Lapsus Obgyn

15
LAPORAN KASUS PRESENTASI BOKONG Kasus A. Identitas Nama : Ny. S Umur : 44 tahun Agama : Islam Pekerjaan : IRT Alamat : BTN Tirasa K 6 Sudiang Masuk RS : 28 juli 2015 Nomor RM : 12 39 79 B. Anamnesis G4P3A0 Ibu masuk RS dengan rujukan dari RS Daya dengan diagnosa G4P3A0 + presentasi bokong + hipertensi + myopia berat. Riwayat nyeri perut tembus ke belakang (+), pelepasan darah (+), pelepasan air ketuban (+) pada saat di ambulance. Riwayat anc 4 kali di puskesmas, inj TT pernah, lupa berapa kali. Riwayat hipertensi (-), DM (-), asma (-), alergi (-). Riwayat myopia (+) 15 tahun HPHT : ? TP : ?

description

OAFOIFJ

Transcript of Lapsus Obgyn

Page 1: Lapsus Obgyn

LAPORAN KASUS

PRESENTASI BOKONG

Kasus

A. Identitas

Nama : Ny. S

Umur : 44 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Alamat : BTN Tirasa K 6 Sudiang

Masuk RS : 28 juli 2015

Nomor RM : 12 39 79

B. Anamnesis

G4P3A0

Ibu masuk RS dengan rujukan dari RS Daya dengan diagnosa G4P3A0 + presentasi bokong + hipertensi + myopia berat. Riwayat nyeri perut tembus ke belakang (+), pelepasan darah (+), pelepasan air ketuban (+) pada saat di ambulance.

Riwayat anc 4 kali di puskesmas, inj TT pernah, lupa berapa kali.

Riwayat hipertensi (-), DM (-), asma (-), alergi (-).

Riwayat myopia (+) 15 tahun

HPHT : ?

TP : ?

Riwayat kehamilan dan persalinan :

G4P3A0

I. 2008,

II. 2010,

Page 2: Lapsus Obgyn

III. 2013,

IV. 2015, kehamilan sekarang

C. Pemeriksaan fisik :

KU : baik

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 150/100 mmHg

Nadi : 80 kali/menit

Pernapasan : 20 kali/menit

Suhu :36,6C

Pemeriksaan luar :

TFU = 36 cm LP = 92 cm TBJ = 3312 gram

Situs = memanjang

Punggung = kiri

Bag. Terbawah = bokong

His = 3 X 10 (35-40)

DJJ = 140 kali/menit

Gerakan anak (+) dirasakan ibu

Anak kesan tunggal

Pemeriksaan dalam vagina:

Vulva = tak ada kelainan

Vagina =tak ada kelainan

Pembukaan = 5 cm

Page 3: Lapsus Obgyn

ket =

bag. Terdepan = kepala

penurunan = H 1

panggul dalam kesan cukup

pelepasan darah (+)

D. Pemeriksaan penunjang :

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

Hematologi

Hematologi Rutin

RBC

HGB

HCT

MCV

MCH

PLT

WBC

Koagulasi

CT

BT

Kima darah

Glukosa

GDS

4,31.106

10,3

32,1

74,5

23,9

329.103

11,0 . 103

11

3

66

4,5-6,5

14,0-18,0

40,0-54,0

80-100

27,0-32,0

150-400 .103

4,0-10,0 . 103

6-14

1-6

140

/mm3

g/dl

%

µm3

pg

/mm3

/mm3

menit

menit

mg/dl

E. Diagnose kerja :

Page 4: Lapsus Obgyn

G4P3A0 gravid aterm impartu kala 1 fase aktif + presentasi bokong + hipertensi + myopia berat

F. Terapi :

IVFD RL 28 tpm

Observasi tanda-tanda vital

Observasi his dan DJJ

Observasi kemajuan persalinan

Rencana partus pervaginam, tunggu pembukaan lengkap

G. Follow up:

Taanggal/jam Pengobatan dan Diet Catatan

28-7-1507.20

07.30

08.00

S : ibu ingin meneran

O: his = 4 x 10 (40-45)Djj : 140 kali/menit Pdvv/v : tak/takportio : menutuppembukaan : lengkapket : -bagian terdepan penurunan : H IVpanggul dalam kesan cukuppelepasan : darah (+), ketuban (+)

A: G4P3A0 gravid aterm impart kala II + presentasi bokong + hipertensi +myopia berat

Dengan kekuatan mengejan ibu dan his yang adekuat lahir bayi perempuan, BB : 3100 PB : 45, A/S : 7/9

Plasenta, kotiledon, salaput ketuban lahir, kesan lengkap. Tali pusat putih licin,terpilin, panjang 50 cm. perineum utuh.

Pimpin persalinan

PPN klasik mariuceauCek tfuInjeksi oksitosin 10 iu/imJepit, potong, tali pusat

Manual plasenta Masase uterusCek perdarahan dan robekan jalan lahir

Page 5: Lapsus Obgyn

10.00

29-7-1505.00

30-7-1505.00

S : -

O : KU : baikTFU : 2 jari bawah pusatKontraksi : +Perdarahan : 50 cc

A : Post partum 2 jam (kala IV)

S : -

O : KU : baikMamae : retraksi kanan ASI : +/+TFU :3 jari bawa pusat Lokia : kurentaBAK : lancer BAB : belum

A : PPH I

S : -

O : KU : baikMammae : tak/tak ASI : +/+Lokia : kurentaBAK ; lancerBAB ; sudah

A : PPH II

Cefadroxil 2 x 500 mgAsam mefenamat 3 x 500 mgSF 1 x 200mg

Aff infusCefadroxil 2 x 500 mgAsam mefenamat 3 x 500 mgSF 1 x 200 mg Dulcolax supp

Cefadroxil 2 x 500 mgAsam mefenamat 3 x 500 mgSF 1 x 200 mg

Boleh pulang

Page 6: Lapsus Obgyn

Bab II

PRESENTASI BOKONG

A. DEFINISI

Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang

terbawah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum

uteri.

B. ETIOLOGI

1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik misalnya panggul sempit, hidrosefalus,

anensefali, plasenta previa, tumor-tumor pelvis.

2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).

3. Gemeli (kehamilan ganda)

4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.

5. Janin sudah lama mati.

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di

dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif

lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian

janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak lintang.

Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan aterm,

kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi belakang

kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau

mendekati aterm.

C. KLASIFIKASI

1. Presentasi bokong murni (Frank Breech)

Fleksi ekstremitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut sehingga kaki terletak

berdekatan dengan kepala.

2. Presentasi bokong lengkap (Complete Breech)

Satu atau kedua lutut lebih banyak dalam keadaan fleksi dari pada ekstensi.

Page 7: Lapsus Obgyn

3. Presentasi bokong tidak lengkap (Incomplete Breech)

Satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu atau kedua kaki atau

lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau lutut bayi terletak paling bawah pada

jalan lahir,terdiri dari :

Letak kaki :

Kedua kaki terletak dibawah = letak kaki sempurna

Hanya satu kaki terletak dibawah = letak kaki tak sempurna

Letak lutut :

Kedua lutut terletak paling rendah (letak lutut sempurna)

Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna)

D. DIAGNOSIS

Dari anamnesis gerakan janin dirasakan sangat sakit. Gerakan janin dirasakan di atas

panggul dan di bawah pusat. Jika kehamilan hampir aterm, ibu merasakan ada benda keras

di bawah arcus costarum. ( Buku Supono Patologi ). Dari pemeriksaan luar didapatkan

1. Palpasi

Leopold I : kepala janin yang keras dan bulat menempati bagian fundus uteri dan

ballotemen.

Leopold III : di atas simpisis teraba bagian yang tidak keras, bentuk dan IV

tidak bundar dan tidak rata; bokong janin berada diatas ddd

pintu atas panggul selama engagement belum terjadi.

2. Auskultasi

Denyut jantung janin paling keras pada daerah sedikit diatas umbilicus. Bila kepala janin

sudah engagement, denyut jantung janin terdengar dibawah umbilicus.

Page 8: Lapsus Obgyn

3. Pemeriksaan dalam

Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum, tuber ossis ischii,

anus.

E. MEKANISME PERSALINAN

Persalinan berlangsung agak lama karena bokong dibandingkan kepala lebih lembek

jadi kurang kuat menekan sehingga pembukaan agak lama. Jenis pimpinan persalinan pada

presentasi bokong, antara lain;

Persalinan pervaginam

Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan

pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu;

a. Persalinan spontan (spontaneous breech)

Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara yang lazim dipakai

disebut cara BRACHT.

1) Tahap pertama : fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus,

spontan.

2) Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut

3) Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala.

Tehnik : Hiperlordosis badan bayi

b. Ekstraksi Parsial / EP (Manual aid / partial breech extraction)

Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan

tenaga penolong.

Page 9: Lapsus Obgyn

Indikasi:

1. Bila pertolongan cara bracht gagal

Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid.

Tahapan dalam manual aid;

a. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan

b. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga penolong baik

secara klasik (Deventer), Mueller atau Lovset.

Cara klasik (Deventer)

Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os. sacrum

dan jari lain dilipat paha. Janin ditarik kearah bawah,sehingga scapula berada di

bawah simfisis. Lahirkan bahu dan lengan belakang kemudian lengan depan.

Cara Mueller

Tarik janin vertical kebawah,lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara

melahirkan bahu – lengan depan bisa spontan atau dikait dengan satu jari

Page 10: Lapsus Obgyn

menyapu wajah. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki keatas lalu bahu-

lengan belakang dikait menyapu kepala.

Cara Lovset

Setelah sumbu bahu

janin berada dalam ukuran muka-belakang, tubuhnya ditarik kebawah lalu

lahirkan bahu serta lengan belakang. Janin diputar 900 sehingga bahu depan

menjadi bahu belakang. Dikeluarkan seperti biasa

c. Tahap ketiga : Lahirnya kepala dengan cara Mauriceau (Veit-smellie),

Najouk, Wigand Martin-Winckel, Prague terbalik atau dengan cunam piper.

Cara Mauriceau (Veit-smellie)

Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri =jari kiri,mengarah ke

kanan = jari kanan). Letakkan anak menunggang pada lengan sementara tangan

lain memegang pada tengkuk lalu tarik kebawah sampai rambut dan kepala

dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut hanya untuk menambah fleksi kepala.

Cara Najouk

Satu tangan memegang leher janin dari depan,tangan lain memegang leher pada

bahu. Tarik janin kebawah dengan bantuan dorongan dari atas simfisis.

Cara Wigand Martin –Winckel

Page 11: Lapsus Obgyn

Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin

sedangkan jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah. Tangan lain menekan

diatas simfisis atau fundus.

Cara Prague terbalik

Dilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang. Satu tangan

memegang bahu janin dari belakang,tangan lain memegang kaki lalu menarik

janin kearah perut ibu dengan kuat.

c. Ekstraksi Total / ET (Total breech extraction)

Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong. Cara ini dilakukan

hanya bila terjadi fetal distress atau ada indikasi untuk menolong persalinan dengan

ekstraksi total.

Persalinan Perabdominam (Sectio Cesaria / SC).

Page 12: Lapsus Obgyn

Persalinan presentasi bokong dengan sectio cesaria merupakan cara yang terbaik ditinjau

dari janin. Banyak ahli melaporkan bahwa persalinan presentasi bokong secara

pervaginam, memberi trauma yang sangat berarti bagi janin, yang gejala-gejalanya akan

tampak pada waktu persalinan maupun dikemudian hari.

F. KOMPLIKASI

Bagi ibu:

Robekan pada perineum lebih besar

Ketuban lebih cepat pecah

Partus lebih lama

Mudah terkena infeksi

Bagi anak

Gangguan peredaran darah plasenta setelah bokong lahir dan perut lahir

Tali pusat tersepit antara kepala dan panggul

Asfiksia

Oleh karena itu setelah pusat lahir dan supaya janin tetap hidup, harus dilahirkan dalam waktu 8 menit