Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
-
Upload
malikul-mulki -
Category
Education
-
view
1.397 -
download
4
description
Transcript of Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Praktikum Biokimia
UJI MOLISH
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Hardika Azmi Solin 1305101050117
Malikul Mulki 1305101050018
Nazia Ulfa 1305101050005
Ulfa Sri Wahyuni 1305101050101
Teuku Setia Putra 0905101060003
LABORATORIUM BENIH
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada
bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
Secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis.Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida
atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian
dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil
tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil
lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1
gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang
Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup
tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya
padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong,
ubi jalar), dan gula.
1.2. Tujuan Percobaan
1. Mengenal berbagai macam karbohidrat
2. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya karbohidrat
II.TINJAUAN PUSTAKA
Produk utama karbohidrat adalah karbondioksida, hidrogen, metan, asam
lemak rantai pendek yang mudah menguap. Dalam karbohidrat dikenal beberapa
pengujian untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam karbohidrat
tersebut. Salah satu test yang dilakukan untuk menentukan ada tidaknya
karbohidrat adalah tes Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak dikenal
secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, tes ini
bisa dilakukan untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang
bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direksikan
dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat
pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk
membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan
alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pratana, 2003).
Berbagai senyawa yang termasuk kelompk karbohidrat mempunyai
molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang
memiliki berat molekul 90 hingga senyawa yang memiliki berat molekul 500.000
bahkan lebih. Berbagai senyawa tersebut dibagi kedalam tiga golongan, yaitu
golongan monosakarida, golongan olisakarida, dan golongan polisakarida.
Monosakarida terdiri atas beberapa atom saja dan tidak dapat diuraikan secara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Gliseraldehide dapat
disebut aldotriosa karena terdiri atas 3 karbon dan mempunyai gugus aldehide.
Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas 3 atom karbon dan
mempunyai gugus keton (Supriyanti, 2005).
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan suatu
aldoheksosa dan sering disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat memutar
cahaya terpolarisasi kearah kanan, glukosa terdapat pada buah-buahan, madu
lebah, dalam darah manusia. Didalam dunia perdagangan dikenal sirup glukosa,
yaitu suatu larutan glukosa yang sangat pekat, sehingga mempunyai viskositas
atau kekentalan yang tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum melalui
proses hidrolisis dengan asam. Monosakarida lainnya adalah fruktosa, fruktosa
terdapat pada madu lebah. Fruktosa merupakan suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar kekiri dan karenanya disebut levulosa. Fruktosa
memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan glukosa dan sukrosa.
Monosakarida yang jarang terdapat bebas didalam adalah galaktosa, yang
umumnya berikatan dengan galaktosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang
terdapat dalam susu (Poedjiadi, 2005).
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri atas dua buah atau lebih
monosakarida yang dengan pengaruh asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisa
menjadi bentuk-bentuk monosakarida penyusunnya. Oligosakarida merupakan
karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan tiga hingga sepuluh
monosakarida. Bila senyawa ini terdiri dari dua monosakarida penyusun, disebut
disakarida, dan apabila terdiri dari tiga penyusun disebut trisakarida, apabila
terdiri dari empat penyusun disebut tetraosa dan demikianlah seterusnya.
Contohnya adalah sebagai berikut ini; stakiosa, sukrosa, sakarosa, maltosa, dan
laktosa (Ronditasyah, 2009).
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih
kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas
banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung
senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa
berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan
tidak bersifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu
hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan
membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya
adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 2005) .
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Bahan dan Alat percobaan
Bahan : - Glukosa 1%
- Fruktosa 1%
- Sukrosa 1%
- H2SO4
Alat : - Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Pipet mikro
3.2. Prosedur Percobaan
a. Siapkan 7 Tabung reaksi
b. Masing-masing tabung diisi dengan 2 ml Glukosa 1%, Fruktosa 1%,Sukrosa
1%.
c. H2SO4 pekat di tambahkan pada masing-masing tabung melalui dinding tabung
pelan-pelan sampai timbul 2 lapisan.
d. Percobaan diulangi sekali lagi.
e. Amati percobaan yang terjadi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel hasil pengamatan
Preparat : Pipet Mikro (1000 mikro = 1 ml)
No. Larutan/Bahan Dosis/Takaran Warna KeadaanHasil
pengamatan
1. Fruktosa 1% 2 ml/tetesCoklat
kehitaman
Sangat
panas
Adanya
cincin ungu
2. Sukrosa 1% 2ml/tetesCoklat
terangHangat
Adanya
cincin coklat
3. Glukosa 1% 4ml/tetesKuning
terangHangat
Adanya
cincin ungu
muda
4. Aquades 2ml/tetes bening Panas bening
(Ulangan Ke-1)
(Ulangan Ke-2)
(Ulangan Ke-3)
(Ulangan Ke-4)
4.2. Pembahasan
Dari Praktikum yang telah kami lakukan dan kami paparkan dalam sebuah
hasil pengamatan dalam bentuk tabel bahwa pemberian asam(H2SO4) pada
masing-masing bahan/larutan, jenis karbohidrat seperti Fruktosa, Sukrosa,
Glukosa, dan Aquades menunjukkan hal yang signifikan dimulai dari pemberian
dosis/takaran asam(H2SO4) pada masing-masing larutan Fruktosa(2 ml),
Sukrosa(2 ml), Glukosa(4 ml) dan Aquades(2 ml) berdampak pada perubahan
warna, keadaan dan hasil pengamatan seperti fruktosa(coklat kehitam-
hitaman,hangat, dan adanya cincin ungu), Sukrosa(coklat terang, hangat dan
adanya cincin coklat), Glukosa(kuning,sangat panas dan adanya cincin ungu
muda), dan Aquades(bening, panas dan bening).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Uji molish dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya karbohidrat
pada suatu bahan. Meskipun uji ini tidak spesifik terhadap karbohidrat, tapi
apabila hasil reaksi yang diperoleh adalah negatif menunjukkan bahwa tidak ada
bahan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Uji ini harus ditambahkan
asam sulfat pekat yang berfungsi untuk menghidrasi turunan-turunan karbohidrat
atau membentuk furfural warna yang terjadi pada reaksi yang positif adalah warna
ungu. Glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, dan Aquades memberikan hasil
yang positif pada uji ini.
5.2. Saran
Pada uji molisch sebaiknya penetesan H2SO4 dilakukan secara hati-hati
karna jika tidak, hasil larutan akan terlalu pekat dan cincin ungu yang terbentuk
tidak terlihhat. Seharusnya praktikan lebih teliti dalam mengamati warna larutan.
sehingga tidak keliru dalam menganalisis suatu bahan yang memang mengandung
senyawa karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,I. 2000. Kimia. Erlangga : Jakarta
Marks,D. 2000 .Biokimia Kedokteran Dasar. EGC : Jakarta
Marzuki,I. 2009. Biokima Kesehatan. pustaka As .Salam : Makasar
Poedjiadi,A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia : Jakarta
Pratana,C. 2003. Kimia Dasar. UM Press : Malang
Rohman, A. 2007. Analisis Makanan. Gadja Mada University Press : Jogjakarta
Ronditasyah. 2009. Uji Kandungan Karbohidrat. Gramedia : Jakarta
Saifuddin. 2013. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar. Laboratorium Terpadu
Kesehatan Masyarakat : Bandung
Supriyanti. 2005. Kimia Karbohidrat. Gramedia : Jakarta