LAPORAN SPH 1 Mamalia
-
Upload
dea-sintia -
Category
Documents
-
view
144 -
download
8
description
Transcript of LAPORAN SPH 1 Mamalia
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1
MAMALIA
OLEH :
Nama : Dea Sintia
NIM : 08121004065
Kelompok : II
Asisten : Meilisa Dwinda A
LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
ABSTRAK
Praktikum mengenai struktur dan perkembangan hewan yang membahas tentang “Mamalia”. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur morfologi dan anatomi anggota dari kelas reptil. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 07 Mei 2013, Pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, baki, buku kerja dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Mus musculus, Felis domestica dan Cavia cobaya. Adapun hasil yang di dapat yaitu morfologi serta anatomi yang menjadi ciri khas kelas mamalia. Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu.. Mus musculus memiliki warna tubuh atau rambut putih, tidak memiliki taring, mata berwarna merah, telinga bulat, mempunyai moncong dengan kumis panjang.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang
lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies
yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia
merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas,
karena kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
(Jasin 1998: 243).
Pada mamalia kelenjar minyak berhubungan dengan rambut, berfungsi untuk
melumas rambut dan lapisan tanduk kulit. Kelenjar serumen merupakan modifikasi
kelenjar minyak yang terdapat pada telinga luar. Juga merupakan modifikasi kelenja
minyak adalah kelenjar tarsal yang terltak pada kelopak mata sebelah dalam, dan
kelenjar meiboom terdapat pada sudut – sudut mata. Kedua kelenjar tersebut berfungsi
menghasilkan minyak untuk melindungi kornea mata. Struktur kelenjar ini merupakan
kelenjar asiner bercabang sederhana, dan bersifat holokrin. Bagian sekretoris terdiri
dari sel – sel indiferen adalah bakal sel minyak; sel – sel minyak muda yang
mengandung vakuola kecil – kecil; dansel – sel minyak tua yang mengnadung vakuola
besar – besar dan intinya mati, berarti minyak siap dilepaskan dan sel tersebut pecah
dan kemudian mati (Madang 2010: 70).
Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta. Mamalia
monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok
hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat
ini, yaitu platipus dan echidna. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang
berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian
dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini
diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui
yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh
beragam (Santoso 2010: 45).
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki
sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain.
Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae) yang
dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu pendengaran.
Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya
(Jafnir 2004: 320).
Mamalogy adalah bagian dari ilmu zoologi yang mempelajari tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan hewan mamalia. Mamalia merupakan salah satu
hewan vertebrata yang berperan penting dalam kelangsungan dan kelestarian alam
semesta. Secara umum ciri-ciri dari mamalia selain memiliki kelenjer mamae dan
rambut mamalia juga memiliki kelenjer keringat, melahirkan anak, gigi umumnya
heterodont, terdiri dari dua set gigi, yaitu gigi susu dan gigi permanent, mempunyai
daun telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebrae-cortex yang
telah mengalami pengembangan, serta mempunyai anus dan bukan kloaka
(Pratigno 1992: 67).
Rambut merupakan struktur yang khas pada kulit mamalia pada umumnya.
Setiap helai rambut mempunyai struktur sebagai berikut. Batang rambut yaitu bagian
yang keluar dari permukaan epidermis. Akar rambut adalah bagian yang terbenam
dalam folikel rambut, yang terentang dalam dermis. Folikel rambut merupakan epitel
pipih yang terbungkus akar rambut. Bulbus rabut adalah bagian akar rambut yang
membesar. Matriks rambut merupakan sel – sel rambut (epitel) yang berbatasan dengan
papila rambut.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati morfologi dan anatomi
anggota kelas mamalia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai
sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau berdarah
panas. Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat.
Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga
46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Secara
filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang
monotremata seperti echidna dan mamalia therian, berplasenta dan berkantung atau
marsupial (Jafnir 2004: 318).
Mamalia yang berdarah panas (homoiterm). Suhu tubuhnya tetap tidak
terpengaruh oleh lingkungannya. Mamalia itu sendiri dari bahasa latin yaitu mammae
yang berarti buah dada, sehingga setiap hewan kelas ini mempunyai kelenjar susu.
Kelenjar susu akan berkembang dan fungsi sekresinya akan meningkat pada hewan
betina dewasa. Susu dikeluarkan melalui kelenjar yang ada di glandula mamae. Kulit
yang menutupi mamalia terdiri atas dua lapisan yaitu corium di sebelah dalam dan
epidermis sebelah luar (Pratigno 1992: 70).
Pada mamlia, struktur setiap wilayah vertebra mempunyai ciri khas. Vertebra
servikalis ruas pertama disebut atlas, dan ruas kedua disebut aksis (epistrofeus); istilah
khusus ini karena ada struktur yang istimewa; hal ini juga dimiliki oleh tetrapoda yang
lain, bila hewan itu dapat menggerakkan kepalanya. Atlas tidak mempunyai sentrum
dan taju neural, tetapi atlas mempunyai beberapa ciri khas yaitu sebagai berikut. Fasies
artikularis anterior berupa lekuakan tempat persendian dengan kondilus oksipitalis.
Fasies artikularis posterior berupa dataran tempat persendiaan dengan fasies artikularis
anterior milik aksis. Fovia dentis merupakan bagian dalam arkus anterior tempat
persendian dengan prosesus odontoid/dens epistrofeus. Aksis mempunyai sentrum
yang menonjol disebut prosesus odontoid (Madang 2010: 49).
Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu untuk
diberikan pada anaknya sebagai minuman pertama setelah lahir. Mamalia dapat
dibedakan bagian-bagiannya dengan nyata yaitu, kepala (caput), badan (truncus), dan
ekor (cauda) pada umumnya. Sistem pencernaan pada mamalia dimulai dari rima oris,
di dalam rima oris bermuara glandula salives diantaranya yang terbesar adalah
glandula parotis.. Intestinum dibagi menjadi intestinum tinue dan intestinum crassum.
Intestinum tinue dibagi lagi menjadi colon dan rectum, di dalam duodenum bermuara
dua kelenjar, yaitu hepar dan pankreas. Hepar sebagai kelenjar empedu yang disimpan
di dalam vesica felea. Colon dimulai dari caecum dimana pada ujungnya bermuara
appendiks vermiformis (Jafnir 2004: 323).
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan, paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis. Epidermis
biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel
terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas epidermis bagian paling dalam
sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah,
dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari
berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas
jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan
insulasi (Santoso 2010: 67).
Mamalia memiliki ciri-ciri umum tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi
untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin, pada betina terdapat
kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik, tetrapoda dengan anak yang
diberi makan dari kelenjar susu betina, diagfragma yang menventilasi paru-paru,
mempunyai kantung amniotic, tubuh yang endoterm atau berdarah panas, bernafas
melalui paru-paru, mempunyai cuping telinga, dan gigi umumnya terbagi menjadi
empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar (Jasin 1998: 245).
Mamalia juga memiliki ciri-ciri khusus seperti beberapa jenis mamalia
mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi, memiliki kantung
pada mamalia marsupialia, memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai,
sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang
menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap, anggota gerak depan dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang, pada jari-jarinya
terdapat kuku, cakar, atau tracak dan pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan
kelenjar keringat (Jafnir 2004: 322).
mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis
mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil
dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar, contohnya rusa,
harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain tikus, bajing, dan kelelawar
(Jasin 1998: 238).
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara
reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mamalia memiliki tingkatan-
tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Lingua ( lidah ) berfungsi untuk
mengatur peletakan makanan di dalam mulut. Organ ini penuh dengan bintil-bintil
papillae yang mengandung gerombolan sel saraf perasa. Karena itulah , lidah
merupakan indra perasa. Walaupun begitu , di dalam mulut mamalia terdapat pula
pencernaan secara kimiawi (Jafnir 2004: 324).
Ordo rodentia memiliki tubuhnya berukuran kecil, mempunyai gigi seri sepasang
yang khas berbentuk pahat, besar, kuat, dapat tumbuh terus; makanannya tumbuh-
tumbuhan; kaki dengan 5 jari dan bercakar; tidak memiliki taring; dan hidup pada
berbagai macam habitat. Contohnya Mus musculus yang memiliki ibu jari belakang
rudimeter, ekornya panjang tak berambut dan tak bersisik. Ordo carnivora merupakan
hewan pemakan daging yang hidup terrestrial, kakinya berjari 5, kadang-kadang 4 dan
bercakar. Taringnya kuat dan tajam, gerahamnya runcing, hewan ini beradaptasi radial,
di seluruh dunia kecuali pulau-pulau tertentu yang terletak di tengah samudera.
Contohnya Felis domestica yang memiliki bentuk gigi untuk mengunyah dan
mengoyak, kepala agak bulat dan moncongnya pendek, terdapat bercak-bercak yang
berkulit kasar (Pratigno 1992: 73).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 07 Mei 2013 pukul 08.00-
10.00 WIB bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis, baki, buku
catatan dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Mus musculus,
Felis domestica dan Cavia cobaya.
3.3. Cara Kerja
Langkah pertama yang dapat kita lakukan pada praktikum kali ini ialah dengan
menyiapkan bahan yang akan digunakan lalu letakkan diatas baki. Kemudian amatilah
morfologi yang menjadi ciri khas dari masing – masing bahan lalu dibedah untuk
diamati anatomi serta system tubuhnya. Dan langkah terakhir yaitu gambarkannya
dalam buku kerja dan agar hasil yang didapat mudah dimengerti sertakan penjelasan
dan keterangan pada gambar tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Morfologi Mus musculus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muriidae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama umum : Mencit
Keterangan Gambar :
1. Caput
2. Organon visus
3. Nares
4. Rimaoris
5. Telinga
6. Digiti
7. Femur
8. Caudal
9. Truncus
10. Cervix
Morfologi Merocricetus auratus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Criechidae
Genus : Merocricetus
Spesies : Merocricetus auratus
Nama umum : Hamster
Keterangan Gambar :
1. Organon visus
2. Nares
3. Rimaoris
4. Caput
5. Cervix
6. Telinga
7. Truncus
8. Caudal
9. Digiti
10. Femur
11. Abdomen
12. Thoraks
Morfologi Felis domestica Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis domestica
Nama umum : Kucing
Keterangan Gambar :
1. Organon visus
2. Nares
3. Telinga
4. Rimaoris
5. Caput
6. Truncus
7. Caudal
Morfologi Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Nesolagus
Spesies : Nesolagus netscheri
Nama umum : Kelinci
Keterangan Gambar :
1. Caput
2. Truncus
3. Organon visus
4. Nares
5. Rimaoris
6. Telinga
7. Cervix
8. Digiti
9. Femur
10. Caudal
Anatomi Mus musculus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muriidae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama umum : Mencit
Keterangan Gambar :
1. Cor
2. Pulmo
3. Gaster
4. Hepar
5. Rectum
4.2. Pembahasan
Mus musculus memiliki warna tubuh atau rambut putih, gigi sepasang di rahang atas
dan sepasang di rahang bawah, ukuran tubuh lebih kecil, tipe makan omnivora, tipe
mencari makan nochturnal. Menurut Nurlailah (2013: 40) menyatakan bahwa, Mus
musculus mempuyai panjang tubuh sekitar 60-105 mm dan panjang ekor sekitar 60-110
mm. Mus musculus memiliki mata berwarna merah, telinga bulat, mempunyai moncong
dengan kumis panjang. Warna seluruh tubuh Mus musculus putih. Mus musculus memiliki
ibu jari belakang rudimeter, ekornya panjang tak berambut dan tak bersisik. Mus musculus
liar umumnya berwarna cokelat muda sampai hitam, perut bulu putih, coklat, atau abu-abu.
Warna ekor di bagian atas coklat keabu-abuan dan di bagian bawah hampir tidak berbulu.
Kaki dengan 5 jari dan bercakar; tidak memiliki taring.
Hasil pengamatan anatomi Mus musculus didapatkan hasil bahwa tubuh mencit terdiri
dari cor (jantung), hepar (hati), pulmo (paru - paru), gaster (lambung) dan rectum. Dengan
empat buah digiti, ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan lima digiti, dan caudal yang
tumbuh rudiment. Menurut Santoso (2010: 93) menyatakan bahwa, hamster dapat
dibedakan menjadi caput, truncus, dan caudal. Caput dihubungkan dengan truncus oleh
leher (cervix). Truncus dibagi menjadi thoraks dan abdomen, bagian thoraks terdapat
ekstrimitas anterior (kaki depan) dengan empat digiti, sedangkan bagian abdomen terdapat
ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan tiga digiti, namun cauda tumbuh rudiment.
Rongga badan terdiri atas cavum obdimis.
Felis domestica memiliki taring berbentuk conical, punya cakar dan taring. Tipe gerak
plantigrade, tipe makan omnivora. Menurut Pratigno (1992: 73) menyatakan bahwa, ordo
Carnivora merupakan hewan pemakan daging yang hidup terrestrial, kakinya berjari 5,
kadang-kadang 4 dan bercakar. Taringnya kuat dan tajam, gerahamnya runcing, hewan ini
beradaptasi radial, di seluruh dunia kecuali pulau-pulau tertentu yang terletak di tengah
samudera. Contohnya Felis domestica yang memiliki bentuk gigi untuk mengunyah dan
mengoyak, kepala agak bulat dan moncongnya pendek, terdapat bercak-bercak yang
berkulit kasar.
Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu. Mamalia
dapat dibedakan bagian-bagiannya dengan nyata yaitu, kepala (caput), badan (truncus), dan
ekor (cauda) pada umumnya. Menurut Jasin (1998: 243) menyatakan bahwa, kelenjar susu
akan berkembang dan fungsi sekresinya akan meningkat pada hewan betina dewasa. Susu
dikeluarkan melalui kelenjar yang ada di glandula mamae. Semua mamalia memiliki
kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana
pada mamalia betina Kulit yang menutupi mamalia terdiri atas dua lapisan yaitu corium di
sebelah dalam dan epidermis sebelah luar.
Mus musculus merupakan tikus rumah, binatang asli dari Asia, India, dan Eropa
Barat. Mus musculus adalah binatang yang hidup bersama, tinggal di dalam sarang selama
cuaca dingin dan bergerak di luar selama musim semi dan musim panas Mus musculus
dapat digunakan sebagai hewan peliharaan dan sebagai hewan percobaan pada praktikum di
laboratorium. Menurut Santoso (2010: 81) menyatakan bahwa, meskipun Mus musculus
liar aktif di malam hari, Mus musculus peliharaan memiliki periode kegiatan selama siang
dan malam. Mus musculus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga.
Kelenjar mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan mamalia
seperti halnya juga rambut. Menurut Pratigno (1992: 74) menyatakan bahwa, rambut dan
lapisan lemak dibawah kulit juga membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam
tubuh, pada mamalia, biasanya induk memberikan makan anaknya dengan susu, ketika
masa awal perkembangannya. Mamalia betina menyusui anaknya dari kelenjar susu untuk
memberikan kehidupan pada keturunannya. Sebagian besar mamalia melindungi anak-
anaknya di sisi tubuhnya hingga dewasa.
Bulu-bulu di tubuh kita sebenarnya merupakan rambut, bulu dan rambut merupakan
dua hal yang berbeda. Bulu itu yang terdapat pada unggas atau burung. Jadi yang terdapat
pada tubuh dari hewan kelas mamalia itu merupakan rambut. Menurut Jasin (1998: 273)
menyatakan bahwa, rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan
manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Fungsi rambut adalah melindungi
kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dengan adanya rambut pada hidung,
maka bakteri, jamur, debu ataupun spora yang masuk kedalam hidung akan terhambat dan
tersaring. Tidak hanya itu saja, rambut pada hidung juga berfungsi meningkatkan
kelembaban udara yang dihirup.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu.
2. Felis domestica yang memiliki bentuk gigi untuk mengunyah dan mengoyak, kepala
agak bulat dan moncongnya pendek, terdapat bercak-bercak yang berkulit kasar.
3. Cavia cobaya memiliki caput, cerviks, truncus, ekstrimitas anterior (kaki depan) dengan
empat buah digiti, ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan lima digiti, dan caudal.
4. Mus musculus memiliki warna tubuh atau rambut putih, tidak memiliki taring, mata
berwarna merah, telinga bulat, mempunyai moncong dengan kumis panjang.
5. Rambut pada hidung juga berfungsi meningkatkan kelembaban udara yang dihirup.
LAMPIRAN
Cavia cobaya Felix domestica
Anatomi Mus musculus
DAFTAR PUSTAKA
Jafnir. 2004. Struktur Perkembangan Hewan I. Universitas Andalas. Padang : vi + 615 hlm.Jasin, M. 1998. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Jaya. Surabaya : iii
+ 412 hlm.Madang, Kodri. 2010. Struktur Vertebrata. Indralaya: FKIP Biologi Universitas Sriwijaya.Nurlailah. 2013. Hewan Mamalia. Yrama Widya. Bandung :iv + 60 hlm.Pratigno, S. 1992. Makhluk Hidup II. Intan Pariwara. Jakarta : vii + 385 hlm.Santoso, Lucia.Maria. 2010. Struktur Vertebrata. Indralaya: FKIP Biologi Universitas
Sriwijaya.