lEBOCOIAN MIRitO .,ADA TUMPATAN KOMPOSIT RESINrepository.ugm.ac.id/275619/1/Nurhayati... · T...
Transcript of lEBOCOIAN MIRitO .,ADA TUMPATAN KOMPOSIT RESINrepository.ugm.ac.id/275619/1/Nurhayati... · T...
~~~~
bt:r·6~S" _St>~
LAPOR4N PENELIT14N K
lEBOCOIAN MIRitO .,ADA TUMPATAN KOMPOSIT RESIN DBNGAN POLIMENISASI SECARA KIMIA WI DAN SECARA
... : ..... PENYINARAN ( K.AJIAN M. VITRQ ).
.. • ·<? « /i ; ·.\·, _;
c ,,
. :,·~,_-:"""1
,., ; r
...... _.- - ·- --~ T __ _: --! I '
····-·----~·----- J ;,~:.! '"-----............. ~ ··~· <····-··-- -i
. ·--· . : .....• ·1 ---- ·- .. - ....... --·--~I_ __ -----
0 L E H :
dra. SRI DARADJATI SOEDHARMADI, SU
Dilaknnakan atu biaya 1
Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian :
No. UGM I 815 I M I 09 I 01 I Tanggal, 2 Januari 1989
FAKULTAS KBDOR.T~RAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
DEPARTBMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAH 1 9 I 9
~~----..,....---:-,. -. --~---- --~ ------ --l' I
I :
'1;',
} !
KEDOCORAH BIK.RO PADA TUNPA'rAf~ KOHPOSIT H.l!:rSIH
DENGAN POJ ... IHERIBASI SECAHA KINIAVJI
~·· . i!
~"·
DAN SF;CARA PENYINARAN· (.Kajian 1!! vitro)
..
0 L E H
SRI DARADJ ATI SOEDHARI4ADI
---- -- ----""""\
. -~ ....
~-~~~- -- ~----~---~· ---,,_........,_ _____ ~· T --- -~-----~--- -- -- - ~----- --~-
''
PRAKATA
·penelj. tian ini bertujuan untuK mengetahui Adahya per
l>cdaan kkbocoran lllikro pada tumpatan lt.Omposit resin yang
berpolimerisasi aecara kimiawi dan penyinaran dilakukan
sedar~ in vitro. setelah.diketahui ada.nya kebocoran mikro
pada tumpat~n kom1'osit resin, maka diharapkan untuk menum~
pat gti.gi menggunakan teknik mertumpat yang baik dan dapat
memilih bahan tumpatap gigi yanc kebocoran mikronya semi
nimal mungkin. Kebocoran .mikro dalam penelitian ini didc-'
teksi dengan menggunakan.zat pewarna methylene blue 2%
yang dapat masuk kecelah an tara flindine kavi tas dan bahctn
tumpatan kompo~it resin. Kemudian diamati dengan monggu
nakan .mikroskop metalurgi binolmler pembesaran 200 kali.
Dengah selesainya penelitian dan tersusunnya laporan
in~, Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan
kepada:
1. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Nada yang . ·J,,,
.• 1.'
teiah membQri bantuan biaya penelitian. ,.
2. dr~. Soebagyo Hardjowijoto sebagai Dekan Fakultas Ke~
dol.tteran Gi~i Universitas Gadjah Hada atas·izin yang
di~erikan untuk mehjalankan penelitian.
3. Ko~isi peneli tian Fakul tas Kedoltteran Gigi dan Lembaga
.Pedblitian UGN. l:.~: '
l~. d!'~~ ·It Mo(;)ndjaeni Partosoedarmo sebagai Kepala Labora-
t:otium Konservasi Gigi Fakul tas Kedokteran Gigi UGJ.I ~ I_
yang telah memberikan ;i.zin atas terlaksananya peneli
tian di Laboratorium Konservasi Gigi.
,.
5. 'Ir. Samsudin, sebag,ai Kepala Bagian Laboratorium Ilmu
Lbgam Fakultas Teknik Uhiversitas Gadjah Mada yang te
lah memberi izin dap bantuan dalam pelaksanaan peneli
tian ini.
6. :pimpinan dan staf·p~rpustakaan Fakultas Kedoltteran Git:
,g:t UGH, yang telah membantu dalam penyediaan buku teks
d~n majalah yang di~erlukan untuk· penelitian ini. I .
7. ;Semua fihak yang .telah membanttt terlaksananya peneli ti-
,:an ini. :. . .
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi yang m~merlu
ka~nya dan diharapkan dapat dijadikan sumber informasi
bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan E
· sebagai pedoman •.
Yogyakarta, • Juni 1989.
Penyusun ,:
Sri Daradjati Soedharmadi.
. .. !_·
. .
''
.. DAF'rAH IS!
Ha1aman
PltAKATA ••. . . . . . . . . . . . .............. •··· ..... DAF~AR ISI ••..•..... ~ ~ .•.............. •· ... ~ .... ~ !Nl'ISAHI •• t t t t t t t • t e • t e t I t t t I • t t t t t t I • t t t t t t t t
'
I • Pl~ITGA~iTAlt •...••.. ~ .•..••.•.....••... • '· ...••
A. La. tar ·Be lal~ang .................. • ...•..
B. Permasalahan •.••.•.•..••.... . . . . •· ..... c. Tujuan Pene1itipn ••......... , .. ~ ...•••
II. TIHJAUAN FUSTAKA ••••..•••••.. . . . . . . . ... . . . A l r • t J') 0 • ~ompos1 ,osln ·• •.............. ~ ...... .
B. Iiipotesis . .. , .......................... .
ii
iv
v
1
1
3
0 .;'
C. nencana pene-litian • • • • • . . . . . . . . . . • • • • . 10
, I I I, Cii.HA PENELI'l1IAN ••••••••.•.......• ~ ~ . . • • . • 12
A. Bahan dan Alat Penelitian ··~········•• 12
B. Cara Pene1itian ••••••••••••••• it ••••••• 13
c. Cara Analisis . ' ...................... . 15
IV. ru\SI1 PENELITIAN DAN PEMBAHA.SAN •••••••••• 18
A. Hasil Peneli tian ••.•••.•.....•.•... . .. 18
B. 1)ernbal1asan ••••.•..••.........•...••. 22
v·: KESIHPULAN •••• 1• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 25
DAF'rAR PU.STAKA ................................ 26
INTI.Sii.lU
pcneliti~n ini bertujuan untuk menietahui'perbedaan :kebocoran mikro yane~terjadi pada tumpatan komposit, resin : herpolimerisasi sece.ra -ldr,1iawi dan tumpatan l'>:OmpOBi t resin eecarA penyinaran •.
. Pad8 20 gigi anterior yang telah dicabut, direndaro ·dolam·larutan garam fisiologis kemudian dibuat ~reparasi kavi tas klas V. Sepulu!-1' gigi di tumpat dengan komposi t .resin politnerisasi secara kimiawi dan sepuluh c;it.::i lain-
nya ditumpat dencan komposit resin poli~erisasi secara penyf.naraQ • .Selanjutnya semua subjek diberi perlakuari :ther~al cytling, yaitu direndam dalam air;bersuhu 600 c· sela~a 1 menit dan segera dipindahkan pada air bersuhu 4°:C ~selarna 1 menit • ilal\ini diulang subanyek 25 kali. l:emud,ian gigi direndam dalam larutan pewa.rna methylene
blue 2% ~elama 24 jamt lal~ giGi dicuci dan dibelah men
,jadi i2 melalui tengah-tenc;'ah tumpatan sepanjal1g axis
lomg~tudinal glgi dengan w3nGGU113kan dirunond disk. [)etiap belal~an gigi diperiksa kerlalamc:m penetrasi laru.tan pewarna m~thylene blue ~i·bawah mih:roskop binok;uler metallurgi den~an pembesaren 200 kali.
1Iaui1 pen.eli tian menu.njukkan ter j adi keboeoran mi.kro · ' ·•
,bailt pada tumpatan kompod.t resin secara khniawi dan pe-nyina~an. Kebocoran mikro pada komposit resin secara kimi~:nvi sebesar 0,136'+ mm d.c.n ·keboco.ran mikr6 pada tnmpatan komposit resin secara penyinaran sebesar 0,067 mm. Dari perhi1tUnGan statistik £:· ~ dan i l,lli menunjul;J.mn tidal;: a'da perbedaan _yang sq~ngat berrnakna (p ) O,Ol) antara
kebocoran mikro pada tuml?atan kotnposi t resin secaru kimia-. wi dan komposi t , resin seea.ra penyinarcm.
-,
. __ -·-----~ ~ ----- ----- ----'-----' ·~~-- -··
a-; • P l~N GAN •r AH
,, i ~
.. ,·
:penga.wetan gigi bertujuan untult mencegah berlanjut- '
nya ke.rusal-"::an gigi dan mengembalikan. func;si. e;igi ter·sebut. ·
Salah: satu usaha pengawetan giei di dalam n1ulut, tUlaku
kan d~ngan menumpat gigi yang karies atau rusak dengan
bahan. tun1:patan gigi yang baHt. Usa.ha rnemuupat gj_gi ini te
lah. l~nw dilakukan dan terus berkemb;;mg sejalan dengan
ditem~l~annya bahan-bahan restorasi yanG baru.
Dewasa ini rnasyarakat · tida:\. hanya rnembutuhl(all batan
. . resto~asi gie;i yang k~at terhadap tekanan pencunyohan sa
ja, t~tapi juga harus mempuuyai· sifat est,etis tinr;t,:i dan • 'I
tanpa adanya kebocoran mfkro.
~ahari tumpatan gigi yang beredar di pasaran dewasa
ini: s~ngat banyak ragamnya berkat adanya kemajuan tekno
. logi canggih. Salah satu useha yang perlu diperhatikan
dalam mem~lih bahan tumpatan gigi dengan sifat estetis
tinGgi adalah seberapa jauh ketahanan warna bahun tersa-'
but dan awetnya tumpatan._pada tumpatan gigi-gigi depan
falctor terse but sangatlah perlu diperhatikan. Saat ini
~ntuk: menurnpat gigi depan banynk digunal'::an hahan h:.omposi t
resin yang mempuriyai warna s~suai dencan warn2 gigi aoli,
mudah manipulasinya, poli~erisasi cepat~ karas~ kuat me
~ahan ,d.aya kunyah dan tahan terhadap abrrtsi (Phillips,
~973)i, Kelemahan bahan tumpatan ~omposit ~esin darat me-'! .
1')-GD.lam,i perubahan warna l'>.arena faldor lingkungan di dalam
, I
'
2'
! .
mulu t (Ibsen dan neville, 197h). Konposi t resin ;yE~ri.r_; cc
kartmg beredar di pasaran, banyak sckali rnacan·nya an tara
, cal· cu;ring.) a tau yang .sering disebut komposi t resin seca
ra kimiawi. Heliosit yang polimeris~sinya dencan visible (. . .
l:i.p;ht :~ atau sering di9ebut kor.1posit resin d0nsan pe
nyinaran. Komposit resin dengan penyinaran mempunyai be
ber~pa lteuntunean C~ntara ~ain porositas betkurang, men~ik-
kQn adaptasi tumpatan dengan tepi kavitas (Lutz dan Phil
lips, 1953).
Problema klinik yang sangat rnenyusahkan ialah karena
tidak ada satupun bahan tumpatan gigi yanc dapat beradrip-
tosi secara :s8mpurna d_engo.n din ding l<.:av:t tas (:Jauex·, l)clj).
s~Epurna dcncan dindinc kavitas, mako. akan terjadi ccldh
interfaciel yai tu rua!1C antnra dind:_ nc kavi t.:J;:~ den "oD.lwn
. ti.tLJp<:~tan c;igi. Jil~a hal ini tcrjadi berarti act:". ksbocoran
rnil.:ro dari tumpa\an terse but. Adanya ke'uocorc::Jl wikro sfto.tu (
turi111atai1 cigi merUpakan suatu ukurcm untult mcnj.lai bo.hc:.n
tumpatkn di dalam mulut~ karcna doncan adanya ruanc inter-
f.hcial borarti cairan mulut,. bukteri, dnn ion-ion l~:Lm:'_8
dapat iuasuk lte_ dalam kavit,;w melalui ruanc tcrcebnt yEtnc;
b ' t' 1 • l d t . crar 1 ~ar1es se~un or ak~n segera erjad1, schin~~a tum-
pmtan persebut dinyatokan caGal.
Uhtuk mendeteksi adanyu kobocoran mikro dcri suatu
Adaptasi untara bahan tumpatan gic;i dan c1.:i_ndinc ka- ·
v} tas rt.tempengaruhi ter jad:i.nya ke bocoran mikro tump5~ tan,
srdangkan tidaknada satuptm bahan tunrpatan :Yanr< dapat ber-i I ;
adapta~i secara sompurna dengan dinding kavitas• Sifat-
sifat komposit resin yanc berpoJ:imerisasi secara ld::dtl'.Vi
sedi'ld t berbeda dengan ko,npN;i t re·r.in yang ber.pollmerisa
s1. seci:lra peny:Lnaran, maka timbul permast:-\lahan:
' 1 t Apak[;1h · ada perbcd.aan ·torjndinya kr~ bocoran mikro p~da
tumt)atan ltamposi t resin yang ber.Pol:Lmer~sasi seeara
, ~;:1wiar;i dctn l;::olllpositercsin yanc berrolimer1L?::.~st dc·ng13-n
penyinaran.
2 J Apakah ke bocoran rnikro pada tumpatan lwmposi t :resin
yang berpolimerisasi secara kirniawi lebih besar dsri
pada tumpatan komposit resin yang berpolimcrisasi dengan
penyinaran.
C. Tujue.n Peneli tian
Pen ell tian ini menggunakan 2 mace.ln komposi t resin
yang polimerisasinya berbeda yaitu secara kimiawi dan
dengan .penyinaran yang bertujuan :
Untnk mengetahui adanya pe.rbedaan kebocoran. mil:;:ro pada
turnpatan komposih resin yanG berpolimcri~asi secara kimia
wi dan ~ang berpolimerisasi dengan penyinaran.
' •I
•
II. TH!JAUii.H PUSTAKA
Komposit resin merup~kan bahan tumpatan gigi·yang·
rn~men~hi syarat estetis dan kuat ruenahan tekanan.deya ku
n'yah serta tahan terhadap abrasi (llhillipsj. 1973). Kompo-{'
sitire;sin ditemukan oleh Bowen sekitar tahun 1950 don ha
dir.di pasaran sejak tahun 1966. Kehadira.n kornposit re-'
s~n . ditnaksudka.n untuk mcl~ngkapi dan menyempurnakan baha1
ttimpatan gigi yang telah pda sebelumnya yaitu cltrilik re- '
sin.dan semen silikat (Greneer dkk., 1972), Komposit re:-'
sin yang beredar di pasaran tersedia ~alam berbagai s~dia-
all yaitu: puder.- cairan, pasta - pa~:;ta, pasta - cairan
(Craig dc>.n Peyton, 1975). Ko.mposi.t resin rnen1punyai slfat- '
sifat ~ang lebih baik bila dibandingkan den~an aktilik
r~sin, an tara lain kekuatan telq:~n dan tarik: le bih tinggi,
modulu,s elastisi tasnya lebih tinggi; bahan lebih keras,
teha.n terhadap abrasi, pe~1glterutan sediki t dan mudah di
mflnipulasi (Dubert dan Jenkins, 1972).
nerdasarkan pada cara polimeriGasinya, komposit re
sin di bagi 111enjad-i: 2 kelOflipok yc:d tu komposi t resin yang
pblimerisasinya secara kiwiawi disebut.denean komposit re
sin ~l}emicql curing atau 'elf curinr; coiJJposite resins
serta ~omposite resin yan$ polimeri~asinya dengan bantuan
sinhr tertentu disebut dengan komposit resih light surinB
atau disebv.t pula dene;an tight activated composite resins.
W~1aur~n cara polimerisastnya berbeda, t~tapi bahan dasar-
'Y'Ii'l'- +-J.;. ____ -·-~·-- , .... ~.,,-~
1965). i .
~omposit resin terd1ri atas 3 komponen Yaitu: m~triks
(organic phase),. bahan p~ng1kat (interfacial phase/coup
lin~ ciagent) ·dan baha'n pengisi (dispersed phase/fillers).
tebag~an besar komposit resin yang dipasarkan memakai mu
triks BIS Gf1A .d.engan stnuktur sebau::ti berikut:
StS·GHA
BIJ C~ffi merupakan hasil sintesa reaksi antar~ i molekul
bi1;~phenol !1_ dengan 2 tnolekul glycidyl tltethacry1ate ('Craie
dan P~yton~ 1975). I . ,·
Struktur mo1ekul bahan pengikat merupakan molekul
bi~ol~r dengan rantai daaar organosilanes~ Biasanya digu~·
nakan untuk menguhubungkan bahan pengikat anorganik clene-
an .matriks organ~k (Lutz dan Phillips, 1983), seclang me
nurut Craig dan Peyton (1975) bahan pent:;ikat merupakan
suatufbahan yang digunakan untuk melapisi permukaan par
tikel; organik~ Bahan pengikat terse but memper~mat H:atan
an tara matriks de.n pahcm :pengis:i. serta memperkuat day a
tahan komposit resin terhadap air. Ikatan tersebut bukan
henya menin[5l\atlmn kekuata.n komposi t resin tetapi juga
rl1enurunkan kelarutan dan 1)enyerapan air (Sturdevant, 19£.35).
Senyav1a ;yang,·ldapat di~unakan sebagai bahan pengikat ada-
lah .:. tuethacryloxypro pyl trimethoxysilane at au vinyl tri-; ' ~
ethoxysj_lanec. (Craig dan_ Peyton,.,- 1~75).
I •
(... ...,,
Bahan pengisi komposit resin bertujuan untuk meniuc
katkari kekuatan komposit resin, mengurangi koefisien muai
panas 1 sehingga tidak ber'Qeda jauh dengan koefisien r;Iuai
panas ·• jariugan e;igi, nteningkatkan h:ekuatan terhadap abra
si sertR meninckatkan sifat opt.in (Daubert dal) Jenkins,
1972) 4o'Bahan pengisi komr~os·j t r~sin .yang serin~ d.igunak.en
adalnh Cuartz dan Borosilice.teGlass, selain itu terdapat . I·
jenis ,baha.n pene;isl. yang ,lain Yaitu lithium alwnl.niwn .§1-
licat§. dan alt.uuin_s~ sil.icqte i£lasEi:H:::.Bentuk bc:-.han pengis1
bermacam-t;Jacam, antara la.i.n: batang, butir-butir bulat,
bentuk seperti cakram, sampai hentuk yang tidak beratut~r
dengan ukuran partikel berkisar antara 40 -60 mikroweter
(Uilliarus dan Cunningham, 1979).
Berdasarkan tipe b~hen pengisi, Lu~z dan Phillips I
Cl983) me~iliagi komposit resin menjadi 4 kelompok besar yn
itu:
1. tomposit resin tradisional dengen bahan pencisi m~kro
yang mempunyai ukuran 6ukup besar~ sehinGga sukar un-
tuk mendapatkan permul-.aan komposit yang halus.
2. Komposit ~esin hybrid berisi bahan peneisi makro dari
tipe \tomposit resin tradisional yanG ditambah pyrogenic
silica.
3. Komposit.resin dengan bahan pencisi mik~o yane homogen.
·l+· Eoniposi t resin dengari bahan pene;isl. mikro yo.ng hetero
gert. i"'erupaka.n l~ornbinasi matriks organik yang O.icampur '
lartgeung dengan bahan pengisi mikro dan bohan pengisi
kon1plel.;;:s denc;an bahan dasar mikro.
7
J!enurut Lutz dan Phillips (1983) ada 3 tipe bahan nenR
lsi yaitu baa<w. pengiBi rnal~ro yang ukuran :v~rrtilu;lny&
0,1 ~ 100 mikron sering ~isebut juga bahan pcngisi tra
disional (macrofiller}; b~han pengisi. mikro. (!l!icrofiller)
yang ukuran partj .. kelnya 0,05 - l mil>.ron; bahan pencisi. \
komplelu3 den can bah an dasar mikro (micro filler- bat;;ed ecru-
Isopast termasuk komposit resin dengan bah2D rencisi .
ruikro yang heterogen dan ~olimerisasinya seca~a ki~ia~i;
sedangltan Helios:L t termasult kottlposi t resin dengan bahan
pe11g:Lsi mi.lcro hetorocon dan polimerisaid.nya cecarn penyi-
naran. Komposit resin dengan penyinaran lebih tinegi tfung-
katannya daripacalwmposi t resin seeara ldtni.::F.i, 1-ceuntunr;-
annya terletak pada bentuk pasta tunggal, tanpa diaduk,
porositas berkurang, menailtkan adaptasi tepi dan perawat-
annyacepat; sedang kerur;iannya tell'.:niknya sangat scnsi tif,
l.H~tebalan bahan restora_s:i_ perlu d.iperhatike.n dan lnemerlu-
kan peralatan canggih~(Lutz dan Phillips, 1983).
Henurut Porte dk)t. ( l98l~) has:il estetis dan keav1etan
tumpatan komposi t reEJin i1emrJunyai hubungan lanr;sung d.t nt;an
kuali,tas adaptasi bahan tersebut pada daerah marginal; se
.dangkan menurut Granath (1~6'{), Cri:Ps dan Wilson ( 1980),
Kidd {1976) kebocoran mikro pada tumpatan komposit resin
tida.k dapat dideteksi separ~ k.lin:i.B.
~ntuk mendoteksi adpnya kebocoran mikro suatu tum
patan dapat dilihat deng~n berbag.:d metode an tara lain:
metode visualisasi · yangmFnggunakan m.tkroakor: d.an SEI·I,
metode difus dapat mencepnakan udara, bahan pewarne untuk
·•
celupan, isotop dan tee bakteri (Bauer~ 1984). Bahan pe
Warna yang digunakan untuk mendeteksi kebocoran mikro
adalah bahan pewarna organik (Bauer j .1981~) • Kate dkk.
(1968) menggunakan aerosol-propelled red dye, sedang Bae
ber dkk. (1962) menggunakan gentian violet dan methylene , . .
blue untuk mendeteksi adanya kebocoran miltro pada suatu
tumpatan •.
------------:-~--------------......,..- ~---· --~--
' ! •
B. JiipoteslG
Berdasarkan landasan pBmikirah eeperti uraian dalam
ti.njauan pustaka; maka qapat di~jukan hipptesis sebagai
berikut:
1. Ada ~erbedaan ke~ocoran mikro pada ttimpatan kom
posit resin yang polimerisasinya secara kimiawi dan pe-..
hyi,naran .•
2.. Kebocoran mikro pada tumpatankomposit resin yang
berpolimerisasi secarakiilliawi lebih besar daripada kompo-
sit f$sih yang berpolimerisasi secara penyinaran .
,· •·
.. •··
-
10.
C. Hencana Pen.eli t:tan
' L~ngkah-langkah yang akan dilakukan dalam menjalan
kan pdnelitian ini adalah· sebagai berikut: ' .
1. ':f.laliap persiapan:
Dua puluh gigi anterior yang telah dicabut dan diren
dam daiam larutan garam· fisiologis, dibuat prepar~si ka
vitas ·klas V konvensional di bagian labial dengan meng~u
nakan ··crosscut fissure £.1!.£. dan untuk retensinya meneguna-
, kan bur bulat No. t. Ukuran kavitas dibuat sama untuk 20
gigi. Becara random 20 gigi di bagi menjadi 2 kelompok. ·
Kelbmpok I di tu,npat dengan kornposi t resin yang berpolime
risasi secara kimiawi, dan kelompok II ditumpat dencan . .
komposit resin yang berpolimerisasi secara penyinaran.
C0ra r1~m:i.pulasi dikerjakan menurut petunjuk pabrik yanb . . '
mengeluarken. Untuk mendapatkan hasil tumpatan yang baik
digunakan matriks servikal.
2. Tahap perlakuan:
untuk simulasi keada~n sebena.rnya• di dalam mulut' '
maka gigi-~igi yang t~lah' selesai ditumpat diberi perla-
kuah thermal cyclinli yaitv, gigi-gigi tel'sebut dimasu.ld~an
ke dalam air yang suhunya, 60° c 'selc:lma imeni t dan segera r)
dirind,ahkan · ke d&lam air cteng~n suhu l~ ' c selama 1 wcmi t.
Prosedur ini dhilang ~5 ke.li. Setelah selHsai- gigi-gigi
' -tersebut dilapisi dengan cat kuku kecuali daerah sekitar.
tumpaian. Setelah cat kukU kering, giGi~gigi tersebut di
renda~ dalarn larutan meth7lene blue 2~ selama 24 jam. Ke-·
mudian gigi-gigi tersebut dicuci dan dibelah dengan dia-
i'.
. I
i \
lL
mond d.is.k menjac11 2: melalUi tengah-tengah tumretun sepan':"'
janr:; ~]il/5 longi tudinel gigi. '' . '
3. 'l'ahap pengamatan: ..
setia.p beluhan gigi diperil\:sa l~edalama~ penE~t,rasi
larutan methylene blue dj_ bavvah mikroskor metallurt;i bino
kuler dcnean pembesaran 200 kali. Sesarnya kedalaman pene~
trasi. lnrutan p.ewarna di..ukur dengan skala I'encukur yang
· sudah terdapat di dalam mikroskop. Pada pengamatan ini ; .
~etiap belahan gigi diukur kedalaman penetrasi larutan
pewar~a di dua tempat yaitu di tepi kiri dan kanan ~emu-
dian diambil rata-ratanya .
. Data yang diperoleh dari pengukuran kedalaman renetra
r·d \.arutan pewarna r,10thylene bltw dikelompoklum sermai
dengan j enis perlakuan, selanjutnya dilakUltan anal:Lsis
clata dengan per hi tungan statisti~t StJl_den t' 8 i test. Be be
lunt me1akulr.an ;~tudcnt 1 s i test terlebih dahulu dilakul--.:an •
pe::1guj~an perhod.ae.n dua sampel va.rians dengan menc;curlakan
F test. - ___,..
I (
. ~
l .
___ __:.~
III. CAr~A PENELI'riAN
A. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian
a~: Bahan tumpatan komposit resin merek Isopast buatan I
Viva dent.
b.: Bahan tumpatan kompbsi t resin Heli.osi t buata11 Viva
. dent.
c. Larutan pewarna methylene blue 2%.
d. Larutan garam fisiologis berfungsi untuk mencegah
terjadinya dehidrasi gigi yang disiwpan sebelum di
beri perlakuan.
e.,Gigi anterior atas yang telah dicabut.
! ~. Alat~alat penelitian,
a.. Contra angle ~ p;tece, bur bulat Ho. 2 dan No. ·h
:~erta fissur bur No. 3 untuk membuat preparasi ka~
vitas klas V konvensional.
b. Diamond disk untuk merobelall gigi.
c. Pin set untuk mengamb:Ll gie;i.
cl. Bkskavator untuk mefuhersih.kan siaa-siisa jarine;an
gigi setelah preparasi.
e. Sonde untuk mengetahui kedalaman dan retensi kavi
.te.s.
' f. Bpe.tula agaat untuk mengaduk·bahan tumpatan kompo-
13it resin.
i £3.· Instrumen plastis dari plastik untuk memasukk.an ba
han tumpatan kompos1t resin ke dalam kavitas.
l~
· h. Hatriks servikal untuk memberi benttik tumpatan klas
v. 1 i + Baker glass tempa~ larutan pewarna methylene blue
2)~.
j, Water .£§1h tewpat · perlakuan thermal cyclint~
k. Almari perqiingin dan termos os untuk menyimpan
larutan pewarna.
1, Hikroskop metallurgi binokuler untuk melihat kcda-' ·laman penetrasi larutan pewarna •
. m~ Helioma.t untuk membuat tumpatan dengan Heliosit
yang polimerisasinya menggunakan·penyinaran.
B. Cara Penelitian
Pbnelitian ini dilakukan di Klinik Konservasi Gigi
Fakuitas Kedokteran Gigi dan di Laboratorium Ilmu Logam
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
l. Tahap pe~siapan
Sotelah gigi anterior atas dicabut segera disimpan
di dalam larutan garam fiaiologis pada temperatur kama~,
Larutan diganti setiap hari sc:mpe.i akan diber1 perlakue.n.
Dua puluh gigi anterior yang telah dicabut dan telah di-\
dam dal~m lar~t~n garam tisiologis dipreparasi untuk ka-
vitas klas V dengan ukuran yang sarua besarnya. Mula-wula
kavitas dibuka dari sebelah labial den~an rnencgunakan bur
buJ.at liO • 2 kemudian dile barke.n dengan Dlel1.ggunakan fiSEU!'
bur . .No • . 3 rncmbuat bentuk: .ginjal dengan dasar di gingival.
Dasat kavitas dibuat melengkung mengikuti koutour ctgi<~ ,.
Retensi kavi t~~s dJbuat padn axio incisal line angle dan
c.ingi:vo o.xj.al J-j.ne w,gl~ dengnn menggunaltan bur bulat No. 1: -:! ,•
Dua puluh gigi yang telah seles~i dipreparasi kavitas.
kla~ V, secara random dibagi menjadi 2 kelompok, masinc-
masing kelOlitpOk terdiri darllO cigi. Kelompok I dttumpat
d~ngan' I so past dan kelompok II di tumpat dengan Heliosi t.
: · Caret. manipulasi dikerjaka.~ menurut petul!l.juk yang diberikan
pabrik ya11g mengeluarkan. Untuk kelompok I kcltalis ·dan ba-l ' ~ -
. i '
se Isopast die;unekan denc~::m ukuran SF.lma p:;1njanc;, ltE~mucUan
diaduk den~an menr;e;unakan spatula f~gaat sDrrpc:d. t;;am)8i ;1•en-
capa:L konsistensi yang homogen, lalU diltt:38Ul'>.~tan ke clalc:.i!J
ka vi tas menggunukan instrumen plastis cl.9ri _t:kastiit dan \
ditutup dengan wutrtlts servi~al selawa 3 mcnit sam~ai po-
limerisasi seles~i. Kelompok II yang diisi llelio~it, mula~
m~l~ kavitas dioles~ bonding dan disinari eelamn 10 detik.
Ke.mudi~m Heliosi t di.mastikkan ke de.larn kavi. tas uongcunakan
inst.rumen plastis dari plastik dan di. tu tup mat riles servi
k•l lalu ~isinari selama 20 detik. Setelah kera8 komudian I
diolesi .~onding dan disinari selama 10 detik.
S~tela~ 20 gici selesai dituwpat, wako_diberi perla
kl;lall thermal. cycling: untuk nimulasi keadaan se benarnya di
de.la~ll l1l~tlut yni tu zigi-e;igi dirnasnkJ.:-.an ke dalam air yang
Bu' j_'}l.lTI1;a·.· roo() d-.· ~"'1·.· rua. 1 It d ' , . . l. 1 ' 1 ' J ~c h men~ .an seg0r~ ulplncaLt?n Ke ue-
, lam aif denean suhu 4° C selama I menit. Prosedur ini di
lang 2$ kali. Setelah selesai mc.tka gigi-gigi terse but dj_
k~ringkan- kemudian. ;gigi-gie;i terse but d:i.lapisi dene;an cat
k.tiku' kecuali dae.rah seld tar· tumpatan. Setelall Celt h:ulm kc=!-~ ·,! ' '
15
, ring~~maka gigi-gi~i tersebut direndam d~la~ lArUtgn mo
tllyleile blue c.;s selama 24 jam. rtol~mdian sigi-cs:i.e;i ~;eree-' put dicuci dan dibelah d~ng~ mene;gu~akan diaJ<lOnd disk
ruenjadi 2 melalui tenkah-t~ngah tump~tan ~s~anjang axis
loqgitudinal cigi.
·· · Setiap belahan gigi diperl.ksa kBdaiatnan penetrasi
far;utan pewarna methylene blue di bawah mikroskop metal
iurgi' binoltlller dEmgan pemb£~saran 200 kali. Dcsar·nya h:e
dalaman penetrasi larutan pewarna diukur dencan skala ~~
n~ukut yang·sudah terdap~t di dalam mikroskop. Pada pene
amatah. ini .setiap belahaf:\ gigi cliukur kedalamannya pene-
. tr.;\si:·larutan pewarna di dua tempc;;t yai tu. di tepi kiri j .• ;· ' : • ' .
?an kanan. Jadi untuk. SHtu belahan gigi terdapat dtia kali
pe.1~e;ulmran kemudian dirata-rata .• · ' ' . r . '
c. Gara Analisis
.t. ' bata hasil penelitian dikelompokkan sesuai.dengan jen i: I
jenis.pe~lakuannya, selanjutnya dilakukan analisis data
dengan menggunakan pe.rhi tungan statistik student's i tes.t.
Terlebih dahulu dilakukan pengujian perbedaan du~ varians
e.ar1pe;L dengan IrHmggunakc:m E test yang rumusnya:
F = varians yang besar
varians .yang kecil
. . 2 ).· ... Jika 3i Sf , maka F = sf .... 2 i.)l
1~
·' I
1 , Jika ,~~ < s~ Keterangan:
("'12 . t t ~l : varians dari kebocoran mikro · umpa an Isopast.
C'2 ~1 : varians dari kebocoran mikro tumpatan He1iosit.
(Djarwanto dan Pangestu~ 1985)
Bila hasi1 u~i varians menunjukkan buhwa kedua varians ti~
dcik berbeda secara nyata (tidak sic;11ifikan), maka clilan-
jutken·dengan uji t test dengan ruMuo:
t
(_1_+_1_) n1 n2
Keterangan:
J.·Iean dari samp~l tumpe.tun I so past.
Mean dari sampae1 tumpatan ile1iosit4
Jumlah sarnpel dari tumpatan Isopast yang cliukur kebo
.coran·mikronya.
n Ju~lah ~~mpel dari tum~atan Heliosit y~n6 diW1ur ~e-2: ,
b '} I ocoran m1~ronya. 2
s1~ V~rians dari kebocoran mikro tumpatan Isopast.
s2 .Varians dari kebocoran mikro tumpatan Heliosit. 2
(Sudjana, 1975)
' '-
, ..
17 ...
Bili1 hasil uji varians menunjulckan bahwa kedua varians
perbeda secara nyata (signifikan), maka uji l test yang
qigunakan adalah:
t =
db =
Ket.erangan:
-
X 1
( ? \2 ,. :;7
n..., C.
---+-......... -nl -1-·
x1 t-Iean dari sam_pel tumpatan Isopast •
::r2 Nean dari sa!i"lpel tumpatan Heliosit.
n1 Ju.ti!lah. se.wpel dari ~umpatan Isopast yang diulmr l>;:e
bocoran ni.kronya. ' \
n~ .: Jumlah. Satllpel dari turnpatan Heliosj_ t yang diukur 1\:e.c:.
bocoran mikronya • • 2 Sl ·~ Varians kebocoran m~krotumpatan Isopast
Varians kebocoran wikro tumpatan Helidsit. I
(:;.udJe..na, 1975)
..
IV. IIASIL PENELITIAN DAN PEHBAIIASAN
A. Has!l Penelitian
Eenelitian dilakukan di Laboratorium Konnervasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi dan di Laboratorium Logam Fakul
tas Teknik Uni versi taa Gadjah II ada. Adanya kebocoran rnikro
tumpatan ditandai den~an adanya penetrasi larutan pewarna
methylene blue 2% ke dalam ruang antara turupatan dan din
dins k~vitas. Pengamatan kedalaman penetraci larutan pe-
warna dilakukan dencan mehgcur~kan mikroskop rnetallurgi
binokuler.pembesaran 200 kali dencan satuan pcncul:uran
dalar1 mm.
Dua ·puluh gigi yang digunakan sebagai subjek peneli
tian s,ecara random dibagi menjadi 2 kelontpOlt perlakuan
yai tu Jtelompok I di tumpat dengan komposi t resin yang ber-
polimerisasi secara ldmiav:i dan h:elompok II di tumpat kom
'· posit ~esin yang berpolimerisasi secara penyinaran. Untuk I
mendeteksi adanya kebocoran mikro suatu tumpatan komposit
resin, terlebih dahulu subjek penelitian yanc telah diren
dam dalam larutan pew~rna methylene.blue 2% selama 24 _jam.
dib~lah menjadi 2 melalui tengah-tengah tumpatan sepanjang
axis longitudinal gigi. S~lanjutnya dilakukan pengamatan
kedalaman penetrasi larutan pewarna methylerye blue di dua
tempat yaitu di tepi kiri dan kanan kamudian diambil rata-
ratany-a..
Adapun hasil pengukuran kedalamart kebocoran mikro
secara keseluruhan untuk kebocoranmikro pada tumpatah kom-
l)
posit resin yang berpolimerisasi secnra kimiawi dan seca
r~ penyinaran dapat. dilihat p~d~ tnbol l dan tabel 2,
Tabe1. 1 •. Distribusi h~si1 pengukuran ked~laman penetrasi · 1aruta~ pewarn~ methylene ~lue.2% pada tumpataQ kQrn»0~1t res1n yang berpol1mer1sas~ secara k1m1a-W1_Cl.alam mm .
-- --subjek Hasi1 pengukuran dalam mm
pe .. \ '
'ne~itian Kiri Kanan. nata-rata
~--· --· l 0,083 0,167 0,125
. ' 2 0,222 0,111 0,167
~ 0,111 o,1G7 0,139 ...;
L~ 0,277 0,167 0,222
5 0,167 0,083 0' 125'
G o,o5G 0,139 - .. 0,098
.? 0,069 0,056 O,OG3
8 0,167 0,125 0 '1l~6
9 0,222 0,167 0,195
10 0,111 o,o5G 0,084
._.. .. -· ________ ., _____ _, ______ ,_,~·---------
nata-rata l-;:ese1uruhan 0,1364 "--· --a·-··-----4oooo-------·--- ••- .. •-----~--·--···- "-· ---·---.. -···-·---
Pada tumpatan kompos:Lt resin yang berpolimerisasi se
cara k±miawi, rata-rata secara kese1uru~an hasi1 perigukur
an kedslaman penetrasilarutan pewarna adalah 0,1364 mm.
'
20
Tabel 2. Distribusi hasil pengukuran kedalaman penetrasi
. ' larutan pewarna methylene blue 2~}ada tumpatan
komposit: resin yang berpolimerisasi secara penyinaran da1am mm
. ' - --~----
Subjek pe- Hasil pengukttran dalat n mm ' --.··--·-ne1itian
l~:tri Kanan nata-ratn .,.
·--~---··- --···- .. _ .. ... --. ..,.. ·----·-·-'--.
1, 0 0,111 0,056
-2. 0,056 0,056 0,056
,3, 0,056 0,056 0,056. ' ..
4 0,02? 0,056 0,042
5 0,083 0,02? 0,056 . '
'6 0,056 0,167 0,112 ,
7 0,083 O· O,O[j.2·
8 O,+ll 0,083 0,097
9 0 0102? ·0,014
10 0,16? 0,111 0,139
1--_..;..__...... _________ ~--------'--···----·--·· ·• -· --·--------
Rata-rata keseluruhan 0,067 ....____._ _____________________ .. __________ ------------4
,Pada tumpatan komposit resin yang berpolimerisasi
seca~a. penyinaran, ra~a-rata secara keseluruhan hasil
peneukuran kedalaman pe~etrasi larutan pewarna m9thylene : .
blue 2% adalah 0,067 mm.
Pada pengujian secara statistik dengan mencgunakan
E test.terhad,ap perbedaan, varians hasi1 pengukuran keda
larnari penetrasi larutan pewarna pada tuMpatan kornposit
21
·resin yang berpolimeriscsi secara h:j_ntic:l.Vii dan pert~inaran
didapatkan hasi1 F hitung = 1,71, sedang F tabel = 5,35
pada taraf l..:epercayaan 99~-'J (o<'= O,Ol). Karena F hi tung (
F tnbe:t berarti tidak ada perbedaan yang saneat bermakna
antara kebocoran mih:ro yang terjadi pada tumpatan konlpo
si t resin secara kimiawi ,dan penyinaran (.p)O, 01). Perhi
tungan Statistik ini diperje1aS dengan StUdent I 8 .t test
mendapatkan hasi1 t hitung = 0,2029, scdang t tabe1 =2,878
(of(= 0,01). Karena t hitung<t tabel, berarti tidak ada
~erbedaan yang sangat berrnakna antara kebocoran mikro
yang terjadi pada turnpatan komposit resin secara kimiawi
dan penyinarun (p>0,01).Adapun hasii secara rinckas da
~at di1ihat pada tabel 3.
Tabal 3~rrasi1 uji statistik terhadap perb~daan kebosoran · mikro pada tumpatan li:m1posi t resin secara ldmiav1i dan penyinara.h
'
··-Tumpatan resin se miavd.
lwrnposi t Tumpatan komposi t cara ki- resin secara pe
nyinaran ·r-----· --"'"'1"""'-------·- - ..... , ... -·~-.~---------·-·--
Jum1ah subjel..: 1 0 10 __ ....... --·-·-·-- -··-·--·-· _____ _..,. ~~ .......... ····-~-~ ..
-He an (x) o, 136~- . 0,067
---1-·----·.·-Varians o, 002'+ · 0 ,OOllr
. _ .. _____ .., _, ____ ...._ _______ . ----........................ ~--- •...... ·-··--·
r • test F hi tun g = 1,71 · F tabe1 ::: ;,35 . .[ 'l':; ..
_.,_..____... ----·--· ·--· ····-·--·-·-·-· .. ·•· .. ~~n'> :r·) 0,01
-·---·-t test ,t hi tun g ·= 0,2029 t tabe1 = 2,878
.. --· .... -- ---~----~-----·--·-··-------... --·-~--. ...;.-·-"
!' p? 0;01 ------------- ... __ " ___ ...._ ... ..:...--. ...--.....io·-·--"---..... ·-..··-····--
.i i
B. pombahasan
I1asi1· peneli tian mengenai l~ebocoran mikro yang ter
jadi pada tumpatan komposi t resin yang berpolj_merisasi
secara kimiawi dan E:ecara penyinaran yang diamati socara
IJdJ~roskopiq menunjulrkan adanya :penetrasi larutan pev:arna
methylene blue 2% pada ke dua tu~patan tersebut. Dcngan
demiltlan ter jadi Ito bocorcw mikro pada tumpatnn h:omposi t
resin· secara kir,Jiawi maupun pac~a tumpatan komposi t resin
sccar~ penyinaran. Keadaan ini kcmungkinan terjadi kare
na adaptasi bahan tumpatan komposit resin baik yanG ber
polimerisasi secara kimiavri maupun penyinaran kurang baH..:,
hal i~i sesuai dcngan, pendapat Bauer dan Henson ( l9Gl:)
yanB mcngatakun bahwa tidak ada satupun bahan tumpatan
gigi yang dapat beradaptasi secnra sempurna doncran dindinc
kavitas gigi, sohingca mengakibatkan adanya kobocoran mi-
ltro.
BerdasarkahJperhitungan statistik ~erhyata tidak ada
pcrbedaan yang sengat ber0akna antara keboco1on mikro
jane terjadi p~da tu~patah kouposit resin yanc berpolime-
:r'isas~ secara ldmiavli dan yanG berpolimerisasi socara pe-.
nyihalj'ah (p > 0,01)' kemunc;k.inan disebabkan karena h:e dua
bahan(tumpatan tersebut ~empunyai bahan dasar yang sama
Hanya berbada dalam polim~risasinya, ini sesuai den~an
pendapat Williams dan cunningham, 1979; Sturdevant,l9D5).
Han~ra ,pClda tabel 1 yang memperlihatkau distribusi hacil
pengtikuran kedalaman pene~rasi lar~tan pewarna rnethylen~
lJlue 2% pa.d.a · tmr.1,atan kote1posi t resin secara )dmiav:i , h:.'l-
rdlnya- lehih besar bila dibandingkan dengan tabel 2 j'ang
memperlihatkan distribusi hasil peneukuran kedalaman pe
netrasi· laftttan pewarna methylene blue 2)6 pad a · tu·mpatan
komposit resin secara penyinaren.Hai ini kefuungkinan di-
sebabkan ka~ena ada perbedaan cara manipulasi. Untuk ma
niptilasi bahan tumpate.p kOfil})Osj_ t resin secara kimtmvi da
lam penelitian ini .digunakan Isopast yang terdiri dari
l;;:atali,s dan base yang diukur samo. panjangnya, ke.mudian
diaduk sampai mendapatkan konsistensi homogen. Getelah
homor;en h~rus cepa.t climasukkan ke dalam kavi tas, ke .. rena
bila teflalu lama di luar kavitas setelah homosen bahan
tumpat~n tadi akan mengeras di luar kavit~s; sedan~kan
·ptH3a komposit resin yang berpolimrisaE..d. secara reny1naran
tidalt pertu ter6e~a-gesa k.arene. hanya terdiri pasta tunc;•
g~l \•anr; tidalt akau JIJeng_eras sebelum clibed. sinar. Kcbo-
cbran mikro pada tab~l i lebih besar dFripada kebocoran
mikro :pada tab.el 2, · ini sesuc:d. dengan _pendapat Lutz rlan
Phillips, 19B3 yant; mengat;a'.~an bahv:a l;:o;nposi t reGin yanc
b$rpolirnerisasi secara penyinaran lebih timcGi tinckatan-
nya da~jpada kowposit resin herpolimerisasi 8ecara kimja-
wi yan~ mempunyai keuntuncan·terletak p~da bentuk pasta
tu.ng~ai, tan:pa diuuuh:, porositas berkurang, menaj.kkan
adaptasi tepi.
Penelitian tentang kcbocoran rnikro y~ng terdapat pa-
da tumpatan kon:posi t resin yang; tel all dilakub:m oleh . ' . . .
LuE:cher dklt. ( 19?8), menyatakan bahvva turrtpatan komposi t
resin merek Epoxident dan nestodent tan1)a etsa asarn mern
perlihatkan kebocoran mikro lebih besar daripada komposit
' ' .
\
resin doncan etsa asam. Ini da9at terjadi karena padD etua
ascm akan menimbulkan md:h:ropi;1; ya:L tu lubang kecil-kecil
yang terdapat pada email yang akhirnya nanti akan terisi·
oleh kompcsi t resin scbacai retensi tum1)atan komposi t ro
sin,:sehingga kebocoran mikro tuwpatan komposit resin dapat ' '
·dikurant;i. Pada tumpatan, komposit resin tanpa etsa asetm
hal i:ni tidak ada, sehin.gga kebocoran mikro nmdah terjadi
pada .tumJlatan lwmposi t resin tanpa etsa a sam. J adi ke bocor
'an ·• m~kro akan lobih besar terjadi pada tumratan komposi t ' ~ \
rEsiq tanpa etsa asam daripada kebocoran rnikro yang ter-
jadt :pada tumpatan kom:posi t re·dn dengan etsa aeam •
..
I •
J
I ,.
lV. Kt:SH1PULAH
Kes~mpulan yang dapat d~p~ro1eh d~r~ has~1 penel1-
t1an mengenai adanya kebbcoran rnikro yang terjadi pada
tumpatan kornposit resin berpolimerisasi secara kimi~Wl
dJ[ lUmpa~an komposit resin berpolimerisasi secara pe-
. nyinaran adalah sebegai berikut:
' 1. Ter jadi kebocoran mikro hc,ik pada tutnpatan lwm-
posit resin berpolirnerisasi socara kir,tiavli maupun secara I
penyinaran.
2. Tidak terdapat perbedagn yan5 sanGat bermakna
.antara kebocoran mikro yang tetjadi pada tumpetan kom-
posit resin secara kimi~wi dan tumpatan komposit reGin
secara penyinaran (p /o,Ol).
2S
I
DAFTAH PUSTAKA
Barber, D.B. g,: nasslert n. 1962 Penetration of Isotopes 'Through Liners and Bases Under Silicate Cement nes~-
toration. JADJ\.. 65: FJD6-796.
Dauer. I.E. 1934 The Adaptation of Comrosite Rosins to
Tooth Structure. Brtt. Dent. J • 11t2: 318-326 •.
. Craig, H. G. and peyton, F.A. 1975 nestorative Dente.l ll€1-terials. The c.v. Mosby Co. Saint Louis.
Cripsf S and Wilson, A.D. 1980 Tiadioactiv& Tracer Tech
nique for Nonitoring of hicroleakage: an Interim
.. Report. Q:_. of I3iomcd. Naterials Hes. ll1-: 372-362 •
. neub~rt, W. and Jenkins,,B.G. 1972 Too~h Coloured Filling .Haterials 11! Clinical practice. John '!!right and Sons
Ltd. Bristol.
Djarwanto, Ps dan ra~ge~tu-Suhagyo, 1983 Statistik Induk.tif9 217-229 BPF:&:, Yo9yakarta.
Granath, L.E. 1967 studies on Hicroleakage with Hestora
ti ve riaterials. Introduc tery Experients on Amalgam.
!:I,. Dent • ..ll.§.§.. L~G: 1331-1336.
Greener, E.H., Harcourt, J.K. and Latenschlager~ E.P.
19711. t-laterials Science !!! Dentist.fl, The. Williams and Wilkins co. Bal~imor.
Ibcf-.m, H. L. and Heville, K.. l97Lt A<lhesi ve nestoratJ.ve Dentistryi W.B. Saunders co. Philadelphia.
Ki.dd, E.A.N. 1976 Hicroleakage in Helation to Amalgam
'and Composite Hestoration: a Laboratory Study. Brit •.
Dent, J, 1~1; 305~310. --Lutz~ F. and Phillips, R.W~ 1983 A Classification and
Evaluat:lon of Composite PesinE Systems. ~ prosthet. · Dent. 50: 480-4R8.
27·
Phill~ps, R.W. 1973 Skinner's Science· o£ Dental haterials. ' - ·-----7th. ed. W.B. Saunders Co. Philadelphia - London -
:Toronto.
l:shrte tl &. , 1981~ Cavi t';y Designs for C0111posi te Renin,
·Operative .££!ll· ~: _50-56. . .
Sturdevant~ C.M., Barton, B.E., Socwell, C,L. and Strick-. ; / .
. land, V.f.D. 1985 ~££.!:..§.!!.£.Science Q.f Operative Dentistry, 2nd. ed ~.The C. V. i·1oshy Co • .Saint Louis, .Toronto. Pricenton.
Sudjana, 1975 Metode St2tistika. 234-243, TarEito. Jandune;.
·.'!!illiams, D•S. and Cunnint,;hmn, J. 1979 Hater:Lals in C1i---------- -- ---riical Duntistrv. llr-4-17 5. Ox fort TJni versi ty Pre~.s. Oxford·New York Toronto.
I