LAPORAN - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/en/1_about/pjm/download/03 Monevin Program Hibah... ·...
-
Upload
truongkiet -
Category
Documents
-
view
232 -
download
4
Transcript of LAPORAN - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/en/1_about/pjm/download/03 Monevin Program Hibah... ·...
LAPORAN
Monitoring Evaluasi Internal (MONEVIN) Tengah TahunProgram Hibah Kompetisi (PHK) A2‐A3 dan SP4
TAHUN 2007
PUSAT JAMINAN MUTU
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
HALAMAN PENGESAHAN
1. Penanggung Jawab : Ketua PJM
N a m a : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto Jabatan : Ketua Pusat Jaminan Mutu Alamat : Jl. Sentaurus 4 Malang Telepon : 0341 ‐ 553559 HP : 081 334 355106 Fax : 0341 ‐ 575817 e‐mail : pjm‐[email protected]
2. Tim Pelaksana : Dr. Muhammad Nurhuda (Ketua Pelaksana) Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc (Koordinator)
Prof. Dr. Ir. Subarinoto Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir Ir. Cahyo Prayogo, MP Ir. Nur Hidayat M.S Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing. Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami Herman Tolle, ST. ,MT. Ir. Rusdi Tjahjono, MSA Ir. Sunarto Ismunandar, MS Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Mc Dr. Surachman, M.SiE Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS M. Halim Natsir, SPt., MP DR. Hermin Sulistyarti
Drs. Johan A.E. Noor., M.Sc. Ir. Sudarminto S.Y. M.App.Sc 3. Waktu Kegiatan : Oktober s/d November 2007
Malang, 16 November 2007 Ketua PJM
Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
i
NIP. 130 531 855
ii
RINGKASAN MONITORING DAN EVALUASI TENGAH TAHUN 2007
IMPLEMENTASI PHK A2/A3 dan SP4
Pada tahun 2007 Universitas Brawijaya sedang menjalankan 6 hibah PHK A2, 3 hibah PHK A3 dan 5 Program SP4. Agar mutu pelaksanakan PHK terjamin, maka Pusat JaminanMutu (PJM) melakukan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) PHK, yang dilakukan pada tengah tahun, tahunan dan akhir program dengan melibatkan 18 reviewer internal yang dibentuk melalui SK Rektor No. 3080/J.10/LL/2007 yang menggunakan dana Monev 2.5% DRK. Berbeda dengan kegiatan Monevin sebelumnya, karakter kegiatan Monevin tahun ini lebih merupakan program konsultasi dan pendampingan.
Dari 9 penerima hibah A2/A3, 3 jurusan (Teknik Elektro, Teknik Arsitektur, Teknik Industri Pertanian) berada di tahun terakhir pelaksanaan proyek, 4 (Kimia, Budidaya Pertanian, Managemen dan Akutansi) berada di tahun kedua pelaksanaan proyek, sedang 2 lainnya (Teknik Sipil dan IESP) berada pada tahun pertama implementasi proyek. Sedangkan dari Program SP4, semuanya berada di tahun kedua. PHK A2/A3
Secara umum, implementasi program A2/A3 berjalan dengan sangat baik dan dijalankan secara serius. Delapan grantee mendapatkan peniliaian diatas 300 dan hanya jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi yang mendapatkan nilai 280. Capaian fisik rata‐rata diatas berkisar pada angka 60%‐90% sedangkan keberhasilan target indikator umumnya pada kisaran 10‐50%. Rendahnya indikator target ini disebabkan hampir semua indikator yang ditentukan belum bisa dilihat keberhasilannya karena masih dalam proses pengumpulan data dan penghitungan, mengingat kegiatan masih berlangsung 2 bulan lagi. Untuk itu pelaksanaan kegiatan harus lebih dipacu lagi, karena sisa waktu pelaksanaan yang relatif pendek. Beberapa kegiatan seperti pelatihan yang mendatangkan pemateri eksternal, atau temu alumni perlu penanganan yang lebih terintegrasi dengan lebih banyak lagi melibatkan komponen, sehingga pelaksanaannya tidak akan tertunda.
Kendala utama yang dihadapi grantee adalah masalah dana, yakni pencairan dana Dikti yang sangat terlambat dan perubahan pengelolaan dana dari Fakultas ke Universitas. Meski demikian, dukungan dan komitmen pimpinan yang tinggi berupa dukungan dana DRK membuat sebagian besar aktifitas dapat dikerjakan tepat waktu. Akan tetapi keterlibatan pimpinan semestinya tidak hanya sebatas pemberian komitmen dana pendamping saja, akan tetapi juga berkaitan dengan kegiatan. Dalam hal ini keterlibatan pimpinan Fakultas sedikit berkurang dibandingkan tahun‐tahun sebelumnya. Hal ini diantaranya disebabkan oleh beralihnya sistem penurunan dana yang semula ke rekening Dekan ke rekening Rektor. Untuk itu perlu dikembangkan komonikasi yang lebih intens antara task force dengan pimpinan, baik di level Fakultas maupun
iii
Universitas, sehingga masalah dan hambatan dari pelaksanaan program A2 dapat diatasi lebih dini dan diberikan solusi yang lebih tepat.
Fokus dari PHK A2/A3 adalah peningkatan Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E). Karenaya, dampak positif yang diamati terutama dalam hal proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E). Sementara itu, isu Leadership (L), Manajemen internal (I) dan Sustainabilitas (S) juga dirasakan masih sangat terbatas pada tingkat jurusan, sementara pada tingkat fakultas dan universitas belum diamati secara nyata.
Dampak PHK A2/A3 umumnya telah dirasakan oleh sivitas akademika penerima hibah, bahkan pada level horizontal jurusan yang belum menerima hibah. Hal ini memunculkan kondisi internally driven telah muncul, sehingga pelaksanaan program PHK A2/A3 berjalan dengan bagus. Dampak juga terlihat dari tetap berjalannya dan bahkan meningkatnya kegiatan‐kegiatan positif yang merupakan kelanjutan tahun‐tahun sebelumnya. Sebagai contoh kegiatan Coffe morning di jurusan Managemen, Fakultas Ekonomi yang hingga saat ini sangat diminati oleh kalangan dosen dan mahasiswa. Good practices juga telah muncul untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar. Dari kegiatan hibah pengajaran telah dihasilkan model pembelajaran dengan materi multimedia interaktif sehingga mempermudah mahasiswa dalam memahami topic materi perkuliahan. Namun demikian, keberlanjutan program dari aktivitas yang dilakukan harus didukung dengan rencana perbaikan dan penjadwalan yang lebih terarah, dan komitmen yang terus menerus dari pimpinan Jurusan, Fakultas dan Universitas.
Program SP4
Lima jurusan/PCPT sedang menjadi penerima PHK SP4 kompetisi, semuanya Batch III, berada di tahun terakhir. Kemajuan kegiatan fisik rata‐rata 50%. Dengan demikian, maka proses implementasi SP4 dinilai sangat variatif. Prestasi rendah terutama diperoleh oleh penerima hibah batch 3 PCPT yang sedang memulai kegiatan implementasi. Dampak positif yang diamati terutama dalam hal investasi pengadaan barang dan kegiatan fisik. Sementara itu akibat lemahnya seleksi dan kurangnya pembinaan awal maka sebagian besar kegiatan yang diprogramkan PCPT masih bersifat investasi, bukan program penyelesaian masalah atau program pengembangan. Kegiatan tidak selalu menggunakan isu LRAISE. Sangat disayangkan, sebagian PCPT batch 2‐3 kurang menunjukkan implementasi dan dampak yang baik.
Ternyata hibah SP4 belum mampu menginisiasi good practices dalam pengembangan program, penerima hibah masih menganggap SP4 sebagai proyek konvensional dan kurang memperhatikan keberlanjutan. Oleh karena itu, sejak ada Monevin tahun 2005, beberapa praktek kurang baik dapat dikurangi.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................................ i
RINGKASAN.................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang................................................................................................................ 1 1.2. Tujuan.............................................................................................................................. 2 1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik............................................................. 2 1.4. Pelaksanaan Monevin ................................................................................................... 3 1.5. Kriteria Penilaian ........................................................................................................... 4 1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian........................................................................... 5 1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Tengah Tahun 2007 .................................................. 5
II. MONEVIN TENGAH TAHUN PHK A2 DAN A3 2007................................................ 7 2.1. Penilaian.......................................................................................................................... 7 2.2. Komentar dan Penilaian Terkonsolidasi dari Reviewer Internal ............................. 8
Teknik Elektro / Fakultas Teknik ......................................................................................... 8 Teknik Arsitektur / Fakultas Teknik.................................................................................. 10 Teknik Industri Pertanian / Fakultas Teknologi Pertanian ............................................ 13 Kimia / Fakultas MIPA ............................................................................................... 15 Budidaya Pertanian / Fakultas Pertanian.......................................................................... 19 Manajemen / Fakultas Ekonomi......................................................................................... 21 Akuntansi / Fakultas Ekonomi ........................................................................................... 23 Teknik Sipil / Fakultas Teknik ............................................................................................ 25 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) / Fakultas Ekonomi ................................... 27
III. MONEVIN TENGAH TAHUN SP4 2007 ...................................................................... 29 3.1. Penilaian ....................................................................................................................... 29 3.2. Komentar dan Penilaian dari Reviewer Internal .................................................. 30
Program Bahasa dan Sastra................................................................................................. 30 Sosial Ekonomi Pertanian (SOSEK) ................................................................................... 31 BAAK (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan) ......................................... 32 BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan).......................................................... 34 LSITP (Laboratorium Sentral Ilmu dan Teknologi Pangan) .......................................... 35
iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kesehatan institusi, Universitas Brawijaya telah
mengikuti beberapa Program Hibah Kompetisi (PHK) sejak 1998. Tujuan proyek DUE, DueLike, QUE, TPSDP dan Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti adalah meningkatkan mutu pendidikan di jurusan di masing‐masing Perguruan Tinggi penerima hibah. Tercapainya peningkatan mutu pendidikan akan diukur menggunakan beberapa indikator kinerja (performance indicators) yang telah ditetapkan maupun yang diusulkan oleh penerima hibah. Sasaran kuantitatif indikator‐indikator tersebut ditetapkan sebelum program dimulai dan dicantumkan dalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek (Project Implementation Plan/PIP) yang diajukan oleh penerima hibah dari masing‐masing Perguruan Tinggi. Peningkatan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh peningkatan indikator‐indikator tersebut diharapkan tercapai karena adanya perbaikan didalam pengelolaan Jurusan dan pelaksanaan Program Studi sebagai dampak dari implementasi hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Majelis dan komisi yang ada di Dewan Pendidikan Tinggi bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Akan tetapi secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi pengembangan Jurusan dan Program Studi, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh penerima hibah, baik secara kualitatif yaitu berupa evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan oleh unit penerima hibah, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan indikator kinerja pada setiap akhir tahun pelaksanaan proyek/program selama proyek/program berlangsung. Selain itu reviewer internal PJM‐UB juga melakukan evaluasi tahunan terhadap kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan oleh proyek/program tersebut sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya No. 010A/SK/2007, tugas dari PJM‐UB adalah:
1. Mengembangankan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) dan pelaksanaan auditnya.
2. Meningkatkan kualitas usulan Akreditasi Program Studi/Institusi melalui pendampingan.
3. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) Program Hibah Kompetisi (PHK).
1
1.2. Tujuan Tujuan utama dilakukannya monitoring dan evaluasi adalah :
1. Mengetahui dengan jelas perkembangan unit penerima hibah dalam mengimplementasikan rencana pengembangannya yang tertuang didalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek.
2. Membantu unit penerima hibah dengan memberikan masukan‐masukan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan rencana pengembangannya.
3. Menentukan kelayakan pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Implementasi Tahun berikutnya.
4. Memberikan laporan dan rekomendasi kepada Rektor dan Penanggungjawab Kegiatan mengenai tindak lanjut pelaksanaan pemberian hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada unit penerima hibah tersebut.
1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik Proses monitoring dan evaluasi yang dianggap baik harus dapat memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Reliable (kehandalan)
Keandalan dari suatu proses monitoring dan evaluasi dinilai dengan kesamaan hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut pada berbagai kondisi yang relatif sama, kalau antar kondisi‐kondisi tersebut diperbandingkan. Dengan demikian, faktor‐faktor subyektifitas (seperti karakteristik individu para reviewer, penafsiran dan penilaian yang tidak berdasar, dsb) dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sedapat mungkin dikurangi ataupun dihindari.
2. Transparan
Transparansi pada proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi dan pihak yang dimonitor dan dievaluasi memahami dengan baik proses tersebut, termasuk pemahaman mengenai tujuan, alasan maupun hasil yang diharapkan.
3. Credible (dapat dipercaya)
Tingkat kredibilitas suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung pada tingkat validitas hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur prestasi yang telah dicapai dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan mengukur kewajaran dalam pembiayaan implementasi program, serta keterbukaan dari yang dimonitor
2
dan dievaluasi (penerima hibah) menjadi faktor yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian.
4. Comprehensiveness (tingkat komprehensif)
Tingkat Komprehensif dari suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung kepada keseuaian jumlah obyek yang diamati dan kesesuaian jumlah sampel responden (mahasiswa, dosen, dsb) yang disiapkan oleh unit yang dimonitor dan dievaluasi.
5. Universality
Keuniversalan suatu proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana proses tersebut dapat diadopsi dan dilaksanakan pada berbagai subject area dan pada berbagai kondisi.
6. Effectiveness
Efektivitas proses monitoring dan evaluasi yang berkualitas bergantung pada sejauh mana dampak dari proses tersebut menyebabkan penerima hibah secara sadar melakukan proses pengembangan yang berkesinambungan (continuous improvement), termasuk melakukan identifikasi peluang‐peluang pengembangan, memberikan informasi secara berkesinambungan pada para stakeholder mengenai perkembangan institusinya, dsb.
Ke 6 kriteria tersebut diatas, sebaiknya dipahami benar oleh Reviewer Internal yang melakukan proses monitoring dan evaluasi.
1.4. Pelaksanaan Monevin Monev tengah tahun dan akhir tahun dilaksanakan oleh sebuah tim internal
reviewer PJM atau minimal harus terdiri dari dua orang reviewers. Monev dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu di tengah dan akhir tahun implementasi. Monev dilakukan dengan desk evaluation didasarkan pada Laporan Tengah Tahun dan Presentasi Kemajuan PHK di depan seluruh taskforce penerima hibah.
• Desk evaluation
Dilakukan oleh dua (2) orang Reviewer Internal dan dimaksudkan untuk mendapat informasi secara detail kemajuan, kendala dan solusi alternatif yang dilakukan oleh penerima PHK berdasarkan Laporan yang telah dibuat. Reviewer Internal diharuskan menyampaikan penilaian dan komentar terhadap laporan dalam bentuk tertulis(format terlampir). Penilaian dan komentar diberikan ke masing‐masing jurusan penerima hibah melalui PJM. Setiap penerima PHK menyerahkan dua eksemplar Laporan. Dilakukan pada Monev tengah dan akhir tahun.
3
• Progress Report Presentation
Selain itu, pada waktu yang disepakati, penerima hibah melakukan presentasi di hadapan seluruh penerima PHK di lingkungan Universitas Brawijaya. Komentar dari reviewer pada saat desk evaluation dapat diklarifikasi melalui diskusi. Selain itu, forum ini juga diharapkan menjadi sarana penyebaran dari good practices setiap penerima hibah. Pimpinan fakultas dan universitas dapat hadir dalam acara ini untuk memberikan pengarahan.
• Site visit
Selain itu, pada waktu yang disepakati pada akhir tahun, dilakukan visitasi untuk melakukan klarifikasi keberhasilan, kendala dan dampak hibah yang diterima. Dilakukan oleh dua (2) orang internal reviewer PJM dan dialog dengan Pimpinan Fakultas, Jurusan, PIC, dosen dan mahasiswa serta pemeriksaan dokumen pendukung.
1.5. Kriteria Penilaian 1. Kepemimpinan dan komitmen institusi
Kriteria ini menilai peranan dan komitmen pimpinan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan program tahun berikutnya. Peran Tim Monevin dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan program dan pencapaian tujuan, juga merupakan hal yang termasuk dalam penilaian kriteria ini. Kepemimpinan yang baik harus tercermin dalam keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa (sesuai dengan proramnya) dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Kualitas laporan dan Rencana Implementasi Program Tahun Kedua akan mencerminkan kualitas kepemimpinan.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kriteria ini menilai kemampuan insitusi dan jurusan/PCPT untuk melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan sesuai dengan jadwal dan target yang ditetapkan. Kemampuan melaksanakan program tidak hanya dilihat dari kemampuan insitusi dalam melaksanakan investasi, tetapi juga menginisiasi dan melaksanakan kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan dukungan investasi atau kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan investasi. Kegiatan‐kegiatan yang telah dimulai atau sedang dilaksanakan harus mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan. Kemampuan melaksanakan program juga harus tercermin dari upaya insitusi dalam mengatasi hambatan yang ada.
4
3. Keberlanjutan Program
Penilaian aspek ini ditujukan pada kejelasan strategi dan program yang akan menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan. Secara umum ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan sumber daya yang telah ditanam (invested resources).
4. Keberhasilan indicator target % (rate of success)
Target yang telah dicapai dibandingkan dengan keseluruhan total target yang direncanakan
5. Capaian Kemajuan fisik (%)
1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian Hasil evaluasi Laporan Tengah Tahun dan Rencana Program Tahun Kedua
berupa nilai dan komentar yang diberikan terhadap Laporan Tengah Tahun dan Rencana Program Tahun Kedua berdasarkan kriteria penilaian.
Sistem penilaian untuk setiap kriteria menggunakan skala 1‐5, dimana 1 = sangat buruk (very poor), 2 = buruk (poor), 3 = cukup (fair), 4 = baik (good), dan 5 = sangat baik (very good). Nilai bagi masing‐masing kriteria (S), kemudian dikalikan dengan bobot penilaian (W) untuk menghasilkan nilai total:
Nilai total = ∑ S(i) × W(i) ; i = 1 – 4
dimana S(i) = nilai yang diberikan untuk kriteria ke‐i
W(i) = faktor bobot untuk kriteria ke‐i
Sistem penilaian ini menghasilkan nilai total yang berkisar antara 100 ‐ 500.
1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Tengah Tahun 2007 Jadwal pelaksanaan Monevin di masing‐masing penerima hibah adalah hasil
konsolidasi antara reviewer internal dan penerima hibah.
Distribusi Reviewer Monevin Tengah Tahun PHK A2/A3
No. Jurusan/ PS/ PCPT Jenis PHK
Reviewer 1 Reviewer 2
1 Teknik Elektro (Batch II) A2 Soebarinoto, Ir.Dr.Prof. Sri Maryani S., Ir.MS 2 Arsitekstur (Batch II) A2 Cahyo Prayogo, Ir.,MP Nur Hidayat, Ir.MS
3 Teknik Industri Pertanian (Batch II) A2 Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing.
Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT
4 Kimia (Batch III) A2 Sri Rahayu Utami, Ir., Dr Herman Tolle, ST., MT
5 Budidaya Pertanian (Batch III)
A2 Rusdi Tjahjono, Ir. MSA. Sunarto Ismunandar, Ir., MS
5
No.
6
Jurusan/ PS/ PCPT Jenis PHK
Reviewer 1 Reviewer 2
6 Manajemen (Batch III) A2 Muhammad Nurhuda, Dr. Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc.
7 Akuntansi (Batch III) A2 Surahman M,. SE.,Dr Mohammad Bisri, M.S., Dr.
8 Teknik Sipil (Batch IV) A2 M. Halim Natsir, S.Pt., M.P.
Hermin Sulistyarti, Ph.D
9 IESP (Batch IV) A3 Johan A.E. Noor, Drs. M.Sc.
Sudarminto, SY., Ir.M.App.Sc
Distribusi Reviewer Monevin Tengah Tahun SP4Program Bahasa dan Sastra (Batch III) SP4 Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc. Jur. Sosek Pertanian (Batch III) SP4 Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc. Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan (BAAK) (Batch III)
SP4 Drs. Johan A.E. Noor, M.Sc.
Biro Administrasi Umum & Keuangan (BAUK) (Batch III) SP4 Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc. Lab. Sentral Ilmu & Teknologi Pangan (LSITP) (Batch III) SP4 Dr. Endang Arisoesilaningsih
HIBAH PENERIMA REVIEWER Kepemimpinan & Komitmen
(20)
Kemampuan Melaksanakan Program
(20)
Dampak & Keberlanjutan Program
(30)
Keberhasilan Indikator Target
(20)
Kemajuan Fisik Kegiatan
(10) SKOR
A2 batch II Teknik Elektro FT
Soebarinoto E.F. Sri Maryani S. 4 3 4 2 4 340
A2 batch II Arsitektur FT Cahyo Prayogo Nur Hidayat 3 3 3 4 4 330
A2 batch II Teknik Industri Pertanian FTP
Moch. Rusli Dwi Fadila K. 4 4 3 3 4 350
A2 batch III Kimia FMIPA Sri Rahayu Utami Herman Tolle 4 4 3 3 3 340
A2 batch III Budidaya Pertanian FP
Rusdi Tjahjono Sunarto Ismunandar 3 3 4 3 4 340
A3 batch III Manajemen FE M. Nurhuda Retno Mastuti 4 4 4 3 4 420
A3 batch III Akuntansi FE Surachman M. Bisri 3 3 3 2 3 280
A2 batch IV Sipil FT M. Halim Natsir Hermin Sulistyarti 3 4 4 3 4 360
A3 batch IV IESP Johan A.E. Noor Sudarminto S.Y. 4 4 3 2 5 340
II. MONEVIN TENGAH TAHUN PHK A2 DAN A3 2007
7
2.1. Penilaian
2.2. Komentar dan Penilaian Terkonsolidasi dari Reviewer Internal
Unit Penerima PHK A2 : Teknik Elektro / Fakultas Teknik Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto 2. Ir. E.F. Sri Maryani S., MS. Komentar umum:
Jurusan Teknik Elektro (JTE) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya telah melaksanakan PHK A2 Batch 2 /Tahun III dengan penuh semangat dan serius. Walaupun dana dari Dikti terlambat , pihak pimpinan JTE telah memberikan dukungan baik dana maupun motivasi kepada staf yang terlibat, sehingga kemajuan fisik mencapai 75% dan keuangan 72,80%. Capaian fisik yang lebih tinggi daripada keuangan menunjukkan bahwa penggunaan dana efisien. Ternyata dana yang telah dikeluarkan juga melebihi dana yang telah diterima dari Dikti, yaitu diterima 60%. Dari 9 indikator kinerja (utama dan tambahan), ada satu indicator yaitu persentase drop out (DO)yang tidak mencapai target. Hal ini karena ketatnya peraturan rektorat tentang DO. Lama studi dan skor TOEFL masih perlu diupayakan dengan intensif agar memenuhi target. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Semua unsur dosen, staf administrasi dan mahasiswa ikut terlibat dalam PHK ini. Pimpinan Jurusan mempunyai komitmen yang sangat tinggi untuk mensukseskan berjalannya semua kegiatan PHK dengan memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Kepedulian untuk mensuskseskan pelaksanaan PHK ini, didorong oleh suatu kesadaran bahwa manfaatnya selama 3 tahun berjalan sangat besar bagi peningkatan mutu layanan dan membuat suasana akademik lebih kondusif untuk maju bersama. Para PIC berupaya menyelesaikan tugasnya walaupun dana belum turun sehingga semua kegiatan dapat berjalan relatif lancar, partispasi dosen sangat tinggi semua kegiatan sangat tinggi, sebagai contoh dari 43 dosen 15 orang mengajukan proposal hibah pengajaran dan 17 proposal hibah penelitian. Mahasiswa terlibat dalam hibah penelitian, setiap satu hibah penelitian ada 3 mahasiswa yang ikut dalam penelitian yang berkaitan dengan tugas akhir.Para karyawan mendapatkan tambahan ilmu dan ketrampilan dalam SIM dan laboratorium. 2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kemampuan institusi/jurusan melaksanakan program dan kegiatan yg diusulkan sesuai jadwal perlu diapresiasi, khsususnya bersedia membantu menyelesaikan hambatan dan melakukan inisiasi kegiatan walapun tanpa dana. Para PIC serius melaksanakankegiatannya untuk mengejar target. Beberapa
8
indikator kinerja yang optimis mencapai target adalah : IPK lulusan,lama penyelesaian skripsi, jumlah kolaborasi dengan pihak lain, jumlah riset yang dikerjakan. Beberapa indicator kinerja yang tidak mungkin dicapai adalah menurunkan persentase DO dari capaian midterm dari 10% menjadi final 5,5%. Hal ini karena ada kebijakan reckorat yang memperketat peraturan DO. Pihak Jurusan dan Pelaksana PHK terlambat melaksanakan monitoring dan bimbingan yang intensif bagi mahasiswa yang terancam DO.
Task force perlu kerja keras untuk meningkatkan persentase skor Toefl karena capaian midterm baru 48% padahal capaian final 80%. Caranya dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris yang intensif bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian Toefl. 3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Pengembangan good practices dan invested resources dari PHK ini adalah suasana akademik yang lebih baik, pengembangan kolaborasi dengan pihak luar institusi sebagai cara untuk generating funds, telah mempersiapkan diri untuk meningkatkan akreditasi PS dari B menjadi A, keinginan yang kuat untuk mencari pasangan PS serumpun dalam persiapan pengajuan proposal PHK institusi dan kesiapan untuk merespon kegiatan Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya dalam melaksanakan penjaminan mutu akademik secara berkelanjutan. 4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success):
Jumlah indikator yang telah mencapai target x 100% = 94 x 100% = 44%
Jumlah seluruh indikator 5. Capaian Kemajuan Fisik (%) : 75 % (berkisar 65-90%) Penilaian :
No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 4 30 120 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 2 20 40 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 10 40 Total 340
9
Unit Penerima PHK A2 : Teknik Arsitektur / Fakultas Teknik Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 499.500.000 Keadaan bulan : Oktober 2007 Reviewer : 1. Ir. Nur Hidayat, MS. 2. Cahyo Prayogo, SP. MP Komentar umum:
Teknik Arsitektur telah melaksanakan sebagian kegiatan tahun ketiga yaitu pengembangan program, pelatihan grafis Arsitektur, technical assistance bahasa Inggris dan Komputasi, Pengembangan SIM Akademik, Hibah Penelitian, Pendidikan bergelar dan tidak bergelar, Pengadaan alat dan buku. Capain kemajuan fisik pada bulan Oktober sudah mencapai > 60% dan sisa kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Nopember dan Desember, hal ini sehubungan dengan penurunan dana yang agak terlambat. Laporan tengah tahun telah menjelaskan tahapan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan namun sayangnya belum satupun yang mencapai 100 %. Beberapa kegiatan yang sudah terlakasana sebaiknya dilanjutkan dengan penulisan laporan agar capaian 100 % bisa terimplementasi. Pengaturan kegiatan workshop/pelatihan pada bulan Nopember dan Desember harus dijadwal ulang sedemikian rupa agar dapat terlaksana dengan baik. Dari indicator capaian terlihat peningkatan kemajuan seperti IPK lulusan, namun harus dibuktikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil proses dan dampak kegiatan PHK A2 bukan karena kualitas input mahasiswa yang lebih baik. Analisis yang lebih mendalam tentang keberhasilan dan hambatan kegiatan PHK A2 perlu lebih detail disajikan. Kegiatan yang capaiannya rendah perlu mendapatkan penjelasan dan rasionalisasi yang lebih detail. Pemanfaatan dan serapan anggaran perlu diperjelas sehubungan dengan mekanisme pengelolaan dana lelang barang dan buku yang dilaksanakan secara terpusat oleh Univeritas, sehingga terjadi keseimbangan antara kemajuan fisik dan kemajuan serapan dana. Dampak aktivitas hendaknya disajikan dengan jalan menganalisis dampak aktivitas yang dirasakan oleh mahsiswa, dosen dan karyawan. Keberlanjutan program perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius sehubungan dengan menurunnya kesempatan dosen dalam menggalang kerjasama dengan pihak luar. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
PS Teknik Arsitektur memperlihatkan komitmen yang tinggi dengan telah berhasil disusunnya Laporan Tengah tahun 2007, kesiapan tunjangan dana dari pihak Jurusan dan Fakultas turut memperlancar aktivitas PHK A2, meskipun PS harus menyesuaikan dengan kebijakan Universitas yang memberlakukan anggaran secara tersentral. Pemahaman terhadap kebijakan pengelolaan anggaran di tingkat Universitas menunjukkan kepemimpinan yang baik dengan tetap memonitor tahapan pencairan dana dari DIKTI sampai terealisasi di tingkat PS. Kepemimpinan dan komitmen PS yang baik ini sangat menunjang terealisasikannya capaian indikator aktivitas, hal ini ditunjukkan oleh PIC dan
10
dosen yang hadir dalam MONEVIN, namun dalam pertemuan selanjutnya perlu lebih mengakomodasi dan melibatkan mahasiswa dan karyawan. Beberapa aktivitas yang belum selesai perlu komitmen yang tinggi dari semua pihak agar dapat diselesaikan tepat waktu. 2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kegiatan PHK A2 yang dilaksanakan oleh PS Arsitektur bervariasi mulai dari 30 % sampai 90 %, namun belum ada yang mencapai 100 %. Kegiatan yang masih rendah capaiannya adalah salah kegiatan melalui aktivitas Lokakarya dan Workshop. Beberapa kegiatan secara terpusat ditangani oleh pihak Universitas seperti pengadaan buku dan peralatan. Kemampuan melaksanakan program sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan capaian yang sudah > 60%, hal ini menunjukkan bahwa PS mempunyai komitmen yang tinggi dalam melaksanakan program PHK A2, namun komitmen ini harus ditingkatkan dengan menyelesaikan tahapan akhir suatu aktivitas dengan tersusunnya Laporan kegiatan, demikian pula dengan monitoring terhadap proses pencairan dana dari Universitas. Beberapa TA dan personil yang akan memberikan materi dalam pelatihan/workshop yang belum dapat memberikan kepastian akan hadir, perlu dipertimbangkan penggantian pemateri yang masih relevan dengan topik yang dipilih, sehingga aktivitas workshop/pelatihan dapat segera direalisasikan. Perlu diperjelas di dalam laporan tentang keterlibatan mahasiswa, dosen dan karyawan pada setiap aktivitas PHK A2 yang sudah dilaksanakan. Keberlanjutan program harus mendapatkan perhatian dengan meningkatkan kerjasama dan networking dengan berbagai stakeholder, sehingga setelah PHK A2 selesai PS Arsitektur dapat mencari sumber dana secara mandiri dalam rangka melanjutkan good practices yang sudah diimplementasikan selama 3 tahun melaksanakan hibah. 3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Beberapa kegitan sudah memberikan dampak yang jelas terhadap mahasiswa, seperti kegiatan mata kuliah studio matra yang menyebabkan mahasiswa lebih nyaman beraktivitas di dalam studio sampai batas waktu kerja harian PS. Investasi yang sudah dilakukan melalui perbaikan saran dan prasarana PBM sangat bermanfaat bagi mahasiswa, namun perlu dipertimbangkan pemakaian peralatan di dalam studio agar semua mahasiswa dapat menggunakan secara adil. Keberlanjutan investasi perlu mendapatkan perhatian agar peralatan tidak cepat rusak akibat pemakaian yang terlalu intensif. Staff dosen yang pernah mendapatkan hibah penelitian/pengajaran meningkat motivasinya dalam membuat proposal yang kompetitif. Hal in dapat dilihat dari serapan dana hibah penelitian melalui DPP SPP yang meningkat 100 % dari yang semulu hanya 6 proposal yang masuk menjadi 12 proposal, namum kompetensi staff dosen harus lebih ditingkatkan agar dapat berhasil meraih dana penelitian yang kompetitif dari pihak luar (RISTEK, IPTEKS, VUCER, dll), sehingga dari aktivitas ini dapat meningkatkan jumlah publikasi di jurnal ilmiah yang saat ini masih rendah.
11
Beberapa hasil penelitian sudah berhasil didokumentasi dalam bentuk buku, handout dan bahan ajar yang sudah memanfaatkan teknologi multimedia dalam penyusunannya. Dampak dan output dari aktivitas PHK A2 terhadap sudah tercermin dari capaian beberapa indikator yang mengalami peningkatan seperti IPK lulusan, namun dampak terhadap karayawan yang mengikuti kegiatan pelatihan atau magang belum jelas disampaikan. Rancangan dan mekanisme keberlanjutan program perlu diperjelas agar PS dapat secara mandiri dapat mendapatkan dana dalam menunjang tercapainya visi dan misi PS dalam rangka menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan kompeten. 4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Capaian fisik kegiatan pada tengah pada bulan Oktober tahun 2007 sudah mencapai > 60%, dengan beberapa capaian indikator yang sudah dapat terpenuhi seperti IPK lulusan yang cenderung meningkat, namun perlu diperjelas dan dibuktikan bahwa capaian ini memang akibat dari aktivitas PHK A2 selama 3 tahun, bukan karena kualitas input yang lebih baiik. Indikator yang belum tercapai atau capaiannya rendah harus dicari akar permasalahannya sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di masa datang. Keterkaitan indikator masukan, indikator proses dan indikator output perlu mendapatkan perhatian dalam rangka mengevaluasi kinerja PS dalam menjalankan hibah PHK A2. Capaian kemajuan fisik ini harus diikuti dengan capaian indikator sesuai target yang sudah ditetapkan. 5. Capaian Kemajuan Fisik (%) : 60 % Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 3 20 60 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 4 20 80 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 10 40 Total 100 330
12
Unit Penerima PHK A2 : Teknik Industri Pertanian / Fakultas Teknologi Pertanian
Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Ir. M.Rusli, Dipl.Ing. 2. Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT.
Komentar umum: Kegiatan yang dilakukan sudah cukup baik karena tingkat kemajuan fisik
yang sudah melebihi 60% serta sudah banyak indicator kinerja yang tercapai, meskipun kegiatan baru berlangsung setengah tahun. Peran pimpinan sudah cukup terlihat dengan dukungan dana dalam memecahkan masalah keuangan pelaksanaan program, akan tetapi masih terlihat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu mengaturan beban kerja dalam melaksanakan program sehingga lebih mampu dalam menganalisis kemajuan yang dicapai, hambatan yang terjadi dan pemecahan masalah yang timbul. Pimpinan juga belum cukup mempersiapkan strategi yang efisien dan efektif dalam menjaga keberlanjutan hasil program berupa good practices dan investasi yang ada. Beberapa bagian penting dari laporan perlu diperbaiki terutama pada penyajian indicator kinerja dan capaian kemajuan fisik.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Peranan pimpinan cukup tampak ketika sudah banyak kegiatan yang mulai berlangsung mesikipun dana yang dianggarkan belum turun. Terutama dalam memecahkan masalah keuangan untuk beberpa program yang mendapatkan bantuan pinjaman oleh fakultas. Peran Ketua Jurusan cukup baik dalam melibatkan seluruh komponen staf akademik, administrasi dan mahasiswa, akan tetapi perlu untuk ditingkatkan karena masih terdapat kendala‐kendala yang belum dipecahkan, seperti koordinasi dalam persiapan monevin dan pembuatan laporan serta strategi yang akan diterapkan dalam rangka keberlanjutan program. Peran anggota UJM jurusan cukup membantu penyelesaian masalah‐masalah yang timbul, akan tetapi perlu ditingkatkan.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kemampuan melaksanakan program cukup terlihat, terutama dari kesesuaian dengan jadwal yang dijanjikan dan dari kegiatan inisiasi yang dilakukan. Beberapa langkah sudah dilakukan dalam menghadapi hambatan yang timbul, akan tetapi masih perlu ditingkatkan efektifitasnya, karena hasil dari kegiatan ada yang bertolak belakang seperti kepuasan mahasiswa terhadap sistem rendah, akan tetapi IPK meningkat. Banyak target yang sudah tercapai, akan tetapi efektifitas pelaksanaan program masih harus ditingkatkan karena ada beberpa target meskipun sudah di atas tahun lalu, akan tetapi masih belum mencapai target yang dijanjikan di akhir tahun, seperti lama studi. Begitu pula, ada beberapa target yang masih dalam proses perhitungan. Kemajuan fisik yang
13
dicapai diperkirakan lebih dari 60% akan tetapi masih dalam perhitungan sehingga belum mendapatkan angka yang jelas.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak dari program sudah terlihat cukup jelas, akan tetapi masih dalam bentuk output dalam jangka waktu yang dekat. Karena jurusan masih belum bisa menampilkan strategi yang cukup untuk menjaga keberlanjutan dampak baik dari good practices dan investasi yang sudah ditanamkan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam jangka waktu yang lebih panjang.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Cukup baik, karena terlihat hanya beberapa saja yang belum memenuhi target, mengingat pelaksanaan masih dalam jangka waktu setengah tahun
5. Capaian Kemajuan Fisik (%)
Cukup baik, karena sudah lebih dari 60%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 10 40 Total 350
14
Unit Penerima PHK A2 : Kimia / Fakultas MIPA Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami 2. Herman Tolle, ST., MT.
Komentar umum: Jurusan Kimia menerima dana PHK‐A2 sejak 2006, sehingga sudah hampir 2
tahun melaksanakan program PHK‐A2. Laporan Tengah Tahun 2007 telah dibuat task force PHK‐A2 Jurusan Kimia sesuai panduan penyusunan laporan Dikti. Laporan secara umum menggambarkan keseluruhan kegiatan yang telah direncanakan, yaitu meliputi 1) Peningkatan daya saing lulusan; 2) Peningkatan kesiapan penelitian kerjasama; 3) Peningkatan kualitas manajemen internal; dan 4) Peningkatan efisiensi PBM. Keseriusan Jurusan Kimia dalam melaksanakan kegiatan dicerminkan dari komitmen yang tinggi dalam menjalankan program, walaupun pendanaan tidak sesuai jadwal kegiatan. Secara keseluruhan, kemajuan fisik mencapai 70% sampai akhir Oktober 2007, terutama karena rendahnya kemajuan fisik dari pengadaan alat dan buku. Keterlambatan penerimaan barang tersebut dikhawatirkan dapat menghambat pelaksanaan beberapa kegiatan. Walaupun demikian, Jurusan Kimia telah mengupayakan kegiatan dapat dilaksanakan, sehingga capaian indikator sampai akhir Oktober 2007 sebagian besar telah mencapai target. Beberapa indikator sebaiknya perlu lebih didetailkan (misalnya nilai TOEFL) dan dilakukan analisis yang lebih mendalam sehingga dapat digunakan untuk menganalisa dampak PHK‐A2 secara lebih komprehensif.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Dukungan pimpinan Fakultas MIPA dan Jurusan Kimia cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan PHK‐A2. Komitmen institusi yang tinggi ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan yang sesuai target, walaupun ada keterlambatan pendanaan. Kegiatan juga telah menunjukkan benang merah dengan program Universitas dan Fakultas (misalnya pembentukan dan implementasi jaminan mutu dalam Kegiatan 3, Peningkatan kualitas manajemen internal). Institusi juga telah berhasil mengupayakan keterlibatan sivitas akademika dalam pelaksanaan PHK‐A2.
Sosialisasi PHK‐A2 juga telah dilakukan kepada dosen non task force, karyawan, dan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan telah berusaha memecahkan kendala dan hambatan yang diidentifikasi pada tahun 2006. Namun demikian, perlu dipikirkan upaya strategis untuk melakukan 1) sosialisasi yang lebih terprogram kepada semua sivitas akademika; 2) kebijakan untuk scaling up hasil hibah pengajaran, sehingga hasil hibah pengajaran diimplementasikan secara lebih luas atau menjadi good practices; 3) analisis faktor pendukung yang dapat menghambat pencapaian target indikator. Keterlibatan pimpinan dalam
15
memonitor progran juga perlu ditingkatkan, sehingga dapat memperlancar pelaksanaan dan pelaporan kegiatan. Sebagai contoh kasus, task force masih kesulitan mendapatkan hasil evaluasi ‘ketrampilan’ dalam praktikum dari dosen penanggung‐jawab mata kuliah (Kegiatan peningkatan efisiensi PBM), sehingga diharapkan pimpinan dapat menciptakan mekanisme pelaporan hasil evaluasi tersebut.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Jurusan Kimia telah berusaha melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah diusulkan. Beberapa kelemahan dalam tahun 2006 juga telah dicoba diperbaiki pada tahun 2007. Kendala dan hambatan pelaksanaan di tahun 2007 juga telah dicoba untuk dianalisis, dan dicari pemecahannya. Namun demikian, pembahasan kendala dan hambatan tersebut sebaiknya bukan hanya kendala terhadap kemajuan fisik saja (yang bersifat investment/sumberdaya) namun mungkin dapat dihubungkan dengan hambatan terhadap good practices yang diharapkan dapat dilakukan dengan adanya sumberdaya tersebut. Meskipun laporan mencantumkan kemajuan fisik, sebaiknya selalu dikembalikan pada jiwa activity based dan bukan investment based.
Keseriusan Jurusan Kimia dalam melaksanakan kegiatan dicerminkan dari komitmen yang tinggi dalam menjalankan program, walaupun pendanaan tidak sesuai jadwal kegiatan. Secara keseluruhan, kemajuan fisik mencapai 70% sampai akhir Oktober 2007, terutama karena rendahnya kemajuan fisik dari pengadaan alat dan buku. Keterlambatan penerimaan barang tersebut dikhawatirkan dapat menghambat pelaksanaan beberapa kegiatan. Walaupun demikian, Jurusan Kimia telah mengupayakan kegiatan dapat dilaksanakan, sehingga capaian indikator sampai akhir Oktober 2007 sebagian besar telah mencapai target.
Kegiatan ‘Peningkatan daya saing lulusan’, mengutamakan peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan kewirausahaan. Mekanisme dan rancangan serta indikator sudah cukup jelas dalam upaya peningkatan kemampuan bahasa Inggris, namun target indikator sebaiknya masih perlu didetailkan lagi supaya dapat menilai dampak kegiatan secara langsung. Misalnya nilai TOEFL 450‐500, mungkin perlu didetailkan, karena kebijakan universitas yang mewajibkan TOEFL >450 sebagai syarat kelulusan. Mekanisme dan rancangan peningkatan jiwa kewirausahaan juga perlu dicari yang mungkin lebih efektif mencapai sasaran yang diinginkan. Perlu dievaluasi lagi misalnya apakah dengan ‘hanya’ kuliah tamu mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan secara efektif. Demikian juga perlu dipikirkan untuk menentukan indikator outcome yang dapat diukur sebagai gambaran dampak kegiatan peningkatan jiwa kewirausahaan.
Kegiatan ‘Peningkatan penelitian kerjasama’, telah meningkatkan jumlah kerjasama penelitian. Kualitas sumberdaya manusia di Jurusan Kimia nampaknya cukup tinggi, yang dicerminkan dari keterlibatan staf yang cukup tinggi dalam berbagai penelitian dari berbagai sumber dana. Hal ini menimbulkan dampak positif bagi suasana akademik di Jurusan Kimia, karena
16
memperbanyak jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen. Namun perlu dipertanyakan, apakah banyaknya penelitian tersebut merupakan dampak langsung dari PHK‐A2, atau karena faktor lainnya. Nampaknya target capaian indikator masih harus dievaluasi lagi, sehingga dapat menggambarkan dampak sesungguhnya dari kegiatan PHK‐A2.
Kegiatan ‘Peningkatan kualitas manajemen internal’ mencakup penyusunan sistem informasi manajemen dan sistem monitoring‐evaluasi. Kegiatan tersebut searah dengan program Universitas dan Fakultas yang telah membentuk Pusat dan Gugus Jaminan Mutu. Unit Jaminan Mutu telah terbentuk di tingkat Jurusan, walaupun masih dalam taraf penyusunan dokumen mutu. Penyusunan sistem informasi manajemen juga telah mencapai 75%, dan diharapkan selesai pada akhir Nopember 2007. Namun demikian, indikator yang spesifik sebagai dampak kegiatan tersebut juga masih perlu dievaluasi kembali.
Kegiatan ‘Peningkatan efisiensi PBM’ dilakukan dengan peningkatan kemampuan dosen/karyawan serta peningkatan kualitas praktikum. Mekanisme kegiatan telah dilakukan dengan baik, namun pelaporan hasil evaluasi (penilaian) praktikum yang menggunakan sistem pencapaian ketrampilan masih menghadapi kendala. Campur‐tangan pimpinan diperlukan untuk menciptakan sistem pelaporan nilai praktikum, sehingga mempercepat proses evaluasi dampak kegiatan tersebut.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak program secara langsung sebenarnya dicerminkan dari target indikator kinerja yang dicapai. Namun demikian, indikator yang spesifik masih perlu dicari sehingga menggambarkan secara spesifik dampak kegiatan secara langsung. Beberapa indikator yang telah mencapai target perlu dianalisis mendalam, karena kemungkinan bukan hanya sebagai akibat PHK‐A2 saja, namun dipengaruhi faktor‐faktor yang lain.
Sebagian besar kegiatan telah dilaksanakan sesuai rencana, walaupun ada keterlambatan dana. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan PHK‐A2 atau good practices yang telah dirintis dalam PHK‐A2 kemungkinan besar dapat dilanjutkan setelah PHK‐A2 selesai. Namun demikian, good practices tersebut perlu ditingkatkan menjadi suatu kebijakan Jurusan Kimia, sehingga dapat diterapkan secara menyeluruh.
Peningkatan daya saing lulusan dan efisiensi PBM sudah diupayakan dalam PHK‐A2. Namun kedua aspek tersebut juga sangat ditentukan oleh kualitas input mahasiswa. Indikator nilai keketatan yang semakin kecil, sebagian menggambarkan daya tarik Jurusan Kimia yang menurun dibanding tahun‐tahun sebelumnya. Hal ini menuntut Pimpinan perlu memikirkan perencanaan strategis untuk memperbaiki kualitas input secara efektif.
17
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success) Sebagian besar indikator telah mencapai target tahun 2007. Namun
demikian beberapa indikator masih perlu dievaluasi kembali, dan masih dicari indikator tambahan yang dapat menggambarkan dampak langsung kegiatan terkait.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 70%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 3 10 30 Total 100 340
18
Unit Penerima PHK A2 : Budidaya Pertanian / Fakultas Pertanian Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 500.000.000,‐(Dikti) & Rp. 50.000.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Ir. Sunarto Ismunandar, MS. 2. Ir. Rusdi Tjahjono, MSA.
Komentar umum: Sudah ada visi, misi, tujuan, dan strategi pengembangan Jurusan yang
cukup, dan sejalan dengan Fakultas dan Universitas, juga terhadap pemahaman Pimpinan Jurusan yang memadai tentang keterkaitan antara PHK A2 dengan Renstra Universitas. Agar sejak dini terus diupayakan pelibatan yang menyeluruh dari seluruh komponen, terutama pejabat Jurusan dalam implementasi. Kendala dan dampak implementasi belum begitu nampak meskipun program sudah berjalan 1 tahun 10 Bulan. Capaian akhir tahun , dari Indikator Kinerja, dan keseluruhan kegiatan yang berjalan perlu dichek apakah sudah mencapai target.
Dalam laporan interim telah dinyatakan kemajuan fisik telah mencapai lebih dari 60% dengan penyerapan dana masih dibawah 50%. Indikator kinerja nampak ada kecenderungan naik namun, mengingat program tinggal dua bulan, kenaikan masih belum mencapai target yang dicanagkan sebelumnya.
Perlu diingat bahwa penekanan PHK A2 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas penyelenggaraan program pendidikan secara internal yang terutama diarahkan peningkatan LAIE, utamanya AE karena LI agak abstrak. Setelah menjalankan hibah ini terutama diharapkan terjadi penurunan rata‐rata masa studi lulusan, peningkatan jumlah lulusan, pemanfaatan fasilitas secara optimal.
Format Laporan agar benar‐benar mengikuti Panduan. Lampiran belum sepenuhnya lengkap sesuai Panduan. TOR tidak perlu dimasukkan Lampiran, tapi berupa ringkasan kegiatan dan hasilnya saja.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Kepemimpinan cukup dan komitmen sudah memadai karena visi dan misi Universitas sudah dijabarkan pada tingkat Jurusan / Fakultas dan mulai nampak pelibatan seluruh komponen jurusan dalam implementasi. Namun demikian pimpinan Jurusan / Fakultas harus lebih mendukung dan untuk waktu yang akan datang, sehingga masalah terlambatnya dana dari KPMPT dan masalah‐masalah adaministrasi tidak menunda kegiatan yang sudah direncanakan. Perlu dikembangkan komunikasi yang lebih intens, sehingga masalah dan hambatan dari pelaksanaan program A2 dapat diberikan solusi lebih cepat.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Hingga akhir Oktober 2007 diporkan program telah berjalan 61% dari seluruh kegiatan yang di rencanakan, hal ini menunjukkan adanya kemampuan untuk melaksanakan program. Namun demikian pelaksanaan kegiatan kegitan
19
masih perlu dipacu lagi, karena sisa waktu pelaksanaan relatif pendek. Seperti kegiatan pelatihan penyusunan SOP, pelatihan kewirausahaan dan pengumpulan informasi kompetensi.
Capaian hingga Oktober 2007, tahun ke dua dan keseluruhan kegiatan agar dichek apakah benar‐benar sudah mendekati target. Karena PHK A2 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas internal, maka support dari Jurusan maupun Fakultas terus masih sangat diperlukan sehingga semua program bisa selesai tepat waktu.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Terhambatnya keuangan A2 yang berlarut, ternyata masih memungkinkan pelaksanaan kegiatan mencapai 61% menunjukkan adanya ketahanan dalam pelaksanaan. Hal ini juga mengindikasikan adanya kemampuan melanjutkan program. Namun demikian keberlanjutan program harus diimbangi dengan komitmen seluruh komponen, termasuk komitmen dari pimpinan fakultas dan jurusan.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Indikator kinerja nampak ada kecenderungan naik namun, mengingat program tinggal dua bulan, kenaikan masih belum mencapai target yang dicanangkan sebelumnya.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 61%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 3 20 60 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 4 30 120 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 10 40 Total 100 340
20
Unit Penerima PHK A3 : Manajemen / Fakultas Ekonomi Jumlah dana yang diperoleh : Rp.800.000.000,‐(Dikti) & Rp.180.750.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Dr. M. Nurhuda 2. Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
Komentar umum: Kemajuan fisik yang dicapai (60.20 %) sampai pada tengah tahun
menunjukkan kepemimpinan dan komitmen institusi yang baik. Beberapa program yang dirancang terutama melibatkan mahasiswa mendapatkan respon yang cukup baik dari mahasiswa. Namun di waktu mendatang acara Monevin perlu melibatkan komponen lain selain PIC sehingga informasi yang diperoleh bisa lebih lengkap. Pengitungan indikator capaian pada sebagian besar kegiatan dan penetapan indikator pada beberapa kegiatan perlu direvisi sehingga bisa lebih menggambarkan keberhasilan kegiatan tersebut.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Pembuatan laporan tengah tahun 2007 telah diupayakan sesuai guideline walaupun masih ada beberapa kesalahan baik redaksional maupun substansial terutama setelah diklarifikasi pada saat monevin. Kepemimpinan dan komitmen institusi sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari sudah terlaksananya sebagian besar program yang direncanakan, keterlibatan staf akademik maupun staf administrasi dan mahasiswa serta pemanfaatan investasi yang sudah diperoleh pada tahun I program.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kemampuan dalam melaksanakan program sudah cukup baik. Berdasarkan tahapan pelaksanaan kegiatan, sebagian besar program yang direncanakan sudah mencapai ≥ 70%. Tiga kegiatan yang baru mencapai 65 % semuanya berkaitan dengan pengadaan barang atau pembelian buku karena masih pada tahap ‘barang tiba di tempat’. Sedangkan satu kegiatan (temu alumni) baru mencapai 30% karena terkendala komponen eksternal. Beberapa kegiatan yang dirancang melibatkan mahasiswa mampu menumbuhkan daya tarik pada mahasiswa untuk berperan serta secara aktif. Sebagian besar penghitungan indikator capaian pada tengah tahun 2007 masih perlu disempurnakan. Sebaiknya ada penjelasan juga pada indikator yang ketercapaiannya jauh melebihi target. Indikator jumlah staf akademik yang mempresentasikan makalah/topik dalam bahasa inggris (R2) perlu diperjelas tempat pelaksanaan presentasinya (internal UB/nasional/internasional) sehingga terlihat bahwa kegiatan peningkatan kompetensi bahasa inggris staf tersebut benar‐benar sudah mempunyai outcome yang jelas mengingat baselinenya adalah nol.
21
3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak yang cukup signifikan terlihat pada upaya peningkatan
pelaksanaan program Kuliah Praktik Kerja (KPK) dimana ada mahasiswa yang mendapat kesempatan melakukan tugas akhir di tempat KPK, bahkan sudah mendapat tawaran kerja dari tempat KPK. Selain itu jurusan manajemen juga dipercaya beberapa stakeholder lokasi KPK untuk membantu menseleksi calaon pegawai nya. Berdasar pada capaian kemajuan fisik program‐program selanjutnya berpeluang untuk dilaksananakan. Perlu perbaikan pada penetapan dan penghitungan indikator sehingga lebih bisa mencerminkan keberhasilan aktivitas terutama yang berupa outcome.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Rate of success baru mencapai 13%. Rendahnya keberhasilan ini disebabkan hampir 6% indikator yang ditentukan belum bisa dilihat keberhasilannya karena masih dalam proses pengumpulan data dan penghitungan, 17.39% kurang disertai penjelasan yang baik walaupun ada 4.34% indikator yang melebihi target. Hendaknya pada monevin akhir tahun keberhasilan indicator target dapat disampaikan dengan lebih baik.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 60,20%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 4 30 120 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 20 80 Total 100 420
22
Unit Penerima PHK A3 : Akuntansi / Fakultas Ekonomi Jumlah dana yang diperoleh : Rp.793.286.823,‐(Dikti) & Rp.94.926.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Dr. Surachman, M.SiE. 2. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
Komentar umum: Jurusan Akuntansi telah melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
untuk program kegiatan A3 Tahun ke 2 yang meliputi: peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa inggris, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan kemampuan praktek akuntansi, peningkatan komunikasi dan pengembangan diri, meningkatkan kemampuan penelitian dan publikasi ilmiah dan peningkatan bidang pengabdian masarakat, peningkatan sistem penjaminan mutu, mengembangkan jaringan dengan stakeholder dan meningkatkan perpustakaan. Capaian kegiatan fisik telah mencapai 60,05% dengan indikator capaian rata‐rata 61,5% dan sisa kegiatan akan dilanjutkan sampai dengan bulan Desember. Laporan antara pada bulan Oktober 2007 telah menyelesaikan kegiatan Tahun ke 2 dengan capaian Indikator rata‐rata 61,5% dari target yang direncanakan. Indikator pencapaian kegiatan tersebut banyak ditopang dari dana DRK, karena dana dari Dikti pencairannya belum lancar. Ketidak lancaran ini salah satunya disebabkan oleh perubahan mekanisme pengelolaan dana dari Fakultas ketingkat Universitas.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Dukungan pendanaan DRK yang berjalan dengan lancar mengindikasikan ada dukungan dari pimpinan dalam menjalankan program A3. Namun demikian kegiatan tidak didukung penuh oleh staf yang ada. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan tugas fakultas yang cukup padat. Sehingga hasil pekerjaan masing‐masing kegiatan belum mencapai hasil yang optimal. Pencapaian hasil kegiatan tersebut ditandai dengan adanya pelaksanaan rencana program yang agak terlambat.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kegiatan peningkatan kemampuan bahasa Inggris mencapai 68%, peningkatan kemampuan praktik akuntansi, auditing, dan perpajakan sebesar 80 % dengan demikian beberapa program telah dapat diselesaikan dengan baik dengan tingkat capaian total rata‐rata 60,05 %, beberapa kegiatan sedang dikerjakan dengan penuh tanggung jawap agar target pelaksanaan program dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari capaian hasil kegiatan tahun pertama dan akan menjadi dasar untuk pelaksanaan pengembangan pada tahun yang akan datang.
23
3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak dari pelaksanaan program telah mengindikasikan adanya
peningkatan kemampuan dalam berkomunikasi bahasa Inggris dan kemampuan praktikum mahasiswa meningkat, meskipun demikian hal itu masih akan diukur lebih detail pada laporan akhir tahun. Tingkat capaian tersebut mengarah pada target yang akan dicapai yang konsisten dengan indikator dan dampaknya pada proses PBM dan lulusan yang akan diukur secara kongrit pada akhir program.
4. Keberhasilan Indikator Target 61,5% (rate of success)
Laporan tengah tahun pelaksanaan kegiatan pada tahun yang ke 2 telah mencapai kemajuanfisik 60,05%, dengan kemajuan pendanaan mencapai dari DRK sebesar Rp 94.926.000 dan Dikti sebesar Rp 475.972.094 dengan realisasi pembelanjaan sebesar 28 %, data ini belum termasuk pencairan dana dari Universitas untuk pengadaan barang yang datanya belum diterima. Waktu yang tersisa akan difokuskan pada kegiatan Pelatian TOTsoft Skill, tracer study, Hibah penelitian dan pengajaran dan penyeleaian pengadaan barang.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 60,05%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 3 20 60 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 2 20 40 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 3 10 30 Total 280
24
Unit Penerima PHK A2 : Teknik Sipil / Fakultas Teknik Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 474.571.000,‐(Dikti) & Rp. 44.000.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Muhammad Halim Natsir, SPt., MP. 2. Hermin Sulistyarti, Ph.D.
Komentar umum: Laporan tengah tahun yang telah dibuat sudah baik dan kemajuan fisik yang
telah dicapai sudah melebihi 60% serta dengan penyerapan dana lebih rendah dari 60%. Program kegiatan yang diprogramkan telah sesuai dengan evaluasi diri Jurusan Teknik Sipil. Demikian juga kegiatan yang telah dilakukan Jurusan Teknik Sipil terlihat hal yang positif yaitu melibatkan komponen civitas akademika staf pengajar, karyawan dan mahasiswa, serta beberapa kegiatan telah tampak tersirat adanya keberlanjutan program. Capaian indikator kinerja belum menunjukan perbaikan yang significant, tetapi kearah perbaikan capaian indikator telah tampak dengan adanya program PHK A2 ini.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Kepemimpinan dan komitmen institusi Perguruan Tinggi untuk mendukung pelaksanaan implementasi PHKA2 ini terlihat jelas dengan adanya koordinasi antar penerima PHK di lingkungan Unibraw dan keterlibatan pejabatan stukturan baik rektorat maupun dekanat termasuk dalam koordinasi pembuatan laporan ini. Peran aktif ketua Jurusan didalam menjalankan program PHK A2 sangat positif yang salah satunya terlihat jelas dalam rapat‐rapat yang dihadirin monevin. Didalam pelaksanaan kegiatan juga sudah baik yaitu melibatkan semua staf pengajar, karyawan dan mahasiswa. Namun demikian dukungan pihak rektorat dan dekanat masih terlihat tidak optimal dalam hal dukungan dana, hanya sebatas dana DRK, sehingga dengan keterlambatan turunnya dana dari DIKTI ada beberapa kegiatan yang dijalankan dengan dana pinjaman pribadi PIC dan ada kegiatan yang terpaksa mundur dari Time schedule Rencana Implementasi Program (RIP).
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Program yang diusulkan telah sesuai dengan hasil evaluasi diri. Program kegiatan sangat jelas diarahkan untuk memperbaiki kualitas lulusan, sehingga banyak sekali program kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar mulai dari penyusunan kurikulum baru, perbaikan metode pengajaran, peningkatan pelayanan laboratorium dan perpustakaan dan administrasi PBM. Kemampuan Jurusan dalam melaksanakan kegiatan secara umum sudah baik, Sebagai contoh kegiatan hibah penelitian telah memenuhi ratio antara penerima hibah dengan pengusul dimana ada 9 pengusul dari 3 penerima hibah, demikian juga dengan hibah pengajaran dari 7 pengusul 2 yang didanai. Namun demikian masih perlu diupayakan oleh tim PHK A2 karena masih ada beberapa kegiatan
25
yang belum dimulai sebagai contoh pelatihan / magang diluar, sehingga perlu diupayakan reschedule yang tepat.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak PHK A2 di Jurusan Sipil telah dirasakan oleh civitas akademika Jurusan, hal ini terlihat dari dampak masing‐masing kegiatan hal‐hal positif telah muncul untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh dampak kegiatan hibah pengajaran telah dihasilkan model pembelajaran dengan materi multimedia interaktif sehingga mempermudah mahasiswa dalam memahami topic materi perkuliahan. Dampak kegiatan memang telah terlihat namun dampak secara nyata belum terlihat secara significant karena program baru berjalan 1 semester, hal ini terlihat dari indicator capaian. Keberlanjutan program dari aktivitas yang telah dilaporkan tersirat beberapa telah tampak juga didukung dengan rencana perbaikan Kemampuan dalam mengatasi hambatan telah diuraikan dengan baik, tetapi memang hambatan terlambatnya turunnya dana tidak sepenuhnya bisa diatasi. Untuk keberlanjutan program yang perlu diperhatikan adalah penjadwalan yang jelas untuk semua kegiatan
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Keberhasilan pencapai indicator capaian secara umum masih belum terlihat terjadi perubahan secara significant jika dibandingkan baseline, hal ini masih dapat dimaklumi karena program PHK A2 ini masih berjalan 0,5 tahun. Dalam proposal target indicator adalah pada akhir tahun, sehingga prosentase keberhasilan indicator capaian secara kuantitatif akan dilakukan pada akhir tahun. Namun demikian meskipun secara umum belum terlihat perubahan yang significant disbanding baseline tetapi arah menuju perbaikan telah tampak terlihat. Sebagai contoh untuk mempercepat lama studi telah diupayakan pengabungan praktikum dan kuliah yang selama ini terpisah dimana nilai praktikum keluar rata‐rata lebih dari 1 semester demikian juga adanya penggabungan tugas akhir dan komprehensif.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 63,79%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 3 20 60 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 4 30 120 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 4 10 40 Total 100 360
26
Unit Penerima PHK A3 : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) / Fakultas Ekonomi
Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Drs. Johan A.E. Noor, M.Sc. 2. Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc.
Komentar umum: Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) telah
mengimplementansikan sebagian kegiatan yang direncanakan untuk tahun ke‐1. Kegiatan difokuskan pada relevansi (R1, dan R.2) dan Sustainabilitas (S.1 dan S.2). Capaian kemajuan fisik mencapai 63% dan sisa kegiatan akan diselesaikan pada bulan Nopember dan Desember 2007. Secara umum semua kegiatan telah dilaksanakan dengan baik, namun semua indikator capaian sampai dengan bulan Oktober belum dievaluasi sehingga belum dapat diketahui rate of success untuk laporan monevin tengah tahun. Untuk itu, taskforce IESP dapat melengkapi hasil evaluasi indikator capaian pada laporan tengah tahun.
Permasalahan utama yang dihadapi adalah pengadaan software yang harganya lebih tinggi dari yang direncanakan serta tidak termanfaatkannya dana studi lanjut karena kandidat yang direncanakan telah mendapatkan sponsor untuk studi lanjut ke universitas di luar negeri.
Selain itu, IESP diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan melalui peningkatan capaian indikator target dan menjamin keberlanjutan kegiatan.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Keberhasilan implementasi menunjukkan keseriusan IESP menjalankan hibah A3. Dukungan moral yang diberikan Pimpinan cukup besar. Kepemimpinan dan komitmen ini sangat diperlukan untuk meningkatkan capaian indikator target.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Dari 4 kegiatan yang direncanakan sebagian besar telah dilaksanakan menunjukkan kemampuan taskforce untuk melaksanakan kegiatan yang tinggi. Namun ada beberapa komponen dana yang tidak sesuai dengan pagu. Pengadaan 2 buah software (Applied economy dan Bhs Inggris) yang ternyata harganya jauh lebih tinggi dari pagu anggaran perlu dicari pemecahannya misalkan menganti dari 2 software menjadi cukup 1. Selain itu disarankan juga dengan merubah terminal dari yang direncanakan 3 menjadi 1. Taskforce perlu juga menyiapkan katalog data dukung mengenai estimasi harga satuan software ketika menyusun proposal, sehingga jika ada pemeriksaan dari eksternal dapat menunjukkan bahwa perencanan telah dibuat dengan baik. Beberapa kegiatan yang lain seperti diseminasi hasil2 penelitian atau pengadaaan tenaga ahli juga perlu segera dilakukan agar capaian target dapat segera terpenuhi.
27
28
3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak langsung atau tidak langsung dari kegiatan perlu dijelaskan sesuai
dengan target yang ingin dicapai. Dampak yang dijelaskan nanti perlu didukung data dukung dengan dengan indikator capaian dan dukungan data. Dampak langsung belum ditunjukkan dengan jelas karena indikator capain belum dievaluasi.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Rate of success belum dapat diketahui karena indicator capaian belum dievaluasi. Waktu yang tersisa perlu difokuskan untuk mengevaluasi capaian sehingga kekurangan dapat dikejar dalam waktu yang relative singkat.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 63%
Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 2 20 40 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 5 10 50 Total 100 340
29
III. MONEVIN TENGAH TAHUN SP4 2007
3.1. Penilaian
Kepemimpinan dan Komitmen
Insitusi
Kemampuan Melaksanakan
Progam
Dampak dan Keberlanjutan
Program
Keberhasilan indikator
target (rate of success)
Kemajuan fisik
kegiatan Penerima Hibah Reviewer
20 20 30 20 10
Skor
Program Bahasa dan Sastra (Batch III)
Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
4 3 3 4 3 340 Jur. Sosek Pertanian (Batch III)
Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc.
4 4 3 3 5 360
BAAK (Batch III) Drs. Johan A.E. Noor, M.Sc.
2 2 2 2 2 200
BAUK (Batch III) Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc.
3 3 2 1 1 210 Lab. Sentral Ilmu & TP (Batch III)
Dr. Endang Arisoesilaningsih
4 4 3 3 5 360
3.2. Komentar dan Penilaian dari Reviewer Internal Unit Penerima SP4 : Program Bahasa dan Sastra Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
Komentar umum: Penyusunan laporan sudah diupayakan memenuhi panduan yang ada tetapi
ada beberapa hal yang kurang sesuai, yaitu ringkasan tidak ditulis dan format penulisan indikator kinerja masih kurang tepat. Hal lain, pemahaman tentang penentuan dan penghitungan indicator kinerja tampaknya masih perlu ditingkatkan. Padahal bila melihat kesamaan personal yang terlibat seharusnya pengalaman TPSDP yang pernah diperoleh bisa diadopsi. Walaupun kemajuan fisik sudah mencapai 46.51 % tetapi aktivitas yang sudah dilaksanakan baru 20% karena dari dua sub kegiatan, 1 sub kegiatan masih dilaksanakan 1 dari 4 mekanisme dan rancangan sedangkan sub kegiatan yang lain belum dilaksanakan sama sekali. Ada kerancuan pemahaman pada pengusul terhadap sub kegiatan 2 dalam hal pengembangan system pembimbingan karena pada rencana perbaikan sub kegiatan 2 akan difokuskan pada usaha meningkatkan kemampuan meneliti dosen agar bisa meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi sudah baik namun adanya perubahan misalnya dalam focus kegiatan masih perlu dipertimbangkan dengan baik.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Load pekerjaan yang tinggi serta terbatasnya jumlah SDM yang ada menyebabkan penundaan pelaksanaan di banyak kegiatan. Namun keberhasilan dalam melaksanakan program lain (TPSDP) menunjukkan adanya peluang untuk bisa melaksanakan seluruh program sampai pada akhir tahun yang ditargetkan.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak program masih belum bisa terlihat karena cara penghitungan beberapa indikator kinerja masih perlu direvisi. Sedangkan keberlanjutan program tampaknya sangat diharapkan karena masih diperlukan untuk pengembangan program studi.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Sebagian besar indicator sudah tercapai bahkan beberapa melebihi target akhir tahun ke 2 walaupun masih perlu dicek lagi karena rumus penghitungannya kurang tepat.
30
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 46.51 %
6. Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 4 20 80 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 3 10 30 Total 100 340
Unit Penerima SP4 : Sosial Ekonomi Pertanian (SOSEK) Jumlah dana yang diperoleh : Rp.250.000.000 (Dikti) dan Rp.20.000.000,‐ (DRK) Reviewer : Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc.
Komentar umum: Jurusan SOSEK telah mengimplementansikan kegiatan‐kegiatan yang telah
direncanakan. Capaian kemajuan fisik mencapai 70,5% dan sisa kegiatan akan diselesaikan pada bulan Agustus hingga Oktober 2007. Penyusunan laporan walaupun telah dibuat tetapi tidak mengikuti panduan penyusunan proposal yang ada. Pelaporan hanya melaporkan investasi yang telah dilakukan tetapi kurang membahas analisis kebehasilan dan hambatan serta dampak dari kegiatan yang dilaksanakan. Pemahaman dari pelaksana tentang aktivitas dengan investasi masih kurang walaupun kegiatan telah dilakukan pada tahun ke 2.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi sudah baik yang ditunjukkan dari keberhasilan implementasi dengan capaian fisik yang relatif tinggi.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kemampuan melaksanakan kegiatan dari para task force cukup bagus tetapi perlu pula peningkatan pemahaman antara aktivitas dengan investasi dari para pelaksana sehingga dalam pelaporan akan lebih jelas arah yang akan dicapai. Selain itu, laporan tahun ke‐2 seharusnya menjelaskan tujuan, rancangan kegiatan dan output tahun ke‐2 saja yang didasarkan pada output tahun ke‐1. Dengan demikian maka terlihat keberlanjutan program. Selain itu, output lebih menekankan pada hasil kegiatan bukan hanya sekedar investasi.
31
3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak langsung atau tidak kegiatan perlu dijelaskan sesuai dengan target
yang ingin dicapai. Dampak program masih belum bisa terlihat karena dalam laporan belum
menyampaikan keberlanjutan program setelah SP4 berakhir. Keberlanjutan tidak hanya menyangkut pada kemampuan mendanai kegiatan pengembangan, namun juga menyebarkan good practices pada unit lain dan kinerja dari SDM yang telah ditingkatkan dalam SP4.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Sebagian besar indikator sudah tercapai tetapi masih perlu diperjelas mengenai metode pengukuran indicator karena beberapa indicator masih multi persepsi. Waktu yang tersisa perlu difokuskan untuk mengejar target yang dijanjikan, sehingga rate of success dapat ditingkatkan.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 70,5 %
6. Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 5 10 50 Total 100 360
Unit Penerima SP4 : BAAK (Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan) Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : Drs. Johan A.E. Noor, M.Sc.
Komentar umum: Monev internal untuk kegiatan SP4 di Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Brawijaya dilakukan di Ruang Pertemuan Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) di lantai 3 Gedung Rektorat. Hadir dalam pertemuan Kepala Biro dan Kepala Bagian Akademik. Sayang sekali, pada saat monev laporan kemajuan kegiatan belum dibuat dan tidak ada pula presentasi. Di dalam pertemuan tersebut pelaksana mengeluhkan kesibukan mereka dengan kegiatan rutin yang mengakibatkan terhambatnya beberapa kegiatan.
32
Melihat kenyataan ini perlu sekali bagi Pimpinan Universitas untuk meninjau kembali strategi seleksi penerimaan hibah SP4, agar target perbaikan yang ingin dicapai dengan hibah SP4 dapat dipenuhi.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Saat monev internal yang telah dijadwalkan dilakukan, laporan belum dibuat dan pelaksana belum bisa mempresentasikan hasil pelaksanaan kegiatan. Hal ini memperlihatkan ketidak seriusan penerima hibah dalam memenuhi komitmen dan ketentuan pelaksanaan hibah. Padahal komitmen dan kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan apapun.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Sebagaimana disampaikan pada paragraf terdahulu, laporan kegiatan belum dibuat. Sehingga dalam pelaksanaan monev internal, reviewer tidak memperoleh informasi apapun mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan, kecuali adanya hambatan‐hambatan dan keluhan pimpinan PCPT terutama karena kesibukan rutin mereka.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak dari kegiatan belum bisa diukur karena ketidak adaan laporan maupun presentasi dari penerima hibah.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Indikator target belum diukur, sehingga belum bisa dilihat seberapa jauh keberhasilan pencapaian targetnya.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = ……%
6. Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 2 20 40 2 Kemampuan Melaksanakan Program 2 20 40 3 Dampak Keberlanjutan Program 2 30 60 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 2 20 40 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 2 10 20 Total 100 200
33
Unit Penerima SP4 : BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan)
Jumlah dana yang diperoleh : Rp............... (Dikti) dan Rp.....................(DRK) Reviewer : Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc.
Komentar umum: Implementasi untuk tahun II ini sampai dengan tengah tahun masih sangat
rendah (10%) yang meliputi pembuatan TOR ataupun administrasi yang lain. Rendahnya implementasi kegiatan karena pelaksana tahun ke 2 berbeda dengan pelaksana tahun I. Pada tahu I pelaksana adalah bagian Keuangan sedangkan pada tahun II pelaksana adalah Bagian Kepegawaian. Adanya perubahan bagian yang melaksanakan SP4 ini berakibat pada kesiapan tim pelaksana dalam melaksanakan kegiatan sangat rendah. Dengan demikian peranan pimpinan untuk lebih mengarahkan kegiatan pada para task force sangat diperlukan. Karena belum mengimplementasikan maka laporan juga belum disusun.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Peranan pimpinan sangat diperlukan untuk lebih mengarahkan program SP4 yang diterma oleh BAUK. Hal ini karena adanya pergantian pelaksana dari kegiatan sehingga perlu peranan Pimpinan untuk memacu dan mengarahkan task force.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Sampai dengan tengah tahun, kegiatan belum diimplementasikan karena kekurang pahaman dari task force mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Adanya perubahan bagian yang melaksanakan SP4 menjadikan dampak dan keberlanjutan program menjadi kurang terasa. Hal ini karena indikator yang digunakan juga berbeda antara bagian keuangan (pelaksana kegiatan tahun I) dengan indikator yang digunakan oleh bagian kepegawaian (pelaksana kegiatan tahun II). Dengan demikian perlu pimpinan yang lebih tinggi (kepala Biro) untuk dapat menjelaskan dampak dan keberlanjutan program.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Belum dapat diukur karena belum diimplementasikan.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 10 %
34
6. Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 3 20 60 2 Kemampuan Melaksanakan Program 3 20 60 3 Dampak Keberlanjutan Program 2 30 60 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 1 20 20 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 1 10 10 Total 100 210
Unit Penerima SP4 : LSITP (Laboratorium Sentral Ilmu dan Teknologi Pangan)
Jumlah dana yang diperoleh : Rp.250.000.000 (Dikti) dan Rp.20.000.000,‐ (DRK) Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih
Komentar umum: Laboratorium Sentral (LS) telah mengimplementansikan sebagian kegiatan
yang direncanakan untuk tahun ke‐2 yaitu mengembangkan sistem manajemen laboratorium dan persiapan pengusulan akreditasi laboratorium. Capaian kemajuan fisik mencapai 51,73% dan sisa kegiatan akan diselesaikan pada bulan Agustus hingga Oktober 2007. Laporan Antara telah menjelaskan tahapan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ke‐2, namun hanya satu dari 11 indikator target telah tercapai. Sementara itu, 6 dari 11 indikator telah mencapai kemajuan > 70% dibandingkan target dan 3 dari 11 indikator masih sama dengan capaian tahun ke‐1. Akan tetapi analisis keberhasilan dan hambatan belum dijelaskan secara jelas di laporan. Untuk itu, taskforce dan LS dapat melengkapi uraian dan merevisi anggaran sesuai dengan perubahan ketersediaan dana pendamping. Selain itu, LS diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan melalui peningkatan capaian indikator target dan menjamin keberlanjutan kegiatan. Selain itu, laporan masih perlu diperbaiki terutama porsi penjelasan investasi dalam mekanisme‐rancangan kegiatan, output kegiatan serta analisis capaian target.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Keberhasilan implementasi dan penyusunan laporan menunjukkan keseriusan LS menjalankan hibah SP4. Mutu laporan telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun ke‐1. Selain itu, kesiapan dan pemahaman pengelola LS terhadap perubahan kebijakan UB terhadap Laboratorium Sentral UB juga menunjukkan kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan dan komitmen ini sangat diperlukan untuk meningkatkan capaian indikator target.
35
2. Kemampuan Melaksanakan Program Dua kegiatan yang direncanakan telah sebagian diimplementasikan dan
strategi pengembangan LS telah mengalami perubahan sesuai dengan situasi yang ada. LS perlu mengubah kegiatan pengusulan akreditasi laboratorium menjadi persiapan pengusulan sertifikasi lab. Untuk itu, penulisan terminologi sertifikasi perlu secara konsisten digunakan. Selain itu, untuk kegiatan ke‐1, laporan tahun ke‐2 seharusnya menjelaskan tujuan, rancangan kegiatan dan output tahun ke‐2 saja berdasarkan kegiatan maupun output tahun ke‐1. Dengan demikian maka terlihat keberlanjutan program. Selain itu, output lebih menekankan pada hasil kegiatan bukan hanya sekedar investasi. Investasi telah sebagian dilaksanakan sesuai rencana, namun masih ada kegiatan yang memerlukan penjadwalan ulang karena ketersediaan waktu dari host, TA atau hambatan dari kebijakan relokasi laboratorium.
3. Dampak dan Keberlanjutan Program
Dampak langsung atau tidak kegiatan perlu dijelaskan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dampak yang dijelaskan dalam laporan perlu konsisten dengan indikator capaian dan dukungan data. Dalam laporan belun menyampaikan program keberlanjutan setelah SP4 berakhir tahun 2007. Keberlanjutan tidak hanya menyangkut pada kemampuan mendanai kegiatan pengembangan, namun juga menyebarkan good laboratory practices pada unit lain dan kinerja dari SDM yang telah ditingkatkan dalam SP4.
4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success)
Laporan menjelaskan tahapan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ke‐2 dengan kemajuan capaian fisik 51,73% namun hanya satu dari 11 indikator target telah tercapai. Sementara itu, 6 dari 11 indikator telah mencapai kemajuan >70% dibandingkan target dan 3 dari 11 indikator masih sama dengan capaian tahun ke‐1. Dengan demikian maka rate of success yang sudah dicapai adalah 9%. Waktu yang tersisa perlu difokuskan untuk mengejar target yang dijanjikan, sehingga rate of success dapat ditingkatkan.
5. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 51,73 %
6. Penilaian : No Kriteria Skor Bobot S X B 1 Kepemimpinan dan Komitmen Institusi 4 20 80 2 Kemampuan Melaksanakan Program 4 20 80 3 Dampak Keberlanjutan Program 3 30 90 4 Keberhasilan Indikator Target (rate of success) 3 20 60 5 Kemajuan Fisik Kegiatan 5 10 50 Total 100 360
36