laporan timing belt

7
LAPORAN MOTOR DIESEL Pembongkaran Dan Pemeriksaan Timing Belt Engine Mitsubishi L.300 diesel Oleh : Nama : Yudi Putra Nim/Bp : 13851/ 09

Transcript of laporan timing belt

Page 1: laporan timing belt

LAPORAN

MOTOR DIESEL

Pembongkaran Dan Pemeriksaan Timing BeltEngine Mitsubishi L.300 diesel

Oleh :

Nama : Yudi Putra

Nim/Bp : 13851/ 09

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2011

Page 2: laporan timing belt

A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari timing belt.

2. Mahasiswa mampu mengganti timing belt.

4. Mahasiswa dapat melakukan pelepasan dan pemasangn tiing belt.

5. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan timing belt.

B. ALAT DAN BAHAN

1. 1 set engine stand diesel.

2. tool sheet.

3. kunci nipple 17

4. Trecker 3.

C. Keselamatan Kerja

1. pastikan air radiator dalam keadaan dingin saat mengeluarkan dari radiator.

2. tepatkan semua tanda pada sprocket dengan semua tanda ynag ada pada mesin

saat sebelum melakukan pembongkaran.

. 3. Perhatikan posisi dari timing belt saat pembongkaran dan pemasangan jangan

sampai terbalik.

D. Tiori Singkat

Dalam aplikasi mesin pembakaran internal, timing belt / rantai menghubungkan crankshaft ke camshaft (s), yang pada gilirannya mengendalikan pembukaan dan penutupan katup mesin. Sebuah mesin empat-stroke mensyaratkan bahwa katup membuka dan menutup sekali setiap revolusi lain dari crankshaft. Timing belt / rantai melakukan hal ini. Ia memiliki gigi untuk menghidupkan camshaft (s) disinkronkan dengan poros engkol, dan dirancang khusus untuk mesin tertentu. Dalam beberapa desain mesin, timing belt dapat juga digunakan untuk menggerakkan komponen mesin lainnya

Page 3: laporan timing belt

sepertipompaairdanpompaminyak.

Gear atau rantai sistem juga digunakan untuk menghubungkan crankshaft ke camshaft pada waktu yang tepat. Namun, gigi dan poros membatasi lokasi relatif dari crankshaft dan camshaft. Bahkan dimana crankshaft dan camshaft (s) sangat berdekatan, seperti dalam mesin pushrod, desainer mesin yang paling menggunakan rantai drive pendek daripada drive gigi langsung. Hal ini karena drive gear menderita kekalahan torsi sering sebagai profil cam "kick back" terhadap kendaraan dari engkol, menyebabkan kebisingan yang berlebihan dan keausan. Serat gigi, dengan ketahanan yang lebih, lebih disukai untuk baja gigi dimana drive langsung harus digunakan. Sebuah sabuk atau rantai memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam lokasi relatif dari crankshaft dan camshaft.

Sementara rantai dan gear mungkin lebih tahan lama, karet sabuk komposit lebih tenang dalam operasi mereka (di sebagian besar mesin modern perbedaan kebisingan diabaikan), yang lebih murah dan lebih efisien, berkat menjadi ringan, bila dibandingkan dengan sistem gear atau rantai . Juga, sabuk timing tidak memerlukan pelumas, yang penting dengan rantai timing atau gigi. Sebuah timing belt adalah aplikasi spesifik sabuk sinkron digunakanuntukmengirimkandayarotasiserempak.

Timing belt biasanya ditutupi oleh timing belt logam atau polimer meliputi yang memerlukan penghapusan untuk inspeksi atau penggantian. Engine produsen merekomendasikan penggantian pada interval tertentu. [2] produsen juga dapat merekomendasikan penggantian bagian lain, seperti pompa air, ketika timing belt diganti karena biaya tambahan untuk mengganti pompa air dapat diabaikan dibandingkan dengan biaya mengakses timing belt. Dalam sebuah mesin interferensi, atau salah satu katup yang memperpanjang ke jalur piston, kegagalan timing belt (atau rantai timing) selalu menghasilkan mahal dan, dalam beberapa kasus, kerusakan mesin dapat diperbaiki, karena beberapa katup akan diadakan terbuka ketika mereka tidak boleh dan dengan demikianakandipukulolehpiston.

Page 4: laporan timing belt

E. Langkah Kerja

1. langkah pembongkaran

a. buang air radiator.

b. Lepaskan radiator dari stand.

c. kendorkan tali kipas dan lepaskan kipas pendingin.

d. buka cover bagian atas timing belt.

e. putar pully engkol tepatkan tanda pada pully engkol, roda gigi poros nok dan

roda gigi pompa injeksi.

f. lepaskan pully engkol dengan tracker.

g. lepaskan cover bagian bawah timing belt.

h. kendorkan tensioner penegang timing belt.

i. lepaskan timing belt.

2. langkah pemeriksaan

a. Bersihkan semua komponen dengan kain kering, jangan gunakan minyak

atau air sabun.

b. bersihkan juga semua komponen dari oli.

c. periksa keadaan dari timing belt, permukaan retak atau terjadi keausan pada

ragi timing belt.

d. periksa keadaan tensioner timing belt. Keausan bearingnya( bila terjadi

keausan pada bearingnya lakukan penggantian)

3. langkah pemasangan.

a. pasang crank shaft sprocket pada crank shaft.

b. pasang crank shaf sprocker dan kencangkan flange bolt dengan momen

pengencangan sesuai spesifikasi.

c. pasangkan injection pump sprocket dan kencangkan nut.

d. pasang flange pada injectin pump sprocket.

Page 5: laporan timing belt

e. pasang tensioner, tensioner spring dan tensioner spacer. Geser tensioner

water pump dan tahan pada posisinya.

f. luruskan setiap tanda pada ketiga buah sprocket.

g. terlebih dahulu masukkan timing belt pada crankshaft sprocket, lalu injectin

pump sprocket cenderung untuk berputar. Oleh karena itu masukkan belt,

tahan sprocket tidak berputar.

h. bila menggunakan belt lama, cocokkan tanda panah yang terbuat pada saat

melepaskan sesuai arah putaran.

i. setel tegangan belt.

j. pasang timing belt cover.

k. pasang crankshaft pully, washer dengan bolt.

F. Kesimpulan

1. timing belt berfungsi menggerakakan roda gigi dan roda gigi pompa injeksi.

2. hindari timing belt dari oli dan minyak.

3. jangan biarkan setelan timing belt terlalu longgar, karena akan terjadi loncatan

pada gigi yang mengakibatkan mesin mati total.