Lapsus Jantung
-
Upload
strata-pertiwi -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
description
Transcript of Lapsus Jantung
Heart Failure + OMI Anteroseptal + AF
dengan LV Thrombus Oleh :
Satria Nita PKLaily Fitriyah
M. Farid RakhmanOktavia Rahayu Ulfah
Pembimbing:dr. Teguh Wahyu P, Sp.JP
Sindrom klinis kompleks yang timbul karena gangguan jantung struktural atau fungsional yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk mengisi dengan atau mengeluarkan darah. (American Heart Association)
DEFINISI Heart Failure
Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
OMI merupakan infark miokard fase lanjut yang ditandai dengan adanya gelombang Q patologi pada rekaman kelistrikan jantung (EKG).
OMI anteroseptal merupakan old infark yang lokasinya berada di anterior dan septum intraventrikel atau ditemukannya Q patologis pada sadapan precordial V1-V3
DEFINISI OMI Anteroseptal
DEFINISI Atrial Fibrilasi
Merupakan gangguan irama jantung (aritmia) yang ditandai dengan aktivitas atrium yang cepat dan tidak efektif serta kontraksi ventrikular yang tidak teratur.
ETIOLOGI HF
OMI
Penyebab paling umum iskemia miokard ini adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang.
OMI
• Jika hal ini terjadi berkepanjangan maka dapat menyebabkan nekrosis/infark miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis infark miokard.
Faktor Resiko Infark Miokard
Ada empat faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu :
1.Usia
2.Jenis kelamin
3.Ras
4.Riwayat keluarga.
Schematic Etiology of Heart Failure Symptoms
PATOFISIOLOGI
Pelebaran progresif dari atrium kiri akan memicu dua komplikasi lanjut, yaitu pembentukan trombus mural yang terjadi pada sekitar 20% penderita, dan terjadinya atrial fibrilasi yang terjadi pada sekitar 40% penderita.
Untuk pembentukan trombus dihubungkan pada atrial fibrilasi ini, yakni terjadi aktivitas sistolik pada atrium kiri tidak teratur, terjadi penurunan atrial flow velocities yang menyebabkan statis pada atrium kiri dan memudahkan terbentuknya trombus.
Klasifikasi fungsional dari The New York Heart Association ( NYHA )
Kriteria diagnosis gagal jantung menurut Framingham Heart Study
PENATALAKSANAAN1. NON MEDIKAMENTOSA•Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab, bagaimana upaya jika timbul keluhan•Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas sosial, serta rehabilitasi•Edukasi pola diet, control asupan garam, air, dan kebiasaan alkohol•Monitor berat badan, berhati-hati dengan kenaikan berat badan tiba-tiba•Mengurangi berat badan pada pasien obesitas•Berhenti merokok•Perlu perhatian khusus jika akan melakukan perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan lingkungan yang padat.•Konseling mengenai obat, efek samping, dan perlunya menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, antiaritmia kelas I, verapamil, diltiazem, antidepresan trisiklik, steroid, dihidropiridin efek cepat.
2. MEDIKAMENTOSA
PROGNOSIS
Laporan KasusIdentitas• Nama penderita : Ny. F• Umur : 52 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Caraka Jaya Banjarbaru• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Agama : Islam
Anamnesis
• KeluhanUtama : Sesak
• Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan jika pasien terlentang, dan membaik dengan posisi duduk. Sesak juga dirasakan jika pasien beraktivitas dan pasien mengeluhkan sering berkeringat dingin. Selain itu os juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke punggung. Mual (-), muntah (-), BAK/BAB (+/+)
• Riwayat Penyakit Dahulu
Serupa (+), HT (+),DM ( -)
• Riwayat Penyakit Keluarga
Serupa (-), HT (+),DM ( -)
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : komposmentis
3. GCS : 4-5-6
4. Tanda Vital : TD = 120/80 mmHg N = 88 x/menit
RR = 26 x/menit T = 36,7oC
5. Kulit : Turgor kulit baik, warna sawo matang, kelembaban cukup, perdarahan (-).
6. Kepala dan Leher•Rambut : warna hitam, lurus, tipis, tidak mudah
dicabut, alopesia tidak ada.•Kepala : bentuk simetris, tidak ada trauma maupun
memar.•Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokhor refleks cahaya (+/+)•Mulut : bentuk normal, mukosa bibir lembab, pucat (-), tidak tremor, tidak ada perdarahan gusi, •Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, jugular venous pressure tidak meningkat, kaku kuduk tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik7. Thorak
Paru : Ins = Gerakan nafas simetris
Pal = Fremitus vokal simetris, nyeri tekan tidak ada
Per = Sonor
Aus = Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung : Ins = thrill terlihat di ICS 5
Pal = iktus kordis teraba di ICS 5
Per = Batas Kanan jantung atas ICS II parasternal kanan bawah
Batas Kiri jantung atas ICS II parasternal kiri bawah
Aus = S1 dan S2 tunggal, bising dan murmur tidak ada
Pemeriksaan Fisik
8. Abdomen
Ins = tampak datar, umbilicus tidak menonjol
Aus = Bising usus (+) meningkat.
Per = timpani timpani timpani
timpani timpani timpani
timpani timpani timpani
Pal= Lien/Massa/Hepar tidak teraba,
Nyeri tekan - + -
- - -
- - -
9. Ekstremitas
- Inspeksi : dalam batas normal
1. Palpasi : nyeri tekan negatif, akral hangat, edem tidak ada, parese
tidak ada
Pemeriksaan PenunjangEKG
•Q patologis di sadapan V1-V3, IM anteroseptal
•Lab 10 Agt 2012Pemeriksaan Hasil Referensi Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,8 14,0-18,0 g/dL
Lekosit 5.8 4.000-10.500 ribu/uL
Eritrosit 4.34 4,50-6,00 juta/uL
Hematokrit 41.6 42 – 52 Vol%
Trombosit 140* 150.000-450.000 /uL
RDW-CV 15.8* 11,5 - 14,7 %
• Lab 10 Agt 2012
Pemeriksaan PenunjangKIMIA
GDS 115 <200 mg/dl
FAAL LEMAK & JANTUNG
LDH 777* 225-450 U/L
CKMB 30* 0-24 U/L
HATI
SGOT 39 0-46 U/I
SGPT 37 0-45 U/I
GINJAL
Ureum 38 10-50 mg/dl
Creatinin 0.8 0,7-1,4 mg/dl
• Lab 16 Agt 2012
Pemeriksaan Penunjang
PROTROMBIN TIME
PT 29.8 9-13.5 Detik
APTT 30.0 22.2-37 Detik
• Echocardiografi (13 Agustus 2012)
Temuan :• Mitral regurgitasi normal (RJA 2,19 cm), TR ringan (maxPG 29, 8
mmHg)• Dimensi LA-LV dilatasi, tampak thrombus LV ukuran 24,8 x
12,44mm• Fungsi sistolik LV menurun (EF byTeich 9,576, by MODA P4C
20,49%)• Analisa segmental LV diskinetik anteroseptal (BM), anterior (MA),
hipokinetik di semua segmen yang lain.• Terdapat LVH eksentrik• Tampak efusi perikardial minimal• Simpulan : Penurunan fungsi sistolik • Thrombus di ventrikel kiri
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS• Diagnosis Banding : HF+OMI
anteroseptal+Atrial Fibrilasi+LV Thrombus
• Diagnosis Kerja : HF+OMI anteroseptal+Atrial Fibrilasi+LV Thrombus
PENGOBATAN
• O2 2 l/m• Inj lasix 1-0-0• Inj ranitidine 2x1• Aspilet 1x1• ISDN 5 mg 2x1• Spironolacton 25 mg 1x1• Captopril 6,25 mg 3x1• Simvastatin 10 mg 0-0-1• Warfarin tab 0-0-2• Digoxin 1/2-0-0
Pembahasan
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
• Dipsnea D’effort • Orthopnea • Adanya thrill yang
dilihat pada ICS 5Pemeriksaan Penunjang
• Adanya peningkatan LDH (777) dan CKMB (30)
• EKG : Q patologis di sadapan V1-V3, IM anteroseptal
• Echo : LV thrombus
Pembahasan • Injeksi lasix
Untuk menghambat absorpsi natrium dan klorida, tidak hanya pada tubulus proksimal dan tubulus distal, tapi juga pada loop of henle;
Untuk efek vasodilatasi dan penurunan hambatan vaskuler sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal.
Untuk menunjukkan aktivitas penurunan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma.
• Spironolakton
Sebagai antagonis reseptor aldosteron kompentitif non selektif.
Antagonis aldosteron merupakan antagonis reseptor yang bekerja pada reseptor mineralkortikoid, juga untuk memperbaiki fungsi endothelial, juga memiliki efek ndiuretik dengan mengurangi edema dan kerja jantung.
Pembahasan
• Aspilet
Mengandung aspirin (termasuk NSAID) memiliki efek anti inflamasi, analgesic, dan antipiretik, serta menghambat agregasi trombosit.
Mengurangi agregasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit. Bisa digunakan pencegahan primer penyakit kardiovaskuler.
Pembahasan
• Warfarin
Adalah anti koagulan oral yang mempengaruhi sintesa vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah sehingga terjadi deplesi faktor II, VII, IX dan X.
Warfarin diberikan sebagai antikoagulan dan direkomendasikan pada pasien dengan risiko tinggi tromboembolisme.
Obat-obat ini tidak dapat melarutkan bekuan yang telah terbentuk, tetapi dapat mencegah atau memperlambatperluasan bekuan yang sudah ada.
Karena meningkatnya resiko pendarahan, penderita yang diberi warfarin harus dimonitor waktu protrombinnya secara berkala.
Pembahasan
• Captopril
Sebagai obat antihipertensi dan efektif dalam penanganan gagal jantung dengan cara supresi sistem renin angiotensin aldosteron.
• ISDN
Diberikan sebagai senyawa nitrat yang dalam hal ini dapat bekerja melalui dua mekanisme.
Senyawa nitrat dapat menimbulkan vasodilatasi, dan pada akhirnya menyebabkan penurunan kebutuhan dan peningkatan suplai oksigen.
Pembahasan
• Simvastatin
Simvastatin digunakan untuk menurunkan resiko penyakit cardiovaskuler pada penderita dengan aterosklerosis atau dibetes mellitus.
Pembahasan