Makalah Batuan Beku Tugas

10
5/20/2018 MakalahBatuanBekuTugas-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/makalah-batuan-beku-tugas 1/10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih  besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh  jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta  berbeda pula dalam proses terbentuknya. Petrologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari batuan pembentuk kulit  bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi, klasiikasi batuan tersebut serta hubungannya dengan proses-proses geologi dan sejarah geologinya. Batuan secara umum dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamor. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pendinginan magma. Proses pembentukan tersebut merupakan proses perubahan ase padat. Proses pembentukan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral  primer atau gelas. Proses pembentukan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan, sedangkan komposisi batuan sangat di pengaruhi oleh siat magma asal. 1.! "umusan #asalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah $ 1. Apakah yang dimaksud dengan batuan beku % !. Bagaimana proses pembentukan batuan beku % &. Bagaimana tekstur batuan beku % '. Bagaimana struktur batuan beku % (. Apa saja mineral yang membentuk batuan beku % ). Apa saja klasiikasi batuan beku % 1.1 *ujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah $ 1. #enjelaskan pengertian batuan beku !. #enjelaskan bagaimana proses pembentukan batuan beku &. #enjelaskan tekstur batuan beku '. #enjelaskan struktur batuan beku (. #enjelaskan mineral pembentuk batuan beku ). #enjelaskan klasiikasi batuan beku BAB II 1

Transcript of Makalah Batuan Beku Tugas

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebihbesar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagiandari kulit bumi yangdapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secaracepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun olehjenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun sertaberbeda pula dalam proses terbentuknya.

Petrologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari batuan pembentuk kulitbumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi, klasifikasi batuan tersebutserta hubungannya dengan proses-proses geologi dan sejarah geologinya.

Batuan secara umum dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuansedimen,dan batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsungdari pendinginanmagma. Proses pembentukan tersebutmerupakan proses perubahanfasepadat. Proses pembentukan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineralprimer ataugelas. Proses pembentukan magma akan sangat berpengaruh terhadapteksturdan strukturprimer batuan, sedangkan komposisi batuan sangatdi pengaruhi olehsifatmagma asal.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :1. Apakah yang dimaksud dengan batuan beku ?2. Bagaimana proses pembentukan batuan beku ?Bagaimana teksturbatuan beku ?

Bagaimana struktur batuan beku ?

Apa saja mineral yang membentuk batuan beku ?

Apa saja klasifikasi batuan beku ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :1. Menjelaskan pengertian batuan beku2. Menjelaskan bagaimana proses pembentukan batuan beku3. Menjelaskan tekstur batuan beku4. Menjelaskan struktur batuan beku5. Menjelaskan mineral pembentuk batuan beku6. Menjelaskan klasifikasi batuan beku

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengertian Batuan Beku

Batuanbekuatau sering disebutigneous rocksadalah batuan yang terbentuk darisatu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkanteksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik danvulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusunbatuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yangrelatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuanbeku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah).Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yangsangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnyalebihkecil. Contohnya adalah basalt,andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dandacite.

2.2Proses Pembentukan Batuan BekuBatuan beku terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan dan pengerasan,dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah maupun di atas permukaanbumi.Magma dapat berasal dari batuan yang setengah cair ataupun batuan yang telah ada, baikdi mantel ataupun kerak bumi.Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salahsatu dari proses-proses berikut ini : penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atauperubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dansebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen tahun1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970,magma didefinisikanatau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara alami, memilikitemperatur yang sangat tinggi serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak dikerak bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di dalamnyayang bersifatvolatile/gas (Air, karbon dioksida, klorin, florin, sulfur, dan bahan lainnya)yang magma dapat bergerak, dan non-volatile/non gas yang merupakan pembentukmineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehinggamineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwapenghabluran.Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL.Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowens Reaction Series.

2.3Tekstur Batuan Beku

Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yangmembentuk massa dasar dari batuan. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan olehtiga hal yang penting, yaitu:

Kristalinitas

Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktuterbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:

Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.

Hipokristalin, yaitu apabila sebagianbatuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal tetapi massa kristalnya lebih banyak daripada massa gelas.

Hipohyalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal tetapi massa gelas lebih banyak daripada massa kristal.

Holohyalin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.

Granularitas

Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:Fanerik/fanerokristalin, besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:

Halus(fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.

Sedang(medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm.

Kasar(coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm.

Sangat kasar(very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.

Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitikdapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dapat dibedakan:

Mikrokristalin,apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm.

Kriptokristalin,apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm.

Amorf/Glassy/Hialin, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

Porfiritik, kristal dari golongan inibertekstur kasar-halus.

Bentuk Kristal

Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:Euhedral,apabila batas dari mineraladalah bentuk asli dari bidang kristal.

Subhedral,apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.

Anhedral,apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.

Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal,yaitu:

Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.

Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.

Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.

Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.

Hubungan antar Kristal

Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar, relasi dapatdibagi menjadi dua, yaitu:

Equigranular,yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:

Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.

Hipidiomorfikgranular,yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.

Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral

Inequigranular,yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.

2.4Struktur Batuan Beku

Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan bekuekstrusif dan intrusif. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan pada teksturmasing masing batuan tersebut. Kenampakandari batuan beku yang tersingkapmerupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah yang disebutsebagai struktur batuan beku

1. Struktur batuan beku ekstrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannyaberlangsung di permukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memilikiberbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saatpembekuan lava tersebut. Struktur ini di antaranya:Massive, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihatkompak dan keras (seragam).

Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.

Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.

Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.

Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.

Amigdoloidal,yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.

Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran

2. Struktur batuan beku intrusif

Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannyaberlangsung di bawah permukaan bumi,berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisanbatuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitukonkordan dan diskordan.Konkordan, yaitutubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan di sekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu :

Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya.

Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), di mana perlapisan batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.

Lopolith,bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Paccolith, tubuhbatuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer

Diskordan, yaituTubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu:

Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan di sekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.

Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.

Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil

2.5Mineral Pembentuk Batuan Beku

Berdasarkan jumlah kehadiran dan asal-usulnya, maka di dalam batuan bekuterdapat mineral utama pembentuk batuan (essential minerals), mineraltambahan(accessory minerals) dan mineral sekunder (secondary minerals).

1.Essential minerals, adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuanmagma,dalamjumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku.

2. Accessory minerals, adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan magmatetapijumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaanbatuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. Mineral esensialdan mineraltambahan di dalam batuan beku tersebut sering disebut sebagaimineral primer, karena terbentuk langsung sebagai hasil pembekuan daripadamagma.

3.Secondary mineralsadalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibatpelapukan,reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Dengan demikian mineralsekunder ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma. Mineral sekunderakandipertimbangkan mempengaruhi nama batuan ubahansaja, yang akan diuraikanpada acara analisis batuanubahan. Contoh mineral sekunder adalah kalsit, klorit, pirit,limonit dan mineral lempung.

4. Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristalatau amorf.Mineral inisebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi padabatuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi(volcanic glass).

5. Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineralutama pembentuk batuanbeku,berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K,dan Na. Mineralfelsik dibagimenjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalambatuan,apabila mineral foidada maka kuarsa tidak munculdan sebaliknya. Selanjutnya, felspardibagi lagi menjadi alkali felspar dan plagioklas.

6.Mineral mafik adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mgdan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenishornblende), biotit dan muskovit.

2.6Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkancara terjadinya, kandungan SiO2,dan indeks warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-bedameskipun dalam jenis batuanyang sama, menurut dasar klasifikasinya.

Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, menurut Rosenbusch (1877-1976) batuanbeku dibagi menjadi:a)Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan.b)Dike rock, untuk batuan bekuyang terbentuk dekat permukaan.c)Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang(1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.

Klasifikasi berdasarkan kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:

a)Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.b)Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnyaadalah dasit.c)Batuan beku basa, apabilakandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalahandesit.d)Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalahbasalt.Klasifikasi berdasarkan indeks warna ( S.J. Shand, 1943), yaitu:

a)Leucoctaris rock,apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik.b)Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik.c)Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik.

Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku berdasarkanindeks warnanya sebagai berikut:a)Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.b)Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.c)Mafelsic, untuk batuan beku dengan indekswarna 40% sampai 70%.d)Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Kimia

Menurut Hulburt (1977)Pembagian batuan bekuberdasarkan komposisi ini telahlama menjadi standardalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan yaitu :

a)Batuan Beku AsamTermasuk golongan ini bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2)lebih dari66%. Contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok inimempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuandengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit.

b)Batuan Beku Menengah (intermediat)Apabila batauan tersebut mengandung 52 66% silika maka termasuk dalam kelas ini.Batuan ini akan berwarnagelap karena tingginyakandungan mineral feromagnesia. Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.

c)Batuan Beku BasaYang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang mengandung 45 52%silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabro dan Basalt.

d)Batuan Beku Ultra BasaGolongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2. Warnabatuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa. Contohbatuan ini adalah Peridotit dan Dunit.Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Mineralogi

Analisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, makasebagian besarklasifikasi batuan beku berdasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspardan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen, dan olivine (Graha 1987). Klasifikasi ini sering digunakan, karenarelatif lebih mudah dapat dilihat dengan kasatmata, klasifikasi ini didasarkankepadasusunan mineral dipadukan dengan tekstur.

Klasifikasi yang didasarakan atas mineralogi dantekstur akan lebih dapatmencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar komposisi kimia. Tekstur batuan beku adalah mengambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itusendiri. Seperti tekstur granularmemberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkantekstur porfiritik memberikan artibahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dantekstur afanitik mengambarkan pembekuan yang cepat (Graha, 1987).

Klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russell B Travis (1955), dalamklasifikasi initekstur batuan beku yang didasrkan pada ukuran butir mineralnya dapatdibagi menjadi:a) Batuan Beku DalamBertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral menyusun batuan tersebut dapatdilihatdenganmata biasa tanpa bantuan alat pembesar.

b)Batuan Beku KorokBertekstur porfiritik yang berarti mineral-mineral penyusun batuan tersebut adayangdapat dilihat dengan mata biasa ada juga yang tidak bisa

c) Batuan Beku LuarBertekstur afaneritikyang berarti mineral-mineral penyusun batuan tersebut tidakdapat dilihat dengan mata biasa.

BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan

Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupansehari-hari hanya sajakebanyakan oranghanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini.Secara sederhanabatuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.Penggolongan batuan bekutelah bayak dilakukan dari dahulu hingga sekarang, namun karena tidak adanya kesepakatan antara ahli petrologi dalam mengklasifikasikanbatuan beku mengakibatkan sebagian klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda-beda.

3.2SaranDalam penulisanmakalah ini, penulis menyadari bahwa banyak sekalikekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu saran para pembaca sangatdibutuhkan oleh penulis agar dalam pembuatan makalah atau karya tulis lainnya bisalebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://fathurrahmangeografi.blogspot.com/2013/04/makalah-geologi-batuan.html

http://teachgeograf.blogspot.com/2012/05/makalah-batuan-beku.html

http://atmantokukuh.blogspot.com/2012/11/makalah-batuan-beku_19.html

http://mithaariany.wordpress.com/2012/05/30/batuan-beku/