Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

14
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI – REAKSI KIMIA Oleh : Nama : Rizky Wirani NRP : 133020030 Kelompok : B Meja : 1 (Satu) Tanggal Percobaan : 17 Oktober 2013 Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

description

praktikum kimdas

Transcript of Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

Page 1: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR

REAKSI – REAKSI KIMIA

Oleh :Nama : Rizky WiraniNRP : 133020030Kelompok : BMeja : 1 (Satu)Tanggal Percobaan : 17 Oktober 2013Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2013

Page 2: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

REAKSI – REAKSI KIMIA

Rizky Wirani133020030

Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAKDalam ilmu kimia, reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Tujuan percobaan reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip percobaan reaksi-reaksi kimia adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih, Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”. Hasil percobaan ini adalah setiap bahan-bahan kimia yang telah dicampur atau direaksikan akan menimbulkan perubahan kondisi awal dengan kondisi akhir. Perubahan tersebut menjadi indikator terjadinya reaksi kimia, seperti adanya perubahan warna, perubahan suhu, perubahan bau, timbulnya gas dan endapan. Selain itu kecepatan laju reaksi juga dapat dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan katalis. Kesimpulan dari percobaan ini adalah adanya reaksi kimia dapat diketahui dengan adanya perubahan warna, perubahan suhu, perubahan bau, timbulnya gas dan endapan.Key words : Reaksi-reaksi Kimia, Reaktan, Produk

PENDAHULUAN

Dalam ilmu kimia, reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, selalu dihasilkan zat baru dengan komposisi dan sifat-sifat yang baru, sehingga sifat yang dimiliki reaktan berbeda dengan sifat yang dimiliki produk. Reaksi kimia dituliskan dengan persamaan reaksi kimia (Anonim, 2013).

Tujuan percobaan reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.

Prinsip percobaan reaksi-reaksi kimia adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih, Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”.

METODOLOGI

Bahan dan Alat

Pada percobaan reaksi-reaksi kimia ini digunakan beberapa bahan yaitu larutan NaOH 0,05 M, larutan HCl 0,1 M, larutan CH3COOH 0,05 M, larutan K2CrO4

0,1 M, larutan K2Cr2O7 0,1 M, larutan Al2(SO4)3 0,1 M, larutan NaOH 1 M, larutan NH4OH, larutan ZnSO4 0,1 M, larutan (NH4)2SO4, larutan Pb(NO3)2 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan NaCl 0,05 M, larutan AgNO3,

larutan BaCl2 0,1 M, larutan Ba(OH)2, larutan H2C2O4 0,1 M, larutan H2SO4, larutan KmnO4 0,05 M, larutan Fe2+

0,1 M, larutan CuSO4 0,05 M, larutan Fe3+ 0,1 M, larutan KSCN 0,1 M, larutan Na3PO4, larutan phenolphthalein, larutan metil merah, lakmus merah, dan serbuk CaCO3. Sedangkan alat yang digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, pembakar bunsen, korek api, penjepit tabung reaksi, pipa U, corong, neraca digital, dan aquades. Metode Percobaan

Pada percobaan reaksi-reaksi kimia in digunakan beberapa metode yaitu.1. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :a. 1 ml NaOH 0,05 M+ 1 tetes phenolphthalein

(PP)

b. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)

c. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)d. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM)

2. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :

Page 3: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

b. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)

3. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :a.

1 ml NaOH 0,05 M(pp) (1.a.) + 1 ml HCl 0,1 M(pp) (1.c.)

b.

1 ml NaOH 0,05 M(mm) (1.b.) + 1 ml HCl 0,1 M(mm) (1.d.)c.

1 ml NaOH 0,05 M(pp) (2.a.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(pp) (2.c.)

d.

1 ml NaOH 0,05 M(mm) (2.b.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(mm) (2.d.)

4. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :a.

1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 Mb.

1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

5. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :a.

1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 Mb.

1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

6. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M

7. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 6.

1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH

8. a. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M

b. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 6.

1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH

9. Amati perubahan yang terjadi.Tabung pertama : 4 ml (NH4)2SO4 + 1 ml

NaOH 0,05 MTabung kedua : Lakmus merah + ditetesi aquades

10. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 MKemudian campuran tersebut dipanaskan sambil dikocok dan catat pengamatan anda! Campuran dipanaskan sambil diamati.

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M

11. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml NaCl 0,05 M + 10 tetes AgNO3

12. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M13. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M

14. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 12 dan 13.

Page 4: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

15. Amati perubahan yang terjadi.Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + 1 ml HClTabung kedua : 1 ml Ba(OH)2

16. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4

Kemudian dipanaskan dan diteteskan KmnO4 sambil dikocok, teteskan terus larutan KmnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi.

1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4 0,05 M

17. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4

Kemudian diteteskan KmnO4 sambil dikocok, teteskan terus larutan KmnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KmnO4

dengan percobaan 16.

1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + tetes demi tetes KmnO4 0,05 M

18. Amati perubahan yang terjadi.1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih

19. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 18.

1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih

20. Amati perubahan yang terjadi.2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M

2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M KSCN 0,1 M + 1 ml

Na3PO4

Bandingkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam percobaan reaksi-reaksi kimia kali ini, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi KimiaNo. Reaksi Hasil1. a. 1 ml NaOH 0,05 M +

1 tetes phenolphthalein (PP)

b. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)

c. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

d. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : magenta

Larutan : kuning bening

Larutan : bening

Larutan : pink tua

2. a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolph thalein (PP)

b. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : bening

Larutan : merah muda

3. a. 1 ml NaOH 0,05 M(pp)

(1.a.) + 1 ml HCl 0,1 M(pp) (1.c.)

b. 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (1.b.) + 1 ml HCl 0,1 M(mm) (1.d.)

c. 1 ml NaOH 0,05 M(pp)

(2.a.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(pp) (2.c.)

d. 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (2.b.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(mm)

(2.d.)

Larutan : bening

Larutan : pink tua

Larutan : bening

Larutan : pink tua

4. a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M

b. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

Larutan : oranye

Larutan : kuning

5. a. 1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M

b. 1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

Larutan : oranye

Larutan : kuning bening

6. 1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M

Larutan : putih keruh

Page 5: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

7. 1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH

Larutan : putih keruhEndapan : putih

8. a. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M

b. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes

Larutan : putih keruh

Larutan : putih keruhEndapan : putih

9. Tabung pertama: 4 ml (NH4)2SO4 + 1 ml NaOH

0,05 M

Tabung kedua: Lakmus merah + ditetesi aquades

Larutan : beningGas : AdaPerubahan lakmus merah menjadi biru.

10. 1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M + dipanaskan

Larutan : beningSuhu : turun

Larutan : beningGas : ada letupanSuhu : naik

11. 1 ml NaCl 0,05 M + 10 tetes AgNO3

Larutan : putihEndapan : putih

12. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

Larutan : kuning pucatEndapan : kuningSuhu : naik

13. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M

Larutan : kuningEndapan : kuning

14. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

Larutan : oranyeSuhu : turun

15. Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + 1 ml HClTabung kedua : 1 ml Ba(OH)2

Gas : adaSuhu : naik

16. 1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4

1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4 0,05

Larutan : bening

Larutan : bening saat tetesan ke-15

M + dipanaskan

17. 1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4

1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + tetes demi tetes KMnO4 0,05 M

Larutan : oranye

18. 1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih

Larutan : cokelat kehitamanEndapan : hitam

19. 1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih

Larutan : beningEndapan : biru muda

20. 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M

2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M + 1 ml Na3PO4

Larutan : cokelat kemerahanSuhu : turun

Larutan : merah darah

(Sumber: Rizky Wirani, 133020030, meja 01, kelompok B)

Pada percobaan reaksi-reaksi kimia kali ini, praktikan hanya mengerjakan nomor genap saja. Pada saat percobaan ternyata masih terdapat beberapa kesalahan di hasil akhir. Seperti kesalahan yang terdapat pada percobaan nomor 18. Praktikan mendapatkan hasil akhir yaitu larutan berwarna cokelat kehitaman dan terdapat endapan hitam. Namun, hasil akhir yang sebenarnya adalah larutan berwarna biru tua dengan endapan berwarna hijau lumut. Adapula kesalahan pada nomor 12 yaitu praktikan mendapatkan hasil akhir berupa larutan kuning pucat dengan endapan kuning. Namun, hasil sebenarnya larutan berwarna kuning kental/ pekat dengan endapan. Kesalahan-kesalahan reaksi kimia ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kurangnya ketelitian praktikan dalam kebersihan alat-alat yang digunakan. Seperti kurang bersihnya tabung reaksi atau pipet tetes yang digunakan. Kurang bersihnya tabung reaksi dan pipet tetes yang digunakan dapat menyebabkan tercampurnya debu atau sisa zat yang sebelumnya sehingga mempengaruhi hasil akhir. Kesalahan berikutnya adalah kelebihan atau kekurangan kadar larutan yang digunakan sehingga hasil akhir dapat berupa larutan yang terlalu pekat atau yang terlalu pucat. Faktor berikutnya adalah kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati hasil akhir, misalnya larutan yang terlalu lama didiamkan, pemanasan yang kurang, ataupun pengocokkan setelah hasil reaksi.

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, selalu dihasilkan zat baru dengan komposisi dan

Page 6: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

sifat-sifat yang baru, sehingga sifat yang dimiliki reaktan berbeda dengan sifat yang dimiliki produk. Reaksi kimia dituliskan dengan persamaan reaksi kimia (Anonim, 2013). Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis (Gani, 2013), yaitu.1. Reaksi Pembentukan

Reaksi pembentukan merupakan penggabungan atom-atom dari beberapa unsur yang membentuk senyawa baru.

Contoh : H2 + O2 2H2O2. Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian adalah reaksi dimana senyawa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana atau menjadi unsur-unsurnya.

Contoh : 2 NH3 N2 + 3 H2

3. Reaksi PengendapanReaksi pengendapan merupakan reaksi yang

salah satu produk terbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya.

Contoh : AgNO3 (aq)+ HCl (aq) AgCl (s) + HNO3 (aq)

4. Reaksi Pertukaran Tunggal / PendesakanReaksi pertukaran tunggal atau reaksi

pendesakan adalah reaksi-reaksi yang melibatkan pertukaran sebuah unsur dengan unsur lain dalam suatu senyawa.

Contoh: 2AgCl (aq) + Cu (s) → 2Ag (s) + CuCl2 (aq)

5. Reaksi Pertukaran Ganda / MetatesisReaksi pertukaran ganda atau biasa disebut

metatesis adalah reaksi reaksi yang melibatkan pertukaran antara dua pereaksi.

Contoh : AgNO3(aq)+NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3 (aq)

6. Reaksi PenetralanReaksi penetralan merupakan reaksi penetralan

asam oleh basa dan menghasilkan garam serta air. Contoh : HCl + NaOH NaCl + H2O

7. Reaksi Pembentukan GasGas dapat terbentuk apabila produk yang

dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu reaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain.

Contoh : Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)

8. Reaksi PembakaranReaksi pembakaran adalah reaksi dari unsur

maupun senyawa dengan oksigen. Contoh : 4 Fe + 3 O2 2 Fe2O3

9. Reaksi Oksidasi dan ReduksiReaksi yang mengikat oksigen dinamakan reaksi

oksidasi dan reaksi yang melepaskan oksigen disebut reaksi reduksi.Contoh :

Reaksi oksidasi : 4Fe + 3 O2 2 Fe2O3

Reaksi reduksi : 4 Fe2O34 Fe + 3 O2

Dari penjelasan tentang jenis-jenis reaksi kimia, maka beberapa dari percobaan reaksi kimia kali ini dapat digolongkan menjadi beberapa jenis reaksi, yaitu reaksi penetralan terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 9. Reaksi pengendapan terdapat pada nomor 6, 7, 8, 11, 12, 13, 18, dan 19. Reaksi redoks terdapat pada nomor 16 dan 17. Reaksi penguraian terdapat pada nomor 14. Reaksi pertukaran terdapat pada nomor 10. Reaksi pembentukan gas terdapat pada nomor 15. Reaksi kompleksomentri terdapat pada nomor 20.

Dalam mereaksikan bahan-bahan kimia tentunya kita harus mempunyai tanda yang jelas apakah reaksi itu telah terjadi atau tidak. Dan reaksi-reaksi kimia itu dapat terjadi dengan adanya beberapa tanda/ perubahan sebagai berikut, yaitu.1. Terjadi pembentukan endapan.

Hal ini terjadi jika zat baru yang terbentuk tidak larut / sukar larut dalam air.

2. Terjadi pembentukan gas. Hal ini terjadi jika zat baru yang dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas.

3. Terjadi perubahan warna.Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat semula.

4. Terjadi perubahan suhu.Pada setiap reaksi kimia berlangsung selalunya disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi panas (kalor). Jika suhu materi naik, maka terjadi reaksi Eksoterm. Sedangkan jika suhu materi menurun maka terjadi reaksi Endoterm (Anonim, 2012).Dalam mereaksikan suatu bahan kimia yang satu

dengan yang lainnya pasti terdapat beberapa perbedaan laju reaksinya. Laju reaksi itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti.1. Luas Permukaan

Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia, tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi reaksi, hal ini bergantung pada bentuk partikel zat-zat yang bereaksi. Suatu reaksi dapat saja melibatkan pereaksi dalam bentuk padatan. Luas permukaan zat ini akan berkaitan dengan bidang sentuh zat tersebut.Luas permukaan zat padat akan bertambah jika ukurannya diperkecil.

Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat. 2. Konsentrasi Larutan

Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel semakin

Page 7: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya. 3. Suhu

Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antar partikel akan mempunyai energi yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi. Di samping memperbesar energi kinetik, ternyata peningkatan suhu juga meningkatkan energi potensial suatu zat. Dengan semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar terjadinya tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat.4. Katalis

Katalis adalah zat yang pada umumnya ditambahkan dalam ke dalam suatu sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh kembali dalam bentuk zat semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap, katalis terbentuk kembali. Jika suatu campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi lebih cepat. Katalis bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya pada satu atau dua macam reaksi, tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan (Nurul, 2012).

Percobaan reaksi kimia ini dapat pula diaplikasikan pada bidang pangan. Dalam bidang pangan, reaksi-reaksi kimia digunakan untuk mengetahui indikasi terjadinya reaksi kimia pada bahan

pangan dengan ciri-ciri terdapat adanya perubahan warna, adanya endapan, dan suhu.

KESIMPULAN

Dalam percobaan reaksi kimia kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam mereaksikan suatu zat dengan zat yang lain akan terjadi perubahan kondisi awal dengan setelah pencampuran. Perubahan-perubahan itulah yang akan menjadi indikator terjadinya reaksi kimia. Indikator terjadinya reaksi kimia itu adalah perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya bau, gas, serta endapan. Jika dalam suatu percobaan terdapat salah satu dari perubahan tersebut, itu menandakan bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Ela Turmala dan Ina Siti Nurminabari. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung

Nurul. 2012. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/ 0905762/isi-materi3.html. Isi Materi 3. Diakses: 21 Oktober 2013

Gani, La. 2013. http://la-gani.blogspot.com/2013/01/jen is-jenis-reaksi-kimia.html. Jenis-jenis Reaksi Kimia. Diakses : 21 Oktober 2013

Anonim. 2012. http://www.kamuslife.com/2012/02/ reaksi-kimia-dan-perubahan-kimia-tanda.html. Reaksi Kimia dan Perubahan Kimia Tanda. Diakses : 21 Oktober 2013

Anonim. 2012. http://mainkanakbugis.blogspot.com/201 2/06/reaksi-metatesis.html. Reaksi Metatesis. Diakses : 22 Oktober 2013

Anonim. 2013. http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/20 13/06/pengertian-reaksi-kimia.html. Pengertian Reaksi Kimia. Diakses : 21 Oktober 2013

LAMPIRAN

1. a.1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Merah Mudab. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM) Kuningc. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Beningd. 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM) Merah Muda

2. a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolph thalein (PP) Beningb. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM) Merah Muda

3. a. 1 ml NaOH 0,05 M(pp) (1.a.) + 1 ml HCl 0,1 M(pp) (1.c.) Beningb. 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (1.b.) + 1 ml HCl 0,1 M(mm) (1.d.) Merahc. 1 ml NaOH 0,05 M(pp) (2.a.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(pp) (2.c.) Beningd. 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (2.b.) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(mm) (2.d.) Merah

4. a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M Kuning Keemasanb. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M Kuning Cerah

5. a. 1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M Kuning Keemasanb. 1 ml K2Cr2O7 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M Kuning Cerah

6. 1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M Putih Keruh

Page 8: Laporan Mingguan Reaksi Kimia Rani

7. 1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH Putih Keruh Kental / Endapan8. a. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M Putih Keruh

b. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH Putih Keruh Kental / Endapan9. 4 ml (NH4)2SO4 + 1 ml NaOH 0,05 M + lakmus merah Lakmus Menjadi Biru.10. 1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M Bening

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M + dipanaskan Uap, Bening11. 1 ml NaCl 0,05 M + 10 tetes AgNO3 Putih + Endapan Putih12. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M Kuning Kental + Endapan13. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M Kuning Tua + Endapan14. 1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M Kuning Keemasan15. Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + 1 ml HCl Ada Soda

Tabung kedua : 1 ml Ba(OH)2 Bening, Gelembung, Panas16. 1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 Bening

1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + KmnO4 0,05 M + dipanaskan Bening17. 1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + KMnO4 0,05 M Oranye18. 1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M Biru, Endapan Hijau Lumut19. 1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH 1 M Bening + Endapan Biru20. 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M Endapan Merah

2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M + 1 ml Na3PO4 Larutan Merah