Laporan Praktikum ekologi

35
Laporan Praktikum Biologi "Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung" Diposkan oleh badriyah bilang di 06.49 Sabtu, 06 Desember 2014 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga laporan praktikum,“ Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada Tanaman Jagung ” dapat terselesaikan. Laporan praktikum ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang ada. Tugas ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam mengetahui Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada tumbuhan jagung. Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun kelancaran dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingannya sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : Ibu guru bidang studi BIOLOGI, Ibu SITI KHOFILAH S.Pd yang telah memberikan petunjuk sehingga laporan praktikum biologi tentang Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada tumbuhan jagung dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam hasil praktikum ini. Wassalamualaikum Wr.Wb. Lamongan, 12 September 2014

description

ekologi

Transcript of Laporan Praktikum ekologi

Laporan Praktikum Biologi "Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung" Diposkan oleh badriyah bilang di 06.49 Sabtu, 06 Desember 2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga laporan praktikum, Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada Tanaman Jagung dapat terselesaikan.Laporan praktikum ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Tugas ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam mengetahui Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada tumbuhan jagung.Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun kelancaran dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingannya sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : Ibu guru bidang studi BIOLOGI, Ibu SITI KHOFILAH S.Pd yang telah memberikan petunjuk sehingga laporan praktikum biologi tentang Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan Perkembangan pada tumbuhan jagung dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan.Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam hasil praktikum ini.Wassalamualaikum Wr.Wb.

Lamongan, 12 September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI iiiBAB I : PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penelitian 11.4 Manfaat Penelitian 1BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 22.1 Dasar Teori 22.2 Hipitesis 2BAB III : METODE PENELITIAN 33.1 Waktu dan Tempat penelitian 33.2 Alat dan Bahan 33.3 Populasi 33.4 Sampel 33.5 Variabel 33.6 Cara Kerja 3BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 44.1 Data hasil Pengamatan 44.2 Analisis Data 44.3 Pembahasan 5BAB V : PENUTUP 65.1 Kesimpulan 65.2 Saran 6DAFTAR PUSTAKA 7LAMPIRAN 8

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan tingkat kedewasaan.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2 faktor yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana Pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung?

1.3 Tujuan Penelitian1. Mengetahui Pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung.

1.4 Manfaat Penelitian1. Mengetahui bagaimana pengaruh pemberian kadar air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar TeoriPertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali perkembangan zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu Air. Air merupakan petunjuk utama yang membuat benih dapat tumbuh dan berkembang. Kadar air yang dibutuhkan sebuah tanaman berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Jika kadar air yang diberikan berlebihan atau terlalu banyak akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman, begitu pula jika kadar air yang diberikan kurang juga akan mengganggu pertumbuhan tanaman.Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang asupan nutrisinya kurang. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Fungsi air untuk tumbuhan adalah :a)Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.b)Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.c)Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.d)Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.2.2 Hipotesis1. Pemberian kadar air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.2. Terdapat kadar air yang optimal yang memberikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman jagung

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Waktu: 11 Agustus 1 September 2014Tempat: Kelas XII IPA 23.2 Alat dan Bahan1. Pot plastik 2. Penggaris 3. Takaran air 4. Biji Jagung5. Tanah 6. Air 3.3 Populasi: Tanaman jagung.3.4 Sampel: Stratified Random Sampling (pengambilan sample dilakukandengan memerhatikan tingkatan di dalam populasi.).3.5 Variabel Variabel Terikat: Jumlah daun, tinggi batang, warna daun dan warna batangtanaman jagung. Variabel Bebas: Kadar/volume penyiraman Pot A kadar airnya 80 mL Pot B kadar airnya 120 mL Pot C kadar airnya 160 mL Pot D kadar airnya 200 mL Variabel Kontrol: Penyiraman satu hari sekali.3.6 Cara Kerja1. Merendam biji jagung selama satu malam.2. Menyiapkan empat buah pot plastik yang telah berisikan tanah dan memberi lebel A, B, C, D pada setiap pot.3. Selajutnya menanam biji jagung yang telah di rendam di pot plastik.4. Memberi perlakuan dengan penyiraman jumlah air yang berbeda pada setiap tanaman jagung. Pot A sebanyak 80 mL air per hari. Pot B sebanyak 120 mL air per hari. Pot C sebanyak 160 mL air per hari Pot D sebanyak 200 mL air per hari5. Mencatat waktu pertumbuhan tunas.6. Mengukur tinggi dan jumlah daun tanaman jagung pada setiap tanaman jagung satu minggu sekali.

BAB IVHASIL PENGAMATANDAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Waktu penanaman: Senin, 11 Agustus 2014 Muncul kotiledon: - pot A: 14 agustus 2014- pot B: 14 Agustus 2014- pot C: 13 Agustus 2014- pot D: 14 Agustus 2014

potWarna batangWarna daunMinggu pertama

Tinggi tanaman (cm)Jumlah daun

APutih kehijauanHijau kekuningan2,53

BPutih kehijauanHijau kekuningan33

CPutih kehijauanHijau kekuningan53

DPutih kehijauanHijau kekuningan43

potWarna batangWarna daunMinggu kedua

Tinggi tanaman (cm)Jumlah daun

AHijau Hijau muda55

BHijauHijau muda5,55

CHijauHijau 75

DHijauHijau muda63

potWarna batangWarna daunMinggu ketiga

Tinggi tanaman (cm)Jumlah daun

AHijau Hijau muda5,56

BHijauHijau muda66

CHijauHijau7,57

DHijauHijau kekuningan6,56

Rata-rata pertumbuhanPot A 4,33 cm

Pot B4,83 cm

Pot C6,50 cm

Pot D5,50 cm

4.2 Analisis data1. Biji jagung pada pot A dengan volumen penyiraman 80 mL air mulai tumbuh tunas pada hari ke-4 sejak penanaman. Tinggi tanaman jagung di pot ini pada minggu pertama adalah 2,5 cm dengan jumlah daunnya 3, Pada minggu kedua tinggi tanaman jagung 5 cm dengan jumlah daunnya 5 dan pada minggu ke 3 tingginya 5,5 cm dengan jumlah daunnya 6. Rata-rata pertumbuhan tanaman jagung pada pot A adalah 4,33 cm.2. Biji jagung pada pot B dengan volumen penyiraman 120 mL air mulai tumbuh tunas pada hari ke-4 sejak penanaman. Tinggi tanaman jagung di pot ini pada minggu pertama adalah 3 cm dengan jumlah daunnya 3, Pada minggu kedua tinggi tanaman jagung 5,5 cm dengan jumlah daunnya 5 dan pada minggu ke 3 tingginya 6 cm dengan jumlah daunnya 6. Rata-rata pertumbuhan tanaman jagung pada pot B adalah 4,83 cm.3. Biji jagung pada pot C dengan volumen penyiraman 160 mL air mulai tumbuh tunas pada hari ke-3 sejak penanaman. Tinggi tanaman jagung di pot ini pada minggu pertama adalah 5 cm dengan jumlah daunnya 3, Pada minggu kedua tinggi tanaman jagung 7 cm dengan jumlah daunnya 5 dan pada minggu ke 3 tingginya 7,5 cm dengan jumlah daunnya 7. Rata-rata pertumbuhan tanaman jagung pada pot C adalah 6,50 cm.4. Biji jagung pada pot D dengan volumen penyiraman 200 mL air mulai tumbuh tunas pada hari ke-4 sejak penanaman. Tinggi tanaman jagung di pot ini pada minggu pertama adalah 4 cm dengan jumlah daunnya 3, Pada minggu kedua tinggi tanaman jagung 6 cm dengan jumlah daunnya 3 dan pada minggu ke 3 tingginya 6,5 cm dengan jumlah daunnya 4. Rata-rata pertumbuhan tanaman jagung pada pot A adalah 5,50 cm.

4.3 PembahasanAir sangat mempengaruhi pertumbuhan karena Air berfungsi Untuk Fotosintesis, Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim , Membantu proses perkecambahan biji, Menjaga (mempertahankan) kelembapan, Untuk transpirasi, dan Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel. Pada pot A dengan volume penyiraman 80 ml/hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman yaitu 4,83 cm dengan jumlah daun sebanyak 3 pada minggu pertama, 5 daun pada minggu kedua dan ketiga serta warna batang dan daunnya hijau muda. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 80 ml/hari tumbuhan jagung pada pot A mengalami pertumbuhan yang kurang optimal disebabkan karena kekurgaan air.Pada pot B dengan volume penyiraman 120 ml/hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman yaitu 4,33 cm dengan jumlah daun sebanyak 3 pada minggu pertama, 5 pada minggu kedua dan 6 pada minggu ketiga serta warna batang dan daunnya hijau. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 120 ml/hari tumbuhan jagung pada pot B mengalami pertumbuhan yang cukup optimal.Pada pot C dengan volume penyiraman 160 ml/hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman yaitu 6,50 cm dengan jumlah daun sebanyak 3 pada minggu pertama, 5 pada minggu kedua dan 7 pada minggu ketiga serta warna batang dan daunnya hijau. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 160 ml/hari tumbuhan jagung pada pot C mengalami pertumbuhan yang sangat optimal.Pada pot D dengan volume penyiraman 200 ml/hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman yaitu 5,50 cm dengan jumlah daun sebanyak 3 pada minggu pertama, 3 pada minggu kedua dan 6 pada minggu ketiga serta warna batang dan daunnya hijau kekuningan. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 200 ml/hari tumbuhan jagung pada pot D mengalami pertumbuhan yang kurang optimal disebabkan karena terlalu banyak kadar air yang diberikan pada tanaman jagung.Dari praktikum yang telah dilakukan, hiptesis yang dibuat terbukti kebenarannya bahwa pemberian kadar air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan terdapat kadar air optimal yang memberikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman jagung

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanKadar/volume penyiraman air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan terdapat kadar air optimal yang memberikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman jagung. Dari ke empat tanaman jagung yang di uji, tanaman jagung pada pot C dengan kadar penyiraman air 160 mL/hari mengalami pertumbuhan yang sangat baik/optimal diantara tanaman jagung di pot A, B dan D.

5.2 Saran Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum yaitu sebaiknya pada saat mengukur tinggi tanaman jagung harus teliti agar tidak terjadi kesalahan data dan penyiraman tanaman harus dilakukan secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.htmlhttp://litaleonie.blogspot.com/2013/08/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-biji.htmlhttp://brigittaamandasblog.blogspot.com/http://hkti.org/fungsi-air-bagi-tanaman.htmlhttp://alvians271.blogspot.com/2011/12/karya-ilmiah-biologi.htmlhttp://luqmanmaniabgt.blogspot.com /2011/10/pengaruh-faktor-air-terhadap.html

Laporan Praktikum Persaingan Tanaman Sejenis (Intraspesifik)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBeberapa waktu terakhir, berbagai upaya memaksimalkan hasil tanaman budidaya telah banyak dilakukan oleh para petani. Upaya-upaya tersebut dapat berupa penggunaan bibit unggul atau mengatur jarak tanam. Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik, hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies. Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Di alam bebas tumbuhan tidak bersaing satu sama lain dengan cara fisik seperti binatang, tetapi menggunakan pengaruh terhadap lingkungan tempat hidup. Akar suatu tumbuhan dapat lebih kuat dari yang laindalam pengambilan unsur pada ruang atau tempat tumbuh yang sama. Persaingan tumbuh ini merupakan suatu cara bagaimana tumbuhan tersbut berjuang untuk memperoleh kebutuhannya untuk kelangsungan hidupnya dan untuk bertahan hidup. Apabila pertumbuhan salah satu tumbuhan tersebut baik maka tumbuhan tersebut memenangkan persaingan tersebut.Teori ekologi menjelaskan bahwa ketergantungan, keterkaitan antar makhluk hidup dengan interaksi antar lingkungan fisik merupakan kunci harmonisasi kehidupan di dalam suatu ekosistem. Didalamya mengandung pengetian beragam tipe interaksi dan salah diantaranya adalah kompetisi atau persaingan. Dampak dari peristiwa kompetisi adalaah makhluk hidup tetap eksis dalam mempertahankan hidup atau menderita dan akhirnya tidak mampu bertahan melanjutkan siklus hidup. Hal inilah yang akan diamati untuk melihat kenyataan bahwa individu tanaman yang bersaing tetap tumbuh dengan baik atau mengalami kemunduran.Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman ini, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis maupun yang berbeda spesies. Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya pengamatan kompetisi pada tanaman ini.Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda.Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang. Persaingan terhadap air dan nutrisi umumnya lebih berat karena terjadi pada waktu yang lebih awal. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya kerapatan. Pengaruh persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan (misalnya tinggi tanaman dan diameter batang), warna daun atau kandungan klorofil, serta komponen dan daya hasil.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh karapatan tanaman terhadap pertumbuhan tanaman sejenis (intraspesifik). Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman jika ditanam dengan jarak yanag rapat. Untuk mengetahui bagaimana cara menanam tanaman dengan baik dan benar. Mengetahui apakah terjadi pengaruh kompetisi intraspesifik dan interspesifik terhadap pertumbuhan sesama tanaman jagung. Untuk menguji hipotesis dan untuk mengetahui kebenarannya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Kompetisi intraspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain. Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menydiakan kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau meenghambat pertumbuhan individu individu yang terlibat (Campbell, 2002).Untuk mendapatkan hasil yang tinggi pada tanaman jagung petani sering menambahkan pupuk organik karena pengaruhnya terhadap tanaman nampak lebih cepat dibanding dengan pengaruk pupuk organik. Selain itu, pupuk anorganik mengandung unsur unsur dalam jumlah atau presentase yang tinggi. presentase kandungan unsur hara anorganik relatif tiinggi sehingga petani cenderung menggunakan pupuk ini. Namun pupuk anorganik menimbulkan dampak yang kurang baik misalnya tanah menjadi rusak, pencemaran air dan udara serra keseimbangan hara terganggu sehingga lahan pertanian menjadi kritis (Indriani, 2001).Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.(Indriyanto,2006) Harper(1961) dalam Dede Setiadi,1989, menyatakan bahwa persaingan antar jenis digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antara individu-individu tanaman yang sejenis.Persaingan antar jenis terdiri atas: Persaingan aktivitas Persaingan sumberdaya alamKershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat dewasa (Dede Setiadi, 1989).Persaingan intraspesifik intra spesifik pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:a. Jenis tanaman : Sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk pertumbuhan dan fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.b. Kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.c. Penyebaran tanaman : penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji dan melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar melalui rimpang. Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.d. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan (Wijiyanti, 2008).

BAB IIIMETODOLOGI3.1 Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum acara hubungan antar persaingan tanaman sejenis (Intraspesifik) ini dilaksanaakn pada tanggal 25 April 2014 sampai pertengahan Juni 2014 bertempat di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang.3.2 Alat dan Bahan3.2.1 Alat Polibag diameter 30 cm Meteran Gembor3.2.1 Bahan Benih Jagung3.3 Cara Kerjaa. Menyediakan polibag diameter 30 cm sebanyak 8 buah.b. Mengisi polibag dengan media campuran tanah dengan pupuk kandang denga perbandingan 2 : 1 hingga penuh.c. Memilih benih jagung yang baik.d. Menanam 3 buah bnih jagung pada masing masing polibag.e. Setelah satu minggu sisakan 1, 2, 3 dan 4 tanaman jagung masing masing 2 polibbg.f. Meletakkan masing masing polibag di rumah kaca.g. Menyirami tanaman setiap hari sampai tanaman berumur 8 minggu.h. Setelah satu minggu sisakan tanaman satu dalam polibag pilih terbaik.i. Mengamati tinggi tanaman, seminggu sekali.j. Menimbang berat brangksan dan berat akar setelah pengamatan selesai dalam keadaan basah dan dalam keadaan kering konstan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAAN4.1 Hasil PengamatanTabel 1. Tinggi Tanaman Jagung dalam Pengamatan Persaingan Tanaman SejenisMinggu Ke-Tinggi Tanaman pada (cm)

Jagung 1Jagung 2Jagung 3Jagung 4

118,2517,5019,5014,25

223,0023,7526,6020,80

328,0028,2531,5026,70

433,6537,438,0033,25

538,7543,0043,6538,00

645,7550,2549,0044,25

747,2553,5052,7547,00

849,2556,554,545,5

Tabel 2. Berat Basah dalam Pengamatan Persaingan Tanaman SejenisPoliibag Ke-Berat Basah (g)

Jagung 1Jagung 2Jagung 3Jagung 4

132,2224,8031,6626,10

217,5124,4323,9115,10

Tabel 3. Berat Kering dalam Pengamatan Persaingan Tanaman SejenisPoliibag Ke-Berat Kering (g)

Jagung 1Jagung 2Jagung 3Jagung 4

16,544,695,534,38

22,874,524,102,26

4.2 PembahasanKompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing.Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain. Faktor eksternal yaitu perebutan antartanaman diantaranya intensitas cahaya, unsur hara, suhu, air, oksigen, dan karbondioksida. Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara, angin, dan gangguan dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan fisiologis tumbuhan.Untuk persaingan antar tanaman jagung setelah pengamatan 8 minggu tanaman jagung yang paling tinggi adalah pada jagung ke dua yaitu dengan tinggi 56,50 cm. Sedangkan untuk berat basah tanaman jagung brangkasan yang paling berat terdapat pada polibag pertama, jagung 1 yaitu dengan berat 32,22 gram. Dan untuk polibag ke dua tanaman jagung yang paling berat pada jagung 2 yaitu dengan berat 24,43 gram.

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan dan pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman jagung dan kacang hijau, maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut : Dari rata-rata tinggi tanaman selama pengamatan 8 minggu tanaman yang paling tinggi terdapat pada tanaman jagung 2, karena agung 2 merupakan pemenang dari kompetisi antar tanaman sejenis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kompetisi antar tanaman sejenis adalah jenis tanaman, kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam dan waktu lamanya tanaman hidup.

5.2 SaranPada saat pelaksanaan praktikum bahan dan alat yang digunakan yang dibutuhkan sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu, agar dapat membantu memperlancar jalannya praktikum sehingga asisten dan praktikan dapat melaksanakan tugasnya masing masing dengan lancar.Asisten juga harus membimbing praktikan dan memberi pengarahan yang jelas agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan dengan semestinya, serta praktikum dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Budi,Astuti.1998.Penggunaan Triakontanol dan jarak tanam pada tanaman kacang hijau.Campbell, NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : ErlanggaIndriani, Ida dkk. 2001. BIOLOGI 3. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:Bumi Aksada.Setiadi,Dede.1989.Dasar-Dasar Ekologi. Departemen Pendidikan & Kebudayaan DirektoratJendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu HayatS.J.MC.Naughton,Larry L. Wolf.1992. Ekologi Umum. Yogyakarta: UGM-PressWijiyanti,Fahma.2008.Penuntun Praktikum Ekologi. Fak. Sains dan Tekhnologi UIN Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM EKTUM

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEkologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan ini sangat erat dan kompleks sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (environmental biology). Tumbuhan merupakan organisme autuotrof yang tersebar hampir di seluruh permukaan bumi. Tumbuhan merupakan tonggak dari ekosistem. Hal itu karena tumbuhan adalah produsen utama bagi ekosistem datar maupun laut, sehingga tumbuhan menjadi unsur penting dalam rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan untuk perkembangan makhluk hidup Jadi, ekologi tumbuhan adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup terkhusus tumbuhan dengan lingkungannya.Persaingan dalam arti luas ditujukan pada interaksi dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan antar jenis adalah sesuatu interaksi anatara dua atau lebih populasi jenis yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secara merugikan. Kecenderungan untuk persaingan menimbulkan pemisahan secara ekologi jenis yang berdekatan atau yang serupa itu dikenal sebagai asas pengecualian kompetitif.Adapun yang melatarbelakangi pembuatan laporan ini yaitu untuk mempelajari pengaruh jarak tanam (kerapatan tanaman) terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman.1.2 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh persaingan antara dua jenis tanaman (jagung dan kacang hijau) serta membandingkan pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospesies dengan heterospesies.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAAdaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki oleh organisme yang berguna bagi kelanjutan hidupnya pada keadaan sekeliling habitatnya. Sifat-sifat tersebut memungkinkan organisme atau tanaman mampu menggunakan lebih baik unsur-unsur yang tersedia (hara, air, suhu, cahaya juga sifat resistensi terhadap pengganggu/penyakit atau hama). Tamanan dapat mempunyai adaptasi morfologis seperti kekuatan batang atau bentuk tanaman dan adaptasi fisiologis yang menghasilkan ketahanan parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur-unsur hara atau tahan terhadap kekeringan. Sebetulnya perbedaan yang jelas tidak ada karena keduanya sama-sama menggambarkan proses fisiologis. Jadi adaptasi dapat dinyatakan sebagai kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkunggan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih baik untuk mempertahankan hidupnya dalam relung (nisia, niche) yang diduduki (Irwan, 2007).Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan, 2007).Semua interaksi populasi wajar terjadi di dalam komunitas dan dapat segera diketahuim dan dipelajari, paling tidak secara kualitas, sekalipun di dalam komunitas yang sangat kompleks. Untuk sepasang jenis tertentu tipe interaksi ini dapat berubah di bawah keadaan yang berlainan atau selama tahap-tahap yang berturut-turut dalam masa hidupnya. Jadi, dua jenis daPat memperlihatkan parasitime pada satu saat, kommensalisme pada saat lain, dan betul-betul netral pada saat lain lagi (Odum, 1996).Menurut Irwan (2007), ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sesama tanaman yaitu:1. Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli.2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati.3. Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang.Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).Asosiasi dari dua jenis tumbuhan yang saling berinteraksi dapat bersifat positif atau negatif, dimana nilai positif menunjukkan terdapatnya hubungan yang bersifat mutualistik saling menguntungkan, sedangkan nilai negatif adalah sebaliknya (Michael, 1994).Persaingan dalam arti luas ditujukan pada interaksi dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan antar jenis adalah sesuatu interaksi antara dua atau lebih populasi jenis yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secara merugikan. Kecenderungan untuk persaingan menimbulkan pemisahan secara ekologi jenis yang berdekatan atau yang serupa itu dikenal sebagai asas pengecualian kompetitif (Odum, 1996).Asosiasi antar dua populasi jenis berakibat atau menghasilkan pengaruh-pengaruh positif tersebar sangat luas dan barangkali sepenting persaingan, parasitisme dan sebagainya, di dalam menentukan sifat populasi dan komunitas. Interaksi positif dapat ditinjau dalam seri-seri evaluasuioner adalah komensalisme yaitu satu populasi memperoleh keuntungan dan mutualisme yaitu kedua populasi memperoleh keuntungan dan keduanya menjadi saling tergantung (Odum, 1996).Asosiasi antar jenis tumbuhan menunjukkan besarnya tingkat kebersamaan diantara jenis-jenis penyusun suatu komunitas. Beberapa jenis di dalam komunitas dapat bersama-sama menghuni suatu habitat. Kehadiran mereka sering ditentukan oleh besarnya kemungkinan atau peluang tersebar di dalam komunitasnya. Hal ini adalah hasil dari hubungan simbiosis, interaksi timbal balik rantai makan-memakan atau besarnya nilai kemiripan dalam adaptasi dan respon terhadap kondisi lingkungan ekologis setempat (Setiadi, 1989).Interaksi yang bersifat persaingan sering melibatkan ruang, pakar atau hara, bahan-bahan buangan atau sisa, susceptibilitas terhadap pemangsa, penyakit dsb, dan banyak lagi tipe interaksi timbal balik atau bersama. Persaingan antar jenis dapat berakibat dalam penyesuaian keseimbangan dua jenis atau dapat berakibat dalam penggantian populasi jenis satu dengan yang lainnya atau memaksa yang satunya untuk menempati tempat lain atau menggunakan hara lain (Odum, 1996).Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas. Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme adalah predasi, parasitisme, komensalisme, dan mutialisme (Naughton, 1973).

BAB IIIMETODOLOGI3.1 Waktu dan tempatAdapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :Hari/Tanggal : Rabu, 20 Maret 2013Waktu : 15.30 WITA - selesai Tempat : Depan Gedung Jurusan Biologi FMIPA UNTAD3.2 Alat dan bahanAdapun alat dan bahan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :A. Alata. Polybag b. Emberc. Skopd. Tipe XB. Bahana. Biji Jagungb. Biji Kacang hijauc. Tanah d. Air 3.3 Prosedur KerjaAdapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Menyediakan beberapa polibeg yang telah berisi tanah.2. Memilih kacang hijau dan jagung yang masih baik.3. Menanam biji tersebut ke dalam pot yang sudah disediakan dengan pengaturan penanaman (perlakuan ) sebagai berikut :

a. 2 biji kacang hijau dan 2 biji jagungb. 4 biji kacang hijau sebagai kontrolc. 4 biji jagung sebagai kontrol4. Menyiram setiap hari sampai tanaman berumur 4 minggu.

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil PengamatanAdapun hasil pengamatan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :No.Gambar PengamatanKeterangan

1.Polibeg 1 :2 biji jagung dan 2 biji kacang hijau

2.Polibeg 2 :4 biji kacang hijau sebagai kontrol

3.Polibeg 3 :4 biji jagung sebagai kontrol

No.PerlakuanMingguKeterangan

I (cm)II (cm)III (cm)IV (cm)

1.2 biji jagung dan 2 biji kacang hijau3,59,114,817,12 jagung tumbuh sedangkan 2 kacang hijau tidak tumbuh

4,19,615,420,4

____

____

2.4 biji kacang hijau sebagai kontrol5,29,114,718,82 kacang hijau yang tumbuh sedangkan 2 kacang hijau lainnya tidak tumbuh

4,78,312,416,1

____

____

3.4 biji jagung sebagai kontrol____1 jagung yang tumbuh sedangkan 3 jagung lainnya tidak tumbuh

____

3,88,515,921,8

____

4.2 PembahasanKompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing.Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain. Faktor eksternal yaitu perebutan antartanaman diantaranya intensitas cahaya, unsur hara, suhu, air, oksigen, dan karbondioksida. Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara, angin, dan gangguan dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan fisiologis tumbuhan.Berdasarkan hasil pengamatan pada minggu pertama sampai minggu keempat, pada polybag pertama yang ditanami 2 biji kacang hijau dan 2 biji jagung, tanaman yang tumbuh lebih cepat dan perkembangannya baik yaitu kacang hijau sedangkan pertumbuhan jagung tidak terlalu cepat. Penyerapan akar tanaman kacang hijau juga lebih baik daripada jagung dan penyampaian suplai makanan ke seluruh bagian tubuh tanaman berjalan dengan baik daripada jagung. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan yang diterima oleh tanaman kacang hijau lebih baik sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada jagung.Dari jenis tanaman yang ditanami, tanaman yang mampu bertahan hidup dengan baik dan tumbuh cepat adalah kacang hijau daripada jagung. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan misalnya kualitas kesuburan tanah, suhu, iklim, sumber air dan lain-lain. Pada polybag kedua yang ditanami 4 biji kacang hijau sebagai kontrol. Kacang hijau mengalami pertumbuhan dengan tinggi tanaman yang sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dari praktikan karena polybag diletakkan di tempat yang kurang dari cahaya matahari sehingga tinggi tanaman menjadi lebih tinggi dari biasanya dan daun dari kecambah berwarna kekuningan.Pada polybag ketiga yang ditanami 4 biji jagung sebagai kontrol. Jagung mengalami pertumbuhan dengan tinggi tanaman 4,35 cm. Pertumbuhan ini jika dibandingkan dengan tinggi tanaman jagung yang berada di polybag pertama jauh lebih baik. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dari tanaman jagung menerima keseluruhan kebutuhan hidupnya berupa suhu, air, cahaya matahari daripada jagung yang berada di polybag pertama dan juga disebabkan karena kompetisi atau persaingan dari jagung dan kacang hijau yang terus berlangsung karena berada pada media yang sama.Apabila dibandingkan dengan literatur kompetisi atau persaingan yang terjadi antara tanaman jagung dengan kacang hijau dinamakan sebagai persaingan Kompetisi interspesifik adalah persaingan yang terjadi pada tanaman yang berbeda jenis. Kompetisi ini dapat terjadi karena tumbuhan tersebut saling memperebutkan unsur hara yang terdapat dalam tanah dimana kedua tanaman tersebut ditanam (Michael, 1994).

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan dan pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman jagung dan kacang hijau, maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan kacang hijau lebih cepat daripada pertumbuhan jagung. Kacang hijau merupakan pemenang dari kompetisi antar tanaman berbeda jenis (interspesific).2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kompetisi antar tanaman berbeda jenis adalah jenis tanaman, kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam dan waktu lamanya tanaman hidup.5.2 SaranBerdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebaiknya asisten lebih mengawasi dan mendampingi praktikan agar praktikum berlangsung dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKAGause. 2007. Biology Science Education. Sunda Kelapa: BandungIrwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Bumi Aksara: Jakarta.Kastono. 2005. Ilmu Ekologi Tumbuhan. Yudhistira: Jakarta.

Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. UI Press . Jakarta.

Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan Srigandono, B) Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.

Odum. 1996. Dasar-dasar Ekologi. UGM Press : Yogyakarta.

Setiadi, Dedi, Muhadiono, Ayip Yusron.1989. Penuntun Praktikum Ekologi.PAU Ilmu Hayat IPB: Bogor.