LAPORAN PRAKTIKUM
-
Upload
rilia-carla-devinta -
Category
Documents
-
view
38 -
download
1
description
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
BALAI BESAR PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT
TRADISIONAL
Disusun Oleh:
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
JURUSAN JAMU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURAKARTA
2011/2012
1
Senin, 16 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Pembuatan Preparat Segar
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
Menyediakan informasi tanaman obat berupa anatomi tumbuhan.
II. Dasar Teori
1. Piper nigrum L.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliopsida
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum
b. Nama Dagang : Peper
c. Nama Daerah : Lada, merica.
2
d. Diskripsi
a) Habitus : Tumbuhan merambat, ditanam pada tanah yang subur,
mengandung banyak humus, beriklim panas dan lengas.
Tumbuhan ini termasuk herba tahunan.
b) Batang : Bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, berwarna
hijau.
c) Daun : Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing,
tapi rata, panjang 5 – 8cm, lebar 2 – 5cm, pertulangan
menyirip, berwarna hijau.
d) Bunga : Majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjang dan berwarna
hijau.
e) Buah : Buni, bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua
berwarna merah.
f) Akar : Berakar serabut.
e. Khasiat
a) Buah : disentri, kolera, kaki bengkak, nyeri haid, rematik, selesma, sakit
kepala (obat luar).
b) Daun : batu ginjal.
f. Kandungan
Minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina,
kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit, dan minyak lemak.
2. Andrographis paniculata Ness
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Familia : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Ness
3
b. Nama Dagang : Acanthaceae
c. Nama Daerah : Ki Orang, Ki Peurat (Sunda), Pipaitan (Sumatra), Bidara,
Sambiloto (Jawa).
d. Diskripsi
a) Habitus : Tumbuhan liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai
yang agak lembab.
b) Batang : Tegak, tinggi 0,5 – 1 meter, batang bersegiempat.
c) Daun : Saling berhadapan, tungkai pendek, berbentuk taji, tepi rata.
d) Bunga : Putih, ungu, bergaris, dalam payung, sebagaian letaknya
diketiak daun.
e) Buah : Berbentuk kotak bulat
f) Biji : Kecil, bulat, saat muda berwarna putih kotor, jika tua
berwarna coklat.
g) Akar : Tunggang, berwarna putih kecoklatan.
e. Khasiat
Yang digunakan: Herba.
Mengobati hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare,
influenzha, tonsilitis,abses paru, bronkhitis, radang ginjal akut, radang telinga
tengah, radang usus buntu, sakit gigi, demam, gonorhe, diabetes melitus, TB
paru, skrofuloderma, pertusis, asma, leptopirosis, hipertensi, kusta, keracunan
(akibat jamur, singkong, tempe bengkrek, makanan laut), kanker, penyakit
trofoklas, kehamilan anggur, tumor trofoblas, tumor paru.
f. Kandungan Ilmiah
Bersifat pahit dan dingin yang masuk meridian paru, lambung, usus besar
dan usus kecil.
Daun dan cabangnya : Laktone (terdiri deoksiandrgrafolid,
andrografolid, 14 - deoksi – 11 – 12 –
didehidrografolid, dan homoandrograpiolid),
flavonoid, alkane,keton, aldehid, mineral
(kalium, kalsium, natrium), asam kresik, damar.
4
Akar : Flavotioid (polimetoksiflavon, andrografin, pan
ikulin, mono – 0 – metilwithin, apigenin – 7,4 –
dimetileter.
Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor.
3. Mentha condifolia
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanes
Familia : Labiateae
Genus : Mentha
Spesies : Mentha condifolia
b. Nama Dagang : Mentha
c. Nama Daerah : Daun mint
d. Diskripsi
a) Habitus : Herba, tanaman tahunan, tumbuh tegak.
b) Batang : Tinggi 0,10 - 0,40 meter, berwarna ungu, lunak, bagian atas
segi empat, bercabang.
c) Daun : Berwarna hijau, tunggal bersilang berhadapan, bertangkai,
helaian berbentuk bulat memanjang sampai langit, ujung
runcing, tepi bergerigi, pangkal membulat, panjang 3,5 – 5
cm, lebar 1,5 – 2 cm, pertulangan menyirip, pada permukaan
bawah terlihat menonjol.
d) Bunga : Majemuk, bulir rapat, karangan semu, bagian samping lebih
panjang daripada bulir tengah, pangkal kelopak gundul
(jarang), putik gundul terbelah empat taksama, benangsari
empat, bakal buah empat, tangkai terbelah.
e) Buah : Buni, kecil, bulat telur, halus.
5
f) Akar : Tunggang dan berwarna putih.
e. Khasiat
Yang digunakan : Herba
Dapat memulihkan stamina tubuh, meredakan sakit kepala, mencegah demam,
mempunyai sifat antioksidan pencegah kanker dan menjaga kesehatan mata,
menghilangkan ketombe, penghilang nyeri perut, penghilang lapar.
f. Kandunagn Ilmiah
Daun mint mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan
Mengandung saponin, flavonoid, polifenol, minyak atsiri, berupa minyak
menthol, vitamin C, provitamin A, fosfor, zat besi, kalsium, potasium, serat,
klorofil, dan fitonutrein.
4. Coleus amboinicus Lour
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solonales)
Familia : Labiateae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus amboinicus Lour
b. Nama Dagang : Labiateae
c. Nama Daerah : Jinten (Sumatra), Sukan (Melayu), Ajeran (Jawa), Maja renang
(Madura), Iwak (Bali), Kuno etu (Timor).
d. Deskripsi
a) Habitus : Semak menjalar
b) Batang : Panjang 0,5 – 1 meter atau lebih, berkayu, batang tua keras,
batang muda lunak beruas, mudah patah, penampang bulat.
c) Daun : Tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, warna hijau
muda, tepi daun bergerigi, ujung meruncing, pangkal
membulat, pertulangan menyirip, berambut kasar, panjang
6,5 – 7 cm, lebar 5,5 – 6,5 cm, panjang tangkai 2,4 – 3 cm.
6
d) Bunga : Majemuk, bentuk tandan, warna ungu kemerahan, panjang ±
8 cm, berambut halus.
e) Akar : Tunggang, percabangannya banyak, warna putih kotor, rasa
getir.
e. Khasiat
Meningkatkan kekebalan tubuh, memiliki efek antihistamin, antioksidan,
antibiotik, antimycotik, dan menghambat bronkhitis.
Mengobati asma, membersihkan racun dalam tubuh, mengobati penyakit
pernafasan, pencernaan, lambung dan lever.
f. Kandungan Ilmiah
Protein, karbohidrat, asam lemak, esensial, vitamin A, B1, B2, C, naicin, mineral,
dan saponin.
5. Ruellia napiferia Zool dan Mor.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophytha
Class : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Familia : Acanthaceae
Genus : Ruellia
Spesies : Ruellia napifera Zool dan Mor.
b. Nama Dagang : Achanthaceaea
c. Nama Daerah : Gempur batu.
d. Deskripsi
a) Habitus : Pohon besar, dipegunungandan dataran tinggi.
b) Daun : Besar seperti kipas, bertangkai.
c) Batang : Tinggi mencapai 20 meter.
d) Akar : Seperti umbi, mengandung banyak air, keras seperti kayu.
e. Khasiat
a) Akar : Obat diare, sakit perut
b) Kulit dan batang : Obat batuk
7
f. Kandungan Ilmiah
Zat tamak.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Objek Glass
3. Deg glass
4. Cawan porselin
5. Silet
6. Pipet tetes
IV. Prosedur
1. Pembuatan larutan khoralhidrat (50 gr khoralhidrat dalam 20 ml aquades)
2. Penentuan bagian / organ tumbuhan yang akan dibuat irisan.
3. Organ diiris setipis mungkin, jika yang diiris organ daun, maka irisan daun harus
melalui ibu tulang daun (melintang).
4. Hasil irisan dimasukkan dalam larutan khoralhidrat hingga klorofil larut.
5. Irisan diletakkan diatas kaca benda, ditetesi satu tetes air, ditutup dengan kaca
penutup, hindari terbentuknya gelembung.
6. Irisan tersebut diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran tertentu.
(mulai dari yang terendah, hingga nampak jelas bentuk sel – selnya) kemudian
didokumentasikan dengan gambar mikroskopis.
V. Hasil Pengamatan
8
Bahan :
1. Cairan khoralhidrat
2. Piper nigrum folium
3. Daun Andrographis paniculata
4. Mentha condifolia folium
5. Ruellia napifera folium
6. Coleus amboinicus
Selasa, 17 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Pembuatan Preparat Segar
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
Menyediakan informasi tumbuhan obat berupa anatomi tumbuhan.
II. Dasar Teori
1. Calotropis gigantea Roxb. Br
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apocynales
Familia : Asclepiadaceae
10
Genus : Calotropis
Spesies : Calotropis gigantea Roxb. Br.
b. Nama Dagang : Biduri
c. Nama Daerah : Rubik (Aceh), Biduri (Melayu), Rumbigo (Minangkabau),
Widuri (Sunda, JaTeng), Bidhuri (Madura), Maduri (Bali),
Rambiga (Sasak), Kore (Bina), Krokoh (Flores), Modo
Kapauk (Roti), Rambega ( Bugis).
d. Deskripsi
a) Habitus : Semak, tinggi ± 3 meter.
b) Batang : Berkayu, tebal, kasar dan berwarna putih kotor.
c) Daun : Tunggal berhadapan, bulat telur, ujung tumpul, pangkal
berlekuk, tepi rata, panjang 8 – 30cm, lebar 4 – 15cm,
pertulangan menyirip, bertangkai pendek, berwarna hijau
keputihan.
d) Bunga : Majemuk, berbentuk payung, tumbuh diujung atau diketiak
daun, kelopak terbentang, tajuk bulat telur, berbulu halus,
berwarna hijau, benangsari berlekatan membentuk tabung,
kepala putik lebar, bersegi lima, tangkai putik panjang, daun
pelindung sempit, tangkai panjang 3 – 5cm, berwarna putih,
mahkota berbentuk bulat telur, diameter 4 – 4,5cm.
e) Buah : Bumbung, bulat telur, panjang 9 – 10cm, berwarna hijau.
f) Biji : Kecil, lonjong, pipih berbulu pendek, lebat, berwarna coklat.
g) Akar : Tunggang, bercabang, bulat, berwarna putih kekuningan.
e. Khasiat
Daun : Obat kudis, obat batuk, morbili (campak)
Getah: Sakit gigi, kutil.
f. Kandungan Ilmiah
Daun : Saponin, flavonoid, polifenol, glukosida kalotropin, sedikit damar,
alban, fluavil.
Akar : Saponin, flavonoid, damar pahit, damar asam.
2. Desmodium triquetrum Dc.
11
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Familia : Leguminose
Genus : Desmodium
Spesies : Desmodium triquetrum Dc.
b. Nama Dagang : Daun duduk
c. Nama Daerah : Daun duduk
d. Deskripsi
a) Habitus : Perdu, tinggi ± 3cm.
b) Batang : Berkayu, bulat, beruas, permukaan kasar, simpodial, diameter
± 2cm, berwarna coklat.
c) Daun : Tunggal, berseling, berdaun penumpu, lanset, ujung
meruncing, tepi dan pangkal rata, panjang 10 – 20cm, lebar
1,5 – 2cm, pertulangan menyirip, muda berwarna coklat, tua
berwarna hijau.
d) Bunga : Majemuk, malai, tumbuh di ujung batang, kelopak hijau,
pangkal berlekatan, ujung pecah menjadi tiga, berbulu,
mahkota putih keunguan berbentuk kupu – kupu, berambut
halus, benangsari tugas, pangkal berlekatan, kepala sari
kuning, tangkai sari putih, putik putih keunguan.
e) Buah : Polong, masing – masing 4 – 8 buah, muda berwarna hijau,
tua berwarna coklat.
f) Akar : Tunggang, berwarna coklat muda.
e. Khasiat
Daun : Mengobati wasir, rematik, peluruh seni.
f. Kandungan Ilmiah
Daun, buah dan akar : mengandung saponin dan flavonoida.
Daun mengandung polifenol.
Akar mengandung tanin.
12
3. Citrus hystrix Dc
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledone
Ordo : Geraniales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus hystrix
b. Nama Dagang : Jeruk purut
c. Nama Daerah : Jeruk purut (Jawa), Darale ( Makassar), Lemon papeda (Ambon),
Lemontitigila ( Ternate).
d. Deskripsi
a) Habitus : Pohon, tinggi 5 – 7,5cm.
b) Batang : Tegak, bulat, percabangansimpodial, berduri, berwarna hijau
kotor.
c) Daun : Tunggal, berseling, lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing,
pangkal membulat, panjang 4 – 5cm, tebal 2 – 2,5cm, tangkai
bersayap, panjang 2 – 5cm, berwarna hijau, pertulngan
menyirip, permukaan berbintik, berwarna hijau.
d) Bunga : Majemuk, bentuk tandan, tumbuh diketiak daun, tangkai
silindris, panjang ± 2cm, berwarna hijau, kelopak berbentuk
bintang, berwarna hijau kekuningan, benangsari silindris,
panjang 3 – 6mm, berwarna putih, tangkai putik silindris,
panjang 3 – 5mm, kepala putik bulat, berwarna kuning,
mahkota lima helai, berbentuk bintang, berwarna putih.
e) Biji : Bulat telur, berwarna putih
f) Buah : Bulat, diameter 4 – 5cm, permukaan berkerut, berwarna hijau.
g) Akar : Tunggang, berwarna putih kekuningan.
e. Khasiat
Obat batuk, penyedap masakan, antiseptik.
13
f. Kandungan Ilmiah
Alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Objek Glass
3. Deg glass
4. Cawan porselin
5. Silet
6. Pipet tetes
VI. Prosedur
1. Pembuatan larutan khoralhidrat (50 gr khoralhidrat dalam 20 ml aquades)
2. Penentuan bagian / organ tumbuhan yang akan dibuat irisan.
3. Organ diiris setipis mungkin, jika yang diiris organ daun, maka irisan daun harus
melalui ibu tulang daun (melintang).
4. Hasil irisan dimasukkan dalam larutan khoralhidrat hingga klorofil larut.
5. Irisan diletakkan diatas kaca benda, ditetesi satu tetes air, ditutup dengan kaca
penutup, hindari terbentuknya gelembung.
6. Irisan tersebut diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran tertentu.
(mulai dari yang terendah, hingga nampak jelas bentuk sel – selnya) kemudian
didokumentasikan dengan gambar mikroskopis.
V. Hasil Pengamatan
14
Bahan :
1. Cairan khoralhidrat
2. Colotrophis gigantea folium
3. Desmodium triquetrum folium
4. Citrus folium
Rabu, 18 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Pembuatan Preparat Segar
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
Menyediakan informasi tanaman obat berupa anatomi tumbuhan.
II. Dasar Teori
1. Myristica fragrans Houtt
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magno liophyta
Class : Magno liopsida
Ordo : Magno liales
Familia : Myristicaceae
16
Genus : Myristica
Spesies : Myristica frograns Houtt
b. Nama Dagang : Myristicaceae, Pala
c. Nama Daerah : Pala (Jawa), Paala (Madura), Pahalo (Ambon), Falo (Nias).
d. Diskripsi
a) Habitus : Pohon berdaun rimbun, tingginya bisa mencapai 20 meter.
Tajuk pohon seperti kerucut. Tumbuhan hemoprodit.
b) Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangannya simpodial, berwarna
putih kotor.
c) Daun : Letaknya berseling, bentuk helaian daun bulat telur sampai
elips langsing tunggal atau lonjong sampai lanset. Berbau
harum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 8 –
10cm, lebar 3 – 5cm, pertulangan menyirip.
d) Bunga : Perbungaan tersusun membentuk payung menggarpu,
majemuk, bentuk malai, tumbuh diketiak daun, bunga jantan
berbentuk priuk, bunga betina 1 – 2 helai, daun pelindung
bulat, mahkota bunga bertaju, berwarna kuning.
e) Buah : Buah batu, berdaging kuning muda kehijauan, berkulit kuning
berselubung biji merah padam, bentuk bulat lonjong dan
beralur memanjang ditengahnya. Berbentuk kotak, bulat,
berwarna kuning.
f) Biji : Biji kecil, bulat telur, selubung biji berwarna merah, hitam
kecoklatan. Biji dibalut airil merah yang melekat dibagian
pangkal biji,. Biji berwarna merah tua sampai coklat tua,
berpola dan berbentuk bulat telur. Daging buah, biji dan
airilnya berbau harum.
g) Akar : Akar tunggang, berwarna putih kotor.
e. Khasiat
Mengobati susah tidur, mengobati lambung, peluruh gas saluran
pencernaan,m mengobati sariawan mulut, dan sebagai simultan.
f. Kandungan Ilmiah
Biji : mengandung minyak menguap (mristen, pinen, kamfen,dipenten,
safrol, eugenol, dan alkohol), gliserida (asam miristant, asam oleat,
17
borneol, geraniol), minyak atsiri, minyak lemak, saponin, elemisi,
enzim lipase, pectin, harts, zat samak, lemonena, dan asam oleonoat.
Daun : mengandung flavonoid
Buah, daun dan biji mengandung polifenol.
2. Elephantopus scaber L.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
b. Nama Dagang : Tapak Liman
c. Nama Daerah : Tapak Liman (Sunda, Jawa), Talpak Lana (Madura), Tutup Bumi
(Melayu), Dila – dila (Filipina).
d. Diskripsi
a) Habitus : Tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang
ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran rendah
sampai dengan 1.200 m dpl. Terna tahunan, tegak, berambut,
dengan akar yang besar, tinggi 10 – 80cm.
b) Batang : Batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan
beralur.
c) Daun : Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu,
bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk
dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 - 18cm, lebar 3 - 5cm.
Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 - 9
cm, lebar 1 - 3cm.
d) Bunga : Majemuk, berbentuk bonggol, diujung batang, berambut,
berwarna ungu kemerahan, mekar pada siang hari, panjang 7 –
10cm.
e) Buah : Bongkah yang keras, berambut, berwarna hitam.
18
f) Akar : Besar, tunggang, berwarna putih.
e. Khasiat
Antipiretik, antibiotik, antiradang, diuretik, detoksikan, afrodisak.
Herba : mengobati influenzha, demam, pertusis, sakit tenggorokan.
Akar : Hepatitis, melancarkan persalinan, demam malaria.
f. Kandungan Ilmiah
Daun : Epifridelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan – 1 – ol,
dotria – contan – 1 – ol, lupeol acetate,
deoxyelephantopin.
Bunga : Luteolin – 7 – glucoside.
Daun dan akar : Saponin, flavonoid, polifenol.
3. Manilkara kauki Dub.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Benales
Familia : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara kauki Dub
b. Nama Dagang : Sawo
c. Nama Daerah : Sawo (Melayu, Sunda, Bima), Keupulu (Aceh), Sabo (Bali),
Nani (Makassar), Sawo kecik (JaTeng), Nane (Bugis).
d. Deskripsi
a) Habitus : Pohon, tahunan, tinggi 15 - 20 m.
b) Batang : Berkayu, penampang bulat, bercabang, bergetah, putih kotor.
c) Daun : Tunggal, bulat telur, ujung membulat, tepi rata, pangkal
meruncing. pertulangan menyirip, panjang 5 - 10 cm, lebar 2 -
4 cm, hijau, tangkai silindris, panjang 1 - 2 cm, hijau
kekuningan.
19
d) Bunga : Tunggal, panjang ± 6 cm, tabung mahkota pendek, bentuk
jarum, benang sari enam, bakal buah beruang satu sampai
enam, tangkai putik tegak, berwarna coklat.
e) Buah : Buni, bulat telur, panjang ± 3 cm, coklat.
f) Biji : Keras, berkilat, pipih, coklat.
g) Akar : Tunggang, coklat kekuningan.
e. Khasiat
Buah tua belum masak : Obat mencret.
f. Kandungan Ilmiah
Daun : Saponin, flavonoid, polifenol.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Objek Glass
3. Deg glass
4. Cawan porselin
5. Silet
6. Pipet tetes
IV. Prosedur
1. Pembuatan larutan khoralhidrat (50 gr khoralhidrat dalam 20 ml aquades)
2. Penentuan bagian / organ tumbuhan yang akan dibuat irisan.
3. Organ diiris setipis mungkin, jika yang diiris organ daun, maka irisan daun harus
melalui ibu tulang daun (melintang).
4. Hasil irisan dimasukkan dalam larutan khoralhidrat hingga klorofil larut.
5. Irisan diletakkan diatas kaca benda, ditetesi satu tetes air, ditutup dengan kaca
penutup, hindari terbentuknya gelembung.
6. Irisan tersebut diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran tertentu.
(mulai dari yang terendah, hingga nampak jelas bentuk sel – selnya) kemudian
didokumentasikan dengan gambar mikroskopis.
V. Hasil Pengamatan
20
Bahan :
1. Cairan khoralhidrat
2. Myristica fragrans folium
3. Elephanthus scaber folium
4. Manilkara kauki folium
19 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Pembuatan Herbarium Kering
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
a. Sebagai alat peraga.
b. Sebagai alat penelitian identifikasi.
c. Sebagai alat tukar suatu spesimen dari satu kolektor ke kolektor lain.
II. Dasar Teori
Tanaman obat yang telah dikeringkan oleh kolektor herbarium.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gunting tanaman 5. Kertas tebal 28,5 x 41 cm
6. Perekat (plester / lem)
22
2. Gunting kertas
3. Kertas penghisap
4. Plastik
7. Alat press
Bahan :
1. Tanaman Obat segar
2. Alkohol 100%
IV. Prosedur
1. Ambil tanaman obat segar yang akan dibuat herbarium (seluruh bagian tanaman).
2. Tanaman yang diambil adalah tanaman obat yang memiliki tinggi kurang dari 40
cm. Bagian tanaman yang diambil adalah batang, akar, daun, serta buah dan biji
jika ada.
3. Tanaman dicuci bersih, ditiriskan dan dicelupkan pada alkohol (jika perlu dalam
jangka waktu yang lama). Lalu diangin-anginkan agar tidak ada air yang
menempel pada tumbuhan.
4. Tempelkan tanaman pada kertas penghisap dengan plester atau lem. Beri identitas,
meliputi nama spesies tanaman obat, nama daerah tanaman obat, familia, waktu
pembuatan, lembaga, nama kolektor.
5. Tanaman ditata dalam alat pengepres herbarium dan dikeringkan dengan cara
dioven (diletakkan secara horizontal) atau dengan acara alami yaitu di bawah sinar
matahari (diletakkan secara vertikal).
6. Simplisia yang akan dipindahkan pada kertas tebal perlu dilakukan pensortiran
(bersihkan simplisisa dari jamur dan buang bagian simplisia yang rusak).
7. Simplisia yang telah disortir dipindahkan pada kertas tebal. Tempelkan dengan
perekat.
8. Beri identitas yang meliputi ; nama spesies tanaman obat, nama daerah tanaman
obat, familia, waktu pembuatan, lembaga, nama kolektor.
9. Beri plastik agar tetap terjaga dari debu.
10. Simpan dalam almari atau kotak herbarium kering.
V. Hasil Pengamatan
23
Simplisia yang telah dibuat oleh kolektor telah dipindahkan dan telah disimpan dalam
kotak penyimpanan herbarium kering.
20 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Morfologi Tanaman Obat
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
a) Menentukan klasifikasi tumbuhan.
b) Mengetahui spesifikasi anatomi tumbuhan.
c) Menentukan identifikasi tumbuhan.
d) Mengamati macam – macam tumbuhan.
II. Dasar Teori
Echinacea purpurea (L) Moench.
Sinonim: Rudbeckia purporea L
a. Klasifikasi
24
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledone
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Echinacea
Spesies : Echinacea purpurea (L) Moench.
b. Nama Dagang : Echinacea
c. Nama Daerah : Ekinase (Jawa)
d. Diskripsi
a) Habitus : Herba, semusim, tinggi 10 – 60 cm.
b) Batang : Tegak, bulat, permukaan berbulu, permukaan kasap, berwarna
hijau.
c) Daun : Tunggal, tersebar, panjang tangkai 1 – 6 cm, kasap, hijau,
helaian daun bulat telur memanjang, permukaan kasar, ujung
runcing, tepi bergerigi, pangkal meruncing, pertulangan
menyirip, jumlah tulang daun 3 – 7, panjang helaian daun 8 –
25 cm, lebar 2 – 8 cm.
d) Bunga : Majemuk, bentuk seperti cawan, tumbuh dari ketiak daun atau
di ujung cabang, bunga tepi berkelamin betina, jumlah 12 – 20
helai mahkota, bentuk lanset, ujung membulat, panjang 3,5 –
7,5 cm, berwarna merah muda, bunga tengah berkumpul
membentuk tonjolan, berbentuk tabung, berkelamin ganda,
berwarna merah muda kehijauan.
e) Buah : Kecil, buah kurung berdampingan dengan kulit biji, berwarna
coklat muda.
f) Biji : Berjumlah satu buah, berbentuk bulat telur, panjang ± 5 mm,
lebar ± 1 mm, berwarna coklat muda.
g) Akar : Berakar tunggang.
e. Khasiat
25
Untuk pengobatan demam, penghilang rasa sakit, herpes, flu, gangguan saluran
pernapasan bagian atas, candidiasis, infeksi saluran kencing, luka bakar, penyakit
kulit, bronkhitis, alergi gigitan serangga, rematik, dan leucopenia (Hobbs, 1994a).
Sebagai anti kanker, penyembuhan AIDS dan kelelahan yang kronis (Burick. et
al., 1997; Chevallier, 1999).
f. Kandungan Ilmiah
Daun : Tanin, saponin, polifenol, dan flavonoid.
Herba : Polisakarida, flavonoid, cafefeic acid esters, asam cafein, minyak
atsiri, poliasetilen, alkilamid, echinolone, dan betain.
III. Alat adan Bahan
Echinacea purpurea (L) Moench.
IV. Prosedur
1. Mengamati anatomi tumbuhan mulai dari bentuk daun, mahkota bunga, hingga
batang tumbuhan.
2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan anatomi bentuk dan jenis – jenisnya.
V. Hasil Pengamatan
Tumbuhan obat Ekinase (Echinacea purpurea) mempunyai familia asteraceae.
Sebab, tumbuhan Ekinase mempunyau bunga tepi dan bunga tengah. Pada bunga
tengah berkelamin ganda, pada bunga tepi berkelamin betina. Bunga Ekinase
termasuk bunga majemuk, meskipun terlihat tunggal. Ekinase mempunyai infolukrum
atau daun pembalut.
26
Ekinase terlihat dari sudut depan. Helai mahkota merah muda dan tampak bunga tengah yang berbentuk tonjolan.
Ekinase terlihat dari sudut bawah.Terlihat infolukrum berwarna hijau muda dan berambut tipis membungkus bagian bawah
Gb. Biji dan akar ekinase, serta contoh extract ekinase yang sudah di kapsul.
24 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Pembibitan Tanaman Obat
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
a. Memperbanyak Tanaman Obat
b. Menjaga lahan Tanaman Obat
c. Mempertahankan bibit unggul Tanaman Obat yang berkualitas dan kuantitas
II. Dasar Teori
1. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan cara distek batang.
2. Bibit dari hasil perbijian.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gunting tanaman
2. Polibag
3. Corong siram
4. Bambu pelubang tanah
28
Bahan :
1. Tanaman obat
2. Air
3. Tanah dan pupuk 3 : 1
IV. Prosedur
Beberapa tanaman obat dapat dibibitkan dengan cara distek daun, stek pucuk, stek
batang dan stek akar.
a. Siapkan wadah dan media persemaian.
Wadah polibag berukuran 12 x 12.
Media persemaian adalah tanah dan pupuk dengan perbandingan 3 : 1.
b. Pilih tanaman yang dapat diperbanyak dengan stek (daun, pucuk, batang atau
akar).
c. Potong dengan pisau atau guting tanaman yang tajam.
Potong bagian tanaman dengan ukuran dari pucuk 20 - 25cm. Potong tepat pada
bawah batang calon tunas. Hilangkan beberapa daun diatasnya untuk
mempermudah penanaman.
d. Media persemaian disiram dengan air, setelah air meresap, lubangi dengan bambu
kurang lebih setengah dari polibag.
e. Semaikan stek ke dalam media dengan posisi tegak.
f. Letakkan persemaian di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari secara
langsung).
g. Periksa dan siram media persemaian bila kelihatan kering.
h. Setelah tumbuh daun muda dan muncul akar, bibit dipindahkan ke lahan yang
telah disiapkan (campuran tanah dan pupuk 3 : 1)
V. Hasil Penelitian
Tanaman obat telah diperbanyak dengan cara distek, telah disemaikan dalam wadah
polibag dan ditempatkan pada tempat yang teduh.
29
26 Januari 2012
Laboratorium : SISTEMATIKA TANAMAN OBAT
Kelompok : III
Materi : Budidaya Tanaman Obat
Nama :
1. Mita Nugraheni P 27241011 019
2. Muftikha Khoiri Rahmawati P 27241011 020
3. Muhammad Azza Rifqu Hany P 27241011 021
4. Nafsiatul Khoiriyah Marfu’ah P 27241011 022
5. Nancy Anita Nirwana Sari P 27241011 023
6. Nur Cahyo Wahyuningsih P 27241011 024
7. Putri Anugerahning Widi P 27241011 025
8. Rapim Yuanditra P 27241011 026
9. Retno Putri Anjasmoro P 27241011 027
10. Rilia Carla Devinta P 27241011 028
I. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami konsep budidaya tanaman obat yang benar.
b. Mempertahankan bibit tanaman obat agar tetap unggul.
c. Menjaga kualitas dan kuantitas tanaman obat.
d. Memelihara area di sekitar tumbuhnya tanaman obat.
II. Dasar Teori
a. Penempatan tanaman obat pada habitatnya.
b. Pengolahan tanah pada lahan tanaman obat.
c. Pemeliharaan lahan dan tanaman obat.
III. Alat dan Bahan
IV. Prosedur
30
Bahan :
a. Lahan
b. Tanaman Obat
Alat :
a. Gunting tanaman
b. Sabit
c. Cangkul
d. Keranjang sampah
e. Alat pembersih (sapu)
1. Bibit tanaman obat ditanam sesuai dengan habitat dan naungannya.
2. Tanam dengan jarak tanam ± 20 cm. Beri plastik penutup (agar lahan tanam tidak
runtuh terkena air hujan).
3. Bersihkan lahan tanaman obat secara rutin agar terbebas dari gulma dan kotoran
lain yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman obat.
4. Buang kotoran pada tempatnya, lalu bakar.
V. Hasil Penelitian
Lahan tanaman obat telah dibersihkan dari gulma dan kotoran yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Dengan begitu, tanaman obat dapat tumbuh optimal.
31