Ltm 1 KKMP Abstrak

download Ltm 1 KKMP Abstrak

of 12

description

pengkajian pabrik

Transcript of Ltm 1 KKMP Abstrak

Pengkajian Occupational Health Nurses (OHN) Pada Setting Pekerja PabrikOleh Mira Andriyani, NPM 1206249933

OHN merupakan cabang khusus dari keperawatan komunitas yang merupakan aplikasi konsep dan framework berbagai disiplin ilmu (keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu sosial, dan perilaku serta prinsip-prinsip manajement). Perawat kesehatan kerja merupakan komponen dari perawat kesehatan komunitas, didefinisikan oleh American Association of Occupational Health Nurses (AAOHN, 2004) sebagai praktek khusus yang berfokus pada promosi, pencegahan, dan pemulihan kesehatan dalam konteks lingkungan yang aman dan sehat, melibatkan pencegahan efek kesehatan yang merugikan dari bahaya kerja dan lingkungan. Hal ini termasuk pencegahan efek kesehatan yang bertentangan dari pekerja dan lingkungan yang berisiko. Perawat kesehatan kerja menyediakan dan memberikan pelayanan keamanan dan keselamatan lingkungan kerja untuk pekerja, populasi pekerja, dan kelompok komunitas. Perawat kesehatan kerja dan lingkungan adalah sebuah kekhususan otonomi dan perawat mampu membuat pertimbangan keperawatan secara mandiri pada penyedia pelayanan kesehatan (McEwen & Nies, 2001). Menurut Allender, 2001, standar keperawatan kesehatan kerja (ONH) adalah sebagai berikut:1. Standar I: Pengkajian. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) secara sistematis mengkaji status kesehatan individu klien atau populasi dan lingkungannya.2. Standar II: Diagnosis. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) menganalisis data hasil pengkajian yang kemudian memformulasikannya ke dalam diagnosa keperawan.3. Standar III: Identifikasi hasil. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) mengidentifikasi hasil yang akan dicapai secara spesifik kepada klien.4. Standar IV: Perencanaan. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) mengembangkan tujuan searah dengan perencanaan yang komprehensif dan dirumuskan ke dalam intervensi yang diharapkan mampu mencapai hasil yang telah ditentukan sebelumnya.5. Standar V: Implementasi. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) mengimplamentasikan intervensi keperawatan ke dalam identifikasi hasil yang diharapkan dalam perencanaan. 6. Standar VI: Evaluasi. Keperawatan kesehatan kerja (ONH) secara sistematis dan terus-menerus mengevaluasi respon dari intervensi keperawatan dan perkembangan pencapaian selanjutnya sesuai dengan hasil yang diharapkan.Pelaksanaan proses keperawatan dimulai dari pengkajian. Pengkajian penilaian risiko kesehatan umumnya digunakan untuk mengidentifikasi minat pekerja terhadap topik pendidikan dan penggambarkan kondisi saat ini. topik survei kondisi kesehatan dan gaya hidup akan dikembangkan dalam kuisioner. Kesehatan pekerja dan catatan asuransi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi prevalensi penyakit kronik pekerja yang perlu ditangani. Catatan keamanan, format kompensasi pekerja atau wawancara dengan manager dan pekerja adalah sumber tambahan untuk menentukan kebutuhan promosi kesehatan pekerja dan perusahaan.Setelah mengidentifkasi kebutuhan promosi kesehatan, mahasiswa keperawatan dapat membantu perawat kesehatan kerja atau komite penasihat perencanaan dalam menjamin dukungan manajemen terhadap program promosi kesehatan. Presentasi proposal atau catatan eksklusif sering kali merupakan salah satu langkah awal dalam meyakinkan manajemen mengenai manfaat proyek. Suatu pendekatan perencanaan bisnis untuk mengomunikasikan bahwa program dapat dilakukan untuk menciptakan kesamaan profesi dan pengertian terhadap proyek dari semua orang yang ada di dalam organisasi (Anderson, E. T., 2000).PENGKAJIANBentuk pengkajian berupa pengkajian risiko masalah kesehatan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan atau tenaga profesional medis yang kemudian memunculkan kelayakan kerja/ fitness for work dimana hasilnya nanti mampu diimplementasikan sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja (Health and Safety at Work Act 1974), diskriminasi terhadap penyandang cacat (Disability Discrimination Act 1995), dan Hak asasi manusia (Human Right Act 1998) (Oakley, 2008)Berikut adalah contoh pengkajian risiko masalah kesehatan menurut Oakley, 2008:1. Apa pekerjaan yang sedang dijalani?Periksa seluruh tugas dan fungsi yang dijalani oleh pekerja, seperti pekerja kantor, bagian produksi, bagian pemeliharaan, bagian penjualan, bagian pemuatan, bagian delivery, bagian bersih-bersih, bagian pengepakan, sopir, dll.Analisis kasus: perusahaan penghasil rambut palsu/ wig dengan 950 orang tenaga kerja dimana tugas dari pekerja yaitu memotong dan menggunting rambut, membentuk rambut, mewarnai, serta packing. 2. Apa yang dilakukan? Apa hazard yang mungkin ada? Fisik, contonya yaitu bising, terpapar panas/dingin, alat-alat vibrating, atau terpapar radiasi tertentu Kimia, contohnya yaitu debu, uap, gas, atau cairan tertentu Biologi, contohnya infeksi dari manusia atau hewan yang bersumber dari darah Psikososial, contohnya yaitu pekerjaan yang dibayar menurut hasil yang dikerjakan, sistem shift, dinas malam, berurusan dengan publik, berisiko dengan kekerasan, pekerjaan yang berulang, atau tinggi/rendahnya tanggung jawab Ergonomik, contohnya yaitu pembuatan manual menggunakan tangan, bekerja dengan komputer (DSEs), pengelola mesin, pekerjaan dengan tangan yang cepat atau berulang, berdiri, atau duduk

Analisis kasus: Memotong dan menggunting rambut: risiko terlukai alat-alat pemotong karena memotong dalam jumlah banyak (hazard fisik) Membentuk rambut: pembuatan manual menggunakan tangan dalam jumlah banyak (hazard ergonomik) Pengecatan rambut palsu /Mewarnai: uap dan cairan yang digunakan untuk pengecatan (hazard kimia) Packing: debu (hazard kimia), beban berat (hazard ergonomik) Aktivitas kerja dengan posisi yang salah/ duduk dengan membungkuk (hazard ergonomik) Sering kerja lembur lebih dari 10 jam sehari (hazard psikososial)3. Bagaimana hazard mempengaruhi kesehatan pekerja? Dapatkah hazard terhirup? Contohnya debu dari proses produksi/pengemasan/pembersihan, uap dari pelarutas, pengelasan, dan lain sebagainya Dapatkah hazard tercerna? Contohnya potensial kontaminasi dari tangan ke mulut Dapatkan hazard terabsorbsi melalui kulit atau mata? Contohnya zat-zat kimia yang terabsorbsi melalui kulit utuh atau kulit luka; terpercik ke mata atau ke kulit Dapatkah hazard menyebabkan ketulian? Contohnya kebisingan dari mesin atau sumber lain- apakah hazard tersebut terpapar terus-menerus atau intermiten dan berapa lama orang tersebut terekspos? Siapa yang terekspos hazard? Laki-laki atau perempuan; tua atau muda; hamil atau menyusui Apa efek yang mungkin terjadi? Dalam jangka waktu yang panjang atau pendek seperti pada sistem pernapasan, integumen, dll; efek terkait kesehatan mentalAnalisis Kasus: Membentuk rambut: pembuatan manual menggunakan tangan dalam jumlah banyak (hazard ergonomik). Efek jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pada sistem muskuloskeletal tangan Pengecatan rambut palsu /Mewarnai: uap dan cairan yang digunakan untuk pengecatan dapat terhirup dan terabsorbsi masuk ke dalam kulit atau terpercik mata (hazard kimia). Efek jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan jika terhirup Aktivitas kerja dengan posisi yang salah/ duduk dengan membungkuk (hazard ergonomik). Efek jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pada sistem muskuloskeletal tulang vertebrata Sering kerja lembur lebih dari 10 jam sehari (hazard psikososial). Efek jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mental Sebagian besar pekerja adalah wanita4. Bagaimana hazard dapat dikontrol (mengukur hierarki) Melakukan eliminasi, subtitusi, atau ganti. Contohnya yaitu menggunakan benda-benda yang tidak berbahaya atau mengganti prosesnya Melakukan isolasi, seperti meletakkan pada unit khusus Memisahkan atau mengurangi jumlah orang yang terpapar hazard tertentu Mengurangi dengan cara meningkatkan ventilasi (membuka jendela, dll) Mengontrol penggunaan sistem pengaman Menekan kebisingan dengan alat, debu dengan mesin yang mampu melembabkan\ Menjaga agar area kerja rapi, tidak ada kekacauan, meletakkan dan menyimpan barang dengan benar, menyingkirkan barang-barang yang diperlukan Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti baju, sarung tangan, apron, amsker, kaca mata pelindung, dll yang adekuat dan mampu melindungi pekerjaAnalisis Kasus: Tidak ada satu pun pekerja yang menggunakan masker sebagai alat pelindung diri (APD)Berdasarkan hasil pengkajian di atas, tiga masalah kesehatan utama di atas yaitu:1. Risiko terpapar bahan kimia2. Risiko nyeri punggung3. Risiko gangguan pola tidur

Anderson, E. T. (2000). Community as partner: Theory and practice in nursing. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott.McEwen, Melanie & Nies, Mary A., (2001). Community Health Nursing: Promoting The Health of Populations. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

The purpose of any health care initiative within the workplace must be to safeguard the health of the workforce, the business and the wider community. To safeguard everyone, including the occupational health nurse, there must be clearly written instructions that set out how health assessments and surveillance will be carried out.

Some occupational health practitioners may consider that this undermines their professionalism but it is vital for the practitioner to demonstrate their competence, and to provide evidence of professional and clinical audit as well as the quality of the health initiatives being carried out.

Health surveillance is defined by the Health and Safety Executive (HSE) as putting in place systematic, regular and appropriate procedures to detect early signs of work-related ill healthamongemployees exposed to certain health risks; and acting on the results (HSE 1999a p. 5).

Health surveillance is often confused with general health screening. It is important that the OH nurse understands the difference and can identify the need for health surveillance through the risk assessment process. Health surveillance is a legal requirement under certain circumstances. Health screening is good practice as a means of promoting a healthy lifestyle and identifying early signs of non-occupational disease.Tujuan dari inisiatif perawatan kesehatan di tempat kerja harus menjaga kesehatan tenaga kerja, bisnis dan masyarakat luas. Untuk menjaga semua orang, termasuk perawat kesehatan kerja, harus ada instruksi yang jelas mengatur bagaimana penilaian kesehatan dan pengawasan akan dilakukan tertulis.

Beberapa praktisi kesehatan kerja dapat mempertimbangkan bahwa ini merusak profesionalisme mereka tetapi sangat penting bagi praktisi untuk menunjukkan kompetensi mereka, dan untuk memberikan bukti audit profesional dan klinis serta kualitas inisiatif kesehatan sedang dilakukan.

Pengawasan kesehatan didefinisikan oleh Kesehatan dan Keselamatan Eksekutif (HSE) sebagai 'menempatkan di tempat prosedur yang sistematis, teratur dan tepat untuk mendeteksi tanda-tanda awal healthamongemployees sakit terkait dengan pekerjaan rentan terhadap risiko kesehatan tertentu; dan bertindak atas hasil '(HSE 1999a p. 5).

Pengawasan kesehatan sering bingung dengan pemeriksaan kesehatan umum. Adalah penting bahwa perawat OH memahami perbedaan dan dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk pengawasan kesehatan melalui proses penilaian risiko. Pengawasan kesehatan merupakan persyaratan hukum dalam keadaan tertentu. Pemeriksaan kesehatan adalah 'praktik yang baik' sebagai sarana mempromosikan gaya hidup sehat dan mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit non-kerja.

In order to know if and what type of health surveillance is necessary to comply with legal requirements, a full assessment of risks to health must be carried out. Once the risks have been identified, a decision must be made on the type of surveillance that is appropriate. It may well be the occupational health nurse, either alone or with a health and safety manager, who carries out the assessment of health risks as part of the overall risk assessment process. This requires a methodical approach, examining exactly what is being handled in the work process.If the occupational health nurse is to be responsible for health surveillance activities within the organisation then it is vital to have a written procedure that documents how this will be carried out and when employees will be referred to an occupational physician. An example of a health surveillance procedure is shown in Figure 9.2.Health surveillance aims to detect early signs of work-related ill health so that appropriate actions such as referral to medical specialists can be taken.Dalam rangka untuk mengetahui apakah dan apa jenis pengawasan kesehatan perlu mematuhi persyaratan hukum, penilaian penuh risiko terhadap kesehatan harus dilakukan. Setelah risiko telah diidentifikasi, keputusan harus dibuat pada jenis pengawasan yang sesuai. Ini mungkin menjadi perawat kesehatan kerja, baik sendiri atau dengan seorang manajer kesehatan dan keselamatan, yang melakukan penilaian risiko kesehatan sebagai bagian dari proses penilaian risiko secara keseluruhan. Ini membutuhkan pendekatan metodis, memeriksa apa yang sedang ditangani dalam proses kerja. Jika perawat kesehatan kerja adalah untuk bertanggung jawab atas kegiatan surveilans kesehatan dalam organisasi maka sangat penting untuk memiliki prosedur tertulis yang mendokumentasikan bagaimana ini akan dilakukan dan ketika karyawan akan dirujuk ke dokter kesehatan kerja. Contoh prosedur pengawasan kesehatan ditunjukkan pada Gambar 9.2. Pengawasan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda awal sakit yang berhubungan dengan pekerjaan sehingga tindakan yang tepat seperti rujukan ke dokter spesialis dapat diambil.

1. A definition of what is meant by health surveillance, such as: Health surveillance is a statutory requirement specified in the health and safety regulations for workers potentially exposed to hazards to health that have been identified through the risk assessment process. This surveillance may include clinical tests such as lung function testing and audiometry, as well as other examinations such as skin examination.2. Health surveillance will be carried out as agreed with the employer, identified through the risk assessment process.3. Testing procedures such as lung function testing, audiometry and vision screening will be undertaken in accordance with the procedures set out in the occupational health instruction manual and/or the equipment manufacturers instructions.4. Any employee who has an abnormal test result and/or for whom the OH nurse identifies a potential or actual health effect will be referred for a further assessment, preferably to an occupational physician, for advice and/or examination.5. Details of the health surveillance findings, including test results, will be recorded in the employees health records, appropriately signed and dated. These records will be maintained and kept in accordance with the requirements of health and safety regulations, the Data Protection Act 1998, the Nursing and Midwifery Council (NMC) and the General Medical Council (GMC).6. The employee will be informed of the outcome of the health surveillance and appropriate occupational health advice and information will be given.7. Management will be informed of the overall results of the health surveillance of groups of employees, ensuring confidentiality is maintained.8. The OH nurse will advise the company on the implementation of a recall system to comply with health and safety regulations and/or the needs of the employee.

1 Definisi apa yang dimaksud dengan pengawasan kesehatan, seperti:pengawasan kesehatan merupakan kebutuhan wajib yang ditentukan dalam peraturan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja yang berpotensi terkena bahaya untuk kesehatan yang telah diidentifikasi melalui proses penilaian risiko. Pengawasan ini mungkin termasuk uji klinis seperti pengujian fungsi paru-paru dan audiometri, serta pemeriksaan lain seperti pemeriksaan kulit. 2 Pengawasan kesehatan akan dilakukan sesuai kesepakatan dengan majikan, yang diidentifikasi melalui proses penilaian risiko. 3 Prosedur pengujian seperti pengujian fungsi paru-paru, audiometri dan skrining akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam kerja instruksi kesehatan manual dan / atau instruksi peralatan pabrik. 4. Setiap karyawan yang memiliki hasil tes abnormal dan / atau perawat OH mengidentifikasi efek kesehatan potensial atau aktual akan dirujuk untuk penilaian lebih lanjut, sebaiknya ke dokter occupational, untuk diberikas saran dan pemeriksaan. 5. Rincian temuan pengawasan kesehatan, termasuk hasil tes, akan disimpan dalam catatan kesehatan karyawan, tepat ditandatangani dan diberi tanggal. Catatan ini akan dipertahankan dan terus sesuai dengan persyaratan peraturan kesehatan dan keselamatan, Data Protection Act 1998, Nursing and Midwifery Council (NMC) dan General Medical Council (GMC). 6 Karyawan akan diberitahu tentang hasil dari pengawasan kesehatan dan saran kesehatan kerja yang sesuai dan informasi akan diberikan. 7 Manajemen akan diberitahu tentang hasil keseluruhan dari pengawasan kesehatan kelompok karyawan, memastikan kerahasiaan tetap terjaga. 8 The OH perawat akan menyarankan perusahaan pada pelaksanaan sistem recall untuk mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan dan / atau kebutuhan karyawan.

Health and safety are logically connected and interdependent. If a working environment is unsafe this can create health problems, and some health problems can create an unsafe working environment. In every workplace there are examples of the interaction between health and safety. In a garage body shop, for example, if people spray cars with isocyanates without following safe systems of work they are likely to develop respiratory problems.

The concept of risk assessment runs throughout the legislation and can be related to health and safety in general.

There are many helpful Health and Safety Executive publications aimed at employers, which emphasise that risk assessment is a simple and practical exercise. It is a vital part of making workplaces healthier and safer, using a systematic approach and involving people within the organisation to identify hazards and control risks (HSE 2006a). The major information on risk assessment (including reference to pregnancy and work) is contained in the Management of Health and Safety atWork Regulations, which state that:

Kesehatan dan keselamatan secara logis terhubung dan saling tergantung. Jika lingkungan kerja tidak aman ini dapat menciptakan masalah kesehatan, dan beberapa masalah kesehatan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman. Dalam setiap tempat kerja ada contoh dari interaksi antara kesehatan dan keselamatan. Dalam body shop garasi, misalnya, jika orang semprot mobil dengan isosianat tanpa mengikuti sistem yang aman dari pekerjaan mereka mungkin untuk mengembangkan masalah pernapasan.

Konsep 'penilaian risiko' berjalan di seluruh undang-undang dan dapat berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan secara umum.

Ada banyak bermanfaat Kesehatan dan Keselamatan Eksekutif publikasi yang ditujukan untuk pengusaha, yang menekankan bahwa penilaian risiko adalah latihan sederhana dan praktis. Ini adalah bagian penting dari pembuatan tempat kerja sehat dan aman, dengan menggunakan pendekatan sistematis dan melibatkan orang-orang dalam organisasi untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko kontrol (HSE 2006a). Informasi besar pada penilaian risiko (termasuk referensi untuk kehamilan dan pekerjaan) yang terkandung dalam Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Peraturan atWork, yang menyatakan bahwa:

The purpose of the risk assessment is to help the employer or self-employed person to determine what measures should be taken to comply with the employers or self-employed persons duties under the relevant statutory provisions (HSE 1992b).

What is a hazard? A hazard is something with the potential to cause harm.What is a risk? A risk is the likelihood that harm from a particular hazard is realised.Risk assessment involves employers asking themselves the following questions:What hazards exist in the workplace? Do they pose a risk to anyone? How big a risk do they pose is the risk significant? How can we reduce and control the risk and thereby make the workplace safer?

Tujuan dari penilaian risiko adalah untuk membantu pengusaha atau wiraswasta orang untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk memenuhi tugas majikan atau wiraswasta orang di bawah ketentuan perundang-undangan yang relevan (HSE 1992b).

Apa itu bahaya? Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi membahayakan. Apa itu risiko? Risiko adalah kemungkinan yang merugikan dari bahaya tertentu direalisasikan. Penilaian risiko melibatkan pengusaha bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: Bahaya apa yang ada di tempat kerja? Apakah mereka menimbulkan risiko bagi siapa pun? Seberapa besar risiko yang mereka berpose - adalah risiko yang signifikan? Bagaimana kita bisa mengurangi dan mengendalikan risiko dan dengan demikian membuat tempat kerja lebih aman?

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja sering perlu masukan froma berbagai orang, seperti dokter, ahli kesehatan, ahli keamanan dan perawat, serta pengusaha, karyawan dan perwakilan keselamatan. Menemukan solusi idealnya melibatkan pendekatan tim untuk pemecahan masalah, yang sering melibatkan tahapan sebagai berikut:

Occupational health and safety problems often need input froma variety of people, such as physicians, hygienists, safety experts and nurses, as well as employers, employees and safety representatives. Finding solutions ideally involves a team approach to problem solving, which often involves the following stages:a. Pengkajian risikob. Menentukan apa yang dibutuhkan/ dilakukan/ diselesaikan untuk mengurangi risikoc. Menentukan siapa orang yang tepat untuk mengerjakan tugas, depending upon the particular circumstances, legislative requirements and their expertise.

What are the hazards? How many employees are there and what is the breakdown in terms of age, sex, jobs, skills? What are the legislative requirements? Is there a health and safety policy statement (required if there are five or more employees) and supporting policies? Are they satisfactory and regularly updated? Is there commitment to health and safety from top management? Are management and staff aware of their responsibilities regarding health and safety? Is there a health and safety committee? What is the accident reporting and follow-up system? Have risk assessments been undertaken and documented? Does audit occur and are staff involved? What systems have been established, and how well are they are they working? Is there induction training and a rolling programme of training on health and safety, and how effective is it? Is there a safety department or adviser? Are there departmental representatives? Is there an occupational health nurse? What are the skills and responsibilities of the occupational health nurse?Bahaya apa yang? Berapa banyak karyawan yang ada dan apa adalah rincian dari segi usia, jenis kelamin, pekerjaan, keterampilan? Apakah persyaratan legislatif? Apakah ada pernyataan kesehatan dan kebijakan keselamatan (diperlukan jika ada lima atau lebih karyawan) dan kebijakan pendukung? Apakah mereka memuaskan dan diperbarui secara teratur? Apakah ada komitmen untuk kesehatan dan keselamatan dari manajemen puncak? Apakah manajemen dan staf menyadari tanggung jawab mereka mengenai kesehatan dan keselamatan? Apakah ada komite kesehatan dan keselamatan? Apakah pelaporan kecelakaan dan sistem tindak lanjut? Apakah penilaian risiko telah dilakukan dan didokumentasikan? Apakah pemeriksaan terjadi dan staf yang terlibat? Sistem apa telah ditetapkan, dan seberapa baik mereka mereka bekerja? Apakah ada pelatihan induksi dan program bergulir pelatihan kesehatan dan keselamatan, dan seberapa efektif itu? Apakah ada departemen keamanan atau penasihat? Apakah ada perwakilan departemen? Apakah ada perawat kesehatan kerja? Apa saja keterampilan dan tanggung jawab perawat kesehatan kerja?