Lpj Kkn Anin Budi Arum
-
Upload
aninda-virgynia-putri -
Category
Documents
-
view
241 -
download
20
description
Transcript of Lpj Kkn Anin Budi Arum
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
a. Aninda Virgynia Putri
1. Bidang Kegiatan yang dipilih
Pemanfaatan Ketela Pohon sebagai Produk Makanan berupa
Singkong Dadu.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan utama KKN
desa Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Latar
belakang kami mengadakan kegiatan tersebut kerena pada saat kami
pertama kali melakukan observasi di desa Kebak kami sangat terkejut
disebabkan sebagian besar sawah-sawah tadah hujan ditanami
tanaman palawija serta ladang gersang yang ditanami berupa tanaman
ketela pohon/singkong dalam jumlah yang cukup banyak, bahkan di
halaman taman rumah masing-masing banyak ditanami ketela pohon.
Meskipun banyak singkong disana, namun sebagian kecil saja yang
mengolah singkong tersebut sebagai bahan makanan yang dapat
dijual. Di desa kebak, warga memanfaatkan ketela pohon tersebut
menjadi makanan ringan berupa “Baltek” atau balung kethek atau
yang sering disebut dengan loncis. Padahal ketela pohon tersebut
dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan makanan. Oleh karena itu,
kami berinovasi membuat produk makanan yang berasal dari ketela
pohon, yaitu singkong dadu.
Singkong dadu merupakan salah satu produk makanan ringan
yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah menjadikan
produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk waktu santai.
Pengolahan singkong dadu yang mudah dengan pengemasan yang
menarik serta pemasaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian desa khususnya di desa kebak dengan menjual produk
tersebut ke kantin SD, warung-warung makan serta dapat juga di
pasaran.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu pada tanggal
5 Agustus 2015 bertempat di rumah Bapak Kepala Dusun Kebak yaitu
Bapak Sri Widodo, dan tanggal 7 Agustus 2015 bertempat di Balai
Desa Kebak. Peserta kegiatan masing-masing adalah seluruh ibu-ibu
PKK di dusun kebak dan perwakilan dari masing-masing dusun di
desa kebak sejumlah 8 orang. Pada kegiatan tersebut disampaikan
materi manfaat ketela pohon, cara mengolah singkong dadu serta
praktek memasak bersama dengan pembicara dari tim KKN. Tak lupa
kami juga membuatkan label untuk pemasarannya yaitu “Singkong
Dadu Kebak” agar menjadi ciri khas produk dari desa kebak. Ibu-ibu
PKK yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias dan lebih dari
setengah undangan yang datang.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud diadakannya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan
produk olahan makanan sebagai ciri dari desa kebak yaitu
memberikan inovasi kepada warga tentang cara pembuatan singkong
dadu secara alami. Sedangkan tujuan dari diadakannya kegiatan ini
yaitu, yang pertama adalah untuk mengetahui cara pembuatan
singkong dadu, kedua yaitu untuk meningkatkan ekonomi daerah
kebak dengan memproduksi singkong dadu yang bernilai jual, dan
ketiga yaitu mempromosikan produk ke konsumen serta dapat
menjadi produk olahan makanan tambahan bagi warga desa kebak
yang telah mmempunyai usaha produksi olahan makanan berbahan
dasar ketela pohon.
Sasaran atau peserta kegiatan ini ditujukan khususnya kepada
warga yang ingin mengetahui cara pembuatan singkong dadu terutama
ibu-ibu PKK di Desa Kebak, Kecamatan Jumantono, Kabupaten
Karanganyar.
3. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Kebak dapat
membuat singkong dadu serta terbentuknya kelompok usaha produk
olahan makanan berbahan dasar ketela pohon di Desa Kebak.
Berdasarkan hasil dari kegiatan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2015,
sebagian besar warga sangat antusias dan tertarik untuk membuat
produk olahan singkong dadu baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun
dijual.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah berjalannya usaha produk
olahan makanan berbahan dasar ketela pohon terutama singkong dadu
di Desa Kebak dengan pengemas yang baik dan memiliki pemasaran,
serta pemerintah memberikan modal usaha dan mengadakan
penggandaan alat berupa alat kemas atau sealer dan tempat kemasan
agar menarik dan berdaya jual tinggi di pasaran.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah
koordinasi antara tim KKN dengan anggota ibu-ibu PKK di desa
kebak yang baik dan antusiasme warga yang tinggi sehingga kegiatan
berlangsung sukses. Selain itu, mudahnya penyampaian informasi dari
mahasiswa ke masyarakat juga membantu pelaksanaan kegiatan ini
dengan pemberian resep dan cara membuat produk olahan makanan
singkong dadu
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini
adalah yaitu pemilihan jenis singkong, karena kami tidak tahu tentang
berbagai jenis singkong, kesalahan pemilihan jenis singkong
menyebabkan singkong dadu tidak renyah. Dari segi peserta ada yang
tidak bisa hadir sehingga peserta yang hadir tidak sesuai dengan
jumlah undangan yang telah dibuat. Faktor penghambat lainnya yaitu
terbatasnya alat masak sehingga membuat pelaksaan program kurang
maksimal.
b. Budi Jati Prakoso
1. Bidang Kegiatan yang dipilih
Pengolahan Daun Ketela Pohon Menjadi Kripik
Salah satu dari empat program utama KKN di Desa Kebak
adalah pengolahan daun ketela pohon menjadi kripik. Dilihat dari latar
belakang mengapa kami memilih dan melaksanakan program ini
karena melihat potensi Desa Kebak yang merupakan desa dengan
sawah-sawah tadah hujan yang ditanami tanaman palawija serta
tanaman produksi salah satunya yakni adanya tanaman ketela pohon
dalam jumlah yang cukup banyak. Namun hasil bumi berupa ketela
pohon tersebut dijual langsung tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.
Selain itu, dilihat dari bagian ketela pohon yakni daunnya, para warga
hanya memanfaatkannya sebagai pakan ternak. Padahal apabila
dikelola dan diolah dengan baik, daun ketela pohon dapat menjadi
produk olahan yang lebih bernilai ekonomis. Dengan pengolahan
yang sederhana dan pemasaran yang baik, hasil olahan daun ketela
pohon dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga serta
dapat meningkatkan perekonomian warga desa secara umumnya.
Pelaksanaa program ini dilaksanakan dua tahap, yang
pertama yakni dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2015, pelaksanaan di
rumah pak Kepala Dusun Kebak yakni pak Sriwidodo, peserta
kegiatan yang mengikuti kegiatan ini adalah seluruh ibu-ibu PKK
dusun kebak. Pelaksanaan kegiatan pada tahap kedua dilakukan di
balai Desa Kebak pada tanggal 7 Agustus 2015. Kami mengundang
perwakilan dari masing-masing Dusun di Desa Kebak sejumlah 8
orang. Di Desa Kebak sendiri terdiri dari lima Dusun, yakni Dusun
Kebak, Dusun Kopenan, Dusun Gesing, Dusun Kwalen, dan Dusun
Kenteng. Peserta kegatan terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Kebak, ibu-
ibu penggerak Posyandu Desa Kebak, dan ibu-ibu rumah tangga
lainnya. Para ibu-ibu PKK diberikan pelatihan produksi kripik daun
singkong dan kami sebagai pematerinya. Sebelum pelaksanaan ibu-
ibu PKK di berikan penyuluhan produksi mengenai khasiat apa saja
yang terkandung di dalam ketela pohon. Selanjutnya dilaksanakan
praktek bersama pembuatan kripik daun singkong. Tim KKN
memberikan penjelasan bagaimana pembuatan kripik daun singkong
yang baik, mulai dari pemilihan daun hingga prosen pemasakan daun
singkong agar menjadi kripik yang renyah dan enak dikonsumsi.
Tahap akhir pelaksanaan dilakukan pengemasan kripik daun singkong
agar lebih menarik, serta labeling. Kami memberikan label dengan
nama produk “Kripik Daun Singkong Kebak”. Hal ini dimaksudkan
agar kripik daun singkong mejadi ciri khas produk unggulan dari Desa
Kebak, selain singkong dadu dan jenis-jenis olahan makanan dari
singkong lainnya.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Program utama pengelolaan daun ketela pohon menjadi
kripik di wilayah Desa Kebak dimaksudkan agar terciptanya UMKM
baru di daerah tersebut. Warga saat ini yang menggunakan limbah
daun ketela pohon yang semula hanya sebagai pakan ternak dan tidak
bernilai ekonomis akan kami olah menjadi kripik yang dapat di
nikmati sebagai makanan cemilan dan dapat dijual dipasaran. Warga
yang semula hanya bermata pencaharian sebagai petani, dengan
munculnya UMKM tersebut diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan warga desa.
Tujuan kegiatan pengolahan daun ketela pohon menjadi
kripik adalah untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Kebak
yakni berupa peningkatan sumber pendapatan tambahan warga selain
sebagai petani, munculnya UMKM baru di Desa Kebak yang berbasis
dan bergerak pada bidang makanan/ produk pangan, produk olahan
kripik daun singkong menjadi produk khas Desa kebak selain produk
singkong dadu, dan bertambahnya ilmu baru bagi warga Desa Kebak
mengenai pengolahan hasil bumi mereka, mulai dari tahap awal
sampai dengan pemasaran produk hasil olahan.
Sasaran peserta kegiatan dalam program ini adalah seluruh
ibu-ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga di Desa Kebak. Khususnya
para warga desa yang lahan pertanian atau ladangnya di tanami ketela
pohon dan warga desa yang sebelumnya sudah bekerja sebagai
wirausaha dalam pembuatan olahan singkong. Seperti pengusaha
pembuat tape singkong, balung kethek (Loncis), dan pembuat kripik
singkong. Dengan memberikan pelatihan kepada warga tersebut
diharapkan mereka dapat mempelajari pelatihan pembuatan kripik
daun singkong dan selanjutnya menerapakannya serta dapat dijual di
pasaran, seperti di warung-warung atau supermarket.
3. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Setelah pelaksanan program pengolahan daun ketela pohon
menjadi kripik pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2015 adalah ada
sebagian warga yang tertarik untuk mencoba membuat kripik daun
singkong dirumah sebagai cemilan dan ada yang tertarik untuk
membuat kripik daun singkong untuk dijual di pasaran. Karena
melihat hasil produk Tim KKN yang dikemas menarik sehingga
membuat para ibu-ibu merasa bahwa produk kripik daun singkong
dapat dicoba untuk dibuat dirumah masing-masing.
Tindak lanjut dalam pelaksanaan program pengolahan daun
ketela pohon menjadi kripik adalah diharapkan dari instansi
pemerintah, mulai dari Desa, Kecamatan, dan Kabupaten Karanganyar
dapat mendukung program kami agar dapat ditindaklanjuti selanjunya.
Seperti dengan pemberian bantuan peralatan pengemasan, yakni Hand
Sealer (alat pres plastik), plastik, dan label agar pengemasan lebih
menarik. Serta dengan memberikan kebijakan dengan mengutamakan
produk-produk lokal dapat dijual di supermarket ataupun toko-toko
makanan lainnya. Dan dapat pula dengan pemberian bantuan modal
bagi pengusaha olahan makanan dari singkong dan bagi pengusaha
baru apabila ingin merintis pembuatan olahan kripik singkong untuk
dijual dipasaran.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam pelaksanaan program pengolahan
daun singkong menjadi kripik adalah adanya koordinasi yang baik
antara Tim KKN dengan kelompok PKK Dusun Kebak dan PKK Desa
Kebak. Selain itu, karena antusiasme warga Desa Kebak dalam
mengikuti pelatihan pembuatan kripik daun singkong cukup baik.
Dengan adanya pembagian resep untuk membuat kripik daun
singkong juga menambah antusiasme ibu-ibu PKK dalam pelaksanaan
program. Dan adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara Tim
KKN Desa Kebak dan perangkat Desa Kebak membuat program
berjalan dengan lancar.
Faktor Pemghambat dalam pelaksanaan program pengolahan
daun singkong menjadi kripik adalah adanya perwakilan dari beberapa
Dusun yang tidak menghadiri undangan saat pelaksanaan program.
Peserta yang hadir tidak sesuai jumlah yang diharapkan saat pelatihan
di balai desa. Sehingga membuat pelaksanaan program kurang
maksimal. Adanya keterbatasan alat masak juga membuat
keberjalanan program kurang sesuai yang diharapkan oleh Tim KKN.
c. Arum Luvita S
1. Bidang Kegiatan yang dipilih
Acara Lomba dalam Rangka Memperingati 17 Agustus 1945 di
Desa Kebak
Salah satu dari kegiatan penunjang yang dilaksanakan di Desa
Kebak, Kec. Jumantono, Kab. Karanganyar yaitu acara lomba dalam
rangka memperingati 17 Agustus di Desa Kebak. Untuk kegiatan 17
Agustus itu sendiri, sebenarnya sudah rutin dijalani oleh warga Desa
Kebak. Peserta acara lomba ini dibagi ke dalam dua kategori. Kategori
yang pertama yaitu, lomba untuk ibu-ibu didesa kebak. Lomba 17
agustus ini sering diadakan di gedung olahraga yang terletak tepat
dibelakang kantor kepala desa Kebak dan dekat dengan lapangan desa
tersebut, tepatnya didusun Kebak. Pemimpin dalam Lomba 17 agustus
ini yaitu, Ketua Karang Taruna Desa Kebak. kategori yang kedua
yaitu lomba untuk anak-anak (tingkatan SD) di Desa Kebak. Lomba
17an ini dulu hanya digerakkan panitia dari Karang Taruna desa.
Namun, hanya beberapa panitia yang datang dan turun langsung
mengurus lomba. Bahkan hingga sekarang hanya masih ada beberapa
anggota karang taruna desa yang ditunjuk sebagai panitia dan dating
pada saatnya lomba sudah dimulai. Sebenarnya antusiasme warga
Desa Kebak untuk ikut serta dalam lomba tersebut sangatlah baik.
Namun, panitia yang seharusnya hadir ikut mengurus lomba tersebut
hanya sebagian kecil yang datang, sehingga panitia yg sudah hadir
akhirnya kesulitan mengurus lomba tersebut dan berakibat tidak
berjalannya lomba dengan baik didesa Kebak.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud diadakannya program ini adalah untuk menggerakkan
panitia agar dapat bekerja sama hadir secara keseluruhan dan dapat
mengatur jalannya lomba dengan baik. Sedangkan tujuan dari
diadakannya program ini yaitu, yang pertama adalah untuk menjalin
hubungan yang baik antara peserta KKN Desa Kebak Jumantono
dengan masyarakat, khususnya masyarakat Desa Kebak. Kedua, untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk saling peduli akan
kerjasama antar sesama demi meningkatkan jalannya lomba yang
terorganisir. Ketiga, untuk menjalin silaturahmi dan sebagai wadah
untuk pengakraban warga, baik itu organisasi masyarakat maupun
warga Desa Kebak pada umumnya.
Sasaran atau peserta kegiatan program gerakan senam sehat desa
ini adalah Ibu-ibu di Desa Kebak, Organisasi Kepemudaan (Karang
Taruna) di Desa Kebak, dan bagi masyarakat Desa Kebak pada
umumnya. Untuk acara lomba 17 Agustus Desa Kebak ini juga terdiri
dari dua kategori yang diadakan pada hari yang sama. Untuk kategori
yang pertama, yaitu pertandingan sepakbola dilanjutkan dengan lomba
goyang balon Sedangkan untuk kategori yang kedua, yaitu lomba
memasukkan pensil dalam botol, kemudian lomba topi kerucut, yang
terakhir lomba estafet karet. Kedua kategori lomba tersebut diadakan
pada hari minggu, yaitu pada minggu ketiga pada waktu kegiatan
KKN berlangsung. Selanjutnya, untuk peserta lomba yaitu berbeda
pada masing-masing kategori. Pada kategori yang pertama yaitu
pertandingan sepakbola dan lomba goyang balon, untuk pesertanya
terdiri dari para ibu-ibu di Desa Kebak. Lomba pada kategori ini
dipimpin oleh pemuda Karang Taruna Desa. Lalu, untuk kategori yang
kedua yaitu, lomba memasukkan pensil dalam botol dengan kuota
maksimal 25 anak, lomba topi kerucut dengan kuota maksimal 25
anak, dan lomba estafet karet dengan kuota maksimal 25 anak terdiri
dari 5 kelompok untuk satu kelompok berjumlah 5 anak. Peserta dari
kegiatan ini yaitu, terdiri dari anak-anak tingkatan sekolah dasar di
Desa Kebak. Untuk kategori ini lomba dipimpin oleh, mahasiswa
peserta KKN Desa Kebak. Untuk beberapa kategori lomba 17 Agustus
tersebut, masing-masing diadakan pada hari minggu, yaitu pada
minggu ke tiga selama kegiatan KKN berlangsung. Untuk acaranya
dimulai dari pukul 08.00 WIB pagi hingga selesai, selama kurang
lebih 3 jam untuk kedua kategori lomba. Sedangkan untuk lokasi
diadakannya lomba 17 Agustus tersebut, keduanya bertempat di
gedung olahraga dan lapangan, Desa Kebak.
3. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Adapun hasil yang telah dicapai dari lomba 17 Agustus ini yaitu
banyak sekali minat dari para anak-anak hingga remaja dan warga
sekitar untuk turut serta sebagai peserta lomba maupun penonton
dalam lomba 17 Agustus ini. Dan terdapat 3 juara tiap lomba. Selain
itu, juga adanya beberapa kesan dan pesan dari warga desa yang
sangat baik, dan bahkan ketika kegiatan berlangsung, antusiasme
warga untuk mengikuti lomba juga sangat baik dan terlihat banyak
anak anak hingga remaja khususnya dari dusun yang terletak jauh dari
lokasi diadakannya lomba datang menonton ataupun mengikuti
lomba. Bahkan ketika lomba dimulai hingga berakhir, terdapat
beberapa ibu-ibu dan anak-anak yang menginginkan lomba tersebut
berlangsung lebih lama. Namun, karena terbatasnya waktu, jadi dari
peserta KKN Desa Kebak dan anggota panitia dari karang taruna Desa
Kebak tidak bisa untuk memenuhi permintaan yang datangnya dari
warga tersebut. Hal ini juga membuat peserta KKN semakin dekat
dengan para remaja karang taruna serta warga Desa Kebak pada
umumnya. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini juga menjadi
jembatan silaturahmi dan mampu mempererat kekeluargaan antara
peserta KKN dengan warga Desa Kebak. Harapan ke depan, semoga
dari program penunjang ini mampu untuk menggugah warga di Desa
Kebak untuk mempererat tali silaturahmi antar warga desa kalangan
ibu-ibu, bapak-bapak, remaja hingga anak-anak. Semoga dengan
program yang telah terlaksana ini juga mampu menjadikan acuan bagi
rekan-rekan Karang Taruna di Desa Kebak maupun Karang Taruna
tingkat dusun untuk lebih aktif dan mau meningkatkan kerjasama
antar anggota karang taruna desan maupun karang taruna dusun di
Desa Kebak.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah
antusiasme warga dan beberapa anggota karang taruna desa yang
tinggi. Selain itu, mudahnya penyampaian informasi dari mahasiswa
ke masyarakat juga membantu pelaksanaan kegiatan ini.
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini
adalah kurangnya kerjasama antar anggota karang taruna desa maupun
dusun, kurangnya informasi yang tidak menjangkau hingga dusun
yang letaknya jauh dengan kantor kepala desa, dan adanya kegiatan
rutin oleh warga desa khususnya ibu-ibu dan anak-anak sehingga
jarang berkomunikasi dengan tetangga serta jumlah anak-anak yang
sedikit dibandingkan dengan desa lainnya dikarenakan banyak anak-
anak setelah lulus SMA yang lebih memilih untuk merantau keluar
kota sehingga menyebabkan berkurangnya target peserta yang
diharapkan.