LP FRAKTUR EL LOCO.doc

7/26/2019 LP FRAKTUR EL LOCO.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lp-fraktur-el-locodoc 1/27

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN

FRAKTUR VERTEBRATA THORAKS 12

A. PENGERTIAN

- Fraktur adalah diskontinuitas jaringan tulang (patah tulang) yang

disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak (Aswin,

dkk. 19!)

- Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis

dan luasnya ("melt#er dan $are. %&&1). 'idera tulang belakang adalah

cidera mengenai cericalis, ertebralis, dan lumbalis akibat trauma jatuh

dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas,kecelakaan olahraga dsb yang dapat

menyebabkan *raktur+pergeseran satu atau lebih tulang ertebrata sehingga

mengakibatkan de*isit neurologi ( "jamsuhidayat,%&&).

B. ETIOLOGI

1. rauma - angsung (kecelakaan lalu lintas)

- idak langsung (jatuh dari ketinggian dengan posisi

berdiri + duduk sehingga terjadi *raktur tulang belakang)

%. /atologis akibat kelemahan tulang yang disebutkan penyakit kanker

atau osteoporesis

0. egenerasi

. "pontan terjadi tarikan otot yang sangat kuat

2. uka jejas, tajam , tembak pada daerah ertebrata.

!. 3angguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau kondisi yangmenimbulkan penyakit tulang+melemahnya tulang (4arsono,%&&&).

C. MANIFESTASI KUNIS

1. 5iwayat trauma

%. 6yeri → pembengkakan dan nyeri tekan pada daerah *raktur (tenderness)

0. /erubahan bentuk (de*ormitas)

. 4ilangnya *ungsi anggota badan dan persendian-persendian yang terdekat

1



2. 3erakan-gerakan yang abnormal

!. 7repitasi (gerakan yang menimbulkan derik)

8. dema setempat (dalam beberapa jam)

. "yok disebutkan rasa nyeri yang hebat, kehilangan darah dan jaringan

yang rusak

%



ampiran

PATOFISIOLOGI'indera

$enturan :atuh

rauma kecelakaan

Fraktur terbukaFraktur tertutup

5eduksi *raktur

;mobilisasi 5encana

operasi

7urang pengetahuan7erusakan

mobilitas *isik

Asupan

nutrisi <

'emas

1 2 3 4

5esiko

injuri

30 pemenuhan

A1.

/enyembuhan (-)

1 /enekanan

pada kulit

=.7="

pressure

7erusakan integritas

kulit

5esiko

in*eksi

7erusakan integritas

tulang

'edera

2 Akti*itas

/eristaltik "*ingter

7onstipasi

/erubahan bowel

eliminasi

/erubahan eliminasi=rine

7erusakan integritas kulit

1iskontinuitas

jaringan

erkontaminasi

udara luar

- /rostaglandin

- 4istomin

- $radikinin

- "erotonim

/engeluaran mediator

nyeri

;n*lamasi 5esiko in*eksi

5eseptor nyeri

6yeri

3elisah, susah

tidur

30 istirahat

+ pola tidur

:aringan

lunak

>askuler

5obekan

/erdarahan

>ol darah

"yok hipoolemik

/erubahan

per*usi jaringan

7erusakan

pertukaran gas

1is*ungsi

neuroaskuler

0



'indera$enturan :atuh

rauma kecelakaan

Fraktur terbukaFraktur tertutup

5eduksi *raktur

;mobilisasi5encana

operasi

7urang pengetahuan30 mobilitas

*isik

Asupan

nutrisi

'emas

;njuri

/enyembuhan (-)

1 Aktiitas

30 integritas

tulang

'edera

/eristaltik

7onstipasi

30 bowel

eliminasi

3angguan ;ntegritas 7ulit

1iskontinuitas

jaringan

erkontaminasi

udara luar

- /rostaglandin

- 4istomin

- $radikinin

- "erotonim

/engeluaran

mediator nyeri

;n*lamasi ;n*eksi

5eseptor nyeri

6yeri

:aringan

lunak

>askuler

5obekan

/erdarahan

1e*isit olume

darah

"yok hipoolemik

/erubahan

per*usi jaringan

7erusakan

pertukaran gas

1is*ungsi

neuroaskuler

Asupan

nutrisi30 pemenuhan

A1.



D. KLASIFIKASI FRAKTUR

$erdasarkan klasi*ikasi klinis

a. Fraktur dahan patah (green stick *radure) terjadi pada anak-anak, tulang

patah dibawah lapisan periosteum yang elastin dan tebal (lapisan

perlosteum sendiri tidak rusak).

b. Fisura *rakture patah tulang yang tidak disertai perubahan letak yang

berarti dengan terpisahnya bagian-bagian tulang.

c. Frakture yang lengkap (complete *raktur) patah tulang yang disertai

dengan terpisahnya bagian-bagian tulang.

d. 'ommunitad *rakture tulang patah menjadi *ragmen.

e. Fraktur tekan (stres *rakturre) kerusakan tulang karena kelemahan yang

terjadi sesudah berulang-ulang ada tekanan berlebihan yang tidak la#im.

*. ;mpacted *rakture *ragmen-*ragmen tulang terdorong masuk kearah

dalam tulang satu sama lain, sehingga tidak dapat terjadi gerakan-gerakan

diantara *ragmen itu.

$erdasarkan hubungan tulang yaitu antara ujung tulang yang mengalami

*raktur dengan jaringan-jaringan disekitarnya.

a. Fraktur tertutup (*raktur simple?) patahan tulang tidak mempunyai

hubungan dengan udara luar.

b. Fraktur terbuka (compouad *rakture), terbagi menjadi 0, yaitu

- /ecahan tulang menembus kulit, kerusakan jaringan sedikit,

kontaminasi ringan, luka < 1 cm.

- uka besar sampai ± cm, kehancuran otot, kerusakan neuro askuler,

kontaminasi besar.

c. Fraktur komplikata persendian, syara*, pembuluh darah, atau organ isera

juga ikut terkena, *raktur seperti ini dapat berbentuk *raktur tertutup atau

*raktur terbuka.

d. Fraktur patologis karena adanya penyakit lokal pada tulang maka

kekerasan yang ringan saja pada bagian tersebut sudah dapat menyebabkan

*raktur.

!



E. PENATALAKSANAAN FRAKTUR

/rinsip-prinsip tindakan terhadap *raktur

1. 5ecognisi+pengenalan

/engenalan mengenai diagnosis pada tempat kejadian kecelakaan dan

kemudian di 5" 5iwayat kecelakaan, parah tidaknya, jenis kekuatan

yang berperan, menentukan kemungkinan tulang yang patah dan

pemeriksaan yang spesi*ik untuk *rakture.

%. 5eduksi ("etting ulang)

$erarti mengembalikan *ragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi

anatomis.

apat dibedakan menjadi

a. 5eduksi tertutup

ilakukan dengan mengembalikan *ragmen tulang ke posisinya

(ujung-ujungnya saling berhubungan) dengan manipulasi traksi

manual (e? gibs).

b. raksi

igunakan untuk mendapatkan e*ek reduksi dan imobilisasi

beratnya traksi idisesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.

c. 5eduksi terbuka

engan pendekatan bedah, *ragmen tulang direduksi.

Alat *ikasi interna dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat paku atau

batangan logam digunakan sampai penyembuhan tulang terjadi.

0. ;mobilisasi Fraktur

"ebuah direduksi, *ragmen tulang harus diimobilisasi (dipertahankan

dalam posisi dan kesejajaran dapat dilakukan dengan metode *iksasi

eksterna dan interna.

a. @etode *i?asu eksterna pembalutan, gibs, bidai, traksi, kontinu

(dengan plester *elt pada kulit), pin *iksator eksterna.

b. @etode *ikasi interna inplant logam

. 5estorasi (/emulihan Fungsi) dan 5ehabilitasi

"egala upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan otot.

8



apat dilakukan dengan

a. atihan isometrik dan setting otot untuk meminimalkan atropi

disease dan meningkatkan peredaran darah.

b. Fiksasi interna memungkinkan mobilisasi lebih awal

c. /artisipasi dalam aktiitas hidup sehari-hari untuk memperbaiki

kemandirian *ungsi dan harga diri. /eriode ini dimudahkan dengan

bantuan psioterapi.

/embagian *raktur tulang belakang secara umum

1.Fraktur "tabil (tanpa kelainan neorologis )

a.Fraktur wedging sederhana

b.$urst *raktur

c.?tentsion

%.Fraktur ak "tabil

a.islokasi

b.Fraktur dislokasi

c."hearing *raktur

Fraktur tulang belakang terjadi karena trauma kompresi a?ial pada

waktu tulang belakang tegak.@enurut percobaan beban sebarat 012 kg

atau 1,&0 kg per mm% dapat mengakibatkan *raktur tulang

belakang.aerah yang paling sering kena adalah daerah yang mobil

yaitu >',! dan h1%-t-%.

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN FRAKTUR

Faktor yang meningkatkan penyembuhan *raktur.

- ;mobilisasi *ragmen-*ragmen tulang

- 7ontak *ragmen tulang ma?imum

- "uplai darah cukup

- 6utrisi tepat

- atihan pembebatan berat badan untuk tulang panjang

- 4ormon-hormon pertumbuhan tyroid, kalisitonin, >it., steroid,

anabolik.



- /otensial listrik yang melewati *raktur.

Faktor yang menghambat penyembuhan *raktur

- rauma lokal berlebihan.

- 7ehilangan tulang

- ;mobilisasi tidak adekuat

- 5uang+jaringan diantara *ragmen tulang

- ;n*eksi

- 7eganasan lokal

- /enyakit tulang metabolik

- ulang di iradiasi

- 7lekrosis askular

- Fraktur intyra artikular

- ansia

9



G. TAHAP PENYEMBUHAN TULANG

a. "tadium pembentukan hematom

- alam % jam mulai pembentukan darah dan hematom

- "etelah % jam suplai darah ke ujung *raktur meningkat.

- 4ematom ini mengelilingi *raktur dan tidak diabsorbsi selama

penyembuhan tapi berubah dan berkembang menjadi granulasi.

b. /roli*erasi sel

- "el-sel dan lapisan dalam periosteum berpoli*erasi pada sekitar *raktur

- "el ini menjadi prekusor dan osteoblast, osteogenesis berlangsung

terus, lapisan *ibrosa periosteum melebihi tulang.

- $eberapa hari diperiosteum meningkat dengan *ase granulasi

membentuk collar diujung *raktur.

c. "tadium pembentukan kalus

- steoblast membentuk tulang lunak (kalus)

- 7alus memberikan ngiditas pada *raktur

- :ika terlihat massa kallus pada ?-ray berarti *raktur telah menyatu.

- erjadi pada minggu ;, !-1& hari setelah kecelakaan

d. "tadium konsolidasi

- 7allus mengeras dan terjadi proses konsolidasi *raktur teraba telah

menyatu

- "ecara bertahap menjadi tulang yang matur

- erjadi pada minggu ke 0-2& setelah keselakaan.

- apisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi e?-*raktur

- ulang yang berlebihan dibuang oleh osteoblast

- /ada anak-anak remodelling dapat sempurna, pada orang dewasa

masih ada penebalan tulang.

e. "tadium 5emodeling

- apisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi e?-*raktur

- ulang yang berlebihan dibuang oleh osteoblast

- /ada anak-anak remodelling dapat sempurna, pada orang dewasa

masih ada penebalan tulang.

1&



H. KOMPLIKASI FRAKTUR

a. 7omplikasi Awal

- "yok

- "indrom emboli lemak

- "indrom kompartemen

- hromboemboli

- ;n*eksi (semua *raktur terbuka dianggap mengalami kontaminasi)

- 7oagulopati intraaskuler diseminata (7;)

b. 7omplikasi ambat

- /enyatuan terlambat atau tidak ada penyatuan

- 6ekrosis aaskuler tulang

- 5eaksi terhadap alat *iksasi interna

/enangan (pencegahan dan penatalaksaan)

- "yok mempertahankan olume darah, mengurangi nyeri yang diderita

pasien, memasang pembebat yang memadai, melindungi pasien dari

cidera lebih lanjut.

- "indrom emboli lemak imobilisasi segera *raktur, manipulasi *raktur

minimal, penyangga *raktur yang memadai saat pemindahan dan

mengubah posisi.

- "indrom kompartemen mengontrol edema yang dapat dicapai dengan

meninggikan e?tremitas yang cedera setinggi jantung dan memberi

kompres es setelah cedera sesuai resep.

- /enyatuan terlambat atau tidak ada penyatuan dengan gra*t tulang

yang kemudian dipasang imobilisasi rigid.

- 6ekrosis araskuler tulang mengembalikan italiras tulang dengan

gra*t tulang, penggantian prostesis atau artodesis (penyatuan sendi).

- 5eaksi terhadap alat diksasi interna remodeling tulang yang akan

mengembalikan kekuatan struktural tulang.

c. 7omplikasi lokal *raktur

- >askuler

- >askuler kasip

11



d. 7omplikasi sistemiik *raktur

e. 7omplikasi pada tulang.

- @al union

- elayed union (penyambungan yang kasip)

- 6on union

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. B-5ay untuk menentukan lokasi *raktur+trauma

%. $one - scanning, tomogram, ' scan, @5; untuk isualisa *raktur juga

mengidenti*ikasi jaringan lunak yang rusak.

0. Arteriogram kemungkinan ada kerusakan askuler

. '$' (complete $lood 'an) kemungkinan meningkat (hemokonsentrasi)

atay menurun (perdarahan multipel trauma).

2. 'r ('reatinin) trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk renal

clearance.

!. /ro*il koagulasi (kondisi pembekuan) yang terkait dengan hilangnya

darah, berbagai trans*usi atau trauma.

1%



ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Riwaya K!"!#awaa$

a. ata biogra*i

ata ini meliputi antara lain nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal,

pendidikan, pekerjaan, jenis transportasi yang digunakan, orang

terdekat dengan klien.

b. /engkajian Fisik

ata ini menggambarkan sejauhmana tingkat perkembangan pada

neonatus, bayi, pra sekolah, remaja, dewasa dan tua.

c. 5iwayat 7esehatan @asa alu

ata ini meliputi kondisi kesehatan indiidu. ata tentang adanya e*ek

langsung terhadap muskuloskeletal, misalnya riwayat

trauma+kerusakan tulang rawan, artritis, osteomielitis.

5iwayat pengobatan berikut e*ek sampingnya, misal kortikosteroid

dapat menimbulkan kelemahan otot.

d. 5iwayat kesehatan sekarang

"ejak kapan timbul keluhan, apakah ada riwayat trauma. 4al-hal yang

menimbulkan gejala. imbulnya gejala mendadak atau perlahan serta

timbul untuk pertama kalinya atau berulang. /erlu ditanyakan pula

tentang ada tidaknya gangguan pada sistem lainnya. @asalah-masalah

saat ini, kaji klien untuk mengungkapkan alasan klien memeriksakan

diri+mengunjungi *asilitas kesehatan. 7eluhan utama nyeri, de*ormitas,

kelainan *ungsi atau pengurangan gerakan atau *aktor-*aktor lain yang

mempengaruhi aktiitas sehari-hari. /engkajian gejala dengan /C5".

e. 5iwayat keluarga

5iwayat keluarga untuk menentukan hubungan genetik perlu

identi*ikasi misalnya adanya predisposisi, seperti artitis, spondilitis

ankilosis, gout+pirai, @, hipertensi.

10



*. 5iwayat diet

7urangnya intake kalsium dapat menimbulkan *raktur karena adanya

dekalsi*ikasi. $agaimana menu makanan sehari-hari, bagaimana

konsumsi it A, , 7alsium dan protein yang merupakan #at untuk

penjaga tulang (muskuloskeletal).

g. Aktiitas kegiatan sehari-hari

;denti*ikasi pekerjaan pasien dan aktiitasnya sehari-hari. 7ebiasaan

membawa benda-benda berat yang dapat menimbulkan strain otot dan

*raktur atau trauma.

2. P!$%&a'ia$ Fi(i&

/engumpulan data ini melalui pemeriksaan *isik dan lakukan secara

sistematis. $andingkan otot-otot dan sendi kanan dan kiri (bilateral). =kur

gerak sendi+5@

? *isik antara lain meliputi semua sistem yang ada untuk mengetahui

adanya kelainan-kelainan pada organ tubuh yang mungkin terjadi saat

kecelakaan.

1. 7eadaan umum+penampilan umum

ilihat tingkat kesadaran, kondisi dan keadaan umum pasien.

=mumnya pasien dengan *raktur tidak mengalami penurunan

kesadaran ataupun tanda-tanda syok.

/asien umumnya merasa nyeri pada daerah *raktur dan mengalami

pembatasan gerakan atau aktiitas terutama pada daerah yang terjadi

*raktur.

%. >

/ada daerah luka di sekitar *raktur yang mengalami in*eksi maka akan

terjadi peningkatan suhu. 6adi dapat meningkat bila nyeri

hebat+kecemasan. dapat menurun apabila terjadi syok hipoolmik.

0. /?. 7epala Deher

/?. 7epala-leher tidak ditemukan adanya gangguan atau kelainan

kecuali jika adanya komplikasi trauma pada kepala dan leher.

1



. /?. ;ntegumen

7elainan pada daerah inegumen yang dapat ditemukan pada daerah

sekitar *raktur berupa hematom, hangat, kebersihan kurang, adanya

luka terbuka. $erdasarkan kerusakan jaringan disekitar *raktur

termasuk kulit, maka pada trauma terbuka terbagi menjadi 0 derajat.

a. erajat ; bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka,

biasanya diakibatkan tusukan *ragmen tulang dari dalam yang

menembus keluar.

b. erajat ;; uka lebih luas dari derajat ; yaitu E 1 cm disebabkan

benturan benda dari luar.

c. erajat ;;; uka lebih luas dari derajat ;;, lebih kotor, jaringnyan

lunak banyak yang ikut rusak (otot, syara*, pembuluh darah).

2. /?. /ayudara

/ada payudara tidak ditemukan adanya kelainan.

!. /?. ada

a. /aru dan hora?

;nspeksi dilihat apakah ada komplikasi trauma pada daerah

dada

/alpasi perlu diperiksa getaran suara paru kanan-kiri

/erkusi untuk memeriksa kualitas suara paru kanan-kiri

Auskultasi suatu na*as dan apakah ada suara paru kanan-kiri

(bronkial, bronkoaskuler, asikular).

:antung /ada umumnya tidak ditemukan kelainan

8. /?. Abdomen

;nspeksi bentuk abdomen tidak mengalami perubahan, tidak

adanya benjolan massa.

Auskultasi diperiksa tetnang bising usus+peristaltik usus dan

pada penderita *raktur dapat mengalami penurunan

karena e*ek imobilisasi.

12



/alpasi tidak adanya nyeri tekan, benjolan+massa dapat

teraba bila adanya konstipasi. 4epar klien tidak mengalami pembesaran.

/erkusi tidak mengalami perubahan bila ada masa akibat

konstipasi akan terdengar dullnes.

. /?. 3enetalia

/?. /ada daerah kelamin dapat tidak dilakukan kecuali bila ada

kelainan ditambah keluhan pada pasien.

9. /?. ?stremutas

idapatkan nyeri tekan pada daerah *raktur dan sekitarnya dan terdapat

kropitasi yang timbul jika daerah cedera digerakkan.

1!



PROSES KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN SISTEM

♦ Aktiitas+;stirahat

anda keterbatasan+kehilangan *ungsi pada bagian terkena (mungkin

segera, *raktur itu sendiri, atau terjadi secara sekunder, dari pembengkakan

jaringan, nyeri)

♦ "irkulasi

anda - 4ipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respons terhadap

nyeri.asietas)

- akikatdia (respon stress, hipoolemia)

- /enurunan+tidak ada nadi pada bagian distal yang cedera,

pengisian kapiler lambat, pucat pada bagian yang terkena.

- /embengkakan jaringan atau massa hematoma pada sisi

cedera.

♦ 6eurosensori

anda - e*ormitas lokal, anglulasi abnormal, pemendekan, rotasi,

krepitasi (bunyi berdelit), spasme otot, terlihat

kelemahan+hilang *ugsi.

- Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri+asietas atau

trauma lain).

3ejala - 4ilang gerakan.sensasi, spasme otot

- 6yeri berat tiba-tiba pada cedera (mungkin terlokasisasi pada

area jaringan+kerusakan tulang, dapat berkurang pada

imobilisasi, tak ada nyeri akibat kerusakan sara*.

- "pasme+kram otot (setelah imobilisasi)

♦ 7eamanan

anda - aserasi kulit, aulsi jaringan perdarahan, perubahan warna.

- /embengkakan lokal (dapat meningkat secara bertahap atau

tiba-tiba)

18



♦ /enyuluhan+/embelajaran

3ejala - ingkungan cedera

B. PRIORITAS KEPERAWATAN

1. @encegah cedera tulang jaringan lanjut

%. @enghilangkan nyeri

0. @encegah komplikasi

. @emberikan in*ormasi tentang kondisi+prognosis dan kebutuhan

pengobatan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. 6yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan *ragmen tulang,

diskontinuitas jaringan muskuloskeletal.

%. 5isiko cedera berhubungan dengan gangguan integritas tulang.

0. 5isiko dis*ungsi neuroaskuler peri*er berhubungan dengan penurnan

aliran darah (cedera askuler, edema, pembentukan trombus).

. 7erusakan pertukatan gas berhubungan dengan perubahan aliran darah,

embolo, perubahan membran aleolar+kapiler.

2. 7erusakan mobilitas *isik berhubungan dengan kerusakan rangka

neuromuskuler nyeri, terapi ne*trikti* (imobilisasi).

!. 7erusakan integritas kulit berhubungan dengan *raktur terbuka,

pemasangan traksi (penkawat, skrup)

8. 5isiko on*eksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer

(kerusakan kulit trauma, jaringan lunak, prosedur ibasi*+traksi tulang).

. 7urang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis dan

kebutuhan pengobatan.

1



D. INTERVENSI KEPERAWATAN

D) I * Ny!#i A&+

ujuan 6yeri berkurang sampai hilang

7" - 7lien mengatakan nyeri berkurang+hilang

- 3rimace (-)

- > 1%&+& mm4g

55 %&?+mnt

6 & ?+mnt

" 0!2 o'

;nterensi

1. /ertahankan tirah baring dan imobilisasi bagian yang sakit

5 @engurangi nyeri dan mencegah mal*ormasi

%. inggikan posisi e?tremitas yang terkena

5 @eningkatkan alitan balik ena, mengurngi edema+nyeri.

0. akukan dan awasi latihan gerak pasi*+akti*

5 @empertahankan kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi

askuler.. akukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan (massage,

perubahan posisi)

5 @eningkatkan sirkulasi umum, menuruinkan area tekanan loikal

dan kelelahan otot.

2. Ajarkan teknik manajemen nyeri (latihan na*as dalam, imajinasi

isual)

5 @engalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol

terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.

!. akukan kompres dingin selama *ase akiut (%- jam pertama) sesuai

keperluan.

5 @enurunkan edema, mengurangi nyeri

8. 7olaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

5 @enurunkan nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang

nyeri baik secara sentral+peri*er.

19



D). 2. Ri(i&, C!-!#a

ujuan 5isiko cedera tidak menjadi aktual

7" - 7lien mempertahankan stabilisasi dan posisi *raktur.

- 7lien menunjukkan pembentukan kalus+mulai penyatuan *raktur

dengan tepat.

;nterensi

1. /ertahankan tirah baring dan imobilisasi sesuai indikasi

5 @eningkatkan stabilitas, meminimalkan gangguan akibat perubahan

posisi

%. $ila terpasang gips+bebat, sokong *raktur dengan bantal atau gulungan

selimut untuk mempertahankan posisi yang netral.

5 @encegah gerakan tak perlu akibat perubahan posisi

0. aluasi pembebat terhadap resolusi edema.

5 /enilaian kembali pembebat perlu dilakukan seiring dengan

berkurangnya edema.

. $ila terpasang traksi pertahankan posisi traksi

5 raksi memungkinkan tarikan pada aksis panjang *raktur tulang danmengatasi tegangan otot untuk mempercepat penyatuan *ragmen tulang.

2. akinkan semua klem, katrol dan tali ber*ungsi baik

5 @enghindari hambatan penyambungan *raktur.

!. /ertahankan integritas *iksasi eksternal.

5 7eketan kurang+berlebihan dari traksi eksternal merubah tegangan

traksi dan mengakibatkan kesalahan posisi.

8. 7olaborasi pelaksanaan kontrol *oto.

5 @enilai proses penyembuhan tulang

D). . Ri(i&, Di(/+$%(i N!+#,0a(&+!# P!#i!$

ujuan is*ungsi neuroaskuer peri*er tidak menjadi aktual

7" - 6adi teraba

- 7ulit hangat+kering

- 4aluaran urin adekuat

- > 1%&+& mm4g

%&



55 %&?+mnt

6 & ?+mnt

" 0!2 o'

;nterensi

1. epaskan perhiasan dari ekstremitas yang sakit

5 apat membendung sirkulasi bila terjadi edema

%. 7aji aliran kapiler, warna kulit dan kehangatan distal pada *raktur

5 7embalinya warna harus cepat (0-2 detik). Garna kulit putih

menunjukkan gangguan arterial, sianosis diduga ada gangguan ena.

0. orong klien untuk secara rutin latihan jari+sendir distal sedera ambulasi

sesegera mungkin.

5 @eningkatkan sirkulasi dan penurunan pengumpulan darah

khususnya pada ekstremitas bawah.

. "elidiki nyeri tekan, pembengkakan pada dorso*leksi kaki (tanda ho*man

positi*)

5 erdapat peningkatan potensial untuk tromboplebitis dan emboli

paru pada pasien imobilisasi selama 2 hari atau lebih.2. Awasi >. /erubahan tanda-tanda pucat (sianosis umum, kulit dingin,

perubahan mental)

5 7etidakadekatan olume sirkulasi akan mempengaruhi sistem

per*usi jaringan

!. $erikan kompres es sekitar *laktur sesuai hematom

5 @enurunkan edema atau pembentukan hematom

8. 7olaborasi pemeriksaan laboratorium

5 @embantu dalam kalkulasi kehilangan darah dan membutuhkan

kee*ekti*an terapi pergantian

D). . K!#+(a&a$ P!#+&a#a$ Ga(

ujuan /ertukaran gas dapat kembali normal

7" - k mampu mempertahankan *ungsi pernapasan adekauat

- ispnea (-)

- "ianosis

%1



- 3A dalam batas normal

- 55 %&?.menit

;nterensi

1. ;nstruksikan+bantu latihan na*as dalam dan latihan batuk e*ekti*

5 @eningkatkan etilasi aleolar dan per*usi

%. akukan dan ajarkan perubahan posisi yang aman sesuai keadaan klien

5 5eposisi meningkatkan drainase sekret dan menurunkan kongesti

pada area paru dependen.

0. 7olaborasi pemberian obat antikoagulan dan kortikosterciel sesuai

indikasi.

5 @encegah terjadinya pembentukan darah pada keadaan

tromboemboli kortikesteroid telah menunjukkan keberhasilan untuk

mencegah+mengatasi emboli lemak.

. Analisis pemeriksaan gas darah, 4b, kalsium, , lemak dan trombosit

5 /enirunan /a% dan peningkatan /'% menunjukkan g0 pertukaran

gas. Anemia, hipoakemia, peningkatan dan kadar lipase, lemak darah dan penurunan trombosit sering berhubungan dengan emboli

lemak..

2. aluasi *rekuensi pernapasan dan upaya berna*as, perhatiaklan adanya

stridor, penggunaan otot aksesosi perna*asan.

5 Adanya takipnea, dispnea, dan perubahan mental merupakan tanda

dini insu*iensi pernapasan, mungkin menunjukkan terjadinya emboli

paru tahap awal

D). 3. K!#+(a&a$ M,4iia( Fi(i&

ujuan k mampu meningkatkan+mempertahankan mobilitas pada tingkat

paling tinggi yang mungkin.

7" - k mampu mempertahankan posisi *ungsional

- k mampu meningkatkan kekuatan+*ungsi yang sakit

- k menunjukan teknik yang memampukan melakukan aktiitas

;nterensi

%%



1. 7aji derajat mobilitas yang dihasilakn oleh cedera+pengobatan

5 Agar interensi yang diberikan tepat sasaran

%0



%. orong partisipasi pada aktiitas terapeutik+rekreasi (radio, , koan,

kunjungan, teman)

5 @emberikan kesemaptan untuk mengeluarkan energi, mem*okuskan

kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri+harga diri dan

membantu menurunkan isolaso sosial.

0. $antu latihan rentang gerak pasi*+akti* pada e?tremitas yang sakit maupun

sehat sesuai keadaan klien.

5 @eningkatkan sirkulasi darah muskuloskeleal, mempertahankan

tonus otot, mempertahankan gerak sendi.

. $erikan papan penyangga kaki, gulungan trokanter+tangan sesuai indikasi.

5 @empertahankan posisi *ungsional e?tremitas.

2. $antu dan dorong perawatan diri (kebersihan+eleminasi) sesuai keadaan

k

5 @eningkatan kemandirian k dalam perawatan diri sesuai kondisi

keterbatasan k .

!. =bah posisi secara periodik sesuai keadaan k

5 @enurunkan insiden komplikasi kulit dan perna*asan

8. orong+pertahankan asupan cairan %&&& - 0&&& ml+hari

5 @empertahankan hidrasi adekuat, menengah komplikasi urinarius

dan konstipasi.

. $erikan diet 7/

5 7alori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses

penyembuhan dan mempertahankan *ungsi *isiologis tubuh

9. 7olaborasi pelaksanaan *isioterapi sesuai indikasi

5 =ntuk menyusun program aktiitas *isik secara indiidual1&. aluasi kemampuan mobilitas k dan program imobilitas

5 @enilai perkembangan masalah k

D). 5. K!#+(a&a$ I$!%#ia( K+i

ujuan 3angguan+kerusakan integritas kulit dapat berkurang atau hilang.

7" - k menunjukkan perilaku+teknik untuk mencegah kerusakan kulit

- esi berkurang

- 7eluhan gatal, kebas berkurang

%



;nterensi

1. /ertahankan tempat tidur yang aman dan nyaman

5 @enurunkan resiko kerusakan+abrasi kulit yang lebih luas.

%. @assase kulit terutama daerah penonjolan tulang dan area distal

bebat+gips.

5 @eningkatakan sirkulasi peri*er dan kelemasan kulit dan otot

0. indungi kulit dan gips pada daerah perianal.

5 @encegah gangguan integritas kulit dan jaringan akibat kontaminasi

*ekal.

. bserasi keadaan kulit, penekanan gips+bebat terhadap kulit, insersi

penitraksi

5 @enilai perkembangan masalah k

D). 6. R!(i&, I$/!&(i

ujuan ;n*eksi tidak menjadi aktual.

7" - k mencapai penyembuhan luka sesuai waktu.

- raenase purulen (-)

- anda-tanda peradangan (-)

- > 1%&+& mm4g

6 & ?+menit

55 %& ?+menit

" 0!,2 D 08,2&'

;nterensi

1. akukan perawatan pen steril dan perawatan luka secara protokol.

5 @encegah in*eksi sekunder dan mempercepat penyembuhan luka.

%. Anjurkan

5 k meinimalkan kontaminasi.

0. 7olaborasi pemberian antibiotik.

5 Antibiotika spektrum luas atau spesi*ik dapat digunakan secara

pro*ilaksis mencegah atau mengatasi in*eksi..

%2



. 7olaborasi pemeriksaan lab ', , kultur dan sensitiitas

luka+serum, tulang.

5 eukositosis biasanya terjadi pada proses in*eksi, anemia dan

peningkatan dapat terjadi pada osteomielitis. 7ultur untuk

mengidenti*ikasi organisme penyebab in*eksi

2. bserasi > dan tanda-tanda peradangan lokal pada luka.

5 @engealuasi perkembangan masalah k .

D). 7. K+#a$% P!$%!a8+a$

ujuan /engetahan k tentang kondisi, prognosis dna kebutuhan pengobatan

adekuat.

7" - k menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan

- k melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan

menjelaskan alasan tindakan

;nterensi

1. 7aji ulang patologi, dan harapan yang akan datang

5 @emberikan dasar pengetahuan dimaan pasien dapat membuat pilihan in*ormasi.

%. $eri penguatan metode mobilitas dan amulasi sesuai instruksi dengan

terapis *isik bila diindikasikan

5 $anyak *raktur memerlukan gibs, bebat, atau penjepit selama proses

penyembuhan.

0. $aat da*tar aktiitas dimana pasien dapat melakukannya secara mandiri

dan yeng memerlukan bantuan.

5 /enyusunana aktiitas sekitar kebutuhan dan yang memerlukan

bantuan

. ;denti*ikasi tersedianya sumber pelayanan di masyarakat (e?. im

rehabilitasiE

5 @emberikan bantuan untuk memudahkan perawatan dir dan

mendukung kemandirian. @eningkatkan perawatan diri optimal dan

pemulihan.

%!



2. ;denti*ikasi tanda-tanda dan gejala-gejala yang memerlukan eeluasi

medik.

5 ;nterensi cepat dapat menurunkan beratnya komplikasi seperti

in*eksi.

!. iskusikan cara perawatan gips yang HhijauI atau basah.

5 @eningkatkan pengobatan tepat untuk mencegah de*ormita gips dan

iritasi kulit+kesalahan pastur.

8. iskusikan pentingnya perjanjian eeluasi klinis.

5 /enyembuhan *raktur memerlukan waktu tahunan untuk sembuh

lengkap, dan kerjasama pasien dalam program pengobatan

membantu untuk penyatuan yang tepat dari tulang.

. 7aji ulang perawatan pen+luka yang tepat.

5 @enurunkan resiko trauma tulang+jaringan dan in*eksi yang dapat

berlanjut menjadi osteomeilitis.

%8



DAFTAR PUSTAKA

oengoes, . @arylin. %&&&. Rencana Asuhan Keperawatan. :akrta 3'.

F7=;, %&&&. Kapita Selekta Kedokteran. :akrta @edia Aesculapius.

"ylia, A. /rice, tc. %&&2. Patofisiologi. :akarta 3'.

"uddart, $runner. %&&1. Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah Edisi 8 . :akarta

3'

"jai**oellah, 6. %&&. Buku Ajar Ilmu Penakit !alam "ilid I# :akarta F7=;

LP FRAKTUR EL LOCO.doc

Documents

Transcript of LP FRAKTUR EL LOCO.doc