang sangat lemah, sehingga

mineral-mineral yang kaya akan magnesium, seperti biotit cenderung

membentuk mineral klorit. Kehadiran unsur-unsur logam alkali dan alkali

tanah (kecuali kalium), mineral mika, ferromagnesia, feldspar, dan plagioklas

pada umumnya akan membentuk monmorilonit, terutama disebabkan karena

adanya unsur magnesium. Larutan hidrotermal merupakan larutan yang

bersifat asam dengan kandungan klorida, sulfur, karbon dioksida, dan silika.

Larutan alkali ini selanjutnya akan terbawa keluar dan bersifat basa, dan

akan tetap bertahan selama unsur alkali tanah tetap terbentuk sebagai akibat

penguraian batuan asal dan adanya unsur alakali tanah akan membentuk

bentonit

Terjadi karena proses transformasi

Proses transformasi (pengabuan) abu vulkanis yang mempunyai komposisi

gelas akan menjadi mineral lempung yang lebih sempurna, terutama pada

daerah danau, lautan, dan cekungan sedimentasi. Transformasi dari gunung

Page 5: makalah bentonit

5

berapi yang sempurna akan terjadi apabila debu gunung berapi diendapkan

dalam cekungan seperti danau dan air. Bentonit yang terjadi akibat proses

transformasi pada umumnya bercampur dengan sedimen laut lainnya yang

berasal dari daratan, seperti batu pasir dan danau.

Terjadi karena proses pengendapan batuan

Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan

sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan

sedimen yang bersifat basa, dimana unsur pembentuknya antara lain:

kabonat, silika, fosfat, dan unsur lainnya yang bersenyawa dengan unsur

alumunium dan magnesium

Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu :

Tipe Wyoming

Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila

dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air.

Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan

terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan

kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan,

posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+).

Mg

Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan

tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan

mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca

rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih

banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering

bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat.

Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi

terlebih dahulu.

Page 6: makalah bentonit

6

2.3 Struktur Bentonit

Struktur monmorillonit memiliki konfigurasi 2:1 yang terdiri dari dua

silikon oksida tetrahedral dan satu alumunium oksida oktahedral. Pada

tetrahedral, 4 atom oksigen berikatan dengan atom silikon di ujung struktur.

Empat ikatan silikon terkadang disubtitusi oleh tiga ikatan alumunium. Pada

oktahedral atom alumunium berkoordinasi dengan enam atom oksigen atau

gugus-gugus hidroksil yang berlokasi pada ujung oktahedron. Al3+ dapat

digantikan oleh Mg2+, Fe2+, Zn2+, Ni2+, Li+ dan kation lainnya. Subtitusi

isomorphous dari Al3+ untuk Si4+ pada tetrahedral dan Mg2+ atau Zn2+

untuk Al3+ pada oktahedral menghasilkan muatan negatif pada permukaan

clay, hal ini diimbangi dengan adsorpsi kation di lapisan interlayer.

Adanya atom-atom yang terikat pada masing-masing lapisan struktur

montmorillonit memungkinkan air atau molekul lain masuk di antara unit

lapisan. Akibatnya kisi akan membesar pada arah vertikal. Selain itu karena

adanya pergantian atom Si oleh Al menyebabkan terjadinya penyebaran

muatan negatif pada permukaan bentonit. Bagian inilah yang disebut sisi aktif

(active site) dari bentonit dimana bagian ini dapat menyerap kation dari

senyawa-senyawa organik atau dari ion-ion senyawa logam.

Gambar 2.2Struktur endapan bentonit

Page 7: makalah bentonit

7

2.4 Sifat Fisik dan Kimia Bentonit

Dalam keadaan kering bentonit mempunyai sifat fisik berupa partikel butiran

yang halus berbentuk rekahan-rekahan atau serpihan yang khas seperti tekstur

pecah kaca (concoidal fracture), kilap lilin, lunak, plastis, berwarna kuning muda

hingga abu-abu, bila lapuk berwarna coklat kekuningan, kuning merah atau coklat,

bila diraba terasa licin, dan bila dimasukan ke dalam air akan menghisap air,dan

adapun komposisi dari bentonit sendiri bias dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.1Komposisi Bentonit

Komposisi kimia Na Bentonit Ca BentonitSiO2 61,3-61,4 62,12

Al2O3 19,8 17,33

Fe2O3 3,9 5,30

CaO 0,6 3,68

MgO 1,3 3,30

Na2O 2,2 0,50

K2O 0,4 0,55

2.5 Aktifasi Bentonit

Sebelum dimanfaatkan dan di aplikasikan bentonit harus diaktifkan dan

diolah terlebih dahulu dan dalam pengolahan bentonit terdapat dua cara yaitu :

Pengolahan secara pemanasan, proses ini bentonit dipanaskan pada

temperatur 300-350oC untuk memperluas permukaan butiran bentonit.

Pengolahan secara kontak asam, tujuan dari aktivasi kontak asam adalah

untuk menukar kation Ca+ yang ada dalam Ca-bentonit menjadi ion H+ dan

melepaskan ion Al, Fe, dan Mg dan pengotor-pengotor lainnya pada kisi-kisi

struktur, sehingga secara fisik bentonit tersebut menjadi aktif. Untuk

keperluan tersebut asam sulfat dan asam klorida adalah zat kimia yang

umum digunakan. Selama proses bleaching tersebut, Al, Fe, dan Mg larut

dalam larutan, kemudian terjadi penyerapan asam ke dalam struktur bentonit,

sehingga rangkaian struktur mempunyai area yang lebih luas

Page 8: makalah bentonit

8

2.6 Penambangan Bentonit

Kebanyakan endapan bentonit terdapat dekat dengan permukaan tanah atau

ada yang sudah tersingkap akibat proses pelapukan, oleh karena itu penambangan

dilakukan dengan cara penambangan terbuka sistim jenjang

Berdasarkan kondisi geologi pada daerah potensial mengandung

endapan bentonit yang umumnya berada pada daerah perbukitan sedang

dengan variasi daerah daratan rendah maka metode Penambangan yang

dapat diterapkan adalah Tambang terbuka. Hal ini didasarkan atas

pertimbangan teknis dan ekonomis sesuai dengan daerah setempat. Prinsip

penambangan tambang terbuka ini adalah mengupas lapisan tanah penutup

yang dimulai dari bagian atas perbukitan menuju daerah lereng perbukitan

tersebut terutama sampai endapan bentonit tersingkap dan muncul

dipermukaan bumi. Adapun tahap kegiatan penambangan menggunakan

metode tambang terbuka ini adalah :

Tahap Pembabatan (Clearing)

Pada tahap ini pekerjaan yang dilakukan adalah pembersihan lahan yang

merintangi pekerjaan selanjutnya. Hal ini misalnya pembuatan jalan masuk

tambang, pembuatan parit air untuk menyalurkan air yang akan keluar dari

tambang, menuju daerah yang relatif rendah, penebangan pohon-pohon

besar dan kecil, semak-semak dan pembuatan lahan sebagai tempat

penumpukan ataupun tempat pembuangan tanah penutup. Lahan yang

dipilih umumnya tidak jauh dari kegiatan penambangan.

Tahap Perintisan (Pioneering)

Pada tahap ini pekerjaan yang umumnya dilakukan adalah kelanjutan dari

pekerjan pembabatan. Dalam pekerjaan ini hal yang penting adalah

pembuatan dan perencanaan jalan masuk dan jalan keluar tambang.

Tujuannya adalah untuk memperlancar kegiatan penambangan terutama

kelancaran alat mekanis yang akan bekerja secara optimal.

Tahap Pengupasan Tanah Penutup (Stripping)

Page 9: makalah bentonit

9

Pada tahap ini perkerjaan yang dilakukan adalah pengupasan lapisan tanah

penutup dan langsung memindahkan pada tempat yang telah disediakan.

Pekerjaan ini harus dilakukan secara optimal sehingga tidak mengganggu

aktifitas penambangan selanjutnya. Hasil pengupasan tanah penutup ini jika

diperlukan dapat dibuang pada daerah bekas penambangan sebagai upaya

menjaga lahan agar tetap seimbang demi kelestarian lingkungan. Pada akhir

penambangan nanti, dapat dilakukan upaya reklamasi berupa penanaman

pohon.

Tahap pembongkaran (Loosening)

Pada tahap ini dapat juga dikatakan sebagai tahap kegiatan penambangan

dimana endapan bahan galian bentonit yang telah muncul ke permukaan

bumi digali oleh alat mekanis maupun alat tradisional. Jika diperlukan

produksi besar maka alat mekanis dapat dipertimbangkan pemakaiannya

sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain mudah dan praktis pemakaiannya,

pemakaian alat mekanis secara ekonomis dapat memberikan keuntungan

secara tepat. Peralatan mekanis yang dapat dipakai untuk menunjang

kegiatan penambangan bentonit antara lain adalah Back Hoe, Power Shovel,

Bulldozer dan Claim Shell. Sedangkan pemakaian alat tradisional adalah

sekop dan cangkul.

Tahap Pembuatan (Loading)

Pada tahap ini perkerjaan yang dilakukan adalah pemuatan hasil penggalian

yang telah dilakukan oleh peralatan mekanis dan tradisional. Bentonit yang

telah digali dan dimuat selanjutnya diangkut dengan Dump Truck menuju ke

tempat penampungan sementara (Stock Pile) maupun langsung menuju

gudang yang telah disediakan. Pekerjaan pemuatan dan penggalian

diusahakan sinkron untuk mencapai hasil yang optimal. Peralatan mekanis

yang umumnya dipakai adalah Bulldozer dengan berbagai tipe dan kapasitas

daya angkutnya. Pemilihan alat angkut disesuaikan dengan kondisi lapangan

dan produksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan tambang

Tahap Pengangkutan

Page 10: makalah bentonit

10

Pada tahap ini pekerjaan yang dilakukan adalah mengangkut bahan galian

ke tempat yang telah disediakan baik stock pile maupun gudang. Peralatan

mekanis yang lazim dipakai adalah Dump Truck dengan berbagai variasi

daya angkutnya.

2.7 Proses pengolahan Bentonit

Hasil bentonit dari tambang yang berupa bongkahan diangkut dengan truk

menuju pabrik pengolahan dengan melalui beberapa proses yaitu penghancuran,

pemanasan, penggilingan dan pengayakan. Untuk pengecilan ukuran, digunakan

temperatur 480 F. tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air rata-rata 30%

menjadi kadar air rata-rata sebesaar 8%. sedangkan penggerusan dan

pengemasan, umumnya bentonit digerus sampai 200 mesh dengan micro grider dan

untuk mendapatkan - 200 mesh digunakan classifier.Teknik pengolahan bentonit

untuk keperluan sebagai berikut :A. Pembuatan Urea Molasses Block (Makanan

Tambahan Untuk Ternak)bahan utama yang diperlukan antara lain mollasses (tetes

tebu) sebagai sumber energi, pupuk urea sebagai sumber nitrogen (protein) dan

bahan pengisi berupa dedak padi, dedak gandum, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk,

sebagai bahan pengeras dipakai bentonit, tepung batugamping dan sebagai bahan

tambahan dipakai garam dapur dan mineral campuran.Proses pengolahan adalah

sebagai berikut :

Cara Dingin

Cara ini hanya digunakan dengan mencampur mollasses dan urea dengan

bahan lain sebagai bahan pengisi, pengeras dan bahan tambahan lainnya

sampai adonan menjadi merata kemudian dipadatkan dengan cetakan. Cara

ini digunakan apabila mollasses yang diolah relatif sedikit.

Cara Hangat

Mula-mula mollasses dipanaskan sampai suhu antara 400 C dan 500

Setelah tercapai kondisi suhu tersebut maka dicampur dengan urea, bahan

pengisi pengeras dan bahan tambahan lainnya. Setelah adonan menjadi rata

kemudian dicetak dan dipadatkan sesuai dengan ukuran yang telah

ditentukan.

Cara Panas

Page 11: makalah bentonit

11

Pembuatan makanan ternak dengan cara panas dilakukan apabila jumlah

mollasses (tetes tebu) dan bahan pengisi dipanaskan sampai suhu 1000 C -

1200 C selama 10 menit. Setelah adonan didinginkan sampai suhu 700 C

maka adonan dicampur dengan urea dan bahan pengeras lainnya kemudian

dituangkan ketempat percetakannya dan adonan tersebut diaduk terus agar

tidak mengeras. Jumlah bentonit yang dicampurkan ke dalam adonan adalah

sebanyak 2 - 6 % dari jumlah adonan.

Chard pengolahan Bentonit Pengolahan bentonit :

Bongkahan Bentonit dari tambang

Penimbunan

Preparasi Ukuran

Pengayakan 10 mm

+10mm –10mm

Pengeringan 1,5 jam pengayakan 5mm

Penggilingan pengeringan 1 jam pengeringan 1 jam

+200mesh pengayakan #200mesh -200 mesh

Penggilingan Produk

+200mesh Pemisahan -200mesh

Page 12: makalah bentonit

12

2.7 Pemanfaatan Bentonit

Bentonit banyak sekali bermanfaat bagi kebutuhan manusia terutama dalam

kebutuhan dunia industri, adapun pemanfaatan bentonit antara lain :

Cara pengolahan bentonit sebagai penjernih minyak kelapa

Bahan baku bentonit alam dikeringkan dengan cara dijemur untuk

mengurangi kandungan airnya.

Proses pemecahan dan penggerusan dimana bentonit dipecah menjadi

dua ukuran, masing-masing sebesar biji kacang tanah dan setengah dari

ukuran biji   kacang tanah. Hasil pecahan bentonit dicuci sampai bersih,

lalu dikeringkan (dijemur atau di oven).

Bentonit kering masing-masing dimasukkan ke dalam tabung penyaring

untuk ukuran besar dan tabung penyaring untuk ukuran kecil, dengan

jumlah masing-masing sebanyak ½ kg (dapat digunakan untuk 20 liter

minyak goreng).

Masukkan minyak goreng ke dalam tabung penyaring,tahan beberapa

menit, buka kran dan dialirkan ke tabung penyaring(2), tahan beberapa

menit, lalu ditampung di ember. Lakukan proses ini 3 kali.

Minyak yang sudah disaring, dicampur dengan larutan soda api (1 sendok

the soda api ditambah 1 l air) dengan perbandingan 2 :1 ( 2 bagian

minyak, 1 bagian larutan soda api). Aduk sampai merata sampai cairan

agak mengental berwarna keputih-putihan.

Campuran (e) dimasukkan ke dalam tabung pemisah sabun, biarkan

beberapa menit sampai air berpisah dengan minyak (air di bagian bawah

dan minyak di bagian atas). Kemudian bagian air (bawah) di buang.

Cuci bagian minyak dengan air panas dengan perbandingan 1: 1 bagian

air panas, 1 bagian minyak. Aduk merata dan lakukan pemisahan pada

tabung pemisah sabun (3) seperti pada cara (e). Lakukan pencucian 3

kali.

Page 13: makalah bentonit

13

Minyak yang sudah dicuci, dipanaskan secara perlahan api kecil selama 3

– 4 jam, untuk menghilangkan kadar air dalam minyak.

Minyak yang telah dipanaskan disaring dengan kain, dinginkan dan

masukkan ke dalam botol atau jerigen. Minyak siap digunakan.

Bentonit sebagai Bahan penyerap

Proses penyerapan zat warna (pigmen) merupakan proses yang sering

digunakan, seperti penyerapan zat warna pada minyak hewani, minyak

nabati, minyak bumi, dan lain-lain

Bentonit sebagai katalis

Penggunaan lempung sebagai katalis telah lama diperkenalkan, yaitu pada

proses perengkahan minyak bumi dengan menggunakan mineral

monmorillonit yang telah diasamkan. Namun, penggunaan lempung sebagai

katalis memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan terhadap suhu tinggi.

Bentonit sebagai bahan penukar ion

Pemanfaatan bentonit sebagai penukar ion didasarkan pada sifat permukaan

bentonit yang bermuatan negatif, sehingga ion-ion dapat terikat secara

elektrostatik pada permukaan bentonit.

Penggunaan Bentonit untuk lumpur bor

Penggunaan utama bentonit adalah pada industri lumpur bor, yaitu sebagai

lumpur terpilar dalam pengeboran minyak bumi, gas bumi serta panas bumi,

Aktivasi bentonit untuk lumpur bor adalah merupakan suatu perlakuan untuk

mengubah Ca-bentonit menjadi Na-bentonit dengan penambahan bahan

alkali. Bahan alkali yang umum digunakan adalah Natrium karbonat dan

natrium hidroksida.

Bentonit sebagai tambahan pembuatan makanan ternak

Untuk dapat digunakan dalam pembuatan tambahan makanan ternak,

bentonit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Kandungan bentonit < 30 %

Ukuran butiran bentonit adalah 200 mesh

Memiliki daya serap > 60 %

Memiliki kandungan mineral monmorilonit sebesar 70 %

Page 14: makalah bentonit

14

Bentonit untuk industri kosmetik

Untuk dapat digunakan dalam industri kosmetik, bentonit harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

Mengandung mineral magnesium silikat (Ca-bentonit)

Mempunyai pH netral

Kandungan air dalam bentonit adalah < 5 %

Ukuran buturin adalah 325 mesh

2.7 Keterdapatan Bentonit di Indonesia

1.Jawa barat :karangnunggal, manonjaya, kowalu (tasikmalaya). Sukabumi,

subang, bojong manik

2. Jawa tengah : sangiran, sragen, wonosegoro, smg

3. Daerah istimewa Yogyakarta : Manggulan

4. Jawa timur : Pacitan, trenggalek, mlg, ponorogo, tulungagung

5. Sumatra utara : pangkalan brandan, sumalungun

6. Sumatra selatan : Muara Tiga

7. Sulawesi utara : Manado

8. Kalimantan tengah : Barito putera

Page 15: makalah bentonit

15

BAB III

KESIMPULAN

Bentonit adalah clay yang sebagian besar terdiri dari montmorillonit

dengan mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral

lainnya, bentonit terjadi karena empat factor yaitu karena proses pelapukan

batuan, proses Hidrotermal, proses transformasi dank arena proses

pengendapan batuan, dan pemanfaatan bentonit sendiri sangatlah banyak

sekali antara lain sebagai bahan penyerap,untuk bahan katalis, sebagai

penukar ion, untuk bahan tambahan makanan ternak dan untuk

kosmetik,cara penambangan bentonit sendiri yang dilakukan adalah system

penambangan terbuka karena dilihat dari factor geologi daerah yang

mengandung endapan bentonit adalah daerah perbukitan dan dataran

rendah karena penambangan ini dipertimbangkan karena factor teknis dan

ekonomis, adapun tahapan kegiatan penambangan dari bentonit sendiri yaitu

:tahap pembabatan, tahap, penirisan, tahap pengupasan tanah penutup,

tahap pembongkaran, tahap pembuatan dan tahap pengangkutan.

Page 16: makalah bentonit

DAFATAR PUSTAKA

Supeno, M dan Sembiring, S. B,APLIKASI BENTONIT

SILISTIJO,genesa bentonit

http://id.wikipedia.org/wiki/Bentonite

http://surabaya.bpkimi.kemenperin.go.id/kajian-penggunaan-bentonit-dalam-

industri.html

http://www.genborneo.com/2011/12/pengolahan-bentonit.html

16