Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

9
LAPORAN PRAKTIKUM IX FISIOLOGI “SISTEM PERNAPASAN – TAHAN NAPAS” DISUSUN OLEH : FARMASI II D INTEN NOVITA SARI 1111102000087 AGENG HASNA FAUZIYAH 1111102000088 LELA LAELATU R 1111102000099 VINA FAUZIAH 1111102000100 AHMAD FAUZI 1111102000105 BERYL ZAHYIN 1111102000106 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Transcript of Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

Page 1: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

LAPORAN PRAKTIKUM IX FISIOLOGI

“SISTEM PERNAPASAN – TAHAN NAPAS”

DISUSUN OLEH :

FARMASI II D

INTEN NOVITA SARI 1111102000087

AGENG HASNA FAUZIYAH 1111102000088

LELA LAELATU R 1111102000099

VINA FAUZIAH 1111102000100

AHMAD FAUZI 1111102000105

BERYL ZAHYIN 1111102000106

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2012

Page 2: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

SISTEM PERNAPASAN-TAHAN NAPAS

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Memahami tercapainya breaking point pada waktu menahan nafas pada berbagai

kondisi pernapasan.

II. TUJUAN PERILAKU KHUSUS

a) Menyatakan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan nafas,

pada berbagai kondisi.

b) Menerangkan sebab terjadinya perbedaan lama menahan nafas pada kondisi.

III. LANDASAN TEORI

Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun tidak secara sadar.

Pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturan-pengaturan saat bernafasan,

misalnya pada saat latihan pernapasan dengan cara menarik nafas panjang, kemudian

menahannya beberapa saat, serta mengeluarkannya. Pernapasan secara tidak sadar, yaitu

pernapasan yang dilakukan tanpa perintah otak, misalnya pada saat kita tidur nyenyak pun lita

tetap bernafas.

Pada saat bernafas selalu terjadi 2 peristiwa, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan

ekspirasi (menghembuskan udara). Cepat lambatnya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya sebagai berikut : umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh. Kecepatan

pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernafas secara normal, ekspirasi akan

menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.

Inspirasi atau menarik nafas adalah proses aktif yang diselenggarakan kerja otot.

Kontraksi diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai kebawah, yaitu vertikal. Penaikan

iga-iga dan sternum, yang ditimbulkan kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada

Page 3: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

kedua sisi dan dari belakang kedepan. Paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk

mengisi ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara.

Otot interkostalis eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi

menjadi gerak sadar. Pada ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengenduran otot dan karena

paru-paru kempis kembali yang disebabkan sifat elastis paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses

pasif. Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah.

Otot leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah

belakang dan abdomen juga dibawa bergerak, dan alae nasi dapat kembang kempis

fungsi pernpasan adalah untuk mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh

dan untuk mentransf karbon dioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer.

Organ-organ respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan penting dalam

keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal

tekanan darah.

Pernapasan merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan

atau “pernapasan dalam” dan didalam paru-paru atau “pernapasan luar”. Udara di tarik ke

dalam paru-paru pada waktu mengeluarkan nafas. Udara masuk melalui jalan pernapasan.

Respirasi itu sendiri di kendalikan oleh 2 mekanisme saraf yang terpisah sistem volunter

yang berasal dari korteks serebral dan pengendalian pernapasan saat melakukan aktivitas seperti

berbicara dan makan,serta sistem involunter yang terletak dibagian medula dan batang otak

serta mengatur respirasi sesuai kebutuhan metabolik tubuh. Pernapasan pada orang yang

merokok akan lebih pendek dari pada orang yang sehat (tidak merokok). Bila oksigen didalam

darah tidak mencukupi, warna merahnya hilang dan menjadi kebiru-biruan, bibir, telinga,

lengan, dan kaki.

IV. ALAT DAN BAHAN :

1. Stopwatch / arloji

2. Beberapa kantong plastik

a) Berisi oksigen murni

b) Berisi karbondioksida 10%

Page 4: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

V. CARA KERJA

Tetapkan lamanya OP dapat menahan nafas (dalam detik) dengan cara

menghentikan pernapasan serta menutup mulut dan hidungnya sendiri, sehingga

tercapainya breaking point , pada berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam

daftar berikut ini. Beri istirahat 5 menit antara 2 percobaan :

1. pada akhir inspirasi

2. pada akhir ekspirasi

3. pada kahir inspirasi tunggal yang kuat

4. pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat

5. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah OP bernafas dalam dan cepat selama 1

menit

6. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi oksigen

7. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernafas dalam dan cepat selama 15

detik dengan 3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastik yang berisi oksigen

8. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik karbon dioksida 10%

9. pada kahir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2 menit

HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN WAKTU (menit)

1 Akhir inspirasi biasa 51

2 Akhir ekspirasi biasa 29

3 Akhir inspirasi tunggal yang kuat 54

4 Akhir ekspirasi tunggal yang kuat 25

5Akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah OP bernapas dalam dan

cepat selama 1 menit

20

6 Akhir inspirasi tunggal yang kuat dengan menghirup O2 55

7

Akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas dalam dan

cepat selama 15 detik dengan 3 kali pernapasan yang terakhir

dari kantong plastic yang berisi O2

48

8 Akhir inspirasi tunggal yang kuat dengan menghirup CO2 10% 22

9 Akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari di tempat 12

Page 5: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

selama 2 menit

Dari hasil percobaan di atas diketahui bahwa pada saat inspirasi biasa , waktu

yang diperlukan untuk tahan nafas lebih panjang dibandingkan dengan

ekspirasi biasa. Hal ini terjadi karena cadangan O2 di dalam paru-paru pasca

inspirasi lebih besar dibandingkan dengan pasca ekspirasi.

Pada saat inspirasi tunggal kuat, udara yang masuk ke dalam paru-paru lebih

banyak. Sehingga kapasitas paru-paru pun menjadi lebih maksimal dan

cadangan O2 di dalam paru-paru menjadi lebih besar. Akibatnya waktu yang

diperlukan untuk tahan nafas menjadi lebih lama. Tetapi pada akhir ekspirasi

kuat terjadi pengosongan paru-paru secara maksimal. Sehingga cadangan O2 di

dalam paru-paru menjadi lebih sedikit. Akibatnya waktu yang diperlukan

untuk tahan nafas menjadi lebih sedikit.

Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas dalam dan cepat

selama 1 menit, waktu yang diperlukan untuk tahan napas tidak terlalu lama.

Karena oksigen yang diperlukan oleh paru-paru lebih banyak pasca napas

dalam dan kuat.

Pada akhir inspirasi tunggal kuat dengan menghirup O2, waktu yang

diperlukan untuk tahan napas menjadi sangat panjang dan paling lama. Hal ini

terjadi karena kapasitas udara yang masuk lebih banyak dan gas yang dihirup

pada saat inspirasi adalah O2 murni.

Pada akhir inspirasi tunggal pasca nafas dalam dan cepat selama 15 detik dengan

menghirup O2, waktu yang diperlukan untuk tahan napas lebih lama bila

dibandingkan dengan inspirasi kuat pasca nafas dalam dan cepat selama 1 menit.

Hal ini terjadi karena pada perlakuan ini, gas yang dihirup adalah O2 murni.

Sehingga waktu tahan napas menjadi lebih lama bila dibandingkan dengan

perlakuan sebelumnya. Dan lamanya waktu bernapas dalam dan cepat pun

sangat berpengaruh. Semakin lama waktu bernapas cepat dan dalam, maka

semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan sehingga semakin pendek waktu

tahan napas.

Pada saat akhir inspirasi tunggal yang kuat dengan menghirup CO2 10%, waktu

tahan napas yang dihasilkan lebih sebentar dibandingkan dengan pernapasn

normal. Karena udara yang masuk dalam paru-paru bukan O2, melainkan CO2.

Page 6: Laporan Prak Fisio Tahan Nafas

Akibatnya, paru-paru membutuhkan gas O2 yang sangat banyak dan waktu

tahan napas pun menjadi lebih sebentar.

Pada saat akhir inspirasi kuat tunggal pasca lari di tempat selama 2 menit,

memiliki waktu breaking point yang sangat pendek. Di dalam paru-paru telah

terjadi penumpukan CO2 akibat dari kerja otot. Akibatnya terjadi pemendekan

breaking point pada akhir inspirasi tunggal.

KESIMPULAN

Lamanya sesorang dapat menahan napasnya pada waktu inspirasi maupun ekspirasi

berbeda-beda. Factor yag mempengaruhi perbedaan tersebut yaitu : aktifitas dan kadar

oksigen yang dihirup. Apabila seseorang yang telah melakukan aktifitas, maka waktu

tahan napasnya pun lebih pendek bila dibandingkan dengan yang tidak beraktifitas

terlebih dahulu. Sedangkan sesorang yang menghirup oksigen murni akan memiliki

waktu tahan napas yang paling lama bila dibandingkan dengan yang menghirup gas

oksigen biasa.

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn .2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Sloane, Ethel .2003.Anatomi Dan Fisiologi. Jakarta: EGC.

Jan Tambayong. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC.