Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
Transcript of Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
1/22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan merupakan suatu proses yang terjadi secara alamiah
yang akan berdampak pada aspek kehidupan, baik itu sosial, ekonomi
dan terutama kesehatan. Hal ini dikarenakan dengan semakin
bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik
karena faktor alamiah maupun karena suatu proses penyakit.
Menurunnya fungsi organ tubuh, akan membuat lansia menjadi lebih
rentan untuk mengalami berbagai masalah kesehatan. Proses ini dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup
lansia, baik dalam skala ringan, sedang, maupun berat. (Akhmadi, 200!.
Penggolongan lansia menurut "H# meliputi middle age ($%&%
tahun!, elderly ('0&$ tahun!, old (%&0 tahun!, very old (di atas 0
tahun! ()ugroho, 2000!. Peningkatan usia harapan hidup berdampak
terhadap peningkatan jumlah lansia yaitu usia '0 tahun ke atas (*epkes
+, 200-!. Pada tahun 200' terdapat juta ji/a lansia dengan usia
harapan hidup '',2 tahun, pada tahun 200 terdapat .-2 juta ji/a
(.-1 dari total penduduk!. *iperkirakan pada tahun 2020 jumlah lansia
mencapai 2 juta ji/a dengan usia harapan hidup mencapai . tahun
(*epsos +, 200!. iro Pusat 3tatistik (P3! (200! melaporkan lanjut
usia di *4 pada tahun 200 berjumlah '-.$'% ji/a (.01 dari total
penduduk!. *i 5akarta 6tara pada tahun 200 jumlah lanjut usia
presentasinya 2.$ ji/a (2$.1 dari total penduduk! (P3, 200!.
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan.
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan&lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang dideritanya
(7ontantinides, $ dalam )ugroho, 2000!. ni berarti lansia identik
dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam
penyakit. Menurut 8riedman, o/den, dan 5ones (200-!, pre9alensi
penyakit kronik cukup tinggi pada populaso lansia berusia 0 tahun ke
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
2/22
atas, mengalami arthritis %,1, hipertensi $%,01, diabetes 2,01, dan
stroke ,1 (4omisi )asional :anjut 6sia, 200!.
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Hipertensi
pada lansia mempunyai pre9alensi yang tinggi, pada usia di atas '% tahun
didapatkan '0&01. :ima puluh juta /arga Amerika memiliki hipertensi.
:ansia Amerika mempunyai pre9alensi tertinggi untuk hipertensi.
Penelitian )HA);3 (National Health and Nutrition Examination Survey!
menemukan antara usia '0 ke atas yang mengalami hipertensi ditemukan
'%1 kasus dengan isolated systolic hypertension (3H! yaitu seseorang
yang memilki tekanan darah sistolik Ha/ks, 200? :e/is et al,
200? 3pringhouse, 2002? Mugie, 200!. @emuan ini juga didukung oleh
+oesma dari di9isi nefrologi ilmu penyakit dalam 846&+36P) dr. 7ipto
Mangunkusumo 5akarta, hipertensi yang sering terjadi pada lansia
umumnya adalah hipertensi dengan sistolik terisolasi 3H yang
berhubungan dengan hilangnya elastisitas arteri (Mugie, 200!.
Menurut Prijoyo dan )usantara Medical 7enter dalam "ijaya
(200! penanggulangan hipertensi penting dalam mengurangi morbiditas
dan mortalitas kardio9askular pada lansia. Hal ini didukung oleh Miller
(%!, yang mengatakan bah/a tujuan penatalaksanaan hipertensi
adalah untuk mengontrol tekanan darah, mencegah morbiditas, dan
mortalitas kardio9askular. Menurut Hardi dalam "ijaya (200!, hal
terpenting dalam penanggulangan hipertensi pada lansia dimulai dari
perubahan gaya hidup, diet rendah garam, penurunan berat badan pada
obesitas, dan untuk lansia dengan 3H, modifikasi gaya hidup merupakan
langkah pertama dalam pengobatan.
*ata yang diperoleh dari *epartemen 3osial +epublik ndonesia
tahun 200', pre9alensi lanjut usia di *4 5akarta yang menderita
hipertensi sebesar 2%.-% ji/a (1 dari total penduduk lansia!. *ata
yang diperoleh dari bagian pencatatan dan pelaporan *inas 4esehatan
5akarta 6tara tahun 200 menunjukkan pre9alensi lanjut usia hipertensi
sebesar 2. ji/a (.1 dari total lansia!. Pre9alensi hipertensi pada
lansia di 4ecamatan 4oja sebesar -$ ji/a (.' 1 dari total lansia!.
:aporan tahunan 3eksi 4esehatan Masyarakat *inas 4esehatan 5akarta
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
3/22
6tara tahun 200 menyatakan penyakit hipertensi pada lansia merupakan
urutan ke tiga dari sepuluh penyakit terbanyak dengan persentase '. 1.
Pada tahun 200 hipertensi menjadi urutan ke dua dengan persentase
.1.
Menurut 3unarya (2000!, 01 lansia dengan hipertensi belum
dapat mengontrol tekanan darahnya dengan baik. 3ifat dari hipertensi
yang tidak menimbulkan gejala berkontribusi besar terhadap rendahnya
angka kepedulian dan keteraturan berobat pasien. Hanya kurang dari
-01 pasien hipertensi yang berobat secara teratur dan terkendali tekanan
darahnya (Angeli, 200 dalam Pinon, 200!. erdasarkan penelitian
kualitatif yang dilakukan oleh 8itriani (200%!, didapatkan bah/a tidak
banyaknya perubahan gaya kebiasaan makan lansia Minangkabau yang
menderita hipertensi sebelum dan setelah sakit. :ansia Minangkabau
sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak seperti
daging dan santan, cara pengolahan makanan yang sering mereka
lakukan adalah gulai dan goreng. 8itiriani juga mengatkan bah/a, selain
gaya kebiasaan makan, ada juga faktor gaya hidup seperti kurang
beraktifitas karena telah lansia dan tidak bekerja lagi, kebiasaan merokok
terutama lansia laki&laki, serta kebiasaan minum kopi dan stress.
erdasarkan studi pendahuluan di +" % kelurahan @ulusrejo,
rata&rata penyakit yang dialami adalah hipertensi dan keluhan terbanyak
adalah linu&linu. "ilayah +" % sejauh ini belum mempunyai posyandu
lansia. 3ehingga perlu adanya posyandu lansia untuk menjaga kualitas
kesehatan para lansia di kelurahan @ulusrejo +" %.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasis/a mampu mengenali dan mengamati keadaan
kesehatan masyarakat khususnya pada lansia serta mampu
menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama masyarakat
dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
4/22
a. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan tokoh masyarakat dan
semua anggota masyarakat.
b. Mampu mengumpulkan dan menganalisa data kesehatan yang
ditemukan di masyarakat.
c. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama keluarga
dengan lansia tentang @ekanan *arah @inggi (Hipertensi!.
d. Mampu memberikan dorongan kepada masyakat untuk menurunkan
tingkat kejadian @ekanan *arah @inggi (Hipertensi!.
e. Mampu bekerja sama dengan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan sesuai dengan program yang disepakati.
. Mampu menge9aluasi hasil dari implementasi kepera/atan gerontik
yang telah dilakukan dan memberikan rencana tindak lanjut dari
masalah yang diatasi.
1.! "anaat
1.!.1 "anaat Te#r$t$s
. :ansia dan keluarga dapat memanfaatkan pengetahuan yang
diberikan pera/at untuk meningkatkan kepatuhan terhadap
pengobatan, diet, dan rentang akti9itas lansia untuk kegiatan sehari&
hari
2. :ansia terhindar dari komplikasi hipertensi. 3ebagai pembuktian dari
teori yang ada terhadap praktek mandiri kepera/atan
1.!.2 "anaat Prakt$k
:aporan ini diharapkan dapat digunakan untuk data puskesmas
dalam upaya memberikan kesehatan pada lansia yang mengalami
hipertensi.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
5/22
BAB 2
T%N&AUAN TE'(%
2.1 K'N)EP DA)A( LAN)%A
2.1.1 Pengert$an Lans$a
Menurut 3aparinah (200-!, lansia yang berusia lebih dari '0 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap pensiun, pada tahap ini
akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan
dan berbagai tekanan psikologis. *engan demikian akan timbul
perubahan&perubahan dalam hidupnya. Menurut )ugroho (200!, lansia
merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses
perubahan bertahap dalam jangka /aktu beberapa decade terjadinya
suatu proses menghilangnya secara perlahan&lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita
Menurut Hardy/inoto (!, periode kemunduran pada masa
lanjut usia dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu lanjut usia potensial dan
lanjut usia tidak potensial. :anjut usia potensial adalah lanjut usia yang
masih mampu memenuhi segala kebutuhan hidup tanpa harus
menggantungkan diri pada orang lain. :anjut usia tidak potensial adalah
lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain.
2.1.2 Klas$$kas$
*epkes (200! menyatakan batasan lansia dibagi menjadi - yaituB
a. 4elompok pra senelis atau pra lansia
4elompok pralansia adalah kelompok usia dalam fase persiapan
masa lanjut usia yang menampakkan keperkasaan fisik dan
kematangan ji/a ($%&% tahun!.
b. 4elompok usia lanjut
4elompok usia lanjut adalah kelompok dalam masa senium ('0 tahun
keatas!.
c. 4elompok usia lanjut dengan risiko tinggi
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
6/22
4elompok usia lanjut dengan risiko tinggi adalah kelompok berusia
lebih dari 0 tahun atau lebih atau seseorang dengan usia '0 tahun
lebih dengan masalah kesehatan.
2.1.! Dam*ak *enuaan
anyak terjadi kemunduran pada fungsi fisiologis lansia sehingga
berakibat pada munculnya berbagai macam gangguan kesehatan.
)ugroho (2000! menyatakan gangguan kesehatan yang biasa dialami
oleh lansia yaituB
. Masalah fisik umum
Masalah fisik umum yang biasa dialami oleh lansia adalah
mudah jatuh dan mudah lelah. anyak faktor yang menyebabkan
lansia mudah jatuh. 8aktor instrinsik yang menyebabkan lansia
mudah jatuh adalah gangguan gaya berjalan, kelemahan otot
ekstrimitas ba/ah, kekakuan sendi, dan sinkopeatau pusing. 8aktor
ekstrinsik misalnya lantai yang terlalu licin dan tidak rata, tersandung
benda, dan cahaya kurang terang.
Mudah lelah pada lansia disebabkan oleh faktor psikologi
(perasaan bosan, keletihan, dan depresi!, pengaruh obat, gangguan
organis yang meliputi anemia, kekurangan 9itamin, perubahan pada
tulang (Osteomalasia!, gangguan pencernaan, kelainan metabolisme
(diabetes militus, hipertiroid!, gangguan ginjal dengan uremia,
gangguan faal hati, gangguan sistem peredaran darah dan jantung.
2. Cangguan kardio9askuler
5antung dan pembuluh darah memberikan oksigen dan
nutrien pada setiap sel hidup yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Penurunan fungsi kardio9askuler akan berdampak pada fungsi yang
lainnya. Peningkatan usia menyebabkan jantung dan pembuluh
darah mengalami perubahan baik secara struktural maupun
fungsional. 3ecara umum, perubahan yang disebabkan oleh penuaan
berlangsung lambat dan tidak disadari (3teanly > eare, 200!.
Perubahan pada sistem kardio9askuler meliputiB
a. Dentrikel kiri menebal.
b. 4atup jantung menebal dan membentuk penonjolan.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
7/22
c. 5umlah sel peacemaker yang berfungsi menghasilkan impuls
listrik menurun.
d. Arteri menjadi kaku dan tidak lurus pada kondisi dilatasi
(pelebaran atau peregangan struktur tabular!.
e. Dena mengalami dilatasi, katup menjadi tidak kompeten.
Manifestasi klinis penuaan pada sistem kardio9askuler
menurut (3teanly > eare, 200! adalahB
a. @ekanan darah tinggi
@akanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor risiko utama
terjadinya penyakit kardio9askuler. 4ombinasi hipertensi dengan
diabetes atau hiperlipidemia semakin meningkatkan risiko penyakit
kardio9askuler. Hipertensi dibagi menjadi dua yaituB
. Hipertensi esensial
2. Hipertensi non esensial
Hampir 01 tekanan darah tinggi tergolong tekanan darah tinggi
esensial atau tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya.
@ekanan darah tinggi esensial biasanya menyerang anak muda.
@ekanan darah tinggi untuk lansia cenderung hipertensi non esensial.
b. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan proses patofisiologis yang paling sering
mempengaruhi fungsi kardio9askuler. Aterosklerosis adalah proses
penyakit yang secara umum memiliki dampak pada hampir semua
arteri. Aterosklerosis pada lansia dan orang masih muda hampir
sama, akan tetapi dampak pada lansia lebih berat karena proses
akumulasi yang lebih lama (3teanly > eare, 200!.
c. *isritmia
*isritmia meningkat pada lansia karena perubahan struktural dan
fungsional pada proses penuaan. *isritmia dipicu oleh tidak
terkoordinasinya jantung dan sering dimanifestasikan sebagai
perubahan perilaku, palpitasi, sesak napas, keletihan, dan jatuh
(3teanly > eare, 200!. Cangguan kardio9askuler dapat berupa
nyeri dada, sesak napas pada kerja fisik, palpitasi, dan edema kaki
()ugroho, 200!.
-. erat badan menurun
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
8/22
erat badan menurun pada lansia disebaban olehB
a. )afsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau
kelesuan.
b. Penyakit kronis.
c. Cangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan
makanan terganggu.
d. 8aktor sosio ekonimis (pensiunan!.
$. Cangguan eliminasi
Cangguan eliminasi lansia terkait dengan gangguan pada
sistem ekskresi pada tubuh manusia, meliputiB
a. Cangguan pada sistem alat kemih
Penyimpanan dan pengeluaran urin dalam inter9al yang sesuai adalah
suatu proses koordinasi 9olunter dan in9olunter yang rumit. 3istem
tersebut harus utuh secara fisik, neurologis, harus terdapat kesadaran
kognitif, keinginan untuk berkemih, dan tempat serta situasi yang tepat
untuk melakukannya (3taenly > eare, 200!.
Perubahan yang biasa menyertai penuaan adalah kapasitas kandung
kemih yang lebih kecil, peningkatan 9olume residu, dan kontraksi
kandung kemih yang tidak disadari. Perubahan yang terjadi pada /anita
lansia adalah penurunan produksi estrogen menyebabkan atrofi jaringan
uretra dan efek setelah melahirkan dapat dilihat pada melemahnya otot
dasar panggul. Perubahan pada lansia pria adalah hipertrofi prostat
menyebabkan tekanan pada leher kandung kemih dan uretra (3taenly >
eare, 200!.
Pemeriksaan mikroskopik ginjal lansia menunjukkan hanya -01 ginjal
yang utuh. 4ondisi seperti itu menyebabkan daya kerja ginjal berkurang.
Cangguan pada sistem alat kemih biasa ditandai denganB
! Inkontinensia uri
Inkontinensia uri (gangguan terlalu sering kencing! dihubungkan
dengan keinginan yang kuat dan mendesak untuk berkemih dengan
kemampuan yang kecil untuk menunda berkemih. Proses
inkontinensia uriterjadi apabila kandung kemih hampir penuh sebelum
kebutuhan untuk berkemih dirasakan sehingga berakibat sebagian
kecil sampai sedang urin keluar sebelum seseorang mencapai toilet
(3taenly > eare, 200!.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
9/22
)ugroho (2000! menyatakan penyebab inkontinensia uri adalahB
a. Melemahnya otot dasar panggul yang menyangga kendung kemih
dan memperkuat sfingter uretra.
b. 4onstraksi abnormal pada kandung kemih.
c. #bat diuretik dan obat penenang yang terlalu banyak.
d. +adang kandung kemih dan saluran kemih.
e. 4elainan kontrol dan persarafan pada kandung kemih.
f. Hipertrofi prostat.
g. 8aktor psikologi.
2) Retensio urine
Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urin dikandung
kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkan secara
sempurna (3taenly > eare, 200!. @anda dan gejala dalam retensio
urineadalahB
a! 6rin mengalir lambat.
b! Poliuria yang makin lama menjadi parah karena pengosongan
kendung kemih tidak efisien.
c! *istensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
d! @erasa ada tekanan.
b. Inkontinensia alvi
Incontinensia alviadalah ketidakmampuan untuk mengontrol buang air
besar yang menyebabkan tinja (feses! bocor tidak terduga dari dubur.
4ondisi tersebut dapat terjadi karena penurunan fungsi usus yang
sebelumya bertugas sebagai penyerap dan pengeluaran feses (3taenly >
eare, 200!.
%. Cangguan pada sistem muskuloskeletal
Perubahan normal muskuloskeletal pada lansia meliputi penurunan tinggi
badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan, peningkatan porositas
tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan, dan
kekauan sendi (3taenly > eare, 200!. Masalah muskuloskeletal yang
sering terjadi adalahB
a. #steoporosis
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
10/22
#steoporosis adalah suatu kondisi penurunan massa tulang secara
keseluruhan sehingga seseorang tidak mampu berjalan atau bergerak.
#steoposisis sering ditemukan pada /anita, /alaupun pria juga masih
mengalami osteoporosis. Hilangnya substansi tulang menyebabkan
tulang menjadi lemah secara mekanis dan cenderung untuk mengalami
fraktur baik spontan maupun akibat trauma. 4etika kemampuan menahan
berat badan normal menurun atau tidak ada sebagai konsekuensi dari
penurunan atau gangguan mobilitas maka akan terjadi osteoporosis
karena tulang jarang digunakan (3taenly > eare, 200!.
b. #steoartritis
#steoartritis adalah gangguan yang berkembang secara lambat, tidak
simetris, dan non inflamasi. #steoarthritis terjadi pada sendi yang dapat
digerakkan khususnya pada sendi yang menahan berat tubuh. 4erusakan
sendi akibat penuaan memainkan peranan dalam perkembangan
osteoartritis (3taenly > eare, 200!.
c. Artritis reumatoid(penyakit radang sendi!
3taenly > eare (200! menyatakan artritis reumatoid (A+! adalah
penyakit inflamasi artikuler yang paling sering pada lansia. A+ adalah
suatu penyakit kronis sistemik yang berkembang secara perlahan dan
ditandai oleh adanya radang yang sering kambuh pada sendi diartrodial
dan struktur yang berhubungan. A+ sering disertai dengan nodul
reumatoid arthritis (radang sendi!, neuropati (gangguan saraf!, skleritis
(radang pada bagian putih mata!,perikarditis(radang pada perikardium!,
lim!adenopati (pembesaran kelenjar getah bening!, dan splenomegali
(pembesaran limfa!.
'. Cangguan fungsi paru dan jantung
Hubungan antara jantung dan paru sangat dekat sehingga
apabila salah satu terganggu maka akan menganggu fungsi yang
lainnya. Paru memiliki struktur gelembung sangat halus yang
dinamakan al9eolus, apabila terjadi kerusakan pada al9eolus tersebut
maka akan menyebabkan darah antara paru dan jantung terbendung.
Cejala yang timbul apabila terjadi penyakit paru yaitu? batuk, sesak
nafas, kulit membiru karena kekurangan oksigen, dan sakit dada.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
11/22
2.2 H$*ertens$ Pada Lans$a
2.2.1 Pengert$an
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas $0 mmHg dan tekanan diastolik diatas 0
mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik '0 mmHg dan tekanan diastolik 0 mmHg
(3heps,200%!. Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah
secara terus menerus sehingga melebihi batas normal. @ekanan darah
normal adalah 0E0 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari
resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak output ("eFler, 2002!.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten di atas $0E0 mmHg. *iagnosis hipertensi tidak
berdasarkan atas peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. @ekanan
darah harus di ukur dalam posisi duduk dan berbaring (aradero, 200!.
Hipertensi dengan peningkatan sistole tanpa disertai dengan peningkatan
diastole lebih sering terjadi pada lansia, sedangkan hipertensi
peningkatan diastole tanpa disertai peningkatan sistole lebih sering
terdapat pada de/asa muda (@ambayong, 2000!.
2.2.2 Klas$$kas$ H$*ertens$
a. Hipertensi ;sensial (primer!
01 dari kasus hipertensi adalah hipertensi primer. @idak ada
sebab yang jelas dari hipertensi primer, beberapa teori menyebutkan
adanya hubungan dengan genetik, perubahan hormon, perubahan
simpatis, usia, obesitas, alkohol, merokok, dll (aradero, 200!.
b. Hipertensi sekunder
Merupakan akibat dari penyakit atau gangguan tertentu, misalnya
obesitas, diabetes, pil 4, stres kronis, kelainan ginjal (penyakit
parenkim ginjal B glomerulonefritis, gagal ginjal!, kelainan kelenjar
adrenal (sindrom cushing, aldoteronisme primer yang dapat
menyebabkan retensi natrium dan air yang mabuat 9olume darah
meningkat!, fenokromositoma (sekresi berlebihan katekolamin,
norepinefrin yang membuat tahanan meningkat!, koarktasi aorta,
trauma kepala E tumor intracranial (aradero, 200!.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
12/22
Tabel 2.1 Klas$$kas$ H$*ertens$ +&N, -% dalam Brasher 2//0
Kateg#r$ )$st#l$k
+mmHg
D$ast#l$k
+mmHg
#ptimal =20 =0)ormal =-0 =%
@inggi )ormal -0&- %&
Hipertensi
@ahap (ringan! $0&% 0&
@ahap 2
(sedang!
'0& 00&0
@ahap - (berat! G0 G0
Tabel 2.2 H$*ertens$ menurut Kel#m*#k umur +Tamba#ng 2///
2.2.! 3
a
k
t
#
r
(es$k# H$*ertens$a. 6sia
6sia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan
bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi.
nsiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. ni
sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang
mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Hipertensi pada
yang berusia kurang dari -% tahun akan menaikkan insiden penyakit
arteri koroner dan kematian prematur (5ulianti, 200%!.
b. 5enis 4elamin
5enis kelamin juga sangat erat kaitanya terhadap terjadinya hipertensi
dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit
hipertensi pada laki&laki dan pada /anita lebih tinggi setelah umur %%
tahun, ketika seorang /anita mengalami menopause. Perbandingan
antara pria dan /anita, ternyata /anita lebih banyak menderita
hipertensi (Cuna/an, 200!.
c. Cenetik
Kel#m*#k us$a N#rmal
+mmHg
H$*ertens$
+mmHg
ayi 0E$0 0E'0
Anak & tahun 00E'0 20E0
+emaja 2& tahun %E0 -0E0
*e/asa 20&$% tahun 20&2%E%&0 -%E0
$%&'% tahun -%&$0E% $0&'0E0&%
G'% tahun %0E% '0E%
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
13/22
+i/ayat keluarga juga merupakan masalah yang memicu terjadinya
hipertensi. Hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. 5ika
orang tua kita memiliki ri/ayat hipertensi maka sepanjang hidup kita
memiliki kemungkinan 2%1 terkena hipertensi ( Asta/an, 2002 !
d. +i/ayat Merokok
Merokok merupaka salah satu faktor yang dapat diubah, adapun
hubungan merokok dengan hipertensi adalah nikotin akan
menyebabkan peningkatan tekanan darah karena nikotin akan diserap
pembuluh darah kecil dalam paru&paru dan diedarkan oleh pembuluh
darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin dengan
memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas e!ine!rin
(Adrenalin!. Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh
darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan
yang lebih tinggi. 3elain itu, kar"on monoksida dalam asap rokok akan
menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini akan mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena jantung dipaksa memompa untuk
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan tubuh (
Asta/an, 2002!.
e. #besitas
Pada orang&orang yang obesitas, jantung mengalami peningkatan
beban kerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Mereduksi berat
badan hingga %&%1 dari bobot total tubuh dapat menurunkan risiko
kardio9askuler secara signifikan.
. 4adar garam tinggi
)atrium dapat menyebabkan retensi air yang menyebabkan 9olume
darah meningkat (aradero, 200!.
g. 4onsumsi alcohol
Meningkatkan plasma katekolamin (aradero, 200!.
h. 3tres
Merangsang sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan
peningkatan tekanan perifer (aradero, 200!.
$. +as
Hipertensi pada kulit hitam 2F lebih tinggi daripada kulit putih
(@ambayong, 2000!.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
14/22
j. Pola hidup
Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau
pekerjaan yang penuh stres agaknya berhubungan dengan insiden
hipertensi yang lebih tinggi.
#besitas, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan intra9askular.
Merokok, nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit.
4urang olahraga
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor utama untuk
perkembangan aterosklerosis yang berhubungan erat dengan
hipertensi (@ambayong, 2000!.
k. *iabetes melitusHipertensi sering terjadi pada penderita diabetes dan resistensi insulin
ditemukan pada banyak pasien hipertensi yang tidak memiliki disbetes
klinis. +esistensi insulin berhubungan dengan penurunan pelepasan
endotelial oksida nitrat dan 9asodilator lain dan mempengaruhi fungsi
ginjal. +esistensi insulin dan kadar insuli yang tinggi meningkatkan
akti9itas 3)3 (sympathetic ner9ous system! dan +AA (+enin
Angitensin Aldosteron! yang dapat meningkatkan tahanan perifer
(rashers, 200!.
2.2.4 K'"PL%KA)% H%PE(TEN)%
a 3troke
Akibat terjadi hemoragi tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan tinggi.
3troke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga
aliran darah ke area otak yang diperdarahi kurang. Arteri otak yang
mengalami aterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan
kemungkinan terbentuknya aneurisma (7or/in, 200!.
b nfark miokard
*apat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah mele/ati pembuluh darah.
Pada hipertensi kronis dan hipertrofi 9entrikel, kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat di penuhi dan dapat tejadi iskemia
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
15/22
jantung yang menyebabkan infark. *emikian juga, hipertofi 9entrikel
dapat menyebabkan perubahan /aktu hantaran listrik melintasi
9entrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan
risiko pembentukan bekuan (7or/in, 200!.
c Cagal ginjal
@erjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
glomerulus ginjal. *engan rusaknya glomerulus, aliran darah ke unit
fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian. *engan rusaknya mebran
glomerulus, protein akan keluar melalui urine sehingga tekanan
osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema, yang
sering dijumpai pada hipertensi kronis (7or/in, 200!.
d ;nsefalopati (kerusakan otak!
*apat terjadi, terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang
meningkat cepat dan berbahaya!. @ekanan yang sangat tinggi pada
kelainan ini menyebabkan peningktan tekanan kapiler dan mendorong
cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan saraf pusat. )euron&
neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian (7or/in,
200!.
e 4ejang
*apat terjad pada /anita pre eklamsia. ayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil pada masa kehamilan akibat perfusi plasenta
yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis
jika ibu mengalami kejang selama atau sebelum proses persalinan
(7or/in, 200!.
f +usaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan
pembuluh darah besar (*epartemen kesehatan +, 200'!.
2.2.5 Penatalaksanaan H$*ertens$ K#mun$tas
@ujuan umum pengobatan hipertensi adalah penurunan mortalitas
dan morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Mortalitas dan
morbiditas ini berhubungan dengan kerusakan organ target. Mengurangi
risiko merupakan tujuan utama terapi hipertensi dan pilihan terapi obat
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
16/22
dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang menunjukkan pengurangan
risiko (*epartemen 4esehatan +, 200'!.
@arget tekanan darah yang direkomendasikann dalam 5)7 D
4ebanyakan pasien =$0E0 mmHg
Pasien dengan diabetes =-0E0 mmHg
Pasien dengan penyakit ginjal kronis =-0E0 mmHg
A. @erapi )on 8armakologi
Modifikasi gaya hidup
@eknik&teknik mengurangi stres (Muttain, 200!.
+elaksasiMerupakan inter9ensi /ajib yang harus dilakukan pada setiap terapi anti
hipertensi (Muttain, 200!.
Penurunan berat badan
Mengurangi berat badan pada indi9idu yang obesitas E gemuk,
dengan pola makan *A3H (*ietary Approach to 3top Hypertension! yang
kaya akan kalsium dan kalium, diet rendah natrium. *iet kaya buah dan
sayuran dan rendah lemak jenuh dapat menurunkan tekanan darah pada
indi9idu dengan hipertensi. 5)7 D menyarankan pola makan *A3H yaitu
diet yang kaya dengan buah, sayur, dan produk susu rendah lemak
dengan kadar total lemak dan lemak jenuh berkurang. )atrium yang
direkomendasikan =2,$ gram (00me! E hari (*epartemen 4esehatan +,
200'!.
Ada % prinsip yang terkandung pada perencanaan pola makanE
diet *A3H, yakniB
! 4onsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium, fitoesterogen, dan
serat.
4onsumsi kalium (pottasium! yang bersumber dari buah&buahan
seperti pisang, mangga, air kelapa muda bermanfaat untuk
mengendalikan agar tekanan darah menjadi normal dan terjadi
keseimbangan antara natrium dan kalium dalam tubuh.
8itoesterogen bersumber pada pangan nabati seperti susu kedelai,
tempe, dll mempunyai kemampuan untuk berperan seperti halnya hormon
esterogen, yaitu dapat menghambat terjadinya menopause, menghindari
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
17/22
gejala hot flaFes (rasa terbakar! pada /anita menopause dan
menurunkan resiko kanker.
3erat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan isi perut dan
membantu memperlancar proses defekasi.
2! :o/ fat dairy product (menggunakan produk susu rendah lemak!
-! 4onsumsi ikan, kacang, dan unggas secukupnya (makanan yang
mengandung protein!
$! 4urangi 3A8A (Saturated #atty Acid! seperti daging berlemak, daging
babi, minyak kelapa, cokelat, keju, krim, susu krim, dan mentega.
Penimbunan 3A8A dalam pembuluh darah menyebabkan timbulya
arteriosklerosis yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.
%! Membatasi gula dan garam
Membatasi garam bertujuan untuk menurunkan tekanan darah,
mencegah oedema dan penyakit jantung.
Pembatasan alkohol dan tembakau (*epartemen 4esehatan +, 200'!.
#lahraga, latihan E akti9itas fisik
Akti9itas fisik dapat menurunkan tekanan darah. #lahraga aerobik secara
teratur paling tidak -0 menit E hari selama beberapa hari per minggu ideal
untuk beberapa pasien. 3tudi menunjukkan jika olahraga aerobik seperti
jogging, berenang, jalan kaki, dan menggunakan sepeda, dapat
menurunkan tekanan darah (*epartemen 4esehatan +, 200'!.
Tabel 2.! (ek#mendas$ "#d$$kas$ 6aa H$du* untuk Pas$en H$*ertens$
menurut &N, -%%
"#d$$kas$ 6aa
H$du*(ek#mendas$
(ata7 rata Penurunan
TD)
Penurunan berat
badan
Pertahankan berat badan
normal (ody Mass ndeF
,% I 2$, kgEm2!
% I 20 mmHgE0 kg
*ietary Approaches
to 3top
Hypertension eating
plan
:akukan diet kaya buah&
buahan, sayuran, produk&
produk susu rendah lemak
dan makanan yang sedikit
mengandung lemak jenuh
I $ mmHg
Membatasi intake
garam
Membatasi asupan hingga
J 00 m; (2,$ g )a atau '
2& mmHg
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
18/22
g )a7l!
#lahraga teratur #lahraga seperti jogging,
berenang, jalan cepat,
aerobik dan bersepeda K
-0 menit perhari
$& mmHg
Mengurangi
konsumsi alcohol
Membatasi konsumsi
alkohol J 2 gelasEhari ( o
atau -0 ml etanol seperti 2$
o beer, 0 o /ine, - o
0 proof /hiskey! pada
laki&laki dan J gelasEhari
pada /anita.
2&$mmHg
$7hobanian et al% 2&&')
. @erapi 8armakologi
#bat&obatan antihipertensi dapat diklasifikasikan menjadi % kategori,
yaituB
:ansia emakai obat&obatan dari puskesmas seperti B paracetamol,
A7;&inhibitor (captopril!, dan penghambat Adrenergik Alfa. Colongan obat
ini memblok reseptor adrenergik alfa , menyebabkan 9asodilatasi dan
penurunan tekanan darah. Penghambat beta juga menurunkan lipoprotein
berdensitas sangat rendah (9ery lo/ density lypoprotein I D:*:! dan
lipoprotein berdensitas rendah (lo/ density lypoprotein I :*:! yang
bertanggungja/ab dalam penimbunan lemak di arteri (aterosklerosis!
(Muttain, 200!.
BAB 4
PE"BAHA)AN
4.1 Has$l8
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
19/22
. %1 /arga di +" % mengetahui tentang pentingnya kesehatan2. 01 /arga di +" % 4elurahan @ulusrejo mampu menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat-. %01 lansia menginginkan dibentuknya posyandu lansia
$. @erdapat kader untuk posyandu lansia di setiap +@ di +" % @ulusrejo%. Para 4ader sudah bisa melakukan pengukuran @inggi adan'. Para 4ader sudah bisa melakukan penimbangan erat adan. Para 4ader sudah bisa melakukan pengukuran tensi darah. Para kader sudah bisaa cara pengisian 4M3 (4artu Menuju 3ehat!. 01 :ania merasa antusias saat dilakukan penyuluhan 4esehatan0. @erbentuk Posyandu lansia di +" % dengan nama A)CC+;4 hanya
saja pelaksanaannya belum bisa karena terkendala acara P) (Pekan
munisasi )asional!
Hambatan8
. "arga sukar ditemui2. :ansia kebanyakan masih bekerja dan sibuk-. :ansia langsung pergi ke dokter ketika sakit$. :ansia tidak kuat untuk berjalan ke +umah u +" untuk mengikuti
pertemuan pembentukkan posyandu lansia%. 01 :ansia kurang antusias tentang akan dibentuknya kegiatan
posyandu :ansia'. @erdapat acara P) (Pekan munisasi )asional! sehingga acara
pembukaan posyandu lansia yang dijad/alkan akan dibuka hari jumat
Maret 20' jadi gagal. 8asilitas untuk mengadakan kegiatan posyandu lansia seperti untuk
pengukuran tinggi badan masih kurang. Ada kader yang mengundurkan diri dan diganti dengan nama lain. Hujan jadi memperberat kerja penyuluhan lansia binaan secara door to
door0. 3ulit mengumpulkan lansia dan kader lansia bersama&sama karena
jad/al dan kesibukan yang tidak sama
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
20/22
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kes$m*ulan*engan meningkatnya populasi lanjut usia di ndonesia, kejadian
hipertensi pada populasi ini meningkat pula. Meningkatnya
tekanan darah sudah terbukti meningkatkan morbiditas dan mortalitas
pada usia lanjut. 3alah satu karakteristik hipertensi pada usia lanjut
adalah terdapatnya berbagai penyakit penyerta (komorbid! dan
komplikasi organ target, seperti kejadian penyakit kardio9askuler,
ginjal, gangguan pada sistem saraf pusat dan mata. *engan menurunkan
tekanan darah sampai target $0E0 mmHg dapat menurunkan angka
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
21/22
morbiditas dan mortalitas. 3elain diagnosis yang sangat teliti, tatalaksana
hipertensi pada usia lanjut harus juga memperhatikan kedua hal tersebut
di atas. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia tidak berbeda dengan
penatalaksanaan hipertensi pada umumnya, yaitu merubah pola hidup
dan pengobatan anti hipertensi. *an saat ini berbagai pilihan obat&obat
anti hipertensi telah beredar di pasaran. Pemakaian berbagai obat
tersebut bisa disesuaikan dengan penyakit komorbid yang menyertai
keadaan hipertensi tersebut
5.2 )aran*iharapkan pera/at lebih mengerti tentang konsep hipertensi
pada lansia dan disarankan pera/at lebih banyak lagi mencari informasi
tentang hipertensipada lansia sehingga bisa menambah /a/asan yang
lebih maksimal dan dapat melaksanakan asuhan kepera/atan pada
lansia dengan baik dan benar.
DA3TA( PU)TAKA
Arif Mansjoer dkk. 2000% (apita Selekta (edokteran ilid I. 5akartaB Media
Aesculapius.
*runner Suddarth% 2&&2% (epera+atan ,edikal *edah -ol 2% akarta. E/0%
*uku 1edoman Sehat *ersama Askes Sehat *ersama Hipertensi% 2&&% akarta
. 3epkes RI%
3armo4o *%2&&5% *uku A4ar /eriatri $Ilmu (esehatan 6sia 7an4ut)5akarta B alai
1ustaka846
3oengoes et%al% 2&&&% Rencana Asuhan (epera+atan 1edoman untuk
1erencanaan dan 1endokumentasian 1era+atan 1asien% akarta. E/0%
Herdman 8%H $ed)% 2&92% Nanda Internasional . 3iagnosa (epera+atan 3e!inisi
dan (lasi!ikasi 2&92:2&9;% akarta .E/0%
Muttain, A. 200. Asuhan (epera+atan (lien dengan /angguan Sistem
(ardiovaskular dan Hematologi. 5akarta B 3alemba Medika.
-
7/26/2019 Laporan Seminar Akhir Gerontik Fix Bab 1245
22/22
1rice Schae!!er% 2&&?% *uku saku . Asuhan kepera+atan
geriatric% Edisi 2% Alih "ahasa Nike *%S% akarta . E/0%