i

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI(MANAJEMEN KUALITAS)

PADA PENGURUS OSIS SMA DAPENA 1 SURABAYA

Oleh:

Desak Nyoman Arista Retno Dewi

A

Dibiayai oleh Abdimas Grant Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

2011/2012

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pelatihan Monitoring dan Evaluasi

(Manajemen Kualitas) Pada Pengurus OSIS

SMA Dapena 1 Surabaya

2. Tim Peneliti/Pelaksana : Desak Nyoman Arista Retno Dewi, M.Psi

3. Alamat Ketua Peneliti : Fakultas Psikologi UKWMS

Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya

4. Telp/Fax. Ketua Peneliti : 031 5678478 pswt. 161

5. Alamat email Ketua Peneliti : desaknyomanaristard@yahoo.co.id

6. Lama Penelitian : + 6 bulan

Surabaya, 14 Agustus 2012

Menyetujui, Peneliti/Pelaksana

Dekan Fakultas Psikologi

Y.Yettie Wandansari, M.Si Desak Nyoman Arista RD, M.Psi

NIK. 711.98.0337 NIK. 711.09.0636

Mengetahui,

Ketua LPPM

Prof. Dr. Veronica L. Diptoadi, M.Sc

NIK. 121.74.0027

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat

dan rahmatnya pengabdian masyarakat “Pelatihan Monitoring dan Evaluasi

(Manajemen Kualitas) Pada Pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya” dapat

terlaksana dengan lancar. Pengabdian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

SMA Dapena 1 Surabaya mengenai penyusunan proses monitoring dan evaluasi

bagi organisasi sekolah (OSIS).

Pada kesempatan ini pula, peneliti hendak menyampaikan terimakasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini yaitu

kepada :

1. Pimpinan Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, Ibu Yettie

Wandansari, M.Si., Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi UKWMS dan Ibu

Yuni Apsari, M.Si., Psi selaku Sekretaris Fakultas Psikologi UKWMS,

terimakasih atas kesempatan dan dukungan untuk melakukan pengabdian

masyarakat.

2. Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Unika Widya Mandala Surabaya, Prof. Veronica L. Diptoadi, M.Sc, yang

mendorong terlaksananya pengabdian masyarakat. Terimakasih atas

dukungannya.

3. Para pimpinan SMA Dapena 1 Surabaya, Ibu Dra. Jacqueline Willemien

yang telah memberi ijin dan kesempatan untuk melakukan pengabdian.

Terimakasih dan sukses selalu.

iv

4. Pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya yang telah bersedia menjadi peerta

pelatihan dalam rangka pengabdian masyarakat ini. Terimakasih dan sukses

selalu.

5. Para asisten pengabdian masyarakat yaitu Sherwin (2008), Evi (2009), dan

Ricky (2009) terimakasih atas kerjasama dan kesediaannya dalam

membantu pelaksanaan pengabdian ini. Semoga pengalaman sebagai

asisten penelitian memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman baru

yang inspiratif.

6. Semua pihak yang telah mendukung, membantu dan memperlancar

pelaksanaan penelitian ini. Terimakasih.

Peneliti menyadari pelaksanaan pengabdian ini tidak lepas dari

kekurangan. Masih perlu banyak belajar untuk melaksanakan pengabdian dengan

benar sesuai dengan metode dan kaidah penelitian ilmiah. Untuk itu peneliti

mohon maaf kepada semua pihak jika sekiranya ada kekurangan atau kesalahan

dalam pelaksanaan pengabdian ini. Semoga laporan pengabdian ini bisa diterima

dan memberikan inspirasi kepada siapa saja yang memiliki ketertarikan dengan

pelatihan monitoring dan evaluasi sebagai upaya meningkatkan manajemen

kualitas organisasi. Terimakasih.

Peneliti,

Surabaya, Agustus 2012.

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul ................................................................................................ i

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii

Kata Pengantar .............................................................................................. iii

Daftar Isi ....................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................. vii

Daftar Gambar .............................................................................................. viii

Daftar Lampiran ............................................................................................ ix

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Fokus Pelaksanaan Abdimas ........................................................ 4

1.3. Tujuan Adbimas .......................................................................... 4

1.4. Manfaat Abdimas ........................................................................ 5

BAB II. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ........................................ 6

2.1. Kajian Literatur Seputar Konsep Dasar Manajemen Kualitas ......... 6

2.2. Kajian Literatur Seputar Konsep Monitoring dan Evaluasi ............ 8

BAB III. METODOLOGI KEGIATAN .........…...………………………......… 16

3.1. Sasaran Kegiatan ......................................................................... 16

3.2. Bentuk Kegiatan ......................................................................... 16

3.3. Indikator Keberhasilan ................................................................ 18

vi

BAB IV. LAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ABDIMAS ............... 19

4.1. Persiapan Pelaksanaan ................................................................. 19

4.2. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 19

4.3. Hasil dan Data Pelaksanaan Kegiatan ........................................... 21

4.4. Evaluasi Pelaksanaan ................................................................... 33

4.5. Kesimpulan dan Saran ................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 37

LAMPIRAN ................................................................................................... 38

vii

DAFTAR TABEL

4.1. Pertanyaan 1 ............................................................................ 21

4.2. Pertanyaan 2 .......................................................................... 23

4.3. Pertanyaan 3 .......................................................................... 24

4.4. Pertanyaan 4 .......................................................................... 26

4.5. Pertanyaan 5 .......................................................................... 28

4.6. Hasil lembar evaluasi .............................................................. 32

viii

DAFTAR GAMBAR

2.1. Gambar diagram langkah-langkah monitoring ...................... 14

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Angket Pretest dan Posttest ..................................................................... 38

Handout Materi ..................................................................................... 40

LK Pelatihan Monitoring dan Evaluasi ..................................................... 49

Foto Pelaksanaan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi .............................. 56

x

Desak Nyoman Arista Retno Dewi. (2012). Pelatihan Monitoring dan Evaluasi(Manajemen Kualitas) Pada Pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya.

ABSTRAKSI

Penelitian ini mengenai pemberian pemahaman mengenai pentingnya prosesmonitoring dan evaluasi terhadap program atau kegiatan yang telah disusunsebagai bagian dari manajemen kualitas. Pemahaman ini diberikan dalam bentukpelatihan dengan metode ceramah, dinamika kelompok, LK (lembar kerja), roleplay yang didasarkan pada materi perencanaan kualitas, penjaminan kualitas danpeningkatan kualitas. Pelatihan ini diberikan kepada pengurus organisasi siswaintra sekolah (OSIS) dengan harapan setiap program kegiatan yang disusundidasarkan pada manajemen kualitas melalui proses monitoring dan evaluasi.Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peningatan pemahaman padaminimal 50% anggota pengurus OSIS (peserta pelatihan), dan munculnya motivasiuntuk mengaplikasikan proses monitoring dan evaluasi sebagai bagian manajemenkualitas. Hasil pelatihan menunjukkan materi pelatihan monitoring dan evaluasimampu memberikan pemahaman baru pada peserta pelatihan mengenaipentingnya proses monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari manajemenkualitas. Dimana lebih dari 50% peserta pelatihan mengalami peningkatanpemahaman. Selain itu pelatihan monitoring dan evaluasi mampu memunculkanmotivasi pengurus OSIS untuk mengaplikasikan proses monitoring dan evaluasipada program kerja atau kegiatan OSIS.

Kata kunci: manajemen kualitas, monitoring dan evaluasi.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi siswa intra sekolah atau OSIS merupakan salah satu bentuk

organisasi yang bertujuan melatih kemampuan siswa dalam berorganisasi.

Kemampuan siswa yang bersifat hardskills dan softskills dilatih melalui

perencanaan sampai dengan pelaksanaan suatu program atau kegiatan kesiswaan.

Seperti organisasi lainnya, organisasi kesiswaan (OSIS) juga berorientasi pada

pemenuhan kebutuhan konsumen yaitu siswa, sekolah, dan masyarakat. Dalam

upayanya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kepuasan konsumen,

organisasi siswa berusaha menciptakan produk-produk yang berkualitas dengan

sejumlah keistimewaan melalui program-program pengembangan kemampuan

atau skills (hardskills dan softskills) siswa. Untuk dapat menciptakan produk-

produk yang berkualitas maka organisasi perlu ditunjang dengan sistem

manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan atau konsumen, yang

memastikan bahwa produk yang diciptakan benar-benar berkualitas sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

Manajemen kualitas merupakan suatu cara meningkatkan performasi secara

terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi

atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi dengan

menggunakan semua sumberdaya manusia dan modal yang tersedia (Gaspersz,

2001). Pada pelaksanaannya manajemen kualitas didukung dengan perencanaan

kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality control), dan perbaikan

2

atau peningkatan kualitas (quality improvement) yang melibatkan seluruh anggota

organisasi sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi.

Keberhasilan sebuah program dapat dilihat dari apa yang direncanakan

dengan apa yang dilakukan, apakah hasil yang diperoleh berkesesuaian dengan

hasil perencanaan yang dilakukan. Untuk dapat memperoleh implementasi

rencana yang sesuai dengan apa yang direncanakan harus disiapkan sebuah

indikator atau standar pencapaian yang akan dimonitor untuk memperoleh fakta,

data dan informasi tentang pelaksanaan program, apakah proses pelaksanaan

kegiatan dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Selanjutnya

temuan-temuan hasil monitoring adalah informasi untuk proses evaluasi sehingga

hasilnya apakah program yang ditetapkan dan dilaksanakan memperoleh hasil

yang berkesuaian atau tidak, untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk

perbaikan atau peningkatan kualitas. Hal ini menunjukkan pentingnya proses

monitoring dan evaluasi untuk menjamin kualitas program kerja atau kegiatan

agar sesuai antara perencanaan dan pelaksanaannya sehingga dapat mendukung

keberhasilan program atau kegiatan tersebut.

Penerapan proses monitoring dan evaluasi sebagai bentuk manajemen

kualitas telah banyak dilakukan dan diteliti. Diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh lembaga mandiri agribisnis peternakan, kopertis wilayah III terkait

proses monitoring dan evaluasi pada perguruan tinggi swasta, dan sistem

monitoring dan evaluasi berdasarkan pada rencana strategi IPB tahun 2008-2013.

Kesemua hasil penelitian atau pengaplikasian monitoring dan evaluasi tersebut

didasarkan pada adanya kebutuhan untuk mengetahui sejauhmana perencanaan

yang telah dibuat teraplikasikan dengan tepat dan sesuai sasaran. Penelitian lain

3

menekankan pentingnya merencanakan kualitas, menjaga kualitas, dan melakukan

perbaikan kualitas. Penelitian mengenai aplikasi metode statistika untuk

peningkatan kinerja sistem industri (dalam Gaspersz, 2001) menunjukkan hasil

bahwa penting bagi para pelaksana untuk memiliki pemahaman akan

pengendalian proses statistik dan menguasai penerapan metode statistika dalam

upaya menjaga kualitas pengendalian proses industri dan meningkatkan kinerja

sistem industri. Selain itu penelitian lain mengenai penerapan total quality

management in education (TQME) pada perguruan tinggi di Indonesia: suatu

upaya untuk memenuhi kebutuhan sistem industri modern menunjukkan bahwa

untuk dapat memenangkan persaingan global, maka penting bagi perguruan tinggi

untuk menerapakan TQME secara konsisten dan terus-menerus untuk selalu

meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan (dalam Gaspersz, 2001).

Untuk dapat menjalankan manajemen kualitas yang meliputi proses

monitoring dan evaluasi dengan baik dan tepat, maka yang pertama diperlukan

adalah adanya pemahaman pengurus mengenai pentingnya proses monitoring dan

evaluasi terhadap suatu program kerja atau kegiatan guna mendukung manajemen

kualitas. Selanjutnya adalah kemampuan untuk mengaplikasikan proses monitoring

dan evaluasi, dan komitmen untuk melakukannya secara terus menerus.

Berdasarkan wawancara tim Abdimas dengan pengurus OSIS SMA Dapena 1

Surabaya diketahui proses monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara tepat,

dimana belum ada indikator yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi

perencanaan, pelaksanaan, dan keberhasilan program kerja atau kegiatan OSIS.

Selain itu pengurus juga menyatakan kurang memiliki pemahaman yang benar

mengenai proses monitoring dan evaluasi, maupun manajemen kualitas. Hal

4

lainnya beberapa program kerja atau kegiatan yang diusulkan pengurus OSIS,

ditolak oleh Yayasan dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini bisa terjadi karen

atidak jelasnya perencanaan program kerja atau kegiatan yang diusulkan pengurus

OSIS.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti memandang perlu untuk merancang

sebuah pelatihan yang dapat meningkatkan pemahaman pengurus OSIS SMA

Dapena 1 Surabaya akan pentingnya proses monitoring dan evaluasi sebagai

bentuk penerapan manajemen kualitas, dan kecenderungan untuk

mengaplikasikannya.

1.2 Fokus Pelaksanaan Abdimas

Fokus dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan

pemahaman pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya akan pentingnya proses

monitoring dan evaluasi, dan kecenderungan pengaplikasiannya sebagai bentuk

penerapan manajemen kualitas melalui pelatihan monitoring dan evaluasi?

1.3 Tujuan Abdimas

Meningkatkan pemahaman dan kecenderungan aplikasi proses monitoring

dan evaluasi sebagai bagian manajemen kualitas oleh pengurus OSIS SMA Dapena

1 Surabaya.

1.4 Manfaat Abdimas

Dapat memberikan kontribusi kepada pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya

untuk mengaplikasikan kemampuan monitoring dan evaluasi dalam upaya

menerapkan manajemen kualitas pada organisasinya.

Pihak lain yang mendapat kontribusi dari pengabdian masyarakat ini adalah

sekolah SMA Dapena 1 Surabaya dimana dengan pelatihan ini sekolah dapat

5

memperoleh masukan tentang manajemen kualitas serta sistem monitoring dan

evaluasi melalui penjaminan kualitas atas perencanaan kualitas sebagai upaya

peningkatan kualitas sehingga memudahkan proses monitoring dan evaluasi pada

program kerja atau kegiatan yang dilakukan OSIS.

6

BAB II

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

2.1 Kajian Literatur Seputar Konsep Manajemen Kualitas

Manajemen kualitas merupakan suatu sistem manajemen yang berfokus

pada pemenuhan kebutuhan konsumen sebagai upaya peningkatan kepuasan

konsumen akan produk-produk yang dihasilkan. Secara definisi manajemen

kualitas adalah cara meningkatkan performasi secara terus-menerus (continuous

performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap

area fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan semua sumberdaya

manusia dan modal yang tersedia (Gaspersz, 2001). ISO 8402 (Quality

Vocabulary) (dalam Gaspersz, 2001) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai

semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan

kebijakan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasian

melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian

kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance) dan peningkatan

kualitas (quality improvement). Sedangkan Dr.Joseph M.Juran (dalam Gaspersz,

2001) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang

berkaitan dengan kualitas dengan karakteristik:

1. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas

2. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis

3. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus pada pelanggan dan

kesesuaian kompetisi dengan sasaran untuk peningkatan kualitas tahuanan.

4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan

7

5. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat

6. Pengukuran ditetapkan seluruhnya

7. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan

sasaran

8. Penghargaan diberikan untuk performasi terbaik

9. Sistem imbalan diperbaiki

Dr.Juran juga mengenalkan konsep trilogi kualitas yaitu

1. Perencanaan kualitas (quality planning) meliputi identifikasi pelanggan,

penentuan kebutuhan pelanggan, menciptakan keistimewaan produk yang

dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, menciptakan proses yang mampu

menghasilkan keistimewaan produk, dan mentranfer/mengalihkan proses ke

operasional.

2. Jaminan kualitas (quality assurance) meliputi mengevaluasi performasi aktual,

membandingkan yang aktual dengan sasaran, dan mengambil tindakan atas

perbedaan yang aktual dan sasaran.

3. Peningkatan kualitas (quality improvement) meliputi menciptakan kesadaran

dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan, menugaskan

peningkatan kualitas dan membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi

pekerjaan, menciptakan infrastruktur (terdiri dari dewan kualitas, memilih

proyek untuk perbaikan, menetukan tim, dan menyiapkan fasilitator),

meninjau kembali kemajuan secara teratur, memberikan penghargaan kepada

tim pemenang, mempopulerkan hasil perbaikan kualitas, memperbaiki sistem

balas jasa dalam menjalankan tingkat perbaikan kualitas, dan

8

mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis yang

mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas.

Dalam pelaksanaannya manajemen kualitas merupakan tanggung jawab

dari semua level manajemen dan anggota organisasi dengan kendali dari

manajemen puncak (top management).

2.2 Literatur Seputar Konsep Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (ME) adalah dua kata yang memiliki aspek

kegiatan yang berbeda yaitu kata Monitoring dan Evaluasi. Monitoring

merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat itu berjalan

dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan, adakah

hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu mengatasi

hambatan tersebut. Monitoring terhadap sebuah hasil perencanaan yang sedang

berlangsung menjadi alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses

implementasi. “Monitoring lebih menekankan pada pemantauan proses

pelaksanaan” (Departemen Pendidikan Nasional: 2001 dalam Asep Sunarya).

Monitoring juga lebih ditekankan untuk tujuan supervisi. Proses dasar dalam

monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: (1) menetapkan standar pelaksanaan; (2)

pengukuran pelaksanaan; (3) menentukan kesenjangan (deviasi) antara

pelaksanaan dengan standar dan rencana. Menurut Dunn, 1981 (dalam Asep

Sunarya), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:

a. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator,

staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah

ditetapkan.

9

b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan

yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu (target) telah

mencapai mereka.

c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu

“menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat

implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.

d. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu

menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan

dan pelaksanaannya tidak cocok.

Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan

kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang

disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan

hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat

dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan

dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi

tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah

evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian.

Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang dibuat” (William N

Dunn : 2003). Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai

sasaran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil

yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan

dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang

dibuat dan dilaksanakan, misalnya disekolah, untuk satu caturwulan atau enam

bulan atau satu tahun pelajaran.

10

2.2.1 Tujuan Monitoring dan Evaluasi

Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan

dan penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan

program dan bila memungkinkan perubahan skenario dapat dilakukan dalam

pelaksanaan program untuk menunjang keberhasilan sebuah program. Monitoring

bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang

berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera

mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu,

personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang

dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Dengan

demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan, serta alat

apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut. Evaluasi

bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk

mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan tentang

komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada

kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari

program kegiatan.

Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;

3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;

4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan

kegiatan;

11

5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan

hambatanhambatan selama kegiatan;

6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;

7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.

2.2.2 Fungsi Monitoring dan Evaluasi

Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhenti/perubahan pada

sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.

Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama

kaitannya dengan kegiatan para pimpinan atau anggota dalam tugas dan

tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: (Asep Sunarya)

a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan

wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Membidik para pejabat agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

prosedur yang telah ditentukan.

c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak

terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan

tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

Evaluasi menurut Moh. Rifai, 1986 (dalam Asep Sunarya) sebagai kegiatan

yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai

berikut:

a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;

b. Evaluasi sebagai alat perencanaan;

c. Evaluasi sebagai alat perbaikan.

12

Melalui uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring

yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan

program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa

semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam

mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan

(Soewardji Lazaruth : 1994).

2.2.3 Prinsip-Prinsip Monitoring dan Evaluasi

Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi

adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati

dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam

pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah

pada tujuan program itu sendiri.

Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut: (Asep Sunarya)

1) Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus

2) Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program

organisasi

3) Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap

pengguna produk atau layanan

4) Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk

berprestasi

5) Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku

6) Monitoring harus obyektif

7) Monitoring harus berorientasi pada tujuan program

13

Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)

mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:

1) Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut

2) Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus

dievaluasi

3) Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi

4) Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang

seharusnya diukur

5) Prinsip penggunaan kritis

6) Prinsip kegunaan atau manfaat

2.2.4 Proses Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti langkah langkah,

pertama melakukan kegiatan perencanaan kegiatan, dimana langkah dan prosedur

serta komponen isi yang akan dimonitoring dan dievaluasi disiapkan dengan baik,

kedua pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasinya itu sendiri, dan ketiga

melaporkan hasil kegiatan dalam bentuk laporan tertulis sebagai bahan untuk

evaluasi dan balikan atas program-program yang sudah dilakukan.

1. Tahap Perencanaan

Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan

dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator mana

yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang dimonitor

harus jelas dulu, serta pastikan dulu batasannya dan definisinya. “Variabel adalah

karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan

dengan data numerik yang berbeda-beda.” (William N Dunn: 2000).

14

2. Tahap Pelaksanaan

Monitoring ini untuk mengukur kemampuan pengurus dalam

melaksanakan program kerja. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang

variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka monitoring dilaksanakan.

Monitoring pada pasca program, yaitu pemantauan setelah program selesai. Hal

ini berkaitan dengan pencapaian hasil kerja secara keseluruhan.

3. Tahap Pelaporan

Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring seperti

ada pada diagram 2.1 berikut ini :

Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah proses kerja itu memenuhi

standar yang sudah ditentukan dan disini terdapat tahapan evaluasi, yaitu

mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus dicapai.

Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan hasilnya menjadi laporan

tentang program.

Berdasar pada penjelasan diatas, maka pelatihan monitoring dan evaluasi

dapat mencakup hal-hal terkait dengan prinsip dan proses monitoring dan evaluasi

pada manajemen kualitas, yaitu perencanaan kualitas, penjaminan kualitas yang

Menetapkan standaruntuk mengukur

prestasi

Mengukur prestasikerja

Apakah prestasimemenuhi standar?

Ambil tindakankoreksi

Tidak berbuat apa-apa

Tidak

Ya

15

terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan, dan

peningkatan kualitas.

16

BAB III

METODOLOGI KEGIATAN

3.1 Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan pada para pengurus

organisasi siswa intra sekolah (OSIS) SMA Dapena 1 Surabaya.

3.2 Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

dalam bentuk pelatihan monitoring dan evaluasi (manajemen kualitas) pada

pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya. Pada kegiatan ini peserta diberi

pengetahuan dan aplikasi penyusunan proses monitoring dan evaluasi

(manajemen kualitas) suatu kegiatan atau program kerja.

Pemahaman yang diberikan meliputi pengetahuan mengenai manajemen

kualitas, dan monitoring dan evaluasi. Manajemen kualitas merupakan suatu

sistem manajemen yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen sebagai

upaya peningkatan kepuasan konsumen akan produk-produk yang dihasilkan.

Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat

itu berjalan dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan,

adakah hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu

mengatasi hambatan tersebut. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan

mengontrol ketercapaian tujuan.

Pengaplikasian proses manajemen kualitas, dan monitoring dan

evaluasiSolusi yang diberikan terkait dengan permasalahan monitoring dan

evaluasi ini meliputi:

17

1. Perencanaan kualitas (quality planning). Hal ini terkait dengan identifikasi

siswa, penentuan kebutuhan siswa, menciptakan keistimewaan produk yang

dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, menciptakan proses yang mampu

menghasilkan keistimewaan produk, dan mentranfer/mengalihkan proses ke

operasional. Metode yang digunakan : ceramah, dinamika kelompok, LK

(lembar kerja), role play.

2. Jaminan kualitas (quality assurance). Hal ini meliputi mengevaluasi performasi

aktual, membandingkan yang aktual dengan sasaran, dan mengambil tindakan

atas perbedaan yang aktual dan sasaran. Proses ini meliputi:

1) Tahap perencanaan yaitu persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi

hal-hal yang akan dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta

menggunakan indikator mana yang sesuai dengan tujuan program.

2) Tahap pelaksanaan yaitu monitoring ini untuk mengukur kemampuan

pengurus dalam melaksanakan program kerja. Setelah memastikan definisi

yang tepat tentang variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka

monitoring dilaksanakan.

3) Tahap pelaporan yaitu menentukan apakah proses kerja itu memenuhi

standar yang sudah ditentukan dan disini terdapat tahapan evaluasi, yaitu

mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus

dicapai.

Metode yang digunakan : ceramah, dinamika kelompok, LK (lembar kerja),

role play.

3. Peningkatan kualitas (quality improvement). Hal ini menyangkut menciptakan

kesadaran dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan,

18

menugaskan peningkatan kualitas dan membuatnya sebagai bagian dari setiap

deskripsi pekerjaan, menciptakan infrastruktur (terdiri dari dewan kualitas,

memilih proyek untuk perbaikan, menetukan tim, dan menyiapkan fasilitator),

meninjau kembali kemajuan secara teratur, mempopulerkan hasil perbaikan

kualitas, memperbaiki sistem balas jasa dalam menjalankan tingkat perbaikan

kualitas, dan mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis

yang mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas. Metode yang digunakan :

ceramah, dinamika kelompok, LK (lembar kerja), role play.

3.3 Indikator Keberhasilan

Indikasi bahwa tujuan abdimas tercapai adalah:

1) Minimal 50% peserta pelatihan (pengurus OSIS) mengalami peningkatan

pemahanan mengenai pentingnya proses monitoring dan evaluasi terhadap

program atau kegiatan yang telah disusun sebagai bagian dari manajemen

kualitas, yang diukur melalui angket terbuka yang akan diberikan sebelum

dan setelah pemberian pelatihan.

2) Motivasi untuk mengaplikasikan proses monitoring dan evaluasi sebagai

bagian manajemen kualitas yang diukur berdasarkan observasi dan lembar

evaluasi yang akan diberikan diakhir pelatihan.

19

BAB IV

LAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ABDIMAS

4.1 Persiapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan mengajukan perijinan untuk

melakukan pengabdian kepada masyarakat pada SMA Dapena 1 Surabaya.

Perijinan dilakukan dengan mengajukan proposal kegiatan pengabdian kepada

masyarakat dan berdiskusi mengenai tema kegiatan kepada pihak sekolah.

Selanjutnya dilakukan penyusunan modul pelatihan yang terdiri dari materi

pelatihan dan mekanisme kegiatan pelatihan.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan selama satu hari pada

tanggal 14 Juli 2012 di SMA Dapena 1 Surabaya Jl.Sumatera No.112-114 Surabaya.

pelaksanaan pelatihan ini ditujuan kepada siswa pengurus organisasi siswa intra

sekolah (OSIS). Berikut merupakan rincian pelaksanaan pelatihan ini:

Pelatihan Monitoring Evaluasi

Tujuan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi ini adalah :

1. Pengurus OSIS memiliki pemahaman mengenai pentingnya proses monitoring

dan evaluasi dari suatu program atau kegiatan yang dilakukan sebagai bagian

dari manajemen kualitas.

2. Pengurus OSIS memiliki motivasi untuk mengaplikasikan proses monitoring dan

evaluasi dalam perencanaan suatu program kerja atau kegiatan guna

mendukung manajemen kualitas.

20

Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan diikuti oleh 19 siswa pengurus OSIS yang terdiri dari kelas X – XII.

Pelatihan dimulai pukul 11.00 – 13.00 WIB di SMA Dapena Surabaya.

Organisasi Pelatihan :

1. Pendahuluan pelatihan dilakukan dengan pembagian materi pelatihan dan

daftar absensi, dan dilanjutkan dengan perkenalan fasilitator.

2. Menanyakan pada peserta mengenai pengetahuan atau pemahaman yang

dimiliki peserta tentang konsep manajemen kualitas sebagai bentuk pretest.

Proses ini berlangsung selama + 10 menit.

3. Sesi management quality yaitu penayangan slide materi manajemen kualitas.

Penayangan slide ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan

pemahaman mengenai manajemen kualitas sebagai pengantar sebelum materi

mengenai monitoring dan evaluasi. Pada sesi ini peserta diminta untuk

memperhatikan materi yang disampaikan. Selanjutnya peserta dipersilahkan

untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi yang kurang jelas. Pelaksanaan

proses ini selama + 30 menit.

4. Sesi berikutnya adalah monitoring dan evaluasi. Pada sesi ini ditayangkan slide

monitoring dan evaluasi. Proses ini didahului dengan menanyakan pengetahuan

peserta mengenai monitoring dan evaluasi sebagai pretest. Proses ini

berlangsung selama + 10 menit.

5. Sesi monitoring dan evaluasi dilakukan selama + 50 menit. Sesi ini bertujuan

memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep monitoring dan

evaluasi yang merupakan konsep pokok dalam pelatihan ini. Peserta diminta

untuk memahami proses perencanaan dan pengaplikasian monitoring dan

21

evaluasi. Pemahaman ini menjadi dasar bagi peserta untuk latihan menyusun

proses monitoring dan evaluasi pada lembar kerja yang telah disiapkan.

6. Sesi latihan yang diawali dengan penjelasan lembar kerja atau formulir

monitoring dan evaluasi. Proses ini bertujuan memberikan gambaran aplikasi

penggunaan monitoring dan evaluasi dari suatu kegiatan atau program acara.

Penjelasan ini dilakukan selama + 20 menit dan dilakukan secara berselingan

dengan penayangan dan penjelasan materi monitoring dan evaluasi. Selama

proses peserta juga diminta untuk mencoba menyusun proses monitoring dan

evaluasi pada lembar kerja berdasar contoh yang diberikan oleh fasilitator.

7. Pelatihan monitoring dan evaluasi diakhiri dengan penulisan saran dan kritik

peserta terhadap proses pelatihan. Selain itu peserta juga diminta untuk

menuliskan mengenai kecenderungan aplikasi materi pelatihan berdasar lembar

kerja yang telah diberikan.

4.3 Hasil dan Data Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Data pemahaman manajemen kualitas dan monitoring dan evaluasi pada peserta

Diungkap melalui angket terbuka dengan lima pertanyaan. Jawaban dari

kelima pertanyaan disesuaikan dengan materi pelatihan mengenai manajemen

kualitas dan monitoring dan evaluasi. Berikut data pemahaman peserta pelatihan

mengenai manajemen kualitas dan monitoring dan evaluasi:

Tabel 4.1 Pertanyaan 1. Apakah pengertian manajemen kualitas yang anda

ketahui?

No Nama Sebelum pelatihan Setelah pelatihan1 AH Tidak tahu Suatu perusahaan yang

menjalankan tugasnya denganbaik dan memenuhi keinginankonsumen

22

2 GJ Tidak pernah dengar Suatu sistem manajemen yangfokus pada pemenuhankebutuhan konsumen untukmeningkatkan kepuasankonsumen melalui perbaiakterus menerus

3 FL Manajemen yang berkualitas,tidak tahu

Suatu program yang digunakanuntuk program kerja OSISdalam perencanaan suatukegiatan

4 GE Tidak tahu Suatu program yang digunakanuntuk sebuah perencanaansuatu acara

5 HE - Manajemen yang berfokuspada pemenuhan kebutuhankonsumen sebagai upayapeningkatan kepuas konsumenakan produk yang dihasilkan

6 BM Tidak tahu Suatu sistem manajemen yangberfokus pada pemenuhankebutuhan konsumen sebagaiupaya peningkatan kepuasankonsumen

7 BY Tidak tahu Suatu sistem manajemen yangberfokus pada pemenuhankebutuhan konsumen sebagaiupaya peningkatan kepuasankonsumen

8 JA Manajemen yang memilikikualitas

Ilmu dan seni tentang upayapemanfaat sumberdaya secaraefektif dan efisien

9 SA Tidak tahu Sekumpulan prosedurterdokumentasi dan praktik-praktik standar untukmanajemen sistem yangbertujuan menjamin kesesuaiandari suatu proses dan produkterhadap kebutuhan ataupersyaratan tertentu

10 MM Tidak tahu Aspek-aspek dari fungsimanajemen keseluruhan yangmenetapkan dan menjalankankebijakan kualitas suatuperusahaan atau organisasi

11 SH Tidak tahu Manajemen yang berfokuspada pemenuhan kebuatuhankonsumen sebagai upayapeningkatan kepuasan

23

konsumen akan produk-produkyang dihasilkan

12 HM Tidak tahu Manajemen yang berfokuspada pemenuhan kebutuhankonsumen sebagai uapayapemenuhan kepuasankonsumen

13 KP Tidak tahu Suatu perubahan atau suatuorganisasi yang bisamenjalankan tugasnya denganbaik. Bisa memenuhi keinginancustomer atau siswa-siswidalam melaksanakan suatukegiatan dalam mencapaitarget

14 SM Tidak tahu Sebuah pengelolaan mutudalam sistem yang terintegrasidari awal hingga akhir sehinggamendapat sebuah standar bakumutu yang baik

15 RP Tidak tahu Manajemen yang berfokuspada pemenuhan kebutuhankonsumen sebagai upayapeningkatan kepuasan

Tabel 4.2 Pertanyaan 2. Apa yang anda ketahui tentang komponen dalam

manajemen kualitas? Sebutkan!

No Nama Sebelum pelatihan Setelah pelatihan1 AH Tidak tahu Peningkatan kualitas, jaminan

kualitas2 GJ Tidak tahu Peningkatan kualitas,

perencanaan kualitas, jaminankualitas

3 FL Tidak tahu Perencanaan, SDM, ketertiban,tanggung jawab, keadilan

4 GE Tidak tahu Perencanaan, SDM, ketertiban,tanggung jawab, keadilan

5 HE Tidak tahu Peningkatan kualitas,perencanaan kualitas, jaminankualitas

6 BM Tidak tahu Peningkatan kualitas, jaminankualitas, perencanaan kualitas

7 BY Tidak tahu Peningkatan kualitas, jaminankualitas, perencanaan kualitas

8 JA Tidak tahu Perencanaan, sumberdaya

24

manusia, disiplin, ketertiban,keadilan, tanggung jawab

9 SA Tidak tahu Pendidikan profesional,pelatihan internal, pengalamanprofesional dalam organisasisaat ini atau organisasi lain,melakukan tindak lanjut, revisidaftar posisi yang memerlukansertifikasi

10 MM Tidak tahu Perencanaan, SDA, disiplin,ketertiban, keadilan, tanggungjawab

11 SH Tidak tahu Peningkatan kualitas,perencanaan kualitas, jaminankualitas

12 HM Tidak tahu Peningkatan kualitas,perencanaan kualitas, jaminankualitas

13 KP Tidak tahu Peningkatan kualitas,perencanaan kualitas

14 SM Tidak tahu Daftar sistem, kerja sama,jaminan kualitas

15 RP Tidak tahu Peningkatan kualitas,perencanaan kualitas, jaminankualitas

Tabel 4.3 Pertanyaan 3. Apakah pengertian monitoring dan evaluasi menurut

anda?

No Nama Sebelum pelatihan Setelah pelatihan1 AH Monitoring : memonitor suatu

kegiatanEvaluasi : mengevaluasikegiatannya

Monitoring : mengawasikegiatanEvaluasi : memperbaiki hal-halyang tidak sesuai rencana

2 GJ Monitoring : melakukankegiatan memonitor suatuprogramEvaluasi : melakukan kegiatanevaluasi suatu program

Monitoring : mengetahuiapakah program dibuatberjalan dengan baikEvaluasi : apakah program itumencapai sasaran yangdiharapkan / tidak

3 FL Monitoring : mengawasiEvaluasi : mengevaluasi

Monitoring : mengawasi suatukegiatan yag dilakukan olehOSISEvaluasi : memeriksa kembalikegiatan yang sekiranya belummencapai tujuan

25

4 GE Monitoring : berhubungandengan melakukan monitorEvaluasi : melakukan evaluasi

Monitoring : mengawasikegiatan yang dilakukan OSISEvaluasi : memeriksa kembalikegiatan yang sekiranya belumberhasil / mencapai tujuan

5 HE Monitoring : melakukanpengawasanEvaluasi : melakukanpengecekan

Monitoring : untuk mengetahuiprogram yang dibuat apakahberjalan dengan baiksebagaimana mestinyaEvaluasi : untuk mengetahuiprogram sudah mencapaisasaran atau belum

6 BM Monitoring : proses yangberhubungan denganmemonitor atau mengawasisuatu kegiatanEvaluasi : proses pengecekanterhadap suatu kegiatan

Monitoring : kegiatan yangbertujuan untuk mengetahuiapakah program yang dibuatitu berjalan dengan baikEvaluasi : untuk mengetahuiapakah program itu mencapaisasaran yang diharapkan

7 BY Monitoring : pengawasanterhadap pelaksanaan kegiatanEvaluasi : pengecekanpelaksanaan kegiatan

Monitoring : untuk mengetahuibagaimana program ituberjalan dengan baiksebagaimanan mestinya sesuaidengan yang direncanakanEvaluasi : untuk mengetahuiapakah program itumencapaisasaran atau tidak

8 JA Monitoring : pemantauansuatu kegiatanEvaluasi : pengecekan suatukegiatan

Monitoring : mengumpulkandata dan memantauperubahan-perubahan yangadaEvaluasi : menilai data danmemilihnya untuk berikutnya

9 SA Tidak tahu Bagian dari program yangmemiliki tantangan tersendirikarena kompleksitas dariperubahan masa depan

10 MM Monitoring : prosesmemonitorEvaluasi : proses mengevaluasi

Monitoring : proses rutinpengumpulan data danpengukuran kemajuan atasobjectifitas program ataumerupakan proses pemantauanperubahanEvaluasi : penggunaan metodepenelitian sosial untuk secarasistematis mennginvestigasiefektifitas program

11 SH Monitoring : proses Monitoring : untuk mengetahui

26

pemantauan programEvaluasi : proses penyesuaianprogram

program yang dibuat apakahberjalan dengan baiksebagaimana mestinyaEvaluasi : mengetahui apakahprogram mencapai sasaran,menekankan pada aspek hasilyang dicapai, dan dijalankansalam satu periode

12 HM Monitoring : melakukanmonitor atau pengawasanEvaluasi : melakukan evaluasiatau pengecekan

Monitoring : untuk mengetahuiprogram yangdibuat apakahberjalan dengan baikEvaluasi : untuk mengevaluasidampak program tersebut

13 KP Monitoring : pengamatankegiatan yang berlangsungEvaluasi : kesesuaian kegiatan

Monitoring : pengamatan saatsuatu kegiatan berlangsung,berjalan atau tidaknya acaratersebutEvaluasi : program itu sudahberjalan sesuai sasaran yangdiharapkan sesuai atau tidak

14 SM Monitoring : pemantauanprogram yang berlangsungEvaluasi : mengecekanprogram yang sudahberlangsung

Monitoring : memantauprogram yang sedangberlangsungEvaluasi : mendata ulang ataumengkoreksi kegiatan yangsudah dilakukan

15 RP Monitoring : pemantauansuatu kegiatanEvaluasi : pencapaian suatukegiatan

Monitoring : untuk mengetahuiprogram yang dibuat berjalandengan baikEvaluasi : untuk mengetahuiapakah program itu mencapaisasaran, menekankan padaaspek hasil yang dicapai

Tabel 4.4 Pertanyaan 4. Prinsip apa sajakah yang perlu ada untuk dapat

menjalankan proses monitoring dan evaluasi?

No Nama Sebelum pelatihan Setelah pelatihan1 AH Tidak tahu Merencanakan program,

melaksanakan program,pengecekan

2 GJ Persiapan Merencanakan program,melaksanakan/menerapkanrencana program, bertindakuntuk mengatasi permasalahanyang muncul, pengecekan

27

pelaksanaan program3 FL Tidak tahu Melibatkan persiapan atas apa

yang kita lakukan, pengamatanatas kualitas dari layanan yangkita berikan

4 GE Monitoring : melakukanpersiapan, kemampuanEvaluasi : persiapan,kemampuan

Monitoring : melibatkanperhitungan atas apa yang kitalakukan dan pengamatan ataskualitas dari layanan yang kitaberikanEvaluasi : memerlukan desainstudy, membutuhkankelompok pendamping,pengukuran waktu,pengukuran waktu, melibatkanstudy

5 HE Kesiapan, orangnya, yang akandi monitoring dan evaluasi

Monitoring : menetapkanstandarpelaksanaan,pengukuranpelaksanaanEvaluasi : menekankan padaaspek hasil yang dicapai,dilakukan dalam 1 periode

6 BM - -7 BY Monitoring : persiapan,

pelaksanaanEvaluasi : persiapan,pelaksanaan

Monitoring : membuat standarpelaksanaan, melakukanpengukuran pelaksanaan,menentukan kesenjanganantara pelaksana denganstandar dan rencanaEvaluasi : jika program telahberjalan sesuai dengan tahapanrancangan dan jenis programyang dibuat dan dilaksanakan

8 JA Monitoring : membuatpersiapan apa saja yang akandimonitorEvaluasi : data yang digunakan

Monitoring : harus mempunyaiplanning untuk melakukanperubahan kerjaEvaluasi : memilih waktu dandapat menilai data atau tugasdengan baik tanpa dibenarkanuntuk perbaikan berikutnya

9 SA Monitoring : perhitungan yangdilakukanEvaluasi : pembandingan

Monitoring : melibatkanperhitungan apa yang kitalakukan dan pengamatan ataskualitas layanan yang kitaberikanEvaluasi : memerlukan desainstudi atau penelitian,

28

membutuhkan sebuahkelompok pembanding,memerlukan pengukuranwaktu

10 MM Monitoring : perhitungan yangdilakukanEvaluasi : pembandingan

Monitoring : melibatkanperhitungan apa yang kitalakukan dan pengamatan ataskualitas layanan yang kitaberikanEvaluasi : memerlukan desainstudi atau penelitian,membutuhkan sebuahkelompok pembanding,memerlukan pengukuranwaktu

11 SH Monitoring : penyusunansasaranEvaluasi : data program

Monitoring : menetapkanstandar pelaksanaan,pengukuran pelaksanaan,menentukan kesenjangan(deviasi) antara melakukandengan standar dan rencanaEvaluasi :menekankan padaaspek hasil yang dicapai, dandilakukan dalam satu periode

12 HM Monitoring : penyusunansasaranEvaluasi : data program

Monitoring : menekankanstandar pelaksanaan,pengukuran pelaksanaanEvaluasi : menekankan aspek,hasil yang dicapai dalam satuperiode

13 KP Tidak tahu Mengecek pelaksanaan,bertindak untuk menyelesaikanmasalah

14 SM Tidak tahu Penerapan program,pengecekan pelaksanaan

15 RP Monitoring : pengukuranpelaksanaanEvaluasi : pengukuran hasil

Monitoring : menekankanstandar pelaksanaan,pengukuran pelaksanaandeviasi antara pelaksanaandengan standarEvaluasi : menekankan aspekhasil yang dicapai dilakukandalam satu periode

Tabel 4.5 Pertanyaan 5. Apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

perencanaan kualitas, jamianan kualitas, dan peningkatan kualitas?

29

No Nama Sebelum pelatihan Setelah pelatihan1 AH Tidak tahu SWOT analysis, gap analysis,

tindakan lanjut2 GJ Tidak tahu Perencanaan program, SWOT

analysis, gap analysis,perencanaan pengukuran,pelaksanaan, pengecekan,tindakan lanjut

3 FL Tidak tahu Planning, perencanaan,pembagian tugas,menggerakkan dan melakukanpengawasan

4 GE Tidak tahu Perencanaan, pembagian tugas,menggerakakan dan melakukanpengawasan

5 HE Tidak tahu Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,penggalian dana, triangulasidata

6 BM - Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,penggalian data

7 BY Tidak tahu Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,penggalian data

8 JA Kurang paham Planning, pembagian tugas,menggerakkan, melakukanpengawasan

9 SA Tidak tahu Planning, pembagian tugas,menggerakkan, melakukanpengawasan

10 MM Tidak tahu Planning, pembagian tugas,menggerakkan, melakukanpengawasan

11 SH Tidak tahu Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,penggalian data, triangulasidata

12 HM Tidak tahu Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,penggalian data, triangulasidata

13 KP Tidak tahu SWOT analysis, gap analysis,pengecekan

14 SM Tidak tahu SWOT analysis, gap analysis,pelaksanaan, pengecekan

15 RP Tidak tahu Kebutuhan konsumen,identifikasi, gap analysis,

30

penggalian data, triangulasidata

Berdasarkan data diatas tampak pengurus OSIS SMA Dapena 1 Surabaya

belum memiliki pemahaman yang tepat mengenai manajemen kualitas. Sebelum

pelatihan, seluruh peserta menjawab “tidak tahu” pada pertanyaan no 1 dan 2.

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta pelatihan mengenai manajemen

kualitas sebelum pelatihan terlihat sangat kurang. Setelah pelatihan terlihat adanya

peningkatan pemahaman mengenai manajemen kualitas. Seluruh peserta pelatihan

mampu menjawab pertanyaan mengenai pengertian manajemen kualitas dan

komponen manajemen kualitas. Meski tidak semua menjawab dengan benar dan

detail namun data diatas menunjukkan adanya pemahaman baru mengenai

manajemen kualitas. Pada pertanyaan no 1 terdapat enam orang menjawab

dengan kurang benar dan sembilan orang menjawab dengan benar. Demikian juga

dengan pertanyaan no 2 ada enam orang yang menjawab kurang benar dan

sembilan orang menjawab dengan benar.

Hal yang sama terjadi pada pemahaman peserta pelatihan mengenai

monitoring dan evaluasi. Pada pertanyaan no 3 mengenai pengertian monitoring

dan evaluasi, sebagian besar peserta telah memiliki pemahaman yang cukup

mengenai pengertian monitoring dan evaluasi. Namun demikian setelah pelatihan

terlihat adanya peningkatan pemahaman. Bila sebelum pelatihan, peserta terlihat

memberikan jawaban yang singkat dan kurang jelas, namun setelah pelatihan

peserta mampu memberikan jawaban yang lebih jelas dan detail. Terdapat sebelas

peserta mampu memberikan jawaban yang jelas dan detail setelah pelatihan, dan

empat peserta memberikan jawaban yang kurang jelas.

31

Demikian juga dengan pemahaman peserta pelatihan mengenai prinsip

proses monitoring dan evaluasi, dan penyusunan perencanaan kualitas, jaminan

kualitas dan peningkatan kualitas yaitu pertanyaan no 4 dan 5. Sebelum pelatihan,

mayoritas peserta mampu menjawab pertanyaan no 4 mengenai prinsip

menjalankan proses monitoring dan evaluasi. Namun demikian terdapat empat

peserta yang menjawab “tidak tahu” sedangkan sisanya menjawab dengan kurang

tepat. Setelah pelatihan terjadi perubahan pada peserta dalam memberikan

jawaban. Meski tidak semua, namun peserta lebih mampu memberikan jawaban

dengan lebih lengkap dan detail sesuai dengan pembelajaran dalam pelatihan.

Terdapat tujuh orang yang mampu menjawab dengan lengkap, dan delapan

orang memberikan jawaban yang kurang lengkap. Meski demikian hal ini

menunjukkan adanya penambahan pemahaman baru mengenai prinsip yang

dibutuhkan dalam menjalankan proses monitoring dan evaluasi.

Pada pertanyaan no 5 mengenai penyusunan perencanaan kualitas,

jaminan kualitas dan peningkatan kualitas, seluruh peserta menjawab “tidak tahu”

saat sebelum pelatihan. Hal ini menunjukan belum adanya pemahaman pada

peserta mengenai penyusunan perencanaan kualitas, jaminan kualitas, dan

peningkatan kualitas. Saat setelah pelatihan, sepuluh peserta memberikan jawaban

yang tepat dan lengkap, sedangkan sisanya lima peserta memberikan jawaban

yang kurang lengkap. Namun demikian hal ini menunjukkan adanya penambahan

pemahaman baru mengenai penyusunan perencanaan kualitas, jaminan kualitas,

dan peningkatan kualitas.

32

Data motivasi aplikasi proses monitoring dan evaluasi

Diungkap melalui observasi dan lembar evaluasi. Data hasil observasi

didapat dari proses pelatihan saat pengisian atau pengerjaan lembar kerja.

Berdasar hasil observasi diketahui peserta pelatihan telah mampu menggunakan

lembar kerja. Hal ini menunjukkan peserta telah memiliki kemampuan yang cukup

untuk mengaplikasikan hasil pelatihan yaitu penyusunan proses monitoring dan

evaluasi dalam program kerja atau kegiatan OSIS. Selain itu data mengenai

motivasi peserta untuk mengaplikasikan hasil pelatihan dalam program kerja atau

kegiatan OSIS juga didapatkan dari tabel 4.6 tentang lembar evaluasi pelatihan

sebagai berikut:

No Manfaat pelatihan Motivasi aplikasi hasil pelatihan1 Materi pelatihan meciptakan ide-ide

baru lagiProgram pelatihan yang diberikan inimenjadi motivasi bagi kami untukdapat lebih maju dalam membuatprogram

2 Pelatihan ini sangat berguna untukmengetahui bagaimana caranyamengatur proses berorganisasidengan baik dan berguna untukjenjang yang lebih baik

Dapat dicoba untuk digunakannantinya

3 Program ini cukup membuat kitalebih mengetahui bagaimana caramembuat program

Cara menggunakan lembar kerjamudah dilakukan

4 Materinya cukup membangun Perlu untuk dicoba5 Memberi ide dan masukan bagi OSIS

dalam membuat programDapat digunakan untuk pengurusbaru ini

6 Materinya sangat sesuai Mudah dipahami dan dapatdiaplikasikan di OSIS

7 Materi yang diberikan jelas danbermanfaat

Jelas dan konkrit untuk OSIS

8 Pelatihan sangat bagus danbermanfat

Memberi ide untukmengaplikasikannya dalam OSIS

9 Materi pelatihan menambahwawasan untuk OSIS dalamberorganisasi

Membantu untuk memudahkanproses kerja OSIS

10 Pengarahan yang membangun buatOSIS

Sangat tepat untuk digunakan OSISyang sekarang

33

11 Materi yang disampaikan cukup baikdan mudah diterima, danbermanfaat

Dapat dicoba untuk digunakan

12 Pengetahuan baru yang berguna buatOSIS

Ide baru yang dapat diterapkan

13 Mendukung kemajuan OSIS dalamberorganisasi

Mudah dipahami dan diaplikasikan

14 Pelaksanaan pelatihannya baik danmembantu

Sepertinya mudah dan perlu dicoba

15 Pelatihan sangat baik dan menarik,prosesnya ringkas dan jelas

Lembar kerja dapat digunakanlangsung

Berdasar data diatas diketahui bahwa materi pelatihan sesuai dengan

kebutuhan peserta untuk menjalankan proses monitoring dan evaluasi dalam OSIS

sebagai bentuk manajemen kualitas OSIS. Peserta pelatihan merasa mendapatkan

manfaat berupa pengetahuan baru yang berguna dalam mendukung proses kerja

OSIS nantinya. Selain itu peserta pelatihan juga menyatakan mendapatkan ide

baru yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proses monitoring dan evaluasi

dalam OSIS. Pernyataan ini didukung dengan pernyataan peserta yang

menyatakan bahwa materi pelatihan mudah dipahami dan diaplikasikan. Selain itu

ada juga kemungkinan untuk menggunakan hasil pelatihan, materi, dan lembar

kerja dalam program kerja OSIS. Hal ini menunjukkan adanya motivasi untuk

mengaplikasikan hasil pelatihan.

4.4 Evaluasi Pelaksanaan

Selama proses pelaksanaan terdapat beberapa hal yang berjalan diluar

perencanaan peneliti. Diantaranya sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pelatihan hanya dilakukan satu hari dari dua hari yang

direncanakan karena disesuaikan dengan kegiatan pengurus OSIS yang akan

melakukan rapat OSIS. Hal ini membuat peneliti harus merancang ulang

mekanisme pelaksanaan penelitian agar dapat dilakukan dalam 1 hari.

34

2) Pelatihan dilakukan setelah peserta mengikuti proses belajar sehingga ketika

mengikuti pelatihan, peserta terlihat lelah. Hal ini bedampak pada keaktifan

peserta selama pelatihan. Meski terdapat beberapa peserta yang aktif, namun

sebagian besar masih pasif. Harusnya untuk membuat nuansa pelatihan yang

lebih aktif dan kondusif, peneliti memberikan selingan berupa games. Namun

hal ini tidak dilakukan peneliti karena waktu yang terlalu terlalu singkat yang

diberikan oleh pihak sekolah (2 jam).

3) Singkatnya waktu pelatihan juga berdampak pada pemberian materi. Pada

pelaksanaan, materi diberikan melalui satu arah (dari pelatih ke peserta)

sehingga kurang ada konfirmasi pengetahuan atau pemahaman peserta akan

materi pelatihan. Meskipun dari hasil analisa data terjadi peningkatan

pemahaman sebelum dan setelah pelatihan. Dampak yang lain adalah

kurangnya peserta pelatihan melakukan latihan dalam pengaplikasian materi

pelatihan secara individu. Latihan hanya dilakukan melalui pelatih yang

memberikan contoh penyusunan proses monitoring dan evaluasi.

4.5 Kesimpulan dan Saran

4.5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan yaitu:

a. Pelatihan monitoring dan evaluasi menjadi salah satu alternatif bagi

pengurus organisasi (OSIS) untuk melatih kemampuan melakukan proses

monitoring dan evaluasi terhadap program atau kegiatan OSIS. Pelatihan

ini menjadi penting karena proses monitoring dan evaluasi merupakan

35

bagian dari manajemen kualitas yang menjamin kesesuaian perencanaan

dan pelaksanaan suatu program kerja atau kegiatan.

b. Materi pelatihan monitoring dan evaluasi mampu memberikan

pemahaman baru pada peserta pelatihan (pengurus OSIS) mengenai

pentingnya proses monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari manajemen

kualitas.

c. Pelatihan monitoring dan evaluasi mampu memunculkan motivasi

pengurus OSIS untuk mengaplikasikan proses monitoring dan evaluasi pada

program kerja atau kegiatan OSIS.

d. Pelatihan monitoring dan evaluasi ini dilengkapi dengan lembar kerja yang

dapat membantu pengurus OSIS untuk mengaplikasikan proses monitoring

dan evaluasi dengan lebih mudah sehingga dapat mendukung pencapaian

manajemen kualitas organisasi.

4.5.2 Saran

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat pelatihan monitoring dan

evaluasi ini, maka dapat disarankan:

a. Bagi peserta (pengurus OSIS)

Kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh para pengurus OSIS dengan

mencoba mengaplikasikan penyusunan proses monitoring dan evaluasi

dalam program kerja atau kegiatan dengan bimbingan dari pihak sekolah

yang diwakili dengan pendamping kesiswaan atau pendamping OSIS.

b. Bagi sekolah

Kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan menugaskan pendamping

kesiswaan atau pendamping OSIS dalam membantu pengurus OSIS untuk

36

mengaplikasikan proses monitoring dan evaluasi pada program kerja atau

kegiatan OSIS.

37

DAFTAR PUSTAKA

Asep Sunarya, Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjaminan Mutu

Internal Sekolah diunduh pada 9 November 2011 dari

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/19720

3211999031ASEP_SURYANA/Copy_of_STRATEGI_MONITORING_DAN_EV

ALUASI.pdf

Vincent Gaspersz. (2001). Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta

Nanang Fattah. (1996). Landasan Manajemen Pendidikan. Remaja Rosdakarya:

Bandung

Soewardi Lazaruth. (1994). Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawab. Kanisius:

Salatiga

William N Dunn. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan).

Gajahmada University press: Yogyakarta

38

Nama/Inisial :

Ormawa :

1. Apa pengertian dari manajemen kualitas?

2. Komponen apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menyusunmanajamen kualitas?

3. Apa pengertian dari monitoring dan evaluasi?

4. Apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan proses monitoringdan evaluasi?

5. Jelaskan yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaankualitas, jaminan kualitas dan perbaikan kualitas!

E

39

Nama/Inisial :

Ormawa :

1. Apa pengertian dari manajemen kualitas?

2. Komponen apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menyusunmanajamen kualitas?

3. Apa pengertian dari monitoring dan evaluasi?

4. Apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan proses monitoringdan evaluasi?

5. Jelaskan yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaankualitas, jaminan kualitas dan perbaikan kualitas!

O

40

ManajemenKualitas

41

suatu sistem manajemen yang berfokuspada pemenuhan kebutuhan konsumensebagai upaya peningkatan kepuasankonsumen akan produk-produk yang

dihasilkan melalui peningkatanperformasi secara terus-menerus

(continuous performance improvement)pada setiap level operasi atau proses,

dalam setiap area fungsional dari suatuorganisasi

Perencanaankualitas

• Sesuai kebutuhan konsumen• Identifikasi – AnSos• SWOT / GAP Analysis

Jaminankualitas

• PerencanaanVSPelaksanaan

• Monitoring –Evaluasi

Peningkatan

kualitas

• Identifikasi areapeningkatan kualitas

• Tindak lanjut perbaikan darihasil evaluasi

42

Monitoring –Evaluasi

Proses pemeriksaan kesesuaian rencanadan aplikasinya.

Prosesnya:

1) Menetapkan standar pelaksanaan;

2) Pengukuran pelaksanaan;

3) Menentukan kesenjangan (deviasi) antarapelaksanaan dengan standar dan rencana

43

Proses pemeriksaan kesesuaian pencapaiansasaran atau tujuan.

Menekankan pada aspek hasil yang dicapai(output).

Dilakukan jika program itu telah berjalandalam suatu periode, sesuai dengan tahapanrancangan dan jenis program yang dibuatdan dilaksanakan, mis. caturwulan.

• Check (pengecekanpelaksanaanprogram)

• Action (bertindakuntuk mengatasipermasalahan yangmuncul)

• Do or implement theplanning(melaksanakan ataumenerapkanrencana program)

• Plan(merencanakanprogram)

P D

CA

44

Kebutuhan konsumen (internal –eksternal)

Identifikasi – AnSos visi dan misi orgn SWOT / GAP Analysis Penggalian data› Observasi – Interview – Kuesioner

Triangulasi data

Internal

Eksternal

Strengths (S)1.2.3.

Weaknesses (W)1.2.3.

Opportunities(O)1.2.3.

Strategi SOGunakan S untukmemanfaatkan O

Strategi WOAtasi W denganmemanfaatkan O

Threats (T)1.2.3.

Strategi STGunakan S untukmenghindari T

Strategi WTMinimalkan Wdan hindari T

45

Now Future

Wants

Needs

46

Tujuan program visi dan misi

organisasi (1)

Indikator keberhasilan SMART

(Specific, Measurable, Achievable,

Result-oriented, Timely)

Rundown

Time schedule (2 & 3)

Form monitoring

47

Ketepatan kompetensi personil

deskripsi tugas vs spesifikasi personil (4 &

5)

Infrastruktur peralatan dan

perlengkapan (6)

Lingkungan situasi dan kondisi (6)

Survei kepuasan konsumen (7)

Audit internal kesesuaian indikator

keberhasilan dg pelaksanaan

48

Tindakan koreksi

Tindakan preventif

Perbaikan

Logo

FORMULIR EVALUASI PROPOSAL PROGRAM

OSIS SMA DAPENA No. Dokumen

Judul proposalNo. Revisi 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Tim Evaluator :

1.2.

Evaluatee:

1.2.

MASUKAN PROPOSAL TINDAKAN PERBAIKAN1. 1.2. 2.3. 3.4. 4.5. 5.

Penanggungjawab Evaluator 1

Nama :NIK :Jabatan :

Nama :NIK :Jabatan :

Evaluatee Evaluator 2

Nama :NIK :Jabatan :

Nama :NIK :Jabatan :

Catatan:

Logo

FORMULIR INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Pelaksanaan :

Dimensi Indikator Target

Input

Proposal

Peserta

Dana Sponsorship

...

Proses

Kegiatan

Peserta

...

Output

Pembelajaran

Perubahan

...

Logo

FORMULIR INFRASTRUKTUR

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Pelaksanaan :

Perlengkapan/Peralatan Jumlah Kondisi Saran Perbaikan

Lapotop

LCD

Speaker

...

Logo

FORMULIR KOMPETENSI PENGURUS (Rekrutmen-Seleksi)

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Struktur JabatanTugas dan

Tanggungjawab

Kompetensi yang

dibutuhkan

Kompetensi yang

dimiliki

Pelatihan atau tindakan

perbaikanWaktu

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Koordinator

Anggota

Logo

FORMULIR PERINCIAN PROGRAM KEGIATAN (Time Schedule)

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Pelaksanaan :

IndikatorTarget

Proposal Peserta Dana Sponsorship ...

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Logo

FORMULIR PROSES KERJA PENGURUS

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Struktur Jabatan Tugas dan Tanggungjawab Pelaksanaan Saran Perbaikan

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Koordinator

Anggota

Logo

FORMULIR SURVEI KEPUASAN KONSUMEN

OSIS SMA DAPENANo. Dokumen 001

Tanggal Tgl-bln-th

Halaman 1 dari 1

Nama Program :

Deskripsi :

Dimensi Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan

Reaksi

Apakah peserta merasa senang denganpelatihan yang diberikan?Apakah peserta pemateri dapat menyampaikanmateri dengan tepat?...

Pembelajaran

Apakah materi pelatihan memberikanpembelajaran baru bagi peserta?Apakah peserta menjadi lebih paham akanmateri pelatihan?...

Perilaku

Apakah hasil pelatihan dapat diterapkan dalampekerjaan peserta?Apakah peserta pelatihan dapat mengajarkanmateri pelatihan kepada orang lain?...

Hasil

Apakah hasil pelatihan membuat peserta dapatmeningkatkan hasil kerjanya?Apakah peserta pelatihan mendapat memenuhitarget kerjanya?...

PELAKSANAAN PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DI SMA DAPENA 1 SURABAYA