Literatur Mg 3 Part 2

14
Kanker Tulang Primer Kanker Tulang Primer DEFINISI Terdapat 2 macam kanker tulang: 1. Kanker tulang metastatik atau kanker tulang sekunder : kanker dari organ lain yang menyebar ke tulang, jadi kankernya bukan berasal dari tulang. Contohnya adalah kanker paru yang menyebar ke tulang, dimana sel-sel kankernya menyerupai sel paru dan bukan merupakan sel tulang. 2. Kanker tulang primer : merupakan kanker yang berasal dari tulang. Yang termasuk ke dalam kanker tulang primer adalah: - Mieloma multipel - Osteosarkoma - Fibrosarkoma & Histiositoma Fibrosa Maligna - Kondrosarkoma - Tumor Ewing - Limfoma Tulang Maligna. MIELOMA MULTIPEL Mieloma Multipel merupakan kanker tulang primer yang paling sering ditemukan, yang berasal dari sel sumsum tulang yang menghasilkan sel darah. Umumnya terjadi pada orang dewasa. Tumor ini dapat mengenai satu atau lebih tulang sehingga nyeri dapat muncul pada satu tempat atau lebih. Pengobatannya rumit, yaitu meliputi kemoterapi, terapi penyinaran dan pembedahan. OSTEOSARKOMA Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja.

description

Literatur Mg 3 Part 2

Transcript of Literatur Mg 3 Part 2

Kanker Tulang Primer

Kanker Tulang PrimerDEFINISI

Terdapat 2 macam kanker tulang:

1. Kanker tulang metastatik atau kanker tulang sekunder : kanker dari organ lain yang menyebar ke tulang, jadi kankernya bukan berasal dari tulang.Contohnya adalah kanker paru yang menyebar ke tulang, dimana sel-sel kankernya menyerupai sel paru dan bukan merupakan sel tulang.2. Kanker tulang primer : merupakan kanker yang berasal dari tulang.Yang termasuk ke dalam kanker tulang primer adalah:- Mieloma multipel- Osteosarkoma- Fibrosarkoma & Histiositoma Fibrosa Maligna- Kondrosarkoma- Tumor Ewing- Limfoma Tulang Maligna.

MIELOMA MULTIPEL

Mieloma Multipel merupakan kanker tulang primer yang paling sering ditemukan, yang berasal dari sel sumsum tulang yang menghasilkan sel darah.Umumnya terjadi pada orang dewasa.

Tumor ini dapat mengenai satu atau lebih tulang sehingga nyeri dapat muncul pada satu tempat atau lebih.Pengobatannya rumit, yaitu meliputi kemoterapi, terapi penyinaran dan pembedahan.

OSTEOSARKOMA

Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja.

Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada anak-anak. Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun.Angka kejadian pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki.

Penyebab yang pasti tidak diketahui. Bukti-bukti mendukung bahwa osteosarkoma merupakan penyakit yang diturunkan.

Osteosarkoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang kering (ujung atas).Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Meskipun demikian, osteosarkoma juga bisa tumbuh di tulang lainnya.

Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Sejalan dengan pertumbuhan tumor, juga bisa terjadi pembengkakan dan pergerakan yang terbatas.Tumor di tungkai menyebabkan penderita berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda.Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak memerah.

Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.

# Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Rontgen tulang yang terkena# CT scan tulang yang terkena# Pemeriksaan darah (termasuk kimia serum)# CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru# Biopsi terbuka# Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.

Sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil.Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar.

Kemoterapi yang biasa diberikan:- Metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin- Doxorubicin (adriamisin)- Cisplatin- Cyclophosphamide (sitoksan)- Bleomycin.

Jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru, maka angka harapan hidup mencapai 60%.Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.

Osteosarkoma

FIBROSARKOMA & HISTIOSITOMA FIBROSA MALIGNA

Kanker ini biasanya berasal dari jaringan lunak (jaringan ikat selain tulang, yaitu ligamen, tendo, lemak dan otot) dan jarang berawal dari tulang.Kanker ini biasanya ditemukan pada usia lanjut dan usia pertengahan.Tulang yang paling sering terkena adalah tulang pada tungkai, lengan dan rahang.

Fibrosarkoma dan Histiositoma Fibrosa Maligna mirip dengan osteosarkoma dalam bentuk, lokasi dan gejala-gejalanya. Pengobatannya juga sama.

KONDROSARKOMA

Kondrosarkoma adalah tumor yang terdiri dari sel-sel kartilago (tulang rawan) yang ganas.Kebanyakan kondrosarkoma tumbuh lambat atau merupakan tumor derajat rendah, yang sering dapat disembuhkan dengan pembedahan. Tetapi, beberapa diantaranya adalah tumor derajat tinggi yang cenderung untuk menyebar.Untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi.

Kondrosarkoma harus diangkat seluruhnya melalui pembedahan karena tidak bereaksi terhadap kemoterapi maupun terapi penyinaran. Amputasi tungkai atau lengan jarang diperlukan. Jika tumor diangkat seluruhnya, lebih dari 75% penderita bertahan hidup.

TUMOR EWING

Tumor Ewing (Sarkoma Ewing) muncul pada masa pubertas, dimana tulang tumbuh sangat cepat. Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 10 tahun dan hampir tidak pernah ditemukan pada anak-anak Afro-Amerika.

Tumor bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, paling sering di tulang panjang anggota gerak, panggul atau dada.Tumor juga bisa tumbuh di tulang tengkorak atau tulang pipih lainnya.

Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri dan kadang pembengkakan di bagian tulang yang terkena. Penderita juga mungkin mengalami demam.

Tumor mudah menyebar, seringkali menyebar ke paru-paru dan tulang lainnya.Pada saat terdiagnosis, penyebaran telah terjadi hampir pada 30% penderita.

Jika diduga suatu tumor, maka biasanya dilakukan pemeriksaan untuk menentukan lokasi dan penyebaran tumor:# Rontgen tulang kerangka tubuh# Rontgen dada# CT scan dada# Skening tulang# Biopsi tumor.

Pengobatan seringkali merupakan kombinasi dari:# Kemoterapi (siklofosfamid, vinkristin, daktinomisin, doksorubisin, ifosfamid, etoposid)# Terapi penyinaran tumor# Terapi pembedahan untuk mengangkat tumor.Prognosis tergantung kepada lokasi dan penyebaran tumor.

LIMFOMA TULANG MALIGNA

Limfoma Tulang Maligna (Sarkoma Sel Retikulum) biasanya timbul pada usia 40- 50 tahun.Bisa berasal dari tulang manapun atau berasal dari tempat lain di tubuh kemudian menyebar ke tulang.Biasanya tumor ini menimbulkan nyeri dan pembengkakan, dan tulang yang rusak lebih mudah patah.

Pengobatan terdiri dari kombinasi kemoterapi dan terapi penyinaran, yang sama efektifnya dengan pengangkatan tumor. Amputasi jarang diperlukan.Gambaran Radiologi Osteosarkoma Pada Femur SinistraDibuat oleh: Rindang Sitarani P,Modifikasi terakhir pada Wed 01 of Sep, 2010 [16:35]AbstrakOsteosarkoma adalah suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitive (poorly differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang. Gambaran klasik osteosarkoma pada plain foto menunjukkan lesi yang agresif pada daerah metafise tulang panjang. Rusaknya gambaran trabekule tulang dengan batas yang tidak tegas tanpa reaksi endoosteal. Tampak juga campuran area radio-opak dan radio-lusen, oleh karena adanya proses destruksi tulang. Codmans triangle, dan gambaran Sunburst disertai dengan gambaran massa jaringan lunak, merupakan gambaran yang sering dijumpai. Pada pasien ini pemeriksaan radiologisnya tampak osteodestruksi metadiaphysis femur sinistra dengan periosteal reaction bentuk campuran ( sun burst dan amorf ) dengan soft tissue swelling. Keyword : Osteosarkoma, Gambaran radiologisHistorySeorang anak laki- laki usia 8 tahun datang dengan keluhan bengkak pada paha kiri. Paha kiri terasa sangat nyeri dan susah digerakkan. Paha terlihat semakin membesar. Keluhan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu. Pasien merasa nafsu makannya juga menurun karena sering merasa mual. Pasien sering mondok dengan diagnose yang sama.Riwayat trauma tidak ada, riwayat penyakit yang sama dalam keluarga juga tidak ada.Pada pemeriksaan CT Scan tampak osteodestruksi metadiaphysis femur sinistra dengan periosteal reaction bentuk campuran ( sun burst dan amorf ), tampak soft tissue swelling. Kesan gambaran radiologis osteosarcoma distal femur sinistra.Diagnosis Menyokong gambaran radiologis osteosarcoma distal femur sinistra TerapiSetelah dilakukan pemeriksaan radiologis, pasien dianjurkan kembali ke poli bedah untuk dilakukan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.DiskusiOsteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma adalah suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitive (poorly differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang. Disebut osteogenik oleh karena perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel mesensim primitif. Osteosarkoma merupakan neoplasma primer dari tulang yang tersering nomer setelah myeloma multipel.Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di mana lempeng pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat aktif; yaitu pada distal femur, proksimal tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis. Pada orang tua umur di atas 50 tahun, osteosarkoma bisa terjadi akibat degenerasi ganas dari pagets disease, dengan prognosis sangat jelek.Penyebab osteosarkoma masih belum jelas diketahui. Adanya hubungan kekeluargaan menjadi suatu predisposisi, begitu pula adanya hereditery retinoblastoma dan sindrom Fraumeni. Dikatakan beberapa virus dapat menimbulkan osteosarkoma pada hewan percobaan. Radiasi ion dikatakan menjadi 3% penyebab langsung osteosarkoma, begitu pula alkyleting agent yang digunakan pada kemoterapi, serta adanya trauma juga dapat menyebabkan terjadinya osteosarkoma ini.Pada pasien ini penyebab terjadinya osteosarkoma belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan karena adanya trauma pada paha kiri.Gejala pada pasien ini dirasakan sejak 4 bulan yang lalu, pasien merasakan paha kirinya terasa sangat nyeri dari hari ke hari, keluhan dirasakan makin memberat. Paha dan kaki kiri menjadi sulit untuk digerakkan dan paha terlihat semakin membesar dibandingkan sewaktu didiagnosa pertama kali yaitu 4 bulan yang lalu.Gambaran radiologis osteosarkoma terbagi menjadi 2 tipe yaitu :1. Bentuk osteolitik (osteoklastic) : tumor tumbuh dari ujung metaphisis kearah diaphisis dan sedikit reaksi periosteal dan terjadi destruksi korteks. Bentuk ini mempunyai batas tak tegas dengan gambaran spikula dan segitiga codmann (codmann triangle). Pada codmanns triangle ini biasanya terjadi kalsifikasi dan pembengkakan.2. Bentuk osteogenik (osteoblastik) : Gambaran tumor tampak lebih putih dengan batas irreguler. Pada bentuk ini terjadi kalsifikasi jaringan lunak sehingga densitas meningkat, terdapat pula reaksi periosteal berupa sunray atau sun burst. Sunray terjadi sebelum metastase tumor, berupa garis- garis tipis (seperti sinar) yang tegak lurus dengan aksis tulang. Kortek menuju ke jaringan lunak dan menyebabkan jaringan lunak bengkak. Sunburst merupakan gambaran seprti ledakan matahari.Gambaran klasik osteosarkoma pada plain foto menunjukkan lesi yang agresif pada daerah metafise tulang panjang. Rusaknya gambaran trabekule tulang dengan batas yang tidak tegas tanpa reaksi endoosteal. Tampak juga campuran area radio-opak dan radio-lusen, oleh karena adanya proses destruksi tulang (bone destruction) dan proses pembentukan tulang (bone formation). Pembentukan tulang baru pada periosteum, pengangkatan kortek tulang, dengan pembentukan: Codmans triangle, dan gambaran Sunburst dan disertai dengan gambaran massa jaringan lunak, merupakan gambaran yang sering dijumpai.Pemeriksaan radiologis CT Scan pada pasien ini didapatkan Tampak osteodestruksi metadiaphysis femur sinistra dengan periosteal reaction bentuk campuran (sun burst dan amorf) dan tampak soft tissue swelling. Sehingga pasien termasuk kedala osteosarkoma bentuk osteogenik.Kemoterapi merupakan pengobatan yang sangat penting pada osteosarkoma, dalam 30 tahun belakangan ini dengan kemoterapi dapat mempermudah melakuan prosedur operasi penyelamatan ekstremitas (limbsalvage procedure) dan meningkatkan survival rate dari penderita. Kemoterapi juga mengurangi metastase ke paru-paru dan sekalipun ada, mempermudah melakukan eksisi pada metastase tersebut. Tindakan operasi dengan melakukan reseksi tumor dan melakukan rekonstrusinya kembali dan mendapatkan fungsi yang memuaskan dari ektermitas merupakan salah satu keberhasilan dalam melakukan operasi. Amputasi terpaksa dikerjakan apabila operasi tidak dapat atau tidak memungkinkan lagi dikerjakan.KesimpulanPada pasien anak laki- laki usia 8 tahun dengan keluhan paha kiri terasa nyeri dan semakin membesar, perlu dicurigai terjadinya osteosarkoma. Untuk menegakkan diagnose perlu dilakukan pemeriksaan radiologi baik foto polos, CT Scan, dan MRI.Gambaran CT (Computed Tomographic) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dikerjakan untuk mengetahui adanya ekstensi dari tumor ke jaringan sekitarnya, termasuk juga pada jaringan neurovaskuler atau invasinya pada jaringan otot. Foto polos daerah thorax juga dapat dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi metastase kearah paru. Penatalaksanaan yaitu dengan kemoterapi, pembedahan dan bila pembedahan gagal maka dilakukan amputasi.OSTEOSARKOMA Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja.Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada anak-anak. Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun.Angka kejadian pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki.

Penyebab yang pasti tidak diketahui. Bukti-bukti mendukung bahwa osteosarkoma merupakan penyakit yang diturunkan.

Osteosarkoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang kering (ujung atas).Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Meskipun demikian, osteosarkoma juga bisa tumbuh di tulang lainnya.

Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Sejalan dengan pertumbuhan tumor, juga bisa terjadi pembengkakan dan pergerakan yang terbatas.Tumor di tungkai menyebabkan penderita berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda.Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak memerah.

Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

Rontgen tulang yang terkena

CT scan tulang yang terkena

Pemeriksaan darah (termasuk kimia serum)

CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru

Biopsi terbuka

Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.

Sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil.Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar.

Kemoterapi yang biasa diberikan:- Metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin- Doxorubicin (adriamisin)- Cisplatin- Cyclophosphamide (sitoksan)- Bleomycin.

Jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru, maka angka harapan hidup mencapai 60%.Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.(sumber : idonkelor.blogspot.com)Osteosarkoma, Kanker pada TulangOSTEOSARKOMA (Sarkoma Osteogenik) adalah suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif (poorly differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang pada anak-anak, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja. Osteosarkoma merupakan tumor ganas pada tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak.

Osteosarkoma lebih sering ditemukan pada laki-laki, timbul pada dekade kedua, yaitu antara umur 5 sampai 30 tahun, terbanyak pada umur 10 - 20 tahun. Akan tetapi bisa juga pada akhir usia dewasa yang berhubungan dengan penyakit Paget (Paget's disease).

Penyebab osteosarkoma masih belum jelas diketahui. Bukti-bukti mendukung bahwa osteosarkoma merupakan suatu penyakit yang diturunkan.

Osteosarkoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang kering (ujung atas). Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Meskipun demikian, osteosarkoma juga bisa tumbuh di tulang lainnya, namun Osteosarkoma jarang terjadi pada tulang pipih.

Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Sejalan dengan pertumbuhan tumor, juga bisa terjadi pembengkakan dan pergerakan yang terbatas. Tumor di tungkai menyebabkan penderita berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda. Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak memerah.

Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.

Berdasarkan atas gradasi, lokasi, jumlah dari lesinya, penyebabnya, maka osteosarkoma dibagi atas beberapa klassifikasi atau variasi yaitu :

1. Osteosarkoma klasik.

2. Osteosarkoma hemoragi atau telangektasis.

3. Parosteal osteosarkoma.

4. Periosteal osteosarkoma.

5. Osteosarkoma sekunder.

6. Osteosarkoma intrameduler derajat rendah.

7. Osteosarkoma akibat radiasi.

8. Multifokal osteosarkoma.

Klasik

Osteosarkoma klasik merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Tipe ini sering terdapat di daerah lutut pada anak-anak dan dewasa muda, terbanyak pada distal dari femur. Penderita biasanya datang karena nyeri atau adanya benjolan. Pada hal keluhan biasanya sudah ada 3 bulan sebelumnya dan sering kali dihubungkan dengan trauma.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiadnosis osteosarkoma antara lain; pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiografi seperti foto Roentgen, CT scan, MRI, angiografi, skrining tulang untuk melihat penyebaran tumor dan pemeriksaan histopatologis melalui biopsi. Biopsi merupakan diagnosis pasti untuk menegakkan osteosarkoma. Teknik biopsi yang dianjurkan adalah dengan biopsi jarum perkutan (percutaneous needle biopsy) dengan berbagai keuntungan seperti: invasi yang sangat minimal, tidak memerlukan waktu penyembuhan luka operasi, risiko infeksi rendah dan bahkan tidak ada, dan terjadinya patah tulang post biopsi dapat dicegah.

Belakangan ini Osteosarkoma mempunyai prognosis yang lebih baik, disebabkan oleh prosedur penegakkan diagnosis dan staging dari tumor yang lebih baik, begitu juga dengan adanya pengobatan yang lebih canggih. Dalam penanganan osteosarkoma modalitas pengobatannya dapat dibagi atas dua bagian yaitu dengan kemoterapi dan dengan operasi.

Kemoterapi merupakan pengobatan yang sangat vital pada osteosarkoma, terbukti dalam 30 tahun belakangan ini dengan kemoterapi dapat mempermudah melakuan prosedur operasi penyelamatan ekstremitas (limb salvage procedure) dan meningkatkan survival rate dari penderita. Kemoterapi juga mengurangi metastase ke paru-paru dan sekalipun ada, mempermudah melakukan eksisi pada metastase tersebut.

Saat ini prosedur Limb Salvage merupakan tujuan yang diharapkan dalam operasi suatu osteosarkoma. Maka dari itu melakukan reseksi tumor dan melakukan rekonstrusinya kembali dan mendapatkan fungsi yang memuaskan dari ektermitas yang merupakan salah satu keberhasilan dalam melakukan operasi. Dengan memberikan kemoterapi preoperatif (induction = neoadjuvant chemotherpy) melakukan operasi mempertahankan ekstremitas (limb-sparing resection) dan sekaligus melakukan rekonstruksi akan lebih aman dan mudah, sehingga amputasi tidak perlu dilakukan pada 90 sampai 95% dari penderita osteosarkoma.

Post operasi dilanjutkan pemberian kemoterapi seperti pada sebelum operasi. Setelah pemberian kemoterapinya selesai maka dilakukan pengawasan terhadap kekambuhan tumor secara lokal maupun adanya metastase, dan komplikasi terhadap proses rekonstruksinya. Biasanya komplikasi yang terjadi terhadap rekonstruksinya adalah: longgarnya prostesis, infeksi, kegagalan mekanik. Prognosis osteosarkoma tergantung pada staging dari tumor dan efektif-tidaknya penanganan.Osteosarkoma (sarkoma osteogenik)Posted on March 31, 2011 by Administrator Osteosarkoma atau sarkoma osteogenik adalah suatu perturiibuhan yang cepat pada tumor maligna tulang (kanker tulang yang tidak diketahui penyebabnya). Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang (mieloma) dan jaringan sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (karsinoma). Pada tahap lebih lanjut, sel-sel tulang akan berada pada nodul-nodul limfe, hati, serta limfe dan ginjal. Akibat adanya pengaruh aktivitas hematopoietik sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasma yang belum atau tidak matting akan terus membelah. Akibatriya terjadi penambahan jumlah sel yang tidak terkontrol lagi. Sarkoma osteogenik sering terdapat pada pria dengan usia 10-25 tahun, terutama pada pasien yang menderita penyakit Paget.

Manifestasi klinis keganasan ini yang meliputi nyeri, bengkak, terbatasnya gerakan, menurunnya berat badan, nyeri pada punggung bawah merupakan gejala khas yang disebabkan oleh adanya penekanan pada vertebra oleh fraktur tulang patologis. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel neoplasma pada sumsum tulang. Hal ini mengakibatkan hiperkalsemia, hiperkalsiuria, dan hiperurisemia selama ada kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas akan membentuk sejumlah imunoglobulin yang dapat dideteksi melalui serum atau urine dengan teknik imunoelektroforesis. Gagal ginjal dapat terjadi selama presipitasi imunoglobulin dalam tubules (pada pielonefritis). Selain itu, terjadi hiperkalsemia, peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (mieloma ginjal), trombosis pada vena ginjal, dan kecenderungan patologis perdarahan merupakan ciri-ciri mieloma dengan dua alasan utama:1. Penurunan trombosit (trombositopenia) selama adanya kerusakan megakariosit yang merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang.2. Tidak berfungsinya trombosit, makroglobulin menghalangi elemen-elemen dan tuna serta dalam fungsi hemostatik.Komplikasi yang dapat timbul antara lain gangguan produksi antibodi, infeksi yang biasanya disebabkan karena kerusakan sumsum tulang yang luasmerupakan efek kemoterapi, radioterapi, dan steroid yang dapat menyokong terjadinya leukopeniafraktur patologis, gangguan pada ginjal dan sistem hematologic, serta hilangnya anggota ekstremitas. Komplikasi lebih lanjut adalah adanya tanda-tanda apatis dan kelemahan.Tujuan penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat jaringan ganas dengan metode seefektif mungkin. Tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan amputasi. Kemoterapi untuk mengurangi massa tumor dengan agens pengelat kemoterapi yang dikombinasikan dan dilaksanakan sebelum dan setelah pembedahan untuk membasmi lesi mikrometastatik. Selain itu, klien diberi analgesik dan narkotik, serta alopurinol untuk mengontrol hiperurisemia. Haluaran urine harus baik (2500-3000 ml/hari) untuk mengukur kadar kalsium serum serta mencegah hiperkalsium dan hiperurisemia.