Laporan pendidikan sistem ganda
-
Upload
microsoft-muhammad -
Category
Education
-
view
119 -
download
0
Transcript of Laporan pendidikan sistem ganda
i
L A P O R A N
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
PENGINSTALASIAN JARINGAN LOKAL AKSES
TEMBAGA DI
PT. TELKOM DIVISI AKSES MALANG KOTA
Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Pada Sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra
Banjarbaru
Dibuat Oleh :
Muhammad Microsoft Nur Addinsha
NIS : 121932
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI
SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU
TAHUN 2014
ii
iv
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan pendidikan Sistem Ganda pada Divisi Akses Area
Malang Kota ini untuk melengkapi persyaratan di SMK Telkom Sandhy
Putra Banjarbaru.
Laporan ini di susun berdasarkan hasil yang diperolah saat
melakukan Pendidikan Sistem Ganda di Divisi Akses Malang Kota selama ±
3 bulan sejak tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 26 September 2014 yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah penulis
peroleh selama penulis belajar di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda merupakan sarana yang tepat
untuk membandingkan dan mempelajari antara teori yang didapat dari
sekolah dengan praktek yang penulis dapat di lapangan serta dapat
mempertajam pengetahuan dan melatih mental siswa dan siswi SMK
Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, sehingga dapat membentuk pribadi yang
siap dalam dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya di bidang Network
Access.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda tidak akan berjalan baik jika
tidak didukung dan dibantu oleh pihak yang telah mendorong, membimbing,
memotivasi dan mengarahkan penulis selaku peserta Pendidikan Sistem
Ganda. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT karena atas berkat, rahmat, izin dan telah memberikan
kemudahan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Program
Pendidikan Sistem Ganda dengan sebaik-baiknya.
2. Kedua orang tua penulis, yang telah memberikan dukungan, motivasi
spiritual maupun material.
v
3. Bapak Ari Harun Wongkar, selaku Manager Divisi Supervisor SO KTA
area Malang Kota yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan Pendidikan Sistem Ganda selama ± 3 bulan.
4. Bapak Murtono yang telah bersedia menjadi pembimbing penulis dalam
ruangan Main Distribution Frame selama melakukan Pendidikan Sistem
Ganda.
5. Bapak Abdul Karim, S.H, M.IKom selaku Kepala Sekolah SMK Telkom
Sandhy Putra Banjarbaru.
6. Bapak Muhammad Husnul Ridho S.Si selaku Koordinator Pendidikan
Sistem Ganda SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru tahun 2014.
7. Bapak Ahmad Taufiq, S.Psi.,Psi selaku Pembimbing Sistem Ganda SMK
Telkom Sandhy Putra Banjarbaru Tahun 2014.
8. Bapak Mahdiansyah, S.Psi.,Psi selaku pembimbing yang telah
mengantarkan penulis ke tempat Pendidikan Sistem Ganda berlangsung.
9. Bapak Rachman Fahriansyah, S.Kom selaku Kepala Jurusan TKJ
Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjabaru.
10. Bapak M Sukma Indrawan, S.Kom selaku Pembimbing Sekolah yang
telah membantu dan memberikan saran yang berguna kepada penulis
dalam penulisan laporan Pendidikan Sistem Ganda.
11. Seluruh Guru SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
12. Teman-teman angkatan XIV yang telah memberikan pengalaman yang
tentunya sangat berguna bagi penulis.
v
Penulis Menyadari begitu banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini. Namun, kritik dan saran itulah yang memotivasi penulis agar
dapat memperbaiki dan menyelesaikan laporan ini sesuai dengan yang
diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Malang, 24 Sempember 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................................. 3
D. Metode ................................................................................................ 3
E. Manfaat Pendidikan Sistem Ganda .................................................... 4
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................... 5
A. Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) ................................. 5
BAB III : HASIL PRAKTEK KERJA.................................................... 16
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 16
B. Pekerjaan yang dilakukan................................................................... 17
C. Prosedur kerja ..................................................................................... 17
D. Permasalahan yang dihadapi .............................................................. 18
E. Pemecahan Masalah ........................................................................... 18
BAB IV : PENUTUP .............................................................................. 18
A. Kesimpulan......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ xi
LAMPIRAN ............................................................................................ xii
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konfigurasi Dasar Jarlokat .................................................. 5
Gambar 2.2 Jaringan Catu Langsung ...................................................... 6
Gambar 2.3 Jaringan Catu Tidak Langsung ........................................... 7
Gambar 2.4 Jaringan Catu Kombinasi .................................................... 8
Gambar 2.5 Terminal Vertikal ................................................................ 9
Gambar 2.6 Terminal Horizontal ............................................................ 10
Gambar 2.7 Rumah Kabel ....................................................................... 11
Gambar 2.8 Kotak Pembagi Atas Tanah ................................................. 12
Gambar 2.9 Terminal Blok ..................................................................... 13
Gambar 2.10 Rowset ............................................................................... 13
Gambar 2.11 Kabel Primer ..................................................................... 14
Gambar 2.12 Kabel Sekunder ................................................................. 14
Gambar 2.13 Kabel Penanggal tanpa Penguat ........................................ 15
Gambar 2.14 Kabel Penanggal dengan Penguat ..................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan untuk memperoleh informasi sangat meningkat. dan
semua ini dikarenakan oleh persaingan manusia atau kelompok/ instansi
yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga hal ini berdampak
terhadap beban setiap siswa karena mereka dituntut untuk mampu menggali
informasi dari berbagai sumber.
Banyak sumber informasi yang dapat kita ketahui di era globalisasi
ini, seperti : Internet, Media Cetak dan Elektronik ( seperti : Televisi, Radio,
koran dan sebagainya ), namun dari sekian banyak sumber informasi, yang
paling penting untuk kita ikuti perkembangannya adalah informasi dari
layanan jasa melalui Internet.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) / Magang adalah secara umum
bentuk kerja sama antara SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dengan
Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI) atau Instansi yang berkompeten
dalam praktek kerja / magang di lapangan, uji praktek kompetensi dan
sertifikasi bagi siswa. Secara khusus bertujuan mempersiapkan tenaga kerja
yang memiliki keahlian dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Dunia Usaha/ Industri (DU/
DI) dan adanya pengakuan berupa pemberian sertifikat.
SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dibawah pembinaan
Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) menjalin kerjasama PSG
dengan PT. Telkom Indonesia Tbk. Pelaksanaan PSG ini didasari pada
perjanjian kerjasama (MoU) antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan
Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor :TEL. 175/ HK810/ HRC60/
2
2012 dan Nomor: PKS. 09/ PDD/ DPPP – YSPT/ V/ 2012. Tentang:
PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) Terhadap
Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan YSPT
untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM
melalui Pendidikan Sistim Ganda.
B. Tujuan
1. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
a. Untuk memberikan pengalaman kerja secara langsung serta mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul di lapangan.
b. Untuk membetuk dan merubah sikap atau perilaku siswa yang lebih
positif melalui penyesuaian diri dengan lingkungan kerja ditempat
PSG.
c. Untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan baik.
d. Untuk mengukur kompetensi masing-masing siswa setelah
dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan.
e. Membiasakan diri menghadapi dunia kerja yang akan dialami oleh
siswa dan siswi di masa yang akan datang.
2. Tujuan Pembuatan Laporan
a. Sebagai salah satu persyaratan bahwa siswa yang bersangkutan telah
melakukan praktek kerja yang dilakukan di dunia industri dimulai
dari tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 26 September 2014.
b. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang telah diberikan oleh
sekolah kepada para siswa sehubung.
c. sebagai bahan yang digunakan oleh siswa dan siswi untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan.asdsadsadasdasdsadasdasddasd
3
C. Batasan Masalah
Penulis melaporkan tentang kegiatan yang penulis lakukan selama
melakukan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) di kantor Divisi Akses
Malang Kota mengenai :
1. Main Distribution Frame (MDF).
2. Pengenalan dan pelatihan tentang Jaringan Lokal Akses Tembaga.
3. Perbaikan Gangguan pada Telepon.
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis
membatasi pembahasan laporan Pendidikan Sistem Ganda ini hanya pada
kegiatan tentang Perbaikan Gangguan pada Telepon.
D. Metode
1. Metode Praktikum
Pada metode ini, penulis melakukan praktikum di bimbing oleh
pembimbing lapangan.
2. Metode Observasi
Pada metode ini penulis melakukan pengamatan dengan
pencatatan data secara langsung terhadap objek yang diamati dalam
kegiatan-kegiatan di lapangan.
3. Metode Wawancara
Metode ini digunakan untuk menanyakan hal-hal yang belum
sepenuhnya di mengerti oleh penulis.
4. Metode Kepustakaan
Metode ini dapat dilakukan menggunakan berbagai media salah
satunya Internet. Di internet kita dapat dengan mudah mendapat
berbagai informasi.
4
E. Manfaat Pendidikan Sistem Ganda
1. Manfaat bagi siswa
Adapun manfaat bagi siswa dari Pendidikan Sistem Ganda yaitu
sebagai berikut :
a. Dapat mengenali suasana pekerjaan industri lapangan sehingga
setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan Telkom Sandhy
Putra Banjarbaru dan terjun ke lapangan industri dapat mengenali
suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
b. Dapat menambah Keterampilan dan wawasan tentang dunia usaha
yang Profesional.
2. Manfaat bagi Dunia Industri
Manfaat bagi dunia industri akan mengenal kualitas lulusan SMK
secara luas dan mendalam, sehingga mempermudah dalam mencari
calon karyawan dan pemakai lulusan SMK dapat membina calon
karyawan sedini mungkin.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)
Semakin meningkatnya perkembangan teknologi maka semakin
meningkat pula kebutuhan akan fasilitas-fasilitas telekomunikasi. kebutuhan
pelanggan pun mulai beranjak dari penggunaan telepon menuju ke
komunikasi data, yang memiliki permasalahan pada kecepatan yang lebih
tinggi. Pengiriman data pada suatu sistem telekomunikasi membutuhkan
media transmisi. Media transmisi adalah alat penyampai informasi dari
sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi.
1. Pengertian JARLOKAT
Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) merupakan
jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga
sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar JARLOKAT ditunjukkan
seperti pada gambar.
Gambar 2.1 Konfigurasi dasar JARLOKAT
Keterangan :
a. Sentral Telepon.
b. Main Distribution Point / Rangka Pembagi Utama
c. Kabel Primer
6
d. Rumah Kabel
e. Kabel Sekunder
f. Kotak Pembagi / Distribution Point
g. Drop Wire
h. Kotak Terminal Batas
i. Kabel Rumah
j. Rowset
k. Pesawat Telepon
2. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga
Ada tiga konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu :
a. Jaringan Catu Tidak Langsung
Gambar 2.2 Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan catu tidak langsung yaitu jaringan dimana saluran
para pelanggan dicatu ke KP (Kotak Pembagi) terdekat, yang
terhubung terlebih dahulu dengan RK (Rumah Kabel), yang akan
diteruskan ke MDF (Main Distribution Frame). Penyambungan
saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap),
tetapi penyambungan seterusnya ke MDF di RK dilakukan tidak tetap
(melalui Jumper Wire). Jaringan catu tidak langsung seperti ini
banyak digunakan pada pemakaian saluran di kota-kota yang jumlah
pelanggannya besar dan jauh dari lokasi sentral telekomunikasi.
7
Jaringan Catuan Tidak Langsung digunakan untuk kondisi :
1). Jumlah Pelanggan banyak.
2). Daerah yang lokasinya jauh dari sentral.
3). Daerah yang pelanggannya menyebar.
b. Jaringan Catu Langsung
Gambar 2.3 Jaringan Catu Langsung
Jaringan Catu Langsung yaitu jaringan dimana pelanggan
mendapat pencatuan saluran dari DP (Distribution Point) dan
langsung di hubungkan dengan MDF (Main Distribution Frame)
tanpa melalui RK (Rumah Kabel). Semua urat pasang kabel dari DP
tersambung langsung ke MDF pada sentral. Jaringan catu langsung ini
biasanya digunakan di kota kecil yang jumlah pelanggannya sedikit
sehingga jumlah DP juga sedikit. Disamping itu juga, dapat digunakan
di kota besar khusus untuk daerah sekitar Sentral Telekomunikasi
beradius 300 – 500 m dari sentral.
Jaringan catuan langsung digunakan untuk kondisi :
1). Untuk mencatu daerah yang dekat dengan sentral.
2). Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit.
3). Daerah dengan pelanggan VIP.
4). Digunakan di daerah yang sempit tapi memiliki permintaan tinggi
8
c. Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan ini merupakan kombinasi dari kedua jenis jaringan
diatas, yaitu :
1). Digunakan catu langsung jika :
a). Daerahnya dekat sentral.
b). Banyak pelanggan VIP.
2). Digunakan catu tidak langsung jika :
a). Daerahnya jauh dari sentral.
b). Pelanggannya tersebar.
c). Demandnya tinggi.
Dengan jaringan kombinasi ini maka pemakaian jaringan dapat
dioptimalkan.
Berikut merupakan gambar jaringan catu kombinasi :
Gambar 2.4 jaringan Catu Kombinasi
3. Bagian-bagian perangkat dari Jaringan Lokal Akses Tembaga
a. Main Distribution Frame (MDF)
MDF merupakan perangkat yang ada di sentral yang berfungsi
sebagai tempat penyambungan kabel primer dengan kabel yang keluar
dari sentral. Selain itu MDF juga berfungsi sebagai tempat pengetesan
dalam melokalisir gangguan. Penempatan MDF harus diperhitungkan
9
Karena MDF merupakan titik awal Penyambungan kabel. Bentuk
MDF tergantung pada jenis sentral telekomunikasi yang digunakan.
Pada sentral yang masih manual hanya berbentuk papan atau lemari
perkawatan, sedangkan pada sentral otomat MDF berbentuk kerangka
besi.
Suatu MDF perlu dilengkapi dengan berbagai macam
peralatan untuk memudahkan penyambungan kabel yang keluar
masuk. Diantara peralatan tersebut, yang biasanya adalah :
1). Terminal Blok Vertikal
Merupakan tempat diterminasikannya kabel primer, yang
dipasang pada MDF ke arah luar. Kapasitas terminal blok vertikal
dibedakan atas kapasitas sambungannya. Dengan menggunakan
kawat penyambung (Jumper Wire), terminal blok ini dihubungkan
dengan terminal blok hirozontal. Pada sentral SPC analog maupun
digital, biasanya digunakan terminal blok berkapasitas 100 pasang.
Gambar 2.5 Terminal Blok Vertikal
2). Terminal Blok Horizontal
Merupakan terminal tempat terminasi kabel yang datang
dari sentral. Terminal ini dipasang pada MDF kearah sentral
dengan kapasitas biasanya 100 pasang urat kabel.87897987987987
10
Gambar 2.6 Terminal Blok Horizontal
b. Rumah Kabel (RK)
Adalah titik terakhir dari jaringan kabel primer, dan titik
permulaan dari jaringan kabel sekunder. Dimana RK di kondisikan
sebagai tempat penyambungan serta peralihan yang fleksibel dari
jaringan kabel primer ke jaringan kabel sekunder. Kapasitas RK
disesuaikan oleh jumlah total pasang kabel primer dan sekunder yang
dapat di terminasikan. Di dalam RK terdapat dua blok terminasi kabel,
yaitu terminasi kabel primer yang datang dari MDF dan terminasi
kabel sekunder yang akan mewakili dari daerah RK menuju ke DP.
Antara blok terminal primer dan sekunder dihubungkan dengan satu
Jumper Wire untuk masing-masing nomor pelayan.asdsadasdsad
11
Gambar 2.7 Rumah Kabel
Fungsi RK dapat dibedakan :
1). Tempat penyambungan kabel primer dengan kabel sekunder.
2). Tempat peralihan kabel besar menjadi beberapa bagian kabel kecil.
3). Tempat dilaksanakannya pengetesan guna melokalisasi gangguan.
4). Tempat pelaksanaan penjamperan antar sisi terminal blok primer ke
sisi terminal blok sekunder.
12
c. Distribution Point (DP)
Adalah terminal kabel yang berguna untuk terminasi akhir
kabel sekunder dan terminasi awal saluran pelanggan. DP berfungsi
sebagai:
1). Tempat penyambungan kabel sekunder dan kabel penanggal.
2). Tempat pengetesan untuk mengetahui posisi gangguan pada
jaringan.
3). Tempat mutasi jaringan yang menuju ke pelanggan.
Gambar 2.8 Kotak Pembagi Atas Tanah
13
e. Terminal Blok
Merupakan tempat persambungan kabel penanggal dengan
kabel yang dipasang di dalam rumah pelanggan (Indoor Cable).
Terminal blok ini biasanya dipasang diluar dinding rumah pelanggan.
Gambar 2.9 terminal blok
f. Rowset (papan sambung pesawat telepon)
Merupakan terminal atau titik persambungan terakhir sebelum
sampai pada pesawat telepon. Ini terletak dekat pesawat telepon, dan
malah menyatu dengan pesawat telepon itu sendiri.
Gambar 2.10 Rowset
14
4. Kabel yang digunakan di Jaringan Lokal Akses Tembaga
a. Kabel Primer
Kabel primer berfungsi untuk menghubungkan MDF (Main
Distribution Frame) suatu sentral telekomunikasi dengan RK pada
sistem catuan tidak langsung dan dengan DP pada sistem catuan
langsung.
Gambar 2.11 Kabel Primer
b. Kabel Sekunder
Kabel sekunder berfungsi menghubungkan RK ke DP.
Jaringan kabel sekunder dapat dipasang di atas tanah dan dapat juga
dipasang secara tanam langsung, tergantung pada kemungkinan
pengembangan jumlah pelanggan yang akan di catu. Kapasitas
maksimum kabel sekunder adalah 200 pasang.
Gambar 2.12 Kabel Sekunder
15
c. Kabel Penanggal
Kabel penanggal berfungsi untuk menghubungkan DP
dengan terminal blok yang ada dirumah pelanggan, jenis kabel yang
di gunakan sebagai penanggal ini umumnya adalah Drop-Wire. Baik
Drop-Wire yang menggukanan Penguat maupun tidak menggunakan
penguat.
Gamber 2.13 Kabel Penanggal tanpa Penguat
Gamber 2.14 Kabel Penanggal dengan Penguat Baja
16
BAB III
Mengatasi Gangguan Telepon
A. Gambaran Umum Perusahaan
AREA NETWORK MALANG merupakan unit organisasi yang
melaksanakan penyelenggaraan fungsi operasi network (selain jaringan
akses) infrastruktur telekomunikasi PT. Telkom Indonesia yang berada di
cakupan area Malang. ARNET Malang dibentuk berdasarkan KD.
68/PS150/COP-B0030000/2006 tentang Organisasi Divisi Infrastruktur,
dimana dipimpin oleh Manager Area ( MGR AREA ), dimana MANAR
bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan pengelolaan fungsi
operasi dan pemeliharaan network pada lingkup operasi layanan network di
wilayah cakupan area malang. Sehingga dapat dipastikan bahwa dukungan
kesiapan operasi dan kualitas network untuk penyelenggaraan layanan jasa
infocom di wilayah area network Malang dapat berfungsi secara memadai.
Dalam menjalankan tugasnya MGR ARNET Malang dibantu oleh 7 Assiten
Manager ( ASMAN ) dan 3 Koordinator Lokasi ( KORLOK), sebagai
berikut:
1. ASMAN LOGISTIC & ADMINISTRATION
2. ASMAN O&M TRANSMISI RADIO dan MULTIPLEX
3. O&M TRANSMISI SKSO
4. O&M SWITCHING TRUNK
5. O&M SWITCHING LOKAL
6. O&M MULTIMEDIA
7. O&M CIVIL & ME (CME)
8. LOGISTIC & ADMINISTRATION
17
B. Pekerjaan yang dilakukan
Pekerjaan dimulai pada hari senin sampai jum’at, penulis berangkat
dari rumah ke kantor sekitar jam 7.30 jam setempat, penulis menuju kantor
menggunakan kendaraan umum. Sesampainya di kantor penulis menunggu
pembimbing lapangan di ruangan MDF.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Kantor Divisi Akses Area
Malang Kota, yang berlangsung selama ± 3 bulan. Penulis ditempatkan di
MDF Malang Kota dengan bermacam-macam kegiatan seperti pencabutan
telepon, penanganan gangguan telepon, validasi, Pasang Speedy Baru.
C. Prosedur Kerja
1. Penulis menerima surat tugas dari HelpDesk.
2. Penulis dan Pembimbing Lapangan memastikan alamat pelanggan yang
mengalami gangguan.
3. Penulis dan Pembimbing Lapangan menuju ke rumah pelanggan,
menyampaikan maksud kunjungan, meminta izin melakukan
pemeriksaan di KTB untuk memastikan letak gangguan apakah kearah
IKR atau MDF.
4. Jika kearah IKR perbaikan segera diperbaiki, jika dalam perbaikan
gangguan diperlukan material pokok (contoh : kabel PVC), maka
sebelum dikerjakan teknisi melakukan komunikasi kepada pelanggan
perihal kebutuhan tersebut, jika pelanggan tidak bersedia menyiapkan
barang yang dibutuhkan maka perbaikan dilakukan dengan cara
memanfaatkan material bekas dan pelanggan diberi penjelasan bahwa
kerusakan karena kualitas instalasi sudah tidak bagus, sehingga
kemungkinan suatu saat bisa menyebabkan terjadinya gangguan lagi
dalam waktu yang tidak terlalu lama.
5. Jika letak gangguan terletak ke arah MDF ( dari KTB ke arah MDF ),
teknisi memberitahukan kepada pelanggan bahwa kerusakan diantara
18
KTB sampai dengan MDF, akan segera diperbaiki dan apabila telah
selesai dan sudah baik, maka akan diberitahukan melalui telepon.
D. Permasalahan yang dihadapi
1. Masalah pada Rowset yang kendur atau pin pada Rowset rusak.
2. Masalah pada Kabel Drop-Wire sering kali mengalami kerusakan pada
masalah ganguan telepon. Kerusakan biasanya dikarenakan benang dari
layang-layang yang membuat kabel korosi atau ada sambungan yang
sudah tidak layak lagi.
E. Pemecahan Masalah
1. Mengganti perangkat tersebut.
2. Bisa dengan cara menyambung kabel dan di sambung ulang atau
mengganti dengan kabel baru.
19
BAB IV
PENUTUP
Hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Kantor DIVA Telkom
Malang Kota selama ± 3 bulan dibuat dalam laporan berdasarkan pada
pengalaman, pelajaran, praktek dan data-data yang dihimpun selama PSG.
Program PSG yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat
besar bagi penulis dan seluruh siswa-siswi SMK Telkom Sandhy Putra
Banjarbaru pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan masih terdapat banyak kekurangan, yang disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki.
Pada akhir laporan PSG, penulis membuat beberapa kesimpulan dan
saran-saran yang semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para
pembaca.
A. Kesimpulan
1. Jarak kabel yang digunakan akan mempengaruhi kualitas akses.
2. Jaringan lokal akses tembaga merupakan jaringan yang terbentuk oleh
berbagai unsur dan konfigurasinya yang dihubungkan dengan kabel
tembaga.
3. Gangguan yang paling sering terajadi pada Jaringan Lokal Akses
Tembaga adalah gangguan yang terjadi pada saluran penanggal dan IKR
(Instalasi Rumah dan Pesawat Telepon).
B. Saran
1. Saran bagi Tempat Pendidikan Sistem Ganda
a. Lebih banyak memberikan kepercayaan kepada peserta PSG untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga jam kerja dapat diisi dengan
kegiatan yang bermanfaat dan waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.
20
b. Lebih sering berkomunikasi dengan peserta PSG sehingga peserta
tidak merasa canggung saat ingin menanyakan suatu hal yang
diperlukan atau hal yang tidak dipahami oleh peserta PSG.
2. Saran bagi sekolah
a. Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan suasana di
industri kepada siswa yang akan melaksanakan Pendidikan Sistem
Ganda.
xi
DAFTAR PUSTAKA
Husnul Ridho, Muhammad, 2014, Pedoman Magang 2014. Banjarbaru : SMK
Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
Ika Puteri, Anggraini, 2013, Pembuatan Animasi Jalur Penerbangan Dengan
Software Photoshop dan Adobe Flash Di PT. ANGKASA PURA 1
(PERSERO) BANDAR UDARA SYAMSUDINN NOOR
BANJARMASIN. Laporan tidak dipublikasikan. Banjarbaru : SMK
Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
Konstruksi dan Instalasi Jaringan Kabel Tembaga. Divlat PT. TELKOM
INDONESIA. Bandung. 1997.
____, ____, Konfigurasi Jaringan Telepon dan Penanganan gangguan di MDF,
[online],http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/0
5/L2F607040_MKP.pdf, (diakses pada tanggal 21 September 2014).
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Foto Pada saat PSG
Penulis pada saat itu sedang melakukan Penjumperan dari kabel Primer
ke kabel Sekunder
Penulis pada saat itu sedang melakukan Maintenance pada PC Server