Laporan Mo Ke 3

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bumi tersusun dari beberapa jenis batuan dan batuan tersebut terdiri dari mineral-mineral dan sejumlah kecil bahan lain seperti bahan organik. Mineral sendiri terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah benda yang tak dapat lagi dipisahkan secara kimia. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang memiliki sifat-sifat unsur tersebut dan terlalu kecil untuk dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop. Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan, mendapat suatu

Transcript of Laporan Mo Ke 3

Page 1: Laporan Mo Ke 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bumi tersusun dari beberapa jenis batuan dan batuan tersebut terdiri dari

mineral-mineral dan sejumlah kecil bahan lain seperti bahan organik. Mineral sendiri

terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah benda yang tak

dapat lagi dipisahkan secara kimia. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur

yang memiliki sifat-sifat unsur tersebut dan terlalu kecil untuk dapat dilihat meskipun

menggunakan mikroskop.

Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu

campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses

fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen

dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan,

mendapat suatu struktur yang sesuai, di mana ditentukan bentuknya dari kristal dan

sifat-sifat fisiknya.

Pengamatan yang dilakukan salah satunya berupa pengamatan mineral melalui

nikol silang dan nikol sejajar. pengamatan ini sangat penting sebab dalam

pengamatan ini akan diketahui sifat-sifat optik mineral, sehingga dapat ditentukan

nama mineral dari hasil pengamatan.

Beberapa hal diatas merupakan faktor yang melatar belakangi dilaksanakannya

praktikum acara ortoskop nikol sejajar dan ortoskop nikol silang.

Page 2: Laporan Mo Ke 3

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud praktikum

Adapun maksud diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui perbedaan

ortoskop nikol sejajar dan nikol silang .

1.2.2 Tujuan praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu diharapkan praktikan dapat:

1. Menentukan sifat-sifat optik mineral dalam pengamatan nikol sejajar dan nikol

silang.

2. Menentukan nama mineral dari sifat-sifat optik yang diamati.

3. Dapat membedakan antara pengamatan nikol sejajar, nikol silang, dan pengamatan

T.R.O.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum mineral optik pada acara ortoskop

nikol sejajar dan ortoskop nikol silang adalah:

1.Format praktikum

2.Pensil

3.Penghapus

4.Mistar

5.Lap kasar

1.3.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum mineral optik pada acara

Page 3: Laporan Mo Ke 3

Ortoskop nikol sejajar dan ortoskop nikol silang adalah:

1. sebuah mikroskop polarisasi.

2. Sampel atau sayatan tipis

1.4 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum Mineral Optik acara Pengenalan

Mikroskop Polarisasi adalah sebagai berikut:

1. Melakukan bon alat,

2. Meletakkan lap kasar atau lap halus sebagai alas mikroskop,

3. Mengeluarkan peralatan menggambar, lembar kerja praktikum, dan buku

penuntun,

4. Mengatur pengarah kasar dan halus mikroskop untuk mendapatkan posisi

gambar yang baik,

5. Memasukkan preparat pertama untuk pengamatan ortoskop sejajar

6. Mengatur sekrup pengarah skala absis dan skala nonius untuk mendapatkan

objek yang akan diamati,

7. Mendeskripsi dan menggambar objek pada nikol sejajar,

8. Mengganti preparat pertama dengan preparat kedua untuk pengamatan

ortoskop nikol silang,

9. Mencari salah satu objek yang akan diamati

10. Mendeskripsi dan menggambar perbedaan objek saat nikol sejajar, nikol

silang, dan T.R.O.