LBM 3

35
ReDOK 1 Rencanakan penelitian dengan desain yang logis LBM_3 STEP 1 Valid Akurat atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan Reliable Apabla suatu subjek diukur dengan satu alat dan bisa diterapkan pada subjek lain dan menghasilkan hasil yang sama Keadaan bila nilainya sama pada penelitian dan dilakukan berulang- ulang hasilnya stabil Finit Populasi yang jumlahnya sudah diketahui sebelumnya Kriteria inklusi Kriteria dimana subyek penelitian dapat mewakili sampel penelitian  yang memenuhi syarat sebagai sampel Kriteria ekslusi Kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian Populasi Sejumlah besar subyek yang punya karakterisrik tertentu yang berada dlm tempat tertentu dan waktu tertentu STEP 2 1. Macam-macam populasi? 2. Hubungan populasi, sampel dengan obyek yang diteliti? 3. Sebutkan syarat populasi yang baik! 4. Cara menentukan sampel dan besar sampel? 5. Sebutkan syarat sampel yang baik! 6. Faktor yang mempengaruhi pengambilan sampel? 7. Metode pengambilan sampel? 8. Bagaimana cara memilih desain penelitian yang sesuai?

description

lbm 3 mp

Transcript of LBM 3

Rencanakan penelitian dengan desain yang logis

Rencanakan penelitian dengan desain yang logis LBM_3ReDOKSTEP 1 Valid Akurat atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan Reliable Apabla suatu subjek diukur dengan satu alat dan bisa diterapkan pada subjek lain dan menghasilkan hasil yang sama Keadaan bila nilainya sama pada penelitian dan dilakukan berulang-ulang hasilnya stabil Finit Populasi yang jumlahnya sudah diketahui sebelumnya Kriteria inklusi Kriteria dimana subyek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel Kriteria ekslusi Kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian Populasi Sejumlah besar subyek yang punya karakterisrik tertentu yang berada dlm tempat tertentu dan waktu tertentuSTEP 21. Macam-macam populasi?2. Hubungan populasi, sampel dengan obyek yang diteliti?3. Sebutkan syarat populasi yang baik!4. Cara menentukan sampel dan besar sampel?5. Sebutkan syarat sampel yang baik!6. Faktor yang mempengaruhi pengambilan sampel?7. Metode pengambilan sampel?8. Bagaimana cara memilih desain penelitian yang sesuai?9. Mengapa dibutuhkan desain penelitian?10. Macam-macam desain penelitian?11. Apa kekurang dan kelebihan masing-masing desain penelitian?12. Bagaimana cara menetapkan kriteria inklusi dan ekslusi? 13. Macam-macam instrumen penelitian?14. Bagaimana cara mengukur validitas dan reliabilitas?15. Ada atau tidak hubungan antara validitas dan reliabilitas?16. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan instrumen penelitian?STEP 31. Macam-macam populasi? Populasi target : populasi secara luas ex: penderita DM di genuk Populasi terjangkau : lebih spesifik (batasan sepsifik: bisa dijangkau (batasan terjangkau: tempat, waktu, karakteristik klinis dan demografis), dapat dijadikan sampel tetapi mewakili populasi) ex: penderita DM di puskesmas genuk.2. Hubungan populasi, sampel dengan obyek yang diteliti?Obyek yang diteliti: ex; pengaruh usia terhadap imunitas {populasi/sampel/responden/binatang coba subyek, apa yang akan diteliti(usia)obyek}Sampel mewakili populasi, dipengaruhi oleh:1. Homogenitas populasi, semakin homogen semakin udah mengambil sampel2. Besar sampel, semakin besar semakin tinggi representativnya3. Banyaknya karakteristik subjek yang dipelajari (semakin banyak, semakin turun representativnya)4. Adekuatitas teknik pemilihan sampel (diperoleh dari teknik pemilihan subyek penelitian yang sesuai dg keadaan populasi, memlih rancangan sampel yg tepat)3. Hal-hal apa yang harus dipertimbangkan dalam menentukan populasi?Ada dua hal:1. Pertimbangan keterkaitan subyek dalam populasi dengan masalah penelitian (ex: penelitian tentang malaria diambil di daerah endemis malaria)2. Ada pertimbangan yang menyangkut prosedur atau jenis penelitian yang dilakukan (ex: jk subyek diberi perlakukan itu sesuai atau tidak)

4. Cara menentukan sampel dan besar sampel?SAMPLE(berkaitan dengan sampel yang akan diambil)Untuk menentukan sample, diambil dari populasi. Jadi;1. tetapkan dulu populasinya, 2. kemudian tetapkan cara mengambilan sampel3. menetapkan besar sampelAwalnya dari pembatasan populasi yg bertujan agar sampelnya bisa representatif,emndaftar seluruh unit yg akan dijadikan sampel, menentukan sample yang akan dipilih (representatif: dipilih sesuai kriteria yang akan diambil), menentukan teknik sampling.BESAR SAMPLEHal-hal yg perlu diperhatikan dalam menentukan besar sample?1. Power : kemampuan suatu penelitian untuk mendapatkan beda yg secara statistik bermakna. Kebermaknaan suatu hasil statistik tergantung pada uji hipotesis. Kekuatan untuk menolak hipotesis nol (menerima hipotesis kerjanya).2. Tingkat kemaknaan alfa : tingkat kesalahan yg boleh terjadi dalam penelitian, 0,10 atau < 0,90 dan perkalian besar sampel (n) dengan proporsi : nxP dan nxQ, keduanya harus menghasilkan angka >5.2) Besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsia) 2 kelompok independen Proporsi efek standar P1 [dari pustaka], serta proporsi efek yg diteliti P1 [clinical judgement] Tingkat kemaknaan, z [ditetapkan peneliti] Power atau z [ditetapkan peneliti]n1 = n2 = catatan : P = b) 2 kelompok berpasangan Proporsi subjek dengan respons yg diskordan, yakni jumlah subjek yg memberi respons berbeda dibagi dg jumlah seluruh subjek; pada tabel 2x2 untuk hasil uji proporsi berpasangan proporsi diskordan = (b+c)/n Kesalahan tipe I, [ditetapkan peneliti] Power atau z [ditetapkan peneliti] d = beda proporsi yg kinis penting [clinical judgement]np = Sudigdo Sastroasmoro. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis

Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam menentukan besar sample?Prosedur pengambilan sampel:a. Menentukan tujuan penelitianb. Menentukan populasi penelitianc. Menentukan jenis data yang diperlukan menentukan teknik samplingd. Menentukan besarnya sampel (sampel size)e. Menentukan unit sampel yang diperlukan f. Memilih sampelPenentuan besarnya sampel (sampel size):Menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian tergantung kepada 2 hal:A. Adanya sumber2 yang dapat digunakan untuk menentukan batas maximal dari besarnya sampelB. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampelMetodologi penelitian kesehatan oleh dr. Soekodjo Notoatmojo

Pertimbangan untuk penentuan jumlah sampel:A. Heterogenitas populasi yang ditelitiB. Terdapat banyak variabel ekstraC. Kebutuhan untuk menganalisa sub kelompokD. Tersedianya uji statistik untuk sampel kecil (untuk penelitian yg untuk mendapatkan sampel sedikit (susah) ada uji statistik tersendiri yang digunakan/ tidak semua penelitian bisa mendapat samppel yg besar)Rumus penentuan jumlah sampel ditentukan oleh: Tingkat kepercayaan Perkiraan kesalahan Standar deviasi populasiRumusnya: n = z22E2N = jumlah sampel = standar deviasi populasiZ = z scoreE = maximum error of estimatePanduan penelitian oleh Sandjaja, MSPH

5. Sebutkan syarat sampel yang baik!a. Representatif : apabila ciri2 sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama/hampir sama dengan ciri2 populasinya.2 syarat pokok kerepresentatifan :a. Kecukupan jumlah sampleArtinya jumlah sample cukup besar untuk mewakili populasi yang menjadi sasaran penelitian.b. Metoda sampling berdasarkan equal chanceArtinya setiap individu yang terdapat dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample penelitian.(Azrul Azwar dan Joedo Prihartono, 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Binarupa Aksara.)

b. Memadai : apabila ukuran sampelnya cukup untuk menyakinkan kestabilan ciri2nya.(Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Ir.M.Iqbal Hasan,MM)Pertimbangan analisis : menyangkut jumlah minimum sampel shg dpt dilakukan analisis kuantitatif (memenuhi syarat uji statistik).

Homogenitas populasiMakin homogen distribusi atau keadaan karakter subyek dalam suatu populasi maka makin mudah dicapai representativitas sampel.Misal : distribusi eritrosit dalam darah sedemikian homogen, sehingga dari tiap tetes darah yang diambil dari bagian tubuh manapun akan diperoleh angka-angka yang sama, sebaliknya kita ketahui bahwa tempat tinggal penduduk kaya dan miskindi suatu daerah tidak terdistribusi secara merata, maka pemilihan sampel pada tiap bagian daerah tidak akan menggambarkan distribusi kaya dan miskin yang sama. Jumlah (besar) sampel yang dipilihMakin banyak subyek yang dijadikan sampel (makin besar ukuran sampel) maka makin tinggi tingkat representativitasnya. Banyaknya karakteristik subyek yang akan dipelajariMakin banyak karakteristik subyek yang dipelajari, yang secara praktis berarti makin banyak variabel yang akan diteliti, mengakibatkan keadaan populasi makin kurang homogen sebab masingmasing variabel mempunyai distribusinya sendiri dalam subyek populasi. Adekuatitas teknik pemilihan sampelTeknik pemilihan sampel yang adekuat ialah : teknik pemilihan subyek-subyek penelitian yang sesuai dengan (mengacu pada) keadaan populasi.Yang dimaksud keadaan populasi ialah : menyangkut kondisi dan batas-batas populasi sebagaimana telah dibahas didepan.Adekuatitas teknik pemilihan sampel dapat dicapai dengan memilih rancangan sampel (sampling designs) yang tepat. ( Dasar dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad Watik Pratiknya )Kriteria Sampel yang BaikSampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini.a. AkuratSampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan akurat dari sampel sebagai berikut: Pemilihan sampel berdasarkan variabel yang tepat Menghindari bias di seleksi sampel Pemilihan sampel yang bias (sample selection bias) akan membuat sampel tidak akurat.

b. PresisiSampel yang mempunyai presisi yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah seberapa jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presisi diukur dengan standard erro of estimate. Semakin kecil standard error of estimate semakin tingg presisi sampelnya. Presisi dapat ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar jumlah sampelnya, semakin kecil kesalahan standar estimasinya.

6. Faktor yang mempengaruhi pengambilan sampel? Membatasi populasi Suatu polulasi menunjukkan pada sekelompok subjek yang menjadi objek atau sasaran penelitian. Sasaran penelitian ini dapat dalam bentuk manusia, sepeti wilayah geografis, penyakit, penyebab penyakit, program program kesehatan, gejal gejala penyakit dsb. Apabila tidak dilakukan pembatasan pembetasan terhadap populasi, maka kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau mewakili seluruh populasi. Tanpa pembetasan dengan jelas angota poplasi, kita tidak memperoleh sampel yang representatif. Oleh sebab itu dalam penelitian apa pun populais tersebut harus dibatasi, misalnya satu wilayah klurahan, kecamatan atau kabupaten, kelompok umur tertentu, penyakit penyakit tertentu dsb. Oerlu diingat disini adalah bahwa nilai suatu hasil penelitian bukan ditentukan oleh besar atau kecilnya populasi, melainkan ditentukan oleh bagaimana peneliti menentukan dasar pengambilan kesimpulan atau teknik sampling. Bila suatu kesimpulan ditarik berdasarkan pada sampel yang diambil dengan teknik yang salah, maka kesimpulan hasil penelitian tidak dapat berlaku seluruh populasi. Sebaliknya bila suatu penelitian dilakukan terdapa sampel yang representatif terhadap populasi dan diambil dengan teknik sampling yang tepat, maka kesimpulan atau generalisasi yang diperoleh dapat diharapkan representatif. Oleh sebab itu pembetasan populasi sangat penting untuk memperoleh sampel yang representatif.

Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasiSeluruh unit menjadi anggota populsi perlu dicatat secara jeas, sehingga dapat diketahui unit unit yang tremasuk pada populsi dan unti mana yang tidak. Misalnya penelitian tetang status gizi anak balita di kelurahan X, maka sebelum pengambilan sampel terlebih dahulu dilakukna pencatatan seluruh anak dibawah 5 tahun yang bedomisili di kelurahan X tersebut. Untuk melakukan ini dengan sendirinya peneliti terlebih dahulu harus membuat batasan tentang anak balita tersebut atau batasan populasinya, seperti telah disebutkan di muka. Menentukan sample yang akan dipilihDari daftar anggota populasi seperti disebutka datas, kemudian dipilih anggota anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Besarnya atau banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel memerlukan perhitungan tersendiri akan diuraikan dalam bab lain. Besar atau kecilnya suatu sampe bu kan ukuran untuk menentukan apakah sampel tersebut representatfi atau tidak. Hal ini tergantung dari karakteristik populasi, misalnya homogen atau heterogen dan sebagainya. Menentukan tehnik samplingTeknik pengambila sampel ini sangat penting, karena apabila salah dalam menggunakan teknik sampling maka hasilnya pun akan jauh dari kebenaran. (Metodologi Penelitian Kesehatan;Soekidjo Notoatmojo, 2005)

Bagaimana cara membatasi suatu populasi? dengan cara membuat kriteria-kriteria yg berkaitan dengan teori-teorinya dengan lebih spesifik supaya lebih homogen.

7. Metode pengambilan sampel? (sampling)

Non probability samplingMerupakan cara pemilihan sampel yang lebih praktis dan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan probability sampling karena dalam penelitian klinis lebih sering digunakan daripada probability sampling. consecutive sampling, semua subyek yang datang dan memenuhi criteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. convenient sampling, cara termudah untuk menarik sampel namun juga cara yang paling lemah karena diambil tanpa sistematika tertentu sehingga jarang dapat mewakili populasi terjangkau maupun populasi target. judgmental sampling, peneliti memilih responden berdasarkan pada pertimbangan subyektifnya bahwa responden akan memberikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Teknik Sampling : Probability samplingSetiap subyek dalam populasi (terjangkau) mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau untuk tidak terpilih sebagai sample penelitian. a. Simple random samplingMenghitung terlebih dahulu jumlah subyek dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya, kemudian tiap subyek diberi nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan table random. b. Systematic samplingDitentukan bahwa dari seluruh subyek yang dapat dipilih, setiap subyek nomor kesekian dipilih sebagai sample.c. Stratified random samplingKadang kadang dapat ditemukan adanya pembatasan tertentu, sehingga tiap kelompok akan memberikan nilai yang jelas berbeda.Contoh :Ingin diketahui insidens miokarditis difterika pada pasien yang berusia 0 sampai 10 tahun. Dari penelitian terdahulu diketahui bahwa pada anak di bawah 5 tahun kenaikan SGOT lebih daru nyata (330 U) dibanding dengan anak di atas 5 tahun (rata2 100 U). Bila diambil 100 anak dari 0 100 tahun, dan dipilih sampel yang terdiri dari 20 subjek, maka nilai yang diambil variabilitasnya akan sangat besar. Lebih baik bila dilakukan sampling secara terpisah (misal 10 orang untuk yang di bawah 5 tahun dan 10 orang yang di atas 5 tahun). Dengan demikian 20 subjek yang diperoleh tidak menunjukkan varians antar-strata, dan nilai ini lebih baik daripada bila pemilihan dilakukan tanpa stratifikasi.

d. Cluster samplingProses penarikan sample secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah. (Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. 2002. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi ke 2. Jakarta : Sagung Seto)

8. #Sample harus benar-benar mewakili populasi. Sample harus VALID. Hal-hal apa yg mempengaruhi terjadinya kesalahan dalam pengambilan sample?Kesalahan yang bisa terjadi dalam pengambilan sampel :Bentuk kesalahan pengukuran : kesalahan sistematisialah kesalahan yang terjadi karena faktor alat dan pengukuran itu sendiri.Yang menyangkut alat ukur ialah ketidakvalidan atau ketidakreliabelan alat ukur yang digunakan.Yang menyangkut pengukuran berupa kesalahan yang bersumber pada pengukur sendiri , pada suasana atau lingkungan pengukuran serta pada administrasi (pencatatan)pengukurannyauntuk menghindari kesalahan sistematis terhadap alat dan instrumen penelitian: dipilih alat yang sudah dibakukan dilakukan peneraan (harus di tera di badan Metrologi) lebih dulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya

kesalahan samplingialah kesalahan hasil pengukuran yang terjadi karena sampling pengukuran yang dilakukan tidak representatif.Sampling disini dapat dimaksudkan terhadap obyek ukur sendiri atau terhadap subyek penelitian dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Adanya kesalahan dalam pengambilan sampel Design error : kesalahan pada designnya pada populasi target, pemilihan sampel, accesible population Implementation error (kesalahan dalam mengimplementasikan) random error : kesalahan pd teknik pengambilan sampel sampel yg tidak representatif(Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta)

9. Bagaimana cara memilih desain penelitian yang sesuai?Metode penelitian yang diguanakan dalam penelitian, sangat tergantung pada macam penelitian yang akan dilakukan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai.Langkah-langkah yang dilakukan adalahpertamadimulai dengan sumber data.Kedua,teknik pengumpulan data, pendekatan, hipotesis, populasi dan sampel, variabel, teknik analisis data dan laporan penelitian, sebagai berikut:(1)Penentuan jenis penelitian, apakah penelitian masuk kategori penlitian pustaka (library research) atau penelitian lapanagan (penelitian kancah,field research), atau penelitian kuantitatif dan kualitatif.(2)Sumber data berupa: (1) data primer (yang menjadi andalan utama atau yang sangat berkaitan), dan (2) data sekunder (sebagai data pendukung atau suplemen).(3)Teknik pengambilan data yang dapat digunakan, yaitu:(1) angket, (2) interview,(3) wawancara, (4) observasi, (5) test,(6) studi literatur, dan sebagainya.Sering dijumpai dalam penulisan proposal penelitian, semua teknik pengambilan data ini disebut satu persatu, seakan-akan seperti sedang menulis buku metodologi penelitian, padahal yang dimaksud adalah teknik pengambilan data apa yang paling tepat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sesuai dengan permasalah penelitian tersebut.(4)Pendekatan yang digunakan berupa: pendekatan filsafat, histories, sosiologi, antropologi, yuridis, agama, pendidikan, dan lain-lain. Pendekatan yang digunakan sesuai dengan permasalah penelitian yang ingin dipecahkan.(5)Hipotesis (jika ada atau bagi penelitian yang menggunakan hipotesis).(6)PopulasidanSampel penelitian, yaitu menentukan populasi, sampel, dan kemudian tentik penentuan sampel (secara khusus akan dijelaskan pada bagian populasi dan sampel).(7)Variabel penelitian (akan dijelaskan pada bagian variable penelitian).(8)Teknikanalisis data, dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif dan atau analisis kualitatif, tergantung sifat dan jenis penelitian.

Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Rajagrafindo Persada, Cetakan Kesembilan, 2004), hlm. 188.

tetapkan populasi penelitiantetapkan unit analisisnya (populasi atau sampel)tentukan daftar subyeknya (bs diperoleh atau tdk)bisa : apakah dari daftar bisa dilakukan stratifikasi atau tidak? bisa:homogen simple random ; ada strata:lakukan stratifikasi, jika tdk membandingkan-random;jika membandingkan- setiap strata subyeknya sama : sederhana; tidak sama: proporsional

acak : setiap populasi punya kesempatan yg sama untuk dijadikan sample syaratnya harus homogen

10. Mengapa dibutuhkan desain penelitian?Fungsi Desain (rancangan) Penelitian adalah :1. Sebagai cetak biru (blue print) bagi penelitiSeorang peneliti sosial menghadapi banyak kendala jika dia memulai penelitiannya tanpa suatu rencana penelitian tertentu. Untuk meminimalkan masalahnya, ada beberapa keputusan yang harus dibuat sebelum memulai penelitiannya. Sebagai contoh jika dia memilih untuk meneliti sejumlah orang secara lengsung, beberapa pertimbangan yang mungkin ada:a. suatu diskripsi tentang populasi yang dituju yang informasinya ingin diperoleh,b. beberapa metode sampling yang dipergunakan untuk memperoleh unsur- unsurnya,c. Ukuran sampel ,d. Prosedur-prosedur pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,e. Cara cara yang mungkin untuk menganalisis dan yang telah terkumpul,f. Akan atau tidaknya menggunakan uji statistik dan jika menggunakan yang mana.

2. Menetapkan batas-batas dari kegiatan penelitian dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya dalam beberapa arah yang spesifik.

3. Untuk mengantisifikasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan penelitian.Black A James & Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, 1999, PT Refika Aditama, Bandung

11. Macam-macam desain penelitian?Jawab :

DESAIN PENELITIAN OBSERVASIONALLaporan kasusSeri kasusStudi cross sectional termasuk survaiStudi kasus-kontrolStudi kohortMeta-analisisINTERVENSIONALUji klinisIntervensiPendidikanPerilaku Kesehatan Masyarakat a. Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh :i. Penelitian dasar : penelitian yang mempunyai alasan intelektual dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung untuk digunakan.ii. Penelitian terapan : penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik,lebih efektif, dan efisien.b. Berdasarkan bidang yang diteliti :i. Penelitian social : penelitian yang secara khusus meneliti bidang social, seperti ekonomi, pendidikan, hukum,dsb.ii. Penelitian eksakta : penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dsb.c. Berdasarkan tempat penelitian :i. Penelitian lapangan : penelitian yang langsung dilakukan di lapangan/pada responden.ii. Penelitian kepustakaan : penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature/kepustakaan, baik berupa buku,catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.iii. Penelitian laboratorium : penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu/laboratorium dan biasanya bersifat eksperimen/percobaan.d. Berdasarkan teknik yang digunakan :i. Penelitian survey : penelitian yang tidak melakukan perubahan terhadap variabel2 yang diteliti.ii. Penelitian percobaan : penelitian dimana dilakukan perubahan terhadap variable2 yang diteliti.e. Berdasarkan keilmiahannya :i. Penelitian ilmiah : penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kaidah2 ilmiah.ii. Penelitian non ilmiah : penelitian yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan metode/kaidah2 ilmiah.f. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya :i. Penelitian bisnis : penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnisii. Penelitian komunikasi :penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi.iii. Penilitian hukum : penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum.iv. Penelitian pertanian :penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian.v. Penelitian ekonomi :penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.vi. dllg. Secara umum,penelitian dibagi :i. Penelitian survey : penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta2 dari gejala2 yang ada dan mencari keterangan2 secara factual, baik tentang institusi social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.Penelitian survey dibagi menjadi 6,yaitu : Penelitian penjajagan (exploratif) : Penelitian yang bersifat terbuka dan masih mencari2. Penelitian deskriptif : penelitian yang mempelajari masalah2 dalam masyarakat,serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi2, termasuk tentang hubungan, kegiatan2, sikap2, pandangan2, serta proses2 yang sedang berlangsung dan pengaruh2 dari suatu fenomena. Penelitian evaluasi : penelitian yang mencoba mencari jawaban,sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai/mempunyai tanda2 akan tercapai. Penelitian eksplanasi (penjelasan) : penelitian yang menggunakan data yang sama, di mana peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel2 melalui pengujian hipotesis. Penelitian prediksi : penelitian yang digunakan untuk meramalkan keadaan/fenomena sosial tertentu. Penelitian pengembangan sosial : penelitian yang dikembangkan berdasarkan survei2 yang dilakukan secara berkala.ii. Grounded research : penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep2, membuktikan teori dan mengembangkan teori, dimana pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan.iii. Studi kasus : penelitian mengenai status subyak penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik/khas dari keseluruhan personalitas.iv. Penelitian eksperimental : penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakannya control terhadap variable tertentu.v. Analisis data sekunder : data yang berasal dari hasil survey yang belum diperas yang kemudian dianalisis sehingga menghasilkan sesuatu yang amat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan dari studi2 yang telah dilakukan.(Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Ir.M.Iqbal Hasan,MM)

Penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan :a. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian :i. Penelitian klinikii. Penelitian lapanganiii. Penelitian laboratoriumb. Berdasarkan pada waktu :i. Penelitian transversal (cross sectional)ii. Penelitian longitudinalc. Berdasarkan pada substansi :i. Penelitian dasarii. Penelitian terapand. Berdasarkan pada ada/tidaknya analisis hubungan antar variable :i. Penelitian deskriptif :Penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor resiko maupun efek/hasil.ii. Penelitian analitik :Penelitian yang berupaya mencari hubungan antara variabele. Desain khusus :i. Uji diagnostikii. Analisis kesintasan (survival analysis)iii. Meta analisis[DasarDasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2, Prof.DR.dr.Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(K)] Berdasarkan tujuannya Penelitian eksploratif: untuk menemukan hal yang baru. Penelitian pengembangan: untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian verifikatif: untuk menguji kebenaran suatu fenomena. Berdasarkan penerapannya Penelitian dasar (Basic Research):Yaitu penelitian tentang ilmu dasar sehingga dengan demikian belum dapat diterapkan di klinik.Misalnya : Daun Mahoni dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus. Penelitian terapan (Applied Research) :Yaitu penelitian yang hasilnya langsung dapat digunakan dalam klinik.Applicable Research adalaha riset yang dapat diterapkan dalam klinik meskipun sebetulnya riset tersebut adalah hasil dari riset dasar.Meskipun dianjurkan bahwa universitas menjadi pusat riset dasar dan lembaga di luar universitas merupakan pusat riset terapan, namun pada saat ini dalam kenyataan lebih banyak dilakukan riset terapan di universitas yang kemudian memberi umpan diadakannya riset dasar.Contoh : telah diteliti oleh penulis efek hipoglikemik dan hipolipidemik dari buncis, bawang merah dan bawang putih, yang akhirnya memberi umpan untuk melaksanakan riset dasar untuk mengetahui komponen apa yang menyebabkan efek metabolik dari buncis dan bawang tersebut. Demikian pula penelitian profil lemak pada diabetes mellitus (FX Budhianto Suhadi, 1982) ternyata merupakan applicable research, dari hasil penelitian tersebut kita dapat mengobati hiperlipidemia pada penderita diabetes mellitus dengan cara regulasi gula darah yang baik. Berdasarkan taraf penelitian Penelitian deskriptifYaitu penelitian yang hanya menggambarkan keadaan suatu penyakit tanpa kesimpulan umum. Penelitian inferensialYaitu penelitian yang mempunyai taraf menggambarkan suatu obyek atau peristiwa yang lebih mendalam, dan kesimpulannya diupayakan berlaku umum. Berdasarkan pelaksanaan dan pendekatannya Penelitian longitudinal (Longitudinal Study)Penelitian yang dilakukan secara terus menerus dengan mengikuti kondisi subyek penelitian, misalnya selama satu bulan atau satu tahun. Penelitian cross sectional (Transversal Study)Penelitian yang dilakukan pada saat tertentu saja tanpa ada kelanjutan di saat lain. Berdasarkan desain dan bobot penelitian Penelitian primer1. Penelitian Observasional = Penelitian Non Eksperimental (dapat bersifat transversal, retrospektif, atau prospektif).Penelitian retrospektif yang sering dilakukan di rumah sakit dengan menganalisa catatan medik penderita disebut Ex Post Facto Study.2. Penelitian Eksperimental (selalu prospektif)Yaitu penelitian yang penelitinya memberikan suatu perlakuan, treatment, atau eksperimen.Beberapa desain penelitian eksperimental antara lain :1) Pretest-Posttest Control Group Design2) Solomon Four Group Design.3) Completely Randomized Controlled Design = Parallel (Non crossover) Design.4) Randomized Crossover Design (Single Blind, Double Blind).5) Latin Square Design (Double Blind). Penelitian sekunderPenelitian sekunder yaitu penelitian yang hanya memproses dan membuat analisa data yangs sudah tersedia. (Askandar Tjokroprawiro, dkk, 2002. Pedoman Penelitian Kedokteran. Surabaya : Airlangga University Press.)Secara garis besar : Penelitian historicalDisain penelitian historical dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang suatu keadaan yang telah lampau yang bersifat sejarah. Penelitian survaiDisain penelitian survai dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan satu atau beberapa keadaan dan atau menjelaskan hubungan antara satu keadaan dengan keadaan lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi bukan sebagai hasil perbuatan si peneliti. Penelitian eksperimentalDisainpenelitian eksperimen dipilih jikan tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan sesuatu dan atau hubungan antara sesuatu dengan sesuatu lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi karena hasil tindakan (intervensi) si peneliti.(Azrul Azwar dan Joedo Prihartono, 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Binarupa Aksara.)REVISI!!

12. Apa kekurang dan kelebihan masing-masing desain penelitian?Kelebihan & kekurangan studi cross sectionala. Kelebihan :i. Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umumii. Relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh.iii. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus.iv. Jarang terancam loss to follow up (drop out).v. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort/eksperimen,tanpa/dengan sedikit sekali menanmbah biaya.vi. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat lebih konklusif.b. Kelemahan :i. Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan.ii. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang daripada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena individu yang cepat sembuh/cepat meninggal mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi.iii. Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable yang dipelajari banyak.iv. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis.v. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang.vi. Mungkin terjadi bias prevalens/bias insidens karena efek suatu faktor resiko selama selang waktu tertentu dapat disalahtafsirkan sebagai efek penyakit.Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo Sastroasmoro,Sp.A(K)Kelebihan & kekurangan case controlc. Kelebihan :i. Studi case control dapat/kadang bahkan merupakan satu2nya cara untuk meneliti kasus yang jarang/yang masa latennya panjang.ii. Hasil dapat diperoleh dengan cepat.iii. Biaya yang diperlukan relatif lebih sedikit.iv. Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor resiko sekaligus dalam 1 penelitian.d. Kelemahan :i. Data mengenai pajanan factor resiko diperoleh dengan mengandalkan daya ingat/catatan medik.ii. Validasi mengenai informasi kadang2 sukar diperoleh.iii. Oleh karena kasus maupun kontrol dipilih oleh peneliti maka sukar untuk meyakinkan bahwa kedua kelompok itu sebanding dalam berbagai faktor eksternal dan sumber bias lainnya.iv. Tidak dapat memberikan incidence rates.v. Tidak hanya dipakai untuk menentukan lebih dari 1 variabel dependen, hanya berkaitan dengan 1 penyakit/efek.Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo Sastroasmoro,Sp.A(K)Kelebihan & kekurangan cohorte. Kelebihan :i. Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit/efek yang diteliti.ii. Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek secara temporal.iii. Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progresif.iv. Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor resiko tertentu.v. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat.f. Kelemahan :i. Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama.ii. Sarana dan biaya biasanya mahal.iii. Studi kohort seringkali rumit.iv. Kurang efisien dari segi waktu dan biaya untuk meneliti kasus jarang.v. Terancam drop out/terjadinya perubahan intensitas pajanan/faktor resiko dapat mengganggu analisis hasil.vi. Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti membiarkan subyek terkena pajana yang dicurigai/dianggap dapat merugikan subyek.Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-2,Prof.DR.dr.Sudigdo Sastroasmoro,Sp.A(K)DESAIN YANG EKSPERIMENTAL-ditambahin!!!13. Bagaimana cara menetapkan kriteria inklusi dan ekslusi? Kriteria inklusi (=kriteria penerimaan)karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target & pada populasi terjangkau.Meliputi : Karakteristik klinis Karakteristik demografis Karakteristik geografis Periode waktuYang diperhitungkan dalam kriteria inklusi : Faktor kemampulaksanaan Generalisasi Spesifisitas yang diperlukan

Kriteria eksklusi (=kriteria penolakan)keadaan yg menyebabkan subjek yg memenuhi kriteria inklusi, tidak dapat diikutsertakan dalam penelitianMeliputi : Kontraindikasi Keadaan/penyakit yg mempengaruhi variabel yg diteliti Kepatuhan pasien Subjek yang menolak diteliti Masalah etikaSudigdo Sastroasmoro. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis

14. Macam-macam instrumen penelitian?Macam-macam instrumenMenurut jenis variabel yang akan diukur secara garis besar dapat dibedakan dua jenis instrumen yaitu :1. instrumen untuk mengukur variabel dengan skala nominal dan ordinal (data kualitatif)2. instrumen untuk mengukur skala interval dan rasio (data kuantitatif)

Menurut metode pengumpulan data , instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi alat untuk :1. melakukan observasi2. mengumpulkan data melaluui dokumentasi 3. wawancara4. angket5. mengumpulkan data kuantitatif (misalnya timbangan , alat pengukur Hb darah , barometer )Panduan penelitian oleh : Dr.B.Sandjaja , MSPH

15. Bagaimana cara mengukur validitas dan reliabilitas?Validitas:a. Kesahihan alat ukur beskala numericPenilaian kesahihan alat ukur variable berskala numeric dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur tersebut dengan alat ukur yang baku sebagai penera.b. Kesahihan alat ukur bersifat nominalAlat ukur variabel berskala nominal dapat dinilai dengan cara membandingkan dengan alat diagnostic terbaik yang ada (gold standard)Sastroasmoro S., Ismael S., 2002. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta; Sagung Seto

Validitas & Reliabilitas: Dengan program komputer yg mampu menguji validitas & reliabilitas kuesioner, seperti misalnya program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Dgn cara manual : Untuk uji reliabilitas: uji ulang (test Retest), Split test, test paralel Untuk uji validitas: dgn mencocokan kuesioner dgn tujuan penelitian, dpt pula diuji sec statistikDr. B. Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum. Panduan Penelitian

Reliabilitas:Cara pendekatan atau pengujian terhadap reliabilitas pengukuran: Pendekatan konsistensi dalamPrinsip: melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat ukur , satu kali pengukuran Pendekatan konsistensi luar Dilakukan dengan dua kali pengukuran pada sekelompok subyek yang sama. Dikenal 2 teknik pendekatan:1. Teknik uji ulangPrinsip: ialah melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat ukur dan dua kali pengukuran 2. Teknik uji paralelHasil pengukuran instrumen yang dicoba dibandingkan atau dikorelasikan dengan hasil pengukuran dengan instrumen yang telah baku atau relaibel. Uji coba dilakukan pada sekelompok obyek dengan: dua alat ukur dan dua kali pengukuran.Dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : dr. Ahmad Watik Pratiknya

16. Ada atau tidak hubungan antara validitas dan reliabilitas?Hubungan Validitas dengan ReliabilitasSebelum adanya konsep baru, validitas digunakan untuk menilai suatu instrumen dapat digunakan atau tidak (utilitas). Validitas merupakan salah satu komponen dari utilitas, begitu juga dengan reliabilitas. Suatu instrumen akan diuji validitas dan reliabilitasnya, serta komponen utilitas lainnya.Berbeda dengan yang dulu, saat ini terjadi pergeseran pengertian validitas. Istilah validitas bukan digunakan untuk menilai instrumen, namun merupakan penilaian terhadap hasil dari instrumen. Reliabilitas hanya salah satu komponen agar suatu instrumen dapat dinilai validitasnya. Agar dapat digunakan, instrumen yang baru dikembangkan cukup memiliki nilai reliabilitas yang baik, tidak ada uji validitas. Nilai yang baik tersebut akan memberikan hasil yang valid.Istilah validitas tidak digunakan lagi untuk mengatakan suatu instrumen apakah dapat digunakan atau tidak. Validitas digunakan untuk menilai hasil dari instrumen (hasil penelitian) dengan mengidentifikasi isi/konten, proses respon, struktur internal (termasuk di dalamnya reliabilitas), hubungan dengan variabel lain, dan konsekuensi.Validitas bukan merupakan penilaian dikotomi (ya atau tidak), namun merupakan penilaian berbentuk suatu derajat pengukuran. Suatu hasil instrumen akan dinilai dari kelima komponen validitas, sehingga bisa saja suatu hasil instrumen memiliki validitas pada empat komponen, namun dapat mengalami kekurangan pada komponen yang lain.Untuk mendapatkan nilai validitas sempurna berarti suatu hasil instrumen mesti memenuhi kelima komponen validitas. Suatu hasil intrumen dikatakan memiliki validitas yang lebih tinggi apabila semakin banyak komponen yang penilaiannya baik. Begitu juga sebaliknya, apabila hasil yang didapatkan dari instrumen tersebut memiliki komponen dengan sedikit penilaian baiknya, maka hasil penelitian tersebut dikatakan kurang valid (memiliki tingkat validitas rendah).Cook DA, Beckman TJ. Current concepts in validity and reliability for psychometric instruments: Theory and application . The American Journal of Medicine 2006;119(2):166.e7-16.

validitas mempunyai tingkatan validitas dimana reliabilitas termasuk didalamnya. Valid pasti reliabel, tetapi reliabel belum tentu valid.

17. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan instrumen penelitian?Syarat-syarat instrumen Reliabilitas (keandalan/dapat dipercaya)Tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Validitas (sahih)Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. SensitivitasKemampuan sebuah instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. ObyektivitasSebagai tingkat dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari penilaian subyektif, bebas dari pendapat, bebas dari bias dan perasaan orang2 yang menggunakan intrumen tsb. FisibilitasBerkenaan dengan aspek2 keterampilan, penggunaan sumber daya dan waktu.(Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Ir.M.Iqbal Hasan,MM) Reliable : Suatu pengukuran disebut andal, apabila ia memberikan nilai yang sama ataupun hampir sama apabila pemeriksaan dilakukan berulang-ulang.

Valid : Menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur. Objektivitas : pengukuran yang dilakukan benar2 terbebas dari bias peneliti, sehingga menghasilakn data menurut apa adanya(Pratiknya, A. W., 2003, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Cetakan III, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta)

35