Laporan Tutprial Ke Dua

17
Ketua : Dina Roulina Simanjuntak Sekretaris : Novi Napitupulu Anggota : Elsa Ceisilia Pelawi Franksiskus Xaverius Manik imotius !atma "untori Pur#a Arnal$o risnawan Panjaitan !ran$ April Daeli Ernest C%ris &inar$i !ulo Nan'( Na$ia Si%otang !rasianus Ri$%o )ia Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan 2014/2015

description

jj

Transcript of Laporan Tutprial Ke Dua

Ketua: Dina Roulina SimanjuntakSekretaris : Novi NapitupuluAnggota : Elsa Ceisilia Pelawi Franksiskus Xaverius Manik Timotius Gatma Buntori Purba Arnaldo Trisnawan Panjaitan Grand April Daeli Ernest Chris Winardi Gulo Nancy Nadia Sihotang Grasianus Ridho Hia

Fakultas Kedokteran Universitas HKBP NommensenMedan2014/2015DAFTAR ISI

PENDAHULUANI1.1 Latar Belakang1.2 Analisa Masalah1.3 Masalah1.4 Learning IssuePEMBAHASANII2.1Unfamiliar Terms2.2Hipotesa2.3PembahasanKesimpulanIIIDaftar PustakaIV

I. PENDAHULUAN1.1 Latar belakang Terdapat sebuah pemicu yaitu :Seorang pelajar SMA ditangkap polisi pada saat bergabung dengan teman sekelasnya. Pria tersebut dijadikan tersangka memakai shabu-shabu oleh polisi yang menangkapnya.Polisi langsung membawa pria tersebut beserta barang buktinya ke polsek setempat untuk dilakukan berita acara pemeriksaan. Pria tersebut menyesali tindakannya dan berjanji tidak akan melakukannya lagi berhubung adanya undang-undang narkoba, polisi wajib memproses pria tersebut sebagai tersangka pemakai narkoba.1.2 MasalahAnalisa apa yang dialami pria tersebut dan akibatnya1.3 Analisa Masalah1. Penyebab pelajar SMA memakai shabu-shabu dan narkoba.2. Tertangkap polisi dan menjadi tersangka3. Menyesali tindakannya.1.4 HipotesaSeorang pemakai narkoba yang menyesali tindakannya karena akan terjerat UU narkoba .1.5 Learning Issues1. Definisi Narkoba 2. Jenis jenis narkoba dan dampak dari setiap jenis jenisnya3. Faktor internal dan eksternal memakai narkoba 4. Pergaulan pemuda pemudi ditinjau dari etika dan agama kristen 5. Pandangan hukum , agama, sosial, psikologi, kesehatan, ekonomi, terhadap akibat penggunaan narkoba 6. Gejala gejala putus obat 7. Proses pencegahan penggunaan narkoba 8. Penanganan yang tepat untuk kelompok pemakai narkoba

II. PEMBAHASAN 2.1 Unfamiliar Terms 1. NarkobaNarkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi2. Shabu-shabuShabu ini termasuk stimulan sistem saraf,dengan nama kimia methamphetamine hidroklorida,yaitu turunan dari senyawa stimulan syarafamfetamin.Salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian.3. BuiPenjara atau tempat menahan orang-orang yang telah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri karena melakukan tindak kejahatan

2.2 Pembahasan Learning Issues 1. Definisi Narkoba Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2. Jenis jenis narkoba dan dampak dari setiap jenis jenisnya

1. Ganja (Kanabis) -Ini dikenal juga dengan istilah Mariyuana, Cimeng, Gelek, HasisGanja atau kanabis adalah nama singkat untuk tanaman Cannabis Sativa. Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat mempengaruhi suasana hati manusia dan cara orang tersebut melihat serta mendengar hal-hal disekitarnya. Ganja dianggap narkoba yang aman dibandingkan dengan putaw atau shabu. Kenyataannya sebagian besar pecandu narkoba memulai dengan mencoba ganja. Jika menggunakan ganja, maka pikiran akan menjadi lambat, terlihat bodoh dan membosankan. Ganja dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan dan rasa panik, depresi, kebingungan dan halusinasi. Cara menggunakan ganja yaitu dengan membuat lintingan rokok, dicampur dengan tembakau dan menghisapnya.

Dampak : Motivasi rendah & susah dikendalikan, depresi & paranoid, gangguan persepsi & berpikir; sulit konsentrasi; gerakan lambatGejala : Murung, tegang, mudah marah, rasa cemas berlebihan

1. EKSTASI - dikenal juga sebagai: Inex, enak, cui iin, flash, flipper, hammerEkstasi adalah nama umum jalanan untuk Methylenedioxymethamphetamine (MDMA). Ekstasi, yang pada dasarnya adalah stimulan yang memiliki efek halusinogenik, beredar dalam bentuk pil yang berwarna-warni yang dibedakan oleh cap. Biasanya ditelan, tetapi E juga bisa dihancurkan atau dihirup.

Dampak: kerusakan ginjal, hati & otak, kehilangan ingatan dalam jangka waktu yang lama, menggigil, berkeringat & muntah, tidak mampu untuk berpikir, melihat & menyelaraskan fungsi tubuhGejala: rasa cemas berlebihan, depresi, paranoid, kehilangan sensitifitas, akal sehat dan kesadaran. Sehingga kematian dapat terjadi karena gangguan pemnuluh darah jantung, dehidrasi, & pecahnya pembuluh darah di otak.

1. KOKAIN: dikenal juga sebagai Crack, daun koka, pstasta kokaKokain adalah salah satu jenis narkoba, dengan efek stimulan. Kokain diisolasi dari daun tanaman Erythroxylum coca Lam.

Dampak: memicu serangan jantung, stroke & gagal ginjal, perilaku agresif, gemetar berlebihan, pandangan kabur, halusinasiGejala: mudah marah, depresi, cemas & gelisah, kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu

1. HEROIN: dikenal juga sebagai: White, Smack, Junk, Serbuk Putih, Medicine, UbatHeroin merupakan senyawa semi-sintetik yang dihasilkan dari proses esterisasi molekul morphine dengan 2 molekul acetic acid. Molekul heroin memiliki dua gugus acetyl sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier). Oleh karena itu pemakaian heroin melalui proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan kesenangan (euphoria) lebih tinggi daripada morphine serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke dalam air.

Dampak: detak jantung lemah & sesak napas, kerusakan paru-paru, ginjal & hati, dapat menularkan virus HIV A,B, D dan infeksi lainnya, sulit konsentrasi, penurunan kesadaranGejala: sulit tidur, mata & hidung berarir, mudah marah & gelisah, tremor & kram tubuh, menggigil & berkeringat, diare & muntah. Jika overdosis bisa menyebabkan kematian karena pusat pernapasan di otak tertekan & lumpuh

1. KETAMINE: Dikenal juga sebagai Vit K, Kitkat, K, Spesial KKetamin (K Khusus, K Super) menyebabkan kurangnya kesadaran terhadap rasa sakit dan terhadap lingkungan umum, menyebabkan perasaan berpencar atau merasa terbuang. Ketamine biasanya dihirup tetapi kemungkinan disuntikkan melalui nadi.

Dampak: sulit menggerakkan anggota tubuh, gangguan persepsi, pendengaran, penglihatan, penciuman, sentuhan & rasa, berhalusiansiGejala: sulit tidur, depresi, mudah marah & tersinggung, ering menguap. Jika overdosis bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan kematin

1. LYSERGIDE: Acid, Trips, Blotters, Tabs, Stamps, Balck Sesame, Seed, Micro, Micro DotLSD atau Lysergic Acid termasuk sebagai narkotika golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah

Dampak: memacu detak jantung, napas & temperatur tubuh, mati rasa, gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman, sulit berkonsentrasi

1. SHABU dikenal juga sebagai: Ice, Ubas, MethamphetamineBerupa bubuk warna putih dan keabu-abuan

Dampak: gangguan fungsi hati, ginjal dan urat syaraf, perilaku abnormal, mudah bingung, berkhayal & berhalusinasi, mudah cemas & marahGejala: timbul rasa gelisah, cemas, depresi & marah, susah tidur, pernafasan menjadi pendek, jantung berdebar, hilang nafsu makan

1. INHALANTS digunakan dengan cara dihirup atau dihisapAdalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.

Dampak: kerusakan permanen pada otak, hati & ginjal, cenderung mengalami pendarahan pada hidung (mimisan), kehilangan ingatan, sulit belajar & melihat sesuatu secara jelas, kehilangan kendali tubuh, kram, nyeri dan batuk parahGEJALA: pusing, gemetar, mudah marah, sulit tidurHirupan mendadak dapat menyebabkan serangan jantung, pecahnya pembuluh darah di otak, hingga kematian1. ERIMIN 5

Dampak: Sulit bicara, bergerak, ketidakselarasan fungsi tubuh, gangguan berfikir dan pandangan, hilangnya kesadaranGejala: cemas & gelisah, insomnia, mudah marah, denyut jantung yang cepat, keringat berlebihan, kejang & kram perut, mudah bingung, histeris. Jika Overdosis dapat menyebabkan sulit bernapas dan kematian

3. Faktor internal dan eksternal memakai narkoba FAKTOR INTERNAL1. Gangguan kepribadianGangguan cara berfikir, yaitu seseorang dapat terjerumus dalam penggunaan narkoba karena memiliki cara berpikir negatif dan menggunakan penalaran yang semaunya sendiri.Gangguan emosi, yaitu seseorang yang terjerumus dalam penggunaa narkoba karena memiliki emosi yang masih labil (mudah marah, mudah sedih, mudah putus asa dan selalu ingin menuruti gejolak hati) sehingga kemampuan pengontrolan atau penguasaan diri terhambat.2. Pengaruh usiaYang paling mudah terjerumus dalam pemakai narkoba pada umumnya adalah anak-anak yang menuju tahap dewasa awal. Karena pada tahap ini kelenjar kelamin mulai menghasilkan hormon yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seksual anak. Pada saat-saat ini juga remaja mengalami perasaan ketidakpastian, disatu sisi merasa sudah bukan kanak-kanak lagi, akan tetapi juga belum mampu menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa karena memang masih sangat muda dan kurang pengalaman. Pada masa ini remaja lebih senang bergaul dengan teman-teman sebayanya, ingin jadi anak gaul yang diterima didalam lingkungannya dan mulai mencari identitas dirinya. Ingin ngetrend dan mendapat pengakuan dari lingkungannya. Rasa ingin tahu besar dan suka coba-coba, padahal pemahaman akan resiko sangat kurang karena sedikitnya pengalaman dan juga penalaran yang kurang.3. Religius yang rendahAnak yang bertumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang religiusitasnya rendah, bahkan tidak pernah mendapat pengajaran dan pengertian mengenai Tuhannya secara benar, maka biasanya memiliki kecerdasan spritual yang rendah. Dengan demikian tidak ada patokan akan nilai-nilai yang dianutnya untuk bertindak, sehingga berperilaku sesuka hatinya, tidak tahu masalah yang baik dan buruk dan tidak takut akan berbuat dosa.FAKTOR EKSTERNAL1. Lingkungan tempat tinggal dan masyarakat pada umumnyaTempat tinggal yang padat dan memiliki kemudahan menemukan tempat-tempat hiburan, tentu sangat jelas bahwa ia mempunyai dampak yang negatif bagi anak-anak remaja awal. Lagi pula, sekarang masyarakat pada umumnya sudah mulai mengenal beberapa budaya asing seperti klub malam, diskotik dan tempat-tempat hiburan lainnya yang di dalamnya terdapat banyak pemasaran narkoba.

2. Keadaan sekolahPada saat ini target utama mengedaran atau pemasaran narkoba banyak terdapat di lingkaran sekolah. Lingkungan sekolah memang memiliki iklim belajar dan bersahabat, tetapi juga akan merupakan ajang persaingan yang keras, ada yang ingin berprestasi, ada yang ingin terlihat bergengsi, ada yang ingin terlihat sok hebat dan ini akan membuat sebagian siswanya mengalami frustasi, bahkan ada sebagian yang ingin melarikan diri dari tuntutan untuk berprestasi. Murid yang demikian ini adalah murid yang memiliki resiko tinggi untuk menjadi anti sosial atau terlibat ke dalam kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.

3. Pengaruh teman sebayaTeman-teman ini juga mempunyai pengaruh besar bagi anak-anak remaja, mereka merasa dekat satu sama lain dan biasanya sudah membentuk kelompok (geng), mereka mempunyai rasa senasib dan sepenaggungan, rasa solidaritas tinggi. Dengan demikian, mereka akan dengan mudahnya melakukan hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh kelompoknya. Mereka tidak memikirkan baik buruknya, tetapi memikirkan apa itu menyenangkan atau tidak. Juga tidak mempertimbangkan akan adanya resiko-resiko bagi dirinya. Bahkan, untuk memenuhi kekeinginannya agar diterima kelompoknya, mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal yang sebenarnya disadari merupakan perbuatan yang tidak baik.4. KeluargaKeluarga mempunyai peranan terpenting didalam pendidikan dan pembentukan karakter anak. Sejak lahir si anak diasuh didalam keluarga sehingga pertumbuhan dan perkembangan hidupnya tidak terlepas dari apa yang disediakan dan diberikan keluarganya. Dengan kata lain, karakter atau kepribadian anak terbentuk oleh pola asuh yang sejak kecil diperolehnya. keluarga dapat menjadi faktor resiko tertinggi bagi penyalahgunaan narkoba jika di dalam keluarga komunikasi antar anak dan orangtua kurang efektif, hubungan ayah dan ibu kurang harmonis, lingkungan keluarga terlalu permisif atau terlalu otoriter dan orangtua atau anggota keluarga lainnya telah menggunakan narkoba.5. Ketersediaan narkobaKetersediaan narkoba yang dimaksud adalah mudahnya mendapat jenis dari narkoba sekarang ini, juga adanya persepsi bahwa dengan mengkonsumsi dapat menyelesaikan persoalan. Didukung lagi dengan cara menggunakan narkoba yang sangat mudah, misalnya diisap, disuntik, ditelan dan sebagainya. Serta Peredaran pengedar narkoba sudah masuk ke pelosok wilayah dimana berkumpulnya remaja.* Sehingga tidak butuh usaha yang banyak dalam memperoleh dan menggunakannya

4. Pergaulan pemuda pemudi ditinjau dari etika dan agama kristen Jika remaja memahami makna kristen dengan baik, sebenarnya kriminalitas tidak akan terjadi pada remaja kristen. Sebab, nilai-nilai yang terkandung dalam alkitab telah mengajarkan kepada umat kristen untuk hidup serupa dengan kristus. Dan, jika seseorang hidup seruap dengan kristus, ia tidak akan bersentuhan dengan tindakan jahat menurut hukum alkitab dan kriminalitas menurut hukum negara. Dari sini, kita dapat menyimpulkan kriminalitas remaja kristen terjadi karena kurangnya pendidikan agama kristen yang baik kepada mereka, sehingga remaja kurang memahami arti kehidupan kristen yang sesungguhnya.Cara mencegah agar remaja kristen tidak melakukan tindakan kriminalitas.1. Menyerahkan mereka kepada Allah sejak awal (Matius 19-14).Tetapi Yesus berkataBiarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalangi mereka untuk datang kepadaku; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya sorga2. Mengajarkan remaja untuk takut akan Tuhan dan menjauhi dosa (Ulangan 6:1-2)inilah perintah, yakni ketetapan yang aku ajarkan kepadamu atas perintah Tuhan,Allahmu, untuk dilakukan kemana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidup engkau dan anak-anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu dan berpegangan kepada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu dan supaya lanjut umurmu.3. Mengajarkan mereka untuk menghormati Orangtua (10 Hukum Taurat)4. Mengajarkan mereka untuk mencintai diri mereka sendiri (1 Korintus 6:19)Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

5. Mengajarkan mereka bahwa ada pengampunan bagi setiap dosa yang telah dilakukan dan berani menjadi pribadi yang lebih baik (Ibrani 12:7-8)Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukanmu kamu seperti anak, Dimanakah terdapat anak yang tidak oleh Ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang

5. Pandangan hukum , agama, sosial, psikologi, kesehatan, ekonomi, terhadap akibat penggunaan narkoba Pandangan sosiologi dan psikologiMenurut Badan Narkotika Nasional (2004) dampak psikologi dan sosiologi terhadap penggunaan narkotika: 1. Cenderung berbohong 2. Emosi tidak terkendali 3. Tidak memiliki tanggung jawab 4. Hubungan dengan keluarga, teman, dan lingkungan terganggu 5. Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan6. Tidak peduli dengan nilai dan norma yang ada 7. Cenderung menghindari kontak langsung dengan orang lain 8. Cenderung melakukan tindakan pidanaDari hal ini social support sangat berpengaruh terhadap pengguna narkotikaOrang yang sudah ketergantungan dengan narkoba merupakan suatu kelompok yang membutuhkan dukungan khusus karena ada penolakan terhadap mereka, rasa malu, stress atau frustasi. Jika social support tidak mendukung keberadaan mereka maka mereka akan merasa terasingkan bahkan berpikiran tidak diperdulikan lagi. Hal ini akan mengakibatkan dampak buruk sehingga dia akan menggunakan narkoba tersebut bahkan akan mengalami overdosis dan mengakibatkan kematian Pandangan HukumHukum Pengaturan narkotika berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 (UU No.35 tahun 2009), bertujuan untuk menjamin ketersediaan kepentingan kesehatan dan ilmu pengetahuan, pencegahan penyalahgunaan narkotika, serta pemberantasan peredaran gelap narkotika. Kejahatan narkotika (the drug trafficking industry), merupakan bagian dari kelompok kegiatan organisasi-organisasi kejahatan transnasional.Undang-undang Narkotika pada BAB IX pasal 53 dan 54 yang masih minim pengobatan dan rehabilitasi. Turunnya Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2011 (PP No.25 Tahun 2011) Tentang Wajib Lapor Bagi Penyalahguna Narkotika, merupakan wujud komitmen negara untuk mengakomodir hak pecandu dalam mendapatkan layanan terapi dan rehabililtasi, karena dengan payung hukum pasal 54 Undang-Undang Narkotika serta PP No.25 Tahun 2011 dan Permenkes RI No. 1305 dan 2171 tahun 2011 ini, para penyalahguna tidak akan dijebloskan ke dalam penjara jika terbukti hanya mengkonsumsi narkotika, namun justru akan mendapatkan layanan rehabilitasi. Pasal 54 dan 56 Undang-Undang Narkotika mengatur kewajiban pecandu untuk melakukan rehabilitas Pandangan Kesehatan

Dalam dunia kedokteran narkoba tidak selalu berdampak buruk.Apabila dilakukan dengan menggunakan dosis dan pemakaian yang tepat.

Adapun dampak baiknya ialah

1). Untuk menenangkan orang yang terkena sakitjiwa 2). Untuk dipakai dalam terapi dengan menggunakan senyawa p sikotropika yang berguna untuk membius pasien pada saat ingin operasi

negatife ialah

1). Ketergantungan 2). Mengalami sesak nafas 3). Denyut jantung melemah 4). Hilangnya nafsu makan 5). Menimbulkan kematian

Pandangan Agama

Narkoba = Haram Janganlah turut mengambil bagian dan perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan itu (Gal 5 : 11) Yesus berkata kepada muridnya setiap orang yang harus mengikuti aku,dia harus menyangkal(Mat 16 : 24) Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik(1 Kor 15 : 33) Dari ketiga ayat tersebut kita sebagai umat kristiani dilarang untung melakukan perbutan kegelapan seperti menyalah gunakan narkoba tetapi sebaliknya kita harus mengikuti Yesus dengan menyangkal semua tindakan yang membawakan hawa nafsu terhadap diri sendiri yang akan membawa kehinaan serta merusak kebiasaan yang baik selama ini.

Pandangan Ekonomi Dalam segi ekonomi, narkoba sangat merugikan sekali bagi penggunanya karena: Menghabiskan biaya besar , Kerugiaan buat negara karena hancurnya SDM bangsa.

6. Gejala gejala putus obat Gejala putus obat adalah suatu keadaan yang serius dan kritis yang mengganggu jasmani atau rohani pada seseorang yang ketagihan narkoba tertentu dan karena putus obat kebutuhan tubuh akan obay obattan tdk terpenuhiGejalanya adalah: 1. Timbul rasa sakit pada seluruh tubuh (terutama tulang dan sendi terasa sakit dan ngilu) 2. Gelisah 3. Kedinginan 4. Mual /diare 5. Kram perut 6. Pupil mata melebar 7. Demam 8. Kejang otot 9. Hilangny nafsu makan

7. Proses pencegahan penggunaan narkoba Terdapat 3 jenis pencegahan yaitu : Pencegahan primer ditujukan kepada individu,kelompok, komunitas, atau masyarakat luas yang belum nampak tanda-tanda adanya kasus penyalahgunaan narkotika meliputi kegiatan akternatif untuk menghindarkan individu, kelompok serta memperkuat kemampuannya menolak narkotika. Pencegahan sekunder ditujukan kepada individu,kelompok, komunitas, atau masyarakat luas yang rentan terhadap atau telah menunjukkan adanya gejala kasus penyalahgunaan narkotika. Pencegahan tersier ditujukan kepada mereka yang sudah menjadi pengguna biasa atau yang telah menderita ketergantungan melalui pelayanan, perawatan,dan pemulihan agar tidak kembali menjadi pengguna lagi .

8. Penanganan yang tepat untuk kelompok penyalahguna narkoba Dalam penanganan pemakai narkoba terdapat beberapa tahap penganganan yaitu :1. Represif (penindakan)Program represif adalah program penindakan terhadap produsen,bandar , pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum.Program ini merupakan instansi pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba. Selain mengendalikan produksi dan distribusi , program represif berupa penindakan juga dilakukan terhadap pemakai sebagai pelanggar 2. Kuratif ( pengobatan )Ditujukan kepada para pengguna narkoba. Tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus. Bentuk kegiatan kuratif : Penghentian pemakaian narkoba Pengobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba. Pengobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba. Pengobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba ( penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pneumonia, dll.