Laporan PPL 2 Zainal Abidin (5301410059)
-
Upload
zainal-abidin -
Category
Documents
-
view
108 -
download
8
Transcript of Laporan PPL 2 Zainal Abidin (5301410059)
i
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMK MUHAMMADIYAH 02 BOJA
Disusun oleh:
Nama : Zainal Abidin
NIM : 5301410059
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro, S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES dan
disahkan pada:.
Hari :
Tanggal :
Disahkan oleh:
Dosen Koordinator Kepala Sekolah
Drs. Slamet Seno Adi, M.Pd., M.T Wiji Ahmanto, S.Pd.
NIP. 19581218 198503 1 004 NBM. 580504
Ketua Pusat Pengembangan PPL Unnes
Drs. Masugino, M. Pd
NIP. 195207211980121001
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Muhammadiyah 02 Boja.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Drs. Masugino, M.Pd, selaku kepala UPT PPL UNNES
3. Drs. Slamet Seno Adi, M.Pd, M.T selaku Dosen koordinator PPL dan
sekaligus Dosen Pembimbing.
4. Wiji Ahmanto, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 02 Boja.
5. Kusran Sidiq, S.Pd, selaku Guru Pamong.
6. Agung Prakoso, Shulchan Asy’ari, dan M.Irfan selaku guru Teknik Audio
Video.
7. Imam Sukar, S.Pd, selaku koordinator Guru Pamong
8. Semua karyawan SMK Muhammadiyah 02 Boja yang tidak mampu penulis
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam kegiatan di
sekolah.
9. Siswa SMK Muhammadiyah 02 Boja yang telah bekerja sama dengan baik
selama pengajaran.
10. Teman-teman PPL yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis serta semua pihak yang telah membantu penulis.
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Oktober 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 1
C. Manfaat PPL ....................................................................................... 2
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan .......................................... 4
B. Dasar Pelaksanaan ............................................................................... 4
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit ........................................................ 6
D. Persyaratan dan Tempat ...................................................................... 6
BAB III : PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat .............................................................................. 8
B. Tahapan Kegiatan ................................................................................ 8
C. Materi Kegiatan ................................................................................... 9
D. Proses Pembimbingan ......................................................................... 10
E. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat ...................................... 10
BAB III : PENUTUP
REFLEKSI DIRI ........................................................................................................ 11
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Jadwal Mengajar
3. Agenda Mengajar
4. Silabus
5. Program Semester (Promes)
6. Program Tahunan (Prota)
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
8. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
9. Analisis Ulangan Harian
10. Prensensi Selama PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan merupakan sebuah bentuk pengajaran yang
dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia.
Disamping itu, pengembangan kepribadian setiap peserta didik yang
merupakan salah satu tujuan pendidikan yang perlu dilaksakan. Salah satu
langkah untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan suatu usaha
menciptakan dan meningkatkan pelayanan mutu pendidikan. Salah satu
cara yang ditempuh oleh perguruan tinggi yang menciptakan calon guru
adalah dengan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan pendidikan yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi program studi
kependidikan di Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan PPL di Universitas Negeri Semarang dilakukan dalam 2
tahap yaitu PPL I dan PPL II. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
II (PPL II) di SMK Muhammadiyah 02 Boja Tahun Pelajaran 2013/2014
merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I
(PPL I) yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Jadi kegiatan PPL II tidak
dapat lepas dari kegiatan PPL I, hanya saja pada PPL I lebih menekankan
pada observasi kondisi fisik sekolah dan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) secara global, sedangkan pada kegiatan PPL II lebih menekankan
pada praktik mengajar atau dapat dikatakan praktikan sudah berdiri
sebagai calon guru di kelas. Dengan demikian, setelah melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II), praktikan dinilai sudah siap
untuk mengajar karena mereka sudah memperoleh bekal pengalaman dan
ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
B. Tujuan
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang nomor 14
Tahun 2012 pasal 4, Program PPL bertujuan untuk membentuk mahasiswa
2
2
praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesioanl sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
A. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Dengan melaksanakan PPL diharapkan dapat memberikan manfaat
terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa praktikan,
sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Mengetahui keadaan lingkungan sekolah sehingga memudahkan
praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL II
b. Memperoleh wawasan tentang pembuatan perangkat pembelajaran
seperti prota, promes, RPP yang dibimbing oleh guru pamong
masing-masing
c. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang
diperoleh selama kuliah perkuliahan ditempat PPL
d. Dapat mempraktikan ilmu yang diperolehnya selama di bangku
kuliah melalui proses pembelajaran di dalam kelas yang dibimbing
oleh guru pamong
2. Bagi sekolah latihan
a. Meningkatkan kualitas pendidik dan menambah keprofesionalan
guru
b. Sekolah dapat memperoleh informasi secara langsung berkaitan
dengan sistem pendidikan atau pedoman kurikulum yang baru
c. Sekolah dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu
kemajuan dan kesempurnaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah latihan
3. Bagi Perguruan Tinggi (UNNES)
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan penelitian
3
3
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan
sekolah terkait
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL II,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolan proses pembelajaran
dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler
yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam bangku perkuliahan sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berfungsi memberikan bekal
kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi paedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
PPL sebagai salah satu bentuk praktik pengajaran dilaksanakan dalam 2
tahap yaitu :
1. PPL 1 yang dilaksanakan pada semester VII dengan materi berupa
observasi dan orientasi yang berkaitan dengan fisik sekolah, keadaan
lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sarana sekolah,
keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, tata tertib sekolah (baik untuk
siswa maupun untuk guru) dan pelaksanaannya, bidang pengelolaan
dan administrasi sekolah, struktur organisasi, jadwal kegiatan sekolah,
dan komponen-komponen sekolah yang lainnnya;
2. PPL 2 yang dilaksanakan setelah pelaksanaan PPL 1 selesai dan
dinyatakan lulus PPL 1. PPL 2 merupakan pelaksanaan dari pengajaran
terstruktur dan pembelajaran model serta pelaksanaan kegiatan
mengajar mandiri yang sebelumnya harus menyusun perangkat
pembelajaran.
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
a. Undang-undang:
5
1. No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4586);
a. Peraturan Pemerintah:
1. Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5205)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
2. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 No.41, Tambahan
Lembaran Negara RI No.4496);
b. Keputusan Presiden:
1. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP
Semarang;
2. Nomor 124/M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut
Keguruan dan ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan
Medan menjadi Universitas;
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Th
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang;
d. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:
1. Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan
Tinggi;
6
2. Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang pengangkatan Rektor
Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014;
3. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar;
e. Keputusan Rektor:
1. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di
Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang;
2. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
Universitas Negeri Semarang;
3. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit
Setiap mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri
Semarang (Unnes) wajib melaksanakan PPL, karena kegiatan ini
merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tenaga
kependidikan (berupa mata kuliah) berdasarkan kompetensi yang termasuk
di dalam struktur program kurikulum.
Adapun mahasiswa yang wajib mengikuti PPL ini meliputi
mahasiswa program S1, program Akta, dan program lainnya. Mata kuliah
ini mempunyai bobot kredit 6 SKS, dengan rincian PPL 1 sebanyak 2 SKS
dan PPL 2 sebanyak 4 SKS. Sedangkan 1 SKS setara dengan 4 x 1 jam (60
menit) x 18 = 72 jam.
D. Persyaratan dan Tempat
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
(khususnya program S1) agar dapat mengikuti PPL 2. Persyaratan
tersebut sebagai berikut.
1. Mahasiswa telah mengumpulkan minimal 110 SKS, termasuk di
dalamnya lulus mata kuliah: SBM I / SBM II / Daspro II,
dibuktikan dengan menunjukkan KHS kumulatif.
2. Telah lulus mengikuti PPL 1.
7
3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/Dosen Wali dan telah
mendaftarkan mata kuliah PPL 2 dalam KRS.
4. Mendaftarkan diri secara pribadi sebagai calon peserta PPL 2 pada
UPT PPL Unnes dengan:
a. menunjukkan KHS komulatif;
b. menunjukkan bukti pembayaran SPP;
c. menunjukkan bukti telah lulus PPL 1 (misalnya Sertifikat PPL
1 yang asli);
d. menunjukkan bukti pembayaran Buku Pedoman PPL;
e. mengisi formulir pendaftaran PPL 2; dan
f. menyerahkan dua (2) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm.
Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan
Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Tengah atau pimpinan lain yang
setara dan terkait dengan tempat latihan.
8
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini dilaksanakan pada tanggal
19 Agustus s.d. 19 Oktober 2013 di SMK Muhamadiyah 02 Boja dengan
alamat Jl. Raya Tampingan, Boja, Kab. Kendal, Telp/FAX (0294) 572863,
KP. 51381.
B. Tahapan Kegiatan
Selama kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 02 Boja tahapan
kegiatan yang dilaksanakan adalah:
Tahap-tahap kegiatan PPL 1 dan PPL 2 meliputi:
1. Kegiatan di kampus, meliputi:
a. Pembekalan PPL
Kegiatan pembekalan PPL di kampus dilaksanakan selama 3 hari yaitu
dari tanggal 22-24 Juli 2013.
b. Upacara Penerjunan
Upacara penerjunan dilaksanakan di depan gedung Rektorat Unnes
pada tanggal 29 Juli 2013 pukul 07.00 WIB sampai selesai.
2. Kegiatan Inti
a. Pengenalan lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMK Muhammadiyah 02 Boja
dilaksanakan pada PPL 1 yaitu tanggal 29 Juli - 31 Juli 2013. Dengan
demikian, data pengenalan lapangan tidak dilampirkan kembali karena
sudah dilampirkan pada laporan PPL 1.
b. Pengajaran terbimbing
Sebelum melaksanakan latihan mengajar, mahasiswa praktikan
melakukan pengajaran model, yaitu bentuk kegiatan pengajaran
dengan cara mengamati guru pamong mengajar di dalam kelas.
Selain itu, mahasiswa praktikan juga melakukan observasi di dalam
kelas. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa praktikan mempunyai
gambaran bagaimana cara mengkondisikan kelas praktik mengajar
9
dilaksanakan, karena mahasiswa praktikan selain dituntut agar mampu
menyampaiakan materi secara jelas, juga dituntut mampu mengelola
kelas dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
a. Pengajaran mandiri
Pengajaran mandiri dilakukan oleh praktikan di mana guru pamong
sudah tidak ikut mendampingi masuk ke kelas yang diajar. Tetapi
sebelumya semua perangkat pembelajaran sudah dikonsultasikan
kepada guru pamong, sehingga praktikan mendapatkan masukan serta
guru pamong dapat mengetahui sejauh mana materi telah disampaikan
oleh mahasiswa praktikan. Selama pengajaran mandiri dilaksanakan,
mahasiswa praktikan juga mempunyai tugas mengevaluasi secara
praktik dan memberi penilaian terhadap siswa.
b. Ujian Praktik Mengajar
Akhir dari praktik mengajar selama PPL adalah ujian. Ujian ini
dilaksanakan sesuai kesepakatan antara guru pamong dan dosen
pembimbing. Pelaksanaan ujian dilaksanakan hanya sekali yaitu pada
minggu-minggu terakhir sedangkan pengamatan dengan sistem
dualisme penilaian, artinya penilaian dilakukan oleh guru pamong dan
dosen pembimbing yang didasarkan pada Instrumen penilaian yang
terlampir pada format penilaian PPL.
c. Bimbingan penyusunan laporan
Dalam menyusun laporan, praktikan mendapat bimbingan dari
berbagai pihak yaitu guru pamong, dosen pembimbing, dosen
koordinator, dan pihak lain yang terkait sehingga laporan ini dapat
disusun tepat pada waktunya.
A. Materi Kegiatan
Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL,
antara lain materi tentang ke-PPL-an, aturan, pelaksanaan serta kegiatan
belajar mengajar dengan segala permasalahannya yang mungkin muncul
10
sedangkan materi yang lain diberikan oleh dosen koordinator, kepala sekolah,
serta guru-guru di sekolah latihan.
B. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan praktikan lakukan kepada dosen pembimbing dan guru
pamong berlangsung selama kegiatan PPL secara efektif dan efisien. Guru
pamong senantiasa memberikan saran terkait dengan pembelajaran yang
hendak praktikan lakukan.
C. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat
Selama kegiatan PPL II praktikan menemukan hal-hal yang mendukung
maupun yang menghambat pelaksanaan PPL.
1. Hal-hal yang mendukung
a. Guru pamong yang selalu membantu praktikan setiap kali praktikan
membutuhkan bimbingan dan arahan.
b. Guru pamong selalu melakukan koordinasi dan memberi motivasi
terhadap praktikan selama masa PPL 2 berlangsung.
c. Adanya koordinasi yang baik dari peserta didik selama proses PPL 2.
d. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa praktikan di SMK
Muhammadiyah 02 Boja sehingga memperlancar pelaksanaan program
PPL.
2. Hal-hal yang menghambat
a. Dosen pembimbing yang jarang datang sehingga praktikan sulit
menanyakan hal-hal yang belum ada format pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan.
b. Kurangnya tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi dari
guru.
c. Kurangnya pengalaman praktikan tentang proses pembelajaran
terutama dalam manajemen kelas yang sebenarnya sangat penting
dalam proses belajar mengajar.
11
REFLEKSI DIRI
Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) merupakan kegiatan kurikuler
sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dibangku
kuliah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan untuk memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran disekolah atau di tempat latihan lainnya.
Dalam kegiatan PPL 2, praktikan dapat mengaaktualisasi diri melalui
Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dilapangan khususnya pembelajaran pada
program kahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 02 Boja.
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.
Praktikan sangat terbantu dengan adanya bimbingan dan arahan dari guru
pamong yang telah membantu praktikan untuk membuat perangkat pembelajaran.
Banyak manfaat yang bisa diambil oleh praktikan selama melakukan kegiatan
observasi di SMK Muhammadiyah 02 Boja. Praktik Pengalaman Lapangan II
memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang penulis peroleh dari
kondisi lapangan sekolah latihan, baik kondisi fisik, maupun kondisi sosialnya.
Pada saat sekarang ini mahasiswa praktikan hanya memiliki bekal yang dari
kuliahnya sehingga sangat perlu untuk menambah bekal dari semua aspek dan
penambahan pengalaman.
Berikut merupakan beberapa kesimpulan dari praktikan mengenai hasil
observasi setelah melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Kerja II di SMK
Muhammadiyah 02 Boja :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Teknik Audio Video
Kekuatan dari mata pelajaran di program keahlian Teknik Audio Video
a. Pada program keahlian Teknik Audio Video merupakan salah satu
keahlian sangat kompeten dengan dunia kerja.
b. Alokasi waktu untuk praktik terhadap teori lebih banyak sehingga
peserta didik mempunyai banyak waktu dalam melakukan
eksperimen alat.
c. Di dalam program keahlian Teknik Audio Video pada kelas XI
terdapat kegiatan Prakerin yaitu pembelajaran di luar sekolah
berupa praktik di lapangan yang dapat membantu peserta didik
dalam mengenal seluk beluk dunia kerja dan dapat menerapkan
pengetahuan yang mereka pelajari selama pembelajaran di sekolah
untuk diterapkan di lapangan.
d. Tersedianya beberapa trainer alat yang membantu peserta didik
dalam memahami materi yang mereka pelajari.
e. Lab praktik Audio Video yang nyaman, sehingga menciptakan
suasana kelas yang kondusif
12
Kelemahan dari mata pelajaran di program Teknik Audio Video:
a. Jumlah peralatan dan komponen praktikum yang masih sedikit
pada salah satu kompetensi dasar sehingga dalam menggunakan
alat tersebut harus bergantian satu dengan yang lainnya.
b. Masih ada beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam menerima
materi.
c. Program keahlian TAV membutuhkan kesabaran dan ketelitian
yang tinggi, sehingga beberapa peserta didik merasa kewalahan
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah
SMK Muhammadiyah 02 Boja memperhatikan ketersediaan sarana
dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. Di sana terdapat
satu laboratorium Audio Video dengan alat yang cukup memadai. Di sana
terdapat beberapa media atau trainer untuk kegiatan pembelajaran. Ada
trainer televisi, trainer amplifier, trainer VCD maupun peralatan praktik
seperti, obeng, tang, palu, bor dan beberapa komponen maupun rangkaian
elektronika.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong mata pelajaran Teknik Audio Video di SMK
Muhammadiyah 02 Boja merupakan guru yang sabar dan mumpuni dalam
pelajaran Teknik Audio Video. Guru pamong menggunakan variasi dalam
metode pembelajaran. Guru pamong menggunakan metode pembelajaran
diskusi dan Tanya jawab sehingga proses belajar mengajar dirasa cukup
efektif. Guru pamong cenderung memberikan porsi praktik yang lebih
banya dibanding teori, sehingga siswa dapat mempraktikkan apa yang
diajarkan dengan dengan lebih maksimal.
Dosen pembimbing memberikan motivasi serta pengarahan kepada
praktikan yang membantu praktikan dalam melaksanakan berbagai
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I, sebelum praktikan terjun
langsung dalam proses belajar mengajar dalam kelas, akan tetapi masih
dalam kegiatan mengenal keadaan lingkungan sekolah yaitu di SMK
Muhammadiyah 02 Boja.
4. Kualitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di SMK Muhammadiyah 02 Boja
berlangsung dengan baik. Hubungan antara guru dengan siswa terjalin
dengan baik. Ada timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Namun masih ada beberapa kekurangan yaitu
kemampuan peserta didik dalam menerima materi dari guru yang masih
lemah. Untuk itu guru di SMK Muhammadiyah 02 Boja selalu memotivasi
para peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan telah menempuh 110 SKS dalam bangku perkuliahan
dan telah mengikuti Mata Kuliah Dasar Umum dan Mata Kuliah Dasar
13
Kependidikan sebagai modal dan syarat untuk melaksanakan Praktek
Pengalaman Kerja. Praktikan juga telah melakukan pelatihan mengajar
yang disebut microteching yang didampingi oleh dosen serta mendapat
penilaian dan pengarahan dari dosen tersebut. Hal ini menjadi modal dasar
atau bekal bagi praktikan, Meskipun telah mendapat bekal yang cukup
praktikan merasa masih harus belajar dan yang lebih penting adalah
bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dan didapatkan dari bekal
tersebut. Praktikan juga menyadari bahwa kerja sama dengan semua
komponen sangat diperlukan untuk memperlancar proses kegiatan
mengajar selama masa PPL.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Praktikan setelah Melaksanakan PPL
II
Praktikan memperoleh nilai tambah dalam pelaksanaan PPL II ini
yaitu ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang
baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi
sekolah dan kondisi lingkungan sekolah. Praktikan juga mendapatkan
pengetahuan bagaimana cara mengkondisikan dan manajemen kelas yang
baik serta memahami pola pikir peserta didik yang bervariasi satu sama
lain.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Universitas
Saran praktikan untuk SMK Muhammadiyah 02 Boja yaitu perlu
adanya optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk media
pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan
penambahan kegiatan yang bermanfaat bagi siswa agar bakat siswa dapat
tersalur dengan baik.
Saran bagi Universitas Negeri Semarang yaitu bidang UPT PPL
supaya selalu berusaha menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah
latihan dan meningkatkan mutu pembekalan mahasiswa pratikan supaya
bekal yang diberikan sewaktu pembekalan benar-benar sudah cukup
menjadi bekal dalam pelakasanaan Pratik Pengalaman Lapangan.
Demikian uraian refleksi diri praktikan, semoga apa yang telah
ditulis oleh praktikan dapat memberi masukan positif untuk semua pihak
yang berkaitan.
Boja, Oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong
Kusran Sidiq, S.Pd
NBM.
Praktikan
Zainal Abidin
NIM. 5301410059
Bulan Bulan
Hari Hari
Minggu 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29 Minggu 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
Senin 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30 Senin 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
Selasa 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24 Selasa 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
Rabu 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25 Rabu 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
Kamis 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 Kamis 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
Jum'at 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27 Jum'at 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
Sabtu 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 Sabtu 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
Bulan Bulan
Hari Hari
Minggu 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 30
Senin 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
Selasa 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
Rabu 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
Kamis 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
Jum'at 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 Jum'at 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
Sabtu 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
Bulan = Libur tes smt genap Tahun Pelajaran 2012 / 2013 = Perkiraan Ujian Nasional / Sekolah
Hari = Permulaan Tahun Pelajaran 2013/2014 = Libur Sebelum dan Sesudah Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Minggu 6 13 20 27 = Mos Kelas X Baru = Penyerahan Buku Rapot
Senin 7 14 21 28 = Rencana Ujian Tengah Semester = Libur Semester Boja, 24 Juni 2013
Selasa 1 8 15 22 29 = Libur Umum = Libur Akhir Tahun Kepala Sekolah
Rabu 2 9 16 23 30 = Perkiraan Ujian Ahir Sekolah = Mengikuti Upacara Hari Besar
Kamis 3 10 17 24 31 = Rencana Ujan Ahir Semester Nasional
Jum'at 4 11 18 25 = Libur hari tasyrik ( 27-29 Okt ) WIJI AHMANTO, S.Pd
Sabtu 5 12 19 26 = Try Out HE = Hari Efektif NBM. 580 504
C/1.0/0.4/ISO-Form
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA
NDS:4203020004 NIS : 400070 NSS : 322032407074
Alamat : Jl. Semarang KM. 1 Boja Kendal 51381 Telp./Fax.(0294) 572 863 e-mail:smkmuha [email protected],Website: www.smkmuhaboja.com
JULI 2014
Jlh Minggu : 5 HE : 28 Jlh Minggu : 4 HE : 24 Jlh Minggu : 4 HE : 14 Jlh Minggu : 5 HE : 17 Jlh Minggu : 4 HE : 20 Jlh Minggu : 4 HE : 0
JANUARI 2014 FEBRUARI 2014 MARET 2014 APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014
Jlh Minggu: 5 HE: 18 Jlh Minggu : 4 HE : 14 Jlh Minggu : 4 HE : 18 Jlh Minggu : 5 HE : 25 Jlh Minggu : 4 HE : 17 Jlh Minggu : 4 HE : 0
RENCANA KELENDER PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
JULI 2013 AGUSTUS 2013 SEPTEMBER 2013 OKTOBER 2013 NOPEMBER 2013 DESEMBER 2013
JADWAL MENGAJAR
NO. HARI JAM
KE-
KELAS RUANG KELAS
PRODUKTIF TEORI
1
SENIN
2
XI TAV
LAB TAV
3
4
5
6
7
8
9
10
2
SELASA
1
X TAV
LAB TAV
2
3
4
5
6
7
8
9
3
RABU
1
XI TAV
LAB TAV
2
3
4
5
6
7
8 X TAV Ruang 7
9 XII TAV Ruang 3
4
KAMIS
1
XII TAV
LAB TAV
2
3
4
5
6
7
8 XI TAV Ruang 5
9 X TAV Ruang 6
5
JUM'AT
1
X TAV LAB TAV
2
3
4
5
6
7
8
9
6
SABTU
1
XII TAV LAB TAV
2
3
4
5
6
7
8
9
Boja, Oktober 2013
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Kusran Sidiq, S.Pd Achmad Buchori
NBM. 671221 NIM. 5301410066
AGENDA MENGAJAR
Nama : Zainal Abidin
NIM : 5301410059
Prodi : Pend. Teknik Elektro, S1
NO. Tanggal Materi Pokok Kelas
1
26 Agustus 2013
- Membuat layout atas dan layout
bawah pada power FM ronica
(produktif)
XI TAV
2
27 Agustus 2013
- Praktek cara-cara mengukur resistor
kemudian menghitung warna pada
resistor dan mengecek
menggunakan multi meter
X TAV
3 28 Agustus 2013
- Menjelaskan tentang IF (Intermediet
Frekuensi) Amplifier XI TAV
4
29 Agustus 2013
- Praktek (produktif) membuat
kelompok dan mengebond tv untuk
dianalisis
XII TAV
5
30 Agustus 2013
- Membaca warna resistor dan
mengukur resistor dengan
multimeter dan membuat laporan
X TAV
6 31 September
2013
- Mengidentifikasi TV dan
menjelaskan tentang rangkaiannya XII TAV
7
2 September 2013
- Tata letak, solder, dan mengecek
Tuner FM yang sudah jadi dan
menemukan troubelshooting
XI TAV
8
3 September 2013
- Mengevaluasi materi komponen
pasif dan aktif ( resistor dan
kondensator)
X TAV
9
4 September 2013
- Tata letak, solder, dan mengecek
Tuner FM yang sudah jadi dan
menemukan troubelshooting
- Komponen aktif
XI,X TAV
10
5 September 2013
- Menggambar dan mengidentifikasi
power supply pada bagian TV dan
komponennya
XII TAV
11
6 September 2013
- Perkenalan tentang PCB Wizard dan
membuat layout power supply
menggunakan PCB Wizard
X TAV
12 7 September 2013
- Membuat laporan analisis rangkaian
power supply Televisi XII TAV
13 9 September 2013
- Menganalisis rangkaian Radio dan
Tone control XI TAV
14 10 September
2013
- Membuat rangkaian power supply
dengan 4 dioda X TAV
15 11 September
2013
- Rangkaian tone control Ronica
- Menerangkan dan menjelaskan
tentang macam-macam dioda
XI,X TAV
16 12 September
2013
- Mengukur tegangan power supply
dan komponen-komponennya XII TAV
17 13 September
2013
- Meneruskan membuat rangkaian
layout power supply X TAV
18 14 September
2013
- Produktif (praktek TV mengukur
power supply) XII TAV
19 16 September
2013
- Membuat, troubleshooting Tone
control Ronica
XI TAV
20 17 September
2013
- Menyelesaikan pembuatan powers
supply dan membuat laporan
X TAV
21 18 September
2013
- Membuat, troubleshooting Tone
control Ronica
XI TAV
22 19 September
2013
- Identifikasi IC Vertical dan
komponen-komponennya
- Automatic Gain Control (AGC)
XII, XI TAV
23 20 September
2013
- Identifikasi dioda, transistor, dan
menentukan kaki B, C, E
XI TAV
24 21 September
2013
- Mengukur tegangan IC Vertical dan
kmponen-komponennya
XII TAV
Boja, Oktober 2013
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Kusran Sidiq, S.Pd Zainal Abidin
NBM. 671221 NIM 5301410059
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Alamat : Jl. Semarang KM. 1 Boja Kendal 51381 Telp./Fax.(0294) 572 863 e-mail:smkmuha [email protected]
NDS:4203020004 NIS : 400070 NSS : 322032407074
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA MATA PELAJARAN : MEMPERBAIKI RADIO PENERIMA KELAS / SEMESTER : XI / 1 STANDAR KOMPETENSI : MEMPERBAIKI RADIO PENERIMA KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO ALOKASI WAKTU : 48 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR NILAI KARAKTER MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU
SUMBER DAYA TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Menjelaskan jenis-jenis radio penerima
Diterangkan mengenai pengertian radio
Diterangkan mengenai modulasi
Diterangkan mengenai radio penerima straight dan superheterodyne
Diterangkan bagian-bagian radio penerima straight dan superheterodyne
Diterangkan mengenai radio penerima AM dan FM
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Modulasi Radio Radio penerima straight dan
superheterodyne Bagian-bagian radio Radio penerima AM dan FM
Definisi radio Menjelaskan radio penerima straight Menjelaskan radio penerima superheterodyne Menjelaskan bagian-bagian radio Menjelaskan radio penerima AM Menjelaskan radio penerima FM
Demontrasi
Tes Tertulis
Wawancara
Observasi/ Pengamatan
1 jp
User Manual Modul Internet
2. Menjelaskan prinsip kerja radio AM
Diterangkan mengenai amplitudo modulasi
Diterangkan tentang bagian-bagian radio AM
Diterangkan prinsip kerja radio AM
Diterangkan perbedaan radio AM dan FM
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Radio penerima AM
Menjelaskan mengenai amplitudo modulasi Menjelaskan tentang bagian-bagian radio AM Menjelaskan prinsip kerja radio AM Menjelaskan perbedaan radio AM dan FM .
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/ Pengamata
n
2 jp
User Manual Modul Internet
3. Menjelaskan prinsip kerja radio FM
Diterangkan mengenai frekuensi modulasi
Diterangkan tentang bagian-bagian radio FM
Diterangkan prinsip kerja radio FM
Diterangkan perbedaan
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Radio penerima FM Menjelaskan mengenai frekuensi modulasi Menjelaskan tentang bagian-bagian radio AM Menjelaskan prinsip kerja radio FM Menjelaskan perbedaan radio AM dan FM
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/ Pengamata
n
2 jp
User Manual Modul Internet
C/1.0/04/ISO-Form
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR NILAI KARAKTER MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU
SUMBER DAYA TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
radio AM dan FM Rasa Ingin Tahu
4. Mengoperasikan radio
Kebutuhan pengoperasian diidentifikasi sesuai dengan Prosedur baku pengoperasian yang berlaku pada buku User Manual, Prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Prosedur baku pengoperasian User manual Fungsi masing-masing tombol
Kecermatan dalam memahami langkah/ prosedur pengoperasian
Prosedur Baku Pengoperasian radio Tatalaksana pengoperasian peralatan
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/ Pengamatan
1 jp
2(4)
User Manual Modul Internet
5. Menala tuning dan penguat
Diterangkan menegenai cara menala tuning dan penguat
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Prosedur penalaan Teliti Kecermatan dalam penalaan
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/ Pengamata
n
2 jp
3(6)
4(16)
User Manual Modul Internet
6. Merawat radio Kebutuhan perawatan diidentifikasi sesuai dengan prosedur baku perawatan berlaku pada buku User Manual
Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Prosedur perawatan peralatan audio sesuai buku user manual
Kecermatan memahami prosedur perawatan Prosedur baku perawatan peralatan Audio
Video Melaksanakan perawatan peralatan
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/ Pengamata
n
2 jp
2(4)
2(8)
User Manual Modul Internet
7. Memperbaiki radio Mempersiapkan pekerjaan perbaikan/ reparasi
Mengamati gejala
kerusakan Mengalokasi kerusakan
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang radio
Sistim Radio AM, FM Kelengkapan peralatan kerja
pendukung sesuai dengan SOP
Tempat kerja yang bebas dari kemungkinan kecelakaan kerja
Pemahaman keselamatan kerja
Fungsi masing-masing tombol
pada radio radio Gejala kerusakan yang timbul
MenjelaskanSistim Radio AM, FM Meneliti dan Menyiapkan peralatan kerja
mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi sesuai dengan SOP
Menyiapkan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi sesuai dengan SOP
Menyiapkan tempat kerja yang bebas dari kemungkinan kecelakaan kerja
Menggunakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja secara benar serta dengan langkah pengamanan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan
Meneliti dan Mengamati gejala kerusakan melalui : Tombol power Tombol pengatur volume Tombol pencari gelombang AM/FM
Mengidentifikasi gejala kerusakan yang timbul Sistim Radio tape recorder Mengamati gejala kerusakan melalui :
Tombol power Tombol pengatur volume Tombol pencari gelombang AM/FM
Mengidentifikasi gejala kerusakan yang timbul
Demontrasi Tes Tertulis Wawancara Observasi/
Pengamatan
12(24)
16(64)
Modul Internet
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR NILAI KARAKTER MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU
SUMBER DAYA TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Melakukan analisa hasil
pengukuran Melakukan perbaikan/
Reparasi Menguji hasil perbaikan/
reparasi
kerusakan pd komponen kerusakan koneksitas pada
PCB atau kabel kerusakan pada bagian
mekanik kerusakan pada rangkaian,
blok rangkaian atau bagian mekaniknya
mencari kerusakan sesuai urutan pada prosedur buku manual.
mengamati tegangan, bentuk pulsa pada titik pengukuran
pengukuran sesuai buku service manual
jenis kerusakan pada radio
Teknik pergantian komponen yang rusak
Teknik membersihkan jalur dan konektor
Perbaikan dengan running
test tindakan korektif pada saat
pekerjaan running test Uji hasil perbaikan dengan
running test
Meneliti dan Mendiagnosa jenis kerusakan pada komponen, koneksitas pada PCB atau kabel, dan bagian mekanik
Mengalokasikan kerusakan pada rangkaian, blok rangkaian atau bagian mekaniknya
Melakukan pemeriksaan titik-titik pengukuran untuk dapat mencari kerusakan sesuai urutan pada prosedur buku manual.
Melakukan pengukuran dan mengamati tegangan, bentuk pulsa pada titik pengukuran yang sudah ditentukan.
Cermat dan teliti dalam mengukur Melakukan analisa hasil-hasil pengukuran
sesuai buku service manual Menetapkan jenis kerusakan secara benar Analisa hasil pengukuran kerusakan Menetapkan jenis kerusakan secara benar Mengerjakan pergantian komponen, repair/
penggantian bagian mekanik atau dengan perbaikan solder, adjustement/seting ulang.
Membersihkan jalur-jalur rangkaian, konektor-konektor atau bagian mekanik bila tidak perlu dilakukan penggantian komponen.
Menguji hasil perbaikan dengan running test untuk mengamati aktivasi kerja sistemnya.
Melakukan tindakan korektif pada saat pekerjaan running test tidak berjalan dalam kondisi normal
Pengujian hasil perbaikan Menguji hasil perbaikan dengan running test
untuk mengamati aktivasi kerja sistemnya.
Boja,2 Juli 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Pengampu Wiji Ajmanto S.Pd, Kusran S.Pd NBM:580504 NBM : 671221
Mata Pelajaran : Produktif
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Kelas : XI
Standar Kompetensi dan
S I 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. MEMPERBAIKI RADIO
PENERIMA 63
1.1 Menjelaskan jenis-jenis radio
penerima2
XX
1.2 Menjelaskan prinsip kerja radio AM 4X
X
1.3 Menjelaskan prinsip kerja radio FM 3X
X
1.4 Mengoperasikan radio 3 X X
1.5 Menala tuning dan penguat 9 X X X X
1.6 Merawat radio 6 X X X
1.7 Memperbaiki radio 36 X X X X X X
2. MEMPERBAIKI COMPACT
CASSETE RECORDER 27
2.1.Menjelaskan prinsip rekam magnit 1
2.2 Mendiskripsikan jenis-jenis cassette
dan kegunaan1
X X
2.3 Menjelaskan prinsip kerja compact
cassette recorder1
X
X
2.4 Mengoperasikan cassette recorder 5X X
2.5 Menginstall cassette recorder 9 X X
2.6 Merawat cassette recorder 1 X X X
2.7 Memperbaiki cassette recorder 9X
X X
3. MEMPERBAIKI CD PLAYER 27
IKU
T J
UL
I KE
5
LIB
UR
IDU
L F
ITR
I
U
T
S
S
M
T
G
A
S
A
L
HA
RI T
AS
TR
IK / ID
UL
AD
HA
IKU
T O
KT
OB
ER
KE
5
R
E
M
I
D
I
L
I
B
U
R
S
M
T
G
A
S
A
L
G
A
S
A
L
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA
IKU
T O
KT
OB
ER
KE
1
UA
S S
MT
GA
SA
L
Kompetensi DasarPembelajaran
L
I
B
U
R
S
E
M
E
S
T
E
R
G
E
N
A
P
Alamat : Jl. Semarang KM. 1 Boja Kendal 51381 Telp./Fax.(0294) 572 863 e-mail:smkmuha [email protected]
September
NDS:4203020004 NIS : 400070 NSS : 322032407074
SMT
Tempat
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
PROGRAM SEMESTER GASAL
Juli Agustus Oktober Nopember DesemberJlh
Jm
3.1 Menjelaskan media rekam CD 1 X X
3.2 Menyebutkan jenis-jenis CD 1 X X
3.3 Menjelaskan cara kerja CD player 1X
X
3.4 Mengoperasikan CD player 3 X X
3.5 Merawat CD player 3 X X X
3.6 Memperbaiki CD player 18 X X X
4. MEMAHAMI PRINSIP
PEMBUATAN MASTER 18
4.1 Menjelaskan fungsi mastering 1 X X
4.2 Menjelaskan perbedaan studio
pembuatan master dan rekaman
1 X X
4.3 Mengidentifikasi kebutuhan alat
untuk rekaman audio
9 X X
4.4 Memahami fungsi alat pendukung
perekaman suara
1 X X
4.5 Menjelaskan macam dan
penempatan mikropon pada instrumen
2 X X
4.6 Menjelaskan mekanisme perekaman
suara
4 X X
Boja, 2 juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru pengampu
Wiji Ahmanto, S.Pd. Kusran S
NBM:580504 NBM:671221
IKU
T J
UL
I KE
5
LIB
UR
IDU
L F
ITR
I
U
T
S
S
M
T
G
A
S
A
L
HA
RI T
AS
TR
IK / ID
UL
AD
HA
IKU
T O
KT
OB
ER
KE
5
R
E
M
I
D
I
L
I
B
U
R
S
M
T
G
A
S
A
L
G
A
S
A
L
IKU
T O
KT
OB
ER
KE
1
UA
S S
MT
GA
SA
L
L
I
B
U
R
S
E
M
E
S
T
E
R
G
E
N
A
P
e-mail:smkmuha [email protected]
NDS:4203020004 NIS : 400070 NSS : 322032407074
Kelas : XI
Total TM PS PI
1 064.KK.05 MEMPERBAIKI RADIO PENERIMA 63 Jam x 45 Menit
064.KK.05.1 Menjelaskan jenis-jenis radio penerima 2 Jam x 45 Menit 2
064.KK.05.2 Menjelaskan prinsip kerja radio AM 4 Jamx 45 Menit 4
064.KK.05.3 Menjelaskan prinsip kerja radio FM 3 Jamx 45 Menit 3
064.KK.05.4 Mengoperasikan radio 3 Jam x 45 Menit 1 1(2)
064.KK.05.5 Menala tuning dan penguat 9 Jam x 45 Menit 2 3,5(7) 4(16)
064.KK.05.6 Merawat radio 6 Jam x 45 Menit 2 2(4) 2(8)
064.KK.05.7 Memperbaiki radio 36 Jam x 45 Menit 18(36) 16(64)
14 49
2 XI / 3 064.KK.06 MEMPERBAIKI COMPACT CASSETE RECORDER 27 Jam x 45 Menit
054.KK.06.1 Menjelaskan prinsip rekam magnetic 1Jam x 45 Menit 1
054.KK.06.2 Mendiskripsikan jenis-jenis cassette dan kegunaan 1Jam x 45 Menit 1
054.KK.06.3 Menjelaskan prinsip kerja compact cassette recorder 1 Jam x 45 Menit 1
054.KK.06.4 Mengoperasikan cassette recorder 5 Jam x 45 Menit 1 2(4)
054.KK.06.5 Menginstall cassette recorder 9 Jam x 45 Menit 1 4(8)
054.KK.06.6 Merawat cassette recorder 1 Jam x 45 Menit 1 2(8)
054.KK.06.7 Memperbaiki cassette recorder 9 Jam x 45 Menit 4,5(9) 2(8)
6 21
3 XI / 3 064.KK.07 MEMPERBAIKI CD PLAYER 27 Jam x 45 Menit
064.KK.07.1 Menjelaskan media rekam CD 1Jam x 45 Menit 1
064.KK.07.2 Menyebutkan jenis-jenis CD 1Jam x 45 Menit 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJAAlamat : Jl. Semarang KM. 1 Boja Kendal 51381 Telp./Fax.(0294) 572 863
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Produktif
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
No KLS/ SMT Kode Standar Kompeten si/ Kompetensi dasarAlokasi waktu
064.KK.07.3 Menjelaskan cara kerja CD player 1 Jam x 45 Menit 1
064.KK.07.4 Mengoperasikan CD player 3 Jam x 45 Menit 1 1(2)
064.KK.07.5 Merawat CD player 3 Jam x 45 Menit 1 1(2) 2(8)
064.KK.07.6 Memperbaiki CD player 18 Jam x 45 Menit 9(18) 20(80)
5 22
4 XI / 3 064.KK.08 MEMAHAMI PRINSIP PEMBUATAN MASTER 18 Jam x 45 Menit
064.KK.08.1 Menjelaskan fungsi mastering 1Jam x 45 Menit 1
064.KK.08.2 Menjelaskan perbedaan studio pembuatan master dan rekaman 1Jam x 45 Menit 1
064.KK.08.3 Mengidentifikasi kebutuhan alat untuk rekaman audio 9 Jam x 45 Menit 4,5(9)
064.KK.08.4 Memahami fungsi alat pendukung perekaman suara 1 Jam x 45 Menit 1
064.KK.08.5 Menjelaskan macam dan penempatan mikropon pada instrumen 2 Jam x 45 Menit 2
064.KK.08.6 Menjelaskan mekanisme perekaman suara 4 Jam x 45 Menit 2 1(2)
7 11
135 32 103
5 XI / 4 064.KK.09 MEMBUAT REKAMAN AUDIO DI STUDIO 36 Jam x 45 Menit
064.KK.09.1 Menjelaskan proses duplikasi 1 Jam x 45 Menit 1
064.KK.09.2 Mengoperasikan peralatan rekam 27 Jam x 45 Menit 3 12(24)
064.KK.09.3 Merawat peralatan rekam 4 Jam x 45 Menit 2 1(2)
064.KK.09.4 Melacak gangguan kerja sistem 4 Jam x 45 Menit 2(4)
6 30
6 XI /4 064.KK.10 MEMPERSIAPKAN PEMBUATAN DOK VIDEO 27 Jam x 45 Menit
064.KK.10.1 Membuat skenario rancangan pengambilan gambar 9 Jam x 45 Menit 1 4(8)
064.KK.10.2 Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera 9 Jam x 45 Menit 1 4(8)
064.KK.10.3 Menjelaskan teknik pengambilan gambar 9 Jam x 45 Menit 1 4(8)
3 24
7 XI / 4 064.KK.11 MEMBUAT DOKUMENTASI VIDEO 63 Jam x 45 Menit
064.KK.11.1 Mengoperasikan kamera 18 Jam x 45 Menit 2 8(16)
064.KK.11.2 Menginstall kamera 1 Jam x 45 Menit 1
064.KK.11.3 Melakukan perekaman gambar 18 Jam x 45 Menit 9(18) 5(20)
064.KK.11.4 Melakukan editing gambar 18 Jam x 45 Menit 2 8(16) 6(24)
064.KK.11.5 Melakukan reproduksi hasil rekaman 5 Jam x 45 Menit 2,5(5) 2(8)
064.KK.11.6 Merawat kamera 3 Jam x 45 Menit 3
8 55
JUMLAH
8 XI / 4 064.KK.12 MELAKUKAN KONVERSI CASSETE KE CD 36 Jam x 45 Menit
064.KK.12.1 Menjelaskan prinsip konversi 3 Jam x 45 Menit 3
064.KK.12.2 Mengoperasikan peralatan konversi 27 Jam x 45 Menit 3 12(24)
064.KK.12.3 Merawat peralatan konversi 6 Jam x 45 Menit 2 2(4)
8 28
162 25 137 244
297
Boja , Oktober 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pengampu
Wiji Ahmanto, S.Pd. Kusran S, S.Pd.
NBM:580504 NBM:671221
JUMLAH
JUMLAH TOTAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
Nama sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja
Mata Pelajaran : Memperbaiki radio penerima
Kelas/ Semester : X/ gasal
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Standar Kompetensi : Memperbaiki radio penerima
Kompetensi Dasar : - Menjelaskan jenis-jenis radio penerima
- Menjelaskan prinsip kerja radio AM
- Menjelaskan prinsip kerja radio FM
Indikator : - Mendifinisikan pengertian radio penerima dan pemancar
- Mendefinisikan radio penerima straight dan
superheterodyne
- Mendefinisikan bagian-bagian radio penerima straight dan
superheterodyne
- Mendefinisikan mengenai radio penerima AM dan FM
- Mendefinisikan tentang bagian-bagian radio AM
- Mendefinisikan prinsip kerja radio AM
- Mendefinisikan tentang bagian-bagian radio FM
- Mendefinisikan prinsip kerja radio penerima AM dan FM
Alokasi Waktu : 36 x 45 menit ( 4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar , diharapkan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian radio penerima dan pemancar
2. Peserta didik dapat menjelaskan radio straight dan superheterodine
3. Peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian radio straight dan superheterodine
4. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan radio penerima AM dan FM
5. Peserta didik dapat menjelaskan bagian bagian radio penerima AM
6. Peserta didik dapat menjelaskan bagian bagian radio penerima FM
7. Peserta didik dapat menjelaskan diagram blok pesawat penerima AM dan FM
8. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja radio penerima AM dan FM
C/-/-/ISO-Form
B. Materi Pembelajaran
1) DASAR-DASAR PESAWAT PENERIMA AM/BAND MW
Semua sistem komunikasi, baik itu dari radio, televisi maupun yang lainnya
terdiri atas dua bagian dasar, yaitu pesawat pemancar dan pesawat penerima.
Pesawat pemancar berfungsi membangkitkan dan meradiasikan suatu informasi
melalui suatu gelombang elektromagnetik. Kecepatan gelombang elektromagnetik
sama dengan kecepatan cahaya yaitu sebesar 300.000 km/detik dan dinamakan
gelombang pembawa (carrier wave) informasi. Pesawat penerima menangkap
salah satu gelombang radio yang spesifik dari sejumlah gelombang yang ada di
udara pada saat itu dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang dapat
dimengerti.
Jenis pesawat penerima yang pertama kali ditemukan dikenal dengan sebutan
radio kristal. Penerima jenis ini hanya mampu menerima satu stasiun pemancar dan
dayanya pun sangat lemah. Radio penerima straight atau sering disebut radio
kristal adalah sebuah penerima pesawat radio yang rangkaiannya sangat sederhana,
yaitu cara penerimaan secara langsung ,artinya pesawat radio ini tidak dilengkapi
dengan penguat seperti yang ada pada radio superheterodyne ,Radio jenis ini tidak
ditemukan dipasaran karena merupakan radio eksperimen saja ,akan tetapi
merupakan cikal bakal dari radio sebelum ditemukannya radio super heterodyne.
Pesawat penerima radio, mulai berkembang setelah diketemukan tabung
hampa (vacum tube) yang selanjutnya dibuat pesawat penerima yang disebut radio
langsung (straight receiver). Straight Receiver ini mempunyai keuntungan dapat
ditala pada beberapa stasiun pemancar, hanya masih mempunyai kelemahan yaitu
harus mempunyai beberapa rangkaian penguat dan penala sesuai dengan frekuensi
stasiun yang ditala, demikian pula sistem pendeteksiannya.
Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu pesawat penerima
super heterodyne, dapat dipergunakan baik dalam sistem penerima radio maupun
televisi.
Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya sebagai berikut:
a) Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena,
diseleksi oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang
kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari
osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.
b) Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih
dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah
(IF).
c) Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455
kHz.
d) Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala
divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi
menengah tersebut.
Pencampuran ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:
(1) Kekerasan hasil penguatan mempunyai harga yang lebih tinggi karena IF
mempunyai frekuensi yang lebih rendah dari RF.
(2) Amplifier IF dapat dirancang untuk suatu frekuensi yang spesifik, misalnya
455 kHz untuk setiap penerima radio AM.
(3) Hanya ada dua penala yaitu rangkaian penala RF dan osilator local. Sistem
super heterodyne mempunyai kelemahan, yaitu adanya efek frekuensi
bayangan. Walaupun IF sudah merupakan frekuensi selisih dari RF dari
osilator local, namun jumlah kedua frekuensi pun muncul pula.
Pesawat penerima radio yang dipelajari sekarang adalah suatu penerima dengan
sistem amplitudo modulasi (AM) yang mempunyai daerah frekuensi 520 kHz –
1630 kHz (577 – 184 meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium
wave band = MW).
Berikut adalah bagian radio penerima straight dan radio penerima heterodyne:
Gambar 1. Blok Diagram Radio Penerima Straight
1. Antena
Berfungsi untuk menerima dan menangkap gelombang radio yang dipancarkan
oleh berbagai stasiun pemancar.
2. Tuning atau Pemilih
Berfungsi untuk memilih salah satu dari sekian banyak gelombang Radio
Frekuensi yang telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi.
Bagian tuning ini sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen
utamanya adalah lilitan email (kawat tembaga) dan kondensator (L.C).
3. Detektor
Berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi (AF= audio frekuensi) dari sinyal
pembawanya (RF= radio frekuensi). Komponen utamanya adalah diode.
4. Penguat AF ( audio frekuensi)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal informasi yang telah dipisahkan oleh
bagian detector. Komponen utama pada bagian penguat AF adalah transistor
atau IC.
5. Alat suara
Berfungsi untuk mengubah sinyal informasi (AF) menjadi getaran suara yang
dapat didengar oleh telinga manusia.
6. Sumber Arus
Fungsi bagian sumber arus ini adalah untuk memberi tenaga agar radio dapat
bekerja.
Sistem penerima super heterodyne dapat digambarkan dengan blok diagram
sebagai berikut:
Antena
Gambar 2. Sistem Penerima Super Heterodyne
Penjelasan masing-masing bagian, sebagai berikut:
1. Antena berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik
menjadi isyarat listrik.
2. Penguat RF (Radio Frequency Amplifier) merupakan penguat sinyal listrik RF
yang dihasilkan oleh antenna.
3. Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi
dari sekian banyak pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.
4. Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian
digabungkan dengan frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi
antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada referensi lain yang menggunakan standar IF
470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan antara frekuensi oscilator
lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
5. Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frekuensi sinus konstan
tertala oleh sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor
RF AMP
IF AMP
DETEK
TOR
AUDIO
loudspeker
8
AVC
OSC
LOKAL
variabel Tuning. Besar frekuesi yang dihasilkan oleh osilator lokal ini selalu lebih
tinggi 455 kHz dari frekuensi RF yang diterima, yaitu: fo = (f + 455) Khz.
6. Penguat IF (Intermediate Frequency Amplifier), menguatkan sinyal
frekuensi antara yang merupakan output mixer 455Khz sehingga cukup kuat
diterima oleh detector.
7. Detector / demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan
setengah IF kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak
beda seperti halnya rangkaian penyearah setengah gelombang.
8. Penguat AF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frekuensi audio
sehingga sinyal audio dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.
9. Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik audio menjadi audio
akuistik.
2) SISTEM PESAWAT PENERIMA RADIO FM
PENGUAT RF: Penerima AM broadcast dapat bekerja cukup baik sekalipun tanpa
RF amplifier. Hal ini sulit dilakukan untuk sistem FM bekerja pada frekuensi yang
tinggi. Seperti diketahui sistem FM ada yang bekerja pada 1000 MHz (1GHz).
Dengan adanya penguat RF ini maka sistem FM dapat bekerja pada input sinyal
yang lebih rendah dari sistem AM atau SSB, sebab istem AM dan sistem SSB tidak
atau jarang menggunakan penguat RF karena mereka dapat menekan inherent
noise. Dengan kata lain sistem FM dapat bekerja dengan sensitivitas yang lebih
tinggi dari sistem AM dan sistem SSB. Sistem FM dapat menerima sinyal 1 µV atau
kurang jika dibandingkan dengan sistem AM dan SSB dengan minimum sinyal
input 30 uV. Tetapi bila ingin sinyal 1 uV diumpankan langsung ke mixer, inherent
noise yang tinggi yang dihasilkan oleh komponen aktif mixer akan merusak sinyal
input yang 1 uV tadi. Oleh sebab itu sangat penting untuk menguatkan sinyal 1 µV
itu sehingga menjadi 10-20 µV sebelum diberikan ke mixer. Itu sebabnya
dibutuhkan RF amplifier pada sistem FM.
Alasan yang ditemukan diatas sangat penting untuk diperhatikan untuk sistem FM
yang bekerja diatas 1GHz. Pada frekuensi tersebut, noise internal dari transistor
naik ketika gain diturunkan. Noise ini jauh lebih rendah bila digunakan dioda
sebagai mixer pasif dibandingkan transistor yang aktif.
Sesungguhnya, penggunaan RF amplifier menurunkan pengaruh frekuensi bayangan
dan menurunkan pengaruh efek radiasi lokal osilator ke antena yang mengakibatkan
di transmitnya interfrensi.
LIMITTER: Sebuah limitter adalah rangkaian yang mempunyai amplitudo output
yang konstant untuk semua input yang melebihi level tertentu. Dalam sistem
penerima FM ini dibutuhkan untuk menolak ampiltudo modulasi dan variasi
amplitodo yang tidak diingini, yang merupakan noise. Kedua hal itu menyebabkan
pengaruh yang tidak diingini pada loudspeaker. Di samping itu, fungsi limitter juga
mencakup AGC untuk ketika sinyal input menaik dari nilai atau levelnya dari yang
ditetapkan, untuk memberikan input yang konstant pada diskriminator. Secara ideal
dapat dinyatakan bahwa diskriminator harus idealnya tidak menanggapi perubahan
amplitudo tetapi hanya perubahan frekuensi.
Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan rangkaian limitter dengan transistor. Ingat
bahwa RC membatasi tegangan catu DC ke kolektor. Secepat input menaik,
terjadilah pemotongan puncak sinyal akibat terbatasnya tegangan kolektor karena
seperti diketahui, output transistor tidak akan dapat melampaui tegangan VCC.
Sedangkan rangkaian tangki pada bagian output ditala pada frekuensi tengah dari
sinyal untuk meningkatkan selektivitas, dan merubah sinyal input yang belum sinus
akibat pemotongan menjadi sinus.
DISCRIMINATOR: berfungsi memungut kembali informasi dari frekuensi tinggi
pembawanya. Discriminator dapat juga disebut detektor pada sistem AM. Dapat juga
di definisikan sebagai rangkaian yang merubah variasi frekuensi atau variasi fasa
menjadi variasi amplitudo.
DEEMPHASIS: adalah rangkaian yang dipasangkan setelah detektor yang
berfungsi mengembalikan frekuensi tinggi dari intelejen frekuensi (informasi)
kembali pada level amplitudo yang setara dengan frekuensi rendahnya. Seperti
diketahui, untuk menekan noise, pada pemancar dilakukan preemphasis dimana
level amplitudo frekuensi tinggi dari intelejen frekuensi dinaikkan.
AGC: (Automatic Gain Control) Seperti telah kita pelajari bahwa pada Pesawat
penerima AM kita temui adanya AGC. Kemudian pada FM Receiver yang
menggunakan rangkaian limitter dibutuhkan juga rangkaian AGC ini. Radio
penerima FM model lama juga dilengkapi dengan AFC (Automatic Frequency
Control). Rangkaian ini berfungsi mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini
dibutuhkan karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan
penyimpangan penerimaan frekuensi pembawa. Hal itu disebabkan saat itu belum
ditemukannya cara untuk membuat LC osilator yang bekerja pada daerah sekitar 100
MHz dengan frekuensi yang cukup stabil dan ekonomis. Mixer, osilator lokal dan
penguat IF pada dasarnya sama dengan yang telah didiskusikan pada AM. Hanya
harus dicatat bahwa pada sistem FM, frekuensi IF nya adalah 10, 7 MHz. Daerah
kerja Frekuensi FM sebesar 88 Mhz -108 Mhz.
BLOK DIAGRAM
Di bawah ini diperlihatkan blok diagram penerima radio FM.
Gambar 3. Diagram Blok Pesawat Penerima Radio FM
Perbedaan Antara Pesawat Penerima Radio AM Dan Pesawat Radio Penerima
FM
a. Pesawat Penerima Radio sistem AM adalah pesawat penerima radio dengan
penerimaan gelombang medium wave (MW). Band MW pada sistem AM yang
mempunyai daerah frekuensi 520khz-1630kHz dengan panjang gelombang 577
meter–184 meter. Pesawat penerima radio sistem AM atau band MW ini menerima
frekuensi sebesar 455 Khz frekuensi ini disebut Intermediate frekuensi (IF).
b. Pesawat Penerima Radio sistem FM adalah pesawat penerima radio dengan
frekuensi kerja lebih tinggi dari pesawat penerima AM. Pesawat penerima radio
sistem FM ini dengan frekuensi menengah (IF) sebesar 10,7 Mhz.
Perbedaan antara Sistem AM dengan Sistem FM antara lain:
a. Pada Sistem FM frekuensi kerja lebih tinggi
b. Membutuhkan limiter dan deempasis
c. Berbeda dalam demodulasi
d. Perbedaan methoda dalam mendapatkan AGC.
Alat/instrumen yang dibutuhkan untuk pekerjaan perbaikan/reparasi ada dua
bagian yaitu:
1. Alat yang digunakan sebagai pekerjaan mekanik.
2. Alat yang digunakan keperluan pekerjaan pengukuran (elektrik).
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
NO. Kegiatan Metode Keterangan
I. Kegiatan awal (apersepsi) (20 menit)
Ceramah
Mengkondisikan kelas, do'a, dan salam pembuka
Mengisi presensi peserta didik dan jurnal
pembelajaran
Memberikan morivasi kepada peserta didik
II. Kegiatan inti (500 menit)
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai radio
dan radio penerima Tanya-jawab Eksplorasi
Guru menerangkan tentang pengertian radio penerima
dan pemancar Ceramah Ceramah
Guru menerangkan defnisi radio penerima straight
dan superheterodyne serta perbedaannya Ceramah Ceramah
Guru menerangkan bagian-bagian radio penerima
straight dan superheterodyne Ceramah Ceramah
Guru meminta peserta didik untuk membuat
kelompok untuk mengamati bagian-bagian radio
straight dan superheterodyne
Praktik,
Diskusi Eksplorasi
Peserta didik mengamati bagian-bagian radio serta
komponen-komponen radio straight dan
superheterodyne lalu menggambar bagan dan
menjelaskan bagian-bagian tiap bagan yang diamati
Praktik,
Diskusi Elaborasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai materi
yang telah diajarkan Tanya-jawab Konfirmasi
Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan
materi hari ini Tanya-jawab Elaborasi
III Penutup (20 menit)
Guru memberi simpulan tentang materi yang telah
diajarkan Ceramah
Refleksi dan evaluasi
Pemberian tugas kepada peserta didik
Berdo'a untuk pulang
Pertemuan 3 dan 4
NO. Kegiatan Metode Keterangan
I. Kegiatan awal (apersepsi) (20 menit)
Ceramah
Mengkondisikan kelas, do'a, dan salam pembuka
Mengisi presensi peserta didik dan jurnal pembelajaran
Memberikan morivasi kepada peserta didik
II. Kegiatan inti (500 menit) Tanya-jawab Eksplorasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai radio
penerima AM dan radio penerima FM Ceramah Ceramah
Guru menerangkan tentang pengertian radio penerima
AM dan radio penerima FM Ceramah Ceramah
Guru menerangkan tentang bagian-bagian radio
penerima AM Ceramah Ceramah
Guru menerangkan prinsip kerja radio penerima AM Ceramah Ceramah
Guru menerangkan tentang bagian-bagian radio
penerima FM Ceramah Ceramah
Guru menerangkan tentang bagian-bagian radio
penerima FM Praktik, Diskusi Eksplorasi
Guru meminta peserta didik untuk membentuk
kelompok untuk melakukan pengamatan radio penerima
AM dan radio penerima FM dan mengidentifikasi
bagian-bagian dan komponen serta menjelaskan
masing-masing bagian Tanya-jawab Konfirmasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai materi
yang telah diajarkan Tanya-jawab Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan
materi hari ini
III
Penutup (20 menit)
Siswa mengembalikan alat dan bahan yang dipinjam
Ceramah
Guru memberi simpulan tentang materi yang telah
diajarkan
Refleksi dan evaluasi
Pemberian tugas kepada peserta didik
Berdo'a untuk pulang
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
4. Observasi
5. Demonstrasi
A. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Trainer radio AM dan FM
Proyektor
Komputer / laptop
White board
2. Sumber Belajar
Modul Teknik Audio ( Sri Waluyanti dkk ,2008 , DEPDIKNAS )
Digital dan Rangkaian ( Dedi Rusmandi ,1995,Pionerjaya, Bandung)
Modul Elektronika ( Raharja ,2005 , DEPDIKNAS )
Rangkaian Elektronika Dasar
User manual
E. Teknik Penilaian
1. Jenis penilaian
a. Teori (tertulis) : menyelesaikan so’al jenis pesawat radio penerima,AM , FM
b. Praktek uji kompetensi : membuat dan memperbaiki pesawat radio penerima
AM, FM
c. Tugas mandiri terstruktur
2. Teknik penilaian
- Laporan
- Tugas individu
- Presentasi
3. Bentuk penilaian
- uraian , uraian singkat
4. Pedoman penskoran
Sekor perolehan: Skor maksimal X 100
Boja , Agustus 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pengampu
Wiji Ahmanto, SPd. Zainal Abidin
NBM: 580 504
Lampiran – lampiran:
1. Rubrik Penilaian
NO Aspek yang dinilai Nilai Keterangan
1. a. Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat radio
penerima sistim AM dengan benar sesuai kunci jawaban .
b. Siswa menjelaskan pengertian pesawat radiopenerima
sistim tidak sempurna seperti yang diharapkan oleh kunci
jawaban.
c. Siswa tidak dapat menjelaskan bagian-bagian kamera
2
1
0
2. a. Siswa dapat menjelaskan fungsi dioda dengan benar
sesuai kunci jawaban
b. Siswa menjelaskan fungsi dioda tidak sempurna seperti
yang diharapkan oleh kunci jawaban
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
2
1
0
3. a. Siswa dapat menjelaskan perbedaan radio penerima AM
dan FM sesuai kunci jawaban
b. Siswa menjelaskan perbedaan radio penerima AM dan
FM tidak sempurna seperti yang diharapka kunci jawaban
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
2
1
0
4
5.
a. Siswa dapat menjelaskan fungsi limiter sistem FM
dengan benar sesuai kunci jawaban.
b. Siswa menjelaskan fungsi limiter system FM tidak
sempurna sesuai kunci jawaban .
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
a. Siswa dapat menjawab dengan benar sesuai dengan
kunci jawaban
b. Siswa dapat menjawab tidak sempurna
c. Siswa tidak dapat menjawab
2
1
0
2
2
0
Jumlah nilai maksimum 10
2. Soal Ulangan Harian
1. Apakah yang dimaksud Pesawat Radio sistem AM ?
2. Dioda detektor berfungsi sebagai pemisah antara sinyal pembawa dengan sinyal apa?
3. Apakah yang membedakan sistem AM terhadap sistem FM?
4. Berapakah daerah kerja frekuensi sistem FM?
5. Apakah fungi limitter pada sistem FM?
3. Kunci jawaban
1. Pesawat radio dengan frekuensi IF 455 KHz
2. Sebagai sinyal informasi
3. Frekuensi tinggi , membutuhkan limiter dan deempasis, berbeda dalam demodulasi
4. Bekerja pada frekuensi 88 MHz s/d 108 MHz
5. Menghasilkan output yang konstan
4. Tugas Mandiri Terstruktur
1. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem AM/band MW dengan dilengkapi
bentuk sinyal tiap-tiap bagian.
2. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem FM dan dilengkapi bentuk sinyal
setiap bagian.
Dikerjakan dalam waktu satu minggu
LAMPIRAN
Test formatif
Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, dan d, untuk pernyataan yang Anda anggap benar.
1. Pesawat Radio sistem AM adalah:
a. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 445Khz.
b.Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 455Khz.
c. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 465Khz.
d.Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 10,7Khz.
2. Selisih kedua Frekuensi yang diperoleh dari Mixer dan Oscilator merupakan frekuensi
menengah disebut:
a. frekuensi Intermediate frekuensi
b. frekuensi hasil pengurangan
c. frekuensi penala
d. frekuensi modulasi.
3. Panjang gelombang untuk frekuensi Pesawat Radio sistem AM adalah:
a. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 520 Khz - 1630 Khz
b. 488 meter - 194 meter dengan frekuensi 530 kHz - 1640 kHz
c. 588 meter - 198 meter dengan frekuensi 510 Khz - 1620 Khz
d. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 530 Khz - 1640 Khz.
4. Jika Pesawat penerima radio menerima frekuensi dari pemancar sebesar 1000kHz,
Frekuensi oscillator lokal lebih tinggi dari frekuensi RF, bila frekuensi IF 455kHz
maka frekuensi oscilator lokal:
a. 1455 Khz
b. 1460 Khz
c. 1475 Khz
d. 1555 Khz
5. Pada Soal No 4 Berlaku rumus untuk oscillator local adalah;
a. Fo = IF - RF
b. Fo = IF + RF
c. Ro = Fo + RF
d. Ro = IF – Fo
6. Suatu rangkaian yang dapat mengatur secara otomatis akibat turun naiknya sinyal
input yang diperoleh dari antena disebut.
a. Amplifier c. Filter
b. Dektektor d. AGC ( Automatic Gain Control )
7. Oscilator adalah suatu rangkaian yang dapat membangkitkan sinyal:
a. Sinyal AC dengan sumber tegangan DC
b. Sinyall AC dengan sumber tegangan AC
c. Sinyal DC dengan sumber tegangan DC
d. Sinyal DC dengan sumber tegangan AC
8. Rangkaian Penala dari sebuah pesawat radio AM/band MW terdiri dari tiga bagian
yaitu:
a. Oscilator, Mixer dan Tuner
b. Oscilator, IF dan MIxer
c. Oscilator, Mixer dan RF
d. RF, mixer dan IF
9. Dioda detektor berfungsi sebagai pemisah antara sinyal pembawa dengan sinyal:
a. Sinyal informasi
b. Sinyal Oscilator
c. Sinyal Intermediate frekuensi
d. Sinyal RF
10. Sinyal yang masuk ke penguat Audio adalah:
a. Sinyal suara yang diteruskan ke Loadspeaker
b. Sinyal suara yang diperoleh dari penguat IF
c. Sinyal suara yang diperkuat dari Mixer
d. Sinyal sinus mengandung audio
11. Yang membedakan sistem AM terhadap sistem FM adalah:
a. Frekuensi kerja lebih tinggi
b. Membutuhkan limitter dan deempasis
c. Berbeda dalam demodulasi
d. a,b dan c benar
12. Daerah kerja frekuensi sistem FM sebesar:
a. 77 Mhz s/d 107 Mhz
b. 87 Mhz s/d 107 Mhz
c. 88 Mhz s/d 108 Mhz
d. 89 Mhz s/d 108 Mhz
13. Untuk frekuensi menengah sistem radio FM adalah;
a. 88 Mhz
b. 10,7 Mhz
c. 88,7 Mhz
d. 108 Mhz
14. Penguat RF amplifier diperlukan pada sistem FM dalam hal ini diperlukan untuk;
a. Menguatkan sinyal dengan frekuensi yang tinggi
b. Sebagai pelengkap sistem FM
c. Mencegah terjadinya distorsi
d. Agar tidak terjadi cacat sinyal RF
15. Limitter pada sistem FM digunakan untuk:
a. Menghasilkan ouput yang konstan
b. Memotong sinyal yang tinggi
c. Menghitung sinyal yang datang dari Penguat IF
d. Mengurangi terjadinya distorsi
16. Obeng termasuk alat yang digunakan untuk pekerjaan perbaikan pesawat
elektronika/penerima Radio sebagai;
a. Pekerjaan mekanik
b. Membengkokan komponen
c. Memotong kaki komponen
d. Pemegang komponen sedang disolder
17. Tang kombinasi dalam pekerjaan perbaikan pesawat elektronika, dapat digunakan
sebagai:
a. Pemotong kaki komponen
b. Penjepit bok pesawat
c. Membuka baut
d. Membengkokan mata solder
18. Multitester/Multimeter dapat dipergunakan menentukan kerusakan komponen dalam;
a. Rangkaian dengan sumber tegangan
b. Rangkaian tanpa tegangan
c. Jalur PCB (printed circuit board)
d. a, b dan c benar
19. Oskiloskop suatu alat yang dapat digunakan melakukan pengukuran;
A. Tegangan dan sinyal
B. Frekuensi dan tegangan
C. Arus yang besar
D. a, b benar
20. Signal injektor digunakan untuk melacak bagian yang rusak dengan ouput signal
adalah:
a. Sinyal audio
b. Sinyal Sinus AC
c. Sinyal Sinus DC
d. Sinyal Sinus RF
Kunci Jawaban Test Formatif
1. b 2. a 3. a 4. a 5. b
6. d 7. a 8. c 9. a 10. a
11. d 12. c 13. b 14. a 15. a
16. a 17. a 18. d 10. c 20. a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
Nama sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja
Mata Pelajaran : Memperbaiki radio penerima
Kelas/ Semester : X/ gasal
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Standar Kompetensi : Memperbaiki radio penerima
Kompetensi Dasar : - Mengoperasikan Radio
- Menala Tuning dan Penguat
- Merawat Radio
- Memperbaiki Radio
Indikator : - Mampu mengoperasikan radio sesuai dengan Prosedur
baku pengoperasian yang berlaku pada buku User
Manual, Prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja
- Definisi penala/ tuning dan penguat
- Menjelaskan cara perawatan sesuai dengan prosedur baku
perawatan pada buku User Manual
- Menjelaskan persiapan pekerjaan melakukan perbaikan/
reparasi
- Menjelaskan bagaimana mengamati gejala kerusakan
- Menjelaskan bagaimana mengalokasi kerusakan
- Menjelaskan bagaimana melakukan analisa hasil
pengukuran
- Menjelaskan bagaimana melaksanakan perbaikan/
reparasi
- Menjelaskan bagaimana menguji hasil perbaikan/ reparasi
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan cara mengoperasikan radio
2. Peserta didik dapat menjelaskan cara menala tuning dan penguat
3. Peserta didik dapat menjelaskan .persiapan pekerjaan perbaikan/reparasi
4. Peserta didik dapat menjalaskan mengamati gejala kerusakan
5. Pesrta didik dapat menjelaskan mengalokasi kerusakan
6. Peserta didik dapat menjelaskan cara melakukan analisa hasil pengukuran
C/-/-/ISO-Form
7. Peserta didik dapat melakukan perbaikan/reparasi
8. Peserta didik dapat menguji hasil perbaikan/reparasi
9. Peserta diudik dapat membuat laporan perbaikan.
B. Materi Pembelajaran
Pesawat Radio Tape Recorder pada dasarnya komponen-komponen
elektronika yang di rangkai menjadi satu di atas papan yang di sebut papan rangkaian
tercetak/PRT atau printed circuit board (PCB).
Dalam perjalanan waktu komponen-komponen ini mengalami gangguan atau
kerusakan.
Rangkaian elektronika adalah suatu sistem yang terbagi-bagi, misal: pada penerima
radio ada bagian Penala, IF, Detektor,dan penguat audio karenanya dalam melacak
gangguan perlu penetapan alokasi pada bagian mana gangguan atau kerusakan
terjadi.Biasanya, prosedur pencarian kerusakan yang umum dilakukan dan juga
merupakan cara yang efisien adalah sebagai berikut:
1. Mengerti secara persis keadaan gangguan
Dalam banyak hal, anda harus mendengarkan secara rinci penjelasan dari
orang yang meminta tolong untuk mereparasi pesawatnya. Jadi anda harus
mendengarkan dengan seksama gangguan–gangguan macam apa saja yang tengah
terjadi pada pesawat bersangkutan. Kemudian untuk meyakinkan kaeadaan
gangguan tersebut, putarlah tombol–tombol pengatur yang ada pada pesawat.
2. Penyimpulan blok–blok yang rusak
Bila gejala gangguan telah diketahui secara pasti, buatlah suatu kesimpulan
sementara bahwa gangguan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada bagian
inti atau bagian itu dan sebagainya. Sebab seperti yang diketahui bahwa sebuah
pesawat terdiri dari beberapa blok sirkuit yang terangkum dalam satu sirkuit
lengkap. Sebuah pesawat radio transistor, ini pada konstruksinya terdiri dari bagian
penala, mixer dan detektor serta penguat akhir. Kalau gangguannya telah diketahui
maka dapat disimpulkan bahwa kerusakan mungkin terjadi pada bagian penala,
atau mixer atau penguatnya, dan lain sebagainya.
3. Membatasi daerah yang rusak
Meskipun daerah yang dicurigai telah ditemukan berdasarkan keadaan
gangguan, tetapi umumnya daerah tersebut memiliki konstruksi yang rumit,
sehingga yang harus diperiksa bukan hanya satu titik tertentu saja, tetapi dapat
dikatakan cukup luas. Misalnya, walaupun telah diperkirakan bahwa kerusakan
terjadi pada sirkuit bagian penguat, tapi pada sirkuit bagian penguat itupun terdiri
dari penguat awal dan penguat akhir. Karena itu bagian yang rusak akan lebih
mudah ditemukan dan diperiksa apabila daerah tersebut semakin dipersempit pada
waktu melakukan pemeriksaan. Banyak cara untuk dapat melakukan hal tersebut
salah satu contoh dapat melakukan seperti diagram dibawah:
Ini merupakan cara pembagian satu blok menjadi dua bagian dan
selidiki bagian mana yang rusak. Misalnya pada blok penguat dari sebuah radio
transistor. Periksa dulu pada bagian penguat depannya, kalau berfungsi normal
berarti kerusakan terjadi pada penguat akhir. Begitu juga dengan yang lain.
4. Mengalokasi kerusakan dengan metode pengukuran
Pengetesan tegangan ini dimaksudkan untuk mencari bagian komponen
yang rusak, terutama pada transistor–transistor dan IC berdasarkan tegangan yang
keluar dari elektroda–elektrodanya. Umumnya pengetesan tersebut
mempergunakan AVO meter (multimeter atau multitester) pada daerah
pengukuran DC. Normal atau tidaknya tegangan yang keluar dapat dimengerti
dengan membuat perbandingan antara besaran yang diukur dengan AVO meter
dengan diagram rangkaian yang ada. Dalam hal ini juga perlu diperhatikan bahwa
+V5V
1uF
1k 1k
1k
DC V
N
1uF
1k
NPN
+V5V
1uF
1k 1k
1k
DC~V
NO DATA
1uF
1k
NPN
pada beberapa bagian menunjukan harga yang berbeda sampai pada batas tertentu
yang disebabkan oleh adanya resistansi dalam AVO meter bersangkutan.
Langkah-langkah Mengukur tegangan yang harus dilakukan;
1. Hidupkan pesawat penerima radio dan datalah pemancar-pemancar yang ada
dilokasi daerah anda untuk mand MW!
2. Matikan pesawat penerima, kemudian sambungkan antena dengan ground
pesawat menggunakan kabel penghubung yang tersedia untuk menghindari
adanya sinyal yang masuk kedalam pesawat anda.
3. Hidupkan kembali pesawat penerima.
4. Mengukur tegangan, gunakan Multimeter untuk mengukur tegangan kaki-
kaki semua komponen aktip seperti transistor, catat hasil pengulkuran dan
buat tabel hasil pengukuran.
Dibawah ini contoh mencari kerusakan dengan cara pengukuran.
Gambar 22. Pengukuran tegangan pada komponen
Mengukur tahanan:
1. Matikan sumber dari pesawat penerima!
2. Gunakan multimeter untuk mengukur tahanan dari elemen (kaki) semua
penguat dan catat hasilnya pada lembar kerja!
3. Lepaskan jumper (penghubuing) antena dan ground, kemudian simpan
peralatan pada tempat semula, buat kesimpulan dari hasil pengamatan.
5. Mengalokasi kerusakan dengan melacak jalur rangkaian
Dalam menganalisis gangguan pesawat penerima radio, setelah diyakini bahwa
pesawat bekerja normal, maka dapat dilakukan metode mengusik rangkaian
sebagai langkah lanjut untuk melokalisasi gangguan pesawat tersebut. Metode ini
menggunakan alat test yang sangat sederhana, yaitu obeng logam yang diisolasi
pada sebagian batangnya. Metoda ini berlaku bagi pesawat yang bekerja pada
tegangan rendah dan arus rendah saja. Perlu diingat, janganlah metode ini
digunakan untuk pesawat yang dapat menimbulkan kejutan listrik.
Dengan menggunakan metode obeng yng disentuh dengan telunjuk pada satu titik
tertentu, akan diketahui lokasi gangguan yang terjadi pada pesawat penerima
radio. Prosedur percobaan ini dapat dilakukan secara berurutan, mulai
loudspeaker sampai ke depan rangkaian yaitu terminal antena. Bila obeng disentu
pada titik input rangkaian loudspeaker, akan didengar suatu bunyi tertentu yang
menyatakan bahwa loudspeaker bekerja secara normal.
Bila saat pengetesan loudspeaker tidak mengeluarkan suara maka rangkaian
dibelakang test poin tersebut mendapat gangguan.makin kedepan titik pengetesan
maka suara harus semakin kuat.khusus pengetesan loudspeaker, kalau tidak
berhasil dengan obeng maka gantilah pengetesan dengan multimeter.
Selanjutnya gambar 23 dapat diperhatikan contoh pengetesan jalur. Pengetesan
kondusi dilakukan untuk menguji atau untuk mengetahui bahwa mungkin terjadi
hubungan kawat yang terputus atau terjadinya hubungan singkat dalam rangkaian
dari komponen – komponen bersangkutan. Pengetesan ini juga dilakukan dengan
menggunakan multimeter pada posisi pengukuran resistansi. Tentu saja pada
waktu melakukan pengetesan resistansi /hubungan antar jalur pada papan
rangkaian tercetak, perlu diingat pesawat dalam keadaan mati.
OHMS
NO DATA
Gambar 23. Pengukuran jalur dengan AVO meter
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
4. Observasi
5. Demonstrasi
D. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 sampai 2
NO. Kegiatan Metode Keterangan
I. Kegiatan awal (apersepsi) (20 menit)
Ceramah
Mengkondisikan kelas, do'a, dan salam pembuka
Mengisi presensi peserta didik dan jurnal
pembelajaran
Memberikan morivasi kepada peserta didik
II. Kegiatan inti (500 menit)
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai
penala (tuner) dan penguat (amplifier) Tanya-jawab Eksplorasi
Guru menerangkan tentang cara kerja penala dan
penguat Ceramah Ceramah
Guru menerangkan bagaimana merawat radio Ceramah Ceramah
Guru menerangkan bagaimana memperbaiki
radio Ceramah Ceramah
Guru menerangkan bagaimana menyimpulkan
blok–blok yang rusak Ceramah, demo Ceramah
Guru menerangkan bagaimana membatasi daerah
yang rusak Ceramah, demo Ceramah
Guru menerangkan bagaimana mengalokasi
kerusakan dengan metode pengukuran Ceramah, demo Ceramah
Guru menerangkan bagaimana mengalokasi
kerusakan dengan melacak jalur rangkaian Ceramah, demo Ceramah
Peserta didik membuat kelompok untuk
melakukan pengamatan dan analisis kerusakan
pada radio penerima
Praktik, Diskusi Elaborasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai
materi yang telah diajarkan dan kesulitan yang
dialami Tanya-jawab Konfirmasi
Guru meminta peserta didik untuk
menyimpulkan materi hari ini Tanya-jawab Elaborasi
III Penutup (20 menit)
Guru memberi simpulan tentang materi yang
telah diajarkan
Ceramah
Refleksi dan evaluasi
Pemberian tugas kepada peserta didik
Berdo'a untuk pulang
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Trainer radio AM dan FM
Proyektor
Komputer / laptop
White board
Multimeter, solder, obeng, tang, signal injector, osciloskope.
2. Sumber Belajar
Modul Teknik Audio ( Sri Waluyanti dkk ,2008 , DEPDIKNAS )
Digital dan Rangkaian ( Dedi Rusmandi ,1995,Pionerjaya, Bandung)
Modul Elektronika ( Raharja ,2005 , DEPDIKNAS )
User manual
F. Teknik Penilaian
1. Jenis penilaian
a. Teori (tertulis):menyelesaikan so’al menala,memperbaiki radio , merawat
radio
b. Praktek uji kompetensi : memperbaiki dan membuat pesawat radio AM ,FM
c. Tugas mandiri terstruktur
2. Teknik penilaian
- Laporan
- Tugas individi
- Presntasi
3. Bentuk penilaian
- uraian , uraian singkat
4. Pedoman pensekoran
Sekor perolehan: Sekor maksimal X 100
Boja , Agustus 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pengampu
Wiji Ahmanto, SPd. Zainal Abidin
NBM: 580 504
Lampiran – lampiran:
1. Rubrik Penilaian
NO Aspek yang dinilai Nilai Keterangan
1 a. Siswa dapat menjelaskan pengertian penala dan penguat
b. Siswa dapat menjelaskan pengertian penala dan penguat
dengan tidak sempurna
c. Siswa tidak dapat menjelaskan bagian-bagian kamera
18-20
11-17
10
2. a.Siswa dapat menjelaskan bagaimana merawat radio
dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan bagaimana merawat radio
dengan dengan tidak sempurna
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
18-20
11-17
10
3. a. Siswa dapat menjelaskan bagaimana memperbaiki radio
dan menyimpulkan blok-blok yang rusak dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan bagaimana memperbaiki radio
dan menyimpulkan blok-blok yang rusak dengan tidak
sempurna
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
18-20
11-17
10
4
a.Siswa dapat menjelaskan dan mempraktikkan bagaimana
bagaimana mengalokasi kerusakan dengan metode
pengukuran dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan dan mempraktikkan
bagaimana bagaimana mengalokasi kerusakan dengan
metode pengukuran dengan tidak sempurna
18-20
11-17
5.
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
a.Siswa dapat menerangkan dan demo bagaimana
mengalokasi kerusakan dengan melacak jalur rangkaian
dengan benar
b. Siswa dapat menerangkan dan demo bagaimana
mengalokasi kerusakan dengan melacak jalur rangkaian
dengan tidak sempurna
c.Siswa tidak dapat menjawab
10
18-20
11-17
10
Jumlah nilai maksimum 100
3. Soal Ulangan Harian
1. Tang kombinasi dlm pekerjaan perbaikan pesawat elektronika dapat digunakan sbg ?
2. Multimeter dpt digunakan untuk mentukan kerusakan komponen dalam ?
3. Signal injector digunakan untuk melacak bagian yang rusak dengan output signal ?
4. Kemungkinan lain yang mengakibatkan tdk bekerjanya radio / tape adalah?
5. Jelaskan langkah-langkah untuk mengukur tahanan dengan multimeter ?
3. Kunci jawaban
1. Untuk memotong kaki komponen
2. - Rangkain dengan sumber tegangan
- Rangkaian tanpa tegangan
- jalur PCB
3. Signal sinus DC
4. - Sumber tegangan DC rusak
- Trafo rusak
- Dioda penyearah rusak
5. – Siapkan multimeter posisikan selector pada pengukuran ohm x 10 atau yang lain
- Perhatikan jarum multimeter sewaktu melakukan pengukuran
- Cocokkan hasil pengukuran dengan nilai pada badan tahanan/hambatan
4. Tugas Mandiri Terstruktur
Buatlah lay out tampak atas dan bawah rangkaian tuner FM dalam waktu dua minggu
LAMPIRAN
SOAL
1. Uraikan langkah-langkah untuk pengukuran komponen didalam rangkaian.
2. Uraikan langkah kerja dalam mengukur jalur PCB pada rangkaian.
3. Uraikan langkah kerja dalam mengukur transistor di luar rangkaian.
4. Uraikan langkah kerja dalam mengukur tahanan.
5. Apakah ada kaitan yang erat antara kemampuan (kompetensi) mengukur
komponen di luar rangkaian dengan kemampuan memperbaiki sebuah pesawat
radio? Jika ada jelaskan, jika tidak ada sebutkan alasannya.
Kunci Jawaban
1) Langkah-langkah pengukuran komponen:
1. Siapkan alat ukur dan fungsikan tombol slektor sesuai denganbagian yang akan
diukur.
2. Pastikan rangkaian tidak dalam mengalir arus.
3. Perhatikan perbandingan nilai hambatan terhadap beberapa kondisi pengukuran.
2) Langkah-langkah kerja dalam mengukur jalur PCB pada rangkaian:
a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran hambatan.
b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran.
3) Langkah-langkah dalam mengukur transistor du liar rangkaian:
a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran hambatan.
b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran
c. Pengukuran diperoleh dua kondisi nilai yaitu nilai maju dan nalai mundur,karena
transistor sesungguhnya komponen dioda.
4) Langkah kerja dalam mengukur tahanan:
a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran hambatan.
b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran
c. Cocokan hasil pengukuran dengan nilai terdapat pada pisik tahanan.
5) Ada, dengan kemampuan mengukur komponen maka kita cepat cepat menyimpulkan
bagian/komponen yang rusak.
Nama Sekolah : SMK MUH 2 BOJA
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas : XI
Tahun Pelajaran : 2011/2012
KKM MAPEL : 75 #REF!
Kompleksitas Daya Dukung Intake
1 MEMPERBAIKI RADIO PENERIMA 73
1.1 Menjelaskan jenis-jenis radio penerima 71
• Diterangkan mengenai pengertian radio 3 2 2 78
• Diterangkan mengenai modulasi 3 2 2 78
• Diterangkan mengenai radio penerima straight dan superheterodyne 2 2 2 67
• Diterangkan bagian-bagian radio penerima straight dan superheterodyne 2 2 2 67
• Diterangkan mengenai radio penerima AM dan FM 2 2 2 67
1.2 Menjelaskan prinsip kerja radio AM 72
• Diterangkan mengenai amplitudo modulasi 3 2 2 78
• Diterangkan tentang bagian-bagian radio AM 2 2 2 67
• Diterangkan prinsip kerja radio AM 3 2 2 78
• Diterangkan perbedaan radio AM dan FM 2 2 2 67
1.3 Menjelaskan prinsip kerja radio FM 72
• Diterangkan mengenai frekuensi modulasi 3 2 2 78
• Diterangkan tentang bagian-bagian radio FM 2 2 2 67
• Diterangkan prinsip kerja radio FM 2 2 2 67
• Diterangkan perbedaan radio AM dan FM 3 2 2 78
1.4 Mengoperasikan radio 78
• Kebutuhan pengoperasian diidentifikasi sesuai dengan Prosedur baku
pengoperasian yang berlaku pada buku User Manual, Prosedur Keselamatan
dan kesehatan kerja
3 2 2 78
1.5 Menala tuning dan penguat 67
• Diterangkan menegenai cara menala tuning dan penguat 2 2 2 67
1.6 Merawat radio 78
ANALISIS PENETAPAN KKM
NoStandar
Kompetensi
Standar ketuntasan Minimal
Nilai KKMKriteria PenerapanKompetensi Dasar dan INDIKATOR
Kompleksitas Daya Dukung Intake
NoStandar
Kompetensi
Standar ketuntasan Minimal
Nilai KKMKriteria PenerapanKompetensi Dasar dan INDIKATOR
• Kebutuhan perawatan diidentifikasi sesuai dengan prosedur baku perawatan
berlaku pada buku User Manual3 2 2 78
• Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja 3 2 2 78
1.7 Memperbaiki radio 70
• Mempersiapkan pekerjaan perbaikan/ reparasi 3 2 2 78
• Mengamati gejala kerusakan 3 2 2 78
• Mengalokasi kerusakan 2 2 2 67
• Melakukan analisa hasil pengukuran 2 2 2 67
• Melakukan perbaikan/ Reparasi 2 2 2 67
• Menguji hasil perbaikan/ reparasi 2 2 2 67
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Wiji Ahmanto, S.Pd. Kusran , S.Pd
NBM : 580 504
Boja, Oktober 2013
Guru Pengampu
NBM : 671221
Kelas/ Komp. Keahlian : XI. TAV Mata Pelajaran : Penerima Radio
Semester : Gasal Wali Kelas : Kusran Sidiq, S.Pd
ketuntasan
1 2 3 4 5
Bobot soal
Nama Peserta Didik
1 5390 ACHMAD SOFYAN 10 20 20 20 20 90 90 90% Ya
2 5391 ADITYA DANANG P. 5 20 20 20 20 85 85 85% Ya
3 5392 AGUS SEPTYATMOKO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
4 5393 AGUS SETIAWAN 5 10 20 20 20 75 75 75% Ya
5 5394 AHMAD AGUS MAULANA 5 20 15 20 20 80 80 80% Ya
6 5395 AHMAD FITRIANTO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
7 5396 AHMAD HASYIM ASYARI 20 15 20 20 15 90 90 90% Ya
8 5397 AJI EKO SAPUTRO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
9 5398 ALDIRA DWIMA KURNIAWAN 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
10 5399 ANANG MA'RUF 20 10 15 20 20 85 85 85% Ya
11 5401 ARGA SETYAWAN 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
12 5402 ARI SEPTIONO 20 10 15 20 20 85 85 85% Ya
13 5403 BACHTIAR DONI PRATAMA 20 20 15 20 20 95 95 95% Ya
14 5404 BAGUS KURNIAWAN S. 10 20 20 20 20 90 90 90% Ya
15 5405 DEDY WIDYANTO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
16 5406 DIDIK ADI MUSTOFA 20 0 20 20 20 80 80 80% Ya
17 5408 ERLIS EFENDI 5 10 20 20 20 75 75 75% Ya
18 5409 FADLI ROBBI 20 10 20 20 20 80 80 80% Ya
19 5410 FAJAR BUDI SANTOSO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
20 5411 IBRAHIM AHMAD AMIN 0 20 20 20 20 80 80 80% Ya
21 5412 INDRA PURNOMO 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
22 5413 JONI RAHMAT RIYANTO 5 10 20 20 20 75 75 75% Ya
23 5414 LATIF LUTFIL Q. 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
24 5416 M. SAIFUL JABAR 20 15 15 20 20 90 90 90% Ya
25 5417 M. YUYUN AJIANSYAH 0 20 15 20 20 75 75 75% Ya
26 5418 MEGA RIZKI RAHAYU 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
27 5419 MUCHAMAD YUSUF BM. 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
28 5420 MUHAMAT SOLEH 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
29 5421 MUHAMMAD FAIZIN 20 10 25 20 15 80 80 80% Ya
30 5422 MUHAMMAD FATHONI 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
31 5423 MUKHAMAT BAKHORODIN 0 20 20 20 20 80 80 80% Ya
32 5424 MUSTOFA 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
33 5425 NUKHMAN AZIZ 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
34 5426 PRASOJO FITRIYANTO 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
35 5427 PRASTIYO 0 20 20 20 20 80 80 80% Ya
36 5428 RIKI RIARDI 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
37 5429 ROKIM YULIANTO 5 10 20 20 20 75 75 75% Ya
38 5430 RONNY MUCHABIBI 15 20 15 20 20 90 90 90% Ya
39 5431 RUWAH SETIYONO 20 20 20 20 20 100 100 100% Ya
40 5432 WAHYU PRASTIYO 20 10 20 20 20 90 90 90% Ya
41 5433 YATEMAN 20 20 20 20 15 95 95 95% Ya
42 5434 YULI HERMAWAN 0 10 15 20 20 65 65 65% Tidak
15 14 19 20 20 87,2619 87,3
Boja, 2013
Guru Pengampu
Skor
%
ketercapai
anya/ tidak
RATA-RATA
ANALISIS ULANGAN HARIAN
SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NO No. Soal
No.
UrutNIPD
Jumlah
skor
peroleha
Skor yang diperoleh
Program/tahun : 2013
:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Wahyu Wiji Sayekti BSI V V V
2. Silvia Nor Farida BSI V V V
3. Muhammad R.R PBI V V V
4. Ryan Rahman H PBI V V V
5. Yoga Wika F PTM V V V
6. Riki Ginanjar W PTM V V V
7. Totok Saefudin PTM V V V
8. Muhammad A.K.H PTM V V V
9. Maulana Khairul A PTM V V V
10. Oki Rizky Rodina PTM V V V
11. Don Saefal Sarayar PTE V V V
12. Zainal Abidin PTE V V V
13. Achmad Buchori PTE V V V
14. Dedi Nurdiansyah PTE V V V
15. Retno Astuti H TJP V V V
16. Hanif Nurul H TJP V V V
17. Rosyana Pratiwi TJP V V V
18. Devis Maghfiroh TJP V V V
19. Citra Hari Putriana TJP V V V
20. Heni Ferawati TJP V V V
21. Dimas Artha PKLO V V V
22. Nur Khafidhin PKLO V V V
Boja, Juli 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ketua Kelompok Sekolah Latihan,
Wiji Ahmanto, S.Pd Dedi Nurdiansyah
NBM. 580 504 NIM. 5301410072
6301410055
NIM
5401410039
5401410133
5401410168
5401410170
5401410178
6301409147
5201410080
5301410041
5301410059
5301410066
5301410072
5401410023
2101410124
2101410125
5201410064
5201410074
Juli
KETERANGAN
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPL
SMK (STM) MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Sekolah latihan SMK (STM) Muhammadiyah 2 Boja
No. Nama Jurusan
2201410111
2201410146
5201410001
5201410032
5201410044
Program/tahun : 2013
:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Wahyu Wiji Sayekti BSI V V V V V V V V V V V V V
2. Silvia Nor Farida BSI V V V V V V V V V V V V V
3. Muhammad R.R PBI V V V V V V - V V V V V V
4. Ryan Rahman H PBI V V V V V V V V V V V V V
5. Yoga Wika F PTM V V V V V V V V V V V i V
6. Riki Ginanjar W PTM V V V V V V V V V V V V V
7. Totok Saefudin PTM V V V V V V V V V V V V V
8. Muhammad A.K.H PTM V V V V V V V V V V V V V
9. Maulana Khairul A PTM V V V V V - V V V V V V V
10. Oki Rizky Rodina PTM V V V V V V V V V V V V V
11. Don Saefal Sarayar PTE V V V V V V V V V V V V V
12. Zainal Abidin PTE V V V V V V V V V V V V V
13. Achmad Buchori PTE V V V V V V V V V V V V V
14. Dedi Nurdiansyah PTE V V V V V V V V V V V V V
15. Retno Astuti H TJP V V V V V V V V V V V V V
16. Hanif Nurul H TJP V V V V V V V V V V V V V
17. Rosyana Pratiwi TJP V V V V V V V V V V V V V
18. Devis Maghfiroh TJP V V V V V V V V V V V V V
19. Citra Hari Putriana TJP V V V V V V V V V V V V V
20. Heni Ferawati TJP S V V V V V V V V V V V V
21. Dimas Artha PKLO V V - V V V V V V V V V V
22. Nur Khafidhin PKLO V V V V V V V V V V V V V
Boja, Agustus 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ketua Kelompok Sekolah Latihan,
Wiji Ahmanto, S.Pd Dedi Nurdiansyah
NBM. 580 504 NIM. 5301410072
M
I
N
G
G
U
M
I
N
G
G
U
5401410170
5401410178
6301409147
6301410055
M
I
N
G
G
U
M
I
N
G
G
U5301410066
5301410072
5401410023
5401410039
5401410133
5401410168
5201410044
5201410064
5201410074
5201410080
5301410041
5301410059
2101410124
2101410125
2201410111
2201410146
5201410001
5201410032
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPL
SMK (STM) MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Sekolah latihan SMK (STM) Muhammadiyah 2 Boja
No. Nama NIM JurusanAgustus
KETERANGAN
Program/tahun : 2013
:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Wahyu Wiji Sayekti BSI V V V V V V V V i V V V V V V V V V V V V V V V V V
2. Silvia Nor Farida BSI V V V V V V V V i V V V V V V V V V V V V V V V V V
3. Muhammad R.R PBI V V V V V V V V V V V V V V i V V V V V V V V V V V
4. Ryan Rahman H PBI V V V V V V V V V V V V V V i V V V V V V V V V V V
5. Yoga Wika F PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
6. Riki Ginanjar W PTM V - V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
7. Totok Saefudin PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
8. Muhammad A.K.H PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
9. Maulana Khairul A PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
10. Oki Rizky Rodina PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
11. Don Saefal Sarayar PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V i V V V V
12. Zainal Abidin PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
13. Achmad Buchori PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
14. Dedi Nurdiansyah PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V V V i V i V V V V
15. Retno Astuti H TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V i V
16. Hanif Nurul H TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
17. Rosyana Pratiwi TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
18. Devis Maghfiroh TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
19. Citra Hari Putriana TJP V V V V V V V V V V V V V V V s V V V V V V V V V V
20. Heni Ferawati TJP V V V V V V V V V V V V V V s V V V V V V V V - V V
21. Dimas Artha PKLO V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
22. Nur Khafidhin PKLO V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Boja, September 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ketua Kelompok Sekolah Latihan,
Wiji Ahmanto, S.Pd Dedi Nurdiansyah
NBM. 580 504 NIM. 5301410072
M
I
N
G
G
U
M
I
N
G
G
U
M
I
N
G
G
U
5401410170
5401410178
6301409147
6301410055
M
I
N
G
G
U
M
I
N
G
G
U5301410066
5301410072
5401410023
5401410039
5401410133
5401410168
5201410044
5201410064
5201410074
5201410080
5301410041
5301410059
5201410032
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPL
SMK (STM) MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Sekolah latihan SMK (STM) Muhammadiyah 2 Boja
No. Nama NIM JurusanSeptember
KETERANGAN
2101410124
2101410125
2201410111
2201410146
5201410001
Program/tahun : 2013
:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Wahyu Wiji Sayekti BSI V V V V V V V V V V V V V V V V V
2. Silvia Nor Farida BSI V V V V V V V V V V V V V V V V V
3. Muhammad R.R PBI V V V V V V V V V V V V V V V V V
4. Ryan Rahman H PBI V V V V V V V V V V V V V V V V V
5. Yoga Wika F PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
6. Riki Ginanjar W PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
7. Totok Saefudin PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
8. Muhammad A.K.H PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
9. Maulana Khairul A PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
10. Oki Rizky Rodina PTM V V V V V V V V V V V V V V V V V
11. Don Saefal Sarayar PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V
12. Zainal Abidin PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V
13. Achmad Buchori PTE V V V V V V V V V V V V V V V V V
14. Dedi Nurdiansyah PTE i V V V V V i V V V V V V V V V V
15. Retno Astuti H TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
16. Hanif Nurul H TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
17. Rosyana Pratiwi TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
18. Devis Maghfiroh TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
19. Citra Hari Putriana TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
20. Heni Ferawati TJP V V V V V V V V V V V V V V V V V
21. Dimas Artha PKLO V V V V V V - V V V V V V V V V V
22. Nur Khafidhin PKLO V V V V V V V V V V V V V V V V V
Boja, Oktober 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ketua Kelompok Sekolah Latihan,
Wiji Ahmanto, S.Pd Dedi Nurdiansyah
NBM. 580 504 NIM. 5301410072
5401410170
5401410178
6301409147
6301410055
5301410066
5301410072
5401410023
5401410039
5401410133
5401410168
5301410059
2101410124
2101410125
2201410111
2201410146
5201410001
5201410032
5201410044
5201410064
5201410074
5201410080
5301410041
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPL
SMK (STM) MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Sekolah latihan SMK (STM) Muhammadiyah 2 Boja
No. Nama NIM JurusanOktober
KETERANGAN