LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...1)...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...1)...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA PENINGKATAN
PENDAPATAN BADAN USAHA MILIK DESA MART DI DESA BANGUNJAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
NOVITA SARI
NIM. 12406173077
Dosen Pembimbing Lapangan
AHMAD SYAICHONI, M.Sy
NIP. 19910122201801002
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di
setujui dan disahkan pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 06 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
BUMDes Mart Di Desa Bangunjaya
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Ahmad Syaichoni, M.Sy
NIP. 19910122201801002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayahnya dan memberi kesempatan dalam menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) pada BUMDes Mart di desa Bangunjaya tepat pada
waktunya.
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan disusun oleh peneliti berdasarkan
pengalaman yang di peroleh selama melaksanakan praktik yang berlangsung mulai
tanggal 05 Oktober hingga 06 November 2020 sehingga di peroleh judul penelitian
“Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Badan
Usaha Milik Desa Mart Di Desa Bangunjaya”.
Pada proses pembuatan laporan praktik pengalaman lapangan ini, peneliti
mendapat bantuan dari Dosen Pembimbing Lapangan, maupun pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan laporan
praktik pengalaman lapangan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan rasa
hormat, tulus dan ikhlas, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah member kesempatan kepada
penyusun mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy. selaku Kepala Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah yang telah memberikan kesempatan kepada kepada penyusun
mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
5. Ahmad Syaichoni, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok kami
yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan.
6. Bapak Sutikno selaku kepala BUMDes Mart Bangunjaya yang telah menyediakan
tempat untuk digunakan Praktik Pengalaman Lapangan..
7. Seluruh pegawai di BUMDes Mart Bangunjaya yang telah memberikan kami
ilmu dan materi, juga berbagai pengalaman baru kepada kami selama PPL
berlangsung.
iv
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata sempurna.
Penulis masih membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun dan
memperbaiki laporan berikutnya. Semoga laporan praktik pengalaman lapangan ini
bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi yang berarti bagi seluruh pihak yang
membutuhkan. Akhir kata hanya kepada Allah SWT semua kita serahkan, semoga
kita semua dalam lindungan-Nya.
Tulungagung, 06 November 2020
Penyusun
NOVITA SARI
(NIM 12406173077)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................................... 1
B. Tujuan Dan Kegunaan .......................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ..................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................. 8
C. Permasalahan Di Lapangan .................................................................. 8
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................ 8
BAB III PEMBAHASAN
A. BUMDes Mart ...................................................................................... 9
B. Pengertian Pendapatan .......................................................................... 11
C. Pengertian Pemasaran ........................................................................... 11
D. Strategi Bauran Pemasaran Ritel .......................................................... 12
E. Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
BUMDes Mart Di Desa Bangunjaya .................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 22
B. Saran .................................................................................................... 22
DARTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 23
LAMPIRAN....................................................................................................................... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga ekonomi
masyarakat yang perannya cukup strategis dalam menggerakkan perekonomian
masyarakat di pedesaan. Pendirian BUMDes di landasi oleh UU No.32 tahun 2004
juncto UU No.23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah pada pasal 213 ayat (1)
disebutkan bahwa, “ Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi desa”.
BUMDes didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa,
mengoptimalkan asset desa,meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan peluang
usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, pengembangan ekonomi desa serta
meningkatkan pendapatan desa. BUMDes Lestari di desa Bangunjaya didirikan pada
20 Oktober 2015 sesuai dengan peraturan desa dan hasil musyawarah masyarakat.
BUMDes di desa Bangunjaya ini memiliki beberapa unit usaha, salah satunya
BUMDes Mart yang baru didirikan pada tanggal 07 Mei 2020 yang menggunakan
konsep bisnis ritel modern.
Ritel merupakan upaya untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan
manufaktur atau perusahaan dalam jumlah besar dan massal sehingga dikonsumsi
oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan kebutuhannnya atau semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.1Strategi
pemasaran ritel ditentukan oleh Target pasar ritel, Format yang direncanakan oleh
ritel untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan target pasar, dan Dasar
perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan.
Bauran pemasaran harus diawali oleh identifikasi pasar sasaran sehingga
penentuan strategi bauran pemasaran ritel sesuai dengan pasar sasaran. Bauran ritel
(retail mix) adalah strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel, di mana
peritel dapat mengombinasikan variabel-variabel tersebut menjadi jalan alternatif
dalam upaya menarik konsumen. Variabel tersebut pada umumnya meliputi faktor-
1 Mohammad Fakhruddin Mudzakkir dan Arin Anjar Puspitosari Suharso, “BUKU AJAR MATA KULIAH
RETAILING”,(Malang: Universitas Kajuruhan Malang,2015),hal.1
2
faktor seperti variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan,
promosi dan tata ruang, desain toko, lokasi toko, dan pengelolaan barang dagangan.
Ukuran keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya
adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan
yang menerima produk maka mereka semakin puas dan ini berarti strategi yang
dijalankan sudah cukup berhasil.2 Dengan keberhasilan strategi yang di terapkan
maka memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan (laba) usaha.
Pendapatan merupakan sesuatu yang sangatpenting dalam setiap perusahaan.
tanpa adanya pendapatan mustahilah di dapat penghasilan. pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa di kenal atau disebut
penjualan,penghasilan jasa (fee), bunga, dividen, royalty, dan sewa. pendapatan
merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan ataupun suatu
Lembaga keuangan karena pendapatan akan dapat menetukan maju mundurnya suatu
perusahaan. oleh karena itu perusahaan harus semaksimal mungkin untuk
memperoleh pendapatan yang diharapkan dengan mengguanakan segala sumber yang
ada dalam perusahaan maupun Lembaga keuangan seefesien mungkin.3
Penerapan strategi pemasaran yang tepat di perlukan agar
perusahaan/organisasi dapat meningkatkan pendapatannya. BUMDes Mart di desa
Bangunjaya ini juga menerapkan berbagai strategi pemasaran. Dari pengamatan
lapangan yang telah dilakukan, penulis tertarik untuk mendalami tentang strategi-
strategi yang dilakukan oleh BUMDes Mart dalam meningkatkan
pendapatannya,sehingga penulis memutuskan untuk menuangkannya pada laporan
praktik pengalaman lapangan ini dengan judul “Implementasi Strategi Pemasaran
Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Badan Usaha Milik Desa Mart Di Desa
Bangunjaya”.
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN
1. Tujuan
Untuk mengetahui indikator-indikator strategi pemasaran dalam operasionalnya
sesuai dengan visi dan misi. Tujuan lainnya untuk mengetahui bagaimana
penerapan indikator strategi pemasaran yang mempengaruhi pendapatan BUMDes
Mart dengan salah satu analisis 5W+1H melalui wawancara kepada pengelola
BUMDes Mart di Desa Bangunjaya.
2 Kasmir,kewirausahaan,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2011),hal.187
3 Sofjan assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers,2011),hal.169
3
2. Kegunaan
a. Secara Teoritis
Dengan adanya penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
atau pengetahuan secara langsung dalam praktek di dunia kerja apa saja indikator-
indikator strategi pemasaran dan penerapan indikator strategi pemasaran yang
dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan/organisasi yang diterapkan pada
BUMDes Mart di Desa Bangunjaya.
b. Secara Praktis
1) Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui apa saja indikator-
indikator strategi pemasaran dan penerapan indikator strategi pemasaran yang
dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan/organisasi yang diterapkan pada
BUMDes Mart di Desa Bangunjaya. Peneliti juga dapat mengetahui dunia kerja
yang sesungguhnya dan masalah apa saja yang terjadi atau kendala yang
mungkin terjadi pada dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga peneliti
mempunyai bekal atau pengalaman untuk memasuki dunia kerja dimasa depan.
2) Bagi Instansi/perusahaan
Untuk memberikan informasi mengenai penerapan indikator strategi
pemasaran yang sudah berjalan dengan baik sehingga akan berpengaruh pada
pendapatan yang di dapat.
3) Bagi Fakultas
a. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten
b. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung dengan perusahaan.
c. Sebagai sarana untuk memperkenalkan lulusan Perguruan Tinggi Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan
Manajemen Keuangan Syariah kepada lembaga perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja
4) Bagi Mahasiswa
a) Menambah pengetahuan tentang indikator-indikator strategi pemasaran
b) Menambah pengetahuan serta sebagai sarana implementasi teori yang diperoleh
di perkuliahan ke dalam praktek di lapangan.
c) Meningkatkan keterampilan serta kreatifitas dalam lingkungan yang sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
4
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang III 2020
mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 05
Oktober 2020 sampai dengan 06 November 2020. Praktik Pengalaman Lapangan
dilakukan di desa masing-masing karena situasi dan kondisi masih dalam masa
pandemi covid 19 maka kegiatan PPL dilakukan dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan dan menjaga jarak untuk mengantisipasi dari penyebaran virus ini., tempat
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan di BUMDes Mart Bangunjya
yang beralamat di Dsn Kebon, Desa Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRATIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Berdirinya BUMDes Mart Bangunjaya
BUMDes Mart ini berdiri pada tangga 07 mei 2020 dan merupakan salah satu
unit usaha dari BUMDes Lestari yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 2015.
Pendirian BUMDes ini berdasarkan hasil dari peraturan desa dan hasil dari rembug
warga tentang cara meningkatkan perekonomian warga di desa Bangunjaya. Jenis unit
usaha BUMDes Lestari selain usaha retail modern ini yaitu sewa molen dan simpan
pinjam.
Sebelum berdirinya unit usaha BUMDes Mart ini, pemerintah Desa
Bangunjaya Kec. Pakel Kab. Tulungagung, Jawa timur melaksanakan studi tiru ke
Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah pada tanggal
23 April 2019. Kepala Desa Bangunjaya H. Jailani memimpin rombongan yang terdiri
dari Perangkat Desa, Ketua TPPKK Ny.Ida Fitria, A.Md.Kep., Pengurus BUMDes
Bangunjaya, BPD, LPM, Karang Taruna “Widya Remaja” dan beberapa tokoh
masyarakat untuk mengunjungi desa berpredikat pengelolaan dana desa dan BUMDes
terbaik se-Indonesia.
Studi Tiru ini dilaksanakan dalam rangka belajar pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes) serta pengelolaan potensi desa. Yang mana diketahui bahwa
Desa Ponggok merupakan desa terbaik pengelolaan desanya di Indonesia.
Profil Desa Bangunjaya
Wilayah Desa Bangunjaya terletak pada wilayah dataran rendah dengan luas
202,565 ha. Pusat pemerintahan desa Bangunjaya terletak di dusun Genengan/RT.03
/RW 02 dengan menempati areal lahan seluas 800 M2.
Jumlah penduduk desa Bangunjaya sebanyak 3.349 jiwa yang tersebar di 3
Dusun, 8 RW dan 22 RT, Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-laki 1.694 jiwa dan
perempuan 1.655 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata selama 6 (enam) tahun
terakhir 0,06 %, dengan tingkat kepadatan sebesar 15 jiwa/km2.
Profil BUMDes
Nama Lembaga : BUMDes Mart
Nama Pemilik/Pimpinan Lembaga : Sutikno
6
Alamat :Dsn.Kebon, Desa Bangunjaya, Kec.Pakel,
Kab.Tulungagung, Jawa Timur
No .Telp/Hp : 087 720 376 063
Kode Pos : 66273
2. Visi dan Misi
a. Visi :
“Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Bangunjaya melalui pengembangan
usaha ekonomi dan pelayanan sosial.”
b. Misi :
1) Meningkatkan perekonomian desa
2) Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa
3. Struktur Organisasi BUMDes Mart Bangunjaya
Struktur organisasi merupakan sebuah kerangka kerja yang menggambarkan
hubungan wewenang dan tanggungjawab bagi setiap jenjang yang berada dalam
lingkup lembaga. Adapun struktur BUMDes Mart Bangunjaya seperti:4
Gambar1.1
Struktur Organisasi BUMDes Mart Bangunjaya
Sumber: Wawanca dengan Bapak Sutikno selaku ketua BUMDes, Tanggal 21
Oktober 2020 di BUMDes Mart Bangunjaya.
Keterangan:
a. Ketua/Direktur
Tugas ketua/direktur BUMDes Mart Bangunjaya, diantaranya sebagai berikut :
1) Memimpin, mengelola dan mengurus Badan Usaha Mulik Desa
(BUMDes) dan unit-unit usahanya sesuai AD/ART BUMDes
4 Wawanca dengan Bapak Sutikno selaku ketua BUMDes, Tanggal 21 Oktober 2020 di BUMDes Mart
Bangunjaya.
Ketua/Direktur
Sutikno
Bendahara
Eni Zulaikah
Sekretaris
Aldi Reynaldi
7
2) Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit-Unit Usaha
BUMDes
3) Merumuskan kebijakan operasional pengelolaan BUMDes
4) Melakukan pengendalian kegiatan usaha BUMDes baik internal maupun
eksternal
5) Mengangkat dan memberhentikan anggota pengelola BUMDes dengan
persetujuan komisaris/pembina BUMDes
6) Mewakili BUMDes didalam dan diluar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
7) Bertindak atas nama lembaga BUMDes untuk mengadakan perjanjian
kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengembangkan usaha dan
berkoordinasi dengan komisaris
8) Melaporkan kinerja kegiatan dan keadaan keuangan BUMDes secara
berkala kepada komisaris dan pengawas BUMDes
9) Menyusun dan melaporkan laporan kegiatan usaha dan keuangan
BUMDes akhir tahun kepada komisaris/kepala desa, baik itu usaha tidak
berbadan hokum maupun usaha yang berbadan hokum.
b. Bendahara
Tugas bendahara BUMDes Mart Bangunjaya, diantaranya sebagai berikut :
1) Melaksanakan kebijakan operasional pengelolaan fungsi keuangan unit
usaha BUMDes
2) Melaksanakan strategi pengelolaan unit usaha BUMDes
3) Menyusun pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan unit usaha
BUMDes
4) Mengelola gaji dan insentif pengurus unit usaha pengelola belanja dan
pengadaan barang/jasa unit usaha BUMDes
5) Pengelola penerima keuangan unit usaha BUMDes
6) Menyusun laporan pengelolaan keuangan unit usaha BUMDes
7) Melaporkan posisi keuangan kepada direktur secara sistematis, dapat
dipertanggungjawabkan dan menunjukkan kondisi keuangan dan
kelayakan BUMDes yang sesungguhnya
c. Sekretaris
Tugas sekretaris BUMDes Mart Bangunjaya, diantaranya sebagai berikut :
8
1) Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk mendukung kegiatan direktur
2) Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUMDes
3) Melaksanakan kebijakan operasional pengelolaan fungsi administrasi
setiap unit usaha BUMDes
4) Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMDes
5) Menyusun administrasi pengawas dan pengendalian pelaksanaan tugas
pengelola BUMDes
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BUMDes Mart
Bangunjaya mulai dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober sampai 06 November 2020
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dikarekan situasi dan kondisi masih dalam masa pandemi covid 19 maka kegiatan
PPL dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak untuk
mengantisipasi dari penyebaran virus ini.
Mahasiswa yang melakukan kegiatan PPL tidak harus melakukan selama 30
hari penuh dilapangan, karena bisa juga pengerjaannya dari rumah. Mahasiswa hanya
melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa karyawan yang ada pada
lembaga tersebut selebihnya mahasiswa harus menggali informasi melalui media
sosial. Kemudian dari hasil informasi yang telah digali melalui wawancara, dianalisis
temuan masalahnya dan mahasiswa memberikan solusinya.
C. Permasalahan Di Lapangan
Permasalahan berdasarka dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
yaitu pada BUMDes Mart Bangunjaya masalah yang terjadi adalah kurangnya
Sumber daya manusia (SDM) pengelola BUMDes dan konsumennya masih sedikit,
strategi pemasaran terutama pada promosinya yang masih kurang, ini dikarenakan
BUMDes Mart baru berdiri.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak BUMDes Mart Bangunjaya yaitu Bapak Sutikno
mengenai kondisi BUMDes saat ini cukup stabil. Penerapan indikator-indikator
strategi pemasaran yaitu produk, harga, promosi, pelayanan dan fasilitas fisik yang
belum maksimal terbukti dengan jumlah konsumen yang masih sedikit dan
masyarakat yang kurang mengetahui tentang keberadaan BUMDes Mart sehingga
pendapatannya tidak maksimal. Selain itu juga dengan adannya pandemi ini juga
berdampak pada kurangnya pendapatan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. BUMDes Mart
Bisnis retail merupakan suatu bisnis dimana suatu lokasi atau akses menjadi
media bagi konsumen sebagai pengguna terakhir untuk melakukan transaksi dalam
rangka memenuhi kebutuhannya.5 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mart ini
mengacu pada konsep bisnis retail modern yang dimana dalam praktiknya
mengaplikasikan konsep retail modern yang memanfaatkan teknologi dan
mengakomodasi perkembangan gaya hidup masyarakat(konsumen).
Strategi yang keliru adalah ketika peritail tidak mengikuti arah evolusi bisnis
retail ke retail modern dan tetap menjalankan konsep retail tradisional. Dari tahun
ketahun konsep tokonya tidak berubah sehingga ketinggalan zaman. Servis tidak
ditingkatkan sehingga mematok harga yang lebih tingga, inilah yang menyebabkan
peretail tradisional akan selalu ketinggalan zaman terus dari retail modern. Beberapa
ciri paradigma pengelolaan ritel modern adalah sebagai berikut:6
1. Lokasi strategis merupakan faktor penting dalam bisnis ritel Lokasi
merupakan faktor yang sangat penting dipertimbangkan dalam pengelolaan ritel,
mengingat sekali keputusan pilihan lokasi ditetapkan, maka akan diikuti oleh
konsekuensi investasi maupun strategi yang kompleks.
2. Prediksi cermat terhadap potensi pembeli
Dalam keputusan pemilihan lokasi, peritel juga harus mempertimbangkan potensi
pembeli pada lokasi tersebut. potensi pembeli dapat dilihat dari perspektif
kuantitas atau jumlah pembeli potensial dan perspektif kualitas atau kemampuan/
daya pembeli potensial.
3. Pengelolaan bisnis barang dagangan terarah
Pengelolaan barang dagangan yang terarah harus disesuaikan dengan segmen
pasar yang dilayani dan hal ini akan berimplikasi terhadap strategi bauran ritel
yang akan ditetapkan oleh peritel yang memiliki paradigma pengelolaan ritel
modern
4. Seleksi merk bersifat ketat
5 Salim Kartono,5 Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market,(Jakarta:Trans Media,2007)hal.27
6 Mohammad Fakhruddin Mudzakkir dan Arin Anjar Puspitosari Suharso, “BUKU AJAR MATA...hal.4-5
10
Ritel modern sering kali mematok untuk menyiapkan merek-merek produk barang
dagangannya yang mempunyai pangsa pasar yang cukup besar (biasanya merek-
merek yang mempunyai peringkat lima teratas dalam hal penguasaan pangsa
pasar).
5. Seleksi ketat terhadap pemasok
Pemasok yang baik akan memperhatikan kualitas barang dagangan,
kesinambungan pengiriman untuk menjaga ketersediaan barang dagangan di toko,
maupun mekanisme pembayaran barang dagangan
6. Melakukan pencatatan penjualan dengan cermat
Paradigma ritel modern mensyaratkan untuk melakukan pencatatan dengan cermat
berangkat dari pemikiran bahwa bisnis ritel adalah bisnis yang sangat detail dan
hanya memiliki margin keuntungan yang sangat kecil.
7. Melakukan evaluasi terhadap keuntungan per produk
Melalui evaluasi keuntungan per produk, peritel dapat mengklasifikasikan mana
produk-produk yang tergolong sebagai produk cepat laku (fast moving product)
dan mana yang dikelompokkan sebagai produk yang kurang laku (slow moving
product).
8. Arus kas terencana
Perencanaan arus kas memegang peranan penting karena menentukan
kelangsungan jumla persediaan barang dagangan dalam jangka pendek. Pada retail
modern perencanaan kas memperhatikan jumlah barang yang terjual sehingga
mempermudah memperkirakan arus kas.
9. Pengembangan bisnis terencana Pengembangan bisnis ritel modern lebih terarah
karena melibatkan dana besar dan melibatkan pengelola yang professional dan
memperhatikan perencanaan strategis perusahaan.
Pada awalnya ritel dilatarbelakangi adanya perbedaan kebutuhan kebutuhan
konsumen yang berbeda-beda waktu, jumlah, harga, tempat yang dapat dijangkau
oleh pelanggan. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur distribusi
yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Para produsen manufaktur
menjual produk-produknya kepada peritel maupun ritel besar (wholesaler)
Pemilihan usaha dengan membuka toko atau minimarket selalu menarik
banyak orang karena setiap hari orang-orang selalu butuh beragam barang dan toko
atau minimarket adalah tempat yang akan selalu dicari untuk mendapatkan berbagai
kebutuhan itu. Itulah yang membuat toko, sebagai sebuah usaha, memiliki daya tahan
11
yang sangat baik dibanding usaha lain. Saking menariknya bisnis ini sehingga
sekarang ini ada banyak pemain swasta yang membangun jaringan minimarketnya.
B. Pengertian pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan Kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas
atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan
yang berakibat dari invertase yang halal, perdagangan, pemberian jasa/aktivitas lain
yang bertujuan meraih keuntungan seperti manajemen rekening investasi terbatas.7
Pendapatan sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu perusahaan,
semakin besar pendapatan yang di peroleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan. Pendapatan merupakan semua penerimaan, baik tunai
maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang/jasa dalam jangka
waktu tertentu (income revenue).8Pendapatan juga dapat di artikan sebagai
penghasilan dari usaha pokok perusahaan/penjualan barata atas jasa diikuti biaya-
biaya sehingga di peroleh laba Kotor.
Pendapatan juga merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan
maupun Lembaga keuangan karena pendapatan akan dapat menentukan maju
mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan maupu lembaga keuangan
harus berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan
dengan menggunakan segala sumber yang adal dalam perusahaan maupun Lembaga
keuangan seefesien mungkin.
C. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor
tersebut adalah masing- masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang
memiliki nilai komoditias.9
Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan penjualan.
Pemasaran juga tidak sekadar periklanan dan bentuk-bentuk promosi lainnya. Namun,
setiap hari, kita selalu menjadi sasaran pemasaran dari berbagai produk.10
Menurut
7 Antonio Syafii, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek,(Jakarta: Gema Insani,2001),Hal.204
8 Ahmad Ilham Solihin, Buku Pintar Bank Syariah,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2010),hal.621
9Freddy Rangkuti, ANALISIS SWOT:Teknik Membedah Kasus Bisnis,(Jakarta: PT Gramedia,2006),hal.48
10 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel,(Jakarta: PT
Gramedia,2003),hal.1
12
Kotler dan Amstrong, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan
mereka, dengan cara membuat dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain.
Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk melakukan pertukaran untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan dan keinginan orang- orang. Proses pertukaran
merupakan suatu kegiatan. Penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi
kebutuhan mereka, mempromosikan produk kepada mereka, memajang dan
mengantarkan produk, dan menetapkan harga produk.
Dalam pikiran kita, hanya penjuallah yang melakukan pemasaran. Sebenarnya
tidak demikian. Dalam keadaan tertentu, pembeli juga melakukan pemasaran.
Misalnya, bank yang mengumpulkan uang masyarakat, posisi bank adalah sebagai
pembeli dan masyarakat sebagai penjual, di mana uang disimpan di bank (dijual
kepada bank) dan penabung memperoleh bunga sebagai harga uang yang disimpan
tersebut.
Pasar penjual terjadi jika penjual memiliki kekuatan tawar- menawar yang
lebih kuat. Pembelilah yang aktif mencari penjual. Sedangkan dalam pasar pembeli,
penjuallah yang aktif mencari pembeli. Pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar
(bargaining power) yang lebih tinggi.
D. Strategi Bauran Pemasaran Retel
Bauran pemasaran harus diawali oleh identifikasi pasar sasaran sehingga
penentuan strategi bauran pemasaran ritel sesuai dengan pasar sasaran. Bauran ritel
(retail mix) adalah strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel, di mana
peritel dapat mengombinasikan variabel-variabel tersebut menjadi jalan alternatif
dalam upaya menarik konsumen. Variabel tersebut pada umumnya meliputi faktor-
faktor seperti variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan,
promosi dan tata ruang, desain toko, lokasi toko, dan pengelolaan barang dagangan.
Untuk membanguan sebuah strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan
menggunakan variable-variable bauran pemasaran (marketing Mix) terdiri dari:
1. Product (Produk)
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Menurut William
J. Stanton, dalam arti sempit, Produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata
yang berhubungan dalam bentuk yang bisa diidentifikasikan. Sedangkan secara
umum, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang
13
didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer dan pelayanan dari
pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang
dapat memuaskan keinginannya.11
Menurut Kotler, Produk memiliki arti yang luas yaitu segala sesuatu yang
ditawarkan, dimiliki, ipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya fisik, jasa, orang, tempat
organisasi dan gagasan.
Produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh
perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan. Konsumen akan
memberikan kesan yang baik terhadap toko apabila toko tersebut dapat
menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
2. Price (Harga)
Harga terkait dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari
keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu gambaran dan
pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko dapat memengaruhi cara
berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran ritel.
Harga merupakan alat bauran pamasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai sasaran pemasarannya, sehingga keputusan harga harus dikoordinasikan
dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program
pemasaran konsisten dan efektif.12
Dalam menetapkan harga, terdapat tiga macam
strategi harga yang pada umumnya digunakan sebagai dasar oleh para peritel
yaitu:13
a. Penetapan harga di bawah harga pasar
Penetapan harga di bawah harga pasar (pricing below the market) umumnya
dilakukan oleh peritel yang mempunyai biaya operasional yang lebih rendah
dan volume yang lebih tinggi.
b. Penetapan harga sesuai dengan harga pasar
Penetapan harga sesuai dengan harga pasar (pricing at the market) umumnya
dilakukan oleh peritel untuk memperlebar pasarnya dengan menawarkan
kepada konsumen mengenai kualitas produk yang baik, harga yang cukup, dan
pelayanan yang baik.
11
Muhammad Yusuf Salleh, Miah Said, Konsep dan Strategi Pemasaran,(Makasar: CV Sah Media, 2019), hal.148
12 Ibid.,hal.156
13 Mohammad Fakhruddin Mudzakkir, Arin Anjar Puspitosari Suharso, “BUKU AJAR MATA...hal.10
14
c. Penetapan harga di atas harga pasar
Penetapan harga di atas harga pasar (pricing above the market) biasanya
dijalankan oleh toko yang sudah mempunyai reputasi yang baik atau sudah
terkenal. Konsumen akan tetap membeli meskipun harganya di atas harga pasar
dan ini merupakan keuntungan bagi penjual.
3. Promotion (Promosi)
Promosi dalam sistem ekonomi syariah harus memperhatikan nilai- nilai
kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau sarana dan metode yang digunakan
harus sesuai dengan syariah.14
Promosi merupakan alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan pihak
peritel dengan konsumen untuk memberitahu, membujuk, dan mengingatkan
konsumen agar mau membeli produk yang dijual dari keuntungan dan manfaat
yang diperolehnya. Para peritel harus dapat mendukung dan memperkuat posisi
badan usahanya di pasar. Ada tiga macam alat promosi yang sering digunakan
oleh peritel, yaitu:
a. Iklan
Segala bentuk presentasi nonpersonal dan promosi dari barang-barang serta
pelayanan oleh sebuah sponsor tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai
media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, katalog, dan media lainnya.
b. Penjualan Langsung
Merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau
beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan
pembelian.
c. Promosi Penjualan
Merupakan aktivitas yang dapat merangsang konsumen untuk membeli yang
meliputi pemajangan, pameran, pertunjukan, dan demonstrasi. Bentuk promosi
penjualan, antara lain dengan pemberian sampel dan kupon hadiah.
4. Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu keinginan konsumen untuk dilayani, dan
pelayanan tersebut tentunya berhubungan dengan penjualan produk yang akan
dibeli konsumen, misalnya pemberian fasilitas alternatif pembayaran, pemasangan
perlengkapan, merubah model untuk pakaian dan sebagainya.
14
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: Grasindo,2007),hal.52
15
Pelayanan didefinisikan sebagai aktivitas, manfaat, kepuasan dari sesuatu yang
ditawarkan dalam penjualan. Para pengusaha harus dapat menyesuaikan jenis
layanan yang ditawarkan dengan unsur-unsur lainnya dalam bauran ritel.
Contohnya, toko yang menetapkan harga jual di atas harga pasar harus
memberikan pelayanan yang benar-benar sesuai dengan harga yang dibayar oleh
konsumen.
Adapun jenis-jenis pelayanan dalam bauran ritel antara lain:
a. Waktu pelayanan toko
b. Pengiriman barang,
c. Penanganan terhadap keluhan dari konsumen,
d. Penerimaan pesanan melalui telepon dan pos,
e. Penyediaan fasilitas parkir.
Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di atas dapat membedakan
pelayanan antara toko yang satu dengan yang lain, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin lengkap dan memuaskan pelayanan yang diberikan oleh
department store, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan tertarik
untuk memilih berbelanja di department store yang bersangkutan.
5. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor penentu dalam mendominasi pangsa pasar
yang diinginkan oleh perusahaan, karena penguasaan pasar dapat dicapai apabila
perusahaan mendapat kedudukan yang baik sehingga dapat menciptakan citra
perusahaan bagi para konsumennya. Secara spesifik, beberapa elemen penting
yang dapat lebih menonjolkan citra dari suatu toko yaitu berupa arsitektur yang
baik, desain eksterior dan interior yang menarik, sumber daya manusia yang
memadai, penyediaan barang yang baik, lambang dan logo, penempatan lokasi
toko dan nama toko yang dapat menarik perhatian. Nama toko berperan penting
karena sebagian besar dari elemen tersebut berkaitan dengan peritel
(pengelolanya) yang ditampilkan secara fisik.
Adapun faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, yaitu kestrategisan,
apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan dan bagaimana
arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas memengaruhi penempatan lokasi toko ritel
karena dapat menarik konsumen untuk mengunjungi toko tersebut, bahkan
berbelanja. Fasilitas fisik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Lokasi toko
16
Mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas paling penting, karena
penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.
b. Tata letak toko
Penataan toko yang dirancang dan dibuat setelah lokasi toko dipilih.
Semuanya ini bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan
bagi konsumen dalam berbelanja.
c. Desain toko
Desain dari sebuah toko dibagi ke dalam dua bagian:
1. Desain eksterior
Merupakan penampilan luar dari sebuah toko yang harus dapat
menarik konsumen untuk melakukan pembelian, meliputi: penempatan
pintu masuk, penerangan pada bagian luar toko, penempatan papan
reklame serta pengaturan jendela dan dinding.
2. Desain interior
Merupakan penampilan bagian di dalam suatu toko yang tidak kalah
pentingnya untuk menarik konsumen. Faktor-faktor desain interior ini
meliputi ketinggian langit-langit, penerangan dalam toko, warna, dan
temperatur dalam ruangan.
E. Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
BUMDes Mart Di Desa Bangunjaya
Dalam menarik konsumen BUMDes Mart Bangunjaya menerapkan indikator-
indikator yang terdapat pada bauran pemasaran yaitu : produk, harga, promosi,
pelayanan dan fasilitas fisik. Hal ini dilakukan oleh pengurus BUMDes Mart di desa
Bangunjaya untuk menarik konsumennya, diharapkan dengan penerapan strategi
pemasaran ini dapat meningkatkan pendapatan kedepannya.
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengurus BUMDes Mart
Bangunjaya dalam meningkatkan pendapatannya yaitu:
1. Produk
BUMDes Mart Bangunjaya ini menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari
dan juga menampung produk-produk dari UMKM dari desa Bangunjaya maupun
produk desa sekitar. Menurut bapak Sutikno selaku ketua/direktur BUMDes Mart
Bangunjaya, beliau lebih mengutamakan produk UMKM desa Bangunjaya dari
pada produk UMKM desa lainnya. Jika ada produk UMUM dari desa lain yang
sama dengan produk UMKM di desa Bangunjaya maka yang lebih di utamakan
17
adalah produk UMKM desa Bangunjaya, dan bila produk dari UMKM desa
lainnya yang tidak ada di BUMDes Mart maka akan diterima.
Selain kebutuhan sehari-hari dan produk UMKM, BUMDes Mart Bangunjaya
ini juga menjual berbagai jajanan modern seperti snack, es krim, minuman/soft
drink dengan berbagai merk, dan juga masih banyak produk lainnya. Dengan
banyak jenis produk yang di jual, juga kualitas yang dijaga menarik konsumen
untuk datang dan membeli kebutuhan maupun keinginan mereka.
2. Harga
Harga merupakan salah satu rangsangan pemasaran yang perlu diperhatikan
oleh BUMDEs Mart Bangunjaya, karena harga yang bisa dijangkau konsumen
akan menarik banyak konsumen dan pendapatan dari hasil penjualan juga akan
meningkat. Harga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk,
sehingga perlu perimbangan khusus untuk menentukan harga suatu produk. Dalam
pemasaran harus bisa menentukan harga yang tepat untuk konsumen.
Penentuan harga di BUMDes Mart Bangunjaya di pengaruhi oleh harga pokok
penjualan dan biaya lain-lain, sehingga dalam menentukan harga harus
menyeimbangkan antara harga pokok penjualan dan biaya lainnya agar tidak
terjadi kesalahan dalam penetapan harga jual produk.
Penetapan harga jual produk yang dibawah harga pasar akan merugikan pihak
BUMDes Mart karena dengan harga jual produk yang dibawah harga pasar ini
menyebabkan menurunnya keuntungan atau bahkan bisa terjadi kerugian seperti
tidak balik modal. Penetapan harga yang diatas harga pasar akan merugikan pihak
BUMDEes Mart dan konsumen karena dengan harga jual produk yang diatas
harga pasar/tinggi akan mengakibatkan konsumen merasa enggan berbelanja di
toko tersebut sehingga pendapatan/keuntungan BUMDes Mart juga akan
menurun.
Penetapan harga jual produk yang tinggi juga akan berdampak pada konsumen
yang menilai buruk toko atau dicap sebagai toko yang mahal. Jadi penetapan
harga yang terbaik adalah dengan penetapan harga yang sesuai dengan harga pasar
karena dengan menetapkan harga sesuai dengan harga pasar akan menarik banyak
konsumen yang datang untuk berbelanja sehingga meningkatkan
keuntungan/pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya.
3. Promosi
18
Promosi bertujuan untuk mengenalkan dan menyebarkan luaskan informasi
tentang BUMDes Mart Bangunjaya karena BUMDes Mart ini baru berdiri
sehingga masih banyak orang yang belum tahu apa itu BUMDes Mart dan dimana
tempatnya.
Sebaik apapun mutu sebuah produk, semenarik apapun bentuk rupanya atau
sebesar apapun manfaatnya, jika tidak ada orang yang mengetahui tentang
keberadaannya, maka mustahil produk tersebut dibeli. Menurut bapak Sutikno,
promosi yang digunakan oleh BUMDes Mart Bangunjaya ini yaitu menggunakan
media sosial seperti Facebook, Website/Situs Web, Instagram, tokopedia dan juga
promosi langsung (dari mulut ke mulut) dari konsumen/pembeli yang datang.
a. Promosi Dengan Media Sosial
BUMDes Mart dalam melakukan promosinya lebih mengutakan
produk UMKM, di media sosial dengan memosting foto-foto dan juga disertai
informasi tentang produknya. Dengan cara ini diharapkan konsumen/pembeli
akan mengetahui informasi tentang produk yang ada di BUMDes Mart dan
tertarik untuk datang dan membeli langsung ke toko karena di BUMDes Mart
belum melayani jual-beli secara online.
Mudahnya mengakses media sosial dikarenakan media sosial sudah
melekat pada kehidupan masyarakat sekarang ini. Konsumen/pembeli dapat
dengan mudah mendapatkan informasi dari media sosial. Jadi, dalam
melakukan promosi di media sosial sangatlah penting dan berpengaruh
terhadap jumlah konsumen/pembeli. Semakin banyak konsumen yang
membeli produk maka akan semakin meningkat pula keuntungan/pendapatan
BUMDes Mart.
b. Promosi Langsung Dari Mulut Ke Mulut (Word Of Mouth)
Selain menggungunakan media sosial, BUMDes Mart Bangunjaya juga
menggunakan promosi langsung dari mulut ke mulut yang merupakan
kegiatan promosi yang dilakukan oleh konsumen produk secara suka rela,
dimana mereka menceritakan pengalaman mengkonsumsi/menggunakan
suatu produk dan menyarankan kepada konsumen lain untuk
mengkonsumsi/menggunakan produk tersebut.
Promosi ini tidak membutuhkan biaya, konsumen/pembeli
melakukannya secara suka rela dikarenakan konsumen/pembeli merasa puas
terhadap produk yang dijual dan pelayanan yang ramah. Jadi dalam promosi
19
langsung ini kepuasan konsumen menjadi faktor yang sangat penting. Baik
kepuasan terhadap produk yang dijual maupun terhadap pelayanan toko dan
fasilitas yang ada. Jika konsumen merasa puas terhadap produk, pelayanan
dan fasilitas yang ada di toko maka konsumen tersebut akan menceritakan
pengalaman berbelanja yang nyaman kepada calon konsumen/pembeli yang
lainnya. Dari pengenalan dan penyebaran informasi ini akan mendatangkan
banyak konsumen ke BUMDes Mart sehingga penjulan produk meningkat
dan pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya juga akan mengalami
peningkatan.
4. Pelayanan
Komsumen/pelanggan selalu mempunyai keinginan untuk dilayani, dan
dengan pelayanan yang baik juga tentunya akan meningkatkan penjualan produk
sehinnga dengan banyak produk yang terjual juga akan berpengaruh pada
pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya.
Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di BUMDES Mart Bangunjaya
yaitu
a. BUMDes Mart bangunjaya buka setiap hari dari jam 07.30-21.00 WIB,
sehingga konsumen bisa datang setiap hari di jam tersebut.
b. Di BUMDes Mart banyak produk yang dijual sehingga konsumen bisa bebas
memilih produk yang diinginkan dan harganya pun tertera di produk jadi
konsumen bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangannya.
c. Di BUMDes Mart di sediakan tempat parkir yang luas sehingga nyaman
untuk konsumen yang memakai kendaraan motor/mobil.
d. Pelayanan kasir yang ramah terhadap konsumen/pembeli.
e. Di dalam BUMDes Mart tempatnya luas juga ada CCTV dan AC sehingga
konsumen/pembeli dapat berbelanja dengan nyaman tanpa berdesak-desakan.
5. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik mempunyai peran penting untuk memposisikan toko ritel dalam
benak konsumen. Di BUMDes Mart Bangunjaya fasilitas fisik sangat di
perhatiakan karena dengan fasilitas fisik yang baik akan meningkatkan
ketertarikan para konsumen/pembeli yang ditawarkan. Dengan banyaknya
konsumen/pembeli yang tertari untuk membeli produk juga akan meningkatkan
pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya.
Fasilitas fisik yang ada di BUMDes Mart Bangunjaya yaitu:
20
a. Lokasi BUMDes Mart
Lokasi sangat menentukan besar kecilnya penjualan produk dan pemasaran
produk. Lokasi berdirinya BUMDes Mart Bangunjaya ini terletak di pinggir
jalan raya yang menghubungkan desa Bangunjaya dan desa Gebang.
b. Tata Letak BUMDes Mart
BUMDes Mart berdiri di antara kios bakso dan soto menghadap ke timur
jalan raya, juga 100m dari BUMDes Mart terdapat PUKESMAS Bangunjaya
dan lapangan sepak bola. Letak BUMDes Mart ini sangat strategis karena
yang menjual produk kebutuhan sehari-hari di sekitar wilayah tersebut hanya
BUMDes Mart saja.
c. Desain Eksterior BUMDes Mart
Penampilan BUMDes Mart Bangunjaya dari luar sangat menarik dengan
pintu terbuat dari kaca sehingga produk yang dijual terlihat dari luar toko dan
juga ada tralisnya sehingga kalau malam hari akan aman dari pencurian. Area
parkir yang luas dan papan reklame yang di pasang rapi sehingga tidak
menggagung konsumen/pembeli.
d. Desain Interior BUMDes Mart
Penampilan didalam BUMDes Mart sangat rapi. Ketika memasuki toko terasa
sejuk karena dipasang 3 AC dan keamanannya terjamin karena terpasang 4
CCTV di setiap sudut toko. Tata letak rak-rak tersusun rapi berdasrkan jenis
dan merk produk yang dijual sehingga memudahkan konsumen untuk
memilih produk yang di inginkan.
Berikut adalah data pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya 3 bulan
terakhir:
Tabel 1.1
Data Pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya
Bulan Pendapatan
Agustus 2020 Rp.105.000.000
September 2020 Rp.107.000.000
Oktober 2020 Rp.110.000.000
Sumber: Wawanca dengan Bapak Sutikno selaku ketua BUMDes, Tanggal 21
Oktober 2020 di BUMDes Mart Bangunjaya.
21
Dari tabel diatas diketahui bahwa setiap bulannya pendapatan BUMDes Mart
Bangunjaya mengalami peningkatan. Pada bulan agustus tahun 2020, pendapatan
BUMDes Mart sebesar Rp105.000.000 dan mengalami peningkatan pada bulan
September tahun 2020 menjadi Rp107.000.000. kemudian pada bulan Oktober
2020 mengalami peningkatan sebesar Rp110.000.000.
Berdasarkan penerapan strategi pemasaran di BUMDes Mart ini mulai produk,
harga, promosi, pelayanan dan fasilitas fisik diharapkan akan mendatangkan
banyak konsumen yang berbelanja sehingga pendapatan BUMDes Mart
Bangunjaya juga akan meningkat.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian laporan praktik pengalaman lapangan di
BUMDes Mart Bangunjaya mengenai Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Peningkatan Pendapatan BUMDes Mart Di Desa Bangunjaya dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam upaya peningkatan pendapatan perlu
meningkatnkan/menarik banyak konsumen, karena semakin banyak konsumen yang
membeli produk juga akan meningkatkan pendapatan BUMDes Mart Bangunjaya.
Dalam meningkatkan dan menarik konsumen BUMDes Mart Bangunjaya menerapkan
indikator-indikator yang terdapat pada bauran pemasaran yaitu : produk, haraga,
promosi, pelayanan dan fasilitas fisik.
B. Saran
1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Diharapkan kedepannya pihak fakultas ekonomi dan bisnis islam lebih mampu
menyusun progam tentang praktik pengalaman lapangan dengan baik supaya
pelaksanaannya lebih terorganisir dan juga pemberian pembekalan kepada peserta
praktik pengalaman lapangan harus dilakukan secara maksimal dimaksimalkan
agar tercapai tujuan yang diharapkan.
2. Untuk Lembaga BUMDes Mart Bangunjaya
Diharapkan pihak BUMDes Mart lebih memaksimalkan penerapan strategi
pemasaran dan juga membuat inovasi-inovasi strategi agar bisa meningkatkan
jumlah konsumen/pembeli.
3. Untuk Mahasiswa
Diharap bagi Mahasiswa dengan adanya praktik pengalaman lapangan ini bisa
mengimplementasikan teori yang didapatkan di perkuliahan dengan
mempraktekan di dunia kerja.
23
DAFTAR PUSTAKA
Amrin,Abdullah.2007.Strategi Pemasaran Asuransi Syariah.Jakarta: Grasindo.
Assauri, Sofjan.2011.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Rajawali Pers.
Kartono,Salim.2007.5 Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market.Jakarta:Trans Media.
Kasmir.2011.kewirausahaan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Mudzakkir, Mohammad Fakhruddin, Arin Anjar Puspitosari Suharso.2015.BUKU AJAR
MATA KULIAH RETAILING. Malang: Universitas Kajuruhan Malang.
Rangkuti,Freddy.2006.ANALISIS SWOT:Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta: PT
Gramedia.
Salleh,Muhammad Yusuf, Miah Said.2019.Konsep dan Strategi Pemasaran,Makasar: CV
Sah Media.
Simamora,Bilson.2003.Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan
Profitabel.Jakarta: PT Gramedia.
Solihin,Ahmad Ilham.2010.Buku Pintar Bank Syariah.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Syafii,Antonio.2001.Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek.Jakarta: Gema Insani.
Sa’adah,Umi.Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani
Dalam Prespektik Ekonomi Islam.Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.2017.
Bangunjaya.2017-2020. Profil Desa Bangunjaya,
http://bangunjaya.tulungagungdaring.id/profil,diakses 25 Oktober 2020 pukul 20.00
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober Sampai tanggal 06 November Tahun 2020 bertempat di Lembaga
BUMDes Mart Bangunjaya telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Novita Sari
NIM : 12406173077
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
NO HARI/TANGGAL PUKUL KEGIATAN
1 Senin, 05 Oktober 2020 07.00 Mencoba menghubungi BUMDes dengan
cara whatsapp (WA) ke bapak Sutikno
selaku Pimpinan BUMDes Mart
Bangunjaya untuk meminta izin survey ke
lapangan.
2 Selasa, 06 Oktober 2020 14.00-
selesai
Datang ke lembaga tempat dilaksanakan
PPL untuk melakukan Observasi dan
wawancara seputar permasalahan yang ada
BUMDes Mart.
3 Rabu, 07 Oktober 2020 10.00-
selesai
Merumuskan permasalahan yang ada di
BUMDes Mart untuk pembuatan Judul
Laporan PPL
26
4 Kamis, 08 Oktober 2020 09.00-
selesai
Saya nyicil mengerjakan tugas resum
pendalaman materi yang di unggah di
youtube.
5 Jum’at, 09 Oktober 2020 09.00-
selesai
Melanjutkan mengerjakan tugas resum.
6 Sabtu, 10 Oktober 2020 09.00-
selesai
Menindaklanjuti hasil observasi
permasalahan yang ada di BUMDes Maer
untuk menentukan judul
7 Minggu, 11 Oktober 2020 09.00-
selesai
Konsultasi kepada DPL melaui whatsapp
mengenai judul laporan dan disetujui
8 Senin, 12 Oktober 2020 09.00-
selesai
Membuat pertanyaan mengenai profil Desa
Bangunjaya
9 Selasa, 13 Oktober 2020 10.00-
selesai
Membuat pertanyaan mengenai Profil
BUMDes Mart
10 Rabu, 14 Oktober 2020 10.00-
selesai
Menyusun daftar pertanyaan yang akan
digunakan untuk wawancara
11 Kamis,15 Oktober 2020 10.00-
selesai
Melanjutkan membuat dan menyusun daftar
pertanyaan.
12 Jum’at, 16 Oktober 2020 18.30-
selesai
Mencari referensi laporan ppl di internet
untuk di jadikan referensi laporan nanti dan
mengerjakan sebagian laporan dari ppl
berita acara.
13 Sabtu, 17 Oktober 2020 18.30-
selesai
Melanjutkan mengerjakan laporan PPL
seperti cover dan halaman pengesahan
14 Minggu,18 Oktober 2020 18.30-
selesai
Melanjutkan mengerjakan laporan PPL
seperti Kata pengantar
15 Senin, 19 Oktober 2020 07.00 Menghubungi pihak BUMDes untuk
27
melakukan wawancara
16 Selasa, 20 Oktober 2020 08.30 Menerima balasan dari pihak BUMDes dan
bersedia melakukan wawancara pada besok
harinya.
17 Rabu, 21 Oktober 2020 14.00-
selesai
Mengunjungi BUMDes untuk melakukan
observasi dan wawancara
18 Kamis, 22 Oktober 2020 18.30-
selesai
Mendengarkan dan Memahami hasil
rekaman dari wawancara kemarin dengan
pihak BUMDes
19 Jum’at, 23 Oktober 2020 18.30-
selesai
Mencatat poin-poin penting dari hasil
memahami rekaman wawancara sebelum
diketik di laptop
20 Sabtu, 24 Oktober 2020 19.00-
selesai
Membuat laporan BAB I pendahuluan
mengenai dasar pemikiran
21 Minggu, 25 Oktober 2020 10.00-
selesai
Melanjutkan membuat laporan BAB I
mengenai tujuan, dan waktu tempat
pelaksanaan
22 Senin, 26 Oktober 2020 10.00-
selesai
Membuat laporan BAB II mengenai
sejarah berdirinya BUMDes Mart
23 Selasa, 27 Oktober 2020 18.30-
selesai
Melanjutkan membuat laporan BAB II
mengenai profil desa dan profil BUMDes
Mart
24 Rabu, 28 Oktober 2020 10.00-
selesai
Melanjutkan membuat BAB II mengenai
visi-misi dari BUMDes
25 Kamis, 29 Oktober 2020 18.30-
selesai
Melanjutkan membuat BAB II mengenai
struktur organisasi dan keterangannya
26 Jum’at, 30 Oktober 2020 10.00- Mencari referensi jurnal di internet untuk
28
selesai mengerjakan BAB III
27 Sabtu, 31 Oktober 2020 18.30-
selesai
Melanjutkan mengerjakan BAB III
mengenai BUMDes Mart, dan pengertian
pendapatan dan pengertian pemasaran
28 Minggu, 01 November 2020 10.00-
selesai
Melanjutkan mengerjakan BAB III
mengenai strategi bauran pemasaran ritel
29 Senin, 02 November 2020 19.00-
selesai
Melanjutkan mengerjakan BAB III
mengenai implementasi strategi pemasaran
30 Selasa, 03 November 2020 10.00-
selesai
Membuat laporan BAB IV mengenai
kesimpulan dan saran
31 Rabu, 04 November 2020 18.30-
selesai
Membuat daftar pustaka dan mengedit dari
cover sampai BAB IV
32 Kamis, 05 November 2020 10.00-
selesai
Menyelesaikan laporan berita acara harian
33 Jum’at, 06 November 2020 14.00-
selesai
Pamitan kepada ketua/direktur dan seluruh
karyawan BUMDes dan berterimakasih
telah membantu mensukseskan PPL selama
serta memberikan kenang-kenangan dari
Mahasiswa PPL
Tulungagung, 06 November 2020
Novita Sari
NIM 12406173077
29
Lampiran 2
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Novita Sari
NIM : 12406173077
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Ahmad Syaichoni, M.Si
Tempat PPL : BUMDes Mart Bangunjaya
Judul Laporan : Implementasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya meningkatkan Pendapatan
Badan Usaha Milik Desa Mart Di Desa Bangunjaya
No. Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Konsultasi Judul Implementasi Strategi Pemasaran
Dalam Upaya meningkatkan
Pendapatan Badan Usaha Milik
Desa Mart Di Desa Bangunjaya
2 Konsultasi Judul Judul di ACC
Tulungagung, 06 November 2020
Ahmad Syaichoni, M.Si
NIP. 19910122201801002
30
Lampiran 3
FOTO KEGIATAN PPL