Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf ·...

11
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf ·...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Tua menjadi simbol permata Jakarta selain Monas dan Kepulauan Seribu,

dan Kota Tua juga salah satu pusat sejarah Indonesia, sebab di wilayah tersebut

terdapat lebih dari tiga museum, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum

Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

Tjahaja Purnama dalam artikel pada website berisatu.com, ‘Ahok Perintahkan

Revitalisasi Kota Tua Selesai dalam 2 Tahun’ (08 Agustus 2014).

Kota Tua tidak hanya menjadi kekayaan Indonesia, menurut Deandra

Syarizka (Rabu, 10 Desember 2014) dalam artikel berita jakarta.bisnis.com

‘Revitalisasi Kota Tua ; 26 Gedung Ditargetkan Selesai 2 Tahun’, Kota Tua juga

dianggap sebagai kekayaan dunia, sebab sejarah Indonesia bersangkutan dengan

negara Belanda yang pada saat itu menjadi penjajah di Indonesia dan Kota Tua

juga menjadi salah satu simbol peradaban maju.

Kota tua menjadi salah satu pusat wisata dan pusat dagang bagi turis lokal

maupun internasional. Bangunan tua yang ada pada kawasan inti Kota Tua

menjadi perhatian banyak turis, seperti yang ditulis oleh Dini Pramita dalam

artikel ‘Kota Tua Incar Status Warisan Dunia UNESCO’ (Selasa, 17 Februari,

2015) bahwa salah satu tujuan revitalisasi Kota Tua untuk mengejar status tujuan

wisata warisan dunia versi UNESCO, badan PBB untuk pendidikan, keilumuan,

dan kebudayaan sebab pada Kota Tua terdapat tiga dari delapan bangunan

peninggalan Belanda di negara.

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

2

Walaupun pemerintah sudah mengumumkan bahwa Kota Tua sebagai

destinasi wisata utama nasional, ada juga beberapa masalah yang terjadi di

kawasan tersebut. Salah satu masalah pada kawasan Kota Tua yaitu turis hanya ke

museum yang berdekatan dengan Taman Fatahillah seperti Museum Sejarah

Jakarta dan Museum Wayang berdasarkan survei yang telah dilakukan. Turis yang

tidak terlalu mengenal wilayah tersebut juga menyebabkan kurang tahu atas

bangunan wisata lainnya selain museum yang berdekatan dengan Taman

Fatahillah. Museum Sejarah Jakarta yang lebih dikenal dengan nama Museum

Fatahillah memang mempunyai tingkat kunjungan lebih tinggi dibandingkan

lainnya sebab gedung yang pada jaman dahulu dijadikan sebagai balai kota,

mempunyai taman yang sekarang ini digunakan sebagai tempat berkumpul dan

rekreasi oleh turis lokal pada umumnya.

Salah satu faktor yang menyebabkan turis hanya berwisata ke beberapa

tempat di kawasan Kota Tua yakni minimnya informasi objek wisata atau

bangunan-bangunan cagar budaya apa saja yang perlu dikunjungi tersebut.

Kurangnya informasi yang jelas akan gedung/museum yang berada di kawasan

Kota Tua, sehingga membuat turis hanya berkunjung disekitar taman saja. Hasil

tersebut juga didapatkan melalui survey oleh penulis pada bulan Februari dan

Maret 2015.

Berdasarkan observasi, salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya

informasi yakni kurangnya media informasi untuk para turis saat berwisata di

kawasan Kota Tua, contohnya dalam media cetak seperti brosur atau pamflet, atau

buku panduan, serta peta yang disediakan oleh pemerintah juga kurang bisa

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

3

menyampaikan informasi kepada para turis. Sehingga saat turis berada pada

kawasan tersebut, kebanyakan dari mereka hanya mendatangi museum-museum

yang mengelilingi Taman Fatahillah, bahkan ada yang hanya berkeliling sekitar

Taman Fatahillah, dan tidak masuk ke dalam museum.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari masalah-masalah yang

telah dijabarkan adalah kurangnya informasi keseluruhan museum dan bangunan

bersejarah wisata kawasan inti Kota Tua, sebab pada faktanya kawasan tersebut

memiliki banyak bangunan bersejarah dan setiap bangunan tersebut mempunyai

informasi dan keunikan yang berbeda-beda.

1.2. Rumusan Masalah

Untuk mencari inti dari permasalahan yang akan dihadapi dalam perancangan

aplikasi media informasi untuk wisata kawasan inti Kota Tua, maka dibuatlah

beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk media informasi yang akan dibuat, fitur apa saja yang

akan dimasukkan ke dalam media tersebut?

2. Desain interface seperti apa yang bisa menunjukkan identitas Kota Tua?

1.3. Batasan Masalah

Pada sebuah aspek, terkadang hal tersebut mempunyai kondisi yang besar dan arti

yang lebih dari satu. Batasan masalah digunakan untuk mempersempit arti dari

sebuah kata atau suatu hal. Dalam konteks perancangan karya ini, ada beberapa

hal yang perlu dibatasi yaitu sebagai berikut.

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

4

1. Kota Tua yang dimaksud adalah Kota Tua yang terletak di Jakarta,

bukan di kota-kota lainnya. Kawasan Kota Tua dengan batasan-

batasannya yang telah ditetapkan pada Peraturan Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 36 Tahun 2014.

2. Kawasan Inti Kota Tua yang dimaksud hanya Zona 2 (Inti/pusat).

Zona 2 dikelilingi oleh sebuah batasan, dimana sebelah Utara

dibatasi dengan jalan tol dan kereta, Jalan Jembatan Batu dan

Asemka pada sebelah selatan, kemudian Sungai Krukut berada pada

batasan sebelah barat dan pada sebelah timur berbatasan dengan

Sungai Ciliwung. Zona 2 dianggap sebagai pusat kota lama oleh Unit

Pengelola Kawasan Kota Tua dan tempat terbanyak bangunan

bersejarah.

3. Bangunan bersejarah adalah bangunan yang mempunyai sejarah dan

budaya tentang Indonesia. Bangunan yang ditetapkan sebagai cagar

budaya Jakarta. Selain museum, bangunan yang dimaksud juga

terbuka untuk umum dan mempunyai fungsi wisata sejarah.

4. Peta Zona 2 yang ditampilkan berdasarkan peta dari Guidelines Kota

Tua di dalam peraturan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun

2005. Dari peta tersebut dibuat perancangan desain ulang peta

dengan menggunakan konsep foto dan ilustrasi.

5. Bangunan objek wisata ; museum dan cagar budaya yang akan

dicantumkan kedalam media informasi panduan wisata yaitu

bangunan Golongan A, terbuka untuk umum (wisatawan), dan

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

5

berada dikawasan Golongan I dan II. Bangunan-bangunan tersebut

yakni Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah), Museum Wayang,

Museum Seni Rupa & Keramik, Kantor Pos Indonesia, Museum

Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Cafe Batavia, Stasiun

Jakarta Kota (Beos), Toko Merah dan Jembatan Kota Intan.

6. Target sasaran perancangan aplikasi ini yaitu sebagai berikut.

• Geografis :

Turis atau wisatawan lokal (orang Indonesia). Menurut

Undang-undang No 10 Tahun 2009 Pasal 1 tentang

kepariwisataan, yang dimaksud dengan turis atau wisatawan

adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, dimana

adanya kegiatan mengunjungi suatu tempat untuk tujuan

berekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan

dari tempat wisata tersebut dalam waktu sementara.

• Demografis :

Berusia 15-24 tahun. Laki-laki dan perempuan.

Status ekonomi kelas menengah dan menengah ke atas.

• Psikografis :

Menyukai pariwisata, travelling, sejarah Indonesia dan foto-

foto (fotografi dokumenter dan pemandangan).

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

6

1.4. Tujuan Tugas Akhir

Merujuk pada rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari perancangan tugas

akhir ini yaitu merancang sebuah media informasi wisata kawasan ini Kota Tua,

dengan menampilkan informasi yang efektif, dapat memandu turis berwisata dan

dan desain interface yang dapat menunjukkan identitas Kota Tua.

1.5. Manfaat Tugas Akhir

Ada pula beberapa manfaat yang bisa didapatkan secara langsung maupun tidak

langsung dengan adanya aplikasi media informasi untuk wisata kawasan Kota Tua

ini, yaitu sebagai berikut.

1. Penulis dapat menambah ilmu pengetahuan peranan desainer grafis

dalam perancangan aplikasi yang pantas untuk target pengguna.

2. Bagi pembaca dan pengguna media, mereka mendapatkan informasi

sejarah dan tata letak bangunan yang terdapat pada kawasan inti

Kota Tua, media informasi dapat dijadikan sebagai alat pemandu

wisata interaktif dan menarik perhatian pembaca untuk mengunjungi

Kota Tua.

3. Turis atau wisatawan mudah mencari tempat yang dituju pada

kawasan Kota Tua.

4. Bagi Universitas Multimedia Nusantara, manfaat dari perancangan

ini dapat menjadi informasi tambahan mengenai mendesain sebuah

media informasi yang interaktif. Bagi mahasiswa UMN juga dapat

menjadi referensi dalam menulis laporan Tugas Akhir.

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

7

5. Membantu segi ekonomi Indonesia secara tidak langsung, sebab

dengan adanya media ini dapat menimbulkan antusias untuk datang

berwisata ke Kota Tua.

1.6. Metode Pengumpulan Data

Proses perancangan ini menggunakan dua metode pengumpulan agar data yang

terkumpul lebih akurat. Dua metode tersebut adalah metode pengumpulan data

primer dan data sekunder. Pengumpulan data secara kuantitatif yakni penyebaran

kuisioner, sedangnya pengumpulan data secara kualitatif yaitu wawancara dan

observasi.

Pengumpulan data primer dari perancangan ini yakni sebagai berikut.

1. Kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data

yang berhubungan dengan kunjungan Kota Tua sesuai dengan target

khalayak.

2. Observasi Lapangan

Pada metode ini, hal yang dilakukan untuk mendapatkan data yang

diinginkan adalah mengkaji dan memonitor secara langsung, datang

ke lapangan melihat kegiatan yang ada di sana. Kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam konteks ini pada contohnya seperti bagaimana

para turis lokal maupun internasional menjelajahi museum dan hal-hal

yang dilakukan para turis saat masuk Kawasan Inti Kota Tua. Pada

contohnya, dengan pergi mengelilingi Kota Tua dan melakukan

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

8

observasi, hasil yang didapatkan bahwa turis lebih banyak yang

berwisata di Taman Fatahillah dibandingkan masuk ke dalam

museum dan pergi ke tempat museum yang lebih jauh jaraknya dari

taman.

Pengumpulan data sekunder yakni sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh penulis untuk mencari data pelengkap

dalam pengumpulan data penelitian tentang Kota Tua, seperti dengan

pihak Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua.

2. Studi Eksisting

Hal yang dilakukan dalam studi eksisting yaitu mencari media

informasi tour guide apa yang sudah ada di kawasan inti Kota Tua

dan tempat-tempat wisata lainnya, bisa dengan cara datang langsung

ke lokasi yang dituju ataupun mencari data lewat internet.

3. Studi Kepustakaan

Mencari data literatur melalui berbagai sumber kepustakaan yang

berhubungan dengan sejarah yang tercantum dalam museum, media

informasi dan komunikasi, dan teori desain lainnya.

1.7. Metode Perancangan

• Perumusan Masalah

Menentukan masalah-masalah apa yang mau diangkat dan membuat

solusi dari masalah tersebut. Seperti pada konteks ini, salah satu

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

9

masalah pada wisata kawasan kota tua adalah kurangnya informasi

atas bangunan bersejarah di Kota Tua.

• Tujuan

Dari masalah yang sudah disimpulkan, apa yang perlu dijadikan

sebagai solusi, maka tujuan dibentuk untuk membuat perancangan

tugas akhir ini lebih berguna tidak hanya untuk penulis tetapi orang

lain. Salah satu tujuan yang dapat diberikan untuk orang lain yaitu

untuk memberikan informasi secara digital, mudah dibaca dan

menarik.

• Brainstroming

Setelah mengetahui apa yang ingin dilakukan dalam perancangan ini,

maka dilakukan brainstorming untuk mencari ide apa yang

selanjutnya dilakukan, contohnya seperti menentukan bagaimana

mendapatkan data informasi dan tampilan media informasi beserta

icon yang dipakai.

• Evaluasi

Hal-hal yang diangkat dari brainstorming dilakukan evaluasi kembali

supaya hasil lebih eketif, dan pada tahap ini juga dilakukan sketsa

kasar, penelitian, dll.

• Visualisasi

Tahap terakhir yaitu tahap eksekusi dalam sebuah perancangan media

informasi wisata kawasan Kota Tua.

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2036/2/BAB I.pdf · kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama ... dan kebudayaan sebab pada Kota Tua

10

1.8. Skematika Perancangan

• Turis tidak memiliki informasi keseluruhan akan museum dan

bangunan bersejrah apa saja di kawasan inti Kota Tua

Bagaimana merancang sebuah media infomasi dan interaktif yang menarik dan efektif dalam memberikan informasi ?

Rumusan Masalah

Memberikan informasi jelas dan efektif akan wisata kawasan inti Kota Tua untuk membantu turis saat berwisata.

Tujuan

• Kuesioner (Survey) • Observasi

Studi Lapangan

Sejarah Indonesia, bangunan arsitektur cagar budaya kawasan inti Kota Tua

Studi Kepustakaan

Target : • Demografis : remaja 15-24 tahun, semua gender • Psikografis :

o Memiliki ketertarikan dengan sejarah dan wisata Indonesia. o Menyukai traveling dan fotografi

• Geografis : kelas menengah dan menengah ke atas, turis lokal

Khalayak Sasaran

Memberikan informasi dan pengetahuan sejarah dan budaya akan bangunan cagar budaya Indonesia dari kawasan inti Kota Tua.

Insight

1. Big Idea : memberikan informasi yang jelas dan efektif akan bangunan-bangunan cagar budaya pada kawasan inti Kota Tua

2. Teknik Visualisasi : Mix Media – ilustrasi/fotografi, dan digital 3. Media : menggunaka smartphone atau alat komunikasi digital lainnya

Konsep Perancangan

Latar Belakang

Perancangan Aplikasi..., Shelli Bilanti, FSD UMN, 2015