Macam-macam koloid

8
Macam-Macam Koloid 30 AGU Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fasa zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid: 1. Aerosol Aerosol adalah Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Contoh aerosol padat adalah debu buangan knalpot. Sedangkan bila zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair. Contohnya ialah hairspray dan obat semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu CFC (cholofluorocarbon) dan CO2. 2. Sol

description

Kimia

Transcript of Macam-macam koloid

Page 1: Macam-macam koloid

Macam-Macam Koloid

30

AGU

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fasa zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:

1. Aerosol

Aerosol adalah Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Contoh aerosol padat adalah debu buangan knalpot. Sedangkan bila zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair. Contohnya ialah hairspray dan obat semprot.

Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol).

Propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu CFC (cholofluorocarbon) dan CO2.

2. Sol

Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi:

Sol Padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.

Page 2: Macam-macam koloid

Sol Cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll.

Sol Gas (Aerosol Padat) merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.

3. Emulsi

itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan). Berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi:

Emulsi Gas (Aerosol Cair) merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk system koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak Brown.

Emulsi Cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak.

Sifat emulsi cair yang penting ialah:

1) Demulsifikasi

Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi.

2) Pengenceran

Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya.

3) Emulsi Padat atau Gel

Page 3: Macam-macam koloid

Gel merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel dapat dianggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol cair. Pada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan bergabung membentuk suatu rantai panjang. Rantai ini kemudian akan saling bertaut sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap dalam lubung-lubang struktur tersebut.

Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi:

Gel elastis (Gel yang bersifat elastis), yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin.

Gel non-elastis (Gel yang bersifat tidak elastis), artinya tidak berubah jika diberi gaya. Contoh adalah gel silika.

4. Buih

Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya). Berdasarkan medium pendispersinya, buih dapat dibagi menjadi:

Buih Cair (Buih) adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair. Biasanya fase terdispersi gas berupa udara atau CO2. Kestabilan buih diperoleh karena adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorpsi ke daerah antar fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh kestabilan. Contohnya adalah buih yang dihasilkan alat pemadam kebakaran dan kocokan putih telur.

Sifat-sifat buih cair ialah:

Struktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase (pemisahan medium pendispersi) akibat kerapatan fas dan zat cair yang jauh berbeda, rusaknya film antara dua gelembung gas, dan ukuran gelembung gas menjadi lebih besar akibat difusi.

Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar.

Buih Padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat padat. Kestabilan buih padat diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat yang kita kenal adalah roti, styrofoam, batu apung,dll.

Page 4: Macam-macam koloid

Sebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium pendispersi dan fase terdispersi sama-sama berupa gas. Hal itu karena campuran dari keduanya tergolong sebagai larutan.

Baru

Aerosol yang dapat kita saksikan di alam adalah kabut awan debu di udara. Sistim

koloid dimana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas disebut Aerosol

Di jaman modern ini banyak sckali kosmetika dan insektisida diproduksi dalam bentuk

aerosol yang mudah kita dapatkan ditoko-toko atau reklame yang ada pada tayangan-

tayangan televisi yang disebut obat semprot. Contoh : deodoran, obat nyamuk semprot.

hair spray, dan lain-lain.

Page 5: Macam-macam koloid

Sistim koloid dimana partikel padat terdispersi dalam cairan yang disebut Sol

Sol dapat dikenal dua macam berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel padat terhadap

cairan peadispersi sebagai berikut.

a. Sol liofob mempunyai arti “takut cairan” adalah partikel padat tidak mengadopsi

molekul cairan.

b. Sol liofil terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani lio artinya cairan

sedangkan philia artinya cinta jadi liofil artinya “cinta cairan”. Sol liofil merupakan

partike!-partikel padat yang akan mengadopsi molekul cairan sehingga membentuk

suatu selubung disekeliling partikel-partikel padat tersebut

Koloid liofil mempunyai sifat berlawanan dengan koloid liofob Jika liofob dijadikan

pelarut yang diuapkan akan sukar untuk mengembalikan zat padat itu kembali menjadi

sol dengan cara menambahkan pendisfirasian.

Contoh :

Sol As2S3 dalam air sebagai koloid liofob

Emulsi adalah suatu sistem koloid dimana zat terdispersi dan medium pendispersi

sama-sama merupakan cairan. Agar terjadi suatu campuran koloid. harus ditambahkan

zat emulgator (zat pengemulsi)

Page 6: Macam-macam koloid

jika air dan minyak kita campur lalu kita kocok akan diperoleh campuran yang cepat

akan memisah menjadi dua bagian atau dua lapisan yaitu lapisan minyak dan air

Perhatikan pada pencampuran air dengan minyak yang sebelum dikocok kita beri

deterjen atau sabun maka akan terjadi suatu emulsi. Jadi zat seperti sabun dapat

menstabilkan emulsi disebut emulgator (zat pengemulsi). Contoh lain yang merupakan

zat pengemulsi adalah susu yang merupakan emulsi lemak dalam air dengan kesain

atau suatu protein

Gel tejadi jika medium pendispersidari suatu koloid diabsorpsi dalam partikel koloid

yang padat. Akan tejadi koloid Contoh larutan sabun dalam air yang pekat dan panas

akan menjadi cairan, sebaliknya jika kita dinginkan akan membentuk gel yang kaku (gel

tak kenyal)

Untuk gel yang kenyal dapat diperoleh dengan cara melarutkan koloid liofil dalam air

panas. Jika didinginkan terbentuk suatu partikel – partikel padat akan membentuk

gumpalan-gumpalan atau jaringan-jaringan dalam suatu larutan.  Gumpalan gumpalan

tersebut akan bertambah besar mengakibatkan cairan tidak dapat bergerak, selai dan

gelatin merupakan gel kenyal

About these ads