Majalah Karya Anak Geografi
-
Upload
aprilyan-david-budiarta -
Category
Documents
-
view
47 -
download
2
description
Transcript of Majalah Karya Anak Geografi
1 Majalah Karya Anak Geografi !
Salam Redaksi
MAKAN ! GEOGRAFI
Hai sahabat pecinta majalah! Selamat bertemu dengan kami dari Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Malang angkatan tahun 2013. Nama majalah kita kali ini
adalah MAKAN! Geografi. Eh sebelumnya kita kenalan dulu dengan kru pembuatan
majalah kali ini, di posisi koordinator atau biasa kita kenal sebagai ketua yaitu Aprilyan
David Budiarta. Tentu seorang ketua tidak bekerja sendiri dalam pembuatan majalah
ini, dia di bantu beberapa anggota yang masih teman sekelasnya juga diantaranya adalah
Herdin Trysna Putra, Iwan Setyawan, Syaif Hizbulhaq Alwathoni, dan Tantio Kuswari.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan majalah ini terutama pada beliau Bapak Dosen Pembimbing Majalah kami
yaitu.....
Bicara seputar majalah kami, kami mengambil nama MAKAN! Geografi yang
merupakan singkatan dari Majalah Karya Anak Geografi. Mungkin nama yang sedikit
aneh menurut pembaca, namun nama “MAKAN!” ini menurut kami penting dalam
kehidupan sehari-hari karena tanpa makan kita bisa lemas, lemah dan berujung pada
sakit. Selain itu nama majalah kami ini berkaitan dengan tema dari majalah kami yaitu
Budaya. Budaya kebudayaan sendiri berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi atau perbuatan dan akal manusia. Ada juga yang menyebut
budaya dengan kultur. Kata kultur sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk
serapan dari bahasa Inggris culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Apa kaitannya dengan majalah kami? Seperti yang kita ketahui Indonesia
memiliki banyak suku, adat, dan budaya yang di setiap daerah selalu berbeda-beda.
Mayoritas orang memandang budaya pada tiap daerah hanya pada tarian dan pernikahan
adatnya saja, namun pada kenyataannya budaya atau kebudayaan memilikiwujud yang
beragam. Disini kami mengambil istilah Makan karena cara dan apa yang dimkan oleh
setiap suku yang ada di Indonesia selalu berbeda-beda.
2 Majalah Karya Anak Geografi !
Dari beberapa penjelasan diatas yang melatar belakangi pengambilan nama
majalah kami kali ini. Bagaimanakah kondisi atau keadaan budaya indonesia di kala
jaman yang serba “teknologi” ini? Apakah kebudayaan luar negeri mempengaruhi
kebudayaan yang ada di Indonesia? Siapa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
budaya Indonesia? Selamat bergembira dengan majalah kami.
3 Majalah Karya Anak Geografi !
DAFTAR ISI
Cover
Salam Redaksi..............................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................3
Tokoh Inspiratif Kita “Pak Cip”..............................................................5
Biografi Sudjiwo Tedjo...............................................................................8
Kesenian Reog Sudah Sampai Mancanegara.........................................10
Kebudayaan Kediri “Tiban”....................................................................12
Musik Tradisional “Gamelan” yang Mulai Dipelajari Warga Asing..13
Keunikan Kopi Khas Ponorogo...............................................................15
Hedonisme..................................................................................................17
Resensi Film “Sang Penari”.....................................................................20
Resensi Film “Sang Pencerah”.................................................................24
Cerpen “Ibuku Budayawan”....................................................................26
Puisi
Budaya Indonesia yang Hilang......................................................29
Budaya Negeriku.............................................................................30
4 Majalah Karya Anak Geografi !
Katanya...Kata Mereka..................................................................31
Nuansa Budaya Indonesia....................................................... ....32
Cergam.......................................................................................................33
TTS.............................................................................................................35
Tips
Pihak-pihak Pelestari Kebudayaan Indonesia.............................36
Tips Agar Anak Usia Dini Mempelajari Kebudayaannya
Sendiri..............................................................................................40
.
5 Majalah Karya Anak Geografi !
Tokoh Inspiratif Kita “Pak Cip”
Oleh : Syaif Hizbulhaq A
1. Nama : Drs. SOETJIPTO.TH, S.H., S.E., M.Pd.
2. NIP : 195609141980021001
3. Tempat Lahir : Probolinggo
4. Tanggal Lahir : 14 September 1956
5. Jabatan Akademik : Lektor Kepala di FIS UM Malang
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Kebangsaan : WNI
8. Agama : Islam
9. Status Perkawinan : Menikah
10. Alamat Tinggal : Jl. Gambuta 3 / H8 Malang 65146
HP 081336083671
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1. SD (1963 – 1968)
2. SMP (1969 – 1971)
3. SMA Negeri Probolinggo (1972 – 1975)
4. Sarjana Muda Pendidikan Geografi di FKIS IKIP Malang (1976 – 1978)
5. Sarjana Pendidikan Geografi di FKIS IKIP Malang ( 1979 -1980 )
6. Akta Mengajar VB di Pascasarjana IKIP Malang (1984 -1985)
7. Sarjana Hukum UNIDHA Malang (1985 – 1989)
8. Pra Pasca Sarjana Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Airlangga ( 1998)
9. S2 Ilmu-Ilmu Sosial di Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya (1998 -2003 )
10. Sarjana Ekonomi STIE KOPERASI Malang(2001 – 2005)
6 Majalah Karya Anak Geografi !
11. S2 Pendidikan Geografi di FPS Universitas Negeri Malang ( 2006-2010 ).
Nama Tokoh yang kami kagumi di FIS adalah Drs. SOETJIPTO.TH, S.H., S.E.,
M.Pd. Beliau lahir tanggal 14 September 1956 di Kabupaten Probolinggo dan dari asal
keluarga yang kental dengan agama. Kesederhanaan adalah ajaran pokok yang diajarkan
orang tua Pak Chip (nama panggilan) untuk mendidik beliau hingga sekarang ini. Dari
kesederhanaan tersebut, membawa beliau menjadi sosok yang idealis yakni teguh dalam
pendiriannya. Beliau telah menikah dengan seorang istri yang setia dan memiliki rumah
ber-alamatkan di Jl. Gambuta 3 / H8 Malang 65146.
Tokoh ini mempunyai seribu pengalaman jenjang pendidikannya selama ini.
Beliau adalah lulusan sarjana pendidikan geografi FKIS Malang tahun 1978, karena
beliau ber-tipekan orang yang tidak mudah menyerah, beliau meneruskan
pendidikannya S2 Akta Mengajar VB di IKIP malang dan lulus tahun 1985. Setelah
mendapat gelar tersebut, beliau kuliah lagi mengambil jurusan Sarjan Hukum di
UNIDHA lulus tahun 1989 dan memiliki gelar SH, sesuai gelar yang dimilikinya
tersebut Pak Chip menjadi sosok terkenal berkecimpung di dunia politik sampai saat ini.
Setelah itu, beliau meneruskan Pra Pasca Sarjana Ilmu-ilmu sosial di UNAIR dan lulus
tahun 1998 dan dilanjut Pasca Sarjana di tempat yang sama dan lulus tahun 2003. Untuk
menambah ilmu ekonomi beliau melanjutkan kuliah Sarjana Ekonomi STIE
KOPERASI Malang (2001 – 2005) dan S2 Pendidikan Geografi di FPS Universitas
Negeri Malang ( 2006-2010 ).
Pak Sucipto adalah dosen asik dan dikenal oleh mahasiswa jurusan pendidikan
geografi. Beliau juga termasuk dalam dosen ter-favorit dan ter-lucu di kalangan
mahasiswa baru angkatan 2013 karena cara pengajarannya yang berbeda dari dosen-
dosen yang lainnya. Beliau sangatlah sering beda pemikiran mengenai suatu hal, karena
pimikiran beliau cenderung bukan teoritis melainkan rasional dan sesuai logika. Semisal
ada pertanyaan mengapa bisa pemikiran Pak chip (nama panggilan) sering berbeda?
Jawabannya mungkin dari pengalaman-pengalaman beliau yang sudah mengenal baik
tentang masalah-masalah kehidupan ini.
Pak Chip adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah. Segala rintangan yang
menghadangnya pasti akan dia lawan yang penting bisa dianalogikakan dan benar
7 Majalah Karya Anak Geografi !
menurut logikanya. Apabila kita belum mengenal beliau, biasanya kita cenderung
berfikir negatif tentang kepribadiannya. Menurut saya tidak demikian, beliau adalah tipe
dosen inspiratif karena beliau mempunyai seribu alasan yang bisa dibilang berani dan
anehnya bila dipikir sesuai logika kita sebagai mahasiswa maka itu benar sesuai realita.
Pengalaman dan kedekatan Pak Cip dengan mahasiswanya ini lah salah satu
alasan mengapa kami mengangkatnya dalam majalah ini. Sealain itu juga karena
penghargaan yang pernah diterima beliau diantaranya adalah.
1. Utusan Anggota KPRI UM Malang Periode 1998-2012 (4 periode).
2. Satyalencana Karya Satya XX Tahun (24 April 2007).
3. Sebagai sekretaris pengurus KPRI UM Periode 2007-2009.
8 Majalah Karya Anak Geografi !
BIOGRAFI SUDJIWO TEDJO
Oleh : Aprilyan David Budiarta
Nama : Agus Hadi Sudjiwo
Alias : Sudjiwo Tedjo / Sujiwo Tejo
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 31 Agustus 1962
Agama : Islam
Budayawan sekaligus seniman Agus Hadi Sudjiwo yang biasanya dikenal
dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang lulusan Tehnik Sipil dan Matematika di
ITB Bandung. Ia memulai karirnya sebagai seorang wartawan harian Kompas
selama 8 Tahun.
Hasrat dan bakat seninya
dimulai ketika dia menjadi penyiar radio
kampus, bermain teater, dan mendirikan
ludruk ITB bersama budayawan
Nirwan Dewanto. Selain itu, dia juga
menjabat sebagai Kepala Bidang Pedal
Persatuan Seni Tari Karawitan
Jawa di ITB dan membuat himne
jurusan Tehnik Sipil ITB pada
rientasi ITB tahun 1983.
Pada tahun 1999, Tedjo
memprakarsai berdirinya Jaringan
Dalang dengan tujuan untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang
dalam kehidupan masyarakat masa kini, Pada tahun 2004 dia mendalang keliling
Yunani. Namun, satu hal yang menjadikan dirinya berbeda dengan dalang pada
9 Majalah Karya Anak Geografi !
umumnya adalah dia suka melanggar paham pewayangan termasuk tokoh Rahwana
dibuatnya menjadi baik dan Pandhawa menjadi tidak selamanya benar.
Beliau dikenal sebagai penyanyi pada tahun 1998 dalam bidang musik. Berkat
video klip lagunya di album Pada Suatu Ketika dia meraih penghargaan sebagai video
klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia tahun 1999.
Pada bidang teater, kiprah Sudjiwo Tedjo terlihat dari keaktifannya mengajar
teater di EKI sejak 1997. Selain itu dia juga turut serta dalam pertunjukkan teater.
Salah satunya yaitu “Pertunjukan Laki-laki” yang berkolaborasi dengan Rusdy
Rukamarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu tahun 1999.
Dalam bidang perfilman Sudjiwo Tedjo memulai karirnya pada film
“Telegram” pada tahun 1966. Setelah itu dia juga bermain di film-film bergengsi
lainnya diantaranya yaitu “Janji Joni”, “Kafir”, “Detik Terakhir”, “Sang Pencerah”,
dan “Tendangan Dari Langit”.
10 Majalah Karya Anak Geografi !
Kesenian Reog Sudah Sampai Mancanegara
Oleh : (Herdin Trysna P)
Reog Ponorogo kesenian khas dari Kabupaten Ponorogo ini yang
sudah tidak asing lagi terdengar oleh semua telinga masyarakat
Indonesia. Reog Ponorogo ini biasanya tampil pada bulan-bulan
tertentu seperti, bulan purnama dan bulan Suro. Namun, biasnya pentas
Reog Ponorogo ini di pentaskan juga pada hajatan, bersih desa, dan
lain-lain. Kesenian khas dari Ponorogo ini sudah sampai mancanegara
karena dalam pementasan Reog pada bulan suro biasnya banyak
wisatawan asing atau mancanegara yang berkunjung maupun dating
ke Kabupaten ponorogo untuk menyaksikan kesenian khas dari
Kabupaten ponorogo ini.
Namun, di samping para wisatawan dating untuk berkunjung ke
Ponorogo juga da factor lain yang mempengaruhi kesenian Reog
Ponorogo sampai ke mancanegara dikarenakan banyak warga
11 Majalah Karya Anak Geografi !
Ponorogo yang menjadi tki yang bekerja ke luar negeri. Contoh lain
yaitu komunitas reog Ponorogo yang ada di USA. Komunitas Reog
Ponorogo ini dinamakan komunitas Reog Singo Lodoyo USA.
Pada 15 April 2010 mereka sekali lagi membuat kagum penonton
Amerika dan internasional di Festival Tahunan Cherry Blossom yang
terkenal di jantung kota Washington, DC, setelah mereka , tampil lagi
pada festival hari kemerdekaan AS atau The US4th July Independence
Day Festival di Washington, DC. Bukan sekedar di USA saja namun, pada
acara hari perdamaian Haiti kesenian khas dari Ponorogo ini di sajikan
oleh para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-
B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti)
dibawah pimpinan Letkol Czi Arief Novianto. Acara ini bertempat di
Plaza De La Paix, Port Au Prince-Haiti, Rabu (25/9/2013).
Kesenian Reog Ponorogo ditampilkan sebagai acara inti.
Dihadapan para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince yang
memadati Plaza De La Paix, Reog Ponorogo tampil sangat memukau
dan mengundang kagum para penonton dengan beberapa atraksinya,
seperti penampilan dua personel ‘jathil’ atau penunggang kuda dan
penampilan bujang ganong dengan atraksi akrobatik dan tidak
ketinggalan pula ketangguhan personel ‘barongan’ mengangkat
dadak merak seberat sekitar 50 kilogram hanya dengan kekuatan
gigitan gigi.
Pada hakikatnya selain menjadi bagian dari personel penjaga
perdamaian dunia yang bertugas di Haiti, seluruh personel yang
tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah juga menjadi
duta budaya bangsa guna dapat mempromosikan keanekaragaman
budaya Bangsa Indonesia, khususnya Reog Ponorogo di dunia
internasional.
12 Majalah Karya Anak Geografi !
Kebudayaan Kediri “Tiban”
Oleh : Iwan S
Tiban adalah upacara adat masyarakat Kediri yang digelar dengan
cara bertarung satu lawan satu bersenjatakan cambuk. Cambuknya terbuat
dari lilitan lidi daun aren dan iratan bambu, tradisi ini dimaksudkan untuk
memanggil hujan pada waktu musim kemarau yang berkepanjangan.
Alunan musik tradisional, pertanda upacara dimulai. Siapa pun boleh
menjadi petarung Tiban di arena yang disediakan. Jika seorang warga yang
masuk arena dengan mengacung-acungkan cambuk berarti dia memberi
tantangan pada siapapun yang ada di sekitar lokasi pertandingan. Sebelum
bertarung keduanya terlebih dahulu melepas baju dibadannya masing-
masng dan mengambil cambuk yang disediakan. Dalam tradisi Tiban
terdapat dua orang wasit yang akan mengawal jalannya pertarungan.
Petarung boleh menyerang lawannya dibagian tubuh manapun, kecuali
13 Majalah Karya Anak Geografi !
kepala. Secara bergantian, petarung Tiban masing-masing dniberi
kesempatan tiga kali mencambuk lawan secara berturut turut.
Untuk terhindar dari sabetan cambuk, peserta tiban pun dituntut lihai
membaca pergerakan lawan dan menghindari cambukan. Tak jarang
peserta yang belum lihai, babak belur, kulit terkelupas, hingga berdarah
akibat terkena cambukan. Meskipun saling serang, tak jarang pendekar
Tiban sambil berjoget mengikuti alunan musik saat bertarung. Seolah
mereka tak menghiraukan rasa sakit yang dirasakan akibat luka cambukan.
Meski tradisi yang keras, namun tradisi ini menjunjung tinggi nilai
persaudaraan. Diakhir pertarungan kedua pendekar Tiban akan bersalaman
dan berpelukan.
14 Majalah Karya Anak Geografi !
Musik Tradisional “Gamelan” yang Mulai Dipelajari
Warga Asing
Oleh : Tantio K
Musik tradisional gamelan merupakan musik tradisional dari
jawa,sunda,bali yang kini mulai dipelajari warga asing. Pada tanggal
15 juni 2012 di Bali para wisatawan asing yang berkunjung disebuah
pusat kesenian alat tradisional di Bali. Mereka sangat antusias
mengikuti dan mempelajari alat musik tradional gamelan tersebut.
Karena mereka mengganggap alat musik tradional gamelan tidak kalah
menarik dengan alat musik mereka sendiri yang namanya sudah mendunia.
Para wisatawan asal Amerika bahkan sangat tertarik sekali untuk
memainkannya, mereka mengatakan alat musik tradisional gamelan dari
Indonesia ini mempunyai keunikan dari segi bentuk dan bunyinya. Para
wisatawan asing yang berkunjung di Indonesia pasti sangat tertarik
untuk mempelajari alat musik tradisional gamelan tersebut. Para pemuda
Indonesia seharus bisa memainkan dan melestraikan alat musik
tradisonal gamelan tersebut agar tidak di klaim atau diambil oleh
negara lain.
Dengan cara mempelajari dan memainkan pasti pemuda Indonesia bisa
menjaga dan melestarikan kebudayaannya melalui alat musik tradisional
gamelan tersebut.
15 Majalah Karya Anak Geografi !
Keunikan Kopi Khas Ponorogo
Oleh : (Herdin Trysna P)
Kopi khas Ponorogo yang dibuat dari biji kopi pilahan ini sangat
nikmat dengan pembuatanya yang masih sangat tradisional. Proses
pembuatan kopi khas Ponorogo ini dengan menggunakan tungku api dari
kayu, dan menggunakan kreweng ( wajan yang terbuat dari tanah liat .
Dalam pembuatanya, kopi ini
di masak menggunakan
beras. Kopi Ponorogo
biasanya dimasak dan di
tambahkan nangka (
kalau musim nangka ), dan
juga di tambahkan irisan
kelapa agar aromanya lebih
nikamat. Setelah masak kopi di dinginkan di atas “tampah’ setelah dingin
langsung di tumbuk atau di giling agak kasar, agar pada saat di minum
ada ciri khas yaitu menghaluskan (ngletak) sisa kopi itu sendiri.
Ada beberapa cara dalam proses peracikan kopi khas Ponorogo ini,
yaitu siapkan cangkir, cangkir dalam kopi khas Ponorogo menunjukan
bahwa kopi ini di buat untuk dinikmati sedikit demi sedikit. Membuat
16 Majalah Karya Anak Geografi !
kopi dalam gelas apalagi gelas besar oleh warga Ponorogo sering disebut “koyo
wong tebang”, terus kemudian gunakan air yang direbus hingga mendidih
secara langsung bukan air termos, maksutnya agar panas benar- benar
terjaga. Air yang temperaturnya kurang panas tidak bisa melarutkan
kopi secara baik sehingga rasa dan aroma kopi akan berkurang lalu di
lanjutkan dengan meletakan bubuk kopi terlebih dahulu baru gulanya di
cangkir. setelah itu masukan air panas. Alasan memasukan bubuk kopi
terlebih dahulu: Jika kopi berada di bawah, saat di siram air panas aroma
kopi akan tertahan oleh gula lalu meresap saat di aduk. Jika kopi di atas,
saat di siram air aroma kopi langsung menguap ke udara. Setelah air panas
di tuangkan lalu Jangan langsung di aduk,diamkan 2-3 menit agar
aroma kopi meresap ke dalam gula dan menyatu secara perlahan, dan
terakhir monggo di sruput.
17 Majalah Karya Anak Geografi !
Hedonisme
Oleh : Aprilyan David B
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan
dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Hedonisme berasal dari bahasa
Yunani (Hedone) yang berarti kesenangan. Pencetus paham ini adalah Aristipos dan
Epikuros, mereka melihat manusia melakukan aktifitas pasti untuk mencari kesenangan
dalam hidup.
Hedonisme sendiri terbagi menjadi 2 aliran. Ada yang menekankan pada
kesenangan badan atau jasad seperti makan, minum, adapula yang menekankan pada
kesenangan rohani seperti bebas dari rasa takut, bahagia, tenang batin, tetapi harus
ada pengendalian diri pada saat melaksanakan pola hidup hedonisme.
Arus globalisasi turut serta mendukung maraknya budaya hedonisme yang
berkembang pesat dilingkungan masyarakat Indonesia. Perkembangan paling pesat
terlihat dari kalangan mahasiswa, yang diposisikan sebagai golongan intelektual muda.
Hal tersebut salah satunya menyebabkan terkikisnya budaya asli Indonesia dari waktu
ke waktu. Sesungguhnya keinginan untuk hidup senang dan mewah adalah sebagian
dari naluri semua manusia, tetapi hal tersebut tidak boleh dibiarkan membudaya dalam
masyarakat karena hal itu akan banyak menimbulkan dampak negatif.
Ada beberapa dampak negatif yang dapat disebabkan oleh paham
hedomisme, beberapa dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut.
a. Hedonisme membuat orang lupa akan tanggung jawabnya
Karena apa yang mereka lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan
diri.
b. Manusia akan memprioritaskan kesenangan diri sendiri (Egoisme) dibanding
memikirkan orang lain.
Karena sifat egoisme sering menyebabkan hilangnya rasa persaudaraan,
cinta kasih dan kesetiakawanan sosial.
c. Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat.
18 Majalah Karya Anak Geografi !
Hedonisme dapat merusak sistem nilai kehidupan karena nilai-nilai sosial di
Indonesia mayoritas didasarkan pada nilai agama.
d. Meningkatnya angka kriminalitas.
Hal ini terjadi karena kebutuhan yang lebih besar daripada penghasilan
sehingga membuat orang melakukan segala hal demi uang.
Berkaitan dengan permasalahan hedonisme, kita sebagai generasi penentu
masa depan negeri ini seharusnya tidak terbawa oleh arus globalisasi yang lebih
cenderung bernilai negatif. Ada beberapa cara agar kita sebagai generasi penerus
bangsa tidak terbawa arus hedonisme. Beberapa cara tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Lebih memperkuat keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Yaitu dengan taat melaksanakan ibadah kita dengan itu kita akan selalu
berhati-hati dalam melakukan segala hal karena merasa bahwa Tuhan
senantiasa mengawasi apa yang kita lakukan.
b. Lebih berpikir rasional terhadap apa yang akan kita lakukan.
Yaitu dengan lebih mementingkan kebutuhan yang bersifat pokok (primer)
daripada kebutuhan yang bersifat tambahan (sekunder dan tersier).
c. Memperkuat jiwa nasional serta rasa cinta tanah air dan budaya lokal yang
dimiliki oleh Indonesia.
Dengan cara menggunakan produk buatan Indonesia daripada produk
asing, karena biasanya kita merasa gengsi jika harus menggunakan produk
Indonesia. Selain itu kita juga harus selektif dengan budaya asing yang
masuk ke Indonesia tidak hanya mengikuti budaya tersebut begitu saja.
19 Majalah Karya Anak Geografi !
d. Mentaati peraturan (hukum) yang berlaku di Indonesia.
Dengan mentaati hukum yang berlaku di Indonesia ini kita dapat terhindar
dari perbuatan yang bersifat kriminal dan merugikan orang lain.
20 Majalah Karya Anak Geografi !
Resensi Film “Sang Penari”
Oleh : Aprilyan David B
Film ini berlatarkan dengan keadaan pada tahun 1950-an yang diawali dari
Rasus (Oka Antara) yang kembali ke Desa Dukuh Paruk desa semasa dia kecil dan
bertemu dengan Sakum (Hendro Djarot), seorang tunanetra yang memintanya untuk
mencari seseorang bernama Srintil. Cerita kemudian berkilas balik ke Dukuh paruk dan
hubungan cinta antara Rasus dan Srintil.
Sutradara Ifa Isfansyah
Produser Shanty Harmayn
Penulis Salman Aristo, Ifa Isfansyah, Shanty
Harmayn
Novel : Ahmad Tohari
Pemeran Prisia Nasution, Dewi Irawan, Oka Antara,
Slamet Raharjo, Landung Simatupang,
Hendro Djarot, Happy Salma, Teuku Rifnu
Wikana, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi
Musik Wong Aksan, Titi Sjuman
Sinematografi Yadi Sugandi
Distributor Salto Films
Tanggal Rilis 10 Nopember 2011
Durasi 111 menit
Pada tahun 1953 silam, Dukuh Paruk memiliki seorang pembuat tempe
bongkrek yang bernama Santayib. Suatu hari tempe yang dijual oleh Santayib beracun
dan menyebabkan kematian sebagian warga desa Dukuh Paruk termasuk Surti
(Ronggeng Dukuh Paruk). Hal ini menyebabkan kemarahan warga desa dan pada
akhirnya Santayib dan istrinya pun melakukan bunuh diri dengan memakan tempe
bongkrek buatannya yang beracun tersebut. Putri Santayib, Srintil selamat dari kejadian
tersebut lalu dia dibesarkan oleh kakeknya sakarya.
21 Majalah Karya Anak Geografi !
Setelah kejadian tersebut, Desa Dukuh paruk seperti kehilangan kehidupan
karena sudah tidak ada lagi musik ronggeng yang mengalun di desa ini. Sepuluh
tahun kemudian (1963) Srintil (Prisia Nasution) dan rasus yang telah berteman
sejak kecil pun menjadi dewasa. Rasus menyimpan perasaan cinta pada srintil.
Dengan kondisi Dukuh Paruk yang kelaparan dan mengalami depresi sejak
kehilangan sang penari
ronggeng. Srintil
sendiri senang menari dari
kecil. Kemampuan
menarinya ternyata
seperti mengandung
kekuatan magis yang
membuat Sakarya
yakin bahwa Srintil bisa
menjadi ronggeng.
Dia kemudian mencoba
untuk menari di makam Ki
Secamenggala, pendiri
Dukuh Paruk. Dalam
kesempatannya yang
pertama ini dia gagal
meyakinkan Kartareja, namun Rasus yang merupakan sahabat sejak dia kecil
membantu Srintil dengan memberinya pusaka dari Surti (ronggeng Dukuh paruk
yang telah meninggal) yang dia temukan. Setelah kejadian tersebut, Srintil pun
dirias oleh Nyai Kartareja (Dewi Irawan) untuk menjadi seorang ronggeng.
Sementara itu, seorang aktivis dan anggota Partai Komunis Indonesia, Bakar
(Lukman Sardi) tiba di Dukuh Paruk dan meyakinkan petani Dukuh Paruk untuk
bergabung dengan partai komunis, untuk menyelamatkan wong cilik (kelas
bawah) Dukuh Paruk dari kelaparan, kemiskinan, dan penindasan para tuan tanah
yang serakah.
22 Majalah Karya Anak Geografi !
Lambat laun, kepopuleran Srintil pun terdengar sampai Desa Dawuan. Hal ini
membuat Rasus teman semasa kecilnya tidak nyaman. Karena menjadi ronggeng berarti
bukan hanya dipilih warga untuk menari tapi juga menjadi “milik bersama”. Setelah
keberhasilannya menari di makam Ki Secamenggala, Srintil harus melakukan ritual “Bukak
Kelambu” yaitu suatu ritual terakhir untuk menjadi seorang ronggeng dengan cara
memberikan keperawanannya dijual pada penawar tertinggi. Namun, Srintil berjanji pada
Rasus untuk memberikan keperawanannya padanya. Malam itu juga pun srintil melakukan
hubungan badan dengan rasus di sebuah kandang kambing, setelah itu Srintil melayani dua
orang penawar tertinggi malam itu juga. Setelah berhasil melakukan ritual bukak kelambu ini
akhirnya srintil pun menjadi seorang ronggeng sejati.
Setelah kejadian ini Rasus yang menaruh cinta pada Srintil patah hati, lalu dia
memilih untuk bergabung dengan batalyon TNI yang bermarkas tidak jauh dari desa Dukuh
Paruk. Disana dia bertemu dengan Sersan Binsar (Tio Pakusadeweo) yang juga mengajarkan
dia membaca. Sementara itu, desa Dukuh Paruk yang dirundung kelaparan dan kemiskinan
pun mengikuti Partai Komunis Indonesia. Disisi lain ronggeng pimpinan Kartareja, Sakarya,
Sakum dan Srintil pun semakin berjaya karena sering diminta oleh Partai Komunis Indonesia
dalam acra kesenian untuk menarik simpati warga.
Pada tahun 1965, suatu malapetaka politik terjadi di Jakarta, karena kebodohan dan
keterbelakangan warga dukuh paruk akan politik merekapun terseret dalam acara-acara
kesenian tersebut. Setelah kegagalan percobaan kudeta di jakarta, desa Dukuh paruk ikut
terseret dalam peristiwa pembantaian oleh pki. Rasus pun bergegas kembali ke desa dukuh
paruk dengan maksud untuk menyelamatkan orang yang dia cinta yaitu Srintil. Namun
tragisnya Rasus tidak menemukan apa yang dia cari dia hanya menemukan Sakum yang buta
karena seluruh warga dukuh paruk dibawa oleh kereta pengangkut dan menghilang entah
kemana.
23 Majalah Karya Anak Geografi !
Akhir cerita ini, Rasus berpapasan dengan seorang penari yang mirip dengan Srintil
dan seorang penabuh kendhang buta yang mirip dengan Sakum. Rasus kemudian
menunjukkan pusaka ronggemg Dukuh Paruk kepada penari tersebut namun penari tersebut
hanya tersenyum, Rasus mengenali penari tersebut sebagai cintyanya yaitu srintil penari dan
penabuh kendhang itu pun kemudian menghilang.
Kelebihan Film :
1. Film ini memiliki nilai budaya yang tinggi karena masih mampu bersaing meski
menceritakan kebudayaan tradisional dan cenderung mistis.
2. Mapu mendapatkan berbagai penghargaan dari mulai Sutradara sampai
Pemerannya juga.
3. Banyak orang yang ahli di bidangnya yang ikut dalam proses produksi film ini.
4. Memiliki nilai sosial yang baik karena dengan film ini kita dapat mengetahui
bahwa pentingnya kesadaran politik bagi semua orang
Kekurangan :
1. Menggunakan logat Banyumas yang mungkin masih asing bagi beberapa orang.
2. Tidak terlalu mirip dengan novelnya.
Namum, dengan kelebihan dan kekurangan diatas saya menyarankan semua pembaca
untuk menonton film ini karena pada era seperti ini sudah sangat jarang munculfilm dengan
nilai budaya Indonesia, meskipun ada tapi kebanyakan bertema horor yang di bumbui dengan
adegan “esek-esek”.
24 Majalah Karya Anak Geografi !
Resensi Film Sang Pencerah
Oleh : Tantio K
Penulis : Hanung bramantyo
Sutradara : Hanung bramantyo
Pemain: Lukman sardi sebagai Ahmad dahlan
Ihsan taroreh sebagai Muhammad darwis
Slamet raharjo sebagai kyai penghulukamaludiningrat
Zaskia adya mecca sebagai siti walidah
Giring sebagai sudja
Ricky perdana sebagai sangidu
Mario irwinsyah sebagai fahrudin
Dennis adishwara sebagai hisyam
Abdurrahman arif sebagai dirjo
Film Sang Pencerah ini menceritakan sisi manusiawi seorang Ahmad Dahlan yang
memang memiliki kehidupan berdeda dan kontroversial. Dari seorang kyai, pendidik hingga
bermain musik. Pada masanya, dia bahkan dianggap kafir. Tetapi beberapa orang yang
berfikiran terbuka dan banyak anak-anak muda yang kritis menyukai caranya.
Sepulang dari Mekah, Darwis muda (nama ahmad dahlan) mengubah namanya
menjadi Ahmad Dahlan. Ahmad dahlan yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang
melenceng ke arah Bid’ah atau sesat.
Melalui langgar atau tempat ibadah Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan
mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan
seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga tempat ibadah
Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di
tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya
duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
25 Majalah Karya Anak Geografi !
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan
lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda
Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid
setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk
organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai
dengan perkembangan zaman.
Al-muslimu mahjũbun bil muslimin. Sebuah kutipan yang disampaikan Ahmad Dahlan
kepada muridnya ketika membahas terpuruknya kondisi umat muslim saat itu. Bahwa yang
membuat Islam hancur adalah umat muslim itu sendiri. Maksudnya adalah sikap dan perilaku
umat muslim yang tidak sesuai ajaran agama Islam dan Al-Qur’an serta apa yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan KH. A. Dahlan . Beliau adalah pegawai kesultana Kraton
Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada
waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan- amalan yang bersifat
mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian
keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi
Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh
penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan
ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Dengan adanya resensi film diatas tidak hanya untuk umat Muhammadiyah saja tetapi
umat muslim di seluruh Indonesia pun diharapkankan bisa memahami betapa susahnya pada
zaman dulu memperjuangkan agama islam yang baik menurut ajaran nabi muhammad saw
dan menurut kitab dan hadist yang benar. Dan kyai ahmad dahlan sebagai tokoh pergerakan
islam memiliki jiwa sosial yang tinggi dan tidak mudah putus asa yang patut kita tiru, beliau
mesti ajarannya dianggap sebagai aliran sesat beliau tidak putus asa dalam menegakkan islam
yang sebenarnya.
26 Majalah Karya Anak Geografi !
IBUKU BUDAYAWAN
Oleh : Syaif Hizbulhaq A
Cerita ini dimulai saat aku sudah beranjak menuju masa pubertas tepatnya saat
SMP. Namaku Alek Setyawan lahir tahun 1994 di kota kecil di Jawa Timur. Ayahku
bernama Agus dan bekerja sebagai PNS di Bappeda dan Ibuku seorang pekerja rumah
tangga. Aku memiliki 1 Adik cewek yang bernama Dissa dan ia adalah mutiara kecilku
yang paling aku sayangi.
Saat itu aku masuk SMP, ketika setiap siswa mendaftarkan diri bersama orang
tuanya tapi aku sudah mandiri dan bisa diandalkan untuk mendaftarkan sendiri
sebagai siswa baru di SMP 1. Hari berlalu begitu cepat, secepat angin menghembus
dadaku tiap pagi saat mengayuh sepeda anginku ini. Perasaan saat itu, aku adalah
siswa yang lumayan pandai dan mendapat peringkat lima besar se-sekolahku semasa
SMP. Orang tuaku sungguh benagga terhadapku karena prestasi yang bisa ku raih
tersebut.
Tiap hari ibu selalu memperlihatkan seyuman manisnya terhadapku dan dek
dissa. Aku senang sekali memiliki ibu yang demikian sepurna. Aku ingin sekali nanti
bisa menaikkan haji kedua orang tuaku. Ibu adalah sosok panutan pertamaku di
rumah, beliau sungguh perhatian sekali kepada kami sekeluarga. Tiap sore , kami
didongenginya berbagai cerita-cerita budaya tentang Indonesia sebut saja antara
lainnya beliau sangat bersemanga saat kami memintanya bercerita tentang
Pewayangan, Legenda Gunung Bromo, Legenda Sangkuriang, Mitos tentang suatu
tempat, sampai-sampai kebudayaan Jawa pula tak luput diceritakannya hingga kami
paham dan mengenal kebudayaan kami ini.
Setelah 3 tahun saya di masa SMP, ayah dan ibu mulai kami lihat percekcokan
masalah keluarga. Pertengkaran tersebut sebenarnya dirahasiakan dan tidak secara
terang-terangan di hahadapan saya dan dek dissa karena mungkin orang tua kami
mengajarkan jika permasalahan keluarga tidaklah harus diumbar ke siapapun jika
bisa diselesaikan dengan dewasa. Saya sering menutupi pertengkaran ayah dan ibu
kepada adek tercinta saya. Saat suara ibu mengeluarkan teriakan entah kenapa, hati
27 Majalah Karya Anak Geografi !
saya pun menangis, tapi saya pula yang menjelasakan kepada adik saya jika Orang
tua kami sekarang itu lagi rapat.
Setelah saya merasakan hari berlalu begitu cepat saat mereka sering
bertengkar, tibalah pada ujung usia keluarga kami. Ayah menceraikan Ibu saya, pada
saat ibu bercerita kepada saya jika sudah cerai, saya pun memeluk kencang badan
hangat ibu sambil menangis keras. Malam itu, saya hanya bertiga di rumah tanpa
Ayah yang sudah menTalaq ibu pada siang harinya. Adek yang masih berrumur 5
tahun terus bertanya kenapa kami menangis, Ibu menjelaskan dengan santai jika kita
sudah tidak serumah dengan ayah lagi karena ada permasalahan.
Meskipun ayah dan ibu saya seudah cerai, tapi kegiatan rutin ibu tiap sore
mendongengi kami tentang budaya-budaya tetap dilakukan. Apa yang saya dapat?
Yang saya dapat adalah hidup harus sesuai dengan ajaran agama dan sesuai pula
dengan budaya-budaya setempat, karena jika kita hidup di wilayah yang memiliki
budaya lain maka kita harus cepat beradaptasi dan menghargai pula kebudayaan
tersebut. Hari demi hari kami lalui dengan kesederhanaan. Untungnya Ayah masih
memberikan nafkah terhadap kami meskipun sedikit dan bisa dibilang kurang. Tiap
hari dek Dissa meminta susu, tapi Ibu hanya bisa membelikan susu kedelai untuk
memenuhin gizinya. Dan sampai suatu ketika Ibu ditawari kerja menjadi LSM dan Ibu
pun bersedia bekerja di tempat tersebut.
Ibu bekerja di kantor LSM yang terletak di dekat rumah kami, sehingga adek
pun bisa ikut Ibu bekerja di kantornya. Yang saya senangi dari pekerrjaan ibu adalah
beliau diberi tugas untuk mensosialisasikan buday-budaya setempat yang hampir
punah di setiap wilayah atau desa. Sungguh pekerjaan Ibu tersebut cocok kebiasaan
Ibu yang selalu bercerita tiap sore tentang budaya kepada anak-anaknya yakni saya
dan dek dissa. Ibu sempat diundang ke daerah-daerah lain guna sosialisasi tersebut.
ekonomi keluarga kami membaik saat Ibu telah bekerja di LSM yang sangat sesuai
dengan kepribadian Ibu. Beliau mulai dikenal dan dihargai dikalangan para tokoh
budaya dan pemerintah. Sehingga banyak pula yang menyebut Ibu saya seorang
budayawan pula.
Saya sungguh bangga terhadap Ibu, meskipun beliau bekerja keras banting
tulang tetapi tetap ingat cara menyayangi kelurga kecilnya sekarang ini. Saya ingin
28 Majalah Karya Anak Geografi !
sekali nantinya bekerja seperti Ibu yakni pahlawan tanpa tanda jasa untuk
melestarikan budaya-budaya Indonesia ini. Tanpa seseorang yang bisa dijadikan
contoh guna pelestarian budaya, maka kita tidak akan tumbuh atau dapat melestarikan
budaya Indonesia ini karena memang hal tersebut perlu adanya perjuangan pihak-
pihak yang bersedia untuk memerangi kebudayaan asing yang jelek dan menjaga
kebudayaan asli Indonesia seperti yang dilakukan Ibu saya yakni IBU MARSINAH.
29 Majalah Karya Anak Geografi !
Budaya Indonesia yang Hilang
Indonesia kaya akan budaya
Beragam banyak pulau,beragam pula kebudayaannya
Namun kebudayaan itu telah hilang
Banyak kebudayaan luar yang silir berganti
Dimanakah jati diri Indonesia?
Akankah jati diri itu kembali lagi? Tapi sayangnya
semuanya itu hanya mimpi
Bertahun-tahun pejuang membela tanah air Indonesia
Untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia
Wahai pemuda-pemudi Indonesia
Hargailah kebudayaan Indonesia
Janganlah kalian malu mengakui
Bahwa itu kebudayaan Indonesia
Karena kebudayaan itu aset negara
(Iwan S)
30 Majalah Karya Anak Geografi !
Budaya Negriku
Indonesiaku…
Budaya negriku…
Budaya bangsaku…
Kaulah keunikanku…
Berbagai suku bangsa ada di negriku
Beribu-ribu pulau keindahanku
Bermacam-macam kesenianku
Berbagai bahasa ada dalam tubuhmu
Indonesiaku…
Merah putih adalah benderamu
Kau bangsa terindah untukku
Sabang dan merauke adalah ujungmu
(Herdin Trysna P)
31 Majalah Karya Anak Geografi !
Katanya....Kata Mereka...
Katanya,
Indonesia adalah negeri sejuta budaya
Kata mereka,
Indonesia punya jutaan penari tradisional, budayawan, seniman dan entah
apa yang lain, tapi kok masih diklaim sama yang lain
Katanya,
Indonesia adalah negara terkaya di dunia, tapi kok punya banyak hutang
Katanya,
Indonesia adalah negara yang subur
Katanya,
Indonesia adalah negara maritim, tapi beras kok impor segalanya impor
Katanya,
Indonesia adalah negara dengan motto “Bhineka Tunggal Ika”, tapi kok ya
masih
Kata mereka,
Indonesia adalah negara merdeka, iya merdeka secara diplomatik lainnya
enggak
Kata mereka,
Negara ini peduli dengan negara lain
Tapi mengapa Negara ini tidak peduli dengan budayanya?
(Aprilyan David B)
32 Majalah Karya Anak Geografi !
Nuansa Budaya Indonesia
Indahnya negeri Indonesia ini
Hidup didalam tanah air ibu pertiwi
Negeri ini dipenuhi dengan keindahan
Terutama keindahan budaya Indonesia
Bangsa ini kaya akan budaya
Penuh dengan keindahan budaya
Mengapa tidak kita lestarikan?
Mengapa tidak kita pertahankan?
Kita sebagai pemuda saatnya kita bersatu
Saling melestarikan budaya
Saling menjaga apa yang akan kita lestarikan
Dan mempertahankan nuansa budaya Indonesia
Ini bangsa kita....
Ini negeri kita.....
Ini kebudayaan kita.....
Kita hidup,kita dewasa dalam negeri ini. (Tantio K)
33 Majalah Karya Anak Geografi !
34 Majalah Karya Anak Geografi !
Oleh : Iwan S
35 Majalah Karya Anak Geografi !
Mendatar 1. CLURIT—senjata tradisional jawa timur 3. JANDA—Wanita yang ditinggal cerai 5. GUDEG—makanan khas yogyakarta 7. MANDAU—senjata khas kalimantan 8. KERIS—Senjata tradisional jogjakarta 11. PAPEDA—makanan terbuat dari sagu 12. ANGKLUNG—alat musik tradisional jawa barat 16. ABANGDANNONE—pakaian adat D.K.I Jakarta
Menurun 2. RUJAKCINGUR—makanan khas jawa timur 4. GUNDULPACUL—lagu daerah jawa tengah 6. KEBAYA—rumah adat D.K.I Jakarta 9. SASANDO—alat musik tradisional nusa tenggara timur 10. APUSE—lagu daerah papua 13. NGABEN—upacara pembakaran mayat masyarakat bali 14. KECAK—Tari dari bali yang dimainkan banyak orang 15. LIMAS—rumah adat sumatera selatan
Oleh : Iwan S
1 2
3 4
5
6
7 8 9
10
11
12 13 14
15
16
EclipseCrossword.com
36 Majalah Karya Anak Geografi !
Pihak-pihak Pelestari Kebudayaan Indonesia
Oleh : Syaif Hizbulhaq A
Indonesia adalah bangsa besar yang banyak memiliki
kebudayaan. Semboyan yang terkenal untuk menyatukan
buday-budaya tersebut ialah Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya “ walau pun berbeda-beda tetap satu jua”. Oleh
karena itu, kita sebagai generasi muda haruslah mempunyai
sifat cinta kebudayaan sendiri agar tetap lestari dan kita
harus memaknainya dengan melestarikan budaya-budaya
setempat minimal masing-masing lingkungan yang tersebar
di Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar kebudayaan
Indonesia tetap menjadi kebanggaan atau kekayaan kita
bersama. Beberapa pihak yang berperan melestarikan budaya
Indonesia. Beberapa pihak tersebut sekurang-kurangnya
adalah sebagai berikut :
1. Sarana Media Masa
Media masa adalah sarana dan pra sarana
komunikasi. Tugas dari media ini untuk menyampaikan
berita dari segala jeniperistiwa-peristiwa yang
dipublikasikan dalam bentuk berita, artikel, laporan
penelitian, dan lain sebagainya. Sifat dari berita ada dua
yakni ada yang menarik dan ada pula yang kurang
menarik, baik penting atau kurang penting, dan baik yang
menyenangkan atau tidak.
37 Majalah Karya Anak Geografi !
Peran media masa sangatlah penting untuk
menjadikan sumber inspirasi berita guna dipublikasikan ke
orang banyak. Alat ini sangat pula efektif untuk
mengenalkan dan melestarikan kebudayaan daerah
kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan memanfaatkan
media masa, kebudayaan yang dipublikasikan dapat
secara cepat untuk diakses. Biaya untuk mengakses pun
cenderung lebih murah, beberapa media masa yang dapat
digunakan seperti internet, TV, hand phone, dll.
Media masa sekarang mempunyai banyak kelebihan-
kelebihan. Kemudahan tersebut sangatlah pas untuk
sarana penyampaian warisan-warisan sosial pada zaman
global ini, dimana orang-orang banyak memanfaatkan
teknologi sebagai alat bantu untuk kehidupan sehari-
harinya, sehingga diharpakan dengan kemajuan tersebut
bisa terpupuk jiwa nasionalisme yang tinggi untuk
mencintai apapun yang ada dalam negeri ini semisal
BUDAYA.
2. Masyarakat
Penyebaran dan pelestarian budaya tidaklah mudah.
Alangkah baiknya mulai dari sekarang digalakkan
kembali jiwa-jiwa cinta budaya. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan peran masyarakat atau tokoh
budayawan untuk mengadakan pementasan di acara-
acara penting tertentu secara rutin semisal 1 bulan sekali.
Hal tersebut perlu dialkukan agar masyarakat mengenal
budayanya dan terbiasa pula untuk mencerna dan
38 Majalah Karya Anak Geografi !
memperhatikan makna ditampilkannya pementasan
budaya secara rutin itu. Perlu adannya dukungan dari
semua elemen masyarakat baik itu warga, LSM, Kepala
Desa, tokoh budayawan, dll. Jika hal ini dilakukan
dengan benar, maka cepat atau lambat , budaya yang
luntur akan bergairah kembali.
3. Pemerintah
Untuk mengembalikan citra Pemerintah sebagai
pelindung dan pengayom masyarakat sangat susah.
Apalagi sekarang, Pemerintah justru menghancurkan
sanggar budaya demi investor-investor yang membangun
Hotel ata apartemen mewah. Hal tersebut yang
dimanfaatkan pemerintah untuk memperoleh keuntungan
ekonomi berupa uang. Tugas utama yang seharusnya
diemban Pemerintah ialah menjaga, melestarikan, dan
mewariskan ke generasi selanjutnya agar nama Indonesia
ini tetap harum sebagaimana mestinya, dan agar pula
kebudayaan Indonesia ini tidak diklaim negara lain yang
tentunya akan pula membakar jenggot-jenggot Pemerintah
yang hanya duduk di belakang meja itu.
4. Sekolah
Sekolah sangat vital dalam dunia pewarisan budaya.
Tapi sayangnya, peserta didik dengan mudah menerima
pengaruh-pengaruh budaya asing tanpa difilterasi terlebih
39 Majalah Karya Anak Geografi !
dahulu. Oleh karena itu, sebaiknya para Guru haruslah
memasukkan pelajaran muatan local yang bebrbasis
pelestarian kebudayaan setempat. Dengan ini diharapkan
bisa memiliki jiwa cinta dan bangga terhadap budaya
sendiri dan bisa diharapkan untuk diwariskan dan
dikembangkan lebih lanjut oleh peserta didik.
40 Majalah Karya Anak Geografi !
Tips Agar Anak Usia Dini Mempelajari Kebudayaannya Sendiri
Oleh : Tantio K
Seiring dengan perkembangan zaman, rasa cinta kepada negara tercinta indonesia
mulai surut. Banyak orang-orang terutama pemuda Indonesia lebih memilih budaya barat
dibandingkan budaya Indonesia. Lantas apakah kita hanya akan tinggal diam mendengar hal
ini ? Tentu saja tidak bukan?. Tips yang tepat adalahbagaimana kita mecintai budaya kita
sendiri dan menanamkan kepada anak pada usia dini.Mengapa menanamkan pada saat anak
usia dini ? hal itu sering dipertanyakan. Menanamkan rasa cinta tanah air pada anak sangat
penting. Sebab jika kita sudah Menanamkan rasa cinta pada tanah air pada anak sejak dini,
maka anak akan memiliki pegangan dan pandangan positif tentang negaranya.
Menanamkan rasa cinta tanah air pada anak bisa dimulai dengan cara berikut ini :
1. Mengenalkan dan mengajarkankebudayaan Indonesia melalui lagu-lagu daerah pasti
anak-anak lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaaannya melalui lagu-lagu daerah
seperti cublek-cublek suang, ampar-ampar pisang, manuk dadali dan lain sebagainya.
Melalui lagu-lagu daerah tersebut anak bisa menunjujung tinggi dan melestarikan
kebudayaan negaranya melalui lagu-lagu daerah tersebut.
2. Mengenalkan dan mengajarkan kebudayaan Indonesia melalui alat-alat musik
tradisional Indonesia yang beragam di tiap-tiap daerah seperti gamelan, gong,
sasando, gendang dan lain sebagainya. Melalui alat musik tradisional tersebut anak
bisa bisa memainkan dan mahir di masa akan datang dan mampu mengenalkan alat
musik tradional di dunia biar bisa bersaing di masa akan datang.
3. Mengenalkan dan mengajarkan tarian-tarian daerah melalui tarian-tarian daerah yang
beragam seperti tari remo, tari topeng, tari kecak, dan lain sebagainya. Melalui tarian-
tarian daerah tersebut bisa menjunjung dan melestarikan kebudayaan negaranya
melalui tarian-tarian daerah tersebut.