LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT OBATAN DAN …

23
MANUAL SJH (SISTEM JAMINAN HALAL) BELIA FOOD LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA) Dibuat dan disahkan oleh : Belia Tanggal Pengesahan : 01 September 2021

Transcript of LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT OBATAN DAN …

MANUAL SJH (SISTEM JAMINAN HALAL)

BELIA FOOD

LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

Dibuat dan disahkan oleh :

Belia

Tanggal Pengesahan : 01 September 2021

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

1

PEDOMAN PENGISIAN TEMPLATE MANUAL SJH

Template Manual SJH merupakan format Manual SJH yang dibuat LPPOM MUI khusus untuk perusahaan

kecil. Perusahaan diharapkan dapat memahami isi template Manual SJH agar dapat diterapkan di perusahaan.

Perhatikan huruf yang berwarna merah agar disesuaikan dengan kondisi di perusahaan.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Manual SJH:

1. Informasi Umum Perusahaan pada Pendahuluan:

a. Isi data sesuai dengan perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal.

b. Jika lokasi pabrik atau fasilitas (dapur/outlet restoran) berbeda dengan lokasi perusahaan, dapat

ditambahkan sesuai dengan alamat pabrik dan dapur/outlet.

2. Kriteria Sistem Jaminan Halal:

a. Kebijakan Halal: Isi “….........., ..........................” dengan tempat dan tanggal/bulan/tahun sesuai dengan

waktu penetapan Kebijakan Halal. Contoh : Bogor, 5 Januari 2014

b. Tim Manajemen Halal: disesuaikan dengan kondisi perusahaan. 1 orang tim halal bisa merangkap

beberapa posisi.

c. Fasilitas produksi: disesuaikan dengan apa saja fasilitas yang digunakan pada produksi halal.

d. Prosedur aktivitas kritis: disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Persetujuan bahan baru di LPPOM

MUI Provinsi disesuaikan dengan provinsi dimana dilakukan pendaftaran sertifikasi halal.

e. Laporan berkala audit internal di LPPOM MUI Provinsi disesuaikan dengan provinsi dimana dilakukan

pendaftaran sertifikasi halal.

3. Lampiran Manual SJH:

a. Ada 2 jenis lampiran: (i) Lampiran default dari template Manual SJH sebagai bahan rujukan tetapi

dapat dimodifikasi oleh perusahaan; (ii) Lampiran tambahan jika ada dokumen yang ingin

dilampirkan oleh perusahaan, misalnya Daftar Bahan, jadwal pelatihan, jadwal audit internal, jadwal

kaji ulang manajemen, daftar bahan baru.

b. Lampiran 1: perusahaan dapat memodifikasi isi poster sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

c. Lampiran 2: isi nama lengkap, jabatan di perusahaan serta ditandatangani. Jabatan dapat dirangkap,

misalnya 1 orang merangkap sebagai Ketua Tim, R&D dan Pembelian.

d. Lampiran 3: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat melengkapi materi pelatihan dengan

pengetahuan SJH lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh karyawan.

e. Lampiran 4: isi data bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi.

f. Lampiran 5: isi sesuai formula/resep produk.

g. Lampiran 6: isi form pemeriksaan bahan setelah bahan dibeli atau bahan diterima dari supplier.

Pastikan bahan sesuai dengan yang terdapat di Daftar Bahan Halal. Jika tidak sesuai, maka lakukan

evaluasi bahan baru mengikuti prosedur Pemilihan Bahan Baru.

h. Lampiran 7: daftar pertanyaan pada saat audit internal. Perusahaan dapat memodifikasi daftar

pertanyaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

i. Lampiran 8: isi form sesuai dengan pembahasan pada rapat kaji ulang manajemen.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

2

KEBIJAKAN HALAL

NAMA PERUSAHAAN

“Kami berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk halal, dengan hanya menggunakan

bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan menggunakan

peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan membentuk tim

manajemen halal dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Sistem Jaminan Halal”

Jakarta, 16 September 2021

Pimpinan Perusahaan,

( BELIA )

A. PENDAHULUAN

I. Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : Belia Food

Alamat Perusahaan : JL.H.Ali No.6a RT.05 RT.04 Kel.Tengah Kec.Kramat Jati, Jakarta Timur

Nama Pabrik : -

Alamat Pabrik : -

Telp/Fax Perusahaan : 085691250965

Contact Person/Email : [email protected]

Nama/Merk Produk : Kebab

Jenis Produk : Kebab Frozen Food

Daerah Pemasaran : DKI Jakarta / Indonesia

Sistem Pemasaran : non retail

II. Tujuan

Manual SJH disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di perusahaan, dalam rangka

menjaga kesinambungan produksi halal sesuai dengan persyaratan sertifikasi halal MUI.

B. KRITERIA SISTEM JAMINAN HALAL

I. Kebijakan Halal

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

3

Kebijakan halal disosialisasikan ke seluruh karyawan dengan menempel Kebijakan halal dan

poster halal (Lampiran 1) di lokasi yang mudah dilihat seperti di area kantor dan produksi,

serta melalui email ke supplier bahan baku (jika ada supplier).

II. Tim Manajemen Halal

Untuk menerapkan SJH dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk, dengan ini ditunjuk Tim Manajemen Halal yang terdiri dari pimpinan perusahaan dan karyawan seperti tercantum dalam Lampiran 2. Tugas Tim Manajemen Halal sebagai berikut :

Bagian/Jabatan Tugas Tim Manajemen Halal

Ketua Tim/Pimpinan

1. Bertanggungjawab dalam sosialisasi kebijakan halal 2. Bertanggungjawab dalam penunjukkan tim manajemen halal 3. Bertanggungjawab dalam pelatihan eksternal/internal 4. Bertanggungjawab dalam audit internal dan pengiriman laporan

berkala ke LPPOM MUI 5. Mengkoordinasikan kaji ulang manajemen

Pembelian

1. Bertanggungjawab dalam proses seleksi bahan baru

2. Bertanggungjawab dalam proses pembelian bahan baku 3. Membuat dan memperbaharui Daftar Bahan Halal serta

memonitoring masa berlaku dokumen bahan

4. Bertanggungjawab dalam proses pemeriksaan kedatangan bahan

Produksi 1. Bertanggungjawab dalam proses produksi halal

2. Bertanggungjawab dalam proses pengembangan produk 3. Bertanggungjawab dalam proses pencucian fasilitas produksi

4. Bertanggungjawab dalam pengananan produk yang tidak memenuhi kriteria (jika terjadi)

Penyimpanan dan Pengiriman

1. Bertanggungjawab dalam proses penyimpanan bahan dan produk jadi 2. Bertanggungjawab dalam proses transportasi bahan dan produk jadi

*) Jabatan dapat dirangkap, misalnya 1 orang merangkap sebagai Ketua Tim, R&D dan Pembelian

III. Pelatihan

a. Tujuan pelatihan yaitu meningkatkan pemahaman Tim Manajemen Halal tentang

persyaratan sertifikasi halal.

b. Pelatihan dilakukan secara internal dan eksternal.

c. Pelatihan internal dilakukan 1 tahun sekali oleh personel yang sudah mengikuti pelatihan

halal. Pelatihan diikuti oleh seluruh karyawan. Setiap karyawan baru harus mendapatkan

pelatihan internal sebelum mulai bekerja. Materi dan soal tes pelatihan internal sesuai

dengan Lampiran 3 atau dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Daftar hadir pelatihan dan

hasil tes disimpan selama dua tahun sebagai bukti pelatihan internal.

d. Salah satu tim manajemen halal akan mengikuti pelatihan eksternal ke lembaga pelatihan

halal dengan program pelatihan berbasis HAS 23000. Sertifikat pelatihan eksternal

disimpan selama dua tahun sebagai bukti pelatihan eksternal. Pelatihan eksternal dapat

diikuti setiap 2 tahun sekali atau sesuai kebutuhan perusahaan.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

4

IV. Bahan

a. Perusahaan hanya menggunakan bahan yang sesuai dengan kriteria SJH dan disetujui oleh LPPOM MUI untuk menghasilkan produk yang disertifikasi.

b. Perusahaan membuat Daftar Bahan Halal yaitu daftar bahan yang disetujui LPPOM MUI, yang dapat dilihat pada Lampiran 4.

c. Daftar Bahan Halal digunakan sebagai acuan dalam proses pembelian, pemeriksaan bahan datang dan proses produksi.

d. Perbaikan Daftar Bahan Halal dilakukan bila terjadi perubahan bahan.

e. Semua bahan dilengkapi dengan dokumen pendukung, kecuali bahan tidak kritis (positive list) yang tercantum dalam SK LPPOM MUI. Dokumen pendukung dapat berupa Sertifikat halal atau dokumen lain dari produsen bahan yang menjelaskan sumber bahan.

f. Ketua tim manajemen halal atau wakilnya akan memeriksa masa berlaku Sertifikat halal yang terdapat di Daftar Bahan Halal secara berkala. Jika masa berlaku Sertifikat halal akan berakhir maka dilakukan pemeriksaan masa berlaku Sertifikat halal di website LPPOM MUI (www.halalmui.org) atau meminta Sertifikat halal terbaru ke supplier. Data Sertifikat halal terbaru akan dimasukkan ke dalam Daftar Bahan Halal.

V. Produk

a. Perusahaan hanya akan memproduksi produk halal dengan nama produk yang tidak menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai dengan syariah Islam, bau/rasa produk tidak mengarah kepada produk haram, bentuk produk tidak berupa anjing atau babi, serta kemasan produk tidak vulgar.

b. Perusahaan akan membuat Matriks Produk untuk semua produk yang disertifikasi halal sesuai dengan formula/resep pada proses produksi, yang dapat dilihat pada Lampiran 5.

c. Perusahaan akan mendaftarkan seluruh Produk pangan eceran (retail) dengan merk sama yang beredar di Indonesia. Untuk produk pangan bukan eceran (non retail) yang mempunyai merk/brand dan hanya didaftarkan sebagian, maka kami akan mencantumkan logo halal MUI untuk produk yang disertifikasi

VI. Fasilitas Produksi

a. Fasilitas produksi harus bersih dan terhindar dari kontaminasi bahan najis.

b. Fasilitas produksi mencakup seluruh fasilitas yang digunakan untuk proses produksi seperti gudang penyimpanan, ruang pencucian, ruang produksi, dapur/outlet.

c. Fasilitas produksi yang kami gunakan untuk menghasilkan produk halal tidak digunakan untuk menghasilkan produk lain yang mengandung bahan babi.

d. Setiap ada tambahan fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk, baik milik perusahaan sendiri maupun milik pihak lain, maka akan didaftarkan untuk disertifikasi halal dan menjadi ruang lingkup implementasi Sistem Jaminan Halal.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

5

VII. Prosedur Aktifitas Kritis

Berikut adalah prosedur sederhana yang terkait dengan halal :

Prosedur Langkah Kerja

Pemilihan Bahan Baru

1. Jika produksi produk halal akan menggunakan bahan baru di luar Daftar Bahan Halal (termasuk bahan lama dengan produsen baru), maka kami akan mencari bahan positif list atau bahan bersertifikat halal MUI yang ada di www.halalmui.org.

2. Jika bahan bukan termasuk kategori diatas, maka harus meminta dokumen bahan ke produsen (dapat berupa pernyataan, spesifikasi, diagram alir proses) atau Sertifikat Halal dari lembaga yang diakui MUI, kemudian meminta persetujuan bahan tersebut ke LPPOM MUI.

3. Pengajuan persetujuan ke LPPOM MUI dilakukan melalui Cerol (menu Inquiry Material Approval) atau melalui email (sesuai dengan email LPPOM MUI Provinsi). Bukti persetujuan bahan baru disimpan setidaknya selama dua tahun.

4. Bahan baru dimasukkan ke dalam Daftar Bahan Halal dan disebarkan kepada seluruh tim halal. Bahan baru dapat digunakan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari LPPOM MUI.

Pembelian 1. Melakukan pembelian bahan dengan nama/merk dan produsen sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal.

2. Bukti pembelian (nota/kuitansi) disimpan setidaknya selama 6 bulan, kecuali untuk bahan yang jarang dibeli maka disimpan bukti pembelian terakhir.

Pemeriksaan Bahan Datang

1. Memeriksa label bahan pada setiap pembelian atau penerimaan bahan untuk memastikan kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara produsen dengan yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal. Bahan yang boleh digunakan hanya bahan yang namanya, nama produsen dan negara produsennya sesuai dengan Daftar Bahan Halal.

2. Pemeriksaan label bahan dituliskan dalam form pemeriksaan bahan seperti pada Lampiran 6.

3. Pengecualian untuk bahan positif list tidak dilakukan pemeriksaan label bahan.

Produksi 1. Membuat formula/resep produk yang akan menjadi acuan/rujukan untuk bagian produksi dalam memproduksi produk.

2. Melakukan produksi sesuai dengan formula dan hanya menggunakan bahan yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal. Catatan produksi disimpan setidaknya selama 6 bulan.

3. Memastikan peralatan produksi dalam keadaan bersih (bebas dari najis) sebelum digunakan.

Pencucian Fasilitas Produksi

1. Peralatan bersih dan kotor dipisahkan

2. Melakukan proses pencucian dengan bahan pembersih bebas najis

3. Memastikan proses pencucian menghilangkan kotoran dan najis

Penyimpanan & Transportasi

1. Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar dari najis.

2. Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan dan produk halal dalam kondisi baik dan tidak digunakan untuk mengangkut bahan/produk lain yang diragukan kehalalannya.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

6

Pengembangan Produk Baru

1. Setiap ada proses pengembangan produk/menu baru akan didaftarkan untuk disertifikasi ke LPPOM MUI.

2. Jika sertifikat halal sudah keluar, maka akan dilakukan proses produksi produk/menu baru sesuai dengan formula/resep baku.

Pengembangan Fasilitas Baru

1. Sebelum diajukan untuk mendapatkan sertifikat halal maka pengembangan

fasilitas baru dengan terlebih dahulu telah disahkan/telah resmi

mendapatkan legalitas untuk semua bentuk perizinan sesuai peraturan

daerah/wilayah hukum negara.

2. Proses pengembangan fasilitas menjamin bahwa pelaksanaan

pengembangan fasilitas baru akan didaftarkan sertifikasi halal sebelum

dibuka/ digunakan.

Aturan Karyawan 1. Setiap karyawan menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak mengotori produk yang dihasilkan

2. Setiap karyawan tidak boleh membawa produk tidak halal ke area produksi.

3. Setiap karyawan tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di

area produksi.

4. Setiap karyawan tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk

kepentingan lain, misalnya untuk memasak karyawan atau menyimpan

produk tidak halal milik karyawan.

5. Setiap karyawan wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja

VIII. Kemampuan Telusur

Perusahaan menjamin produk yang disertifikasi tertelusur berasal dari bahan yang sudah

disetujui LPPOM MUI (tercantum dalam Daftar Bahan Halal) dan dibuat di fasilitas produksi

yang bebas najis. Kemampuan telusur produk dilakukan melalui catatan pemeriksaan bahan

datang dan catatan produksi.

IX. Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria Halal

a. Produk yang tidak memenuhi kriteria adalah produk yang sudah disertifikasi halal yang dibuat dari bahan yang tidak disetujui (tidak tercantum dalam Daftar Bahan Halal) dan/atau diproduksi di fasilitas yang tidak bebas najis.

b. Jika ditemukan produk yang tidak memenuhi kriteria halal, maka produk yang dihasilkan tidak akan dijual ke konsumen. Produk tersebut selanjutnya akan dimusnahkan.

c. Bila produk yang tidak memenuhi kriteria sudah terlanjur dijual, maka produk tersebut akan ditarik dari pasaran dan selanjutnya akan dimusnahkan.

d. Bukti pemusnahan produk harus disimpan (jika terjadi).

X. Audit Halal Internal

a. Perusahaan akan melakukan audit internal dengan cara memeriksa pelaksanaan SJH dan mengisi form seperti pada Lampiran 7. Pertanyaan audit internal ditujukan kepada Tim halal sesuai dengan pembagian tugas Tim halal pada bagian II.

b. Audit internal dilakukan oleh Tim Halal dan tidak boleh mengaudit tugasnya sendiri.

c. Audit internal dilakukan minimal 6 bulan sekali.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

7

d. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan, yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”, maka akan segera dilakukan perbaikan agar kelemahan tersebut tidak terulang. Bukti perbaikan kelemahan harus disimpan setidaknya selama dua tahun.

e. Bukti pelaksanaan audit internal disimpan setidaknya selama dua tahun.

f. Hasil audit internal dikirimkan ke LPPOM MUI melalui Cerol pada menu Regular Report atau melalui email (sesuai dengan email LPPOM MUI Provinsi).

XI. Kaji Ulang Manajemen

a. Perusahaan akan melakukan rapat kaji ulang manajemen minimal setahun sekali.

b. Rapat kaji ulang manajemen dihadiri oleh pimpinan perusahaan dan Tim Manajemen Halal, membahas hasil dari audit internal atau hal lain terkait SJH seperti adanya perubahan tim halal, penambahan produk, pergantian bahan.

c. Hasil rapat kaji ulang manajemen dituliskan dalam form hasil rapat kaji ulang manajemen seperti pada Lampiran 8.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

8

PENGERTIAN HALAL HARAM

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang Islam.

Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh

Allah SWT dengan larangan yang tegas.

Contoh bahan haram : (i) Babi,termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk turunannya

(segar atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hewan sembelihan yang tidak

disembelih sesuai syariat Islam, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi) Bagian dari tubuh manusia, (vii)

Binatang buas, anjing, amfibi.

PRAKTEK PENERAPAN SJH

Menjaga fasilitas/peralatan produksi dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah digunakan.

Menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak mengotori produk.

Tidak boleh membawa produk najis/haram di area produksi.

Tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.

Tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain.

Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaga agar terhindar dari najis.

Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi baik

dan tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.

KEBIJAKAN HALAL

NAMA PERUSAHAAN

“Kami berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk halal, dengan hanya menggunakan

bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan menggunakan

peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan membentuk tim

manajemen halal dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Sistem Jaminan Halal”

Jakarta, 16 September 2021

Pimpinan Perusahaan,

( Belia )

Lampiran 1. Poster Halal Haram dan Praktek Penerapan SJH

A. Poster Kebijakan Halal

B. Poster Halal Haram

C. Poster Praktek Penerapan SJH

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

9

Lampiran 2. Surat Penetapan Tim Manajemen Halal

SURAT PENETAPAN TIM MANAJEMEN HALAL

Untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk,

dengan ini ditunjuk Tim Manajemen Halal sebagai berikut :

No. Nama Jabatan*) Posisi di TIM

1. Belia Pimpinan Ketua

2. Pembelian Anggota

3. Produksi Anggota

4. Penyimpanan & Pengiriman Anggota

*) Jabatan dapat dirangkap, misalnya 1 orang (nama cukup ditulis satu kali) merangkap sebagai

Ketua Tim, Pembelian, Produksi, Gudang dll .

Tim Manajemen Halal telah membaca dan memahami Manual SJH serta akan melaksanakan dengan

sungguh-sungguh semua prosedur seperti yang tertulis pada Manual SJH.

Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 16 September 2021

Pimpinan perusahaan,

(Belia)

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

10

Lampiran 3. Materi Pelatihan Internal dan Soal Tes Pelatihan Internal

MATERI PELATIHAN INTERNAL

A. Pengetahuan Halal Haram

1. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang Islam.

2. Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh

Allah SWT dengan larangan yang tegas.

3. Contoh bahan haram : (i) Babi,termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk turunannya

(segar atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil samping khamr yang

diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi) Bagian dari

tubuh manusia, binatang buas, anjing.

B. Pengetahuan Benda Najis

1. Pengertian najis : (i) Menurut bahasa adalah “setiap yang kotor”, (ii) Menurut syara’ adalah

kotoran yang wajib dihindari dan dibersihkan oleh setiap muslim ketika terkena olehnya.

2. Najis ada tiga: (1) Najis mukhaffafah(najis ringan), yaitu air seni bayi laki-laki sebelum usia

dua tahun yang hanya mengonsumsi ASI, (2) Najis mughallazhah (najis berat), yaitu najis

babi, anjing atau turunan keduanya, dan (3) Najis mutawassithah (najis sedang), yaitu najis

kotoran hewan, khamr (minuman keras)

3. Mutanajjis adalah benda suci yang terkena najis, dapat berupa bahan, produk atau peralatan

produksi. Benda mutanajjis dapat menjadi suci kembali setelah dicuci secara syar’i.

4. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mutawassithah secara syar’i yaitu

dengan mengucurinya dengan air atau mencucinya di dalam air yang banyak (direndam)

hingga hilang rasa, bau dan warna dari bahan najisnya.

5. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mughallazhah secara syar’i yaitu dicuci

tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai

kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna.

C. Pengetahuan Sertifikasi Halal

1. Sertifikat halal produk di Indonesia dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah

audit dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Makanan, Obat dan Kosmetika (LPPOM MUI).

2. Perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI harus menjaga kehalalan

produknya dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH).

3. Logo halal tidak boleh digunakan oleh perusahaan jika tidak memiliki sertifikat halal MUI.

D. Penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH)

1. Inti dari penerapan SJH adalah membuat kebijakan halal, membentuk tim manajemen halal

dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional yang tercantum

dalam Manual SJH.

2. Kebijakan halal adalah komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk halal, dengan

hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan

menggunakan peralatan yang bebas dari najis.

3. Bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI tercantum dalam Daftar Bahan Halal.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

11

4. Membeli bahan dengan nama/merk dan produsen sesuai dengan yang tercantum dalam

Daftar Bahan Halal.

5. Jika akan menggunakan bahan baru di luar Daftar Bahan Halal (termasuk bahan lama dengan

produsen baru), akan meminta persetujuan penggunaan bahan tersebut ke LPPOM

MUI.Bahan bersertifikat halal MUI yang ada di www.halalmui.org dan bahan tidak kritis yang

tercantum dalam Lampiran 5 maka tidak dilakukan persetujuan bahan baru ke LPPOM MUI.

Bahan baru selanjutnya dimasukkan ke dalam Daftar Bahan Halal.

6. Memeriksa label bahan pada setiap pembelian bahan atau penerimaan bahan untuk

memastikan kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara produsen dengan yang

tercantum dalam Daftar Bahan Halal. Bahan yang boleh digunakan hanya bahan yang

namanya, nama produsen dan negara produsennya sesuai dengan Daftar Bahan Halal.

7. Dalam proses produksi hanya menggunakan bahan dengan nama/merk dan produsen

seperti yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal.

8. Menjaga semua fasilitas dan peralatan produksi dalam keadaan bersih (bebas dari najis)

sebelum dan sesudah digunakan.

9. Setiap pekerja menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak

mengotori produk yang dihasilkan.

10. Setiap pekerja tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.

11. Setiap pekerja tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.

12. Setiap pekerja tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain,

misalnya untuk memasak karyawan atau menyimpan produk tidak halal milik karyawan.

13. Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjagaagar terhindar dari najis.

14. Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi baik

dan tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.

15. Mendaftarkan setiap ada produk baru retail (eceran) dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal sebelum dipasarkan.

16. Memastikan produk halal tidakmenggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang

diharamkan atau ibadah yang tidaksesuai dengan syariah Islam, dan tidak

memilikikecenderungan bau atau rasa yang mengarah kepada produk haram; misalnya

coklat Valentine, mie setan, minuman rasa bir, roti rasa daging babi, pasta bikini.

17. Mendaftarkan setiap ada penambahan fasilitas produksi baru untuk disertifikasi halal.

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

12

Bukti Pelaksanaan Pelatihan Internal

Tanggal Pelatihan : 2 September 2021

Pemateri : Belia

Materi : PENGENALAN HALAL HARAM DAN PENERAPAN SJH

No Nama Peserta Posisi/

Jabatan

Tanda Tangan Nilai

1 Belia Ketua Tim

dst

Keterangan:

1. Nilai Lulus minimal 60, Jika tidak lulus harus melakukan remedial/pelatihan dan mengulang

mengerjakan soal pelatihan

2. Pelatihan internal harus menyertakan bukti foto (dokumentasi)

Jakarta, 16 September 2021

Mengetahui,

Pimpinan Perusahaan

(Belia)

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

13

SOAL EVALUASI PELATIHAN INTERNAL SISTEM JAMINAN HALAL

(soal ini diberikan kepada seluruh peserta pelatihan) NAMA : Belia TANGGAL : 16 September 2021 NILAI :

1. Allah SWT memerintahkan Manusia untuk konsumsi makanan yang.... a. Halal b. Thoyib c. Kotor d. a dan b

2. Berikut makanan dan minuman yang halal adalah... a. Klepon b. Anjing c. Babi d. Bangkai Ayam

3. Daging Babi dan turunannya merupakan najis... a. Ringan (mukhaffafah) b. Berat (mughallazhah) c. Sedang (mutawassithah) d. Tidak Najis

4. Cara Mengghilangkan Najis Sedang (mutawassithah) yaitu... a. Dengan mengucurinya dengan air atau mencucinya di dalam air yang banyak (direndam)

hingga hilang rasa, bau dan warna dari bahan najisnya. b. Di Diamkan Saja c. Di Bakar d. Dicuci tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai

kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna.

5. Cara Mengghilangkan Najis Berat (mughallazhah) yaitu... a. Dengan mengucurinya dengan air atau mencucinya di dalam air yang banyak (direndam)

hingga hilang rasa, bau dan warna dari bahan najisnya. b. Di Diamkan Saja c. Di Bakar d. Dicuci tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai

kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna.

6. Cara menjaga Konsistensi dalam memproduksi Produk dan bahan yang halal perusahaan harus menerapkan...

a. Sistem Keamanan Pangan b. Sistem Keselamatan Kerja c. Sistem Jaminan Halal d. Sistem Informasi

7. Kriteria Sistem Jaminan Halal Terdiri dari .... Kriteria a. 11 b. 20 c. 12 d. 14

8. Aktifitas manakah dibawah ini yang merupakan aktifitas kritis dalam Sistem Jaminan Halal a. Seleksi Bahan Baru b. Pembelian c. Formulasi Produk baru d. Semua Benar

9. Setiap ada Bahan Baru perusahaan tidak wajib melaporkan kepada LPPOM MUI (Benar/ Salah)

10. Audit Internal dilakukan 6 Bulan Sekali dan dilaporkan kepada LPPOM MUI (Benar/ Salah)

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

14

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal

AUDIT INTERNAL

Tanggal audit : 16 September 2021

Auditor (yang mengaudit) : Belia

Bagian yang diaudit : Direktur

NO PERTANYAAN HASIL AUDIT

YA TIDAK KETERANGAN

1. Apakah kebijakan halal telah dijelaskan pada

semua karyawan ? √

2. Apakah ada bukti sosialisasi kebijakan halal ?

(daftar hadir sosialisasi) √

3. Apakah tersedia poster kebijakan halal dan

edukasi halal di kantor, area produksi dan gudang? √

4. Apakah ketua/anggota Tim Manajemen Halal telah

mengikuti pelatihan eksternal setidaknya sekali

dalam dua tahun?

5. Apakah ada bukti pelatihan eksternal (sertifikat

pelatihan) ? √

6. Apakah pelatihan internal kepada semua

karyawan, termasuk karyawan baru, dengan

materi seperti tercantum dalam Lampiran 3 telah

dilaksanakan setidaknya setahun sekali ?

7. Apakah ada bukti pelatihan internal (daftar hadir

pelatihan) ? √

8. Apakah Daftar Bahan dengan format seperti pada

Lampiran 4 telah dibuat ? √

9. Apakah nama/merk bahan dan nama produsen

bahan yang dibeli sesuai dengan yang tercantum

dalam Daftar Bahan Halal ?

10. Apakah bukti pembelian (nota/kuitansi) dan

contoh label kemasan (jika ada) selalu disimpan

setidaknya selama 6 bulan ?

11. Apakah setiap ada bahan baru selalu dimintakan

persetujuan ke LPPOM MUI sebelum digunakan?

(kecuali bahan tidak kritis dan bahan bersertifikat

halal MUI yang ada di www.halalmui.org)

12. Apakah bukti persetujuan penggunaan bahan baru

dari LPPOM MUI selalu disimpan setidaknya

selama dua tahun ?

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

15

13. Apakah dilakukan pemeriksaan label bahan pada

setiap pembelian atau penerimaan bahan ? (kecuali

bahan tidak kritis)

14. Apakah hasil pemeriksaan menunjukkan informasi

nama bahan dan produsen yang tercantum di label

sesuai dengan Daftar Bahan Halal ?

15. Apakah ada formula/resep produk baku (untuk

produk yang memiliki formula) ?

16. Apakah bahan yang digunakan dalam produksi

hanya bahan yang tercantum dalam Daftar Bahan ? √

17. Apakah formula produk yang digunakan pada

proses produksi mengacu pada formula baku ? √

18. Jika terlanjur ada penggunaan bahan yang tidak

tercantum dalam Daftar Bahan Halal, apakah

produk yang dihasilkan tidak akan dijual ke

konsumen dan dimusnahkan ?

19. Apakah semua fasilitas dan peralatan produksi

selalu dalam keadaan bersih (bebas dari najis)

sebelum dan sesudah digunakan ?

20. Apakah bahan dan produk selalu disimpan di

tempat yang bersih dan terhindar dari najis? √

21. Apakah kendaraan yang digunakan untuk

mengangkut produk halal dalam kondisi baik dan

tidak digunakan untuk mengangkut produk lain

yang diragukan kehalalannya ?

22. Apakah setiap ada produk baru dengan merk yang

sama selalu disertifikasi halal sebelum dipasarkan? √

23. Apakah setiap ada penambahan fasilitas produksi

baru selalu didaftarkan untuk disertifikasi ? √

24. Apakah telah dilakukan audit internal setiap enam

bulan sekali dengan cara memeriksa pelaksanaan

seluruh prosedur operasional ? *

25. Apakah audit internal dilakukan oleh ketua/

anggota Tim Manajemen Halal yang sudah

mengikuti pelatihan ? *

26. Apakah ada bukti pelaksanaan audit internal? * √

27. Apakah hasil audit internal telah dibahas dalam

rapat kaji ulang manajemen yang dihadiri oleh

ketua dan anggota Tim Manajemen Halal ? *

28. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan,

yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”, apakah

segera dilakukan perbaikan agar kelemahan

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

16

tersebut tidak terulang ? *

29. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan,

apakah ada bukti pelaksanaan perbaikan ? * √

30. Apakah ada bukti pelaksanaan rapat kaji ulang

manajemen ? * √

31. Apakah form hasil audit internal yang telah terisi

telah dikirimkan ke LPPOM MUI melalui Cerol? * √

*) Keterangan: Khusus pertanyaan mengenai audit internal dan kaji ulang manajemen, auditor dapat

memeriksa pelaksanaan audit internal dan kaji ulang manajemen pada periode sebelumnya. Jadi

pertanyaan ini tidak perlu diisi pada saat audit internal yang pertama.

Auditor (Yang Mengaudit) Auditee (Yang Diaudit)

(Belia.) (Nailur)

Pimpinan Perusahaan

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

17

Lampiran 5. Format Hasil Rapat Kaji Ulang Manajemen

DAFTAR HADIR KAJI ULANG MANAJEMEN

Tanggal Kaji Ulang Manajemen :

Nama Pimpinan Perusahaan :

No. Pembahasan Kaji Ulang Perbaikan (jika ada)

1.

Contoh bahasan : hasil audit internal, perubahan produk, perubahan tim halal, perubahan fasilitas dll)

Terdapat produk dengan merk yang sama belum terdaftar sertifikasi halal

Akan mendaftarkan sertifikasi halal produk dengan merk yang sama

Pimpinan Perusahaan

(……………………………….)

Ttd + nama jelas

No Nama Jabatan/Bagian Paraf

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

18

Lampiran 6. Surat pernyataan daftar alamat fasilitas dan bebas dari babi dan turunannya

SURAT PERNYATAAN DAFTAR ALAMAT FASILITAS PRODUKSI

DAN BEBAS DARI BABI DAN TURUNANNYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Belia

No.KTP : 3175095503830014

No.Telpon : 085691250965

Jabatan : Pemilik Perusahaan

Menyatakan bahwa, alamat produksi untuk Perusahaan (Belia Food) yaitu :

1. JL.H.Ali 1 No.67b RT.11 RW.04 Kel.Tengah Kec.Kramat Jati

2.

Seluruh fasilitas tersebut dan peralatan yang kami gunakan untuk produksi adalah bebas dari

cemaran babi & turunannya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, 16 September 2021

Pimpinan Perusahaan

(Belia)

Ttd + nama jelas

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

19

Lampiran 7. Format Form Aktivitas Kritis

FORM PEMBELIAN DAN PEMERIKSAAN BAHAN

No. Tanggal

datang/beli Nama/Merk Bahan

Nama & Negara Produsen

Ada di Daftar Bahan Halal?

(Ya/Tidak)

Exp. Date Bahan

Paraf

1

Khusus Daging Impor

Sesuaikan dengan yang digunakan perusahaan saat ini untuk masing-masing aktivitas kritis, diatas

hanya contoh saja

FORM STOK BAHAN

No Tanggal

Pembelian

Nama Bahan Jumlah

Bahan

Masuk

Jumlah

Bahan Keluar

Sisa Stok Paraf

1

Contoh:

15/4/2021

Gula pasir

15

-

15

No. Tanggal datang/

beli

Nama/Merk/Kode Bahan

Nama & Lokasi Produsen

Ada di Daftar Bahan Halal? (Ya/Tidak)

Kesesuaian nomor lot dengan SH per

pengapalan (Ya/Tdk)

Paraf

1

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

20

2

16/4/2021 Terigu A 14 6 8

FORM PRODUKSI

No Tanggal

Produksi

Nama Produk Jumlah Awal Jumlah

Produk

Keluar

Sisa Stok Paraf

1

Contoh:

15/4/2021

Kue Kering

Nastar

15

-

15

2

16/4/2021

Brownies

14

6

8

LAPORAN PEMUSNAHAN BARANG/PRODUK

No Nama Produk Kode/Tgl

Produksi

Jumlah Penyebab Tgl

Pemusnahan

Penanggungjawab

FORM PENGECEKAN KEBERSIHAN FASILITAS PRODUKSI DAN

KENDARAAN

No Hari/Tgl R. Produksi R. Gudang Peralatan dan

Mesin Produksi

Kebersihan

Kendaraan

Penanggungjawab

Ket :

Bersih = V

Kotor = X

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

21

Lampiran 8. Daftar Bahan Halal (TIDAK WAJIB DIISI)

DAFTAR BAHAN HALAL

Nama perusahaan :

Kelompok produk :

No Nama/Merk/ Kode Bahan

Nama dan Negara

Produsen

Pemasok

Dokumen Sertifikat Halal Dokumen

Lain Keterangan Lembaga

Penerbit Nomor

Masa Berlaku

1. Margarin merk X

PT. XYZ Indonesia

Toko MUI 00045677845

20-1-2020 - -

2. Daun jeruk Petani Pasar - - - - Positif list

3. Bawang

goreng

Bu Yani Bu Yani - - - Pernyataan

halal

-

4. Bubuk cabe CV. ABC

Indonesia

Toko - - - Foto

kemasan

100% cabe

TERLAMPIR

Daftar Bahan Halal ini dibuat sebenar-benarnya sesuai dengan seluruh bahan yang digunakan

pada proses produksi.

......................, ....................................

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

( ) ( )

Ketua Tim Halal Pimpinan Perusahaan

KOP SURAT/LOGO PERUSAHAAN (JIKA ADA)

22

Lampiran 9. Matriks Produk (TIDAK WAJIB DIISI)

MATRIKS PRODUK

Nama perusahaan :

Kelompok produk :

Matriks produk ini dibuat sebenar-benarnya sesuai dengan seluruh bahan yang digunakan

pada formula/resep produk.

......................, ....................................

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

( ) ( )

Ketua Tim Halal Pimpinan Perusahaan

No Nama Bahan Nama Produk

Kue A Kue B dst

1 Margarin merk X V

2 Margarin merk Y V

3 Daun jeruk V V

4 Bawang goreng V V

5 Bubuk cabe V

TERLAMPIR