Luka Bakar

download Luka Bakar

of 14

description

luka bakar

Transcript of Luka Bakar

LAPORAN KASUSA. Identitas PasienNama: ANJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 5 TahunAgama: IslamAlamat: Jl. Minasaupa

B. Anamnesa1. Keluhan Utama: Luka bakar pada daerah pundak dan punggung atas kiri2. Anamnesis Terpimpin:Dialami sejak 10 menit sebelum masuk puskesmas, Luka diakibatkan karena terkena air panas saat pasien berlari dan menabrak ibunya yang sedang membawa air panas. Luka tampak merah dan terdapat gelembung. Pasien juga merasakan nyeri pada daerah lukanya. Pasien sadar dan tampak menangis. Demam tidak ada, sesak tidak ada, batuk tidak ada.BAK : lancar, warna kuning.BAB : biasa, konsistensi padat.

C. Pemeriksaan FisisStatus Present:Sakit Sedang/ Gizi cukup / KomposmentisT : 100/60 mmHgP : 22x/menitN :96 x/menitS : 36,7C (axilla)Kepala:Ekspresi : MeringisWajah : Tidak terdapat luka bakarDeformitas : tidak adaRambut : hitam, lurus, kering, sukar dicabutMata:Eksopthalmus/Enophtalmus (-)Kelopak mata : edema palpebra (-)Konjungtiva : anemis (-)Sklera : ikterus (-)Kornea : jernih, refleks cahaya (+/+)Pupil : isokor, diameter 2.5 mm/2.5 mmTelinga:Tophi : negatifPendengaran : normalNyeri tekan P. Mastoideus (-)Hidung:Perdarahan (-)Sekret (-)Mulut:Bibir : kering (-), stomatitis (-)Mulut : Stomatitis (-)Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)Faring : Hiperemis (-)Gusi : Perdarahan (-)Lidah : kotor (-)Leher:Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaranKelenjar gondok : tidak ada pembesaranDVS : R-2 cm H2OPembuluh darah : ada pulsasi, dilatasi tidak adaKaku kuduk : (-)Massa Tumor : (-)Thoraks:Inspeksi:Simetris kiri dan kananRegio servikalis lateralis sinistra : eritema (+)Regio pektoralis sinistra : eritema (+), bulla (+)Regio scapula : eritema (+), bulla (+)Bentuk: NormalPayudara: Tidak ada kelainanSela iga : normalPalpasi:Vocal fremitus kiri = kanan Nyeri raba : (+) pada daerah servikalis sinistra, daerah , dan daerah scapula.Massa tumor : (-)Perkusi:Sonor kiri = kananBatas paru hepar : ICS VI dextra anteriorBatas paru belakang kanan : Vertebra Thoracal XBatas paru belakang kiri : Verteba Thoracal XIAuskultasi:Bunyi pernapasan : VesikulerBunyi tambahan : Rh - - , Wh----------Jantung:Inspeksi:Ictus cordis tidak tampakPalpasi:Ictus cordis tidak terabaPerkusi:Pekak (+)Batas jantung kiri ICS V linea midclavicula sinistraBatas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dextraBatas jantung basal ICS IIBatas jantung apex ICS VAuskultasi:Bunyi jantung I/II murni reguler, bising (-)Abdomen:Inspeksi:Datar ikut gerak napasAuskultasi :Peristaltik (+) kesan normalPalpasi:Massa tumor (-), nyeri tekan perut kanan atas (-)Hati/Limpa tidak terabaGinjal : ballotement (-)Perkusi:Tympani (+)Ekstremitas:Edema : -/- , nyeri sendi (-), krepitasi (-), deformitas (-/-D. Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan

E. Diagnosis1. Luka bakar derajat II

F. Penatalaksanaan :1. Kompres cairan Nacl2. Salep mebo

G. Diskusi1. DefinisiLuka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu/termal. Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka bakar yang tidak merusak epitel kulit maupun hanya merusak sebagian dari epitel. Biasanya dapat pulih dengan penanganan konservatif. Luka bakar dengan ketebalan penuh merusak semua sumber-sumber pertumbuhan kembali epitel kulit dan bisa membutuhkan eksisi dan cangkok kulit jika luas.1

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu :2a. Lapisan epidermisTerdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basal.2b. Lapisan dermisMerupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastic dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu pars papilare dan pars reticular.2c. Lapisan subkutisAdalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan intti terdesak kepinggir sitoplasma lemak yang bertambah.2

2. PenyebabPenyebab tersering yaitu :1a. Trauma suhu yang berasal dari sumber panas yang kering (api, logam panas) atau lembab (cairan atau gas panas). b. Listrik (luka bakar dalam pada daerah luka bakar masuk dan keluar, dapat menyebabkan henti jantung). c. Kimia (biasanya terjadi pada kecelakaan industry akibat trauma asam atau basa). d. Radiasi (awalnya dengan kedalaman sebagian, tetapi dapat berlanjut ke trauma yang lebih dalam)

3. Luas Luka BakarThe Rule of Nines merupakan cara praktis untuk menentukan luas luka bakar. Tubuh manusia dewasa dibagi menurut pembagian anatomis yang bernilai 9 % atau kelipatan dari 9 % dari keseluruhan luas tubuh. Berbeda dengan orang dewasa, kepala bayi dan anak merupakan bagian terbesar dari luas permukaan tubuh, sedangkan ekstremitas bawah merupakan bagian yang lebih kecil. Persentase luas permukaan kepala anak adalah dua kali orang dewasa. Untuk luka bakar yang distribusinya tersebar, rumus luas permukaan telapak tangan (tidak termasuk jari-jari) penderita sama dengan1 % luas permukan tubuhnya dapat membantu memperkirakan luas luka bakar.3

Berdasarkan referensi lain, pada anak-anak kepala dan leher memiliki daerah permukaan yang jauh lebih besar daripada orang dewasa dan anggota gerak bawah yang lebih kecil. Untuk menghindari kesulitan ini, bagan seperti bagan Lund-Bowder dapat digunakan untuk menentukan TBSA luka bakar pada tiap umur. Pada pemeriksaan ringkas luka bakar yang kecil, satu permukaan tangan pasien dapat digunakan sebagai penentuan 1 % daeran permukaan tubuh.4

4. Kedalaman Luka BakarKedalaman luka bakar penting untuk menilai beratnya luka bakar, merencanakan perawatan luka, dan memprediksi hasil dari segi fungsional maupun kosmetik.3a. Luka Bakar Derajat I (Superficial Burn)Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (surperficial) misalnya tersengat matahari, kulit hiperemik berupa eritem, tidak dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.3b. Luka Bakar Derajat II(Partial Thickness Burn)Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bullae, permukaannya basah, berair, serta nyeri hebat meskipun hanya tersapu aliran udara. Dibedakan atas 2 (dua) bagian :-Derajat II dangkal/superficial (IIA)Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis. Organ -organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebecea masih banyak. Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik.-Derajat II dalam / deep (IIB)Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa -sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Organ -organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.c.Luka Bakar Derajat III (Full Thickness Burn)Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai esker. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung -ujung sensorik rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.5.Klasifikasi Luka BakarKriteria berat ringannya luka bakar (American Burn Association) :5a.Cedera luka bakar ringanLuka bakar derajat II dengan LPTT (Luas Permukaan Total Tubuh) < 15 % pada orang dewasa. Luka bakar derajat II dengan LPTT