LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN …... · Tas berperan penting dalam aktivitas manusia,...
Transcript of LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN …... · Tas berperan penting dalam aktivitas manusia,...
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA
PROMOSI PADA PERUSAHAAN TAS AAN’S COLLECTION
SURAKARTA
Oleh :
Anik Sarwati
NIM : K3203002
PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Solo sebagai kota budaya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena
Solo memang mempunyai beragam jenis kebudayaan. Tidak hanya kebudayaan
saja yang beraneka ragam, kehidupan sosial masyarakatnya pun beraneka ragam,
salah satunya mata pencaharian. Sebagian masyarakatnya sebagai karyawan
sebuah pabrik, pegawai negeri dan ada yang memanfaatkan keahliannya untuk
membuka usaha sendiri, meskipun usaha kecil. Karena pada kenyataanya
sebagian besar usaha di Indonesia adalah berskala kecil, sangat kecil dengan
jumlah karyawan 20 orang atau bahkan kurang dari itu. Berdasarkan Undang-
undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, "usaha kecil adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala (seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini), usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi juga usaha
informal dan usaha kecil tradisional". Sedangkan Biro Pusat Statistik
mendefinisikan bahwa "usaha kecil adalah usaha yang mempekerjakan antara 5-
19 tenaga kerja" (R. Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996: 29).
Aan’s collection adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha
produsen tas. Aan’s collection adalah wujud usaha yang didirikan oleh bapak
Aan Sudarwanto dengan mengandalkan keahliannya dalam membuat kerajinan
tas. Aan’s collection terletak di daerah Jl. Kolonel Sugiyono, Sumber Nayu RT.
06/ RW. 12, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. Awalnya Aan’s collection hanya
memproduksi tas wanita saja karena target konsumennya sebagian besar adalah
para wanita. Dikarenakan respon pasar yang baik Aan’s collection mulai
mengembangkan usahanya dengan memproduksi berbagai jenis tas, seperti tas
sekolah, tas kantor, tas travel, koper, tas olah raga dan lain sebagainya. Tentunya
dengan memperhatikan permintaan pasar dan trend yang digemari pada tiap
musimnya. ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk
1
mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan ide (Philip
Kotler, 1987: 3).
Tas berperan penting dalam aktivitas manusia, manusia memiliki berbagai
aktivitas dan setiap kegiatan memerlukan alat pendukungnya salah satunya adalah
tas. Gunarto dan Sugiyono (1979: 2) mengemukakan: “Tas adalah tempat untuk
menyimpan sesuatu baik alat-alat atau barang-barang yang diperlukan, semisal
sebagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya”. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) didefinisikan: "Tas adalah kemasan atau
wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya bertali, dipakai
untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu". Untuk memilih tas yang
tepat memang tidak mudah selain kenyamanan, desain yang tak lekang termakan
waktu adalah hal yang penting. Sama halnya dengan pakaian, pemakaian tas yang
tepat juga mampu menunjang penampilan seseorang. Disisi lain kehadiran produk
yang menarik dan trendi dapat meningkatkan prestige atau image bagi yang
memakainya. Maka Aan’s collection menitik beratkan untuk memudahkan klien
memperoleh berbagai koleksi tas terkini dengan harga terjangkau dan selalu
mendatangkan koleksi tas trend terkini pada setiap musimnya. Tentunya desain-
desain yang diambil adalah dengan memadukan antara simple dan modern,
kualitas, kreativitas, dan fungsional.
Aan’s collection memiliki sistem produksi sendiri dan melayani pesanan
atau order. Ketika pesanan memasuki masa-masa sepi, produktivitas industri bisa
menurun dan berimbas pada pendataan hasil produksi yang kurang maksimal.
Produk Aan’s collection banyak dipasarkan bagi konsumen lokal yaitu wilayah
Solo dan sekitarnya, selain itu daerah luar seperti Semarang, Surabaya, Tegal dan
Jakarta. Aan’s collection memiliki gagasan untuk meningkatkan pemasaran
produksinya dan tidak hanya sebagai produsen saja tetapi juga sebagai penyalur
langsung kepada konsumen. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli
ataupun peminatnya. Oleh karena itu, Aan’s collection dalam kegiatan pemasaran
produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa
yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang
pemasaran produk yaitu melalui kegiatan promosi dengan tujuan meningkatkan
daya tarik dan daya beli masyarakat.
Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan
strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan. Terutama pada saat ini
ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu
senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan
usaha. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak
mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan
berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa
perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Promosi berguna untuk
memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat,
memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta
cara penggunannya. Memperkenalkan barang atau jasa baru menjadi keharusan
bagi Aan’s collection untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat
agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Oleh karena itu strategi pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi
pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Secara mikro, diharapkan
angka penjualan dari produk akan meningkat dan masyarakat luas bisa mengenal
Aan’s collection sebagai produsen tas yang memiliki image baik. Sedangkan
secara makro meningkatkan potensi daerah Solo dengan adanya industri Aan’s
collection sebagai salah satu aset daerah yang perlu dikembangkan. Sehingga
dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Karena
semakin besar produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
maka akan semakin sukses dalam penjualannya sehingga laba yang diperoleh
semakin besar.
Promosi lebih dimengerti oleh banyak orang apabila promosi dilakukan
melalui penggunaan media grafis, karena lebih inovatif dan mendapat tempat
yang berkesan untuk semua konsumen. Desain promosi yang baik akan menjadi
kunci sukses keberhasilan suatu strategi pemasaran, maka desain promosi
3
haruslah dirancang sedemikian rupa dengan menerapkan prinsip-prinsip dalam
sebuah desain komunikasi visual dan didasarkan pada kesamaan persepsi antara
perusahaan, pendesain, dan sasaran konsumen yang dibidiknya. Sehingga tidak
terjadi salah pengertian dan pemahaman terhadap pesan yang disampaikan.
Promosi melalui desain komunikasi visual diharapkan dapat mendongkrak dan
menaikkan omset dan daya tarik konsumen terhadap perusahaan dan produk
Aan’s collection.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari keterangan di atas penulis tertarik mengangkat
permasalahan yang dihadapi perusahaan Aan’s collection yang berada di
Surakarta. Melalui langkah-langkah pemasaran berupa pemanfaatan komunikasi
visual sebagai sarana yang tepat dalam pemasaran produknya. Pemanfaatan peran
promosi dalam upaya melakukan desain promosi ini terdapat beberapa
permasalahan, antara lain:
1. Bagaimana menciptakan desain promosi yang kreatif, efektif dan komunikatif
yang dapat menjadikan Aan’s collection memiliki brand image yang kuat
sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli konsumen?
2. Media komunikasi visual apa yang relevan untuk memperkenalkan Aan’s
collection sebagai produsen tas kepada konsumen?
C. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan merupakan motivasi untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam mengenalkan produk Aan’s collection kepada calon konsumen
untuk sector lokal (Solo dan sekitarnya) dan tidak menutup kemungkinan untuk
sektor nasional. Adapun tujuan perancangan tersebut adalah :
1. Menjadikan produk Aan’s collection memiliki brand image yang kuat dan
dikenal oleh masyarakat.
2. Merancang desain promosi yang tepat dan efisien melalui desain grafis yang
sesuai dengan karakter produk sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan
daya beli masyarakat.
D. Manfaat Perancangan
1. Manfaat Praktis
Perancangan ini dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan sebagai cara
untuk meningkatkan citra baru kepada konsumen yang bersifat positif serta
mendukung promosi perusahaan Aan’s collection sehingga dapat meningkatkan
daya tarik dan daya beli terhadap produk.
2. Manfaat teoritis
Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan
sarana promosi dan studi tentang perancangan sebuah media promosi, serta
sebagai konsep yang kuat sehingga mampu menghasilkan solusi pemecahan
masalah pada perusahaan Aan’s collection. Desain ini diharapkan dapat menjadi
model pertimbangan dalam promosi suatu produk perusahaan tertentu.
E. BATASAN RUANG LINGKUP PERANCANGAN
Kategori Desain Sasaran
Lambang Logo, typografi, slogan,
warna.
Merancang lambang yang
khas sehingga dapat
tertanam dimasyarakat.
Publikasi Main board/ papan nama,
Katalog, Banner,
Petunjuk arah
Mudah dikenali dan
dibaca
Stationary Kartu nama, Kertas surat,
Amplop, Map, Memo,
Nota, Stempel
Jelas serta tidak rancu
Merchandise kalender
Memiliki nilai tambah
dari konsumen
Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan
F. Metode Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang ada, dalam hal ini akan menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data diskriptif berwujud kata-kata dalam kalimat
atau gambar-gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka atau
jumlah (H.B Sutopo, 1988 : 10). Metode ini dipilih karena lebih mudah
menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden dan lebih
peka serta mudah menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama
dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Bagan 1. Metode perancangan
1. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus digunakan
dalam mengadakan suatu penelitian agar memperoleh data sesuai yang
diharapkan, karena dalam penelitian terkumpulnya data yang sesuai merupakan
Penyusunan Konsep Perancangan
Pengembangan Perancangan
Konsep Kreatif
Master Design
Pengumpulan Data Lapangan
Pengkajian Data Pustaka
Analisis Data
6
faktor yang sangat penting. Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut
penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data antara lain:
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara kedua belah pihak yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai. Moleong Lexy. J (2004: 135),
mengemukakan: "Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu". Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan informan
kunci yaitu Bapak Aan Sudarwanto sebagai pemilik perusahaan Aan's collection.
Terlebih dahulu penulis mempersiapkan masalah "pertanyaan" yang akan
diajukan. Jadi dalam hal ini peneliti menerapkan pendekatan menggunakan
petunjuk umum wawancara. Moleong Lexy. J (2004: 136), mengemukakan:
"Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka besar dan
garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan
pokok-pokok itu dilakukan sebelum wawancara dilakukan". Sebab dengan
membuat daftar pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada informan
berhubungan dengan masalah yang diteliti dimungkinkan tidak akan terjadi
pembicaraan di luar pokok permasalahan dan tujuan penelitian, serta diharapkan
lebih mendalam.
b. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara terbuka. Moleong Lexy. J (2004:
127), mengemukakan: "Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek,
sedangkan sebaliknya para subjek secara suka rela memberikan kesempatan
kepada pengamat untuk mengamati hal yang dilakukan oleh mereka". Sebab
dengan pengamatan secara terbuka ini antara pengamat dengan subjek akan saling
mengetahui, yaitu subjek menyadari ada seseorang yang mengamati, dengan
adanya saling menyadari antara pengamat dan subjek begitu juga sebaliknya,
maka dapat dimungkinkan adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara
keduabelah pihak. Sehingga subjek dengan suka rela memberikan kesempatan
7
kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi pada perusahaan
tersebut.
c. Dokumen
Dokumen digunakan untuk proses analisis, analisis dokumen merupakan
langkah yang ditempuh dalam penelitian untuk mengumpulkan data dengan
melalui arsip-arsip tertulis, foto maupun hasil karya. Moleong Lexy. J (2004:
161), mengemukakan: "Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena akan banyak hal dokumen sehingga sumber data banyak
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan". Dokumen yang
digunakan adalah hasil produk kerajinan tas Aan’s Collection, arsip tertulis yang
berhubungan dengan tempat penelitian, data perajin dan karyawannya, buku-buku
kajian teori yang relevan serta foto-foto hasil pemotretan di lokasi penelitian.
2. Metode Perancangan
a. Eksplorasi
Eksplorasi adalah suatu proses mental, proses berfikir yang mampu
menimbulkan ide-ide baru dan bila diaplikasikan secara praktis akan
menghasilkan cara-cara yang lebih efisien. Eksplorasi, disebut juga penjelajahan
atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu. Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk
mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki
kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau
komputer. Menurut L.H. Chapman (1978: 44-46), proses mencipta diawali dengan
tahapan upaya menemukan gagasan (inception of an idea) atau mencari sumber
gagasan, boleh juga dilihat sebagai tahapan mencari inspirasi atau ilham, atau
minimal mencari sumber inspirasi.
Mencari sumber inspirasi dengan melalukan riset dengan mengumpulkan
data dari observasi, wawancara dan berbagai sumber misalnya dari buku, majalah
dan internet untuk memperoleh informasi, foto dan material lainnya. Disamping
itu, dari buku dan internet dapat diperoleh ide koleksi dari reproduksi seni, iklan,
foto, grafik, ilustrasi atau gambar. Untuk melengkapi ide, ide tersebuat biarkan
singgah dikepala dan membuat sketsa agar dapat menemukan solusi masalah
desain. Jadi ide dari buku dan internet hanyalah sebagai referensi dan inspirasi
saja.
Pada tahapan eksplorasi ini harus mengacu pada intisari gagasan supaya
diperoleh fokus yang tajam dengan cara: a) mempertimbangkan/menentukan
khalayak sasaran; b) melihat kondisi lapangan; c) mengingat situasi
momentumnya. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan adalah: a) mengumpulkan
data; b) menghitung waktu pelaksanaan; c) pemilihan media; d) menentukan
teknik sajian, e) mengkalkulasi pembiayaan. Yang harus diingat dalam konteks ini
adalah merumuskan gagasan besar secara ringkas dalam satu halaman – satu
alinea – satu kalimat – satu kata. Pada intinya, kegiatan ini adalah mempersempit
masalah. Data-data tersebut diatas bias didapatkan dengan mengadakan penelitian
dan kita mencoba berbagai material dan kemungkinan. Semakin banyak
mendesain, seharusnya desainer semakin kaya akan pengetahuan, karena desainer
menemukan berbagai hal baru.
b. Inkubasi.
Tahapan ini merupakan tahapan pengelompokan ide, yaitu data yang
sudah terkumpul dipilah-pilah sesuai kelompok dan jenisnya, mana yang benar-
benar diperlukan sebagai bahan masukan dan mana yang perlu diperhatikan
sebagai dasar-dasar pengambilan keputusan untuk menggarap desain (Adi
Kusrianto, 2007: 129). Pada tahapan ini lebih pada menyempurnakan,
mengembangkan dan memantapkan gagasan awal menjadi gambaran pra visual
yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud konkrit.
Jadi gagasan yang muncul pada tahap awal itu, pada tahapan berikutnya
masih harus disempurnakan menjadi gagasan sedemikian rupa, sehingga nantinya
pada kerja penuangannya ke dalam media dengan mudah akan bias memperoleh
bentuk terminalnya. Temuan riset pradesain akhirnya menghasilkan petunjuk
desain (design brief) yang menjadi instrumen dalam menerjemahkan bahasa
positioning dan marketing ke dalam bahasa visual. Kristalisasinya dimanfaatkan
untuk menentukan tujuan kreatif, strategi kreatif dan rencana kreatif yang
dihadirkan dalam bentuk bahasa gambar, bahasa teks maupun bahasa bunyi yang
efektif, komunikatif dan persuasif.
c. Formalisasi
Dalam pandangan formalisasi adalah segala apresiasi dan proses aktivitas
seni menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter wujud
semesta. Pengertian seni dibangun didasarkan pada penjelajahan citra bentuk yang
bersumber pada impresi-impresi persepsional (Syafruddin, 2006). Menurut
Hurman Sahman (1993: 162), Tahapan formalisasi adalah tahapan mencoba
menelusuri bagaimana yang kita temukan itu terorganisasi menjadi tatanan
bentuk, warna, kontur, tekstur dan lokasi dalam ruang.
Dalam pembentukan visualisasi harus menyesuaikan desain dengan
elemen-elemen grafis seperti pemilihan type font (pemilihan huruf), image
(pemilihan gambar), layout (penataan letak), struktur (penyusunan urutan), paper
( pemilihan jenis kertas), ukuran (menentukan ukuran), Style (menentukan gaya),
dan finishing (proses tahap akhir/ penyelesaian). Proses visualisasi dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan media komputer. Dari penemuan
serta pengumpulan data dapat melakukan brainstorming dalam penuangan ide
kedalam bentuk visualisasi. Brainstorming adalah proses mengambil inspirasi dan
mengaturnya kedalam bentuk yang dapat dimasukkan dalam desain. Ide, gaya dan
unsur-unsur yang ingin disertakan dalam desain. Semua adalah bagian dari proses,
walaupun terkadang mereka masih agak kasar. Sketsa beberapa layout, lakukan
percobaan dengan skema warna dan tipografi, dan mencoba berbagai cara untuk
menyajikan grafik. Sketsa adalah bagian dari fase ini, selain menguji kreativitas
seseorang secara tradisional.
d. Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian . Penilaian ini bisa menjadi netral, positif
atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi
biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau
manfaatnya. Evaluasi merupakan proses menetapkan derajat karya bila
diperbandingkan dengan karya lainnya yang sejenis, tingkatannya berdasarkan
nilai estetik relatifnya (Hurman Sahman, 1993: 163).
Mengevaluasi atau menilai secara kritis mempersyaratkan para pelakunya
menempuh langlah-langkah sebagai berikut:
a. Sedapat mungkin mengkaitkan karya yang sedang ditelaah dengan sebanyak
mungkin karya-karya yang sejenis.
b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang sedang ditelaah.
c. Menetapkan sampai seberapa jauh karya yang sedang ditelaah itu
menyimpang dari yang telah ada sebelumnya.
d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang
tertentu yang melatarbelakanginya.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis adalah penyelidikan dan penguraian terhadap suatu
masalah untuk mengetahui yang sebenarnya. Noeng Muhadjir (2000: 104),
mengemukakan: ”Analisis data adalah merupakan upaya mencari dan menata
catatan dari observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman
peneliti dan menyajikan temuan bagi orang lain”. Metode yang akan penulis
gunakan sebagai data adalah:
a. Metode Analisis Komparatif
Menggunakan Metode Analisis Komparatif, yaitu dengan membandingkan
produk tas Aan’s collection dengan merk produk tas lain yang mempunyai
karakteristik sejenis ataupun berbeda. Melihat perbandingan itu maka
karakteristik produk Aan’s collection dapat lebih ditingkatkan dan dibedakan dari
para kompetitornya. Sehingga promosi yang dilakukan dapat lebih efektif dan
sesuai dengan sasaran.
b. Metode Analisis SWOT
Metode analisis SWOT berguna untuk mengetahui serta mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari produk perusahaan Aan's
Collection. Freddy Rangkuti (2001:18) mengemukakan: "Analisis Swot adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strength) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Treath) proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan". Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh komunikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang dan ancaman). Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan,
meliputi Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, Pengembangan, dan
Optimalisasi.
Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat
mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang
positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung
dalam Matriks Pakal yang terdiri dari: 1) Strategi PE – KU / peluang dan
kekuatan: mengembangkan peluang menjadi kekuatan; 2) Strategi PE – LEM /
peluang dan kelemahan: mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan; 3)
Strategi A – KU / ancaman dan kekuatan: mengenali dan mengantisipasi ancaman
untuk menambah kekuatan; 4) Strategi A – LEM / ancaman dan kelemahan:
mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan
(Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007: 19).
Masalah yang dianalisis diarahkan untuk mengetahui apakah iklan yang
ada sudah maksimal. Berawal dari masalah tersebut diharapkan dapat ditarik
kesimpulan yang digunakan untuk mencari pemecahan masalah yang selanjutnya
akan dijadikan dasar dalam membuat konsep perancangan. Adapun analisis
SWOT yang diperoleh sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan
telah terangkum dalam sebuah tabel yang dapat di lihat di bawah ini:
1) Strength (Kekuatan)
a) Memiliki produk unggulan tas wanita (handbag) dan mengeluarkan
beragam warna.
b) Memiliki harga yang relatif lebih terjangkau.
c) Memiliki garansi terhadap produk yang sudah dibeli.
d) Menggunakan warna merah untuk dijadikan warna image.
e) Memiliki karakter desain simple, namun menampilkan gaya yang modern
soft, dan elegance.
f) Menggunakan bahan kulit reptil (skin croco dan skin snake) dengan
menonjolkan motif teksturnya sebagai penambah daya tarik.
g) Tenaga kerja dari berbagai kalangan disiplin ilmu dan mempunyai
keahlian.
2) Weakness (Kelemahan)
a) Masyarakat kurang tahu tentang keberadaan Aan’s collection sebagai
produsen tas.
b) Kualitas tampilan desain promosi yang kurang komunikatif.
c) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang kontinyu.
d) Stasionary yang digunakan Aan’s collection masih rancu dan kurang
efektif.
e) Desain promosi media komunikasi visual tidak menampilkan keunggulan
atau ciri khas yang ada Aan’s collection.
3) Opportunity (Kesempatan)
a) Kesempatan untuk menjadi salah satu tempat tujuan membeli dan
membuat tas sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki Aan’s collection.
b) Menjadi salah satu produk fashion pilihan wanita.
c) Kualitas produk mampu bersaing dengan merk tas lain
4) Threat (Ancaman)
a) Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik perhatian konsumen secara
visual dan isi.
b) Kompetitor memiliki brandname yang sudah lebih dulu dikenal.
c) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik produk.
Tabel 2. Analisis SWOT
Eksternal
Opportunities
a. Kesempatan untuk
menjadi salah satu
tujuan untuk membuat
dan membeli tas
sangat terbuka dengan
segala potensinya.
b. mulai diminati para
wanita.
c. Kualitas produk
mampu bersaing
dengan tas merk lain.
Threats
a. Kompetitor sudah
terkenal.
b. Kompetitor lebih
awarnes, lebih
menarik konsumen
secara visual dan isi.
c. Kompetitor memiliki
persamaan
karakteristik.
d. Kompetitor lebih
lengkap sarana dan
prasarana.
e. Kompetitor memiliki
strategi promosi yang
terarah dan
berkelanjutan
I
n
t
e
r
n
Strenghts
1. Memiliki produk unggulan tas
wanita (handbag) dan beragam
warna.
2. Memiliki harga yang relatif lebih
terjangkau.
3. Memiliki garansi
4. Warna merah sebagai warna image
Aan’s collection.
5. Karakter desain produk lebih simple
namun menampilkan gaya yang
1256a. Tetap menggali
dan mempertahankan
produk-produk
unggulan dari Aan’s
collection.
125b. Terus berinovasi,
memperbanyak
referensi, selalu up to
date dengan
perkembangan mode
7ab. Pemilihan tenaga
kerja harus tetap
diperhatikan agar
kualitas produksi
dapat terpenuhi
seperti yang
diharapkan.
7ce. Mengikuti kegiatan
yang dapat
menambah wacana
a
l
modern,soft dan elegance.
6. kulit reptil (skin croco dan skin
snake) salah satu bahan yang
digunakan dengan menonjolkan
motif teksturnya.
7. Tenaga kerja dari kalangan disiplin
ilmu dan memiliki keahlian.
dan trend pasar.
3567c. Tetap menjaga
kualitas produk
dengan
mempertahankan
kualitas bahan dan
meningkatkan SDM
dengan berbagai
pelatihan dan
pembinaan.
baru seperti pameran
(fashion show) dalam
perkembangan dunia
mode.
Weaknesess
1. Masyarakat kurang tahu tentang
keberadaan Aan’s collection sebagai
produsen tas.
2. Kualitas tampilan desain promosi
yang kurang komunikatif.
3. Kurangnya promosi media
komunikasi visual.
4. Stasionary Aan’s collection masih
rancu dan kurang efektif.
13a. Mengadakan dan
membuat media
promosi guna
memberikan berbagai
informasi tentang
Aan’s collection
kepada masyarakat.
24b. menyusun dan
memperlihatkan
keunggulan dan
kekhasan produk
dengan dikemas secara
menarik dalam suatu
desain komunikasi
visual.
234ab. Mencari
informasi dan
referensi secara aktif
dari berbagai media
guna pengembangan
desain dan
mengetahui
keinginan pasar
2b. Merancang desain
yang komunikatif
sehingga masyarakat
dengan mudah dapat
menangkap apa yang
di promosikan.
BAB II
LANDASAN PERANCANGAN
A. Kajian Teori
Sebuah usaha merupakan suatu aktivitas yang dilakukan terus menerus
dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya untuk dapat mencapai visi dan misi
perusahaan, yaitu tercapainya target market di pasaran mencapai tingkat yang
tertinggi. Untuk dapat meraih target tersebut perusahaan akan melakukan proses
pengenalan dan mengkomunikasikan barang serta jasa yang akan ditawarkan pada
calon konsumen agar segera melakukan tindakan untuk mengubah sikap serta
menggunakan produk serta jasa yang ditawarkan. Hal ini merupakan proses
komunikasi visual.
Komunikasi visual merupakan penggabungan dua kata yaitu komunikasi
dan visual. Secara umum komunikasi memiliki arti sebagai proses pertukaran
pikiran atau gagasan, dan visual diartikan segala sesuatu yang dilihat dengan
indera penglihatan (visi). Komunikasi visual dapat diartikan sebagai proses
penyampaian, pertukaran ide atau gagasan menjadi sebuah visualisasi/
penggambaran yang dapat dilihat dengan indera penglihatan (Artini, 1990: 69).
1. Perancangan
Perancangan adalah suatu hasil dari merancang, rencana program yang
sesuai dengan fungsinya, nantinya akan ditranformasikan dalam bentuk desain.
Dijelaskan dalam Kamus Bahasa Indonesia (1990: 725), Perancangan adalah :
”Suatu proses, cara, pembuatan merancang, untuk tanda, batas dan sebagainya”
Jadi perancangan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemikiran seseorang yang
terencana sesuai dengan fungsinya sebagai dasar dari visualisasi bentuk desain.
2. Tinjauan Desain Komunikasi Visual
Menurut definisi desain komunikasi visual adalah ilmu yang bertujuan
mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai
media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola
16
elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta
komposisi warna serta lay out (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian
gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima
pesan ( Adi Kusrianto, 2007: 2).
Desain Komunikasi Visual adalah perancangan untuk mengadakan
komunikasi yang bersifat visual, artinya tidak menggunakan media yang bersifat
auditif (Kurnia Ahmad, 1992: 4). Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu
yang mempelajari tentang konsep komunikasi dan ungkapan kreatif; teknik dan
media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual; termasuk pula audio
yang mengolah elemen desain grafis berupa bentuk, gambar, huruf dan warna,
serta tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasaran.
Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni
terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk
informasi komunikasi visual diawali dengan mengenali permasalahan komuniksi
visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang
berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan
visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-
visual yang fungsionalis, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif.
a. Desain
Kurnia Ahmad (1992: 1) mengemukakan, ”Desain adalah rancangan, pola
dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusun, memecahkan masalah
yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi”. Kegiatan mendesain selalu
berkaitan dengan hal-hal yang kreatif, mencari alternatif baru dengan merancang
sesuatu sampai diperoleh bentuk yang seoptimal mungkin yang memperhitungkan
biaya, bahan dan waktu yang cermat. ”Desain adalah berkaitan dengan
perancangan, estetika, cita rasa serta kreativitas” (Adi Kusrianto, 2007: 10).
Desain lahir karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan dalam kualitas
hidup manusia. Sehingga desain merupakan jawaban atas tuntutan kebutuhan
tersebut, yang berawal dari timbulnya pemikiran untuk mewujudkan sesuatu yang
baru dan mengarah pada tujuan memenuhi tuntutan kebutuhan manusia. Menurut
Christopher Jones desain berarti upaya melakukan perubahan pada barang-barang
ciptaan manusia (S. Jonathan, hary Lubis, 2007: 4). Struktur (kerangka desain)
dalam sebuah desain biasanya memenuhi syarat antara lain ; 1) memenuhi maksud
atau fungsi dan kaidah estetik; 2) sederhana; 3) memenuhi proporsi terencana
menurut kegunaannya; 4) sesuai dengan material yang dipergunakan.
Unsur-unsur desain (moment of design) terdiri atas garis, ruang, warna,
dan tekstur adalah sebagai berikut:
1) Garis (Line), garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak
berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis selain dikenal
sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna.
Ciri khasnya garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang (Adi
Kusrianto,2007: 30). Beberapa sifat garis yaitu; a) Bersifat Grafis (Calligraphic
merk), misalnya: garis lurus, lengkung, bengkok, patah, bergelombang dan lain-
lain; b) Garis yang bersifat pengikat ruang, massa, warna, bentuk (structural line).
Structural line atau garis pengikat pada hakekatnya tidak ada garis. Garis ini lebih
merupakan suatu ilusi atau sugesti. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu
bentuk atau kumpulan dari bidang, batas-batas dari suatu warna atau nada
selanjutnya garis dalam desain komunikasi visual berperan sebagai pemberi aksen
pembatas kolom.
Berikut ini macam-macam garis, antara lain: a) Garis Lurus digunakan
sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu. Misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi
ketenangan, dan lain-lain; b) Garis Verbal yaitu garis yang berdiri tegak lurus,
garis vertikal mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas kebawah dan
dengan menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian
yang nyata; c) Garis Horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan
cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna
memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat; d) Garis Diagonal adalah
garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan, garis diagonal mempunyai sifat
memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Oleh karena itu garis
diagonal digunakan untuk memberi kesan tekanan atau emphasis; e) Garis
Lengkung adalah garis lengkung yang dibengkokkan. Garis lengkung mempunyai
kesan pada perasaan yang kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif. Diantaranya garis
yang berlawanan dan garis transisi. Garis transisi adalah garis yang dengan mudah
dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang yang lainnya contoh yaitu
garis selang seling, garis berirama dan garis memancar. Dalam garis berirama
terjadi gerakan yang diperoleh dari pengulangan yang beraturan dari suatu elemen
desain.
2) Ruang (Space)
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak
objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada
perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua yaitu ruang nyata dan
semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat
diraba tetapi dapat dimengerti (Adi Kusrianto, 2007: 30). Menurut Kurnia Ahmad
(1994: 2), ruang merupakan: a) Bentuk dua atau tiga dimensional yang telah
disusun atau dibentuk; b) Pengikat, penghubung, penerus yang membentuk suatu
kesan batas. Sebagai contohnya ruang bagi seorang pelukis merupakan ilusi atau
khayalan karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensional sedangkan bagi
pematung atau seorang arsitek berupa kenyataan.
3) Nada (tone)
Nada atau irama hanya bisa dirasakan, tidak bisa diraba/dipegang. Nada atau
irama dapat dibantuk dengan pengulangan (repettition) dan dengan gerakan
(movement).
4) Warna (Color)
Dilihat dari jenisnya warna ada dua macam yakni warna cahaya dan warna
bahan. Keduanya sangat berguna dalam penciptaan desain-desain. Permasalahan
mendasar dari warna diantaranya adalah: a) Hue, adalah istilah yang digunakan
untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb; a)
Value, adalah dimensi ke dua atau mengena terang gelapnya warna. Contohnya
adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam; c) Saturation/Intensity, seringkali
disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau
suramnya warna. Kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual
cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya
menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System
dipergunakan dalam industri media visual elektronika.
5) Tekstur (Texture)
Tekstur adalah nilai raba yang menandai suatu bidang atau benda kesan kasar
atau halus dari permukaan dan kesemuanya tergabung dalam kesatuan atau unity
yang harmonis.
Unsur-unsur desain tersebut di atas kesemuanya merupakan satu kesatuan
(unity). Beberapa faktor yang perlu ditampilkan dalam membentuk kesatuan yang
utuh serta estetika, yaitu; kontras, keseimbangan, variasi, irama, dan kesamaan.
Dalam mendesain hal-hal yang harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip desain
yang antara lain: a) Kesatuan (unity); b) Keseimbangan (Balance); c) Komposisi
(Composition)
b. Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin ”Communicare” yang berarti
berpartisipasi atau alat dalam mengoperasikan rangsangan (mempunyai arti)
dalam masyarakat (Astrid S. Susanto, 1986: 1). Secara etimologi komunikasi
berasal dari kata ”Communicatio” bersumber dari kata ”Cominunis” artinya sama
makna mengenai suatu hal. Dengan mekanisme komunikasi maka manusia
memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakannya dan apa yang
diinginkannya sehingga kesamaan makna mengenai sesuatu hal. Adi Kusrianto
(2007: 10) mengemukakan, ”Komunikasi adalah ilmu yang bertujuan
menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan”. Maka komunikasi
memiliki arti sebagai proses penyampaian pesan oleh seseorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan) untuk memberitahu atau mengubah sikap,
pendapat dan perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
dikatakan berhasil apabila komunikan dapat menerima maksud dari komunikator.
Menurut Harold Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut “Siapa Mengatakan Apa
dengan Saluran Apa Kepada Siapa dengan Pengaruh Bagaimana?”
Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi
yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : a) Sumber (Source), sering disebut
juga pengirim (sender), penyandi (encorder), komunikator (communicator),
pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi; b) Pesan, yaitu apa yang
dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima; c) Saluran atau media, yakni alat
untuk wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada
penerima; d) Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination).
Komunikate (communicate), penyandi balik (decorder) atau khalayak (audience)
pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan
dari sumber; e) Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima
pesan tersebut. (Mulyana, 2005 : 62).
Berdasarkan definisi itu pengertian “Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang
akan menimbulkan efek tertentu”. Hal ini apabila salah satu unsur komunikasi
diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik. Menurut
Philip Kotler (1994: 244), komunikasi meliputi sembilan elemen yang diantaranya
dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi utama yaitu
pengirim dan penerima. Empat elemen yang lain menunjukkan fungsi utama
komunikasi yaitu penulisan dalam bentuk sandi (encoding), membaca tulisan
sandi (decoding), tanggapan dan umpan balik. Elemen yang terakhir menunjukkan
gangguan dalam sistem. Menurut Edwar Sapir, komunikasi dibedakan menjadi
dua yaitu: a) Komunikasi Langsung, adalah komunikasi yang tidak menggunakan
alat atau media disebut pula dengan proses primer. Komunikasi bentuk ini
berbentuk bahasa, aba-aba, imitasi tindakan orang lain dan sugesti sosial; b)
Komunikasi tak langsung, adalah komunikasi yang menggunakan alat media juga
proses sekunder. Kegiatan proses sekunder ini menggunakan mekanis untuk
melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan-
hambatan seperti hambatan geografis dan sebagainya. Proses sekunder merupakan
proses komunikasi dengan mengunakan media efektif, bagi masyarakat luas
modern di dalam kehidupan sehari-harinya media massa sebagai sumber berita,
pesan atau informasi. proses sekunder ini mempunyai tujuan dan keuntungan
sebagai berikut: a) Mencapai masyarakat lebih luas artinya mencapai komunikan
lebih banyak atau luas dibanding dengan komunikasi langsung atau tatap muka; b)
Memungkinkan imitasi oleh orang banyak (secara tidak langsung) yaitu karena
jumlah komunikan lebih luas daripada proses primair; c) Mengetahui batas-batas
komunikasi yang dapat diadakan oleh adanya batas ruang atau tempat (geografis)
serta waktu (Edwar Sapir dalam Astrid. S. Susanto, 1977: 4).
Proses sekunder sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi, media
komunikasi berupa cetak maupun elektronik atau media komunikasi berupa
tulisan, gambar dan gerak dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: a) Media
audio-visual yaitu media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan
gerak dengan pengertian dapat diterima dengan indera penglihatan dan
pendengaran, misalnya: televisi, video dan film; b) Media audio yaitu media
komuniksi dengan memakai suara dengan pengertian hanya dapat diterima dengan
indera pendengaran, misalnya: radio dan telepon; c) Media cetak atau visual yaitu
media komunikasi dengan memakai tulisan, gambar dengan pengertian yang
hanya dapat diterima dengan indera penglihatan, miaslnya: majalah, surat kabar,
brosur atau folder, poster atau iklan.
Proses komunikasi yang melibatkan suatu lembaga, instansi atau
organisasi sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikannya,
komunikasi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a) Komunikasi Persona, yaitu
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, dapat juga disebut
komunikasi antar individu. Komunikasi ini sangat efektif untuk mengubah sikap,
tingkah laku dan sebagainya secara langsung; b) Komunikasi Kelompok, yaitu
komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok secara langsung, seperti yang
dikemukakan Anwar Arifin (1984: 9) dalam bukunya, yaitu komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti di dalam
rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya; c) Komunikasi Massa, yaitu
komunikasi yang dilakukan antara individu dengan massa seperti yang
dikemukakan Onong Uchyana effendi (1986: 76) dalam bukunya, komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media masa modern. Media massa iniadalah
surat kabar, film, radio, dan televisi.
c. Visual
Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat dengan indera penglihatan dalam
desain komunikasi visual berarti kita mempergunakan mata sebagai pemahaman
dalam berkomunikasi. Termasuk unsur-unsur visual di sini adalah titik, garis,
bidang, ruang, warna, dan tekstur. Komunikasi menggunakan bahasa visual, di
mana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam
penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai
untuk menyampaikan arti, makna atau pesan (Adi Kusrianto, 2007: 10).
Sementara visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan (visi)
atau berhubungan dengan indra penglihatan (Kurnia Ahmad dan Edi Sudadi, 1997
: 4).
3. Media
Media berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harafiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Namun pengertian media dalam proses
pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis atau
elektronik untuk mengangkat, memproses, dan menyusun kembali informasi
verbal atau visual. Menurut M. Suyanto (2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih media adalah ”jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal
tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya”.
Media merupakan alat penyampaian pesan iklan agar menjangkau audiensinya
maka harus dipilih alat penyampaian pesan tertentu. Renald Kasali (1996: 99)
mengemukakan, media cetak adalah suatu media yang terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambar, foto, dan tatanan warna.
Media merupakan sarana komunikasi untuk penyampaian pesan
pengiklanan kepada konsumen dalam bentuk visual maupun audiao visual. Media
yang dimaksud di sini adalah media yang dipersiapkan melalui proses
perencanaan dan pertimbangan yang paling efektif.
Pemilihan media sangat bergantung pada produknya dan kebutuhan iklan.
Sehingga media apa yang paling efektif untuk mengiklankan produk pada saat ini.
Di sini perlu dirumuskan apa yang dimaksud sebagai media yang efektif. Iklan
yang efektif memerlukan media iklan yang mampu: a) mencapai khalayak sasaran
selengkap mungkin; b) menyampaikan pesan sejelas-jelasnya; c) menyampaikan
pesan secara ekonomis dalam batas-batas anggaran yang dimungkinkan; d)
berkomunikasi dalam suasana yang cocok antara produk dengan khalayak (AD
Ferbey, 1997: 42). Pemilihan media tersebut meliputi tiga unsur, yaitu : a)
Mengidentifikasi media yang paling baik dalam pencapaian khalayak sasaran; b)
Memanfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin; c) Memastikan agar
anggaran yang dialokasikan mendatangkan keuntungan yang paling besar dan
nilai yang paling tinggi.
Jenis-jenis media iklan dibedakan menjadi tiga, yaitu: a) Above-the-line
(iklan lini atas), artinya media yang berhubungan dengan masyarakat secara
langsung mencari keuntungan. Penyampaiannya melalui media elektronik maupun
media audio visual (radio, televisi, film, video) media out door (billboard,
spanduk, neonbox, neonsign, painted bulletin); b) Below-the-line (iklan lini
bawah), yaitu media yang terdiri dari media yang tidak bersifat mencari
keuntungan secara material. Contohnya katalog, leaflet, booklet, folder, boarsheet,
pameran, direct mail, kalender, agenda, gift/ tanda mata, dan point of sale display;
c) Media kejutan/ tak terduga (Trough the line), yaitu bentuk media yang sesuai
perilaku konsumen untuk mencapai tujuan pengiklanan. Media ini tak terduga
atau spontan karena media visual yang digunakan lebih inovatif (Frank Jefkins,
1996: 136-137).
Terdapat beberapa macam strategi yang sering kali digunakan sebagai
media promosi serta mempunyai hubungan erat dengan metode, strategi dan
teknik publisitas yang dipergunakan oleh suatu negeri, yang masing-masing
membawa efek dan sifat tersendiri.
a. Materi cetak
1. Surat Edaran adalah sepucuk surat yang dikirimkan kepada wisatawan
prospektif. Resiko daripadanya adalah ongkos pengiriman perpos terlalu dan
tidak jarang menjadi korban untuk dibuang saja kedalam keranjang sampah.
2. Leaflet adalah untuk memberikan informasi tambahan yang sifatnya segera
dan masih hangat (up-to-date) kepada masyarakat keberbagai tempat yang
terpencar-pencar. Ia biasanya dikirim langsung atau diselipkan kedalam
bahan-bahan tercetak lainnya.
3. Brosur adalah mempunyai ukuran yang lebih besar, isi yang lebih banyak dan
terperinci, dan informasi tentang fasilitas dan pelayanan, berisi petunjuk-
petunjuk agar dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembacanya
tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di negeri yang bersangkutan.
4. Folder adalah materi tercetak yang paling banyak digunakan dalam media
publisitas pariwisata. Folder yang paling besar kadang-kadang berisi sampai
24 atau 32 halaman, sedangkan yang biasa terdiri dari 4 sampai 16 halaman.
Yang lebih banyak lagi jumlah halamannya disebut juga booklet.
5. Poster merupakan alat publisitas yang penting dalam dunia pariwisata. Tetapi
dapat pula ditambahkan disini bahwa untuk poster konsepsi dan tata warnanya
harus dapat menyatakan efek psikologisnya dengan pengucapan keindahan
suatu resort atau daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik dari suatu
negeri.
6. Majalah merupakan penerbitan secara periodik. Majalah juga menjadi media
yang penting dalam publisitas pariwisata, yang banyak negara
mempergunakan majalah sebagai media, dengan memberi tekanan khusus
kepada karangan-karangan orang yang ahli dan terkenal dalam bidang-bidang
seperti kebudayaan, pariwisata, olah raga, rekreasi dan sebagainya dengan
ilustrasi gambar-gambar yang menarik.
b. Iklan atau Advertising
Menurut pengalaman, rupa-rupanya iklan atau advertensinglah yang
merupakan media terbaik dalam promosi. Memang sebenarnya bahwa iklan
merupakan suatu alat komunikasi komersial yang ampuh yang dibayar mahal
antara penjual dan pembeli untuk maksud menambah jumlahnya orang yang
meminta. Dalam hal ini adalah untuk menambah jumlah omset yang datang.
c. Proyeksi
Media yang dimaksudkan dengan proyeksi ini adalah film, slide, dan televisi.
Para ahli dibidang kepariwisataan sampai menemukan suatu cara untuk membuat
film-film khusus untuk pariwisata yang disebut ”travelogue”. Travelogue ini
diberi komentar disana-sini dengan suara yang empuk mengandung sugesti,
humor, edukasi, seruan dan ajakan secara singkat tetapi berisi. Ukuran yang
sangat ideal adalah travelogue 16 mm dan lamanya sebuah subjek yang
dipertunjukan dalam travelogue ini sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.
d. Bentuk Struktural
Media publikasi dalam bentuk struktural yaitu jenis media yang berbentuk
bangunan atau kontruksi, sepeti misalnya kantor perwakilan atau cabang di luar
negeri, paviliun dalam pekan raya internasional, stan dalam pameran, pajangan
dalam etalase dan sebagainya. Sebagai media publisitas, bentuk bangunan sebuah
kantor perwakilan atau paviliun hendaknya dari luar dapat mencerminkan aspirasi
dan kepribadian negara yang diwakilinya atau dengan kata lain arsitektur media
yang berbentuk struktural ini harus dapat mengucapkan keaslian dan kepribadian
negeri itu sendiri kepada dunia luar.
e. Uraian
Media publisitas dengan uraian ini dalam bahasa asingnya disebut ”publicity
talk”. Media ini baru terasa menjadi kebutuhan yang berhasil dalam waktu-waktu
diadakannya kontak langsung dengan pembeli prospektif. Dalam hubungan
industri pariwisata pembeli prospektif ini adalah biro perjalanan umum atau agen
perjalanan, yang lebih jauh bertindak sebagai wisatawan prospektif (calon
wisatawan), cara ini disebut ”personnal selling” dimana seorang salesman,
penjaja yang berbakat sangat dibutuhkan. (Nyoman S. Pendit, 1986: 245-252).
Agus S. Madjadikara (2004: 11-13) mengemukakan, bahwa perusahaan-
perusahaan dibidang biro iklan mengelompokkan jenis media yang diproduksi
menjadi dua yaitu:a) Media Cetak, adalah kumpulan berbagai media informasi
yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca)
melalui tulisan (cetakan)dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan
dibaca.informasinya bisa bersifat umum (berita umum), bersifat khusus (majalah
profesi, buletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya). Contoh media cetak yang
utama adalah surat kabar, majalah, tabloid, brosur, newsletter, pamflet, leaflet,
flier, dan sebagainya. Sedangkan media seperti spanduk (banner), billboard,
poster, neon sign, umbul-umbul, dan sebagainya dalam dunia periklanan disebut
Media Luar Ruang (MLR) atau outdoor media; b) Media Elektronik, media
elektronik dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu media yang hanya bisa
didengar (audio) khususnya media radio dan media yang selain bisa didengar juga
dilihat (audio-visual) khususnya televisi. Media radio dan televisi membuat
sasaran komunikasi tidak perlu aktif. Pesan tetap bisa sampai pada mereka saat
mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka, mendengar dan melihat
acara atau program radio dan televisi tersebut. Demikian halnya dengan iklan di
bioskop ataupun megatron (billboard dengan gambar bergerak). Jenis media
audio-visual berkembang dengan teknologi internet.
4. Tinjauan Promosi
Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu
produk atau jasa di tiap tempat untuk jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan
presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran
hingga siaran niaga di televisi atau iklan di surat kabar yang mencoba memikat
pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap yang diiklankan.
Promosi merupakan variabel di dalam marketing mix yang sangat penting
dilaksanakan suatu perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi
merupakan upaya suatu perusahaan untuk mempengaruhi para calon konsumen
agar mau membeli. Adapun tujuan promosi adalah memajukan citra perusahaan
yang bersangkutan; dan memperbesar volume penjualan produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam arti luas promosi menurut Winardi (1992: 148), yaitu ”mendorong
kemuka”, guna memajukan sebuah ide dengan cara sedemikian rupa, hingga ia
diterima dengan baik. Promosi menurut Edward L. Brink dan William T. Kelly
teridiri dari ”upaya-upaya yang diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna
membentuk saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan
barang atau jasa tertentu, atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan
tertentu”. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kegiatan
promosi antara lain: a) Promosi belum begitu dikenal oleh target audiens sebagai
alat yang penyampaian informasi; b) Jumlah karya media cetak atau non cetak
yang beredar kurang dikenal oleh konsumen; c) Efisiensi iklan semakin menurun
karena kenaikan biaya.
Strategi promosi diperlukan agar tujuan promosi dapat tercapai. Intinya
strategi promosi adalah keseluruhan metode dengan mempergunakan berbagai
media dan dibantu oleh faktor-faktor psikologis, statistik sosiodemografis dan
penelitian untuk menyebarkan gagasan-gagasan, menjual hasil produksi dan
menjadikan suatu organisasi dikenal (Nyoman S. Pendit, 1980 : 115). Menurut
Assauri Sofyan (1984: 243) ke empat kegiatan promosi tersebut terdiri atas: a)
Advertising, menawarkan produk dengan iklan melalui media-media tertentu yang
menjelaskan tawaran secara terperinci; b) Penjualan tatap muka (Personal selling)
merupakan suatu presentasi secara lisan dalam suatu percakapan dengan seorang
calon pembeli atau lebih dengan tujuan untuk menjual produk atau jasa tertentu;
c) Promosi penjualan (Sales Promotion) merupakan segala kegiatan pemasaran
selain personal selling, advertising, dan publisitas, sehingga merangsang
pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan,
demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur atau
kontinyu. Promosi penjualan dapat pula dinyatakan sebagai kegiatan yang
melengkapi dan mendorong periklanan dan personal selling, karena personal
selling ditujukan pada perorangan, sedangkan promosi penjualan ditujukan pada
kelompok atau calon pembeli; d) Publisitas atau humas (purel = public relation)
merupakan sebuah usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara
non personal, baik berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut
di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam
media tersebut.
5. Tinjauan Periklanan (Advertising)
Iklan mulai dikenal pada jaman Yunani kuno, bentuk yang digunakan
adalah dengan penyebaran surat edaran semacam brosur. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi di Inggris, digunakan metode tulisan tangan
dan mencetaknya di atas kertas-kertas ukuran besar. Kemajuan teknologi
memproduksi iklan baru dimulai abad pertengahan ke-17 di negara Inggris seiring
munculnya buku-buku sehingga iklan terkait dengan bidang-bidang industri,
komunikasi dan informasi.
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Perbedaan
marketing mix dan promotion mix menurut Renald Kasali dapat digambarkan
dalam tabel berikut:
Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix
MARKETING MIX PROMOTION MIX
Product
Price
Place
Promotion
Advertising
Personal Selling
Sales Promotion
Publicity
Tabel 3. Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix
Iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
lewat media ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sedangkan
periklanan didefinisikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Renald Kasali:
1995: 11). Sebagai bauran dari komunikasi pemasaran, iklan mempunyai sasaran
yang berbeda dengan sasaran ketiga unsur lainnya dalam bauran pemasaran. Baik
produk, harga, maupun tempat (atau distribusi) mempunyai sasaran pada pasar
sasaran, sedangkan periklanan sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran
atau bauran promosi mempunyai sasaran pada konsumen sasaran. Perbedaan
antara keduanya adalah sebagai berikut: Pasar sasaran adalah sasaran pasar yang
dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan
dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Konsumen
sasaran adalah pasar sasaran ditambah dengan faktor-faktor di sekelilingnya yang
mempengaruhi pasar sasaran untuk mengambil keputusan.
M. Suyanto (1992: 11) mengemukakan, ”Periklanan adalah penggunaan
media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi
persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) maupun organisasi yang merupakan
alat promosi yang kuat”. Menurut Frank Jefkins (1996: 5) disebutkan, bahwa
”Periklanan merupakan pesan-pesan penjulan yang paling potensial atas produk
barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” .
Tujuan pertama dari kegiatan periklanan adalah : menyadarkan komunikan
dan memberi informasi kepadanya tentang suatu barang, jasa, ataupun idea yang
”disajikan” dalam periklanan dan menggerakkannya untuk berusaha memiliki
barang atau menggunakan jasa yang dianjurkan (Astrid S.Susanto, 1974: 208).
Adapun manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, antara lain: 1)
bagi konsumen iklan memperluas alternatif untuk mengetahui adanya berbagai
produk. Pada gilirannya akan menimbulkan adanya pilihan; 2) Bagi produsen
iklan dapat membantu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering
dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah tampil
dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik akan
menimbulkan kepercayaan yang tinggi, bahwa perusahaan yang membuatnya
bonafid dan produknya bermutu; 3) Iklan membuat orang kenal, ingat, dan
percaya (Renald Kasali, 1995: 16).
Dalam pembuatan iklan ada beberapa persyaratan teknis yang harus
dimiliki oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan
produknya yaitu : a) What (positioning) apa yang ditawarkan dari produk yang
diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa; b) Who (segmen pasar) siapa yang cocok
dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi; c) How
(kreatifitas) bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan
loyal; d) Where (media dan kegiatan) dimana saja daerah pasar yang perlu
digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut; e)
When (penjadwalan) kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan memerlukan
waktu berapa lama; dan f) How much (anggaran) seberapa jauh identitas
kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
tersebut ( Renald Kasali, 1995: 24).
Sebuah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media
penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Struktur iklan untuk media cetak
dan media penyiaran hampir sama, hanya bentuknya saja yang berbeda karena
perbedaan karakteristik mediumnya. Menurut Renald Kasali (1995 : 82) struktur
iklan dibagi menjadi tiga, yaitu: a) Headline, biasa disebut judul atau kepala
tulisan adalah bagian terpenting dari sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada
awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang; b) Subheadline,
biasanya mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada calon pembeli, tidak
peduli dalam suatu kalimat yang panjang atau pendek. Akan tetapi kalau
kalimatnya cukup panjang, maka headline lazim diikuti subheadline; c)
Amplifikasi atau perluasan disebut juga body copy adalah naskah atau teks iklan
yang mengikuti headline. Pada bagian ini ditulis apa yang hendak disampaikan
kepada calon pembeli dengan lebih rinci.
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain harus
memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga menggunakan elemen-elemen
dalam sebuah AIDCA, yang terdiri dari: a) Attention (perhatian), sebuah iklan
harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau
pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan antara lain berupa ukuran, warna,
tata letak, jenis huruf yang kesemuanya itu dapat memberikan kontribusi yang
saling menunjang dalam overall effect; b) Interest (minat), setelah perhatian calon
pembeli berhasil direbut, sekarang bagaimana agar mereka berminat dan ingin
tahu lebih jauh. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan
mengikuti pesan-pesan yang disampaikan; c) Desire (kebutuhan), tidak ada
gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira
melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan
orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut; d) Conviction (rasa
percaya), jika timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu-raguan,
benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang
dijanjikan iklannya? Pengalaman masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu
turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Maka anda harus meyakinkan calon
pembeli agar tidak goyah lagi, jika anda yakin bahwa produk anda tawarkan
benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk
melakukan sesuatu; e) Action (tindakan), akhirnya sampai pada yang terakhir
untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon
pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil
percontoh, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya
menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak.
Adapun tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk : Menciptakan kesadaran
(awareness) atas nama merek konsep produk atau informasi mengenai tempat dan
cara membeli produk, mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan
atau membeli lagi (restock) produk, mengubah sikap terhadap penggunaan produk
(produk form), mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek
dengan cara mengiklankan USP (uniqe selling preposition), mengubah keyakinan
terhadap merek tertentu, memperkuat sikap pelanggan, membangun citra korporat
dan lini produk.
Tujuan suatu iklan biasanya dibangun atas empat komponen, yakni : a)
Aspek perilaku, yaitu tidakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli
seperti : pembelian percobaan, mengunjungi toko, menggambil percontoh, atau
meminta info lebih lanjut; b) Sikap yang diharapkan. Hal ini menyangkut sikap
atau keistimewaan produk. Misalnya IBM, yang tidak menonjolkan penjualan
komputer, melainkan sistem dan pelayanan; c) Kesadaran. dalam pengembangan
produk-produk baru di pasaran, merebut kesadaran calon pembeli adalah tugas
utama periklanan; d) Positioning, sebuah upaya guna pembentukan sebuah citra
(Rhenald Kasali, 1995: 158-159).
6. Tas
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) dinyatakan: "Tas adalah
kemasan atau wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya
bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu".tas adalah
tempat untuk menyimpan sesuatu baik alat-alat ataupun barang-barang yang
diperluka, semisal sebaagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya (Gunarto
dan sugiyono, 1979: 2). Beberapa jenis tas menurut Gunarto (1979: 5) antara lain:
a. Tas Koper
Kegunaan tas untuk menyimpan pakaian terutama pada saat bepergian
jauh yang memerlukan jumlah barang yang cukup banyak, sesuai dengan
kegunaannya maka tas ini dibuat dalam bentuk praktis dan kuat. Untuk menambah
kekuatan dan mewujudkan bentuk yang dimaksud maka biasanya pada bagian
dalam diberi lapisan karton yang tebal supaya pada bagian dalam terlihat rapi dan
bersih. Kemudian diberi lapisan kain yang sesuai dengan warnanya.
b. Tas Kantor
Tas kantor adalah sejenis tas yang diperlukan oleh para pekerja kantor
untuk menyimpan atau membawa kertas-kertas surat penting.
c. Tas Olah Raga
Tas olah raga adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan
perlengkapan olah raga.
d. Tas Pesiar
Tas pesiar adalah tas yang dipergunakan untuk kepentingan wisata, yang
dipergunakan untuk menyimpan barang-barang keperluan pesiar. Tas pesiar
dibuat dengan beraneka ragam bentuk dan corak hiasan yang berbeda-beda. Tas
pesiar yang disenangi anak-anak dan remaja adalah tas pesiar yang kecil dengan
selempang yang panjang, sedangkan untuk orang tua disediakan tas yang
berukuran besar dengan hiasan corak yang klasik.
e. Tas Sekolah
Tas sekolah adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan
peralatan sekolah baik untuk para siswa TK, SD, SMP, SLTA, maupun para
mahasiswa. Karena perkembangan model tas yang cukup pesat di saat ini maka
bentuk tas sekolah mengikuti perkembangan mode, biarpun tetap disesuaikan
penerapan. Tas sekolah mempunyai ciri-ciri yang khusus, ialah bentuk sederhana ,
kuat dan cukup menampung alat-alat sekolah.
f. Tas gunung
Tas yang digunakan untuk keperluan pendakian gunung juga mempunyai
bentuk yang berbeda dengan bentuk tas yang lain. Mengingat kegunaan yang
khusus pula, terutama pada penggunaan yang mempunyai peranan penting di
dalam pendakian maka tas gunung mempunyai bentuk yang relatif besar dan kuat
serta tahan terhadap goresan dan air.
g. Tas wanita
Tas wanita pada dasarnya adalah tas yang digunakan oleh wanita, sesuai
dengan perkembangannya tas wanita dibuat dalam bentuk dan corak yang
berbeda. Disesuaikan dengan bentuk dan kegiatan dari wanita si pemakai tersebut,
serta waktu yng cocok untuk digunakan. Tas wanita mempunyai beberapa model
antara lain: tas pesta, tas bepergian, tas kantor, tas sekolah, tas santai dan
sebagainya. Saat ini tas wanita tidak hanya sebagai tempat menyimpan barang
atau perlengkapan tapi juga sebagai pelengkap busana dan simbol status sosial si
pemakai.
h. Tas untuk Keperluan Lain
Adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk kepentingan khusus atau
tertentu misalnya untuk pesta, belanja, fashion, travel, dan lain sebagainya.
B. Gambar umum Aan’s collection Surakarta
1. Kondisi Umum Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
Pada mulanya usaha ini didirikan oleh tiga alumni ATK, tepatnya pada
tanggal 8 Mei 1996. Karena suatu hal, usaha tersebut tidak berjalan semestinya,
sehingga pada awal tahun 1997 diambil sepenuhnya oleh Bapak Aan Sudarwanto,
S.Sn. Pada akhir tahun 1997 usaha tersebut pindah ke Surakarta dengan
menamakan dirinya Aan’s collection. Produk yang dihasilkan sangat beragam
seperti tas wanita, tas sekolah, tas kantor, tas gunung, tas travel dan lain
sebagainya. Namun yang menjadi prioritas dari Aan’s collection adalah
memproduksi tas wanita. Aan’s collection juga bergerak dalam bidang jasa
khususnya dalam pemesanan tas bahkan dalam partai kecil sekalipun.
Aan’s collection terletak di Jl. Kol. Sugiyono Sumber Nayu Surakarta
telepon (0271) 852433 membuka show room di tempat usahanya. Aan’s collection
berkembang sebagai usaha pengrajin tas. Walaupun tidak dikenal oleh sebagian
masyarakat dan calon konsumen melalui media periklanan khususnya media
cetak, akan tetapi lebih banyak dikenal dari berita mulut ke mulut. Distribusi
penjualan produk masih terbatas di Surakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, dan
Jakarta. Hal ini tentu menghambat perkembangan perusahaan bila tidak diatasi.
Media promosi yang sudah dilaksanakan oleh Aan’s collection hanya melalui
media nameboard dan radio yang mencakup di daerah sekitar Solo, sehingga
masyarakat luas kurang informasi mengenai Aan’s collection sebagai produsen tas
yang memiliki kualitas, desain dan bentuk yang menarik serta memiliki harga
yang relatif terjangkau.
b. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Aan’s Collection
Nama pemilik : Aan Sudarwanto, S.Sn
Bentuk Badan Hukum : Perusahaan Perseorangan
Alamat : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu, Rt. 06/12
Kadipiro Banjarsari Surakarta
c. Lokasi Perusahaan
Alasan pemilihan lokasi perusahaan di daerah Sumber Nayu surakarta
adalah : 1) Memudahkan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku maupun
pengiriman hasil produksi; 2) Kebutuhan tenaga kerja yang memadai; 3)Lokasi
perusahaan merupakan wilayah yang berkembang.
d. Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan adalah lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan dan stabilitas perusahaan.
1) Lingkungan makro, meliputi: a) Politik dan Ekonomi, stabilitas politik dan
ekonomi yang mantap akan mempengaruhi laju pertumbuhan industri, baik itu
industri besar atau industri kecil untuk mengembangkan dan melancarkan
usahanya sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi; b) Sosial Budaya,
pola pikir masyarakat Indonesia semakin maju dalam hal mencari nafkah
bukan hanya dari sektor pertanian, sehingga program penanganan mengenai
peralihan dari sektor agraria ke sektor industri dapat mendukung laju
pertumbuhan industri kecil.
2) Lingkungan Mikro, meliputi: a) Suplyer/ Pemasok, kebutuhan bahan baku
didatangkan dari dalam kota 30%, dan 70% dari luar kota yaitu Yogyakarta
dan Semarang. Perusahaan mempunyai beberapa pemasok/ suplyer, ketika
kebutuhan bahan baku banyak maka perusahaan secara langsung dapat
mengambil pada grosir yang telah menjadi pelanggan; b) Pelanggan,
perusahaan mempunyai pelanggan tetap dalam memasarkan hasil produksinya
pada toko dan counter di wilayah Surakarta dan sekitarnya; c) Hubungan
pimpinan dan bawahan, pengambilan suatu keputusan tergantung pada
pimpinan, tapi dalam menentukan hasil akhir sebelumnya dengan mendengar
dan mempelajari pendapat bawahan. Setiap ada jenis pesanan produk baru
selalu diadakan meeting guna pembagian kerja. Dengan ini hubungan di
dalam perusahaan seperti keluarga yang saling mengerti dan membantu satu
sama lain.
2. Aspek Organisasi dan Personil
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam suatu badan usaha menunjukkan kerangka-
kerangka susunan pola kerja di dalamnya. Struktur organisasi mengandung unsur
spesialisasi dan koordinasi. Semua kegiatan yang dilakukan tiap hari dapat
dikontrol, sehingga karyawan mengerti tugas dan tanggng jawabnya sehingga
menjadikan mekanisme kerja dapat berjalan baik dan lancar. Berikut pembagian
personil dan wewenang masing-masing personil Aan’s collection:
1) Pimpinan
Pimpinan disini adalah sekaligus sebagai pemilik dan pengelola perusahaan
yang mempunyai wewenang: a) mengatur segala persoalan yang menyangkut
masalah intern perusahaan seperti memberikan perintah, petunjuk, maupun saran
kepada bawahannya; b) mengatur segala hal yang berkaitan denagn keuangan,
seperti pencarian modal, pembelanjaan dan lain sebagainya yang masih terkait
dengan masalah keuangan; c) bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kegiatan
yang akan atau sedang dilaksanakan oleh perusahaan; d) mengatur kebijaksanaan
atas semua karyawannya.
2) Bagian Administrasi
Tugas utamanya adalah mengelola dan bertanggung jawab atas segala
kegiatan ynag berhubungan dengan : a) membukukan atau mencatat semua bukti
pengeluaran dan penerimaan; b) melaporkan semua kegiatan yang sudah
dilakukan oleh perusahaan kepada pinpinan setiap akhir tahun.
3) Bagian Produksi
Tugas pokoknya mengelola semua kegiatan produksi, seperti: a)
mempersiapkan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi; b) melakukan
proses produksi dari bahan setengah jadi sampai menjadi barang jadi.
4) Bagian Pengadaan
Tugas pokoknya adalah melaksanakan kegiatan pengadaan/ pembelian
barang, seperti: a) menyediakan bahan baku yang akan digunakan dalam proses
produksi; b) menyimpan bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang belum
digunakan saat itu; c) mengatur keluar masuknya bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi.
5) Bagian Pemasaran
Tugas pokoknya adalah menangani masalah kegiatan pemasaran, seperti: a)
melakukan kegiatan-kegiatan promosi yang bertujuan meningkatkan atau
memperluas jaringan pemasaran; b) mengatur serta menjalankan kegiatan
penjualan dan pemasarannya.
6) Karyawan/ Tenaga Kerja
Cara penarikan tenaga kerja atau karyawan pada Aan’s collection adalah
dengan mengeluarkan pengumuman lowongan kerja dan menyeleksi calon
karyawan yang datang melamar. Dalam penempatan tenaga kerja yang baru,
ditempatkan berdasarkan penalaman serta kemampuan, tingkat pendidikan, serta
hasil wawancara yang bertujuan mengetahui minat dan bakat calon karyawan.
b. Pembagian Kerja
Pembagian tugas kerja dalam perusahaan ini berdasarkan kemampuan,
pendidikan dan pengalaman. Pimpinan memberikan wewenang kepada asisten
untuk menjalankan tugasnya dan karyawan yang memegang jabatannya harus
mempertanggung jawabkan kepada atasan yang membawahinya. Dengan
keterkaitan satu sama lain, pembagian tugas terlihat saling mendukung dan
membantu.
3. Aspek Produksi
a. Segi Desain
Desain adalah proses awal yang harus dikerjakana dalam setiap pembuatan
produk. Aan’s collection memproduksi berdasarkan pengembang produksi dari
perusahaan sendiri, pesanan dari luar ataupun dalam negeri. Desain bisa berupa
bentuk barang jadi atau desain tergambar. Buyer bisa membawa desain sendiri
sesuai dengan keinginannya, namun perusahaan juga menawarkan beberapa
desain kepada buyer sebagai bahan pertimbangan. Setelah desain terpilih
perusahaan mengkalkulasikan untuk selanjutnya mengadakan transaksi. Apabila
transaksi disetujui dapat segera membuat perencanaan produksinya sesuai dengan
jumlah dan waktu yang telah disepakati.
b. Segi Bahan Baku
Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan tas antara lain: kulit/
leather, kain/ fabrik, kain parasit, batik, rayon, nylon, serat alam, PVC dan karet
(alam dan sintetis). Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya Aan’s collection
mengambil bahan baku dari suplyer bahan baku terdekat.
c. Segi Produksi
Produk yang dihasilkan Aan’s collection adalah tas dengan berbagai jenis
dan fungsinya masing-masing. Jenis tas yang dihasilkan seperti, tas wanita, tas
koper, tas sekolah, tas kantor, tas travel, tas gunung dan tas keperluan lain.
Kapasitas produksi saat ini mencapai 10.000 pcs/ bulan untuk tas dengan model
sederhana, 3000 pcs/ bulan tas model sedang dan 700 pcs/ bulan untuk tas model
yang rumit.
d. Permesinan
Mesin yang digunakan untuk memperlancar dalam proses produksi antara
lain:
NO NAMA MESIN JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mesin seset
Mesin jahit datar
Mesin potong kain
Kompresor
Mesin embos
Mesin pres plastik
Mesin jahit silinder
1
15
2
1
1
1
2
Tabel 4. Jenis dan Jumlah Mesin Pada Proses Produksi Aan’s collection
4. Aspek Pasar
Hasil produksi Aan’s collection dipasarkan di dalam negeri sendiri seperti,
Surakarta, Yogyakarta, Jakarta, Tegal, Bali dan kota besar lainnya. Disamping itu
juga diekspor ke luar negeri. Hal yang tidak bisa terlepas dari pemasaran adalah:
a. Harga
Penentuan harga pada sebuah produk akan besar pengaruhnya terhadap
tingkat penjualan produk tersebut. Jika penentuan harga kurang tepat, maka juga
akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Harga yang terlalu rendah
akan merugikan pihak perusahaan, namun sebaliknya jika terlalu tinggi maka
konsumen akan enggan untuk membeli produk. Untuk mengantisipasi hal tersebut
maka dalam penentuan harga Aan’s collection membuat kalkulasi harga
berdasarkan semua biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya bahan
pembantu, biaya tenaga kerja, biaya pajak dan biaya overhead seperti biaya listrik,
air, perawatan mesin dan ditambah laba yang diinginkan.
b. Saluran Distribusi
Dalam melaksanakan perdagangan Aan’s collection mempunyai sistem
pemasaran yang saat ini sedang dilakukan yaitu:
1) Jasa Pelayanan
Melayani pesanan sesuai permintaan konsumen untuk keperluan seragam,
promosi seminar, souvenir, cinderamata, travelling, kemasan. Pengalaman
pengerjaan pesanan dari berbagai negara dan daerah antara lain Jepang,
Brunei, Jerman, Jakarta, Pati, Magetan, Semarang, Sragen, Klaten, solo dan
sekitarnya.
2) Perdagangan
Menjual berbagai jenis tas produk sendiri secara langsung, eceran dan grosir.
Proses penjualan langsung ini dilakukan melalui show room Aan’s collection.
5. Media Promosi
Promosi tas Aan’s collection yang sudah dilakukan masih memiliki
kekurangan baik dari segi tampilan desain (layout, headline, pemilihan font atau
huruf,) kurang efektif dan komunikatif, strategi komunikasi visualnya juga belum
menerapkan prinsip-prinsip dalam desain komunikasi visual sehingga upaya untuk
menarik perhatian konsumen masih kurang. Adapun media promosi yang sudah
dibuat oleh Aan’s collection adalah melalui media nameboard dan petunjuk arah.
Adapun contoh media promosi yang dimiliki Aan’s collection sebagai berikut:
a. Nameboard
Gambar 1. Nameboard Aan’s collection
b. Petunjuk Arah
Gambar 2. Petunjuk arah Aan’s collection
c. Logo Aan’s collection
Gambar 3. Logo Aan’s collection
Logo : logo Aan’s collection divisualisasikan dengan penulisan kata “Aan’s
collection” dengan menggunakan jenis font Edwardian Script ITC.
Namun dalam logo ini tulisan masih seperti karakter huruf aslinya
tanpa stilasi bentuk atau penambahan bentuk. Sehingga logo ini belum
mempunyai kekhasan bentuk untuk dijadikan ciri khas tersendiri.
Tagline yang digunakan adalah kata “not just another brand” yang
berarti tidak hanya sekedar merek/ brand yang divisuslisasikan dengan
pemilihan jenis font Arial.
Warna: warna yang digunakan dalam logo ini adalah warna merah dan putih.
Warna merah merupakan warna image Aan’s collection sedangkan
warna putih merupakan implementasi kesederhaan, kejujuran dan
ketulusan yang sesuai dengan pelayanan dari Aan’s collection.
Tampilan warna masih sederhana karena tidak diolah sedemikian rupa
agar lebih menarik dan komunikatif
C. KONSEP PERANCANGAN
1. Analisis Masalah
Masalah khusus dalam promosi tas Aan’s collection ini adalah kurangnya
pengadaan promosi yang bersifat publikasi melalui media cetak yang selama ini
masih cenderung seadanya dan belum memenuhi kaidah prinsip-prinsip desain
komunikasi visual.
Perancangan kali ini bertujuan untuk melengkapi media promosi yang
bersifat publikasi yang dibutuhkan dan dapat memberikan ciri khas atau image
untuk produk tas Aan’s collection khususnya untuk produk tas wanita baik segi
warna maupun elemen hias grafisnya yang selalu ditampilkan dalam setiap
desainnya, sehingga setiap media promosi memiliki sifat informatif yang sesuai
prinsip-prinsip desain sebagai sebuah promosi dalam masyarakat.
2. Identifikasi Pesaing
Menurut Philip Kotler (1997: 20) ada empat tingkat persaingan
berdasarkan substitusi produk yaitu: 1) Persaingan Merek, terjadi apabila suatu
perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarka
produk dan jasa yang sama pada pelangan dengan biaya yang sama; 2)
Perasaingan Indistri, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk
yang sama; 3) Persaingan Bentuk, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap
para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang
memberikan jasa yang sama; 4) Persaingan Generik, terjadi apabila suatu
perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang
bersaingan untuk mendapatkan rupiah yang sama.
Aan’s Collection memiliki banyak pesaing atau kompetitor langsung
khususnya perusahaan dengan merek-merek yang lebih dahulu dikenal oleh
masyarakat. Dalam hal ini kompetitor dipilih berdasarkan persaingan bentuk yaitu
produk yang memberikan jasa yang sama kepada pasar namun dengan ciri khas
yang berbeda (dengan keunikannya sendiri-sendiri). Adapun tentang identifikasi
pesaing yang dapat dijelaskan, diantaranya adalah:
a. CANNIE Bag Collection (CAHAYA TERANG)
Cannie Bag Collection merupakan unit bisnis kerajinan tas wanita
(handbag) yang berlokasi di Somontalen Rt. 02 Rw 04, Ngadirejo, Kartasura.
Cannie membuka showroom juga di Pusat Grosir Solo (PGS) tepatnya di lantai
basement A5 No. 7. Perusahaan tas ini didirikan oleh bapak Ary Hendro Cahyono
yang meneruskan usaha yang sudah dirintis keluarganya sejak 1995. Cannie bag
collection memproduksi tas wanita yang mayoritas menggunakan bahan kulit.
Disamping tas wanita Cannie juga sering melayani pesanan tas sekolah, tas
souvenir dan dompet tentunya dengan bahan yang berbeda-beda. Saat ini produk
yang bisa dihasilkan dalam sebulan paling sedikit adalah seribu buah tas. Bicara
masalah omset pemilik usaha ini menjelaskan bahwa omset terendah yang dia
peroleh setiap bulannya Rp. 50 juta dan tertinggi Rp. 100 juta pada tahun
2008/2009.
1). Aspek Pasar
Hasil produksi Cannie dipasarkan di wilayah Solo, Jakarta, Semarang,
Surabaya, Bali dan Jogjakarta. Disamping itu juga diekspor ke luar negeri. Hal
yang tidak bisa terlepas dari pemasaran adalah:
a). Harga
Penentuan harga pada sebuah produk akan besar pengaruhnya terhadap
tingkat penjualan produk tersebut. Jika penentuan harga kurang tepat, maka juga
akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Harga yang terlalu rendah
akan merugikan pihak perusahaan, namun sebaliknya jika terlalu tinggi maka
konsumen akan enggan untuk membeli produk. Untuk mengantisipasi hal tersebut
maka dalam penentuan harga Cannie membuat kalkulasi harga berdasarkan semua
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya
tenaga kerja, biaya pajak dan biaya overhead seperti biaya listrik, air, perawatan
mesin dan ditambah laba yang diinginkan. Harga produk Cannie berkisar dari
Rp.25.000,- sampai dengan Rp.300.000,-.
b). Jasa Pelayanan
Cannie melayani pesanan sesuai permintaan konsumen untuk segala
kebutuhan konsumen seperti; keperluan pribadi, seragam, promosi seminar,
souvenir, cinderamata, travelling, dan kemasan. Cannie menerima orderan dalam
bentuk partai dengan harga yang relatif lebih murah, terkadang ada juga
pemesanan tas dalam jumlah bijian dengan resiko harga yang diberikan juga
bertambah mahal. Produk tas Cannie sudah tersebar dari mulai kota Solo, Jakarta,
Semarang, Surabaya, Bali dan Jogjakarta. Tidak menutup kemungkinan terkadang
sampai ke luar pulau, bahkan ada pelanggan yang berasal dari Papua. Biasanya
pedagang yang bersal dari kota sekitar Solo mendatangi perusahaan atau
showroom Cannie untuk mengambil tas, tapi untuk luar kota biasa kirim melalui
jasa ekspedisi.
2). Media Promosi
Promosi tas Cannie Bag collection yang sudah dilakukan masih memiliki
kekurangan baik dari segi tampilan desain (layout, headline, pemilihan font atau
huruf,) kurang efektif dan komunikatif, strategi komunikasi visualnya juga belum
menerapkan prinsip-prinsip dalam desain komunikasi visual sehingga upaya untuk
menarik perhatian konsumen masih kurang. Adapun media promosi yang sudah
dibuat oleh Cannie adalah melalui media indoor banner, kartu nama dan petunjuk
arah. Adapun contoh media promosi yang dimiliki Cannie sebagai berikut:
Gambar 12. Kartu nama Cannie Bag collection
Dalam desain kartu nama Cannie Bag collection belum memvisualkan
logo sebagai identity atau brandname yang menjadi ciri khas Cannie. Yang
ditegaskan dalam desain kartu nama tersebut adalah pada teks nama pemilik
Cannie. Gambar ilustrasi yang divisualisasikan adalah foto-foto tas wanita, tas
sekolah dan tas souvenir. Yang merepresentasikan bahwa Cannie memproduksi
bebagai tas. Dari segi warna desain ini menggunakan warna hijau, coklat dan
kuning. Warna hijau tua yang diyakini dapat membawa keberuntungan dalam
usaha ini. Warna coklat yang diyakini sebagai pemahaman akan sebuah produk
yang tidak mahal dan comfortable. Sedangkan warna kuning dapat diartikan
sebagai sebuah pencerahan dan harapan sesuai dengan nama Cannie (Cahaya
Terang).
b. Dowa bag
Dowa diambil dari bahasa jawa kuno yang berarti doa dan pengharapan bahwa
brand ini bisa memberi manfaat dari kebaikan bagi sesama, bisa memberi inspirasi bagi
pelaku dan pecinta mode.
Dalam karyanya Dowa menampilkan fashion bag dengan perpaduan antara
keunggulan budaya Indonesia dan trend mode dunia. Produk tas Dowa banyak dibuat
dengan menggunakan benang rajut, tentunya teknik pengerjaannya juga dengan teknik
rajut. Warna image Dowa adalah blue saphire, warna yang diyakini dapat memberikan
kedamaian dan kesejukkan. Dalam media promosinya warna blue saphire menjadi warna
dominan dan menjadi image dowa. Karakteristik desain tas dowa cenderung pada
tradisional tetapi tetap memiliki kesan modern.
Gambar 5. brosur Dowa bag
D. POSITIONING
a. Keunggulan Produk
Dari awal pembentukkannya Aan’s collection telah menanamkan karakter
perusahaan yang terampil, inovatif dan menarik. Terampil (skill) dalam proses
produksi lebih mengutamakan ketrampilan dalam bidangnya masing-masing
dengan merekrut karyawan yang memiliki keahlian. Inovatif (berkembang) selalu
memunculkan ide-ide baru dalam desain dan teknik pengerjannya, tentunya
dengan melihat trend mode yang sedang digemari di pasaran. Menarik (interest)
membuat produk yang memiliki daya tarik baik dari desain, bentuk, pemilihan
warna dan harga.
Produk tas Aan’s Collection memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Femininity (kewanitaan) yaitu tas didesain dengan menampilkan kesan feminin,
soft, dan elegance. Simple yaitu memiliki desain dan bentuk yang lebih simple
tanpa banyak material asesoris, namun memiliki nilai keanggunan, modern, dan
stylish. Exclusive yaitu menjadi salah satu produk pilihan bagi konsumen dengan
didukung pemilihan desain, bahan dan teknik pengerjaan secara hati-hati dan
memakai dasar-dasar membuat tas yang tepat didukung dengan karyawan yang
memiliki keahlian. Menarik (interest) yaitu mempunyai daya tarik untuk dimiliki,
tentunya dengan menampilkan berbagai pilihan model dan warna dapat menjadi
salah satu alasan untuk memilih tas Aan’s collection.
b. Persepsi Konsumen
Melihat perkembangan dunia mode khususnya tas sangatlah pesat dengan
berbagai macam branding dan jenis produk yang ditawarkan, tapi mayoritas
hanya mengutamakan merk tanpa menjaga kualitas produk. Masyarakat belum
banyak yang tahu tentang Aan’s collection baik dari bidang usahanya dan jenis
produknya. Maka Aan’s collection hadir dengan menawarkan produk maupun jasa
sebagai produsen tas khususnya tas wanita (handbag). Aan’s collection
menekankan pada kualitas produk dan kemampuan memberikan kepuasaan yaitu
dengan menanamkan karakter feminin, simple, exclusive, menarik, dan dinamis.
c. Harapan Konsumen
Harapan konsumen dari jasa yang disediakan oleh perusahaan Aan’s
collection adalah mendapatkan hasil dan kualitas yang terbaik; pengerjaan sesuai
dengan dead line atau waktu yang telah ditentukan; sistem pelayanan terhadap
konsumen yang memuaskan. Agar masyarakat tahu tentang perkembangan produk
dan potensi yang ada pada Aan’s collection, maka perlu diadakan promosi
maupun penyebaran informasi yang baik secara terus menerus (kontinyu), baik
secara langsung dari mulut kemulut ataupun melalui media cetak. Selain itu, perlu
adanya penyebaran informasi baik dengan media cetak maupun media elektronik.
Sehingga selain memberikan informasi kepada masyarakat, dapat menunjukkan
eksistensi dari Aan’s collection sebagai tempat yang paling tepat untuk memesan
dan membeli tas khususnya bagi para wanita.
d. Karakter Konsumen Aan’s collection
Belanja adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks
perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata
yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan
rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti
tersendiri bagi wanita. Bagi produsen, kelompok wanita adalah salah satu pasar
yang potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi sangat mudah
dibentuk pada wanita . Di samping itu, wanita biasanya mudah terbujuk rayuan
iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam
menggunakan uangnya. Sifat-sifat wanita inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian
produsen untuk memasuki pasar wanita. Bagi para wanita dengan kelas ekonomi
yang cukup berada, terutama di kota-kota besar, mall sudah menjadi rumah kedua
bagi mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti
mode yang sedang beredar. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para
wanita tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya.
Karakter konsumen Aan’s collection pada khususnya adalah bagi para
wanita dewasa, karena wanita memiliki earing power yang besar serta pengaruh
yang kuat pada pembelian personal maupun rumah tangga. Pembeli wanita
merupakan pembeli yang cermat, berhati-hati dan mengetahui harga jika
dibandingkan dengan pria. Wanita dikenal sebagai konsumen yang dapat
menyesuaikan diri, memuja penampilan fisik (narcisistic), lebih tertarik pada
warna dan bentuk, menyenangi hal-hal yang romantis dari pada obyektif dan cepat
merasakan suasana toko dan senang melakukan kegiatan berbelanja walau hanya
window shopping (melihat-lihat saja tapi tidak membeli).
e. Segmentasi Pasar
Perancangan promosi yang bagus harus mengetahui siapakah calon
konsumen yang potensial yang akan dijadikan sasaran dalam promosi ini. Untuk
menentukan konsumen yang tepat, maka terlebih dahulu ditentukan klasifikasi
dari masyarakat yang merupakan target dari iklan yang akan ditawarkan.
a. Demografi
Segmentasi Demografi adalah suatu proses yang membagi-bagi pasar
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti
umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan (Kotler dan Armstrong, 1992:
304). Secara demografis target konsumen Aan’s collection telah sesuai dengan
karakter konsumen, yaitu :1) Masyarakat Solo (kota) dan sekitarnya; 2) Jenis
Kelamin adalah Wanita dewasa; 3) Usia 18- 45 tahun; 4) Sosial Ekonomi
menengah keatas; 5) Pekerjaan tak terbatas; 6) untuk semua Agama.
b. Geografis
Segmentasi Geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit
geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten (Kotler
dan Armstrong, 1992: 304). Secara geografis cakupan target market calon
konsumen Aan’s collection khususnya di wilayah Solo dan wilayah sekitarnya,
seperti: Surabaya, Semarang, Tegal dan yogyakarta. Sedangkan target audience
adalah seluruh Indonesia.
c. Psikografis
Dalam segmentasi psikografis, konsumen dibagi menjadi beberapa
kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang
dalam kelompok demografis yang sama bisa saja mempunyai profil psikografis
yang berbeda. (Kotler dan Armstrong, 1992: 305).
Secara psikografis masyarakat kota Surakarta memiliki kesadaran yang
tinggi akan pentingnya fashion dan mode. Ini dilihat dari semakin banyak kita
jumpai tempat-tempat untuk berjualan benda-benda fashion seperti : BTC (Beteng
Trade Center), PGS (Pusat Grosir Solo), SGM (Solo Grand Mall), dan toko-toko
tas lainnya. Selain itu segmentasi dalam promosi kali ini ditujukan kepada para
wanita yang memiliki status ekonomi menengah keatas yang memiliki kesadaran
akan pentingnya gaya hidup, fashion, aktif dan sikap praktis.
6. Positioning
Sesuatu yang berkaitan erat dengan periklanan adalah image, salah satu
tujuan periklanan adalah menanamkan image ke dalam alam pikiran konsumen
tentang suatu produk tertentu sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen. Image didefinisikan oleh Renald Kasali ( 1995: 158) ”Impresi secara
keseluruhan dari pemikiran dan pengetahuan seseorang atau sekelompok orang
tentang objek”
Image (citra) dapat berjalan stabil dan konsisten dari waktu ke waktu,
karena diperkaya oleh jutaan pengalaman dan banyak jalan pikiran asosiatif, atau
sebaliknya bisa berubah-ubah dan dinamis. Image (citra) bisa diterima secara
homogen oleh setiap kepala anggota masyarakat atau sebaliknya dan setiap orang
memiliki persepsi yang berbeda-beda. Bertitik tolak dari pemikiran yang
demikian, maka usaha penempatan (positioning) suatu produk menjadi sangat
penting apabila ingin bertahan dalam benak konsumen dalam jangka waktu yang
lama dalam pasar yang sudah over communicated.
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
(Renald Kasali, 193: 193). Pemahaman akan citra suatu produk dalam benak
masyarakat (Target Pasar) akan sangat efektif dan efisien terhadap efek promosi
yang dilaksanakan dari produk itu sendiri. Pencitraan atau citra yang akan
dibangun dalam benak konsumen harus tepat dengan lebih melihat perilaku
(behavior) dalam hal ini lebih ke personality, nilai, norma dan budaya dari produk
yang akan di citrakan kepada calon konsumen.
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka
yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Renald Kasali, 1995: 157).
Pembentukan citra atau posisi, bukan hanya ditampilkan dalam fisik produk
semata tetapi dapat diasosiasikan dengan gaya hidup, kelas sosial, kedudukan
profesional, penggunaan produk, ataupun kepentingan penyalur. Dan posisi ini
diciptakan sebagai langkah penting untuk merebut perhatian pasar, kesadaran,
sekaligus merebut tempat. Positioning merupakan inti dari segala sesuatu yang
dijalankan agar dipikirkan, dipercaya, meyakinkan calon pembeli bahwa suatu
produk berada di anak tangga pertama (Al Ries dan Jack Trout, 1981: 31).
Menurut M. Suyanto, (2006 : 41), penentuan posisi adalah tindakan untuk
merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan
dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam
kaitannya dengan pesaing. Dalam hal ini positioning bukan yang dikerjakan
terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen. Penentuan
posisi dibuat dengan tujuan untuk mengenali keunggulan bersaing yang mungkin
untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat, dan secara efektif
mengisyaratkan kepada pasar posisi yang dipilih perusahaan. Penentuan posisi
dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu : 1) Penentuan posisi menurut nilai
adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam menawarkan nilai terbaik,
nilai dipengaruhi kualitas dan harga; 2) Penentuan posisi menurut pesaing, adalah
memposisikan produk sebagai yang terbaik dibanding pesaingnya; 3) Penentuan
posisi menurut manfaat, adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam
suatu manfaat tertentu; 4) Penggunaan; 5) Pemakai; 6) Kategori produk; dan 7)
Atribut.
Produk yang beredar di pasaran menduduki tempat tertentu dalam segmen
pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting di sini adalah persepsi atau tanggapan
konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk di pasar. Pada
hakekatnya yang dimaksud dengan penempatan (positioning) adalah tindakan
merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di ingatan
masyarakat atau konsumen. Untuk mempromosikan tas Aan’s collection perlu
penonjolan atribut promosi agar dapat tertanam dalam benak konsumen yaitu
slogan ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!”. Maksud dari kalimat tersebut adalah ingin
menunjukkan bahwa tas Aan’s collection bisa memberikan gaya yang unik sesuai
dengan gaya dan kebutuhan konsumen dengan merefleksikan gaya atau style
masing-masing konsumen dengan harga yang terjangkau dan tidak mengikis
kantong. Karena setiap orang memiliki style dan karakter masing-masing dalam
menampilkan gaya yang mewakili kepribadiannya. Layaknya hembusan udara
segar, begitu fresh dan mengundang berjuta pesona. Itulah yang menggambarkan
koleksi Aan’s collection yang terkesan feminity, simple, exclusive, menarik dan
dinamis. Sehingga memberikan keunikan dan kebanggan bagi pemakainya,
konsumen bisa mengekspresikan style mereka tanpa mengeluarkan biaya yang
terlalu mahal. Keyword atau slogan ini merupakan bentuk positioning untuk
mempromosikan Aan’s collection sebagai perusahaan tas, dengan harapan mampu
menarik perhatian calon konsumen untuk menggunakan produk tas Aan’s
collection.
E. Strategi Kreatif
1. Perumusan Strategi Kreatif
Perumusan strategi kreatif haruslah tepat, terarah, serta mampu
memberikan informasi yang jelas sehingga mudah ditangkap dan meminimalisir
kesalahan komunikasi kepada calon konsumen. Pegumpulan dan pencarian data
serta informasi mengenai kajian yang berkaitan dengan perkembangan dunia
usaha pembuatan tas dikumpulkan dan dipersiapkan untuk dijadikan bahan dalam
pemilihan media promosi. Data tersebut difokuskan terhadap keunggulan produk
sebagai tujuan utama dalam membagun citra Aan’s collection, informasi
pendukung mengenai sarana, prasarana dan kompetitor serta data yang
menyangkut pemilihan media apa saja yang nanti akan dimunculkan agar pesan
dapat diterima oleh target Audience. Melalui pemilihan media yang tepat
diharapkan mampu meningkatkan efektifitas untuk menciptakan ketertarikan
minat pada produk tersebut, sehingga calon konsumen dapat tergerak mengikuti
apa yang telah disampaikan dari promosi tersebut.
Pengumpulan data dan informasi yang telah didapat selanjutnya adalah
diolah melalui brainstroming untuk menetapkan suatu posisi dalam membagun
citra dan promosi untuk Aan’s collection yang efektif dan efisien. Proses ini
dimaksudkan untuk mengetahui kendala apa yang akan dihadapi dan untuk
mencari cara apa saja yang paling efektif dalam pengerjaan promosi sehingga
pesan yang akan disampaikan dapat ditangkap secara efektif oleh konsumen dan
kemudian akan ditanggapi.
Setelah semua data telah didapat dan diolah menjadikan sebuah bahan
yang melatarbelakangi konsep promosi dan ditentukan pemilihan media apa yang
digunakan untuk meraih target Audience, kemudian masuk langkah selanjutnya
yaitu penerapan untuk dibuat menjadi media promosi pencitraan yang telah
ditetapkan diatas.
2. Perumusan Strategi Kreatif melalui konsep AIDCA
Perumusan strategi dalam membangun citra dan promosi ini menggunakan
pemilihan pendekatan konsep AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction,
Action) yang didalam perkembangan sekarang dirasa cukup efektif, setelah data
dan informasi diperoleh dan dirangkum kedalam data-data yang dijadikan
referensi dalam membangun citra dan promosi.
Adapun perumusan strategi kreatif melalui pendekatan AIDCA dengan
penjelasan sebagai berikut:
Attention (Perhatian), Iklan berusaha menarik perhatian khalayak
sasaran, baik pembaca, pendengar atau pemirsa baik berupa tata letak (layout),
warna, Headline, tipografi ataupun ukuran. (Renald kasali :1995, 83).
Dalam meraih perhatian Audience proses perancangan promosi pencitraan
feminity, simple, exclusive, menarik, dan dinamis, dengan menampilkan seorang
wanita dewasa membawa tas produk Aan’s collection dengan style wanita modern
merefleksikan perpaduan gaya pemakai dengan desain tas sehingga menimbulkan
gaya yang unik dan khas bagi pemakainya, Ilustrasi kupu menggambarkan
karakter eksklusive dari produk dan konsumen, yang mana tas Aan’s collection
didesain dan dibuat dengan berbagai pertimbangan serta pemilihan bahan dan
material yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Dari segi
konsumen yaitu produk didesain untuk para wanita eksklusive (aktif, dinamis dan
fashionable). Ilustrasi bunga menggambarkan karakter wanita yang lebih feminin,
elegance dan soft. Ilustrasi gedung perkantoran merefleksikan bahwa target
konsumen Aan’s collection adalah bagi para wanita yang mempunyai aktivitas,
dinamis dan suka shopping di pusat perbelanjaan. Keyword berupa “Gaya Unik
Harga Asyiiik...!!!” dengan penulisan yang bergelombang ini merefleksikan
bahwa wanita cenderung menonjolkan perasaan dan emosi dalam
mengekspresikan diri, wanita lebih menyukai keindahan, keanggunan dan penuh
kedinamisan. Dengan penggunaan font Caslon No.450Swad yang mempunyai
karakter keindahan dan anggun penuh kedinamisan, sentuhan pribadi dan
kepuasan kewanitaan, centil, senang dan riang, merupakan keyword atau slogan
yang akan digunakan untuk membagun citra dan pelaksanaan promosi ini. Agar
tertanam dalam benak masyarakat bahwa Aan’s collection memproduksi tas
dengan gaya yang unik dan harga yang tidak mengikis kantong.
Interest (Minat), setelah perhatian calon kosumen berhasil direbut,
persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana mereka berminat dan ingin
tahu lebih jauh. Dengan mengunakan keyword atau slogan “Gaya Unik Harga
Asyiiik !!!” untuk pelaksanaan promosi pencitraan ini. Agar tertanam dalam
benak masyarakat dan dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan ketertarikan
lebih lanjut bahwa dalam produk Aan’s collection bisa memberikan gaya yang
unik tanpa mengeluarkan budget terlalu banyak dalam arti lebih terjangkau untuk
dibeli.
Desire (Kebutuhan), tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli
dengan rangkaian kata-kata gembira melalui iklan, kecuali iklan tersebut berhasil
menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut
(Renald kasali : 1995, 85). Pemilihan kalimat dan unsur visual harus dapat
mewakili karakteristik produk yang menjadi daya tarik produk Aan’s collection,
seperti subheadline “not just another brand” yang artinya tidak hanya sekedar
brand/merek, ingin menegaskan bahwa produk Aan’s collection tidak hanya
sekedar menawarkan merek saja tapi lebih pada eksistensi dan mutu atau kualitas
produk sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dan semua itu
hanya bisa didapatkan hanya di Aan’s collection. Ini salah satu produk unggulan
Aan’s collection yang tidak dimiliki oleh para kompetitornya dijadikan elemen
utama agar calon konsumen berminat untuk mempercayakan diri membeli dan
memakai tas Aan’s collection.
Conviction (Rasa Percaya), sampai pada tahap ini kepercayaan konsumen
terhadap produk ini harus dipertahankan untuk menjaga eksistensinya, dengan
cara promosional yang berkelanjutan dan mengikuti kegiatan yang diadakan
diluar seperti pameran sehingga masyarakat tahu akan produk ini lebih jelas. Dan
selalu up to date dan mengeluarkan ide-ide baru yang terus disesuaikan dengan
perkembangan fashion.
Action (Tindakan), sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon
konsumen agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau
bagian dari itu, bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon konsumen
segera membeli atau setidak-tidaknya menyiman dalam ingatan mereka sebagai
catatan untuk membelinya kelak. (Renald kasali: 1995, 86). Dalam upaya terakhir
ini dalam membujuk calon konsumen agar tetap ingat dengan Aan’s collection
dan produk tasnya dengan pemberian souvenir kepada target Audience seperti
kalender agar mereka suatu saat mereka kembali ketika rasa kebutuhan akan
fashion muncul.
3. Strategi Konsep
Dalam membuat suatu media promosi konsep desain yang ditawarkan
harus jelas dalam memberi informasi tentang produk tas Aan’s collection. Secara
konsep dalam promosi ini adalah ingin menciptakan bentuk desain yang efektif
komunikatif serta modern berdasarkan unsur-unsur maupun prinsip-prinsip desain
dengan menonjolkan karakteristik feminity, simple, elegance, menarik dan
dinamis. Dalam perumusan konsep kreatif ini “gaya unik harga asyik” yang
menjadi central ide dalam pencitraan atau citra yang akan dibangun dalam benak
konsumen. Dengan harapan konsumen mendapatkan kepusaan dan kehadiran tas
Aan’s colection yang mereka pakai dapat memberikan kepercayaan diri, keceriaan
dan lebih berekspresi dengan gaya mereka masing-masing tanpa harus
mengeluarkan banyak uang. Konsep kreatif dalam perancangan promosi
mengutamakan konsep komunikasi yang mengajak calon konsumen untuk
mengetahui keunggulan dan ciri khas yang dimiliki, melalui konsep desain yang
mudah ditangkap dengan memakai pendekatan teknik fotografi dan desain untuk
menimbulkan stimulus pada calon konsumen.
4. Strategi Visual
Secara visual desainer lebih banyak menonjolkan ilustrasi dengan
kekuatan fotografi, yang diberi image-image dengan komposisi warna merah,
kuning dan merah muda. Hal tersebut dengan tujuan sebagai stimulus dan
menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter perusahaan, produk dan
sasaran yang dituju. Dalam Strategi kreatif penyampaian pesan kepada
masyarakat tidak lepas korelasi antara konsep yang akan dibangun Aan’s
collection dengan gambaran visual yang akan diwujudkan untuk mempermudah
penyampaian pesan kepada calon konsumen. Dengan karakteristik yang dimiliki
produk dapat mewujudkan brand personalities. Karakteristik produk tas Aan’s
collection terdiri dari Feminity (kewanitaan) dengan visual model wanita dewasa
dan modern, ilustrasi bunga merepresentasikan sifat wanita yang halus dan
menyukai kecantikan dan keindahan. Simple (sederhana) dengan menampilkan
unsur warna putih yang diyakini merepresentasikan sesuatu yang sederhana,
sempurna dan tidak boros. Exclusive (pilihan) dengan menampilkan ilustrasi kupu
dan gedung perkantoran yang merepresentasikan tas Aan’s collection dibuat untuk
wanita pilihan dalam arti para wanita yang memiliki sence yang tinggi dalam
fashion, aktif dan dinamis. Menarik (interest) visualisasinya dengan penggunaan
warna merah yang menjadi warna image Aan’s collection dan simbol bunga.
Dengan warna merah diharapkan dapat merepresentasikan keceriaan, kekuatan,
cinta dan menarik perhatian. Warna merah juga diyakini dapat membangkitkan
selera dan lebih ekspresif dan dinamis dalam merepresentasikan kecintaan dan
kehangatan. Dengan menambahkan unsur kuning dapat memvisualisasikan akan
eksistensi dan kepercayaan diri yang tinggi. Dynamic (Dinamis) dalam pengertian
lebih inovatif dan selalu up to date dalam berkarya. Dapat divisualisasikan dalam
desain yang menggunakan tata layout yang dinamis dan tidak kaku. Kejelasan
konsep desain dijadikan jembatan penghubung informasi tetang keunggulan
produk yang ditawarkan menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.
Selain memberikan informasi berupa tulisan juga menciptakan ketertarikan
Audience melalui gambar yang nantinya akan diolah dengan desain komputer dan
dengan mengutamakan prinsip-prinsip desain guna menjalin komunikasi dua arah
yang baik.
F.Visualisasi
1. Copywritting
Copywritting terdiri dari headline, sub headline, body copy, slogan, serta
baseline (keterangan berupa alamat) yang semuanya itu saling memperjelas satu
sama lain. Penulisan copywriting harus memiliki strategi untuk dapat mencapai
tujuan ide dari suatu iklan. Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan.
Copywriting merupakan kewiraniagaan (salesmanship) melalui media cetak yang
penulisannya harus menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest),
keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action). (Frank Jefkins,
1996:226).
Menurut Frank Jefkins (1996 : 228), karakteristik dasar penulisan copy
iklan adalah sebagai berikut : a) Copy iklan yang ditulis harus bersifat menjual,
meskipun iklan itu hanya bertujuan untuk mengingatkan saja; b) Rahasia
keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition), apakah pengulangan itu
dengan memanfaatkan iklan secara kontinyu, ataupun dengan menerapkan
pengulangan dalam tubuh copy iklan itu sendiri; c) Orang tidak akan peduli akan
membaca copy iklan. Karena itu pesan iklan harus memanfaatkan secara
maksimal kata-kata dan menyampaikan pesannya dengan segera; d) Jika pembaca
merasa tidak familiar terhadap suatu kata yang asing, perhatian pembaca terhadap
iklan tersebut akan hilang. Karena itu setiap kata yang digunakan harus mudah
dipahami dan tidak ada kemungkinan untuk menimbulkan keraguan dibenak
pembaca; e) Kata-kata singkat, kalimat kalimat yang pendek, paragraph tidak
terlalu panjang membantu menyampaikan pesan iklan serta memudahkan
pembaca untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan itu dengan cepat.
a. Headline (kepala berita)
Headline adalah salah satu kunci dalam suatu keberhasilan iklan itu
sendiri. Headline yang baik adalah headline yang dapat memberikan suatu
rangsangan atau ketertarikan pada pembaca dan dapat di baca dengan jelas.
Sehingga pembaca dapat menikmati iklan itu lebih jauh. Sedangkan fungsi utama
dari headline untuk menarik perhatian pembaca secepatnya dan berusaha menarik
keinginan khalayak untuk terus menikmati. Ada beberapa faktor yang perlu
dikembangkan dalam penulisan headline, yaitu artistik, singkat dan jelas
maksudnya, persuasif, edukatif, dan etis. Dari gaya dan struktur kalimatnya,
headline bisa berbentuk pernyataan (statement), membangkitkan rasa
keingintahuan atau membuat penasaran (curiosity), pertanyaan (question),
menggida (intriguing), mengejutkan (shocking), retorika (rhetoric), bujukan
(persuation), dan sebagainya (Agus S. Madjadikara, 2004: 40).
Pelaksanaan strategi perancangan tas wanita Aan’s collection
menggunakan headline yang sesuai. Melalui visualisasi media-media yang
digunakan, sehingga masyarakat akan bisa menangkap kesan dengan baik.
Tentunya dengan headline yang tidak berlebihan, sehingga pada proses berikutnya
masyarakat akan merasa tertarik dan mencari informasi, selanjutnya melakukan
proses pembelian. Headline yang digunakan dalam iklan ini adalah dengan
pemakaian kata atau nama Aan’s collection. Headline ini sekaligus menjadi logo
dalam desain promosi.
b. Sub headline
Subheadline membantu headline dalam menyampaikan pesan agar lebih
jelas dan menarik. Sub headline dibuat untuk sedikit memberikan arahan akan
maksud dan ide yang disampaikan. Berisi kata-kata yang bersifat menawarkan
atau mendapatkan. Sub headline yang digunakan dalam perancangan ini adalah
“not just another brand”
c. Body Copy
Untuk memperjelas headline, body copy merupakan teks iklan yang
mengulas uraian pesan-pesan produk yang bersangkutan dan merupakan jawaban
dari sebagian keraguan yang muncul pada konsumen terhadap produk yang
diiklankan. Body copy dibuat dengan ungkapan fakta-fakta yang nyata dan relevan
dengan kondisi produk, serta menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas,
mudah dipahami oleh khalayak sasaran dan tidak membosankan.
Dalam membuat body copy ini perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif
mungkin sampai diperkirakan pembaca sudah mampu untuk memahami informasi
produk yang diiklankan. Body copy merupakan perluasan ide yang disampaikan
oleh headline dan ilustrasi.
d. Baseline
Merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan di bagian bawah dari
bidang keseluruhan. Biasanya dicantumkan nama perusahaan, brand name dan
bisa juga slogan. Baseline yang digunakan adalah alamat dan nomer telepon Aan’s
collection.
e. Slogan (keywords)
Slogan merupakan inti sari dari pesan yang ingin disampaikan. Slogan
dapat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra pada benak
masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan sebuah slogan adalah kalimat
atau kata-kata yang digunakan harus komunikatif dan tidak bertele-tele, sehingga
mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat. Slogan sangat dibutuhkan dalam
suatu iklan karena dapat melekatkan suatu image suatu produk ataupun jasa yang
diiklankan pada konsumen. Slogan yang akan digunakan yaitu ”Gaya Unik Harga
Asyiiik !!!”
2. Visual
a. Ilustrasi
Merupakan penjelasan global atas pesan yang ingin disampaikan dalam
wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi
dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai
tema dalam upaya mendukung headline.
Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian,
menjelaskan suatu pernyataan, dan merangsang khalayak untuk membaca
keseluruhan isi pesan. Pada suatu iklan ilustrasi harus relevan dengan produk atau
jasa yang ditawarkan dan mampu berbicara walaupun hanya sekilas pandang.
Teknik ilustrasi dapat tercapai dengan fotografi sebagai pendukung pesan; harus
menarik perhatian, merangsang minat pembaca keseluruhan pesan, menonjolkan
keistimewaan produk, menjelaskan pernyataan, memenangkan persaingan dalam
menarik perhatian pembaca dari serentetan informasi dalam suatu media yang
sama; menciptakan suasana khas; mendramatisasi pesan; dan mendukung judul
iklan. Dalam desain promosi ini ilustrasi yang ditampilkan antara lain: a). Foto tas
(handbag) Aan’s collection yang menjadi produk unggulan; b). Model wanita
dewasa dan modern sebagai model peraga promosi tas; c). Kupu-kupu, sebagai
simbol wanita, eksklusif dan menarik; d). Bunga yaitu bunga anggrek (orchid)
yang merupakan simbol daya tarik, cinta, kecantikan dan kebaikan hati. Bunga
aster merupakan simbol perhatian dan keikhlasan dari pemahaman itu dapat
menanamkan image bahwa Aan’s collection baik untuk masa depannya.
Sedangkan bunga tulip memiliki kesan perfect lover (menyukai kesempurnaan);
e). Motif tekstur kulit reptil (skin croco dan skin snake) yang merupakan salah
satu bahan yang digunakan membuat tas.
b. Brand
Brand merupakan suatu simbol yang dipakai untuk memudahkan konsumen
agar dapat mengingat tentang suatu produk. Brand juga dipakai untuk membedakan
dengan produk lain, biasanya terdiri dari sebuah huruf, kata atau sekelompok kata atau
huruf. Brand bukan hanya logo tapi sekumpulan atribut yaitu logo, slogan, warna, dan
kualitas emosional yang diasosiasikan dengan perusahaan dan produk layanannya.
Atribut-atribut tersebut memberikan identitas dan kepribadian pada individu atau
organisasi (perusahaan) yang membedakan dari produk-produk pesaingnya. Brand juga
dipakai untuk memudahkan para calon konsumen untuk mengingat tentang suatu
produk. Dalam perancangan ini brand yang digunakan adalah kata ”Aan’s collection”
dengan jenis typografi Engaged yang sudah diubah sedemikian rupa sebagai identitas
Aan’s collection.
c. Lay Out
Lay out adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti:
huruf, garis, bidang, gambar, dan sebagainya. Pertimbangan perencanaan lay out
guna mencapai suatu keseimbangan bentuk yang dapat menarik perhatian
khalayak dengan tidak mengesampingkan karakter produk, sasaran, dan media
yang dipilih. Sebuah lay out yang baik mampu membuat pembacanya menilai
produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklannya saja
yang bagus. Sedangkan layout sendiri mempunyai dua fungsi dasar, yaitu: 1)
Menghubungkan berbagai elemen pada sebuah bidang (halaman) agar dapat
komunikatif dan mempunyai nilai estetis; 2) Dalam semua desain, setiap elemen
pada sebuah bidang (halaman) mempunyai elemen-elemen lainnya. Lay out bukan
sekedar penambahan foto atau ilustrasi, teks, tetapi adalah usaha untuk
menyeimbangkan semua elemen tersebut dan menuntun mata pengamat.
Orang kreatif yang terlibat dalam pembuatan lay out harus ingat, bahwa
iklan tidak dibuat untuk kepentingan atasan, klien, atau semata-mata untuk
kepuasan pribadi dalam melampiaskan gejolak seninya. Melainkan untuk menjual
produk yang akan ditawarkan. Faktor yang mempengaruhi dalam sebuah lay out,
antara lain : 1) Ukuran dan Proporsi, faktor terpenting dan tersulit dalam
keseimbangan adalah kesensitifan terhadap proporsi (pengaturan beberapa elemen
sehubungan dengan ukuran dan jumlah). Keseimbangan tidak dapat diukur secara
matematis, karena itulah seorang desainer harus memiliki sensitifitas terhadap
peletakan elemen-elemen sehingga terlihat dan terkesan harmonis dan seimbang.
Dalam hal layout, hubungan antara ukuran type, bidang cetak (printed area) dan
bidang putih (unprint area) dan elemen-elemen lainnya harus proposional; 2)
Arah (Path way), layout yang efektif harus dapat mengarahkan mata pengamat
menyusuri bidang atau halaman desain. Desain adalah ”peta” yang mengarahkan
mata dari satu point ke point yang lain, biasanya dari bagian kiri atas kekanan
bawah yang membentuk seperti huruf ”Z”; dan 3) Konsistensi pada style,
konsistensi adalah masalah detail menyangkut pemilihan jenis font dan
menggunakan spacing yang sama pada suatu layout dokumen, mengarah pada
kesatuan yang harmonis.
Menurut Surianto Rustan (2008: 74-84), selain faktor di atas kita juga
harus memperhatikan prinsip dasar lay out yang merupakan prinsip dasar desain
grafis, antara lain:
1) Sequence (urutan/ aliran/ flow/ hierarki)
Dalam membuat lay out kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang
harus dibaca pertama sampai yang boleh dibaca belakangan. Dengan sequence
pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan
yang kita inginkan.
2) Emphasis (penekanan)
Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras, kontras tersebut bertujuan
untuk membangun sequence. Ada bermacam-macam menciptakan kontras,
bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih
banyak lagi.selain kontras emphasis bisa juga diciptakan lewat elemen lay out
yang mengandung pesan-pesan yang unik, emosional atau kontroversial,
efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya.
3) Balance (keseimbangan)
Dalam desain grafis kita mengebnal dua macam balance, yaitu balance
simetris dan balance asimetgris. Balance yang dicapai secara simetris adalah
dengan pencerminan, keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan
tepat secara matematis, sedangkan yang asimetris keseimbangannya lebih
bersifat optis atau : ’kelihatannya seimbang’.
4) Unity (kesatuan)
Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik
kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non fisik yaitu
pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.
Pada proses pembuatan promosi yang mengacu pada penjualan produk tas
Aan’s collection sebagai tujuan utama, maka untuk lebih menunjukkan atribut
yang berkaitan dengan produk tas dan elemen pendukungnya kepada target
audience, layout yang akan dipakai berupa :
1). Layout Group
Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan
berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan, tujuannya
adalah untuk memberikan suatu pusat perhatian. Dengan layout tipe group ini
nantinya akan diletakkan berbagai foto tas dan foto yang telah diolah memakai
komputer grafis dengan tujuan memberikan informasi berupa gambaran produk
tas Aan’s collection dan diharapkan mampu menjadi stimulus bagi audience.
2). Layout tipe Mondrian
Pada layout tipe Mondrian ini bentuk iklan yang masing-masing
bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat ilustrasi foto tas dan
model wanita dan serta ilustrasi bunga dan kupu yang saling berpadu sehingga
membentuk komposisi yang konseptual. Malalui layout ini diharapkan informasi
yang diberikan dapat lebih jelas diterima, namun tetap mengutamakan unsur
prinsip desain dan nilai estetik, sehingga diharapkan mampu terbangun
komunikasi dua arah antara Aan’s collection dengan Audience dalam
penyampaian materi promosi ini nantinya.
d. Warna
Merupakan unsur penting dalam sebuah promosi yang dilakukan didalam
sebuah iklan. Penggunaan warna menunjukkan identitas dari produk
(identification marks) tersebut yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap
media visual yang akan digunakan. Warna dapat didefinisikan secara
obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara
subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara
obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari
panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk
pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang
elektromagnetik.
Warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita,
seperti halnya rasa dan bau. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya
dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan
penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan
bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna,
selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku
seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya
seseorang pada suatu benda.
Menurut Iwan Wirya, (1999: 28), fungsi penggunaan warna selain sebagai
identitas produk dalam suatu media promosi adalah; a) Untuk menarik perhatian
para konsumen ataupun calon pembeli; b) Untuk menimbulkan pengaruh
psikologi, misalnya untuk membangkitkan selera konsumen terhadap produk
sehingga mau membeli produk; c) Untuk mengembangkan/memberikan asosiasi
tertentu terhadap produk; d) Untuk menciptakan suatu citra, warna disesuaikan
ntuk mencerminkan atau menggambarkan keadan produknya; e) Untuk menghiasi
produk; f) Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum, gunakan warna
kontras untuk sesuatu yang ingin ditonjolkan; dan g) Untuk membangkitkan minat
dalam mode.
Warna merupakan unsur terpenting dalam mengkomunikasikan produk
yang ditawarkan Aan’s collection. Warna yang akan dipakai harus direncanakan
dengan pertimbangan, bahwa warna tersebut dapat mencerminkan karakteristik
produk yang di tawarkan, yaitu kesan menarik, kuat dan berani; warna mampu
menjadi daya tarik utama dalam suatu komposisi desain; warna harus mendukung
penampilan produk dalam penyajiannya dengan pengertian dapat membantu
menonjolkan suatu produk dalam setiap komposisi penyajiannya di semua media
yang dibuat.
Pemilihan warna dalam perancangan promosi ini mengambil unsur dari
apa yang menjadi ciri khas produk tas Aan’s collection untuk dijadikan konsep
sebagai pembangun identitas dalam promosi. Namun selain itu juga didasarkan
pada aspek sasaran yang akan dituju dan karakteristik dari obyek itu sendiri.
Warna merah merefleksikan keberaniaan, kuat, kecintaan dan kehangatan.
Warna merah berasosiasi membangkitkan selera dan memotivasi untuk berpikir
dan mengerjakan sesuatu lebih cepat. Konsep ini diambil dari Aan’s collection
sebagai salah satu perusahaan tas yang memiliki karakter terampil, inovatif dan
menarik.
Warna kuning merefleksikan kegembiraan, optimis, harapan dan
keceriaan. Konsep ini diambil dari karakter produk Aan’s collection yang dapat
memberikan rasa percaya diri dan keceriaan kepada konsumen.
Warna pink atau merah muda sangat identik dengan wanita atau karakter
feminin. Warna ini juga dipercaya dapat memberikan energi untuk melakukan
sesuatu yang menyenangkan, dinamis, dan trendi. Aan’s collection dari awal
pembentukannya memiliki sasaran konsumen bagi para wanita. Khususnya wanita
yang fashionable, dinamis dan aktif.
Dalam pengaplikasianya desain promosi yang dirancang tidak menutup
kemungkinan menggunakan warna-warna lain yang masih berdekatan dengan key
collor Aan’s collection ini dimaksudkan untuk mengimbangi artistik desain
tersebut agar menarik perhatian. Adapun warna-warna pendukung seperti putih
dan hitam. Warna putih merefleksikan kesederhaan dan kesempurnaan sedangkan
warna hitam di dalam dunia mode dapat memberikan kesan abadi, elegan, modern
dan mewah.
e. Typografi
Typografi merupakan seni memilih, menyusun, mengatur bentuk, jenis,
dan ukuran huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Hal yang tidak
kalah pentingnya dalam pelaksanaan perancangan sebuah iklan adalah
penggunaan huruf yang dapat menimbulkan karakter tertentu pada produknya.
Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain
huruf yang berkesan sederhana, dinamis, komunikatif, menarik dan mudah dibaca
serta tidak ditentukan oleh kaidah buku. Pemakaian huruf dalam satu komposisi
desain diusahakan seimbang dan selaras dengan elemen-elemen lainnya dalam lay
out dan komposisi warna yang digunakan (Siti Mutmainah dan Lukamanul hakim,
2003: 32).
Perencanaan typografi didasarkan pada pertimbangan gaya desain dan
fungsi, juga karakter huruf yang akan dipasang. Dalam pemilihan typografi,
perancangan mengunakan jenis font yang bersifat tegas agar dapat terbaca dengan
baik. Pemilihan jenis Font yang tepat merupakan pertimbangan utama yang perlu
diperhatikan dalam media desain, karena setiap karakternya harus memiliki
kekuatan sendiri untuk mewakili karakteristik obyek dan pesan yang akan
disampaikan. Typografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif.
Hadirnya typografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang
membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan.
Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi
untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi
verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Pada dasarnya
huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat
dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan
kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf
terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. Font yang tertera di
bawah ini merupakan font yang akan digunakan didalam perancangan dan
kemungkinan untuk merubah font agar terlihat menarik perhatian.
1) Engaged
Jenis huruf ini termasuk dalam kelompok huruf Script, merupakan goresan
tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring
ke kanan. Jenis font ini termasuk dalam kategori dekoratif namun tetap memiliki
tingkat keterbacaan (legibility) yang baik dan memiliki unsur gerak. Huruf ini
akan sering digunakan untuk penulisan headline, huruf ini dipakai karena dapat
mewakili karakteristik tas Aan’s collection sebagai produk fungsional dan
penghias yang terus berinovasi namun tetap mempertahankan karakeristik yang
dimilikinya.
Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi, akrab, terkesan didesain
secara hati-hati. Jenis huruf seperti ini biasanya mencitrakan jenis tulisan tangan
wanita dan memiliki tingkat keterbacaan yang ringan dan bersifat menghias.
2) Arial
Jenis huruf ini merupakan kelompok huruf sans serif, Pengertian San Serif
adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung
hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, mudah dipahami dan efisien.
Arial merupakan jenis huruf yang sering kali digunakan sebagai text dan dislpay
type karena memiliki bentuk yang proporsional dan tingkat keterbacaan
(legibility) yang baik meskipun diperkecil. Sehingga pada promosi nantinya
peranan huruf arial ini akan digunakan sebagai penulisan body copy dan kalimat
penjelas lainnya, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk
menyampaikan pesan kepada audience.
ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
3) Arial Rounded MT Bold
Jenis huruf ini hampir sama dengan arial yang membedakan adalah ketebalan
bentuknya. Memiliki karakter yang ringan dan keterbacaan yang baik meskipun di
perkecil ukurannya.
ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
4) Caslon No.540 Swad
Huruf ini termasuk dalam klasifikasi Dutch Old Style, memiliki keterbacan
yang sangat bagus. Huruf Caslon No.540 Swad sebagai penulisan slogan dan,
karakteristik huruf yang dekoratif serta memiliki unsur keindahan dan anggun
penuh kedinamisan, sentuhan pribadi dan kepuasan yang dianggap mampu
mewakili makna dari kata ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!”.
f. Identification Marks
Adalah suatu grafis pengikat yang didalamnya terdapat elemen-elemen
desain yang selalu digunakan dalam rangkaian perancangan desain seperti logo,
slogan, dan yang lainnya dengan tujuan sebagai identitas agar target market dan
target audience mudah mengenali setiap media promosi tas Aan’s collection.
Melalui perancangan ini terdapat target yang akan dicapai, yaitu:
a. Target market dari perancangan ini adalah para wanita di kota Solo yang
memiliki katertarikan pada benda fashion terutama tas, menginginkan sesuatu
yang khas dan berkualitas.
b. Target audience dalam perancangan ini adalah para wanita di Solo sebagai
target primer dan wanita di Indonesia sebagai target sekunder.
c. Target visual berupa karya media cetak (print), dengan menggunakan gaya
desain formalis (Dalam penyampaian pesan kepada masyarakat yaitu dengan
menonjolkan illustrasi dengan kekuatan fotografi yang difungsikan sebagai
stimulus dan menitikberatkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter tas
Aan’s collection).
BAB III
PROSES PERANCANGAN
A. Media
Jenis media promosi yang diproduksi secara umum biasanya
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu media cetak dan media
elektronik. Sehingga pada pemilihan media agar menjadi promosi yang efektif
dan komunikatif harus didasarkan oleh sasaran yang akan diraih dan selanjutnya
pendekatan melalui media apa saja yang nantinya akan dipakai.
Pemilihan media merupakan masalah mencari cara dengan biaya yang
paling efisien dan efektif untuk menyampaikan sebuah pembeberan yang
dikehendaki kepada khalayak sasaran. (Philip Kotler, 1992: 293).
Perencanaan media adalah memilih media-media tertentu berdasarkan beberapa
variabel. Variabel yang terpenting adalah :
a. Kebiasaan media yang menarik khalayak sasaran
b. Produk yang memerlukan media yang tepat dalam hal peragaan,
visualisasi, penjelasan, keterpercayaan dan warna.
c. Suatu pesan memerlukan media yang tepat untuk dikomunikasikan
dengan benar kepada khalayak sasaran.
Setelah menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai nantinya, maka
pada perancangan ini akan menggunakan beberapa media yang diharapkan dapat
memberikan informasi dan menjadi media komunikasi untuk menarik minat calon
konsumen. Adapun media yang akan digunakan dalam perancangan nantinya
dibagi menurut fungsinya antara lain:
1. Lambang
Lambang pada perancangan ini berfungsi sebagai media utama dalam
memberikan ciri khas serta menarik perhatian kepada Audience karena pada
kenyataannya sebuah lambang dapat secara cepat memberikan gambaran terhadap
apa yang dipromosikan, lambang untuk Aan’s collection dibagi menjadi:
a. Logo
Logo Aan’s collection digunakan disetiap media promosi. Logo Aan’s
collection sekaligus dijadikan headline dalam desain promosi. Proses perancangan
logo dimulai dari pemilihan jenis font yang akan digunakan yaitu font Engaged
dan Arial. Kemudian diolah dan didesain dengan software Corel Draw X3.
dengan Corel Draw X3 dapat mempermudah dalam mengolah bentuk dan dirasa
lebih praktis. Setelah bentuk logo jadi kemudian disimpan dengan format PSD,
karena untuk pengolahan warna nantinya menggunakan software Adobe
Photoshop CS 2. dengan Adobe Photoshop ini pewarnaan logo dibuat dengan
teknik embos. Setelah logo sampai final desain kemudian disimpan dengan format
JPG.
Software graphic : Corel Draw X3 & Adobe Photoshop CS 2.
Ukuran : Menyesuaikan.
Font : Engaged, Arial
Page layout : Horisontal.
konsep : menjadi pusat kerajinan tas.
b. Ilustrasi
Ilustrasi yang akan ditampilkan dalam desain promosi ini antara lain:foto-
foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif
tekstur kulit. Melalui ilustrasi ini akan lebih menarik perhatian Audience maka
ilustrasi selalu digunakan dalam desain promosi. Sebelum masuk tahap lay out
desain, masing-masing ilustrasi diolah terlebih dahulu dengan software Adobe
Photoshop CS 2. Dengan software ini sangat mudah dalam pengolahan gambar
baik dari segi bentuk, warna dan efek-efek gambar lainnya.
Software graphic : Corel Draw X3 & Adobe Photoshop CS 2.
Ukuran : Menyesuaikan.
70
Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita
dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur
kulit.
Page layout : Horisontal
konsep : mencitrakan karakter produk Aan’s collection
c. Typografi
Typografi yang digunakan dalam media promosi kali ini adalah Arial,
Arial Rounded MT Bold, Engaged dan Caslon No.540 Swad memiliki unsur
keindahan, anggun penuh kedinamisan, memiliki sentuhan pribadi dan bersifat
menghias. Sehingga jenis-jenis huruf ini sangat relevan digunakan dalam desain
promosi Aan’s collection.
Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
Ukuran : Menyesuaikan.
Page layout : Horisontal
konsep : berkarakter feminin, simple, exclisive,dinamis dan
menarik.
d. Warna
Warna yang digunakan dalam desain promosi Aan’s collection adalah
warna Merah, Kuning dan Pink (merah muda). Serta warna lain sebagai
keseimbangan artistiknya. Pemilihan warna disesuaikan dengan karakter tas Aan’s
collection yaitu: feminin, simple, eksklusive, menarik, dan dinamis.
2. Publikasi
a. Katalog
Katalog merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama
dalam promosi suatu produk (benda pakai) dan produk lainnya, karena dalam
media ini kita dapat menyampaikan informasi lebih jelas tentang produk yang
akan dijual atau ditawarkan. Merupakan salah satu media cetak yang mampu
menjangkau audiens yang luas dan dimanapun berada. Fungsinya yang dapat
memuat informasi seluruh produk tas Aan’s collection yang ditawarkan sehingga
calon konsumen dapat memahami kembali ketika tidak berada ditempat semula
karena sifatnya fleksibel mudah dibawa dan dibaca kembali. Proses perancangan
media ini yang pertama adalah mengumpulkan data yang berupa foto produk,
jumlah produk disertai dengan harga masing-masing produk dan bahan yang
digunakan masing-masing produk. Kemudian menentukan jumlah halaman
katalog, dalam desain katalog ini akan dibuat 22 halaman dengan ukuran 21 cm x
15 cm.. Proses selanjutnya adalah membuat desain dengan software Adobe
Photoshop CS 2 untuk pengolahan gambar sedangkan pengolahan huruf
menggunakan software Corel Draw X3 dengan efek embos yang dilanjutkan
dengan software Adobe Photoshop CS 2. Setelah desain gambar ilustrasidan teks
jadi baru di lay out dengan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain.
Master desain kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan yaitu
CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Dicetak dengan media kertas Ivory dengan gramatur
230 gram, proses cetak menggunakan mesin Speadmaster XL 105 Heidelberg
2004 dengan teknik offset.
- Karakteristik media:
Cover katalog:
- Dibuat dengan ukuran 21 cm x 15 cm.
- Desain Full Color dua muka
- Aplikasi cetak offset
- Kertas Ivory 230 gram dua muka
- Finishing dop dua muka
Isi katalog :
- Dibuat dengan ukuran 21cm x 15cm
- Jumlah halaman 22
- Desain Full Color dua muka
- Aplikasi cetak offset
- Kertas Ivory 230 gram dua muka
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga,
kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433
- Software : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speadmaster XL 105 Heidelberg 2004.
b. Indoor Banner
Indoor Banner adalah media promosi dalam ruang yang bersifat fleksibel
dalam penempatan karena dengan mudahnya bisa dipindah. Media ini akan
ditempatkan pada ruang tamu, showroom dan pada event-event kegiatan di luar
seperti pameran-pameran. Proses perancangan media ini diawali menentukan
ukuran media yaitu 160 cm x 60 cm dilanjutkan membuat desain dengan
menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah gambar dan
warna dan software teks huruf jadi kemudian di lay out menggunakan software
Corek Draw X3 hingga didapat master desain. Proses selanjutnya adalah proses
cetak dengan teknik digital printting dengan bahan MMT 280 gram dan mesin
print Super High rest Resolution 1440 dpi.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 160 cm x 60 cm
- Dibuat Desain Full Cllor satu muka dengan posisi vertikal
- Menggunakan bahan MMT 280 gram dengan standing
almunium.
- Teknik cetak digital printting.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa,
bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt.
03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax.
(0271) 582433
- Bodycopy : Tas memang sahabat terbaik wanita yang selalu setia dan
membuat penampilan menjadi unil. Tas dengan desain terkini
bisa mengelevasi gaya dalam seketika, apalagi dengan harga
yang tak mengikis kantong! Jangan lewatkan koleksi tas Aan’s
collection yang unik ini...!!!
- Software : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3
- Printer : Super High rest Resolution 1440 dpi
c. Papan Nama
Sign board adalah media luar ruang yang berfungsi memberikan informasi
tempat keberadaan Factory & Showroom Aan’s collection. Proses perancangan
media ini adalah menentukan ukuran yaitu 250 cm x 100 cm dan membuat desain
visual dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah
bentuk dan gambar visual sedangkan pengolahan teks dengan software Corel
Draw X3. Proses selanjutnya membuat lay out sehingga menghasilkan master
desain. Setelah didapat master desain kemudian dicetak dengan teknik digital
printting menggunakan mesin Super High rest Resolution 1440 dpi. Pembuatan
papan nama yaitu menggunakan bahan MMT 280 gram.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 250 cm x 100 cm
- Dibuat Desain Full Cllor satu muka dengan posisi horisontal
- Menggunakan bahan MMT 280 gram dengan keling 4 biji.
- Teknik cetak digital printting.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa,
bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt.
03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax.
(0271) 582433.
- Software : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Super High rest Resolution 1440 dpi.
d. Petunjuk Arah
Merupakan media luar ruang yang berukuran kecil yang sifatnya
memberikan informasi arah atau petunjuk kesuatu tempat. Media ini biasa
ditempatkan pada persimpangan jalan ataupun jalan utama yang akan menuju
kepada obyek. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 250
cm x 60 cmx 20 cm dan membuat desain visual dengan menggunakan software
Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah bentuk dan gambar visual sedangkan
pengolahan teks dengan software Corel Draw X3. Proses selanjutnya membuat
lay out atau desain konstruksi Papan nama. Setelah didapat master desain
kemudian diaplikasikan secara nyata. Pembuatan papan nama yaitu menggunakan
kontruksi dari besi dan seng dengan menggunakan teknik las listrik. Bagian tiang
penyangga dibuat dengan bahan besi yang dirakit dengan teknik las listrik juga.
Sedangkan bagian pondasi dibuat dengan bahan material bangunan (batu bata,
pasir dan semen) yang dibuat dengan teknik cor. Kemudian untuk finishing visual
yaitu dengan teknik airbrush mengingat bahan yang digunakan adalah besi dan
seng.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 250 cm x 60 cm x 20 cm.
- Dibuat Desain 3 dimensi dengan posisi vertikal.
- Menggunakan bahan besi, seng dan bahan bangunan banguanan
(batu bata, pasir dan semen).
- Teknik las listrik untuk pengerjaan pada bahan besi dan seng.
- Teknik cor pada bagian alas petunjuk arah.
- Teknik airbrush pada finishing visual.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged
- Ilustrasi : logo Aan’s collection.
- Software : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
3. Stationary
Aan’s collection dalam kebutuhan surat menyurat membutuhkan:
a. Kartu Nama
Kartu nama memuat identitas pribadi dari karyawan atau karyawati Aan’s
collection sebagai sarana penghubung komunikasi dengan relasi kerja, institusi,
konsumen atau orang lain. Proses perancangan media ini adalah menentukan
ukuran terlebih dahulu yaitu menggunakan ukuran 9 cm x 5.5 cm. Kemudian
membuat desain dengan mengolah gambar dengan software Adobe Photoshop CS
2 dan mengolah teks dengan software Corel Draw X3. Kemudian hasil
pengolahan gambar dan teks dilay out dengan software Corel Draw X3 hingga
didapatkan master desain. Master desain dicetak dengan bahan kertas Ivory
dengan gramatur 230 gram. Mesin cetak yang digunakan adalah Speedmaster XL
105 Heidelberg 2004.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 9 cm x 5.5 cm
- Desain Full Color satu muka muka
- Aplikasi cetak offset Laminasi Dop satu muka
- Kertas Ivory satu muka 230 gram
- Kartu nama berisi nama identitas staf karyawan, no telepon dan alamat Aan’s
collection, dengan background motif tekstur kulit.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baselin : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt.
03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax.
(0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : logo Aan’s collection.
- Software : Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
b. Kop Surat / Ketas Surat
Kop surat atau kertas surat merupakan media yang bersifat informatif apabila
telah terisi informasi atau suatu pesan dari instansi kepada instansi lain. Sehingga
instansi yang menerima surat dapat langsung mengetahui dari mana surat tersebut
berasal. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 21 cm x
30 cm kemudian membuat desain dengan mengolah gambar dan teks dengan
menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3 hingga proses
lay out untuk mendapatkan master desain. Master desain dicetak menggunakan
bahan kertas HVS 80 gram. Proses cetak menggunakan teknik print outdengan
mesin printer Epson C 58.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 21 cm x 30 cm
- Desain Full Color
- Aplikasi print out
- Kertas HVS 80 gram
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Epson C 58
c. Amplop
Amplop berguna untuk memuat surat yang akan dikirim kepada pihak
manapun dengan menampilkan identitas Aan’s collection sehingga pengirim tidak
perlu mencantumkan identitasnya kembali. Proses perancangan dimulai dengan
menentukan ukuran yaitu 21 cm x 10 cm. Kemudian membuat desain dari bentuk
amplop, gambar ilustrasi,teks, dan warna. Proses pengolahan gambar ilustrasi
menggunakan software Adobe photoshop CS 2 sedangkan pengolahan teks dan
lay out menggunakan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain.
Proses selanjutnya adalah proses cetak dengan memilih bahan Art paper dengan
gramatur 150 gram. Mesin printer yang digunakan dalam proses cetak ini adalah
Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004 dengan teknik cetak offset.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 21 cm x 10 cm.
- Desain Full Color.
- Aplikasi offset
- Kertas Art paper 150 gram.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa,
bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
e. Memo
Memo berguna untuk menulis pesan singkat yang akan diberikan kepada pihak
manapun (pemilik, karyawan, instansi, konsumen, atau orang lain) dengan
menampilkan identitas Aan’s collection sehingga pengirim tidak perlu
mencantumkan identitasnya kembali. Proses perancangan media ini adalah
menentukan ukuran yaitu 16 cm x 14.5 cm. Kemudian membuat desain cover dan
desain untuk isi memo yaitu dengan pengolahan gambar dan teks. Pembuatan
desain menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
Master desain cover memo kemudian dicetak sesuai dengan warna yang
digunakan CMYK dengan menggunakan bahan kertas Ivory 230 gram dengan
teknik cetak offset dan mesin yang digunakan adalah Speedmaster XL 105
Heidelberg 2004. Master desain isi memo dicetak menggunakan bahan kertas
HVS 80 gram dengan teknik cetak print out menggunakan mesin cetak printer
Epson C 58. Untuk finishing media ini menggunakan jilid lem.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 16 cm x 14.5 cm
- Desain Full Color
- Aplikasi offset dan print out
- Kertas Ivory 230 gram untuk cover dan kertas HVS 80 gram
untuk isi memo
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit reptil.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004 & Epson C 58
f. Stopmap
Map berguna untuk memuat materi katalog, kartu nama, memo, dan nota
dalam satu tempat. Selain itu juga dapat digunakan sebagai penyimpan materi lain
dalam sebuah kegiatan seperti presentasi, seminar dan diskusi. Proses
perancangan dimulai dengan menentukan ukuran yaitu 32 cm x 21 cm. Kemudian
membuat desain dari bentuk amplop, gambar ilustrasi,teks, dan warna. Proses
pengolahan gambar ilustrasi menggunakan software Adobe photoshop CS 2
sedangkan pengolahan teks dan lay out menggunakan software Corel Draw X3
hingga didapat master desain. Proses selanjutnya adalah proses cetak dengan
memilih bahan Art paper dengan gramatur 150 gram. Mesin printer yang
digunakan dalam proses cetak ini adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004
dengan teknik cetak offset.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 32 cm x 21 cm
- Desain Full Color
- Aplikasi offset
- Kertas Art paper 150 gram
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa,
bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
g. Nota
Nota berguna untuk mencatat jumlah pesanan atau pembelian produk yang
dibeli disertai jumlah harga produk. Nota berfungsi sebagai bukti pembayaran
suatu pesanan atau pembelian. Proses perancangan media ini adalah menentukan
ukuran yaitu 15cm x 12.5 cm. Kemudian membuat desain cover dan desain untuk
isi nota yaitu dengan pengolahan gambar dan teks. Pembuatan desain
menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3. Master
desain cover nota kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan CMYK
dengan menggunakan bahan kertas Ivory 230 gram dengan teknik cetak offset dan
mesin yang digunakan adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004. Master
desain isi nota dicetak menggunakan bahan kertas HVS 80 gram dengan teknik
cetak print out menggunakan mesin cetak printer Epson C 58. Untuk finishing
media ini menggunakan jilid lem.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 15 cm x 12.5 cm
- Desain Full Color
- Aplikasi offset dan print out
- Kertas Ivory 230 gram untuk cover dan kertas HVS 80 gram
untuk isi nota.
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit reptil.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
f. Stempel
Stempel sebagai bukti keabsahan surat, pembayaran, pemesanan dan lain
sebagainya. Apabila surat, memo dan nota dibubuhi dengan stempel maka akan
lebih dapat dipercaya keasliannya. Proses perancangan media ini diawali dengan
menentukan ukuran yaitu 3.5 cm x 3.5 cm. Dilanjutkan membuat desain dengan
software Corel Draw X3. Master desain kemudian dipindah ke negatif dilanjutkan
proses cetak menggunakan bahan karet dengan pemasangan negatif terbalik. Hasil
cetakan pada karet ditempelkan pada landasan yang sekaligus sebagai handle
stempel.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 3.5 cm x 3.5 cm
- Desain satu warna
- Aplikasi cetak tinggi
- Bahan kayu dan karet
- Headline : Aan’s collection
- Baseline : Jl. Kol. Sugiyono No, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold,
- Ilustrasi : logo Aan’s collection.
- Software : Corel Draw X3.
4. Merchandise
a. Kalender
Kalender merupakan salah satu benda yang berfungsi sebagai reminder
(pengingat) hari, tanggal ataupun tahun yang lekat dengan keseharian manusia
dalam beraktifitas dan menentukan jadwal keseharian. Kalender yang
berhubungan erat dengan keseharian manusia seringkali menjadi media alternatif
dalam kegiatan promosi, karena ketika seseorang melihat kalender dapat
dipastikan bahwa dia juga akan melihat pesan atau elemen visual lain yang
menyertainya. Proses perancangan media ini menentukan ukuran dahulu yaitu
dengan ukuran 21 cm x 15 cm.. Proses selanjutnya adalah membuat desain dengan
software Adobe Photoshop CS 2 untuk pengolahan gambar sedangkan pengolahan
teks menggunakan software Corel Draw X3 dengan efek embos yang dilanjutkan
dengan software Adobe Photoshop CS 2. Setelah desain gambar ilustrasi dan teks
jadi baru di lay out dengan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain.
Master desain kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan yaitu
CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Dicetak dengan bahan kertas Ivory dengan gramatur
230 gram, proses cetak menggunakan mesin Speadmaster XL 105 Heidelberg
2004 dengan teknik offset. Finishing proses perancangan media ini adalah dengan
jilid spiral.
- Karakteristik Media :
- Dibuat dengan ukuran 21 cm x 15 cm
- Desain Full Color dua muka.
- Aplikasi offset
- Kertas Ivory 230 gram
- Headline : Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline : Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu
Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. &
Fax. (0271) 582433.
- Tipografi : Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540
Swad.
- Ilustrasi : foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa,
bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software : Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer : Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
BAB IV
DISKRIPSI KARYA
1. Publikasi
a. Katalog
Gambar 6.a. Desain cover depan dan cover Gambar 6.b. Desain daftar isi dan halaman 2
belakang katalog katalog
Gambar 6.c. Desain halaman 3 dan halaman 4 Gambar 6.d. Desain halaman 5 dan halaman 6
katalog katalog
Gambar 6.e. Desain halaman 7 dan halaman 8 Gambar 6.f. Desain halaman 9 dan halaman 10
katalog katalog
Gambar 6.g. Desain halaman 11 dan Gambar 6.h. Desain halaman 13 dan
halaman 12 katalog halaman 14 katalog
Gambar 6.i. Desain halaman 15 dan Gambar 6.j. Desain halaman 17 dan
halaman 16 katalog halaman 18 katalog
86
Gambar 6.k. Desain halaman 19 dan Gambar 6.l. Desain halaman 21 dan
halaman 20 katalog halaman 22 katalog
Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 15 cm x 21 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Ifory 230
Ilustrasi :Ilustrasi foto tas Aan’s collection dan wanita, kulit
reptil, bunga dan kupu
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon NO.540 Swad,
Engaged.
Headline :Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Distribusi : Showroom, karyawan, dan event-event yang berkaitan
dengan fashion.
Katalog merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama
dalam promosi suatu produk maupun jasa, karena dalam media ini kita dapat
menyampaikan informasi lebih jelas tentang produk yang akan dijual atau
ditawarkan. Penggunaan ilustrasi sebagai stimulus audience tidak terlepas dengan
konsep kreatif perancangan, Ilustrasi tas Aan’s collection dengan beberapa model
wanita dengan style yang berbeda-beda menyimbulkan bahwa tas Aan’s collection
diproduksi dengan berbagai jenis sehingga dapat di sesuaikan dengan style para
konsumen, ilustrasi kupu dan bunga visualisai bahwa tas Aan’s collection di
desain untuk para wanita yang menyukai sesuatu yang indah, menarik, dan
eklusive. Penggunaan Font, warna dan tata letak/Layout katalog tidak lepas
dengan image Aan’s collection yang feminin, simple, exclusive, menarik dan
dinamis. Penyebaran katalog nantinya akan difokuskan pada calon konsumen
Aan’s collection.
b. Indoor Banner
Gambar 7. Desain Banner
Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 60 cm x 160 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : MMT 280
Ilustrasi :Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
bunga dan kulit reptil.
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : ditempatkan di ruang tamu, kantor, showroom dan
event-event pameran di luar.
Indoor Banner adalah media promosi dalam ruang yang bersifat fleksibel
dalam penempatan karena dengan mudahnya bisa dipindah. Desain menampilkan
foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya itu, desain menampilkan
ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang menjadi konsep kreatif
perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas Aan’s collection dengan
wajah ceria, ilustrasi bunga dan kupu menggambarkan tas Aan’s collection
didesain untuk para wanita yang menyukai keindahan, menarik dan exclusive.
Ilustrasi kulit reptil menggambarkan tas Aan’s collection di buat dari bahan kulit
reptil.
c. Name board/ Papan Nama
Gambar 8.a. Desain Nameboard
Gambar 8.b. media & placement Nameboard
Software graphic : Adobe Photoshop CS2 & Corel Draw X3
Ukuran : 250 cm x 100 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : MMT 280
Ilustrasi : Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
bunga dan kulit reptil.
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : ditempatkan di depan Showroom dan kantor.
Desain menampilkan ilustrasi foto wanita dan tas-tas Aan’s collection,
ilustrasi bunga dan kupu mengambarkan tas Aan’s collection didesain untuk para
wanita yang menyukai sesuatu yang indah, menarik dan exclusive. serta
pengunaan warna yang ceria dapat memberikan stimulus kepada calon konsumen.
d. Petunjuk Arah
a b c
Gambar 9. Desain Petunjuk Arah, a. Tampak depan; b. Tampak samping; c. Tampak belakang
Software graphic : Corel Draw X3
Ukuran :100 cm x 60 cm
Tehnik : Air brush, lasdan cor
Media/bahan : Seng dan Besi
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Media Placement : Jl. Kol. Sugiyono depan jalan masuk obyek.
Petunjuk Arah lokasi Aan’s collection didesain sedemikin rupa agar
Audience benar-benar mengetahui dengan mudah keberadaan factory dan
showroom tersebut. Desain menampilkan bentuk stikasi produk tas dengan tujuan
ketika audiens pertama kali melihat bisa menangkap pesan bahwa Aan’s
collection bergerak dalam industri pembuatan tas.
2. Stationary
d. Kartu Nama
Gambar 10. Kartu Nama
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 9 cm x 5.5 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Art paper 210
Ilustrasi :kulit reptil (skin croco dan skin snake)
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : Staf kantor, showroom.
Kartu nama diberikan kepada staf, karyawan dan konsumen Aan’s
collection dengan tujuan agar disebarkan lewat relasi mereka. Dengan
menampilkan visual desain yang tidak lepas dari konsep kreatif perancangan,
ilustrasi visual tersebut diantaranya dengan menampilkan Logo yang sekaligus
dijadikan headline sebagai representasi dari keseluruhan yang ada di Aan’s
collection, ilustrasi kulit reptil menggambarkan produk tas Aan’s collection di
buat dengan bahan kulit reptil. Pemilihan font dan warna yang memiliki
karakteristik fun/ceria, ringan, dan hati-hati.
e. Kertas Surat
Gambar 11. Kertas Surat
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : F4 (21cm x 30 cm)
Tehnik : offset printting
Media/bahan : HVS 80 gr
Ilustrasi : Logo Aan’s collection
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : Kebutuhan surat menyurat.
Kertas surat untuk kebutuhan surat menyurat baik itu untuk Instansi atau
bukan untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s collection yang
merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan warna merah
menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan keberanian, kekuatan,
kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan
dan hati-hati memvisualisasikan dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat
mengutamakan ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian sehingga hasilnya
maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience
akan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan .
f. Amplop
Gambar 12.a. Amplop tampak depan (lipatan)
Gambar 12.b. Amplop tampak belakang (lipatan)
Gambar 12.c. Amplop tampak potongan
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 19.5 cm x 10 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Art paper 150
Ilustrasi : Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
bunga dan kulit reptil.
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media placement : Kebutuhan surat menyurat.
Desain menampilkan foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya
itu, desain menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang
menjadi konsep kreatif perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas
Aan’s collection dengan wajah ceria, ilustrasi bunga dan kupu mengambarkan tas
Aan’s collection didesain untuk para wanita yang menyukai sesuatu yang indah,
menarik dan exclusive. Pemilihan font dan warna memiliki karateristik fun/ceria,
ringan dan hati-hati menggambarkan bahwa dalam memproduksi tas Aan’s
collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian sehingga
hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan
menampilkan desain seperti itu diharapkan dapat mengerakan stimulus Audience.
g. Stopmap
Gambar 13.a. Stopmap tampak depan (lipatan)
Gambar 13.b. Stopmap tampak belakang (lipatan)
Gambar 13.c. Stopmap tampak potongan
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 32 cm x 21 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Ifory 230
Ilustrasi : Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
gedung dan kulit reptil.
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media placement : Kebutuhan surat menyurat.
Desain menampilkan foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya
itu, desain menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang
menjadi konsep kreatif perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas
Aan’s collection dengan wajah ceria, ilustrasi gedung dan kupu mengambarkan
tas Aan’s collection didesain untuk para wanita yang aktif dan dinamis serta
menyukai sesuatu yang indah, menarik dan exclusive. Pemilihan font dan warna
memiliki karateristik fun/ceria, ringan dan hati-hati menggambarkan bahwa dalam
memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan
kehati-hatian sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Dengan menampilkan desain seperti itu diharapkan dapat
mengerakan stimulus Audience.
h. Memo
Gambar 14.a. Memo Gambar 14.b. Cover memo
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 16 cm x 14,5 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Art paper 210 dan HVS 80 gr
Ilustrasi : Logo Aan’s collection, motif tekstur kulit repil (skin
croco dan skin snake)
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : Kebutuhan perkantoran dan surat menyurat.
Memo untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat baik untuk Instansi
atau bukan untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s collection yang
merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan warna merah
menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan keberanian, kekuatan,
kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan
dan hati-hati memvisualisasikan dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat
mengutamakan ketelitian, kesabaran dan hati-hati sehingga hasilnya maksimal
dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience akan
dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan .
i. Nota
Gambar 15.a. Nota Gambar 15.b. cover nota
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 15 cm x 12,5 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Art paper 210 dan HVS 70gr
Ilustrasi : Logo Aan’s collection, motif tekstur kulit repil (skin
croco dan skin snake)
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : Kebutuhan perkantoran dan surat menyurat.
Nota untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat, dan penjualan baik
untuk Instansi atau perseorangan untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s
collection yang merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan
warna merah menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan
keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki
karakteristik Fun/ceria, ringan dan hati-hati memvisualisasikan dalam
memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan
hati-hati sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang
disampaikan .
j. Stempel
Gambar 16. Desain Stempel
Software graphic : Corel Draw X3
Ukuran : 3,5 cm x 3,5 cm
Tehnik : cetak tinggi
Media/bahan : kayu dan karet
Ilustrasi : Logo
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : Kebutuhan surat menyurat dan penjualan.
Stempel untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat, dan penjualan
dengan tujuan sebagai tanda bukti keabsahan. Untuk itu desain menampilkan
Logo Aan’s collection yang merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut.
Pemilihan warna merah menggambarkan citra Aan’s collection yang
merefleksikan keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font
memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan dan hati-hati memvisualisasikan dalam
memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan
hati-hati sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang
disampaikan . stempel di desain dengan dua jenis untuk stempel surat menyurat
dan stempel untuk nota penjualan.
3. Merchandise
b. Kalender
Gambar 17.a. cover kalender Gambar 17.b. cover dalam kalender
Gambar 17.c. kalender Gambar 17.d. kalender Gambar 17.e. kalender
bulan januari bulan februari bulan maret
Gambar 17.f. kalender Gambar 17.g. kalender Gambar 17.h. kalender
bulan april bulan mei bulan juni
Gambar 17.i. kalender Gambar 17.j. kalender Gambar 17.k. kalender
bulan juli bulan agustus bulan september
Gambar 17.l. kalender Gambar 17.m. kalender Gambar 17.n. kalender
bulan oktober bulan november bulan desember
Software graphic : Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran : 21cm x 15 cm
Tehnik : offset printting
Media/bahan : Ifory 230
Ilustrasi : Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
bunga dan kulit reptil.
Typografi : Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad,
Engaged.
Headline : Aan’s collection
Subheadline : not just another Brand
Slogan : Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline : Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber
Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136
Telp.&Fax.(0271)582433Email:[email protected]
Media Placement : ditempatkan di depan Showroom dan kantor.
Kalender merupakan salah satu benda yang berfungsi sebagai reminder
(pengingat) hari, tanggal ataupun tahun yang lekat dengan keseharian manusia
dalam beraktifitas dan menentukan jadwal keseharian. Kalender yang
berhubungan erat dengan keseharian manusia seringkali menjadi media alternatif
dalam kegiatan promosi, karena ketika seseorang melihat kalender dapat
dipastikan bahwa dia juga akan melihat pesan atau elemen visual lain yang
menyertainya. Maka desain Kalender menampilkan ilustrasi tas Aan’s collection
dengan beberapa model wanita dengan style yang berbeda-beda menyimbulkan
bahwa tas Aan’s collection diproduksi dengan berbagai jenis sehingga dapat di
sesuaikan dengan style para konsumen, ilustrasi kupu dan bunga visualisai bahwa
tas Aan’s collection di desain untuk para wanita yang aktif dan dinamis serta
menyukai sesuatu yang indah, menarik, dan eklusive. Penggunaan Font, warna
dan tata letak/Layout kalender tidak lepas dengan image Aan’s collection yang
feminin, simple, exclusive, menarik dan dinamis. Penyebaran kalender nantinya
akan difokuskan pada calon konsumen Aan’s collection.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya untuk menarik daya beli dan mempromosikan produk tas Aan’s
collection dapat didukung dengan media promosi yang baik. Sebuah usaha
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara kontinyu dan tidak dapat
berjalan dengan sendirinya untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk
meraih target market yang tertinggi di pasaran maka perusahaan melakukan
proses pengenalan dan mengkomunikasikan barang serta jasa yang ditawarkan
yaitu melalui produk desain grafis sebagai media promosi. Agar tas Aan’s
collection dapat atau mampu bertahan di industri fashion maka perlu promosi
yang dilakukan secara terus menerus melalui beberapa media komunikasi visual.
Dengan sebuah promosi memudahkan Aan’s collection untuk menyampaikan
informasi kepada audience.
Berdasarkan segmentasi pasar, identifikasi pesaing, keunggulan produk
maka hasil perancangan ini dapat diperoleh media promosi komunikasi visual
sebagai berikut:
1. Katalog
Merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama dalam
promosi suatu produk maupun jasa. Dengan media ini kita dapat menyampaikan
informasi lebih detail tentang produk yang ditawarkan. Dengan media katalog
juga dirasa lebih komunikatif dan mempermudah audience untuk memilih produk.
2. Indoor banner
Merupakan media promosi dalam ruang, sifatnya fleksibel dalam
penempatannya, bisa dipindah-pindah.
3. Nameboard
Name board atau papan nama yang berfungsi menunjukkan lokasi kantor
dan showroom Aan’s collection.
4. Penunjuk arah.
Merupakan media luar ruang yang berukuran kecil yang sifatnya
memberikan informasi arah atau petunjuk kesuatu tempat, ditempatkan di titik-
titik persimpangan jalan yang akan menuju ke obyek wisata.
5. Stasionary
Untuk kebutuhan surat menyurat Aan’s collection terdiri dari Kartu nama,
Kertas Surat, Amplop, Stopmap, Memo, Nota, dan Stempel.
6. Merchandise
Media ini dibuat untuk menarik perhatian kapada calon konsumen yaitu
berupa kalender.
B. Saran
Saran penulis kepada Perusahaan tas Aan’s collection:
1. Merancang suatu promosi atau publikasi harus sistematis dan terarah, agar
tujuan perancangan tersebut dapat tercapai dengan baik. Dalam mendesain
suatu promosi produk tas terlebih dahulu menentukan gaya yang jelas dari
keseluruhan desain tersebut.
2. Mengemukakan suatu pemikiran yang tepat, dapat menarik perhatian
audience yang lebih besar sehingga akan memudahkan dalam
penyampaian komunikasi dalam hal ini adalah sebuah proses promosi.
3. Perlu dilakukan promosi secara kontinyu, sistematis, terencana, dan terarah
melalui beberapa media komunikasi visual agar tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai dan masyarakat mengetahui atau teringat selalu akan produk
tas Aan’s collection.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta :
Penerbit Andi
AD Ferbey. 1997. How to Product Succesful Advertising. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Agus S. Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Ahmad, Kurnia dan Edi Sudadi. 1992. Desain Komunikasi Visual II.
BPK.Surakarta: UNS Press
Al Rais dan Trout. 1981. Positioning The Nattle For Your mind. New York:
Megro Hill
Danton Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Gunarto, G dan Sugiyono. 1974. Pengetahuan Teknologi Kulit. Yogyakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Jakarta : Erlangga
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991 : Jakarta : Balai Pustaka
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Intermedia.
___________. 2005. Manajemen Periklanan. Jakarta :Pustaka Grafiti
M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Dalam Periklanan. Yogyakarta :
Penerbit Andi
Moleong Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mutmainah, Siti dan Lukmanul hakim. 2003. Rahasia Efektif Mendesain Situs
Cantik. Jakarta: PT Elex Media Kumputindo
Noeng Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake
Sarasin
Phil Astrid Susanto. 1974. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: PT
Bina Cipta Bandung
R. Maryatmo dan Sri susilo. 1996. Kumpulan Tulisan dari Masalah Usaha Kecil
Sampai Masalah Makro. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Renald Kasali. 1992. Managemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti
Renald Kasali. 2005. Manajemen Periklanan. Jakarta : Penerbit Pustaka Utama
Grafiti
Surianto Rustan. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
www.sophiemartin.co.id
www.dowabag.co.id
www.anggun rattan bag.co.id