Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri · PDF fileMenggambarkan 2 (dua) anak sekolah...
Transcript of Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri · PDF fileMenggambarkan 2 (dua) anak sekolah...
Laporan Tahunan 2012PT Bank Syariah Mandiri
g r e a t e r w a y s f o r g r e a t e r I n d o n e s i a
Laporan Tahunan 2012
T e m a
2 PT Bank Syariah Mandiri
Keterangan Cover Annual Report 2012
1. Tema: Greater Ways for Greater Indonesia BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui
implementasi cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.
2. Covera. Photo Utama: Menggambarkan 2 (dua) anak sekolah (laki-laki
dan perempuan) di persawahan yang subur dengan pemandangan pegunungan nampak di kejauhan.
Perhatian kedua anak tersebut fokus kepada awan di langit (cakrawala) yang membentuk siluet kepulauan Indonesia.
b. Photo Pendamping: Berbagai aktivitas BSM: suasana kerja, aksi sosial,
dan penerimaan penghargaan.
3. Makna Photo:a. Photo Utama: Impian anak bangsa tentang Indonesia yang
sejahtera untuk semua kalangan adalah komitmen BSM; yang diimplementasikan melalui upaya-upaya dinamis dan berkesinambungan.
b. Photo Pendamping: BeragamaktifitasBSMdalamupayameraihprestasi
dan kegiatan corporate social responsibilty (CSR).
4. Keterangan Desain:a. Template dan desain secara umum, halaman
cover maupun content, serta penempatan logo, berpedoman pada kaidah-kaidah Brand Guidelines BSM untuk memperkuat corporate identity.
b. Desain cover bertujuan untuk memperkuat citra BSM yang “Green and Clean”.
c. Penempatan photo aktivitas perusahaan pada halaman content bertujuan untuk memperkuat uraian pada halaman terkait.
d. Visualisasi tema Laporan Tahunan di dalam halaman content diimplementasikan melalui pemilihan photo-photo tematik sebagai divider pada setiap awal Bab.
e. Halaman photo pada awal Bab tersebut bertujuan pula untuk memperkuat tema “Greater Ways”; melalui contoh-contoh implementasi sarana operasional perbankan lama dan modern.
3PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2012
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui
penandatangan masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Lilis Kurniasih Komisaris
Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur Micro & Small Banking
Amran Nasution Direktur Corporate Banking & Treasury
Zainal Fanani Direktur Compliance
Sugiharto Direktur Commercial Banking
Achmad Syamsudin Direktur Risk Management
Laporan Tahunan 2012
T e m a
4 PT Bank Syariah Mandiri
Fakta BSM Tahun 2012
Alhamdulillah, BSM mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42%, semula sebesar Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23 triliun di tahun 2012.
Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24%, semula Rp42,62 triliun di tahun 2011 menjadi Rp47,41 triliun di tahun 2012.
Penyaluran pembiayaan meningkat sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, semula Rp36,73 triliun di tahun 2011 menjadi Rp44,75 triliun di tahun 2012.
Laba Neto meningkat sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20%, semula Rp551,07 miliar di tahun 2011 menjadi Rp805,69 miliar di tahun 2012.
Nilai komposit GCG dalam pelaksanaan selft assessment GCG Bank Indonesia mencapai sebesar 2,25 atau kategori “Baik”
Penghargaan (Award) dalam berbagai bidang dari beragam institusi sebanyak 30 penghargaan dari dalam dan luar negeri. Prestasi ini mencerminkan tingkat kepercayaan dan apresiasi masyarakat yang sangat tinggi kepada BSM.
Rp47,41 triliun
Rp54,23 triliun
11,42%21,86%
11,24%
46,20%
Rp805,69 miliar
Rp44,75 triliun
Dana Pihak Ketiga
Laba NetoPembiayaanAset
PT Bank Syariah Mandiri 5Laporan Tahunan 2012
Kinerja BSM terus membaik dari tahun ke tahun. Hal ini tercermin dari beragam penghargaan (Awards) dari berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri.
60
50
40
30
20
10
-
Rp Triliun Aset
22,04
32,48
48,6754,23
2009 2010 2011 2012
40
30
20
10
-
Rp Triliun Pembiayaan
16,6
23,97
36,73
2009 2010 2011 2012
50
40
30
20
10
-
Rp Triliun Dana Pihak Ketiga
19,34
29,00
42,6247,41
2009 2010 2011 2012
800700600500400300200100
-
Rp Miliar Laba Neto
290,94
418,52
551,07
805,69
2009 2010 2011 2012
44,75
Laporan Tahunan 2012 6
Banking Hall digunakan tahun 1933 - Koleksi Museum Mandiri
Kesinambungan Temafor Indonesia
PT Bank Syariah Mandiri
For Greater Indonesia merupakan perwujudan semangat nasionalisme seluruh insan BSM. BSM memandang bahwa seluruh prestasi dan kinerja merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
7PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
T e m a
8 PT Bank Syariah Mandiri
Greater Ways for Greater Indonesia
Better Legacy sebagai bentuk komitmen BSM untuk memberikan warisan yang baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik, prudent, dan taat azas dimanapun insan BSM bertugas.
1
BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma,filosofi,strategibisnis, operasional bisnis, struktur organisasi, dan pengelolaan pegawai.
Better Ways for Better Indonesia
2011
2
2010
Better Legacy for Better Indonesia
9PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
3
“BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui implementasi cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.”
BSM mengimplementasikan cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnis BSM, diantaranya adalah new core banking system, new business process, dan sejumlah proyek Corplan lainnya. Cara-cara baru yang akan meningkatkan pertumbuhan BSM ini kita sebut dengan Greater Ways.
Sebagai perusahaan anak dari Bank Mandiri yang mayoritas dimiliki oleh negara, BSM memiliki kesadaran sebagai “cucu” negara yang harus pula berkontribusi bagi tanah air yang kita cintai. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSM meyakini bahwa pertumbuhan BSM akan memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi bangsa. Dengan demikian, Greater Ways yang dicanangkan BSM ketika bersinergi dengan pihak lain akan menciptakan Greater Indonesia di masa depan.
2012
Greater Ways for Greater Indonesia
Laporan Tahunan 2012
T e m a
10 PT Bank Syariah Mandiri
Corporate Plan
Revolusi dari product centric ke customer centric oriented
Integrasi kapabilitas dengan Bank Mandiri: IT, Risk Management, Audit, and Micro Banking.
The New CBS (Core Banking System)
Implementasi Tahap II (Pembiayaan)
Map GIS (Geographic Information System)
Re-engineering IT Environment
iBSM (Integrated Banking System Modules)
Pengembangan e-channel: Host to Host dengan Bank Mandiri
Greater WaysWays adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait denganparadigma,filosofi,strategibisnis,operasionalbisnis,struktur organisasi dan pengelolaan pegawai. Inilah yang BSM maksud dengan greater ways.
G r e a t e r W a y s
11PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Corporate Plan
Revolusi dari product centric ke customer centric oriented
Integrasi kapabilitas dengan Bank Mandiri: IT, Risk Management, Audit, and Micro Banking.
The New CBS (Core Banking System)
Implementasi Tahap II (Pembiayaan)
Map GIS (Geographic Information System)
Re-engineering IT Environment
iBSM (Integrated Banking System Modules)
Pengembangan e-channel: Host to Host dengan Bank Mandiri
for Greater IndonesiaBSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti: entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan spirit dakwah. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang.
G r e a t e r I n d o n e s i aG r e a t e r W a y s
Laporan Tahunan 2012
T e m a
12 PT Bank Syariah Mandiri
Gre
New Organization & Processes
Central Operation
New Branch Organization
Spirituality at Work Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, Ownership)
Human Capital
Competency Base Human Resources Management
Knowledge Based Bank
Corporate SocialResponsibility
BSM Fellowship Program: beasiswa anak yatim pegawai BSM yang meninggal dunia.
Beasiswa S2 untuk pegawai
G r e a t e r W a y s
13PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Gre
New Organization & Processes
Central Operation
New Branch Organization
Spirituality at Work Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, Ownership)
Human Capital
Competency Base Human Resources Management
Knowledge Based Bank
Corporate SocialResponsibility
BSM Fellowship Program: beasiswa anak yatim pegawai BSM yang meninggal dunia.
Beasiswa S2 untuk pegawai
G r e a t e r I n d o n e s i aG r e a t e r W a y s
Laporan Tahunan 2012 14 PT Bank Syariah Mandiri
Daftar IsiSurat Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan
3
Fakta BSM Tahun 2012 4Greater Ways for Greater Indonesia
8
Daftar Isi 14
• Identitas Perusahaan 18• Sejarah Singkat 20• Struktur Organisasi 22• Kepemilikan Saham Dalam Bank 24• Bidang Usaha 28• Kinerja Keuangan 38• Kinerja Laba Rugi 40• Kinerja Rasio 42• Corporate Event 46• Daftar Penghargaan 48• Visi dan Misi 54
• BSM Shared Values 55• Sasaran dan Strategi 58
• Laporan Dewan Komisaris 62• Laporan Dewan Pengawas
Syariah74
• Laporan Direksi 78• Perekonomian Indonesia dan
Prospek Usaha Perbankan94
• Market Share Aset 96• Market Share Dana Pihak Ketiga 97• Market Share Pembiayaan 98• Pendanaan 102• Pembiayaan 109• Jasa (Fee Based Income) 120
• Perkembangan Laporan Posisi Keuangan
124
• Laba Rugi Komprehensif 128• Laporan Arus Kas 130• Rasio Keuangan Utama 131
• Rasio Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Kolektibilitas
132
• Struktur dan Manajemen Modal 133
• Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Bank
134
16Sekilas
TentangPerusahaan
2Tema
• Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
135
• Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
135
• Komponen Substansi dariPendapatan dan Beban Lain-lain
135
• Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
135
• Dampak Perubahan Harga Selama 2 Tahun Terakhir
135
• Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
136
• Metode Perhitungan Bagi Hasil 136
• Prospek Usaha Perusahaan 137
• Aspek Pemasaran 138• Kebijakan Dividen 140• Realisasi Perolehan dan
Penggunaan Dana HasilPenawaran Umum
140
• Informasi Material MengenaiEkspansi, Divestasi, Akuisisi,dan Restrukturisasi
140
• Informasi Material yangMengandung BenturanKepentingan
140
• Perubahan Peraturan Perundang-undangan
144
• Perubahan Kebijakan Akuntansi 144• Dasar dan Penerapan GCG 148
• Kelengkapan Kebijakan DanManual GCG
150
• Hasil Penilaian Implementasi GCG Tahun 2012
150
• Mekanisme dan Struktur GCG 153• Rapat Umum Pemegang
Saham155
• Dewan Komisaris 156• Dewan Pengawas Syariah 170• Direksi 175• Komite-komite 185
• Corporate Secretary 194
• Hubungan Keluarga DiantaraAnggota Dewan Komisaris,Direksi atau Pemegang Saham
197
• Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
197
146Tata Kelola
Perusahaan
36Kilas
Kinerja
52Nilai
Perusahaan
60Laporan
Manajemen
92Tinjauan Bisnis & Prospek Usaha
100Tinjauan
Operasional(per segmen
usaha)
112Tinjauan
Keuangan
15PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
• Sistem Pengendalian InternalBank
226
• Piagam Audit Internal 227• Visi dan Misi Unit Kerja Audit
Intern227
• Tujuan Unit Kerja Audit Intern 227• Fungsi Unit Kerja Audit Intern 227• Tanggung Jawab Profesi Auditor 227• Kedudukan & Struktur
Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD)
228
• Kualifikasi/Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM IAD
229
• Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja Audit Intern
229
• Kegiatan Evaluasi dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
232
• Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal
233
• Kerangka Kerja Sistem Manajemen Risiko
236
• Penerapan & Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
238
• Profil Risiko 242
224Sistem
Pengendalian Internal
234Manajemen
Risiko
244Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
• Upaya & Rencana Pengembangan Sistem Manajemen Risiko
243
• Kebijakan CSR 246• CSR Terkait Sosial
Kemasyarakatan dan Lingkungan
250
• CSR Terkait Ketenagakerjaan,Kesehatan dan KeselamatanKerja
257
• CSR Terkait Tanggung JawabTerhadap Konsumen
262
• Profil Karyawan 266• Rekrutmen 267• Organisasi dan Jabatan 268• Sistem Remunerasi 268• Penilaian Pegawai 269• Kebijakan Reward dan
Punishment 270
• Model Kompetensi BSM 270• Pengembangan dan Pelatihan
Pegawai272
• E-Learning 275• Implementasi Knowledge
Management277
• Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2012
280
• Indeks Kepatuhan (Compliance Index)
280
• Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision)
281
• Sistem Kepatuhan 282• Monitoring dan Supporting 284• Pengujian Kepatuhan 284• Satuan Kerja Anti Pencucian
Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
286
• Pejabat Eksekutif 290
• Jaringan Kantor Cabang 294
Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen
308
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award (ARA) 2012
409
264Pengembangan
Sumber Daya Manusia
278Laporan
Kepatuhan
288Data
Perusahaan
• Kebijakan Remunerasi bagi Direksi
200
• Akses Data dan Informasi Perseroan
201
• Penanganan BenturanKepentingan
202
• Perkara penting yang sedangdihadapi oleh perusahaan,entitas anak, anggota Direksidan/atau anggota DewanKomisaris
203
• Akuntan Perseroan 206• Buy Back Share and Buy Back
Obligation207
• Pendapatan Non-Halal DanPenggunaannya
207
• Pengadaan Barang dan Jasa 208• Sistem Prosedur dan Teknologi
Informasi209
• Pengembangan GCG 212• Nilai-Nilai Perusahaan 215• Kode Etik (Code of Conduct) 217• Whistleblowing System 220
Laporan Tahunan 2012 16
Sekilas Tentang Perusahaan
Uang kertas tahun 1940 dan 1968 - Koleksi Museum Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
BSM hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. BSM tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya dalam melandasi kegiatan operasional bisnisnya.
17PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
18 PT Bank Syariah Mandiri
NamaPT Bank Syariah Mandiri
AlamatWisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting)
Call CenterBSM Call 14040(021) 2953 4040
Faksimili(62-21) 3983 2989.
Websitewww.syariahmandiri.co.id
Email [email protected]
Media Sosial
Bank Syariah Mandiri
@syariahmandiri
Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999
Mulai Beroperasi Sejak 1 November 1999
Modal Dasar Rp2.500.000.000.000 ,-
Modal Disetor Rp1.458.243.565.000,-
Ekuitas Rp4.180.690.176.525,-
Identitas Perusahaan
19PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Kantor Layanan764 kantor layanan di seluruh Indonesia
Jaringan ATMTotal ATM sebanyak 109.686 jaringan meliputi: • ATMSyariahMandiri,• ATMMandiri,• ATMBERSAMA,• ATMPrima,dan• MalaysiaElectronic Payment System (MEPS).
Jumlah Pegawai 15.999 orang
PemeringkatanAA+(idn),Pefindo2012
Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus meningkatkan kompetensi dan integritas seluruh jajarannya.
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
20 PT Bank Syariah Mandiri
Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat
bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan.
Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
Sejarah Singkat
21PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri
1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila Bakti
1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri
BSM memandang dukungan penuh dari shareholders dan stakeholders sebagai amanah dan tanggung-jawab untuk terus mengukir prestasi terbaik demi terwujudnya visi perusahaan.
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
22 PT Bank Syariah Mandiri
Struktur Organisasi
Alternate Channel (ALD)
Zul Ikbal
Pawning (PWD)
Jefry Prayana
Consumer Banking(CND)
Rustanti Rachmi
Small & MicroBanking (SMD)
Andri Vendredi
Micro & Small Banking Directorate
Hanawijaya
Commercial Banking Directorate
Sugiharto
Corporate Banking & Treasury Directorate
Amran Nasution
Corporate Banking (CRD)
Siti Nurdiana
Hajj & Umrah (HUD)
Helmi Huseno
Commercial Banking (CMD)
Anton Sukarna
FinancingRecovery (FRD)
Dadang Hernawan
FinancingRestructuring (RSD)
Sulistyo Budi
Operation (OPD)
Agus Tri Widodo
Board of Sharia Supervisory
Komaruddin HidayatM. Syafii AntonioMohamad Hidayat
Region I-V
Branchs
RemittanceBusiness &
Transfer (RBD)
Erick Lasac Pardede
Procurement & Services (PSD)
Subki Matsyah
CorporateSecretary (CSD)
Taufik Machrus
Retail CustomerManagement (RCD)
Dewa Bagus Ivan Baruna
Network (NWD)
Firman Jatnika
Special Financial &Syndication (FSD)
Indra Falatehan
Treasury & InternationalBanking (TID)
Tutuy Guntara
23PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Sesuai SK Direksi No. 14/419-KEP/DIR tanggal 11 Juli 2012 perihal Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri; SK No.15/285-KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013; dan SK No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013.
Accounting (ACD)
Musdar Ayub
IT Operation (IOD)
Khoirul Huda S. Riyadi
IT Strategic & Assurance (ISD)
Roosita Abdullah
Policy &Procedure (PPD)
Muslihan
Human Capital(HCD)
Achmad Fauzi
Learning Center(LCD)
Priyono
TransformationProgram Management
Office (TMO)
Putu Rahwidhiyasa
Risk ManagementCommittee
Compliance (CPD)
Priyo Prakoso
Internal Audit &Anti Fraud (IAD)
Mardiana
Risk Management (RMD)
M. Fanny Fansyuri
Risk ManagementDirectorate
Achmad Syamsudin
ComplianceDirectorate
Zainal Fanani
PresidentDirector
Yuslam Fauzi
Board of CommissionersAchmad Marzuki
AbdillahRamzi A. Zahdi
TardiLilis Kurniasih
Audit Committee
Nomination &Remuneration Committee
Risk Monitoring Committee
GMS (General Meeting of Shareholders)
Commercial and CorporateRisk Assessment
(CAD)
Asriel Hay
Retail, Micro and Small Risk Assessment (RAD)
Romadhona Fitri
PlanningDevelopment
& PerformanceManagement (PMD)
Eka Bramantya Danuwirana
Legal (LGD)
Tri Widiyono
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
24 PT Bank Syariah Mandiri
A. Struktur Kepemilikan Saham
Struktur kepemilikan saham Bank sampai dengan akhir tahun 2012 adalah
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999966% saham Bank, atau sebanyak 291.648.712 lembar saham.
2. PT Mandiri Sekuritas. Memiliki 0,00000034% saham Bank, atau sebanyak 1 lembar saham.
Tabel Kepemilikan Saham BSM berdasarkan Akta No. 38, tanggal 28 Desember 2012
B. Profil Pemegang Saham:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal
2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan
perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang usaha perbankan.
Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).
Kepemilikan Saham Dalam Bank
Pemilik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Mandiri Sekuritas
Jumlah Saham 291.648.712 1
Jumlah Rupiah Rp1.458.243.560.000 Rp 5.000,00
Persentase 99,99999966% 0,00000034%
25PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain
Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen Nihil Nihil
Abdillah Komisaris Independen Nihil NihilRamzi A. Zuhdi Komisaris Independen Nihil NihilTardi Komisaris Nihil Nihil
Lilis Kurniasih Komisaris Nihil Nihil
2. PT Mandiri Sekuritas Merupakan Perusahaan Anak PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp Securindo.
BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed company, sehingga baik masyarakat, Direksi maupun Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.
C. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di Perusahaan lain.
D. Kepemilikan Saham Direksi
Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di bank lain dan di perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memilikihubungandenganperusahaanafiliasiBSMdanatau Pemegang Saham Pengendali.
Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain
Yuslam Fauzi Direktur Utama Nihil Nihil
Hanawijaya Direktur Nihil Nihil
Amran P Nasution Direktur Nihil Nihil
Sugiharto Direktur Nihil Nihil
Zainal Fanani Direktur Nihil NihilAchmad Syamsudin Direktur Nihil Nihil
Struktur Kepemilikan Saham
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 99,99999966%
PT Mandiri Sekuritas
0,00000034%
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
26 PT Bank Syariah Mandiri
Kronologis Pencatatan Saham
PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham, perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku dan nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya, perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, nama bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan dan peringkat efek.
StrukturGrup Perusahaan
Sampai dengan akhir tahun 202, PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki perusahaan anak/ entitas anak, sehingga Bank tidak memiliki struktur grup perusahaan. Namun demikian, PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga termasuk dalam struktur grup Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lembaga Profesi Penunjang Perseroan
Bank telah menunjuk dan menetapkan lembaga profesi penunjang perusahaan dalam rangka membantu proses bisnis bank. Berikut lembaga profesi penunjang perusahaan baik, notaris, konsultan hukum maupun Kantor Akuntan Publik, dll.yaitu:
a. Notaris di Kantor Pusat Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl.
Raya Condet No. 27, Jakarta 13760 Notaris: Efran Yuniarto, SH, MKn. Alamat: Casablanca Mansion GF 10 Jl. Raya
Casablanca Kav.9 Jakarta Selatan Notaris: Ati Mulyati, SH, MKn Alamat: Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta
Selatan.
b. Konsultan Hukum Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa &
Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1,
Jakarta 10220 Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean
Advokat & Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870 Konsultan Hukum: Widiani-Sulistiono & Partners Alamat: Jl. Gandaria II No. 12 B. Kebayoran Baru
Jakarta
c. Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman &
Surja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2,
Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.
d. Biro Administrasi Efek (BAE) dan Perusahaan Pemeringkat Efek Bank tidak menetapkan BAE dan perusahaan pemeringkat efek, sehingga tidak ada informasi terkait dengan lembaga profesi penunjang pasar modal.
27PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki perusahaan anak, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu perusahaan anak milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Profil Perusahaan Anak dan Entitas Asosiasi
PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik perusahaan anak, tetapi memiliki sejumlah perusahaan asosiasi, yaitu perusahaan anak milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain:
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Bank Exim cabang London.
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah beroperasi sejak 3 November 1992.
PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS)Merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA. AMFS bergerak di bidang asuransi jiwa dan beroperasi sejak Desember 2003.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF)Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multi finance. MTF berdiri sejak tahun 1989 dan status beroperasi.
PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI)merupakan perusahaan patungan untuk bisnis asuransi umum antara Bank Mandiri dan AXA Group. MAGI secara resmi diluncurkan pada tanggal 27 Oktober 2011 dan status beroperasi.
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (MIR)Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di bidang jasa pengiriman uang. MIR mulai beroperasi 29 November 2009 dengan Kantor berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia.
PT Mandiri Sekuritas (Mansek)Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di bidang industri pasar modal. Mansek berdiri sejak 31 Juli 2000 dan status beroperasi.
PT Usaha Gedung Mandiri (UGM)Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung (property management) dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971.
PT Bumi Daya Plaza (BDP)Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyewaan gedung (property management) dan telah beroperasi sejak 22 Desember 1978.
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
28 PT Bank Syariah Mandiri
SegmentasiProduk pembiayaan, layanan, pendanaan perbankan bagi nasabah lembaga dan perusahaan. Fokus pada sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi.
Produk dan layanan• Produk pendanaan terdiri dari: Giro dan Deposito.
• Produk pembiayaan terdiri dari: Modal Kerja, Investasi, Pembiayaan Kepemilikan Alat Berat, Pembiayaan Kepemilikan Ruko, Pembiayaan Dana Putar dan Pembiayaan Investasi Terikat.
• Produk jasa terdiri dari: Bank Garansi, Letter of Credit, Surat Keterangan Dukungan Bank dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
Bidang Usaha
Comercial Banking(Kepemilikan Ruko & Alat Berat)1
29PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
SegmentasiProduk pembiayaan dan layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia.
Produk dan layananPembiayaan Konsumer terdiri dari: BSM Implan, Peralatan Kedokteran, Edukasi BSM, Dana Berputar, Pembiayaan Kepada Pensiunan, Umrah, Pembiayaan Kepada koperasi karyawan untuk Para Anggotanya, Griya BSM, Talangan Haji, BSM Customer Network Financing, Griya BSM Optima, Griya BSM Bersubsidi dan Kendaraan Bermotor.
Produk pendanaan terdiri dari: BSM Tabungan ( Tabungan Berencana, Tabungan Simpatik, Tabungan Investa Cendikia,
Tabungan Mabrur, Tabungan Dollar, Tabungan Kurban, Tabungan Pensiun), BSM Giro (Giro Rupiah, Giro Valas, Giro Singapore Dollar, Giro Euro) dan BSM Deposito (Deposito Rupiah dan Deposito Valas)
Produk Jasa terdiri dari: Jasa Produk (Card, Sentra Bayar, SMS Banking, Mobile Banking, Net Banking, PPBA, Jual Beli Valas, Electronic Payroll, Tranfer Uang Tunai), Jasa Operasional (Transfer Lintas Negara (Western Union), Kliring, Inkaso, Intercity Clearing, RTGS, Transfer Dalam Kota (LLG), Transfer Valas, Pajak Online, Referensi Bank, Standing Order, Payment Point), Jasa Investasi (Reksadana dan Sukuk Negara Ritel), dan Layanan (BSM Priority)
Consumer Banking (Talangan Haji & Griya Bersubsidi)2
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
30 PT Bank Syariah Mandiri
Bidang Usaha
SegmentasiProduk pembiayaan perbankan bagi nasabah industri mikro dan kecil.
Produk dan layanan• Produk pembiayaan Small Business terdiri dari:
Pembiayaan Program KUR (Usaha Kecil), Pembiayaan Linkage (Usaha Kecil).
• Produk Warung Mikro terdiri dari: Pembiayaan Warung Mikro, KUR Mikro, dan Lingkage Program Mikro.
• Produk Gadai Emas.
Small and Micro Banking(KUR, Warung Mikro & Gadai Emas)3
31PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
SegmentasiProduk pembiayaan, layanan, pendanaan perbankan bagi nasabah lembaga dan perusahaan.
Produk dan layanan• Produk pembiayaan terdiri dari: Kredit Modal Kerja,
Pembiayaan Dana Berputar, Pembiayaan Resi Gudang dan Kredit Investasi.
• Produk pendanaan terdiri dari: Giro dan Deposito
• Produk Treasury and International terdiri dari: Treasury (Jual Beli Bank Note), dan International Banking (Trade Services dan Jasa lainnya)
Corporate Banking and Treasury(Mobile Banking & Net Banking)4
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
32 PT Bank Syariah Mandiri
Produk Pendanaan
BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis.
BSM Tabungan Simpatik Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip
wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Mabrur Tabungan untuk membantu masyarakat untuk
merencanakan ibadah haji & umrah.
BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.
BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat
dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri.
BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung
kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
BSM Deposito Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya
dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
BSM Deposito Valas Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.
BSM Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Giro US Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah
yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
Produk Pembiayaan
BSM Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang
dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana
dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
BSM Pembiayaan Murabahah Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank
dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
Bidang Usaha
33PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada
nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna
adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik)
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.
BSM Customer Network Financing BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah
fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.
BSM Pembiayaan Resi Gudang BSM Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan
transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
PKPA Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para
Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip
musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka
pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan
pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi
Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).
Laporan Tahunan 2012
Sekilas Tentang Perusahaan
34 PT Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk
memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.
BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya
uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah.
BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat
digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.
Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya.
Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk
pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan).
Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para
profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
Produk Layanan
BSM Card Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.
BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima
pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan.
BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang
berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
BSM Net Banking Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM)
Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.
BSM Pooling Fund Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang
memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.
BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing
atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada
pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya.
Bidang Usaha
35PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi
terkiniBSMsecaramudah,amandanfleksibel.
BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara
cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).
BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah)
bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam
satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah
kliring lokal.
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia.
Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.
BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk
membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai.
BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk
membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.
BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar
permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada
nasabahyangdalamtransaksifinansialnyaharusmemindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.
BSM Autosave Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar
rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu.
BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari:
Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri.
Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
Laporan Tahunan 2012 36
Buku besar (Groot Book) tahun 1833 - Koleksi Museum Mandiri
Kilas Kinerja 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Kinerja Keuangan
Kinerja Laba Rugi
Kinerja Rasio
Kinerja Non Keuangan
37PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
38 PT Bank Syariah Mandiri
Kinerja Keuangan Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Laporan Posisi Keuangan
Aset 3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672 54.229
Aset Produktif 3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.918 50.640
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850 3.125
Pembiayaan yang Diberikan 2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Liabilitas 575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041 9.169
Dana Syirkah Temporer 2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858 40.380
Surat Berharga yang Diterbitkan 200 200 200 200 400 200 200 200 700 500
Dana Pihak Ketiga 2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 47.409
a. Giro 298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 6.434
b. Tabungan 753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 19.148
c. Deposito 1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 21.827
Ekuitas 450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073 4.181
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
-
Aset (dalam Rp triliun)
3,426,87
8,27 9,5512,88
17,067
22,04
32,48
48,67
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
54,23
Aset 54,23 triliun
11,42%
1. Sampai dengan akhir tahun 2012, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat jumlah saham, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan.
2. Sampai dengan akhir tahun 2012, BSM belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konversi. Sehingga tidak ada informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
39PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Laporan Posisi Keuangan
Aset 3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672 54.229
Aset Produktif 3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.918 50.640
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850 3.125
Pembiayaan yang Diberikan 2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Liabilitas 575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041 9.169
Dana Syirkah Temporer 2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858 40.380
Surat Berharga yang Diterbitkan 200 200 200 200 400 200 200 200 700 500
Dana Pihak Ketiga 2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 47.409
a. Giro 298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 6.434
b. Tabungan 753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 19.148
c. Deposito 1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 21.827
Ekuitas 450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073 4.181
dalam Rp Miliar
Pembiayaan 44,75 triliun
21,86%
DPK47,41 triliun
11,42%
Pembiayaan (dalam Rp triliun)
2,17 5,30 5,85 7,41
10,33 13,28
16,06
23,97
36,73
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
44,75 50.00
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5.00
-
Dana Pihak Ketiga (dalam Rp triliun)
2,63 5,72 7,04 8,22
11,1114,90
19,34
29,00
42,62
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
47,41 50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
-
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
40 PT Bank Syariah Mandiri
Kinerja Laba Rugi
Pendapatan 4.685 miliar
24,24%
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768 3.771 4.685
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 148 269 386 455 512 768 902 1.162 1.781 1.914
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 131 315 479 479 685 968 1.169 1.606 1.990 2.771
Fee Based Income 52 102 94 145 210 301 347 567 1.082 1.139
Laba Usaha 23 141 137 101 167 283 426 580 761 1.119
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 25 150 137 95 168 284 418 569 748 1.097
Laba Neto 16 103 84 65 115 196 291 419 551 806
Laba Komprehensif - - - - - - - - 553 807
Laba Bersih Per Saham Dasar 221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179 3.376 3.382
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib ( (dalam Rp miliar)
279 584
865 934 1.197
1.736 2.071
2.768
3.771
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
4.6855.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
-
41PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
dalam Rp Miliar
Laba Usaha 1.119 miliar
47,04%
Laba Neto806 miliar
46,20%
Laba Usaha (dalam Rp miliar)
23 141 137 101
167 283
426
580
761
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1.119 1.200
1.000
800
600
400
200
-
Laba Neto (dalam Rp miliar)
16
103 84 65
115
196 291
419
551
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
806 900
800
700
600
500
400
300
200
100
-
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768 3.771 4.685
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 148 269 386 455 512 768 902 1.162 1.781 1.914
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 131 315 479 479 685 968 1.169 1.606 1.990 2.771
Fee Based Income 52 102 94 145 210 301 347 567 1.082 1.139
Laba Usaha 23 141 137 101 167 283 426 580 761 1.119
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 25 150 137 95 168 284 418 569 748 1.097
Laba Neto 16 103 84 65 115 196 291 419 551 806
Laba Komprehensif - - - - - - - - 553 807
Laba Bersih Per Saham Dasar 221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179 3.376 3.382
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
42 PT Bank Syariah Mandiri
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Rasio - Rasio Utama
Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60% 14,57% 13,82%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak 1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21% 1,95% 2,25%
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak 3,61% 22,28% 14,56% 10,23% 16,05% 21,34% 21,40% 25,05% 24,24% 25,05%
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54% 86,03% 94,40%
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET) 2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29% 0,95% 1,14%
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS) 2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52% 2,42% 2,82%
Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) 7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57% 7,48% 7,25%
Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90% 262,62% 155,26%
Liabilitas Terhadap Ekuitas (DER) 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 229,11% 219,31%
Liabilitas Terhadap Aset (DAR) 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 14,47% 16,91%
CAR 13,82%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)20,87%
10,57%11,88%12,56% 12,43% 12,66% 12,39%
10,60%
14,57%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
13,82%
Kinerja Rasio
43PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak
3,61%
22,28%
14,56%
10,23%
16,05%
21,34% 21,40%
25,05% 24,24%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
25,05%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Rasio - Rasio Utama
Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60% 14,57% 13,82%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak 1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21% 1,95% 2,25%
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak 3,61% 22,28% 14,56% 10,23% 16,05% 21,34% 21,40% 25,05% 24,24% 25,05%
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54% 86,03% 94,40%
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET) 2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29% 0,95% 1,14%
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS) 2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52% 2,42% 2,82%
Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) 7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57% 7,48% 7,25%
Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90% 262,62% 155,26%
Liabilitas Terhadap Ekuitas (DER) 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 229,11% 219,31%
Liabilitas Terhadap Aset (DAR) 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 14,47% 16,91%
ROA2,25%
ROE25,05%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak
1,04%
2,86%
1,83%
1,10%
1,53%1,83%
2,23% 2,21%
1,95%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2,25%
3,50%
3,00%
2,50%
2,00%
1,50%
1,00%
0,50%
0,00%
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
44 PT Bank Syariah Mandiri
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jaringan Kantor 88 134 164 212 270 313 390 507 669 764
Pegawai 1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902 11.788 15.999
Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) 2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000 65.118 109.686
Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan 208.596 344.000 490.377 658.307 896.692 1.100.404 1.423.725 1.989.927 2.864.087 3.873.043
Jaringan Kantor764
Pegawai15.999
Pegawai
1.3771.913 2.127 2.032
3.003 3.493
4.544
7.902
11.788
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
15.99916.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
KinerjaNon Keuangan
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Jaringan Kantor
88134
164 212270
313
390
507
669
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
764
45PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jaringan Kantor 88 134 164 212 270 313 390 507 669 764
Pegawai 1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902 11.788 15.999
Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) 2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000 65.118 109.686
Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan 208.596 344.000 490.377 658.307 896.692 1.100.404 1.423.725 1.989.927 2.864.087 3.873.043
Jaringan ATM109.686
Nasabah3.873.043
Nasabah
208.596 344.000 490.377
658.307 896.692
1.100.404
1.423.725
1.989.927
2.864.087
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
3.873.043 4.000.000
3.500.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
-
Jaringan ATM
2.1337.733
13.709 13.291
22.18727.199 34.924
47.000
65.118
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
109.686110.000
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
46 PT Bank Syariah Mandiri
Corporate Event
Sepanjang tahun 2012, BSM melaksanakan beragam corporate events, diantaranya kegiatan perjanjian kerjasama, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan Corporate Social Responsibility.
BSM Leader Vision
28Januari
Pembiayaan Mikro Pengadaan air bersih Masyarakat Kudus
22Februari
Mandiri DPLK & BSM
5April
BSM International Business Model Competition
22Maret
47PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
AsiaMoney Awards 2012
Temenos, Anabatic & BSM Alliance in Building Islamic Model Bank for Indonesia.
7September
1Nopember
Indonesia Human Capital Study 2012
6Oktober
Indonesia Most Trusted Companies 2012
7Desember
Penandatanganan PKS Sinergi Rahn Emas antara BSM
dengan Bank Mandiri
Triple A Awards 2012Islamic Finance
2Mei
23Juli
RUPS Tahunan
Investor Awards Best Syariah 2012
20Juni
10Agustus
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
48 PT Bank Syariah Mandiri
No. Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan Nama Prestasi Tanggal Penganugrahan
Tahun Perolehan (Masa Berlaku)
1. Good Corporate Governance Award 2012Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance
Penghargaan untuk Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
19 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
2.Indonesia Best Corporate Transformation 2012
Majalah SWA dan Win Solution Achievement in Successfully Implementing Corporate Transformation 18 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
3. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
4. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best CEO 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
5. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Compliance 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
6. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Corporate Communication 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
7. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Financial Aspects 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
8. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Human Capital 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
9. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Marketing 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
10. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Risk Management 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
11.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis Penghargaan untuk The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
12.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis Penghargaan untuk The Best for All Criteria (across industries) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
13.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis The Best for CEO Commitment (across industries) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
14. Infobank Sharia Finance Award Majalah Infobank Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 4 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
15. Asiamoney Islamic Bank Award 2012 Asiamoney The Best Islamic Bank in Indonesia 26 September 2012 2012 (1 Tahun)
16. Best Brand Platinum Awards Majalah Swa bekerjasama dengan lembaga survey Mars
Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Platinum) 20 September 2012 2012 (1 Tahun)
17. Annual Report Award (ARA) 2011
Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak
Juara I ARA 2011 untuk kategori Private Keuangan Non Listed 18 September 2012 2012 (1 Tahun)
18. Investor Award Majalah Investor Bank Syariah Terbaik 2012 8 Agustus 2012 2012 (1 Tahun)
19. Indonesia Banking Award Koran Tempo Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun. 13 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
20. Indonesian Women Survey Award Majalah Kartini For achieving No. 1 Choice Brand based on Indonesian Women Survey 2012 13 Juni 2012 2012 (1 Tahun)
21 ABFI Institute AwardABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo
Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan 18 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
22. Best Islamic Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
23. Best Islamic Retail Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
24. Best Islamic Trade Finance Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
25. Infobank Award Majalah Infobank Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 13 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
26. Word of Mouth Marketing AwardMajalah Swa bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing
Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah 31 Mei 2012 2012 (1 Tahun)
27.Service Quality Award 2012 Category: Sharia Banking
Carre Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence
For achieving excellent total service quality satisfaction based on customer perception survey ISSI 2012
10 Mei 2012 2012 (1 Tahun)
28. Best Islamic Bank in Indonesia Islamic Finance News / Redmoney Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai Bank syariah terbaik di Indonesia. 15 Februari 2012 2012 (1 Tahun)
29.The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
Top of mind awareness paling tinggi diantara para pesaingnya 31 Januari 2012 2012 (1 Tahun)
30.The Most Popular Brand of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
Indeks brand equity paling tinggi yang diukur berdasarkan 3 (tiga) parameter yaitu brand awareness index, brand image index, dan brand loyalty index
31 Januari 2012 2012 (1 Tahun)
DaftarPenghargaan
Selama tahun 2012, BSM telah meraih 30 penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri.
49PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
No. Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan Nama Prestasi Tanggal Penganugrahan
Tahun Perolehan (Masa Berlaku)
1. Good Corporate Governance Award 2012Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance
Penghargaan untuk Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
19 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
2.Indonesia Best Corporate Transformation 2012
Majalah SWA dan Win Solution Achievement in Successfully Implementing Corporate Transformation 18 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
3. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
4. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best CEO 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
5. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Compliance 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
6. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Corporate Communication 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
7. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Financial Aspects 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
8. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Human Capital 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
9. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Marketing 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
10. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Risk Management 13 Desember 2012 2012 (1 Tahun)
11.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis Penghargaan untuk The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
12.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis Penghargaan untuk The Best for All Criteria (across industries) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
13.Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis The Best for CEO Commitment (across industries) 11 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
14. Infobank Sharia Finance Award Majalah Infobank Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 4 Oktober 2012 2012 (1 Tahun)
15. Asiamoney Islamic Bank Award 2012 Asiamoney The Best Islamic Bank in Indonesia 26 September 2012 2012 (1 Tahun)
16. Best Brand Platinum Awards Majalah Swa bekerjasama dengan lembaga survey Mars
Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Platinum) 20 September 2012 2012 (1 Tahun)
17. Annual Report Award (ARA) 2011
Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak
Juara I ARA 2011 untuk kategori Private Keuangan Non Listed 18 September 2012 2012 (1 Tahun)
18. Investor Award Majalah Investor Bank Syariah Terbaik 2012 8 Agustus 2012 2012 (1 Tahun)
19. Indonesia Banking Award Koran Tempo Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun. 13 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
20. Indonesian Women Survey Award Majalah Kartini For achieving No. 1 Choice Brand based on Indonesian Women Survey 2012 13 Juni 2012 2012 (1 Tahun)
21 ABFI Institute AwardABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo
Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan 18 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
22. Best Islamic Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
23. Best Islamic Retail Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
24. Best Islamic Trade Finance Bank Award The Asset Asian Hongkong Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
25. Infobank Award Majalah Infobank Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 13 Juli 2012 2012 (1 Tahun)
26. Word of Mouth Marketing AwardMajalah Swa bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing
Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah 31 Mei 2012 2012 (1 Tahun)
27.Service Quality Award 2012 Category: Sharia Banking
Carre Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence
For achieving excellent total service quality satisfaction based on customer perception survey ISSI 2012
10 Mei 2012 2012 (1 Tahun)
28. Best Islamic Bank in Indonesia Islamic Finance News / Redmoney Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai Bank syariah terbaik di Indonesia. 15 Februari 2012 2012 (1 Tahun)
29.The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
Top of mind awareness paling tinggi diantara para pesaingnya 31 Januari 2012 2012 (1 Tahun)
30.The Most Popular Brand of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
Indeks brand equity paling tinggi yang diukur berdasarkan 3 (tiga) parameter yaitu brand awareness index, brand image index, dan brand loyalty index
31 Januari 2012 2012 (1 Tahun)
Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
50 PT Bank Syariah Mandiri
AwardSelama tahun 2012, BSM telah meraih beragam penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Penghargaan-penghargaan tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat kepadaPT Bank Syariah Mandiri.
2006
2008
2010
2011
2012
2007
2009
12
16
29
30
5
8
10
51PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
RatingBSM senantiasa meningkatkan kualitas dalam berbagai bidang. Pada tahun 2012 Pefindo memberikan peringkat AA+(idn).
BSM senantiasa meningkatkan kualitas dalam berbagai bidang, sehingga pada tahun 2012 menerima pengakuan positif, baik dari dalam dan luar negeri maupun dari lembaga pemeringkat.
A(idn)
2006
A+(idn)
2007
A+(idn)
2008
AA-(idn)
2009
AA-(idn)
2010
id BBB+
2005
AA+(idn)
2011
FitchRating
FitchRating
FitchRating
FitchRating
FitchRating
FitchRating
AA+(idn)
2012
Laporan Tahunan 2012 52
Mesin hitung koin tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri
Nilai Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Bank terus mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC” kepada seluruh jajarannya.
53PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
Nilai Perusahaan
54 PT Bank Syariah Mandiri
Visi dan Misi Perusahaan
D alam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka BSM memandang perlu untuk menetapkan Visi dan menguatkan Misi Perusahaan.
Penguatan Misi perusahaan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan Misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini.
Direksi BSM telah menetapkan Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”. Bank telah mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh jajaran BSM. Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan BSM Shared Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008)
Visi
Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
Misi
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar
perbankan yang sehat.
Penjelasan Visi dan Misi
a. Bank Syariah Terpercaya Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus
menjaga kompetensi dan integritas
Visi dan Misi BSM
1) Kompetensi BSM mengimplementasikan dengan meningkatkan
keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungawabannya.” (Al Isra (17): 36)
2) Integritas BSM mengimplementasikan dengan menaati kode
etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Allah tidak menyukai orang-orang yang
membuat kerusakan” (Al Maidah (5): 64)
b. Pilihan Mitra Usaha Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha BSM senantiasa
menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah
1) Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek bisnis,
BSM mengimplementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien,sertainfrastrukturyangmemadai.
Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb. “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit
dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang lain menjauh” (H.R. Al Bukhari dan Muslim)
2) Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah,
BSM mengimplementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku.
Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari
pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanga-Nya.“ (An Nisaa (4): 125)
55PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
E(Excellence)
C(Customer
Focus)
T(Teamwork)
I(Integrity)
H(Humanity)
BSM Shared Values
Excellence (Imtiyaaz) : Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
Teamwork (‘Amal Jama’iy) : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity (Insaaniyah) : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
Integrity (Shidiq) : Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa) : Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
Laporan Tahunan 2012
Nilai Perusahaan
56 PT Bank Syariah Mandiri
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values) perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui
Surat Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”.
Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up. Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan dalam perilaku-perilaku utama sebagai berikut:
Nilai-nilai Perusahaan
Core Values Nilai Utama Core Behaviour (Perilaku Utama) Perilaku yang Sesuai Contra Behavior
Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki
yang positif.3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan
selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.
4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi banker.
Penyesuaian kompetensi dengan pekerjaan.
Memperkaya pengalaman dan benchmarking
Pendekatan dua arah Pengelolaan pengetahuan di perusahaaan (Knowledge Management)
Kurang kompetensi Minim pengalaman Kurangnya pelatihan Pendekatan top-down terlalu dominan
Rendahnya akses ke informasi
Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif.
2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders.
3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-
lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Mengerti serta memahami visi, misi, nilai serta strategi perusahaan
Selalu positive thinking Bersikap objektif Menganggap tugas sebagai amanah dan tantangan
Motivasi bekerja untuk kebaikan
Tidak peduli pada tujuan perusahaan Buruk sangka, negative thinking Bersikap subjektif (like and dislike) Menganggap tugas sebagai beban Rendahnya motivasi kerja Materialistis
Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.
2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia.
3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Sederhana Ikhlas Berbagi pada sesama Peduli pada sesama Dapat menjaga amanah
Pamrih Egois Tidak peduli pada orang lain Tidak Amanah
Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku
2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah.
3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
Jujur Sedikit bicara yang tidak berguna Amanah Dapat menerima kritik Bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang positif
Pembohong Banyak bicara kosong Munafik Mudah tersinggung Perilaku cari muka
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa): Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat.
2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan competitor.
3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Memisahkan kepentingan pribadi dan perusahaan.
Responsive Cepat dan tanggap Mengerjakan secara tim Inovatif dan out of the box
Conflict of interest Tidak responsive Tidak ada atau lambat follow up Lempar tanggung jawab Mental ikut-ikutan
57PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Core Values Nilai Utama Core Behaviour (Perilaku Utama) Perilaku yang Sesuai Contra Behavior
Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki
yang positif.3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan
selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.
4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi banker.
Penyesuaian kompetensi dengan pekerjaan.
Memperkaya pengalaman dan benchmarking
Pendekatan dua arah Pengelolaan pengetahuan di perusahaaan (Knowledge Management)
Kurang kompetensi Minim pengalaman Kurangnya pelatihan Pendekatan top-down terlalu dominan
Rendahnya akses ke informasi
Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif.
2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders.
3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-
lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Mengerti serta memahami visi, misi, nilai serta strategi perusahaan
Selalu positive thinking Bersikap objektif Menganggap tugas sebagai amanah dan tantangan
Motivasi bekerja untuk kebaikan
Tidak peduli pada tujuan perusahaan Buruk sangka, negative thinking Bersikap subjektif (like and dislike) Menganggap tugas sebagai beban Rendahnya motivasi kerja Materialistis
Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.
2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia.
3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Sederhana Ikhlas Berbagi pada sesama Peduli pada sesama Dapat menjaga amanah
Pamrih Egois Tidak peduli pada orang lain Tidak Amanah
Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku
2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah.
3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
Jujur Sedikit bicara yang tidak berguna Amanah Dapat menerima kritik Bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang positif
Pembohong Banyak bicara kosong Munafik Mudah tersinggung Perilaku cari muka
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa): Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat.
2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan competitor.
3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Memisahkan kepentingan pribadi dan perusahaan.
Responsive Cepat dan tanggap Mengerjakan secara tim Inovatif dan out of the box
Conflict of interest Tidak responsive Tidak ada atau lambat follow up Lempar tanggung jawab Mental ikut-ikutan
Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus.
Laporan Tahunan 2012
Nilai Perusahaan
58 PT Bank Syariah Mandiri
Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan
strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2012:
1. PencapaianprofitabilitassebesarRp800miliarmelalui:a. Peningkatanproduktifitas;b. Perbaikanefisiensi(BO/POsebesar82,60%);c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund sebesar
46,47%);d. Perbaikan kualitas aset (NPF sebesar 2,18%);e. Penagihan debitur write-off (recovery rate di atas
30%).2. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan:
a. Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp16,95 triliun;b. Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp14,45
triliun;c. DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp14,91 triliun.
3. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di Perbankan Syariah.
4. Implementasi Proyek Corporate Plan dan Core Banking System (CBS) Tahun 2012.
5. Penguatan implementasi shared values ETHIC.
10 Prioritas Tahun 2012
1. Mencapai laba bersih dengan pertumbuhan sekurang-kurangnya Rp800 miliar.
2. Menghimpun dana pihak ketiga dengan pertumbuhan sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 40,00%.
3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-kurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 65%.
4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 3,00%, NPF nett maks. 2,00% dan APYD/AP maks. 2,50%.
5. Meningkatkanefisiensiusahasehinggacost to income ratio maks. 62,00%.
6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun. 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan
peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah
Sasaran dan Strategi
59PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM;
8. Mengimplementasikan Core Banking System baru;9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012; 10. Memperkuat competency-based human resource melalui
pengembangankompetensi,kualitasdanproduktifitaspegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).
Perubahan Strategi Penting
1. Bank Indonesia melalui suratnya pada tanggal 30 November 2011 telah meminta BSM untuk sementara waktu menghentikan penerimaan nasabah baru dan penambahan pembiayaan pada nasabah Rahn yang telah ada efektif mulai tanggal tersebut. Selanjutnya berdasarkan surat BI No.14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012 perihal Izin Pembukaan Kembali Pembiayaan Qardh Beragun Emas PT Bank Syariah Mandiri, BSM membuka kembali produk Rahn Emas BSM.
2. Bank telah melakukan pelunasan surat berharga subordinasi BSM tahun 2007 sebesar Rp200M pada bulan Januari, Februari dan April 2012 sehingga posisi surat berharga subordinasi BSM yang sebelumnya Rp700 miliar menjadi Rp500 miliar.
3. Bank Mandiri telah merealisasikan rencana tambahan modal disetor tunai sebesar Rp300 miliar pada bulan Desember 2012 dari target Rp500 miliar.
Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan.
Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi serta Prospek Usaha 2013
1. Melaksanakan implementasi core banking system (iBSM) Tahap 2;
2. Melanjutkan proses corplan untuk proyek tahun 2013;3. Melanjutkan proyek sinergi dengan Bank Mandiri dan
perusahaan anak Bank Mandiri lainnya;4. Melakukan aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia;5. Mengupayakan realaisasi tambahan modal disetor tunai
dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar sesuai Rencana Bisnis 2013.
Selain itu, Bank telah melakukan perencanaan dan pengembangan di tahun 2012 guna mencapai tujuan perusahaan antara lain:
1. Bank telah melaksanakan implementasi core banking system baru (iBSM) tahap 1 menggantikan core banking lama.
2. Bank telah melakukan implementasi proses pembiayaan baru melalui 4 eyes principles.
3. Bank telah memulai proyek kolaborasi antara BSM dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya.
4. Berdasarkan press release pada tanggal 8 Juni 2012, Pefindomenyatakanbahwarating BSM adalah idAA+.
Laporan Tahunan 2012 60
Mesin PABX (Private Automatic Branch eXchange) tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri
Laporan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Pengawas Syariah
Laporan Direksi
61PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
LaporanDewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2012 62
Dewan Komisaris menilai bahwa PT Bank Syariah Mandiri (BSM) telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
63PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Secara umum Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Bank berhasil mencapai target Laba yang ditetapkan oleh Pemegang Saham.
Dewan Komisaris menilai bahwa Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012.
Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat Kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola Bank pada suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2012 adalah 2 (dua) untuk penilaian peringkatfaktorfinansialdanperingkatfaktor manajemen.
Rasio kecukupan pemenuhan modal minimum (KPMM) Bank selama tahun 2012 berada pada Peringkat 1 (satu) atau Sangat Baik. Rasio KPMM per 31 Desember 2012 sebesar 13,84% atau di atas rasio minimum sebesar 8,00%.
Bank telah mendapatkan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar pada tanggal 28 Desember 2012. Di sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak dibagikan atau menjadi laba ditahan (Retained Earnings).
Rasio Kualitas aset selama tahun 2012 berada pada Peringkat 2 (dua) atau Baik.
Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berada pada Peringkat 2 (dua) atau Baik. Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berkisar antara 2,05% sampai dengan 2,41%, di mana rasio tertinggi yaitu 2,42% berada pada bulan Desember 2012.
Rasio likuiditas selama tahun 2012 cenderungberfluktuatifantaraperingkat 2 (dua) dan peringkat 3 (tiga). Rasio likuiditas per 31 Desember 2012 yaitu sebesar 18,52% atau
berada pada Peringkat 3 (tiga), hal ini mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas cukup baik. Selama tahun 2012, rasio sensitivitas terhadap risiko pasar sangat baik dengan Peringkat 1 (satu). Rasio tersebut menunjukkan risiko pasar Bank sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar dilaksanakan secara efektif dan konsisten.
Nilai komponen manajemen pada manajemen umum dan manajemen risiko selama tahun 2012 tidak mengalami perubahan (tetap), dimana rasio manajemen umum yaitu A dengan Peringkat 1 (satu) dan rasio manajemen risiko dan manajemen kepatuhan yaitu B dengan Peringkat 2 (dua).
Rasio manajemen risiko selama periode tahun 2012 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya manusia dan jaringankantoryangcukupsignifikan.Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
Rasio manajemen kepatuhan pada peringkat “B”, dipengaruhi antara lain:
1. Proses core banking system yang masih dalam proses penyempurnaan dan pengembangan;
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki
sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
63
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
64 PT Bank Syariah Mandiri
2. Pelaksanaan komitmen dalam mengimplementasikan Code of Conduct (CoC) yang perlu ditingkatkan sehingga dapat memitigasi timbulnya penyimpangan dan terjadinya fraud;
3. Penguatan sistem pengendalian internal yang terus dilakukan.
Predikat risiko hukum yaitu moderate. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank.
Predikat risiko reputasi yaitu low to moderate. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah.
Predikat risiko stratejik yaitu moderate to high. Hal ini disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan yang terus disempurnakan.
Predikat risiko kepatuhan low. Hal ini menunjukkan Bank selalu berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
Operational Risk
Infrastruktur Sistem Teknologi (Core Banking System). Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Core Banking Sytem (CBS) Pada tahun 2012, Bank telah mengimplementasikan CBS tahap I pada tanggal 06 Februari 2012. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris concern terhadap implementasi CBS tahap I tersebut dan melihat masih terdapat kendala-kendala yang masih harus diperbaiki diantara yaitu Performance dan saldo Deffered Account yang besar dan belum terselesaikan.
Dalam menyelesaikan hal tersebut, Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi, antara lain:
1. Berkoordinasi dengan vendor untuk melakukan investigasi terhadap performance CBS;
2. Membentuk Tim Khusus Penyelesaian Deffered Account;
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh Peringkat Komposit 2 (dua).
Perkembangan Profil Risiko Bank
Profilrisikomemuatgambarantentangtingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistempengendalianrisiko.Profilrisikoposisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil.
Predikat risiko kredit yaitu low to moderate. Hail ini mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank.
Predikat risiko pasar yaitu low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar.
Predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik. Predikat risiko operasional yaitu moderate. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank.
65PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
concern terhadap rasio penyaluran pembiayaan terhadap debitur inti.
Dewan Komisaris meminta Direksi agar memperkuat organisasi, meningkatkan monitoring terhadap nasabah pembiayaan dengan memperhatikan kecukupan sumber daya manusia, kompetensi pegawai, dan pelaksanaan analisa watch list secara berkesinambungan.
Pelaksanaan Pengendalian Intern
Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern.
Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk memperkuat fungsi
3. Merinci secara terpisah saldo per transaksi debet dan transaksi kredit;
4. Membuat langkah-langkah penyelesaian disertai dengan target waktu yang ditetapkan;
5. Melaporkan progress penyelesaian kepada Dewan Komisaris secara priodik setiap bulan.
Credit Risk
Penerapan Manajemen Risiko pada Proses Pembiayaan dengan Metode Four Eye Principles. Dewan Komisaris concern terhadap proses baru pembiayaan dengan metode Four Eye Principles. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko kredit dalam proses pembiayaan.
Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat.
Dalam penanganan pembiayaan bermasalah, Dewan Komisaris concern terhadap penanganan pembiayaan bermasalah yang termasuk di dalam-nya struktur organisasi, sumber daya manusia, dan action plan penyelesaian.
Dewan Komisaris meminta kepada Direksi diantaranya agar dapat memperkuat organisasi penanganan pembiayaan bermasalah, membuat action plan penyelesaian, melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik progress action plan dan meningkatkan kompetensi pegawai khususnya dalam bidang pembiayaan.
Terkait dengan 15 Nasabah Besar Pembiayaan, Dewan Komisaris
yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha Bank.
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai Bank terhadap implementasi prinsip syariah khususnya di bidang pembiayaan serta melakukan sosialisasi kepada nasabah secara konsisten terhadap aspek syariah dan lainnya.
Dewan Komisaris juga meminta kepada Direksi untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas
Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to
moderate dengan trend stabil.
audit internal diantaranya peningkatan kompetensi auditor sehingga hasil pemeriksaan dapat disampaikan secara optimal; meminta dilakukannya performance audit pada beberapa unit kerja; dan memastikan terdapat pemahaman dan persepsi mengenai risiko terkait pelaksanaan Risk-Based audit antara Audit Internal dengan Auditee ataupun Auditor Eksternal.
Kinerja Kepatuhan
Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan prinsip syariah. Salah satu cerminan concern Dewan Komisaris
Syariah (DPS) pada setiap agenda Bank untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan pada jajaran Bank terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha Bank.
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk dapat mempertimbangkan variabel kepatuhan/comply prinsip syariah dalam key performance indicator pegawai dan/atau unit kerja.
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
66 PT Bank Syariah Mandiri
Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja
bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat.
unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan.
Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance, APU & PPT Index, Compliance Procedure Index, Code of Conduct, dan GCG Index.
Secara predikat tingkat kepatuhan pada Desember 2012 sebesar 90,38% atau predikat kepatuhan tinggi.
Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor perkembangan asset dan liability melalui laporan keuangan harian.
Kesimpulan Penilaian Kinerja
Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA
terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012.
Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan cukup baik.
Berdasarkan hasil pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut:
1. Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai, walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut:
a. merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya.
b. menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah.
2. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan diantaranya:
a. me-review kembali organisasi pembiayaan, termasuk mengimplementasikan proses
67PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
4. Dalam rangka menjaga tingkat risiko Bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengendalian intern;
b. Melengkapi setiap ketentuan dengan flowchart yang menyebutkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas bank;
c. Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan melaksanakan four eye principles dalam proses pembiayaan;
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan Bank, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
baru pembiayaan berdasarkan four eyes principle secara optimal;
b. meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, danefektifitaspengendalianintern pada proses pemberian pembiayaan;
c. memonitor kondisi nasabah pembiayaan secara periodik;
d. membuat crash program untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery;
e. meminta adanya early warning signal per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar.
3. Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut:
a. Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat;
b. Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik;
c. Menghindari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank;
d. Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan sehat dengan stressing pembiayaan pada segmen retail dan mikro;
e. Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektif;
f. Meningkatkan pendapatan fee based income;
g. Mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggarandanefisiensipadaseluruh aktivitas.
d. Meningkatkan kompetensi dan capability pegawai bank;
f. Melakukan penyelesaian terhadap Core Banking System dan Project Saturn;
g. Mengidentifikasirisikoinheren pada setiap risiko bank;
h. Mengidentifikasitop ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom), Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain:
1. Transparansi Bank telah mengembangkan
sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank, menginformasikan produk-produk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan mekanisme yang dilakukan secara
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil
pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan.
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
68 PT Bank Syariah Mandiri
pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi.
4. Kewajaran Dewan Komisaris dan Direksi
telah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran.
Dewan Komisaris telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris BSM yang telah disahkan tanggal 11 Mei 2010. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.
Prospek Usaha
Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek tersebut telah menyesuaikan dan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan owner, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Di tahun 2012, Kepengurusan Dewan Komisaris terdiri dari Achmad Marzuki sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, Abdillah sebagai Komisaris Independen, Tardi
adil dan transparan, Bank juga telah menggunakan jasa auditor eksternal yang independen dan profesional.
2. Akuntabilitas Bank telah menetapkan tanggung
jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi kebutuhan organisasi. Bank telah mempunyai sistem rekruitmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif. Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan transparan.
3. Pertanggungjawaban Bank telah melaksanakan
pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK)
Selama periode tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran
atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor perkembangan asset dan liability melalui
laporan keuangan harian.
dan memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan.
4. Profesional Bank telah mempunyai aturan
yang memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun. Bank telah memperkuat dan kompetensi dan capability
69PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
dan Lilis Kurniasih masing-masing sebagai Komisaris sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 juni 2011, sedangkan Ramzi A. Zuhdi telah diangkat sebagai Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 29 Juni 2010, sehingga jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 5 (lima) orang.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris mengkomunikasikannya melalui berbagai forum rapat formal, informal
dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja. Dewan Komisaris melaksanakan amanatnya dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait.
Semangat, pengabdian, serta kebulatan visi yang telah dituangkan oleh segenap jajaran pegawai dan Direksi dalam pencapaian kinerja 2012 menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Kami menyadari, pencapaian yang baik tahun 2012 merupakan hasil jerih payah dan
dedikasi dari setiap pegawai dan Direksi.
Atas kinerja yang baik tersebut, akhir kata Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap jajaran pegawai dan Direksi BSM, serta kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada BSM selama ini.
Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2012.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Komisaris
Achmad MarzukiKomisaris Utama dan Komisaris Independen
AbdillahKomisaris Independen
TardiKomisaris
Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen
Lilis KurniasihKomisaris
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
70 PT Bank Syariah Mandiri
Achmad MarzukiKomisaris Utama danKomisaris Independen
AbdillahKomisaris Independen
Profil DewanKomisaris
71PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Lilis KurniasihKomisaris
TardiKomisaris
Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
72 PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau juga Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Tahun 1980.
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, ybs pernah menjabat sebagai Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero).
Pendidikan dan PelatihanTraining yang pernah diikuti antara lain: Business Workshop, Supervised Achievement Motivation Training & Consultant, Insurance and Development Banking, Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan, Top Management Program of Asian Institute, Risk Management in Retail Banking.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi BSM
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977.
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero), dan Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) .
Pendidikan dan PelatihanTraining yang pernah diikuti antara lain: Kursus Financial Accounting Kursus Audit Inspection and Control Seminar Management Accounting Kursus Asset Liability Management Top Management Program danSertifikatQualified Internal Auditor (QIA). BSMR: The 4th Jakarta Risk Management Convention “Global Financing Crisis: What, Went, Wrong & What We Learned”. SertifikasiManajemenRisikoTingkat I SertifikasimanajemenRisikoTingkat II Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Mengantisipasi Program MP3EI. Annual Risk Consolidation Conference.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit PT BSM
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Abdillah
Komisaris Independen
Achmad Marzuki
Komisaris Utama & Komisaris Independen
73PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Warga Negara Indonesia. Umur 61 tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1972 dan Meraih Master di IOWA State University tahun 1989.
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini beliau juga masih menjadi dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Islam (PKSTTI) (Magister) Universitas Indonesia.
Pendidikan dan PelatihanTraining yang pernah diikuti antara lain: Jakarta, 2003: Couching & Counselling Skill (Manajemen IMMI) Washington DC, 2004: KRD-Credits for Reporting Purposes (Institute of Internal Auditors) Jakarta, 2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) Bandung, 2008: Total Image (Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) London, 2008: MNJ-Advanced Leadership On Central Bank MGT & Poli (BSMR) Jakarta, 2008: Strategi Penataan SDM (Daya Dimensi Indonesia) Jakarta, 2011: Certificate of Competence(BadanNasionalSertifikasiProfesi) Jakarta, 20011: Workshop Assesor Kompetensi (LSPP) Frankfrut, 2012: Risk Management Certification Refreshment Program Level 3-level 5.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Pemantau Risiko
Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 29 Juni 2010
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran.
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan BSM, beliau pernah menjabat sebagai Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pendidikan dan PelatihanTraining yang pernah diikuti antara lain: Loan Syndication Workshop Pendidikan Ketrampilan Manajerial Training Debt Restructuring and Loan SYN, Credit Training for Lending, Marketing Analysis, Strategy& MPD SertifikasiManagementRisiko-1dan 2 Risk Management in Banking dan Leaders Forum.
Penugasan Khusus: Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
Tardi
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Berbagai kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain:
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim dan Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim.
Pendidikan dan PelatihanTraining yang pernah diikuti antara lain: Analisa Kredit Asset dan Liabilities, Investment Management Advance Financial Analysis Quality Service Delivery Sertifikasi Management Risiko-1 Assesment Perkreditan Negotiation Skill SOS Implementasi Basel II & ERM Operation Risk Management dan Leaders Forum.
Penugasan Khusus: Anggota Komite Pemantau Risiko
Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
Lilis Kurniasih
Komisaris
Laporan Dewan Pengawas Syariah
Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.Ketua
Laporan Tahunan 2012 74 PT Bank Syariah Mandiri
75PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah MandiriDewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MAKetua
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Operasional Bank telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang independen yang anggota-anggotanya ditetapkan oleh RUPS. Anggota-anggota DPS telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional Bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2012 mencakup:
1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN.
2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk.
3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia, Direksi dan DSN MUI setiap semester pada tahun 2012, yang memuat antara lain:
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru.
b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah.
c. Opini Umum DPS terhadap operasional bank per periode. Periode I yaitu 1 Januari 2012 s.d. 30 Juni 2011 dan periode II yaitu 1 Juli 2012 s.d. 31 Desember 2012.
d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, penya luran dana, serta pelayanan jasa bank. Dengan menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data pembiayaan serta opini DPS atas produk baru bank. Pada tahun 2012 DPS telah mengeluarkan 4 opini syariah.
e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. Pada tahun 2012 DPS telah melakukan uji petik/pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang yaitu ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu KC Bandung Kopo, KC Jogjakarta, KC Solo dan KC Tasikmalaya. Uji Petik dilakukan terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-
klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan.
Kami mengharapkan seluruh jajaran Bank tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapat-rapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan berbagai aspek operasional Bank dapat terus ditingkatkan agar selaras dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance).
Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja Bank termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kami menganggap sangat penting manajemen tetap berkomitmen untuk benar-benar menjaga ketaatan pada prinsip- prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundang- undangan yang berlaku, agar pertumbuhan dan pengembangan Bank ke depan sesuai dengan harapan semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA. MH.Anggota
Dr. M. Syafii Antonio, M.EcAnggota
75
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
76 PT Bank Syariah Mandiri
Profil DewanPengawas Syariah
Komaruddin HidayatKetua
Mohamad HidayatAnggota
M. Syafii AntonioAnggota
77PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Warga Negara Indonesia. Umur 59 tahun, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953.
Pengalaman PekerjaanSelain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau juga sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 2006-sekarang; dan pernah menjabat sebagai Ketua Panwaslu (2003-2004); Direktur SPS UIN Jakarta (2005); Anggota BNPT (2010-sekarang); serta aktif sebagai pengurus di beberapa LSM terutama bidang pendidikan dan dialog antar umat beragama, dll.
Pendidikan dan PelatihanLulusan S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Post-Doctorate Research Program di McGill University, Canada (satu semester, 1995) dan Post-Doctorate Research Program di Hartfort Seminary Connecticut, USA (satu semester, 1997)
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011 dan SK Kom No. 13/001-KEP/KOM, tgl 22 Desember 2011 untuk periode 22 Desember 2011 – Juni 2016.
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
Ketua
Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967.
Pengalaman KerjaSelain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/non keuangan Islam, juga Ketua Umum Al-Washiyyah Foundation.
Pendidikan dan PelatihanLulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 24, tanggal 8 September 1999, Akta No. 10 tgl. 19 Juni 2008, Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Anggota
Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967.
Pengalaman KerjaSebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia. Beliau juga pernah bertugas sebagai Global Shariah Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala Lumpur dan Bank Indonesia. Sejak 2010 diangkat Presiden RI sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional.
Pendidikan dan PelatihanMeraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 10 tanggal 3 Juli 2001, Akta No. 10 tgl. 19 Juni 2008 dan Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Anggota
Laporan Direksi
Yuslam FauziDirektur Utama
Laporan Tahunan 2012 78 PT Bank Syariah Mandiri
• IslamicBankeroftheYear2012• TheBestCEO 2012• IndonesiaBestCorporate
Transformation 2012
• MarketingChampionIndonesia 2009• TheBestCEO 2010• LifetimeAchievement 2010• TheBestCEOforHumanCapital
Commitment 2012
79PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Assalaamu’alaikum Wr Wb
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Bank Syariah Mandiri dapat melalui tahun 2012 dengan mencapai target laba yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. Dengan perkembangan yang ada, kami semakin yakin dengan masa depan perseroan yang gemilang. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri melaporkan kinerja Perseroan pada tahun 2012.
Perkembangan Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia tahun 2012 relatif baik yaitu tumbuh sebesar 6,2%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi. Namun melemah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang sebesar 6,5%.
Secaratahunan,inflasiIndeksHargaKonsumen di tahun 2012 mencapai 4,30%ataulebihtinggidariinflasiditahun 2011 yang mencapai 3,79%. Inflasisepanjangtahun2012tetapberadapadakisaransasaraninflasisebesar 4,5%±1%. Hal ini didorong olehinflasiintiyangstabil,inflasivolatile foodyangterkendali,daninflasiadministered prices yang rendah. Inflasiintiyangstabildidukungolehpenerapan strategi bauran kebijakan moneter dan makroprudensial sehingga tekananinflasidarisisipermintaan,harga komoditas impor, dan ekspektasi inflasitetapterkendali.
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan depresiasi sepanjang tahun 2012,
terkait dengan dinamika perekonomian dunia dan berdampak pada kinerja perekonomian domestik. Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 6,3% dari Rp8.768 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.358 per dolar AS di tahun 2012. Sementara itu, secara point-to-point, rupiah mengalami depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012.
BI Rate di akhir tahun 2011 berada di level 6,00%, kemudian BI Rate turun di Februari 2012 menjadi 5,75% sampai dengan Desember 2012. Kinerja ekonomi Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2012 berada pada level 5,75%. Bank Indonesia memandang bahwa Rate 5,75% masih konsisten dengan pencapaiansasaraninflasidantetapkondusif untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan, sehingga sisi supply dapat merespon akselerasi di sisi permintaan secara memadai.
Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikator-indikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL Gross di tahun 2012 menurun dibandingkan dengan NPL Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke 1,87%, sedangkan Return on Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,11% dan
5,49%. Rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan nasional per Desember 2012 mencapai 17,43% lebih tinggi dibandingkan CAR Desember 2011 yang mencapai 16,05%.
Perkembangan Perbankan Syariah
Bank Indonesia mencatat bahwa 89% masyarakat Indonesia bersedia menerima prinsip syariah. Indikator perbankan yang sejalan dengan itu adalah meningkatnya pangsa pasar perbankan syariah terhadap total perbankan nasional.
Sejak tahun 2000, pangsa pasar perbankan syariah selalu meningkat, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan. Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012.
DPK perbankan syariah tahun 2012 naik sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81%, dari Rp115,41 triliun di akhir tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012 adalah 27,81% lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK dengan tahun 2011 yaitu 51,79%.
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 sebesar 43,69% lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2011 pada
79
Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012.
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
80 PT Bank Syariah Mandiri
periode yang sama yaitu 50,56%. Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 naik sebesar Rp44,85 triliun atau 43,69%, dari Rp102,66 triliun di tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Sementara itu rasio Non Performing Financing (NPF) membaik semula 2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di tahun 2012.
Perbankan syariah juga telah menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah di perbankan konvensional dikenal dengan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR) –mencapai 100,00% di akhir tahun 2012, lebih
Strategi Bisnis Bank
Penentuan sasaran dan strategi BSM telah diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan strategi BSM yang telah dijalankan dan sebagian besar telah tercapai di tahun 2012 tersebut tercermin dalam 10 prioritas kerja utama.
Sepuluh prioritas kerja Bank pada tahun 2012 adalah:
1. Mencapai laba bersih sekurang-kurangnya Rp800 miliar;
2. Menghimpun dana pihak ketiga sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 43,00%;
3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-kurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 74%;
4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 2,91%, NPF nett maks. 1,19% dan APYD/AP maks. 2,35%;
5. Meningkatkanefisiensiusahasehingga cost to income ratio maks. 59,00%;
6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun;
7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM;
8. Mengimplementasikan proyek Core Banking System baru;
9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012;
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193
bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
tinggi dibandingkan LDR perbankan secara umum di angka 83,58%.
Pangsa Pasar
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
Dengan pertumbuhan aset tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional meningkat dari 3,98% di tahun 2011 ke 4,58% di tahun 2012.
Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2012 adalah 4,57%. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum adalah 5,45% di tahun 2012.
81PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
10. Memperkuat competency based human resource melalui pengembangan kompetensi, kualitas dan produktivitas pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).
Sedangkan untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun 2013, BSM telah menetapkan rencana bisnis Bank untuk tahun 2013 yang kami rumuskan menjadi 5 (lima) Fokus Utama Bank.
1. Peningkatanproduktifitaslabaper pegawai semula Rp66,40 juta menjadi Rp111,70 juta , melalui:a. Peningkatan laba bersih
sekurang-kurangnya Rp1,00 triliun;
b. Peningkatan low cost fund (porsi min. 50%);
c. Peningkatan pembiayaan UMKM (porsi min. 74%);
d. Peningkatanefisiensiusaha(CER maks. 55,04%);
e. Peningkatan FBI sekurang-kurangnya Rp1,23 triliun;
2. Pengendalian kualitas aset (APYD/AP maks. 2,42% dan NPF gross maks. 2,30% dan NPF net maks. 1,40%);
3. Peningkatan kualitas layanan menjadi peringkat 1 di Perbankan Syariah;
4. Implementasi Proyek Saturn (sinergi dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya), Corporate Plan 2013, aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia dan Core Banking System tahap II;
5. Peningkatan kompetensi pegawai dan penguatan implementasi shared values ETHIC.
Kendala Tahun 2012
Namun, tahun 2012 merupakan tahun di mana terjadi banyak hal yang terbukti telah mengoreksi pertumbuhan dan kinerja perbankan syariah pada
umumnya dan BSM pada khususnya, antara lain:
1. Penyesuaian proses bisnis Bank terhadap Kebijakan Bank Indonesia mengenai produk qardh beragun emas.
2. Proses perizinan Bank Indonesia terkait pembukaan beberapa Outlet.
3. Penyesuaian proses bisnis Bank terhadap Kebijakan Pemerintah (Kementerian Agama) terkait dengan penggunaan dana haji untuk pembelian Sukuk.
Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB sebesar Rp59,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap
posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
4. Fokus bisnis kepada penghimpunan CASA dan pembatasan penghimpunan dana deposito dengan spesial nisbah.
5. Proses migrasi Core Banking System.
6. Implementasi proses bisnis baru terkait manajemen risiko dalam proses pembiayaan.
Kinerja Tahun 2012
Secara umum, kinerja BSM di tahun 2012 menunjukan peningkatan terhadap kinerja tahun 2011 terutama dalam hal pencapaian laba neto. Target laba neto tercapai sebesar Rp805,69 miliar, atau 100,71% terhadap target sebesar Rp800,00 miliar. Namun target pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan fee based income belum sepenuhnya tercapai.
PendanaanPada tahun 2012, dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp47,41 triliun atau sebesar 87,62% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar Rp54,10 triliun. DPK tersebut tumbuh sebesar 11,24% atau Rp4,79 triliun terhadap posisi DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun. Perseroan juga terus menjaga rasio dana konsumer dan dana murah. Total pendanaan Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu didominasi oleh dana konsumer (dana yang berasal dari nasabah individual) dan dana murah (giro dan tabungan).
Per akhir tahun 2012, dana konsumer yang dihimpun berkontribusi 59,25% terhadap total dana pihak ketiga sedangkan dana murah yang dihimpun berkontribusi 53,96% terhadap total dana pihak ketiga.
PembiayaanPencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB sebesar Rp50,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan pembiayaan di industri perbankan syariah sebesar 43,69%.
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
82 PT Bank Syariah Mandiri
Pertumbuhan ini diiringi dengan meningkatnya penyaluran pembiayaan ke sektor non korporasi, yaitu dari 72,93% di akhir 2011 menjadi 73,27% di akhir 2012. Meningkatnya porsi pembiayaan non korporasi ini diharapkan dapat menurunkan risiko pembiayaan sehingga akan menyehatkan perusahaan dalam jangka panjang.
Perseroan menaruh perhatian yang tinggi dalam aspek kehati-hatian. Untuk itu, Perseroan berupaya untuk menurunkan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing). NPF netto perseroan sedikit lebih tinggi dari semula 0,95% di akhir 2011 menjadi 1,14% di akhir 2012.
Pendapatan Usaha Lainnya tersebut dikontribusi dari berbagai sumber pendapatan, baik pendapatan berbasis aktiva produktif, berbasis produk pendanaan, maupun berbasis transaksi.
ProfitabilitasSejak tahun 2007, Perseroan selalu dapat melampaui target Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE). Khusus tahun 2012, Perseroan berhasil mencapai ROE sebesar 25,05%, lebih tinggi terhadap kinerja ROE tahun 2011 sebesar 24,24%, dan lebih tinggi terhadap rata-rata ROE Perbankan Syariah sebesar 24,06%.
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Perseroan meningkat dari 1,95% di tahun 2011 ke 2,25% di tahun 2012. Pencapaian ROA Perseroan masih lebih besar dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah sebesar 2,14%.
Efisiensi UsahaDarisisiefisiensi,RasioBebanOperasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Sejak tahun 2005 hingga 2012, BOPO Perseroan bergerakfluktuatifdenganposisidibulan Desember 2012 sebesar 72,07%. Perseroanterusmenjagaefisiensiinidengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.
Tingkat KesehatanSelama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat tersebut mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Penilaian ini didasarkan pada PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Alhamdulillah, FBI tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun atau sebesar 75,28% dari target RBB yang ditetapkan
sebesar Rp1,51 triliun.
Layanan Jasa Perbankan LainnyaMengikuti perkembangan industri perbankan yang semakin modern, Perseroan melakukan berbagai inovasi guna terus meningkatkan modernitas jasa-jasa perbankan Perseroan. Upaya ini telah menghasilkan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan, yaitu berupa pendapatan berbasis jasa atau fee based income (FBI).
Hasilnya, di tahun 2012, perolehan FBI Perseroan baik. FBI yang dicapai tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun atau sebesar 75,28% dari target RBB yang ditetapkan sebesar Rp1,51 triliun. Sedangkan dibandingkan kinerja tahun 2011 meningkat sebesar Rp57,00 miliar atau 5,27%.
83PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Perseroan melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat Kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Manajemen Risiko
Pilihan segmen dan bisnis BSM telah membawa sebuah konsekuensi tersendiri. Untuk memberikan imbal bagi hasil deposan yang tinggi, BSM harus mendapatkan imbal hasil yang tinggi di sisi pembiayaan. Pada umumnya, hal ini harus diperoleh dari nasabah-nasabah yang tidak sensitif terhadap marjin dan bagi hasil yang pada umumnya sekaligus memiliki eksposur risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasabah-nasabah yang sangat sensitif terhadap marjin dan bagi hasil. Konsekensi ini harus diimbangi dengan penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang kuat.
Profilrisikomemuatgambarantentangtingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistempengendalianrisiko.Profilrisikoposisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil.
1. Risiko Kredit Selama tahun 2012, predikat risiko
kredit low to moderate kecuali pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 yang meningkat menjadi predikat Moderate. Predikat risiko kredit yang low to moderate mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank.
2. Risiko Pasar Selama tahun 2012, predikat risiko
pasar low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar.
3. Likuiditas Pada periode Mei dan Juli sampai
dengan November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik.
4. Risiko Operasional Selama tahun 2012, predikat
risiko operasional moderate kecuali bulan Februari 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank.
Pada periode Mei dan Juli sampai dengan November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode
Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate.
5. Risiko Hukum Selama tahun 2012, Predikat
risiko hukum yaitu moderate, kecuali pada periode Januari 2012 predikat risiko hukum low to moderate dan Oktober 2012 dengan predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank.
6. Risiko Reputasi Selama tahun 2012, predikat risiko
reputasi low to moderate kecuali
pada bulan Januari, Oktober, dan November 2012 yang menurun dengan predikat low. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah.
7. Risiko Strategi Pada periode Januari, Maret,
April, dan Juni s.d. Oktober 2012, predikat risiko strategi yaitu moderate. Pada periode Februari 2012 merupakan terendah yaitu low to moderate. Sedangkan periode Mei, November, dan Desember 2012 meningkat menjadi moderate to high. Peningkatan predikat risiko stratejik menjadi moderate to high disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan.
8. Risiko Kepatuhan Selama tahun 2012, predikat
risiko kepatuhan low. Hal ini menunjukkan Bank selalu komit untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
Penerapan GCG
Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable values. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS)
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
84 PT Bank Syariah Mandiri
Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen pelaksanaan GCG diwujudkan dalam:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi;
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM;
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah;
4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern;
5. Batas maksimum penyaluran dana; dan
6. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM.
Untuk meninjau seberapa jauh praktek GCG berjalan, tahun 2012, Bank telah melaksanakan self assessment. Self assessment ini meliputi Self Assessment Internal BSM maupun Self Assessment Eksternal Bank Indonesia (vide Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember 2009 Pasal 66 tentang self assessment pelaksanaan GCG dan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010).
GCG BSM pada unit kerja masuk dalam kategori “Patuh”.
Untuk External Self Assessment oleh Bank Indonesia, Perseroan mendapatkan nilai 2,25 pada tahun 2012, membaik dibandingkan dengan nilai assessment yang sama pada tahun 2011, dimana Bank Indonesia memberikan nilai 2,35. Dengan demikian, Perseroan masuk dalam kategori “Baik” atas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di tahun 2012 dan 2012.
Selain itu, terdapat penghargaan yang dapat digunakan untuk menilai kualitas implementasi GCG Perseroan, yaitu Annual Report Award. Berdasarkan penliaian terhadap Laporan Tahunan 2011, Perseroan mendapatkan predikat Juara Pertama Annual Report Award untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama beberapa lembaga, yaitu Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship). Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan). Dengan sendirinya, kegiatan seperti ini dapat disebut sebagai salah satu bentuk CSR. Kegiatan ini kami upayakan menjiwai
Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi,
Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
Self Assessment Internal BSM mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit dan Sistem Pengendalian Intern. Berdasarkan hasil pengukuran Internal Self Assessment sepanjang tahun 2012 pelaksanaan
85PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
seluruh kegiatan bisnis Perseroan. Perseroan menjalankan kegiatan CSR dengan cara menjalin kerjasama dengan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) BSM, yaitu melalui tiga bentuk program, yakni Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat. Pada tahun 2012, melalui kerja sama ini, Perseroan berhasil menggulirkan bantuan kepada 7.744 individu dan 410 institusi dengan total bantuan senilai Rp22,43 miliar, meningkat 45% dari pengguliran tahun 2011 sebesar Rp15,47 miliar.
Kinerja Non Keuangan 2012
Manajemen mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan apresiasi kepada Perseroan. Pada tahun 2012, Perseroan meraih 30 penghargaan dari pihak eksternal, baik dari dalam maupun luar negeri.
Manajemen menilai penghargaan ini sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai pendorong bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Penghargaan-penghargaan tersebut yaitu:
1. Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) (Good Corporate Governance Award 2012), dari Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance.
2. Indonesia Best Corporate Transformation 2012, dari Majalah SWA dan Win Solution.
3. The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
4. The Best CEO (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
5. The Best Bank 2012 in Compliance (Anugerah Perbankan Indonesia
2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
6. The Best Bank 2012 in Corporate Communication (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
7. The Best Bank 2012 in Financial Aspects (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak
eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan).
8. The Best Bank 2012 in Human Capital (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
9. The Best Bank 2012 in Marketing (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
10. The Best Bank 2012 in Risk Management (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
11. The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis.
12. The Best for All Criteria (across industries) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis.
13. The Best for CEO Commitment (across industries) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis.
14. Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 (Infobank Sharia Finance Award), dari Majalah Infobank.
15. The Best Islamic Bank in Indonesia (Asiamoney Islamic Bank Award 2012), dari Asiamoney.
16. Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Best Brand Platinum Awards), dari Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga survey Mars.
17. Annual Report Award (ARA) 2011, dari Bank Indonesia,
Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak.
18. Bank Syariah Terbaik 2012 (Investor Award), dari Majalah Investor.
19. Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun (Indonesia Banking Award), dari Koran Tempo.
20. No. 1 Choice Brand Based on Indonesian Women Survey 2012 (Indonesian Women Survey Award), dari Majalah Kartini.
21. Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan (ABFI Institute Award), dari ABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo.
22. Best Islamic Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong.
23. Best Islamic Retail Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong.
24. Best Islamic Trade Finance Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong.
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
86 PT Bank Syariah Mandiri
25. Infobank Award (Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011), Majalah Infobank.
26. Word of Mouth Marketing Award, dari Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing.
27. Service Quality Award 2012 (Sharia Banking), dari Carre Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence.
28. Best Islamic Bank in Indonesia, dari Islamic Finance News/Redmoney.
29. The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking, dari Markplus Insight dan Majalah Marketeers.
30. The Most Popular Brand of Islamic Banking, dari Markplus Insight dan Majalah Marketeers.
Permintaan domestik yang kuat dan pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik akan menjadi pendukung yang cukup kuat bagi kinerja sektor industri pengolahan pada tahun 2013. Pertumbuhan sektor industri pengolahan 2013 terutama didorong oleh sub-sektor makanan, minuman & tembakau.
Sementara itu, besarnya potensi pasar domestik serta didukung daya beli yang tinggi menjadi faktor pendorong kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Potensi yang besar ini dimanfaatkan dengan baik terutama di sektor ritel. Hal tersebut terlihat dari perkembangan gerai-gerai mini market serta perkembangan usaha berdasarkan waralaba yang masih marak.
Di sektor perhotelan, besarnya potensi kegiatan usaha di bidang meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di Indonesia mendorong banyak pengusaha membangun fasilitas yang akan mendukung kegiatan tersebut atara lain melakukan ekspansi usaha perhotelan dan pembangunan ruang-ruang pamer (exhibition hall).
Di sektor pengangkutan, peningkatan mobilitas pelaku bisnis dan arus barang menjanjikan optimisme di subsektor pengangkutan. Untuk merespons perkembangan ini berbagai maskapai penerbangan melakukan penambahan armada, frekuensi penerbangan dan perluasan rute-rute penerbangan.
Peningkatan aktivitas pengangkutan tidak hanya terjadi pada angkutan udara, angkutan laut juga mengalami peningkatan, terutama terkait dengan arus peti kemas di berbagai pelabuhan di Indonesia, baik pelabuhan besar maupun kecil.
Di sektor komunikasi, untuk mendukung aktivitas ekonomi yang cukup tinggi, tuntutan akan ketersediaan informasi yang cepat, mendorong peningkatan
Di tahun 2012, komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS.
Prospek usaha 2013
Sejalan dengan perkiraan semakin meningkatnya pertumbuhan perekonomian dunia, perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2012.
Dari sisi lapangan usaha, pada tahun 2013, sektor-sektor utama yakni sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR); serta sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan masih akan mendominasi perkembangan perekonomian nasional.
87PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
jaringan broadband dan layanan komunikasi lainnya oleh hampir semua operator komunikasi agar dapat memberikan layanan data yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Perubahan Komposisi Direksi
Di tahun 2012, komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali.
Kepengurusan Direksi tidak mengalami perubahan, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu Yuslam Fauzi sebagai President Director,
Hanawijaya sebagai Micro and Small Banking Director, Sugiharto sebagai Commercial Banking Director, Zainal Fanani sebagai Compliance Director, Achmad Syamsudin sebagai Risk Management Director dan Amran P. Nasution sebagai Corporate Banking and Treasury Director.
Akhir kata, Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus berperan dalam menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan diri sebagai bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2012, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2012. Laporan Keuangan Bank tahun 2012 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Purwantono, Suherman & Surja(anggotadarifirmaErnst&Young(E&Y)) dengan opini “Wajar Dalam Semua Hal yang Material”.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah MandiriDireksi
HanawijayaDirektur
Amran NasutionDirektur
Yuslam FauziDirektur Utama
Achmad SyamsudinDirektur
SugihartoDirektur
Zainal FananiDirektur
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
88 PT Bank Syariah Mandiri
Profil Direksi
Yuslam FauziDirektur Utama
HanawijayaDirektur
Zainal FananiDirektur
89PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Amran NasutionDirektur
SugihartoDirektur
Achmad SyamsudinDirektur
Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen
90 PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia. Umur 53 tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.
Pengalaman KerjaRegional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri. Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Pendidikan dan PelatihanCEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP). Assesment Center Bank Mandiri. Leadership Forum Bank Mandiri. Training Service Strategy untuk Senior Management Bank Mandiri. Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku “Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”. Mandiri CFO Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through Efficiency Management. USINDO “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-Indonesia Relations?”. Great Leader Program Bank Mandiri. Franchise Review Mid Year 2012. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 22 Juni 2005
Warga Negara Indonesia. Umur 52 tahun, lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Pengalaman Kerja Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri. Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri. Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia. Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia. Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia. Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
Pendidikan dan PelatihanSeminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 2. Institutional Investor Forum. Training Service Excellent untuk Senior Management - PT Bank Mandiri.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Sugiharto
Direktur
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
Pengalaman Kerja Direktur Pembiayaan Konsumer, Komersial Cabang dan Pengembangan Produk PT Bank Syariah Mandiri. Direktur Kepatuhan, Manajemen Resiko Produk dan IT Bank Syariah Mandiri. Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Assistant Relationship Manager Credit Corporate Bank Dagang Negara. Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Pendidikan dan PelatihanSeminar “Gadai Emas Diantara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi”.Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum”. Konferensi APM-RCG &IIICE 2012 MP3EI. Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah. Training Competitive Strategy. Seminar Inovasi Produk.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 22 Juni 2005
Hanawijaya
Direktur
Yuslam Fauzi
Direktur Utama
91PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Warga Negara Indonesia. Umur 49 th, lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.
Pengalaman Kerja Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti. Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti. Staf Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
Pendidikan dan PelatihanSeminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI. Service Workshop For Group Head & Service Mindset. Risk Management Cert.Refreshment PROG.LVL.3-5. Improving Compliance Competency. Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum. ICA International Advance Certificate in Compliance & Financial Crime of the International Compliance association.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2007
Zainal Fanani
Direktur
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.
Pengalaman Kerja Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri. Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri. Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri. Group Head CRM Retail, Bank Mandiri. lKetua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN
Pendidikan dan Pelatihan
Indonesian International Banking Convention 2012. Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC). Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012. Temenos Community Forum (TCF) 2012. Annual Risk consolidation Conference 2012. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. Investment Forum- PT Bank Mandiri, Tbk. Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer. Program Assessmen Great Leader Bank Mandiri.lSeminar E-Payment & Security.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 29 Juni 2010
Achmad Syamsudin
Direktur
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989.
Pengalaman Kerja Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri. Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung. Account Officer Bank Susila Bakti Bandung
Pendidikan dan Pelatihan Indonesia Investment Forum. Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian”.Seminar Nasional Perhajian.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2007
Amran Nasution
Direktur
Laporan Tahunan 2012 92 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2012 92
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
Peti Uang tahun 1960 - Koleksi Museum Mandiri
Tinjauan Bisnis dan Prospek Usaha
PT Bank Syariah Mandiri
93PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BSM terus menunjukkan kinerja yang semakin membaik, sebagai bank syariah dengan market share terbesar di
Indonesia.
93PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Bisnis Perbankan
94 PT Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2012, kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM)menunjukkan performance yang semakin baik sebagai bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia.
Aset BSM menunjukkan pertumbuhan sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42%, sedangkan laba bersih tumbuh sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
A. Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha Perbankan
Ekonomi global di tahun 2012 melambat dari 3,9% di tahun 2011 ke 3,2% di tahun 2012 yang disebabkan krisis di negara maju. Pertumbuhan ekonomi di negara maju terutama disebabkan oleh kinerja ekonomi negara-negara di kawasan Eropa yang masih dihadapkan padapermasalahanutang,kontraksifiskal,terbatasnyaruang kebijakan moneter, tingkat pengangguran yang meningkat tajam, rapuhnya sektor keuangan, serta merosotnya kepercayaan pasar. Permasalahan tersebut menyebabkan pemulihan krisis Zona Eropa berjalan lambat. Perlambatan ekonomi di negara maju yang berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging market. Pertumbuhan ekonomi China dan India sebagai motor penggerak perekonomian di negara emerging market mengalami perlambatan terutama di pertengahan tahun 2012.
Perekonomian Indonesia tahun 2012 relatif baik yaitu tumbuh sebesar 6,2%, namun melemah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang sebesar 6,5%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi.
Tekananinflasisampaidengantahun2012relatiftinggi.Secaratahunan,inflasiIndeksHargaKonsumenditahun2012 mencapai 4,30% (yoy)ataulebihtinggidariinflasiditahun 2011 yang mencapai 3,79% (yoy).Inflasisepanjangtahun2012tetapberadapadakisaransasaraninflasisebesar4,5%±1%.Halindidorongolehinflasiintiyangstabil,inflasivolatile food yangterkendali,daninflasiadministered prices yang rendah.
Inflasiintiyangstabildidukungolehpenerapanstrategibauran kebijakan moneter dan makroprudensial sehingga tekananinflasidarisisipermintaan,hargakomoditas
impor,danekspektasiinflasitetapterkendali.Selainitu,terjaganyainflasijugadidukungolehkoordinasiyangsemakin intensif antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inflasikelompokvolatile food dan administered prices tahun2012cukupterkendali.Inflasivolatile food terkendali pada level 5,7% (yoy), terutama dipengaruhi oleh peningkatan produksi pangan domestik dan kelancarandistribusi.Inflasiadministered prices cukup rendah yaitu 2,7% (yoy).Inflasiadministered prices terutama disumbang oleh kenaikan harga rokok. Komoditas administered prices lainnya seperti bahan bakar rumah tangga dan bensin memberikan sumbangan yangminimalterhadapinflasi.BImemperkirakanselamatahun2013inflasiIHKberadapadakisaran4,5±1%.
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan depresiasi sepanjang tahun 2012, terkait dengan dinamika perekonomian dunia dan berdampak pada kinerja perekonomian domestik. Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 6,3% (ytd) dari Rp8.768 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.358 per dolar AS di tahun 2012. Sementara itu, secara point-to-point, rupiah mengalami depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012.
BI Rate di akhir tahun 2011 berada di level 6,00%, kemudian BI Rate turun di Februari 2012 menjadi 5,75% sampai dengan Desember 2012. Kinerja ekonomi Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2012 berada pada level 5,75%. Bank Indonesia memandang bahwa Rate 5,75% masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasidantetapkondusifuntukmenjagastabilitaskeuangan dan mendorong intermediasi perbankan, sehingga sisi suplai dapat merespon akselerasi di sisi permintaan secara memadai.
1. Perbankan Nasional
Aset perbankan nasional tahun 2012 adalah Rp4.262,59 triliun, tumbuh sebesar Rp610 triliun atau 16,69% (yoy) terhadap posisi aset tahun 2011 sebesar Rp3.652,83 triliun. Pertumbuhan aset perbankan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan aset tahun 2011 yaitu 21,40% (yoy). Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh Rp440,29 triliun atau 15,81% (yoy) dari Rp2.784,91 triliun di 2011 ke Rp3.225,20 triliun di 2012. Pertumbuhan DPK sampai dengan Desember 2012 tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2011 sebesar 19,07% (yoy).
95PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai dengan tahun 2012 adalah Rp2.707,86 triliun, tumbuh sebesar Rp507,77 triliun atau 23,08% (yoy) dari posisi kredit di tahun 2011 sebesar Rp2.200,09 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan kredit tahun 2012. Pertumbuhan kredit modal kerja meningkat dari 21,41% (yoy) tahun 2011 ke 23,21% (yoy) tahun 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi di tahun 2012 tercatat masing-masing sebesar 27,39% (yoy) dan 19,87% (yoy).
Secara sektoral, pertumbuhan kredit masih ditopang oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel. Pada tahun 2012, pertumbuhan sektor perdagangan, restoran dan hotel tercatat sebesar 34,23% (yoy) naik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011 yaitu 19,37% (yoy). Dengan pangsa sebesar 20,10% dari total kredit, sektor tersebut masih menjadi penopang pertumbuhan total kredit yaitu memberikan kontribusi sebesar 27,33% dari pertumbuhan kredit yang sebesar Rp507,77 triliun.
Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikator-indikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL Gross di tahun 2012 menurun dibandingkan dengan NPL Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke 1,87%, sedangkan Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,11% dan 5,49%. Rasio permodalan (CAR) perbankan nasional
per Desember 2012 mencapai 17,43% lebih tinggi dibandingkan CAR Desember 2011 yang mencapai 16,05%.
2. Perbankan Syariah
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS. Sejalan dengan hal tersebut, jaringan kantor bank syariah telah mencapai 2.663 kantor dan 1.277 office channeling (OC).
Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% (yoy) dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012. Dengan pertumbuhan aset tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional meningkat dari 3,98% di tahun 2011 ke 4,58% di tahun 2012.
DPK perbankan syariah tahun 2012 naik sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81% (yoy), dari Rp115,41 triliun di akhir tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012 adalah 27,81% (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK dengan tahun 2011 yaitu 51,79% (yoy). Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2012 adalah 4,57%.
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 sebesar 43,69% (yoy) lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2011 pada periode yang sama yaitu 50,56%
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Bisnis Perbankan
96 PT Bank Syariah Mandiri
(yoy). Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 naik sebesar Rp44,85 triliun atau 43,69%, dari Rp102,66 triliun di tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum adalah 5,45% di tahun 2012. Sementara itu rasio Non Performing Financing (NPF) membaik semula 2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di tahun 2012.
3. Pelaku Perbankan syariah
Pada tahun 2012 tidak terdapat penambahan Unit Usaha Syariah (UUS) dan tidak terdapat penambahan Bank Umum Syariah (BUS) baru, sehingga pemain di industri perbankan syariah terdiri atas 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
B. Market Share Aset
Di tengah industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp49,55 triliun dari Rp145,47 triliun tahun 2011 ke Rp195,02 triliun tahun 2012 atau meningkat 34,06%, BSM adalah pemegang pangsa pasar industri perbankan syariah yang terbesar.
Dari sisi total aset per 31 Desember 2012 BSM masih
menguasai 27,81% pangsa pasar perbankan syariah; meskipun turun 5,65% dari penguasaan market share tahun 2011 sebesar 33,46%.
Tabel Market Share Aset BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Aset 2011 2012 Growth Market Share Aset
BSM 48.672 54.229 5.557 27,81%
Non BSM 96.796 140.789 43.993 72,19%
Perbankan Syariah 145.468 195.018 49.550 100,00%
BSM 27,81%
Non BSM 72,19%
2012
Grafik Market Share Aset BSM terhadap Perbankan Syariah
BSM 33,46%Non BSM
66,54%2011
Selama tahun 2012 total aset BSM meningkat 11,42% atau Rp5,56 triliun dari Rp48,67 triliun tahun 2011 ke Rp54,23 triliun tahun 2012. Dengan demikian BSM memberikan kontribusi sebesar 11,22% terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di tahun 2012.
97PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
C. Market Share Dana Pihak Ketiga
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp4,79 triliun atau 11,24% dari Rp42,62 triliun di tahun 2011 ke Rp47,41 triliun tahun 2012. Pada saat yang sama dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 27,81% dari Rp115,42 triliun tahun 2011 ke Rp147,51 triliun tahun 2012.
Tabel Market Share DPK BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
DPK 2011 2012 Growth Market Share DPK
BSM 42.618 47.409 4.791 32,14%
Non BSM 72.798 100.103 27.305 67,86%
Perbankan Syariah 115.416 147.512 32.096 100,00%
Grafik Market Share DPK BSM terhadap Perbankan Syariah
BSM 36,93%Non BSM
63,07%2011
Non BSM 67,86%
2012BSM
32,14%
Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah menurun dari 36,93% pada tahun 2011 ke 32,14% pada tahun 2012. Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM menurun akibat penurunan pangsa pasar deposito dan giro BSM.
DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2012 tumbuh
sebesar Rp4,79 triliun berkontribusi sebesar 14,93% terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar Rp32,10 triliun.
Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Bisnis Perbankan
98 PT Bank Syariah Mandiri
1. Market Share Growth Tabungan
Sementara itu pangsa pasar tabungan BSM terhadap tabungan perbankan syariah menurun dari 44,24% di tahun 2011 ke 42,48% di tahun 2012. Tabungan BSM meningkat Rp4,72 triliun atau 32,75% dari Rp14,42 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp19,15 triliun pada tahun 2012. Pertumbuhan tabungan BSM memberikan kontribusi 37,88% dari pertumbuhan tabungan perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp12,47 triliun.
Tabel Market Share Growth Tabungan BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Tabungan 2011 2012Share
GrowthBSM 4.551 4.724 37,88%
Non BSM 5.143 7.746 62,12%
Perbankan Syariah 9.694 12.470 100,00%
2. Market Share Growth Deposito
Deposito BSM tumbuh negatif Rp1,70 triliun dari Rp23,52 triliun di tahun 2011 ke Rp21,83 triliun di tahun 2012 atau tumbuh -7,22%. Pertumbuhan deposito BSM tersebut memberikan kontribusi -12,19% dari pertumbuhan deposito perbankan syariah yang mencapai Rp13,93 triliun. Akibatnya pangsa pasar deposito BSM terhadap deposito perbankan syariah turun dari 33,23% di tahun 2011 ke 25,76% di tahun 2012.
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Deposito 2011 2012 Share Growth
BSM 8,415 (1,698) -12.19%
Non BSM 18,319 15,624 112.19%
Perbankan Syariah 26,734 13,926 100.00%
3. Market Share Growth Giro
Giro BSM tumbuh Rp1.765 miliar dari Rp4.669 miliar di tahun 2011 ke Rp6.434 miliar di tahun 2012 atau tumbuh 37,80%. Pertumbuhan giro BSM tersebut memberikan kontribusi 30,95% dari pertumbuhan giro perbankan syariah sebesar Rp5.702 miliar. Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar giro BSM terhadap giro perbankan syariah turun dari 38,89% di tahun 2011 ke 36,33% di tahun 2012.
Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Giro 2011 2012 Share Growth
BSM 654 1.765 30,95%
Non BSM 2.296 3.937 69,05%
Perbankan Syariah 2.950 5.702 100,00%
D. Market Share Pembiayaan
Sepanjang tahun 2012, pembiayaan BSM tumbuh 21,86% atau Rp8,09 triliun dari Rp36,66 triliun di tahun 2011 ke Rp44,75 triliun tahun 2012. Pada saat yang sama pembiayaan perbankan syariah tumbuh 43,69% dari Rp102,66 triliun pada tahun 2011 ke Rp147,51 triliun pada tahun 2012.
Pertumbuhan pembiayaan BSM yang tidak melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut tidak mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,72% tahun 2011 ke 30,34% tahun 2012.
99PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Tabel Market Share Pembiayaan BSM terhadap Perbankan Syariah
Pembiayaan 2011 2012 Growth Market Share Pembiayaan
BSM 36.664 44.755 8.091 30,34%
Non BSM 65.991 102.750 36.759 69,66%
Perbankan Syariah 102.665 147.505 44.850 100,00%
(dalam Rp miliar)
Non BSM 64,22%
2011BSM
35,78%Non BSM 69,66%
2012BSM
30,34%
Grafik Market Share Pembiayaan BSM terhadap Perbankan Syariah
Pembiayaan BSM sampai dengan bulan Desember 2012 tumbuh sebesar Rp8,03 triliun berkontribusi sebesar 17,90% terhadap pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah sebesar Rp44,85 triliun.
Laporan Tahunan 2012 100
Alat pendeteksi uang tahun 1990 - Koleksi Museum Mandiri
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
Tinjauan Operasional (Per Segmen Usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Pertumbuhan Aset BSM mencapai 11,42% dan pertumbuhan laba bersih mencapai 46,20% . Total aset BSM tahun 2012 sebesar Rp54,23 triliun, menguasai 27,81% pangsa pasar perbankan syariah.
101PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 102
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa berkomitmen untuk memenuhi harapan nasabah dalam bisnis perbankan syariah.
Tahun 2012, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:
1. Pendanaan dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan giro), dana konsumer dan dana murah (low cost fund).
2. Pembiayaan meliputi pembiayaan per skim, pembiayaan per sektor ekonomi dan pembiayaan per segmen.
3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan jasa investasi.
4. Layanan meliputi syariah mandiri priority.
Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:
A. Pendanaan
Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK)
Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Desember 2012 mencapai Rp47,41 triliun, tumbuh sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% terhadap total DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun. DPK berasal dari tabungan, giro dan deposito.
Tabel Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012Pertumbuhan 2011-2012
Nominal %
Tabungan 7.163 9.873 14.424 14.424 19.148 4.724 32,75
Giro 2.591 4.015 4.669 4.669 6.434 1.765 37,80
Deposito 9.584 15.110 23.525 23.525 21.827 (1.698) (7,22)
Jumlah 19.338 28.998 42.618 42.618 47.409 4.791 11,24
Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga
Tabungan 40,39%
Deposito46,04%
Giro 13,57%
2012
Tabungan 33,84%
Deposito55,20%
Giro 10,96%
2011
PertumbuhanDPKyangcukupsignifikaninidiikutidenganpertumbuhan jumlah rekening sebanyak 1.208.974 rekening atau naik 38,98% semula 3.101.255 rekening di tahun 2011 menjadi 4.310.229 rekening di akhir 2012.Rata-rata pertumbuhan DPK perbulan pada tahun 2012 sebesar 100.748 rekening.
Tabel Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga (DPK)
Keterangan 2011 2012
Tabungan 2.978.140 4.155.632
Giro 41.792 53.334
Deposito 81,323 101.263
Total 3.101.255 4.310.229
Komposisi Dana
Pada tahun 2012, porsi pendanaan untuk konsumer mengalami kenaikan menjadi 59,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 53,95%.Sedangkan pendanaan untuk institusi mengalami penurunan menjadi 40,75%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 46,05%.
(dalam Rp Juta)
103PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Tabel Komposisi Dana Periode 2011-2012
Keterangan 2011 Komposisi 2012 KomposisiGrowth
Nominal %
Konsumer 22,990 53.95% 28,092 59.25% 5,102 22.19%
Institusi 19,628 46.05% 19,317 40.75% -311 -1.58%
Total 42,618 100.00% 47,409 100.00% 4,791 11.24%
Grafik Komposisi Dana Periode 2011-2012
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund)
Komposisi dana murah mengalami kenaikan menjadi 53,96% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 44,80%. Sedangkan pendanaan untuk deposito mengalami penurunan menjadi 46,04%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 55,20%.
Tabel Komposisi Dana Murah
Uraian 2011 Komposisi 2012 KomposisiPertumbuhan 2011-2012
Nominal %
Dana Murah 19.093 44.80% 25.582 53.96% 6.489 33.99%
Deposito 23.525 55.20% 21.827 46.04% -1.698 -7.22%
Jumlah 42.618 100.00% 47.409 100.00% 4.791 11.24%
Grafik Komposisi Dana Murah
2011Institusi 46,05%
Konsumer 53,95% 2012Institusi
40,75%Konsumer
59,25%
2011Deposito 55,20%
Dana Murah
44,80%2012Deposito
46,04%Dana Murah
53,96%
Rincian Dana Pihak Ketiga (DPK)
1. Tabungan
Sampai dengan akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp19,15 triliun, meningkat sebesar 32,75% atau Rp4,72 triliun dari Rp14,42 triliun di tahun 2011. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM (Mudharabah), BSM Tabungan Berencana, BSM Tabungan Simpatik, BSM Tabungan Mabrur, BSM Tabungan Investa Cendikia dan TabunganKu.
Pertumbuhan terbesar secara nominal disumbang
oleh Tabungan BSM (Mudharabah) yaitu sebesar Rp3,39 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 4.155.632 rekening, meningkat sebanyak 1.177.492 rekening atau 39,54% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 2.978.140.
(dalam Rp Juta)
(dalam Rp Juta)
Laporan Tahunan 2012 104
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Jenis Produk Tabungan
No Uraian 2011 2012Pertumbuhan 2011-2012
Nominal %
1 BSM Tabungan Berencana 125.515 147.581 22.066 17,58
2 BSM Tabungan Investa Cendikia 196.340 246.351 50.011 25,47
3 TabunganKu 197.246 308.198 110.952 56,25
4 BSM Tabungan Simpatik 315.094 593.326 278.232 88,30
5 BSM Tabungan Mabrur 1.800.534 2.674.435 873.901 48,54
6 Tabungan BSM (Mudharabah) 11.789.098 15.178.086 3.388.988 28,75
Jumlah 14.423.827 19.147.977 4.724.150 32,75
Tabel Jumlah Rekening Produk Tabungan
Keterangan 2011 2012Growth
Nominal %
1. BSM Tabungan Berencana 48.058 60.473 12.415 25,83%
2. BSM Tabungan Investa Cendikia 38.769 49.957 11.188 28,86%
3. TabunganKu 163.125 237.755 74.630 45,75%
4. BSM Tabungan Simpatik 320.770 759.559 438.789 136,79%
5. BSM Tabungan Mabrur 574.777 779.012 204.235 35,53%
6. Tabungan BSM (Mudharabah) 1.832.641 2.268.876 436.235 23,80%
Total 2.978.140 4.155.632 1.177.492 39,54%
Growth posisi tabungan pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar 32,75% apabila dibandingkan dengan posisi tahun 2011 yang sebesar Rp14,42 triliun. Kenaikan Growth tabungan pada tahun 2012 didukung oleh pertumbuhan BSM Tabungan Berencana 17,58%, BSM Tabungan Simpatik 88,30%, BSM Tabungan Mabrur 48,54%, Tabungan BSM (Mudharabah) 28,75%, BSM Tabungan Investa Cendikia 25,47% dan TabunganKu 56,25%.
Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar 37,88% terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp12,47 triliun.
Rincian produk tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Tabungan BSM (Mudharabah) Tabungan BSM sampai dengan akhir tahun 2012
mencapai Rp15,18 triliun. Kenaikan Growth Tabungan
BSM (Mudharabah) sebesar Rp3,39 triliun. Program BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya Tabungan BSM.
Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah) sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar 2.268.876 rekening. Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah) meningkat sebesar 436.235 rekening atau 23,80% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.832.641 rekening.
2) BSM Tabungan Mabrur Selama 2012, kinerja BSM Tabungan Mabrur mencapai
sebesar Rp2,67 triliun. Growth BSM Tabungan Mabrur pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp874 miliar atau sebesar 48,54% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar Rp1,80 triliun. Jumlah NoA BSM Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 779.012 rekening, tumbuh sebesar 204.235 rekening atau 35,53% dibanding tahun 2011 sebesar 574.777 rekening.
(dalam Rp Juta)
105PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
3) BSM Tabungan Berencana Selama tahun 2012, kinerja BSM Tabungan Berencana
mencapai sebesar Rp147,58 miliar. Growth BSM Tabungan Berencana pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp22,07 miliar atau 17,58%, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp125.52 miliar. Jumlah NoA BSM Tabungan Berencana mencapai 60.473 rekening, tumbuh sebesar 12.415 rekening atau 25,83% dibandingkan tahun 2011 sebesar 48.058 rekening.
4) BSM Tabungan Investasi Cendikia BSM Tabungan Investasi Cendikia mengalami
pertumbuhan yang baik selama tahun 2012 antara lain dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program bundling produk antara BSM Tabungan Investasi Cendikia dengan tabungan BSM. Kinerja BSM Tabungan Investasi Cendikia pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp246,35 miliar, tumbuh sebesar Rp50,01 miliar atau 25,47% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp196,34 miliar.
Jumlah NoA BSM Tabungan Investasi Cendikia mencapai sebanyak 49.957 rekening, tumbuh sebesar 11.188 rekening atau sebesar 28,86% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar 38.769 rekening.
759.559 rekening, tumbuh sebesar 438.789 rekening atau 136,79% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 320.770 rekening.
6) TabunganKu Kinerja Tabungan TabunganKu pada tahun 2012
mencapai Rp308,20 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011. Growth tabungan TabunganKu pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp110,95 miliar atau sebesar 56,25% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp197,25 miliar. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan TabunganKu. Jumlah NoA TabunganKu sampai akhir tahun2012 mencapai 237.755 rekening, meningkat sebesar 74.630 rekening atau 45,75% dibandingkan tahun 2011 sebesar 163.125 rekening.
2. Deposito
Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp21,83 triliun, tumbuh minus 7,22% atau minus Rp1,70 triliun dari sebesar Rp23,52 triliun di tahun 2011. BSM Deposito memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan Dollar.
5) BSM Tabungan Simpatik Kinerja BSM Tabungan Simpatik pada tahun 2012
mencapai Rp593,33 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011. Growth BSM Tabungan Simpatik pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp278,23 miliar atau sebesar 88,30% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp315,09 miliar.
Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan Tabungan Simpatik. Jumlah NoA BSM Tabungan Simpatik sampai akhir tahun 2012 mencapai
Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 101.263 rekening. NoA deposito pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebanyak 19.940 rekening atau sebesar 24.52% terhadap posisi tahun 2011 sebanyak 81.323 rekening.
Jenis Produk Deposito
No Uraian 2011 2012Pertumbuhan 2011-2012
Nominal %
1 BSM Deposito Rupiah (IDR) 22.293.536 20.579.200 (1.714.336) (7,69)
2 BSM Deposito Valuta Asing (USD) 1.231.175 1.247.444 16.269 1,32
Jumlah 23.524.711 21.826.644 (1.698.067) (7,22)
(dalam Rp Juta)
Laporan Tahunan 2012 106
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah Rekening Produk Deposito
Keterangan 2011 2012Growth
Nominal %
1. BSM Deposito Rupiah (IDR) 78.107 97.804 19.697 25,22%
2. BSM Deposito Valas (USD) 3.216 3.459 243 7,56%
Total 81.323 101.263 19.940 24,52%
Deposito BSM berkontribusi sebesar minus 12,19% terhadap pertumbuhan deposito Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp13,93 triliun.
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut:
1) BSM Deposito Rupiah
Selama 2012, kinerja BSM Deposito Rupiah mencapai Rp20,58 triliun. Growth BSM Deposito Rupiah pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar minus Rp1,71 triliun atau sebesar minus 7,69% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp22,29 triliun.
Jumlah NoA BSM Deposito Rupiah sampai akhir tahun 2012 sebanyak 97.804 rekening, meningkat sebanyak 19.697 rekening atau 25,22% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 78.107 rekening.
2) BSM Deposito Valas
Selama 2012, kinerja BSM Deposito Valas mencapai Rp1,25 triliun. Growth BSM Deposito Valas pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp16,27 miliar atau sebesar 1,32% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp1,23 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito Valas sampai akhir tahun 2012 sebanyak 3.459 rekening, meningkat sebanyak 243 rekening atau 7,56% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 3.216 rekening.
3. Giro
Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp6,43 triliun. Growth giro pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,76 triliun atau sebesar 37,80% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar Rp4,67 triliun. Produk Giro BSM terdiri dari BSM Giro Rupiah, BSM Giro Euro, BSM Giro Dollar dan BSM Giro Singapore Dollar.
Jenis Produk Giro
No Uraian 2011 2012Pertumbuhan 2011-2012
Nominal %
1 BSM Giro Rupiah 3.830.517 5.251.534 1.421.017 37,10
2 BSM Giro Euro 3.297 2.725 (572) (17,35)
3 BSM Giro Dollar (USD) 833.901 1.175.849 341.948 41,01
4 BSM Giro Singapore Dollar 1.409 3.961 2.552 181,12
Jumlah 4.669.124 6.434.069 1.764.945 37,80
(Dalam Rp miliar)
107PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Jumlah Rekening Produk Giro
Keterangan 2011 2012 GrowthNominal %
1. BSM Giro Rupiah 34.043 45.170 11.127 32,69%
2. BSM Giro Euro 25 31 6 24,00%
3. BSM Giro Dollar (USD) 7.665 8.068 403 5,26%
4. BSM Giro Singapore Dollar 59 65 6 10,17%
Total 41.792 53.334 11.542 27,62%
Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM. Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 53.334 rekening, meningkat 11.542 rekening atau 27,62% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 41.792 rekening.
Giro BSM berkontribusi sebesar 30,95% terhadap pertumbuhan giro Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp5,70 triliun.
Uraian mengenai produk Giro BSM adalah sebagai berikut:
1) BSM Giro Rupiah (IDR)
Selama 2012, kinerja BSM Giro Wadiah Yad Dhamanah (IDR) mencapai sebesar Rp5,25 triliun. Growth BSM Giro Rupiah pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,42 triliun atau sebesar 37,10% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp3,83 triliun. Jumlah NoA BSM Giro Rupiah sampai akhir tahun 2012 sebanyak 45.170 rekening, meningkat sebanyak 11.127 rekening atau 32.69% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 34.043 rekening.
2) BSM Giro Euro
Selama 2012, Kinerja Giro BSM Euro mencapai Rp2,73 miliar. Growth BSM Giro Euro pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp572 juta atau sebesar -17,35% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp3,30 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir tahun2012 sebanyak 31 rekening, meningkat sebanyak 6 rekening atau 24,00% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 25 rekening.
3) BSM Giro Dollar (USD)
Selama 2012, Kinerja Giro BSM USD mencapai sebesar Rp1,18 triliun. Kinerja BSM Giro USD mengalami peningkatan sebesar 41,01% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp833,90 miliar.
Jumlah NoA BSM Giro USD sampai akhir tahun 2012 sebanyak 8.068 rekening, lebih tinggi sebanyak 403 rekening atau 5,26% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 7.665 rekening.
4) BSM Giro Singapore Dollar
Selama 2012, Kinerja BSM Giro Singapore Dollar mencapai sebesar Rp3,96 miliar. Kinerja BSM Giro Singapore Dollar meningkat sebesar Rp2,55 miliar atau 181,12% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,40 miliar.
Sedangkan jumlah NoA BSM Giro Singapore Dollar sampai akhir tahun 2012 sebanyak 65 rekening, meningkat sebanyak 6 rekening atau 10,17% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 59 rekening.
Selama tahun 2012, BSM melakukan beberapa
program dalam rangka meningkatkan kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) sehingga mampu memenuhi harapan nasabah antara lain:
1. Cash Management
Cash Management adalah program untuk memudahkan nasabah Institusi untuk mengelola dananya. Produk yang ditawarkan adalah Pooling Fund, Multi Level Acount, Batch Transfer
Laporan Tahunan 2012 108
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
dan Payroll. Kerja sama lain yang bisa dilakukan adalah Co-branding, Multi Bank Payment dan Multi Chanel Payment.
BSM Sahabat merupakan program member get member, dimana peserta program mengajak orang lain menjadi nasabah BSM. Peserta program (pemberi referensi) mendapatkan insentif uang berdasarkan volume dana dari nasabah yang tereferensi. BSM Sahabat juga merupakan upaya pemasaran berbasis word of mouth.
2. BSM Mitra Kerja
BSM Mitra Kerja merupakan program komunitas yang bekerjasama dengan BSM.
3. BSM Fantasi
BSM Fantasi termasuk program pemberian direct gift. Program berlaku untuk produk tabungan (Tabungan BSM, BSM Tabungan Simpatik, BSM TabunganKu) dan BSM Giro.
4. BSM Giro Prima
BSM Giro Prima merupakan fasilitas keringanan biaya transaksi kepada nasabah BSM Giro dengan syarat saldo rata-rata tertentu. BSM Giro Prima terutama ditujukan kepada komunitas pedagang yang cukup sensitif terhadap biaya transaksi bank.
5. BSM Rejeki Sembako (BSM Direct Gift)
BSM Rejeki Sembako termasuk program pemberian direct gift denganhadiahspesifik,yaitu Sembako. Program hanya berlaku untuk pembukaan rekening baru Tabungan BSM.
6. Marketing Luar Negeri
Marketing luar negeri merupakan upaya BSM dalam menarik pembukaan rekening TKI di luar negeri, khususnya di negara yang BSM memiliki mitra kerja (remiten ataupun SFE).
7. Gathering Jamaah Haji melalui KBIH dan PIHK
Pada tahun 2012 BSM melakukan gathering jamaah haji melalui KBIH dan PIHK di 100 KC dan 150 KCP. Pada pelaksanaannya BSM memprioritaskan gathering di cabang-cabang potensial haji dan umrah.
8. Program BSM You & Friends
Program BSM You & Friends adalah program akuisisi nasabah baru BSM Priority dengan cara referral. Setiap nasabah BSM Priority yang memberikan referensi maupun nasabah baru BSM Priority hasil referral dengan penempatan dana minimal Rp250 juta akan mendapat hadiah berupa voucher.
9. Direct Sales Force
Program Direct Sales Force adalah program akusisi nasabah ritel yang dilakukan dengan cara merekrut tenaga kerja yang berpotensi untuk mencari dana yang kita sebut dengan Sharia Funding Executive.
109PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
B. Pembiayaan
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp44.75 triliun, meningkat sebesar Rp8.03 triliun atau tumbuh 21,86% dibanding total pembiayaan Rp36,73 triliun di tahun 2011.
Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2008-2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012Pertumbuhan 2011-2012
Nominal %
Pembiayaan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755 8.028 21,86
Pertumbuhan pembiayaan BSM sedikit lebih rendah dari
pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah. Hal ini, secara posisi pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah mengalami penurunan dari 35,78% tahun 2011 ke 30,34% tahun 2012.
Produk pembiayaan BSM dikelompokkan dalam beberapa bagian antara lain:
1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya.
2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: pembiayaan pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transportasi dan komunikasi, jasa dunia usaha, jasa sosial dan lain-lain.
3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan korporasi, komersial, usaha mikro kecil dan konsumer.
Pembiayaan dan Komposisi
1. Pembiayaan Per Jenis Skim Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2012
didominasi pembiayaan dengan skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar Rp27,55 triliun atau 61,56%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2011 sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%. Sedangkan porsi pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar Rp6,34 triliun atau 14,16%, lebih rendah dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar Rp5,43 triliun atau 14,78%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan lainnya mengalami penurunan dari semula sebesar 12,72% dan 18,66% pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar 9,55% dan 14,74% pada akhir tahun 2012.
(dalam Rp miliar)
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Rp Miliar
13.278
36.727
2008 20122011 2012
Pembiayaan BSM
16.063
2009
23.968
2010
44.755
Laporan Tahunan 2012 110
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan Per Skim Periode 2011-2012
Uraian2011 2012
Nominal Share Nominal Share
Murabahah 19.773.813 53,84% 27.549.264 61,56%
Mudharabah 4.671.140 12,72% 4.273.760 9,55%
Musyarakah 5.428.201 14,78% 6.336.769 14,16%
Lainnya 6.853.525 18,66% 6.595.015 14,74%
Jumlah Pembiayaan Per Skim 36.726.679 100,00% 44.754.808 100,00%
2. Pembiayaan Per Sektor Ekonomi Portofolio pembiayaan per sektor ekonomi meningkat
sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, semula Rp36,73 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp44,75 triliun di tahun 2012. Kinerja pembiayaan per sektor ekonomi mengalami peningkatan yaitu pertanian 29,84%, industri 31,08%, listrik gas air 124,03%, konstruksi 5,84%, perdagangan 25,00%, transportasi komunikasi 38,51%, jasa dunia usaha 18,55%, jasa sosial 6,58% dan sektor lain-lain 22,35%. Sedangkan kinerja sektor pertambangan sedikit menurun sebesar 5,96%.
Sementara komposisi pembiayaan per sektor ekonomi pada tahun 2012 antara lain pertanian 3,86%, pertambangan 1,02%, industri 4,89%, listrik, gas dan air 1,69%, konstruksi 7,25%, perdagangan 10,80%, transportasi komunikasi 3,87%, jasa dunia usaha 20,77%, jasa sosial 2,01% dan sektor lain-lain 43,85%.
Perkembangan Per Sektor Ekonomi
No Uraian2011 2012
Nominal Share Nominal Share
1 Pertanian 1.330.609 3,62% 1.727.718 3,86%
2 Pertambangan 484.555 1,32% 455.698 1,02%
3 Industri 1.669.965 4,55% 2.188.967 4,89%
4 Listrik, Gas dan Air 338.607 0,92% 758.593 1,69%
5 Kontruksi 3.064.580 8,34% 3.243.536 7,25%
6 Perdagangan 3.866.272 10,53% 4.832.779 10,80%
7 Transportasi & Komunikasi 1.249.741 3,40% 1.731.000 3,87%
8 Jasa Dunia Usaha 7.839.274 21,34% 9.293.456 20,77%
9 Jasa Sosial 842.398 2,29% 897.829 2,01%
10 Lain-lain 16.040.678 43,68% 19.625.232 43,85%
Jumlah 36.726.679 100,00% 44.754.808 100,00%
(dalam Rp Juta)
3. Pembiayaan Per Segmen Tahun 2012, pembiayaan per segmen usaha
mencapai sebesar Rp44,75 triliun, meningkat sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Porsi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2012 meliputi Rp10,00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 22,34%. Porsi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2011 sebesar 25,33%. Pembiayaan komersial di tahun 2012 sebesar Rp7,77 triliun dengan porsi 17,37%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2011 sebesar 17,03%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2012 sebesar Rp7,36 triliun dengan porsi 16,44%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan usaha mikro dan kecil tahun 2011 sebesar 13,96%. Pembiayaan konsumer di tahun 2012 sebesar Rp19,63 triliun dengan porsi 43,85%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun 2011 sebesar 43,68%.
(dalam Rp Juta)
111PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Tabel Pembiayaan Per Segmen
KeteranganTahun Pertumbuhan
2011 2012 Nominal %
Korporasi 9.302.732 10.000.429 697.697 7.50
Komersial (Menengah) 6.254.763 7.773.363 1.518.600 24.28
Usaha Mikro dan Kecil 5.128.505 7.355.784 2.227.279 43.43
Konsumer 16.040.679 19.625.232 3.584.553 22.35
Jumlah 36.726.679 44.754.808 8.028.129 21.86
Uraian pembiayaan per segmen usaha adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan Korporasi Bentuk dukungan BSM dalam meningkatkan
pertumbuhan bank syariah nasional adalah dengan membantu nasabah korporasi melalui penyaluran pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai dengan risiko yang diterima.
Tahun 2012, BSM menfokuskan pembiayaan terutama untuk sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batu bara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansialyangterusberkembang.
BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif dengan nasabah korporasi dalam upaya-upaya BSM menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, sehingga permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik.
Kinerja Pembiayaan Korporasi
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan pembiayaan korporasi dengan pertumbuhan sebesar Rp697,70 miliar atau 7,50%, semula Rp9,30 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp10,00 triliun.
Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada 3 (tiga) sektor besar antara lain: sektor jasa dunia usaha sebesar Rp9,29 triliun atau 20,77%, sektor perdagangan sebesar Rp4,83 triliun atau 10,80% dan sektor konstruksi sebesar Rp3,24 triliun atau 7,25%.
Pembiayaan Khusus dan Sindikasi
Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency profesional yang dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM.
(dalam Rp Juta)
Laporan Tahunan 2012 112
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp385 miliar atau 53% semula Rp724 miliar di tahun 2011 menjadi Rp1.109 miliar di tahun 2012. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat mencapai target.
Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia Perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi.
b. Pembiayaan Komersial (Menengah)
Tahun 2012 BSM menjalankan proyek Corporate Plan 2011-2015 (Corplan). Salah satu item proyek yang dijalankan adalah perubahan kebijakan dalam hal kriteria segmentasi pembiayaan komersial. Dampak dari perubahan kriteria segmentasi pembiayaan tersebut, maka terjadi perubahan posisi pembiayaan komersial di BSM dari semula sebesar Rp5,372 triliun di akhir tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,658 triliun di awal tahun 2012 atau berpindah sebesar Rp2,712 triliun ke segmen pembiayaan komersial kecil. Selain itu pada tahun 2012, BSM melakukan penguatan risk management melalui penerapan four eyes principles dan segregation of duties dalam proses pembiayaan.
Sepanjang tahun 2012, BSM merealisasikan pertumbuhan pembiayaan komersial sebesar Rp1,084 Triliun atau turun sebesar 22% dari realisasi pertumbuhan pembiayaan komersial tahun 2011 sebesar Rp1,390 Triliun. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh proses penyesuaian unit bisnis dan risk dalam menerapkan mekanisme proses baru pembiayaan berdasarkan Corplan.
Tujuan Penyaluran Pembiayaan Komersial
Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh BSM berdasarkan tujuan penggunaannya terbagi menjadi untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pada tahun 2012, pembiayaan komersial BSM mayoritas disalurkan untuk tujuan investasi sebesar 52,51%, sedangkan sisanya sebesar 47,49% digunakan untuk modal kerja. Komposisi ini berbeda dari tahun 2011, dimana pembiayaan komersial BSM mayoritas
digunakan untuk tujuan modal kerja sebesar 58,29% dan sisanya sebesar 41,71% digunakan untuk investasi.
Skim Pembiayaan Komersial
Komposisi pembiayaan komersial BSM berdasarkan skim pembiayaannya dapat dibagi menjadi 3 skim besar yaitu murabahah, musyarakah, musyarakah PDB. Realisasi pembiayaan dengan skim murabahah sebesar 61,77% dari total pembiayaan komersial, meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 54,57%. Pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar 26,23% dari total pembiayaan komersial. Kondisi ini meningkat dari komposisi tahun 2011 sebesar 21,51% dari total pembiayaan komersial. Sementara itu pembiayaan Musyarakah PDB pada tahun 2012 mencapai 11,21% atau turun komposisinya dari tahun 2011 sebesar 23% terhadap total pembiayaan komersial.
Pembiayaan Komersial pada Sektor Ekonomi
BSM menyalurkan pembiayaan komersial di beberapa sektor ekonomi. Berdasarkan sektor ekonomi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, pembiayaan komersial BSM pada tahun 2012 didominasi oleh penyaluran pada sektor Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 25,87%. Dominasi ini berbeda dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan tahun 2011 yang didominasi oleh sektor ekonomi Perdagangan Barang Eceran sebesar 29,85%. Selengkapnya data pembiayaan per sektor ekonomi disajikan pada tabel.
Non Performing Financing Pembiayaan Komersial
BSM selama tahun 2012, berhasil mengendalikan NPF nasabah pembiayaan komersial menjadi sebesar Rp136,9 Milyar membaik jika dibandingkan NPF pada tahun 2011 sebesar Rp244,135 milyar. Posisi tersebut sebesar 3,66% terhadap total pembiayaan komersial BSM membaik jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,54% dari total pembiayaan komersial BSM.
113PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
Tabel Pembiayaan Mikro dan Kecil
Uraian2011 2012
Nominal Share Nominal Share
KUR 948 18.49% 1.552 21,10%
Linkage Program 1.491 29.08% 1.360 18,49%
Warung Mikro 912 17.78% 1.591 21,63%
DNS KLH 44 0.86% 32 0,44%
Kecil Komersial 1.508 29.41% 2.524 34,33%
Lainnya 225 4.39% 295 4,01%
Total 5.128 100,00% 7.355 100,00%
BSM menyalurkan pembiayaan usaha mikro dan kecil selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,23 triliun atau 43,43%, semula Rp5,13 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp7,35 triliun di akhir tahun 2012.
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang bisa disediakan oleh pengusaha mikro-kecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikro-kecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di
banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah pemberdayaan oleh perbankan.
Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan outlet BSM.
b) Meningkatkan capacity building nasabah mikro-kecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dapat berkembang dalam melayani nasabah mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja sama dengan beberapa lembaga pendamping LKMS dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi.
c) Melakukan kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil.
d) Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-kecil dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan Inti-Plasma, dimana perusahaan inti menjamin pasar dan pendampingan teknologi.
(Dalam Rp miliar)
Laporan Tahunan 2012 114
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
e) Membuka outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro.
f) Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring pembiayaan.
Skim Pembiayaan Mikro-Kecil
Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program.
Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2012 terdiri atas:
a) Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah.
Sejak Juli 2012 Dana SUP 005 telah dikembalikan kepada Pemerintah melalui Bank Mandiri, nasabah program SUP 005 yang belum melunasi kewajibannya pada saat pengembalian dana tersebut dialihkan menjadi nasabah pembiayaan Komersial BSM.
b) Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp82,98 miliar. Skema pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM dalam memberdayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 1.022 koperasi;
c) Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerja sama antara BSM dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp71,69 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 158 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah:
(1) Peralatan pencegahan pencemaran:
Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensidanperubahanteknologi;
Peralatan pencegahan lapisan ozon.
(2) Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu);
(3) End-of-pipe technologies:
Instalasi pengolahan air limbah; Instalasi pengendalian pencemaran
udara; Instalasi pengolahan sampah.
(4) Peralatan laboratorium:
Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan bermotor;
115PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Peralatan laboratorium untuk analisa kualitas lingkungan.
(5) Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungandansertifikasiindustriyangramah lingkungan.
d) Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan Departemen Pertanian untuk membantu petani/kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan.
Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau perkebunan diantaranya yang tergolong:
(1) Perorangan/Individu;(2) Berkelompok/Kelompok usaha;(3) Gabungan kelompok yang berbadan hukum
maupun bukan berbadan hukum.
e) Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses
pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR BSM tahun 2012 sebesar Rp2,76 triliun, naik dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp1,49 triliun.
Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Total pembiayaan program BSM saat ini
sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai Departemen/Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah.
Warung Mikro BSM
Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 482 Outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro selama tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar sebesar Rp700 miliar, semula Rp912 miliar di akhir tahun 2011 menjadi Rp1.612 miliar di akhir tahun 2012.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 482 outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 116
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/modal kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang kelontong dan sebagainya.
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini usaha mikro mempunyai 3 kategori produk yaitu:
a) Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 juta)
b) Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 juta)
c) Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 juta)
d) Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond maksimum Rp20 juta)
e) Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 juta.)
Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.
Pembiayaan Gadai BSM
Bisnis gadai emas Perbankan Syariah tahun 2012mengalamiperubahansignifikandengandikeluarkannya ketentuan oleh BI melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Salah satu dampak dari pelaksanaan ketentuan tersebut adalah setiap bank syariah harus menyelesaikan pembiayaan gadai nasabahnya yang memiliki baki debet di atas Rp250 juta menjadi maksimal hanya Rp250 juta per nasabah. Dari total portofolio pembiayaan gadai BSM sebesar Rp2,95 triliun pada tahun 2011, porsi pembiayaan gadai dengan baki debet di atas Rp250 juta cukup besar mencapai 64,07% atau Rp1,89 triliun. Walaupun demikian, BSM telah berhasil menurunkan jumlah tersebut menjadi hanya tinggal Rp12,26 miliar per Desember
2012 dan telah menyelesaikan seluruhnya per Februari 2013 sesuai dengan permintaan BI.
Ketentuantersebutjugamengaturpembatasanfiturgadai emas di perbankan syariah seperti Financing To Value (FTV), Harga Dasar Emas (HDE) dan jangka waktu. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap kemampuan BSM dalam melakukan akuisisi pembiayaan gadai yang baru. Selain itu, periode freeze selama Jan s.d. Maret mengakibatkan portofolio gadai Rp250 juta kebawah mengalami penurunan sebesar Rp439 miliar, dari Rp1,07 triliun per 2011 menjadi Rp632 miliar. Setelah pembukaan kembali, BSM berhasil menyalurkan pembiayaan gadai dengan pertumbuhan sebesar Rp402 miliar menjadi Rp1,03 triliun per Desember 2012.
Total pembiayaan gadai BSM mengalami penurunan sebesar 3,46% atau Rp37 miliar, dari Rp1,07 triliun menjadi Rp1,03 triliun.
Penurunan baki debet tersebut diikuti dengan menurunannya FBI gadai sebesar 48,43% atau Rp146,57 dari Rp302,62 menjadi Rp156,05 miliar per Desember 2012.
Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 35 outlet, semula 318 outlet di akhir tahun 2011 menjadi 353 outlet di akhir tahun 2012.
a) Program Pengembangan Bisnis BSM mencanangkan program-program untuk
meningkatkan portofolio pembiayaan gadai, antara lain:
(1) Program Sahabat Emas yaitu program yang diperuntukkan bagi perorangan yang dapat mereferensikan nasabah untuk menggadai di BSM.
(2) Program eduEmas, Program Ketupat Emas Merdeka dan Program Rejeki Milad BSM. Program ini memberikan keuntungan bagi peserta program antara lain memperoleh keringanan biaya gadai, suvenir maupun bingkisan lainnya.
b) Aliansi Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai,
BSM membuka channel distribusi dengan pihak
117PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
ketiga. Pada tahun 2012 BSM telah menjalin kerjasama dengan mitra untuk membuka konter layanan gadai. Hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Pos Indonesia dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Selain itu, Bank Mandiri sebagai pemilik BSM juga men-support BSM dengan membuka konter layanan gadai di unit bisnis Bank Mandiri.
c) Pelayanan Gadai Guna meningkatkan awareness masyarakat
terhadap layanan Gadai Emas BSM, BSMsenantiasameningkatkanefektifitaskegiatan promosi yang dilakukan. Menyadari kelebihannya dari sisi pricing, maka Gadai Emas BSM mengubah tagline dari ”Mitra untuk Dana Cepat dan Mudah” menjadi “Ringan Biayanya Nyaman Layanannya”. Biaya yang dikenakan sangat kompetitif. Migrasi sistem IT dari AS-400 ke T24 dilaksanakan guna menjawab kebutuhan fiturlayananyangterusdikembangkan.
d. Pembiayaan Konsumer
Salah satu bisnis BSM yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah Pembiayaan konsumer. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik.
BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,58 triliun atau 22,35%, semula Rp16,04 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp19,63 triliun di akhir tahun 2012.
Pada tahun 2012 pembiayaan konsumer semakin nyata mendorong pertumbuhan Bank Syariah Mandiri. Porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan BSM meningkat menjadi 43,85% dari semula 43,61% pada akhir tahun 2011.
Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2012
di antaranya:
1. Pengembangan produk pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan dll. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja sama dengan dealer, developer, supplier alat kesehatan, ikatan dokter, dan Universitas/Perguruan Tinggi.
2. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat.3. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara
tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi.
4. Pengelolaan CFBC (Consumer Financing Business Center).
Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan
Porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan BSM tahun 2012 meningkat menjadi 43,85% dari semula 43,61% pada akhir tahun 2011.
Laporan Tahunan 2012 118
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
konsumer ke lebih dari 2.900 koperasi karyawan. BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.
Tahun 2012, Pembiayaan Konsumer disalurkan dalam berbagai segmen antara lain:
1) Pembiayaan Perumahan/Griya Fasilitas pembiayaan pemilikan/renovasi rumah
dan apartemen. Porsi pembiayaan perumahan sebesar Rp4.208,31 miliar atau sebesar 21,44% dari total pembiayaan konsumer.
2) Pembiayaan Pensiunan Fasilitas pembiayaan kepada pensiunan yang
memiliki manfaat pensiun setiap bulan. Porsi pembiayaan pensiunan sebesar Rp43,40miliar atau sebesar 0,28% dari total pembiayaan konsumer.
3) Pembiayaan Kendaraan/Oto Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor.
Porsi pembiayaan kendaraan sebesar Rp258,57 miliar atau sebesar 1,32% dari total pembiayaan konsumer.
4) Pembiayaan Multifinance Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan
motor yang diberikan kepada end user melalui kerjasama dengan perusahaan multifinance. Porsi pembiayaan multifinance sebesar Rp860,06 miliar atau sebesar 4,38% dari total pembiayaan konsumer.
5) Pembiayaan Implan Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan
oleh bank kepada karyawan tetap instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Porsi pembiayaan implan sebesar Rp4.950,04 miliar atau sebesar 25,22% dari total pembiayaan konsumer.
6) Pembiayaan Koperasi Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan
oleh bank kepada anggota koperasi yang merupakan karyawan tetap intansi pemerintah maupun swasta dari induk koperasi. Porsi pembiayaan koperasi sebesar Rp3.658,31 miliar atau sebesar 18,64% dari total pembiayaan konsumer.
7) Pembiayaan Alat kesehatan Fasilitas pembiayaan kepada bidang profesi
kesehatan untuk pengadaan barang/jasa yang tidak bertentangan dengan syariah. Porsi pembiayaan alat kesehatan sebesar Rp13,85 miliar atau sebesar 0,07% dari total pembiayaan konsumer.
Kenaikan Produk1) BSM Oto
• Perluasan jaringan distribusi melalui kerjasama dengan dealer
• Pengembangan program COP2) Pensiunan
• Menjalin kerjasama dengan Taspen• Sosialisasi kepada pensiunan Dapen yang
dilakukan oleh Cabang dan Kantor Pusat
Porsi Pembiayaan Konsumer Tahun 2012
Jenis Pembiayaan2011 2012
Outstanding Porsi Outstanding Porsi
Implan 1.068 0,01% 4.950.038 25,22%
Konsumer Perorangan 4.451.491 27,75% 4.866.371 24,80%
Perumahan 162.325 1,01% 4.208.306 21,44%
Koperasi 577.488 3,60% 3.658.314 18,64%
Multifinance 4.268 0,03% 860.060 4,38%
Konsumer Lainnya 2.136.676 13,32% 766.326 3,90%
Kendaraan 3.586.093 22,36% 258.568 1,32%
Pensiunan 4.214.665 26,27% 43.399 0,22%
Alat Kedokteran 906.605 5,65% 13.850 0,07%
Grand Total 16.040.679 100,00% 19.625.232 100,00%
(dalam Rp juta)
119PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp1.157 miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC sebesar Rp1.205 miliar.
3) Alat Kesehatan• Memperluas jaringan dan supplier alat
kesehatan dan ikatan dokter4) Perumahan
• Dibukanya outlet-outlet CFBC yang fokus menangani perumahan
• Penurunan margin Di 2012
Penurunan Produk1) Multifinance
• Adanya kebijakan pembentukan UUS bagi multifinance yang menerima dana dari Perbankan Syariah
• Kebijakan loan to value/finance to value• Kebijakanpemasanganfidusia
2) Implan/Koperasi• Run off yang lebih besar dari realisasi
pencairan
Consumer Financing Business Center (CFBC)
CFBC merupakan “mesin pembiayaan” yang fokus membantu cabang dalam meningkatkan pertumbuhan pembiayaan konsumer berbasis business to consumer, khususnya segmen perumahan dan kendaraan.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet CFBC sudah berdiri sebanyak 13 Outlet, 1 CFBC Jakarta dibangun pada tahun 2010, 4 CFBC dibangun pada tahun 2011 di kota Surabaya, Bandung, Makassar dan Medan, 8 CFBC dibangun pada tahun 2012
yaitu di kota Palembang, Semarang, Tangerang, Solo, Denpasar, Malang, Bogor dan Cirebon. Portofolio sudah mencapai sebesar Rp1.205 miliar atau berkontribusi sebesar 7.71% terhadap total pembiayaan konsumer dari semula pada akhir tahun 2011 adalah Rp390 miliar dengan kontribusi terhadap total pembiayaan konsumer adalah 3,30%
Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp1.157 miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC sebesar Rp1.205 miliar.
Tresuri dan Perbankan Internasional
Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking. Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-cabang yang profesional serta biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR
Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya
Laporan Tahunan 2012 120
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
PT Bank Syariah Mandiri
adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat.
BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat.
Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight.
Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2012. Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2012 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2012.
L/C Usance Payable At Sight (UPAS) merupakan salah satu produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2011 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan impor barang dengan biaya yang relatif
murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM.
Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariahyangmenanganiaktifitashajimenyediakanbank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2011, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
C. Jasa (Fee Based Income)
Sampai akhir tahun 2012, realisasi pendapatan dari sektor jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi Rp883,15 miliar, tumbuh sebesar Rp23,80 miliar atau 2,77% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp859,35 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh sebesar Rp119,79 miliar, fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar Rp10,37miliar dan fee sindikasi dan obligasi tumbuh sebesar Rp7,79 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM.
Fee Based Income Periode 2011-2012
FBI
2011
2012
Pertumbuhan Kontribusi
Nominal % %
International Banking 45,53 55,91 10,38 22,80 6,33
Haji 324,98 444,77 119,79 36,86 50,36
Pembiayaan Mikro 14,25 7,02 (7,23) (50,74) 0,79
Sindikasi dan Obligasi 9,22 17,00 7,78 84,38 1,93
Operasional 465,37 358,45 (106,92) (22,98) 40,59
Total 859,35 883,15 23,80 2,77 100,00
(Dalam Rp miliar)
121PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income Murni) adalah sebagai berikut:
1. Fee Haji
Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp444,77 miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp119,79 miliar atau 36,86% dibanding fee haji tahun 2011 sebesar Rp324,98 miliar. Komponen fee haji memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 50,36%. Perolehan FBI haji pada akhir 2012 didominasi oleh ujrah dana talangan haji.
2. Fee Operasional
Realisasi fee operasional sebesar Rp358,45 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp106,92 miliar atau 22,98% dibanding fee operasional tahun 2011 sebesar Rp465,37 miliar. Pendapatan dari fee operasional menempati urutan kedua sebesar 40,59% terhadap kontribusi total penerimaan FBI.
3. Fee International Banking
Realisasi fee international banking sebesar Rp55,90 miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp10,38 miliar atau 22,80% dibanding fee international banking tahun 2011 sebesar Rp45,53 miliar. Komponen fee international banking memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 6,33%.
Kontribusi terbesar fee international banking berasal dari fee selisih kurs transaksi spot (Rp17,64 miliar) dan SKBDN (Rp10,19 miliar).
4. Fee pembiayaan mikro
Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp7,02 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp7,23 miliar atau 50,74% dibanding fee pembiayaan mikro tahun 2011 sebesar Rp14,25 miliar. Komponen fee pembiayaan mikro memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,79%.
Fee pembiayaan mikro didukung oleh adanya fee Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005.
5. Fee Obligasi
Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai sebesar Rp1,46 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp350 juta atau 31,38% dibanding fee obligasi akhir tahun 2011 sebesar Rp1,11 miliar. Komponen fee obligasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,17%.
6. Fee Sindikasi
Realisasi fee sindikasi mencapai Rp15,54 miliar pada tahun 2012, mengalami kenaikan sebesar Rp7,43 miliar atau 91,62% dibanding fee sindikasi tahun 2011 sebesar Rp8,11 miliar. Komponen fee sindikasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 1,76%.
7. Fee Remittance
Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp2,31 miliar pada tahun 2012, mengalami pertumbuhan sebesar Rp405 juta atau 21,23% dibanding fee Western Union tahun 2011 sebesar Rp1,91 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai Rp2,08 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp623 juta atau 23,07% dibanding ee Merchantrade tahun 2011 sebesar Rp2,70 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM.
8. Fee Gadai
Realisasi fee gadai mencapai Rp159,14 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp143,46 miliar atau 47,41% dibanding fee gadai tahun 2011 sebesar Rp302,62 miliar.
Laporan Tahunan 2012 122
Buku besar - Koleksi Museum Mandiri
Tinjauan Keuangan
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun
2012, BSM berhasil
membukukan
laba komprehensif
sebesar Rp807,43 miliar, naik Rp254,78 miliar atau 46,10% dari
laba komprehensif
tahun 2011 yang
tercatat sebesar
Rp552,65 miliar.
123PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 124
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
BSM membukukan pertumbuhan Laba Komprehensif sebesar Rp254,78 miliar atau 46,10% semula Rp552,65 miliar di tahun 2011 menjadi Rp807,43 miliar di tahun
2012.
Keberhasilan peningkatan laba komprehensif tersebut, terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp36,73 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp44,75 triliun di akhir tahun 2012.
Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2012. Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
A. Perkembangan Laporan Posisi Keuangan
Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang berkesinambungan menjadi bagian dari misi BSM yang terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BSM adalah dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi
Tabel Laporan Posisi Keuangan
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Aset 17.066 22.037 32.482 48.672 54.229
Aset Produktif 16.399 21.299 30.744 44.918 50.640
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 1.305 2.381 3.412 4.850 3.125
Pembiayaan yang Diberikan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Liabilitas 2.343 3.273 5.010 7.041 9.169
Dana Syirkah Temporer 13.315 16.963 25.251 37.858 40.380
Surat Berharga Yang Diterbitkan 200 200 200 700 500
Dana Pihak Ketiga 14.898 19.338 28.998 42.618 47.409
a. Giro 1.812 2.591 4.015 4.669 6.434
b. Tabungan 5.284 7.163 9.873 14.424 19.148
c. Deposito 7.802 9.584 15.110 23.525 21.827
Ekuitas 1.208 1.600 2.021 3.073 4.181
seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.
a. Aset
Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BSM diantaranya: pembiayaanyangdiberikandanSertifikatBankIndonesia Syariah (SBIS), FASBIS dan Reverse Repo SBSN. Sedangkan aset non produktif meliputi agunan yang diambil alih dan suspense account.
Selama kurun waktu tahun 2011-2012, total aset BSM meningkat semula Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23 triliun tahun 2012 atau meningkat rata-rata 11,42%.
1). Aset Tetap
Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2012 sebesar Rp744 miliar, tumbuh sebesar Rp233 miliar atau 45,50% dari akhir tahun 2011 sebesar Rp511 miliar. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan investasi tetap sejalan dengan pembukaan jaringan. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia.
(dalam Rp Miliar)
125PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Perkembangan Aset Produktif BSM Periode 2008-201
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
Pembiayaan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Surat Berharga 1.274 2.024 2.183 2.190 1.896
SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 1.305 2.381 3.412 4.850 3.183
Penempatan Pada Bank Lain 336 492 721 767 441
Rekening Administratif 206 339 460 384 365
Total Aset/Produktif 16.399 21.299 30.744 44.918 50.640
2). Aset Produktif
Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap total aset 93,38%. Nilai aset produktif meningkat sebesar Rp5,72 triliun atau 12,74%, semula Rp44,92 triliun di tahun 2011 menjadi Rp50,64 triliun di tahun 2012.
Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktif selama tahun 2012:
a) NPF Gross dari 2,42% ke 2,82%b) NPF Nett dari 0,95% ke 1,14%c) Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib
dibentuk dari 107,66% ke 110,08%d) Cash PP Aset Produktif dari 103,42% ke
101,19%e) Cash PP Pembiayaan dari 109,81% ke
100,06%
3). Kas
Posisi kas per 31 Desember 2012 adalah Rp1,11 triliun atau naik sebesar 5,71% dibanding posisi kas akhir tahun 2011 sebesar Rp1,05 triliun.
4). Penempatan pada Bank Indonesia
Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2012 adalah Rp2,24 triliun naik 9,27% dibandingkan dengan giro posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp2,05 triliun.Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada tahun 2012 sebesar 5,06%, turun
dibandingkan posisi GWM akhir tahun 2011 sebesar 5,08%. Persentase GWM valuta asing pada tahun 2012 sebesar 1,22%, naik dibandingkan posisi akhir tahun 2011 sebesar 1,21%.
PosisiSertifikatBankIndonesiaSyariah(SBIS) per 31 Desember 2012 tidak ada (0) dibandingkan posisi SBIS akhir tahun 2011 Rp100 miliar. Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan dana pada aset produktif yang lebih memberikan imbal balik yang tinggi.
Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Reverse Repo SBSN per 31 Desember 2012 sebesar Rp3,18 triliun atau turun 35,76% dibandingkan posisi FASBIS akhir tahun 2011 sebesar Rp4,95 triliun.
5). Giro dan Penempatan pada Bank Lain
Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2012 adalah adalah Rp271 miliar, lebih rendah sebesar Rp315 miliar atau -53,75% dibandingkan dengan posisi Giro pada Bank lain posisi tahun 2011 sebesar Rp586 miliar.
Penempatan pada bank lain lebih rendah sebesar Rp12 miliar atau -6,59%, semula Rp182 miliar di tahun 2011 menjadi Rp170 miliar di tahun 2012.
Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikasiinvestasimudharabah antar bank (SIMA).
(dalam Rp Miliar)
Laporan Tahunan 2012 126
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
6). Investasi pada Surat Berharga Posisi investasi pada surat berharga per
31 Desember 2012 adalah Rp1,90 triliun, turun sebesar Rp294 miliar atau -13,42% dibandingkan posisi investasi pada surat berharga tahun 2011 sebesar Rp2,19 triliun.
Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2012
Keterangan Diukur pada biaya perolehan Tersedia untuk dijual Diukur pada nilai
wajar Total Porsi
Kurang dari 1 tahun 650.336.233.479 27.351.723.031 11.048.605.000 688.736.561.510 36,33%
1-5 tahun 1.126.881.842.569 - - 1.126.881.842.569 59,45%
Lebih dari 5 tahun 80.000.000.000 - - 80.000.000.000 4,22%
Total 1.857.218.076.048 27.351.723.031 11.048.605.000 1.895.618.404.079 100,00%
Pembiayaan yang Dihapusbukukan Periode 2011-2012 (Dalam Rp miliar)
Uraian 2011 2012
Saldo Awal 609 855
Penghapusbukuan 277 171
Penerimaan Kembali 31 106
Saldo Akhir Tahun 855 920
9). Kualitas Pembiayaan AsetProduktifYangDiklasifikasikanterhadap
Aset Produktif (APYD/AP) per 31 Desember 2012 mencapai 3,00% dari rasio semula 2,44% di akhir tahun 2011. Rasio NPF gross semula 2,42% di akhir tahun 2011 menjadi 2,82% di tahun 2012. Demikian juga rasio NPF netto semula 0,95% di akhir tahun 2011 menjadi 1,14% di akhir tahun 2012.
BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
7). Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2012
mencapai Rp44,76 triliun atau tumbuh 21,86% atau Rp8,03 triliun dari posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM.
Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.
8). Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2012, BSM melakukan
penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp171 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun 2011 sebesar Rp277 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2011 dan telah diterima kembali selama tahun 2011 adalah Rp106 miliar.
127PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
b. Liabilitas
Jumlah liabilitas mengalami kenaikan di tahun 2011 sebesar Rp2,13 triliun atau 30,22% yaitu dari Rp7,04 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp9,17 triliun pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan kenaikan simpanan Wadiah dan liabilitas segera. Simpanan Wadiah meningkat Rp2,24miliar atau 44,01%, semula sebesar Rp5,09 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp7,33 triliun di tahun 2012. Sedangkan Liabilitas Segera meningkat sebesar Rp109 miliar atau 17,02%, semula sebesar Rp637,79 miliar di tahun 2011 menjadi sebesar Rp746,36 miliar di tahun 2012. Liabilitas Segera mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan zakat Bank sebesar Rp14 miliar dan Titipan Dana Nasabah sebesar Rp89 miliar.
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana yang dihasilkan dari customer get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund khususnya tabungan.
c. Sumber Dana dan Komposisi Dana Pihak Ketiga
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2012 sebesar Rp47,41 triliun,
tumbuh sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% dari semula Rp42,62 triliun pada tahun 2011.
Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah.
Giro meningkat sebesar Rp1,76 triliun atau tumbuh 37,80%, semula sebesar Rp4,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp6,43 triliun di tahun 2012. Tabungan meningkat sebesar Rp4,72 triliun atau tumbuh 32,75%, semula sebesar Rp14,42 triliun di tahun 2011 menjadi Rp19,15 triliun di tahun 2012. Deposito turun sebesar Rp1,70 triliun atau -7,22%, semula sebesar Rp23,52 triliun di tahun 2011 menjadi Rp21,83 triliun di tahun 2012.
PertumbuhanDPKyangcukupsignifikaninidiikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 1,208,974 rekening atau naik 38.98% semula 3,101,255 rekening di tahun 2011 menjadi 4,310,229 rekening di akhir 2012.
d. Simpanan dari Bank lain
Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2012 mencapai Rp37,98 miliar, lebih rendah sebesar Rp40,85 miliar atau 51,82% terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun 2011 sebesar Rp78,83 miliar.
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana yang dihasilkan dari customer get customer.
Laporan Tahunan 2012 128
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
e. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan
BSM menerbitkan Surat Berharga Subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Surat Berharga Subordinasi per 31 Desember 2012 adalah Rp500 miliar, lebih rendah sebesar Rp200 miliar atau 28,57% dibandingkan Surat Berharga Subordinasi tahun 2011 sebesar Rp700 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.
f. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2012 mencapai Rp4,18 triliun, tumbuh sebesar Rp1,11 triliun atau 36,16% terhadap posisi ekuitas di akhir tahun 2011 sebesar Rp3,07 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2012 dan penambahan modal saham.
g. Modal Disetor
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp1.458.243.565.000 untuk jumlah saham sebanyak 291.648.713 lembar pada 31 Desember 2012 dan 231.648.713 saham pada 31 Desember 2011. Sedangkan Modal Dasar sebanyak 500.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan nilai nominal modal saham sebesar Rp5.000 per saham.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 1.736 2.071 2.768 3.771 4.685 Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 768 902 1.162 1.781 1.914
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 968 1.169 1.606 1.990 2.771
Fee Based Income 301 347 567 1.082 1.139
Laba Usaha 283 426 580 761 1.119
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 284 418 569 748 1.097
Laba Neto 196 291 419 551 806
Laba Komprehensif - - - 553 807 Laba Bersih Per Saham Dasar 1.759 2.210 3.179 3.376 3.382
B. Laba Rugi Komprehensif
Selama tahun 2012, BSM berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp807,43 miliar, naik Rp254,78 miliar atau 46,10% terhadap laba komprehensif tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp552,65 miliar. Pencapaian ini disebabkan BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas aset produktif khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based Income.
a. Pendapatan Pengelolaan Dana
Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana dari pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp4,69 triliun meningkat 24,24% atau Rp914 miliar terhadap perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib di tahun 2011 sebesar Rp3,77 triliun.
1). Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib - Bersih
Selama tahun 2012, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib – bersih sebesar Rp2,77 triliun meningkat 39,25% atau Rp781 miliar terhadap perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib – bersih di tahun 2011 sebesar Rp1,99 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun
(Dalam Rp miliar)
129PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
2012 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar 21,86% dengan NPF gross yang terjaga pada level 2,82% dan NPF netto sebesar 1,14%.
2). Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib, liabilitas bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga meningkat semula dari Rp1,78 triliun di tahun 2011 menjadi Rp1,91 triliun di tahun 2012, naik Rp133 miliar atau 7,47%.
3). Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee
based income), sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun, tumbuh sebesar 5,56% atau Rp57 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2011 sebesar Rp1,08 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp119,79 miliar dan fee International Banking yang tumbuh sebesar Rp10,37 miliar.
b. Beban Usaha
Realisasi beban usaha meningkat semula dari Rp2,31 triliun tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,79 triliun pada akhir tahun 2012 atau naik sebesar 20,73%.
Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan pembangunan infrastruktrur bisnis yang signifkan di tahun 2012. Pada 2012 BSM
membuka 95 outlet dengan penambahan pegawai sebanyak 2.475 orang (termasuk outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2012 adalah sebanyak 15.999 orang.
c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset
Dalam tahun 2012, BSM mencatat beban penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar Rp384,67 miliar meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp346,34 miliar. Peningkatan cadangan yang cukupbesarinimerefleksikansikapprudent BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan), semula 109,81% di tahun 2011 menjadi 100,06% di tahun 2012.
d. Laba Usaha
Pada tahun 2012, realisasi laba usaha mencapai Rp1,12 triliun tumbuh sebesar Rp358 miliar atau 47,04% dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2011 sebesar Rp760,82 miliar.
e. Laba Neto
Pada tahun 2012, realisasi laba neto periode berjalan mencapai Rp805,69 miliar tumbuh sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20% dibandingkan realisasi laba bersih periode berjalan selama tahun 2011 sebesar Rp551,07 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.
Laporan Tahunan 2012 130
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
C. Laporan Arus kas
Kas dan setara kas turun sebesar -Rp1,82 triliun, semula sebesar Rp8,77 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp6,95 triliun di tahun 2012. Hal ini terutama dipengaruhi secarasignifikanolehpenurunanaruskasdariaktivitasoperasi dan aktivitas pendanaan.
Laporan Arus Kas Periode 2011-2012
Uraian 2011 2012 Growth Prosentase
Arus Kas Aktivitas Operasi 1.091,43 (1.693,70) (2.785) -255,18%
Arus Kas Aktivitas Investasi (237,59) (79,22) 158 -66,66%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan 1.750,00 (50,00) (1.800) -102,86%
Kenaikan Kas & Setara Kas 2.603,83 (1.822,91) (4.427) -170,01%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 6.169,03 8.772,86 2.604 42,21%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 8.772,86 6.949,95 (1.823) -20,78%
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar -Rp1,69 triliun turun sebesar Rp2,78 triliun terhadap tahun 2011 sebesar Rp1,09 triliun. Hal ini dipengaruhi faktorsecarasignifikanantaralain:menurunnyakenaikan dana syirkah temporer, meningkatnya penurunan aset usaha, dan penyaluran pembayaran zakat.
(Dalam Rp miliar)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode 2011-2012
Uraian 2011 2012
Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa 3.714.216,46 4.555.558,49 Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (1.779.926,26) (1.970.851,17)Penerimaan pendapatan usaha lainnya 1.081.747,76 1.138.747,54 Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan 31.763,27 31.914,37 Pembayaran beban karyawan (896.088,09) (998.792,50)Pembayaran tansiem (17.912,65) (24.798,16)Pembayaran beban usaha selain beban karyawan (903.943,47) (1.305.989,16)Pembayaran pajak (227.814,62) (278.465,83)Pembayaran zakat 0,39 (36.595,65)Penyaluran dana kebajikan (1.073,55) (1.561,23)Penerimaan pendapatan non usaha 1.231,21 2.371,01 Penurunan/(kenaikan) aset usaha (13.740.510,46) (7.684.604,03)Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha 1.223.615,66 2.356.844,10 Kenaikan dana syirkah temporer 12.606.121,94 2.522.526,41 Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi 1.091.427,59 (1.693.695,81)
(Dalam Rp juta)
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2012 sebesar Rp79,21 miliar menurun sebesar Rp158.38 miliar atau 66,66% terhadap tahun 2011 sebesar Rp237,59 miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya pembelian aset tetap, meskipun terdapat penerimaan dari surat berharga tetapi dengan nominal yang masih lebih rendah.
131PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2011-2012
Uraian 2011 2012 Growth Prosentase
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan - 289,02 289,02 100,00%
Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (8,85) - 8,85 -100,00%
Pembelian aset tetap (233,80) (372,42) (138,62) 59,29%
Hasil penjualan aset tetap 5,06 4,18 (0,88) -17,39%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (237,59) (79,22) 158,37 -66,66%
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 2011 sebesar –Rp50 miliar, turun dibandingkan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2011 sebesar Rp1,75 triliun. Aktifitaspendanaanmeliputisetoranmodalyang diterima lebih rendah dari pembayaran pembiayaan diterima dan pembayaran surat berharga subordinasi yang diterbitkan.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2011-2012
Uraian 2011 2012
Setoran modal 500.000,00 300.000,00
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima 750.000,00 (150.000,00)
(Pembayaran) penerimaan dari surat berharga subordinasi 500.000,00 (200.000,00)
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.750.000,00 (50.000,00)
D. Rasio Keuangan Utama
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio kecukupan modal (CAR) berada di
level 13,82% pada tahun 2012 lebih rendah dibandingkan CAR pada tahun 2011 sebesar 14.57%. Hal ini disebabkan adanya pembayaran pembiayaan diterima sebesar Rp150 miliar dan pembayaran subordinasi sebesar Rp200 miliar. Pada tahun yang sama, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah sebesar 14,13%.
(Dalam Rp miliar)
(Dalam Rp miliar)
b. ROE dan ROA Trend kinerja Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE)
BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2012 sebesar 25,05%, naik dibandingkan ROE BSM tahun 2011 sebesar 24,24%. Posisi tersebut berada di atas ROE Perbankan Syariah sebesar 24,06%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikandibandingkanlababersihdengantahunsebelumnya.
Laporan Tahunan 2012 132
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
Sedangkan ROA BSM meningkat dari 1,95% pada tahun 2011 ke 2,25% pada tahun 2012. ROA BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah lainnya yang mencapai 2,14%.
c. Net Revenue Margin (NRM)
Sampai dengan akhir tahun 2012, rasio net revenue margin mencapai 7,25% pada tahun 2012 sedikit lebih rendah dibandingkan rasio NRM tahun 2011 sebesar 7,48%. NRM BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata NRM Perbankan Syariah yang mencapai 7,58%.
d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO)
Darisisiefisiensi,RasioBebanOperasional
Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tertekan dari 76,44% ke level 73,00%. BO/PO BSM tahun 2012, lebih rendah terhadap rata-rata BO/PO Perbankan Syariah sebesar 74,75%.
e. Financing Deposit Ratio (FDR)
Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR) BSM mengalami peningkatan dari 86.03% pada tahun 2011 ke 94,40% pada tahun 2012. FDR BSM tahun 2011, lebih rendah terhadap rata-rata FDR Perbankan Syariah sebesar 100,00%.
f. Non Performing Financing (Gross NPF)
Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) secara
gross sedikit meningkat dari 2,42% pada tahun 2011 ke 2,82% pada tahun 2012. Manajemen terus berupaya melakukan peningkatan kualitas pembiayaan BSM melalui kualitas monitoring pembiayaan. NPF BSM lebih rendah terhadap NPF Perbankan Syariah sebesar 2,22%.
g. Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama
Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama
Keterangan 2011 2012
CAR 14,57% 13,82%
ROA 1,95% 2,25%
ROE 24,24% 25,05%
BO/PO 76,44% 73,00%
FDR 86,03% 94,40%
NPF-NET 0,95% 1,14%
NPF-GROSS 2,42% 2,82%
NRM 7,48% 7,25%
Current Ratio 262,62% 155,26%
DER 229,11% 219,31%
DAR 14,47% 16,91%
E. Rasio Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas Bank
Rasio PPAP
Rasio PPAP pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) mengalami penurunan dari 109,81% pada tahun 2011 ke 100,06% pada tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio cash PPAP dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
Tingkat Kolektibilitas Bank
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar.
Untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi karena tidak tertagihnya kredit/pembiayaan dan aktiva produktif, BSM selalu mengadakan analisa umur aktiva
133PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
dan perhitungan penyisihan atas kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya kredit/pembiayaan. Penambahan penyisihan ini diakui sebagai bagian dari biaya operasional selama periode berjalan.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Pada tahun 2012, BSM berhasil mencapai tingkat kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar 93,49% total piutang, menurun dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 95,14%.
F. Struktur dan Manajemen Modal
Struktur Modal Pada tahun 2012, struktur modal BSM dibiayai oleh
82,96% dari dana syirkah temporer, 18,84% dari liabilitas dan 8,59% dari ekuitas dan 1,03% dari surat berharga subordinasi yang diterbitkan. Sejalan dengan perkembangan industri perbankan syariah yang semakin cerah dalam perbankan nasional, BSM senantiasa berupaya untuk menyediakan dan mengembangkan produk-produk perbankan syariah yang berdaya saing untuk memenuhi harapan masyarakat.
Struktur Modal
Uraian2011 2012
Nominal Prosentase Nominal Prosentase
Liabilitas 7.041 14,47% 9.168 18,84%
Surat berharga subordinasi 700 1,44% 500 1,03%
Dana Syirkah Temporer 37.858 77,78% 40.380 82,96%
Ekuitas 3.073 6,31% 4.181 8,59%
Total 48.672 100,00% 54.229 111,42%
Pada sisi yang lain, BSM juga berperan dalam pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat. Pengumpulan dana masyarakat dan dana pihak ketiga untuk kebutuhan proses bisnis perbankan syariah dicatat sebagai kewajiban dan selanjutnya BSM melakukan penyaluran dana kepada masyarakat dalam berbagai produk pembiayaan yang merupakan aset BSM.
Sesuai dengan strategi dan kebijakan bank dalam mengurangi perbedaan selisih periode antara aset dan sumber pendanaan, BSM menerapkan kebijakan bahwa sebagian besar aset dibiayai dalam bentuk dana syirkah temporer yang dicatat oleh Bank.
Kebijakan Manajemen Struktur Modal Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk
memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yangefisien,memilikimodalyangkuatuntukmendukungstrategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian
dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.
(Dalam Rp miliar)
Laporan Tahunan 2012 134
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Uraian 2011 2012
I. Komponen Modal
A. Modal inti 2.701.419 3.655.579
Modal Disetor 1.158.244 1.458.244
Cadangan umum 206.993 231.649
Laba ditahan awal tahun setelah pajak 1.060.647 1.562.841
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) 275.535 402.845
B. Modal Pelengkap 1.019.255 911.731
Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) 319.255 411.731
Investasi subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti) 700.000 500.000
C. Modal Pelengkap Tambahan - -
II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan 3.720.674 4.567.310
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 25.314.942 32.916.532
IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 225.424 122.534
V. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang 25.540.366 33.039.066
VI. Rasio Kecukupan Modal Minimum 14,57% 13,82%
G. Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Bank
BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment untuk posisi per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut:a. Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan,
Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan.
b. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki peringkat B, yang artinya manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat yang akan datang.
Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen tersebut di atas, Bank memiliki penilaian peringkat
komposit 2B atau peringkat komposit 2, yang artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan.
Tingkat Kecukupan Modal
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat kecukupan modal BSM tahun 2012 berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 13,82%, rasio tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya pada tingkat 14,57%. Struktur permodalan BSM tersebut memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum BI dan struktur modal BSM sudah memenuhi Peraturan BI.
Likuiditas
Tingkat Likuiditas Bank melalui rasio lancar (Current Ratio) pada tahun 2012 mencapai 155,26% atau lebih rendah daripada tahun 2011 yang mencapai 262,62%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas bank
(Dalam Rp Juta)
135PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas lebih baik dibandingkan dengan tahun 2011.
Rentabilitas
Tingkat rentabilitas bank pada tahun 2012 mencapai 2,42% atau lebih tinggi daripada tahun 2011 yang mencapai 2,02%. Hal ini mengindikasikan bahwa bank memiliki kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Solvabilitas
Pada tahun 2012, kemampuan BSM dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 13,82%.
Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) sebesar 219,31% dan dengan asset (Debt to Asset Ratio) sebesar 16,91%
H. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp806.714.229.823 untuk tahun yang berakhir 31 December 2012. Sedangkan tahun 2011, aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan.
I. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Sampai dengan akhir Desember 2012 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
J. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain
Selama rentang waktu tahun 2011-2012, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lainyangmenyebabkanadanyafluktuasitajam,baikkenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
K. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
Selama tahun 2012, peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib dari pendapaan jual beli sebesar Rp901,18 miliar atau 41,33% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2011, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Lainnya meningkat sebesar Rp57,00 miliar atau 5,27% dari jumlah Pendapatan Usaha lainnya tahun 2011.
L. Dampak Perubahan Harga Selama 2 Tahun Terakhir
Selama tahun 2011-2012 tidak terdapat dampak signifikanperubahanharga(pricing) terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
Laporan Tahunan 2012 136
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2012
Jenis PenghimpunanSaldo Rata-Rata Pendapatan Yang
Harus Dibagi Hasil
Porsi Pemilik Dana
Nisbah Jumlah Bonusdan Bagi Hasil
Indikasi Rateof Return
A B C D E
1. Simpanan Wadiah 6.744.995.677 59.716.986 4.549.361
a. Bank 35.045.582 310.277 24.822 0.85%
b. Non Bank 6.709.950.095 59.406.709 4.524.539 0.81%
2. Tabungan Mudharabah 17.207.389.043 152.346.044 48.869.381
a. Bank 190.644.975 1.687.880 33,81% 570.633 3,59%
b. Non Bank 17.016.744.068 150.658.164 32,06% 48.298.748 3,41%
3. Deposito Mudharabah 22.245.633.789 198.545.905 91.703.630
a. Bank 118.152.211 1.046.064 480.187
- 1 bulan 97.593.059 864.043 45,20% 390.507 4,80%
- 3 bulan 5.198.125 46.022 50,28% 23.141 5,34%
- 6 bulan 5.019.311 44.439 47,00% 20.886 4,99%
- 12 bulan 10.341.716 91.561 49,86% 45.653 5,30%
b. Non Bank 22.307.481.579 197.499.840 91.223.443
- 1 bulan 13.271.965.125 117.503.671 43,80% 51.466.188 4,65%
- 3 bulan 2.329.427.500 20.623.644 44,76% 9.232.101 4,76%
- 6 bulan 2.972.531.789 26.317.384 48,75% 12.830.127 5,18%
- 12 bulan 3.733.557.164 33.055.141 53,53% 17.695.027 5,69%
TOTAL 46.378.018.509 410.608.935 145.122.372
(Dalam Rp Ribu)
M. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
N. Metode Perhitungan Bagi Hasil
Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:
O. Perbandingan Target dan Realisasi Pencapaian
Secara umum, kinerja BSM di tahun 2012 menunjukan peningkatan terhadap kinerja tahun 2011 terutama dalam pencapaian laba neto. Namun target pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan fee based income belum sepenuhnya tercapai.
Realisasi Pencapaian Laba Neto, Pendanaan (DPK) dan Pembiayaan
Bank berhasil membukukan laba neto tahun 2012 sebesar Rp806 miliar, atau 100,75% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) laba neto sebesar Rp800 miliar. Pencapaian laba neto tersebut tumbuh sebesar Rp254,62
137PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
miliar atau 46,20% dibandingkan realisasi laba neto tahun 2011 sebesar Rp551,07 miliar.
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp47,41 triliun atau sebesar 87,62% terhadap target RBB DPK sebesar Rp54,10 triliun. DPK tersebut tumbuh sebesar 11,24% atau Rp4,79 triliun terhadap posisi DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun.
Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB pembiayaan sebesar Rp50,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
Proyeksi Tahun 2013 Dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2013, BSM
telah menetapkan rencana bisnis Bank untuk tahun 2013 yang dirumuskan menjadi 5 (lima) Fokus Utama Bank.
1. PeningkatanproduktifitaslabaperpegawaisemulaRp66,40 juta menjadi Rp111,70 juta , melalui:a. Peningkatan laba bersih sekurang-kurangnya
Rp1,00 triliun; b. Peningkatan low cost fund (porsi min. 50%);c. Peningkatan pembiayaan UMKM (porsi min.
74%);d. Peningkatanefisiensiusaha(CERmaks.
55,04%);e. Peningkatan FBI sekurang-kurangnya Rp1,23
triliun; 2. Pengendalian kualitas aset (APYD/AP maks. 2,42% dan
NPF gross maks. 2,30% dan NPF net maks. 1,40%);3. Peningkatan kualitas layanan menjadi peringkat 1 di
Perbankan Syariah; 4. Implementasi Proyek Saturn (sinergi dengan Bank
Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya), Corporate Plan 2013, aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia dan Core Banking System tahap II;
5. Peningkatan kompetensi pegawai dan penguatan implementasi shared values ETHIC.
P. Prospek Usaha Perusahaan
Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia:
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 tumbuh cukup baik meskipun lebih rendah dari tahun 2011 akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
2. Pertumbuhan ekonomi domestik didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
3. Tingkatinflasidansukubungayangrelatifterkendalidan stabil.
4. Perbankan yang kuat dan stabil:a. Meningkatnya fungsi intermediasi.b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari
meningkatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut.
5. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya market share aset, DPK & pembiayaan dan bertambahnya jaringan outlet bank syariah.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 akan lebih baik dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh 6,3% - 6,8% di tahun 2013. Konsumsi dan investasi domestik menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, sementara ekspor akan membaik seiring dengan pemulihan perekonomian dunia dan kenaikan harga komoditas di pasar dunia. Namun demikian, prospek perekonomian tahun 2013 dipengaruhi oleh berbagai faktor ketidakpastian yaitu lambatnya pertumbuhan perekonomian dunia dan kebijakan terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan barang/jasa yang bersifatstrategisdapatmendorongpeningkataninflasi.
Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada kinerja indutri perbankan nasional. Bank Indonesia memproyeksikan kinerja industri perbankan nasional tahun 2013, aset, dana pihak ketiga dan kredit, akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012.
Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan
pada perekonomian nasional dan industri perbankan nasional tersebut, menurut perkiraan Bank Indonesia akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2013. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2013 mencapai 36% (pesimis) - 58% (optimis).
Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan didukung oleh berbagai faktor antara lain meliputi:
Laporan Tahunan 2012 138
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
1. Potensi pasar yang besar Potensi Indonesia di tengah optimisme Asia sebagai
mesin utama penggerak perekonomian dunia dan bonusdemografiIndonesiatelahmemberikanpeluangyang besar tetap tumbuhnya perekonomian Indonesia. Arah pengembangan yang sesuai untuk memberikan multiflier effect yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah dengan turut menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Dukungan pembiayaan kepada sektor produktif tidak hanya akan meningkatkan market share perbankan syariah namun juga akan mendukung perekonomian nasional yang lebih berdikari.
2. Bertambahnya pemain baru Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat
kompetisi di industri perbankan akan semakin tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk tetap mempertahankan market share-nya dengan upaya yang lebih tinggi lagi.
3. Kondisi makro yang semakin kondusif Kondisi makro ekonomi pada tahun 2013 yang
semakin kondusif diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perbankan syariah.
4. Program pengembangan pasar yang semakin terstruktur
Program sosialisasi industri perbankan syariah yang semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakinmeningkatdenganskalademografiyangsemakin luas.
5. Peningkatan kualitas SDM Pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia (SDM)
yang berkualitas baik dengan kuantitas yang cukup akanberpengaruhsignifikanpadapertumbuhanasetperbankan syariah pada tahun 2013.
6. Dukungan otoritas yang semakin kuat Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan
dan perbankan syariah menjadi bagian dari program pemerintah secara terpadu.
Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang secara optimal di tahun 2013, BSM telah meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal dan meng-upgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.
Q. Aspek Pemasaran
Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terus meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan inovasi produk perbankan syariah.
Strategi Perluasan Jaringan
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani nasabah.
Jaringan ATM
27.19934.924
47.000
65.118
2008 2009 2010 2011 2012
109.686110.000
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Sedangkan jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2012 telah mencapai 764 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Jaringan Kantor
313
390
507
669
764
2008 2009 2010 2011 2012
139PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Strategi Pemasaran Produk
BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line
BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line (BTL).
BSM melaksanakan program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media promosi sebagai berikut:
Koran Nasional (Seputar Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, Harian Kontan dsb).
Koran Lokal (Analisa, Waspada, Pikiran Rakyat, Radar Garut, Kaltim Pos, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Fajar dsb).
Koran berbahasa Mandarin (Harian Indonesia). Majalah (Majalah TEMPO, Majalah TRUST, Readers
Digest, iDEA, Kicau Bintaro, Suara Muhammadiyah. Tabloid (Tabloid Nova, Tabloid Rumah dsb). Radio Nasional (Gen FM). Radio Lokal (Radio Sonora Bangka, Radio Palupi). Iklan internet (di situs Okezone.com, Vivanews.com). SMS Blast (pesan promosi yang dikirim ke nomor
ponsel nasabah). Email blast (pesan promosi yang dikirim ke alamat
email nasabah). Promosi pada struk ATM BSM. Sponsorship event. Business Gathering Tionghoa
Program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Below The Line (BTL) melalui media promosi sebagai berikut:1. BSM Direct Gift Pemberian hadiah langsung kepada nasabah atas
pembukaan rekening baru (tabungan BSM).2. BSM Fantasi Pemberian hadiah langsung kepada nasabah yang
menempatkan dana (fresh fund). 3. BSM Giro Prima Pemberian fasilitas keringanan biaya dan lounge
priority kepada nasabah dengan syarat saldo rata-rata tertentu.
4. BSM Sahabat Pemberian insentif kepada individu/institusi yang
mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif berbasis jumlah dana yang ditempatkan.
5. BSM Mitra Kerja Pemberian insentif kepada individu/institusi yang
mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif berbasis jumlah rekening yang dibuka.
Strategi Pengembangan Produk Tahun 2012
Perkembangan industri perbankan syariah yang semakin mendapatkan tempat di masyarakat, memunculkan berbagai peluang bisnis bagi BSM. Dalam rangka menyambut peluang-peluang bisnis tersebut, BSM senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk perbankan syariah, yaitu dengan strategi peluncuran produk di tahun 2012 untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga serta fee based income.
Berikut ini adalah produk-produk yang telah diluncurkan BSM pada tahun 2012:
1. Sukuk Negara Ritel Seri-004 Produk Sukuk Negara Ritel Seri-004 merupakan
layanan jasa untuk penjualan instrumen sukuk ritel Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bancassurance (pengembangan) Merupakan aktivitas penambahan produk
bancassurance dimana dalam pelaksanaannya bank berkerjasama dengan perusahaan asuransi.
3. Revitalisasi Tabungan BSM Simpatik. Merupakan produk revitalisasi produk tabungan
simpatik existingdengantambahanfiturberupaasuransi jiwa bagi penabung.
4. Tabungan Siswa Merupakan program revitalisasi produk tabungan
simpatik existingdengantambahanfiturberupaasuransi jiwa bagi penabung.
5. Investasi Emas Merupakan layanan jasa untuk penjualan emas logam
muliasertifikatPTAntam.6. Pembiayaan Tagihan Supplier Produk pembiayaan yang ditujukan untuk mengalihkan
piutang atau tagihan supplier secara syariah.
Laporan Tahunan 2012 140
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
R. Kebijakan Dividen
Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen sebagai berikut:1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap
tahunnya, yang besarnya diputuskan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi.
2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh persetujuan RUPS.
Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2009, 2010, dan 2011, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank. Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2012 akan diputuskan dalam RUPS pada pertengahan tahun 2013.
S. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Sampai dengan 31 Desember 2012, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
T. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BSM belum pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
U. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2012 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang materialdenganpihakafiliasi.Semuajenistransaksidansaldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasisebagaimanayangdidefinisikandalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sejak 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
141PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Tabel Pihak-pihak Berelasi
No. Pihak Berelasi Sifat dari Hubungan 1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham
2 PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham, Simpanan nasabah
3 PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama
4 PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama
5 PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama
6 Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama
7 PT Bank BNI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8 PT Bank BNI Perusahaan BUMN
9 PT Bank BRI Perusahaan BUMN
10 PT Bank BRI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
11 Perum Perumnas Perusahaan BUMN
12 PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN
13 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perusahaan BUMN
14 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
15 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Perusahaan BUMN
16 PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN
17 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
18 PT Pos Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
19 PT Permodalan Nasional (Persero) Perusahaan BUMN
20 PT Hutama Karya (Persero) Perusahaan BUMN
21 PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN
22 PT Rumah Sakit Pelni Anak perusahaan BUMN PT Pelni (Persero)
23 PT Balebat Dedikasi Prima Anak perusahaan BUMN PT Indonesia Tbk.
24 PT Bahana Artha Ventura Anak perusahaan BUMN Bahana PUI
25 PT Waskita Karya Perusahaan BUMN
26 PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN
27 Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
28 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Perusahaan BUMN
29 PT Semen Baturaja (Persero) Perusahaan BUMN
30 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
31 PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
32 Perum Bulog Perusahaan BUMN
33 PT BPD Aceh Perusahaan BUMD
34 PT BPD Jawa Tengah Perusahaan BUMD
35 PT Bank BPD Sulawesi Tengah Perusahaan BUMD
36 PT BPD Sulawesi Selatan Perusahaan BUMD
37 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah Unit perusahaan BUMN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
38 PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
39 PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
40 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
41 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN
Laporan Tahunan 2012 142
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
42 PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
43 PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN
44 PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN
45 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
46 PT Indah Karya (Persero) Perusahaan BUMN
47 PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN
48 PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN
49 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non-Industri Perusahaan BUMN
50 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Perusahaan BUMN
51 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Perusahaan BUMN
52 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Perusahaan BUMN
53 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Perusahaan BUMN
54 PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN
55 PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
56 PT Surveyor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
57 PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Perusahaan BUMN
58 PT Pertani (Persero) Perusahaan BUMN
59 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Perusahaan BUMN
60 PT Kliring Berjangka (Persero) Perusahaan BUMN
61 Karyawan Kunci Karyawan Kunci
Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
(Dalam Rp)
Uraian 2011 2012
Aset
Giro pada bank lain 148.376.481.266 106.092.735.229
Penempatan pada bank lain 50.000.000.000 105.000.000.000
Investasi pada surat berharga 1.620.344.108.655 1.437.876.713.473
Piutang murabahah 137.849.986.050 207.032.014.855
Pembiayaan mudharabah 197.358.726.136 208.542.959.936
Pembiayaan musyarakah 660.072.398.675 203.803.014.000
Jumlah 2.814.001.700.782 2.268.347.437.493
Persentase terhadap jumlah aset 5.78% 4.18%
Liabilitas
Liabilitas segera (Kewajiban Lain-lain) 99.074.290.311 112.812.995.821
Simpanan wadiah 1.270.429.356.269 43.585.618.633
Simpanan dari bank lain 2.161.483.231 6.391.071.948
Pembiayaan diterima 450.000.000.000 600.000.000.000
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan 172.000.000.000 75.000.000.000
Jumlah 1.993.665.129.811 837.789.686.402
Persentase terhadap jumlah liabilitas 28.31% 9.14%
143PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Investasi Tidak Terikat
Tabungan mudharabah 86.870.115.112 29.929.009.897
Deposito mudharabah 5.915.186.653.403 1.948.411.728.983
Jumlah 6.002.056.768.515 1.978.340.738.880
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 15.85% 4.90%
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan imbalan jasa perbankan 6.218.488.000 8.214.360.320
Pendapatan komisi bancassurance 3.625.188.567 5.606.414.816
Jumlah 9.843.676.567 13.820.775.136
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya 0.91% 1.21%
Beban kepegawaian (Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya)
Tansiem 17.912.648.208 24.798.161.143
Gaji 15.689.801.500 18.323.069.020
Bonus 8.920.232.638 5.228.709.076
Tunjangan lainnya 6.573.214.000 12.351.427.473
Jumlah 49.095.896.346 60.701.366.712
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 5.09% 6.24%
Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group
BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut:
a. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management tools dan lain-lain.
b. Bank Mandiri-Audit: pengembangan Risk-Based audit, magang auditor.
c. Bank Mandiri-Card Center: penggunaan mesin ATM Mandiri
d. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah.e. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch
modelf. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate
Identity g. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet
BSMh. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop.i. UG BDN: penggunaan gedung.j. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union,
layanan gadaik. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan
syariah.
Laporan Tahunan 2012 144
Tinjauan Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
V. Perubahan Peraturan Perundang- undangan terhadap Perusahaan
Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37,65 miliar.
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-undang tersebut.
W. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012. 1. PSAK No. 101 (Revisi 2011) mengatur penyajian
laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian, dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
Perubahansignifikanyangditimbulkanstandarakuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:
- Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil, Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan Catatan atas Laporan Keuangan dan Penambahan Laporan Posisi Keuangan yang menunjukkan Saldo Awal (dalam hal terjadi reklasifikasiataupenyajiankembali).Sedangkansebelumnya, laporan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, Laporan sumber dan penyaluran dana zakat, Laporan sumber dan Catatan atas Laporan Keuangan.
- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
2. PSAK No. 110 (Revisi 2011) “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi sukuk.
Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank:
1. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
2. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
145PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
3. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
4. PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
5. ISAK No. 15 “PSAK No. 24 “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Laporan Tahunan 2012 146
Pesawat Telepon tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Penerapan GCG secara konsisten dan menyeluruh memberikan kekuatan bagi BSM dalam memperoleh kepercayaan dan dukungan Stakeholders menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
147PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 148
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) di Bank Syariah Mandiri (BSM) diterapkan secara menyeluruh di berbagai lapisan
organisasi. Manajemen Bank memberikan semangat dalam menginternalisasikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dengan berbagai upaya meningkatkan awareness jajaran Bank terhadap prinsip-prinsip GCG.
Penerapan GCG secara konsisten dan menyeluruh memberikan kekuatan bagi Bank dalam memperoleh kepercayaan dan dukungan Stakeholders dalam upaya operasional berkelanjutan.
Perbaikan dan pembenahan dalam rangka implementasi penerapan GCG terus menerus dilakukan. Bank telah melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi guna menghindari adanya benturan kepentingan dalam kegiatan bank.
Direksi Bank menekankan kedisiplinan pegawai dalam menegakkan nilai-nilai utama ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) dalam mencapai tujuan perusahaan. Menginternalisasikan ETHIC ke dalam dada setiap insan BSM.
Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya menghindar kan kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan terjadinya benturan kepentingan antara lain dengan pemberlakuan formulir hubungan keluarga antara sesama pegawai dan/atau calon pegawai BSM.
A. Dasar dan Penerapan GCG
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di BSM tetap berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu penerapan 5 prinsip dasar TARProF yaitu: Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran (Fairness).
Dalam melaksanakan praktik GCG, Bank senantiasa mengacu pada ketentuan dan peraturan baik yang mengatur tentang pelaksanaan GCG maupun yang terkait
dengan proses bisnis Bank, namun selain itu juga Bank berpedoman pada ketentuan internal dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku lainnya seperti :1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;2. Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah;3. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009
tentang Bank Umum Syariah;4. PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan PBI
No.5/8/PBI/2003 mengenai Implementasi Manajamen Risiko pada Bank Umum
5. PBI No. 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT);
6. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
7. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
8. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri;9. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri;10. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan Bank Syariah
Mandiri;11. Kebijakan Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri12. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank
Syariah Mandiri.13. Surat Keputusan Bersama (SKB) No.12/002-SKB/
Kom.Dir tanggal 27 Desember 2010 tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter).
14. Surat Edaran (SE) Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (SA GCG).
15. SE Kewajiban Melaksanakan Prinsip-prinsip GCG TARProF.
1. Konsistensi dan Komitmen Penerapan GCG
Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus membaik terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk ketiga-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada periode 2009, 2010 dan 2011 atas Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Direktorat Jendral Pajak, Bursa Efek Indonesia, KNKG dan IAI.
149PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM dibuktikan pula pada penghargaan yang diperoleh Bank dari lembaga pemeringkat The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang menyelenggarakan program Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode 2011 sebagai The Most Trusted Company yaitu penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance perusahaan di Indonesia melalui perbaikan berkesinambungan (continuous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan patok banding (benchmarking).
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai landasan operasional yang menjadi acuan untuk memastikan seluruh proses dan mekanisme yang terjadi guna mencapai tujuan Bank dan mencegah Bank dari penyimpangan dan risiko yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan. Bank memiliki Piagam GCG (GCG Charter) dan ketentuan internal sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah), sehingga prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan pada seluruh jajaran Bank.
Keberhasilan penerapan GCG di Bank tentu tidak terlepas dari peranan manajemen Bank dalam mendukung implementasi di seluruh unit-unit kerja Bank. Dorongan Direksi untuk menerapkan GCG di berbagai lini organisasi sangat kuat, hal ini, terbukti dari pengarahan Direksi kepada jajaran Bank melalui sharing saat doa pagi bersama hari Senin memberikan masukan-masukan mengenai kedisiplinan jajaran Bank dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab jajaran Bank guna mencapai target perusahaan. Kedisiplinan jajaran Bank dalam menjalankan ETHIC yang telah dijadikan core atau nilai-nilai utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, Direksi mengharapkan semangat ETHIC sudah terinternalisasi dalam dada setiap pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Komitmen Direksi terhadap implementasi GCG dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh Bank meliputi antara lain:
a. Direktur Utama Bank Bpk Yuslam Fauzi memperoleh predikat “The Best CEO” untuk ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh Perbanas Institute dan Woman Review.
b. Penghargaan “Islamic Banker of The Year 2012” dari Asian Institute of Finance, Malaysia bekerja sama dengan Edbiz Consulting London. Penghargaan kepada CEO terbaik di industri keuangan syariah yang dinilai berdasarkan kriteria antara lain innovative thinking, ethical approach, impactful solution dan performa.
c. The Best Bank 2012 oleh Perbanas Institute dan Woman Review.
d. Penghargaan Human Capital dari Dunamis tahun 2012 berupa The Best for employee Net Promoter Score, The Best for All Criteria dan The Best for CEO Commitment.
Hal ini, memacu semangat jajaran Bank untuk lebih fokus dalam menerapkan GCG demi kelangsungan usaha Bank secara berkesinambungan.
2. Bentuk apresiasi terhadap implementasi GCG
Implementasi GCG BSM telah memperoleh pengakuan dari banyak pihak eksternal baik dari lokal maupun internasional. Hal ini, sebagai wujud apresiasi/kepercayaan masyarakat terhadap komitmen tinggi seluruh insan Bank dalam pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2012, BSM telah berhasil meraih penghargaan:
a. Keikut sertaan BSM dalam Penilaian Pihak Eksternal (Lembaga Pemeringkatan)
Pada tahun 2012 ini BSM ikut serta dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yaitu berupa program penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dari masyarakat/Stakeholders yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) didukung majalah SWA. Keikutsertaan Bank dalam program ini sebagai wujud komitmen terhadap penegakkan GCG dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan Corporate Governance (CG).
Laporan Tahunan 2012 150
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Penghargaan ini diperoleh Bank untuk ketiga kalinya. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
B. Kelengkapan Kebijakan Dan Manual GCG
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan perbankan syariah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
Kelengkapan kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) pendukung GCG diantaranya adalah:
1. Surat Pernyataan Independensi Dewan Komisaris (awal Tahun 2011)
2. Surat Pernyataan Independensi Direksi (Awal Tahun 2011)
3. Pedoman Etika Perusahaan4. Charter GCG5. Charter Dewan Komisaris6. Charter Direksi7. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi8. Charter Komite Audit9. Charter Komite Pemantau Risiko10. Charter Internal Audit11. Charter Kepatuhan
C. Hasil Penilaian Implementasi GCG Tahun 2012
BSM melaksanakan kegiatan self assessment pelaksanaan GCG sebagai bentuk evaluasi atas pelaksanaan prinsip GCG di BSM. Self assessment terbagi atas Internal self Assessment dan External Self Assessment.
GCG dalam Perspektif Risiko merupakan tema CGPI yang pertama kali diikuti Bank. Program CGPI melalui 4 (empat) tahap penilaian yaitu:
a. Self Assessment, sebuah proses penilaian obyektif dari Bank atas diri sendiri yang berkaitan dengan penegakan GCG dalam perspektif risiko melalui pengisian kuesioner oleh responden stakeholders (internal dan eksternal).
b. Kelengkapan dokumen; Bank disyaratkan melengkapi dokumen-dokumen terkait penerapan GCG dan pengelolaan risiko perusahaan.
c. Pembuatan makalah; Bank disyaratkan membuatmakalahyangmemaparkanrefleksiupaya Bank dalam menegakkan GCG dalam perspektif risiko.
d. Observasi; kunjungan formal tim penilai CGPI keBankuntukmengklarifikasidanmemastikantemuan data dan informasi yang didapat pada 3 tahap penilaian sebelumnya.
Pemeringkatan oleh CGPI ini dapat mendorong dan menjaga komitmen Bank dalam menegakkan praktik GCG serta meningkatkan kualitas pelaksanaan secara berkesinambungan.
Pada kesempatan pertama kali keikutsertaan BSM dalam program CGPI, BSM memperoleh predikat:
Sangat Terpercaya (The Most Trusted Companies)
Penghargaan yang diperoleh Bank memberikan
semangat untuk terus menerapkan dan mengembangkan GCG dengan lebih baik dan menyeluruh di berbagai lapisan organisasi. Kepercayaan dan dukungan dari Stakeholders menjadi cambuk bagi Bank untuk terus memperbaiki diri.
b. Annual Report Award 2011
Penghargaan prestisius yang diraih oleh Bank atas penyusunan Laporan Tahunan 2011 dengan predikat Juara Pertama untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed.
151PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
1. Internal Self Assessment (ISA) ISA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG
menggunakan standar checklist internal Bank. Pelaksanaan ISA dilakukan setiap triwulanan untuk menilai bagaimana pelaksanaan prinsip GCG di unit kerja yang hasil akhirnya adalah index GCG untuk mengukur tingkat kepatuhan pelaksanaan GCG di unit kerja. Berdasarkan hasil pengukuran ISA sepanjang tahun 2012 pelaksanaan GCG BSM pada unit kerja masuk dalam ketegori ‘Patuh”.
2. External Self Assessment (ESA) ESA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG
menggunakan external checklist (parameter) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Berdasarkan hasil penilaian Bank Indonesia nilai komposit hasil self assessment pelaksanaan GCG BSM di tahun 2012 sebesar 2,25 (Baik) atau meningkat sebesar 0,10 dibanding dengan nilai komposit tahun 2011 sebesar 2,35.
Index Triwulanan PelaksanaanGCG Unit Kerja Tahun 2012
84
82
80
78
7678.2
82.3381.61 81.3
I II III IVKet: Index GCG < 60 : Tidak Patuh61 ≤ Index GCG ≤ 70 : Kurang Patuh71 ≤ Index GCG ≤ 80 : Cukup Patuh
81 ≤ Index GCG ≤ 90 : Patuh 91 ≤ Index GCG ≤100 : Sangat Patuh
Tabel Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2012 berdasarkan Penilaian BI
No. Faktor Nilai Komposit dan Kriteria Predikat Peringkat Kekuatan Pelaksanaan GCG
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (Dekom)
0,375 – Cukup Sesuai
3 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan cukup sesuai dengan kriteria. Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG TARProF. Dewan Komisaris telah mengoptimalkan peran Komite dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Bank sehingga dapat memberikan masukan positif dalam mendukung perkembangan Bank yang sehat.
2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
0,525 – Cukup Sesuai
3 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah cukup sesuai dengan kriteria dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. Direksi telah melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung dan fungsi kepatuhan dengan jaringan dalam struktur organisasi untuk menciptakan indepensi dan prudensialitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengelolaan Bank.
3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
0,200 – Sesuai 2 Struktur organisasi Komite yang dibentuk telah sesuai memenuhi persyaratan yang berlaku. Komite yang dibentuk telah beranggotakan sesuai dengan persyaratan dan kompetensi yang diperlukan untuk menjalakan tugas dan tanggung jawab sebagai Komite dalam mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
4 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
0,200 – Sesuai 2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah berjalan sesuai dengan ketentuan. DPS telah memastikan Bank menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS melakukan uji petik ke beberapa cabang untuk memastikan pelaksanaan proses penghimpunan dan penyaluran dana telah sesuai dengan prinsip syariah.
Laporan Tahunan 2012 152
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
No. Faktor Nilai Komposit dan Kriteria Predikat Peringkat Kekuatan Pelaksanaan GCG
5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
0,100 – Sesuai 2 Seluruh produk pernghimpunan dana, penyaluran dana maupun jasa yang diluncurkan oleh Bank telah melalui opini DPS atas kesesuaian produk dengan prinsip syariah. DPS melakukan uji petik dengan baik ke beberapa cabang atas pelaksanaan prinsip syariah. Temuan dilapangan berdasarkan hasil uji petik secara umum bukan mengarah kepada produk yang diluncurkan melainkan lebih kepada dispute pendapat atau pemahaman atas sebuah transaksi, atas temuan tersebut Bank segera menyelesaikan sesuai arahan DPS.
6 Penanganan benturan kepentingan
0,200 – Sesuai 2 BSM telah memiliki kebijakan dan aturan internal dalam mengatur penanganan benturan kepentingan yang sesuai dengan ketentuan berlaku. Tindakan tegas diterapkan dengan baik oleh manajemen Bank atas setiap pelanggaran benturan kepentingan untuk memberikan efek jera kepada pihak yang melanggar.
7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank
0,100 – Sesuai 2 BSM telah memiliki Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan yang concern dalam melaksanakan fungsi kepatuhan Bank. Bank juga telah didukung oleh satuan kerja kepatuhan yang menjalankan fungsi kepatuhan secara independen terhadap satuan kerja operasional. Bank terus meningkatkan pemenuhan personil Satuan Kerja Kepatuhan guna mendukung penerapan fungsi kepatuhan.
8 Penerapan fungsi audit intern
0,100 – Sesuai 2 BSM telah melaksanakan fungsi audit intern yang independen terhadap satuan kerja operasional dan didukung oleh personil yang memiliki kompetensi dibidangnya. Kompetensi dari setiap personil Satuan Kerja Audit Intern terus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan usaha Bank.
9 Penerapan fungsi audit ekstern
0,050 – Sangat Sesuai 1 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afiliasi KAP Ernst & Young yang telah melalui proses seleksi antara Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.KAP yang ditunjuk memiliki kompetensi yang sangat baik dibidangnya dan telah menyampaikan management letter tepat waktu serta mampu bekerja secara professional.
10 Batas Maksimum Penyaluran Dana
0,050 – Sangat Sesuai 1 BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related party) dengan sangat baik.BSM telah memiliki kebijakan dan prosedur tentang penyediaan dana kepada pihak terkait yang pelaksanaannya telah dijalankan dengan baik.
11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
0,300 - Sesuai 2 BSM telah menyampaikan laporan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku.Laporan internal BSM telah di dukung oleh pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga-tenaga professional IT Operation Division (IOD) dan IT Strategy Assurance Division (ISD).
Nilai Komposit 2,250 - Sesuai “BAIK”
153PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Tabel Parameter penilaian Self Assessment adalah sebagai berikut:
Nilai Komposit Predikat KompositNilai Komposit < 1,5 Sangat Baik (SB)1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 Baik (B)2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik (CB)3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik (KB)
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik (TB)
D. Mekanisme dan Struktur GCG
1. Mekanisme GCG
RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank telah menetapkan pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas, dimana Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan perusahaan, sedangkan Dewan komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Sedangkan Dewan Pengawas Syariah memastikan bahwa produk-produk Bank tidak melanggar dan bertentangan terhadap prinsip-prinsip syariah.
2. Struktur GCG
Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.Organ-organ ini merupakan perangkat utama GCG, dimana dalam pelaksanaannya didukung oleh organ dan perangkat lainnya seperti pedoman Tata Kelola Perusahaan (code of corporate governance). Pedoman ini merupakan himpunan pokok-pokok pengelolaan perseroan yang kemudian akan dijabarkan lebih lanjut dalam piagam, kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) yang akan menjadi acuan implementasi GCG BSM.
Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
Laporan Tahunan 2012 154
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Diagram Struktur GCG
Transparency Accountability Responsibility Professional Fairness
Good Corporate Governance Structure
Corporate SecretaryHubungan Investor Komite Audit
SKAICSR Komite Pemantau Risiko
Manajemen RisikoCorporate Values Komite Remunerasi & Nominasi
ComplianceCommunication
Piagam kepatuhanPiagam GCG Piagam Audit Internal
Prosedur OperasionalCode of Conduct Surat Edaran Internal
Kebjakan ManajemenRisiko
Kebijakan InformasiTeknologi
kebijakan Pengendalian Internal
Self Assessment GCG Annual ReportLa-Risywah
DireksiBoard Of Directors
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Dewan Pengawas SyariahBoards of Shariah Supervisory
Struktur/Organ Inti
Struktur/Organ Pendukung
Pedoman dan Pelaporan
RUPS
Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris
Komite
Direksi
155PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
E. Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah organ terpenting dari organ-organ lainnya dalam suatu perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Juni 2012 yang menghasilkan keputusan yaitu:
a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.
b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2011.
d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2012.
e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji, dan fasilitas/tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi.
f. Melimpahkan wewenang penetapan besarnya honorarium bagi Dewan Pengawas Syariah (DPS)
BSM untuk tahun 2012 kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang saham Mayoritas.
g. Persetujuan pembayaran zakat perseroan tahun buku 2011 sebesar Rp19.177.801.129,-
2. Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri Diluar Rapat Umum Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Notaris nomor 38 Efran Yuniarto, S.H., M.Kn tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri Diluar Rapat Umum Pemegang Saham hari Jum’at, tanggal 28 Desember 2012. Memutuskan:
a. Persetujuan pelaksanaan tambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan secara tunai sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah).
b. Penambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan secara tunai sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah) akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Bahwa saham-saham yang akan dikeluarkan tersebut akan diambil bagian seluruhnya oleh:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta, sebanyak 60.000.000 (enam puluh juta) saham.
Bahwa PT Mandiri Sekuritas selaku Pemegang Saham Perseroan dengan ini mengesampingkan haknya untuk mengambil bagian atas saham-saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan, dan dengan ini menyetujui PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk untuk mengambil semua saham-saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan.
c. Terkait dengan keputusan butir a dan b di atas selanjutnya Pemegang Saham menyetujui mengubah Anggaran dasar Perseroan Pasal 4 ayat 2 dan mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham Perseroan yang tercantum dalam Susunan Pemegang Saham Perseroan yang ada pada Pasal 28 ayat 3.
Laporan Tahunan 2012 156
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
F. Dewan Komisaris
Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan PT Bank Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
1. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
a) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG;
b) Melakukan pengawasan atas terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha BUS pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi;
d) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BUS;
e) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern.
f) Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan
keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
g) Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha Bank dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern.
h) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.
i) Melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan.
j) Menyampaikan saran-saran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.
k) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.
l) Menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank.
m) Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BUS, kecuali pengambilan keputusan untuk pemberian pembiayaan kepada Direksi sepanjang kewenangan Dewan Komisaris tersebut ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUS atau dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah memenuhi action plan sesuai
PBI tentang GCG antara lain pembuatan Board Of Commissioner Charter (BOC Charter) yang disahkan tanggal 23 Mei 2006 perihal: Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri.
Dewan Komisaris telah melakukan penyempurnaan dan revisi terhadap BOC Charter yang disahkan tanggal 10 Mei 2010, perihal: Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri - Revisi Pertama.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pedoman tersebut mengatur tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dan ketentuan lain dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip GCG.
Hal-hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris tersebut antara lain:• KATA PENGANTAR
157PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Landasan HukumC. CakupanD. Pemutakhiran
II. TUGAS POKOK DEWAN KOMISARISIII. STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARISIV. ETIKA KERJA
A. Kode Etik Bankir IndonesiaB. Etika Lainnya
V. WAKTU KERJA VI. PENYELENGGARAAN RAPAT
A. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM)B. Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
(RADIRKOM)C. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)D. Rapat Lainnya
3. Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris
Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM maupun di Perusahaan lain.
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris
Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi
Achmad Marzuki Komisaris Utama Nihil Nihil Independen
Abdillah Anggota Komisaris Nihil Nihil IndependenRamzi A. Zuhdi Anggota Komisaris Nihil Nihil Independen
Tardi Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak IndependenLilis Kurniasih Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini
adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
4. Susunan Anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundang-undangan dan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Dewan Komisaris secara kolektif memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi.
Laporan Tahunan 2012 158
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM
No Nama Jabatan Dasar HukumPeriode Pengangkatan
Periode I Periode II
1. Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2008 s.d. Jun-11 Juni 2011 s.d.
Jun-16
2. Abdillah Komisaris Independen • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2008 s.d. Jun-11 Juni 2011 s.d.
Jun-16
5. Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 s.d. Jun-15
3. Tardi Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2008 s.d. Jun-11 Juni 2011 s.d.
Jun-16
4. Lilis Kurniasih Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2008 s.d. Jun-11 Juni 2011 s.d.
Jun-16
5. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya antara lain pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris mengkomunikasikan melalui berbagai forum antara lain rapat formal, informal, dan surat tertulis kepada Direksi.
Dalammendukungefektifitaspelaksanaantugasdan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk komite-komite, antara lain Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi.
Berdasarkan hasil pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank antara lain sebagai berikut:
a) Membuat rencana kerja secara detail, antara lain per segmen pembiayaan, per unit kerja.
b) Mengoptimalisasi kinerja unit kerja bisnis, khususnya pembiayaan agar berjalan optimal;
c) Mengkaji ulang proses pembiayaan dengan tujuan agar proses dapat dilakukan dengan cepat dan prudent;
d) Meningkatkan sinergi antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment;
e) Memastikan kompetensi staf dan pejabat yang terkait pembiayaan telah memenuhi kompetensi minimal yang dibutuhkan, sehingga setiap proses
pembiayaan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan prudent.
f) Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, danefektifitaspengendalianinternpadaprosespemberian pembiayaan;
g) Menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang menarik dan netral;
h) Memonitor kondisi nasabah pembiayaan secara periodik;
i) Mengimplementasikan manajemen risiko dalam proses pembiayaan dengan penerapan metode four eye principles secara optimal;
j) Meminta adanya early warning signal per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar;
k) Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat;
l) Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik;
m) Menghindari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank;
n) Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan sehat dengan fokus pembiayaan pada segmen retail dan mikro;
o) Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektif;
p) Meningkatkan pendapatan fee based income;q) Mengendalikan biaya overhead dengan menjaga
disiplinanggarandanefisiensipadaseluruhaktivitas;
r) Mengidentifikasirisikoinherenpadasetiaprisikobankdanmengidentifikasi top ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan
159PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja;s) Melakukan penagihan door to door kepada
nasabah retail, baik yang masih lancar maupun yang sudah menunggak;
t) Memonitor nasabah pembiayaan bukan saja dari rekening pembiayaannya, tetapi rekening giro dan tabungan nasabah sebagai sumber pelunasan sekaligusmemonitoraktifitasrekeningnasabah.
u) Memperkuat pengendalian intern, dengan melengkapi kebijakan dan/atau standar prosedur dengan flow chart yang juga mencantumkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas sehingga dapat memudahkan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab pegawai;
v) Ketegasan dan/atau kecepatan dalam mengambil keputusan atas pegawai yang berbuat fraud sehingga dapat menimbulkan efek jera;
w) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai bank terhadap implementasi prinsip syariah.
6. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan. Rangkap Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris yang saat ini terjadi masih diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan yaitu 2 (dua) orang anggota Komisaris merangkap sebagai Pejabat pada 1 (satu) perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank.
7. Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris minimal sebulan sekali. Hal ini telah sejalan dengan PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah, Pasal 14, di mana Dewan Komisaris diwajibkan menyelenggarakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
Rapat Dewan Komisaris 2011
No Rapat Jumlah Rapat 2012Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih
1 Komisaris 13 13 13 13 10 9
2 Komisaris- Direksi 8 7 8 7 8 6
3 Komisaris- DPS 1 1 1 1 - 1
4 Direksi- Komisaris 13 13 13 12 9 10
Total 35 34 35 33 27 26
Jenis-jenis rapat yang diikuti oleh Dewan Komisaris antara lain yaitu Rapat Dewan Komisaris (Rakom), Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (berupa Rakomdir atau Radirkom), dan Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.
a. Rapat Dewan Komisaris (Rakom) Rapat yang dilakukan Dewan Komisaris untuk
membahas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan nasihat untuk manajemen.
b. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau
Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan agenda pelaksanaan pengelolaan bisnis Bank.
c. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau
Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan agenda laporan kinerja Bank, tingkatkesehatanBank,profilrisikoBank,inisiatifstrategis Bank, dan lainnya.
d. Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah
Rapat Dewan Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah dengan agenda kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha Bank.
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melakukan melakukan berbagai rapat diantaranya Rapat Komisaris (Rakom), Rapat Komisaris dan Direksi (Rakomdir dan Radirkom) dan Rapat Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah. Jumlah Rapat tersebut sebanyak 35 rapat dengan tingkat kehadiran minimum Komisaris adalah 74,29%.
Laporan Tahunan 2012 160
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Khususnya, untuk pelaksanaan rapat Dewan Komisaris (Rakom) pada tahun 2012 dilakukan sebanyak 13 kali rapat. Setiap pelaksanaan rapat dipimpin oleh Komisaris Utama dan dihadiri minimum 3 (tiga) orang dari 5 (lima) komisaris. Tingkat kehadiran minimum anggota Komisaris pada Rakom tahun 2012 yaitu sebesar 69,23%.
8. Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk
keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Dewan Komisaris
Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Komisaris
Orang Jutaan Rupiah
1. Remunerasi 5 2.386.899.216
2. Fasilitas lainnya*) :
a. yang dapat dimiliki
b. yang tidak dapat dimiliki
7.619.474.542
Total 5 10.006.373.758
* ) dinilai dalam equivalen rupiah Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
a. Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dalam setahun
Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dalam satu tahun dikelompokkan dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Jumlah Dewan Komisaris
diatas Rp 2 miliar -
diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar -
diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar 5
Rp 500 juta ke bawah -
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
b. Rasio Gaji Tertinggi dan terendah Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah
dengan skala perbandingan sebagai berikut:
Uraian Rasio
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1.2 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1.1 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2.7 : 1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 25.4 : 1
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
9. Seminar Dewan Komisaris
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsi pengawasan, selama tahun 2012 Dewan Komisaris BSM telah mengikuti berbagai seminar, workshop, congress dan benchmark antara lain:a. Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi
Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI (Master Plan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), bertempat di Solo, 26 April 2012.
161PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
b. Annual Risk Consolidation Conference (ARCC) 2012, bertempat di Batam, 6 Juli 2012.
c. Risk Management Certification Refreshment Program Level 3 - Level 5, bertempat di Frankfurt, 9-10 Juli 2012.
10. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
a. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui:
1) Rapat Direktur dan Dewan Komisaris (Radirkom)
a) Laporan Kinerja Bank Laporan Kinerja bank membahas pencapaian target
financial maupun non financial. Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan nasihat mengenai laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk
memberikan nasihat dan masukan untuk pelaksanaan masa kerja berikutnya. (1) Laporan kinerja bank antara lain membahas
pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja financial yang dibahas antara lain asset, kualitas aktiva produktif, pembiayaan, surat berharga, dana pihak ketiga, pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya overhead, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya.
(2) Pencapaian target dan realisasi non financial serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja non financial yang dibahas antara lain perkembangan jaringan kantor, jaringan ATM, dan jumlah SDM.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Dewan Komisaris menilai bahwa Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012. Tidak tercapainya pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga, disebabkan antara lain:(a) Terdapat kebijakan Bank Indonesia terkait
produk qardh beragun emas diberlakukan setelah persetujuan RBB tahun 2012. Pada RBB tahun 2012, salah satu tumpuan pertumbuhan pembiayaan yaitu pada pembiayaan gadai.
Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target.
Laporan Tahunan 2012 162
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
(b) Pembukaan jaringan/outlet yang tertunda, karena menunggu ijin Bank Indonesia. Bank menerima ijin pembukaan outlet dari Bank Indonesia pada tanggal 29 September 2012, sehingga hanya punya sisa waktu 3 (tiga) bulan untuk melakukan ekspansi;
(c) Kebijakan Pemerintah (Departemen Agama) yang menggunakan dana haji untuk pembelian Sukuk, di mana banyak dana haji Depag yang ditempatkan pada Bank ditarik untuk pembelian Sukuk;
(d) Bank fokus kepada penghimpunan CASA dan membatasi penghimpunan dana deposito dengan special nisbah;
(e) Implementasi Core Banking System yang belum sempurna; dan
(f) Bank baru mengimplementasikan manajemen risiko dalam proses pembiayaan dengan penerapan metode Four Eye Principles.
b) Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21
Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola Bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2012 sebagai berikut: (1) Permodalan Rasio kecukupan pemenuhan modal minimum
(KPMM) Bank selama tahun 2012 berada pada peringkat 1 (satu) atau sangat baik. Rasio KPMM per 31 Desember 2012 sebesar 13,84% atau di atas rasio minimum sebesar 8,00%.
Bank telah mendapatkan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar pada tanggal 28 Desember 2012. Di sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak dibagikan atau menjadi laba ditahan (Retained Earnings).
(2) Kualitas Aset Rasio Kualitas aset selama tahun 2012 berada
pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio kualitas aset selama tahun 2012 tetap yaitu sebesar 0,97%.
(3) Rentabilitas Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berada
pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berkisar antara 2,05% sampai dengan 2,42%, di mana rasio tertinggi yaitu 2,42% berada pada bulan Desember 2012.
(4) Likuiditas Rasio likuiditas selama tahun 2012 cenderung
berfluktuatifantaraperingkat2(dua)danperingkat 3 (tiga). Rasio likuiditas per 31 Desember 2012 yaitu sebesar 18,52% atau berada pada peringkat 3 (tiga), hal ini mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas cukup baik.
(5) Sensivitas terhadap risiko pasar Selama tahun 2012, rasio sensitivitas terhadap
risiko pasar sangat baik dengan peringkat 1 (satu). Rasio tersebut menunjukkan risiko pasar Bank sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar dilaksanakan secara efektif dan konsisten.
(6) Manajemen Nilai komponen manajemen pada manajemen
umum dan manajemen risiko selama tahun 2012 tidak mengalami perubahan (tetap), dimana rasio manajemen umum yaitu A dengan peringkat 1 (satu) dan rasio manajemen risiko yaitu B dengan peringkat 2 (dua). Sedangkan untuk rasio manajemen kepatuhan selama periode tahun 2012 mengalami penurunan pada bulan November dan Desember 2012 yang semula rasio A pada Januari s.d. Oktober 2012, namun pada bulan November dan Desember 2012 menurun menjadi rasio B dengan peringkat 2 (dua).
Rasio manajemen risiko selama periode tahun 2012 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya insani danjaringankantoryangcukupsignifikan.Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
Rasio manajemen kepatuhan pada peringkat “B”, dipengaruhi antara lain:
163PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
(a) Proses core banking system yang masih dalam proses penyempurnaan dan pengembangan;
(b) Pelaksanaan komitmen dalam mengimplementasikan Code of Conduct (CoC) yang perlu ditingkatkan sehingga dapat memitigasi timbulnya penyimpangan dan terjadinya fraud;
(c) Penguatan sistem pengendalian internal yang terus dilakukan.
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat Komposit 2 (dua). Hal ini mencerminkan kondisi Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
c) Perkembangan Profil Risiko Bank Profilrisikomemuatgambarantentangtingkatrisiko
yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupansistempengendalianrisiko.Profilrisikoposisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil.
1) Risiko Kredit Selama tahun 2012, predikat risiko kredit low to
moderate kecuali pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate. Predikat risiko kredit yang low to moderate mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank.
2) Risiko Pasar Selama tahun 2012, predikat risiko pasar low. Hal
ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar.
3) Likuiditas Pada periode Mei dan Juli sampai dengan
November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik.
4) Risiko Operasional Selama tahun 2012, predikat risiko operasional
moderate kecuali bulan Februari 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank.
5) Risiko Hukum Selama tahun 2012, predikat risiko hukum yaitu
moderate, kecuali pada periode Januari 2012 predikat risiko hukum low to moderate dan Oktober 2012 dengan predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank.
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat Komposit 2 (dua).
Laporan Tahunan 2012 164
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
6) Risiko Reputasi Selama tahun 2012, predikat risiko reputasi low
to moderate kecuali pada bulan Januari, Oktober, dan November 2012 yang menurun dengan predikat low. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah.
7) Risiko Stratejik Pada periode Januari, Maret, April, dan Juni
s.d. Oktober 2012, predikat risiko stratejik yaitu moderate. Pada periode Februari 2012 merupakan terendah yaitu low to moderate. Sedangkan periode Mei, November, dan Desember 2012 meningkat menjadi moderate to high. Peningkatan predikat risiko stratejik menjadi moderate to high disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan.
8) Risiko Kepatuhan Selama tahun 2012, predikat risiko kepatuhan
low. Hal ini menunjukkan Bank selalu berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
d) Laporan Pelaksanaan Audit Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh
unit kerja audit intern.
2) Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir)
Dalam tahun 2012 agenda khusus oleh Dewan
Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang adalah:
a) Operational Risk Terkait dengan Infrastruktur Sistem Teknologi (Core
Banking System), Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Core Banking Sytem (CBS). Pada tahun 2012, Bank telah mengimplementasikan CBS tahap I pada tanggal 06 Februari 2012. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris concern terhadap implementasi CBS tahap I tersebut dan melihat masih terdapat kendala-kendala yang masih harus diperbaiki diantara yaitu Performance dan saldo Deffered Account yang besar dan belum terselesaikan.
Dalam menyelesaikan hal tersebut, Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi, antara
lain dengan berkoordinasi dengan vendor untuk melakukan investigasi terhadap performance CBS, membentuk Tim Khusus Penyelesaian Deffered Account, merinci secara terpisah saldo per transaksi debet dan transaksi kredit, membuat langkah-langkah penyelesaian disertai dengan target waktu yang ditetapkan, melaporkan progress penyelesaian kepada Dewan Komisaris secara priodik setiap bulan.
b) Credit Risk
(1) Penerapan Manajemen Risiko pada Proses Pembiayaan dengan Metode Four Eye Principles.
Dewan Komisaris concern terhadap proses baru pembiayaan dengan metode Four Eye Principles. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko kredit dalam proses pembiayaan. Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat.
(2) Penanganan Pembiayaan Bermasalah Dewan Komisaris concern terhadap
penanganan pembiayaan bermasalah yang termasuk di dalamnya struktur organisasi, sumber daya manusia, dan action plan penyelesaian. Dewan Komisaris meminta kepada Direksi diantaranya agar dapat memperkuat organisasi penanganan pembiayaan bermasalah, membuat action plan penyelesaian, melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik tentang progress action plan dan meningkatkan kompetensi pegawai khususnya dalam bidang pembiayaan.
(3) 15 Nasabah Besar Pembiayaan Dewan Komisaris concern terhadap rasio
penyaluran pembiayaan terhadap debitur inti. Dewan Komisaris meminta Direksi agar memperkuat organisasi, meningkatkan monitoring terhadap nasabah pembiayaan dengan memperhatikan kecukupan sumber daya manusia, kompetensi pegawai, dan pelaksanaan analisa watch list secara berkesinambungan.
165PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
c) Kinerja Divisi Audit Internal Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk
memperkuat fungsi audit internal diantaranya peningkatan kompetensi auditor sehingga hasil pemeriksaan dapat disampaikan secara optimal, meminta dilakukannya performance audit pada beberapa unit kerja, dan memastikan terdapat pemahaman dan persepsi mengenai risiko terkait pelaksanaan Risk-Based audit antara Audit Internal dengan Auditee ataupun Auditor Eksternal.
3) Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan
prinsip syariah. Salah satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha bank.
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai bank terhadap implementasi prinsip syariah khususnya di bidang pembiayaan serta melakukan sosialisasi kepada nasabah secara konsisten terhadap aspek syariah dan lainnya.
Dewan Komisaris juga meminta kepada Direksi untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada setiap agenda bank untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan pada jajaran bank terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk dapat mempertimbangkan variabel kepatuhan/comply prinsip syariah dalam key performance indicator pegawai dan/atau unit kerja.
4) Laporan Kinerja Kepatuhan
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap
kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI) Performance, APU & PPT Index, Compliance Procedure Index, Code of Conduct dan GCG Index. Secara umum tingkat kepatuhan relatif menurun dari 92,79% pada Desember 2011 menjadi 90,38% pada Desember 2012.
BSM telah menerapknan tata kelola perusahaan berlandaskan pada lima prinsip dasar: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Profesional, dan Kewajaran.
Laporan Tahunan 2012 166
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
5) Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan
oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain:
a) Transparansi: Bank telah mengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank, menginformasi produk-produk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan mekanisme yang dilakukan secara adil dan transparan, Bank telah menggunakan jasa eksternal auditor yang independen dan profesional.
b) Akuntabilitas: Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing struktur organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi kebutuhan organisasi, Bank telah mempunyai sistem rekruitmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif, Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan transparan.
c) Pertanggungjawaban: Bank telah melaksanakan pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK) dan memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan.
d) Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun, Bank telah memperkuat dan kompetensi dan capability pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi.
e) Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan wewenang dan tangung jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran.
b. Kesimpulan
Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012.
Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan cukup baik.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut:1) Permodalan Bank harus mampu mendukung
rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut:
a) Merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya.
b) Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah.
2) Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam hal:
a) Me-review kembali organisasi pembiayaan, termasuk penguatan four eyes principle dalam memutus pembiayaan, segregation of duty, proses supervisi, dan pemberian wewenang.
b) Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan,danefektifitaspengendalianintern pada proses pemberian pembiayaan.
c) Memonitor kondisi nasabah pembiayaan
167PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
secara periodikd) Membuat crash program untuk menyelesaikan
pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery.
e) Meminta adanya early warning signal/system (watch list) per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar.
3) Bank agar mempertahankan dan meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut:
a) Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat
b) Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik.
c) Menghidari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank.
d) Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektf.
e) Meningkatkan pendapatan fee based income.f) Mengendalikanbiaya overhead dengan
menjagadisiplinanggarandanefisiensipadaseluruh aktivitas.
4) Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap pada risiko rendah dengan trend stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Meningkatkan pengendalian intern; b) Melengkapi setiap ketentuan dengan flowchart
yang menyebutkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas bank;
c) Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan melaksanakan four eye principles dalam proses pembiayaan;
d) Meningkatkan kompetensi dan capability pegawai bank;
e) Melakukan penyelesaian terhadap Core Banking System dan Project Saturn;
f) Mengidentifikasirisikoinherenpadasetiaprisiko bank;
g) Mengidentifikasitop ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja.
11. Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Achmad MarzukiKomisaris Utama sekaligus
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau juga Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai, Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero).
Training yang pernah diikuti antara lain Business Workshop Supervised Achievement Motivation Training & Consultant Insurance and Development Banking Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan Top Management Program of Asian Institute Risk Management in Retail Banking.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi BSMDasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Laporan Tahunan 2012 168
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
AbdillahKomisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero), Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) .
Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Accounting Kursus Audit Inspection and Control Seminar Management Accounting Kursus Asset Liability Management Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA). BSMR: The 4th Jakarta Risk Management Convention “Global Financing Crisis: What, Went, Wrong & What We Learned”. SertifikasiManajemenRisikoTingkatI SertifikasimanajemenRisiko Tingkat II Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Mengantisipasi Program MP3EI. Annual Risk Consolidation Conference.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit PT BSMDasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Umur 61 tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1972 dan Meraih Master di IOWA State University tahun 1989.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini beliau juga masih menjadi dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Islam (PKSTTI) (Magister) Universitas Indonesia.
Training yang pernah diikuti antara lain Jakarta, 2003: Couching & Counselling Skill (Manajemen IMMI) Washington DC, 2004: KRD-Credits for Reporting Purposes (Institute of Internal Auditors) Jakarta, 2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) Bandung, 2008: Total Image (Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) London, 2008: MNJ-Advanced Leadership On Central Bank MGT & Poli (BSMR) Jakarta, 2008: Strategi Penataan SDM (Daya Dimensi Indonesia) Jakarta, 2011: Certificate of Competence(BadanNasionalSertifikasiProfesi) Jakarta, 20011: Workshop Assesor Kompetensi (LSPP) Frankfrut, 2012: Risk Management Certification Refreshment Program Level 3-level 5 (BARA).
Penugasan Khusus: Ketua Komite Pemantau RisikoDasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 29 Juni 2010
TardiKomisaris
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran.
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan BSM, beliau pernah menjabat sebagai Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Training yang pernah diikuti antara lain Loan Syndication Workshop Pendidikan Ketrampilan Manajerial Training Debt Restructuring and Loan SYN Credit Training for Lending Marketing Analysis Strategy & MPD SertifikasiManagementRisiko-1dan2 Risk Management in Banking Leaders Forum.
Penugasan Khusus: Anggota Komite Remunerasi dan NominasiDasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
169PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Lilis KurniasihKomisaris
Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Berbagai kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain:
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim, Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim.
Training yang pernah diikuti antara lain Analisa Kredit Asset dan Liabilities Investment Management Advance Financial Analysis Quality Service Delivery Sertifikasi Management Risiko-1 Assesment Perkreditan Negotiation Skill SOS Implementasi Basel II & ERM Operation Risk Management Leaders Forum.
Penugasan Khusus: Anggota Komite Pemantau Risiko Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
12. Sekretaris Dewan Komisaris
Tahun 2012, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Teddy Hidayat. Sekretaris Dewan Komisaris bertangung jawab kepada Dewan Komisaris.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris:
1. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom.
2. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke seluruh Komisaris.
3. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir oleh seluruh Komisaris.
4. Membuat laporan kepada pihak internal maupun eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
5. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Memberikan masukan terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.
Profil Sekretaris Dewan Komisaris
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Teddy HidayatSekretaris Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tanggal 26 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004.
Laporan Tahunan 2012 170
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
G. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. DPS sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan syariah bersifat independent. Seluruh pedoman maupun produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
1. Tugas dan Tanggung jawab DPS
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari:a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance);
b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
c. Memberi opini syariah proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia;
d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;
e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan
f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
2. Pengawasan DPS
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi:
a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BSM berdasarkan
masukan dari unit kerja terkait, berupa:
1) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan;
2) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia.
3) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait.
4) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan.
b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa:
1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP.
4) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud.
5) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
171PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Selama tahun 2012 DPS telah melakukan uji petik langsung ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu:1) KC Bandung Kopo2) KC Solo3) KC Yogyakarta4) KC Tasikmalaya
Uji Petik dilakukan terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan, termasuk permasalah seputar gadai emas.
Dari hasil Uji Petik ini DPS memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan Unit Kerja terkait.
3. Pelaporan
a. Dewan Pengawas Syariah wajib menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester berakhir.
b. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember.
c. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain:
1) Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank dan
2) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank.
4. Komposisi Dewan Pengawas Syariah
Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 13/001/-KEP/KOM tanggal 22 Desember 2011 perihal Penetapan Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank, maka susunan DPS adalah sebagai berikut:
No. Nama Jabatan
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua
2. Dr.M.SyafiiAntonio,M.Ec Anggota
3. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota
5. Rapat Dewan Pengawas Syariah
Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 7 kali.
Nama PejabatRapat Dewan Pengawas
Syariah
(7 kali)
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA 7
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 2
Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH 6
6. Realisasi Kegiatan Dewan Pengawas Syariah
Selama tahun 2012 DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan
BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN.
b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk.
c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2012, yang memuat antara lain:1) Hasil pengawasan terhadap proses
pengembangan produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru.
2) Hasil pengawasan terhadap kegiatan Bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah.
3) Opini syariah sebanyak 4 (empat) opini terkait dengan produk, transaksi maupun operasional yaitu opini tentang:
Laporan Tahunan 2012 172
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
a) Keseluruhan Operasional Bank Syariah Mandiri.
b) Model dan Skema Restrukturisasi PT Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) Sebagai Hasil Putusan Pengadilan Negeri.
c) Produk Tabungan Mabrur Junior.d) Produk Kepemilikan Emas (PKE).
4) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan.
d. Kendala-kendala di Lapangan: Dalam melaksanakan Uji Petik/pengawasan DPS
belum memiliki standarisasi format pelaporan hasil uji petik, mengingat secara internal terdapat pula unit kerja-unit kerja yang melakukan tugas pengawasan. Oleh sebab itu diperlukan support yang baik dari Direksi yang membawahi unit kerja yang berfungsi melakukan pengawasan (Divisi Audit Internal, Divisi Kepatuhan), sehingga rekomendasi DPS berupa hasil uji petik tersebut dapat langsung digunakan dalam berkoordinasi dengan satuan kerja teknis di Bisnis Unit maupun non Bisnis unit dalam mengimplementasikan perbaikan-perbaikan.
e. Hal-hal baru yang dilakukan selama tahun 2012 dalam upaya meningkatan pengawasan praktek syariah di BSM.
Melakukan Uji Petik langsung ke Kantor Cabang BSM yaitu KC Bandung Kopo, KC Yogyakarta, KC Solo dan KC Tasikmalaya. Penekanan Uji Petik adalah kepada dokumen transaksi pendanaan dan pembiayaan.
7. Rangkap Jabatan anggota DPS
Nama Jabatan Rangkap DPS di
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Hanya menjabat sebagai DPS di PT BSM
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 1. PT Asuransi Takaful Indonesia,2. PT Schroders Investment Management,3. Lembaga Pengembangan Export
Indonesia.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
1. Asuransi Manulife Syariah, 2. Asuransi Allianz Syariah, 3. UUS Bank BTN Syariah.
8. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk
keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas DPS
Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Pengawas Syariah
Orang Jutaan Rupiah
1. Remunerasi 3 726.451.613
2. Fasilitas lainnya*) : a. yang dapat dimiliki b. yang tidak dapat dimiliki
579.054.935
Total 3 1.305.506.548
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
173PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Nama dan Jabatan Biografi
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua Dewan
Pengawas Syariah
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953. Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981.
Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995.
Meraih gelar doctoral di bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun 1995 dan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997.
Merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang berpengaruh di Indonesia serta produktif dalam menulis karya-karya ilmiah.
Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH.
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003.
Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti.
Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Accounting, Kursus Audit Inspection and Control, Seminar Management Accounting, Kursus Asset Liability Management, Top Management ProgramdanSertifikatQualified Internal Auditor (QIA).
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec,
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia.
9. Riwayat Hidup Dewan Pengawas Syariah
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Remunerasi Anggota Dewan Pengawas Syariah dalam setahun
Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan Pengawas Syariah dalam satu tahun dikelompokkan dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Jumlah Dewan Pengawas Syariah
diatas Rp 2 miliar -
diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar -
diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar -
Rp 500 juta ke bawah 3
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
Laporan Tahunan 2012 174
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
10. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah
Tahun 2012, Sekretaris Dewan Pengawas Syariah dijabat oleh Rahmat Hidayat. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah bertangung jawab kepada Dewan Pengawas Syariah.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah:
1. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan Komisaris dan Direksi BSM.
2. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik dan lancar.
3. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi prinsip dan ketentuan syariah.
4. Membantu proses percepatan Service Level Agreement (SLA) DPS secara optimal.
Profil Sekretaris Dewan Pengawas Syariah
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Rahmat HidayatSekretaris Dewan Pengawas
Syariah
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 22 Oktober 1973.
Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Saat ini sedang menempuh S-2 Jurusan SDM di Program Magister Manajemen STIE Kusuma Negara Jakarta Timur. Karirnya sebagai Executive Secretary Officer dimulai pada Juli 2010. Seminar yang pernah diikuti Legal Aspects of Islamic Asset Securitisation & Insolvency Regims, 5th IFSB.
175PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
H. Direksi
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar.Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengololaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI, fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi kepatuhan secara independen.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satupun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran internal, folder publik internal, majalah internal dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM.
1. Susunan anggota Direksi
Komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali.
Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
Tabel Susunan dan Periode Pengangkatan Direksi
No Nama Jabatan Dasar HukumPeriode Pengangkatan
Periode I Periode II Periode III1. Yuslam Fauzi Direktur
Utama• Akta No. 83, RUPS
tanggal 22 Juni 2005• Akta No. 10, RUPS
tanggal 19 Juni 2008 • Akta No. 19, RUPS
tanggal 28 Juni 2011
Juni 2005 s.d. Juni 2008
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
2. Hanawijaya Direktur • Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2005 s.d. Juni 2008
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
3. Sugiharto Direktur • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
4. Zainal Fanani Direktur • Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2007 s.d. Juni 2010
Juni 2010 s.d. Juni 2015
5. Achmad Syamsudin Direktur • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010 s.d. Juni 2015
6. Amran P. Nasution Direktur • Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2007 s.d. Juni 2010
Juni 2010 s.d. Juni 2015
Laporan Tahunan 2012 176
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
2. Kepemilikan Saham & Independensi
Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di Perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memiliki hubungandenganperusahaanafiliasiBSMdanatauPemegang Saham Pengendali.
Tabel Kepemilikan Saham dan Independensi DireksiNama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi
Yuslam Fauzi Direktur Utama Nihil Nihil IndependenHanawijaya Direktur Nihil Nihil IndependenSugiharto Direktur Nihil Nihil IndependenZainal Fanani Direktur Nihil Nihil Independen
Achmad Syamsudin Direktur Nihil Nihil IndependenAmran P. Nasution Direktur Nihil Nihil Independen
3. Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Bank telah memiliki Board of Director Charter (BOD Charter) yang disahkan berdasarkan Surat Edaran Umum No. 10/001/UMM pada tanggal 20 Februari 2008, perihal: Pedoman dan Tata Tertib Direksi PT Bank Syariah Mandiri.
Bank telah melakukan penyempurnaan dan beberapa kali revisi terhadap BOD Charter sesuai perubahan regulasi dan perkembangan bisnis bank. Revisi paling mutakhir berdasarkan Surat Edaran Umum No. 015/003/UMM tanggal 25 Maret 2013, perihal: Revisi Pedoman dan Tata Tertib Direksi PT Bank Syariah Mandiri.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal-hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain:• LEMBAR PENGESAHANI. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Maksud dan Tujuan C. Dasar Hukum
II. KETENTUAN UMUM A. Pengertian
III. ETIKA KERJA DIREKSI A. Kode Etik Bankir
B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi IV. WAKTU KERJAV. PENGATURAN RAPAT
A. Jenis RapatB. Tata Tertib Rapat
VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSIA. Direktur PenggantiB. Masa TugasC. Ketentuan Lain
VII. PENUTUP
4. Laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi di tahun 2012
a. Pembidangan tugas dan tanggung jawab Direksi:1) Direktur Utama:
a) Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan BSM.
b) Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian target dan menetapkan langkah-langkah peningkatan kinerja yang perlu dilakukan
c) Mengkoordinasikan kegiatan kerja seluruh anggota Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk mencapai hasil yang optimal.
d) Menyelenggarakan aktivitas Divisi Audit Intern dan Komite Manajemen Risiko
Berdasarkan Surat BI No. 9/363/DPNP/IDPnP tanggal 16 Juli 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi BU, menyatakan bahwa Direktur Utama BSM berasal dari pihak Independen.
Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
177PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
yang berada langsung di bawahnya untuk mencapai rencana kerja yang ditetapkan
e) Menciptakan hubungan yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/Bank Indonesia dalam tatanan pelaksanaan Good Corporate Governance.
f) Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
g) Mengkoordinasikan pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan Cabang.
h) Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
2) Direktur Bisnis Korporasi &Treasurya) Menetapkan strategi dan kebijakan di
bidang pembiayaan korporasi dan treasury berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi &Treasury meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi, Treasury dan Perbankan Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
3) Direktur Bisnis Mikro-Kecila) Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang
pembiayaan Mikro dan Kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian, Mass Banking, Bisnis Remittance & Transfer dan Pengembangan Bisnis danProdukdalammelaksanakanaktifitasbidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
4) Direktur Bisnis Komersiala) Menetapkan strategi dan kebijakan
di Direktorat Pembiayaan Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
5) Direktur Kepatuhana) Menetapkan strategi dan kebijakan yang
sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja.
b) Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah yang diperlukan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
6) Direktur Manajemen Risikoa) Menetapkan strategi dan kebijakan yang
sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM dibidang manajemen risiko, IT operation, IT strategy & assurance, akuntansi, asesmen risiko pembiayaan komersial & korporasi, asesmen risiko pembiayaan ritel, mikro dan kecil
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Manajemen Risiko meliputi bidang IT operation, IT strategy & assurance, akuntansi, asesmen risiko pembiayaan komersial & korporasi , asesmen risiko pembiayaan ritel, mikro dan kecil dan merumuskan kebijakan yang diperlukan.
Laporan Tahunan 2012 178
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
b. Rangkaian event penting berdasarkan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola BSM.
No. Tanggal Kegiatan dan Event Penting Keterangan
1 8 Januari 2012 BSM Fun WalkDihadiri Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan BSM
2 9 - 26 Januari 2012Rakerwil II, Rakerwil III, IV, V, dan I beserta Employee Gathering
Dihadiri Direksi dan Kacab Kanwil
3 2 Februari 2012 Sertijab KC Kupang Dihadiri Direktur Bpk. Sugiharto
4 6 Februari 2012 Relokasi cabang Palembang Dihadiri Komut Bpk. Achmad Marzuki
5 22 Februari 2012Pembiayaan mikro pengadaan air bersih masyarakat Kudus
Dihadiri Direktur Utama, Bupati Kudus dan Dubes AS
6 29 Februari 2012 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Dihadiri Direksi dan Peg. KP BSM
7 28 Maret 2012 CSR Islamic Center Palembang Dihadiri Kadiv CSD
8 31 Maret 2012 Kajian Tematik Dihadiri Komisaris Utama dan Direksi
9 18 April 2012 Press Conference Laporan Kinerja BSM 2011 Dihadiri Direksi
10 27 April 2012PKS BSM dengan Universitas Islam As- Syafi’yah
Dihadiri Direktur Utama dan Rektor
11 28 April 2012 PKS BSM dengan Universitas Ahmad Dahlan Dihadiri Direktur Utama dan Rektor
12 2 Mei 2012PKS Sinergi Rahn Emas BSM dengan Bank Mandiri
Dihadiri Dirut dan Direktur Bank Mandiri
13 9 Mei 2012 Rakor BSMDihadiri Direksi, Ka Kanwil dan Perwakilan masing-masing Divisi
14 8 Juni 2012 Pelantikan ASBISINDO Direksi, Komisaris, Deputi Gubernur BI dan Member of ASBISINDO
15 20 Juni 2012 RUPS BSM Dihadiri Direksi dan Komisaris
16 23 Juni 2012 Nonton bareng anak yatim di Theater IMAX TMII Dihadiri Direksi, Kadiv, Kanwil, dan Laznas
17 27 Juni 2012Indonesia Banking Expo (Seminar Syariah Stream)
Dihadiri Direktur Utama
18 5 Juli 2012 Peringatan Isra Miraj Dihadiri Direksi, Komisaris dan Pegawai KP BSM
19 10 Agustus 2012 Buka Puasa bersama 1000 Anak Yatim Dihadiri Direksi
20 13 Agustus 2012 Nuzulul Qur’an Dihadiri Direksi dan Komisaris
21 31 Agustus 2012PKS BSM dengan PT. Duova Internasional (Pillar)
Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya dan Presdir Pillar
22 7 September 2012 Halal Bihalal stakeholders Syariah Dihadiri Direksi dan Menteri Keuangan RI
23 10 September 2012 Penutupan Milad BSM ke- 12 Dihadiri Direksi dan Panitia
24 6 Oktober 2012Sosialisasi Internal Control dan Anti Fraud Kanwil II
Dihadiri Direktur Utama
25 24 Oktober 2012 Corporate Governance Perception Index 2011 Dihadiri Komisaris dan Direksi
179PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
26 29 Oktober 2012 Company Visit Perbanas Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya
27 2 November 2012Tasakuran Al Quran sekaligus Pembukaan Milad BSM ke- 13
Dihadiri Direksi, Peg. KP BSM dan Kanwil
28 7 November 2012 Press Conference Anabatic, Temenos dan BSM Dihadiri Direksi dan CEO
2911-12 November 2012
CSR & Peresmian ATM di Kantor Bupati Selat Panjang, Riau
Dihadiri Direktur Bpk. Zaenal Fanani, Wagub Riau dan Bupati Selat Panjang
30 30 November 2012 PKS Dewan Masjid Indonesia& ASBISINDO Dihadiri Direktur Utama dan Yusuf Kalla
31 3 Desember 2012 PKS BSM dengan Departemen Kelautan Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya
32 6 Desember 2012 Family Gathering Dihadiri Direksi, Pegawai dan Keluarga
33 21 Desember 2012 Rakernas Dihadiri Direksi, Kadiv dan Ka Kanwil.
5. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali.
Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.
Selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai rapat antara lain: 51 kali rapat internal Direksi, 13 kali dan rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. Berikut tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam berbagai rapat tersebut:
Tabel Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi
No. Direksi
2012
Rapat Direksi(51 kali)
Rapat Direksi dan Komisaris (Radirkom)
(13 kali)Jumlah
1. Yuslam Fauzi (Direktur Utama) 43 13 56
2. Hanawija (Direktur) 45 11 56
3. Zainal Fanani (Direktur) 46 12 58
4. Amran Nasution (Direktur) 42 13 55
5. Sugiharto (Direktur) 45 10 55
6. Achmad Syamsudin (Direktur) 44 11 55
6. Rangkap Jabatan anggota Direksi pada perusahaan atau lembaga lain.
Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Laporan Tahunan 2012 180
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
7. Hubungan Keuangan dan Keluarga Berdasarkan Data Batas Maksimum Penyaluran Dana
(BMPD) pihak terkait tidak terdapat hubungan keuangan dan keluarga antara sesama Direksi, Dekom, maupun Pemegang Saham.
8. Komitmen Direksi Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus
ditegaskan. Penerapan corporate governance yang baik merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM. BSM telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter) No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal 30 April 2007, dan telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi No. 12/002-SKB/KOM.DIR tanggal 27 Desember 2010 tentang GCG bagi BUS.
Setiap anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam kegiatan usaha Bank, antara lain dengan menguatkan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Salah satu Direksi telah mendapat persetujuan BI untuk ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau implementasi GCG. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training, dan Divisi Perencanaan, Pengembangan & Manajemen Kinerja.
Direksi telah memperhatikan pengarahan dari regulator untuk mematuhi komitmen menjalankan kegiatan Bank secara prudent, memenuhi GCG, sesuai dengan prinsip syariah dan senantiasa menindaklanjuti atas setiap hasil audit baik intern maupun ekstern.
9. Program Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
kompetensi untuk menunjangn tugas pengelolaan perusahaan, selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri.
Tabel Program Pelatihan Kompetensi Direksi 2012
No. Pelatihan/Program Waktu Pelaksanaan
1. NIFSEEP CEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association (INA)
12 Feb 2012
2. Assesment Center Bank Mandiri 3 April 2012
3. Leadership Forum Bank Mandiri 11-12 Mei 2012
4. Training Service Strategy untuk Senior Management Bank Mandiri-PT Bank Mandiri Tbk 24 Mei 2012
5. Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2012 Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku “Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia 31 Mei 2012
6. Mandiri CFO (Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through Efficiency Management-PT Bank Mandiri, Tbk 14 Juni 2012
7. USINDO Jakarta Open Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-Indonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The German Marshall Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center for a New American Security-USINDO
23 Juli 2012
181PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
No. Pelatihan/Program Waktu Pelaksanaan
8. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2-PT Bank Mandiri, Tbk 26-27 Juli 2012
9. Franchise Review Mid Year 2012-PT Bank Mandiri Tbk 15 Agustus 2012
10. Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 18 Agustus 2012
11. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 18 Agustus 2012
12. Seminar “Gadai Emas Diantara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi”Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB 11 April 2012
13. Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum” 28 Mei 2012
14. Konferensi APM-RCG &IIICE 2012 MP3EI 30 Agustus 2012
15. Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah 31 Okt 2012
16. Training Competitive Strategy 21-25 Okt 2012
17. Seminar Inovasi Produk 13 Des 2012
18. Indonesia Investment Forum 17-18 Sept 2012
19. Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian” 12 Des 2012
20. Seminar Nasional Perhajian 22 Des 2012
21. Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan, Penyelenggara IBI 23 Mei 2012
22. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 27 Juli 2012
23. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 2-PT Bank Mandiri, Tbk 28 Juli 2012
24. Undangan Institutional Investor Forum 17-18 Sept 2012
25. Training Service Excellent untuk Senior Management - PT Bank Mandiri 22 Nov 2012
26. Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI 26 April 2012.
27. Service Workshop For Group Head & Service Mindset 24 Mei 2012.
28. Risk Management Cert.Refreshment Prog.LVL.3-5”LSPP 9-10 Juli 2012.
29. Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP 3 - 5 Okt 2012
30. Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum, Penyelenggara FKDKP 13 Sept. 2012
31. ICA International Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International Compliance association 8 Okt. 2012.
32. Indonesian International Banking Convention 2012 16 Feb. 2012
33. Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC) 14 April 2012
34. Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012 19 April 2012
35. Temenos Community Forum (TCF) 2012 20-28 Mei 2012
36. Annual Risk consolidation Conference 2012 5-6 Juli 2012.
37. Workshop Great Leader 27 & 28 Juli 2012
38. Investment Forum 17-18 Sept 2012
39. Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer 26 Sept 2012
40. Program Assessment Great Leader dari Bank Mandiri 5 Okt 2012
41. Seminar E-Payment & Security hr pertama 24-25 Okt 2012
Laporan Tahunan 2012 182
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
10. Riwayat Hidup Singkat Anggota Direksi
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Yuslam FauziDirektur Utama
Warga Negara Indonesia. Umur 53 tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.
Perjalanan karir:•Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri. •Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri. •Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Training yang diikuti:
• NIFSEEPCEORoundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association (INA), 12 Februari 2012, Adonara Room of The Financial Club, Graha CIMB Niaga 27th Fl, Jakarta.
• MengikutiAssesment Center Bank Mandiri, 3 April 2012, PT Daya Dimensi Indonesia, Kantor Taman E3.3, Unit B3-3A, Kawasan Mega Kuningan Jakarta.
• Leadership Forum Bank Mandiri, 11-12 Mei 2012, Hotel Shangri-La Surabaya.• BisnisIndonesiaBanking Efficiency Award 2012, Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku
“Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia, 31 Mei 2012, Mandarin Hotel Jakarta.• MandiriCFO(Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through
Efficiency Management -PTBankMandiri,Tbk,14Juni2012,BallroomRitzCarltonPacificPlace,Jakarta.
• USINDOJakartaOpen Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-Indonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The German Marshall Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center for a New American Security-USINDO, 23 Juli 2012, Financial Club, Graha CIMB Niaga Lt. 27, Jakarta.
• Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2 - PT Bank Mandiri, Tbk, 26-27 Juli 2012, JW Marriot Hotel, Jakarta.
• Franchise Review Mid Year 2012 - PT Bank Mandiri, Tbk, 15 Agustus 2012, Ballroom Ritz Carlton PacificPlaceHotel,Jakarta.
• Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk, 18 Agustus 2012, RR Belitung lt. 2, Bank Mandiri, Jakarta.
HanawijayaDirektur
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
Perjalanan karir:
• HubManager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Departement Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.• Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Training yang diikuti:
• Seminar“GadaiEmasDiantaraBankSyariahantaraInvestasidanSpekulasi”TrainingKreditAnalisisBidang Agribisnis, IPB, 11 April 2012, Kampus Bumi LPPI Kemang.
• Seminar“JakartaMuslimExecutive Forum”, 28 Mei 2012, Auditorium Paramadina Graduate Schools.
•KonferensiAPM-RCG&IIICE2012MP3EI,30Agustus2012,JCC.• Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah, 31 Oktober 2012, Bank
Indonesia.•Training Competitive Strategy, 21-25 Oktober 2012, Kellog School of Management, Chicago.•SeminarInovasiProduk,13Desember2012,Bidakara.
183PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Amran P. NasutionDirektur
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989.
Perjalanan karir:• KepalaDivisiKorporasiPTBankSyariahMandiri• KepalaDivisiPembiayaan&Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri• KepalaDivisiTreasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri • KepalaDivisiPembiayaanMenengahdanRitelPTBankSyariahMandiri• KepalaCabangUtamaBankSusilaBaktiBandung• Account Officer Bank Susila Bakti Bandung
Training yang diikuti:• Indonesia Investment Forum, 17-18 September 2012, Four Seasons Hotel.• SeminarNasionalIBI“Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh
Ketidakpastian”, 12 Desember 2012, Grand Ballroom lantai 11, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.• SeminarNasionalPerhajian,22Desember2012,Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
SugihartoDirektur
Warga Negara Indonesia. Umur 52 tahun, lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Perjalanan karir:• KepalaDivisiPengembanganJaringanPTBankSyariahMandiri• Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri • Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia • Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia• Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia • Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
Training yang diikuti:• Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa
keuangan, Penyelenggara IBI, 23 Mei 2012, Hotel The Ritz Carlton Ballroom 2 lt. 2, Mega Kuningan, Jakarta.
Zainal FananiDirektur
Warga Negara Indonesia. Umur 49 th, lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.
Perjalanan karir:•KepalaDivisiPerencanaan,PengembangandanManajemenKinerjaPTBankSyariahMandiri•KepalaBagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah
Mandiri •KepalaCabangSurabayaPTBankSyariahMandiri•KepalaCabangPembantuKalimalang,BankSusilaBakti•KepalaOperasiKCPRawamangun,BankSusilaBakti•StaffBadanPenelitian&PengembanganPerhubunganDarat,DepartemenPerhubunganRI.
Training yang diikuti:•SeminarPerbankanIndonesiaMenghadapiBerlakunyaMasyarakatEkonomiASEAN&MP3EI,26April
2012.•Service Workshop For Group Head & Service Mindset,24 Mei 2012.•Risk Management Cert. Refreshment Program LVL. 3-5” LSPP, 9-10 Juli 2012.•Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP, 3 - 5 Oktober 2012 di Hotel Sultan Jakarta.•KesiapanPerbankanMenghadapiPembatasanKepemilikanSahamBankUmum,Penyelenggara
FKDKP, 13 September 2012 di Hotel Intercontinental Jakarta.•ICAInternational Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International Compliance
Association, tanggal 8 Oktober 2012.
Laporan Tahunan 2012 184
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Nama dan Jabatan Biografi Singkat
Achmad SyamsudinDirektur
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.
Perjalanan karir:
• Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri• Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri • Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri• Group Head CRM Retail, Bank Mandiri• KetuaTim,KP.UrusanPengawasanKredit,BDN
Training yang diikuti:
• Indonesian International Banking Convention 2012, 16 Februari 2012, Hotel JW Marriot, Kuningan.
• Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC), 14 April 2012, Kampus Universitas Al-Azhar Indonesia Lt. 7, Jakarta Selatan.
• KegiatanKick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012, Hotel Milenium, Jakarta.• TemenosCommunity Forum (TCF) 2012, 20-28 Mei 2012, Barcelona Spanyol.• Annual Risk consolidation Conference 2012, 5-6 Juli 2012, Holiday Inn Batam.• Workshop Great Leader, 27 & 28 Juli 2012, Jakarta.• Investment Forum, 17-18 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place ,
Sudirman Central Business District.• Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer,
26 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District.• Program Assessmen Great Leader dari Bank Mandiri, 5 Oktober 2012, PT Daya Dimensi
Indonesia, Kantor Taman E3.3, Unit B3.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.• SeminarE-Payment & Security day 1, 24-25 Oktober 2012, Ballroom Financial Club, Graha
Niaga Lt. 2 Jl. Jend Sudirman Kav 58, Jakarta.
185PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit bertugas:
1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, yaitu:
a) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi Audit Intern,
b) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
2) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
b. Susunan Anggota Komite Audit
Sampai dengan 31 Desember 2012 susunan Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar bank.
Tabel Susunan Anggota Komite Audit
No Nama Jabatan
1 Abdillah Ketua, Komisaris Independen
2 Ramzi A. Zuhdi Anggota, Komisaris Independen
3 Tjeppy Kustiwa Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Perbankan Syariah
4 Ferry Firmansyah Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Akuntansi Keuangan
I. Komite-komite
Susunan anggota Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
1. Komite Audit
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, BSM telah membentuk Komite Audit.
Pembentukan Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 08 Februari 2011 yang menjadi pedoman utama dan acuan pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit.
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan ini disampaikan Laporan Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas pokok Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri, sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, adalah membantu Dewan Komisaris melalui pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada DewanKomisaris,mengidentifikasikanhal-halyang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2012 186
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
c. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Audit
KualifikasianggotaKomiteAuditBSMditetapkanberdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, minimal terdiri dari:1) Seorang Komisaris Independen yang bertindak
sebagai Ketua,2) Seorang Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang akuntansi keuangan, dan3) Seorang Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang perbankan syariah.
Independensi Anggota Komite
Independensi anggota Komite Audit BSM ditentukan berdasarkan Surat Edaran BI No.12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal: Perihal: Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa: 1) Anggota Komite yang berasal dari Pihak
Independen dinilai memiliki keahlian apabila yang bersangkutan paling kurang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman kerja yang cukup di bidangnya masing-masing berdasarkan penilaian BUS.
2) Pihak Independen adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki:
a) hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau
b) hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank,
3) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap jabatan sebagai Pihak Independen dalam keanggotaan Komite lainnya pada Bank yang sama, Bank lain, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan:
a) memenuhi kriteria independensi; b) memenuhi kriteria keahlian; c) mampu menjaga rahasia Bank; d) memperhatikan kode etik yang berlaku; e) tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Seluruh anggota Komite Audit BSM berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
d. Laporan Kerja Komite Audit
Selama tahun 2012, Komite Audit BSM telah me-review berbagai Laporan Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari kelompok audit reguler dan audit khusus, yang disampaikan oleh Internal Audit maupun hasil audit Kantor Akuntan Publik. Analisa dan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan pada Rapat Dewan Komisaris.
Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2012 dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Audit. Mekanisme Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM dan RAKOMDIR serta pada saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun 2012 meliputi sebagai berikut:
a) Menyusun telaah Rencana Kerja Divisi Audit Intern (DAI) 2012 dan Perkembangan Penyelesaian DMTL.
b) Menyusun telaah Resume Kegiatan dan Hasil Pemeriksaan Divisi Audit Intern Tahun 2011, Triwulan I Tahun 2012, Triwulan II Tahun 2012, Triwulan III Tahun 2012.
c) Menyusun telaah Rencana Audit Tahunan (RAT) Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2012.
d) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Desember 2011, 31 Maret 2012, 30 Juni 2012, 30 September 2012.
e) Menyusun telaah Usulan Penunjukan KAP Purwantono, Suherman & Surja (KAP PSS) dan Sdr. Benyanto Suherman Sebagai Akuntan Publik (AP) Yang Melakukan Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2012.
f) Menyusun telaah Laporan Review
187PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri bulan April 2012, Mei 2012, Juni 2012, Agustus 2012, September 2012, Oktober 2012, 30 November 2012.
g) Menyusun telaah Atas Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri Terhadap Pengendalian Intern Per Tanggal 31 Desember 2011.
h) Menyusun telaah Pelaksanaan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern dan Anti Fraud Pada Kanwil II Jakarta Oleh Internal Audit Division.
i) Menyusun telaah Penyelesaian DMTL Hasil Pemeriksaan Khusus Teknologi Informasi Oleh Bank Indonesia Posisi 31 Mei 2012.
j) Rapat Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri tentang Hasil Audit Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2011.
k) Rapat Komite Audit dengan Divisi Akuntansi Tentang Proses Penyusunan Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri.
l) Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Intern PT Bank Syariah Mandiri Tentang Hasil Audit Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2011.
e. Rapat Komite Audit
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2012 Komite Audit mengadakan rapat lebih dari 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.
Tabel Jumlah Rapat dan Kehadiran Komite Audit
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Abdillah 24 24
Ramzi A. Zuhdi 24 24
Tjeppy Kustiwa 24 24
Ferry Firmansyah 24 24
f. Kompetensi dan Pengalaman Anggota Komite Audit
Nama Riwayat singkat
Tjeppy Kustiwa Anggota, Pihak Independen, Ahli
Bidang Perbankan Syariah
Lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman dalam bidang Akuntansi Perbankan (Konvensional dan Syariah), Teknologi Informasi, Jasa Konsultasi Sarbanes Oxley Act 404 - Readiness, Jasa Konsultasi Internal Audit dan Komite Audit. Mengikuti berbagai training/seminar dalam bidang Perbankan (Konvensional dan Syariah), Akuntansi (PSAK, IFRS), Teknologi Informasi, Komite Audit dan Manajemen Risiko. Memulai karir di Bank Bumi Daya 1986 hingga 2000 dalam bidang Teknologi Informasi dan Akuntansi, kemudian di Prasetio Strategic Consulting - Andersen, Ernst & Young Advisory Services, Center for Investment and Business Advisory, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri.
Ferry Firmansyah Anggota, Pihak Independen, Ahli
Bidang Akuntansi Keuangan
Lahir di Jakarta 29 April 1955 lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi Jakarta tahun 1983. Pernah mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di National Institute of Bank Management, Pune India, Merrill Lynch New Jersey Amerika dan berbagai training / seminar di dalam negeri antara lain dibidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Strategy for Excellent Customer Service, Market Analysis /Strategy Marketing and Product Development, Workshop Treasury, Prime Bank Instrument Frauds. Memulai karier di PT 3M Indonesia sebagai Senior Cost Accountant, Kepala Tim Kredit Bapindo Samarinda, Kabag Keuangan Bapindo Surabaya dan Bapindo S. Parman Jakarta, Kepala Cabang Bapindo Tarakan, Senior Manager Marketing & Regional Internal Control Bank Mandiri (Persero) Tbk, saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM.
Laporan Tahunan 2012 188
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
2. Komite Pemantau Risiko
Dalam rangka mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Direksi dan Dewan Komisaris Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko.
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama tahun 2012, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Bank Tahun 2012.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Pemantau Risiko Bank tanggal 9 Februari 2011, Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk :1) melakukan evaluasi tentang kebijakan
manajemen risiko;2) melakukan evaluasi tentang kesesuaian
antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
3) melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
4) agar Dewan Komisaris dapat melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi.
b. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
Sampai dengan akhir Maret 2012 susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 5 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris dan 2 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank, sebagai berikut:
No Nama Jabatan1 Ramzi A. Zuhdi Ketua (Komisaris Independen)
2 Abdillah Anggota (Komisaris Independen)
3 Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)
4 Edyanto Rachman Anggota (Pihak Independen)
5 Tjeppy Kustiwa Anggota (Pihak Independen)
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 1 April 2012 mengalami perubahan menjadi:
No Nama Jabatan
1 Ramzi A. Zuhdi Ketua (Komisaris Independen)
2 Abdillah Anggota (Komisaris Independen)
3 Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)
4 Edyanto Rachman Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang Manajemen Risiko
5 Ateng Suhaeni Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang Perbankan Syariah
c. Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Independensi anggota Komite Pemantau
BSM ditentukan berdasarkan Surat Edaran BI No.12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal: Perihal: Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa: 1) Anggota Komite yang berasal dari Pihak
Independen dinilai memiliki keahlian apabila yang bersangkutan paling kurang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman kerja yang cukup di bidangnya masing-masing berdasarkan penilaian BUS.
2) Pihak Independen adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki:
a) hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau
b) hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank,
3) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap jabatan sebagai Pihak Independen dalam keanggotaan Komite lainnya pada Bank yang
189PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
sama, Bank lain, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan:
a) memenuhi kriteria independensi; b) memenuhi kriteria keahlian; c) mampu menjaga rahasia Bank; d) memperhatikan kode etik yang berlaku; e) tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko BSM selain Komisaris berasal dari pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
d. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2012
Kegiatan Komite Pemantau Risiko dalam tahun 2012 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Penyusunan Telaah Pada tahun 2012 Komite Pemantau Risiko
telah melakukan beberapa kegiatan serta penyusunan telaah antara lain:1. Menyusun telaah Pembuatan Laporan
Management Information System (MIS) Risiko Pasar terkait Volatilitas Harga Emas dalam Pembiayaan Gadai.
2. Menyusun telaah Critical Issues di dalam implementasi SEBI No. 14/7/DPbS
Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko dan kesesuaian dalam pelaksanaannya.
tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan UUS.
3. Menyusun telaah Permasalahan Pelaporan Data pembiayaan dalam LBUS dan penyampaian koreksi LBUS.
4. Menyusun telaah Standar Prosedur Operasional (SPO) Qardh beragun Emas.
5. MenyusuntelaahKajianProfilRisikoPTBSM Triwulan I 2012.
6. Menyusun telaah Peningkatan Prinsip Kehati-hatian dalam Investasi Surat Berharga.
7. Menyusun telaah Review atas LHP Bank Indonesia terhadap BSM tahun 2011 mengenai Risiko Kredit, Operasional dan Kepatuhan.
8. Menyusun telaah Implementasi New Core Banking System iBSM.
9. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan dan Hasil Penilaian GCG PT BSM tahun 2011 oleh Bank Indonesia.
10. Menyusun telaah Perkembangan Portofolio Pembiayaan BSM periode Desember 2011 s/d Mei 2012 serta Upaya Peningkatan Kualitas Monitoring Pembiayaan melalui implementasi WatchList Tools.
11. Menyusun telaah Review Kebijakan Manajemen Risiko PT BSM.
12. Menyusun telaah Review Questionair Self Assessment GCG Dewan Komisaris.
13. Menyusun telaah Review atas Risiko Stratejik terkait Kinerja Keuangan PT BSM per 30 Juni 2012.
Laporan Tahunan 2012 190
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
14. Menyusun telaah Exit Meeting Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia Khusus Teknologi Informasi Tahun 2012.
15. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Triwulan II Tahun 2012
16. Menyusun telaah Progress Report Implementasi Proses Baru Pembiayaan danPengembanganParameterProfilRisiko Operasional versi internal.
17. Menyusun telaah Risiko Stratejik terkait pencapaian target (earning performance), Key Financial Ratios dan Market Share BSM per 30 September 2012.
18. Menyusun checklist Pemantauan Bulanan atas Risiko Stratejik terkait Pencapaian Sasaran/Rencana Bisnis Bank (RBB) per 31 Oktober 2012.
2) Rapat Direksi – Komisaris (RADIRKOM)
1. Mengevaluasikinerja,profilrisikodantingkat kesehatan bank bulan Desember 2011.
2. Mengevaluasikinerja,profilrisikodantingkat kesehatan bank bulan Januari sampai dengan Oktober 2012 secara berkala setiap bulan.
4. Membahas Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2013.
5. Mengevaluasikinerja,profilrisikodantingkat kesehatan bank bulan Nopember 2012.
c. Rapat Komisaris - Direksi (RAKOMDIR)
1. Membahas Proses Baru Pembiayaan .2. Membahas progress implementasi New
Core Banking System (NCBS).3. Membahas Kebijakan Pembiayaan.4. Membahas 15 (lima belas) Debitur
terbesar Pembiayaan.5. Membahas Hasil Audit Pemeriksaan DAI.6. Membahas Penanganan Pembiayaan
Bermasalah.7. Membahas Proses Bisnis Pembiayaan
Konsumer, Kecil dan Mikro.8. Membahas Penanganan Non Performing
Financing. 9. Membahas Penanganan Pembiayaan
Bermasalah.
d. Rapat Komite Pemantau Risiko
Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM, RAKOMDIR dan RAKOM dengan fokus pemantauan pelaksanaan manajemen risiko serta dengan melibatkan Pimpinan Satuan Kerja Terkait.
e. Rapat Dengan Pimpinan Satuan Kerja
Komite Pemantau Risiko dalam tahun laporan melakukan pertemuan secara khusus dengan pimpinan satuan kerja antara lain membahas Strategi Human Capital Division terkait Pertumbuhan Jaringan Cabang.
e. Rapat Komite Pemantau Risiko Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya
1 (satu) kali dalam sebulan dengan perincian masing-masing anggota:
Periode Januari sd. Maret 2012
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Ramzi A Zuhdi 7 7
Abdillah 7 7
Lilis Kurniasih 7 7
Edyanto Rachman 7 7
Tjeppy Kustiwa 7 7
Periode April sd. Desember 2012
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Ramzi A Zuhdi 16 16
Abdillah 16 16
Lilis Kurniasih 16 15
Edyanto Rachman 16 16
Ateng Suhaeni 16 16
191PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Nama Riwayat singkat
Edyanto RachmanAnggota,
Pihak Independen, Ahli Bidang Manajemen Risiko
• Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991.
• Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun 1978.
• Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai staff Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support, Wakil Kepala Cabang Bapindo Pontianak dan terakhir sebagai Kepala Cabang Bapindo Tasikmalaya.
• Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pernah menjabat sebagai Team Leader Branch Roll-Out, Group Head MIS - Strategy & Performance Group, Regional Risk Manager Bandung dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman.
• Komisaris PT Wahana Optima Permai – perusahaan anak Dana Pensiun Bank Mandiri Empat
• Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands, INSEAD Singapore, SESPIBANK, Sertifikasi Manajemen Risiko dan Assesor Kompetensi Manajemen Risiko – LSPP/BNSP.
• Sejak 1 Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri.
Ateng SuhaeniAnggota,
Pihak Independen, Ahli Bidang Perbankan Syariah
• Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung 1983 dan lulus Magister Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta tahun 1998.
• Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) tahun 1983 hingga tahun 1998. • Tahun 1998 -1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai Ketua Tim/
Koordintor Akuntansi Eks BDN. • Tahun 1999, sebagai Anggota Working Committee Konversi Bank Susila Bakti menjadi
Bank Syariah Mandiri.• Tahun 2000 - 2001 bergabung dengan Divisi Accounting PT Bank Mandiri (Persero)
sebagai Group Head Accounting and Operation Control. Tahun 2001 – 2003 bergabung dengan Divisi Financial Control Project PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Department Head Legacy System & Accounting Support.
• Tahun 2003 - 2010 bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri, sebagai Kepala Divisi Operasi dan Akuntansi.
• Tahun 2010 - 2011 menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi PT Bank Syariah Mandiri.• Tahun 2012 sampai dengan sekarang, Dosen Manajemen Keuangan Syariah dan
Analisis Laporan Keuangan Syariah di Unversitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta.• Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Management Course,
Akuntansi Perbankan, Perpajakan, Workshop Letter of Credit, Overview Implementasi Perbankan Syariah dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4.
• Sejak April 2012 sampai dengan sekarang, sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri.
f. Kompetensi dan Pengalaman Anggota Komite Pemantau Risiko
Laporan Tahunan 2012 192
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap Perseroan, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi Perseroan telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Tugas dan Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi.2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai: a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
b) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.
3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi
Sampai dengan 31 Desember 2012, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 5 (lima) orang, sebagai berikut:
No. Nama Jabatan
1 Achmad Marzuki Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
2 Abdillah Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
3 Tardi Sebagai Anggota (Komisaris)
4 Eka B. Danuwirana Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
5 Achmad Fauzi Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
c. Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BSM diatur sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa:1) Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
paling kurang terdiri dari:a) 2 (dua) orang Komisaris Independen; danb) seorang Pejabat Eksekutif yang
membawahi sumber daya manusia.2) Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus merupakan Komisaris Independen.
Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi ketentuan PBI No.11/33/PBI/2009 dengan keberadaan 2 (dua) orang anggota dari Komisaris Independen.
d. Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan telaah dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi dan nominasi Bank, diantaranya: a. Membahas tentang susunan Komite-Komite;b. Membahas materi RUPS, antara lain:
remunerasi Pengurus dan Pegawai Bank, asuransi kesehatan purna tugas Dewan Komisaris, Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS);
c. Membahas Tindak lanjut RUPS;d. Membahas Remunerasi Pegawai Organik
BSM dan Pegawai Outsourcing.
193PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
e. Rapat-rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 8 (delapan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran Komite sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Achmad Marzuki (Ketua, Komisaris Independen) 8 8
Abdillah(anggota, Komisaris Independen) 8 8
Tardi (anggota, Komisaris) 8 8
Eka B. Danuwirana(anggota, Pejabat Eksekutif Bank) 8 8
Achmad Fauzi(anggota, Pejabat Eksekutif Bank) 8 8
f. Kompetensi Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
Nama Riwayat singkat
Achmad Fauzi Anggota Komite Remunerasi
& Nominasi
Menjabat sebagai Head of Human Capital Division (HCD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di HCD menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Eka Bramantya DanuwiranaAnggota Komite Remunerasi
& Nominasi
Menjabat sebagai Head of Planning, Development, and Performance Management Division (PMD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di PMD menjabat sebagai Head of Human Capital Division (HCD). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Laporan Tahunan 2012 194
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
J. Corporate Secretary
Corporate Secretary Division (CSD) mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
Berdasarkan Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri, Direksi menetapkan Sdr.TaufikMachrussebagaiCorporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri sejak tanggal 17 Desember 2012.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung Executive Assistant, Corporate Communication, Corporate Branding, Secretarial & Document Management, Office of the Board, Corporate Event & CSR dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal Bank.
1. Struktur Organisasi Corporate Secretary
Struktur Organisasi Corporate Secretary Division
(CSD) sebagaimana bagan di bawah ini:
CSD
Executive Assistantto DPS
CorporateBranding
CorporateCommunication
Secretarial &Document
ManagementOffice of The
BoardCorporate
Event & CSR
Executive Assistantto Director
Executive Assistantto Comissioner
Secretarial
Clerk
Clerk Clerk
Clerk
Clerk
Clerk
Team Leader Executive Assistant
BrandDevelopment
BrandImplementation
BrandManagement
Media Relation
Board Support
Secretarial
Document Management
Board Protocol
Corporate Documentation
Corporate Event
Corporate Social Responsibility
Clerk
ExternalCommunication
InternalCommunication
Clerk
Clerk
Clerk
Board Secretary
2. Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary
Fungsi dan peran Corporate Secretary di Bank serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri dengan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut:
a. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman Bank dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik.
c. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
d. Memastikan sebagai penghubung antara Bank dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat.
195PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
e. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan.
f. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite dan DPS.
g. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI.
h. Menyiapkan daftar Pemegang Saham, daftar khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
i. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris.
j. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hubungan dengan Stakeholders dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www.syariahmandiri.co.id.
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Milis,
BSM Media, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabu Sore, dzikir Jumat pagi, intranet, temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
3. Realisasi Kinerja Corporate Secretary
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2012, dalam kaitan dengan hubungan dengan Stakeholders antara lain:
a. Media Gathering yang melibatkan Pers dan Insan Bank.b. Penandatanganan Memorandum of Understanding
(MoU) dengan mitra Bank.c. Mengadakan berbagai event dalam rangka
membangun citra Bank yang kokoh antara lain:1) Acara UMKM Award2) Mengikuti Islamic Book Fair3) Pameran Pameran Franchise & License Expo,
Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya
4) Indonesia Banking Expo (IBEX)5) Expo pembiayaan koperasi dan UMKM6) REI Expo di Jakarta7) Kegiatan klinik perbankan8) Agrinex Expo9) Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya
d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain:1) Acara sunatan massal2) Santunan anak yatim3) Buka puasa bersama anak yatim4) Pembiayaan Qordhul Hasan5) Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya
jamur6) Pembangunan sarana ibadah7) Bantuan bencana banjir
4. Riwayat Singkat Corporate Secretary
Nama Riwayat singkat
Taufik MachrusHead of Corporate Secretary
Division
Menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di CSD menjabat sebagai Head of Procurement and Services Division (PSD). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
Laporan Tahunan 2012 196
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
5. Daftar Siaran Pers Tahun 2012
No. Judul Tanggal
1. Layani Haji, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Gandeng Garuda Indonesia 20 Januari 2012
2. BSM Hadir dalam Sharia Economics Day 30 Januari 2012
3. BSM Raih The Best Islamic Bank 15 Februari 2012
4. BSM dan USAID Kerjasama Pengadaan Akses Air Bersih di Kudus 22 Februari 2012
5. BSM Bantu Minibank Yasporbi 24 Februari 2012
6. BSM Jalin Kerjasama dengan IPHI 7 Maret 2012
7. BSM Gandeng Victoria Syariah Layani Haji dan Pengiriman Uang 27 Maret 2012
8. Dirut BSM Pimpin Asbisindo 29 Maret 2012
9. Laba BSM Naik 31,67% 18 April 2012
10. BSM Luncurkan Layanan Remitansi di Singapura 22 April 2012
11. BSM Jalin Kerjasama dengan Univ Asy Syafiiyah 30 Maret 2012
12. BSM Hadir di Indonesia Forum IFN, Redmoney 17 Maret 2012
13. Laba Bersih BSM Triwulan I 2012 Rp192,72 Miliar 18 Mei 2012
14. BSM Gandeng Korean Community 12 Mei 2012
15. BSM Kerjasama dengan Metland 26 Juni 2012
16. BSM Gandeng Waralaba Autobridal 27 Juni 2012
17. Bank Syariah Dorong Industri Kreatif 28 Juni 2012
18. BSM Gandeng Asosiasi Muhammadiyah 1 Juni 2012
19. BSM Gelar Nobar dengan Anak Yatim 20 Juni 2012
20. Peringkat BSM AA+ 6 Juni 2012
21. BSM Bank Syariah terbaik ABFI Perbanas-Tempo 19 Juli 2012
22. Gelar Safari Ramadhan, BSM Serahkan Bantuan Modal Kerja 8 Agustus 2012
23. Laba Bersih BSM Semester I Tumbuh 46,98% 13 Agustus 2012
24. BSM Serahkan Bantuan Beasiswa Senilai 8 Milyar dan 1000 Buku Dalam Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim 10 Agustus 2012
25. BSM Raih Bank Syariah Terbaik Investor Daily 25 Agustus 2012
26. BSM Raih Annual Report Award ke-3 Kali 14 September 2012
27. BSM Peroleh The Best Islamic Bank Asiamoney 27 September 2012
28. BSM Dirikan Sharia Corner UGM 16 September 2012
29. BSM Gelar Pelatihan BMT 12 Oktober 2012
30. BSM raih Indonesia Human Capital Study Award 14 Oktober 2012
31. BSM Peringati Milad ke-13 1 November 2012
32. Temenos, Anabatic and Bank Syariah Mandiri Establish Islamic Model Bank Core Banking Solution for Indonesia 6 November 2012
33. Laba Bersih BSM Triwulan III 2012 Tumbuh 45,29% 7 November 2012
34. Dirut BSM Raih The Best Islamic Banker of The Year 20 November 2012
35. BSM Tandatangani MoU dengan BNP2TKI 21 November 2012
36. BSM Gelar UMKM Awards 2012 7 Desember 2012
37. BSM Raih Most Trusted Companies 28 Agustus 2012
38. BSM Serahkan Hadiah BSM Education Award 16 Desember 2012
197PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
6. Data Surat Menyurat BSM Tahun 2012
Tahun 2012, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak 48.143 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk sebanyak 58.770 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar selama tahun 2012 sebesar Rp598,21 juta.
K. Hubungan Keluarga Diantara Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham
Berdasarkan Data BMPD pihak terkait tidak ada hubungan keluarga antara sesama Dewan Komisaris, Direksi, dan atau Pemegang Saham.
L. Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
Proses Pelaksanaan Assessment Proses penilaian (assessment) atas kinerja Komisaris
dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Kriteria/Indikator Kinerja
Kriteria untuk menilai kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan jalannya Perusahaan, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta pelaksanaan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut anggaran dasar dan/atau berdasarkan keputusan RUPS dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara indikator kinerja untuk mengukur kinerja Direksi mencakup:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 20123. Pencapaian realisasi dari RKAP
Pihak yang Melaksanakan Assessment
Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah RUPS, sedangkan penilaian terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI Direksi sebagaimana uraian di atas. Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan tangung jawab masing-masing kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan tangung jawab masing-masing kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
Laporan Tahunan 2012 198
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2012 dilakukan melalui Self Assessment Penerapan GCG di Bank. Pelaksanaan Self Assessment GCG mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit serta Sistem Pengendalian Intern. Self assessment Internal dilaksanakan oleh Komisaris, Direksi dan Kepala Unit Kerja.
Penilaian terhadap penerapan GCG oleh Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai aturan regulator bank yaitu Bank Indonesia melalui PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE BI No.12/13/DPbS tanggal 10 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS.
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris (Dekom)a. Jumlah Dekom telah memenuhi persyaratan
yang berlaku dan seluruhnya berdomisili di Indonesia.
b. Seluruh anggota Dekom memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
c. Anggota Dekom 60 % merupakan Komisaris independen.
d. Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dekom dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank.
e. Anggota Dekom tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dekom dan/atau Direksi.
2. Tugas dan tanggung jawab Dekoma. Dekom telah melakukan pengawasan atas
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank. Pelaksanaan pengawasan
melalui penilaian terhadap laporan-laporan yang diberikan oleh Direksi, kajian/telaah oleh komite-komite di bawah Dekom serta rapat-rapat yang dilakukan bersama Direksi dan unit kerja.
b. Dekom telah melakukan pengawasan dan nasihat terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Kedua hal tersebut dilakukan baik secara lisan dalam forum rapat (Radirkom, Rakomdir) maupun tetulis.
c. Dekomtelahmengidentifikasi,mengevaluasi,memantau dan mengarahkan pelaksanaan serta persetujuan atas kebijakan strategis Bank baik secara tertulis maupun secara langsung melalui rapat.
d. Dekom telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan memantau pelaksanaan tindak lanjut audit intern Bank melalui rapat bersama Direksi tentang hasil telaah Komite Audit dan laporan Direksi atas monitoring tindak lanjut dari hasil audit intern dan ekstern.
e. Dekom telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan prinsip GCG.
f. Dekom telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.
g. Dekom telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah dijalankan dengan efektif dan secara berkala me-review serta me-monitor pelaksanaan tugas Komite.
3. EfektifitasRapatDewanKomisarisa. Dekom telah menyelenggarakan rapat 1
(satu) kali dalam sebulan sehingga melebihi syarat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Selama tahun 2012 rapat yang dilakukan Komisaris sebanyak 37 Rapat (RaKom, RaDirKom, RaKomDir, RaKomDPS).
b. Keputusan Dekom telah dituangkan dalam risalah termasuk dissenting opinions apabila ada. Selama ini pengambilan keputusan selalu dilakukan dengan mengedepankan musyawarah mufakat.
c. Dekom telah menyampaikan hasil rapat baik sebagai rekomendasi dan/atau nasehat kepada Direksi secara tertulis maupun dalam forum rapat.
199PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
4. Transparansi Dewan Komisarisa. Dekom tidak ada yang memanfaatkan Bank
untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang mengurangi asset atau mengurangi keuntungan Bank.
b. Dekom tidak ada yang mengambil atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya sesuai yang ditetapkan RUPS.
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:
1. Komposisi, kriteria dan Independensi Direksi.a. Komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan
yang berlaku dan semua direksi berdomisili di Indonesia
b. Direktur utama tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali.
c. Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
d. Pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi telah dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi.
e. Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
f. Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi , dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris
2. Tugas dan tanggung jawab Direksia. Direksi bertanggung jawab penuh atas
pengelolaan BUS. Direksi telah berupaya semaksimal mungkin memenuhi target bisnis yang dibebankan oleh pihak management. Direksi dalam mencapai target bisnis telah mengedepankan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah yang berlaku.
b. Direksi dalam mengelola Bank sudah sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Direksi telah berupaya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam melaksanakan kegiatan operasional BUS pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi.
d. Direksi telah mematuhi komitmen bahwa atas setiap hasil temuan audit intern maupun ekstern selalu ditindaklanjuti.
e. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS tahunan.
f. Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai Bank. Juga disampaikan pula dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering, e-Learning, dll.
g. Anggota Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
h. Sesuai dengan arahan Bank Indonesia, BSM telah berupaya menyesuaikan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi yang terealisasi pada akhir 2012.
i. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Good Corporate Goverance (GCG), Direksi telah menerbitkan Pedoman dan Tata Tertib Direksi yang mencantumkan pengaturan waktu kerja dan rapat.
3. Efektivitas rapat Direksia. Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan
strategis melalui mekanisme Rapat Direksi. Rapat Direksi minimal diadakan sekali dalam seminggu.
b. Risalah rapat yang merupakan keputusan bersama seluruh anggota Direksi telah didokumentasikan dengan baik dan disimpan dengan rapi.
c. Keputusan rapat Direksi yang memerlukan tindak lanjut telah ditindaklanjuti, baik oleh Direksi yang bersangkutan maupun oleh Divisi Terkait.
Laporan Tahunan 2012 200
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Hal-hal yang telah dilakukan Dewan Komisaris dan Direksi BSM tahun 2012
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan baik dengan praktik sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris telah memiliki tata tertib kerja2. Dewan Komisaris telah memiliki Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan keahlian di bidang masing-masing.
3. Dewan Komisaris telah melakukn pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
4. Dewan Komisaris telah memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank.
5. Dewan Komisari telah menindaklanjuti hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan persetujuan Dewan Komisaris atas kegiatan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misal Dewan Komisaris memberikan persetujuan pembiayaan kepada Pihak Terkait.
6. Dewan Komisaris telah menjalankan komunikasi yang efektif dengan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) melalui pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir), rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) serta rapat Dewan Komisaris dan DPS dengan agenda kepatuhan, pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha bank.
7. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB).
8. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif terhadap fungsi kepatuhan.
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan baik dengan praktik sebagai berikut:
1. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai bidang
2. Direksi telah memisahkan pembidangan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung dalam struktur organisasi bank guna menghindari adanya benturan kepentingan (Conflict of Interest).
3. Direksi telah menyampaikan pesan spirit kepada insan BSM melalui buku “Memaknai Kerja” yang merupakan pesan Direktur Utama BSM agar dapat membangun BSM longness dan sustainable untuk menjadi soko guru dan pengusung peradaban spiritual di masa yang akan datang. Membangun dengan nilai-nilai perusahaan yang kuat dan seragam dan terinternalisasi kepada insan BSM.
4. Direksi telah memegang amanah sebagai ketua pada beberapa lembaga maupun asosiasi antara lain penetapan Direktur Utama BSM sebagai Ketua Umum ASBISINDO. Hal tersebut, merupakan wujud tanggung jawab sosial Direksi khususnya Direktur Utama BSM terhadap kemajuan, keberhasilan sistem keuangan syariah di Indonesia.
5. Direksi telah melaksanakan program pengembangan diri dan kompetensi melalui pelatihan, workshop maupun seminar yang relevan dengan fungsi dan tugas Direksi.
6. Direksi telah menyusun dan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan strategi pencapaian bisnis dengan baik.
7. Direksi telah memberikan pengarahan dan nasihat langsung kepada jajaran BSM melalui forum doa pagi setiap hari senin dan media lain (intranet, bbm).
8. Direksi telah memberikan kesempatan kepada jajaran BSM untuk mengembangkan diri dan kompetensi dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab melalui kehadiran Direksi saat pembukaan pelatihan kepegawaian, workshop dan lain-lain.
M. Kebijakan Remunerasi bagi Direksi
1. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
(remuneration package) ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
201PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Pengungkapan mengenai kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain
Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Direksi
Orang Rupiah
1. Remunerasi 6 7,397,920,272
2. Fasilitas lainnya*) : a. Yang dapat dimiliki b. Yang tidak dapat dimiliki
27.566.463.971
TOTAL 34.964.384.243
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
2. Remunerasi Anggota Direksi dalam Setahun
Jumlah remunerasi yang diterima oleh anggota Direksi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Rasio Gaji
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi
di atas Rp 2 miliar -
di atas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar 6
di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar -
Rp 500 juta ke bawah -
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
3. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah dengan skala perbandingan sebagai berikut:
Tabel Rasio Gaji
No Uraian Rasio
1 Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1.2 : 1
2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1.1 : 1
3 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2.7 : 1
4 Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 25.4 : 1
4. Indikator Kinerja Performance Direksi
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Direksi mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut:1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey
yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank tahun berjalan tentang biaya remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap the closest competitor dan salary survey yang sama terhadap bank-bank peer group;
2. Mempertimbangkan pencapaian kinerja perusahaan dan Key Performance Indicator Direksi berdasarkan balanced Scorecard;
3. Inflasitahunberjalan.
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disetujui dan disahkan oleh RUPS.
N. Akses Informasi dan Data Perseroan
Akses informasi kepada seluruh Stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan Bank. Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga dilakukan dengan:
1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id.2. Jejaring sosial: facebook, twitter3. Majalah internal Bank.4. Televisi/Radio.5. Forum-forum pengajian
Laporan Tahunan 2012 202
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
6. Media komunikasi antara Bank dengan pegawai melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank SE, forum doa pagi, dan sebagainya.
O. Penanganan Benturan Kepentingan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank tentu tidak terlepas dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, namun sejauhmana Bank dapat mengelola benturan kepentingan tersebut sehingga terhindar dari tindakan penyimpangan/fraud.
Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran Bank memiliki kepentingan lain selain kepentingan perusahaan yaitu kepentingan untuk diri sendiri, keluarga maupun pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Jajaran Bank wajib untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan yang dapat timbul dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang mengatur kondisi benturan kentingan diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris No.4/002/DIR.KOM, tentang Code of Conduct PT Bank Syariah Mandiri, tanggal 26 November 2002.
Dalam rangka mengoptimalkan penerapan Code of Conduct (CoC), Direksi telah mencanangkan gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran seluruh jajaran Bank agar senantiasa bekerja secara profesional. Seluruh jajarandanpihakterafiliasiBankdilarangmenerimahadiah/imbalan dan bingkisan dalam bentuk apapun dari pihak nasabah/rekanan atau pihak ketiga lainnya. Penerapan komitmen La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment tersebut berlaku untuk setiap aspek kegiatan Bank termasuk di bidang pembiayaan.
Pada proses pembiayaan, Bank wajib menyampaikan surat pernyataan La Risywah kepada nasabah mengenai penegasan bahwa jajaran BSM tidak boleh menerima bingkisan dalam bentuk apapun baik berupa uang atau
barang terkait proses pembiayaan nasabah. Surat pernyataan tersebut ditanda-tangani kepala unit kerja dan nasabah guna mendukung gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment.
Gerakan tersebut diatur dalam Surat Edaran Internal BSM yang menjadi komitmen bagi jajaran BSM untuk tidak menerima segala macam bentuk pemberian dari nasabah, konsultan, vendor ataupun rekanan untuk menjaga profesionalitas kerja. Peraturan yang mengatur gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment ini disosialisaikan kepada seluruh nasabah, konsultan, vendor, ataupun rekanan BSM baik melalui surat resmi dan pemasangan poster “La Risywah” di setiap unit kerja.
BSM juga telah membuat aturan untuk menghindarkan diri dari benturan kepentingan untuk lingkungan internal, diantaranya:1. Tata tertib dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab nggota Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan anggota DPS.
2. Keharusan melengkapi formulir tambahan persetujuan Dewan Komisaris atas penyediaan dana kepada pihak terkait.
3. Larangan kepada pejabat eksekutif menjadi pemutus proses penyediaan dana kepada anggota keluarga (dua derajat).
4. Komitmen jajaran BSM untuk menjalankan Kode Etik Bankir, Code of Conduct BSM, sumpah jabatan dan seluruh peraturan yang berlaku.
5. Pengisian pernyataan tahunan (Annual Disclosure) oleh jajaran BSM setiap tahunnya pada aplikasi GIS (GCG Information System)
6. Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya bagi pegawai baru untuk menghindari benturan kepentingan dari penempatan di satu wilayah unit kerja.
203PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Penanganan kasus benturan kepentingan yang pernah terjadi di Bank dan telah dilakukan upaya penanganan sbb.:
No. Benturan yang Terjadi Upaya Penanganan Keterangan
1. Kasus yang terkait dengan Pengajuan permohonan pembiayaan kepada Bank dari pihak terkait.
Peraturan mengenai kewajiban mengungkapkan dan mengisi formulir persetujuan permohonan pembiayaan yang ditandatangani Dewan Komisaris.
Berupa Surat Edaran yang berlaku bagi jajaran Bank.
2. Penempatan pegawai yang memiliki hubungan keluarga dalam satu unit kerja.
Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya bagi pegawai baru untuk menghindari benturan kepentingan.
Dalam proses penyelesaian, yaitu sejak 2011 diperkirakan selesai pada semester pertama 2012
P. Perkara Penting yang sedang Dihadapi oleh Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris
Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Perkara hukum yang dihadapi Bank tahun 2012
PermasalahanWW HukumJumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - 1
Dalam proses penyelesaian 13 -
Total 13 1
Perkara hukum antara Bank dan PT Atriumasta Sakti
Pada tanggal 12 Januari 2009, PT Atriumasta Sakti (PT AS) menggugat Bank melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dengan register perkara No.16/Tahun2008/BASYARNAS/Ka.Jak. Para pihak dalam perkara ini adalah PT AS sebagai Pemohon dan Bank sebagai Termohon.
Status Penyelesaian Perkara, Pengaruh dan Sanksi Administrasi
Dari proses persidangan, pada tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase BASYARNAS telah memutuskan antara lain menghukum Bank untuk mengembalikan kepada PT AS dana sebesar Rp878.791.366 dan menghukum untuk mengembalikan kepada PT AS biaya-biaya lainnya sepanjang biaya-biaya tersebut didukung olehbukti-buktipengeluaranyangtelahdiverifikasi
Bank wajib menyampaikan surat pernyataan La Risywah kepada nasabah pada proses pembiayaan dalam rangka mendukung gerakan La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment.
Laporan Tahunan 2012 204
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
oleh Kantor Akuntan Publik mengenai kebenarannya, baik mengenai keaslian bukti-bukti tersebut maupun mengenai besarnya biaya dengan perkiraan sebesar Rp11.647.310.116.
Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, Bank telah menempuh upaya hukum mulai dari Permohonan Pembatalan melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat hingga upaya Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Mahkamah Agung telah menerbitkan surat No. 22/SPM-AG/C-I/V/2012 tertanggal 21 Mei 2012 yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah
membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas perkara hukum ini sebesar Rp12.000.000.000.
Perkara Penting Lainnya
Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Pembiayaan Murabahah.
Pada tahun 2004 dan 2005 kantor pusat dan beberapa kantor cabang Bank telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dengan jumlah sebesar Rp37.649.329.708, sehubungan Bank dalam melaksanakan fungsi intermediasi-nya telah menyalurkan dana berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk pembiayaan murabahah. Rincian SKPKB dan STP tersebut adalah sebagai berikut: kantor pusat di Jakarta sebesar Rp25.542.431.822, kantor cabang di Jambi sebesar Rp1.588.713.232, kantor cabang di Solo sebesar Rp5.830.767.262, kantor cabang di Bandar Lampung sebesar Rp2.377.922.133 dan kantor cabang di Pekalongan sebesar Rp2.309.495.259.
Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, Bank tidak
bersedia melaksanakan pembayaran dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi pembiayaan murabahah, yang saat itu berlaku belumsecaraspesifikdaneksplisitmengaturkegiatanusaha bank syariah khususnya pembiayaan murabahah sehingga diperlukan proses penafsiran.
Bank berpendapat bahwa pembiayaan murabahah adalah jasa perbankan sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dengan demikian pembiayaan murabahah dikecualikan dari pengenaan PPN. Hal ini sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan jasa dan penjualan atas barang mewah.
Dirjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi murabahah yang dilakukan oleh Bank terutang PPN karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan prinsip jual beli barang dan kegiatan transaksi murabahah tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan.
Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dari undang-undang tersebut dan paragraf penjelasannya disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar Rp25.542.431.822 dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37.649.329.708 sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari Undang-Undang tersebut.
Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang RI No.42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang RI No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-Undang RI tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.
Penghentian Sementara Penerimaan Nasabah Baru untuk Bisnis Rahn
Pada tanggal 30 November 2011, Bank Indonesia (BI) telah menghentikan sementara kegiatan Bank dalam penerimaan nasabah rahn baru dan penambahan
205PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses seleksi antara Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.
pembiayaan nasabah rahn yang sudah ada pada tanggal tersebut. Menurut BI, penghentian ini karena kebijakan dari operasional rahn Bank mengandung risiko yang cukup tinggi dan telah dimanfaatkan untuk tujuan spekulasi.
Bank telah mengambil tindakan korektif dengan penurunan saldo portofolio pembiayaan rahn, memperbaiki dan merubah kebijakan operasional rahn, sehingga Bank Indonesia memperbolehkan penyaluran kembali pembiayaan Rahn sesuai dengan surat Bank Indonesia No. 14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012.
Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran (SE) BI No.14/7/DPbS mengenai “Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah“ yang berlaku sejak 29 Pebruari 2012 yang mengatur bahwa untuk menjalankan bisnis Qardh beragun emas, Bank harus menurunkan secara bertahap pembiayaan nasabah yang memiliki saldo diatas Rp250 juta, membatasi rasio financing to value (FTV) maksimum sebesar 80% dari rata-rata harga jual 100 gram emas PT ANTAM (Persero) Tbk dan membatasi jumlah portofolio rahn maksimal sebesar jumlah terkecil antara 20% dari jumlah seluruh pembiayaan atau 150% dari modal bank (KPMM).
Bank Indonesia juga menerbitkan SE BI No.14/16/DPbS yang berlaku sejak 31 Mei 2012 mengenai “Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah“. Untuk menjalankan produk PKE tersebut Bank dilarang mengenakan biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas emas yang dijadikan agunan. Jumlah PKE maksimum Rp150 juta per nasabah. Nasabah dimungkinkan memperoleh PKE dan Rahn secara bersamaan dengan jumlah saldo secara keseluruhan Rp250 juta dan jumlah saldo PKE maksimum sebesar Rp150 juta.
Manajemen yakin bahwa efek dari SE BI ini tidak akan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan per 31 Desember 2012.
Penerapan Metode Anuitas dalam Murabahah
Pada tanggal 21 Desember 2012 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa No.84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahah (pembiayaan murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah. Fatwa tersebut mengatur bahwa pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah boleh dilakukan secara proporsional atau secara anuitas selama sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di kalangan lembaga keuangan syariah.
Atas dasar fatwa tersebut, pada tanggal 16 Januari 2013, Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-IAI) menerbitkan Buletin Teknis No. 9 untuk mengatur dan menyeragamkan penerapan metode anuitas dalam transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin Teknis No.9, transaksi murabahah yang dilakukan oleh sebagian lembaga keuangan syariah secara substansi adalah transaksi pembiayaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi untuk transaksi pembiayaan murabahah seharusnya mengacu kepada PSAK 55: “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, PSAK 50: “Instrumen Keuangan: Penyajian“, PSAK 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan“ dan PSAK lain yang relevan.
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.9 tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Laporan Tahunan 2012 206
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Pendapatan dan Biaya terkait Murabahah
Dalam akad Murabahah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menerima pendapatan diluar marjin keuntungan seperti biaya administrasi dan biaya lain terkait pembiayaan. LKS juga dapat menanggung beban yang terkait langsung dengan pembiayaan seperti biaya komisi, biaya survei dan biaya lain. Perlakuan pendapatan dan beban langsung ini belum seragam dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah, apakah diakui sekaligus dimuka sebagai pendapatan/biaya atau diakui sebagai pendapatan/biaya selama masa akad.
Kondisi ini menjadi pertimbangan bagi DSAS-IAI dalam menerbitkan Buletin Teknis No.5 untuk mengatur perlakuan pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin Teknis No.5, seluruh pendapatan dan biaya tersebut diakui selaras dengan pengakuan keuntungan murabahah sebagaimana diatur dalam PSAK 102.
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.5 tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Q. Akuntan Perseroan
Pemilihan KAP didasarkan pada daftar KAP di Bank Indonesia. KAP baru terpilih selama 4 (empat) tahun. Proses pemilihan KAP telah dibakukan dengan menerbitkan SE No.10/012/UMM, tanggal 24 Desember 2008 perihal Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kantor Akuntan Publik. Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses seleksi oleh Tim Pengadaan Jasa Audit dibantu Unit Kerja Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.
BSM telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono,Suherman&Surja(afiliasiauditorinternasional Ernst & Young (E&Y)) dengan Akuntan Publik: Benyanto Suherman (Izin Akuntan Publik No. 05.1.0973), yang beralamatkan Gedung Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt.7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 untuk melakukan audit kinerja keuangan tahun buku 2012 dengan jasa audit dan jasa atestasi lainnya sebesar Rp745.000.000,-. Penunjukan AP dan KAP berdasarkan keputusan RUPST PT Bank Syariah Mandiri tanggal 20 Juni 2012.
Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat pendapat dari DPS bahwa BUS mentaati terhadap pelaksanaan prinsip syariah. KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi dan ketentuan BI. Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses).
Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik 2010-2012
Periode Akuntan Kantor Akuntan Publik Alamat Audit Fee Opini Jasa di Luar Audit keuangan
2010 Drs. Hari Purwantono,Izin Akuntan PublikNo. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav-52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 690,000,000 Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang
- Audit Kinerja
2011 Drs. Hari Purwantono,Izin Akuntan PublikNo. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav-52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 750,000,000 Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang
- Audit Kinerja
2012 Benyanto SuhermanIzin Akuntan PublikNo. 05.1.0973
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav-52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 745,000,000 Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang
- Audit Kinerja
207PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
R. Buy Back Share and Buy Back Obligation
Merujuk pada SEBI No. 12/13/DPbS, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, tanggal 30 April 2010 yang dimaksud dengan buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bank tidak melakukan buy back shares maupun buy back obligasi selama tahun 2012.
S. Pendapatan Non-Halal dan Penggunaannya
Pendapatan non halal dan penggunaannya dalam bank syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non halal dan penggunaanya, Bank telah menginternalisasi aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam SE internal Bank mengatur :
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan dana sosial.
BSM menyalurkan dana sosial melalui Lembaga Mitra yang memiliki track record baik. Pada tahun 2012 BSM menyalurkan dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM) yang berada di bawah Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat.
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada:
a. Lembaga dimana Pengurus Bank (Dekom, Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus lembaga tersebut.
b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan pengurus Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
2. Pendapatan non halal
Pendapatan non halalmenjadi sumber dana sosial Bank yang terdiri dari:
a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi antar pihak Bank dengan pihak ketiga.
b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional.
c. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
Berikut laporan peggunaan pendapatan dan penggunaan dana sosial/kebajikan PT Bank Syariah Mandiri tahun 2012.
Laporan Tahunan 2012 208
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Cashflow Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Tahun 2012 (Dalam Rupiah)
Sumber dana kebajikan
Denda 830.667.606
Sumbangan/hibah 8.472.541
Penerimaan non halal 453.611.371
Dana sosial lainnya 481.628.334
Jumlah sumber dana kebajikan 1.774.379.852
Penggunaan dana kebajikan
Disalurkan melalui LAZNAS BSM 1.561.233.444
Jumlah penggunaan dana kebajikan 1.561.233.444
Keuntungan (kerugian) Selisih kurs 62.641.788
Kenaikan (penurunan) dana kebajikan 275.788.196
Saldo awal dana kebajikan 3.161.873.304
Saldo akhir dana kebajikan 3.437.661.500
T. Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan barang dan jasa di BSM telah dilaksanakan secara transparan, bersih dan memperhatikan aspek compliance untuk menjaga GCG, yaitu:
1. Menetapkan 3 Pilar Prinsip Procurementa. Kualitas (Quality)b. Pelaksanaan tepat waktu (Delivery on Schedule)c. Transparan dan Bersih (La-risywah).
2. Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa
Mengacu pada ketentuan dan prosedur yang berlaku, dengan memperhatikan aspek GCG dan kepatuhan:
a. Tranparansi1) Pemisahan fungsi akreditasi rekanan dan
pelaksana pengadaan barang dan jasa.2) Akreditasi rekanan sesuai kebutuhan berbasis
pada kompetensi dan past performance.3) Menyampaikan secara terbuka kepada para
rekanan mengenai ketentuan dan mekanisme yang berlaku dalam proses pengadaan barang dan jasa.
4) Melaksanakan proses tender secara terbuka, antara user, peserta tender dan panitia tender.
b. Bersih1) Mengedukasi rekanan mengenai penerapan
GCG di BSM (terutama La-Risywah) dalam setiap kesempatan aanwijzing, tender dan gathering rekanan.
2) Penegasan secara legal juga tertuang pada setiap Surat Perintah Kerja, dengan klausula: ” ..........................., bahwa seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri tidak akan menerima imbalan jasa berupa apapun sehubungan dengan penunjukkan perusahaan Saudara sebagai pelaksana pengadaan tersebut di atas”.
3) Rekanan juga telah berkomitmen dengan menandatangani dokumen ’Pakta Integritas’, dengan pernyataan: ”Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tidak memberi dan/atau menerima hadiah dalam bentuk apapun, langsung atau tidak langsung berkenaan dengan hubungan kerja sama yang dijalani”.
c. Pengawalan Prosedur pengadaan barang dan jasa
memperhatikan aspek-aspek compliance untuk menjaga GCG, antara lain dengan mekanisme penerbitan Compliance Self Assesment (CSA) untuk setiap pengadaan senilai s.d. Rp500 juta dan Compliance Certificate (CC) untuk setiap pengadaan di atas Rp500 juta yang diterbitkan oleh unit kerja kepatuhan.
3. Implementasi Prinsip GCG dalam Proses Pengadaan Barang & Jasa
a. Pakta Integritas Dimana seluruh vendor berkomitmen dengan
penyataan sebagai berikut:
Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tidak memberi dan atau menerima hadiah dalam bentuk apapun, langsung atau tidak langsung berkenaan dengan hubungan kerjasama yang dijalani.
b. Vendor Gathering
Prinsip-prinsip procurement di Bank Syariah Mandiri antara lain:a. Qualitasb. Deliveryc. Good Corporate Governance (GCG)
- Transparan yakni disampaikannya
209PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
ketentuan dan informasi tentang pengadaan Barang dan Jasa
- La Risywah- Sesuai kepada ketentuan serta prosedur
yang berlaku, pengawasan yang memadai dan selalu menerapkan dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang berlaku di PT Bank Syariah Mandiri
c. Pembukaan tender dibuka dengan terbuka di depan peserta dan panitia tender yakni Tim Pengendalian Barang dan Jasa, dengan anggota tim terdiri dari:- Corporate Banking & Treasury Director
sebagai ketua- Procurement & Services Division sebagai
Sekretaris- Accounting Division sebagai anggota- Planning Development & Performance
Management Division sebagai anggota
- Legal Division sebagai anggota- Divisi yang menggunakan Barang dan Jasa/
Project Officer sebagai anggota.
d. Setiap proses tender dilaksanakan selalu ditegaskan kepada rekanan-rekanan tentang GCG
e. Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan selalu ada pernyataan sebagai berikut:
“Perlu kami tegaskan kepada Saudara, bahwa seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri tidak akan menerima imbalan jasa berupa apapun sehubungan dengan penunjukkan perusahaan Saudara sebagai pelaksanaan pengadaan tersebut di atas”.
U. Sistem Prosedur dan Teknologi Informasi Program kerja TI yang diimplementasikan pada tahun 2012
adalah untuk mendukung rencana kerja perusahaan dalam program “Corplan” dan project “New Core Banking System (NCBS)” serta mengembangkan penggunaan TI yang telah ada. Untuk meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan, pengembangan Teknologi Informasi (TI) tahun 2012 meliputi sbb.:
1. Pengembangan Aplikasi Pendukung Service
Dalam upaya menuju “BSM Greater Ways for Greater Indonesia”, BSM meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan dukungan teknologi perbankan antara lain dengan:
a. Membangun aplikasi Complaint Management System yang digunakan untuk mencatat seluruh keluhan nasabah dan untuk mencatat proses tindak lanjut berikut penyelesaiannya.
b. Mengembangkan sistem Help Desk & Complaint Handling (Web Based) untuk memberikan layanan terbaik sesuai SLA kepada mitra kerja BSM (seperti: Remittance Company dan Cabang BSM).
c. MelakukanpenyeragamanfiturE-Channel secara bertahapsehinggasemuafiturtersediadiseluruhE-Channel.
d. Implementasi layanan sistem pembayaran offline melalui teller di cabang tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi nasabah institusi dalam mengelola keuangannya sehingga akan menambah customer base sekaligus meningkatkan corporate image sebagai bank syariah yang modern.
Dalam upaya menuju “BSM Greater Ways for Greater Indonesia”, BSM meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan dukungan teknologi perbankan.
Laporan Tahunan 2012 210
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
2. Re-engineering IT Environment secara Bertahap
a. Melaksanakan peningkatan sistem perbankan dengan transformasi CBS yang merupakan kelanjutan serangkaian proses pembangunan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules).
b. Mengembangkan business intelligence system untuk menyediakan informasi strategis yang mendukung kelancaran bisnis bank dan keputusan manajemen meliputi informasi strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank.
c. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan internet, availability bandwith manager, upgrade dan standarisasi bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk:1) Memberikan dukungan optimal pada sistem
CBS yang baru.2) Memastikan tersedianya jaringan data
24x7 sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memadai.
d. Menerapkan LanDesk, Fire-wall untuk mengamankan akses melalui fasilitas jaringan data, dan standarisasi desktop untuk dapat mencegah instalisasi aplikasi-aplikasi di luar standarisasi (termasuk aplikasi yang tidak genuine dan berlisensi).Ketiga hal tersebut diterapkan secara menyeluruh sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security.
e. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk.Seiring dengan semakin tumbuhnya bisnis BSM dan perubahan CBS, maka pelayanan IT-Helpdesk juga ditingkatkan dengan baik, antara lain dengan memperbaiki SLA pelayanan dari 30 menit menjadi hanya 3 menit, mengubah prosedur kerja dari CBS lama ke CBS baru dan mempersiapkan environment Helpdesk dari manual menjadi otomasi.
f. Menerapkan roll-out sistem jaringan komunikasi dan aplikasi.
g. Meningkatkan performance outlet BSM dengan melakukan backup link jaringan komunikasi untuk semua KC (Kantor Cabang) BSM sehingga dapat memberikan pelayanan dan service yang maksimal kepada nasabah.
3. Pengembangan Fitur-fitur E-Channel
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, BSM konsisten dalam pengembangan teknologi menggunakan E-Channel.Fitur-fituryangtelah dikembangkan antara lain:a. Host to Host dengan Bank Mandiri (payment dan
purchase). Optimalisasi sinergi H2H BSM dan Bank
Mandiri yang telah terjalin dengan baik telah dioptimalkanmelaluipengembanganfiturATMBank Mandiri, sehingga nasabah BSM selain bisamemanfaatkanfituryangtelahada,bisamendapatkanfiturlayanantambahansepertipayment dan purchasing melalui ATM dan EDC Bank Mandiri.
b. H2H BPRS, sebagai wujud kerjasama dengan BPRS, sehingga nasabah BPRS dapat memanfaatkan layanan ATM BSM.
c. Pengembangan ATM BSM sebagai acquiring Prima dimana nasabah kartu berlogo Prima dapat bertransaksi di ATM BSM.
4. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia di Bidang Teknologi Informasi
Penerapan teknologi informasi dalam perbankan juga menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai. Seiring dengan implementasi project “New Core Banking System (NCBS)”, untuk meningkatkan pemahaman terhadap aplikasi NCBS maka dilaksanakan program “training for trainer dan training for end user” kepada pegawai BSM di kantor pusat dan cabang.
Di samping itu untuk lebih fokus dalam memberikan support dan meningkatkan layanan yang lebih optimal, BSM juga telah melakukan pengembangan organisasi di bidang Teknologi Informasi yaitu IT OperationDivision dan IT Strategy & Assurance Division.
5. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, BSM meresponnya
211PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:a. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan
Direksi atas pelaksanaan project TI.b. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan
prosedur penggunaan TI. c. Menyempurnakanprosesidentifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI.
d. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user.
e. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.
f. Pengembangan organisasi TI untuk meningkatkan layanan serta menerapkan manajemen risiko tata kelola perusahaan yang baik.
g. Membangun dan mengembangkan aplikasi pendukung manajemen risiko.
h. Mengembangkan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) sebagai sarana kerja bagi unit Compliance dan penerapan budaya kepatuhan.
i. Mengembangkan GCG InformationSystem (GIS) sebagai sarana sosialisasi, implementasi serta monitoring pelaksanaan GCG di BSM
j. Mengembangkan aplikasi laporan ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) dan tingkat kesehatan Bank.
6. Strategi IT Tahun 2013 Untuk meningkatkan service quality dan mendukung
strategi perusahaan melalui program transformasi corporate plan dan new core banking system, pada tahun 2013 BSM akan melakukan antara lain:
a. Mendukung pelaksanaan Corporate Plan 2013.b. Melanjutkan proses transformasi Core Banking
System (CBS) dengan melanjutkan implementasi CBS baru iBSM tahap II serta mengintegrasikan
aplikasi-aplikasi non CBS terhadap iBSM untuk mendukung perkembangan bisnis BSM.
c. Membuat Perencanaan Strategis dan rancangan Road Map Sistem Teknologi Informasi untuk periode sampai dengan tahun 2015 yang dapat mengintegrasikan strategi bisnis Bank dengan strategi IT di BSM.
d. Mengembangkan aplikasi Map GIS(Geographic Information System) Dashboard untuk memudahkan tampilan informasi strategis dalam bentuk peta seluruh Indonesia. Tampilan informasi strategis dalam bentuk peta seluruh Indonesia ini dibutuhkan agar manajemen dapat lebih mudah memonitoring kinerja BSM secara keseluruhan sesuai posisi cabang berada.
e. Melanjutkan tahapan pengembangan dan standarisasifiturpadae-channel untuk menunjang kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
f. Melanjutkan tahapan pengembangan aplikasi E-Procurement. Seiring dengan semakin berkembangannya BSM, maka semakin banyak pula aset yang harus di-monitoring dari proses pengadaannya sampai disposal. Oleh karena itu, BSM melakukan pengembangan dan penerapan Sistem Informasi Manajemen Pengadaan (E-Procurement) untukmeningkatkanefektifitasdanefisiensi.
g. Melanjutkan penguatan IT Security dalam penerapan LanDesk, Fire-wall, dan standarisasi desktop secara bertahap.
h. Melanjutkan implementasi Backup Link jaringan di outlet BSM secara bertahap.
i. Melakukan implementasi BSM Net Banking T24 dan token dalam rangka perubahan platform BSM Net Banking dan peningkatan security transaksi BSM Net Banking.
j. Mengembangkan aplikasi ATM Monitoring untuk mengetahui informasi status mesin ATM secara online sebagai peningkatan service kepada nasabah agar lebih optimal.
k. Mengembangkan sistem kartu debit menggunakan chip nasional sesuai dengan arahan Bank Indonesia serta join jaringan Visa agar menambah jaringan ATM yang bisa diakses oleh nasabah BSM.
Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2013 dan Corporate Plan 2011 – 2015, diharapkan dapat menerapkan ”Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.
Laporan Tahunan 2012 212
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
V. Pengembangan GCG
Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus membaik terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk ketiga-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada periode 2009, 2010 dan 2011 atas Laporan keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI.
Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM dibuktikan pula pada penghargaan yang diperoleh Bank dari lembaga pemeringkat The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang menyelenggarakan program Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode 2011 yaitu penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance
1. Optimalisasi penerapan GCG. Upaya mengoptimalisasi penerapan GCG dan demi
menjaga sustainability pada industri perbankan syariah dilakukan strategi antara lain:
a. Melakukan sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada seluruh jajaran melalui akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas Banking Staff maupun program pelatihan intern lainnya yang diselenggarakan Bank.
b. Mengembangkan aplikasi GCG Information System (GIS) sebagai sarana sosialisasi, implementasi serta monitoring pelaksanaan GCG di BSM.
Aplikasi GIS tersebut terdiri dari:1) Self Assessment pelaksanaan GCG2) Self Assessment pelaksanaan CoC3) Annual Disclosure4) Index GCG triwulanan
c. Menyempurnakan infrastruktur GCG. Melakukan pemisahan fungsi antara operasional/
bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi guna menghindari adanya benturan kepentingan dari kegiatan Bank.
d. Melakukan konsolidasi pelaporan GCG ke Bank Mandiri sebagai perusahaan anak yang turut mengembangkan GCG bersama Mandiri Group.
e. Mengimplementasi Prinsip-prinsip GCG TARProF (Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness) dilakukan secara konsisten guna meningkatkan corporate image dan daya tarik investor, meningkatkan hasil scoring GCG, meningkatkan kualitas layanankepadanasabah,efektifitasbiaya(BO/PO), pertumbuhan bisnis jangka panjang dan penghargaan asing serta domestik yang diperoleh Bank.
f. Bank terus melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan komitmen kepatuhan terhadap penerapan Peraturan Bank Indonesia terkait pelaksanaan GCG di perbankan syariah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan kewajiban menerapkan prinsip-prinsip GCG TARproF di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari bagi jajaran Bank.
g. Meningkatkan semangat belajar pegawai untuk mewujudkan Bank sebagai perusahaan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge based company) melalui refreshment test bagi seluruh pegawai. Refreshment test ini merupakan salah satu feedback bagi manajemen untuk mengetahui kemampuan pegawai Bank terkait pekerjaannya. Pemahaman pegawai menjadi penting bagi manajemen untuk memastikan jajaran pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan sistem dan prosedur yang berlaku, bukan berdasarkan kebiasaan.
h. Penguatan budaya Whistle Blowing System Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat
berasal dari pihak internal Bank sendiri dan itu akan mempengaruhi citra (image) Bank. Untuk itu, Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah dan memberantas fraud bersama-sama melalui mekanisme sistem pelaporan secara langsung dan rahasia (i-Blow system). Pelaporan melalui i-Blow dibangun untuk menjadi budaya yang dilakukan jajaran Bank.
213PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Untuk menjadi bank syariah terpercaya, BSM terus menjaga kompetensi dan integritas.
i. Penguatan Skill dan Kompetensi bagi Manajemen dan Jajaran Pegawai, 1) Manajemen memberikan kesempatan kepada
jajaran pegawai BSM untuk mengembangkan diri dan potensi melalui pelatihan yang diadakan secara internal Bank maupun eksternal terkait dengan tugas dan tanggung jawab jajaran pegawai. Bank juga membiayai pendidikan lanjutan (S2 atau S3) kepada jajaranpegawaiyangmemenuhikualifikasi.
2) Peningkatan kompetensi awareness GCG pegawai via e-learning.
BSM terus meng-upgrade kompetensi jajaran pegawai melalui sistem belajar mandiri yaitu program e-learning, dimana jajaran pegawai wajib membaca materi yang kemudian dilakukan tes secara online.
3) Peningkatan skill management (antara lain sustainability report) dari pihak internasional yang memiliki kapabilitas terbaik dan sudah diakui dunia.
j. Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal yang memiliki hubungan terhadap kelangsungan usaha Bank untuk mewujudkan BSM “Clean”.1) Tahun 2012 Bank telah melakukan sosialisasi
kepada pihak vendor dan rekanan yang telah melakukan kerja sama dengan Bank dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam acara Business Gathering. Dalam kesempatan tersebut, Bank memberikan informasi dan masukan bagi pihak vendor dan rekanan untuk membudayakan ”La Risywah”
yang diterapkan Bank yaitu tidak memberikan hadiah/imbalan/bingkisan dalam bentuk apapun kepada jajaran pegawai Bank.
2) Sosialisasi juga diberikan kepada nasabah untuk melakukan edukasi bagi pegawai dan nasabah a.l. dalam memahami produk Bank menuju profesionalisme yang berkelanjutan.
3) Manajemen Bank akan memberikan edukasi berupa workshop dalam rangka meningkatkan profesionalisme nasabah terhadap corporate value. Artinya, Bank mengharapkan agar nasabah menolak dan melaporkan kepada Bank apabila terdapat pegawai Bank yang meminta dan melakukan tindakan tidak terpuji yang akan merugikan nasabah maupun Bank.
k. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank. Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/
PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, GCG mendorong Bank untuk mewujudkan budaya kepatuhan Bank dengan memberikan pembinaan kepatuhan atas perilaku patuh pegawai cabang. Dengan perilaku patuh dari jajaran Bank tentunya akan terwujud penerapan prinsip-prinsip GCG yang terimplementasi dengan baik.
l. Pelaksanaan CSR menuju BSM Clean dan Go Green. Program-progam Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar terus menerus
Laporan Tahunan 2012 214
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
dilakukan dan dikembangkan guna kesejahteraan bersama. Penguatan CSR secara berkesinambungan dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Bank. Kedepannya, Bank akan membentuk bagian tersendiri guna mengoptimalkan peranan CSR menuju BSM ”Clean dan Go Green” mendukung negeri tercinta ini untuk mewujudkan ”Green Banking” dalam wujud nyata.
2. Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Pada tahun 2012 Bank mengikuti program
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute Corporate Governance (IICG) dengan mengangkat tema “GCG dalam Perspektif Risiko”. Program CGPI merupakan program penilaian persepsi stakeholders atas pelaksanaan GCG di BSM yang dilakukan secara independen. Bank memandang perlu untuk mengikuti program tersebut untuk mengetahui bagaimana persepsi stakeholders atas pelaksanaan GCG di BSM secara objektif. Program CGPI dilaksanakan melalui jajak pendapat terhadap stakeholders, kriteria penilaian yang dilakukan IICG terbagi atas:
a. Self Assessment; proses penilaian obyektif terkait penegakkan GCG dalam perspektif risiko melalui pengisian kuesioner oleh responden yang meliputi stakeholders perusahaan baik internal maupun eksternal.
b. Kelengkapan dokumen; persyaratan pemenuhan dokumen terkait penerapan GCG dan pengelolaan risiko Bank.
c. Pembuatan makalah; paparan yang merefleksikanupayaperusahaandalammenegakkan GCG dalam perspektif risiko.
d. Observasi; tahapan kunjungan formal dari tim penilaiCGPIuntukmelakukanklarifikasidanmemastikan temuan data dan informasi yang didapatkan pada 3 tahapan penilaian CGPI kepada organ Bank dan manajemen terkait kondisi faktualnya.
Program CGPI 2012 merupakan program penilaian eksternal pertama kali yang BSM ikuti. Pada kesempatan pertama kalinya keikutsertaan BSM dalamprogram CGPI BSM langsung memperoleh predikat “The Most Trusted Company” atau predikat Sangat Terpercaya”. Hasil ini memacu semangat
Bank untuk terus menguatkan pelaksanaan GCG di Jajaran Bank dan memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage) dengan memberikan sumber daya terbaik, ide terbaik, strategi terbaik, model bisnis terbaik, kolaborasi terbaik dan sebagainya.
3. Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Pada hakekatnya optimalisasi dan pengembangan
prinsip-prinsip GCG yang diterapkan BSM mencakup 5 (lima) azas yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut:
a. Transparency;1) Pengelolaan Homepage;2) Penggunaan sarana intranet dan forum doa
pagi setiap Senin untuk seluruh jajaran BSM;3) Pengembangan Tim Mediasi Perbankan
BSM;4) Publikasi Laporan Keuangan &Self
Assessment pelaksanaan GCG pada media massa, Annual Report dan homepage Bank;
5) Publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi hasil secara berkala melalui brosur/leaflet untuk nasabah;
6) Pengungkapan remunerasi pengurus BSM dalam laporan GCG;
7) Tata tertib kerja bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS);
8) Up dating ketentuan internal dalam Bank SE di intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM;
9) Pengungkapan internal fraud > Rp100 juta dalam laporan GCG.
b. Accountability;1) Pelaksanaan RUPS (Tahunan dan Luar
Biasa);2) Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite,
Pejabat Eksekutif dan pihak terkait;3) Penerapan Balanced Scorecard (BSC) untuk
pengelolaan kinerja;4) Cost Efficiency di seluruh unit kerja;5) Penilaian bulanan dan triwulanan melalui
monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang;
215PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
6) Performance Contract dan Performance Appraisal untuk seluruh pegawai;
7) Pembinaan unit kerja BSM sesuai kinerjanya setiap hari Senin pagi
c. Responsibility;1) Pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE
internal;2) Kepatuhan terhadap berbagai ketentuan
regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN, dsb);
3) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS BSM UMAT a.l. Zakat, Infaq, Sodaqoh, Qardhul Hassan, kegiatan donor darah pegawai BSM setiap triwulanan, santunan anak yatim sekali dalam sebulan, beasiswa, khitanan massal untuk kalangan tidak mampu dan pemberian buku ke sekolah-sekolah melalui program Smart Parenting, santunan untuk korban bencana alam;
4) Penyelenggaraan SISKOHAT;5) Penyaluran pembiayaan UKM & Mikro;6) Pengiriman ketentuan internal ke BI7) Pelayanan dan perhatian terbaik kepada
nasabah.
d. Professional;1) Penerbitan Risk Opinion, Compliance
Certificate, Compliance Review, Compliance Opinion/Note;
2) Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko (KMR);
3) Penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan Keuangan;
4) Pemeriksaan dari Bank Mandiri, SKAI-BSM;5) Penguatan Satuan Kerja Kepatuhan dan
Manajemen Risiko;6) Penyelenggaraan tender melalui Tim
Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ);
7) Pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, Auditor Eksternal;
8) Penunjukan Komisaris dan Pihak Independen dalam Komite-Komite;
9) Peningkatan kualitas (skill) pegawai Bank;10) Kompetensi pegawai sesuai Job Description
masing-masing.
e. Fairness;1) Implementasi Human Capital Strategy;2) Pemberian reward pegawai a.l. Tunjangan
Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus;
3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi karyawan bermasalah (fraud);
4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja;
5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/bagi pegawai/Cabang yang berprestasi;
6) Pelaksanaan program screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga;
7) Penyelenggaraan tender a.l. Program Assessment Center Pegawai.
8) Equal treatment kepada Stakeholders.
W. Nilai-Nilai Perusahaan
BSM telah memiliki dan menetapkan budaya perusahaan (corporate culture) dalam rumusan nilai-nilai perusahaan yang disebut BSM shared value “ETHIC” (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008). BSM Shared Values “ETHIC” terdiri dari Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Bank menjabarkan BSM Shared Values “ETHIC” ke dalam 17 perilaku utama.
BSM shared value “ETHIC” selalu menjadi landasan dalam berperilaku sehari-hari. ETHIC menjadi “warna” bagi seluruh insan BSM dalam membangun Budaya Perusahaan. Di BSM, nilai-nilai ETHIC dibungkus oleh pondasi Memaknai Kerja yang ditamankan oleh seluruh pegawai BSM. Seluruh pegawai BSM Memaknai Kerja sebagai ladang Jihad dan dakwah.
Selama tahun 2012 BSM telah melakukan internalisasi nilai-nilai perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain:
1. Spirit of the Week.
Merupakan pembahasan perilaku utama (core behavior) dari ETHIC yang dilaksanakan dalam Forum Doa Pagi setiap Senin yang dihadiri oleh jajaran Direksi serta pegawai Kantor pusat,
Laporan Tahunan 2012 216
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
diperdengarkan pula oleh seluruh pegawai Kanwil, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
2. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan.
3. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan Kegiatan besar BSM.
4. Modul-modul training pegawai.
5. BSM Front Liners Competition.
Merupakan kompetisi untuk front liner di seluruh Indonesia dari mulai Teller, Customer Service sampai Security. BSM Front Liners Competition memberi penghargaan bagi para front liners BSM yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah maupun pihak ke tiga lainnya.
6. BSM Bussiness Model Competition.
Merupakan kompetisi ide inovasi di bidang business model yang ditujukan kepada stakehlolders BSM untuk mendapatkan ide terbaik yang dapat membangun pencapaian cita-cita Greater Indonesia for Greater Civilization. Dengan diadakannya BSM Bussiness Model Competition maka didapatkan ide inovasi business model yang genuine, kreatif, dan terbaik yang mampu menciptakan disruptive market structure dan menguatkan BSM bisnis strategi sehingga mendukung pencapaian aspirasi BSM menjadi Top 10 Bank di 2015.
7. BSM Corporate Social Responsibility.
Sebagai perwujudan kepedulian BSM kepada stakeholdersnya secara luas baik terhadap kemanusiaan maupun lingkungan, BSM melakukan berbagaiaktifitassosial(CSR)antaralain:
a. Program Kemitraan. Menciptakan kemandirian masyarakat dalam
mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang berupa pemberian bantuan permodalan dan sarana kerja.
b. Program Bina Lingkungan. Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pemberian beasiswa bagi keluarga tidak mampu, bantuan pembangunan/renovasi masjid, madrasah, dan sarana umum lainnya, santunan kepada para dhuafa, bantuan kesehatan, khitanan masal, donor
darah, dan sebagainya yang dilaksanakan oleh Kantor Pusat dan Cabang di berbagai daerah.
c. BSM Lets Read. Secara rutin BSM kantor pusat melalui
Readers Club mengadakan acara bedah buku dengan beraneka ragam topik atau tema. Bedah buku juga diadakan secara berkala di kantor-kantor cabang dan cabang pembantu. Salah satu kegiatan BSM Lets Read yang bersejarah adalah menyelenggarakan Bedah Buku secara serentak di Kantor Pusat dan 123 Kantor Cabang. Kegiatan ini memperoleh predikat Rekor Dunia MURI sebagai “Bedah Buku Serentak di Tempat Terbanyak”
e. BSM Edu Award. Memberikan penghargaan kepada para
pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat, baik pendidik formal maupun informal. BSM Edu Award diadakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan Milad BSM.
f. UMKM Award. Memberikan apresiasi pada nasabah UMKM
atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi debitur di BSM. BSM UMKM Award diadakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan Milad BSM.
8. BSM Club
Bank Syariah Mandiri memenuhi kebutuhan pegawainya untuk mengekspresikan diri. Melalui wadah BSM Club pegawai dapat mengembangkan minat/hobi serta bakat dalam berbagai kegiatan seperti Readers Club, Smiling Club, Photography Club, Adventure Club, BSM Sports Club dengan berbagai macam cabang olahraga serta Ikatan Istri Karyawan Syariah Mandiri (KARISSMA).
BSM Club ini telah mengadakan berbagai macam kegiatan dengan nilai perusahaan ETHIC sebagai landasannya. Diantaranya adalah Bedah buku setiap satu bulan sekali, Public Speaking Competition, pelestarian lingkungan, santunan ke berbagai lembaga sosial dan lain-lain.
9. Internalisasi buku Memaknai Kerja “Turning Values into Action”
Sebagai internalisasi Memaknai Kerja, dilaksanakan rangkaian program Turning Values
217PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Into Action. Rangkaian program ini adalah bedah buku bagi seluruh unit kerja, refreshment test buku memaknai kerja serta kompetisi resensi buku memaknai kerja. Diharapkan dengan rangkaian program ini seluruh pegawai BSM dapat menginternalisasi dan mengimplementasi makna kerja dan ETHIC menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
10. Culture & One Mandiri (Sinergi perusahaan-perusahaan anak dengan Bank Mandiri).
BSM secara aktif melakukan penyelarasan nilai-nilai dengan Bank Mandiri serta mengikuti kegiatan Bank Mandiri yang melibatkan perusahaan anak. Hal ini untuk memperkuat sinergi dan aliansi antara Bank Mandiri dengan anak-anak perusahaan. Tujuan dibuatnya konsep Culture & One Mandiri adalah agar setiap perusahaan anak Bank Mandiri mempunyai budaya yang selaras (in-line) dengan Bank Mandiri.
Di samping itu, Culture & One Mandiri juga bertujuan untuk menghilangkan shallow mentality di antara Mandirians (seluruh insan Mandiri beserta anak perusahaan) dan mengaktifkan one stop service untuk semua produk bank dan keuangan dalam One Mandiri Financial Institution. Adapun prestasi yang diraih oleh BSM adalah:
a. Menjuarai acara Change Agent Sharing Forum (CASF) kategori “The Best Role Model”.
CASF merupakan forum bagi Change Agent Bank Mandiri di masing-masing unit kerja untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mengimplementasikan program Budaya di unit kerja. Acara ini merupakan ajang bagi masing-masing unit kerja menyampaikan progress report pelaksanaan budaya yang telah direncanakan pada awal tahun. BSM secara aktif mengikuti kegiatan CASF di 7 kota dan menjuarai kategori ”The Best Role Model” yakni peran pimpinan perusahaan dalam mendukung serta menjadi contoh dalam penerapan budaya perusahaan.
b. Menjuarai Mandiri Excellence Awards (MEA) kategori “Culture Execution Award”.
Mandiri Excellece Award (MEA) adalah ajang
pemberian penghargaan kepada para pegawai Mandiri terbaik dalam hal implementasi budaya, Service Excellence, Best Employee, Aliansi, Monitoring, Data Quality, Community Development dan inovasi, merupakan program tahunan dari lima Group dan satu Direktorat. Dalam MEA 2012 yang melibatkan perusahaan anak, BSM menjuarai The Best Culture Execution Award diantara perusahaan anak lainnya.
Kegiatan-kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa BSM terus mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan untuk mendukung cita-cita BSM menjadi Bank Syariah yang dominan dan top 10 teratas diantara bank komersil di Indonesia.
Nilai-nilai perusahaan (ETHIC) saat ini berkembang dan mengarah menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
X. Kode Etik (Code of Conduct)
Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good Corporate Governance (GCG) atau merupakan penjabaran GCG dalam praktek berupa etika perilaku seluruh jajaran Bank kepada Stakeholders. CoC adalah aktivitas sehari-hari dan per kasus seseorang berperilaku kerja. Tegaknya CoC akan menunjang berjalannya perusahaan dalam menerapkan prinsip GCG. Prinsip-prinsip Corporate Governance tidak akan berarti tanpa didukung oleh konsistensi penerapan CoC yang optimal.
1. Isi Code of Conduct BSM Sejak tahun 2002, BSM telah memiliki Code of
Conduct yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua pihak baik rekan sekerja, kalangan internal BSM maupun hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator.
Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of Conduct BSM antara lain: a. Definisi
Laporan Tahunan 2012 218
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
b. Tujuan dan Sasaranc. Budaya Sifatd. Benturan Kepentingan (conflict of interest)e. Kerahasiaan f. Penyalahgunaan jabatang. Perilaku Insidersh. Integritas dan Akurasi Datai. Integritas Sistem Perbankanj. Pengelolaan Rekening Pegawaik. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure).l. Sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan.m. Pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhirann. Penutup.
2) Pemberlakuan dan Penerapan Code of Conduct
Code of Conduct BSM berlaku bagi seluruh jajaran
BSM dan seluruh level organisasi BSM baik Dewan Komisaris, Direksi, DPS dan seluruh pegawai BSM.
Keberhasilan penerapan CoC yang baik dimulai dari konsistensi pucuk pimpinan Bank untuk mendukung pelaksanaan penerapan CoC itu sendiri. Dukungan dari manajemen BSM sebagai role model bagi perilaku jajaran Bank diwujudkan dalam bentuk penerbitan buku “Memaknai Kerja” oleh Direktur Utama Bank yang merupakan konsistensi beliau dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan mengedepankan share values ETHIC. Dengan membaca buku tersebut jajaran Bank dapat dengan mudah menginternalisasi ETHIC yang ada di perusahaan ini. Masing-masing jajaran Bank memiliki kontribusi terhadap perkembangan usaha Bank.
Dengan kesadaran dalam diri masing-masing jajaran Bank bahwa mereka adalah kader-kader utama dan bisa diandalkan dalam mengusung peradaban di Indonesia, tentunya tujuan perusahaan akan tercapai jika jajaran Bank memiliki komitmen untuk membangun perusahaan dan menjadikan yang terbaik dari setiap langkah-langkah jajaran Bank.
Penerapan etika perilaku dalam Code of Conduct
terdiri dari aspek:a) Benturan Kepentingan (Conflict of Interest);
jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
b) Penyalahgunaan Jabatan; jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung terkait kegiatan bisnis Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan pihak lainnya.
c) Kerahasiaan; jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diterima hanya diperuntukkan bagi kalangan intern, data nasabah dan memahami prosedur penyebaran informasi kepada pihak lain.
d) Perilaku Insider; jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia dilarang mengambil keuntungan untuk diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya.
e) Integritas dan Akurasi Data; jajaran Bank dilarang melakukan kecurangan dengan memanipulasi data atau informasi untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya dan wajib menyampaikan data laporan secara benar.
f) Integritas Sistem Perbankan; jajaran Bank wajib mencurigai dan melakukan tindakan preventif dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat melemahkan integritas sistem perbankan.
g) Pengelolaan Rekening Pegawai; rekening pegawai wajib dikelola dengan baik tanpa ada penyalahgunaan rekening untuk transaksi yang tidak wajar.
h) Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure); jajaran pegawai terutama minimal setingkat officer wajib mengisi pernyataan tahunan mengenai pelaksanaan Code of Conduct periode tahunan
i) Pernyataan La Risywah; jajaran Bank dan pihakterafiliasi/terkaitBSMdilarangmenerimahadiah/imbalan dan bingkisan dalam bentuk apa pun dari pihak nasabah/ rekanan/pihak ketiga lainnya. Ketentuan larangan dalam bentuk surat pernyataan pada proses pembiayaan nasabah maupun poster Code of Conduct yang harus ditempatkan pada lokasi strategis.
3) Penyebaran Code of Conduct Penerapan Code of Conduct harus diberikan secara
terus menerus (kontinyu) untuk mendapatkan pelaksanaan secara optimal dari jajaran Bank. a) Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat
penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan dari kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru mendapatkan pemahaman lebih mengenai CoC pada saat in class perbankan syariah.
b) Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan
219PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
surat pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/hadiah dalam bentuk apa pun kepada jajaran Bank.
c) Proses pembiayaan dilengkapi pula dengan pemenuhan persyaratan lembar persetujuan Dewan Komisaris bagi penyaluran dana kepada Pihak Terkait.
d) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
e) Menyebarkan memo kepatuhan selama periode tahun berjalan melalui Divisi terkait untuk memberikan reminder kepada jajaran Bank terkait pelanggaran CoC yang telah terjadi dan masukan kepada jajaran Bank untuk menghindarinya.
f) Membudayakan tujuh belas perilaku utama (core behaviour) shared values BSM ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) pada setiap pelaksanaan doa pagi oleh jajaran BNK. Hal ini, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan penuh tanggung jawab serta bekerja secara profesional.
Pada tahun 2012 Bank tengah mempersiapkan Kode Etik Kepatuhan bagi jajaran Bank dan jajaran Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dalam mendukung pelaksanaan Budaya Kepatuhan Bank. Kode Etik Kepatuhan adalah nilai dan perilaku standar yang wajib dilaksanakan oleh pegawai. Hal ini, cerminan dari implementasi Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Piagam Kepatuhan Bank telah terbit melalui SE
internal pada tahun 2011, dimana Piagam Kepatuhan merupakan dokumen kepatuhan Bank yang dibuat untuk menjadi acuan bagi Unit Kerja dalam penerapan Budaya Kepatuhan dan Fungsi Kepatuhan. Penerapan Fungsi Kepatuhan bertujuan untuk memitigasi risiko kepatuhan akibat perkembangan kompleksitas kegiatan dan usaha Bank.
4) Mekanisme Code of Conduct
Sepanjang tahun 2012, Bank terus mengoptimalkan penerapan Code of Conduct dengan tetap menekankan gerakan La Risywah, No Kick Back
dan No Special Payment yang melarang insan Bank untuk menerima imbalan dalam bentuk apapun saat berhubungan dengan sesama pegawai, nasabah maupun rekanan Bank. Sosialisasi Code of Conduct (CoC) diwujudkan dalam periode tahun 2012 optimalisasi pelaksanaan CoC Bank dengan beberapa hal sbb.:a) Penandatanganan komitmen terhadap CoC yang
diperbaharui secara berkala setiap tahun.b) Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik
di Kantor Pusat maupun Cabang/outlet Bank, forum Reading & Discussion serta program Basic Training untuk pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan MMDP untuk peningkatan Leadership.
c) Penandatanganan poster ”La Risywah” bagi seluruh Kepala Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
d) Sosialisasi perilaku CoC (gerakan “La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment”) dilakukan pula kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank, yaitu dengan mewajibkan nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak memberikan’ imbalan/hadiah kepada jajaran pegawai Bank dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses pembiayaan.
e) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
5) Penegakan Code of Conduct
Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan tembusan ke Human Capital Division, sedangkan untuk pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka laporan disampaikan ke Human Capital Division. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut.
Bank selalu melakukan monitoring atas penerapan Code Of Conduct sepanjang tahun terutama pada jajaran pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan, benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan La Risywah, no kickback,
Laporan Tahunan 2012 220
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
no special payment. Selain itu, Bank juga melakukan penandatanganan pernyataan komitmen terhadap penerapan GCG dan Code of Conduct terutama oleh Kepala Unit Kerja seluruh Indonesia.
Penerapan Code of Conduct di Kantor Cabang antara lain dilakukan dengan:a) Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam
memberikan teladan, memastikan adanya pemahaman atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang disupervisinya, memeriksa kembali (re-check) setiap transaksi (posting) operasional yang dilakukan.
b) Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset Bank.
c) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesc masing-masing.
d) Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengedepankan kepentingan Perusahaan dari pada kepentingan pribadi.
e) Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan oleh pegawai melalui media Kotak Pos Fraud
f) Koordinasi Network Division (NWD) dengan Human Capital Division (HCD) untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila pelanggaran CoC.
Y. Whistle Blowing System
Fraud (kecurangan) dapat terjadi di Bank melalui pihak eksternal maupun internal Bank. Fraud yang dilakukan jajaran Bank dapat mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi citra (image) Bank yang berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran maupun kelangsungan usaha Bank secara keseluruhan.
Manajemen BSM mendorong jajaran BSM berperan aktif mencegah bahkan memberantas dan “memusuhi” fraud secara bersama-sama melalui komitmen bersama bahwa “fraud adalah musuh BSM”.
Wujud keseriusan BSM memberantas fraud adalah adanya sarana pelaporan Whistle Blowing System (i-BLOW) yang dipergunakan jajaran BSM untuk melaporkan setiap menemukan dan melihat perbuatan fraud yang dilakukan oleh jajaran BSM. Whistle Blowing System (i-BLOW) dirancang sebagai sarana pelaporan berbasis IT yang bersifat confidential untuk memudahkan jajaran BSM melaporkan setiap kejadian internal fraud tanpa harus merasa takut karena kerahasiaannya terjaga.
Whistle Blowing System (i-BLOW) menjadi sarana pelaporan penting bagi jajaran BSM untuk membasmi fraud yang dilakukan internal BSM, sehingga kejadian/kasus dapat ditekan menjadi ke arah Zero Fraud.
Nasabah Pendanaan/ Pembiayaan, Rekanan/
vendor BSM
Produk Pembiayaan/pendanaan
BSM
Proses Transaksi Nasabah
Pembiayaan
Ya
Tidak
a. La Risywah
b. No Kick Back
c. No Special Payment
Proses Transaksi Nasabah
Pendanaan
Punishment bagi pegawai
STOPPembuktian Pelanggaran
CoC proses pemilihan
hingga tender dengan Rekanan/
vendor
Proses Pembuktian Pelanggaran
CoC
Tidak
Ya
Proses Pembiayaan/Pendanaan
Berlanjut
Alur Penegakan Code of Conduct
221PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
1) Tujuan Whistle Blowing System (i-Blow)
a) Menerapkan Whistle Blowing System (i-Blow) sebagai salah satu bentuk mekanisme pengawasan melekat jajaran Bank.
b) Meminimalisir terjadinya fraud berulang dalam aktivitas operasional jajaran Bank.
c) Menjaga citra (image) Bank sebagai perusahaan yang sehat dan menjalankan GCG di mata Stakeholders.
d) Menghindarkan BSM dari berbagai risiko (operasional, pembiayaan, legal, compliance maupun reputasi) yang dapat menimbulkan kerugianfinansialdannonfinansial.
2) Pelaporan Pelanggaran
Dengan komitmen seluruh jajaran Bank untuk memerangi fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran Bank untuk menyampaikan laporannya melalui Kotak Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya. Mekanisme WBS dilakukan melalui:a) Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan
aplikasi online dan realtime dalam mendukung fungsi kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan Compliance Procedure.
b) Operational Risk Management Information System (ORMIS), merupakan sistem aplikasi untukmengidentifikasi,me-monitor dan memitigasi kejadian risiko operasional BSM.
c) Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP), merupakan daftar catatan seluruh
pelanggaran yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor Cabang.
d) Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK, ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masing-masing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit.
3) Penanganan Pengaduan dan Pengelola i-Blow
a) Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan dengan mengisi data ke dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan.
b) Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Compliance Division (CPD). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya.
c) CPD menginformasikan laporan fraud kepada Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjuti melalui pemeriksaan.
d) PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil ke CPD.
e) CPD membuat laporan insidentil dari PKP untuk disampaikan ke Compliance Director.
f) Information System Division (ISD) menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud.
g) Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) melakukan investigasi atas dasar laporan insidentil PKP yang telah mendapat disposisi dari Compliance Director.Tabel Contoh Pelaporan - Whistle Blowing System
(i-BLOW)
No. Uraian Kasus
1. Internal Fraud Meminta uang untuk proses pembiyaan kepada nasabah secara terang-terangan kepada nasabah
2. Eksternal fraud Nasabah memberikan uang kepada pegawai yang memroses pembiayaan.
3. Kegagalan sistem. Data anggota keluarga yang sudah tercatat di HRIS tidak ada, sehingga klaim pengobatan kesehatan anak pegawai tertolak.
4. Kegagalan transaksi dan manajemen operasional User Operation Manager (OM) dipakai oleh bawahan saat OM sedang cuti
5. Kegagalan hubungan ketenagakerjaan & keamanan kerja
Pejabat otorisasi sering terlambat masuk kerja sehingga menghambat pelayanan kepada nasabah saat operasional transaksi berjalan.
6. Kegagalan praktek bisnis, produk dan hubungan dengan klien Pencairan pembiayaan tidak dipergunakan sesuai tujuan (side streaming)
Laporan Tahunan 2012 222
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
h) IAD membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus.
i) IAD menyampaikan LHA Khusus kepada President Director.
j) IAD menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi President Director) kepada Human Capital Division (HCD) untuk tindaklanjut terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan pelanggaran.
k) HCD bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP) melakukan rapat dan/atau sidang terhadap pegawai yang melanggar kedisiplinan.
4) Perlindungan bagi Whistleblower
Bank (Information System Division (ISD)) menjamin kerahasiaan seluruh data Kotak Pos Fraud terkait dengan materi pengaduan pelanggaran, pelapor maupun terlapor. Bank memberikan perlindungan hukum kepada whistleblower.
5) Hasil Penanganan i-Blow
a) Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera dilaporkan oleh CPD kepada Compliance Director.
b) Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh IAD.
c) Pemeriksaan yang dilakukan oleh IAD diharapkan akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama yang sesuai dengan ketentuan bank dengan mengedepankan independensi, profesionalisme
danobjektifitas.d) Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri
atau mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut atau untuk menghindari hukuman dari TPP.
5) Implementasi Whistle Blowing System
BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari Stakeholders di luar Bank sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Bank dapat dihindari.
Implementasi laporan Pengaduan - Whistle Blowing System (i-BLOW) Tahun 2012
No. Uraian Jumlah Laporan
1. Laporan Masuk 482. Tindak Lanjut laporan:
a. Internal Audit Division 4b. Pendalaman PKP 41c. Tidak ditindaklanjuti 1d. Proses di HCD 2
3. Jenis kasus yang masuk:a. Internal fraud 25b. Eksternal fraud 5c. Kegagalan sistem 2d. Kegagalan transaksi dan manajemen
operasional 3
e. Kegagalan hubungan ketenagakerjaan & keamanan kerja 8
f. Kegagalan praktek bisnis, produk dan hubungan dengan klien 5
Aplikasi Whistle Blowing System (i-Blow)
223PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Keterangan flowchart:1. Jajaran BSM yang melihat atau menemukan
perbuatanfraud melaporkan (ke sistem) dengan mengisi data ke dalam i-BLOW pada folder SlK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai.
Data pada, BLOW secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Compliance Division (CPD). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya.
2. CPD memproses laporan tersebut dan melakukan konfirmasikepihakterkait.
3. CPD meneruskan laporan tersebut ke Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD).
4. IAD melakukan investigasi atas dasar laporan CPD dan membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan HasilAudit (LHA) Khusus. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama dengan tembusan ke Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
5. IAD menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama) kepada Divisi terkait.
6. Human Capital Division (HCD) menindaklanjuti rekomendasi IAD terkait kepegawaian yang melakukan pelanggaran.
Z. Praktik Bad Corporate Governance
No Keterangan Praktik
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari Nihil lingkungan
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Nihil entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Nihil
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan PSAK Nihil
Pegawai
Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan
iBLOWdi SIK CPD
IADLHA
Khusus
DirekturUtama
HCD
(1) (2)
(3)
(4) (6)
(5b)
(5a)
Flowchart Mekanisme Whistle Blowing System
Laporan Tahunan 2012 224
Kalkulator Manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
Sistem Pengendalian Internal
PT Bank Syariah Mandiri
Pengendalian Intern yang efektif dapat meningkatkan ketelitian dan tanggung jawab pegawai dan pejabat BSM, mendorong budaya risiko (risk culture) yang memadai serta mempercepat proses identifikasi terhadap praktek perbankan yang tidak sehat melalui early warning system yang tepat.
225PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 226
Sistem Pengendalian Internal
PT Bank Syariah Mandiri
Sistem pengendalian intern merupakan komponen penting dalam tata kelola dan menjadi dasar kegiatan operasional Bank yang sehat, prudent dan aman. Untuk
memastikan bahwa proses pengendalian intern, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan telah berjalan dengan memadai dan berfungsi secara efektif, BSM membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang saat ini bernama Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD).
Unit Kerja Audit Intern berperan sebagai strategic business partner dengan menjalankan fungsi assurance dan consulting bagi semua tingkatan manajemen guna mendorong pencapaian tujuan dan sasaran bank. Dalam menjalankan peran tersebut, Unit Kerja Audit Intern mengacu pada Standar Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB) dan menggunakan pendekatan metodologi risk-based audit.
A. Sistem Pengendalian Internal Bank
Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis) guna:1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan.2. Menjamin tersedianya laporan yang akurat.3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku.4. Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
5. Meningkatkanefektifitasorganisasidanmeningkatkanefisiensibiaya.
Unit Kerja Audit Intern bertanggung jawab terhadap terselenggaranya sistem pengendalian intern bank dengan:
1. Mengevaluasiefektifitassistempengendalianintern secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional bank.
2. Berperanaktifdalammeningkatkanefektifitaspenerapan sistem pengendalian intern sesuai sasaran yang telah ditetapkan bank.
3. Melaksanakan audit berbasis risiko (risk-based audit) secara independen dan obyektif.
Dalammelakukanevaluasiterhadapefektifitassistempengendalian intern, Unit Kerja Audit Intern telah menggunakan pendekatan 8 komponen COSO-ERM Framework yaitu: Internal Environment, Objective Setting,
Internal Audit & Anti Fraud Division
227PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information and Communication System dan Monitoring Activities.
Pengendalian Intern yang efektif dapat meningkatkan ketelitian dan tanggung jawab pegawai dan pejabat BSM, mendorong budaya risiko (risk culture) yang memadai sertamempercepatprosesidentifikasiterhadappraktekperbankan yang tidak sehat melalui early warning system yang tepat.
B. Piagam Audit Internal
Unit Kerja Audit Intern memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang digunakan sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM.
C. Visi dan Misi Unit Kerja Audit Intern
1. Visi:
Menjadi auditor profesional yang memberikan rasa aman kepada stakeholder.
2. Misi:
a) Mendorong pelaksanaan sistem pengendalian intern di seluruh unit kerja untuk mendukung terciptanya Good Corporate Governance (GCG).
b) Melaksanakan aktivitas audit dengan sistem yang terstandarisasi sesuai ISO 9001:2008
Quality Management System.c) Melakukan peningkatan profesionalisme secara
kesinambungan (continuous improvement) agar setiap penyimpangan dapat terdeteksi.
D. Tujuan Unit Kerja Audit Intern
Unit Kerja Audit Intern memiliki tujuan untuk:1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam
mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat;
2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat.
E. Fungsi Unit Kerja Audit Intern
Unit Kerja Audit Intern bertugas untuk membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengendalian terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan operasional Bank dengan cara: 1. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan (on-site) dan pemantauan (off-site);
2. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen;
3. Mengidentifikasikansegalakemungkinan untuk memperbaikidanmeningkatkanefisiensipenggunaan sumber daya dan dana.
Unit Kerja Audit Intern secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun di-review oleh pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi internal audit telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
F. Tanggung Jawab Profesi Auditor
Setiap Auditor dalam Unit Kerja Audit Intern wajib melaksanakan tanggung jawab profesinya dengan:1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan
mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum.
2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank.
3. Menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan Shared Values “ETHIC” BSM .
4. Tidak terkait dalam pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit.
5. Tidak boleh melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan.
6. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun.
Laporan Tahunan 2012 228
Sistem Pengendalian Internal
PT Bank Syariah Mandiri
G. Kedudukan dan Struktur Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD)
1. Kedudukan IAD
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 14/419-KEP/DIR tanggal 11 Juli 2012 perihal: Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri, bahwa kedudukan Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) dalam struktur organisasi berada di bawah Direktur Utama.
2. Struktur Organisasi IAD
Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) dipimpin oleh seorang Division Head, yaitu Sdr. Mardiana, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. (Vide: Surat Keputusan Direksi No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013 (terhitung mulai tanggal 1 April 2013)
Dalam melaksanakan tugasnya, Division Head dibantu oleh Deputy Division Head dan lima orang Department Head sebagaimana digambarkan pada bagan struktur organisasi IAD.
Struktur Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division
Internal Audit & Anti Fraud Division
Monitoring & Audit Development
Administration & Secretary
Special Audit Audit I Audit II
Deputy Division
IT Audit
MIS & AuditSupport
RBA Team
Team Leader
External Liaison Officer
Team Leader
Monitoring Auditor
Quality Assurance (AMI)
Audit Development & MR
Team Leader
Special Audit
Team Leader
General Auditor II
Team Leader
General Auditor I
Team Leader
IT Auditor
Anti Fraud Team
Kedudukan Internal Audit & Anti Fraud Division
Board of Commissioner
Internal Audit & Anti Fraud Division
Director Director Director Director Director
President DirectorBoard of Sharia Supervisory
Audit Committee
229PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
H. Kualifikasi/Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM IAD
1. Komposisi SDM Internal Audit & Anti Fraud Division
Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah sumber daya manusia IAD sebanyak 99 orang.
2. Sertifikasi Profesi Auditor Dalam menunjang profesionalisme kerja dan
terpenuhinyakualifikasiSDMUnitKerjaAuditIntern,Manajemen senantiasa mendorong SDM Auditor untukmendapatkansertifikasiprofesisebagaiauditorinternal. Pada tahun 2012, Terdapat 4 Auditor yang telahmemperolehsertifikasiQualified Internal Auditor (QIA),76AuditoryangtelahmemperolehSertifikasiManajemen Risiko (BSMR) dan 9 Auditor untuk sertifikasiAkuntan(AK).
3. Pengembangan SDM Auditor Pengembangan kompetensi auditor telah
dilaksanakan antara lain melalui penyelenggaraan beberapa pelatihan, baik internal maupun eksternal dan diikuti dari tingkat Division Head sampai dengan Auditor. Mengacu pada Piagam Audit Intern, telah ditetapkan standar pelatihan per auditor minimal 180 jam per 3 tahun (60 jam per tahun). Selama tahun 2012, Unit Kerja Audit Intern telah melaksanakan training dengan rata-rata jam pelatihan per auditor adalah 78,27 jam atau 115,02% dari target 60 jam pelatihan per tahun.
I. Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja Audit Intern
Aktivitas yang telah dilakukan oleh Unit Kerja Audit Internal antara lain:1. General Audit
a. Melaksanakan audit umum (rutin) terhadap unit kerja Cabang dan Kantor Pusat yang dinilai memiliki tingkat eksposure risiko yang cukup tinggi, sesuai dengan target yang Unit Kerja Audit Intern tetapkan dalam Rencana Audit Tahunan.
b. Menerapkan mekanisme penilaian dan pengukuran terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS ini menjadi salah satu komponen nilai Key Performance Indicator (KPI) unit-unit kerja. Untuk kedepannya Unit Kerja Audit Intern akan menggunakan Audit Rating System (ARS) sebagai audit score (dalam angka dan predikat) yang menunjukkan kesimpulan kualitas internal kontrol suatu unit kerja, maupun digunakan untuk menilai kualitas internal control produk/
No JabatanJumlah Pegawai
2011 20121 Division Head 1 1
2 Deputy Division Head 1 1
3 Kapala Bagian General Audit 2 2
4 Team Leader General Audit 10 12
5 General Auditor 1 27 43
6 Kapala Bagian IT Audit 1 1
7 Team Leader IT Audit 3 4
8 IT Auditor 4 5
9 Kapala Bagian Special Audit 1 1
10 Team Leader Special Audit 3 3
11 Special Auditor 3 3
12 Kapala Bagian Monitoring & Audit Dev. 1 1
13 AuditDevelopmentOfficer 3 2
14 Team Leader External Audit Ls 1 1
15 ExternalAuditLaisonOfficer 2 2
16 Team Leader Monitoring Auditor 1 1
17 Monitoring Auditor 5 8
18 Quality Assurance Auditor 1 2
19 Team Leader Anti Fraud - 1
20 Auditor Analyst Anti Fraud - 3
21 Kepala Seksi MIS & Audit 1 -
22 RBA 4 -
23 Pelaksana Kesekretariatan 2 2
24 Status Cuti di luar Tanggungan 1 -
Jumlah 78 99
Laporan Tahunan 2012 230
Sistem Pengendalian Internal
PT Bank Syariah Mandiri
aktivitas dan aplikasi yang di dalamnya termasuk penilaian unsur-unsur manajemen risiko dan governance process pada suatu periode tertentu dengan pendekatan 8 komponen COSO-ERM Framework.
c. Mengimplementasikan penerapan metodologi Risk-Based Audit.
d. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektifitaspengendalianinternpadasetiappelaksanaan audit.
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi penugasan General Audit periode Januari s.d. Desember 2012 sebanyak 136 penugasan (109,68% dari target 124 penugasan audit).
2. Information Technology Audit Melakukan audit berdasarkan ketentuan PBI
No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum (MRTI) dan PBI 1/6/PBI/1999 tentang Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB).
Selain ketentuan tersebut diatas pelaksanaan IT Audit juga mengacu pada best practice yang ada yaitu:a ISACA-COBIT Version 4.1, IT Assurance Guide
using COBIT 4.1, IT Assurance Framework, IS Auditing Standard, Guidelines and Procedures.
b IIA-Professional Practies Framework, Global Technology Audit Guide (GTAG), Guidance for Assessment of Information Technology (GAIT V2)
c IASII-Standar Audit Sistem Informasi Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (SASI-IASII).
d SPAI-Standar Profesi Audit Intern Indonesiae Audittindo-Information System Audit Structured
Empowerment (ISASE)
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi penugasan IT Audit periode Januari s.d. Desember 2012 sebanyak 32 penugasan.
3. Special Audit Melaksanakan audit investigasi terhadap setiap
kejadian fraud yang berhasil di deteksi. Pelaksanaan audit khusus/investigatif dilakukan apabila terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik
Perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance di seluruh lingkungan Bank.
Tindak lanjut yang dilakukan Bank atas hasil audit investigasi adalah: a Memberikan tindakan tegas terhadap pegawai
yang telah melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan atau peraturan kedisiplinan pegawai BSM.
b Mengambil langkah-langkah recovery atas setiap kerugian yang timbul akibat kejadian fraud.
c Melakukan perbaikan sistem, prosedur dan sarana yang menjadi pemicu fraud serta mengambil langlah-langkah antisipatif atas fraud eksternal.
4. Monitoring and Audit Developmenta. Melakukan monitoring penyelesaian/tindak lanjut
hasil/ temuan audit internal maupun eksternal seluruh unit kerja.
b. Memastikan setiap rekomendasi hasil audit, disposisi Direksi, dan pembinaan oleh unit kerja telah dilaksanakan tertib dan konsisten oleh auditee sehingga tidak menimbulkan risiko.
c. Membuat dan menyempurnakan prosedur, manual audit dan SE terkait pengendalian intern serta memastikan sosialisasinya ke seluruh personil.
d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap mutu hasil audit dan realisasi program kerja seluruh bagian Unit Kerja Audit Intern.
e. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif melalui pengembangan aplikasi audit management system (AMS).
f. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).
5. Anti Fraud Strategy Pada tahun 2012, BSM membentuk Team Anti
Fraud sebagai bentuk tindak lanjut dari SE BI No.13/28/DPNP, tanggal 09 Desember 2011 perihal: Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan Surat Edaran Umum No.14/002/UMM tanggal 22 Mei 2012 perihal KAFBSM. Organisasi Team Anti Fraud
231PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
saat ini melekat pada Unit Kerja Audit Intern yang bertugas untuk melaksanakan penerapan strategi anti fraud sebagai berikut:
a. Pencegahan
1) Anti Fraud Awareness
a) Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement:
(1) BSM sudah menetapkan anti fraud statement (budaya anti fraud) dan tercantum dalam Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri (KAFBSM) yang meliputi langkah-langkah Avoid, Detect, Investigate dan Evaluate.
(2) BSM sudah mensosialisasikan anti fraud statement kepada pegawai melalui program sosialisasi Penerapan Sense of Internal Control & Fraud Control System. Sosialisasi anti fraud statement akan berlanjut melalui sarana lain sepertiintranet,pamflet,danlain-lain.
b) Program Employee Awareness.
BSM sudah melaksanakan program employee awareness dengan memberikan pengetahuan kepada pegawai melalui program sosialisasi dan pelatihan dengan materi antara lain:(1) Pengenalan struktur organisasi
atau unit kerja yang menangani strategi anti fraud.
(2) Penerapan strategi anti fraud di BSM melalui penerapan 4 (empat) pilar sistem pengendalian fraud.
(3) Anti Fraud Statement(4) Sarana Whistleblowing(5) Indikator pegawai yang melakukan
fraud.(6) Bedah kasus dengan memaparkan
pemicu terjadinya fraud terutama karena faktor kelemahan internal control.
BSM sudah menjalankan program sosialisasi KAFBSM kepada:
(1) Pegawai yang mengikuti pelatihan Manajemen Trainee.
(2) Pegawai Cabang setelah Audit Intern melakukan audit rutin di beberapa Cabang melalui program sosialisasi Penerapan Sense of Internal Control & Fraud Control System.
(3) Satuan kerja Pengawas Kepatuhan (PKP) melalui program sosialisasi strategi anti fraud.
BSM akan menguji pengetahuan dan awareness pegawai mengenai KAFBSM melalui test refreshment dengan menggunakan sarana e-learning BSM.
c) Program Customer Awareness
BSM sudah mengkomunikasikan melalui program sosialisasi kepada nasabah mengenai gerakan la risywah, no kick back, no special payment.
d) Identifikasi kerawanan
BSM sudah membuat sistem pengendalian intern untuk mengidentifikasikerawananterjadinyarisiko (termasuk fraud) melalui penyusunan ketentuan untuk masing-masing produk maupun aktivitas penunjang. Audit Intern sudah menguji efektifitaspengidentifikasiankerawanan di masing-masing unit kerja dengan menerapkan metodologi pendekatan risk-based audit, mendokumentasikan danmenyampaikanhasilidentifikasikerawanan ini kepada pihak-pihak terkait.
e) Know Your Employee
BSM sudah membuat sistem pencegahan fraud melalui know your employee mulai saat awal penerimaan pegawai (recruitment). BSM, juga sudah memperbaharui pedoman pemberian sanksi kepada para pelaku secara lebih tepat dan efektif sesuai dengan jenis penyimpangan/pelanggaran dan dampak fraud.
Laporan Tahunan 2012 232
Sistem Pengendalian Internal
PT Bank Syariah Mandiri
d. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut
1) Pemantauan
BSM sudah melakukan pemantuan terhadap tindakan fraud, meliputi:
a) Rekomendasi hasil investigasi yang telah mendapat disposisi dari Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan pada executive summary.
b) Rekomendasi terhadap kejadian fraud berupa:
(1) Pengenaan sanksi bagi pelaku fraud dan/atau pihak-pihak terkait.
(2) Perbaikan/pelurusan terhadap sistem & prosedur.
(3) Perbaikan atau pemenuhan terhadap sarana penunjang atau infra struktur untuk menunjang pengendalian atau pengungkapan fraud.
(4) Recovery kerugian dari kejadian fraud.
(5) Penanganan melalui jalur hukum.
2) Evaluasi
a) BSM sudah membuat daftar inventarisasi kejadian fraud yang terdiri dari:
(1) Kejadian fraud mencakup jenis, tanggal terjadi, divisi/bagian, pihak yang terlibat, jabatan, kerugian, tindakan bank.
(2) Tindak lanjut mencakup kelemahan/penyebab terjadinya fraud, serta tindak lanjut/perbaikan.
b) BSM sudah melakukan evaluasi terhadap daftar inventarisasi kejadian frauddanmengidentifikasikelemahandan penyebab terjadinya fraud serta menetapkan langkah-langkah perbaikan dan tindakan yang diperlukan.
3) Tindak lanjut
BSM sudah menindaklanjuti hasil evaluasi atas kejadian fraud untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan memperkuat sistem pengendalian intern agar dapat
mencegah terulangnya kembali fraud karena kelemahan yang serupa, seperti:
a) Melakukan kajian untuk mitigasi resiko terhadap aktivitas penggantian teller ketika jam istirahat.
b) Melakukan kajian terhadap kriteria jenis penyimpangan untuk proses pemutakhiran kebijakan pengenaan sanksi SE SDI No.10/026/DSI tanggal 12 November 2008 Perihal Pembinaan Kedisiplinan Pegawai.
J. Kegiatan Evaluasi dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
Bank telah melakukan evaluasi/pemantauan secara
terus-menerusterhadapkecukupandanefektifitaspelaksanaan pengendalian intern, dengan cara:
1. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan terstruktur dengan baik.
2. Menetapkan pejabat yang ditugaskan memantau efektifitaspengendalianintern.
3. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan.
4. Mengintegrasikan sistem pengendalian ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan laporan-laporan rutin yang diperlukan.
5. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari unit kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan.
6. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada pihak yang berkepentingan.
Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)
Internal fraud adalah penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secarasignifikanataupenyimpangannyabernilailebihdari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
233PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Nama Riwayat singkat
MardianaHead of Internal Audit & Anti
Fraud Division
Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994.
Perjalanan Karir:• DiangkatsebagaiKepalaDivisiInternalAuditPTBankSyariahMandiriberdasarkanSKNo.15/473-
KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013 (terhitung mulai tanggal 1 April 2013).• AuditorManagerAuditDevelopment&Advisory–PTBankMandiri(Persero)Tbk.(BM)• Dept.HeadQualityAssurance&Mgt.Representative–BM• HeadofQualityAssurance–BM• TeamLeaderQualityAssurance–BM
Training yang Diikuti antara lain:• CertifiedFraudExamine(CFE),2012• Preparation&CertifiedFraudExaminers,2012• AuditInvestigasi,2012• EUTE-MandiriEasy,2011• GreatLeaderProgramPhaseIII,2011• Workshop4DXDirektoratInternalAudit,2011• TrainingPSAK50&55,tahun2010• ISO9001:2008,tahun2009• OperationRiskManagement,2008• SertifikasiManagementRisiko–1,tahun2007• WorkshopTeknikPengungkapan&Pelacakan,2007• WorkshopKPI,2006• RiskBasedAudit,2005• FroudPrevention&investigation,2004• AuditControlforEndUser,2003• ISO9001:2000InternalAuditTraining,2002• TrainingMasterPegawaiSKAI,2000
Internal Fraud
Jumlah Kasus
Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Total fraud 0 0 0 12 2 0
Telah diselesaikan 0 0 0 2 2 0
Dalam proses penyelesaian di internal BSM 0 0 0 10 0 0
Belum diupayakan penyelesaiannya 0 0 0 0 0 0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum 0 0 0 0 0 0
K. Riwayat Singkat Head of IAD
Tabel Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)
Laporan Tahunan 2012 234
Manajemen RisikoSempoa atau sipoa digunakan sejak tahun 2400 SM - Koleksi Museum Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2012 Bank telah melakukan pengembangan organisasi yaitu pembentukan Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD) dan Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD).
235PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 236
Manajemen Risiko
PT Bank Syariah Mandiri
Pengaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi nasional dan perkembangan industri perbankan yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang semakin
ketat. Di sisi lain pertumbuhan dan perkembangan Bank yang sangat pesat meningkatkan eksposur risiko. Kondisi tersebut mendorong Bank untuk memperkuat dan mengembangkan manajemen risiko, dalam mendukung pencapaian tujuan Bank.
Penguatan dan pengembangan manajemen risiko ini memberikan manfaat berupa:
1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yangmengandungrisikosignifikanbagibank;
2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis bank;
3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio maupun bank-wide;
4. Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.
A. Kerangka Kerja Sistem Manajemen Risiko
Untuk mendukung penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank membentuk kerangka manajemen risiko yang mencakup kebijakan manajemen risiko, tata kelola risiko, desain proses ManajemenRisiko,penetapanlimit,sertifikasimanajemenrisiko, dan konsolidasi manajemen risiko dengan perusahaan induk.
1. Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko merupakan kebijakan
tertulis dalam penerapan manajemen risiko pada seluruh produk dan aktivitas operasional Bank. Kebijakan Manajemen Risiko BSM diharapkan menjadi pedoman seluruh pegawai dalam menerapkan manajemen risiko pada ruang lingkup unit kerja masing-masing dan bank secara keseluruhan. Kebijakan Manajemen Risiko BSM mengatur tentang kebijakan umum manajemen risiko, kebijakan manajemen risiko berdasarkan 10 (sepuluh) jenis risiko, manajemen risiko teknologi informasi, manajemen risiko produk dan aktivitas baru, manajemen risiko penempatan dana, dan manajemen risiko penggunaan tenaga alih daya.
2. Tata Kelola Risiko
Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Risiko yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Bank menerapkan Enterprise Risk Management. ERM merupakan inisiatif strategis yang terus dikembangkan oleh Bank dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja Bank.
Salah satu implementasi strategis ERM adalah membentuk mekanisme “tiga lapis pertahanan” (the three lines of defense).
a. 1st Lines of Defense
Pertahanan lapis pertama adalah satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), dimana bertanggung jawab dalam menjalankan transaksi/aktivitas operasional sesuai prosedur yang ditetapkan. Risk taking unit juga harus menerapkan manajemen risiko dan pengendalian internal pada setiap tahapan proses transaksi.
Pejabat pada risk taking unit yang telah memiliki cukup kemampuan dan pengalaman diberikan wewenang untuk melakukan transaksi (yang menimbulkan eksposur risiko) bagi kepentingan bank.
Untuk mendukung pertahanan lapis pertama, pada tahun 2012 Bank telah memperkuat organisasi risk management melalui pemisahan fungsi risk control unit dengan unit kerja manajemen risiko yang melakukan fungsi assesment dalam aktivitas pembiayaan secara transaksional. Pembentukan Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD) dan Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD) merupakan hasil pengembangan organisasi risk management tersebut.
b. 2nd Lines of Defense
Satuan kerja manajemen risiko dan satuan kerja kepatuhan merupakan pertahanan lapis kedua yang bertanggung jawab dalam memantau penerapan manajemen risiko yang dijalankan satuan kerja pengambil risiko.
237PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Selain itu, Bank juga membentuk komite-komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Pemantau Risiko (KPR) dan Komite Manajemen Risiko (KMR).
Komite Pemantau Risiko bertugas memberikan rekomendasi usulan perbaikan kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan pengawasan terhadap penerapan kebijakan manajemen risiko yang telah dilakukan Bank. Komite Manajemen Risiko (KMR) berfungsi merekomendasikan arah kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta membahas seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank kepada Direktur Utama. KMR beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan. KMR dibantu oleh Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG bertugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi terkait kondisi usaha yang dihadapi Bank.
c. 3rd Lines of Defense
Pertahanan lapis ketiga adalah satuan kerja audit internal dan audit eksternal yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas dari fungsi pertahanan lapis pertama dan kedua, serta mengkaji & mengevaluasi rancang bangun dan implementasi
manajemen risiko secara keseluruhan. Audit internal menggunakan pendekatan Risk-Based Audit dalam menjalankan fungsi audit pada seluruh lini organisasi perusahaan.
3. Desain Proses Manajemen Risiko
Proses penerapan manajemen risiko secara efektif dan efisiendilakukanmelaluitahapan:identifikasirisikoyaitu melakukan analisa risiko inheren (inherent risks) maupun yang mungkin timbul dari suatu produk/aktivitas baru bank. Selanjutnya adalah asesmen risiko untuk mengkalkulasi, analisis, dan evaluasi eksposur risiko, baik secara transaksional, dan portofolio, maupun secara bank-wide. Eksposur risiko Bank ini dijadikan dasar untuk penetapan target pendapatan dan alokasi permodalan bank.
Tahapan berikutnya adalah pemantauan & review risiko yaitu memantau dan mengkaji eksposur risiko terutama yang bersifat material dan atau yang berdampak pada permodalan bank. Langkah selanjutnya adalah menginformasikan dan melaporkan eksposur risiko kepada pejabat berwenang untuk memperoleh. Langkah akhir adalah mengendalikan risiko guna menghindari bank dari berbagai risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha melalui mitigasi risiko yang sesuai dengan ketentuan syariah dan ketentuan perbankan yang berlaku.
Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Risiko yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Bank menerapkan Enterprise Risk Management.
Laporan Tahunan 2012 238
Manajemen Risiko
PT Bank Syariah Mandiri
4. Penetapan Limit
Dalam upaya mengelola risiko secara menyeluruh dan agar pengelolaan risiko sesuai dengan permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang mencakup antara lain:
5. Sertifikasi Manajemen Risiko
Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola risiko adalah penting sehingga Bank senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya. Salah satu upaya Bank dalam memenuhi hal tersebut dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, Bank mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasimanajemenrisiko.Jumlahpegawaibankyangmemperolehsertifikasimanajemenrisikopadatahun2012 adalah 580 pegawai, sehingga jumlah total pegawai yangtelahmengikutisertifikasimanajemenrisikoadalah4070 pegawai. Sampai dengan tahun 2012 pemenuhan terhadap regulasi keikutsertaan pegawai untuk mengikuti ujiansertifikasimanajemenrisikoadalahsebesar93,28%.
Level Jumlah Pegawai
I 325II 225III 23IV 7
Total 580
6. Konsolidasi Manajemen Risiko Dengan Perusahaan Induk
Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), Bank melakukan konsolidasi penerapan
manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup penyelarasan arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools manajemenrisiko,penilaianprofilrisikobank,Risk Based Audit (RBA), Risk Awareness Survey (RAWS), Forum Enterprise Risk Management (FERMA), Annual Risk Consolidation Forum (ARCC), serta konsultasi/magang penerapan pengelolaan risiko sesuai dengan kebutuhan Bank.
B. Penerapan dan Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko adalah tanggung jawab seluruh unit kerja. Bank menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko terkendali secara baik dan memadai sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
Sesuai PBI No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah, Bank terekspos 10 (sepuluh) jenis risiko. Risiko tersebut meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi.
Berikut penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko utama yang dihadapi Bank.
1. Risiko Kredit Untuk mendorong ekspansi pembiayaan yang sehat,
berkualitas baik, dan memberikan keuntungan yang berkesinambungan, Bank harus mengelola risiko kredit secara baik dengan tetap menjaga kualitas portofolio aktiva produktif. Bank selalu menjaga kualitas pembiayaan tidak menurun dan limit Non Performing Finance (NPF) sesuai ketentuan Bank Indonesia tidak terlampaui.
Penguatan manajemen risiko, terutama pada risiko kredit antara lain dilakukan melalui:
a. Penerapan 3 (tiga) pilar dalam proses pembiayaan yaitu unit bisnis pembiayaan, unit Financing Risk Assesment, dan unit Financing Operation Center
b. Reposisi fungsi cabang dalam pengelolaan pembiayaan korporasi
c. Pembentukan unit monitoring di unit bisnis
RisikoKredit
Limit
Inhouse BMPK Pemutusan Pembiayaan CreditLine
RisikoPasar
Posisi Devisa Neto (PDN) Bank Notes Dealer Counterparty Gadai per individu
RisikoOperasional
Limit
Transaksi Cabang Transaksi Kantor Pusat
RisikoLikuiditas Giro wajib minimum
Secondary reserve
239PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
pembiayaan d. Pengembangan aplikasi Financing Origination System
pembiayaan konsumer e. Implementasi watch list tools.
Selain hal-hal di atas, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan melalui:
a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank, maka diperlukan Kebijakan, prosedur dan credit risk tools untuk mengoptimalkan pengelolaan aktiva Bank. Kebijakan dan prosedur dimaksudkan sebagai pedoman/panduan bagi pejabat-pejabat terkait dalam menyeimbangkan risk and return dengan mengacu pada budaya pembiayaan yang semuanya bermuara pada Shared Values ETHIC.
Dari tahun ke tahun Bank terus membuat, mengkaji ulang dan memperbarui kebijakan, prosedur, dan credit risk tools untuk mengantisipasi keadaan lingkungan baik eksternal dan internal. Kaji ulang dan pembaruan tersebut meliputi:
1) kebijakan pembiayaan;2) pembuatan prosedur per segmen pembiayaan;3) implementasi pemberian wewenang memutus
pembiayaan secara personal;4) credit scoring pembiayaan konsumer dan mikro;5) pengelolaan pembiayaan rahn emas;6) pengembangan credit scoring pembiayaan kecil;7) pengembangan credit rating pembiayaan
korporasi dan komersial.
b. Persetujuan Pembiayaan
Proses persetujuan pembiayaan pada segmen korporasidankomersialdiidentifikasidandiukurmelalui Financing Risk Rating (FRR), kemudian dilakukan analisa bisnis secara bersama-sama antara unit bisnis dengan Financing Assessment Unit (FAU) melalui pembuatan Nota Analisa Pembiayaan (NAP).
Pada segmen konsumer dan mikro, Bank menerapkan scoring sistem untuk proses pemutusan pembiayaan.
c. Portofolio Guideline
Bank menetapkan portofolio guideline yang minimal terdiri atas rating sektor ekonomi/industri, risk acceptance criteria (RAC), dan limit portofolio
pembiayaaan. Portfolio guideline menjadi salah satu pertimbangan dalam proses pembiayaan. Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan yang disalurkan guna mengoptimalkan tingkat pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi (risk adjusted return).
Bank menetapkan rating sektor ekonomi/industri sebagai acuan dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini dimaksudkan agar Bank dapat menyalurkan pembiayaan pada sektor usaha yang prospektif dan terhindar dari penyaluran pembiayaan ke sektor yang prospeknya kurang baik. Bank mengkategorikan rating dalam 5 (lima) kelompok yaitu sangat menarik, menarik, netral, kurang menarik, dan tidak menarik.
Selain menetapkan rating industri Bank menetapkan alat (tools) berupa RAC untuk berbagai sektor industri. RAC merupakan alat yang terdapat di depan (front-end) dalam proses pembiayaan. Tujuan penggunaan RAC adalah membantu Bank dalam pemilihan dan penetapan target nasabah pembiayaan pada sektor industri tertentu. Pada awal setiap proses pembiayaan, Bank harus melihat kesesuaian antara kondisi calon nasabah dengan RAC sektor industri yang bersangkutan. RAC untuk beberapa sektor industri antara lain:
1) jasa kesehatan;2) industri gas;3) multifinance;4) perdagangan eceran;5) perkebunan kelapa sawit;6) industri telekomunikasi;7) pertambangan batu bara;8) industri angkutan kapal laut;9) industri makanan dan minuman;10) koperasi karyawan.
Rating SektorEkonomi/industri
RiskAcceptance
Criteria
LimitPortofolio
Pembiayaan
PortfolioGuideline
Laporan Tahunan 2012 240
Manajemen Risiko
PT Bank Syariah Mandiri
Bank juga menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan tertentu, yaitu:
1) pembiayaan 25 debitur terbesar;2) pembiayaan koperasi-konsumer;3) pembiayaan valuta asing;4) pembiayaan dengan agunan investasi terikat
(mudharabah muqayyadah)5) pembiayaan perumahan;6) pembiayaan telekomunikasi;7) pembiayaan gas;8) pembiayaan multifinance;9) pembiayaan perkebunan kelapa sawit;10) pembiayaan tambang batu bara;11) pembiayaan distribusi BBM;12) pembiayaan jasa kesehatan;13) pembiayaan angkutan umum laut;14) pembiayaan perdagangan ritel;15) pembiayaan pertanian tanaman pangan.
d. Monitoring Portofolio Pembiayaan
Bank memantau dan menjaga kualitas portofolio pembiayaan dengan melakukan:
1) pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor industri, dan skema pembiayaan;
2) stress test terhadap portofolio pembiayaan meliputi:
(a) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri yaitu dengan melakukan simulasi terhadap krisis keuangan global tahun 2012. Untuk mengetahui dampak pada kualitas pembiayaan, Bank menggunakan skenario stress test berupa penurunan ekspor dan impor. Hasil stress test tersebut menunjukkan skenario tidak berdampaksignifikanterhadappotensipenurunan kualitas pembiayaan Bank.
(b) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri yaitu dengan melakukan simulasi terhadap dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2012. Bank menggunakan skenario stress test berupa SBI stabil, Kurs stabil, dan harga BBM naik sesuai skenario yang telah ditetapkan. Hasil stress test tersebut menunjukkan skenario berdampak relatif kecil terhadap kualitas portofolio pembiayaan Bank.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,antara lain risiko perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank menghadapi risiko pasar atas portofolio surat berharga trading dan valuta asing.
Pengelolaan risiko pasar yang dihadapi Bank mengacu
pada Kebijakan Manajemen Risiko Pasar, Kebijakan Investasi Surat Berharga, Standar Prosedur Operasional Investasi Surat Berharga dan ketentuan terkait lainnya. Dalam mengukur risiko pasar, Bank menggunakan pendekatan best practice dan bersifat risk sensitive antara lain penggunaan Value at Risk.
Bank mengelola risiko pasar dengan:
a. memantau kepatuhan Bank terhadap limit yang ditetapkan a.l. limit Posisi Devisa Neto (PDN). Per 31 Desember 2012, posisi PDN Bank sebesar 3,28% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Bank mengkaji ulang limit-limit tersebut secara berkala atau apabila terjadi perubahankondisiyangsignifikan.
b. Melaksanakan stress test pembiayaan gadai emas dengan menggunakan pendekatan historical dalam memperkirakan potensi harga emas terendah. Berdasarkan hasil stress test, potensi pembiayaan bermasalah gadai emas relatif kecil.
c. melaksanakan stress test risiko pasar atas portofolio valuta asing secara berkala. Stress test menggunakan skenario perubahan imbal hasil pasar dan nilai tukar.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan. Likuiditas bank dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset, dan komitmen pembiayaan kepada debitur.
Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
241PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
a. Pemanfaatan peranti lunak
Bankmelakukanidentifikasi,pengukuran,pemantauan, dan pengendalian risiko operasional dengan memanfaatkan peranti lunak berbasis web yaitu Operational Risk Management Information System (ORMIS). ORMIS digunakan sebagai:
1) alatidentifikasidanmonitoringkejadianrisikooperasional;
2) early warning system potensi risiko operasional; 3) database kerugian risiko operasional.
Risk Reporter pada ORMIS terdiri atas 3 layer terdiri atas pejabat cabang, petugas kepatuhan dan auditor intern bank.
Saat ini Bank juga memanfaatkan tools yang sedang dikembangkan untuk mengelola risiko operasional yaitu RCSA (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Sepanjang tahun 2012 Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas operational risk tools.
b. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi (TI)
Bank menerapkan manajemen risiko terhadap teknologi informasi (TI) untuk menjaga dan mengamankan operasional sistem TI. Penerapan manajemen risiko TI bank antara lain melalui suatu desain pengembangan sistem dan User Acceptance Test (UAT). Dengan demikian Bank dapat mengidentifikasidanmelakukanperbaikanterhadapkelemahan yang ditemukan.
Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi yaitu: Contingency Plan-Core
Bank mengelola risiko likuiditas dengan:
a. memantau kepatuhan bank terhadap limit risiko likuiditas a.l. limit secondary reserve, deposan terbesar dan saldo kas maksimal. Bank menetapkan limit secondary reserve sebesar 5% dari rata-rata DPK dengan realisasi per 31 Desember 2012 sebesar 6,71%.
b. menempatkan dana pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas Bank.
c. mengukur kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin. Dengan demikian bank dapat memanfaatkan likuiditassecaratepatdanefisiensesuaikebutuhan.
d. memelihara akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain.
e. memantau rasio likuiditas antara lain melalui monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga.
f. melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala.
4. Risiko Operasional Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal
adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian (event) risiko operasional. Kejadian tersebut berpontensi memberikan dampak berupa kerugian secara finansialmaupunnonfinansial.Olehkarenaitu,Bankharus mengelola risiko operasional sehingga kegiatan operasional terpantau dan terkendali dengan baik.
Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
Laporan Tahunan 2012 242
Manajemen Risiko
PT Bank Syariah Mandiri
Banking System (CBS), dan Standar Manual Operasional-Core Banking System.
c. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional
Bank Indonesia belum mewajibkan kepada perbankan syariah untuk mengalokasikan modal bagi risiko operasional. Namun demikian dalam mengelola risiko operasional, Bank telah menghitung beban modal untuk meng-cover risiko operasional. Dalam melakukan perhitungan kecukupan modal risiko operasional, Bank menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA).
d. Business Continuity Management (BCM)
Bank menghadapi risiko operasional berupa gangguan/bencana (disaster) yang dapat mengganggu bahkan melumpuhkan sebagian bahkan seluruh operasional bank. Disaster dapat terjadi akibat faktor internal (kegagalan/kerusakan sistem TI) maupun faktor eksternal (seperti bencana alam, kebakaran). Untuk menjaga kesinambungan operasional Bank walaupun dalam keadaan darurat, Bank telah menerapkan BCM yang didalamnya terdapat pedoman Business Continuity Plan (BCP) dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP).
Dalam praktiknya Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back up). Selama tahun 2012 Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua kali.
e. Kebijakan Anti Fraud
Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian intern khususnya pengendalian fraud, Bank telah membuat Kebijakan Anti Fraud, Kebijakan dimaksud mengatur tentang manajemen risiko dan strategi anti fraud berikut lnfrastruktur, melalui 4 (empat) pilar yaitu 1) pencegahan fraud; 2) deteksi fraud; 3) investigasi, pelaporan, dan pengenaan sanksi fraud; serta 4) pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut fraud.
Bank juga menetapkan struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab untuk meningkatkan efektivitas penerapan strategi anti fraud dengan cara membentuk unit dan fungsi yang menangani implementasi strategi anti fraud. Unit atau fungsi tersebut bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama serta mempunyai hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris.
C. Profil Risiko
Penilaianprofilrisikobertujuanuntukmemberikaninformasikepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapibank.Profilrisikomeliputipenilaianterhadaprisikoinherendanefektifitaskualitaspenerapanmanajemenrisiko.
Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif atasparametertertentu.Penilaianprofilrisikobankdisusunoleh Divisi Manajemen Risiko dan disampaikan ke Direksi dan Komisaris secara bulanan serta disampaikan ke Bank Indonesia secara triwulanan.
Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko. Penilaian tersebut dilakukan secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupanprosesidentifikasipengukuran,pemantauandanpengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir tahun 2012 adalah:
No. Jenis Risiko
Penilaian Posisi Desember 2012
Penilaian Posisi Desember 2011
Tingkat Risiko
Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko
Tingkat Risiko
Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko
1. Kredit Low to Moderate Fair Low to
Moderate Fair
2. Pasar Low Satisfactory Low Satisfactory
3. Likuiditas Low to Moderate Satisfactory Low to
Moderate Satisfactory
4. Operasional Moderate Fair Moderate Fair
5. Hukum Moderate Fair Low to Moderate Fair
6. Reputasi Low to Moderate Fair Low Fair
7. Stratejik Moderate to High Strong Low to
Moderate Strong
8. Kepatuhan Low Strong Low Strong
Predikat Risiko Bank secara keseluruhan
Low to Moderate Satisfactory Low to
Moderate Satisfactory
243PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko.
BerdasarkanprofilrisikoperDesember2012,predikatrisikokomposit secara keseluruhan adalah Low to Moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko berpredikat Satisfactory.
D. Upaya dan Rencana Pengembangan Manajemen Risiko
Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Bank serta perubahan kondisi internal/eksternal, maka Bank terus berupaya untuk mengembangkan infrastruktur dan proses manajemen risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pemutakhiran Kebijakan Manajemen Risiko
Pada tahun 2013, Bank akan melakukan kaji ulang dan menyempurnakan Kebijakan Manajamen Risiko khususnya Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional.
2. Penerapan Program Risk Awareness Selain itu, Bank akan mengembangkan BSM Risk Culture
pada seluruh lini organisasi untuk menguatkan budaya risiko Bank. Program budaya risiko difokuskan pada upaya pengelolaan 5 (lima) risiko utama masing-masing unit kerja.
3. Penerapan Metodologi Pengukuran Risiko
Dalam memperoleh pengukuran risiko yang lebih sensitif, Bank terus mengembangkan tools pengukuran risiko berupa credit scoring, credit rating, manajemen informasi risiko pasar dan likuiditas, implementasi operational risk profile pada setiap unit kerja kantor pusat & cabang, serta pengembangan Risk-Based Audit (RBA). Disamping itu Bankakanmengkajiparameterpenilaianprofilrisikoagar memperoleh penilaian risiko yang lebih sensitif dan gambaran risiko yang sesuai dengan kondisi Bank terkini.
Laporan Tahunan 2012 244
Tanggung JawabSosial Perusahaan
Mesin ketik manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun 2012, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM dalam menyelenggarakan kegiatan CSR, melalui program Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat.
245PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 246 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
“BSM konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah”.
M elalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan
kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu nasabah/konsumen, masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
Dalam menjalankan roda bisnis perbankan syariah, Bank juga telah menjalankan berbagai tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) sebagai timbal balik dari proses bisnis yang dijalankan. Bentuk tanggung jawab tersebut, salah satunya adalah tanggung jawab sosial kepada pegawai (ketenagakerjaan), konsumen/nasabah, masyarakat (stakeholders di luar nasabah) dan lingkungan sekitar.
A. Kebijakan CSR
Misi BSM keempat adalah mengembangkan nilai-nilai syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC” sebagai Value-Driven Company yang secara terus menerus diimplementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior yaitu Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
247PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Dalam impelentasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; No. 09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana Program.
BSM menyadari bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang perusahaan. Bank dalam upaya mencapai sustainable business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal untuk para pemegang saham namun juga memikirkan bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR Bank menggunakan pendekatan keseimbangan profit, people dan planet yang lebih dikenal dengan triple bottom lines.Bank tidak hanya semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun juga aspek sosial (people) dan lingkungan (planet). Bank berusaha mencapai keseimbangan ”triple bottom lines” dalam pencapaian tujuaannya sehingga mampu memberikan nilai lebih kepada Stakeholders-nya.
Pencapaianprofityangterusmeningkatdanberkelanjutansulit tercapai dalam kondisi sosial masyarakat (people) yang rendah dan lingkungan yang rusak (planet). Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa bisnis tidak akan berjalan dalam sebuah kondisi sosial (ekonomi masyarakat) yang rendah dan lingkungan yang rusak. Untuk itu Bank menyadari pentingnya CSR sebagai upaya dalam mencapai keseimbangan ”triple bottom lines” untuk mendukung sustainable business sehingga tujuan akhir dalam memenuhi kepentingan Stakeholders dapat tercapai.
Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah. Keberlangsungan bisnis Bank tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai produk perbankan syariah dan layanan yang ditawarkan oleh Bank.
1. Sinergi Bersama Laznas
Bank menyalurkan dana zakat perusahaan (Bank), karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang berhak dengan bersinergi bersama Laznas BSM. Penyalurannya dilakukan melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat dengan melibatkan pegawai BSM, LAZNAS BSM dan masyarakat sekitar.
Kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM dilaksanakan dalam program antara lain:
a. Mitra Umat 1) Usaha Mikro Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan
ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha secara perorangan.
2) Masyarakat Mikro Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan
ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha yang ditujukan untuk LKMS.
b. Didik Umat Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada
mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan juga termasuk sarana dan prasarana belajar.
c. Simpati Umat 1) Kesehatan Berupa bantuan kepada pihak yang
membutuhkan di bidang kesehatan termasuk sarana dan prasarananya.
2) Kebencanaan dan lingkungan hidup Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat
serta aktif mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau me ning katkan kualitas lingkungan hidup secara luas.
Agar pelaksanaan program-program CSR Bank dapat tepat sasaran, seluruh program CSR Bank terlebih dahulu diuji melalui survey dan pemetaan dalam lingkungan dan masyarakat sekitar. Program CSR disusun berdasarkan perencanaan serta konsep yang matang yang pelaksanaanya bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Agar program dapat terlaksana dengan maksimal, program-program CSR disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat yang melibatkan pihak-pihak terkait pemerintah dan masyarakat setempat.
Laporan Tahunan 2012 248 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2. Sumber Dana CSR
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan sosial tersebut, Bank menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR memiliki 3 (tiga) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat.
a. Dana Kebajikan Sumber dana kebajikan berasal dari pendapatan
non-halal, denda dan dana sosial lainnya. Saldo akhir tahun 2012 dana CSR yang bersumber dari dana kebajikan mencapai Rp1.774.379.852,- atau 72,99% dari saldo tahun 2011 sebesar Rp2.431.072.583,-.
Sumber Dana Kebajikan BSM
No Sumber Dana Jumlah (Rupiah)
2011 2012
1. Denda 637.436.361 830.667.606
2. Sumbangan/hibah - 8.472.541
3. Penerimaan non halal 610.212.906 453.611.371
4. Dana sosial lainnya 1.183.423.316 481.628.334
b. Dana Zakat Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM)
disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM).
Sumber Penerimaan Dana ZIS
No. Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 Zakat Korporat - BSM 14,582,880,512
2 Zakat Pegawai BSM 14,912,269,260
3 Zakat Nasabah BSM 7,100,264,051
4 ZIS Masyarakat Umum 5,320,202,505
Total 41,915,616,328
3. Penyaluran Dana CSR
Bank menyalurkan dana, baik yang bersumber dari Dana Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional. Selama tahun 2012, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2012 sebanyak Rp26,49 miliar. Adapun perincian penyaluran dana kegiatan CSR tersebut adalah sebagai berikut:
Rincian Penggunaan Dana
No Uraian Penggunaan penyaluran
Penerima Jumlah (Rp)
1 Zakat 133 Yayasan 15,096,918,754
126 Sekolah
20 Laz
40 Masjid
6.647 Masyarakat Umum
2 Infaq dan Shodaqoh
50 Yayasan 7,332,468,709
22 Sekolah
5 Laz
14 Masjid
1.097 Masyarakat Umum
3 Wakaf
Total 22,429,387,463
Penyaluran Dana CSR per Program
No Program2011 2012 Growth
(Rp) %
1 Mitra Umat 1.460.922.280 2.659.570.201 82,05%
2 Didik Umat 5.706.690.000 9.249.674.228 62,08%
3 Simpati Umat 7.379.085.618 9.683.048.524 31,22%
4 Dana Program 919.104.920 837.094.510 -8,92%
Total 15.465.802.818 22.429.387.463 45,03%
249PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
4. Penyaluran Dana Sosial Selama tahun 2012, Bank telah menyalurkan dana untuk
kegiatan sosial baik melalui kantor pusat maupun kantor cabang sebanyak Rp831,89 juta. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan wujud tanggung jawab sosial Bank terhadap masyarakat. Adapun perincian penyaluran dana untuk kegiatan sosial yang diberikan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Penyaluran Dana Sosial
Tanggal Keterangan Jumlah (Rp)04 Januari 2012 Dansos kegiatan berbagi keceriaan dan kebersamaan 168.000.000
05 Maret 2012 Bantuan Pembangunan Ponpes An Nawawi Banten 75.000.000
06 Maret 2012 Bantuan CSR untuk beasiswa SMK Palapa Semarang BSM Ng 5.000.000
08 Maret 2012 Bantuan CSR Masjid Arrahman Muhammadiyah - BSM Raw 25.000.000
12 Maret 2012 Bantuan CSR acara penyerahan bantuan Yogyakarta 27.521.500
15 Maret 2012 Beasiswa anak an. Yeti Sulasmi - BSM Cilegon 6.250.000
21 Maret 2012 Dansos bantuan kirim ustadz ke Hongkong 5.650.000
21 Maret 2012 Dansos pengobatan Haemodalisa dan thalasemia RSUD 10.944.000
29 Maret 2012 Bantuan Sdr. Mardewan 10.000.000
29 Maret 2012 Bantuan CSR Masjid At Taqwa 5.000.000
29 Maret 2012 Bantuan CSR bibir sumbing 20.000.000
02 April 2012 Bantuan CSR Mhs acara UNESCO 10.000.000
04 April 2012 Bantuan Mimbat Tilawah LPTQ P.Siantar 17.920.000
16 April 2012 Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang 100.000.000
24 April 2012 Bantuan pengobatan Ibu Sdr.Sutisna 7.391.410
27 April 2012 Pelatihan pengurusan Jenazah 5.000.000
02 Mei 2012 Bantuan Pengembangan Dawah IKADI 7.800.000
31 Mei 2012 Bantuan Pembangunan Masjid Unisla Lamongan 15.000.000
08 Juni 2012 Sumbangan perlengkapan disdik Jambi 20.417.600
04 Juli 2012 BantuanPonpesAssyafiiyyah 100.000.000
09 Juli 2012 CSR renovasi tempat wudhu Masjid Pekalongan 50.000.000
01 Agustus 2012 Jurnal Manual : Bantuan tanah urug PAUD Griya Auladi 10.000.000
13 Agustus 2012 Pembangunan Asrama dan sekolah An Nawawi 75.000.000
12 September 2012 Bantuan CSR sarana & prasarana air bersih gunung kidul KCP 55.000.000
Total 831.894.510
Laporan Tahunan 2012 250 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
B. CSR Terkait Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan
1. Kebijakan Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup yang dituangkan dalam:
1. SE No. 8/001/PEM tgl 2 Januari 2006 perihal Revisi Pedoman Pembiayaan
2. Buku Kebijakan Pembiayaan tgl 2 April 2007, berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan diatur dalam:a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan “Bank harus menghindari pembiayaan untuk
bidang usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan environment/AMDAL sehingga membahayakan lingkungan”
c. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar
prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
d. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan sub bab Analisa Pembiayaan Produktif.
Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai dampak lingkungan, meliputi:1) Tingkat pencemaran dalam proses produksi2) Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan
limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum.
3) Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/pabrik.
4) Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang berwenang.
3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tgl 26 juli 2007 berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
2. Program Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
Bank meyakini bahwa kinerja Perusahaan harus memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan mendukung pengembangan bisnis Bank secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank melakukan berbagaiaktifitassosialdanlingkunganantaralainsbb:
a. Program kemitraan Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi
umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
251PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Program Pemberdayaan Ekonomi
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan Modal Usaha Perorangan Jabotabek 103 Orang 79.639.000 2 Bantuan Operasional Budidaya Jamur (Kumbung) Bogor 1 Lembaga 601.679.084 3 Bantuan modal kerja dan outlet usaha minuman The Real Tea Jakarta 9 Orang 30.000.000
4 Bantuan modal kerja dan renovasi pedagang gerobak bagi keluarga dhuafa rumah pemberdayaan Hijrah Jakarta 30 Orang 63.000.000
5 Bantuan pembelian becak bagi warga dhuafa Katamso kerjasama dengan BSM Katamso Katamso 10 Orang 22.500.000
6 Bantuan mesin cetak batako Ponpes Al-Qordir kerjasama dengan BSM Sleman Sleman 1 Lembaga 22.000.000
7 Bantuan ternak kambing Ponpes Sabilunajah kerjasama dengan BSM Yogjakarta Yogjakarta 1 Lembaga 10.000.000
8 Bantuan peternak ikan Ponpes Al-Hidayah kerjasama dengan BMS Bekasi Bekasi 1 Lembaga 18.907.850
9 Bantuan kepada 100 peternak sapi untuk masyarakat Tuban kerjasama BSM Tuban Tuban 100 Orang 85.000.000
10 Bantuan CSR untuk pengembangan Ekonomi BSM Kediri Kediri 1 Lembaga 150.000.000
11 Bantuan perahu nelayan untuk masyarakat desa sinar laut dan seremonial kerjasama dengan BSM Lampung Lampung 30 Orang 31.825.000
12 Bantuan pengembangan usaha mikro Yayasan Cindev kerjasama dengan BSM Cianjur Cianjur 1 Lembaga 21.500.000
13 Bantuan pedagang kaki lima masyarakat Pati kerjasama dengan BSM Pati Pati 25 Orang 100.000.000
14 Bantuan pemberdayaan usaha warga Jayapura kerjasama BSM Jayapura Jayapura 1 Orang 2.000.000
15 Bantuan 1 Unit komputr SMK Jember kerjasama dengan BSM Jember Jember 1 Lembaga 5.200.000
16 Bantuan pelatihan/Outbond BMT Pekalongan kerjasama dengan BSM Pekalongan Pekalongan 1 Lembaga 10.000.000
17 Pelatihan Dana Bergulir warga semarang kerjasama dengan BSM Semarang Semarang 30 Orang 15.000.000
18 Bantuan microfinance PPAP Seroja kerjasama dengan BSM Solo Solo 1 Lembaga 30.000.000
19 Bantuan masyarakat mikro pekalongan kerjasama dengan BSM Pekalongan Pekalongan 30 Orang 15.000.000
20 Bantuan pelatihan PNPM Sigli kerjasama dengan BSM Sigli Sigli 1 Lembaga 15.000.000 21 Bantuan sarasehan BMT kerjasama dengan BSM kanwil II Jakarta 1 Lembaga 15.000.000
22 Bantuan sepeda untuk loper koran kerjasma dengan BSM Lampung Lampung 50 Orang 100.000.000
23 Bantuan tenda kantin KOPKAR BSM Malang Malang 20 orang 15.000.000
24 Bantuan pengembangan ekonomi ternak itik warga Garut kerjasama dengan BSM Garut Garut 10 orang 6.000.000
25 Bantuan tenda kantin Kopkar Tunas Harapan kerjasama dengan BSM Malang Malang 15 Orang 15.000.000
26 Bantuan pengembangan ekonomi 10 masyarakat sekitar masjid kerjasama dengan BSM Jakarta - Roxy Jakarta - Roxy 10 Orang 50.000.000
27 Bantuan pelatihan entre dan PZU kerjasama dengan BSM Tasikmalaya Tasikmalaya 1 Lembaga 3.000.000
28 Bantuan Pelatihan dan modal usaha lembaga keuangan mikro syariah kerjasama dengan BSM Selindo Indonesia 500 Lembaga 1.127.319.267
Total 2.659.570.201
Laporan Tahunan 2012 252 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Keagamaan
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan kegiatan Ramadhan Indonesia 19.041 Orang 2.336.514.650
2 Bantuan Qurban menjangkau pelosok Indonesia 50 Lembaga 607.581.085
Total 2.944.095.735
Program Pendidikan dan Pelatihan
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan beasiswa SD, SMP, dan SMU Indonesia 4.000 Orang 6.702.158.585
2 Bantuan beasiswa Mahasiswa Program PPSDMS Depok 1 lembaga 360.000.000
3 Bantuan beasiswa Mahasiswa Lainnya Indonesia 445 orang 576.200.000
4 Bantuan santunan pendidikan Indonesia 750 Orang 338.422.943
5 Sarana Sarana dan Prasarana pendidikan Indonesia 44 Lembaga 876.725.200
6 Bantuan Pendidikan Lembaga dan Yayasan Indonesia 30 Lembaga 396.167.500
Total 9.249.674.228
b. Program Bina Lingkungan Bank, selama tahun 2012, telah melakukan program
bina lingkungan sebagai berikut:
1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Program difokuskan pada peningkatan kulitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
2) Keagamaan
Program CSR untuk bidang sosial/budaya/keagamaan diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, dan program-program lainnya.
3) Sarana Umum
Program CSR untuk sarana umum diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madarasah, bantuan sarana umum dan program-program lainnya.
253PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Program Sarana Umum
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan pembangunan Menara Masjid Baiturrahman BSM Boyolali Boyolali 1 lembaga 20.000.000
2 Bantuan pembangunan gedung dakwah Masjid Baiturahman Tangerang Tangerang 1 lembaga 8.000.000
3 Bantuan renovasi HKN di RSUD Bangkinang Pekanbaru 1 lembaga 10.000.000 4 Bantuan renovasi inventaris Islamic Senter BSM Pekanbaru Pekanbaru 1 lembaga 20.000.000 5 Bantuan wakaf tanah Yys. Al-Ihsan Jakarta selatan Jakarta 1 lembaga 10.000.000
6 Bantuan pembangunan panti asuhan yayasan Al-Maanuun ref. BSM Bogor Bogor 1 lembaga 5.000.000
7 Bantuan pembangunan Masjid Baitusallam, RSIB, Al-Ikhwan, Al-Mukhlis Bogor 4 lembaga 105.000.000
8 Bantuan renovasi musholla Nurul Zannah, Al-Ikhlas, Al Angkasah, Arrahman Depok 4 lembaga 85.000.000
9 Bantuan pembangunan dan renovasi Masjid Kundasari Garut 1 lembaga 3.000.000 10 Bantuan pembangunan Musholla Al-Barru Depok 1 lembaga 1.000.000 11 Bantuan pembangunan Musholla SDN Meruya Meruya 1 lembaga 5.000.000 12 Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang Palembang 1 lembaga 50.000.00013 Bantuan renovasi Panti Asuhan Al-Faqih Jambi 1 lembaga 50.000.00014 Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Sukabumi 1 lembaga 25.000.00015 Bantuan pembangunan Masjid & Musholla Sorong Sorong 2 lembaga 35.000.00016 Bantuan madrasah Al-Furqon, Msjd Baitul Jannah, Nur Maulana Bogor 3 lembaga 29.500.00017 Bantuan pembangunan Masjid Al-Haromain Mataram 1 lembaga 15.000.00018 Bantuan pembangunan Masjid Al-Hikmah Depok 1 lembaga 3.000.000 19 Bantuan pembangunan Masjid jami Al-Amin Tanggerang 1 lembaga 4.000.000 20 Bantuan pembangunan Musholla Al-Kautsar Parung 1 lembaga 5.000.000 21 Bantuan pembangunan Musholla Al-Karimah Lamongan 1 lembaga 2.000.000 22 Bantuan renovasi Musholla Al-Munawaroh Jakarta 1 lembaga 1.000.000 23 Bantuan renovasi Griya sakinah PT. USG Sentul 1 lembaga 2.500.000 24 Bantuan renovasi Masjid Uswatun Hasana dan Nurul Falah Bekasi 2 lembaga 20.000.00025 Bantuan pembangunan Masjid Darul Hijrah Jakarta 1 lembaga 5.000.000 26 Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis BSM Cibinong Cibinong 1 lembaga 5.000.000 27 Bantuan pembangunan embatan BSM Pekalongan Pekalongan 1 lembaga 10.000.00028 Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis term II BSM Cibinong Cibinong 1 lembaga 5.000.000 29 Bantuan pembangunan Masjid Nurul Muslimin Pontianak 1 lembaga 5.000.000 30 Bantuan pembangunan Masjid SMKN 32 Jakarta Selatan Jakarta 1 lembaga 20.000.00031 Bantuan CSR Pemb Masjid BSM Gersik Gersik 1 lembaga 150.000.00032 Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Sukabumi 1 lembaga 7.835.000 33 Bantuan pembangunan Masjid Darussalam dan Al Hidayah Jakarta 2 lembaga 40.000.000
34 Bantuan pembangunan Musholla RSIA Muhammadiyah Mayestik Jakarta 1 lembaga 50.000.000
35 Bantuan pembagunan Masjid Al-Amin Tangerang 1 lembaga 15.000.000 36 Bantuan renovasi Masjid Al Muhajirin dan Al Akbar Sorong 2 lembaga 6.000.000 37 Bantuan renovasi Masjid Al Mukhlis, Al-Ikhwan, Attaqwa Lampung 3 lembaga 131.500.00038 Bantuan renovasi Musholla Al Hidayah Bidaracina II Jakarta 1 lembaga 7.000.000 39 Bantuan pembangunan Masjid Al Mustaqim BSM Solo Solo 1 lembaga 5.000.000 40 Bantuan pembangunan Masjid Al Ashri dam Masjid Quba Jakarta 2 lembaga 65.000.00041 Bantuan renovasi gedung PA Al-Falah Limboto Gorontalo 1 lembaga 35.000.000
42 Bantuan renovasi Masjid Al-Ashri yang terjadi kebakaran di Buleleng Buleleng 1 lembaga 50.000.000
Total 1.126.335.000
Laporan Tahunan 2012 254 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Kegiatan bidang kesehatan masyarakat dilakukan dalam bentuk bantuan kesehatan, donor darah, khitanan masal dan lain sebagainya. Sedangkan bidang pelestarian lingkungan dilaksanakan antara lain bantuan sarana bersih dan pembuatan MCK. Kegiatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di berbagai daerah.
Program Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan kesehatan perorangan Indonesia 1.250 Orang 912.794.460
2 Bantuan operasi katarak Jakarta, Sumbawa, Pekalongan 3 Lembaga 29.818.000
3 Bantuan operasi bibir sumbing Jakarta, Bandung 3 Lembaga 77.000.000
4 Bantuan ambulance Indonesia 100 Orang 567.449.229
5 Bantuan korban bencana alam Indonesia 1.937 Orang 462.095.000
6 Donor Darah Indonesia 1.000 Orang 68.083.200
7 Dokter Keluarga Sehat Jabotabek 3.600 Orang 393.697.400
8 Warung Balita Sehat Jabotabek 660 Orang 66.220.000
9 Kesehatan Keliling ( Baksos ) Indonesia 1.725 Orang 339.390.800
10 Santuan anak yatim dhuafa Indonesia 3.360 Orang 1.185.216.900
11 Khitanan Masal Indonesia 700 Orang 310.958.800
Total 4.412.723.789
Program Lingkungan
No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan sarana air bersih dan MCK Indonesia 41 Lembaga 1.199.894.000
3. BSM Edu Award 2012
Bank menyelenggarakan BSM Edu Award pada tahun 2012. Tujuan pemberian award ini adalah memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.
BSM Education (Edu) Award adalah event yang sejalan dengan salah satu value dalam Shared values BSM yakni Humanity. BSM Edu Award adalah perwujudan sikap BSM yang peduli pendidikan. Karena pendidikan adalah jembatan untuk melahirkan SDM unggul.
255PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Bank menyelenggarakan BSM Edu Award untuk memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.
Pelaksanaan kegiatan BSM Edu Award dilakukan dengan menggabungkan proses seleksi dengan online voting. Kandidat BSM Edu Award diajukan oleh masyarakat termasuk insan BSM di seluruh Indonesia.
Dari hasil seleksi internal yang kemudian di-vote terbuka oleh masyarakat Indonesia terpilihlah pemenang BSM Edu Award. Mereka adalah Tasmin/Guru SDN Temuireng, Blora, Jawa Tengah, Azizah/SMA Terbuka Sawangan Depok, Wijaya Kusumah/SMP Labschool Jakarta, Yuliah/SD Al Azhar Syifa Budi Bekasi, Jabarudddin/SMPN 2 Maros, Sulawesi Selatan, dan Tuti Haryanti/Guru SD Dinamika TPA Bantar Gebang, Bekasi.
4. BSM UMKM Award: Young Entrepreneur Award dan Lifetime Achievement Award
Jika sebagian besar acara Milad BSM adalah terkait internal, ada dua acara yang pesertanya dari pihak eksternal. Kedua acara itu adalah BSM UMKM Award dan BSM Education Award. BSM UMKM Award seolah melekat dengan penyelenggaraan Milad BSM.
Tahun 2012 merupakan yang ke-5 BSM menggelar BSM UMKM Award. Oleh karena itu tahun ini panitia memperkenalkan kategori pemenang baru yakni Lifetime Achievement yang diberikan kepada Koperasi UGT Sidogiri dan Young Entrepreneur Award yang berhasil diraih oleh Doni Tirtana. Kategori Lifetime Achievement Award diberikan kepada nasabah BSM yang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut memenangkan Award BSM UMKM Award. Adapun kategori Young Entrepreneur Award diberikan kepada nasabah BSM yang berusia muda.
BSM menunjuk tim juri eksternal untuk menilai performafinalisBSMUMKMAward. Mereka adalah Dr. Ir. Nining I. Soesilo, MA (UMKM Center FEUI), Hilda Fachriza, SE, MM, Tamim Saefudin, Syakir Sula (MES), Johanes Hendry Indraguna (pengusaha).
Sebagaimana tahun lalu, penjurian peserta BSM UMKM Award dilakukan dengan sistem online. Sarananya menggunakan social media (facebook, twitter dan website BSM) sebagai sarananya. Satu suara hanya boleh mem-vote satu kali.
Laporan Tahunan 2012 256 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
5. Organisasi kemasyarakatan Lainnya
No Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Posisi
1 Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo): Ketua Umum
2 Perhimpunan Ban-Bank Nasional (Perbanas) Wakil Ketua Umum
3 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Wakil Ketua II
4 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wakil Ketua
5 Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) Dewan Pengurus
6 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Syariah
7 Sharia Economy Focus Group, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Anggota
8 Banker Association for Risk Management (BARa ) Dewan Pakar
9 Ikatan Alumni Universitas Indonesia Fak. Ekonomi (ILUNI FE) Wakil Ketua
10 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Anggota Dewan Pakar
11 Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Anggota
12 Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) Anggota
13 Ikatan Komite Audit Indonesia Anggota
14 Forum Silaturrahmi Perkantoran (Forsimpta) Pembina
6. Dampak Keuangan dari Kegiatan Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
Kegiatan sosial kemasyarakat dan lingkungan hidup yang dilakukan Bank akan memberikan nilai tambah dan nilai positif bagi masyarakat baik sebagai nasabah maupun masyarakat umum. Pada sisi lain, corporate image Bank akan menjadi semakin baik sehingga hal ini akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi BSM dan juga seluruh produk bisnis Bank.
Nilai tambah yang diterima oleh masyarakat dan kepercayaan masyarakat yang semakin bertambah akan mendukung bisnis bank, sehingga dari aspek keuangan, pendanaan bank akan semakin mudah dan bank akan kembali menyalurkan melalui pembiayaan kepada masyarakat.
7. Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup
Bank menjalankan bisnis/usaha tidak berkaitan langsung dalam memanfaatkan/menggunakan sumber daya alam dan sumber energi. Oleh karena itu,BSMtidakmemilikisertifikasidalambidanglingkungan hidup.
257PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Kebijakan tentang Contingency Plan bertujuan untuk memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
C. CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Kebijakan Kesehatan Pegawai
Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan pokok-pokok ketentuan:a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai
kontrak, pegawai tetap, dan anak pegawai. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap,
persalinan, rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar negeri.
Tabel Beban Pegawai 2011-2012 (dalam Rp)
No Beban Pegawai 2011 2012
1 Beban gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai 831.414.240.323 816.771.116.339
2 Beban pendidikan dan pelatihan 56.504.361.296 49.210.515.570
3 Beban biaya manfaat Pegawai 32.128.197.291 50.717.535.457
4 Beban biaya kegiatan sosial pegawai 12.820.550.355 26.128.541.678
5 Beban pengobatan 17.477.521.346 14.390.101.286
6 Beban biaya rekrutmen 3.831.066.554 3.583.397.180
7 Beban lainnya 10.706.072.769 12.358.450.607
Jumlah 964.882.009.934 973.159.658.117
Kebijakan tentang Contingency Plan tertuang ke dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain:
a. Organisasi crisis management pusat dan cabangb. Pelaksanaan operasional pada saat disaster
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
Laporan Tahunan 2012 258 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
4. Perlakuan Adil dan Kesetaraan
BSM memiliki motto “lebih adil dan menenteramkan”. Motto tersebut bermakna untuk lingkungan internal (pegawai) dan eksternal (nasabah). Perlakuan adil tercermin dalam pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai dengan prinsip 3P:a. Pay for Performance Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
kinerjanyab. Pay for Position Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
posisi/jabatannyac. Pay for Person Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
keahlian individunya.
BSM memiliki nilai-nilai perusahaan yaitu ETHIC (Excelence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus). Nilai-nilai ini menjadi ruh dalam setiap aktivitas seluruh jajaran pegawai dan pengurus di BSM.
5. Kegiatan Internal Kepegawaian
a. Forum Doa Pagi (FDP)
FDP dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin pagi, mulai dari jam 07.45 – 08.30 Wib, bertempat di Lobby Lt. 3 Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. FDP diikuti lebih dari 700 orang; meliputi seluruh jajaran Direksi BSM, Division Head, Pejabat Kanwil II & III, Kepala Cabang Jabodetabek dan seluruh pegawai BSM kantor pusat.
2. Kebijakan Keselamatan Kerja
Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Prosedur Manual) Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:
Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja secara berkala, khususnya mengenai:a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan
lingkungan kerja.b. Kebersihan lingkungan kerja.c. Keserasian lay out ruangan kerja.d. Ketepatan peletakan sarana kerja.e. Kelengkapan dan kelayakan sarana
pengamanan
Manajer membuat memo/mengisi formulir menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1), mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang sudah tidak layak/perlu dilengkapi. Apabila ada ketidaklayakan/kekuranglengkapan sarana, maka dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada Division Head.
3. Turn Over Pegawai Jumlah pegawai organik pada tahun 2012 sebanyak 9.331 orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun 2011 sebanyak 7.802 orang, maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2012 sebanyak 726 orang atau 7,80%. Turn over tersebut tidakmemilikidampakyangsignifikanterhadapkinerja keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Tabel Turn Over Pegawai 2010-2012
No. Tahun Peg. Resign Jumlah Pegawai (Organik) Turn over Pegawai (Organik)
1 2010 272 5,580 4.87%
2 2011 433 7,802 5.5%
3 2012 726 9,331 7.8%
259PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BSM memiliki motto “lebih adil dan menentramkan”. Perlakuan adil tercermin dalam pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai dengan prinsip 3P (Performance, Position, Person).
FDP diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan presentasi kinerja perusahaan mingguan (Weekly Review), dan dilanjutkan dengan presentasi dari unit kerja yang ingin menginformasikan program kerja yang tengah dijalankan.
FDP ditutup dengan presentasi Spirit of the Week, mengambil core values dari Shared Values ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus). Core values merupakan penjabaran dari nilai-nilai ETHIC yang diturunkan dari ayat Al Qur’an dan Hadits.
FDP merupakan ajang pembelajaran (Transfer Knowledge Forum) dan keterbukaan informasi (Transparency Forum) bagi seluruh pegawai BSM, karena:
• Semua peserta FDP mendapat informasi terkini (hot information) atas pencapaian kinerja perusahaan.
• Direksi akan memberikan pengarahan atas pencapaian kinerja mingguan yang dipresentasikan.
• Seluruh pegawai mendapat informasi secara langsung dan dari dari pihak yang paling berkompeten atas pencapaian kinerja perusahaan mingguan.
• Seluruh pegawai dapat belajar secara langsung tentang apa dan bagaimana cara manajemen untuk menyikapi dan mengambil kebijakan atas dinamika perusahaan.
Seluruh pegawai yang tidak dapat mengikuti FDP secara langsung dapat memperoleh informasi yang sama dengan peserta FDP melalui rekaman dan
transliterasi arahan Direksi yang di-upload oleh Corporate Secretary pada intranet.
Sebagaimana FDP yang dilaksanakan setiap hari Senin, kegiatan doa pagi juga dilakukan pada hari Selasa – Jumat untuk mengawali kegiatan kerja. Kegiatan tersebut diisi dengan doa bersama, sharing informasi dari masing-masing bagian dan pengarahan dari Division Head.
b. Pengajian Rabu Sore
Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu sore, mulai dari jam 16.30 – 18.00 WIB (Maghrib), bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh pegawai kantor pusat dan Direksi.
Pengajian Rabu Sore menghadirkan ulama dan kalangan intelektual dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Beragam pembicara dan tema pengajian bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperluas wawasan keberagamaan pegawai.
Pengajian Rabu Sore juga dilaksanakan oleh semua cabang di seluruh Indonesia.
c. Dzikir Jumat Pagi
Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Jumat Pagi, mulai dari jam 07.30 – 08.00 WIB, bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh
Laporan Tahunan 2012 260 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
pegawai kantor pusat dan Direksi. Kegiatan ini juga diselenggarakan di kantor cabang seluruh Indonesia dengan diikuti oleh seluruh pegawai kantor cabang.
6. Kebebasan Berserikat melalui BSM Club
Sejak kebebasan berserikat telah dibuka lebar mulai pemerintahmeratifikasiKonvensiILONo.87Tahun1948 dan disahkannya UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh, Bank memberikan kebebasan bagi pegawai jika ada organisasi berserikat (serikat kerja) di BSM. Namun pada kenyataannya sejak BSM berdiri para pegawainya masih menilai belum perlu dibentuknya serikat pekerja di BSM. Belum munculnya serikat pekerja di BSM lebih dikarenakan manajemen cerdas dalam me-maintain pegawainya, Di samping benefitkompetitifyangdiberikanolehperusahaan,BSM juga memperkenankan tumbuhnya kegiatan/komunitas kepegawaian.
Untuk mewadahi beragam kegiatan yang bersifat komunitas, Bank mendirikan BSM Club, pada 1 November 2006. BSM Club adalah wadah koordinasi seluruh kegiatan pegawai yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri dalam komunitas terpisah. Pembentukan komunitas pegawai dalam wadah BSM Club adalah:
a) Meningkatkan keakraban pegawai, terutama lintas unit kerja dan lintas jabatan.
b) Menyalurkan minat dan bakat pegawai.c) Bagian dari penyeimbang “work and life”.d) Mendukung kinerja perusahaan, baik langsung
maupun tidak langsung.
Perusahaan dan komunitas pegawai adalah bagian yang tidak terpisahkan dan bersinergi menghasilkan output positif bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Di BSM, komunitas pegawai mendapatkan dukungan penuh dari manajemen. Dukungan dapat berupa fasilitas, dana kegiatan, dan keikutsertaan langsung jajaran manajemen dalam kegiatan komunitas pegawai.
Dibawah BSM Club, terdapat beberapa komunitas yang aktif sebagai berikut:
a. Unit Kerohanian Islam b. Unit Sepakbola c. Unit Bola Basket d. Unit Bulutangkis e. Unit Futsalf. Unit Tenisg. Syariah Mandiri Touring (SMART): Klub Sepeda
Motorh. BSM Adventure: Klub Pencinta Alami. Syariah Mandiri Cycling (Smiling): Klub Sepedaj. BSM Photography Club:KlubFotografik. BSM Readers Club: Klub Bukul. Klub Memancing BSMm. Klub Musik dan Keseniann. Klub Senamo. Klub Aikido BSM p. Klub Taekwondo BSM
Dalam prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi.
Komunitas pegawai dianggap mampu mendukung fungsi perusahaan. Mulai dari fungsi pemasaran, kehumasan, operasional, SDM, keuangan hingga manajemen pengetahuan. Ada 2 keuntungan bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai:
a. Pegawai merasa bahagia karena merasa di”manusia”kan dengan diizinkan mengaktualisasikan aspek kemanusiaannya.
b. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat membantu fungsi manajemen.
Kebanyakan komunitas pegawai muncul karena inisiatif pegawai. Karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Sehingga perlu ditanamkan corporate brand value di benak individu-individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran hobi belaka. Komunitas pegawai juga membantu citra perusahaan dan lebih mudah dalam pengembangan kompetensi pegawai. Selain itu juga menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan
261PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BSM memberikan perhatian yang besar kepada dunia pendidikan bagi anak-anak yatim, sebagai bagian dari bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
7. KARISSMA
Karissma singkatan dari Ikatan Isteri Karyawan Syariah Mandiri. Organisasi para istri pegawai BSM ini didirikan bertepatan dengan Milad Bank Syariah Mandiri ke-6, tanggal 1 Nopember 2005.
Karissma merupakan suatu organisasi non formal dibawah BSM Club. Karissma merupakan wadah kegiatan bagi seluruh isteri karyawan Bank BSM. Karissma juga ditujukan sebagai wadah saling bersilaturahmi mengenal satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kekeluargaan yang baik dan harmonis.
Kepengurusan Karissma ada di tingkat kantor pusat dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia.
KeberadaanKarissmadidalamaktifitasnyadiharapkan dapat menjadi inspirasi dan penyemangat dalam mendukung karir suami. Karissma memiliki bidang-bidang kegiatan, antara lain: Bidang Kerohanian, Bidang Kesejahteraan Sosial, Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani, dan Bidang Seni & Olah Raga. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan, yakni: pengajian rutin bulanan, kunjungan ke panti asuhan/panti wreda, pelatihan dan ketrampilan untuk mengembangkan bakat, group paduan suara, dan senam kesehatan bagi para anggota Karissma.
8. Beasiswa Anak Yatim Pegawai BSM
Pada kegiatan BSM Family Gathering tahun 2012 dilaksanakan launching Beasiswa Anak Yatim Pegawai BSM yang diberikan kepada putra/putri dari Pegawai BSM yang meninggal dunia. Beasiswa ini diberikan untuk jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Anugerah beasiswa ini diterima dengan penuh haru oleh keluarga Pegawai dan merupakan bukti kepedulian BSM terhadap Pegawainya. Pemberian beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan ownership Pegawai dalam bekerja di BSM.
8. Dampak Keuangan dari Program Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Dengan berbagai kegiatan dan program terkait
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja pegawai, BSM menyakini akan memberikan dampak yang positif terhadap keberlangsungan bisnis bank.
Dampak positif yang timbul antara lain, bank dapat menekan angka kecelakaan kerja (zero accident), pegawai sebagai aset perusahaan terselamatkan, meningkatnya loyalitas pegawai kepada perusahaan, hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dan pegawai, dll. Anggaran yang dikeluarkan oleh Bank berbanding lurus dengan meningkatnya kinerja perusahaanbaikdarisisiprofitmaupunasetbank.
Laporan Tahunan 2012 262 PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
D. CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen atas produk Bank, mencakup antara lain: Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah, Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care), Program Engagement Konsumen, dan Program Peningkatan Layanan.
1. Kebijakan Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah
Kepercayaan masyarakat terhadap industri
perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSM memberikan jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan.
2. Pusat Pengaduan Nasabah (Customer Care)
Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen.
Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain:a. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24
jam melalui Panggilan (021) 5299 7755.b. Email: [email protected]. Customer service yang berada cabang-cabang
terdekat.
3. Program Engagement Nasabah Kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan konsumen
sebagai upaya peningkatan kualitas layanan antara lain:a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah).b. Sahabat BSM (Customer Get Customer).
c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung).d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung).e. Business Gathering dengan nasabah.
4. Mekanisme Penyelesaian Keluhan Nasabah
Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon
yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak.a. Bank telah membentuk bagian Service
Quality Management (SQM) yang berada di bawah Operation Division yang fokus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui Call Center Bank.
b. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah adalah sebagai berikut:1) Nasabah menyampaikan pengaduan
melalui Cabang atau Call Center;2) Penerima pengaduan menginput pengaduan
yang disampaikan nasabah kedalam sistem CMS (Complaint Management System);
3) Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di bagian SQM;
4) Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja terkait akan diteruskan kepada penerima pengaduan;
5) Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/jawaban atas pengaduan kepada nasabah;
6) Penerima pengaduan akan merubah status pengaduan di CMS menjadi “Selesai”.
c. Adapun tingkat penyelesaian pengaduan nasabah selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Triwulan (2012)
Jumlah Pengaduan % Tingkat PenyelesaianPenerimaan Penyelesaian
TW 1 502 502 100TW 2 357 357 100TW 3 395 395 100TW 4 450 425 94.44
Jumlah 1704 1679
263PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
5. Program peningkatan kualitas layanan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan Kepada konsumen, Bank melaksanakan program-program antara lain:1) Penyusunan panduan layanan terkini sesuai
dengan tuntutan dan harapan nasabah.2) Pelaksanaan kegiatan Service Quality
Assurance (SQA) secara konsisten di cabang, yaitu: a) Forum komunikasi, minimal 1 bulan sekali.b) Role Play, minimal 3 kali dalam seminggu.c) Morning briefing, minimal 1 kali dalam
seminggu.3) Forum Service Champion Officer (SCO), yang
merupakan pembekalan kepada petugas SCO Cabang yang bertanggung jawab terhadap penerapan standar layanan di Cabang;
4) Pelatihan Service Excellence for Frontliners, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill dan attitude frontliners 121 Cabang;
5) Workshop Service Excellence yang dilaksanakan pada 5 kota yang menjadi barometer standar service (Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar), dengan salah satu agenda dalam kegiatan workshop tersebut adalah sharing experience dari Bank Mandiri, mengenai strategi menghadapi survei BSEM kepada Kepala Cabang, Kepala KCP, dan Operation Manager;
6) Pelatihan Service Leadership untuk Kepala Cabang, sebagai service agent;
7) Pelatihan Service Excellence for Security, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill, dan attitude Security, bekerjasama dengan Security Departement Bank Mandiri;
8) Kerjasama dengan Bank Mandiri melalui asistensi dalam rangka perbaikan kualitas layanan Bank, khususnya kepada tim Customer Care & Services Group, Culture Group, dan Security Departement;
9) Kerjasama dengan konsultan pengukur kualitas layanan, yaitu Marketing Research Indonesia (MRI) dan Frontier;
10) Koordinasi dengan Procurement & Services Division untuk perbaikan kerjasama dengan perusahaan pengadaan jasa Security;
11) Perbaikan panduan dan service tools, antara lain: panduan layanan frontliners (CS, Teller, Security),panduanaspekfisikCabang,Frequently Asked Question (FAQ) perbankan syariah, dan usulan pengadaan call center single number kepada Alternate Channel Division;
12) Perbaikan metode pemantauan penanganan dan penyelesaian keluhan, antara lain melalui memo, e-mail dan telepon;
13) Perbaikan metode pencatatan database keluhan nasabah yang tercatat di Complaint Management System;
14) Melibatkan Call BSM sebagai channel penerimaan keluhan nasabah melalui telepon dan e-mail;
15) Pengembangan sistem pencatatan keluhan nasabah yang lebih lengkap yang dapat digunakan oleh seluruh unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
6. Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR terhadap Konsumen
BSM menyakini bahwa memberikan perlindungan
terhadap konsumen atas produk Bank akan mengokohkan dan menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
Besarnya anggaran dana yang digunakan untuk melakukan engagement terhadap nasabah dan penyelesaian atas keluhan atau pengaduan konsumen akan berdampak pada semakin meningkatnya loyalitas nasabah kepada bank. Loyalitas nasabah yang meningkat, berdampak pada frekuensi/intensitas transaksi dengan Bank. hal ini yangakanmemberikankontribusifinansialkepadakinerja Bank.
Laporan Tahunan 2012 264
Pengembangan Sumber Daya Manusia
SDB (Safe Deposit Box) tahun 1980 - Koleksi Museum Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Sejalan dengan bisnis yang terus berkembang, BSM terus memastikan setiap pegawainya memiliki kompetensi yang memadai dengan tuntutan tugas.
265PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
266 PT Bank Syariah Mandiri
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, Bank telah mencanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
Services
Retention
Acquisition
Retrenchment
Retirement
Culture
Development
HC
Sustainable CompetitiveAdvantage
Human Capital Development
2) Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan2011 2012
BSM Outsource BSM Outsource
S2 202 4 227 4
S1 6.512 1.196 7.835 1.927
D3 977 36 1.163 393
SMA 104 4.420 99 4.276
SMP (lain-lain) 7 66 7 68
Jumlah 7.802 5.722 9.331 6.668
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2.547
264549 722 959
1.3771.913 2.127 2.032 2.228
3.109
5.580
7.802
9.331
6 11 11 41 98 119379 594 775 946
1.4352.322
5.722
6.668
Pegawai BSM Outsource
A. Profil Pegawai Sampai akhir tahun 2012, jumlah pegawai Bank (organik dan non organik) mencapai 15.999 orang, meningkat 18.76% dari 13.524 orang pada akhir tahun 2011. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi Bank melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah.
1) Jumlah pegawai dan pertumbuhannya
267PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
3) Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir
Jenjang Karier 2011 2012Executive Vice President 3 9Senior Vice President 18 21Vice President 9 5Assistant Vice President 19 26General Manager 48 46Assistant General Manager 47 107Senior Manager 222 291Manager 313 357Deputy Manager 338 351Assistant Manager 549 752Associate Manager 959 819Senior Executive 1.063 1.457Executive 1.633 2.637Junior Executive 2.510 2.386Assosiate Executive 3 4Non Clerk 68 63Outsource 5.722 6.668Total Pegawai 13.524 15.999
B. Rekrutmen
Pertumbuhan yang pesat dan dinamis membuat BSM membutuhkan sumber daya manusia yang berintegritas, inovatif dan berwawasan keilmuan agar dapat menjalankan operasional perbankan yang sehat danefisien.UntukmemenuhikebutuhantersebutBSMmelakukan proses rekrutmen secara regular maupun program rekrutmen khusus.
Program rekrutmen reguler: Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon
pegawai sesuai jadual kebutuhan. Penyaringan dan pemilihancalonpegawaisesuaidengankualifikasiyangdibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabang – cabang BSM di seluruh Indonesia.
Seleksi Administrasi
Tes Kemampuan Umum
Tes Psikologi
Tes Wawancara User
Tes Kesehatan
Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes psikologi, proses cross reference(melakukanklarifikasidata ke perusahaan sebelumnya) tes wawancara user dan tes kesehatan.
Skema Mekanisme Rekrutmen
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
268 PT Bank Syariah Mandiri
Program rekrutmen khusus:
a. Early Recruitment Program (ERP)
Merupakan program rekrutmen pegawai fresh graduates bekerjasama dengan perguruan tinggi/institusi pendidikan. Peserta program ERP adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria BSM, mereka mendapatkan pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh BSM.
Pada tahun 2012, Bank Syariah Mandiri telah menjalin kerjasama dengan 38 (tiga puluh delapan) perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
b. Management Development Program (MDP)
Merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta calon-calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai akademis yang baik tetapi juga harus aktif dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. MDP merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa mendatang.
Pada tahun 2012, BSM menyelenggarakan program MDP sebanyak 2 (dua) angkatan, yaitu MDP Mikro 1 (satu) angkatan dan MDP reguler 1 (satu) angkatan. Total pegawai BSM yang masuk melalui jalur MDP sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 418 (empat ratus delapan belas) orang. Sejak BSM berdiri pada tahun 1999, BSM telah mengadakan program MDP sebanyak 14 angkatan.
Biaya Rekrutmen Pegawai Dalam Rp Juta
Beban Kepegawaian 2011 2012
Biaya Rekrutmen 3.831,07 3.583,40
C. Organisasi dan Jabatan
Lingkungan organisasi yang berubah secara cepat baik dari sisi regulasi, tuntutan nasabah dan operasional menuntut bank untuk menyesuaikan organisasinya. Untuk itu Bank perlu mendesain organisasi sekaligus menyusun uraian jabatan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itupeningkatanefektifitasorganisasiuntukpencapaianvisidan tujuan perusahaan yang diinginkan harus fokus pada perubahan perilaku pegawai.
Peningkatanefektifitasorganisasijugadilakukandenganadanya focus jabatan didasarkan pada kompetensi sehingga dalam proses pengembangan organisasinya pun lebih dinamis dan potensial. Untuk menghadapi hal tersebut BSM telah melakukan perencanaan dan persiapan struktur organisasi sbb:
1. Mendetailkan perubahan struktur organisasi hingga level terendah dengan menyesuaikan model bisnis BSM yang segment centric.
2. Melakukan sentralisasi operasional Bank yang mendukung perubahan model bisnis yang berpengaruh pada perubahan struktur organisasi.
3. Penempatan pegawai dengan mempertimbangkan gap kompetensi terhadap jabatan baru tersebut.
4. Melakukan manajemen perubahan untuk memastikan seluruh jabatan terintegrasi dengan baik.
5. Design Struktur Organisasi dan roadmap implementasi struktur organisasi mulai transisi hingga end state BSM pada tahun 2015.
D. Sistem Remunerasi
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja untuk diberikan kepada pegawai berupa gaji dan tunjangan serta fasilitas kepegawaian lainnya.
Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai. Selain program promosi dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2012 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 9,15 %.
269PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Base Salary
Allowance
Variable
Compensation
Benefit
•Gaji Pokok•THR
•T.Grade•T.Jabatan•T.Keahlian•T.BBM&HP•T.Cola•T.Kemahalan
•TPUK•Bonus
•Cuti&UangCuti•Jamsostek•DPLK•MobilDinas•PerumahanDinas•PakaianSeragam•KegiatanOlahRaga & Rohani•Karir•KesehatanPegawai•PinjamanPegawai•PerjalananDinas•PerjalananPindah
Remunerasi
Skema remunerasi
E. Penilaian Pegawai
Penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi untuk menilai kinerja pegawainya melalui satu set ukuran standar dan mengkomunikasikannya dengan pegawai. Salah satu cara untuk melihat kinerja perusahaan adalah dengan melihat kinerja pegawainya. Periode penilaian berlangsung terhitung 1 Januari s.d. 31 Desember tahun berjalan. Masa review penilaian berlangsung setiap triwulan periode penilaian serta 1 tahun periode berjalan.
Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan Individu dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap pertama: Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh Direksi/pemegang saham.
Tahap kedua: Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB tersebut dalam bentuk BSC. Sasaran Unit Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit Kerja dalam bentuk BSC Divisi, Kantor Wilayah dan KPI Kantor Cabang.
Tahap ketiga: Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing. Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description).
Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil kerja dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi pencapaian sasaran strategis BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description).
Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari kegagalan pencapaian sasaran di akhir tahun.
Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu:
a. Target: Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja (berorientasi pada hasil)
b. Proses: Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil)
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
270 PT Bank Syariah Mandiri
G. Model Kompetensi BSM
Kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, kemampuan, dan karakter yang dibutuhkan seorang karyawan untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara optimal. Kompetensi diturunkan dari strategi bisnis, nilai-nilai, dan visi misi perusahaan. Karakteristik kompetensi antara lain:
1. Berkontribusi terhadap kesukesan organisasi2. Dapat diobservasi dan diukur3. Dapat membedakan perilaku menonjol yang
ditunjukkan karyawan4. Dapat dikembangkan dengan berbagai metode
Dalam rangka menyelaraskan kompetensi dengan tujuan dan strategi Bank Syariah Mandiri, maka perusahaan menetukan kompetensi apa yang dibutuhkan oleh karyawan Bank Mandiri untuk dapat bekerja secara optimal. Deskripsi tertulis tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan tersebut tertuang dalam deskripsi tertulis yang dinamakan kompetensi model. Model kompetensi Bank Syariah Mandiri terdiri dari jenis dan definisikompetensi,level kompetensi, serta indikator perilaku (key behavior) yang dapat diobservasi dan diukur.
Bank Syariah Mandiri membuat rumpun jabatan untuk memudahkan manajemen dalam melakukan rotasi/mutasi dan pengembangan karyawan sesuai dengan career path masing-masing jabatan.
Model kompetensi yang sudah diselaraskan dengan rumpun jabatan,selanjutnyadigunakanuntukmembuatprofilkompetensi, yaitu daftar serangkaian kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan/jabatan agar dapat maksimal menjalankan pekerjaannya yang sudah dilengkapi dengan level kecakapan (proficiency level) yang harus ditunjukkan karyawan tersebut.
Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment.
1. Officer Development Program (ODP)
ODP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Adapun Jumlah pegawai level pelaksana yang lulus program ODP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 411 pegawai.
F. Kebijakan Reward dan Punishment
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian kinerja yang dilakukan setiap triwulan. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain dengan program bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2.
Disamping pelaksanaan program pengembangan pegawai secara reguler, Perseroan melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui job enrichment & job enlargement dalam bentuk penugasan pegawai pada berbagai project, antara lain project Corplan, CBS, Saturn serta project dan jabatan strategis lainnya. Jumlah pegawai yang dikembangkan melalui program ini sepanjang tahun 2012 adalah sebanyak 165 pegawai.
Perseroan juga tetap mengembangkan pegawai secara rutin melalui promosi dengan kenaikan grade maupun kenaikan jabatan. Pada tahun 2012, pegawai yang mengalami kenaikan grade berjumlah 2.607 pegawai dan kenaikan jabatan sebanyak 655 pegawai. Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi.
Pada tahun 2012, Perusahaan memberikan Bonus kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja tahun 2011. Jumlah Bonus yang diberikan ke pegawai sebesar rata-rata 5,36 kali gaji, sedangkan untuk TPUK adalah 7,53 gaji.
Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja pegawai, BSM juga menerapkan sistem punishment yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
271PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Alur Program ODP BSM
2. Middle Management Development Program (MMDP)
MMDP adalah program bagi pegawai dari level jabatan Junior Officer yang dipromosikan ke level jabatan Midle Manager. Diprogram ini pegawai dibekali soft skill maupun hard skill serta diberikan materi pengembangan diri seperti manajemen waktu, kepemimpinan dan kemampuan presentasi secara efektif. Adapun Jumlah pegawai yang lulus program MMDP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 223 pegawai.
3. Senior Management Development Program (SMDP)
Program bagi pegawai level jabatan Manager yang dipromosikan ke level jabatan Group Head dan Regional Head. Program pengembangan ini merupakan rangkaian aktivitas evaluasi dan pengembangan kompetensi pegawai yang terencana dan sistematis serta disusun berdasarkan karakteristik Level yang dituju. Adapun Jumlah pegawai level pelaksana yang mengikuti tahap seleksi program MMDP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 3 pegawai. Penyempurnaan alur program
AssesmentCenter
Strength Based
General Banking Online Test
TechnicalBanking & OJA
Self Leedership &Project Assignment
KenaikanGrade D1STOP STOP
SeleksiAdmin
Tida
kLu
lus
Tida
kLu
lus
Seleksi Kompetensi Pendidikan Penempatan
500
400
300
200
100
0
494
324
415
ODP1 ODP2 ODP2
Jumlah Peserta ODP 2012
SMDP selalu dilakukan sebagai salah satu perbaikan pelaksanaan program.
Competency-Based Human Resources Management (CBHRM) merupakan pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapatmeningkatkanefektifitasdankonsistensidalammenerapkan sistem rekrutmen, promosi, rotasi/mutasi, kompensasi, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik optimal.
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
272 PT Bank Syariah Mandiri
Daftar Konsultan Pengembangan SDM
No Nama Konsultan/Vendor Tujuan Ruang Lingkup Kerja
1 Tower Watson Survei Gaji Compensation
2 Dayamandiri Dharmakonsolindo Aktuaria Compensation
3 PT. Cipta Busana Jaya Pembuatan Seragam Busana Pria Benefit
4 PT. Dekatama Centra Pembuatan Seragam Wanita Benefit
5 PT. Mido Indonesia Pembuatan Seragam Dasar Benefit
6 PT. Piranti Pengelolaan Mesin Absensi Operations
7 PT. Aneka Search Indonesia Assesment Pegawai & Tes Pengangkatan Recruitment
8 KOPKAR Pegawai Outsource Recruitment
9 PT Pramita Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai Recruitment
10 Klinik Prodia Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai Recruitment
11 SHL Consulting Mapping Finnancing Assesment People Development
12 HR Excellent Pre screening ODP People Development
Mapping Pegawai Sales Cabang People Development
13 Lead Pro Consulting Strength Based ODP People Development
14 Experd Assesment ODP People Development
15 PPM Management SMDP (Senior Management Development Program) People Development
J. Pengembangan dan Pelatihan Pegawai
Untuk memastikan pegawai memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan bisnis maka Bank menyediakan pelatihan yang menyentuh seluruh lini organisasi. Program tersebut tercerminpadaprogrampelatihanterstruktursesuaiprofilkompetisi dan bidang bisnis meliputi:
a) Orientation dan Development Program Orientation dan Development Program sebagai jenjang
pendidikan untuk mendukung jenjang karir pegawai yang terdiri dari Banking Staff Program, Officer Development Program, Management Development Program, Middle Management Development Program.
b) Banking Academy
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian aktivitas yang terprogram.
c) Enhancement Program Enhancement Program bertujuan memelihara
pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa workshop, public training,programsertifikasi,danprogrambeasiswaS2.
273PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Skema Program Pendidikan dan Pelatihan
ProgramDiklat
Orientation & Development Program
Banking Academy
Enhancement Program
Banking Staff Program
Leadership Development Program
Micro. Retail & Consumer Banking Academy
Operation & Support Academy
Commercial & Corporate Banking Academy
Sales & Services Academy
Leadership & Strategic Skills Enhancement
PublicTraining,Scholarship&Certification
Business & Operation Banking Competencies Improvement
Sepanjang tahun 2012 Bank berhasil meningkatkan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan pegawai dengan jumlah kelas sebanyak 323 kelas in house training yang melibatkan 7.393 peserta. Bank juga mengikutsertakan sebanyak 247 peserta dalam berbagai public training pada tahun 2012. Peningkatan dari sisi kualitas program dengan menyediakan program pendidikan pegawai baru (Banking Staff Program) dan pendidikan promosi berupa Officer Development Program(ODP)yangspesifiksesuaidengan rumpun jabatan. Pendidikan Banking Staff Program menyediakan 7 program turunan untuk 7 rumpun jabatan sedangkan pada ODP menyediakan 5 rumpun jabatan.
Pada tahun 2012 Bank juga melaksanakan program Middle Manager Development Program (MMDP) yang diikuti oleh 139 peserta untuk pegawai yang promosi ke level Manager. Pihak Bank juga menyelenggarakan Manager Development Program (MDP) yang melibatkan 89 peserta untuk mempersiapkan pemimpin masa depan.
Pembelajaran melalui e-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. Kegiatan membaca modul dan tes online juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang kelas. Sebagai bagian dari pengembangan knowledge management Bank juga mengoptimalkan e-Learning sebagai media pembelajarannya agar setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dengan mudah.
1. Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Bank memiliki program pendidikan dan pelatihan bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan guna mendukung kinerja dan kemajuan karir masing-masing pegawai.
a. Pendidikan Pegawai Baru Banking Staff Program (BSP)
Bank menyelenggarakan Banking Staff Program untukmempertajamspesifikasikeahlianpegawaiyang baru bergabung. Metode pendidikan BSP menggunakan metode total solution blended learning yang memadukan pembelajaran melalui e-learning, in-class, on the job training/individual project assignment, coaching dan mentoring untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai oleh peserta pendidikan. BSP terdiri dari beberapa sub program yaitu:
1) Level pelaksana/staf a) BSM BSP for General, b) BSM BSP for Frontliners,c) BSM BSP for Operation Banking, d) BSM BSP for Business Banking, e) BSM BSP for Retail Banking, f) BSM BSP for Micro Financing Analyst, g) BSM BSP for Pawning Staff.
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
274 PT Bank Syariah Mandiri
penjual reksadana, bancassurance, wealth management, IT, audit, praktisi SDM dan masih banyak lagi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi pegawai Bank sesuai standar industri. Bank telah mengikutsertakan 746orangpegawaidalamprogramsertifikasiselama 2012.
3) Public Training Public training merupakan diklat yang
penyelenggaraannya direncanakan dan dikelola oleh pihak eksternal (baik di dalam maupun luar negeri), sedangkan Bank hanya mengirimkan peserta untuk mengikuti diklat. BSM telah mengirimkan 247 pegawai untuk mengikuti 152 program public training pada tahun 2012.
4) Program Beasiswa S2 Progam beasiswa S2 adalah program
pendidikan S2 yang dibiayai oleh perusahaan untuk pegawai yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.
Bank telah mengirim 19 orang pegawai untuk mengikuti program beasiswa S2 pada tahun 2011 dan sedang mengikuti program beasiswa pada tahun 2012 sebanyak 12 orang pegawai.
2. Leadership Development Program
Selain peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan, Bank juga melakukan peningkatan dari sisi kapasitas leadership pegawai mencakup seluruh lini perusahaan pada masing-masing lini secara terstruktur meliputi:
a. Management Development Program (MDP)
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Bank. Bank telah melaksanakan MDP Angkatan 12 dan Mikro yang melibatkan 89 orang peserta pada tahun 2012.
2) BSP for Officer3) BSP for Manager
b. Banking Academy
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian aktivitas yang terprogram berupa:
1) Micro, retail & consumer banking academy2) Commercial & corporate banking academy3) Operation & support banking academy4) Sales & service banking academy
Bank telah melaksanakan program pelatihan in-class dalam rumpun banking academy 188 jenis program pelatihan, 403 kelas dan 9.603 peserta.
c. Enhancement Program
Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa:
1) Workshop Workshop merupakan kegiatan yang difasilitasi
oleh Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian kegiatan yang ditentukan.
Bank telah melaksanakan 10 jenis workshop, 10 kelas dan 410 orang peserta pada tahun 2012.
2) Program Sertifikasi Programsertifikasiadalahprogram
pengembangan, peningkatan dan pengukuran pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam bidang pekerjaan tertentu. Bank telah melaksanakanberbagaiprogramsertifikasisepertisertifikasimanajemenrisiko,agen
275PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
b. Officer Development Program (ODP)
ODP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai pelaksana yang dipromosikan pada level officer. Bank telah melaksanakan ODP yang melibatkan 355 orang pegawai pada tahun 2012.
c. Middle Manager Development Program (MMDP)
MMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Middle Manager. Bank telah melaksanakan MMDP yang melibatkan 139 orang pegawai pada tahun 2012.
d. Senior Manager Development Program (SMDP)
SMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Senior Manager.
3. Biaya Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Seluruh pelatihan, pendidikan dan pengembangan SDM dikelola sepenuhnya oleh bank dengan narasumber baik dari internal atau eksternal. Seluruh kegiatan tersebut didukung oleh biaya sebesar Rp49,21 miliar.
Biaya Pendidikan dan PelatihanDalam Rp Juta
Beban Kepegawaian 2011 2012
Biaya Pendidikan dan Pelatihan 56.504,36 49.210,51
Dengan biaya yang dikeluarkan berhasil meningkatkan budaya belajar pegawai baik melalui in-class, coaching & mentoring maupun self learning melalui proses belajar interaktif di e-learning.
K. E-Learning
Pembelajaran melaui e-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning.
BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-Learning dengan menambah modul berbasis macromedia flash sebanyak 23 modul pada tahun 2012.
Pegawai BSM bisa mengakses 168 materi dalam bentuk powerpoint melalui e-Learning. Proses pembelajaran melalui e-Learning ditingkatkan dengan memproduksi sendiri video learning sebanyak 6 materi pada tahun 2012.
BSM menyelenggarakan Banking Staff Program untuk mempertajam spesifikasi keahlian pegawai yang baru bergabung.
Laporan Tahunan 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia
276 PT Bank Syariah Mandiri
Metode pembelajaran dan pelatihan melalui e-Learning menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Blended Learning
Blended Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan metode on-line di e-Learning dengan metode tatap muka di kelas. Kegiatan membaca modul dan tes on-line juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang kelas.
Peserta pelatihan blended learning pada tahun 2012 sebanyak 5.506 peserta atau meningkat 87% dibandingkan 2011 sebanyak 2.941.
2. Distance Learning
Pelatihan dengan metode distance learning merupakan pelatihan yang diperuntukkan pegawai tanpa terintegrasi dengan pelatihan di dalam kelas. Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui e-Learning dan diukur tingkat pemahamannya.
Selama tahun 2012 BSM menyelenggarakan pelatihan melalui e-Learning berupa kompetisi pengetahuan teknis perbankan syariah sebanyak 1.445 peserta, refreshment dan tes online.
Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/ kepala divisi sebanyak 8.523 orang pegawai.
Proses pembelajaran melalui e-learning dari tahun ke tahun semakin tinggi. Utilitas e-Learning tahun 2012 meningkatkan jumlah modul yang digunakan untuk tes on-line sebesar 72% dari 75 modul di tahun 2011 menjadi 266 modul di tahun 2012.
Kunjungan (hits) pegawai ke e-Learning meingkat 37%, yaitu dari 266.180 hits pada 2011 menjadi 365.581 hits pada tahun 2012. Jam kunjungan pegawai BSM ke e-Learning juga meningkat dari 182.737 jam tahun 2011 menjadi 296.304 jam tahun 2012 (meningkat 62%).
Data Pelaksanaan
Keterangan 2011 2012 Growth
1. Pelaksanaan test 474 538 13%
2. Program pelatihan 41 45 10% 3. Modul tes on-line 75 266 72%4. Kunjungan (hits) 266.180 365.581 37%5. Jam kunjungan 182.737 296.304 62%6. Peserta test 104.884 91.236 -13%
Skema Metode Pelaksanaan e-Learning
In ClassTraining
Field Observation Action Plan
Presentation
Tools Simulation Role Play Case Study Group Discussion
Skill, Attitude, and Competency Driven
E-Learning Training
Reading Time Pre and Post Test
Reading Video Based Learning Active Flash/Video
based Learning Forum Discussion
Knowledge and Skill Driven
277PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
L. Implementasi Knowledge Management Bank menyadari bahwa proses penyebaran ilmu pengetahuan harus dikelola serta terstruktur dan menyuluruh. Untuk mendukung proses penyebaran ilmu pengetahuan tersebut Bank melaksanakan project Knowledge Management (KM) melalui implementasi KM pada tahun 2012.
Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja pegawai menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Secara khusus, deskripsi implementasi Knowledge Management (KM) di BSM adalah sebagai berikut:
1. Memfasilitasi Implementasi Knowledge Management (KM) melalui e-Learning.
Sebagai bagian dari pengembangan knowledge
management Bank juga mengoptimalkan e-Learning sebagai media pembelajaran sehingga setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dengan mudah.
2. Keikutsertaan dalam Indonesia MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Study.
Indonesian MAKE Study merupakan inisiatif pengukuran
implementasi knowledge management yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services dan Teleos-Inggris. MAKE Study bertujuan untuk mengembangkan kegiatan knowledge management di Indonesia dan mengukur tingkat komitmen dan
kematangan organisasi-organisasi di Indonesia yang berbasis pengetahuan.
Setiap organisasi yang menjadi peserta kegiatan ini
akan berkesempatan untuk meraih penghargaan sebagai salah satu organisasi berbasis pengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia atau disebut MAKE Award.
Pada keikutsertaannya yang pertama kali, BSM lolos pada Tahap Nominasi. BSM dinominasikan menjadi salah satu perusahaan yang termasuk kedalam kriteria knowledge enterprise diantara 96 perusahaan lainnya. Kemudian, panelis menetapkan 17 perusahaan sebagai finalisdanBSMmenjadisalahsatudiantaranya.
3. Knowledge Sharing
Knowledge sharing ini menjadi budaya bagi pegawai hingga Direksi BSM. Pegawai yang mengikuti pelatihan internal maupun public training wajib melakukan knowledge sharing kepada rekan kerjanya masing-masing. Kegiatan ini dapat dilakukan di unit kerjanya masing-masing maupun melalui e-Learning.
Setiap pegawai dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-Learning dengan menambah modul berbasis macromedia sebanyak 23 modul pada tahun 2012.
Laporan Tahunan 2012 278
Alat Cetak Kartu ATM - Koleksi Museum Mandiri
Laporan Kepatuhan
PT Bank Syariah Mandiri
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan implementasi Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
279PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 280
Laporan Kepatuhan
PT Bank Syariah Mandiri
Division dengan organ-organ Bagian Pengawasan Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).
A. Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2012
Penerbitan PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, sangat mempengaruhi penerapan Kepatuhan BSM selama tahun 2012 yang telah berjalan cukup baik dengan berpedoman pada ketentuan PBI tersebut. Revitalisasi organisasi Compliance Division telah terealisir untuk mengantisipasi perkembangan usaha Bank yang semakin besar.
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
Indeks kepatuhan (compliance index) Bank periode triwulan IV 2012 sebesar 90,38 meningkat 0,01 point bila dibandingkan dengan index kepatuhan triwulan III 2012 sebesar 90,37. Hal ini, menunjukkan bahwa aktivitas pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional Bank (pembiayaan dan non pembiayaan) telah terlaksana dengan baik oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Compliance
Tabel Indeks Kepatuhan (Compliance Index)
No ParameterPeriode Bulan
Okt‘12 Nov ‘12 Des ‘12Rata - Rata
Target Gap nilaidg target Kriteria
Trw III ’12 Trw IV ’121 Corporate Compliance Index (CCI) 4.78 4.43 4.66 4.70 4.62 4,94 - 0.32 T2 Compliance Risk Index (CRI) 4.70 4.60 4.80 4.70 4.70 5,00 - 0.30 T
3 Compliance Certificate (CC) 100% 100% 100% 100% 100% 98,00% + 2,00 STCompliance Self Assessment (CSA) 100% 100% 100% 100% 100% 94,00% + 6,00 ST
4 Zero Defect (ZD) 94.98 95.28 95.42 91.81 95.23 94,00 + 1,23 T5 Regulation Index (RI) 92.88 95.38 94.10 93.26 94.12 97,00 - 2,88 T
Periode Triwulan
Trw III ’12 Trw IV ’12 Target Gap Nilai
6 Division Compliance Index (DCI) 97.89 97.30 97,00 + 0,30 T7 Branch Compliance Index (BCI) 88.22 88.22 87,00 + 1,22 M8 PKP Performance 76.29 77.55 83,00 - 5,45 M9 APU & PPT Index 81.47 81.37 89,00 - 7,63 M10 Compliance Procedure Index 94.32 91.18 92,00 - 0,82 T11 Code Of Conduct 82.40 82.24 84,00 - 1,76 M12 GCG Index 81.61 81.30 90.00 -8.70 M
Nilai Rata-rata Index 90,37 90.38 92,91 - 2,66 Tinggi
95
94
93
92
91
90Triw I Triw II Triw III Triw IV
93,0392,38 92,22
92,97
91,86 91,79 90,37 90,38
2011 2012
Peningkatan index kepatuhan Trw. IV 2012 tersebut karena adanya peningkatan pada nilai komponen-komponen index kepatuhan,
antara lain: index ZD, RI dan PKP Perfomance.
B. Indek Kepatuhan (Compliance Index)
281PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
C. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision)
1. Area Supervision Revitalisasi organisasi Compliance Division telah
terealisir dengan adanya pengembangan Bagian Pengawasan Kepatuhan menjadi 2 bagian, yaitu Bagian Pengawasan Kepatuhan I dan II.
Revitalisasi Bagian Pengawasan Kepatuhan
bertujuan untuk memperkecil lingkup kontrol Kepala Bagian Pengawasan Kepatuhan terhadap petugas Pengawas Kepatuhan (PKP) yang berada di wilayah seluruh Indonesia.
Pembagian wilayah supervisi Bagian Pengawasan
Kepatuhan sebagai berikut:
a. Bagian Pengawasan Kepatuhan I
1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 1 dan 3 dan PKP Divisi bisnis.
2) Mensupervisi Professional Staff untuk me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP Koordinator Wilayah (Korwil) 1, 2, 5 dan 6.
3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis untuk me-monitor PKP Divisi bisnis.
4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor Cabang di bawah Kantor Wilayah 1 (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera bagian tengah) dan Kantor Wilayah 3 (Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa Tengah).
b. Bagian Pengawasan Kepatuhan II
1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 2, 4 dan 5 dan PKP Divisi support.
2) Mensupervisi Professional Staff untuk me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP Koordinator Wilayah (Korwil) 3, 4, 7 dan 8.
3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis untuk me-monitor PKP Divisi bisnis.
4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor Cabang di bawah Kantor Wilayah 2 (Jakarta 1 dan 2), Kantor Wilayah 4 (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan Kantor Wilayah 5 (Sulawesi, Maluku, Ternate dan Papua).
2. Tugas Pengawas Kepatuhan (PKP) Keberadaan PKP yang ada di Kantor Pusat
maupun Cabang adalah untuk memastikan aktivitas operasional unit kerja Cabang/Divisi terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi.
Tugas PKP secara umum sesuai amanah PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagai berikut:
1. Cegah
Pencegahan ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi/tidak prudent, dilakukan PKP melalui Compliance Certificate (CC), Komite
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2012 282
Laporan Kepatuhan
PT Bank Syariah Mandiri
Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion (CO), Regulation Index (RI), GCG dan APU & PPT.
2. Pantau
Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), Project Core Plan BSM 2010-2015, Project Core Banking System Transformation (CBST).
3. Jaga
Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan, Reading & Discussion (RD), Compliance On Site Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan (CTKP), internal Whistle Blower System (iBlow).
PKP dalam menjalankan tugas independennya merupakan mitra strategis dari kepala unit kerja beserta seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan Bank terukur pada indeks kepatuhan (compliance index) sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat kepatuhan” unit kerja Bank secara keseluruhan.
Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan.
3. Gambaran PKP performance selama menjalankan tugas pada tahun 2012, sebagai berikut:
80
75
70
65
60
Triw. II 2012 Triw. III 2012 Triw. IV 2012
76,11
Index
76,29 77,55
Trend Index
Untuk nilai PKP Performance triwulan IV 2012 sebesar 77.55 meningkat 1.26 point dibandingkan index triwulan III 2012 yaitu sebesar 76.29.
Peningkatan ini karena adanya pelatihan Banking Staff Program (BSP), Forum PKP Korwil dan Forum PKP Nasional yang diikuti oleh PKP baru
dan Jajaran PKP lainnya, sehingga meningkatkan pemahaman dan kompetensi dari PKP tersebut
D. Sistem Kepatuhan
Sistem Kepatuhan Bank dilaksanakan melalui serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan Bank terhadap regulasi yang berlaku, meliputi:
1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)
Dimaksudkan untuk membangun awareness segenap jajaran Bank terhadap prosedur kerja dan prosedur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.
2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review)
Adalah memastikan setiap ketentuan, kebijakan dan standar operasional prosedur BSM sejalan dengan regulasi yang berlaku baik Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, dan ketentuan eksternal lainnya. Proses pengujian kepatuhan ini dikokohkan melalui keberadaan Komite Sistem dan Prosedur.
283PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan Catatan Kepatuhan (Compliance Note)
Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Compliance Division dapat pula memberikan masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya terkait pengambilan keputusan.
4. Kajian Regulasi Eksternal
Adalah kajian atas regulasi eksternal yang disampaikan kepada Compliance Division untuk melihat dampaknya terhadap Bank. Kajian ini merupakan wujud dari penerapan Good Corporate Governance, terutama prinsip profesional. Hasil kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan regulasi tersebut untuk dapat diimplementasi dengan baik, termasuk pemenuhan action plan yang telah ditetapkan regulator.
5. Sistem Informasi Kepatuhan
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Sharia Compliance dan Compliance Management Information System. Aplikasi yang telah dikembangkan melalui SIK antara lain:
a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di Cabang. Dengan demikian, kinerja PKP Cabang dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan.
b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh pegawai Bank dapat mencari ketentuan eksternal dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi dengan search engine per kata, sehingga pegawai dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi regulasi.
c. Discrepancy report akan memberitahu kepada pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor Kas).
d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email jugatelahditerapkandalammengidentifikasisetiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan, terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang dipublikasikan melalui website, maka SIK akan segera mengirimkan email kepada pejabat terkait atas terbitnya peraturan eksternal terbaru.
e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan push email kepada petugas yang menangani pelaporan.
f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara lain Laporan Compliance Procedure, Laporan Zero Defect, Laporan Compliance Certificate dan Laporan PKP Cabang.
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base.
Laporan Tahunan 2012 284
Laporan Kepatuhan
PT Bank Syariah Mandiri
6. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)
Prosedur Kepatuhan diimplementasikan Bank untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan merupakan perangkat kerja berupa checksheet yang dapat membantu cabang untuk me-monitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
BSM telah mengimplementasikan 16 Prosedur Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Marketing Manager, Operation Manager, Account Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade Service Officer, Gadai Officer, Customer Service Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, Customer Service, Teller, Back Office, Kepala Cabang Pembantu, Operation Officer dan Funding Officer. Selain itu terdapat 9 Prosedur Kepatuhan di Divisi Kantor Pusat, yakni CSD, HCD, ISD, IOD, CPD, OPD, RMD, LCD, ITD dan PSD.
E. Monitoring & Supporting
Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan Bank selama tahun 2012, meliputi:
1. Pelaporan Rutin
a. Laporan Bulanan1) LaporanRekapitulasiPenerbitanSertifikat
Kepatuhan ke Direktur Kepatuhan.2) Laporan Pengawasan Kepatuhan ke Direktur
Kepatuhan.3) Laporan Realisasi Rencana Kerja ke
Planning Development & Performance Management Division (PMD).
4) Laporan CTKP Divisi ke PMD.5) Laporan BSC ke PMD.6) Laporan Zero Deffect dan Division
Compliance Index ke PMDb. Laporan Triwulanan
1) Branch Compliance Index Triwulanan ke Network Division NWD
2) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan kepada Direktur Utama.
3) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan selama triwulanan.
c. Laporan Semesteran1) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan ke Bank Indonesia.
2) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan ke Bank Indonesia.
2. Pemantauan Realisasi Index
a. Pemantauan Index Bulanan1) Corporate Compliance Index (CCI)2) Compliance Risk Index (CRI)3) Compliance Certificate (CC)4) Compliance Self Assessment (CSA)5) Zero Defect (ZD) 6) Regulation Index (RI)
b. Pemantauan Index Triwulanan1) Division Compliance Index (DCI)2) Branch Compliance Index (BCI)3) PKP Performance 4) APU & PPT Index5) Compliance Procedure Index6) Code Of Conduct7) GCG Index
F. Pengujian Kepatuhan
1. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review) keputusan management Bank terhadap putusan rencana pemberian pembiayaan, pengadaan barang dan jasa serta penempatan dana (investasi). Cakupan pengujian bidang pembiayaan termasuk untuk pembiayaan baru, penambahan, perpanjangan dan restrukturisasi. Pengujian dilakukan untuk memastikan management telah mengambil keputusan tidak menyimpang (comply) terhadap ketentuan internal (SE, SOP dan Surat yang diterbitkan Bank) dan eksternal (UU, PBI, Fatwa DSN, dll.) secara keseluruhan (populasi). Volume objek pengujian yang tinggi (merata) di seluruh unit kerja dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai berikut:
a. SertifikatKepatuhan(Compliance Certificate) yang diproses oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), dan
285PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
b. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self Assessment/CSA) yang diproses oleh unit bisnis.
Hasil CSA secara berkala di-review kembali oleh SKK secara sampling untuk memastikan kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang dilakukan unit bisnis.
2. Guna mengoptimalkan proses kepatuhan dalam pemutusan, manajemen menetapkan beberapa langkah strategis yang bertujuan agar keputusan manajemen tetap comply, sebagai berikut:
a. Meningkatkan kehati-hatian dengan memproses pembiayaan dengan limit di atas sama dengan Rp15 miliar yang diputus oleh Komite Pembiayaan wajib terbit Compliance Certificate;
b. Melaksanakan Gerakan Maksimalisasi PenerapanSertifikatKepatuhan(C-Max), yang bertujuan meningkatkan target coverage pemeriksaan dan penerbitan SertifikatKepatuhan(Compliance Certificate) yang ditetapkan manajemen. Pelaksanaan gerakan dilakukan melalui beberapa pilar diantaranya pilar Awareness, pilar Coverage, pilar Control, pilar Councelling.
Pemastian bahwa Bank telah melaksanakan ketentuan dengan baik selama periode 2012, tercerminmelaluitercapainyatargetSertifikatKepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012.
3. Memperluas cakupan pengawalan kepatuhan pembiayaan bersamaan dengan implementasi Proses Baru pembiayaan BSM. Satuan Kerja
Kepatuhan memberikan Catatan Kepatuhan (Compliance Note) atas pembiayaan yang akan diusulkan Unit Bisnis dan Risk Assessment kepada Komite Pembiayaan. Catatan Kepatuhan yang diterbitkan tetap memperhatikan independensi SKK dalam proses pemutusan pembiayaan.
Catatan Kepatuhan yang diterbitkan SKK terbatas pada pembiayaan limit wewenang Komite Pembiayaan tingkat Direksi yang lingkupnya merupakan aspek yang diuji dan menjadi lingkup pengujian kepatuhan melalui mekanisme Compliance Certificate(SertifikatKepatuhan).
4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pemahaman Penguji (Reviewer) mengenai ketentuan internal dan eksternal, SKK telah mengadakansertifikasikompetensiuntukseluruh Penguji (Reviewer) yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang yang dilaksanakan secara internal oleh SKK. Kegiatan ini merupakan tahap awal pelaksanaan program Compliance License for Officer (CLO) yang akan berlaku bagi seluruh jajaran Officer bank yang bertujuan untuk mempersiapkan Compliance Agent pada seluruh unit kerja bank. Pelaksanaansertifikasikompetensitahun2012telah menghasilkan 60 peserta yang berhak mendapatkansertifikatkompetensi,meningkatsebanyak 30 peserta dari pelaksanaan tahun sebelumnya.
5. Memberikan masukan terhadap materi rencana penerbitan ketentuan internal Bank berupa draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai
Bank telah melaksanakan ketentuan dengan baik selama periode 2012, tercermin melalui tercapainya target Sertifikat Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Laporan Tahunan 2012 286
Laporan Kepatuhan
PT Bank Syariah Mandiri
dengan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Memberikan masukan terhadap ketentuan yang dilakukan saat berjalannya Keputusan Komite Sisdur (KKS) mencermati berbagai hal aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehatian-hatian yang terkandung di dalam draft Kebijakan, SE, SOP, termasuk feedback perbaikan.
G. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (SKAP)
1. Efektifitas PenerapanCustomerDue Dilligence(CDD)danEnhancedDueDilligence (EDD)
a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan dengan berpedoman pada PBI No. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, UU No. 8 tahun 2010 tentang UU PP TPPU, UU No. 3 tahun 2011 tentang Transfer Dana dan SE BI No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009.
b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh seluruh unit kerja dilakukan dengan cara melakukan scoring atas checklist penerapan CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas data nasabah dan cleansing data.
c. Pemantauanprofilnasabahpembiayaanmelaluikelengkapan Checklist Pembiayaan.
d. Pelaksanaan dan pemantauan program pengkinian data nasabah untuk laporan kepada Bank Indonesia setiap tahun dengan koordinasi dari unit kerja terkait.
e. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah priority bankingdanProfilNasabahBerisiko Tinggi pada Wilayah I s.d. V berdasarkan jenis pekerjaan.
f. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah yang berstatus WNA (high-risk country)
g. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah Politically-Exposed Person (PEP).
h. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung dengan pertukaran informasi tentang implementasi APU dan PPT di masing-masing bank melalui AML Questionnaire.
2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU).
b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat.
c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan melalui sistem Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS).
d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia perbankan.
e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan melalui pembangunan program Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan secara khusus oleh seluruh PetugasSKAPuntukmendeteksiprofildan transaksi nasabah berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum oleh seluruh pegawai Bank untuk memperoleh informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan informasi lainnya.
f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia.
287PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
g. Upload nama-nama terkait kasus terorisme dari PBB yang dipublikasikan oleh BI dan data Newsletter PPTK pada aplikasi Sistem Informasi Kepatuhan/Sistem Informasi APU dan PPT. Daftar nama tersebut digunakan untuk memeriksa nama-nama nasabah yang terindikasiterlibataktifitasterorisme.
3. Efektifitas PenerapanKnowYourEmployee (KYE)
a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai Bank seluruh level pegawai telah dijalankan baik secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training, workshop, seminar dan pelatihan.
b. Telah dilaksanakan online test secara berkala (triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan bahwa pegawai telah memahami tentang impelementasi APU dan PPT dengan baik.
c. Telah dilaksanakan program reward dan punishment terhadap implementasi APU dan PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan piagam penghargaan, punishment berupa Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU).
d. Telah dijalankan proses screening dalam penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam jejak kepada pegawai yang mendapat promosi untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkaitdenganaktifitaspencucianuangdanpendanaan terorisme.
e. Telah dilaksanakan forum sosialisasi penerapan APU dan PPT dengan jajaran Kanwil sebagai program penguatan Petugas SKAP di jajaran Kanwil.
f. Telah dilaksanakan forum net meeting Petugas SKAP wilayah III, IV dan V dan forum Petugas SKAP Divisi yang dihadiri oleh seluruh Petugas SKAP dari masing- masing divisi/desk sebagai bentuk penguatan Petugas SKAP dan implementasi pada jajaran unit kerja.
g. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk pelaksanaan Pelatihan APU dan PPT bagi Sharia Funding Executive (SFE).
h. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk menyiapkan pelatihan untuk pengajar yang disebut Training For Trainer (TFT) untuk APU dan PPT di luar Jabodetabekcil.
Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai Bank seluruh level pegawai telah dijalankan secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan in-class training, workshop, seminar dan pelatihan.
Laporan Tahunan 2012 288
Alat cetak materai dan perangko - Koleksi Museum Mandiri
Data Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Profil Pejabat Eksekutif
Jaringan Kantor Cabang
289PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012 290
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Micro & Small Banking Directorate:
Andri Vendredi Head of Small & Micro Banking Division (SMD). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Rustanti Rachmi Head of Consumer Banking Division (CND). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Jefry PrayanaHead of Pawning Division (PWD). Lahir di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam, Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000.
Zul IkbalHead of Alternate Channel Division (ALD). Lahir di Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2009.
Erick Lasac PardedeHead of Remittance Business & Transfer Division (RBD). Lahir di Sibolga tanggal 23 Oktober 1959. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil, Univ. Trisakti tahun 1988 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Finance (Bussines Adminstration), Oklahoma City University tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 18 Agustus 2003.
Dewa Bagus Ivan Baruna Head of Retail Customer Management Division (RCD). Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965.Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Commercial Banking Directorate:
Anton SukarnaHead of Commercial Banking Division (CMD) Lahir di Bandung tanggal 24 November 1970 Lulus dari Fakultas Produksi Ternak, Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 November 1999.
Sulistyo BudiHead of Financing Restructuring Division (RSD). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Dadang HernawanHead of Financing Recovery Division (FCD) Lahir di Bandung tanggal 27 Oktober 1957. Lulus dari Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan Bandung tahun 1983. Bergabung dengan BSM sejak 9 Januari 2001.
Agus Tri WidodoHead of Operation Division (OPD). Lahir di Solo tanggal 15 Oktober 1959. Lulus dari jurusan Manajemen Informatika, STIMK, Jakarta tahun 1980. Menyelesaikan Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2010.
Profil Pejabat Eksekutif
291PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
Firman JatnikaHead of Network Division (NWD). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970.Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005.Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Corporate Banking & Treasury Directorate:
Siti NurdianaHead of Corporate Banking Division (CRD). Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Helmi HusenoHead of Hajj & Umrah Division (HUD). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Indra FalatehanHead of Special Financing Syndication Division (FSD). Lahir di Jakarta tanggal 3 Maret 1978. Lulus dari Fakultas Tehnik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 3 September 2002.
Tutuy GuntaraHead of Treasury & International Banking Division (TID). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Subki MatsyahHead of Procurement & Services Division (PSD). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964.Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Taufik MachrusHead of Corporate Secretary Division (CSD). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
Risk Management Directorate:
M. Fanny FansyuriHead of Risk Management Division (RMD). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Roosita AbdullahHead of IT Strategic & Assurance Division (ISD). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002.
Khoirul Huda S RiyadiHead of IT Operation Division (IOD). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi, Univ. Institut Pertanian Bogor tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management, Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak 1 September 2003.
Seluruh jajaran BSM senantiasa berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan seluruh potensi yang dimiliki.
Laporan Tahunan 2012 292
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Musdar AyubHead of Accounting Division (ACD). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Ramadhona FitriHead of Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD). Lahir di Deli Serdang tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 Juni 2012.
Asriel HayHead of Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD). Lahir di Jakarta tanggal 15 Juli 1966. Lulus dari Fakultas Marketing Management, Univ. Krisnadwipayana tahun 1991 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Corporate Finance & Banking, Univ. Sriwijaya tahun 2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni 2012.
Compliance Directorate:
Priyo PrakosoHead of Compliance Division (CPD). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1987, meraih Master of Business Administration dari Case Western Reserve University Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
MuslihanHead of Policy & Procedure Division (PPD). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959.Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
Achmad FauziHead of Human Capital Division (HCD). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
PriyonoHead of Learning Center Division (LCD). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999.
Eka Bramantya Danuwirana Head of Planning Development & Performance Management (PMD). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969.Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Tri WidiyonoHead of Legal Division (LGD). Lahir di Ponorogo tanggal 22 Juli 1959. Lulus Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (S1) dan Pasca Sarjana (S2) Universitas Indonesia Bidang Kenotariatan; Hukum Bisnis Universitas Krisna Dwipayana, Kandidat Notaris dan PPAT. Saat ini, sedang menyelesaikan pendidikan S3/Doktor Bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013 (berdasarkan SK No.15/285-KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013)
293PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
President Directorate:
MardianaHead of Internal Audit Division (IAD). Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 April 2013 (berdasarkan SK No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013)
Putu Rahwidhiyasa Head of Transformation Program ManagementOffice(TMO). Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008.
Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, dan Ownership) menjadi spirit dalam bekerja dan menjalankan roda bisnis Bank.
Laporan Tahunan 2012 294
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
WILAYAH I
MEDAN
Gedung BSM Lt. 4 Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
ACEH
KC ACEHJl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945
KCP MEULABOHJl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh.Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184
KCP SIGLIJl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh.Telp. (0653) 7829601, 7829602 Fax. (0653) 7829603
KCP ACEH DARUSSALAMJl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745 KCP JANTHO Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh.Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683
KCP CALANGJl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Baro, Telp. (0654) 2210114, 2210115Fax. (0654) 2210117
KCP MEUREUDU Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh.Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199
KCP LAMBARO Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh.Telp. (0651) 8070130, 8070131 Fax. (0651) 8070133
PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh.Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh.Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Aceh. Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386
KC: Kantor CabangKCP: Kantor Cabang PembantuUPS: Unit Pelayanan SyariahKK: Kantor KasKLS: Konter Layanan SyariahPP: Payment Point
KCP SUBULUSSALAM Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502
KCP RIMO Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab. Aceh Singkil, Aceh. Telp. (0658) 21588, 21556, 21557Fax. (0658) 21580
KK TAPAK TUAN Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar,Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh. Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701
KC LANGSAJl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Langsa, Aceh.Telp. (0641) 426135, 21357, 426451Fax. (0641) 426051
KCP BIREUEUNJl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004
KCP PASAR LANGSAJl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913
KCP KUALA SIMPANGJl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang.Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433
PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-MedanKm. 447, Kota Langsa, NAD.Telp. (0641) 7014766
KC LHOKSEUMAWEJl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148Fax. (0645) 41555
SUMATERA BARAT
KC PADANGJl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat.Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768
KCP SOLOKJl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat.Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960
KCP PADANG ULAK KARANG Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KCP PADANG BANDAR BUATJl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500
KCP PADANG PARIAMANJl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952
jaringan
kantor cabang
295PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
KCP MEDAN SIMPANG LIMUNJl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan,Sumatera Utara.Telp. (061) 7866464, 7864455, Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611KCP MEDAN KRAKATAUJl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121
KCP MEDAN BELAWANJl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744
KCP MEDAN TOMANG ELOKJl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. 81, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518
KCP MEDAN ISKANDAR MUDAJl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396
KCP MEDAN PULO BRAYANJl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784
KK MEDAN POLONIABandara Udara Internasional Terminal KedatanganJl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127
KLS MEDAN PULO BRAYANKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861
KLS TEBING TINGGIKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara.Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440
PP MEDAN UMSUKampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3,Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6623323
PP MEDAN UISUKampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683
KC MEDAN KAMPUNG BARUJl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518Fax. (061) 7869739
KC RANTAU PRAPATJl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278
KCP KOTA PINANGJl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Fax. (0624) 496919
KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara.Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723
KC PADANG SIDEMPUANJl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103
KCP PANYABUNGANJl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara.Telp. (0636) 20232, 321500 Fax. (0636) 321617, 321616
KCP SIBUHUANJl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara.Telp. (0636) 421335, 421336, Fax. (0636) 421786, 421337
KCP GUNUNG TUAJl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru - Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920
KCP SIPIROKJl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560
KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300 KC BINJAIJl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138 KCP STABATJl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara.Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630
KCP PANGKALAN BRANDANJl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatra Utara.Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767
KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844
PP STABAT PANCA BUDIPerguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara.
KCP PULAU PUNJUNGJl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat. Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772PP PADANG UNIV. ANDALASGedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat.Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601
KC BUKITTINGGIJl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 627635Fax. (0752) 627637
KCP PADANG PANJANGJl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993
KCP PASAMAN BARATJl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat.Telp. (0753) 466778, 466779, Fax. (0753) 466777, 466780
KCP LUBUK BASUNGJl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat.Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464
KK BATU SANGKARJl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat.Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501
KC PAYAKUMBUHJl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat.Telp. (0752) 796640, 796641Fax. (0752) 93167
SUMATERA UTARA
KC MEDANJl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 4511867
KCP TEBING TINGGIJl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127
KCP MEDAN AKSARAJl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936
KCP MEDAN SETIA BUDIKompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384Fax. (061) 8221267
KCP MEDAN PETISAHJl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787
Laporan Tahunan 2012 296
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
KC PEMATANG SIANTARJl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Sumatera Utara.Telp. (0622) 435858, 435857, Fax. (0622) 435848, 435861
KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab. Simalungun, Sumatera Utara.Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177 KCP KISARANJl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502
KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933
PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara.Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227
KC MEDAN GAJAH MADAJl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 4550755 Fax. (061) 4550766, 4537627
KC SIBOLGA Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara.Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722
KC LUBUK PAKAM Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang,Sumatera Utara.Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444
RIAU
KC PEKANBARUJl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 8499191, 8499192Fax. (0761) 849190, 31668
KCP PEKANBARU PANAMJl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Pekanbaru, Riau.(0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270
KCP PANGKALAN KERINCIJl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337
KCP TEMBILAHANJl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau.Telp. (0768) 21935, 21936, 21937Fax. (0768) 21938, 21939
KCP UJUNG BATUJl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Rokan Hulu, Riau. Telp. (0762) 7363901, 7363902Fax. (0762) 7363900, 7363903
KCP PEKANBARU NANGKAJl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Tampan, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064
KK PEKANBARU RUMBAIJl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876
KLS PEKANBARU AHMAD YANIKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMAJl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358
PP PEKANBARU PMCPekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 PP PEKANBARU UIRFakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau,Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau.
KC PEKANBARU HARAPAN RAYAJl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799
KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau.Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379
KCP BAGAN BATUJl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kab. Rokan Hilir, Riau.Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893
KCP BENGKALISJl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788
KLS DUMAI SYARIEF KASIMKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150
PP DUMAI CPIArea Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038
PP DUMAI PERTAMINA UP IIKompl. Perumahan Pertamina UP II, Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau. Telp. (0765) 7011589
PP DUMAI RSUDRumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, DumaiTelp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370
KC DURIJl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993
KEPULAUAN RIAU
KC BATAM Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727
KCP TANJUNG BALAI KARIMUNJl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Telp. (0777) 327601, 327605Fax. (0777) 327600 KCP BATAMINDOShophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau.Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303
KCP BATAM BATU AJIKomplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 3581312, 3581314Fax. (0778) 3581313, 3581315
KCP BATAM CENTERKomplek Mahkota Raya Blok C No. 12,Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292Fax. (0778) 7483236
KLS BATAM RAJA ALI HAJIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240
KLS BATAM SEKUPANGGedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau.Telp. (0778) 326012, 326013
KC TANJUNG PINANGJl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995
KCP TANJUNG UBANJl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban, Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau.Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929
KCP NATUNAJl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau.Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
WILAYAH II
JAKARTA I
Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
297PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
BANTEN
KC TANGERANGRuko Business Park Tangerang City, Blok ANo. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten.Telp. (021) 55781230, 55781231,Fax. (021) 55781233, 55781232
KCP TANGERANG CILEDUGJl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug,Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458147, 73458148Fax. (021) 73458150, 73458149
KCP TANGERANG BSDRuko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211Fax. (021) 53160411KCP TANGERANG MALABARJl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten.(021) 55655016, 55655017, 55655012Fax. (021) 5910544 KCP TANGERANG CIKUPAJl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635
KCP TANGERANG CIMONEJl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807
KCP TANGERANG BALARAJAKomplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. 24, Balaraja, Tangerang, Banten.Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123
KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKARS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten.Telp. (021) 55781523, 55780888Fax. (021) 55781523
KC CILEGONJl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten.Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645
KCP LEBAK BANTENJl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412Fax. (0252) 5285413
KCP SERANG CIKANDEKomplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten.Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522
KCP LABUANJl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan,Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 802768, 802769Fax. (0253) 802767, 802770, 802771
KK PANDEGLANGJl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034
KLS SERANG DIPONEGOROKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678
PP CILEGON PT. KBSGedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten.Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP CILEGON AL AZHARKomplek Yayasan Pendidikan WargaKrakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten
KC TANGERANG BINTAROBintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang.Telp. (021) 7450120, 7453301Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297
KC SERANGJl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten.Telp. (0254) 222984, 217776Fax. (0254) 222985, 210191
KC TANGERANG BSDRuko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Banten.Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898
JAKARTA
KC JAKARTA HASANUDINJl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505Fax. (021) 7220362
KCP JAKARTA FATMAWATIJl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362
KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDIJl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067Fax. (021) 7223044, 7226068
KCP JAKARTA PANGLIMA POLIMJl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515 Fax. (021) 2701505
KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar,Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381
KLS JAKARTA SUMMITMASKantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62Jakarta Selatan.Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281
PP JAKARTA PENGADILAN AGAMAJl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2,Tanah Abang, Jakarta Pusat.Telp. (021) 327910
KC JAKARTA MAYESTIKJl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7202451, 7202728Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KCP JAKARTA PALMERAHJl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757
KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIRJl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644Fax. (021) 57900825
KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMAJl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7210627, 7210634Fax. (021) 7237913, 7210679
KK JAKARTA RS. DHARMAISGedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat.Telp. (021) 56943409, 56943407Fax. (021) 56943408
KLS JAKARTA S. PARMANKantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560 KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
KC JAKARTA WARUNG BUNCITGedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7989007, 7989009Fax. (021) 7989006
KCP JAKARTA CILILITANJl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617
KCP JAKARTA PASAR MINGGUJl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545Fax. (021) 7806973
KCP JAKARTA KEMANGJl. Kemang Raya No. 82, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.Telp. 021) 7193437, 7193439Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050
KCP JAKARTA CIRACASJl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Telp. (021) 8704204, 8704164Fax. (021) 87709405
KK JAKARTA PLAZA MANDIRIPlaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan.Telp. (021) 5263466, 5263688Fax. (021) 5263566
Laporan Tahunan 2012 298
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
KLS JAKARTA PASAR REBOKantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur.Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 KLS JAKARTA CILEUNGSIRS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor.Telp. (021) 82491527, 82491433Fax. (021) 82494270
KLS JAKARTA DEPTAN Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863
KC JAKARTA PONDOK INDAHKomp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor IIJakarta Selatan.Telp. (021) 7662029, 7662030Fax. (021) 7662028, 7665391
KCP TANGERANG CIPUTATJl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018
KCP DEPOK CINEREJl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032
KCP TANGERANG PAMULANGJl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348
KCP JAKARTA CILANDAKKomplek Ruko Haji Madali Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136
KCP TANGERANG CIRENDEUJl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.Telp. (021) 74713525, 74714033, Fax. (021) 7490208, 74713537
KCP JAKARTA PONDOK LABUGraha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7694434, 75903246Fax. (021) 7502981, 75910378
KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR IIIBintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1,Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten.Telp. (021) 7343970, 7343969,Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920
KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600
PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UINJl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten.Telp. (021) 7444472
KC JAKARTA THAMRINJl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000Fax. (021) 39832939
KCP JAKARTA TANAH ABANGKomplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3917747, 3923030Fax. (021) 3918004
KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIHKomplek Perkantoran Cempaka Putih PermaiBlok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat.Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258
KCP JAKARTA PASAR BARUJl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru,Jakarta Pusat.Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370
KCP JAKARTA CIKINIJl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900KCP JAKARTA GAJAH MADAJl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.Telp. (021) 6322208 Fax. (021) 6322206, 6322207
KK JAKARTA INDOSATGedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3519140, 3869969Fax. (021) 3519141
KK JAKARTA DEPAGGedung Depag, Jl. Lapangan Banteng No.3-4, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 3441231
KLS JAKARTA IMAM BONJOLKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394
KLS JAKARTA FAKHRUDINKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788
PP. JAKARTA BANK INDONESIAKomplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat.
KC JAKARTA TANJUNG PRIOKJl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok,Jakarta Utara.Telp. (021) 43906060,43906055Fax. (021) 43906058, 43906059
KCP JAKARTA KRAMAT JAYAJl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348
KCP JAKARTA SUNTERJl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 6411078, 65837827Fax. (021) 65837826
KCP JAKARTA MUARA KARANGJl. Muara Karang Blok A.7 No. 173,Kec. Penjaringan, Jakarta Utara.Telp. (021) 66693079, 6616980Fax. (021) 66693108
KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOKGd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara.Telp. (021) 43907746, 43907732Fax. (021) 43907733
KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIHKomplek. RSIJ. Cempaka Putih,Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat.Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785
KLS JAKARTA KOTAKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat.Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314Fax. (021) 2600513
KC JAKARTA SAHARJOJl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan.Telp. (021) 8308768, 8292824Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310
KCP JAKARTA JATINEGARAPerkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur.Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634
KCP JAKARTA RASUNA SAIDArio Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kavling 5 Jakarta Selatan.Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954
KCP JAKARTA TEBETJl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83796551,83796549Fax. (021) 83796551, 83792030
KCP JAKARTA MEGA KUNINGANJl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7, Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan.Telp. (021) 57852892, 57852893Fax. (021) 57852737, 57652822
KLS JAKARTA JATINEGARA TIMURKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur.Telp. (021) 2800033 ext 104/105Fax. (021) 2300637
KC JAKARTA RAWAMANGUNJl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963
299PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
KC JAKARTA CENGKARENGRuko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat.Telp. (021) 54353515, 54353540Fax. (021) 54353155
KC JAKARTA KALIBATAJl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7940323, 7940341Fax. (021) 7940420, 7940353
KC JAKARTA GATOT SUBROTOGedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1,Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan.Telp. (021) 2523980 Fax. (021) 2523981
KC JAKARTA HAYAM WURUKJl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari,Jakarta Barat.Telp. (021) 6259000 Fax. (021) 6297427
KC JAKARTA SUNTER AGUNGPerumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24,Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara.Telp. (021) 65302005, 65301550Fax. (021) 65301982
KC JAKARTA SUDIRMANSequis Plaza Ground FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan.Telp. (021) 5204792, 5204793Fax. (021) 5204802, 5204804
JAWA BARAT
KC BEKASIKomplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8853990, 8856368Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991
KCP BEKASI CIKARANGRuko Sentra CikarangJl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2,Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765
KCP KARAWANGJl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari,Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat.Telp. (0267) 418451, 418452Fax. (0267) 402070, 402720
KCP CIKAMPEKJl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat.Telp. (0264) 8385152, 8385154Fax. (0264) 8385227, 8385153
KCP BEKASI TIMURRuko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 70214078, 88353689Fax. (021) 8804147, 8803805
KCP JAKARTA CAKUNGKompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jakarta Timur.Telp. (021) 46802224, 46802225Fax. (021) 46802228
KCP JAKARTA PONDOK BAMBUJl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur.Telp. (021) 70332098, 86613848Fax. (021) 8611927
KCP JAKARTA KLENDERJl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur.Telp. (021) 86608551, 86608567Fax. (021) 8627154
KCP JAKARTA UTAN KAYUJl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925Fax. (021) 85913209
KCP JAKARTA DEWI SARTIKAJl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta TimurTelp. (021) 80872793, 80872794Fax. (021) 8017404
KCP JAKARTA PULO GADUNGJl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Jakarta Timur.Telp. (021) 46800746, 46800198Fax. (021) 46801198PP JAKARTA PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBETJl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Jakarta Selatan.Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332
KC JAKARTA MERUYAJl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat.Telp. (021) 58900468, 58900470Fax. (021) 58900471, 58900469
KCP JAKARTA KEDOYARukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat.Telp. (021) 58302309, 58351053Fax. (021) 56943609, 58351054
KCP JAKARTA TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.Telp. (021) 5632891, 5632995Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964
KCP JAKARTA DURI KOSAMBIPerumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.Telp. (021) 5450811, 54396002,Fax. (021) 56984701, 54390485
KCP JAKARTA KALIDERESRuko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Kalideres, Jakarta Barat. Telp. (021) 54392124, 54392132Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588
KK JAKARTA TRISAKTIUniversitas Trisakti Kampus A Gedung I,Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat.Telp. (021) 56943139, 56943094Fax. (021) 56943140
KLS JAKARTA DAAN MOGOTKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907
PP. JAKARTA PURIRS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052
KC JAKARTA KELAPA GADINGJl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747
KCP JAKARTA RAWASARIJl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114
KCP JAKARTA GADING ORCHARDJl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Jakarta Utara. Telp. (021) 4534496, 4534497 Fax. (021) 4519899
KC JAKARTA CIPULIRJl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360, 72786361KC JAKARTA CIBUBURRuko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108Fax. (021) 84300108, 8449778
KC JAKARTA PONDOK KELAPARuko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.Telp. (021) 86903501 Fax. (021) 86903502 KCP BEKASI KALIMALANGKomplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC JAKARTA KRAMATJl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715
KC JAKARTA MANGGA DUAJl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3,Jakarta Utara.Telp. (021) 6128715, 6128716Fax. (021) 6128615
KC JAKARTA ROXYPusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.Telp. (021) 6330939Fax. (021) 6337116, 6337113
Laporan Tahunan 2012 300
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
KC DEPOKRuko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 7765231, 7765251Fax. (021) 77202905 KCP DEPOK MARGONDAJl. Margonda Raya No. 349 A-B, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 7865162, 7874604Fax. (021) 78882141, 77218314
KCP DEPOK CIMANGGISJl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87718007, 87712625Fax. (021) 87720017, 87710661
KCP DEPOK SAWANGANRuko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat.Telp. (0251) 601771, 70628284Fax. (0251) 619609
KCP DEPOK DUAJl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 77835544, 77824466Fax. (021) 77835599, 77825588
KCP DEPOK KELAPA DUAKomplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87720737, 87707799Fax. (021) 87720741, 87706916
KCP DEPOK NUSANTARAJl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya,Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 77218797, 77218870Fax. (021) 77218799, 7776682KK DEPOK FMIPA – UIKomplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 78849007, 77211981Fax. (021) 78849614
KLS DEPOK CIMANGGISKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15Fax. (021) 87713957, 8710775
PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRIYayasan Pendidikan Nurul FikriJl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729
KC BEKASI PONDOK GEDEJl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 84970255, 84900806Fax. (021) 84970265, 84900810
KC CIBINONGRuko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat.Telp. (021) 87915703, 87915704Fax. (021) 87919008
WILAYAH III
JAKARTA II
Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492
SUMATERA SELATAN
KC PALEMBANGJl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang,Sumatera Selatan.Telp. (0711) 367868, 366733Fax. (0711) 354184
KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIRPasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 377244, 377322Fax. (0711) 353594
KCP PALEMBANG SIMPANG PATALJl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 360789, 370901 Fax. (0711) 361311, 361700
KCP LUBUK LINGGAUJl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau,Sumatera Selatan.Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668
KCP PALEMBANG RADIALJl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 (Radial), Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444, 373883KCP PALEMBANG KM 5Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068
KCP LAHATJl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan.Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701
KCP KAYU AGUNGJl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586
KCP SUNGAI LILINJl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099 KLS PALEMBANG RIVAIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567
PP PALEMBANG RADIALJl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444
KCP BEKASI TAMBUNJl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 88377632, 88377633Fax. (021) 88327079, 88373097
KCP BEKASI KEMANG PRATAMAJl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 82405246, 82432974 Fax. (021) 8202884
KCP CIKARANG JABABEKARuko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89842324, 89842325Fax. (021) 89840499, 89842326
KLS JAKARTA PONDOK KELAPAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum BaratKm. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456
KCP BEKASI KALIMALANGKomplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang),Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8842886, 88853101Fax. (021) 8842355
KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563Fax. (0251) 8350565
KCP BOGOR TAJURJl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8312169, 8393260Fax. (0251) 8320472, 8323932KCP BOGOR DRAMAGAJl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8423026, 8628322Fax. (0251) 8423027
KCP BOGOR MERDEKAJl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571Fax. (0251) 8362312
KCP BOGOR JALAN BARUJl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor,Jawa Barat.Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321
KCP BOGOR CITEUREUPJl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor,Jawa Barat. Telp. (021) 87941450, 87943823Fax. (021) 87941446
KCP BOGOR POMADJl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8660655, 8660677Fax. (0251) 8660776
KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHATKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139
301PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
KC PRABUMULIH JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565
KC BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555
JAMBI
KC JAMBIJl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi.Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733
KCP MUARA BUNGOJl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Kab. Muara Bungo, Jambi.Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996
KCP JAMBI SIPINJl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533
KCP SAROLANGUNJl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi.Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 KLS JAMBI SIPINKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi.Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220
PP JAMBI IAIN STSKomplek IAIN Sulthan Thaha SaifuddinJl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi.Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069
BENGKULU
KC BENGKULUJl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707
KCP CURUPJl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu.Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447
KLS BENGKULU S.PARMANKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu.Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313
PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAHKompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu,Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu.
LAMPUNG
KC BANDARLAMPUNGJl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588
KCP BANDARLAMPUNG METROJl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605
KCP PRINGSEWUJl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Lampung.Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574
KCP BANDARLAMPUNG KEDATONJl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207
KCP UNIT 2 TULANG BAWANGJl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2,Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung.Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279
KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNGMALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Lampung. KC BANK MANDIRI Jl. Laksamana Malahayati No.3Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668
PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANTKompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001
PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADUKompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800
KC BANDAR JAYAKomp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung.Telp. (0725) 529825, 529826Fax. (0725) 529831
JAWA BARAT
KC BANDUNGJl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446
KCP CIANJURJl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677
KCP GARUTJl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137
KCP BANDUNG BUAH BATUJl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301
KCP BANDUNG SETIA BUDIJl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588
KCP SUMEDANGJl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559Fax. (0261) 201993, 205544
KCP BANDUNG METRO MARGAHAYUKomplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332
KCP BANDUNG UJUNG BERUNGPertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15,Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, Cinambo, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 87880001, 87880002Fax. (022) 87880004
KCP BANDUNG RANCAEKEKJl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632
KCP CIPANASKomplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399
KCP BANDUNG PAJAJARANJl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 6125999, 6011741Fax. (022) 6125998, 6011457
KK BANDUNG JAPATIGd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508
KLS BANDUNG BRAGAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906
KLS BANDUNG SOEKARNO HATTAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771KLS BANDUNG ASIA AFRIKAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224
PP GARUT DARUL ARQOMLembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36,Garut, Jawa Barat.Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
KC CIREBONJl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067
KCP KUNINGANJl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502
KCP JATIBARANGJl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061
Laporan Tahunan 2012 302
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
KCP KADIPATENJl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kab. Majalengka, Jawa Barat.Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414
KCP CIREBON PLEREDJl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon,Jawa Barat.Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897
KCP INDRAMAYUJl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa Barat.Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435
KCP CIREBON CILEDUGJl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon,Jawa Barat.Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563
KLS CIREBON YOS SUDARSOKantor Cabang Bank Mandiri,Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat.Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005
PP AL AZHAR CIREBONPerguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat.Telp. (0231) 231035
PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMAJl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat.
KC TASIKMALAYAJl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya,Jawa Barat.Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199
KCP CIAMISKomplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji No. 17, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144
KCP BANJARJl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434 Fax. (0265) 743444, 745500KCP CIAWI Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 KLS TASIKMALAYA RSUDJl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 328613
KC PURWAKARTAJl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat.Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761
KCP SUBANGJl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang,Jawa Barat. Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077
KCP SUBANG PAMANUKANJl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500
KC CIMAHIJl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212
KC SUKABUMIJl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat.Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898
KCP CICURUGJl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855
KC BANDUNG KOPOJl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882Fax. (022) 6070100, 6073199
KC BANDUNG AHMAD YANIJl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334
JAWA TENGAH
KC PEKALONGANJl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894
KCP PEMALANGJl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah.Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291
KCP BATANGJl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah.Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233
KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKESMuhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 785375 Fax. (0285) 785375
PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAHRS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 421988
PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGANRSI PKU Muhammadiyah PekajanganJl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.
KC SOLOJl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KCP KLATENJl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah.Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KCP SUKOHARJOJl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003
KCP SRAGENJl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah.Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098
KCP BOYOLALIJl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah.Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354
KCP SUKOHARJO PALURJl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899
KCP SOLO PASAR KLIWONJl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 656300, 652190Fax. (0271) 656300#111
KCP SUKOHARJO KARTASURARuko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514
KCP WONOGIRIJl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri, Jawa Tengah.Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058
KCP SOLO URIP SUMOHARJOJl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976
KK SURAKARTA PASAR KLEWERJl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah.Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
KK SOLO ASSALAAMJl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682
KLS SOLO SLAMET RIYADIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999PP SURAKARTA ASSALAMPondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura, Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah.Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432
PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH IJl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171
KC SEMARANGJl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890
303PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
KCP UNGARANUngaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869
KCP MAGELANGRuko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah.Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283
KCP SEMARANG KARANGAYURuko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139
KCP SEMARANG TIMURJl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825
KCP PURWODADIJl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah.Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619
KCP TEMANGGUNGJl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah.Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007
KLS SEMARANG PANDANARANKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043
PP SEMARANG RS. ROEMANIKomplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623
KC PURWOKERTOJl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto,Jawa Tengah.Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 625955
KCP PURBALINGGAJl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga,Jawa Tengah.Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567
KCP BANJARNEGARAJl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.Telp. (0286) 5985994, 5985995Fax. (0286) 5985998PP CILACAP AL AZHARPerguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT 04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah.Telp. (0282) 536362
KC TEGALJl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah.Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460
KCP BREBESJl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah.Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577
KLS TEGAL ARIF RAHMANKantor Cabang Bank Mandiri,Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah.Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100
KC KUDUSRuko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274
KC CILACAPJl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah.Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870
KC PATIJl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah.Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799
DI. YOGYAKARTA
KC YOGYAKARTAGedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta.Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021
KCP YOGYAKARTA KALIURANGJl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta.Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047
KCP WONOSARIJl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181
KCP YOGYAKARTA KATAMSOJl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta.Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290
KCP YOGYAKARTA AMBARUKMOJl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 484202, 4533873Fax. (0274) 484859
KCP GODEANRuko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798
KCP YOGYAKARTA KOTAGEDEJl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.Telp. (0274) 4438989, 4439102Fax. (0274) 4439200KK YOGYAKARTA UMYKampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta.Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655 KK YOGYAKARTA UIIUniversiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta.Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KK BANTULJl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta.Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857
PP YOGYAKARTA JIHJogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGAKomp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta.Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta.Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
PP YOGYAKARTA UAD IIUniversitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta.
KALIMANTAN BARAT
KC PONTIANAKJl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774
KCP SINTANGJl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat.Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232
KCP NANGAH PINOHJl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat.Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757
KCP PONTIANAK KOTAJl. Diponegoro No. 95, Pontianak,Kalimantan Barat.Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376
KK PONTIANAK POLITEKNIKKampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844
KLS PONTIANAK SIDASKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082
KC KETAPANGJl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Barat.Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395
KC SAMBASJl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat.Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KC PANGKAL PINANGJl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang,Kep. Bangka Belitung.Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
Laporan Tahunan 2012 304
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
WILAYAH IV
SURABAYA
Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
JAWA TIMUR
KC SURABAYAJl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5674848, 5679842Fax. (031) 5679841, 5677062
KCP MOJOKERTOKomplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur.Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028
KCP SURABAYA AMPELJl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya,Jawa Timur.Telp. (031) 3574850, 3574851Fax. (031) 3537102, 3574940
KCP TUBANJl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur.Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 322059
KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur.Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526
KCP SURABAYA SUNGKONOKomplek Ruko Darmo Galeria,Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496
KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANIJl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260
KCP SURABAYA MULYOSARIJl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya,Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222
KCP SURABAYA WIYUNGRuko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364
KCP SURABAYA DHARMAHUSADAJl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5962361, 5966285Fax. (031) 5966281, 5967744
KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNGJl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627
KCP KRIANJl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo,Jawa Timur.Telp. (031) 8981741, 8981742Fax. (031) 8981740, 8981743
KCP SURABAYA TANJUNG PERAKJl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917
KCP SURABAYA BARATAJl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5024986, 5025150Fax. (031) 5025121, 5025082
KLS SURABAYA DIPONEGOROKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748
KLS SURABAYA KUSUMA BANGSAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5350157 (031) 5350157
KLS SURABAYA JEMBATAN MERAHKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928
PP SIDOARJO UMSIDAUniversitas Muhammadiyah,Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961
PP SIDOARJO AL MUSLIMYayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386
PP SURABAYA ITATSKampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381
PP PONPES QOMARUDINYayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur.
PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAHJl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065
PP JOMBANG UNIPDUUniversitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur.Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631
PP SURABAYA AL FITHRAHJl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3761376
KC PAMEKASANJl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa TimurTelp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218, 331225
KCP BANGKALANJl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa TimurTelp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379
KCP SUMENEPJl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Jawa Timur.Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
KCP SAMPANGJl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111
KC MALANGJl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933
KCP PASURUANJl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618
KCP PROBOLINGGORuko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur.Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530
KCP MALANG BATUJl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur.Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273
KCP KEPANJENJl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358
KCP PANDAANPertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266
KCP LUMAJANGJl. Panglima Besar Sudirman No.45, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Jawa Timur.Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335
KCP LAWANGPerumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III,Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Lawang, Jawa Timur.Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419
PP MALANG KUCECWARAKampus STIE Malang Kucecwara,Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 7788979
PP MALANG MTSMadrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 5464532
KC KEDIRIJl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur.Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105
KCP TULUNGAGUNG Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Tulungagung, Jawa Timur.Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130
KCP KEDIRI PAREJl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur.Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804
305PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
KCP NGANJUKJl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798
KC JEMBERJl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525
KCP BONDOWOSOJl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa Timur. Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844
KCP SITUBONDOJl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur.Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121
KK JEMBER BALUNGJl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur.Telp. (0336) 621717 (0336) 621711
KK JEMBER PASAR TANJUNGJl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833
PP JEMBER UNMUHUniversitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806
PP JEMBER STAINSekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember,Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500
KC BANYUWANGIJl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur.Telp. (0333) 418624, 418625Fax. (0333) 418628, 418626, 418627
KCP GENTENGJl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Jawa Timur.Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893
KC GRESIKJL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur.Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791
KCP LAMONGANJl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur.Telp. (0322) 324996, 324997Fax. (0322) 322338, 324998
KC SIDOARJOKomplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 8946449, 8947231Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129
KC BOJONEGOROJl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123KC MADIUNJl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur.Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300
KC SURABAYA BOULEVARDJl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya.Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788
KC BLITARJl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kotamadya Blitar, Jawa Timur.Telp. (0342) 816999 Fax. (0342) 816777
BALI
KC DENPASARTeuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar, Bali.Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100
KCP BULELENGJl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968 Fax. (0362) 27747, 25969
KCP DENPASAR GATOT SUBROTOJl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045
KK KUTAJl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali.Telp. (0361) 754222 (0361) 763415
NUSA TENGGARA BARAT
KC MATARAMJl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 644888, 622300Fax. (0370) 634999, 622700
KCP SUMBAWAJl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300
KCP MATARAM PANCORJl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773
KCP PRAYAJl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394
KCP BIMAJl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448
PP MATARAM IAINKomplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN),Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666
WILAYAH V
MAKASSAR
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069
KALIMANTAN SELATAN
KC BANJARMASINJl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426
KCP BANJARMASIN A. YANIJl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3250033,3250022Fax. (0511) 3252974
KCP BATULICINJl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496
KCP BARABAIJl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan.Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909
KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKAJl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366008, 366009Fax. (0511) 3361101
KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARIJl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3269969, 3268188Fax. (0511) 3254445
KCP PELAIHARIJl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan.Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600
KCP KOTABARUJl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan.Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444
KK BANJARMASIN S. PARMANRS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366033, 3366034Fax. (0511) 33560254
KK BANJARBARUJl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 4789947, 4789948Fax. (0511) 4789949
KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
Laporan Tahunan 2012 306
Profil Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
KLS BANJARMASIN SAMUDERAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
PP BANJARMASIN POLIBANKomplek Politeknik Negeri, Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372
PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAHSD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808
KC MARTAPURAJl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 4722713, 4722755Fax. (0511) 4722714
KC TANJUNGJl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan.Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494
KALIMANTAN TIMUR
KC BALIKPAPANJl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109
KCP BALIKPAPAN SEPINGGANJl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509
KCP BALIKPAPAN BARURuko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 8870125, 8870149Fax. (0542) 8870126
KLS BALIKPAPAN SUPRAPTOKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704
KC SAMARINDAJl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 203012, 203013Fax. (0541) 203017
KCP BONTANGJl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur.Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005
KCP TARAKANJl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur.Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051
KCP PAHLAWANJl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURATJl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459
KLS SAMARINDA KESUMA BANGSAKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732
KC KUTAIJl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
SULAWESI SELATAN
KC MAKASSARJl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069
KCP BONEJl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan.Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775
KCP MAKASSAR PANAKUKKANGJl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBAJl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan.Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099
KCP PARE PAREJl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566
KCP PALOPOJl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan.Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929
KCP SENGKANGJl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan.Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898
KK MAKASSAR DAYAJl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280
KLS MAKASSAR SULAWESIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971
KLS MAKASSAR COKROAMINOTOKantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464
KLS MAKASSAR KARTINIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789
PP WATAMPONE STAINSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050
PP MAKASSAR RS. IBNU SINARumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095PP MAKASSAR UNISMUHKampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.
SULAWESI TENGAH
KC PALUJl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108
KCP LUWUKJl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah.Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
KCP PARIGI MOUTONGJl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.Telp. (0450) 21345, 21402Fax. (0450) 21411, 21403, 21409
KCP PALU PLAZAKomplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 427769, 426093 Fax. (0451) 426182, 426721
KCP MOROWALIJl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 452108
KLS PALU SAM RATULANGIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
SULAWESI UTARA
KC MANADOKawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado,Sulawesi Utara.Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
PAPUA
KC JAYAPURAKomplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua.Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968
307PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012
GORONTALO
KC GORONTALOJl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo.Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
KALIMANTAN TENGAH
KC PALANGKARAYAJl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.Telp. (0536) 3222223 Fax. (0536) 3227000
KC PANGKALAN BUNJl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru,Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636
SULAWESI TENGGARA
KC KENDARIJl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba,Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.Telp. (0401) 3128822, 3128245Fax. (0401) 3127478, 3128897
SULAWESI BARAT
KC MAMUJUJl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat.Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922
NUSA TENGGARA TIMUR
KC KUPANGJL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur.Telp. (0380) 834100, 823466Fax. (0380) 826150, 828617
MALUKU
KC AMBONJl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon, Maluku.Telp. (0911) 355478, 355458Fax. (0911) 355468, 355498
MALUKU UTARA
KC TERNATERuko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara.Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336
PAPUA BARAT
KC SORONGJl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360Cuscime