MAKALAH AGAMA

51
MAKALAH AGAMA AQIDAH IMAN KEPADA MALAIKAT Disusun Oleh: Dyna Prasetya (13314372) 1TA05 Program Sarjana Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

description

agama islam

Transcript of MAKALAH AGAMA

MAKALAH AGAMAAQIDAH IMAN KEPADA MALAIKAT

Disusun Oleh:Dyna Prasetya (13314372)

1TA05Program Sarjana Magister Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

UNIVERSITAS GUNADARMA2015DAFTAR ISIDAFTAR ISI2BAB I3PENDAHULUAN3I.I.LATAR BELAKANG3I.II.RUMUSAN MASALAH5BAB II6PEMBAHASAN6II.I.Pengertian Malaikat6II.II.Wujud Malaikat9II.III.Sifat Malaikat10II.IV.Pengertian Iman Kepada Malaikat12II.V.Nama dan Tugas Malaikat13II.VI.Perbedaan Malaikat dengan Makhluk Lainnya21II.VII.Orang-Orang yang Didoakan Malaikat26II.VIII.Tempat yang Tidak Disukai Malaikat27II.VIIII.Kesalahan-Kesalahan yang Merusak Keimanan Kepada Malaikat 29II.IV.Hikmah Beriman Kepada Malaikat30BAB III33KESIMPULAN33III.I.KESIMPULAN34III.II.SARAN36DAFTAR PUSTAKA37BAB IPENDAHULUANLATAR BELAKANGIman (bahasa Arab:) dari segi etimologis iman artinya percaya dan membenarkan. Perkataan iman () diambil dari kata kerja 'aamana' () -- yukminu' () yang berarti percaya atau membenarkan. Pengertian secara terminologi memiliki arti meyakini di dalam hati, mengucapkan dengan lisan (lidah) dan mengaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari. Perkataan iman yang berarti membenarkan itu disebutkan dalamal-Quran, di antaranya dalamSurah At-Taubahayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.Definisi Iman berdasarkanhadistmerupakan tambatanhatiyang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.Paraimamdanulamatelah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh ImamAli bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota."Aisyahr.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imamal-Ghazalimenguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa iman mencakup tiga aspek, yaitu pembenaran dalam hati, ucapan dengan lisan, dan pembuktian dengan amal perbuatan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut:1. Iman kepada Allah2. Iman kepada Malaikat Allah3. Iman kepada Kitab Allah4. Iman kepada Rasul Allah5. Iman kepada Hari Kiamat6. Iman kepada Qadha dan Qadar

RUMUSAN MASALAHApakah pengertian Malaikat?Bagaimana wujud malaikat?Bagaimana sifat malaikat?Apakah pengertian iman kepada malaikat?Sebutkan dan jelaskan nama dan tugas malaikat?Sebutkan perbedaan malaikat dengan makhluk lainnya?Siapa saja orang-orang yang didoakan malaikat?Bagaimanakah rumah yang tidak disukai malaikat?Apa saja kesalahan-kesalahan yang merusak keimanan kepada malaikat?Apa hikmah beriman kepada malaikat?

BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian malaikatKata malaikat berasal bentuk jamaknya dari kata malakun yang berarti utusan. Dari makna tersebut malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat Allah yang diberikan kepadanya. Menurut terminologi malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat gaib, diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh kepada Allah SWT, dan tidak pernah ingkar kepadanya. Mereka tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak memiliki keinginan apapun secara fisik, serta menghabiskan waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.Adapun tentang masalah sejak kapankah malaikat itu tercipta? kita tidak menemukan satu pernyataan (dalil) pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30:Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-baqarah: 30)Malaikat termasuk makhluk Allah yang bersifat ghaib (tidak dapat dijangkau oleh indera manusia). Hanya Allah yang dapat mengetahui hakikat malaikat.

(QS. an-Naml (27): 65).

Allah menganugerahkan kepada malaikat akal dan pemahaman serta menciptakan bagi mereka naluri untuk taat. Allah juga memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk serta kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Al-Quran tidak menjelaskan tentang asal-usul penciptaan malaikat, seperti penciptaan manusia dan jin. Tentang asal-usul penciptaan malaikat dari nur (cahaya) disebutkan dalam hadits Nabi Saw. yang berasal dari Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Dalam hadits tersebut Nabi Saw. bersabda:

Artinya: Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang berkobar, dan Adam (manusia) sebagaimana telah dijelaskan kepadamu. (HR. Ahmad, Muslim, atTirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Hadits di atas menjelaskan asal-usul malaikat, jin, dan manusia yang berbeda beda. Karena alasan itulah malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama makhluk ghaib. Walaupun malaikat dikatakan sebagai dzat, tetapi malaikat tidak diberi kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat dalam hal ini lebih merupakan kekuatan alam daripada bersifat seperti manusia. Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal atau durhaka. Dalam hal ini al-Quran menyatakan:

Beriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya maka malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan umat islam dari segala bentuk kesyirikan.Secara tersirat, dalam QS Al-Baqarah ayat 2-3 memberi penjelasan bahwa beriman kepada malaikat adalah pangkal keimanan kepada wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada para rasul-Nya. Hal itu disebabkan, Allah SWT menurunkan wahyu kepada para rasul-Nya melalui perantara Malaikat Jibril.Demikian pula sebaliknya, jika ada orang yang mendustakan keberadaan malaikat berarti ia telah mendustakan wahyu dan kitab-kitab Allah SWT serta mendustakan risalah para rasul.

Wujud malaikatWujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir (35:1) yang berbunyi:Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Surat Faathir 35:1)Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

Sifat malaikatSifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT :Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT.Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.Selalu takut dan taat kepada Allah. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya. Mempunyai sifat malu. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung. Tidak makan dan minum. Mampu mengubah wujudnya. Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya. Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra Mi'raj.Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad, dan lainnya.Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah Malaikat Yang Terjatuh (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari api yang tidak berasap, sedang malaikat dicipta dari cahaya.

Pengertian iman kepada malaikatIman kepada Malaikat yaitu meyakini dan membenarkan bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat dengan segala tugas-tugasnya. Iman kepada malaikat berarti mengamalkan rukun iman yang kedua. Malaikat termasuk makhluk ghaib artinyamakhluk yang tidak dapat dijangkau dan dibuktikan dengan indra manusia, hanya Allah yang mengetahui keberadannya.Kejadian Malaikat dijelaskan oleh Allah dalam Al Quran surat Fathir ayat 1:

Artinya:SegalapujibagiAllahPenciptalangitdanbumi,yangmenjadikanmalaikatsebagaiutusan-utusan(untukmengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Dalil naqli yang menunjukkan adanya malaikat, banyak diungkap dalam Al-Quran, antara lain surat Al-Anbiya ayat 19-20.

. .

Artinya : Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya/ 21: 19-20)Hadis Rasulullah yang mewajibkan seorang muslim beriman kepada malaikat adalah:

Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kemudian dan percaya kepada qada dan qadar yang baik dan yang buruk. (HR. Muslim)

Nama dan tugas malaikatGambaran malaikat dalam hubungannya dengan manusia oleh al-Quran dikaitkan dengan tugas-tugas yang bercorak rohaniah. Tugas-tugas malaikat secara umum antara lain adalah: Pertama, perantara dalam mengemban wahyu. Al-Quran mengatakan bahwa malaikat yang mengemban wahyu kepada Nabi disebut malaikat Jibril.

Artinya : Barang siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (QS. al-Baqarah (2): 98). Menurut Ikrimah, kata Jibril berasal dari kata majemuk Jibr, yang artinya hamba, dan kata il yang berarti Tuhan. Dengan demikian Jibril berarti hamba Allah. Malaikat Jibril disebut juga Ruhul-Amin atau ruh yang dipercaya (QS. asy-Syuara (26): 193-194), atau disebut juga Ruhul Quddus atau ruh suci (QS. an-Nahl (16): 102). Malaikat Jibril disebut juga Rasul atau utusan, yang dengan perantaranya Allah Swt. menyampaikan firman-Nya kepada para nabi dan rasul. Artinya : Dan tidak layak Allah berbicara dengan seorang manusia pun kecuali dengan perantaraan wahyu, di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu utusan itu mewahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (QS. asy-Syura (42): 51). Kedua, perantara untuk meneguhkan hati. Tugas malaikat yang seperti ini adalah untuk meneguhkan hati hamba-hamba Allah yang tulus. Malaikat juga menghibur mereka pada waktu mereka dalam kesusahan. Al-Quran mengatakan:

Dikatakan juga bahwa malaikat adalah penjaga orang-orang yang beriman, baik di dunia maupun di akhirat. (QS. Fushilat (41): 30-31). Malaikat diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan dengan itu hatinya menjadi tenteram (QS. Ali Imran (3): 125, dan al-Anfal (8): 12). Ketiga, perantara untuk menjatuhkan siksaan. Tugas malaikat untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman erat sekali hubungannya dengan fungsinya untuk melaksanakan hukuman bagi orang yang kafir. Berulang kali Al-Quran menegaskan bahwa ada orang-orang yang tidak mempercayai para nabi dan akhirnya mereka mendapat adzab dari Allah Swt. Al-Quran menegaskan:

Terkait dengan hal ini Allah Swt. juga berfirman dalam al-Quran:

Artinya: Dan seandainya engkau melihat tatkala malaikat mematikan kaum kafir, dengan memukul muka dan punggung mereka. (QS. al-Anfal (8): 50). Keempat, mendorong berbuat baik. Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan manusia antara lain adalah karena dorongan para malaikat. Al-Quran menjelaskan bahwa peranan malaikat dan syetan adalah untuk mendorong manusia ke arah dua jurusan kehidupan yang bertolak belakang. Jika malaikat mendorong manusia ke arah kebaikan, maka syetan justru sebaliknya, mengarahkan manusia untuk berbuat sesat. Allah Swt. berfirman:

Kelima, mencatat perbuatan manusia. Terkait dengan tugas malaikat yang ini Al-Quran menyebutnya sebagai kiraman katibin atau juru tulis yang mulia. AlQuran menyatakan:

Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:Jibril : Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril mempunyai julukan Ruhul Qudus. Mikail : Pembagi rezeki kepada seluruh makhluk.Israfil : Peniup sangkakala pada hari kiamat. Dua kali Malaikat Israfil meniup sangkakala. Pertama, bumi dan seisinya akan hancur dan terjadilah Hari Kiamat. Kedua, dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai jaman Nabi Adam AS sampai akhir jaman.Munkar dan Nakir : Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.Malaikat Maut : Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis yaitu: Para pencabut dengan keras,Para pencabut dengan lembut.Ridwan : Penjaga pintu surga.Malik : Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka.Zabaniah : 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.Harut dan Marut : Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.Malaikat disekitar Arsy Hamalat al 'Arsy : Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan. Malaikat Haffun : Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih. Darda'il : Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadan. Hafazhah (Para Penjaga) Kiraman Katibin :mPara malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh, kemudian malaikat tersebut menjadi saksi di sidang hisab di Mahsyar. Muaqqibat : Para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti. Malaikat Qarin : Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan. Malaikat Arham : Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan. Jundallah : Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan. As-Sijilli : Malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah di bumi. Azh-Zhil : Malaikat yang mendampingi Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api. Ad-Dam'u : Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia. An-Nuqmah : Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga. Ahlul Adli : Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserta isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala. Malaikat berbadan api dan salju : Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir. Ar-Ra'd : Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk. Penjaga matahari : Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju. Malaikat Rahmat : Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.Malaikat `Azab : Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat. Malaikat penggiring : Para malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin). Malaikat pegunungan : Malaikat yang menjaga pegunungan. Malaikat Bayt al-Makmur : 70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur. Malaikat makmum : Para malaikat yang menjadi makmum ketika manusia salat. Malaikat penyeru manusia dan jin Penyeru bulan Ramadan : Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadan hingga fajar. Penyeru dari pintu-pintu Surga : Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya. Penyeru kebaikan dan laknat : Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin. Malaikat Laylat al-Qadr : Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadan. Adapun tugas atau pekerjaan para malaikat menurut Al-Quran dan hadis antara lain sebagai berikut:Mendoakan orang mukmin, memohon rahmat da ampunan bagi mereka (Al-Mumin/40: 7-9).Mencatat perbuatan manusia (AL-Muhaffin/83: 10-12), (Al-Qaf/50: 16-19).Memperkukuh pendirian orang mukmin (Al-Anfal/8: 12).Mencabut nyawa (Al-Anam/6: 61) dan (As-Sajdah/32: 11).Menggembirakan hati orang mukmin (Fushilah/41: 30).Membaca doa bersama orang-orang shalat Hadir dalam shalat-shalat Subuh dan Ashar.Mendengarkan bacaan Al-Quran.Menghadiri majelis dzikir dan pengajian.Memberitahu tentang orang-orang yang dicintai Allah dan orang-orang yang dibenci-Nya

Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail (Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Perbedaan malaikat dengan makhluk lainnyaMalaikat berbeda dengan makhluk lainnya, seperti jin, iblis dan syetan, perbedaan itu terletak pada asal usul kejadian dan sifat-sifatnya. Sifat malaikat selalu taat kepada perintah Allah SWT dan tidak pernah membangkang sedikitpun, sehingga mereka selalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Alah SWT. Jin ada yang taat, ada yang ingkar, sedangkan iblis dan syetan selalu ingkar terhadap perintah-perintah Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena mempunyai akal dan nafsu. Manusia ada yang taat dan ingkar (kafir). Dalam hal ini Allah SWT. berfirman:

Menurut Maulana Muhammad Ali salah satu pengertian jin yang digunakan dalam al-Quran adalah untuk menunjuk pada makhluk halus yang tidak dapat ditangkap oleh indera biasa. Makhluk ini diciptakan dari api, dan tugasnya adalah merangsang keinginan nafsu rendah manusia. Al-Quran menyatakan:

Sebagaimana halnya manusia, jin juga terkena kewajiban untuk menjalankan syariah (QS. al-Anam (6): 130). Adapun rasul yang harus diikutinya adalah seperti rasul yang diikuti manusia. Oleh karena itu, di antara jin pun terdapat kelompok-kelompok yang perangainya baik dan buruk. Sebagian ulama mengatakan bahwa di antara golongan jin ini ada yang Muslim dan ada yang kafir (QS. al-Jin (72): 11). Hanya saja kebanyakan dari golongan jin ini kafir dan memiliki perangai yang buruk. Makhluk gaib yang lain adalah yang disebut Iblis dan Syetan. Menurut ahli bahasa, kata Iblis berasal dari kata Iblas yang berarti putus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah. Seperti telah disebutkan di muka, Iblis diciptakan dari api seperti halnya jin. Para ulama mengatakan bahwa Iblis adalah nenek moyang dari seluruh syetan. Dari segi bahasa, syetan atau bentuk jamaknya syayatin, memiliki arti setiap sesuatu yang keterlaluan, baik dari golongan manusia atau jin. Adapun yang dimaksudkan dalam ajaran Islam, syetan adalah sebutan untuk kelompok yang keterlaluan dari bangsa jin. Iblis yang merupakan nenek moyang syetan adalah makhluk yang akan hidup sampai hari kiamat kelak (QS. Shad (38): 80-81). Iblis diberi umur yang demikian panjang karena permintaannya kepada Allah. Permintaan ini berkaitan dengan peristiwa penolakannya untuk memberikan hormat kepada Adam, sehingga iblis dan juga syetan itu dilaknat oleh Allah. Setelah peristiwa itu mereka berjanji untuk tidak berhenti mengajak dan menggoda manusia untuk menyimpang dari ajaran Allah. Pada saat yang bersamaan disebutkan pula bahwa Iblis juga mempunyai keturunan (QS. al-Kahfi (18): 50). Sebagaimana Allah mengirimkan malaikat kepada manusia untuk memberikan petunjuk dan mengokohkannya, maka Allah juga telah menciptakan syetah bagi manusia. Adapun tugas utama syetan ini adalah menggoda dan menjerumuskan manusia dalam kehidupan yang sesat. Syetan berusaha menampakkan kepada manusia hal-hal yang buruk seolah-olah sebagai perbuatan yang baik. Oleh karena tugasnya yang demikian, ketika ada orang yang cenderung dalam dirinya melakukan perbuatan negatif, maka keberadaan syetan menjadi semakin kuat. Karena demikian kuatnya iblis dan syetan menggoda manusia, Allah menyebut mereka sebagai musuh yang nyata. Untuk menghadapi dahsyatnya bujuk rayu dan godaan syetan, cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat keimanan kita kepada Allah dan malaikat yang senantiasa mengarahkan kepada kebaikan. Menanamkan sifat-sifat Ilahiyah dan malakutiyah dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan akan memberikan cahaya cemerlang dalam jiwa dan memenuhi hati nurani dengan nur yang gilang-gemilang. Jikalau hati sudah cemerlang dan jiwa sudah bersinar dengan nur keimanan, maka pasti terhapuslah segala macam godaan dan rayuan syetan itu.Malaikat:Diciptakan dari cahaya dan tidak berjenis kelaminDiciptakan lebih dahuluDapat menjelma menjadi apa sajaTermasuk makhluk gaibSemua taat kepada AllahTidak mempunyai nafsuTerpelihara dari perbuatan dosaMengajak manusia berbuat kebaikanDiciptakan tidak berpasanganManusia:Diciptakan dari tanah dan berjenis kelaminDiciptakan lebih akhir dari malaikatHanya memiliki satu bentuk sajaTidak termasuk makhluk gaibAda yang ingkar kepada AllahDiciptakan mempunyai nafsuBerpasangan,Mempunyai keturunan

Jin :Diciptakan dari api Termasuk makhluk gaibAda yang muslim dan ada yang kafirDapat menjelma menjadi apa sajaMempunyai hawa nafsuBerjenis kelamin Mempunyai keturunanUmurnya lebih lama dari manusia

Iblis :Iblis adalah nenek moyang daripada jin yang dulunya melawan perintah Allah saat disuruh bersujud kepada Adam A.S. Iblis akan selalu mengajak manusia untuk berbuat kejahatan. Sifat ini sangat berlawanan dengan sifat malaikat yang mengajak manusia untuk berbuat kebaikan.

Setan:Sedangkan Setan menurut Asy Syekh As Shawi adalah nama bagi tiap-tiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia. Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa setan itu adalah nama sifat dan tidaklah memiliki bentuk atau asal tertentu. Jika jin durhaka maka akan dinamakan setan, begitu juga dengan manusia yang durhaka kepada Allah.Alghazali berkata : dapatlah engkau daripada setan-setan jin. Dan berhati-hatilah engkau daripada setan-setan manusia, karena sesungguhnya setan-setan manusia itu, telah memberi kesenangan kepada setan-setan jin daripada keletihannya.

Orang-orang yang didoakan malaikatOrang yang tidur dalam keadaan suci (mempunyai wudlu)Orangyang dudukmenungguwaktu shalatOrang-orangyang beradadi shafbarisan depan di dalam shalat berjamaahOrang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shof)Para malaikat mengucapkan amin ketika seorang Imam selesai membaca surat Al-FatihahOrang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalatOrang-orangyangmelakukan shalatSubuhdan Ashar secara berjamaahOrangyang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuanorangyangdidoakanOrang-orangyangberinfaqOrang-orangyangsedangmakansahurOrang-orang yang sedang menjenguk orang sakitSeseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Tempat yang tidak disukai malaikatMenurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:Tempat yang di dalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu)Tempat yang terdapat patung (gambar)Tempat yang di dalamnya ada seseorang muslim yang mengacungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslimTempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat. Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Bukhari, Tirmidzy, Muslim, dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur. Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.

Kesalahan-kesalahan yang merusak keimanan kepada malaikatTerdapat kesalahan-kesalahan yang merusak keimanan kepada malaikat. Bahkan bisa jadi kesalahan itu membawa kepada kekufuran naudzu billahi min dzalik-. Oleh karena itulah, kita berlindung kepada Allah agar tidak terjatuh dalam kesalahan tersebut. Beberapa kesalahan yang ada adalah:Mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Sungguh inilah yang juga dikatakan kaum musyrikin. Maha Suci Allah dari anggapan ini. Hal ini terdapat dalam firman-Nya, yang artinya,Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri apa yang mereka sukai.(QS. An-Nahl [16]: 57)Beribadah kepada para malaikat. Padahal jika mereka mau merenungi ayat-ayat Al-Quran, akan jelas ditemukan bahwa para malaikat itu sendiri hanya menyembah kepada Allah semata. Walaupun mereka diberi berbagai kelebihan oleh Allah, mereka tetaplah makhluk Allah taala. Allah taala berfirman,Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.(QS. Al Araaf [7]: 206)Menamakan para malaikat dengan nama-nama yang tidak ditetapkan oleh Allah taala dalam Al-Quran dan tidak disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Seperti misalnya menamakan malaikat maut dengan nama Izroil, malaikat pencatat amal dengan Roqib dan Atid.Mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah pembantu Allah. Maha Suci Allah dari perkataan seperti ini. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang menciptakan para malaikat tersebut. Dan segala makhluk yang diciptakan Allah adalah membutuhkan Allah. Malaikat-malaikat tersebut pun melaksanakan tugas-tugasnya karena diperintah oleh Allah dan diberi kemampuan untuk melaksanakannya. Kesalahan anggapan ini adalah termasuk dari kesalahan pemahaman karena menyamakan Allah dengan mahluk, dalam hal ini adalah menyamakan Allah dengan kondisi para raja yang membutuhkan pembantu-pembantu untuk melaksanakan pekerjaannya. Dan ini termasuk dalam hakikat kesyirikan.

Hikmah beriman kepada malaikatTidak sombong, karena malaikat tidak punya sifat sombongMemperkuat keimanan kepada Allah, karena malaikat senantiasa bertasbih kepada-NyaSuka mendoakan kebaikan dan ampunan bagi orang lain, sesuai degan sifat malaikatMengingat akan adanya balasan Allah pada saat malaikat mencabut nyawaMenghindari keinginan untuk berbuat dosa karena malaikat selalu mencatat segala amal baik dan buruk manusiaSelalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikatBerupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat.Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.Menurut Abu Ala Al Maududi, seorang tokoh pembaru dari Pakistan, beriman kepada malaikat akan memurnikan dan mebebaskan konsep tauhid dari perbuatan-perbuatan syirik. Hal itu juga sejalan dengan beberapa hadis Nabi Muhammad Saw. yang melarang umat islam untuk menyambah malaikat.Dengan mengimani keberadaan malaikat, umat islam juga menyadari bahwa tugas-tugas dan kewajiban yang dijalankan malaikat sangat dekat dan berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Dengan memahami hal itu, umat islam akan terdorong untuk mengerjakan amalan-amalan yang dihadiri dan didoakan malaikat atas perintah Allah Swt. Di antara amalan-amalan tersebut adalah.Mengerjakan ibadah pada malam Lailatul Qadar.Membaca Al-Quran dan berzikir kepada Allah Swt.Mengerjakan kebajikan.Menuntut ilmu yang bermanfaat.Berjalan menuju masjid.Mengerjakan salat berjamaah pada saf yang pertama.Hadir lebih awal ketika mengerjakan salat jumat.Memberikan sedekah dan infak dalam kebaikan.Mengerjakan ibadah haji dan wukuf di arafah.Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.Mengunjungi orang yang sakit.Tidur dalam keadaan berwudhu.Demikian pula sebaliknya, dengan beriman kepada malaikat, umat islam akan menjauhi amalan-amalan yang dilaknat dan dijauhi oleh malaikat atas perintah Allah Swt. Di antara amalan-amalan tersebut adalah.Hidup dalam kekafiran.Melindungi orang yang mendustakan ajaran agama.Mencaci-maki sahabat Nabi Muhammad Saw.Mengacung-acungkan besi kepada saudaranya dengan tujuan menakut-nakuti.Mengerjakan kemaksiatan di dalam rumah, seperti mabuk-mabukan.Meletakkan anjing dan patung di dalam rumah.Dengan mengerjakan dan menjauhi dua macam perbuatan di atas, umat islam akan makin bertambah tebal keimanannya kepada Allah Swt. Pada akhirnya, hal itu mengangkat dan meninggikan derajat manusia itu sendiri.Harapan Kita Mengimani Para Malaikat, mengerjakan Amalan-amalan yang didoakan oleh Malaiakat, seperti membaca Al-Quran, selalu Zikir Kepada Allah SWT dan mengunjungi orang yang sedang sakit, menjauhi amal-amal yang dilaknat oleh Malaikat seperti memelihara anjing dan memajang patung di dalam rumah, mencaci maki kepada sesama dan menghindari dari kekufuran.

BAB IIIKESIMPULAN

KESIMPULANBeriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya, maka malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan umat islam dari segala bentuk kesyirikan.Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut.Jumlah malaikat tidak terhingga tetapi yang wajib diketahui berjumlah 10 malaikat, yang terdiri dari Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Malik, dan Ridwan.

Hikmah beriman kepada Malaikat:1. Tidak sombong, karena malaikat tidak punya sifat sombong2. Memperkuat keimanan kepada Allah, karena malaikat senantiasa bertasbih kepada-Nya3. Suka mendoakan kebaikan dan ampunan bagi orang lain, sesuai degan sifat malaikat4. Mengingat akan adanya balasan Allah pada saat malaikat mencabut nyawa5. Menghindari keinginan untuk berbuat dosa karena malaikat selalu mencatat segala amal baik dan buruk manusia6. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat7. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.8. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat.9. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

SARANDengan makalah ini diharapkan mahasiswa Islam khususnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk-beluk malaikat Allah. Baik pengertian, macam-macam, tugas-tugas, serta lebih meningkatkan kadar keimanan kita kepada malaikat Allah.1. Kepada penulis selanjutnya diharapkan dapat mencari referensi yang lebih banyak lagi mengenai malaikat Allah.2. Marilah kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap 6 rukun iman yang ada untuk kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di kandung badan agar kita selamat dunia dan akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Islamwiki (2010). Iman kepada malaikat-malaikatnya. From http://islamwiki.blogspot.com/2009/02/iman-kepada-malaikat-malaikatnya.html, 4 mei 2010Mujib, Abdul. (2005). Kepribadian dalam psikologi Islam. Jakarta : Rajawali PressWikipedia (2010). Malaikat. From http://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat, 4 mei 2010http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.htmlhttp://ikrimatulhusna1.blogspot.com/2013/11/makalah-iman-kepada-malaikat-allah.htmlhttp://ekhymauliyana.blogspot.com/2013/12/contoh-makalah-keberimanan-kepada.htmlToto Suryana, Drs, M.Pd, dkk., Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bandung, Tiga Mutiara, 1997Akiy Al-Kaaf, Abdullah,Muara Ilmu Tauhid,Bandung: Pustaka Setia, h. 105-107.Al-Jisr Ath-Thorabilisiy, Sayyid Husen Afandy,Memperkokoh Aqidah Islamiyah Dalam Perspektif Ahlussunah Waljamaah,Cet. 1, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.Al-Uthaimin, Shiekh Mohammed bin Saleh,Aqidah Ahli Sunnah Waljamaah,Departemen Agama, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Islam Arab Saudi: 1416H.10