Laporan metpen

download Laporan metpen

of 18

Transcript of Laporan metpen

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia telah mengonsumsi kafein sejak Zaman Batu. Manusia zaman dahulu menemukan bahwa penguyahan biji, ranting, dan daun tumbuh-tumbuhan tertentu memiliki efek meringankan rasa lelah, merangsang kesadaran, dan memperbaiki suasana hati. Kafein dijumpai pada banyak spesies tumbuhan, di mana ia berperan sebagai pestisida alami. Kafein melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Pada zaman sekarang masyarakat sudah sering mengkonsumsi kafein yaitu dalam bentuk kopi dan teh.sejauh ini orang-orang mengangap kafein hanya ada dalam kopi dan teh saja tetapi selain kopi dan teh masih ada lagi makanan atau minuman yang mengandung kafein.hanya kandungan kafeinnya tidak diketahui. Seringnya mengkonsumsi kafein pasti memberikan suatu efek pada tubuh manusia.masyarakat hanya tahu bahwa meminum kopi dapat mencegah kantuk ,tetapi selain itu pasti ada dampak lai dari kafein. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah: 1.Kandungan kafein dari berbagai bahan makanan dan minuman ? 2.Dampak kafein bagi kesehatan? 1.3. Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui kandungan kafein dari berbagai macam bahan minuman 2. Mengetahui dampak kafein untuk kesehatan

[Type text]

Page 1

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekstrasi Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan pelarut Selektivitas Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponenkomponen lain dari bahan ekstraksi. Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit). Kemampuan tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi. Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan

[Type text]

Page 2

gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal). Reaktivitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-kornponen bahan ekstarksi Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat,

2.2 Kafein Kafeina atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama. Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan mat. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.

[Type text]

Page 3

Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi

Gambar 1 ikatan kimia kafein

[Type text]

Page 4

Sifat dari kafein 1.Berat molekul 2.PH 3 Rumus molekul 4.Penampilan 5.Densitas 6.Titik lebur 7.Titik didih = 194.19 gmol1 = 6.9 (larutan kafein 1% dalam air). = C8H10N4O2 = bubuk putih tidak berbau = 1,2 gcm3, padat = 227-228 C (anhidrat) 234-235 C (monohidrat) = 178 C (menyublim) 180 mgmL1 (80 C) 670 mgmL1 (100 C)

8.Kelarutan dalam air = 22 mgmL1 (25 C)

Gambar 2. Kafeina anhidrat (kering)

[Type text]

Page 5

Selain kopi dan teh ada juga bahan makanan dan minuman yang mengandung kafein diantaranya : 1.Decaffeination coffe. kopi yang sudah dihilangkan unsur kafeinnya. Beberapa jenis kopi seperti ini tersedia di Starbucks dan Dunkin Donuts. Cola non Soda. Minuman cola atau minuman bersoda lainnya terkenal mengandung kafein. Beberapa merk root bear mengandung kafein, dengan kandungan yang rata-rata berkisar antara 12 miligram hingga 41 miligram per saji. 2.Coklat. Kafein ditemukan secara alami pada biji coklat. Candy bar umumnya memiliki kurang dari 10 miligram, tetapi coklat gelap atau dark coklat memiliki kadar yang lebih tinggi. 3.Es krim. beberapa merek es krim rasa kopi terkenal mengandung antara 30 dan 40 miligram kafein per setengah cangkirnya, hampir sama dengan sekaleng Coke. Es krim coklat mengandung lebih sedikit kafein tergantung merknya, biasanya berkisar antara 3 miligram. 4.Pil penurunan berat badan. Kafein memang tidak mempunyai peranan penting dalam mengecilkan ukuran pinggang, namun pil penurun berat badan memiliki kelebihan stimulant kafein dalam komposisinya. Kandungan stimulant ini belum diketahui tujuannya apa.

[Type text]

Page 6

5.Penghilang rasa sakit. Kafein dapat sedikit mengurangi rasa sakit kepalat, tetapi malah bisa menjadi penyebab jika dikonsumsi dalam jumlah besar. 6.Air berenergi/ energy drink. Fruit2O Energy yang memiliki komposisi kafein sama seperti secangkir kopi. 7.Penyegar nafas. Penyegar nafas ini termasuk pada permen mint ataupun permen karet. Dua potong permen karet mengandung kafein dengan komposisi hampir sama dengan kafein dalam secangkir kopi, beberapa merk malah mempunyai kafein yang sama dengan kopi pada sebuah permen karet. Mengutif beberapa hasil penelitian, dosis 100-150 mg kafein merupakan batas amam konsumsi manusia, dan efek yang diberikan pada takaran ini adalah dapat meningkatkan aktivitas mental yang membuat orang selalu terjaga.

[Type text]

Page 7

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Bahan dan Alat Percobaan ALAT : Corong pisah Erlenmeyer 500 ml Corong Pipet ukur 25 ml Bola hisap Gelas ukur 100 ml Spatula Gelas kimia 50 ml Pipet tetes 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

BAHAN : Kopi Teh Coca cola Minuman berenergi Dichloromethane Natrium Sulfat anhydrous Aquades

[Type text]

Page 8

Gambar 3. Set Alat ekstrasi

[Type text]

Page 9

3.2. Langkah kerja

panaskan 75 ml air didalam 250 ml gelas beaker di atas hotplate, setelah mendidih masukkan 3 sendok kopi

tuangkan ekstrak ke dalam erlenmeyer 125 ml dengan cara dekantasi

tambahkan 15 ml air panas ke dalam gelas breaker, tuangkan kembali hasil ekstrak hingga volume total 85 ml

jika terjadi emulsi, pecahkan dengan batang pengaduk atau tambahkan sedikit larutan jenuh NaCl

tambahkan 15 ml dichloromethane, akan terbentuk 2 lapisan, lakukan pengocokan lalu diamkan

diamkan larutan hingga dingin, tuangkan ke dalam corong pisah

pindahkan lapisan bawah, tampung dalam gelas erlemeyer

tambahkan 15 ml dichloromethane ke dalam corong pisah, kocok

tampung kembali pada erlenmeyer yang sama untuk lapisan bawah

cuci padatan Na2SO4 dengan 10 ml dichloromethane, hasil pencucian dimasukkan ke erlenmeyer yg berisi lapisan bawah

dekantasi di dalam erlenmeyer 100 ml (timbang berat kering)

tambahkan Na2SO4 anhydrous ke dalam erlenmeyer yang berisi lapisan bawah

evaporasi diatas waterbath pada ruang asam selama 20 menit

tentukan berat caffeine yang terbentuk

[Type text]

Page 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Proses ekstrasi Gambar Percobaan

85

ml

kopi

yang

sudah

diseduh

ditambah

15

ml

dichloromethane kemudian dikocok, terbentuk 2 lapisan. Terdapat emulsi dalam larutan tersebut, lalu untuk memecah emulsi digunakan larutan jenuh (NaCl).

[Type text]

Page 11

Gambar lapisan atas, lapisan bawah sudah dikeluarkan untuk ditampung di gelas erlenmeyer kemudian lapisan atas ini ditambahkan 15 ml dichloromethane kemudian dikocok kembali dan terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah ditampung di gelas erlenmeyer yang sama.

Cairan lapisan bawah di dalam Erlenmeyer ditambahkan Na 2SO4 , kemudian di dekantasi kembali dan cuci padatan dengan dichloromethane. Cairan tersebut di evaporasi dengan water bath di ruang asam

[Type text]

Page 12

Setelah semua pelarut menguap, timbang gelas kimia yang berisi caffeine sehingga didapat berat caffeine dalam kopi.

4.2. Kafein yang terkandung dalam berbagai bahan minuman

Dengan menggunakan persamaan ini maka dapat dihitung kandungan kafeinnya

Sebelum Ekstraksi Berat serbuk kopi 1 Volume 1 Volume 2 = 80 gram = 800 ml = 85 ml

= x = = 8.5 gram

[Type text]

Page 13

Setelah Ekstraksi Berat gelas kimia kosong Berat gelas kimia setelah dievaporasi Berat caffein = 61.74 gram = 61.84 gram = 61.84 61.74 = 0,1 gram % caffeine = x 100 %

= 1.176 % Dengan persamaan diatas maka didapat kandungan kafein untuk bahan lain Produk Kopi 80 gram Teh 50 gram Sebotol Coco cola Minuman energi Kandungan kafein 1.176 % 7.6 % 0.8% 0.8%

Pembahasan percobaan Pada percobaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kadar caffeine dalam berbagai bahan minuman. Ekstraksi cair cair adalah pemisahan larutan berdasarkan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Pelarut yang digunakan adalah diklorometana yang merupakan pelarut organik lipofilik yang berada di atas fasa air. Alat yang digunakan dalam ekstraksi cair cair adalah corong pisah. Untuk mengekstraksi bahan, bahan ini dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam soxlet. Kemudian diisi dengan etanol sebagai pelarutnya. Digunakan etanol sebagai pelarutnya karena mempunyai sifat yang sama dengan sampel, yaitu bersifat polar, sehingga dapat melarutkan kafein yang terdapat di dalam bahan. Pada proses ekstraksi digunakan alat soxlet, dimana pada percobaan ini alat

[Type text]

Page 14

soxlet yang berisi bahan dengan pelarut etanol bekerja dengan cara pemanasan yang dilakukan dimana akan terjadi sirkulasi selama pemanasan. Semakin sering terjadi sirkulasi maka akan semakin banyak kafein yang dihasilkan.Alat soxlet ini dilengkapi dengan kondensor yang akan mendinginkan etanol yang menguap dan akan turun ke dalam soxlet. Lama-kelamaan akan turun jika penuh dan terjadilah sirkulasi. Pengaturan panas dilakukan sesuai dengan titik didih etanol yakni 70,5oC sampai terjadi sirkulasi 6 kali. Pengaturan sirkulasi ini dilakukan agar kefein betul-betul terpisah dari sampel dengan baik. Larutan campuran kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi suspensi dari CaO. Tujuan dari penambahan tersebut untuk mengikat air dan agar kafein menjadi terlindungi pada saat pengeringan sehingga tidak pecah-pecah yang menyebabkan kerusakan pada strukturnya. Jika pada proses pemisahan dua fasa larutan yang berada di bagian bawah terbentuk emulsi, maka ditambahkan larutan NaCl jenuh. NaCl jenuh berguna untuk memecah emulsi yang terbentuk, sehingga akan terbentuk larutan bening pada bagian bawah yang merupakan caffeine. Setelah caffeine didapat ditambahkan Na2SO4 untuk mendapatkan caffeine murni pada proses ini Na2SO4 akan mengendap di bawah, setelah itu dilakukan evaporasi untuk mendapatkan padatan caffeine. Berat caffeine yang didapat adalah hanya 0,1 gram. Hasil ini akan lebih besar jika emulsi yang terbentuk pada proses pemisahan fasa dipecahkan oleh larutan NaCl jenuh, Emulsi baru dipecahkan ketika penambahan Na2SO4. Setelah ditambah Na2SO4, emulsi yang berwarna coklat dan Na2SO4 yang berwarna putih mengendap di bawah, sedangkan caffeine yang berwarna bening berada di atas yang volumenya sangat sedikit, yang diambil untuk proses evaporasi hanya larutan caffeine yang berwarna bening. Dengan cara seperti diatas didapat kandungan kafein yang besar ,kafein tebesar berada pada minuman teh yaitu sebesar 7.6 %

[Type text]

Page 15

4.3.Dampak kafein pada kesehatan Efek negatif mengkonsumsi kafein bagi kesehatan diantaranya: 1. Kafein bersifat adiktif. 2. Kafein menyebabkan dehidrasi.Kafein merupakan diuretik ringanSifat diuretik membuat merasa harus buang air kecil. Semakin sering buang air kecil, semakin kehilangan cairan tubuh. 3. Kafein dapat memperburuk penyakit jantung. 4. Kafein menyebabkan kerapuhan tulang. 5. Kafein tidak sehat bagi wanita hamil. 6. Kafein menghambat produksi melatonin di otak. Melatonin mengatur fungsi tubuh selama tidur dan membantu untuk tidur. Jadi, penghambatan melatonin adalah salah satu alasan mengapa kopi menyebabkan hilangnya rasa kantuk. 7. Kafein menghambat enzim-enzim yang digunakan dalam pembentukan memori, dan pada akhirnya menyebabkan hilangnya memori. 8. Kafein dapat beracun bagi sel-sel otak. 9. Kafein dapat merusak DNA dan menyebabkan DNA menjadi abnormal dengan menghambat mekanisme perbaikan DNA. 10.Kafein menyerang cadangan energi sel-sel otak dan menurunkan ambang kendalinya sedemikian rupa, sehingga sel-sel menghabiskan terlalu banyak

cadangan energinya. Inilah penyebab keletihan dan mudah marah setelah konsumsi kafein yang berlebihan.

[Type text]

Page 16

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan -Untuk mengisolasi caffeine digunakan cara ekstraksi cair cair ekstraksi kontinu mealui perantaraan panas. -Kandungan kafein dalam berbagai bahan Produk Kopi 80 gram Teh 50 gram Sebotol Coco cola Minuman energi Kandungan kafein 1.176 % 7.6 % 0.8% 0.8%

-Kafein berdampak negative terhadap kesehatan manusia jika di konsumsi melebihi ambang batas yaitu 300 mg/hari

5.2. Saran

Pada percobaan ini tidak mencapai hasil yang sempurna karena kafein yang terbentuk tidak berbentuk Kristal sehingga kafein yang didapat tidak 100% sempurna masih ada kandungan zat lainya.maka percobaan ini tidak 100 % tepat

[Type text]

Page 17

DAFTAR PUSTAKA

-Suparmi. 2010. Ekstraksi. http://www.kafein/ekstraksi_chem-is-try.org_situs kimia indonesia/. Diakses pada tanggal 29 Desember 2010 -http://oketips.com/6010/bahaya-kafein-5-efek-negatif-kafein-untuk-kesehatan/ -http://pikkrr-alhikmah.blogspot.com/2011/08/efek-kafein-pada-anak.html -http://www.anneahira.com/kandungan-kopi.htm -id.wikipedia.org/wiki/Kafeina -www.gratisbaca.com/jangan-minum-kopi-dan-obat-bersamaan/ -www.lintasberita.com/Lifestyle/Kesehatan/Efek_buruk_kafein -http://healindonesia.wordpress.com/2009/05/15/kenali-delapan-dampak-negatif-kafein-bagi-kesehatan-anda/ -blog-artikel.com/index.php/makanan-yang-mengandung-kafein.html -www.suaramerdeka.com/.../Lima-Fakta-Mengejutkan-tentang-Kafein -www.artikelkimia.info/ekstraksi-kafein-dari-daun-the

[Type text]

Page 18