Laporan Resmi
-
Upload
billi-ardiansyah -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
Transcript of Laporan Resmi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Avtur seperti merupakan bahan bakar yang banyak digunakan sebagai
sumber energi penggerak pesawat. Seiring dengan banyaknya penggunaan
pesawat untuk sarana transportasi di berbagai negara maka semakin
banyaknya kebutuhan avtur. Maka dari itu suplai dari avtur tidak boleh
terhenti untuk mencegah terjadinya gangguan transportasi. Untuk menjaga
adanya pasokan avtur maka tangki penimbun mutlak diperlukan selain
sebagai tangki penyimpan tangki ini juga berfungsi sebagai media penyediaan
avtur.
Sebelumnya dilaksanakan pembangunan, tangki penimbun bahan bakar
minyak harus dirancang terlebih dahulu sesuai dengan standart yang berlaku.
Umumnya tangki penimbun bahan bakar minyak menggunakan standart API
650 tentang Welded Steel Tanks for Oil Storage. Dalam laporan ini akan
dibahas secara khusus akan dibahas tentang tangki dengan muatan avtur yang
merupakan cairan yang tidak mudah menguap jadi atap tangki yang
digunakan adalah fixed roof jenis supported cone roof. Tujuan dari rancang
bangunan struktur ini adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil,
kuat, awet, dan memenuhi tujuan – tujuan lainnya seperti ekonomis dan
kemudahan dalam pelaksanaan selama batas umur yang dirancangankan.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana proses merancang shell
tangki agar sesuai dengan standart API 650 ?
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui
secara sistematis proses perancangan tangki penimbun bahan bakar minyak.
1.4 Manfaat
Kegunaan yang dapat diberikan melalui pembahasan ini adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai tambahan pengetahuan dalam hal perancangan tangki penimbun
bahan bakar minyak.
b. Sebagai referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam
perancangan struktur baja dalam hal ini tangki penimbun.
1.5 Ruang Lingkup
a. Pembahasan ini dibatasi hanya pada tahap perancangan tangki / design
(tidak termasuk perhitungan pondasi).
b. Tangki penimbun avtur, terbentuk silinder, terletak di atas permukaan
pondasi dengan tipe fixed cone roof with supported.
c. Material tangki memenuhi EN 10025 Grade S 355J2.
d. Standart yang digunakan adalah Welded Steel Tank for Oil Storage API
650 12th Edition, March 2013.
1.6 Sistematika Pembahasan
Rancangan sistematika penulisan studi ini disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bagian ini diuraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan
sistematika pembahasan.
BAB II : DASAR TEORI
Dalam bagian ini diuraikan tentang konsep perancangan
yang berisi informasi umum perancangan, jenis – jenis
tangki penimbun, standar desain, persyaratan untuk elemen
– elemen tangki, dan beban – beban pada struktur.
3
BAB III : METODELOGI
Berisi metode yang digunakan untuk memgerjakan proses
perancangan pada tangki penimbun.
BAB IV : HASIL DESAIN
Pada bagian ini ditampilkan hasil desain tangki penimbun
yang dilakukan dengan cara perhitungan tangan (manual
caculations) dari semua bagian tangki penimbun.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil perhitungan berdasarkan
proses perancangan.
4
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Informasi Umum Perancangan
Tangki dibangun untuk suatu tujuan penyimpanan fluida sehingga pada
awal data yang diperlukan adalah kapasitas dan fluida yang disimpan. Tujuan
perancangan adalah mendapatkan sebuah struktur yang memenuhi
persyaratan/ kriteria desain yang berlaku.
Secara umum, kriteria desain yang penting seperti kemampuan layanan
(serviceability) dimana struktur harus mampu memikul beban rancangan
secara aman tanpa kelebihan tegangan pada material dan mempunyai
deformasi yang masih dalam daerah yang diijinkan. Berikutnya efisiensi,
kriteria ini mencakup juga tujuan desain struktur yang relatif lebih ekonomis.
Dan yang terakhir konstruksi yang kemudahan dalam pelaksanaan yang
mempengaruhi lama waktu penyelesaiaannya. Kriteria tersebut di atas
merupakan tanggung jawab utama seorang perancang struktur (Schodek,
1998). Namun dalam perancangan tangki penimbun, ada hal lain yang juga
perlu diperhatikan seperti sistem operasional dalam pendistribusian produk.
2.2 Jenis –Jenis Tangki Penimbun
2.2.1 Jenis Tangki Penimbun Berdasarkan Letaknya :
1. Avboveground tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di atas
permukaan tanah. Tangki penimbun ini bisa berada dalam posisi
horizontal dan dalam keadaan tegak (vertical tank ).
2. Underground tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di bawah
permukaan tanah.
2.2.2. Jenis Tangki Berdasarkan Cairan yang akan disimpan, vapour-saving
efficiency dan bentuk atapnya :
1. Fixed roof tank, dengan dua jenis bentuk atap yaitu :
5
a. Cone roof, jenis tangki penimbun ini mempunyai kelemahan, yaitu
terdapat vapour space antara ketinggian cairan dengan atap. Jika
vapour space berada pada keadaan mudah terbakar, maka akan terjadi
ledakan. Oleh karena itu fixed cone roof tank dilengkapi dengan vent
untuk mengatur tekanan dalam tangki sehingga mendekati tekanan
atmosfer. (Astank, n.d). jenis tangki ini biasanya digunakan untuk
menyimpan kerosene, air dan solar (Astank, n.d). Terdapat dua jenis
tipe cone roof brdasarkan penyangga atapnya yaitu :
A supported cone roof yang mana plat atap di dukung oleh rafter
pada girder dan kolom atau oleh rangka batang dengan atau tanpa
kolom.
A self- supporting cone roof merupakan atap tanpa penyangga
dimana atap langsung ditahan oleh dinding tangki (shell plate).
Gambar 2.1 Tangki Fixed Cone Roof
Sumber : http://www.ttsseal.com/tts_prod_ifr/120/
b. Dome roof, yang biasanya digunakan untuk menyimpan cairan kimia.
Bentuk dari tangki tipe dome roof dapat dilihat pada Gambar 2.2 di
bawah ini :
6
Gambar 2.2 Tangki Dome Roof
Sumber : http:///tankliftjacks.biz/yahoo_site_admin/assets/
2. Floating roof tank, yang biasanya digunakan untuk menyimpan minyak
mentah dan premium. Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour space
dan menggurangi kehilangan akibat penguapan. Floating roof tank terbagi
menjadi dua yaitu external floating roof, dan internal floating roof. Bentuk
dari tangki tipe floating roof dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini:
Gambar 2.3 Tangki Floating Roof
Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-jSo6HWxQAw8/
7
2.3 Standart Desain
Berikut ini adalah persyaratan standart yang digunakan dalam
perancangan tangki penimbun meliputi struktur dan beban – beban yang
bekerja :
1. Perancangan tebal roof plate, shell plate, annular plate, dan bottom plate,
di syaratkan sesuai dengan Welded Steel Tank for Oil Storage API Standart
650 12th Edition, March 2013.
2. Perancangan pendukung atap seperti rafter, grider, dan kolom di syaratkan
sesuai dengan SNI 03-1729-2002 : Tata cara perancangan struktur baja
untuk bangunan gedung.
3. Beban hidup sebesar 25 lb/ft-2 di syaratkan sesuai dengan Welded Steel
Tank for Oil Storage API Standart 650 12th Edition, March 2013.
4. Pembebanan gempa di syaratkan sesuai dengan Welded Steel Tank for Oil
Storage API Standart 650 12th Edition, March 2013.
5. Beban angin di syaratkan sesuai dengan Shell Tank for Oil Storage API
Standart 650 12th Edition, March 2013 dan American National Standart
Institute (ANSI) 1982.
2.4 Persyaratan untuk Elemen – Elemen Tangki.
2.4.1 Material
Plat dan profil baja yang digunakan dalam perancangan didasarkan atas
ketersediaan material di pasaran dan dalam ukuran panjang yang ditentukan
oleh kemudahan pengangkutan (delivery). Sedangkan profil baja yang
digunakan pada tangki penimbun adalah profil baja siku untuk top angle,
profil baja WF (Wide flange) untuk rafter dan girder, serta profil pipa untuk
kolom. Material yang dipakai dalam desain tangki ini adalah material yang
direkomendasikan oleh API Standart 650 yang kekuatan, dan komposisi
kimia memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh standar. EN membagi baja
dalam dua grades (J dan K) berdasarkan tegangan leleh dengan kisaran
rendah dan menengah untuk mild steel plates. Material yang dimaksud adalah
EN 10025 Grade S355J2.
8
Tabel 2.1 Permissible Plate Materials and Allowable Stress
Sumber : API Standart 650, 12th Edition, March 2013 (5.6.2)
2.4.2 Fluida
Jenis fluida yang digunakan adalah avtur. Pada tabel 2.2 didapatkan
spesific gravity (G) dari avtur sebesar 0,775 hingga 0,840 maka diambil 0,80.
Tabel 2.2 Specific Gravity of Avtur
Sumber : http://www.engineeringtoolbox.com/
2.4.3 Shell plate (plat dinding)
Ketebalan plat dinding yang digunakan sebaiknya lebih besar dari
ketebalan plat dinding rancangan, termasuk penambahan korosi atau
ketebalan berdasarkan test hidrostatis. Tetapi ketebalan dinding tidak boleh
kurang dari yang di syaratkan pada tabel 2.3 di bawah ini ;
9
Tabel 2.3 Ketebalan Minimal Shell Plates
Sumber : API Standart 650, 12th Edition, March 2013, (5.6.1.1)
Perhitungan shell plate dilakukan dengan metode one-foot methods
yaitu menghitung tebal shell pada titik peninjauan satu kaki diatas dasar atau
alas masing- masing bagian shell. Rumus perhitungan tebal shell plate
menurut API Standart 650 paragraf 5.6.3.2:
Perhitungan tebal shell plates menggunakan one-foot methods:
a. Berdasarkan fluida yang dirancangankan (design condition)
td = 4,9𝐷(𝐻−0,3)𝐺
𝑆𝑑 + CA (2.1)
b. Berdasarkan hydrotest (test condition)
tt = 4,9𝐷(𝐻−0,3)
𝑆𝑡 (2.2)
Dimana:
td : tebal desain dinding tangki, mm.
tt : tebal dinding tangki berdasarkan hydrostatic test, mm.
D : diameter nominal tangki, m.
H : tinggi tangki, m.
G : specific gravity
C.A : corrosion allowance, mm.
Sd : tekanan yang diijinkan untuk kondisi desain, MPa.
St : tekanan yang diijinkan untuk kondisi hydrstatic test, MPa.
Rumus perhitungan tebal shell plate dengan variable design point
method menurut API Standart 650 paragraf 5.6.4.1 :
𝐿
𝐻 ≤
1000
6 (2.3)
Dimana :
L : (500Dt)0.5, m
10
H : maximum design liquid level, m
t : tebal shell pada bottom course
‘t’ didapatkan dengan menggunakan One Foot Method
Pemilihan metode dalam mendesain akan tergantung pada besar
diameter tangki yang akan dibuat.
Untuk perhitungan shell plate bottom crouse dengan menggunakan
Variable Design Point Method dengan formula pada API Standart 650
paragraf 5.6.4.4:
t1d = (1.06 −0.0696𝐷
𝐻√
𝐻𝐺
𝑆𝑑) (
4.9𝐻𝐷𝐺
𝑆𝑑) + 𝐶𝐴 (2.4)
t1t = (1.06 −0.0696𝐷
𝐻√
𝐻
𝑆𝑡) (
4.9𝐻𝐷
𝑆𝑡) (2.5)
Catatan : pada kondisi pengujian, nilai t1t tidak boleh lebih dari tpt.
Selanjutnya, untuk menghitung tebal shell pada course kedua, baik
dalam kondisi desain maupun kondisi pengujian. Sebelum melakukan
perhitungan untuk shell plate second course, hasil yang didapatkan berasal
dari rasio perhitungan pada shell plate bottom crourse dengan mengunakan
persamaan API Standart 650 paragraf: 5.6.4.6 sebagai berikut:
ℎ1
(𝑟𝑡1)0,5 (2.6)
Dimana:
ℎ1 : lebar plat, mm
r : radius tangki, mm
𝑡1 : tebal shell, mm
Hasil dari persamaan diatas akan menentukan langkah perhitungan
pada setiap shell, ini akan disesuaikan dengan 3 ketentuan dan langkah
perhitungan yang ada.
Jika nilai ℎ1
(𝑟𝑡1)0.5 ≤ 1.375 maka 𝑡2 = 𝑡1.
Jika nilai ℎ1
(𝑟𝑡1)0.5 ≥ 2.625 maka 𝑡2 = 𝑡2𝑎 .
11
Jika nilai ℎ1
(𝑟𝑡1)0.5 , 1.375 < 𝑋 < 2.625, maka 𝑡2 didapatkan dari persamaan
berikut:
𝑡2 = 𝑡2𝑎 + (𝑡1 − 𝑡2𝑎)[2.1 − ℎ1
1.25(𝑟𝑡1)0.5 ] (2.7)
Dimana:
𝑡2 : tebal plat pada shell kedua, mm
𝑡2𝑎 : tebal korosi pada shell kedua, mm
Untuk perhitungan selanjutnya (second trial) maupun course ketiga
(course diatasnya) dan seterusya, dapat mengikuti beberapa langkah di bawah
ini (setiap course minimal dilakukan 3 kali trial perhitungan / sampai third
trial) :
1. 𝑡𝑢 = 𝑡𝑡𝑥
Untuk first trial, 𝑡𝑡𝑥 diperoleh dari hasil persamaan (2.1/2.2), pada second
trial, 𝑡𝑢 diperoleh dari 𝑡𝑡𝑥 pada first trial, dst.
2. Menentukan x yaitu jarak Variable Design Point Method dari bottom shell
dapat dihitung dengan menggunakan nilai terendah dari persamaan-
persamaan berikut:
𝑥1 = 0,61(𝑟𝑡𝑢)0,5 + 320𝐶𝐻 (2.8)
𝑥2 = 1000 𝐶𝐻 (2.9)
𝑥3 = 1,22(𝑟𝑡𝑢)0,5 (2.10)
Dimana:
C : [𝐾0,5(𝐾 − 1)]/(1 + 𝐾1,5)
K : 𝑡𝐿/𝑡𝑢
𝑡𝐿 : tebal korosi pada shell sebelumnya, mm.
H : design liquid level, m
r : radius tangki, mm
Ketebalan minimal (𝑡𝑥) pada course selanjutnya (course diatasnya)
dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
tdx = 4,9𝐷(𝐻−
𝑋
1000)𝐺
𝑆𝑑 + CA (2.11)
12
ttx = 4,9𝐷(𝐻−
𝑋
1000)
𝑆𝑡 (2.12)
Ketentuan dalam menggunakan sambungan pengelasan pada shell
sudah diatur di dalam API Standart 12th Edition, 2013, selanjutnya tinggal
mengaplikasikan setiap sambungan dalam proses pengelasan / pengerjaan.
Gambar 2.4 Vertical Joint of Shell
Sumber : API Standart 650, 12th Edition, March 2013, (5.1.5.2)
Gambar 2.5 Horizontal Joint of Shell
Sumber : API Standart 650, 12th Edition, March 2013, (5.1.5.3)
2.4.4 Plat Dasar Tangki
Ada dua jenis plat dasar tangki yaitu annular plate dan bottom plate.
Kebutuhan anuular plate dan bottom plate sebaiknya tidak boleh kurang dari
ketebalan plat yang terdapat pada tabel 2.4, ditambah corrosion allowance
(ketebalan plate yang diperhitungkan akan berkarat).
13
Tabel 2.4 Ketebalan Annular Bottom Plate
Sumber : API Standart 650, 12th Edition, March 2013, (5.1a)
2.4.4.1 Annular Plate
Dalam menentukan tebal annular bottom plate berdasarkan API
Standart 12th Edition, March 2013, dibutuhkan beberapa parameter, yaitu
Allowable stress for the test condition (St), allowable stress for the design
condition (Sd) dan tebal plat pada bottom course.
Gambar 2.6 Annular Bottom Plate
Sumber : http://www.ast-forum.com/ast_forum_display.asp?post=13053/
2.4.4.2 Bottom Plate
Sesuai dengan API Standart 650, 12th Edition, March 2013 paragraf
5.4.1, semua bottom plate memiliki ketebalan minimalnya yaitu ¼ inch
14
(6,35 mm) dengan lebar minimal 72 inch (183 cm). Contoh gambar Denah
Plat Dasar Tangki dilihat pada Gambar 2.7 di bawah ini :
Gambar 2.7 Denah Plat Dasar Tangki
Sumber :
http://air.eng.ui.ac.id/tikiview_forum_thread.php?comments_parentId=2197&dis
play=print/
2.5 Vent Tank
Jenis tangki fixed roof memiliki kelemahan, karena terdapat vapor
space antara permukaan cairan dengan atap. Oleh sebab itu terjadi penguapan
akibat breathing dan filling selama penggunaan tangki. Breathing losses
diakibatkan karena perbedaan temperatur antara siang dan malam. Sedangkan
filling diakibatkan karena kegiatan pengisian dan pengeluaran cairan dari
dalam tangki. Untuk mengurangi kehilangan akibat penguapan pada tangki
penimbun jenis fixed roof ini dipasang pressure/vacuum relief valve pada
bagian atap. Namun ukuran dan jumlah breather valve ini tergantung dari
jenis cairan yang disimpan serta kegiatan flow rate in dan flow rate out.
Sebagai dasar perhitungan ventilasi tangki penimbun digunakan API 2000
“Venting Atmoshpheric and Low Pressure Storage Tank”. Data yang
diperlukan untuk perhitungan vent adalah flash point bahan bakar yang
disimpan dan kapasitas tangki, maka akan diketahui SCFH (Standard Cubic
Feet of air or gas per Hour).
15
BAB 3
METODELOGI
Pada bab ini akan dibahas langkah – langkah yang digunakan dalam
mempelajari proses perancangan struktur tangki penimbun avtur yang dapat dilihat
pada gambar 3.1. Dibutuhkan beberapa studi literatur dari buku – buku maupun
internet untuk mendapatkan tambahan referensi dan teori yang digunakan sebagai
bahan pendukung dan sebagai kajian ilmiah.
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pembahasan
3.1 Perancangan awal (preliminary design)
Perancangan awal (preliminary design), yaitu mendefinisikan
problem perancangan secara umum. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui
apa yang ingin dibangun dan berapa kapasitas tangki yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan. Setelah itu dapat dicari berbagai alternatif sistem
struktur yang dapat memenuhi tujuan perancangan.
3.2 Input Data
Input data ini berupa data sheet dimana berisi informasi yang lebih
mendetail tentang spesifikasi tangki yang akan dibangun. Perancangan tangki
Perancangan awal
(preliminary design)
Data Input
Berupa data sheet
Design Calculation
16
dilakukan dengan cara perhitungan tangan (manual calculation) dalam
bentuk calculation sheet. Sebagai input data yang perlu ditentukan adalah :
a. Code dan rules, menyatakan code yang dipakai, persyaratan, dan standart
yang dipakai untuk perancangan.
b. Type of tank, umumnya ditentukan dengan bentuk desain atapnya seperti
cone,dome, dan sebagainya.
c. Service menyatakan jenis fluida yang disimpan.
d. Nominal capacity, kapasitas rata-rata yang dikehendaki
e. Design specipic garvity, menyatakan unit weight koefisien pembanding
antara zat cair dan air.
f. Design pressure, tekanan yang harus dipertimbangkan dan besarannya
melebihi besaran internal pressure dan mempunyai harga maximum pada
nilai tekanan fluida air yang diterima oleh dasar shell.
g. Corrosion allowance, ditentukan oleh owner berdasarkan liquid yang
disimpan.
h. Roof load, menyatakan beban pada roof, dianggap beban hidup.
3.3 Langkah Perhitungan Elemen Tangki
Dengan menggunakan informasi di atas dapat dilakukan langkah
perhitungan dengan urutan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.2:
17
Menentukan dimensi tangki dan jenis fluida
(tinggi, diameter dan massa jenis fluida)
Menentukan material dinding plat
(tekanan yang diijinkan kondisi design dan test)
Menghitung tebal dinding plat dengan
menggunakan Variable Design Method
Berdasarkan kondisi Desain
Menentukan tebal Course bagian
bawah:
Berdasarkan kondisi Tes
Menentukan tebal Course bagian
bawah:
Menghitung Rasio ℎ1
(𝑟𝑡4)0,5
A
Mulai
Selesai A
18
A
Jika
hasilnya ≤
1,375
t2 = t1 Jika
hasilnya ≥
2,625
t2 = t2a
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Menentukan Upper Course Shell
Design Condition
Menentukan Upper Course Shell
Test Condition
Nilai x didapat dari nilai terkecil antara x1, x2 dan x3
Dimana,
tu = thickness upper course at girth joint
tL = thickness upper course at girth joint
B
B
A
19
Gambar 3.2 Diagram Perancangan Tangki
Selesai
20
BAB 4
HASIL DESAIN TANGKI
Semua perhitungan dalam tangki ini mengacu pada API Standart 650
“Welded Steel Tanks for Oil Storange” , 12th Edition , March 2013. Hasil
perhitungan merupakan persyaratan minimal, namun dalam pelaksanaan
pembangunan tangki dapat menggunakan dimensi ataupun grade material yang
lebih tinggi dengan mempertimbangkan faktor yang dipengaruhi oleh perubahan
ini.
4.1 Data Umum Perancangan
- Desain Code : API 650, 12th Edition, March 2013
- Type of Tank : above ground welded steel tank
- Service (liquid contets) : AVTUR
- Normaly Capacity : 169391,82 m3
- Roof Type : fixed supported cone roof
- Tank Diameter (D) : 60 m
- Tank Height (H) : 14 m
- Liquid Spesific Grafity : 0,8
- Corrosion Allowance (CA) : 3,175 mm
- Material Spesification : EN 10025 Grade S 355J2
- Allowance Stress for Desain condition (Sd ) : 188 MPa
- Allowance Stress for Hidrostatic condition (St) : 201 MPa
- Plate Height : 2000 mm
- Plate Weight : 4000 mm
- Course : 7
4.2 Perhitungan Shell Plate
Ketebalan minimal shell plate ditentukan menurut persyaratan pada
Tabel 2.3. Untuk diameter tangki 60 m, termasuk dalam range diameter tangki
21
antara 36-60 m, maka tebal minimal shell plate yang diijinkan adalah 8 mm.
Susunan plat dinding, dimana lapisan pertama (1st course) merupakan lapisan
yang terletak tepat di atas annular plate dan memiliki ketebalan yang lebih
besar dibandingkan lapisan-lapisan di atasnya. Sedangkan lapisan plat
dinding teratas (7th course) merupakan lapisan dengan ketebalan terkecil
namun tidak lebih kecil dari tebal minimal yang di syaratkan.
Hasil perhitungan ketebalan minimal shell plate dari lapisan paling
bawah sampai bagian teratas dengan memakai metode one foot method yang
ditentukan berdasarkan dua kondisi cairan sebagai berikut:
4.2.1 Perhitungan One foot Method
a. Design Condition (td)
Berdasarkan cairan yang dirancangankan yaitu Avtur, dihitung
menggunakan persamaan (2.1):
1st Course: td1 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (14−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 20,31 mm, mengunakan tebal 25 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
2nd Course: td2 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (12−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 17,81 mm, mengunakan tebal 20 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
3rd Course: td3 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (10−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 15,31 mm, mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
4th Course: td4 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (8−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 12,81 mm, mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
5th Course: td5 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (6−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 10,31 mm, mengunakan tebal 12 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
22
6th Course: td6 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (4−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 7,80 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25” dan (API Standart
650 “Welded Tanks for Oil Storage” 12th Edition, March
2013).
7th Course: td7 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (2−0,3)𝑥0,8
188 + 3,175
= 5,31 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25” dan (API Standart
650 “Welded Tanks for Oil Storage” 12th Edition, March
2013).
Test Condition (tt)
Berdasarkan hydrotest yaitu kondisi dimana tangki berisi air, dihitung
menggunakan persamaan (2.2):
1st Course: tt1 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (14−0,3)
201
= 20,04 mm, mengunakan tebal 25 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
2nd Course: tt2 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (12−0,3)
201
= 17,11 mm, mengunakan tebal 20 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
3rd Course: tt3 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (10−0,3)
201
= 14,19 mm, mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
4th Course: tt4 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (8−0,3)
201
= 11,26 mm, mengunakan tebal 12 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
5th Course: tt5 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (6−0,3)
201
= 8,34 mm, mengunakan tebal 10 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25”.
23
6th Course: tt6 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (4−0,3)
201
= 5,41 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25” dan (API Standart
650 “Welded Tanks for Oil Storage” 12th Edition, March
2013).
7th Course: tt7 = 4,9 𝑥 60 𝑥 (2−0,3)
201
= 2,49 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog
produk “mild steel product guide 25” dan (API Standart
650 “Welded Tanks for Oil Storage” 12th Edition, March
2013).
Dari hasil kedua perhitungan di atas diambil tebal plat yang paling besar
nilainya untuk tebal plat dinding yang akan digunakan yaitu:
1st Course: t1 = 25 mm 5th Course: t5 = 12 mm
2nd Course: t2 = 20 mm 6th Course: t6 = 8 mm
3rd Course: t3 = 16 mm 7th Course: t7 = 8 mm
4th Course: t4 = 16 mm
4.2.2 Perhitungan Variable Design Point Method
DESIGN CONDITION
FIRST COURSE
tpt = 4.9.D.(H−0.3).G
Sd + CA
= 4,9 .60 . (14−0.3). 0,8
188 + 3,175
= 20,31 mm
t1t = [1.06 − 0.0696.D
H√
H.G
Sd] [
4.9.H.D.G
Sd]
= [1.06 − 0.0696 . 60
14√
14 . 0,8
188] [
4.9 . 14 . 60 . 0,8
188]
= 25,07 mm
t1 = 25,07 mm, mengunakan tebal 30 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
24
SECOND COURSE
h1
(r.t1)0,5 = 2000
(30000 . 25,07)0,5
= 2,31
UPPER COURSE
Course 2
H = 12 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3) . G
Sd + CA
= 4.9 . 60 .(12−0.3) . 0,8
188 + 3,175
= 17,81 mm = tu
tL = 25,07 mm
K = tL
tu
= 25,07
17,81
= 1,41
K0,5 = 1,19
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,410,5(1,41−1)
1+1,411,5
= 0,18
(rtu)0,5 = [(30000)(17,81)]0,5
= 731,01
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (731,01) + 320. (0,18)(12)
= 1141,57
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,18). (12)
= 2160,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
25
= 1,22. (731,01)
= 891,83
x = min (x1, x2, x3) = 891,83
x
1000 = 0,89
tdx = 4.9.D.(H−x) . G
Sd + CA
= 4.9 . 60 .(12−0,89) . 0,8
188 + 3,175
= 17,07 mm
Second Trial
tu = tdx from first trial
= 17,07 mm
tL = 25,07 mm
K = tL
tu
= 25,07
17,07
= 1,47
K0,5 = 1,21
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,470,5(1,47−1)
1+1,471,5
= 0,20
(rtu)0,5 = [(30000)( 17,10)]0,5
= 715,65
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (715,65) + 320. (0,20)(12)
= 1221,26
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,20). (12)
= 2400,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
26
= 1,22. (715,65)
= 873,10
x = min (x1, x2, x3)
= 873,10
x
1000 = 0,87
tdx = 4.9.D.(H−x) . G
Sd + CA
= 4.9 . 60 .(12−0,87) . 0,8
188 + 3,175
= 17,10 mm
Third Trial
tu = tdx from second trial
= 17,10 mm
tL = 25,07 mm
K = tL
tu
= 25,07
17,10
= 1,47
K0,5 = 1,21
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,470,5(1,47−1)
1+1,471,5
= 0,20
(rtu)0,5 = [(30000)( 17,10)]0,5
= 716,15
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (716,15) + 320. (0,08)(12)
= 1218,68
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,20). (12)
= 2400,00
27
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (716,15)
= 873,70
x = min (x1, x2, x3)
= 873,70
x
1000 = 0,87
tdx = 4.9.D.(H−x) . G
Sd + CA
= 4.9 . 60 .(12−0,87) . 0,8
188 + 3,175
= 17,09 mm = t2a
t2 = t2a + (t1 − t2a) [2,1 − h1
1,25.(rt1)0,5]
= 17,09 + (7,98) [2,1 − 2000
1,25. (30000 . 25,07)0,5]
= 17,09 + (7,89) [0,26]
= 17,09 + 2,05
= 19,11 mm
t2 = 19,11 mm, mengunakan tebal 20 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
THIRD COURSE
h1
(r.t2)0,5 = 2000
(30000 . 19,11)0,5
= 2,64
Course 3
H = 10 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3).G
Sd+ CA
= 4.9 . 60 .(10−0.3).0,8
188+ 3,175
= 15,31 mm = tu
tL = 19,11 mm
K = tL
tu =
19,11
15,31
28
= 1,25
K0,5 = 1,12
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 5(1,25−1)
1+1,251,5
= 0,12
(rtu)0,5 = [(30000)( 15,31)]0,5
= 677,72
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (677,72) + 320. (0,12)(10)
= 784,37
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,12). (10)
= 1200,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (677,72)
= 826,82
x = min (x1, x2, x3)
= 784,37
x
1000 = 0,78
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(10−0,78).0,8
188 +CA
= 14,70 mm
Second Trial
tu = tdx from first trial
= 14,70 mm
tL = 19,11 mm
K = tL
tu
29
= 19,11
14,70= 1,30
K0,5 = 1,14
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,300,5(1,30−1)
1+1,301,5
= 0,14
(rtu)0,5 = [(30000)( 14,70)]0,5
= 664,18
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (664,18) + 320. (0,14)(10)
= 846,01
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,12). (10)
= 1200,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (664,18)
= 810,30
x = min (x1, x2, x3) = 810,30
x
1000 = 0,81
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +3,175
= 4.9 . 60 .(10−0,81).0,8
188 +3,175
=14,67 mm
Third Trial
tu = tdx from second trial
= 14,67 mm
tL = 19,11 mm
K = tL
tu
30
= 19,11
14,67
= 1,30
K0,5 = 1,14
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,30
0,5(1,30−1)
1+1,301,5 = 0,14
(rtu)0,5 = [(30000)(14,67)]0,5
= 663,44
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (663,44) + 320. (0,14)(10)
= 849,40
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,14). (10)
= 1400,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (663,44)
= 809,40
x = min (x1, x2, x3) = 809,40
x
1000 = 0,81
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(10−0,81).0,8
188 +3,175
= 14,67 mm = t3a
t3 = t3a + (t2 − t3a) [2,1 − h1
1,25.(rt2)0,5]
= 14,67 + (4,44) [2,1 − 2000
1,25. (30000 . 19,11)0,5]
= 14,67 + (4,44) [0]
t3 = 14,67 mm mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
31
FOURTH COURSE
h1
(r.t3)0,5 = 2000
(30000 . 14,67)0,5 = 3,01
Course 4
H = 8 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(8−0.3).0,8
188+CA
= 12,81 mm = tu
tL = 14,67 mm
K = tL
tu =
14,67
12,81
= 1,15
K0,5 = 1,07
C = K0,5(K−1)
1+K1,5 =15(1,15−1)
1+1,151,5
= 0,07
(rtu)0,5 = [(30000)(12,81)]0,5
= 619,88
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (619,88) + 320. (0,07)(8)
= 557,23
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,07). (8)
= 560,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (619,88)
= 756,25
x = min (x1, x2, x3)
= 557,23
x
1000 = 0,56
32
tdx = 4.9.D.(H−x).G
St + CA
= 4.9 . 60 .(8−0,56).G
188 + 3,175
= 12,49 mm
Second Trial
tu = tdx from first trial
= 12,49 mm
tL = 14,67 mm
K = tL
tu
= 14,67
12,49
= 1,18
K0,5 = 1,08
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,180,5(1,18−1)
1+1,181,5
= 0,08
(rtu)0,5 = [(30000)(12,49)]0,5
= 612,04
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (612,04) + 320. (0,08)(8)
= 586,97
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,08). (8)
= 640,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (612,04)
= 746,69
x = min (x1, x2, x3)
= 586,97
33
x
1000 = 0,59
tdx = 4.9.D.(H−x)
Sd
= 4.9 . 60 .(8−0,59)
188
= 12,45 mm
Third Trial
tu = tdx from second trial
= 12,45 mm
tL = 14,67 mm
K = tL
tu =
14,67
12,45= 1,18
K0,5 = 1,09
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,180,5(1,18−1)
1+1,181,5
= 0,09
(rtu)0,5 = [(30000)(12,45)]0,5
= 611,13
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (611,13) + 320. (0,09)(8)
= 590,47
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,09). (8)
= 720,10
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (611,13)
= 745,57
x = min (x1, x2, x3)
= 590,00
x
1000 = 0,59
34
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(8−0,59)
188 +CA
= 12,44 mm
t4 = 12,44 mm, mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
FIFTH COURSE
h1
(r.t4)0,5 = 2000
(30000 . 12,44)0,5
= 3,27
Course 5
H = 6 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(6−0.3).0,8
188 + 3,175
= 10,31 mm= tu
tL = 12,44 mm
K = tL
tu
= 12,44
10,31
= 1,21
K0,5 = 1,10
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,210,5(1,21−1)
1+1,211,5
= 0,10
(rtu)0,5 = [(30000)(10,30)]0,5
= 556,04
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
35
= 0,61. (556,04) + 320. (0,10)(6)
= 527,35
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,10). (6)
= 600,46
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (556,04)
= 678,37
x = min (x1, x2, x3)
= 527,35
x
1000 = 0,53
tdx = 4.9.D.(H−x)
Sd
= 4.9 . 60 .(6−0,53)
188
= 10,02 mm
Second Trial
tu = tdx from first trial
= 10,02 mm
tL = 12,44 mm
K = tL
tu
= 12,44
10,02
= 1,24
K0,5 = 1,11
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,240,5(1,24−1)
1+24
= 0,11
(rtu)0,5 = [(30000)(10,02)]0,5
= 548,31
36
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (548,31) + 320. (0,11)(6)
= 551,49
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,11). (6)
= 660,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (548,31)
= 668,94
x = min (x1, x2, x3)
= 551,49
x
1000 = 0,55
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd + CA
= 4.9 . 60 .(6−0,55)
188 + 3,175
= 9,99 mm
Third Trial
tu = tdx from second trial
= 9,99 mm
tL = 12,44 mm
K = tL
tu
= 12,44
9,99
= 1,25
K0,5 = 1,12
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,250,5(1,25−1)
1+1,251,5
= 0,11
(rtu)0,5 = [(30000)(9,99)]0,5
37
= 547,49
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (547,49) + 320. (0,11)(6)
= 554,11
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,11). (6)
= 660,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (547,49)
= 667,94
x = min (x1, x2, x3)
= 554,11
x
1000 = 0,55
tdx = 4.9.D.(H−x)
Sd
= 4.9 . 60 .(6−0,55)
188
= 9,99 mm
t5 = 9,99 mm, mengunakan tebal 10 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
SIXTH COURSE
h1
(r.t5)0,5 =
2000
(30000 . 9,99)0,5
= 3,65
Course 6
H = 4 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3).G
Sd +3,175
= 4.9 . 60 .(4−0.3).0,8
188+3,175
=7,80mm = tu
tL = 9,99 mm
38
K = tL
tu
= 9,99
7,80
= 1,28
K0,5 = 1,13
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,280,5(1,28−1)
1+1,281,5
= 0,13
(rtu)0,5 = [(30000)(7,80)]0,5
= 482
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (482) + 320. (0,13)(4)
= 460,72
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,13). (4)
= 520,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (483,86)
= 590,31
x = min (x1, x2, x3)
= 460,72
x
1000 = 0,46
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(4−0,46).0,8
188 +3,175
= 7,60 mm
Second Trial
tu = tdx from first trial
= 7,60 mm
39
tL = 9,99 mm
K = tL
tu
= 9,99
7,60
= 1,31
K0,5 = 1,15
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,310,5(1,31−1)
1+1,311,5
= 0,14
(rtu)0,5 = [(30000)(7,60)]0,5
= 477,58
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (477,58) + 320. (0,14)(4)
= 475,02
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,14). (4)
= 560,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (477,58)
= 582,65
x = min (x1, x2, x3)
= 475,02
x
1000 = 0,48
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(4−0,48).0,8
188 + CA
= 7,58 mm
Third Trial
tu = tdx from second trial
40
= 7,58 mm
tL = 9,99 mm
K = tL
tu
= 9,99
7,58
= 1,32
K0,5 = 1,15
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,320,5(1,32−1)
1+1,321,5
= 0,14
(rtu)0,5 = [(30000)(7,58)]0,5
= 477,02
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (477,02) + 320. (0,14)(4)
= 476,31
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,14). (4)
= 560,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (477,02)
= 581,97
x = min (x1, x2, x3)
= 476,31
x
1000 = 0,48
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(4−0,48).0,8
188 +CA
= 7,58 mm
41
t6 = 7,58 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog produk “mild
steel product guide 25” dan (API Standart 650 “Welded Tanks for
Oil Storage” 12th Edition, March 2013).
SEVENTH COURSE
h1
(r.t6)0,5 = 2000
(30000 . 7,58)0,5
= 4,19
Course 7
H = 2 m
First Trial
tdx = 4.9.D.(H−0.3)
Sd + 3,175
= 4.9 . 60 .(2−0.3)
188 + 3,175
= 5,30 mm = tu
tL = 7,58 mm
K = tL
tu
= 7,58
5,30
= 1,43
K0,5 = 1,20
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,430,5(1,43−1)
1+1,431,5
= 0,19
(rtu)0,5 = [(30000)(5,30)]0,5
= 398,82
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (398,82) + 320. (0,19)(2)
= 364,79
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,19). (2)
42
= 380,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (398,82)
= 485,56
x = min (x1, x2, x3)
= 364,79
x
1000 = 0,36
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(2−0,36).0,8
188 +3,175
= 5,22 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 5,22 mm
tL = 7,58 mm
K = tL
tu
= 7,58
5,22
= 1,43
K0,5 = 1,21
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,430,5(1,43−1)
1+1,431,5
= 0,20
(rtu)0,5 = [(30000)(5,22)]0,5
= 395,76
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (395,76) + 320. (0,20)(2)
= 368,31
x2 = 1000 CH
43
= 1000.(0,20). (2)
= 400,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (395,76)
= 482,82
x = min (x1, x2, x3)
= 368,31
x
1000 = 0,37
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +3,175
= 4.9 . 60 .(2−0,37).0,8
188 +3,175
= 5,22 mm,
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 5,22 mm
tL = 7,58 mm
K = tL
tu
= 7,58
5,22
= 1,21
K0,5 = 1,75
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,210,5(1,21−1)
1+1,211,5
= 0,20
(rtu)0,5 = [(30000)(5,22)]0,5
= 395,59
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (395,59) + 320. (0,20)(2)
= 368,51
44
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,20). (2)
= 400,97
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (395,59)
= 482,62
x = min (x1, x2, x3)
= 368,51
x
1000 = 0,37
tdx = 4.9.D.(H−x).G
Sd +CA
= 4.9 . 60 .(2−0,37).0,8
188 +3,175
= 5,22 mm
t7 = 5,22 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog produk “mild
steel product guide 25” dan (API Standart 650 “Welded Tanks for
Oil Storage” 12th Edition, March 2013).
TEST CONTITION
FIRST COURSE
tpt = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4,9 .60 . (14−0.3)
201
= 20,04 mm
t1t = [1.06 − 0.0696.D
H√
H.G
St] [
4.9.H.D.G
St]
= [1.06 − 0.0696 . 60
14√
14 . 0,8
201] [
4.9 . 14 . 60 . 0,8
201]
= 20,09
t1 = 20,04 mm, mengunakan tebal 25 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
45
SECOND COURSE
h1
(r.t1)0,5 = 2000
(30000 . 20,09)0,5
= 2,58
UPPER COURSE
Course 2
H = 12 m
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4.9 . 60 .(12−0.3)
201
= 17,11 mm = tu
tL = 20,09 mm
K = tL
tu
= 20,09
17,11
= 1,17
K0,5 = 1,08
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,170,5(1,17−1)
1+1,171,5
= 0,08
(rtu)0,5 = [(30000)(17,11)]0,5
= 716,52
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (716,52) + 320. (0,08)(12)
= 756,03
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,08). (12)
= 960,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
46
= 1,22. (716,52)
= 874,16
x = min (x1, x2, x3) = 756,03
x
1000 = 0,76
ttx = 4.9.D.(H−x) . G
St
= 4.9 . 60 .(12−0,76)
201
= 16,45 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 16,45 mm
tL = 20,09 mm
K = tL
tu
= 20,09
16,45
= 1,22
K0,5 = 1,11
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,220,5(1,22−1)
1+1,221,5
= 0,10
(rtu)0,5 = [(30000)( 16,45)]0,5
= 702,42
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (702,42) + 320. (0,10)(12)
= 829,00
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,10). (12)
= 1200,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
47
= 1,22. (702,42)
= 856,95
x = min (x1, x2, x3)
= 829,00
x
1000 = 0,83
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(12−0,83)
201
= 16,34 mm
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 16,34 mm
tL = 20,09 mm
K = tL
tu
= 16,34
20,09
= 1,23
K0,5 = 1,11
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,230,5(1,23−1)
1+1,231,5
= 0,11
(rtu)0,5 = [(30000)( 16,34)]0,5
= 700,14
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (700,14) + 320. (0,11)(12)
= 841,04
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,11). (12)
= 1320,00
48
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (700,14)
= 854,17
x = min (x1, x2, x3)
= 841,04
x
1000 = 0,84
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(12−0,84)
201
= 16,32 mm = t2a
t2 = t2a + (t1 − t2a) [2,1 − h1
1,25.(rt1)0,5]
= 16,32 + (3,77) [2,1 − 2000
1,25. (30000 . 20,09)0,5]
= 16,32 + (3,77) [0,04]
= 16,32 + 2,05
t2 = 16,47 mm mengunakan tebal 20 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
THIRD COURSE
h1
(r.t2)0,5 = 2000
(30000 . 16,47)0,5
= 2,85
Course 3
H = 10 m
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4.9 . 60 .(10−0.3)
201
= 14,19 mm = tu
tL = 16,47 mm
K = tL
tu
49
= 16,47
14,19
= 1,16
K0,5 = 1,08
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,161,5(1,16−1)
1+1,161,5
= 0,08
(rtu)0,5 = [(30000)( 14,19)]0,5
= 652,41
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (652,41) + 320. (0,08)(10)
= 784,37
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,08). (10)
= 800,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (652,41)
= 795,94
x = min (x1, x2, x3)
= 644,36
x
1000 = 0,64
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(10−0,78)
201
= 13,68 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 13,68 mm
tL = 16,47 mm
50
K = tL
tu
= 16,47
13,68= 1,20
K0,5 = 1,10
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,200,5(1,20−1)
1+1,201,5
= 0,10
(rtu)0,5 = [(30000)( 14,70)]0,5
= 652,41
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (652,41) + 320. (0,10)(10)
= 705,97
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,10). (10)
= 1000,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (652,41)
= 795,94
x = min (x1, x2, x3) = 705,97
x
1000 = 0,71
ttx = 4.9.D.(H−x).G
St
= 4.9 . 60 .(10−0,71)
201
=13,59 mm
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 13,59 mm
tL = 16,47 mm
K = tL
tu
51
= 16,47
13,59
= 1,21
K0,5 = 1,10
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,21
0,5(1,21−1)
1+1,211,5 = 0,10
(rtu)0,5 = [(30000)(13,59)]0,5
= 638,61
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (638,61) + 320. (0,10)(10)
= 708,87
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,10). (10)
= 1000,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (638,61)
= 799,11
x = min (x1, x2, x3) = 708,87
x
1000 = 0,71
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(10−0,71)
201
= 13,59 mm
t3 = 13,59 mm, mengunakan tebal 16 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
FOURTH COURSE
h1
(r.t3)0,5 = 2000
(30000 . 13,59)0,5 = 2,85
Course 4
H = 8 m
52
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4.9 . 60 .(8−0.3)
201
= 11,26 mm = tu
tL = 13,59 mm
K = tL
tu
= 13,59
11,26
= 1,21
K0,5 = 1,10
C = K0,5(K−1)
1+K1,5 =1,210,5(1,21−1)
1+1,211,5
= 0,10
(rtu)0,5 = [(30000)(11,26)]0,5
= 581,27
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (581,27) + 320. (0,10)(8)
= 604,46
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,10). (8)
= 800,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (619,88)
= 709,16
x = min (x1, x2, x3)
= 604,46
x
1000 = 0,60
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
53
= 4.9 . 60 .(8−0,60)
201
= 10,82 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 10,82 mm
tL = 13,59 mm
K = tL
tu
= 13,39
10,82
= 1,26
K0,5 = 1,12
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,260,5(1,26−1)
1+1,261,5
= 0,39
(rtu)0,5 = [(30000)(10,82)]0,5
= 581,27
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (581,27) + 320. (0,12)(8)
= 659,99
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,12). (8)
= 960,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (581,27)
= 709,16
x = min (x1, x2, x3)
= 659,99
x
1000 = 0,66
54
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(8−0,66)
201
= 10,74 mm
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 10,74 mm
tL = 13,59 mm
K = tL
tu
= 13,59
10,74
= 1,27
K0,5 = 1,13
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,270,5(1,27−1)
1+1,271,5
= 0,12
(rtu)0,5 = [(30000)(10,74)]0,5
= 567,52
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (567,52) + 320. (0,12)(8)
= 662,02
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,12). (8)
= 960,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (567,52)
= 692,38
x = min (x1, x2, x3)
= 662,02
55
x
1000 = 0,66
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(8−0,66)
201
= 10,73 mm
t4 = 10,73 mm, mengunakan tebal 12 mm sesuai katalog produk
“mild steel product guide 25”.
FIFTH COURSE
h1
(r.t4)0,5 = 2000
(30000 . 10,73)0,5
= 3,52
Course 5
H = 6 m
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4.9 . 60 .(6−0.3)
201
= 8,34 mm= tu
tL = 10,73 mm
K = tL
tu
= 10,73
8,34
= 1,29
K0,5 = 1,13
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
= 1,290,5(1,29−1)
1+1,291,5
= 0,13
(rtu)0,5 = [(30000)(8,34)]0,5
= 500,12
56
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (500,12) + 320. (0,13)(6)
= 559,48
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,13). (6)
= 780,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (500,12)
= 610,15
x = min (x1, x2, x3)
= 559,48
x
1000 = 0,56
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(6−0,56)
201
= 7,96 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 7,96 mm
tL = 10,73 mm
K = tL
tu
= 10,73
7,96
= 1,35
K0,5 = 1,16
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,350,5(1,35−1)
1+1,351,5
= 0,16
(rtu)0,5 = [(30000)(7,96)]0,5
57
= 500,12
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (500,12) + 320. (0,16)(6)
= 608,10
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,16). (6)
= 960,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (500,12)
= 610,15
x = min (x1, x2, x3)
= 610,15
x
1000 = 0,61
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(6−0,61)
201
= 7,89 mm
Third Trial
tu = ttx from secont trial
= 7,89 mm
tL = 10,73 mm
K = tL
tu
= 10,73
7,89
= 1,36
K0,5 = 1,17
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,360,5(1,36−1)
1+1,361,5
58
= 0,16
(rtu)0,5 = [(30000)(7,89)]0,5
= 486,42
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (486,42) + 320. (0,16)(6)
= 609,13
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,16). (6)
= 960,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (486,42)
= 593,43
x = min (x1, x2, x3)
= 593,43
x
1000 = 0,59
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(6−0,59)
201
= 7,91 mm
t5 = 7,91 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog produk “mild
steel product guide 25” dan (API Standart 650 “Welded Tanks for
Oil Storage” 12th Edition, March 2013).
SIXTH COURSE
h1
(r.t5)0,5 = 2000
(30000 . 7,89)0,5
= 4,11
Course 6
H = 4 m
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
59
= 4.9 . 60 .(4−0.3).0,8
201
=5,41mm = tu
tL = 7,89 mm
K = tL
tu
= 7,89
5,41
= 1,46
K0,5 = 1,21
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,460,5(1,46−1)
1+1,461,5
= 0,20
(rtu)0,5 = [(30000)(5,41)]0,5
= 402,94
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (402,94) + 320. (0,20)(4)
= 501,87
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,20). (4)
= 800,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (402,94)
= 491,58
x = min (x1, x2, x3)
= 491,58
x
1000 = 0,49
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(4−0,64)
201
60
= 5,13 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 5,13 mm
tL = 7,89 mm
K = tL
tu
= 7,89
5,13
= 1,54
K0,5 = 1,24
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,540,5(1,54−1)
1+1,541,5
= 0,23
(rtu)0,5 = [(30000)(5,13)]0,5
= 402,94
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (402,94) + 320. (0,23)(4)
= 539,01
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,23). (4)
= 920,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (402,94)
= 491,58
x = min (x1, x2, x3)
= 491,58
x
1000 = 0,49
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
61
= 4.9 . 60 .(4−0,49)
201
= 5,13 mm
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 5,13 mm
tL = 7,89 mm
K = tL
tu
= 7,89
5,13
= 1,54
K0,5 = 1,24
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=1,540,5(1,54−1)
1+1,541,5
= 0,23
(rtu)0,5 = [(30000)(5,13)]0,5
= 392,37
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (392,37) + 320. (0,23)(4)
= 532,57
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,23). (4)
= 920,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (392,37)
= 478,69
x = min (x1, x2, x3)
= 478,69
x
1000 = 0,48
62
ttx = 4.9.T.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(4−0,68)
201
= 5,15 mm
t6 = 5,15 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog produk “mild
steel product guide 25” dan (API Standart 650 “Welded Tanks for
Oil Storage” 12th Edition, March 2013).
SEVENTH COURSE
h1
(r.t6)0,5 = 2000
(30000 . 5,13)0,5
= 5,10
Course 7
H = 2 m
First Trial
ttx = 4.9.D.(H−0.3)
St
= 4.9 . 60 .(2−0.3)
201
= 2,49 mm = tu
tL = 5,13 mm
K = tL
tu
= 5,13
2,44
= 2,06
K0,5 = 1,44
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=2,060,5(2,06−1)
1+2,061,5
= 0,39
(rtu)0,5 = [(30000)(2,44)]0,5
= 273,12
63
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (273,12) + 320. (0,39)(2)
= 413,29
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,39). (2)
= 780,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5 = 1,22. (273,12)
= 333,21
x = min (x1, x2, x3)
= 333,21
x
1000 = 0,33
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(2−0,33)
201
= 2,44 mm
Second Trial
tu = ttx from first trial
= 2,44 mm
tL = 5,13 mm
K = tL
tu
= 5,13
2,44
= 2,10
K0,5 = 1,45
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=2,100,5(2,10−1)
1+2,101,5
= 0,40
(rtu)0,5 = [(30000)(7,89)]0,5
= 273,12
64
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (273,12) + 320. (0,40)(2)
= 419,68
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,40). (2)
= 800,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (273,12)
= 333,21
x = min (x1, x2, x3)
= 333,21
x
1000 = 0,33
ttx = 4.9.D.(H−x)
St
= 4.9 . 60 .(2−0,33)
201
= 2,44 mm
Third Trial
tu = ttx from second trial
= 2,44 mm
tL = 5,13 mm
K = tL
tu
= 5,13
2,44
= 2,10
K0,5 = 1,45
C = K0,5(K−1)
1+K1,5
=2,100,5(2,10−1)
1+2,101,5
= 0,40
(rtu)0,5 = [(30000)(2,44)]0,5
65
= 270,44
x1 = 0,61. (rtu)0,5 + 320 CH
= 0,61. (270,44) + 320. (0,40)(2)
= 418,05
x2 = 1000 CH
= 1000.(0,40). (2)
= 800,00
x3 = 1,22 . (rtu)0,5
= 1,22. (270,44)
= 329,94
x = min (x1, x2, x3)
= 329,94
x
1000 = 0,33
ttx = 4.9.D.(H−x).G
St
= 4.9 . 60 .(2−0,33)
201
t7 = 2,44 mm, mengunakan tebal 8 mm sesuai katalog produk “mild
steel product guide 25” dan (API Standart 650 “Welded Tanks for
Oil Storage” 12th Edition, March 2013).
66
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil kedua perhitungan di atas menggunakan one foot method diambil
tebal plat dinding tiap course yang akan digunakan sesuai katalog produk
1st Course: t1 = 25 mm
2nd Course: t2 = 20 mm
3rd Course: t3 = 16 mm
4th Course: t4 = 16 mm
5th Course: t5 = 12 mm
6th Course: t6 = 8 mm
7th Course: t7 = 8 mm
2. Dari hasil perhitungan di atas menggunakan variable design point method
diambil tebal plat dinding tiap course yang akan digunakan sesuai katalog
produk yaitu:
1st Course: t1 = 30 mm
2nd Course: t2 = 20 mm
3rd Course: t3 = 16 mm
4th Course: t4 = 16 mm
5th Course: t5 = 10 mm
6th Course: t6 = 8 mm
7th Course: t7 = 8 mm
5.2 Saran
1.Dalam melakukan perancangan tangki penyimpanan harus
mempertimbangkan faktor lingkungan seperti kelembaban yang nantinya
akan berpengaruh pada kecepatan laju korosi yang terjadi pada material
tangki.
67
2. Jika dalam perhitungan didapatkan nilai ketebalan yang sedikit berbeda
pada course terdekatnya maka dipilih ketebalan plat yang besarnya sama,
yang ada pada katalog produk plat namun ketebalan plat masih memenuhi
persyaratan.
3. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan antara lain kecepatan angin dan
kekuatan gempa yang ada pada area tangki dibangun, sehingga tahanan
tangki bisa ditentukan untuk menjaga kestabilan tangki.
68
DAFTAR PUSTAKA
1. American Petroleum Institute 650, (2013). Welded Steel Tanks for Oil Storage (12th
Edition, March 2013). Washington, Dc:Author.
2. Gambar Tangki Fixed Cone Roof http://www.ttsseal.com/tts_prod_ifr/120/
3. Gambar Tangki Dome Roof http:///tankliftjacks.biz/yahoo_site_admin/assets/
4. Gambar Tangki Floating Roof Tank http://2.bp.blogspot.com/-jSo6HWxQAw8/
5. Tabel Specific Gravity of Avtur http://www.engineeringtoolbox.com/
6. Gambar Annular Bottom Plate http://www.ast-
forum.com/ast_forum_display.asp?post=13053/
7. Gambar Denah Plat Dasar Tangki
http://air.eng.ui.ac.id/tikiview_forum_thread.php?comments_parentId=2197&dis
play=print/
8. ___________, _________. Perancangan bangunan tangki penimbun bahan bakar
minyak. Surabaya: Universitas Kristen Petra