LATAR BELAKANG SEJARAH akuntansi
-
Upload
yulipermatasari -
Category
Documents
-
view
2.425 -
download
2
Transcript of LATAR BELAKANG SEJARAH akuntansi
LATAR BELAKANG SEJARAH AKUNTANSIBy fahmibaharun
1.1 Latar belakang/sejarah akuntansi
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga
periode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M
sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi
ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping
yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang
terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari
periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada
periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan
lagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam
kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak
pada perubahan ilmu akuntansi modern (Basuki, 2000 : 173).
Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami
akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam
pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan
sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila
dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya
pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua
yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk
pengambilan keputusan (Basuki, 2000 : 174).
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna
informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988 : 57),
terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat
didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.
Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan
dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan
yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan
keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi
tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain
mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksitransaksi
keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun
manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau
pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat
bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,
bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada
suatu periode tertentu.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi
yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah
informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).
Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen
perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat
terbatas sekali. Philip (1977) mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik
akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan
pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan (William et.al, 1989; Knutson
dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami
kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan
semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan
dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,
penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi
untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam
menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup
(going concern) industri menengah, maka melalui penelitian ini ingin mengetahui
pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha, pengalaman usaha dan jenis
usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah.
Dalam penelitian ini ketidakpastian lingkungan diposisikan sebagai
moderating variable yang merupakan variabel yang dapat memoderasi
(memperkuat atau memperlemah) pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha,
pengalaman usaha, dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Variabel ketidakpastian lingkungan sebagai variabel pemoderasi karena variabel
ini diduga mempunyai potensi yang cukup kuat mempengaruhi pengetahuan
akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari informasi akuntansi statutori, anggaran dan informasi akuntansi
tambahan.
1. 2. Isi
2.1 Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
2.1.1 Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
2.1.2 Prinsip Akuntansi
Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya.
Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan.
Bermutu Relevan
Jelas dan dapat dimengerti
Dapat diuji
Dapat dibandingkan
Lengkap
Netral
2.1.3 Siklus Akuntansi
Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.
1. Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-2. menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
3. Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
4. Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
5. Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
6. Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian
2.1.4 Manfaat Akuntansi bagi perusahaan di lihat dari segi :
- Bisnis
Manfaat di sisi bisnis dapat mengkontrol keluar masuknya pengeluaran dan pemasukan jasa ataupun barang. Menghitung laba dan rugi suatu bisnis setiap bulan ataupun setiap akhir tahun.
- Pendidikan
Manfaat bagi pendidikan mengajarkan masyarakat ataupun pelajar di Indonesia agar lebih bertanggung jawab pada apa yang mereka keluarkan dan apa yang mereka dapat dari alat tukar barang ataupun jasa. Mengolah kembali pengeluaran ataupun mencatat agar dapat lebih hemat di kemudian hari. Intinya mengajarkan agar dapat lebih bertanggung jawab pada hidup diri sendiri.
2.2 Laporan Keuangan
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.2.1 Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah suatu laporan tertulis yang merupakan bentuk pandangan secara wajar mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertangggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
2.2.2 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan : neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas (Keown dkk., 2001 : 107).Neraca menggambarkan mengenai aktiva, utang dan ekuitas para pemilik perusahaan untuk tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan pendapatan bersih dari kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menggabungkan informasi dari neraca dan laporan laba rugi untuk menggambarkan sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu dalam sejarah hidup perusahaan.1. NeracaMenurut Graham Mott (1996 : 32) neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada satu saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca menunjukkan nilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain menunjukkan sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Amin Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam bentuk, aktiva, hutang dan modal. Menurut definisi akuntansi neraca dalam keadaan “seimbang” karena adanya sifat :Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar sebagai hasil atas berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha sepanjang masa tertentu yang diolah sedemikian rupa, sehingga pengolahan data transaksi kegiatan usaha tersebut tidak saja dicatat secara historis, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets), kewajiban-kewajiban (liabilities) dan modal (capital) yang menerangkan posisi keuangan suatu usaha sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Adapun pembagian pos-pos dalam neraca sebagai berikut :a. AktivaAktiva adalah saldo debet (debit balances) yang berisi segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan (Gill dan Chatton, 2003 : 4). Aktiva terbagi menjadi dua, yaitu :1) Aktiva lancar, yaitu segala assets atau aktiva yang dapat diubah menjadi uang tunai (kas) selama setahun.2) Aktiva tetap, yaitu sering disebut aktiva jangka panjang, berupa barang-permanen, seperti bangunan dan peralatan utama.b. KewajibanKewajiban (liabilities) adalah segala sesuatu yang harus dibayarkan kepada kreditur, kewajiban merupakan hutang perusahaan kepada pihak lain. Kewajiban terbagi menjadi dua, yaitu (Gill dan Chatton, 2003 : 10) :1) Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek, yaitu : jumlah seluruh uang yang dipinjam
oleh perusahaan yang harus dikembalikan (jatuh tempo) dalam waktu setahun.2) Kewajiban jangka panjang, yaitu segala kewajiban seperti hipotek, surat obligasi, pinjaman bersyarat, dan sebagainya dan dilunasi dalam waktu lebih dari setahun sejak tanggal pinjaman.c. ModalModal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan dan merupakan sisa dari jumlah kekayaan setelah dikurangi kewajiban-kewajiban (Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 20) :
2. Laporan Laba (Rugi)Laba adalah sejumlah nominal yang menunjukkan perkembangan kegiatan usaha suatu perusahaan. Laporan laba (Rugi) memiliki peranan penting di sini, yaitu sebagai alat ukur efisiensi manajemen perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. SFAS No 1 mengatakan bahwa fokus utama dari pelaporan keuangan adalah informasi kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari informasi laba dan komponennya dan tujuan utamanya memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan stakeholder dalam laporan keuangan (Hendriksen dan Van Breda, 2000 : 309) dalam Rahadi Ari Baskoro (2007 : 30). Perhitungan laba (rugi) mengukur arus dari pendapatan dan beban (expenses) selama satu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan laba (rugi) dasar adalah (Weston dan Copeland, 1995 : 29). Bentuk persamaan dasarnya:
Laporan rugi/laba adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya-biaya dari suatu kesatuan usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba/rugi digunakan pada perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam periode tertentu dan meramal kondisi perusahaan yang akan datang, oleh karena itu arti laba menjadi sangat penting di dalam laporan keuangan (Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 21).Menurut Graham Mott (1996 : 18) terdapat tiga jenis laporan rugi laba, yaitu sebagai berikut :a. Laporan (rugi) laba (profit and loss account), bentuk yang digunakan oleh semua Perseroan Terbatas dan perusahaan-perusahaan dagang lain yang motif labanya nyata.b. Laporan pendapatan revenue account, dipakai oleh pemerintah daerah (local authority) dan beberapa lembaga kemasyarakatan.c. Laporan pendapatan dan pengeluaran (income and expenditure account) digunakan oleh yayasan yang motif labanya bukan merupakan tujuan utama organisasi. Sebagai contoh, yayasan amal atau yayasan sosial, laporan ini sama persis seperti laporan (rugi) laba kecuali pajak dan dividen tidak relevan untuk organisasi ini.Ketiga laporan tersebut membandingkan pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan secara luas mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang sama, perbedaanya terdapat pada sumber pendapatannya dan penilaian surplus dan defisit terhadap ketiga jenis laporan (rugi) laba tersebut.Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa laporan laba (rugi) mengukur kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu dengan membandingkan penjualan yang dihasilkan dengan pengeluaran biaya yang terjadi pada selama satu periode dan menunjukkan apakah laba perusahaan mengalami surplus atau defisit yang merupakan kinerja keuangan perusahaan tersebut.3. Laporan Arus KasArus Kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan digunakan untuk membayar kepada kreditur dan pemegang saham (Ross dan Westerfield dalam Ahmad Hanin Fatah, 2002 : 19). Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan
datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas benar diperlukan. (Gill dan Chatton, 2003 : 22).
2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2.2.4 Manfaat Keuangan Bagi
Perusahaan
Manfaat bagi perusahaan : sebagai bahan pertimbangan dalam efektivitas pengambilan keputusan pemberian kredit investasi di suatu perusahaan, Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis melakukan penelitian lapangan dengan instrumen berupa kuesioner, wawancara dan observasi, serta penelitian kepustakaan. Adapun untuk melakukan pengujian hipotesis penulis menggunakan metode persentase, Laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan Investasi dan untuk mengetahui tingkat ROI, nya, dan profitabilitas usaha
Rumah tangga
Manfaat bagi rumah tangga : dalam rumah tangga manfaat keuangan sebagai pengatur pemgeluaran yang akan terjadi , dengan adanya laporan keuangan tersebut di dalam keluarga juga bisa mengatur pengeluaran dr pendapatan yang diterima .
Pendidikan
Manfaat bagi pendidikan adalah : dalam pendidikan sebagai pengatur dana dalam pendidikan sehingga dapat juga memenuhi sarana dan prasarana dalam pendidikan tersebut.
Kesimpulan
Akutansi merupakan bentuk catatan yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis ataupun sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Yaitu dapat mengetahui bagaimana perkembangan suatu perusahan, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada satu periode.Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha dagang, maupun manufaktur.
Prinsip akuntansi yaitu :
1. Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya.2. Memenuhi keperluan
3. Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan tertentu.
4. Memberikan informasi keuanagn yang dapat dipercaya.
5. Menyajikan informasi perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lain yang dibutuhkan.
Sedangkan laporan keuangan merupakan catatan keuangan dari suatu periode akuntansi yang digunakan untuk kinerja dalam suatu usaha. Dengan adannya laporan keuangan , suatu usaha dapat dinilai perkembangan dalam usaha tersebut, atau sebagai tanggung jawab dalam pengaturan keuangan.
Hampir seluruh kegiatan bisnis menggunakan akuntansi, tanpa akuntansi akan sulit untuk melihat posisi keuangan suatu organisasi berserta perubahan yang terjadi dalam suatu kegiatan bisnin.
Sehingga akuntansi sagatlah penting dalam kehidupan sehari-hari , tidak hanya dalam sebuah perusahaan saja yang harus di dasari oleh akuntansi tetapi kehidupan rumah tangga pun memerlukannya .
http://fahmibaharun.wordpress.com/2009/12/29/latar-belakang-sejarah-akuntansi/
Page 1BAB 1PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang MasalahAkuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarahperkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tigaperiode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 Msampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagiilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keepingyang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yangterjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dariperiode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Padaperiode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalamkehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak
pada perubahan ilmu akuntansi modern (Basuki, 2000 : 173).Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahamiakuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalampengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkansejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Biladihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknyapemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua
Page 2yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untukpengambilan keputusan (Basuki, 2000 : 174).Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh penggunainformasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988 : 57),terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapatdidefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur danmengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaandalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahanyang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporankeuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksikebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksitersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lainmengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupunmanufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer ataupemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangatbermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu.
Page 3Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansiyang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalahinformasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemenperusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangatterbatas sekali. Philip (1977) mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktikakuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapafaktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikanpedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan (William et.al, 1989; Knutsondan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalamikesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengansemakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanyaperusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampumemenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuandalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemenperusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhiuntuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalammenciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup(going concern) industri menengah, maka melalui penelitian ini ingin mengetahui
Page 4pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha, pengalaman usaha dan jenisusaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah.Dalam penelitian ini ketidakpastian lingkungan diposisikan sebagaimoderating variable yang merupakan variabel yang dapat memoderasi(memperkuat atau memperlemah) pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha, pengalaman usaha, dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi.Variabel ketidakpastian lingkungan sebagai variabel pemoderasi karena variabelini diduga mempunyai potensi yang cukup kuat mempengaruhi pengetahuanakuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi. Informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian initerdiri dari informasi akuntansi statutori, anggaran dan informasi akuntansitambahan.Penelitian ini dilakukan pada Industri Menengah Kabupaten Sidoarjo.Dipilihnya lokasi ini karena Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi besar dalamperkembangan industri di Jawa Timur, yang dianggap cocok dalam penelitian ini.Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Jawa Timur (Tabel 1.1.): Tabel 1.1.Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Jawa TimurTahun 2001 – 2004NoKlasifikasi20012002200320041234Jumlah Perusahaan (unit)Nilai Investasi (milyar Rp)Jumlah Tenaga Kerja (orang)Nilai Produksi (milyar Rp)13.97110.630896.0278.77314.25710.789924.2509.13014.40010.894938.5529.31514.60211.590962.2509.889Sumber : Disperindag Propinsi Jawa Timur
Page 5Perkembangan industri besar dan menengah di Kabupaten Sidoarjo (Tabel 1.2.)Tabel 1.2.Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Kabupaten SidoarjoTahun 2001 – 2005No
Klasifikasi2001200220032004200512Jumlah Perusahaan (unit)Jumlah Tenaga Kerja (orang)35147.78738349.12539853.04839651.75244655.635Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo, 2006.Perkembangan jumlah sektor perdagangan yang mendaftar menurut bentukusaha di Kabupaten Sidoarjo (Tabel 1.3):Tabel 1.3.Jumlah Perusahaan Yang Mendaftar Dirinci Menurut Bentuk Usahadi Kabupaten SidoarjoTahun 2001 – 2005NoBentuk Usaha20012002200320042005123456PT (Perseroan Terbatas)KoperasiCV (Persekutuan Komanditer)FirmaPO (Perorangan)BUL (Badan Usaha Lain)49964-121-17836213-486-1038138-
173-113-110-116-241-522-665-Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo, 2006.
Page 6Penelitian tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan pengalaman usahaterhadap penggunaan informasi akuntansi dengan variabel pemoderasiketidakpastian lingkungan ini dilakukan pada manajer atau pemilik industrimenengah Kabupaten Sidoarjo.1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusanmasalah dalam penelitian adalah :1. Apakah pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenisusaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi?2. Apakah ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh pengetahuanakuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadappenggunaan informasi akuntansi?1.3. Tujuan PenelitianBerdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka penelitian inibertujuan :1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalamanusaha dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industrimenengah.2. Untuk mengetahui ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruhpengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usahaterhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah.
Page 71.4. Manfaat PenelitianAdapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :1. Pengembangan TeoriSebagai sumbangan pemikiran bagi disiplin ilmu akuntansi khususnyainformasi akuntansi yang relevan bagi manajer usaha kecil dan menengah.2. Perusahaan yang DitelitiSebagai bahan informasi di dalam pengambilan keputusan bagimanajer atau pemilik usaha, bahwa ada pengaruh pengetahuan akuntansi,skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaaninformasi akuntansi.3. Pihak Lain Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti hal yang sama,serta mendorong dilakukannya penelitian-penelitian tentang informasiakuntansi yang relevan bagi industri menengah di masa yang akan datang.Semakin banyak penelitian di bidang ini diharapkan hasil dan temuan-temuanpenelitian tersebut dapat digeneralisasi, dan riset bidang akuntansi khususnyainformasi akuntansi
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3ASlMXjjkBNG0J%3Awww.damandiri.or.id%2Ffile%2Fhadiyahfitriyahunairbab1.pdf+latar+belakang+akuntansi&hl=id&gl=id
Sejarah dan Perkembangan AkuntansiApr 17, '07 2:36 AMfor everyone
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
A. Pentingnya Mempelajari Sejarah
1. Soekarno : “Jas Merah : Jangan sekali-sekali melupakan sejarah”
2. Kata-kata bijak : “Bangsa yang maju adalah yang mencintai sejarahnya”.
3. Definisi : “Evolusi pemikiran dan praktik akuntansi terhadap perubahan
lingkungan dan kebutuhan hidup manusia”.
4. Tujuan : “Untuk melihat/memahami kondisi sekarang dan meramalkan dan
mengendalikan masa depan”.
5. Manfaat :
a. Mempelajari sejarah akan membuat kita menghargai warisan keilmuan
b. Dapat menjadi dokumentasi untuk diwariskan pada mereka yang akan
mempelajari akuntansi
c. Tanpa sejarah yang lengkap/baik penelitian empiris terhadap ilmu
akuntansi dapat menyesatkan.
B. Sejarah Awal Akuntansi
1. Bermula sejak 3000 tahun SM
a. Peradaban Babilonia, Asiria, dan Samaria : Bentuk pemerintahan
pertama di dunia yang menggunakan system bahasa dan catatan
usaha
b. Peradaban Mesir : ditemukan catatan mesin keuangan
c. Peradaban Cina (Dinasti Chao) : memperkenalkan system akuntansi
d. Peradaban Yunani : memperkenalkan akuntansi pertanggungjawaban
e. Peradaban Roma : Pembayar pajak harus membut laporan keuangan
2. Bukti-bukti:
a. Seni menulis : akuntansi adalah seni menulis
b. Aritmatika : akuntansi adalah perhitungan
c. Kekayaan Pribadi : akuntansi berkaitan dengan kekayaan
d. Uang : akuntansi hanya dapat dibuat jika diukur dengan uang
e. Kredit : catatan dibuat untuk transaksi yang belum selesai
f. Perniagaan : transaksi membutuhkan system pencatatan
g. Modal : tanpa modal tidak akan ada perniagaan
3. Perkiraan:
a. Penemu pertama akuntansi adalah para pedagang Islam karena
kebutuhan untuk melakukan transaksi secara jujur dan transparan.
b. Kaum pedagang yang paling pertama adalah bangsa Arab
c. Setelah kekaisaran Islam hancur, pusat perdagangan pindah ke Italia
d. Italia mengembangkan system akuntansi yang dikenal dengan system
akuntansi berpasangan
e. Buku pertama tentang ‘akuntansi berpasangan’ oleh Massari (1340):
mulai dikembangkan dasar-dasar akuntansi biaya, seperti
memperkenalkan metode penyesuaian (adjustment), akrual (accrual),
dan penangguhan (deferred).
B. Perkembangan Akuntansi
1. Abdullah bin Muhammad bin Kayah Al Mazindarani
a. Seorang penulis Islam, yang menulis manuskrip tentang penggunaan akuntansi,
yang berjudul ‘“Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat’ (765 H./1363 M).
b. Tulisan ini disimpan di perpustakaan Sultan Sulaiman Al-Qanuni di Istambul
Turki, tercatat di bagian manuskrip dengan nomor 2756, dan memuat tentang
akuntansi dan sistem akuntansi di negara Islam.
c. Huruf yang digunakan dalam tulisan ini adalah huruf Arab, tetapi bahasa yang
digunakan terkadang bahasa Arab, terkadang bahasa Parsi dan terkadang pula
bahasa Turki yang populer di Daulat Utsmaniyah,.
d. Buku ini telah ditulis kurang lebih 131 tahun sebelum munculnya buku Pacioli.
Memang, buku Pacioli termasuk buku yang pertama kali dicetak tentang sistem
pencatatan sisi-sisi transaksi (double entry), dan buku Al Mazindarani masih
dalam bentuk manuskrip, belum di cetak dan belum diterbitkan.
e. Al Mazindarani berkata bahwa ada buku-buku--barangkali yang dimaksudkan
adalah manuskrip-manuskrip--yang menjelaskan aplikasi-aplikasi akuntansi yang
populer pada saat itu, sebelum dia menulis bukunya yang dikenal dengan
judul :”Risalah Falakiyah Kitab As Sayaqat”.
f. Dalam bukunya yang masih dalam bentuk manuskrip itu, Al Mazindarani
menjelaskan hal-hal beriktu ini:
Sistem akuntansi yang populer pada saat itu, dan pelaksanaan pembukuan
yang khusus bagi setiap sistem akuntansi.
Macam-macam buku akuntansi yang wajib digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan.
Cara menangani kekurangan dan kelebihan, yakni penyetaraan.
h. Menurut Al Mazindarani, sistem-sistem akuntasni yang populer pada saat itu,
yaitu pada tahun 765 H./1363 M. antara lain:
Akuntansi Bangunan.
Akuntansi Pertanian.
Akuntansi Pergudangan
Akuntansi Pembuatan Uang.
Akuntansi Pemeliharaan Binatang.
i. Al Mazindarani juga menjelaskan pelaksanaan pembukuan yang populer pada
saat itu dan kewajiban-kewajiban yang harus diikuti. Di antara contoh
pelaksanaan pembukuan yang disebutkan oleh Al-Mazindarani adalah sebagai
berikut:” Ketika menyiapkan laporan atau mencatat di buku-buku akuntansi harus
dimulai dengan basmalah, “Bismillahir Rahmanir Rahim”. Jika hal ini yang
dicatat oleh Al Mazindarani pada tahun 765 H./1363 M., maka hal ini pula yang
disebut oleh penulis Itali, Pacioli 131 tahun kemudian. Pacioli berkata, “harus
dimulai dengan ungkapan “Bismillah’.” (Brown and Johnson, 1963, hal. 28)
j. Sistem dokumentasi telah diterapkan.
k. Sudah diterapkan system pengawasan intern yang merupakan bagian penting
dalam system akuntansi saat ini.
l. Sudah terdapat asas-asas yang membatasi sisi-sisi debet dan kredit, yang kita
namakan Thariqah Itsbat Athrafil Mu`amalat (Sistem Pencataan Sisi-Sisi
Transaksi), dan orang-orang banyak menamakannya Thariqah Al Qaidul
Muzdawaj (Sistem Pembukuan Ganda/Double Entry) sebagai terjemahan dari
apa yang ditulis oleh Pacioli. Berdasarkan hal tersebut minimal dapat dikatakan
bahwa Sistem Pencatatan Sisi-Sisi Transaksi asasnya telah terdapat di dalam
negara Islam meskipun dengan sistem yang berbeda dengan apa yang
disebutkan oleh Pacioli, yaitu melalui catatan-catatan yang ada sampai waktu
sekarang. Barangkali para peneliti masa mendatang akan menemukan catatan-
catatan sejarah dari masa negara Islam dengan berbagai tahapannya, yang
menunjukkan bahwa kaum muslimin menggunakan suatu sistem yang lebih
berkembang untuk pencatatan sisi-sisi transaksi, menyerupai apa yang
disebutkan oleh Pacioli.
m. pelaksanaan pembukuan yang pernah digunakan di negara Islam, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Apabila di dalam buku masih ada yang kosong, karena sebab apa pun,
maka harus diberi garis pembatas, sehingga tempat yang kosong itu tidak
dapat digunakan. Penggarisan ini dikenal dengan nama Tarqin.
2. Harus mengeluarkan saldo secara teratur. Saldo dikenal dengan nama
Hashil.
3. Harus mencatat transaksi secara berurutan sesuai dengan terjadinya.
4. Pencatatan transaksi harus menggunakan ungkapan yang benar, dan
hati-hati dalam menggunakan kata-kata.
5. Tidak boleh mengoreksi transaksi yang telah tercatat dengan coretan
atau menghapusnya. Apabila seorang akuntan (bendaharawan) kelebihan
mencatat jumlah suatu transaksi, maka dia harus membayar selisih tersebut
dari kantongnya pribadi kepada kantor. Demikian pula seorang akuntan lupa
mencatat transaksi pengeluaran, maka dia harus membayar jumlah
kekurangan di kas, sampai dia dapat melacak terjadinya transaksi tersebut.
Pada negara Islam, pernah terjadi seorang akuntan lupa mencatat transaksi
pengeluaran sebesar 1300 dinar, sehingga dia terpaksa harus membayar
jumlah tersebut. Pada akhir tahun buku, kekurangan tersebut dapat
diketahui, yaitu ketika membandingkan antara saldo buku bandingan dengan
saldo buku-buku yang lain, dan saldo-saldo bandingannya yang ada di
kantor.
6. Pada akhir tahun buku, seorang akuntan harus mengirimkan laporan
secara rinci tentang jumlah (keuangan) yang berada di dalam tanggung
jawabnya, dan cara pengaturannya terhadap jumlah (keuangan) tersebut.
(tutup buku)
7. Harus mengoreksi laporan tahunan yang dikirim oleh akuntan, dan
membandingkannya dengan laporan tahun sebelumnya dari satu sisi, dan
dari sisi yang lain dengan jumlah yang tercatat di kantor.
8. Harus mengelompokkan transaksi-transaksi keuangan dan
mencatatnya sesuai dengan karakternya dalam kelompok-kelompok yang
sejenis, seperti mengelompokkan dan mencatat pajak-pajak yang memiliki
satu karakter dan sejenis dalam satu kelompok.
9. Harus mencatat pemasukan di halaman sebelah kanan dengan
mencatat sumber-sumber pemasukan-pemasukan tersebut.
10. Harus mencatat pengeluaran di halaman sebelah kiri dan menjelaskan
pengeluaran-pengeluaran tersebut.
11. Ketika menutup saldo, harus meletakkan suatu tanda khusus baginya.
12. Setelah mencatat seluruh transaksi keuangan, maka harus
memindahkan transaksi-transaksi sejenis ke dalam buku khusus yang
disediakan untuk transaksi-transaksi yang sejenis itu saja.
13. Harus memindahkan transaksi-transaksi yang sejenis itu oleh orang
lain yang berdiri sendiri, tidak terikat dengan orang yang melakukan
pencatatan di buku harian dan buku-buku yang lain.
14. Setelah mencatat dan memindahkan transaksi-transaksi keuangan di
dalam buku-buku, maka harus menyiapkan laporan berkala, bulanan atau
tahunan sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan laporan itu harus rinci,
menjelaskan pemasukan dan sumber-sumbernya serta pengalokasiannya.
(Muhammad Al Marisi Lasyin, 1973, hal. 163--165)
n. Telah ada laporan sumber dan penggunaan dana
o. Pencatatan penerimaan/pengeluaran kas harus mencatat jenis uang atau
konversinya.
2. Luca Pacioli
1. Seorang Rahib Franciscan diklaim sebagai penemu ‘Pembukuan Berpasangan’,
tahun 1494
2. Dikenal juga sebagi akuntansi ‘metode venesia’ atau metode italia’
3. Poin penting dalam risalahnya:
a. Tujuan pembukuan :’ memberikan informasi yang tepat waktu kepada
para pedagang mengenai asset dan kewajbian
b. Semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, jika suatu
transaksi dicatat sebagai debet maka harus pasangannya di catat
sebagai kredit
c. Pencatatn penerimaan/pengeluaran kas harus mencatat jenis uang atau
konversinya
d. Menutup buku setiap akhir tahun.
Opini: Jadi, siapa yang menjadi penemu pertama akuntansi menurut sejarah yang
telah kita temukan tersebut? Ingat sejarah adalah BENAR, tidak pernah salah dan tidak
dimanipulasi kecuali oleh orang2 yang jahil..Terlepas dari itu semua, yang jelas kita patut
bersyukur karena hasil karya mereka kita bisa mengetahui dan mempraktikkan akuntansi
disegala bidang kehidupan.
C. Perkembangan Pembukuan Berpasangan
1. 500 SM- 1494 M berkembang akuntansi di kalangan pedagang islam
2. Menyebar ke Eropa pada abad ke 16-17
3. Akuntansi mulai dipraktikkan untuk organisasi lain diluar bisnis
4. diperkenalkannya akun ‘persedian barang’
5. diperkenalkannya metode depresiasi : Garis lurus
6. diperkenalkannya akuntansi biaya akibat revolusi industri tekstil di inggris
7. berkembang akuntansi bunga, akuntansi inflasi, sewa guna jangka panjang, dana pension,
reksadana, hingga rekayasa keuangan.
D. Perkembangan Akuntansi di Amerika
1. Fase Manajemen:
a. Menajemen sepenuhnya mengendalikan informasi yang akn disajikan dalam
pembuatan laporan keuangan
b. Akibatnya:
i. Prinsip akuntasi yang dibuat tidak memiliki ilmu teoritis
ii. Focus pada meminimalkan pajak
iii. Penggunaan metode akuntansi setiap perusahan sering berbeda dan
tidak konsisten
iv. Merugikan dan menyesatkan pihak diluar perusahaan
2. Fase Institusi:
a. SEC (Securities and Exchange Commission), AIA (The American Insitute of
Accountants), AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
berperan dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi.
b. Hasil :
i. Pendirian CAP (Committee on Accounting Procedures) yang bertugas
menyusun accounting research Buletins (ARVs), cikal bakal PABU.
ii. Perusahaan dapat memilih metode akuntansi, tapi harus
mengungkapkannya dan konsisten
iii. Pertentangan antara SEC dan CAP
c. Fase Profesional
i. Lembaga professional (AICPA) ikut berperan mengembangkan
perinsip akuntansi
ii. Pembubaran CAP dan diganti APB (Accounting Principles Board) dan
ARD (Accounting Reaseach Division)
iii. Masih muncul masalah konflik kepentingan
d. Fase Politis
i. Politisasi akuntansi
ii. Alasannya: Penetapan standar akuntansi merupakan keputusan social
dari hasil temuan logis dan empiris yang membutuhkan tindakan politis
untuk ‘memasarkan’ dan memaksa pelaksanaannya.
iii. Peran FASB (Financial Accounting Standards Board) menyusun
prinsip-prinsip akuntansi
iv. Kritik : Penyusunan standar masih dimonopoli oleh sebagian besar
AICPA.
Akuntansi dan Kapitalisme
1. Max Weber : “ Perusahan Kapitalistik terjadi karena praktik pembukuan
berpasangan”.
2. Sombart : “ Sistem pembukuan berpasangan dapat menciptakan kapitalisme”.
3. Alasan:
Akuntansi membuat pengusaha dapat mengatur rencana bisnisna
Akuntansi membuat pemisahan pemilik dan usahanya sehingga
memungkinkan terjadinya ekspansi usaha:
Akuntansi melahirkan semangat untuk mencari profit (kapitalis)
Rencana Rasional untuk memupuk kekayan dapat dilakukan
Mengembangkan system organisasi yang sistematik
Pemisahan pemilik dan usaha membuat perusahaan dapat berdiri
sendiri
Latar Belakang Perkembangan Akuntansi Islam
1. Kegagalan Sistem Konvensional
a. Pembobolan/penggelembungan asset (Moral Buruk/Moral Hazard)
kapitalis.
b. Sistem yg dikembangkan kapitalis (cenderung individualis)
Contoh:
WordCom, Enron, dll yang sempoongan diguncang skandal manipulasi
keuangan. WoldCom CS bukan jenis entitas bisnis yang baru. Mereka semua
adalah perusahaan terbesar sepanjang sejarh Amerika serikat. Kapitalisasi
mereka di New York Stock Exchange yang begitu besar dan iming-iming laba
yang terus mereka cetak dalam kondisi perekonomian lesu, jelas magnet
penyedok perhatian pebisnis top di seantero dunia untuk berebut membeli
sahamnya. Tetapi, ternyata mereka membuat akal-akalan dengan
memalsukan laporan akuntansi, sehingga perusahaannya menjadi bangkrut.
Keuntungan miliaran dolar yang mejeng dalam laporan keuangannya, tak
lebih dari sebuah bualan yang dirangkai akuntan-akuntan yang tidak
bertanggung jawab.
WordCom Cs sekedar contoh dari sebuah peradaban yang menempatkan
ilmu akuntansi menghamba kepada kepentingan pemilik modal
(stockholder). Disini, kisi dan ruang akuntansi sebagai media transparansi
dan pertanggungjawaban dipelintir untuk satu alas an : menguntungkan bagi
pemilik modal. Harus sich menguntungkan pemilik modal, tapi juga harus
menguntungkan sisi yang lain misalnya Stakeholders. Sekali lagi, cara-cara
itu menguntungkan. Namun, sungguh picik, mengira public sebagai
keranjang sampah yang hanya bisa menerima tanpa mampu mengukur
kebenaran yang disampaikan melalui laporan keuangan itu. Dan sekali
terbongkar, reputasi yang bertahun-tahun mereka bangun hancur
berantakan. Realitas menyulap laporan keuangan yang banyak terjadi dalam
paradigma kapitalis.
2. Semakin tumbuh dan berkembangnya Sistem Ekonomi Islam.
a. 1998 (munculnya bank syariah pertama ‘Mumalat Indonesia’)
b. 2000 – skrg (munculnya BSM, Bank Mega Syariah, BNI syariah, dll)
c. Munculnya koperasi dan lembaga pembiayaan syariah
http://dimel2002.multiply.com/journal/item/3/Sejarah_dan_Perkembangan_AkuntansiSearchLastes%20Post*%20Search%20engine%20optimization%20%E2%80%93%20Wikipedia,%20the%20free%20encyclopedia*%20SEO.com%20|%20Search%20Engine%20Optimization%20SEO%20&%20Internet%20Marketing%20Company*%20SEO%20%E2%80%93%20Wikipedia,%20the%20free%20encyclopedia*%20Search%20Engine%20Optimization,%20Google%20Optimization%20%E2%80%93%20SEO%20Chat*%20Search%20Engine%20Optimization%20%28SEO%29%20%E2%80%93%20Webmaster%20Tools%20Help*%20SEO%20Book.com%20~%20SEO%20Training%20Made%20Easy*%20Sponsors%20for%20Educational%20Opportunity%20%E2%80%93%20Home*%20SEO%20Design%20Solutions%E2%84%A2%20Real%20SEO,%20Real%20Results!*%20SEO%20%E2%80%93%20Search%20Engine%20Optimization%20|%20Tools%20&%20Software%20to%20Rank%20Better*%20SEO%20Copywriting%20Report:%20Compelling%20Content%20that%20Ranks%20%E2%80%A6Archives*%20May%202010*%20February%202010*%20January%202010*%20October%202009Partners*%20Development%20Blog*%20Documentation*%20Plugins*%20Suggest%20Ideas*%20Support%20Forum*%20Themes*%20WordPress%20Planet*%20Wordpress%20ThemesBlog%20Stat%5BSEO%20Monitor%20by%20MyPagerank.Net%5D%20%5BSEO%20Stats%20powered%20by%20MyPagerank.Net%5D%20Yahoo%20bot%20last%20visit%20powered%20by%20MyPagerank.Net%20%5BGooglebot%20last%20access%20powered%20by%20MyPagerank.Net%5D%20Indostats%20|%20Free%20counter%20Indonesia%C2%A