Laporan Tugas Besar Bab V.docx
description
Transcript of Laporan Tugas Besar Bab V.docx
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari serangkaian proses pembuatan pesawat terbang pada penelitian Proses
Manufaktur yang dilakukan di Laboratorium Sistem Produksi FT. UNTIRTA dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Alat keselamatan yang digunakan pada setiap stasiun proses pembuatan
komponen pesawat terbang hampir sama, di stasiun pengukuran dan pemolaan
digunakan kaca mata. Di stasiun pemotongan digunakan kaca mata, masker,
sarung tangan, pakaian kerja, dan sepatu kerja. Di stasiun penghalusan
digunakan kaca mata, masker, sarung tangan, pakaian kerja, dan sepatu kerja. Di
stasiun penggurdian digunakan kaca mata, masker, sarung tangan, pakaian kerja,
dan sepatu kerja. Di stasiun pengetapan digunakan kaca mata, masker, sarung
tangan, pakaian kerja, dan sepatu kerja. Sedangkan di stasiun penekukan cukup
digunakan alat keselamatan sarung tangan.
b. Komponen-komponen pesawat terbang diproduksi menggunakan beberapa
mesin, untuk pembuatan body digunakan mesin cutting, mesin gerinda dan
mesin gurdi. Untuk pembuatan sayap bawah digunakan mesin gerinda dan mesin
gurdi. Untuk pembuatan tiang digunakan mesin cutting, mesin gerinda dan alat
tap. Untuk pembuatan sayap atas digunakan mesin gerinda dan mesin gurdi.
Untuk pembuatan baling-baling digunakan mesin cutting, mesin gerinda, dan
mesin gurdi. Untuk pembuatan sayap belakang digunakan mesin cutting, mesin
gerinda dan mesin gurdi. Untuk pembuatan penyangga depan digunakan mesin
cutting, mesin gerinda, mesin gurdi, dan alat bending. Untuk penyangga
belakang digunakan mesin cutting, mesin gerinda, mesin gurdi, dan alat
bending. Untuk pembuatan roda depan digunakan mesin cutting, mesin gerinda,
dan mesin gurdi. Untuk pembuatan as roda digunakan mesin cutting, mesin
gerinda, mesin gurdi, mesin bubut, dan alat tap. Sedangkan untuk pembuatan
roda belakang digunakan mesin cutting, mesin gerinda, mesin gurdi, dan mesin
bubut.
V-1
V-2
c. Jumlah waktu yang digunakan untuk membuat tiap komponen produk
bervariasi. Untuk pembuatan komponen body menghabiskan waktu sebanyak
2766 detik. Untuk pembuatan komponen sayap bawah menghabiskan waktu
sebanyak 1940 detik. Untuk pembuatan komponen tiang menghabiskan waktu
sebanyak 2634,84 detik. Untuk pembuatan komponen sayap atas menghabiskan
waktu sebanyak 630 detik. Untuk pembuatan komponen baling-baling
menghabiskan waktu sebanyak 369,86 detik. Untuk pembuatan komponen sayap
belakang menghabiskan waktu sebanyak 622,91 detik. Untuk pembuatan
komponen penyangga depan menghabiskan waktu sebanyak 628 detik. Untuk
pembuatan komponen penyangga belakang menghabiskan waktu sebanyak 761
detik. Untuk pembuatan komponen roda depan menghabiskan waktu sebanyak
925,15 detik. Untuk pembuatan komponen as roda menghabiskan waktu
sebanyak 1818 detik, sedangkan untuk pembuatan komponen roda belakang
menghabiskan waktu sebanyak 402,98 detik. Adapun keseluruhan pembuatan
produk menghabiskan waktu sebanyak 13498,74 detik.
d. Adapun proses yang digunakan pada setiap komponen-komponen pesawat
terbang sudah terurut dengan baik. Untuk proses pembuatan komponen body
dilalui dengan proses pengukuran & pemolaan pertama, pemotongan,
penghalusan, pengukuran & pemolaan kedua, penggurdian. Untuk proses
pembuatan komponen sayap bawah pengukuran & pemolaan, penghalusan, dan
penggurdian. Untuk proses pembuatan komponen tiang dilalui proses
pengukuran & pemolaan, pemotongan, penghalusan, dan pengetapan. Untuk
proses pembuatan komponen sayap atas dilalui proses pengukuran & pemolaan,
penghalusan, dan penggurdian. Untuk proses pembuatan komponen baling-
baling dilalui dengan pengukuran & pemolaan, pemotongan, penghalusan, dan
penggurdian. Untuk proses pembuatan komponen sayap belakang dilalui proses
pengukuran & pemolaan, pemotongan, penghalusan, dan penggurdian. Untuk
proses pembuatan komponen penyangga depan dilalui proses pengukuran &
pemolaan, pemotongan, penggurdian, penghalusan, dan penekukan. Untuk
proses pembuatan komponen penyangga belakang dilalui proses pengukuran &
pemolaan, pemotongan, penggurdian, penghalusan, dan penekukan. Untuk
proses pembuatan komponen roda depan dilalui proses pengukuran & pemolaan,
V-3
pemotongan, penghalusan, dan penggurdian. Untuk proses pembuatan
komponen as roda dilalui proses pengukuran & pemolaan, pemotongan,
pembubutan, penghalusan, penggurdian, dan pengetapan. Untuk proses
pembuatan komponen roda belakang dilalui proses pengukuran & pemolaan,
pembubutan, pemotongan, penghalusan, dan penggurdian.
e. Perakitan seluruh komponen-komponen pesawat terbang dilakukan dengan
proses yang terurut. Perakitan I terdiri dari perakitan body dan komponen sayap
bawah. Perakitan I kemudian dirakit dengan sayap belakang yang diberi nama
perakitan II. Perakitan selanjutnya yaitu perakitan III, dimana hasil perakitan II
dirakit kembali dengan komponen baling-baling. Kemudian perakitan III dirakit
dengan tiang, jadilah perakitan IV. Selanjutnya perakitan V , yaitu perakitan IV
yang dirakit dengan sayap atas. Kemudian perakitan V dirakit kembali dengan
penyangga depan, diberi nama perakitan VI. Hasil perakitan VI tersebut dirakit
dengan penyangga belakang, jadilah perakitan VII. Perakitan VII yang dirakit
dengan roda belakang bernama perakitan VIII. Pada perakitan terakhir yaitu
perakitan IX, komponen as, roda depan dan hasil dari perakitan VIII dirakit
kembali menjadi produk pesawat terbang.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Operator wajib menggunakan safety selama penelitian.
b. Sebaiknya operator meningkatkan ketelitian pada saat melakukan seluruh
rangkaian produksi miniatur pesawat terbang, termasuk memberikan toleransi
pengukuran agar setelah material tersebut diproses ukuran komponen tidak lebih
kecil dari ukuran seharusnya.
c. Sebaiknya operator berhati-hati pada saat menggunakan mesin ataupun alat bantu
kerja karena selain menghindari kecelakaan kerja juga menghindari
ketidaksimetrisan bentuk dan ukuran komponen.
d. Sebaiknya operator tidak menggunakan sarung tangan yang berbahan benang pada
saat proses pembubutan karena dikhawatirkan benang dari sarung tangan tersebut
ikut terlilit mesin bubut pada saat bekerja.
V-4
e. Sebaiknya operator memahami dengan benar lokasi penempatan komponen
pesawat terbang agar tidak adanya waktu terbuang untuk mengulangi pemasangan
komponen-komponen tersebut.